bab iii metode penelitianrepository.upi.edu/34485/6/s_sej_1300629_chapter3.pdf · industri...

18
Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan kajian permasalahan mengenai Perkembangan Industri Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2007-2014). Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis atau metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kristis terhadap rekaman serta peninggalan masa lampau dan menuliskan hasilnya berdasarkan fakta yang telah diperoleh (Gottschalk, 1986, hlm. 32). Menurut Ismaun (2005, hlm. 50) bahwa ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengembangkan metode historis. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian metode historis antara lain: 1. Heuristik, merupakan tahap awal dalam penelitian sejarah seperti mencari, menemukan, dan mengumpulkan fakta-fakta atau sumber- sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Secara sederhana, sumber-sumber sejarah dapat berupa: sumber benda, sumber tertulis dan sumber lisan. Selain itu dapat diklasifikasikan sebagai sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dan sumber sekunder ini meliputi sumber tertulis dan sumber lisan. Sumber tertulis terdiri dari jurnal, artikel, skripsi, dokumen, dan buku. Sedangkan, sumber lisan melalui teknik wawancara kepada pimpinan dan karyawan sentra industri karya mandiri, perangkat desa dan kecamatan, para pengrajin, dan masyarakat sekitar. Sehingga diperoleh data yang relevan dengan pembahasan mengenai “Perkembangan Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2007-2014)”. Adapun teknik pengumpulan data atau sumber (heuristik) yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: a. Studi kepustakaan.

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang

digunakan oleh peneliti dalam melakukan kajian permasalahan mengenai

Perkembangan Industri Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banjarsari

Kabupaten Ciamis (2007-2014). Metode penelitian yang digunakan adalah

metode historis atau metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji

dan menganalisis secara kristis terhadap rekaman serta peninggalan masa

lampau dan menuliskan hasilnya berdasarkan fakta yang telah diperoleh

(Gottschalk, 1986, hlm. 32). Menurut Ismaun (2005, hlm. 50) bahwa ada

beberapa langkah yang dilakukan dalam mengembangkan metode historis.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian metode historis

antara lain:

1. Heuristik, merupakan tahap awal dalam penelitian sejarah seperti

mencari, menemukan, dan mengumpulkan fakta-fakta atau sumber-

sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Secara

sederhana, sumber-sumber sejarah dapat berupa: sumber benda,

sumber tertulis dan sumber lisan. Selain itu dapat diklasifikasikan

sebagai sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dan

sumber sekunder ini meliputi sumber tertulis dan sumber lisan.

Sumber tertulis terdiri dari jurnal, artikel, skripsi, dokumen, dan buku.

Sedangkan, sumber lisan melalui teknik wawancara kepada pimpinan

dan karyawan sentra industri karya mandiri, perangkat desa dan

kecamatan, para pengrajin, dan masyarakat sekitar. Sehingga diperoleh

data yang relevan dengan pembahasan mengenai “Perkembangan

Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banjarsari

Kabupaten Ciamis (2007-2014)”. Adapun teknik pengumpulan data

atau sumber (heuristik) yang dipergunakan dalam penelitian ini, adalah

sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan.

Page 2: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

33

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi kepustakaan merupakan langkah awal peneliti

mengumpulkan sumber-sumber yang sesuai dengan fokus kajian

penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber atau literatur. Setelah

itu peneliti menganalisis setiap sumber yang diperoleh dengan

membanding antara sumber yang satu dengan sumber lain, sehingga

diperolehlah data-data yang peneliti anggap otentik, kemudian data-

data tersebut peneliti paparkan dalam bentuk karangan naratif yaitu

skripsi.

b. Wawancara

Wawancara terbagi menjadi dua, yaitu wawancara terstruktur dan

wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu suatu tanya

jawab yang semua pertanyaannya telah dirumuskan sebelumnya

dengan cermat atau biasanya secara tertulis. Sedangkan wawancara

tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak mempunyai persiapan

sebelumnya dari suatu daftar pertanyaan dengan susunan kata-kata dan

tidak berurutan tapi harus tetap dipatuhi peneliti (Kuntowijoyo, 1994,

hlm. 138). Jika, peneliti menggunakan kedua teknik wawancara

tersebut. Maka termasuk ke dalam wawancara gabungan, yaitu

menggabungkan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur. Teknik wawancara ini erat hubungannya dengan

penggunaan sejarah lisan.

2. Kritik sumber, yakni menganalisis secara kritis sumber-sumber

sejarah. Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk dapat

menilai sumber yang relevan dan membandingkan dengan data-data

yang diperoleh dari sumber primer maupun sekunder dan disesuaikan

dengan masalah atau tema yang dikaji dalam skripsi ini. Selain itu,

kritik sumber menyangkut verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai

kebenaran atau ketepatan dari sumber sejarah. Dalam metode sejarah

dikenal dengan cara melakukan kritik eksternal dan kritik internal.

a. Kritik eksternal ialah suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu

pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk

mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui

apakah pasda suatu waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah

oleh orang-orang tertentu atau tidak

Page 3: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

34

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Kriktik internal menekankan aspek “dalam” yaitu isi dari sumber:

kesaksian (testimoni). Setelah fakta kesaksian (fact of testimony)

ditegakkan melalui kritik eksternal, selanjutnya mengadakan evaluasi

terhadap kesaksian itu. Kemudian mengambil keputusan apakah

kesaksianitu dapat diandalkan (reliable) atau tidak.

