bab iii metode penelitian 3.1....

12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang semester II tahun pelajaran 2014/ 2015. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang sebanyak 20 siswa., yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. 70% siswa berasal dari Desa Sepakung. 80% orang tua siswa bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi fisik SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 lapangan, 1 kamar mandi. Sedangkan kondisi fisik ruang kelas 5 yaitu memiliki 10 meja siswa, 20 kursi siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, 1 papan tulis (white board), 1 penghapus. 3.2.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian terdiri dari veriabel bebas berupa pembelajaran berbasis CTL refleksi dan variabel terikat berupa hasil belajar IPA. Pembelajaran berbasis CTL refleksi adalah pembelajaran IPA dengan KD 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui langkah-langkah menulis 3 sumber cahaya, mengemukakan peristiwa positif tentang cahaya, mengemukakan peristiwa negatif tentang cahaya, menulis cerita peristiwa positif tentang cahaya, menulis cerita negatif tentang cahaya, menggarisbawahi istilah penting dari teks sifat- sifat cahaya, membuat tabulasi antara sumber, peristiwa, dan sifat cahaya, merumuskan definisi sumber dan sifat cahaya, dan merefleksi sumber cahaya, peristiwa yang berhubungan dengan cahaya, dan sifat-sifat cahaya. Hasil belajar adalah total skor yang diperoleh dari skor tes, skor sikap dan skor keterampilan. 26

Upload: dinhbao

Post on 31-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Setting dan karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sepakung 03 Banyubiru Semarang

semester II tahun pelajaran 2014/ 2015.

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas 5 SD Negeri Sepakung 03

Banyubiru Semarang sebanyak 20 siswa., yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 10

siswa perempuan. 70% siswa berasal dari Desa Sepakung. 80% orang tua siswa

bermata pencaharian sebagai petani. Kondisi fisik SD Negeri Sepakung 03

Banyubiru Semarang yaitu memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang

perpustakaan, 1 lapangan, 1 kamar mandi. Sedangkan kondisi fisik ruang kelas 5

yaitu memiliki 10 meja siswa, 20 kursi siswa, 1 meja guru, 1 kursi guru, 1 papan

tulis (white board), 1 penghapus.

3.2.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian terdiri dari veriabel bebas berupa pembelajaran

berbasis CTL refleksi dan variabel terikat berupa hasil belajar IPA.

Pembelajaran berbasis CTL refleksi adalah pembelajaran IPA dengan KD

6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya melalui langkah-langkah menulis 3 sumber

cahaya, mengemukakan peristiwa positif tentang cahaya, mengemukakan

peristiwa negatif tentang cahaya, menulis cerita peristiwa positif tentang cahaya,

menulis cerita negatif tentang cahaya, menggarisbawahi istilah penting dari teks

sifat- sifat cahaya, membuat tabulasi antara sumber, peristiwa, dan sifat cahaya,

merumuskan definisi sumber dan sifat cahaya, dan merefleksi sumber cahaya,

peristiwa yang berhubungan dengan cahaya, dan sifat-sifat cahaya.

Hasil belajar adalah total skor yang diperoleh dari skor tes, skor sikap dan

skor keterampilan.

26

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

27

3.3.Prosedur Penelitian

PTK yang dilaksanakan dalam penelitian ini menggunakan model spiral,

yang dikemukakan oleh C. Kemmis dan Mc Taggart (1988), yang prosedur

penelitiannya dengan 2 siklus, dan setiap siklus/ penelitiannya terdiri atas tiga

langkah, yaitu perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Secara rinci

ditunjukkan dalam gambar 3.1 berikut ini :

Gambar 3.1

Model Spiral menurut C. Kemmis dan Mc. Taggart

Prosedur yang dilakukan dalam PTK terdiri dari 2 siklus, dengan catatan

apabila dalam siklus 2 sudah mencapai tujuan. Namun jika pada siklus 2 masih

belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai

tujuan tercapai. Tahapan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini langkah-langkah yang dilakukan adalah:

1) Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam pembelajaran IPA

semester I dan semester II (pada saat observasi) tahun pelajaran

2014/2015.

2) Menganalisis permasalahan dalam pembelajaran IPA semester I dan

semester II (pada saat observasi) tahun pelajaran 2014/2015.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA dengan KD

6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. (lampiran 1)

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

28

4) Menyusun perangkat RPP yakni materi, media, instrumen tes dan non

tes.

