bab iii metode penelitian 3 - repository.uksw.edu · dan konsep sifat-sifat dan menggambar bangun...
TRANSCRIPT
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). “PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-
masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. ” (Aqib dkk, 2010:2).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah jenis PTK kolaboratif.
PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas, ide berasal dari
peneliti dan yang melakukan tidakan adalah guru kelas.
Adapun lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian adalah di SDN
Mangunsari 06 Salatiga. Lokasi SDN Mangunsari 06 terletak di Desa Ngawen
Tegalsari Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.
3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Kecamatan Sidomukti
Kota Salatiga. Subjek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas V SDN Mangunsari
06 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
Jumlah siswa 14, terbagi menjadi 6 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.
Karakteristik siswa kelas V ini adalah berumur antara 9 tahun sampai 11 yang
merupakan menuju tahap berpikir konkrit/ nyata. Sebagian besar orang tua siswa
berprofesi sebagai buruh dan karyawan pabrik, sehingga dalam hal ini mempengaruhi
hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika yang cukup rendah.
Karakteristik siswa di kelas ini juga berbeda-beda, iklim kelasnya sangat dipengaruhi
oleh beberapa siswa yang menjadi pemicu keributan di dalam kelas.
20
3.3 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April
2012 dan dilakukan secara bertahap.
Adapun tahapannya meliputi :
a. Tahap persiapan (Januari 2012 – Pebruari 2012)
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrument,
permohonan izin serta survey disekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
b. Tahap pelaksanaan (Pebruari 2012 – Maret 2012 )
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan disekolah yang meliputi
uji coba instrumen dan pengambilan data.
c. Tahap penyusunan (Maret 2012 – April 2012 )
Yaitu tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan
serta persiapan ujian.
3.4 Variabel yang Diselidiki
Pada penelitian ini ditetapkan dua variabel yang digunakan, variabel-variabel
tersebut antara lain yaitu:
a. Variabel Independen atau variabel bebas yaitu unsur yang mengikat munculnya
unsur lain, jadi variabel bebas merupakan gejala yang sengaja mengikat
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika
realistik menggunakan alat peraga bangun datar (X).
b. Variabel Dependen atau variabel terikat yaitu unsur yang diikat oleh adanya
variabel bebas. Dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika (Y). Hasil
belajar matematika yang dinyatakan dengan skor hasil tes setelah diberikan
perlakuan.
21
3.5 Rencana Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus ada
empat tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanan, tahap pengamatan, tahap
refleksi.
3.5.1 Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
1) Meminta izin mengajar pada jam pelajaran matematika dengan
materi Memahami Sifat-Sifat Bangun dan Hubungan
Antarbangun.
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3) Menyiapkan soal evaluasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksana pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal dimulai dengan presensi, pemberian motivasi dan
penyampaian tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru menggunakan
alat peraga berupa benda konkrit yang dekat dengan siswa dan relevan
dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pada materi ini guru memberikan
alat peraga bangun datar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Kemudian siswa diajak untuk berdiskusi mengamati alat peraga
bangun datar secara langsung, Sehingga dapat menemukan kembali ide
dan konsep sifat-sifat dan menggambar bangun datar dengan
bimbingan guru. Pada pertemuan ketiga siswa diberikan soal evaluasi
untuk mengetahui hasil belajar matematika.
c. Tahap Observasi
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan peneliti mengamati
beberapa hal:
22
1) Penggunaan waktu pada saat pembelajaran berlangsung kurang
dari yang direncanakan.
2) Hasil evaluasi di akhir pembelajaran sebagai tingkat pemahaman
siswa tentang materi yang telah disampaikan rendah.
d. Tahap Refleksi
Pada pembelajaran matematika yang dilakukan di kelas V ini,
pada saat guru menyampaikan materi, ada beberapa siswa yang tidak
memperhatikan. Hanya siswa yang duduknya paling depan yang
memperhatikan pada saat guru menyampaikan materi.
3.5.2 Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Meminta izin dan persetujuan guru kelas untuk mengajar bidan
studi yang sama, yaitu Memahami Sifat-Sifat Bangun dan
Hubungan Antarbangun
2) Membuat Rencana Pelaksanan Pembelajaran
3) Merancang alat peraga bangun datar yang akan dipakai dalam
pembelajaran
4) Menyiapkan soal evaluasi.
