bab iii lingkup sosial orang yalahatan -...

29
BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN 3.1 Pengantar Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat istiadat dalam kehidupan masyarakatnya. Kehidupan mereka yang plural secara agama merupakan hal menarik. Sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat bagaimana integrasi sosial masyarakat Yalahatan dalam pluralitas agama. Kehidupan mereka sesungguhnya tidak bertolak dari sesuatu hal yang kosong kemudian diisi oleh budaya maupun sejarah. Akan tetapi adanya lingkup sosial setempat berarti terdapat nilai-nilai budaya dan sejarah yang menjadi identitas mereka. Hal ini pun telah dimiliki oleh orang Yalahatan. Dalam kenyataan mereka secara histori, berawal dari kehidupan dalam lingkup kelompok kekerabatan suku yang memiliki nilai-nilai budaya bagi kelangsungan kehidupan mereka. Ada faktor-faktor pendukung yang menjadi perekat hubungan kekerabatan antar mereka. Faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan untuk mengembangkan pluralitas kehidupan komunitas Yalahatan. Cara hidup mereka yang mampu terintegrasi secara baik memberikan peluang bagi tatanan kehidupan masyarakat. Pada bab ini akan dipaparkan data-data penelitian terkait kehidupan masyarakat Yalahatan sebagai basis terdapat empat golongan agama yang hidup berdampingan secara damai bahkan tidak terlepas dari adanya kehidupan masyarakat Tamilouw sebagai negeri yang didalamnya masyarakat Yalahatan ada dan berkembang. 3.2 Profil Orang Yalahatan Komunitas Yalahatan secara teritorial merupakan bagian dari Provinsi Maluku yaitu berada pada kawasan Pulau Seram, tepatnya di negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai,

Upload: buikiet

Post on 22-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

BAB III

LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN

3.1 Pengantar

Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat istiadat dalam

kehidupan masyarakatnya. Kehidupan mereka yang plural secara agama merupakan hal menarik.

Sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan melihat bagaimana integrasi sosial masyarakat

Yalahatan dalam pluralitas agama.

Kehidupan mereka sesungguhnya tidak bertolak dari sesuatu hal yang kosong kemudian

diisi oleh budaya maupun sejarah. Akan tetapi adanya lingkup sosial setempat berarti terdapat

nilai-nilai budaya dan sejarah yang menjadi identitas mereka. Hal ini pun telah dimiliki oleh

orang Yalahatan. Dalam kenyataan mereka secara histori, berawal dari kehidupan dalam lingkup

kelompok kekerabatan suku yang memiliki nilai-nilai budaya bagi kelangsungan kehidupan

mereka. Ada faktor-faktor pendukung yang menjadi perekat hubungan kekerabatan antar mereka.

Faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan untuk mengembangkan pluralitas kehidupan komunitas

Yalahatan. Cara hidup mereka yang mampu terintegrasi secara baik memberikan peluang bagi

tatanan kehidupan masyarakat.

Pada bab ini akan dipaparkan data-data penelitian terkait kehidupan masyarakat

Yalahatan sebagai basis terdapat empat golongan agama yang hidup berdampingan secara damai

bahkan tidak terlepas dari adanya kehidupan masyarakat Tamilouw sebagai negeri yang

didalamnya masyarakat Yalahatan ada dan berkembang.

3.2 Profil Orang Yalahatan

Komunitas Yalahatan secara teritorial merupakan bagian dari Provinsi Maluku yaitu

berada pada kawasan Pulau Seram, tepatnya di negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai,

Page 2: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Kabupaten Maluku Tengah. Orang Yalahatan adalah kelompok komunitas dusun yang

merupakan bagian integratif dari negeri Tamilouw.

III.2.1 Kondisi Geografis

Memahami dan mengenal kehidupan masyarakat Yalahatan tidak dapat dipisahkan dari

negeri Tamilouw. Karena dusun Yalahatan berada di bawah pemerintahan negeri Tamilouw.

Secara geografis negeri Tamilouw berbentuk memanjang memiliki satu tanjung, yaitu tanjung

Ampera dalam delapan Labuhan (teluk ) seperti labuhan Latta, Hatulalin, Totun, Waiputi,

Batumari, Leisin, Tuhai dan Meuw. Dengan batas wilayah antara negeri Tamilouw yaitu77

Bagian Utara : Pegunungan Masohi

Bagian Selatan: Laut Seram

Bagian Timur : Negeri Tehoru

Bagian Barat : Negeri Sepa

Luas wilayah 2095 ha/m, luas pemukiman 47 ha km yang 80% terdiri dari pebukitan dan

20% terdiri dari dataran rendah. Negeri Tamilouw terbagi dalam 6 dusun yaitu:

