bab iii marhaeni
DESCRIPTION
fdgdghchcgcbncbTRANSCRIPT
-
BAB III
HASIL PRAKTIK
A. Lokasi Tempat Praktik
1. Profil BPS
Ni Nyoman Marheni, Amd.Keb adalah bidan tamatan DIII yang pada tahun
2009 telah menyelesaikan pendidikannya di Poltekes Depkes Denpasar jalur
program khusuus. Bidan Marheni telah pensiun sejak Januari 2009, dimana
sebelumnya beliau merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkerja
sebagai bidan di RSUD Wangaya Denpasar dan sebagai bidan di BPS selama 26
tahun.
Bidan Marheni lahir pada tahun 1952, telah memiliki anak 4 orang yang telah
berumah tangga dan 6 orang cucu. Masyarakat sekitar lingkungan beliau biasa
mengenal bidan Marheni dengan panggilan bu rudja, dimana merupakan nama dari
suaminya yang berprofesi sebagai perwat dan saat ini juga telah pensiun.
2. Geografis
BPS ini berlokasi di Br. Bersih Darmasaba, Badung. Batas-batas banjar bersih
adalah: di sebelah utara berbatasan dengan Banjar Tengah Darmasaba, di sebelah
timur berbatasan dengan Banjar Umahanyar Darmasaba, sebelah selatan berbatasan
dengan Banjar Gunung Paguyangan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Banjar
Negari Sading. Berada di atas tanah seluas 25 are yang terdiri dari 4 bangunan
terpisah, dimana 2 bangunan digunakan sebagai tempat praktik dan 2 bangunan
sebagai tempat hunian. Bangunan pertama BPS terdiri dari lobby, 1 ruang
-
pemeriksaan umum, 1 ruang pemeriksaan ibu hamil dan KB, 2 ruang bersalin, 1
kamar mandi, 1 ruang jaga bidan.bangunan kedua BPS merupakan bangunan khusus
ruang nifas 2 lantai yang terdiri dari lobby, 7 ruang nifas, dimana 2 diantaranya
termasuk VIP, 1 ruang jaga bidan, dan 1 ruang memandikan bayi. BPS Ni Nyoman
Marheni buka 24 jam untuk pertolongan persalinan dan pukul 17.00 wita- 21.00
wita untuk pelayanan pemeriksaan dan konseling, namun pelayanan selalu siap
diberikan setiap saat pasien datang. BPS ini terletak di lokasi yang strategis karena
berdekatan dengan balai banjar sehingga masyarakat mudah mengetahui lokasi
BPS.
3. Perijinan
Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara ini menghendaki
bahwa setiap usaha yang legal harus memiliki surat perizinan yang tertulis dari
pemerintah. Seperti yang tercantum dalam pasal 9 KEPMENKES RI NOMOR
900/MENKES/VII/2002 yang menyebutkan bahwa bidan yang menjalankan praktik
harus memilki Surat Izin Praktik Bidan (SIPB), yang merupakan bukti tertulis yang
diberikan pada bidan untuk menjalankan praktiknya. SIPB Bidan Marheni yang
masih berlaku hingga saat ini adalah No. 503/1693/DINKES/2012 yang dikeluarkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Badung. Surat izin ini berlaku mulai tanggal 10
Oktober 2006 sampi 10 Oktober 2011.
4. Fasilitas Dan Pelayanan
a. Fasilitas
Ruang pemeriksaan umum terdiri dari 1 set meja dan kursi bidan, 2 kursi
pasien, 1 tempat tidur pasien, 3 lemari obat, 1 set peralatan luka, 1 set alat ukur
-
berat badan dan tinggi badan, 4 tempat sampah (2 untuk sampah medis, 2 untuk non
medis) serta 1 buah tempat sampah tajam.
Ruang pemeriksaan hamil dan KB terdiri dari 1 tempat tidur, 1 meja tidur
pasien, 1 kursi bidan, 1 lemari peralatan hamil, 1 meja peralatan KB, 1 timbanagn
bayi, 2 tempat sampah.
Kamar bersalin masing-masing terdiri dari 1 tempat tidur pasien, 1 tempat
perawatan bayi, 1 kursi untuk penunggu pasien, 1 kursi bidan, 1 meja bidan, 1
lemari peralatan, 1 meja untuk alat pertolongan persalinan, 1 lampu sorot, 1
wastafel, 3 tempat sampah (sampah medis, sampah non medis, dan tempat pakian
kotor pasien), 1 tempat sampah tajam. Satu kamar bersalin mempunyai sterilisator.
