bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitian...
TRANSCRIPT
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau
PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam
kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam
proses pembelajan. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada
kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK
ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.
3.2 Setting Penelitian
Siswa SDN Penawangan 02 berjumlah 143 anak yang terdiri mulai dari
kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri 1 kelas.
Masing-masing kelas diampu oleh guru kelas sebanyak 6 guru,1 guru
pendidikan agama islam, dan 1 guru olah raga. Kondisi sosial ekonomi orang
tua murid rata-rata sebagai petani . Sarana dan prasarana sekolah cukup layak.
Para guru bersemangat dalam pengabdianya demi kemajuan anak didiknya.
Masing-masing kelas di sekolah ini telah memiliki jadwal pelajaran yang baik.
Proses belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.10
siang, kecuali pada hari Jum’at dan Sabtu yang berlangsung mulai dari pukul
07.00 sampai dengan pukul 10.35 siang. Jumlah tenaga kependidikan di SDN
Penawangan 02 adalah sebanyak 10 orang, dengan perincian 1 Kepala Sekolah,
6 guru kelas,1 guru pendidikan agama islam, 1 guru olah raga, dan 1 penjaga
sekolah. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN
Penawangan 02 sebanyak 30 siswa. Data diperoleh dari kolaborasi peneliti
dengan guru kelas IV SD Penawangan 02.
3.2.1 Subjek Penelitian
Siswa kelas IV SD Penawangan 02 berjumlah 30 siswa. Dengan 17
siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Karakteristik siswa-siswi kelas IV SD
Penawangan 02 sangatlah beragam, suka ramai sendiri, suka terhadap hal-hal
yang baru dan masih suka bermain sendiri. Karena masih dalam lingkup
18
19
pedesaan, peserta didik cenderung kurang hormat pada guru. Ekonomi,
pendidikan dan pekerjaan orang tua juga beragam mulai dari, swasta ,buruh,
karyawan dan mayoritas sebagai petani. Sehingga perhatian orang tua kepada
anak juga berbeda beda.
3.2.2 Desain Penelitian
Tahapan-tahapan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Permintaan izin
Permintaan izin di SD Penawangan 02 kepada Kepala Sekolah SD
tersebut.
b. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal
tentang SD Penawangan 02 secara keseluruhan dan keadaan proses
belajar mengajar mata pelajaran IPA di kelas IV.
c. Identifikasi masalah
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV di SD N Penawangan
02, pembelajaran masih bersifat konvensional, sehingga siswa merasa
jenuh dan bosan dalam proses belajar mengajar. Siswa cenderung
belajar dengan hafalan dari catatan yang diceramahkan dan dicatat
oleh guru. Dari hal ini, siswa tidak menguasai konsep yang diajarkan
guru sehingga hasil belajarnya rendah. Mengajar menggunakan
reward and punishment diharapkan pembelajaran akan menjadi
menyenangkan sehingga siswa mudah memahami materi
pembelajaran.
d. Menyusun rencana penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara
menyeluruh yang berupa siklus tindakan kelas.
3.3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti yang berbentuk siklus tindakan-
tindakan dilakukan beberapa kali siklus. untuk mempraktekkan model
pembelajaran baru, memperbaiki pembelajaran yang sudah berlangsung,
memodifikasi dan mengkaji, atau bentuk interfensi lainnya. sampai upaya-
20
upaya inovatif atau perbaikan itu berhasil diraih oleh guru. Adapun tahap-
tahap dari masing- masing siklus sebagai berikut:
3.3.1 Siklus Pertama
a. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan oleh observer dengan mengamati kegiatan
pembelajaran.
b. Perencanaan
Peneliti mengidentifikasi data baik dari dokumentasi maupun dari
observasi serta wawancara dengan guru kelas IV maupun kepala
sekolah. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) dengan kompetensi ”
Mendeskripsikan Energi Panas dan Bunyi di Lingkungan Sekitar”
dengan menggunakan reward and punishment. Diantaranya adalah
pada kegiatan awal guru memberikan motivasi, mengidentifikasi dan
merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan menyusun
opini siswa, Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema
yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung
masalah untuk dipecahkan, guru akan memberikan hadiah berupa
tambahan nilai apabila siswa yang mampu menjawab pertanyaan
dengan benar. Dan akan memberikan punishment jika siswa tidak
mengerjakan dengan baik tetapi ramai sendiri.