1. Dusun Siwaloi

2. Dusun Ampera

3. Dusun Yalahatan

4. Dusun Tohai

5. Dusun Lateri

6. Dusun Meuw

III.2.2 Kondisi Demografi

Berdasarkan data yang diperoleh jumlah penduduk negeri Tamilouw 8964 jiwa yaitu

laki-laki 4571 jiwa dan perempuan 4393 jiwa. Dapat dilihat rinciannya pada tabel berikut;

Tabel 01

77

Data isian profil negeri Tamilouw tahun 2011

Page 3: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Jumlah penduduk Negeri Tamilouw dan Enam dusun

menurut pembagian jenis kelamin

No Negeri & Dusun Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

6

7

Negeri Tamilouw

Dusun Siwaloi

Dusun Ampera

Dusun Yalahatan

Dusun Tohai

Dusun Lateri

Dusun Meuw

1828

184

910

896

267

306

180

1760

171

919

875

240

269

159

3586

356

1829

1771

508

575

339

Jumlah 4571 4393 8964

Dengan kepadatan penduduk/km 322 jiwa. Hal ini merupakan keseluruhan jumlah jiwa

yang meliputi 6 dusun di negeri Tamilouw. Mayoritas penduduk negeri Tamilouw sendiri adalah

merupakan orang asli Maluku. Selain itu, terdapat juga suku-suku pendatang yang menjadi

bagian dari kehidupan masyarakat negeri Tamilouw, yang terdiri dari suku Jawa, Bugis,

Makasar, Flores, Buton, Muna, dan Wanci.

Tabel 02

Jumlah penduduk Tamilouw dirinci berdasarkan jenis pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah

Page 4: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Pegawai Negeri Sipil

Bidang Swasta

TNI/POLRI

Pengusaha Kecil & menengah

Petani

Nelayan

Perawat

Pembantu RT

Montir

Peternak

Buruh Migran

Pedagang keliling

Karyawan Perusahaan

Pensiunan

Belum/tidak bekerja

219

15

44

73

3259

1902

8

71

32

266

313

48

29

60

2625

Jumlah

8964

Tabel 02 mengenai jenis pekerjaan, penduduk negeri Tamilouw sudah termasuk

keseluruhan keenam dusun. Jenis pekerjaan masyarakat Tamilouw beragam di berbagai sektor

pekerjaan. Yang paling banyak ialah petani dan nelayan karena sebagian besar masyarakat

menggantungkan hidup di hutan dan di laut sebagai petani dan nelayan.

Tabel 03

Jumlah penduduk Negeri Tamilouw dirinci berdasarkan agama

No

Negeri & Dusun

Agama yang dianut

Jumlah Islam K.Protesan K.Katolik Agama

Suku

Page 5: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

1

2

3

4

5

6

7

Negeri Tamilouw

Siwaloi

Ampera

Yalahatan

Tohai

Lateri

Meuw

3585

356

1829

405

508

575

339

1

-

-

467

-

-

-

-

-

-

399

-

-

-

-

-

-

500

-

-

-

3586

356

1829

1771

508

575

339

Jumlah 7597 468 399 500 8964

Tabel 03 mengenai agama dan kepercayaan masyarakat Tamilouw yang mayoritas ialah

agama Islam yaitu 7597 jiwa. Sedangkan penganut agama Kristen Protestan 468, Katolik 399,

dan juga agama suku yaitu 500 jiwa. Mayoritas agama Islam tersebar di negeri Tamilouw dan 6

dusun lainnya, sedangkan Protestan, Katolik dan agama Suku hanya berada di dusun Yalahatan.

3.2.3 Kondisi Sosial

Kondisi sosial masyarakat merupakan hal penting dalam sebuah komunitas. Dengan

memahami kondisi sosial tertentu, maka akan lebih memahami kehidupan suatu kelompok

masyarakat.

Asal usul orang Yalahatan

Kehidupan bersama komunitas Yalahatan yang terjalin sampai saat ini tidak dapat

dipisahkan dari kisah asal usul terbentuknya komunitas mereka. Pada mulanya orang Yalahatan

berasal dari kerajaan Huammual. Setelah runtuhnya kerajaan Huammual karena proses pasifikasi

maka semua orang Maluku tersebar di berbagai pulau di Maluku. Hal ini juga yang

menyebabkan komunitas Yalahatan tersebar di tempat hunian yang sekarang, yaitu dusun

Page 6: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Yalahatan, di negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah. 78

Menurut Marahina yang

juga disampaikan oleh Waleuru, pada awalnya sebutan Yalahatan dikenal dengan Yalohatan.

Yalo artinya pagar dan hatan artinya batang pagar. Jadi, Yalohatan berarti pagar yang kokoh

berdiri melindungi. Kemudian pelafalan kata Yalohatan berubah menjadi Yalahatan sampai

sekarang.79

Nama Yalahatan memberi makna yaitu melindungi negeri Tamilouw karena pada

awalnya melalui peperangan merebut wilayah negeri Tamilouw, Yalahatan membantu orang-

orang Tamilouw untuk merebut dan merampas tanah orang-orang Bessy 80

(salah satu negeri di

pulau Seram). Tanah dan wilayah tersebut sekarang menjadi milik masyarakat Tamilouw dan

menjadi hunian mereka saat ini.