3. Interpretasi, peneliti memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber

yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Dalam tahap

ini, peneliti membuat deskripsi, analisis kritis serta pemilihan fakta-

fakta. Kegiatan penafsiran dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta

dan data kemudian disusun, ditafsirkan, dan dikorelasikan satu dengan

yang lainnya. Dalam kegiatan ini peneliti memberikan penekanan

penafsiran terhadap fakta dan data yang diperoleh dari sumber-sumber

primer dan sekunder yang berkaitan dengan penelitian perkembangan

industri dan perubahan sosial masyarakat.

4. Historiografi, yaitu merupakan tahap terakhir dari metode ilmiah

sejarah dalam penulisan skripsi. Dalam historiografi ini, fakta-fakta

yang telah melalui berbagai proses kemudian menjadi suatu kesatuan

sejarah yang dituangkan dalam sebuah karya tulis.

Penelitian sejarah ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan

informasi dari buku serta dilengkapi dengan wawancara dengan narasumber

yang relevan dengan kajian skripsi peneliti. Untuk mempertajam analisis,

maka peneliti menggunakan pendekatan disiplin ilmu lain atau pendekatan

interdisipliner. Pendekatan interdisipliner ini akan membantu dalam

pelaksanaan proses penelitian skripsi. Pada pendekatan ini peneliti

menggunakan konsep ilmu ekonomi yang digunakan untuk meneliti

kehidupan masyarakat yaitu dalam kehidupannya sehari-hari dan dalam

bidang ekonomi seperti mata pencaharian, peluang kerja, penghasilan dan

upah tenaga kerja. Sedangkan, pendekatan interdisipliner lainnya yang

digunakan peneliti adalah ilmu sosiologi yaitu meneliti kehidupan sosialnya

seperti adanya perubahan sosial, mobilisasi sosial, dan interaksi sosial yang

terjadi pada masyarakat. Metode penelitian selanjutnya peneliti akan

memaparkan dan menguraikan mengenai pelaksanaan penelitian yang

dibagi menjadi tiga langkah. Yaitu sebagai berikut :

3.1 Persiapan Penelitian

Page 4: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

35

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.1.1 Pemilihan dan Pengajuan Tema Penelitian

Pada tahap ini peneliti akan menguraikan langkah awal untuk

memulai penelitian. Peneliti pada awalnya mengajukan judul dengan tema

sejarah lokal dengan judul Perkembangan Industri Anyaman Piring Lidi

dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi di Desa Ciherang

Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2000-2007) yang diajukan dalam

mata kuliah Seminar Karya Tulis Ilmiah yang di ampu oleh Bapak Drs. H.

Ayi Budi Santosa, M.Si. Tetapi mengalami perubahan atas saran Bapak Drs.

H. Ayi Budi Santosa karena industri anyaman piring lidi di Desa Ciherang

banyak maka lingkupnya menjadi di Kecamatan Banjarsari dan angka tahun

diganti menjadi dari 2007 sampai 2014 dikarenakan setelah peneliti

melakukan observasi ke sebuah industri Anyaman Piring Lidi terbesar di

Desa Ciherang perintis atau orang yang pertama kali mengenalkan anyaman

ini sudah berpindah tempat tinggal dan sulit dihubungi sehingga narasumber

untuk diwawancarai terputus dan menyebabkan adanya informasi yang

tidak jelas.

Peneliti selanjutnya mengajukan tema mengenai sejarah lokal

dengan sedikit perubahan yaitu dengan judul Perkembangan Industri

Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2007-2014).

Setelah judul itu disetujui, maka peneliti mulai menyusun rancangan

penelitian dalam bentuk proposal skripsi.

3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Setelah melakukan studi literatur ke beberapa perpustakaan di

Bandung dan Ciamis, buku-buku yang dimiliki sendiri dan melalui

wawancara. Maka peneliti mulai menyusun rancangan penelitian yang

kemudian dijabarkan dalam bentuk proposal skripsi. Adapun sistematika

proposal penelitian, yaitu sebagai berikut:

a. Judul penelitian

b. Latar belakang masalah

c. Rumusan masalah

d. Tujuan penelitian

e. Kajian Pustaka

Page 5: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

36

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Metodologi penelitian

g. Sistematika penulisan

h. Daftar pustaka

Proposal skripsi kemudian dipresentasikan di kelas terlebih dahulu

dan mendapatkan beberapa masukan dibagian kajian pustaka untuk

menambah beberapa konsep karena menurut dosen pembibing seminar

karya tulis ilmiah dibagian kajian pustaka hanya menjelaskan sedikit dari

konsep dan penelitian terdahulu. Setelah proposal skripsi dipresentasikan

dikelas dan direvisi, maka proposal skripsi di setujui melalui surat

keputusan TPPS No 385/TPPS/JPS/2017 dan seminar proposal skripsi

diselenggarakan pada tanggal 5 Januari 2017 serta terlampir nama

pembimbing I dan pembimbing II.