Pada kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil
analisis siswa kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang
ada.
c. Tindakan/ Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran
sesuai dengan perencanaan tindakan. Langkah-langkah pelaksanan
pembelajaran adalah sebagai berikut : Diantaranya adalah pada
kegiatan awal guru memberikan motivasi, mengidentifikasi,
merumuskan masalah dari seleksi masalah yang ada dengan menyusun
opini siswa, dan membuat kesepakatan dengan siswa mengenai bentuk
21
reward dan punishment yang akan diberlakukan selama pembelajaran
berlangsung. Pada kegiatan inti siswa diperjelas lagi tentang problema
yang ada kemudian guru menyiapkan kondisi yang mengandung
masalah untuk dipecahkan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung
siswa yang melakukan tindakan negative maupun positif akan
mendapat reward dan punishment yang telah disepakati bersama. Pada
kegiatan akhir guru dan siswa akan menyimpulkan hasil analisis siswa
kemudian dikonsolidasikan dengan pengetahuan yang ada.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami segala sesuatu yang telah
didapatkan. Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil dari kerja
siswa.
3.3.2 Siklus Kedua
Siklus ke dua dirancang apabila Siklus ke satu belum berhasil.
Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan
dari kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya.
Kemudian melakukan pengumpulan data berdasarkan hasil kegiatan
pembelajaran pada siklus 2 sebagai bahan data, informasi dalam pengolahan
data, analisis serta penafsiran data.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan penelitian, peneliti
menggunakan tehnik :
3.4.1 Observasi, yang dilakukan peneliti tentang keadaan awal hingga
penerapan Reward dan Punishment diterapkan. Alat ukur yang
digunakan untuk observasi yaitu menggunakan lembar observasi Guru
dan Siswa. Dengan kompetensi
22
Tabel 3.1
Kisi- Kisi Instrumen Observasi Guru
Konsep / Variabel Aspek / Dimensi Indikator Item
Penerapan Reward
dan Punishment
1. Pra Pembelajaran
1. Membuat bahan ajar 2. Menata tempat duduk
sebelum pembelajaran dimulai
3. Kesiapan instrument pembelajaran
1,2,3,4
2. Kegiatan Awal
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Memberikan motivasi kepada peserta didik