Asal Usul Masyarakat Tamilouw

Dua suku besar yang ada di pulau Seram yaitu suku Alune dan Wemale. Alune adalah

sebutan dalam bahasa Alune yang artinya manusia gunung. Maksud dari manusia gunung karena

pada awalnya leluhur suku Alune mendiami daerah pegunungan. Terjadi proses migrasi oleh

leluhur suku Alune dalam wilayah pulau Seram maupun wilayah luar pulau Seram seperti

Ambon, Saparua, Haruku, Nusa Laut, Manipa, Buru, Kelang, Buano, dan lainnya bahkan muncul

sub suku yang lain dengan sebutan nama masing-masing. Suku Wemale mendiami daerah pesisir

pantai. Ciri khas dari kedua suku ini ialah tradisis Alifuru dan masih kuat dipertahankan. Hal ini

dapat dijumpai pada upacara adat tarian Cakalele (tarian perang). Suku lain yang ada di pulau

Seram ialah suku Nuaulu di Seram Selatan, suku Huanulu di Seram Utara.81

Suku Nuaulu merupakan percampuran antara suku Alune dan Wemale. Istilah Nuaulu

untuk suku bangsa tersebut terdiri dari dua kata yaitu Nua dan Ulu. Nua adalah nama sebuah

78

Hasil Wawancara dengan (tokoh masyarakat) Buce Marahina, Rabu 5 Oktober 2011. 79

Hasil Wawancara dengan (tokoh masyarakat) Buce Marahina, Rabu 5 Oktober 2011. Hal yang sama

juga disampaikan melalui wawancara dengan (tokoh agama suku) Bpk Kanata Waleuru, Senin, 12 Oktober 2011. 80

Hasil wawancara dengan (tokoh masyarakat) Bpk Buce Marahina, Rabu 5 Oktober 2011. 81

Pieter Yacob Pelupessy Esuriun Orang Bati, (Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana, 2012), 80-81.

Page 7: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

cabang sungai dari sungai Ruata yang mengalir di Seram bagian Selatan dan Ulu artinya hulu.

Jadi, Nuaulu artinya orang yang berdiam di hulu sungai Nua. Istilah Nuaulu mengambarkan

daerah asal suku bangsa ini. Namun, suku bangsa ini sudah tersebar dari tempat asal mereka ke

daerah lain di pulau Seram.

Suku Alune dan Wemale sering terlibat dalam pertempuran sehingga terjadi perpecahan

antara suku Alune dan Wemale karena masing-masing tokoh dari kedua suku ini ingin

mengangkat dirinya sebagai kapitan untuk seluruh suku yang ada. Kapitan (amalesi) merupakan

suatu kedudukan penting dan istimewa sehingga orang berlomba-lomba untuk menduduki

jabatan tersebut. Namun, yang mendapat kedudukan sebagai kapitan bukan berasal dari kedua

suku ini, tetapi pada seseorang laki-laki perkasa dari gunung Batu Meten (bagian dari wilayah

Pulau Seram) yaitu Abuding Wasari. Dengan kebijaksanaannya ia diangkat menjadi kapitan.

Setelah peristiwa ini terjadi suku Alune lebih dahulu meninggalkan suku Wemale karena tidak

senang atas kemenangan Abuding. Akibat ke-tidak-senangan itu, suku Alune bersekongkol untuk

berperan melawan suku Wemale yang mendukung kapitan baru tersebut. Peperangan kedua suku

ini kemudian disebut perang Patasiwa dan Patalima. Dari perselisihan itu, suku Alune (Huaulu)

kemudian meninggalkan daerah hulu sungai Nua menuju ke arah Timur (Seram Timur)

sedangkan sebagian suku Wemale (Nuaulu) menuju kearah Selatan (Seram Selatan) daerah

pesisir (Rutah, Sepa, Rohua). 82

Pada waktu pertempuran antara Patasiwa dan Patalima terjadi, orang-orang Portugis telah

ada di Ternate dan pulau Ambon serta telah menduduki beberapa tempat di pulau Seram.

Portugis memanfaatkan Patasiwa (suku Wemale) untuk membujuk Patalima (suku Alune) oleh

karena itu terjadi perdamaian antara patasiwa dan patalima kemudian patasiwa dan patalima

digabungkan dalam suatu tanda Siwalima.

82

http://repository.upi.edu/operator/upload/t_ips_0705344_chapter4.pdf diunduh tgl 3 Maret 2012.