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Langkah-langkah pelaksana pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kegiatan awal dimulai dengan presensi, pemberian motivasi dan
penyampaian tujuan pembelajaran. Pada tahap ini guru menggunakan
alat peraga berupa benda konkrit yang dekat dengan siswa dan relevan
dengan kehidupan nyata sehari-hari. Pada materi ini guru menjukkan
alat peraga bangun datar yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Kemudian siswa diajak untuk berdiskusi mengamati alat peraga
bangun datar secara langsung, Sehingga dapat menemukan kembali ide
23
dan konsep sifat-sifat bangun datar dengan bimbingan guru. Pada
pertemuan ketiga siswa diberikan soal evaluasi untuk mengetahui hasil
belajar matematika.
c. Tahap Observasi
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan peneliti mengamati
beberapa hal:
1) Siswa lebih terlihat aktif dan lebih berani untuk mengerjakan soal
dan berinteraksi dengan kelompoknya.
2) Siswa lebih terlatih untuk berani membahas hasil diskusi di depan
kelas.
3) Penggunaan waktu sesuai dengan yang direncanakan.
d. Tahap Refleksi
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa terlihat lebih
memperhatikan penjelasan guru. Pada saat guru meminta perwakilan
dari kelompok untuk maju mengerjakan soal di papan tulis, siswa
terlihat lebih antusias dan bersemangat untuk mengerjakan. Hasil
belajar mereka sangat memuaskan.
3.6 Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik penelitian adalah sebagai berikut:
3.6.1.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang jumlah
siswa kelas V dan daftar nilai dari ulangan harian mata pelajaran Matematika.
3.6.1.2 Tes tertulis
Soal tes tertulis berupa Pemberian soal tes yang digunakan Untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran dan sebagai pembanding
peningkatan hasil belajar pra siklus, siklus I dan siklus II. Tes ini diberikan setelah
pembelajaran.
24
Tabel 3.1
Kisi-kisi Soal Postes Siklus 1
Jumlah Soal: 15
No. Indikator Tingkat Ke
sukaran Nomor Soal
Jmlh
Soal
1. Menyebutkan sifat-sifat
bangun datar segitiga, persegi
panjang, persegi, trapesium,
jajar genjang, lingkaran, belah
ketupat, layang-layang.
Mudah (1, 3, 4, 5, 8,
11,12,13)
8
Sedang (2, 6, 7, 9) 4
Sukar
2. Menggambarkan bangun datar
dari sifat-sifat bangun datar
yang diberikan
Mudah (10, 14, 15) 3
Sedang
Sukar
Jumlah Soal
Mudah 11 /
73%
Sedang 4 /
27%
Sukar 0 / 0%
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Postes Siklus 2
Jumlah Soal: 15
No. Indikator Tingkat Ke
sukaran Nomor Soal
Jmlh
Soal
1. Menyebutkan sifat-sifat
bangun datar segitiga, persegi
Mudah (4) 1
Sedang (1, 7, 9, 14, 15) 5
25
panjang, persegi, trapesium,
jajar genjang, lingkaran, belah
ketupat, layang-layang.
Sukar (5, 10, 11) 3
2. Menggambarkan bangun datar
dari sifat-sifat bangun datar
yang diberikan
Mudah (2, 12, 13) 3
Sedang (3, 6, 8) 3
Sukar
Jumlah Soal
Mudah 4 /
26.7%
Sedang 8 /
53.3%
Sukar 3 /
20%
3.6.1.3 Wawancara
Wawancara antara peneliti dengan siswa dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada pelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga bangun datar.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Wawancara
No. Hal yang ditanya Indikator
1. Ketertarikan siswa
dalam mengikuti PBM
Siswa tertarik dengan penggunaan alat
peraga
Siswa senang mengikuti pembelajaran
menggunakan alat peraga bangun datar
Siswa bersemangat dalam pembelajaran
menggunakan alat peraga bangun datar
Ingin mengikuti pembelajaran seperti ini lagi
26
2. Pemahaman materi
pembelajaran
Materi pembelajaran mudah dipahami
Kesulitan selama pembelajaran
Memahami materi pembelajaran
3.6.1.4 Observasi
a. Observasi terhadap subjek penelitian bertujuan untuk mengetahui
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran saat dilaksanakan penelitian
tindakan kelas
b. Observasi terhadap guru sebagai peneliti bertujuan untuk mengetahui
aktivitas guru dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan
alat peraga
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa
Tabel 3.5
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
No. Hal yang diamati Indikator
1. Tujuan pembelajaran Mengemukakan tujuan pembelajaran
2. Prinsip pembelajaran Penjelasan prinsip PMR
3. Pelaksanaan
pembelajaran sesuai
RPP
Melakukan apersepsi
Teknik pembagian kelompok
Pengelolaan kegiatan diskusi
Memberikan penghargaan individu dan
No. Hal yang diamati Indikator
1. Kesiapan belajar Kesiapan belajar
2. Keaktifan siswa dalam
diskusi
Keaktifan dalam diskusi
Kedisiplinan dalam pembelajaran
Pelaporan hasil diskusi
Penyimpulan hasil diskusi
Pengajuan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Perumusan masalah sementara
Melaksanakan diskusi
27
kelompok
Menentukan nilai individu dan kelompok
Menyimpulkan materi pembelajaran
Mengelola waaktu secara efisien
Melakukan evauasi dan refleksi
Menutup pembelajaran
4. Penggunaan media Penggunaan alat peraga dengan maksimal
3.6.2 Instrument Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan metode tes. Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis
untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan
kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang
menghasilkan suatu deskripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Jenis tes yang digunakan adalah tes hasil belajar matematika karena tes ini
mengukur apa yang telah dipelajari pada salah satu matapelajaran yaitu matematika.
Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus I dan siklus II.
3.7 Tingkat Kesukaran Soal
Secara tentatif dapat dikatakan bahwa salah satu ciri butir soal yang baik adalah
bahwa soal tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah untuk kelompok tertentu yang
akan dites. Tingkat kesukaran suatu butir soal ditandai oleh banyaknya presentase
siswa yang menjawab dengan betul butir soal yang bersangkutan. Rumus yang
digunakan adalah:
( )
Tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang
besarnya berkisar 0,00 – 1, 00. Untuk menetukan tingkat kesukaran butir soal dapat
dilihat tabel berikut :
Rentang nilai tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
- Soal dengan hasil 0,00 sampai 0, 25 adalah Sukar
28
- Soal dengan hasil 0,26 sampai 0, 75 adalah Sedang
- Soal dengan hasil 0,76 sampai 1,00 adalah Mudah
Tabel 3.6
Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I
No Taraf Kesukaran Soal Jumlah Soal
1 Sukar -
2 Sedang 4
3 Mudah 11
Jumlah 15
Tabel 3.7
Taraf Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II
No Taraf Kesukaran Soal Jumlah Soal
1 Sukar 3
2 Sedang 8
3 Mudah 4
Jumlah 15
3.8 Validitas dan Reliabelitas Instrumen
Umumnya dalam mengumpulkan data penelitian dibutuhkan instrument (alat
ukur). Instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan
diteliti. Instrument penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan
pengolahan data, sebab intrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan
pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. Karakteristik instrument yang
baik sebagai alat evaluasi hendaklah memenuhi persyaratan validitas dan reabilitas
(Subana,Sudrajat, 2005 :19).
Pemenuhan syarat validitas dan reliabelitas biasanya diawali oleh
pengujicobaan instrument. Penelitian ini menggunakan bentuk instrument tes dan
pengujian validitas tes ditentukan dengan menggunakan spss 19.0 for windows.
29
1) Uji Validitas Instrumen
Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya
suatu item menggunakan validitas instrumen.
Menurut Arikunto (2009: 64) “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Data
evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat
diperoleh data yang valid, instrument atau alat untuk mengevaluasinya
harus valid. Jika pernyataan tersebut dibalik, instrumen evaluasi dituntut
untuk valid karena diinginkan dapat diperoleh data yang valid. Dengan kata
lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluasi valid.”
2) Uji Reliabelitas Instrumen
Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan
instrumen dari variabel yang hendak diukur.
“Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Instrumen yang baik adalah instrumen yang
dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan”
(Arikunto, 1998; 86).
Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman dari
Santoso ( 2003 ) menggunakan SPSS versi 19.0, suatu item instrument penelitian
dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,2.
Untuk menguji reliabilitas instrument dilakukan analisis factorial dengan
konstruk satu faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk teori koefisien
reliabilitas alpha dari Cronbach (dalam Azwar, 2005). Kriteria untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George
dan Mallery (1995) sebagai berikut:
30
a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima
0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan
3.9 Indikator Kinerja
Yang menjadi tolak ukur keberhasilan pada penelitian ini adalah bila hasil
belajar matematika siswa meningkat yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan hasil
tes belajar siswa dan keaktifan siswa. Peningkatan hasil belajar matematika ditinjau
dari hasil tes formatif dan observasi terhadap proses siswa mengerjakan soal dan
keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran diharapkan
hasil belajar matematika lebih dari atau sama dengan 80% siswa dapat memenuhi
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 62 atau ≥ 62.
3.10 Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif
digunakan untuk menggambarkan aktifitas guru dalam mengajar dan aktifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran diperoleh dari lembar observasi, sedangkan Teknik
kuantitatif digunakan untuk menganalisis pencapaian hasil belajar matematika
diperoleh dari tes yaitu tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda.
Adapun penyajian data kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif dianalisis
dengan menentukan rata-rata (mean). Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam
bentuk persentase. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk
menguraikan data hasil penelitian setiap siklus dan membandingkan dengan data
siklus sebelumnya.