5,6
3. Kegiatan Inti
1. Membuat kesepakatan dengan siswa tentang pembelajaran reward dan punishment
2. Membentuk kelompok 3. Menjelaskan tata cara
penerapan Reward dan Punishment
4. Pemberian materi
7, 8, 9, 10, 11
4. Bimbingan
1. Guru membimbing kelompok belajar
2. Menumbuhkan kreativitas dan partisipasi siswa
3. Merespon partisipasi aktif siswa
4. Guru mengatur jalannya diskusi
5. Pemberian peringatan.
12, 13,
5. Kegiatan Akhir
1. Menyusun rangkuman bersama peserta didik
2. Melakukan refleksi 3. Memberikan Umpan Balik
14,15
23
Tabel 3.2
Kisi- Kisi Instrumen Observasi Siswa
Konsep / Variabel
Aspek / Dimensi Indikator Item
Penerapan Reward dan Punishment
1. Pra Pembelajaran
1. Kesiapan peserta didik mengikuti pelajaran
1, 2, 3,
4
2. Kegiatan Kelompok
1. Tingkat penguasaan materi oleh siswa
2. Terjadi hubungan yang kondusif antar anggota kelompok
3. Menunjukkan sikap antusias saat bekerja kelompok
4. Kejelasan saat menyampaikan materi kepada kelompoknya
5, 6, 7,
8, 9
3. Persentasi Kelompok
1. Berani bertanya saat presentasi materi
2. Sikap menghargai kelompok lain saat mempersentasikan materi
3. Menaati peraturan yang telah disepakati
4. Memberikan respon positif dari pertanyaan yang diajukan kelompok lain
5. Kejelasan materi yang disampaikan
10, 11,
12, 13,
14
4. Kegiatan Dari Guru
1. Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru
2. Disiplin dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Merespon bimbingan guru secara baik
4. Melaksanakan tindak lanjut yang diberikan guru.
15, 16,
17, 18,
19,
20.21,
22
3.4.2 Dokumentasi, yang ditempuh peneliti dengan cara mengambil data nilai
ulangan siswa kelas IV semester II mata pelajaran IPA.
3.4.3 Tes, dengan cara mengadakan pre tes dan post tes untuk mengetahui
keberhasilan atau kegagalan dalam proses pembelajaran (sebagai alat
ukur keberhasilan pembelajaran).
24
Kisi-kisi Soal
Kelas/ Semester : IV/ II
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Energi dan Kegunaanya
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Item
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
1. menjelaskan macam-macam energy.
2. mengidentifikasi energy panas, bunyi dan gerak.
3. menerapkan kegunaan energy dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memanfaatkan energy di lingkungan sekitar
3.4.4 Angket, digunakan untuk mengukut tingkat motivasi siswa dalam
pembelajaran. (terlampir)
3.5 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen
Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyak siswa yang
menjawab benar. Taraf kesukaran item dinyatakan dalam suatu bilangan
indeks yang disebut indeks kesukaran yang sering disingkat, IK. Indek
kesukaran yang dimaksud adalah bilangan yang merupakan hasil
perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh siswa dengan jawaban
benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Untuk menghitung bilangan
indeks kesukaran suatu item dipergunakan rumus sebagai berikut:
25
B
I =
N
Keterangan rumus:
I = Indek Kesulitan untuk seetipa butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang
dimaksudkan (Nana Sudjana 2008;137).
Kriteria tingkat kesukaran soal:
P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:
Misal untuk soal nomor 1.
B 30
I = = = 1.
N 30
Hasil uji tingkat kesukaran dari soal dapat dilihat pada tabel
Tabel 3.4
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
Soal Pilihan Ganda
Kategori Nomor Item
Mudah 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 13, 11, 15, 16, 17, 22, 20, 21, 19
Sedang 6,711,12,13,14,18,23,24
Sukar
26
Tabel 3.5
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
Soal Pilihan Ganda
Kategori Nomor Item
Mudah 1,2,4,5,7,9,10,13,14,,16,18,19,20,21,25
Sedang 3,6,8,11,12,15,17,22,23,24
Sukar
3.6 Teknik Analisis Data
Jenis data yang Peneliti peroleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data
kuantitatif yang berupa skor hasil belajar siswa dari kegiatan pembelajaran
pada siklus I dan siklus II. data tersebut diolah dengan menggunakan teknik
analisis diskriptif. Selain teknik tersebut akan dilakukan uji beda pretes dan
postes untuk memperoleh signifikansi tindakan yang dilakukan terhadap hasil
belajar dengan bantuan program SPSS For Windows versi 16
3.7 Instrument Penelitian
Sebelum instrumen dibuat, maka peneliti terlebih dahulu membuat komponen
dari ketiga variabel, yaitu variabel Reward dan Punishment, motivasi dan hasil
belajar. Adapun komponen tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Instrument Penelitian
Konsep / Variabel
Aspek / Dimensi Indikator No Observasi
Reward dan
punishment
1. Mengidentifikasi dan menemukan masalah