Page 8: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Setelah perstiwa bersatunya Patasiwa dan Patalima, dan diketahui banyak tempat di Nusa

Ina yang telah dikuasai oleh Portugis, maka penduduk tidaklah tinggal diam sehingga mereka

yang telah bergabung dalam persatuan Siwalima mengangkat senjata di bawah pimpinan para

kapitan-kapitan perkasa. Tiga diantara kapitan perkasa yang adalah Timanolle, Simanolle dan

Silaloi. Dalam pertempuran dengan Portugis mereka tidak pernah kalah, akibatnya Portugis

kewalahan dan mengganti teknik berperang mereka. Dipilihnya seorang wanita cantik, emas dan

kedudukan yang terhormat sebagai hadiah apabila mampu mengalahkan pasukan Siwalima di

Hotebanggoe. Semua laki-laki perkasa datang untuk mendapatkan hadiah tersebut, namun tidak

berhasil mengalahkan pasukan Siwalima. Kemenangan siwalima dipimpin oleh ketiga kapitan

tersebut (Timanolle, Simanolle dan Silaloi) setelah itu, ketiga bersaudara menyerahkan pimpinan

peperangan siwalima kepada kapitan yang ada. Dan mereka dengan perahu kemudian berlayar

meninggalkan Hotebanggeo. Mereka berlayar sambil melambai dan panggil (bhs Ambon =

game) ke depan agar cepat tiba di sebelah daerah Seram Selatan. Dalam kabut menyongsong

terbitnya matahari mereka telah ada di tepian sebuah batu besar di tepi pantai dan naiklah mereka

di atas batu tersebut. Batu itu kemudian dinamai Hatumari atau biasanya disebut batumari. Hatu

artinya batu dan mari artinya game (panggil). Jadi, Hatumari artinya batu game (berlayar sambil

game dan tiba di batu itu).

Gambar 01 Pantai Batumari

Page 9: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Di batu ini ketiga bersaudara berpisah, sang kakak (Timanolle) mengajak kedua

saudaranya naik ke atas batu ini dan bersama mengikrarkan janji/ mengangkat sumpah dengan

meminum darah yang dipotong dari jari kelingking ketiga saudara itu yaitu untuk tidak saling

melupakan satu dengan yang lain. Sehingga tempat ini (batumari) menjadi saksi kepada anak-

cucu mereka selamanya bahwa ikatan persaudaraan ketiga orang itu yang kemudian menjadi

negeri tidak dapat terpisahkan.

Di sekitar Hatumari terdapat kampung-kampung kecil dari orang-orang Patasiwa dan

Patalima yang menyebar di gunung-gunung. Terdapat sebuah perkampungan di daerah itu yang

ditinggali oleh orang-orang suku Nuaulu yaitu Yalahatan. Kampung Yalahatan dikepalai oleh

kapitan Waleuru dan kapitan Soloweno. Ketika didengar ada pendatang baru maka segera diajak

ke perkampungan dan tinggal beberapa lama disana. Setelah itu, sang kakak memutuskan untuk

mendirikan sebuah perkampungan baru di dekat sungai Yala dan diberi nama Tamilouw yang

artinya kota raja. Sedangkan kedua adiknya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Yang

bungsu tiba di Pulau Saparua yaitu di negeri Siri-sori dan yang kedua tiba di Pulau Ambon yaitu

di negeri Hutumuri. Sehingga sampai sekarang ketiga negeri ini Tamilouw (kakak), Hutumuri

(tengah) dan Siri-sori (bungsu) tetap memelihara ikatan bersaudara pela gandong (pela adik-

kakak) dan sebagai adik-kakak, anak-cucu ketiga negeri ini tidak boleh saling menikah. Ini

merupakan janji yang tidak boleh dilanggar.

Menurut cerita, negeri Tamilouw menjadi rebutan antara orang-orang Tamilouw pada

waktu itu dengan orang-orang Bessy. Sehingga, orang-orang Yalahatan yang menolong orang

Tamilouw untuk mendapat negeri tersebut. Hal ini yang menjadikan hubungan kekeluargaan

yang kuat antara Tamilouw dan Yalahatan.

Setelah itu terjadi penyebaran agama Islam dan akhirnya Timanolle memilih untuk

memeluk agama Islam dan menggantikan namanya menjadi Husein Hatumari, sedangkan

Page 10: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

kampung kecil Yalahatan tidak mau memeluk agama Islam, mereka tetap mempertahankan

kepercayaan suku. Di kemudian hari penduduk Yalahatan memilih agama Islam maupun Kristen.

Bantuan masyarakat Yalahatan pada waktu itu bagi negeri Tamilouw untuk mendapatkan

wilayah tersebut merupakan jasa yang tidak terlupakan, sehingga hubungan negeri Tamilouw

dengan dusun Yalahatan sampai saat ini terjalin baik. Bagaikan pagar yang kokoh untuk

melindungi. Untuk itulah orang Yalahatan ada untuk melindungi negeri Tamilouw. Hal ini yang

menjadikan hubungan komunitas ini begitu kuat secara kekeluargaan.