Pada seminar proposal skripsi peneliti tidak mendapatkan banyak

perubahan dari dosen pembimbing I maupun pembimbing II. Hanya dosen

pembimbing II menyarankan agar dibagian kajian pustaka sumber literatur

diperbanyak. Setelah seminar proposal skripsi peneliti menemui

pembimbing I untuk meminta acc judul agar pembuatan SK TPPS dapat

segera dikeluarkan dan skripsi dapat segera dikerjakan.

3.1.3 Mengurus Perijinan

Setelah menyelesaikan seminar proposal dan membuat SK (Surat

Keputusan) TPPS maka peneliti membuat surat perijinan untuk melakukan

suatu observasi atau penelitian terhadap skripsi yang akan dikerjakan. Surat

perijinan dari universitas ini sangat penting agar penelitian skripsi nantinya

mendapatkan izin resmi sehingga mempermudah dalam mencari sumber-

sumber penelitian. Dalam mengurus surat perijinan peneliti mengajukan

surat penelitian dari pihak universitas yang diwakili oleh dekan FPIPS

UPI. Surat-surat perijinan ini ini kemudian peneliti berikan kepada:

1. Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis.

2. Kantor Badan Pusat Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis.

3. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ciamis.

4. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten

Ciamis.

Page 6: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

37

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kepala Kantor Kecamatan Banjarsari.

6. Kepala Kantor Desa Ciherang.

7. Pemilik Industri Anyaman Piring Lidi “Sentra Karya Mandiri” di Desa

Ciherang Kecamatan Banjarsari.

8. Pemilik Industri atau Usaha Anyaman Piring Lidi di Desa Kawasen

Kecamatan Banjarsari.

3.1.4 Proses Bimbingan

Peneliti dibimbing oleh dua orang dosen pembimbing yaitu Dr.

Murdiyah Winarti, M.Hum sebagai dosen pembimbing I dan Drs. H. Ayi

Budi Santosa, M.Si sebagai dosen pembimbing II. Proses bimbingan

merupakan suatu proses yang sangat penting sebagai wadah untuk

berkonsultasi dan memberikan arahan serta masukan kepada peneliti. Setiap

hasil bimbingan dicatat dalam buku bimbingan skripsi. Bimbingan

dilakukan melalui kesepakatan, yaitu menentukan waktu atau menentukan

jadwal dalam pelaksanaan bimbingan, sehingga proses bimbingan dapat

bermanfaat untuk penyempurnaan kegiatan penelitian dan penulisan skripsi

yang sedang dilaksanakan oleh peneliti.

3.1.5 Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Dalam menyiapkan perlengkapan penelitian harus dipersiapkan

secara maksimal karena perlengkapan penelitian ini dapat dijadikan hasil

dari penelitian yang dilakukan. Adapun perlengkapan yang harus

dipersiapkan diantaranya :

1. Surat izin dari Dekan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

2. Instrumen Wawancara

Merupakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan penelitian.

3. Tape Recorder

Tape recorder merupakan media untuk merekam setiap sesi

wawancara yang sedang berlangsung. Selain menggunakan tape

recorder, peneliti juga menggunakan handphone untuk merekam suara

dan video pada saat pelaksanaan wawancara.

4. Kamera Foto atau Kamera Handphone

Page 7: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

38

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamera foto atau kamera handphone digunakan untuk mengambil

gambar narasumber atau gambar yang menyangkut tentang penelitian.

Dengan adanya foto atau gambar untuk memperjelas dan menguatkan

keabsahan penelitian yang sedang dilakukan.

3.2 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian merupakan bagian terpenting dan utama

dalam suatu kegiatan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan

dalam pelaksanaan penelitian adalah heuristik, kritik, interpretasi dan

historiografi. Adapun penjelasan mengenai tahapan-tahapan ini sebagai

berikut.

3.2.1 Heuristik

Tahap ini merupakan langkah awal bagi peneliti dalam mencari dan

mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang diperlukan dalam penyusunan

skripsi ini. Heuristik adalah langkah awal dalam mencari sumber untuk

mendapatkan data-data, atau materi sejarah, atau evidensi sejarah

(Sjamsuddin, 2007, hlm. 67). Kegiatan heuristik dimaksudkan untuk

mencari dan menemukan sumber sejarah baik primer maupun sekunder

(Ismaun, 2005, hlm. 35). Untuk mempermudah dalam pengumpulan sumber

sejarah yang berkaitan dengan Perkembangan Industri Kerajinan Anyaman

Piring Lidi dan Dampaknya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2007-2014), maka peneliti

melakukan pencarian sumber primer dan sekunder untuk mendapatkan data.