5) Membuat lembar observasi tindakan CTL refleksi (lampiran 10) untuk

mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran berbasis CTL

refleksi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan observasi

Pada tahap ini, guru mengimplementasikan tindakan pembelajaran

berbasis CTL refleksi dengan KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya

yang sesuai dengan RPP yang telah disiapkan yakni terdapat kegiatan

awal, inti, dan penutup. RPP secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1.

Dalam implementasi tindakan dilakukan observasi pelaksanaan

pembelajaran berbasis CTL refleksi.

c. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, yang dilakukan adalah merefleksi pelaksanaan

pembelajaran IPA berbasis CTL refleksi dengan menunjukkan kelebihan

dan kelemahan yang diperoleh dalam pembelajaran. Selanjutnya

merefleksi hasil belajar melalui hasil pengukuran proses dan hasil belajar.

Berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis

CTL dan pengukuran hasil belajar IPA diperoleh kesimpulan hal-hal apa

saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dalam perencanaan pada

siklus berikutnya, baik melalui perancangan RPP IPA dengan KD 6.1

mendeskripsikan sifat-sifat cahaya maupun dalam pengukuran

implementasi dan observasi.

2. Siklus 2

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus 2 dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam siklus 1.

2) Menganalisis permasalahan dalam pembelajaran yang dilakukan pada

siklus 1.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

29

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA dengan KD

6.2 Membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari

bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. (lampiran 2)

4) Menyusun perangkat RPP yakni materi, instrumen tes dan non tes.

(lampiran 2)

5) Membuat lembar observasi tindakan CTL refleksi (lampiran 10) untuk

mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran berbasis CTL

refleksi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan observasi

Pada tahap ini, guru mengimplementasikan tindakan pembelajaran

berbasis CTL refleksi dengan KD KD 6.2 Membuat suatu karya/ model,

misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan

sifat-sifat cahaya yang sesuai dengan RPP yang telah disiapkan yakni

terdapat kegiatan awal, inti, dan penutup. RPP secara rinci dapat dilihat

pada lampiran 2. Dalam implementasi tindakan dilakukan observasi

pelaksanaan pembelajaran berbasis CTL refleksi.

c. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi dalam siklus 2 adalah sama seperti pada siklus 1.

Pada tahap ini yang dilakukan adalah merefleksi pelaksanaan

pembelajaran IPA berbasis CTL refleksi dengan menunjukkan kelebihan

dan kelemahan yang diperoleh dalam pembelajaran. Selanjutnya

merefleksi hasil belajar melalui hasil pengukuran proses dan hasil belajar.

Berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksanaan pembelajaran berbasis

CTL refleksi dan pengukuran hasil belajar IPA diperoleh kesimpulan hal-

hal apa saja yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dalam perencanaan

pada siklus berikutnya, baik melalui perancangan RPP IPA dengan KD

KD 6.2 Membuat suatu karya/ model, misalnya periskop atau lensa dari

bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, maupun dalam

pengukuran implementasi dan observasi.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

30

3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

hasil belajar pada semester I tahun pelajaran 2015/2015 dan data primer yang

diperoleh dari skor tes, skor sikap, dan skor keterampilan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknis tes

dan nontes. Teknik tes yang digunakan dalam penenlitian ini adalah tes formatif

yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Teknik nontes yang

digunakan dalam penelitan ini berupa unjuk kerja sikap dan keterampilan siswa.

Instrumen penelitian berupa butir-butir soal tes, rubrik penilaian sikap, dan

rubrik penilaian keterampilan.

1) Butir-butir tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

tes formatif yang disajikan dalam bentuk pilihan ganda dan uraian, yang dapat

dilihat di lampiran 1 dan 2 (RPP siklus 1 dan 2). Sebelum dibuat instrumennya

maka sebelumnya disusun kisi-kisi soal. Kisi-kisi merupakan deskripsi

kompetensi dan materi yang akan disajikan. Tujuan penyusunan kisi-kisi

adalah utnuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam

penulisan soal. Untuk kisi-kisi soal lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran 1

dan 2 (RPP siklus 1 dan 2).

2) Rubrik penilaian sikap dan keterampilan

Alat yang digunakan untuk mengukur sikap dan keterampilan dalam

penelitian ini adalah dengan rubrik penilaian sikap dan keterampilan, yang

dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2 (RPP siklus 1 dan 2).