Page 11: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Sistem Pemerintahan

Masyarakat Yalahatan yang merupakan masyarakat dusun dipimpin oleh seorang kepala

dusun yang ditentukan oleh pemerintah negeri Tamilouw berdasarkan surat keputusan raja yang

mempertimbangkan saniri negeri83

. Kekuasaan tertinggi berada pada pemerintahan negeri

Tamilouw yaitu seorang raja. Namun, pengambilan suatu keputusan adat dengan mendengar

keputusan dari lima tua adat yang ada di Yalahatan. Karena Baileo berlokasi di dusun Yalahatan.

Pengangkatan raja negeri berdasarkan dua surat keputusan yaitu surat keputusan lembaga

pemerintahan dan surat keputusan lembaga adat. Penetapan calon raja berdasarkan pada mata

rumah “parentah”84

hal ini hanya berlaku bagi mata ruumah Waelisa dan Tomangola yang

diberi kewenangan untuk menjadi raja. Pengangkatan kepala-kepala urusan pemerintahan negeri

melalui keterwakilan marga yaitu melalui kepala-kepala soa (kelompok marga) tidak murni hak

raja. Soa-soa yang ada di negeri Tamilouw yaitu:

Soa Pawae

Soa Tomangola

Soa Nusalelu

Soa Kawalessy

Soa Samallo

Soa Hatan

Soa Mahu

Soa Waleuru

Soa Marahina

Soa Soloweno

Kehidupan Keberagamaan dan Sistem Kepercayaan

Agama dan sistem kepercayaan yang dimiliki orang Tamilouw juga Yalahatan yang

merupakan bagian dari lingkup sosial Tamilouw dalam arti luas (Islam, Kristen Protestan,

Kristen Katolik, dan agama/kepercayaan asli „suku‟). Mereka menyebut kepercayaan suku sebagi

83

Saniri Negeri merupakan bagian pemerintahan penting yang merupakan tua-tua adat dalam struktur

pemerintahan desa adat. 84

Istilah mata rumah adalah istilah adat bagi marga/clan.

Page 12: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

“agama Hindu”, tetapi praktek keagamaan berbeda dengan agama Hindu yang dikenal secara

umum. Secara keseluruhan negeri Tamilouw yang beragama Islam 7597 jiwa, agama Kristen

Protestan 468 jiwa, Kristen Katolik 399 jiwa dan agama suku 500 jiwa. Jumlah ini sudah

termasuk juga komunitas Yalahatan. Pada mereka terdapat juga agama-agama Kristen Protestan,

Katolik, Islam maupun agama suku. Sedangkan komunitas dusun lainnya hanya beragama Islam.

Konteks pluralitas agama pada orang Yalahatan memberi warna bagi kehidupan.

Pada awalnya, kepercayaan asli orangt Yalahatan adalah kepercayaan agama suku.

Mereka percaya pada Tuhan dengan sebutan „Upu Lahatala’.85

Menurut Marahina dalam

wawancara, agama suku pun memiliki jam sembayang pada pukul 18.00 sore, pukul 00.00

malam, pukul 05.00 subuh. Kepercayaan mereka pertama, terhadap Upu Lahatala (Tuhan

Pencipta), kedua pada Nabi-nabi, ketiga, tete-nene moyang (orang-orang terdahulu). Di

kemudian hari barulah agama-agama lain masuk dalam kehidupan mereka. Tahun 1969 agama

Kristen Protestan masuk dalam lingkup sosial Yalahatan, tetapi sebelum itu sudah ada agama

Islam. Beberapa tahun kemudian baru masuknya agama Kristen Katolik. Cara hidup agama suku

yaitu mengasingkan diri ke hutan dengan tinggal dan bekerja di hutan. Secara tegas Marahina

dalam wawancaranya antara lain mengatakan “ketika masuknya agama Islam dan Kristen,

sebagian orang mulai beralih ke agama Islam atau Kristen, karena mereka tidak perlu

mengasingkan diri ke hutan, tetapi harusnya hidup bersama dengan manusia lainnya.86

Ini

merupakan hal penting sehingga masyarakat Yalahatan memilih agama Islam maupun Kristen.

Kehidupan keempat kelompok agama di Yalahatan hidup damai dari dahulu sampai sekarang.87

85

Hasil Wawancara dengan K. Waleuru (tokoh agama suku), Senin, 12 Oktober 2011. 86

Hasil Wawancara dengan B. Marahina (tokoh masyarakat),Rabu, 5 Oktober 2011. 87

Hasil Wawancara dengan B. Marahina (tokoh masyarakat),Rabu, 5 Oktober 2011.

Page 13: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Gambar 02 Gambar 03

Rumah Besar Yalahatan Mesjid Yalahatan

(Simbol Agama Suku)

Gambar 04 Gambar 05

Gedung Gereja Kristen Protestan Yalahatan Gedung gereja Katolik Yalahatan

(dalam tahap pembangunan )

Rumah besar suku di Yalahatan merupakan rumah kediaman kepala soa (mata rumah)

bersama keluarga inti yang menjaga soa tersebut. Terdapat 4 rumah besar mewakili 4 soa di

Yalahatan. Rumah besar ini tidak ada listrik dan memang tidak boleh ada listrik di dalamnya,

yang ada hanya pelita. Terlihat sekali adat yang masih kuat dilestarikan sehingga tidak mudah

terjadi perubahan karena modernisasi sebab tradisi adat masih dijunjung tinggi.