4. Menjawab pertanyaaan apersepsi oleh guru
2. Kemandirian 1. Berani bertanya 2. Kritis dalam menjawab pertanyaan
3. Pemikiran logis dan kritis
6. Menemukan hubungan sebab akibat
27
7. Memahami penjelasan guru
8. Melakukan diskusi 4. Menjelaskan dan
mengukur 6. Tenang dalam
mengikuti pelajaran
7. Dapat menyampaikan informasi
5. Membuat kesimpulan
1. Tepat sasaran 2. Tercapainya tujuan
pembelajaran
Motivasi
Kemandirian
1. Hasrat dan keinginan berhasil
2. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Pembelajaran aktif
1.Kegiatan yang menarik dalam belajar 2.Lingkungan belajar yang kondusif
Hasil Belajar
1. Melibatkan usaha yang sadar
2. Dapat diterapkan dalam kehidupan
1. Bermanfaat bagi siswa
2. Pencapaian objektif dan
standart (kognitif, afektif,
psikomotorik)
3. Merasa tidak bosan 4. Semangat
menerima pelajaran Tanpa ada tekanan
3. Melalui proses kegiatan dan latihan
1. Mendengarkan informasi dari guru
2. Mengikuti perintah guru
4. Memahami materi
28
4.Dinyatakan dalam angka, simbol
1. Nilai siswa meningkat
2. Memusatkan perhatian
5. dapat menyampaikan informasi
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang
ditunjukkan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Sesuai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM ) yang ada di SD Penawangan 02 pada mata
pelajaran IPA yaitu 70 dan batas keberhasilan guru adalah 70 %. Maka dengan
penerapan reward and punishment ini peneliti memberi target 80 % dari jumlah
peserta didik yang memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
3.9 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di kelas IV, SD Negeri Penawangan 02,
Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah tahun ajaran 2011/2012 pada
mata pelajaran Sains dengan kompetensi Jumlah siswa sebanyak 30 siswa.
3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan bebera kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008:3).
Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected
Item-Total Correlation). Validitas suatu tes dapat dihitung menggunakan
bantuan Software SPSS 17 yaitu dengan cara Analyze - Scale – Reliability
Analyze.
29
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah pembelajaran dengan penggunaan reward dan punishment dan
pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui tingkat validitas yaitu dengan
melihat angka pada Corrected Item Correlation yang merupakan korelasi
antara skor item dengan skor total item nilai. Untuk uji validitas, jumlah
responden yang digunakan untuk uji instrument menentukan nilai corrected
item-total correlation (r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan sebagai
standar untuk melihat soal yang valid dan tidak valid dengan mencocokkannya
dengan nilai corrected item-total correlation yang muncul pada output program
SPSS.
Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan tingkat
validitas suatu soal yaitu nilai corrected item-total correlation (r) pada r tabel
untuk jumlah responden 27 orang yakni 0,304 dengan taraf signifikan 5%.
Nilai tersebut kemudian dicocokan dengan corrected item-total correlation (r)
yang muncul pada output SPSS untuk mengetahui tingkat kevaliditasan suatu
soal. Nilai yang ≥ 0,304 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sementara
nilai yang ≤ 0,304 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid.
Setelah instrumen soal diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SDN
SD Turirejo 02 Kecamatan Jepon dan dianalisis menggunakan SPSS 17 for
windows diketahui bahwa dari 40 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 13
soal yang tidak valid dan 27 sisanya dinyatakan valid karena nilai signifikan
sebesar ≥ 0,304. Rincian hasil pengujian validitas dengan menggunakan SPSS
17.00 dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah rincian dari hasil validitas
instrument soal pretes-postes pilihan ganda:
30
Tabel 3.7
Hasil Validitas Instrument Soal Pilihan Ganda
No. Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas Valid Tidak Valid
1. Menjelaskan macam-macam energy. 1, 2, 3, 1,2,3 -
2.
Mengidentifikasi energy panas, bunyi dan gerak.
4, 6, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 29, 34, 36, 37
4,6,11,12,14,15,16,34,
13,17,18,29,36,37
3. Menerapkan kegunaan energy dalam kehidupan sehari-hari.
7,8,20,21,24,27,28,31,39
7,8,20,24,27,39 21,28,31,
4. Memanfaatkan energy di lingkungan sekitar
9, 10, 22, 23, 25, 26, 30,32,33,35
9,25,26,32,33,35, 10,22,23,30,
5.
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
5, 19, 38, 40 5,19,38,40 -
Karena jumlah soal yang valid adalah 27, maka soal yang digunakan untuk
test prasiklus hanya 25 soal.