Kamar rawat inap masing-masing memiliki 1 tempat tidur pasien, 1 box bayi,
1 kasur gulung untuk penunggu pasien, 1 meja pasien, 1 lemari pakian pasien, 2
kursi, 1 kamar mandi. Kamar rawat inap VIP deberi tambahan 1 buah televisi.
Ruang memandikan bayi terdiri dari 1 tempat tidur bayi, 1 meja peralatan
mandi, 1 lampu penghangat, 1 wastafel, 1 lemari pakian bayi, 2 tempat sampah (1
temapat sampah medis dan 1 tempat non medis). Fasilitas lainnya yang tersedia
adalah mobil untuk rujukan dan 1 buah kursi roda.
b. Pelayanan
Pelayanan yang diberikan adalah:
1) Pemeriksaan umum
2) Pemeriksaan hamil
3) Pertolongan persalinan
4) Pelayanan KB yang meliputi : KB suntik, Pil, IUD, Kondom.
-
5) Imunisasi
6) Pemeriksaan nifas (pasca salin) dan bayi
7) Konseling (untuk remaja, wanita usia subur,ibu hamil, akseptor KB, wanita
masa klimakterium, menopause, dan lansia)
8) Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita
9) Rujukan
Jumlah kunjungan selama PKL tanggal
ANC
KB suntik 1 bulan
KB suntik 3 bulan
Pil KB
Imunisasi
Pemasangan IUD
Persalinan
Kontrol nifas
Pasien umum
5. Tenaga
BPS ini terdiri dari 5 orang bidan tamatan DIII yaitu bidan Marheni sebagai
pemilik BPS anak beliau yang bernama Luh Sri Sukmawati, A.Md.Keb, 2 orang
menantu yang bernama Kd Feny Andriani, A.Md.Keb, dan Putu Sri Ernawati,
A.Md.Keb, serta 1 orang pegawai yang bernama Putu Eni Emilia, A.Md.Keb.
perorganisasian dan tanggung jawab berada di tangan pemilik BPS yaitu Ni
Nyoman Marheni, A.Md. Keb. Seluruh tenaga profesi di BPS ini telah memiliki SIB
-
yang selalu diperbaharui setiap lima tahun. BPS memilki 2 orang cleaning service
yang merangkap sebagai pengasuh dan pembantu rumah tangga. BPS Ni Nyoman
Marheni A.Md.Keb sudah mendapatkan sertifikat sebagai Bidan Delima.
B. Sistem Manajemen BPS
Bidan Marheni dalam menjalankan BPS menerapkan system manajemen
untuk meningkatkan mutu pelayanan demi kepuasan klien. Usaha-usaha yang
dilakukan bidan Marheni tidak terlepas dari jiwa wirausaha yang dimilikinya. Bidan
Marheni dalam menjalankan BPS nya termasuk dalam wirausaha unggul, dengan
ciri dan kemampuan sebagai berikut:
1. Berani mengambil resiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha
menghindarinya.
2. Selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk
langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa dan Negara.
3. Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.
4. Kreatif dan meningkatkan produktfitas dan efisiensi.
5. Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra BPS melalui inovasi dan
pelayanan yang berkualitas demi kepuasan klien.
Fungsi manajemen yang ditetapkan di BPS Ni Nyoman Marheni adalah
sebagai berikut:
a) Planning
Bidan Marhaeni dalam menjalankan BPS menerapkan perencanaan sumber
daya manusia (SDM), uang, barang, dan jadwal pelayanan.Untuk memilih asisten
-
yang akan bekerja di BPS-nya, beliau memilih mengikut sertakan anak dan kedua
menantunya yang juga berprofesi sebagai bidan DIII.
