bab iii metode penelitian 3.1 lokasi dan waktu penelitianeprints.umm.ac.id/51069/4/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Cafe Sawah, Desa Wisata Pujon Kidul,
Kecamatan Pujon, Malang, Jawa Timur. Penentuan tempat penelitian ini
dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan tertentu yaitu tempat
ini merupakan wisata kuliner yang dilengkapi dengan nuansa alam. Oleh karena
itu, Cafe Sawah merupakan salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi oleh
wisatawan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019.
3.2 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
3.2.1 Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel accidental
sampling. Accidental sampling yaitu pengambilan sampel secara aksidental
dengan mengambil responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat
sesuai dengan topik penelitian. Sampel disini mengambil responden yang pada
saat itu sedang berada di Cafe Sawah Desa Wisata Pujon Kidul. Penentuan jumlah
sampel apabila populasinya tidak diketahui secara pasti jumlahnya maka
menggunakan teknik atau rumus menurut Malhotra (2005) yaitu jumlah sampel
minimal adalah empat atau lima kali jumlah indikator atau item pertanyaan.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah = jumlah indikator x 4
= 17 x 4
= 68 orang
24
Berdasarkan perhitungan di atas didapat untuk sampel minimum menggunakan 68
sampel responden.
3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan
penyebaran kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan maupun pernyataan
terkait Cafe Sawah desa wisata Pujon Kidul. Kuesioner tersebut diberikan
kepada para pengunjung yang ditemui.
2. Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara
langsung untuk pengambilan data terkait keadaan atau kondisi Cafe Sawah
desa wisata Pujon Kidul.
3. Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil
gambar mengenai semua hal apa saja yang terjadi di lapang untuk
menunjang pengakuratan data yang diperoleh selama penelitian dilakukan.
3.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh secara langsung dari hasil survei lapangan di tempat
penelitian. Adapun data primer pada penelitian ini didapat dari observasi,
kuesioner, dan dokumentasi. Penelitian ini yang menjadi sumber data primer yaitu
data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada pengunjung
di Cafe Sawah Desa Wisata Pujon Kidul.
25
3.4 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Laten (Latent Variable)
Variabel laten adalah sebuah variabel bentukan yang dibentuk melalui
indikator-indikator yang diamati dalam dunia nyata. Nama lain untuk variabel
laten yaitu faktor, konstruk, atau unobserved variable (Ferdinand, 2006). Adapun
variabel laten dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Variabel Laten
Simbol Variabel Laten
X1 Lokasi
X2 Harga
X3 Produk
X4 Pelayanan
Y Kepuasan Konsumen
Sumber : Data Primer, diolah 2019
1. Variabel Terukur (Measured Variable)
Variabel terukur merupakan variabel yang datanya harus dicari dengan
melalui penelitian lapangan, misalnya melalui survei. Nama lain dari variabel
terukur yaitu observed variable, indicator variable, atau manifest variable
(Ferdinand, 2006). Adapun variabel terukur dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut :
26
Tabel 3.2 Variabel Terukur
Variabel Laten Variabel Terukur
Lokasi (X1) 1. Keterjangkauan lokasi
2. Suasana
3. Kelengkapan fasilitas
Harga (X2) 1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan kualitas
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga dengan manfaat
Produk (X3)
Pelayanan (X4)
1. Rasa
2. Menu
3. Selera
1. Keandalan
2. Bukti langsung
3. Daya tanggap
4. Jaminan
5. Empati
Kepuasan konsumen (Y) 1. Tingkat kepuasan
2. Minat berkunjung kembali
Sumber : Data Primer, diolah 2019
3.5 Metode Pengukuran Data
Metode pengukukuran data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert.
Pengukuran ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi
seseorang terhadap suatu fenomena sosial. Setiap variabel akan diukur dan
dijabarkan menjadi indikator. Adanya indikator tersebut menjadi salah satu tolak
ukur untuk menyusun sebuah pertanyaan atau pernyataan.
Tabel 3.5 Skor alternatif jawaban pada tingkat kepuasan konsumen
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
27
3.6 Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini menganalisis tingkat kepuasan konsumen dan
menganalisis pengaruh atribut wisata (harga, lokasi, pelayanan dan produk)
terhadap kepuasan konsumen dengan menggunakan analisis sebagai berikut:
3.6.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik pengunjung di
Cafe Sawah Desa Wisata Pujon Kidul. Selain itu digunakan untuk menjelaskan
penilaian konsumen terhadap lokasi, harga, produk dan pelayanan yang ada di
Cafe Sawah.