Sumber tertulis diperlukan dalam penelitian sebagai rujukan dan sumber

lisan digunakan apabila peneliti mendapatkan kekurangan sumber dalam

mengkaji atau menganalisis permasalahan dalam penyusunan skripsi ini.

Adapun tahapan dari pengumpulan sumber (heuristrik) sebagai berikut:

3.2.1.1 Pengumpulan Sumber Tertulis

Pada tahap ini peneliti berusaha mencari sumber tertulis yang

berkaitan dengan masalah penelitian seperti buku, artikel jurnal, skripsi dan

tesis, serta dokumen lainnya. Pada proses ini peneliti mengunjungi dua

perpustakaan yang berada di kota Bandung dan perpustakaan Badan Pusat

Page 8: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

39

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Statistik (BPS) Kabupaten Ciamis. Adapun buku-buku yang diperoleh dari

ketiga perpustakaan tersebut, yaitu :

a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia

Dalam pencarian sumber tertulis perpustakaan pertama yang

dikunjungi adalah perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),

yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung, untuk mencari

sumber yang relevan dengan judul skripsi peneliti. Kunjungan ke

perpustakaan UPI cukup sering dilakukan dari bulan Mei 2017 sampai

Oktober 2017. Adapun beberapa buku yang ditemukan oleh peneliti yaitu :

1. Perubahan Sosial karya Soenarto Kamanto (2012).

2. Perubahan Sosial karya Piotr Sztompka (2011).

3. Geografi Ekonomi karya Idris Abdurrachmat dan Enok Maryani

(1998).

4. Metodologi penelitian karya Moch. Nazir (1985).

5. Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Notosusanto) Karya Louis

Gottschalk (1986).

6. Pengantar Ilmu Sejarah Karya Kuntowijoyo (2005).

7. Seni Rupa Nusantara Karya Eriyandi Budiman (2008).

8. Sosiologi Sebagai Pengantar Karya Soerjono Soekanto (2009).

9. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial Karya M.

Munandar Soelaeman (1995).

b. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jawa Barat

Perpustakaan kedua yang dikunjungi oleh peneliti adalah Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah (Bapusipda) yang beralamat di Jl.

Kawaluyaan Indah III No. 4 Bandung. Peneliti mengunjungi perpustakaan

ini dari bulan Juni 2017- September 2017. Adapun beberapa buku yang

ditemukan oleh peneliti, yaitu :

1. Pengantar Teori Ekonomi Mikro edisi kedua karya Sukirno Sadono

(1995).

2. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri karya Sritomo

Wignjosubroto (2003).

3. Ekonomi kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan

Peluang karya Suryana (2013).

4. Pembangunan dan Krisis: Memetakan Perekonomian Indonesia

karya Ahmad Erani Yustika (2002).

Page 9: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

40

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Perpustakaan Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis

Perpustakaan ketiga yang dikunjungi oleh peneliti adalah Badan

Pusat Statistik kabupaten Ciamis yang beralamat di Komplek Perkantoran

Ciamis, Jl. Raa. Kusumahsubrata, Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten

Ciamis, Jawa Barat. peneliti mengunjungi perpustakaan ini dari bulan

September-Oktober 2017. Adapun beberapa buku yang ditemukan oleh

peneliti, yaitu:

1. Kecamatan Banjarsari Dalam Angka 2014 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

2. Kecamatan Banjarsari Dalam Angka 2013 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

3. Kecamatan Banjarsari Dalam Angka 2012 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

4. Kecamatan Banjarsari Dalam Angka 2011 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

5. Kecamatan Banjarsari Dalam Angka 2010 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

6. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2014 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

7. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2013 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

8. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2012 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

9. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2011 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

10. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2010 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

11. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2009 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

12. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2008 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

13. Kabupaten Ciamis Dalam Angka 2007 Karya Badan Pusat

Statistik Kabupaten Ciamis.

d. Koleksi Pribadi

1. Metodologi Sejarah Karya Helius Sjamsuddin (2007).

Page 10: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

41

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Sejarah Sebagai Ilmu Karya Ismaun (2005).

3. Pengantar Ilmu Sosial Karya Dadang Supardan (2011).

Buku-buku tersebut dijadikan referensi oleh peneliti agar bisa

memberikan gambaran mengenai industri, tenaga kerja, ekonomi kreatif,

perubahan sosial masyarakat, metode penelitian sejarah, dan yang berkaitan

dengan gambaran umum mengenai suatu daerah serta jumlah penduduk.

Selain mengunjungi perpustakaan, peneliti juga mencari sumber di badan-

badan atau instansi guna mendapatkan data kuantitatif mengenai industri

kerajinan anyaman piring lidi di Kecamatan Banjarsari dengan mengunjungi

Kantor Desa Ciherang, Kantor Kecamatan Banjarsari, dan Dinas Koperasi

Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Ciamis.