Perencanaan uang, setiap pemasukan dan pengeluaran dicatat dalam
pembukuan yang kemudian akan disetorkan kepada pimpinan BPS. Pembukuan
tersebut berguna untuk menghindari ketidakcocokan antara pemasukan dengan uang
yang disetorkan. Adapun financial untuk tarif pelayanan adalah sebagai berikut :
a. ANC Rp 35.000,-
b. KB suntik 3 bulan Rp 22.000,-
c. KB suntik 1 bulan Rp 22.000,-
d. Pil KB Kombinasi Rp 15.000,-
e. Pil KB Laktasi Rp 12 000,-
f. Imunisasi Rp 25.000,-
g. Pemasangan IUD Rp 180.000,-
h. Kontrol IUD Rp 35 000,-
i. Persalinan Rp 1.400.000 - Rp 1.500.000,-
j. Kontrol nifas Rp 35.000,-
k. Pasien umum Rp 35.000 Rp 40.000,-
b) Organizing
Pegawai BPS dibagi menjadi 3 shift pagi, sore, dan malam bertugas
memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan jadwal tugas jaga
sedangkan bidan Marhaeni yang merupakan pimpinan BPS selain ikut memberikan
pelayanan juga bertugas mengatur dan mengontrol jalannya pelayanan, alat, obat,
dan bertanggung jawab atas semua kegiatan BPS.
-
Jadwal pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan yaitu :
1) Pemeriksaan hamil, KB, nifas, dan umum diberikan pelayanan setiap hari mulai
dari pukul 17.00 sampai pukul 22.00 wita.
2) Imunisasi dilakukan pada hari selasa dan jumat, kecuali BCG dan Campak
dilakukan setiap dua kali sebulan.
3) Persalinan diberikan pelayanan selama 24 jam setiap harinya.
c) Actuating
Pelaksanaan asuhan kebidanan yang selama ini dilakukan oleh bidan Ni
Nyoman Marhaeni, A.Md. Keb (selama mentee melaksanakan PKL) sesuai dengan
Standar Pelayanan Kebidanan, Kepmenkes No. 900 tahun 2002 (tentang registrasi
dan praktik bidan), serta kode etik profesi bidan. SIB (Surat Ijin Bidan) beliau No.
446/715/Yankes/Diskes, berlaku sampai Februari 2014. SIPB (Surat Ijin Praktek
Bidan) SIPB No. 503/1693/DINKES/2012 yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Badung. Surat ijin ini berlaku mulai tanggal 10 Oktober 2006 sampai 10
Oktober 2011
Walaupun tidak ada strktur organisasi yang tertulis namun dalam pelaksanaan
perintah di BPS dilakukan secara umum, actuating yang berupa perintah dan
instruksi diberikan secara lisan maupun tertulis berdasarkan atas kepercayaan antara
bidan dan asisten.
d) Controlling
BPS Ni Nyoman Marhaeni, A. Md.Keb. menyediakan buku register untuk
mengetahui jumlah kunjungan dan mengontrol kondisi pasien. Buku register yang
dimiliki BPS meliputi buku register umum, hamil, bersalin, KB, imunisasi serta
-
rujukan yang mencatat pasien yang mengalami komplikasi dan di luar kewenangan
bidan. Diakhir bulan rgister register tersebut ditinjau kembali untuk kemudian
dibuat laporan yang akan disetorkan kepada Puskesmas Abiansemal III, Puskesmas
Sempidi, Puskesmas Peguyangan, dan Puskesmas Pembantu Darmasaba.
Setiap minggu dilakukan bongkaran alat habis pakai dengan menghitung
jumlah dan memeriksa apakah ada yang rusak, sehingga dapat membuat
perencanaan untuk jumlah dan jenis alat habis pakai untuk minggu berikutnya.
Peralatan tidak habis pakai seperti tempat tidur, sterilsator, meja ginekologi dihitung
penyusutannya setiap bulan dan tahunnya sehingga dapat diperhitungkan biaya
untuk pemeliharaannya. Obat obatan dicatat jumlah yang habis setiap selesai
pelayanan untuk dilakuakan pemesanaan untuk minggu berikutnya.
C. BPS Dalam Kehidupan Sosial
Bidan Marheni mempunyai beberapa peran dalam kehidupan sosialnya antara
lain:
1. Peran bidan dalam keluarga
Bidan Ni Nyoman Marheni dalam keluarganya merupakan seorang ibu dan
seorang istri serta nenek bagi cucu-cucunya. Rumah sekaligus BPS yang beralamat
di Banjar Bersih, Darmasaba, Badung ditempati bersama suami beserta anak-anak
dan menantunya.
2. Peran bidan dalam masyarakat
Kegiatan adat di banjar atau PKK sudah jarang diikuti oleh bidan Marheni
karena tersebut telah diwakili oleh anak maupun menantunya.