3.5 Uji Instrumen Penilaian

Uji Validitas Instrumen

Sebuah instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2011:348). Teknik yang

digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

31

yang dikemukakan Pearson (Arikunto, 2006:170). Rumus korelasi product

moment dengan angka kasar adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi pearson

x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

n = Jumlah data

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22,0. Ada

berbagai pendapat tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir

instrumen. Kriteria validitas intrumen menurut Sugiyono (2011:373) menyatakan

bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected

item to total correlation ≥ 0,374 apabila jumlah siswa sebanyak 28. Sebelum

instrumen tes formatif pada siklus 1 dan siklus 2 diberikan, maka sebelumnya

perlu dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen butir soal formatif

untuk siklus 1 dan siklus 2 dilakukan pada 28 siswa di SDN Kauman Kidul Kota

Salatiga. Butir soal terdiri dari 25 butir dan berbentuk soal pilihan ganda. Hasil uji

validitas siklus 1 dengan bantuan SPSS 22,0 disajikan melalui tabel 3.1 di

halaman berikut:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

32

No

Urut

No Butir

Soal

corrected item to

total correlation Kriteria

1 1 -,350 Tidak Valid

2 2 -,078 Tidak Valid

3 3 ,020 Tidak Valid

4 4 ,559 Valid

5 5 ,573 Valid

6 6 ,587 Valid

7 7 ,453 Valid

8 8 ,475 Valid

9 9 ,508 Valid

10 10 ,564 Valid

11 11 ,587 Valid

12 12 ,518 Valid

13 13 ,504 Valid

14 14 ,573 Valid

15 15 ,420 Valid

16 16 -,018 Tidak Valid

17 17 ,418 Valid

18 18 ,564 Valid

19 19 ,532 Valid

20 20 ,453 Valid

21 21 -,187 Tidak Valid

22 22 ,490 Valid

23 23 ,564 Valid

24 24 ,518 Valid

25 25 ,453 Valid

Sumber: Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.1 nampak bahwa butir soal nomor 1, 2, 3, 16, dan 21

corrected item to total correlation di bawah 0,374. Berdasarkan klasifikasi

validitas, apabila corrected item to total correlation ≤ 0,374, artinya butir soal

tidak valid, maka 5 butir soal nomor 1, 2, 3, 16, dan 21 dibuang dan tidak

digunakan dalam penelitian.

Distribusi hasil uji validitas butir soal pada siklus 2,secara rinci dapat

disajikan melalui tabel 3.2 di halaman berikut.

Tabel 3.1

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus 1

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

33

Sumber: Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.2 nampak bahwa butir soal nomor 16, 17, 19 dan 20

corrected item to total correlation di bawah 0,374. Berdasarkan klasifikasi

validitas, apabila corrected item to total correlation ≤ 0,374, artinya butir soal

tidak valid, maka 4 butir soal nomor 16, 17, 19 dan 20 dibuang dan tidak

digunakan dalam penelitian. Oleh karena penelitian membutuhkan 20 butir soal,

maka butir soal nomor 10 tidak dipergunakan dalam penelitian, meski soal

tersebut valid , karena validitasnya rendah yaitu di bawah 0,40. Lebih jelasnya

No

Urut

No Butir

Soal

Koefisien

corrected

item to total

correlation

Kriteria

1 1 ,689 Valid

2 2 ,751 Valid

3 3 ,648 Valid

4 4 ,503 Valid

5 5 ,405 Valid

6 6 ,357 Valid

7 7 ,489 Valid

8 8 ,705 Valid

9 9 ,381 Valid

10 10 ,357 Valid

11 11 ,409 Valid

12 12 ,705 Valid

13 13 ,503 Valid

14 14 ,381 Valid

15 15 ,419 Valid

16 16 -,024 Tidak Valid

17 17 ,174 Tidak Valid

18 18 ,771 Valid

19 19 -,409 Tidak Valid

20 20 -,296 Tidak Valid

21 21 ,517 Valid

22 22 ,381 Valid

23 23 ,751 Valid

24 24 ,411 Valid

25 25 ,419 Valid

Tabel 3.2

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus 2

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

34

perhitungan uji validitas tes formatif pilihan ganda siklus 1 dan siklus 2 dapat

dilihat di lampiran 6 dan lampiran 7.

Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono, 2011:348).