Mesjid Yalahatan dalam perencanaan pembangunan baru karena kondisi fisik bangunan

yang sudah lama. Sedangkan Gereja Protestan Yalahatan merupakan gereja yang sementara

dalam proses pembangunan dan hampir selesai pembangunannya. Pekerjaan pembangunan

tempat ibadah di Yalahatan biasanya terjadi atas kerja sama semua masyarakat baik Islam,

Kristen maupun agama suku. Dan gedung Gereja Katolik merupakan gedung baru yang

diresmikan beberapa tahun lalu, sebelumnya umat Katolik beribadah di salah satu rumah

masyarakat Katolik. Masyarakat Yalahatan bersikap toleransi pada masing-masing agama

khususnya pada waktu menjalankan kewajiban agama masing-masing.

Page 14: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Pendidikan

Secara keseluruhan tingkat penddikan masyarakat Tamilouw terdiri dari tamatan sekolah

dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan terakhir SD 1181 orang, pendidikan terakhir SMP

1420 orang, pendidikan terakhir SMA 510 orang, pendidikan terakhir D1 96 orang, pendidikan

terakhir D2 86 orang, pendidikan terakhir D3 93 orang, pendidikan terakhir S1 124 orang,

pendidikan terakhir S2 6 orang.

Pekerjaan

Pekerjaan masyarakat Tamilouw beragam di berbagai sektor seperti Petani, Pegawai

Negeri Sipil, TNI-Polri, Nelayan, Pedagang keliling, Peternak, Wiraswasta, Perawat, Montir,

Pengusaha Kecil & menengah, Pembantu Rumah Tangga, Pensiunan, Buruh Migran. Pekerjaan

masyarakat lebih banyak ke sektor pertanian karena masyarakat memiliki lahan pertanian,

bahkan merupakan usaha keluarga untuk mengelola berbagai hasil pertanian demi kelangsungan

hidup keluarga. Tidak ada pembagian kerja dalam masyarakat karena setiap keluarga memiliki

lahan untuk dikelola. Masyarakat pendatang pun memiliki lahan pertanian di dusun Yalahatan.

Hal ini dikarenakan lahan pertanian yang luas dan masih berbentuk hutan jauh dari lingkungan

masyarakat, sehingga siapa saja masyarakat yang mencari lahan pertanian jika sampai ke tempat

tersebut dan masih kosong bisa menjadi miliknya.88

Keadaan masyarakat Yalahatan pada konflik Maluku 1999.

Konflik Maluku tahun 1999 yang berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat Maluku

yang tidak hanya berada di suatu tempat tertentu tetapi juga dirasakan pada berbagai wilayah di

Maluku, tidak terhindarkan pula dirasakan oleh masyarakat Yalahatan. Usaha-usaha untuk

mengahancurkan kehidupan bersama menjadi peluang oleh orang-orang luar. Sehingga

88

Hasil Wawancara dengan B. Rahawarin (Masyarakat Kristen Katolik) sebagai pendatang di dusun

Yalahatan. Jumat, 07 Oktober 2011.

Page 15: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

ketegangan tersebut menyebabkan masyarakat Yalahatan yang beragama Kristen Protestan,

Kristen Katolik dan agama Suku mengungsi ke hutan selama 21 hari. Masyarakat beragama

Islam mengungsi pada saudara-saudara mereka di dusun tetangga. Selama masa pengungsian di

hutan tempat tinggal mereka dijaga oleh masyarakat Islam Tamilouw. Berdasarkan musyawarah

bersama empat kelompok agama, gedung gereja yang berada di depan jalan dibongkar untuk

menghindari reaksi orang-orang luar yang ingin mengacaukan kehidupan orang Yalahatan.

Menurut Waelissa, gereja dibongkar karena Yalahatan daerah lintas Seram (daerah penghubung

negeri-negeri di pulau Seram) bisa menimbulkan reaksi orang luar untuk menghancurkan.89

Atas kesepakatan tersebut, maka tahun 2000 gereja dibongkar kemudian dipindahkan ke

tempat yang lebih aman. Tahun 2006 gereja dibangun di lokasi yang baru dan sampai sekarang

masih dalam tahap pembangunan. Setelah waktu pengungsian 21 hari tersebut, kehidupan orang

Yalahatan berlalu dari ketegangan konflik dan kembali hidup berdampingan bahkan saling

menjaga antar kelompok agama. Hal ini terpelihara sampai sekarang. Bahkan ketegangan

keadaan kota Ambon yang terjadi September 2011 tidak berpengaruh pada kondisi lingkup sosial

mereka.