3.6.2 Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif yaitu analisa data yang mendasarkan pada perhitungan
dan pengukuan variabel-variabel yang digunakan disertai dengan penjelasan
terhadap hasil yang telah diperoleh dari perhitungan tersebut menggunakan
metode statistik/perhitungan dengan menggunakan angka-angka/rumus-rumus
(Putri, Farida, & Dewi, 2015). Penelitian ini menggunakan 2 analisis yaitu
Customer Satisfaction Index (CSI) dan Partial Least Square (PLS). Analisis
Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat kepuasan konsumen Cafe Sawah. Partial Least Square (PLS) digunakan
untuk mengetahui pengaruh lokasi, harga, produk dan pelayanan terhadap
kepuasan konsumen Cafe Sawah. Penjelasan mengenai analisis tersebut sebagai
berikut:
28
1. Indeks Kepuasan Konsumen / Customer Satisfaction Index (CSI)
Indeks Kepuasan Konsumen / Customer Satisfaction Index (CSI) diperlukan
untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan melihat
tingkat kepentingan dari atribut-atribut produk/jasa tersebut. Adapun cara untuk
mengukur indeks ini dilakukan melalui 4 (empat) tahap. Langkah perhitungan CSI
yaitu (Sihaloho, Maharani, & Yulida, 2014):
a. Menentukan Mean Importance Score (MIS) dan Mean Satisfaction Score
(MSS)
Nilai ini dapat dari nilai rata-rata tingkat kinerja dan nilai rata-rata kepuasan
tiap responden.
∑
∑
Dimana: n = Jumlah responden
Yi = Nilai kepuasan atribut ke-1
Xi = Nilai kepentingan atribut ke-i
Nilai MSS didapat dari nilai rata-rata tiap indikator tingkat kinerja,
sedangkan nilai MIS didapat dari nilai rata-rata tiap indikator tingkat
harapan.
b. Membuat Weight Factors (WF)
Bobot ini merupakan persentase nilai MIS per atribut terhadap total MIS
seluruh atribut
∑
Dimana: p = Jumlah atribut kepentingan
29
i = Atribut bauran pemasaran ke-i
Nilai WF didapat dari tiap rata-rata indikator dibagi total rata-rata tingkat
harapan.
c. Menentukan Weight Score (WS)
Nilai ini merupakan perkalian antara Weight Factors (WF) dengan rata-rata
Mean Satisfaction Score (MSS).
d. Menentukan Weight Total (WT)
Bobot ini merupakan total dari Weight Score (WS)
e. Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI)
∑
Dimana: p = Atribut kepentingan ke-p
HS = Skala maksimum yang digunakan (skala 5)
Nilai ini didapat dari nilai WT dibagi dengan jumlah skala (5) dikali 100%.
Kriteria indeks kepuasan menggunakan kisaran 0,00 hingga 1,00 (tidak puas
hingga sangat puas).
Tabel 3.6 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (Indeks Kepuasan
Konsumen)
Nilai CSI Kriteria CSI
0,81 – 1,00 Sangat Puas
0,66 – 0,80 Puas
0,51 – 0,65 Cukup Puas
0,35 – 0,50 Kurang Puas
0,00 – 0,34 Tidak Puas
30
2. Analisis PLS (Partial Least Square)
Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Partial Least Square
(PLS) yang mampu menganalisis variabel laten, variable indikator, dan kesalahan
pengukuran secara langsung. PLS dikembangkan sebagai alternatif apabila teori
yang digunakan lemah atau indikator yang tidak memenuhi model pengukuran
reflektif atau data tidak berdistribusi normal (Wiyono, 2011). Analisis hubungan
antar variabel dari indikator terdapat dua model hubungan yaitu outer model,
inner model. Penjelasan dari kedua model hubungan tersebut sebagai berikut :
a. Outer Model
Outer Model merupakan model pengukuran yaitu spesifikasi hubungan
antara variabel laten dengan indikatornya, disebut juga dengan outer relation atau
measurement model, yang menjelaskan karakterisitik variabel laten dengan
indikator. Outer model dapat mendefinisikan bagaimana setiap indikator
berhubungan dengan variabel latennya. Pada prinsipnya outer model ialah untuk
menguji indikator terhadap variabel laten, atau dengan kata lain untuk mengukur
seberapa jauhnya indikator tersebut dapat menjelaskan variabel latennya. Evaluasi
outer model merupakan model pengukuran untuk menilai validitas dan reliabilitas
model melalui iterasi algoritma, melalui parameter convergent validity (validitas
konvergen), discriminat validity (validitas diskriminan), average veriance
extractied (AVE), dan composite reliability. Berikut merupakan kriteria uji outer
model menggunakan smartPLS3 :
31
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian PLS Uji Outer Model
Sumber : Ghozali (2008)
b. Inner model
Inner model atau disebut juga sebagai model struktural pada prinsipnya
digunakan untuk menguji pengaruh antara satu variabel laten dengan variabel
laten lainnya. Pengujian dilakukan dengan melihat persentase varian yang
dijelaskan R2 untuk variabel laten dependen yang dimodelkan mendapatkan
pengaruh dari variabel laten independen menggunakan ukuran stone-geisser Q
square test dan juga melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya merupakan
hubungan antara variabel laten disebut juga dengan inner relation. Berikut
merupakan kriteria uji outer model menggunakan smartPLS3 :
No. Penjelasan Penjelasan Standar
1 Loading factor Kekuatan indicator
dalam mereflesikan
laten
≥0,7
2 Composite
Realiability
Konsistensi internal ≥0,6
3 Average Variance
Extracted (AVE)
Validitas Konstruk ≥0,5
4 Akar Kuadrat
AVE
Validitas
diskriminan
Lebih besar dari nilai
korelasi antar variabel
laten
5 Cross Loading Validitas
diskriminan
Setiap indikator memiliki
loading lebih tinggi untuk
setiap laten yang diukur,
dibandingkan dengan
indikator untuk laten
lainnya
32
Tabel 3.8 Kriteria Inner Model (Model Struktural/Uji Hipotesis)
Sumber : Data Sekunder, 2019
Berikut merupakan gambaran pengujian pada penelitian yang akan dilakukan:
Gambar 3.1 Bagan Analisis PLS menggunakan SmartPLS
Keterangan:
X : Variabel endogen (dependent)
Uji Model Output Kriteria
Inner Model (Uji
Hipotesisi)
R2 untuk variabel laten
endogen
Hasil R2 sebesar 0.67,
0.3, dan 0.19
mengidikasikan bahwa
model baik, moderat,
dan lemah.