-
3. Peran bidan dalam profesi
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan
dan telah lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Sedangkan praktik
bidan adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien
(individu, keluarga, masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang
dilaksanakan sesuai dengan standar profesi yaitu pedoman yang harus digunakan
sebagai petunjuk dalam melaksanakan profesi secara baik. Bidan dalam
melaksanakan praktik swasta merupakan suatu profesi.
Bu Rudja, nama panggilan beliau, menjalankan praktik swastanya setiap hari.
Beliau tidak mempunyai waktu khusus untuk menerima pasiennya. Kapanpun
pasien datang, beliau dengan ramah akan membantu.
Menjalankan profesi sebagai bidan praktik swasta, ibu Marheni memberikan
pelayanan kesehatan berpedoman kepada Keputusa Menteri Kesehatan No. 900
tahun 2002 tentang regestrasi dan praktik bidan dan standar pelayanan kebidanan.
Beliau memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi, dan
balita, serta akseptor KB dalam kasus normal. Kasus-kasus yang di luar
kewenangan dan patologi akan segera dilakukan rujukan.
D. Pencapian Pelaksanaan PKL
1. Menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil,bersalin, nifas, bayi baru lahir,
dan keluarga berencana (sesuai dengan kewenangan bidan).
-
Selama mengikuti kegiatan PKL di BPS Ni Nyoman Marheni, A.Md. Keb,
mentee mendapat banyak pengalaman baru dalam memberikan asuhan pada ibu
hamil, bersalin, nifas, BBL dan KB dengan bimbingan penuh. Mengelola kegiatan
pelayanan bidan praktik mandiri meliputi planning, organizing, actuating, and
controlling.
Tujuan khusus dua untuk mengelola kegiatan pelayanan praktik mandiri
meliputi planning, organizing, actuating, and controlling sudah dapat dicapai oleh
mentee selama PKL karena bidan Ni Nyoman Marheni, A.Md.Keb selaku mentor
sudah manjalankan system manajemen BPS dengan baik.
2. Mengodopsi peran bidan dalam keluarga, masyarakat, dan profesi
Tujuan khusus tiga untuk mengadopsi peran bidan dalam keluarga,
masyarakat, dan profesi sudah terpenuhi, karena selama PKL mentee tinggal
dirumah bidan dan mengikuti kegiatan bidan Ni Nyoman Marheni, A.Md.Keb
dalam kesehariannyadi rumah. Melengkapi target keterampilan yang kurang.
Tujuan khusus empat untuk melengkapi target keterampilan yang kurang
sudah terpenuhi, karena selama PKL bersama bidan.
-
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Menerapkan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, Bayi Baru
Lahir, dan Keluarga Berencana (Sesuai Kewenangan Bidan)
Selama mengikuti kegiatan Bidan Ni Nyoman Marhaeni, A.Md.Keb, mentee
mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil TW I, II, III fisiologis,
bersalin, nifas, bayi baru lahir, serta pemberian asuhan kebidanan keluarga
berencana meliputi pemberian suntikan depo maupun cyclo. Tidak ada hambatan
yang yang berarti dalam pemberian asuhan tersebut, karena mentee di bombing oleh
mentor. Karakteristik mentor yang memiliki pengalaman positif, mempunyai waktu
untuk membimbing, memiliki pengetahuan yang up to date, serta karakteristik
mentee yang konsisten untuk memperluas kemampuan, memiliki kemauan untuk
menerapkan ilmu yang telah dipelajari ke dalam paktik, serta tahu kapan waktunya
untuk bertanya dan memohon bantuan sangat menunjang keberhasilan mentee
dalam menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir
serta keluarga berencana pada pelaksanaan PKL.
B. Mengelola Kegiatan Pelayanan Bidan Praktik Mandiri Meliputi Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling
Mentee mampu mengikuti kegiatan bidan praktek mandiri meliputi planning,
organizing, actuating dan controlling karena Bidan Ni Nyoman Marhaeni,
A.Md.Keb menggunakan system manajemen tersebut untuk mengelol BPS-nya
-
yang mampu memperlihatkan dan melaksanakan keterampilan manajerial
(mentoring) yang efektif, serta karakteristik mentee terbuka dan menerima cara baru
dalam proses belajar dan mau mencoba ide baru menunjang tercapainya tujuan
mengelola kegiatan pelayanan bidan praktik mandiri meliputi planning, organizing,
actuating, dan controlling.