3.2.1.2 Pengumpulan Sumber Lisan

Pengumpulan Sumber lisan merupakan pengumpulan informasi yang

didapatkan dari narasumber atau orang yang berguna untuk sumber

penelitian skripsi ini. Peneliti dalam mengumpulkan sumber lisan

menggunakan teknik wawancara. Teknik wawancara ini dengan mendatangi

narasumber satu persatu. Teknik wawancara ini dibagi menjadi dua, yaitu

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara

berstruktur yaitu suatu tanya jawab yang semua pertanyaannya telah

dirumuskan sebelumnya dengan cermat atau biasanya secara tertulis.

Sedangkan wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang tidak

mempunyai persiapan sebelumnya dari suatu daftar pertanyaan dengan

susunan kata-kata dan tidak berurutan tapi harus tetap dipatuhi peneliti

(Kuntowijoyo, 1994, hlm. 138).

Pengumpulan sumber lisan yang dilakukan peneliti yaitu dengan

menggunakan teknik wawancara gabungan. Wawancara gabungan adalah

menggabungkan antara wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur. Peneliti mewawancarai narasumber dengan tidak hanya terpaku

ke dalam instrumen wawancara tetapi juga mengajukan pertanyaan secara

spontan. Penggunaan teknik wawancara sebagai teknik dalam

mengumpulkan data didasarkan menurut pertimbangan bahwa sumber

tertulis mengenai perkembangan industri kerajinan anyaman piring lidi

sangat terbatas. Teknik wawancara dilakukan atas pertimbangan bahwa

Page 11: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

42

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaku benar-benar mengalami peristiwa pada masa lampau, yang

merupakan orang atau tokoh yang terlibat langsung dalam perkembangan

industri kerajinan anyaman piring lidi. Sebelum wawancara dilakukan,

peneliti harus merumuskan atau menyusun daftar pertanyaan yang akan

diajukan atau ditanyakan kepada narasumber supaya proses teknik

wawancara tersebut dapat terencana dan terarah.

Proses pencarian narasumber yaitu dengan mendatangi Sentra

Industri Anyaman Piring Lidi di Desa Ciherang dan Desa Kawasen,

Kecamatan Banjarsari, dan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Ciamis untuk mendapatkan

informasi secara umum mengenai perkembangan industri anyaman piring

lidi di Kecamatan Banjarsari. Peneliti juga menanyakan pada penduduk di

sekitar Sentra Industri anyaman piring lidi yang bekerja sebagai pengrajin di

sentra industri tersebut, maupun yang bekerja di rumah mereka masing-

masing dalam membuat anyaman dasar dari anyaman piring lidi. Dengan

narasumbernya, sebagai berikut:

1. Masykur Agil (49), pemilik industri anyaman piring lidi,

Kubangpari RT 08 RW 06 Desa Ciherang Kecamatan Banjarsari.

Dari narasumber tersebut, didapatkan informasi mengenai

perkembangan anyaman lidi di desa ciherang, dari keadaan awal

industri anyaman piring lidi pada tahun 2007, sampai berkembang

menjadi sebuah industri besar dan terkenal sebagai komoditi

penghasil kerajinan anyaman piring lidi di kecamatan Banjarsari,

serta perannya dalam mengebangkan industri anyaman piring lidi.

2. Sumardi (55), Pemilik industri anyaman piring lidi, Desa Kawasen,

Dusun Sumanding RT 17 RW 05. Dari narasumber tersebut,

didapatkan informasi mengenai perkembangan anyaman lidi di

Desa Ciherang dan Desa Kawasen, dari keadaan awal industri

anyaman piring lidi pada tahun 2007, sampai berkembang menjadi

sebuah industri besar dan terkenal sebagai komoditi penghasil

kerajinan anyaman piring lidi di kecamatan Banjarsari, serta

perannya dalam mengebangkan industri anyaman piring lidi.

3. Saiman Abdurrosyyid (57), Perangkat Desa Ciherang (Kepala

Dusun), Kubangpari RT 08 RW 06 Desa Ciherang Kecamatan

Banjarsari. Dari narasumber tersebut, didapatkan informasi

Page 12: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

43

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai upaya dan peran pemerintah dalam melestarikan

kerajinan anyaman piring lidi, kontribusi pemerintah desa dan

bantuan pemerintah desa terhadap kemajuan perkembangan

anyaman piring lidi.

4. Mohamad Nurudin, ST., MM. (43), kepala seksi ILMEA pada

Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten

Ciamis, Jl. Jend. A. Yani No. 171 Ciamis. Dari narasumber

tersebut, didapatkan informasi mengenai peran dan upaya

pemerintah Kabupaten Ciamis dalam melestarikan anyaman piring

lidi di Kecamatan Banjarsari.

5. Handoyo (31), pengepul anyaman piring lidi, Desa Ciherang

Dusun Kubangpari RT 08 RW 06 Kecamatan Banjarsari. Dari

narasumber tersebut, didapatkan informasi mengenai seputar

kehidupan para pengepul anyaman piring lidi, mulai dari kondisi

sosial dan ekonomi para pengepul berupa omset atau penghasilan,

serta peran para pengepul sebagai pengrajin dalam melestarikan

anyaman piring lidi.