Gambar 06 Gambar 07

Lokasi Gereja yang dibongkar Gereja sementara Kristen Protestan

Tahun 1999 Yalahatan

89

Hasil wawancara dengan A. Waelissa (tokoh agama Islam) Jumat, 14 Oktober 2011.

Page 16: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Gambar 06 merupakan lokasi gereja dekat jalan raya yang dibongkar atas kesepakatan

bersama empat kelompok agama di Yalahatan pada tahun 2000, sewaktu kerusuhan Ambon.

Untuk menghindari terjadi pembakaran oleh masa yang melewati Yalahatan karena gereja tetap

berdiri di antara komunitas Islam. Hal ini sebagai upaya perlindungan terhadap saudara-saudara

mereka yang Kristen.

Gambar 07 merupakan lokasi gedung gereja sementara umat kristen, di depannya

terdapat gedung gereja yang baru namun masih dalam proses pembangunan. Menurut

Rahawarin, Pembangunan rumah ibadah pada orang Yalahatan sebelum kerusuhan biasanya

melibatkan agama lain tetapi sekarang sudah berkurang.90

3.3 Faktor-faktor pendukung kehidupan bersama orang Yalahatan

3. 3. 1 Hubungan kekerabatan

Berdasarkan hasil penelitian, Kehidupan yang terjalin secara kekeluargaan mampu

mempersatukan masyarakat melampaui batas agama maupun kelompok dan status sosial. Hal

penting yang mendukung yaitu hubungan persaudaraan yang kuat diantara mereka, bahkan hidup

sebagai satu keluarga.91

Sebagai satu keluarga yang awalnya memiliki satu keyakinan namun,

dengan adanya perkembangan masyarakat masuknya agama Islam dan Krsten, maka sebagian

besar masyarakat beralih pada agama-agama tersebut. Hal ini tidak menyebabkan konflik tetapi

justru menciptakan integritas sosial masyarakat. Menurut salah seorang informan “agama tidak

menjadi masalah bagi kehidupan kita, karena semua orang adalah saudara”92

Hubungan kekerabatan yang kuat juga ketika kegiatan-kegiatan dari agama yang

melibatkan masyarakat tanpa memandang agama seperti hajatan, syukuran. misalnya, syukuran

untuk ibadah haji bagi umat Islam, syukuran baptis untuk umat Kristen, masyarakat akan

diundang untuk acara-acara tersebut. Hal ini menunjukan bentuk kekeluargaan yang masih

90

Hasil Wawancara dengan Th.Rahawarin (tokoh Katolik) Rabu, 12 Oktober 2011. 91

Hasil Wawancara dengan Y. Leipary (tokoh agama Kristen Protestan), Minggu, 9 Oktober 2011. 92

Hasil Wawancara dengan Cali Waleuru (tuan tanah), Jumat, 14 Oktober 2011.

Page 17: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

terpelihara baik dalam kehidupan orang Yalahatan. Seperti yang dikatakan salah seorang

informan bahwa hal ini berdasarkan hubungan persaudaraan yang kuat.93

Dengan masuknya agama Islam, Kristen, hal tersebut menjadi pilihan bagi orang

Yalahatan sehingga individu dengan bebas sesuai hati nurani memilih agama-agama tersebut

bahkan masih ada juga yang tetap mempertahankan kepercayaan agama suku. Masuknya agama-

agama tersebut kemudian menjadikan kehidupan masyarakat Yalahatan berada dalam tatanan

pluralitas keberagamaan.

3.3.2 Perkawinan

Faktor penting yang menjadi pendukung kehidupan bersama yang rukun pada masyarakat

Yalahatan ialah perkawinan. Secara tegas Leipary dalam wawancaranya mengatakan,

perkawinan merupakan salah satu faktor penting ketika individu bisa hidup bercampur dalam

suatu lingkungan masyarakat.94

Perkawinan campur ini terjadi antara agama Islam, agama

Kristen Protestan, katolik dan agama suku sehingga agama tidak menjadi pembatas bagi

masyarakat mengembangkan kehidupan. Hal ini yang mempererat hubungan kekerabatan

masyarakat karena adanya ikatan kekeluargaan. Menurut seorang informan yang merupakan

pendatang, dan menikah dengan orang Yalahatan bahwa perkawinan yang menyatukan

kehidupan sebagai orang saudara.95

Terjadi pencampuran antara orang-orang pendatang dari luar

daerah dengan masyarakat Yalahatan karena hubungan perkawinan sehingga berkembang

masyarakat yang beragam. Percampuran masyarakat melalui hubungan perkawinan tidak tertutup

untuk satu kelompok agama tertentu, misalnya masyarakat beragama Islam dapat menikah

dengan yang beragama Kristen ataupun agama suku. Dikatakan oleh Rahawarin “Banyak orang

Yalahatan yang menikah dengan orang Tamilouw dan memeluk agama Islam”.96

93

Hasil Wawancara dengan A. Waelissa (tokoh agama Islam), Jumat, 14 Oktober 2011. 94

Hasil Wawancara dengan Y. Leipary (tokoh agama Kristen Protestan), Minggu, 9 Oktober 2011. 95

Hasil Wawancara dengan Th.Rahawarin (tokoh agama Kristen Katolik). Rabu, 12 Oktober 2011. 96

Hasil Wawancara dengan Th. Rahawarin (tokoh agama Kristen Katolik), Rabu,12 Oktober 2011.