Koefisien parameter dan
T- statistik
Diperoleh dengan
prosedur bootstrapping
dengan nilai yang
dianggap signifikan jika
nilai t-statistik > 1,96
(5%) atau 1,65 (10%)
33
Y : Variabel eksogen (independent)
X1.1 – X4.5 : Indikator pengujian
Y1.1 – Y1.2 : Indikator pengujian
3.7 Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel
3.7.1 Batasan Istilah
Batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui ruang lingkup pembahasan dalam penelitian agar tidak jauh dari
lingkup penelitian, beberapa batasan istilah sebagai berikut :
1. Desa Wisata Pujon Kidul dalam penelitian ini hanya terfokus pada Cafe
Sawah
2. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa wisatawan yang
muncul setelah membandingkan antara harapan dengan apa yang dia terima
3. Atribut penelitian ini yaitu lokasi, produk, harga dan pelayanan
4. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wisatawan yang
sedang berkunjung ke Cafe Sawah Desa Wisata Pujon Kidul
3.7.2 Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi:
34
Tabel 3.9 Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Indikator Keterangan
1 Lokasi
(X1)
Keterjangkauan
lokasi (X1.1)
Penilaian konsumen terhadap keterjangkauan
untuk menuju ke Cafe Sawah
Suasana (X1.2) Penilaian konsumen terhadap suasana di
sekitar Cafe Sawah
Kelengkapan
fasilitas (X1.3)
Penilaian konsumen terhadap kelengkapan
fasilitas yang tersedia di Cafe Sawah
2 Harga
(X2)
Keterjangkauan
harga (X2.1)
Penilaian konsumen terhadap harga tiket dan
makanan di Cafe Sawah
Kesesuaian
harga dengan
kualitas (X2.2)
Penilaian konsumen terhadap kesesuaian
harga yang berlaku di Cafe Sawah dengan
kualitas yang diterima
Daya saing
harga (X2.3)
Penilaian konsumen terhadap daya saing
harga dengan tempat wisata lain
Kesesuaian
harga dengan
manfaat (X2.4)
Penilaian konsumen terhadap kesesuaian
harga yang berlaku di Cafe Sawah dengan
manfaat yang diterima
3 Produk
(X3)
Rasa (X3.1) Penilaian konsumen terhadap cita rasa
produk
Menu (X3.2) Penilaian konsumen terhadap berbagai
pilihan menu
Selera (X3.3) Penilaian konsumen mengenai selera
terhadap produk
4 Pelayanan
(X4)
Keandalan
(X4.1)
Penilaian konsumen terhadap kemampuan
karyawan dalam memberikan pelayanan
(tepat waktu, konsisten, kecpatan)
Bukti langsung
(X4.2)
Penilaian konsumen terhadap daya tarik
fasiltas fisik (penampilan fisik, peralatan)
Jaminan (X4.4) Penilaian konsumen terhadap keramahan
petugas dalam melaksanakan tugas sehingga
dapat menjamin kinerja yang baik
Empati (X4.5) Penilaian konsumen terhadap karyawan
dalam memberikan perhatian dan berupaya
untuk memahami keinginan konsumen
5 Kepuasan
Konsumen
(Y)
Tingkat
kepuasan (Y1.1)
Penilaian konsumen terhadap tingkat rasa
puas terhadap seluruh atribut yang ada di
Cafe Sawah
Minat
berkunjung
kembali (Y1.2)
Penilaian konsumen terhadap minat untuk
melakukan kunjungan kembali ke Cafe
Sawah
Variabel tersebut diukur dengan menggunakan Skala Likert. Pengukuran ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap
35
suatu fenomena sosial. Setiap variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi
indikator variabel. Adanya indikator tersebut menjadi salah satu tolak ukur untuk
menyusun sebuah pertanyaan atau pernyataan. Indeks Kepuasan Konsumen (IKP-
Customer Satisfaction Index) diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan
konsumen secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari atribut-
atribut tersebut. Langkah menghitung Customer Satisfaction Index yaitu dengan
menghitung nilai rata-rata dari tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan masing-
masing atribut. Pengukuran Customer Satisfaction Index dapat dijadikan
acuan dalam menentukan sasaran di masa datang.
Tabel 3.9 Skor alternatif jawaban pada tingkat kepuasan konsumen
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1