6. Yusuf (25), pengepul anyaman piring lidi, Desa Ciherang Dusun

Wanasari. Dari narasumber tersebut, didapatkan informasi

mengenai seputar kehidupan para pengepul anyaman piring lidi,

mulai dari kondisi sosial dan ekonomi para pengepul berupa omset

atau penghasilan, serta peran para pengepul sebagai pengrajin

dalam melestarikan anyaman piring lidi.

7. Joni (52), buruh pengrajin anyaman piring lidi, Desa Ciherang,

Dusun Kubangpari RT 08 RW 06 Desa Ciherang Kecamatan

Banjarsari. Dari narasumber tersebut, didapatkan informasi

mengenai seputar kehidupan buruh anyaman piring lidi, dampak

sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari adanya anyaman piring

lidi bagi kehidupannya dan peran serta dalam melestarikan

anyaman piring lidi agar terus berkembang.

8. Tirta Gilang Nugraha (19), buruh pengrajin anyaman piring lidi,

Desa Cibadak RT 12 RW 03 Kecamatan Banjarsari. Dari

narasumber tersebut, didapatkan informasi mengenai seputar

kehidupan buruh anyaman piring lidi, dampak sosial dan ekonomi

yang ditimbulkan dari adanya anyaman piring lidi bagi

Page 13: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

44

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupannya dan peran serta generasi muda dalam melestarikan

anyaman piring lidi agar terus berkembang.

9. Popon Komalasari (29), buruh pengrajin anyaman dasar, Desa

Ciherang Dusun Wanasari RT 05 RW 03 Kecamatan Banjarsari.

Dari narasumber tersebut, didapatkan informasi mengenai

kehidupan para ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh

pengrajin anyaman piring lidi, dan dampak yang ditimbulkan dari

adanya industri anyaman piring lidi bagi kehidupan sosial ekonomi

buruh anyaman piring lidi.

10. Dede Atikah, S.Pdi (40), Guru, Desa Ciherang Dusun Ciherang RT

07 RW 02 Kecamatan Banjarsari. Dari narasumber tersebut,

didapatan informasi mengenai pendapat atau pandangan

masyarakat dengan adanya industri anyaman piring lidi yang

menyangkut dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh

masyarakat di Desa Ciherang.

11. Asep Deni Ahsanulhaq, S.Pdi (52), Kepala Sekolah, Desa

Ciherang Dusun Ciherang RT 07 RW 02 Kecamatan Banjarsari.

Dari narasumber tersebut, didapatan informasi mengenai pendapat

atau pandangan masyarakat dengan adanya industri anyaan piring

lidi yang menyangkut dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan

oleh masyarakat di Desa Ciherang.

3.2.2 Kritik Sumber

Menurut Sjamsuddin (2007, hlm.103-102) kritik sumber umumnya

dilakukan terhadap sumber-sumber pertama. Kritik ini menyangkut

verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan

(akurasi) dari sumber itu. Dalam metode sejarah dikenal dengan cara

melakukan kritik eksternal dan kritik internal. Sehingga didapatkan fakta-

fakta yang sesuai dan dapat diperoleh fakta sejarah yang otentik. Fungsi

kritik bagi searawan erat kaitan nya dengan tujuan sejarawan itu dalam

rangka mencari kebenaran (Sjamsuddin, 2007, hlm. 132). Kritik sumber

terbagi ke dalam dua bagian, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Agar

Page 14: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

45

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lebih jelas peneliti akan memaparkan tentang kritik eksternal dan internal,

dibawah ini :

3.2.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal ialah cara melakukan verifikasi atau pengujian

terhadap aspek-aspek “luar” dari sumber sejarah. Selain itu, Kritik

eksternal merupakan suatu penelitian atas asal-usul dari sumber, suatu

pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan

semua informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu

waktu sejak asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu

atau tidak (Sjamsuddin, 2007, hlm. 104-105).

Fungsi dari kritik eksternal memeriksa sumber sejarah dan

menegakkan sedapat mungkin otentisitas dan integritas dari sumber sejarah.

Kemudian, kritik eksternal harus menegakkan fakta dari kesaksian bahwa:

1. Kesaksian itu benar-benar diberikan oleh orang ini atau pada waktu ini

(authenticity).

2. Kesaksian yang telah diberikan itu telah bertahan tanpa ada perubahan

(uncorrupted), tanpa ada suatu tambahan-tambahan atau penghilangan-

penghilangan yang substansial (integrity).

Kritik eksternal ini sangat berguna dalam hal penelitian. Karena

sebelum sumber sejarah itu bisa dikatakan otentik maka harus diteliti

terlebih dahulu fakta dari sumber sejarah tersebut. Kritik eksternal

digunakan untuk menilai otentisitas sumber sejarah. Jadi, sumber otentik

bisa juga salinan atau turunan dari aslinya (Ismaun, 2005, hlm. 50).

Menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 104) sebelum sumber sejarah dapat

digunakan dengan aman paling tidak ada sejumlah lima pertanyaan harus

dijawab dengan memuaskan, yaitu 1) Siapa yang mengatakan itu, 2)

Apakah dengan satu cara lain kesaksian itu telah diubah, 3) Apa sebenarnya

yang dimaksud oleh orang itu dengan kesaksian itu, 4) Apakah orang yang

memberikan kesaksian itu seorang saksi-mata (witness) ang kompeten,

apakah ia mengetahui fakta itu, 5) Apakah saksi itu mengatakan yang

sebenarnya (truth) dan memberikan kepada kita fakta yang diketahui itu.

Kritik eksternal yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan

sumber lisan adalah dengan memperhatikan faktor usia, kondisi fisik,

kejujuran dari narasumber, daya ingat narasumber, karena akan sangat

Page 15: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

46

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menentukan informasi yang akan diberikannya. Narasumber yang peneliti

wawancarai memiliki usia yang tidak terlalu tua, sehingga daya ingatnya

masih kuat. Selain itu, narasumber memahami perkembangan industri

anyaman piring lidi dari tahun 2007-2014.

3.2.2.2 Kritik Internal

Kritik internal menekankan kegiatannya dengan melakukan

verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek dalam dari setiap sumber.

Menurut Sjamsuddin (2007, hlm. 112) kritik internal ialah menekankan

aspek “dalam” yaitu isi dari sumber: kesaksian (testimoni). Kritik internal

terhadap sumber sejarah adalah melihat dan menyelidiki isi dari bahan

sejarah dan dokumen sejarah. Apakah pernyataan yang dibuat benar-benar

merupakan fakta historis dan apakah isinya cocok dengan sejarah (Nazir,

1985, hlm. 59).

Kritik internal digunakan untuk menilai kredibilitas sumber dengan

mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggungjawab dan

moralnya. Isinya dinilai dengan membandingkan kesaksian-kesaksian

didalam sumber dengan kesaksian-kesaksian dari sumber lain (Ismaun,

2005, hlm. 50). Selain itu, Kritik internal dilakukan untuk menguji sumber

sejarah. Peneliti melakukan kritik internal pada sumber tertulis secara

objektif agar mendapatkan data yang relevan sesuai dengan permasalahan

yang dikaji. Pada kritik internal ini peneliti membaca dokumen-dokumen

yang telah didapat selanjutnya dokumen tersebut dianalisis dan

dibandingkan dengan dokumen lainnya.

Kritik internal yang dilakukan peneliti dalam sumber tertulis adalah

dengan membaca data dokumen yang didapat dari Badan Pusat Statistik

kabupaten Ciamis, Badan Pusat Pembangunan Daerah Kabupaten Ciamis,

dan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Ciamis. Kemudian

peneliti membandingkan sumber-sumberyang telah terkumpul dari dinas

terkait agar memperoleh fakta secara objektif dan relevan dengan

permasalahan yang dikaji.

Selain melakukan kritik internal terhadap sumber tertulis, peneliti

pun melakukan kritik terhadap sumber lisan, yaitu dengan melakukan

identifikasi terhadap narasumber yang diwawancarai. Proses tersebut

dilakukan dengan cara memilih tokoh yang layak untuk diwawancara,

Page 16: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

47

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengidentifikasi usia dan daya ingat dari narasumber agar mendapatkan

informasi yang akurat dan relevan. Setelah itu, peneliti membandingkan

hasil wawancara narasumber satu dengan narasumber lainnya agar tidak

terjadi subjektivitas dalam penulisan sejarah.

3.2.3 Interpretasi (Penafsiran Sumber)

Interpretasi dalam sejarah memiliki arti penafsiran terhadap suatu

peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa

sejarah (http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/7.7_Penelitian-

Sejarah.pdf). Menurut Gottschalk (1986, hlm. 23-24) penafsiran sejarah itu

mempunyai tiga aspek penting, yaitu analitis-kritis, historis-substantif, dan

sosial-budaya. Aspek analitis-kritis menganalisis struktur internal, pola-pola

hubungan antara fakta yang satu dengan fakta lainnya, dan gerak dinamika

dalam sejarah. Historis-substantif menyajikan suatu uraian dengan

dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan. Aspek

sosial-budaya lebih memperhatikan manifestasi insani dalam interaksi dan

hubungan sosial-budaya.

Menurut Ismaun (2005, hlm. 32) menyatakan bahwa interpretasi

dijelaskan dengan nama istilah yang lain yaitu “Aufassung” yakni

penanggapan terhadap fakta-fakta sejarah. Tahapan ini merupakan tahapan

pemberian makna terhadap data-data yang diperoleh dalam penelitian.

Setelah fakta-fakta tersebut dirumuskan dan disimpulkan maka kemudian

fakta itu disusun dan ditafsirkan. Suatu fakta dihubungkan dengan fakta

lainnya, sehingga menjadi sebuah rekonstruksi yang memuat penjelasan

terhadap pokok-pokok permasalahan. Pada tahap interpretasi berbagai data

dan fakta yang lepas satu sama lain dirangkai dan dihubungkan sehingga

diperoleh satu kesatuan yang selaras, dimana peristiwa yang satu

dimasukkan kedalam keseluruhan konteks peristiwa atau kejadian yang lain

yang melingkupinya (Ismaun, 2005, hlm. 131). Selain itu, Peneliti

menggunakan pendekatan interdisipliner dalam melakukan interpretasi.