Bidan Ni Nyoman Marhaeni, A.Md. Keb sebagai seorang wirausaha memiliki
pola piker EDT (Enterepreneural Design Thinking) dengan mengevaluasi kelebihan
dan kekurangan diri. Adapun analisis SWOT bidan Ni Nyoman Marhaeni,
A.Md.Keb, yaitu :
1. Strength (Kekuatan)
a. Memiliki pendidikan D III Kebidanan
b. Memiliki keterampilan bidan
c. Mudah menjalin hubungan dengan klien
d. Memperoleh dukungan dari keluarga
e. Memiliki sikap yang ramah
f. Memiliki seorang anak dan dua orang menantu yang berprofesi sebagai bidan
dengan tamatan D III.
g. Disiplin
h. Memiliki sifat sabar dan kreatif
2. Weakness (Kelemahan)
Usia bidan yang termasuk tua, sedikit mengurangi kesigapan beliau dalam
melakukan aktivitas
3. Opportunities (Peluang)
-
a. Masyarakat semakin memerlukan pelayanan kesehatan
b. Banyak pasangan usia subur di sekitar tempat prktek
c. Klien merasa puas sehingga mempromosikan BPS ke orang lain
4. Threats (Hambatan)
a. Masyarakat sekitar praktik umumnya menggunakan JKBM sehingga lebih
memilih ke rumah sakit.
b. Banyak BPS di sekitar Darmasaba
C. Mengadopsi Peran Bidan dalam Keluarga, Masyarakat dan Profesi.
Bidan Ni Nyoman Marheni memiliki peran penting dalam keluarganya,
masyarakat sekitar tempat tinggalnya, serta profesi yang ditekuninya. Mentee
mampu mengodopsi peran mentor dalam keluarga sebagai seporang ibu rumah
tangga, peran di keluarga dan masyarakat sekitar, serta sifatnya yang ramah
terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya yang membuat orang disekitarnya
maupun kliennya merasa percaya dan hormat terhadap beliau. Mentee tidak
mendapatkan hambatan yang berarti dalam mengadopsi peran mentor dalam
keluarga, masyarakat, serta profesi karena mentor senantiasa mengikutsertakan
mentee dalam kegiatan kesehariannya dan bersedia untuk membimbing dan
menjawab pertanyaan mentee berkaitan dengan perannyatersebut. Karakteristik
mentor yang memiliki keinginan untuk menolong orang lain, memiliki reputasi yang
baik, seta mempunyai kemampuan dalam manajemen waktu yang baik, menunjang
keberhasilan tehnik mentoring untuk mencapai tujuan mengadopsi peran bidan
dalam keluarga, masyarakat serta profesi.
-
D. Melengkapi target keterampilan yang belum tercapai
Selama mentee mengikuti kegiatan mentor, mentee mampu melengkapi target
keterampilannyayang kurang seperti memberikan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin dan efek samping KB. Mentee tidak mendapatkan hambatan yang berarti
dalam melengkapi target keterampilan yang kurang karena mentor berusaha untuk
membantu memenuhi target yang kurang dan senantiasa membimbing mentee.
Karakteristik mentor yang memiliki keinginan untuk membimbing dan karakteristik
mentee yang mengetahui kapan saat memohon bantuan menunjang tujuan untuk
melengkapi keterampilan yang kurang.
-
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Tujuan PKL untuk menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana (sesuai kewenangan bidan), sudah
dapat dicapai oleh mentee.
2. Tujuan PKL untuk mengelola kegiatan pelayanan bidan praktik mandiri
meliputi planning, organizing, actuating, and controlling, sudah didapatkan oleh
mentee. Di mana pada planning, bidan Ni Nyoman Marhaeni, A.Md. Keb
merencanakan dengan baik BPSnya serta untuk pendokumentasian pelayanan-
palayanan yang telah diberikan. Pada organizing, telah diperhitungkan pembiayaan
yang keluar dan tarif yang akan diambil untuk memperoleh untung yang
menguntungkan kedua belah pihak baik bidan maupun pasien, sehingga tidak
merugikan keduanya. Beliau juga memanfaatkan waktunya seefektif mungkin demi
kelangsungan BPSnya, pekerjaan serta keluarganya. Pada actuating, bidan
menjalankan aktivitas sesuai dengan apa yang direncanakan dan protap yang
berlaku. Beliau masih menggunakan Kepmenkes Nomor 900 dalam menjalankan
prakteknya, karena IBI Kabupaten Badung belum menggunakan Kermenkes Nomor
149. Pada controlling, bidab selalu berusaha meningkatkan pelayanan dan kuantitas
klien.