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi soal pilihan

ganda untuk tes formatif siklus 1 dan siklus 2. Untuk menentukan koefisien

reliabilitas dengan KR20 (Sugiyon, 2011: 359) adalah:

Uji reliabilitas tes dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS

22,0 dan intrepetasi terhadap koefisien reliabilitas yang dinyatakan dalam

Cronbach’s Alpha. Seperti yang terdapat dalam buku Evaluasi Proses dan Hasil

Belajar yang ditulis oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:92) yang

tersaji melalui tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Indeks Reliabilitas

No Indeks Interpretasi

1 0,80 – 1,00 sangat reliabilitas

2 0,60 - 0,80 reliabilitas

3 0,40 - 0,60 cukup reliabel

4 0,20 – 0,40 agak reliabel

5 < 0,20 Kurang reliabel Sumber: Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:88)

Keterangan:

k = jumlah item dalam instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi = 1-pi

st2 = varians total

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

35

Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk soal pilihan ganda, yang terdiri

dari 25 butir soal, dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Kauman Kidul Kota

Salatigasejumlah 28 siswa. Adapun hasil yang diperoleh pada siklus 1 adalah

Cronbach’s Alpha sebesar 0,848, artinya reliabilitas butir soal sangat reliabelitas,

sehingga instrumen butir soal siklus 1 digunakan dalam penelitian. Hasil uji

reliabilitas instrumen butir soal siklus 2 diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,865,

artinya reliabilitas butir soal siklus 2 sangat reliabilitas, sehingga butir soal dapat

digunakan dalam penelitian. Untuk lebih jelasnya distribusi reliabilitas instrumen

butir soal siklus 1 dan siklus 2, secara rinci disajikan melalui tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus 1 dan Siklus 2

Sumber: Olahan SPSS

Berdasarkan tabel 3.4 nampak bahwa besarnya Cronbach’s Alpha butir

soal untuk siklus 1 sebesar 0,848; dan pada siklus 2 sebesar 0,865. Besarnya

Cronbach’s Alpha yang diperoleh, berada diantara indeks 0,80-1,00, maka butir

soal yang di uji cobakan termasuk sangat reliabel. Dengan demikian, instrumen

butir soal untuk siklus 1 dan siklus 2, dapat digunakan dalam penelitian. Lebih

jelasnya perhitungan uji reliabilitas tes formatif pilihan ganda siklus 1 dan siklus 2

dapat dilihat di lampiran 6 dan lampiran 7

Tingkat Kesukaran Soal

Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:82),

tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang

menjawab betul suatu butir soal. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk

menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya

dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung

dengan rumus seperti berikut ini.

No

Urut Siklus

Jumlah

Butir Soal

Cronbach’s

Alpha

Interpretasi

1 1 25 ,848 Sangat reliabilitas

2 2 25 ,865 Sangat reliabilitas

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

36

Keterangan

B = Jumlah peserta didik yang menjawab betul

N = Jumlah peserta didik

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar

Menurut Aiken dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83),

tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang

besarrnya berkisar 0,00-1,00. Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal

dapat menggunakan tingkat kesukaran yang dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut

ini.

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

0,01 – 0,25

0,26 – 0,75

0,76 – 1,00

Sukar

Sedang

Mudah Sumber: Aiken dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012:83)

Tingkat kesukaran butir soal siklus 1 dan siklus 2 dilakukan dengan

analisis butir soal. Hasil analisis butir sooal siklus 1 terdiri dari 25 soal,

terdapat 23 butir soal tingkat kesukaran sedang, dan terdapat 2 butir soal

tingkat kesukaran mudah. Secara rinci, besarnya tingkat kesukaran butir

soal siklus 1 disajikan melalui tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus 1

Nomor Butir Soal Interpretasi

3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 Sedang

1, 2 Mudah Sumber: Olah data primer

Tabel 3.5.

Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Settingrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16082/3/T1_292011108_BAB... · dan nontes. Teknik tes yang ... penulisan soal. ... reliabilitas instrumen

37

Hasil analisis butir soal siklus 2 terdiri dari 25 butir soal, terdapat 23 butir

soal tingkat kesukaran soal sedang, dan terdapat 2 butir soal tingkat kesukaran

mudah. Secara rinci, besarnya tingkat kesukaran butir soal siklus 2 disajikan

melalui tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Distribusi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus 2

Nomor Butir Soal Interpretasi

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 21, 22, 23, 24, 25 Sedang

19, 20 Mudah Sumber: Olah data primer

Lebih jelasnya penghitungan tingkat kesukaran butir soal siklus 1 dan siklus 2

dapat di lihat di lampiran 6 dan 7.

3.6 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam penelitian ini, apabila

hasil belajar IPA siswa dikatakan tuntas dengan KKM ≥ 80, mencapai minimal

75% dari seluruh siswa pada siklus 1, dan pada siklus 2, seluruh siswa (100%)

mencapai hasil belajar berdasarkan ketuntasan belajar.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik diskriptif komparatif, yaitu teknik

analisis data yang dipergunakan untuk membandingkan hasil belajar IPA

berdasarkan ketuntasan hasil belajar dengan KKM ≥ 80, skor rata-rata, skor

minimum, dan skor maksimum pra siklus, siklus 1 dan siklus 2.