Pendekatan ini menggunakan bantuan dari berbagai disiplin ilmu bantu

yang serumpun, yaitu ilmu-ilmu sosial (Permadi, 2016, hlm. 51). Dalam

pendekatan interdisipliner ini peneliti menggunakan ilmu bantu, berupa

ilmu sosiologi dan ilmu ekonomi untuk mengkaji perubahan sosial, interaksi

sosial. Sedangkan, ilmu ekonomi digunakan peneliti untuk mengkaji

Page 17: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

48

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perkembangan ekonomi masyarakat, kegiatan ekonomi masyarakat, dan

lain-lain. Pendekatan tersebut digunakan untuk menelaah secara mendalam

dari segi sosial ekonomi masyarakat yang berada di sekitar sentra industri

kerajinan anyaman piring lidi dan masyarakat yang bekerja sebagai

pengrajin di industri tersebut.

3.2.4 Historiografi

Menurut Ismaun (2005, hlm. 28) historiografi adalah “pelukisan

sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang

lalu. Historiografi merupakan langkah akhir dari keseluruhan prosedur

penulisan karya ilmiah sejarah, yang merupakan kegiatan intelektual dan

cara utama dalam memahami sejarah (Sjamsuddin, 2005, hlm. 153). Tahap

ini merupakan hasil dari upaya peneliti dalam mengerahkan kemampuan

untuk menganalisis dan mengkritisi sumber, agar sumber yang didapat

relevan dengan hasil penelitian yang dikaji oleh peneliti yang dituangkan

dalam skripsi yang berjudul Perkembangan Industri Kerajinan Anyaman

Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis (2007-2014).

Pada tahap ini seluruh hasil penelitian yang berupa data-data dan

fakta-fakta telah melewati proses heuristik, kritik, dan interpretasi yang

kemudian dituangkan oleh peneliti kedalam bentuk tulisan. Dalam

penelitian sejarah ini, peneliti akan menggunakan gaya bahasa yang

sederhana, baik, dan mudah dimengerti, serta mengacu pada pedoman

penulisan karya ilmiah UPI. Selain itu, peneliti juga akan memperhatikan

penggunaan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan ejaan yang

disempurnakan (EYD) dan menuangkan hasil penelitiannya dengan bukti-

bukti yang ada, sesuai, dan relevan sehingga didapat penelitian sejarah yang

sesuai dengan kaidah keilmuan.

3.3 Laporan Penelitian

Tahap terakhir dari penelitian skripsi adalah membuat suatu

rangkaian laporan penelitian. Berdasarkan ketentuan penelitian karya ilmiah

UPI, maka sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bab I berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

manfaat, dan tujuan yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian

dengan judul “Perkembangan Industri Anyaman Piring Lidi dan

Page 18: BAB III METODE PENELITIANrepository.upi.edu/34485/6/S_SEJ_1300629_Chapter3.pdf · Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di

49

Deri Andini, 2018 PERKEMBANGAN INDUSTRI KERAJINAN ANYAMAN PIRING LIDI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS (2007-2014) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dampaknya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan

Banjarsari Kabupaten Ciamis (2007-2014)”. Dengan mengacu pada

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi.

Bab II berisi tentang kajian pustaka yang menjadi sumber rujukan

yang relevan dengan penelitian yang akan dikaji yaitu : “Perkembangan

Industri Kerajinan Anyaman Piring Lidi dan Dampaknya Bagi Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis

(2007-2014)”. Kajian pustaka merupakan suatu pengarahan dan penjelasan

mengenai topik permasalahan dengan mengacu pada sumber-sumber yang

relevan. Sehingga peneliti mengharapkan kajian pustaka ini bisa menjadi

bahan acuan dalam penelitian. Selain itu, peneliti juga akan memakai jurnal

dan penelitian terdahulu untuk menunjang peneliti dalam mengkaji

penelitian ini.

Bab III berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian skripsi yaitu heuristik, kritik, dan interpretasi. Metode

penelitian ini harus bisa menjelaskan langkah-langkah apa saja yang

dilakukan dalam penelitian yang dilakukan. Sehingga memudahkan peneliti

dalam memecahkan masalah penelitian.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian yang dilakuakn peneliti

mengenai perkembangan industri kerajinan anyaman piring lidi dan dampak

yang ditimbulkannya dala segi ekonomi dan sosial yang terjadi dalam

kehidupan masyarakat di kecamatan banjarsari, kabupaten Ciamis.

Bab V berisi tentang simpulan dan saran. Simpulan tersebut berisi

keseluruhan pembahasan dalam bab empat dan hasil analisis peneliti yang

menggambarkan simpulan dari perkembangan industri kerajinan anyaman

piring lidi dan dampaknya bagi kehidupan sosial ekonomi masyrakat di

Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis pada tahun 2007-2014 serta saran

peneliti untuk kemajuan penulisan skripsi.