-
3. Tujuan PKL mengodopsi peran bidan dalam keluarga, masyarakat, dan profesi
sudah dapat dicapai oleh mentee karena mentor senantiasa melibatkan mentee pada
setap kegiatannya.
4. Tujuan PKL melengkapi target keterampilan yang kurang telah didapatkan
oleh mentee yaitu target INC fisiologi.
B. Saran
1. Kepada Institusi
a. Untuk tetep menyelenggarakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bidan Praktek
Swasta dengan metode mentoring karena merupakan bekal yang bagus bagi
mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman secara nyata dan langsung tentang
pengelola BPS maupun lingkungan kerja.
b. Pada penyenggaraan PKL selanjutnya dipertimbangkan untuk memperluas
daerah tempat PKL untuk memberikan gambaran daerah tempat PKL yang tidak
ada pada daerah yang banyak penduduknya karena suatu saat bidan akan disebar
dan harus siap ditempatkan dimana saja.
2. Kepada Bidan Ni Nyoman Marheni, A.Md.Keb
Untuk mempertimbangkan membuat perencanaan pembiayaan anggaran khusus
dan rinci mengenai pengeluaran dan pemasukan BPS sehingga dapat diketahui
keuntungan bersih dan untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan oada
persiapan pelayanan bulan berikutnya.
3. Kepada Mahasiswa
-
Untuk lebih mempersiapkan materi dan memperbanyak ilmu yang mendukung
jalannya PKL dan lebih teliti lagi menanyakan hal-hal yang kurang jelas selama
berjalannya PKL.
-
No Nama Alat Jumlah
A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Peralatan Tidak Steril
Tensimeter
Stetoskop Biokuler
Stetoskop Monokuler
Timbangan Dewasa
Timbangan Bayi
Pengukur Panjang Bayi
Thermometer
Oksigen Dengan Regulator
Ambu Bag Dengan Masker Resusitasi (Ibu+Bayi)
Penghisap Lendir
Lampu Sorot
Penghitung Nadi
Sterilisator
Bak Instrument Dengan Tutup
Reflek Hamer
Alat Pemeriksa HB (Sahli)
Set Pemeriksaan Urine (Protein + Reduksi)
Pita Pengukur
Sarung Tangan Karet Untuk Mencuci Alat
Apron/Celemek
-
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
Masker
Pengaman Mata
Sarung Kaki Plastic
Infus Set
Standar Infuse
Semprit Disposable
Tempat Kotoran/Sampah
Tempat Kain Kotor
Tempat Plasenta
Pot
Bengkok Besar Dan Kecil
Sikat, Sabun Ditempatnya
Kertas Lakmus
Vacuum Ekstraktor Set
Semprit Glyserin
Gunting
Kan Pengukur Darah
Spatel Lidah
IUD Kit
Implan Kit
Handuk Bayi
Topi Bayi
Selimut Bayi
-
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20
Peralatan Steril (DTT)
Klem pean
klem kocher
Korentang
Gunting tali pusat
Gunting benang
Guting episiotomy
Kateter karet/ metal
Pinset anatomi
Tenaculum
Pincet chirugi
Speculum vagina
Mangkok metal kecil
Pengikat tali pusat
Penghisap lendir
Tampontang dan tampon vagina
Pemegang jarum
Jarum kulit dan otot
Sarung tangan
Benang sutera
Doek steril
-
C.
1.
2.
3.
4.
5.
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
E.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bahan Habis Pakai
Kapas
Kain kasa
Plester
Handuk
Pembalut wanita
Peralatan pencegahan infeksi
Wadah anti tembus untuk tempat jarum dan tabung suntik
Tempat untuk sampah terkontaminasi basah dan kering dalam tempat
yang terpisah
Ember untuk larutan klorin
Ember plastik tertutup untuk mendekontaminasi peralatan
Ember plastic dan sikat untuk mencuci peralatan
DTT set untuk merebus dan mengukus
Tempat menyimpan peralatan bersih yang tertutup rapat
Formulir yang Disediakan
Informed consent
ANC
Partograf
Persalinan/ nifas/ KB
Regestrasi ibu, bayi, anak, KB
Formulir laporan
Formulir rujukan
Formulir surat kelahiran
-
9.
10.
11.
Formulir permintaan darah
Buku KIA
Formulir keterangan hamil untuk cuti melahirkan