Page 18: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Kehidupan bersama masyarakat Yalahatan terlihat pada acara-acara pernikahan yang

dilaksanakan dalam masyarakat yaitu sebelum upacara dan pesta perkawinan, di mana keluarga

yang akan menyelenggarakan upacara perkawinan tersebut mengundang saudara-saudaranya

yang beragama lain (Islam, Kristen, maupun agama suku) dan secara bersama-sama mengantur

hingga terselenggara acara tersebut. Nilai-nilai tolong menolong masih sangat dijunjung dalam

kehidupan masyarakat Yalahatan karena kesadaran kolektif yang kuat bahwa semua adalah

saudara.

3.3.3 Upacara Adat

Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari adat istiadat. Adat istiadat telah menyatu dengan

kehidupan masyarakat. Masyarakat Yalahatan masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat sebagai

bagian dari identitas mereka. Ketika melakukan penelitian, bertepatan masyarakat

menyelenggarakan upacara adat pembangunan baileo/rumah adat.

Baileo berada di lingkungan agama suku karena itu lebih diidentikkan dengan upacara

agama suku. Namun, hal ini tidak hanya milik agama suku tetapi milik masyarakat Yalahatan

maupun Tamilouw secara umum. Ini merupakan tradisi milik bersama yang menyatukan

kehidupan masyarakat. Wawancara yang dilakukan dengan kepala suku dikatakan bahwa baileo

merupakan upacara agama suku.

Page 19: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Gambar 08 Usalle/Baileo

Komunitas orang Yalahatan

Gambar 08 merupakan baileo komunitas orang Yalahatan yang dalam bahasa setempat

disebut Usalle. Masih dalam proses pembangunan kembali melalui beberapa tahap penting. Dan

yang tampak pada gambar tersebut sudah melewati 4 tahap. Proses pembangunan kembali baileo

masyarakat Yalahatan karena baileo sudah rusak usianya mencapai 29 tahun, dan harus diganti

sehingga upacara ini dapat dilaksanakan.

Tujuh tahap upacara pembangunan baileo yaitu 97

(1) Tiang pertama (pendek & tinggi

7m) sebagai penyangga untuk mendirikan baileo. (2) 4 Tiang pendukung. Hal ini pun penting

untuk mendukung penyangga tersebut. (3) Menara. Setelah dua tahap di atas dilaksanakan maka,

tahap ketiga ini pun penting. Menara yang diambil, diletakan dalam kapal/bahtera yang dibuat

kemudian dibawa melalui laut. Menurut Kanata, Maknanya menandakan awal pejalanan bahtera

Nuh.(4) Bumbungan. Masih serangkaian dan penting untuk mendukung tahap-tahap di atas. (5)

Atap pertama / atap pamali. Tahap ini penting karena akan menutupi seluruh bangunan baileo

dan melengkapi tahap-tahap di atas. Bahannya diambil dari daun pohon sagu, bahan tersebut

diambil dari hutan oleh masyarakat sebelum pengambilan daun atap pertama masyarakat

Yalahatan melakukan acara adat di dusun yaitu acara tarian maku-maku dari malam hingga pagi

yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan yang belum menikah.

Tarian dengan iringan musik dan kapata (nyanyian dalam bahasa Maluku) hal ini

dilakukan di depan baileo dengan cara berkeliling pada tempat yang telah tersedia selama 2 hari.

kemudian pada hari yang telah ditentukan maka, proses upacara pengambilan daun atap

dilaksanakan di hutan.

97

Hasil Wawancara dengan Kanata (Kepala Suku), Rabu, 12 Oktober 2011. Upacara adat seperti ini lebih

banyak hanya diikuti oleh kaum laki-laki, perempuan kurang dilibatkan karena hal ini sudah merupakan tradisi

turun-temurun. Ada pantangannya untuk perempuan jika hal ini dilanggar.

Page 20: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Gambar 09

Tarian Maku-maku

Gambar 09 tarian maku-maku sebagai tarian ritual adat yang dilakukan oleh kaum laki-

laki. Hal ini dilakukan selama beberapa hari sebelum ritual pengambilan atap pertama baileo.

Tarian ini dilakukan melalui iringan tifa dan kapata (nyanyian) dalam bahasa adat.

Proses pengambilan daun atap pertama yang dilakukan oleh kaum laik-laki bukan hanya

oleh laki-laki beragama suku tetapi melibatkan semua agama, karena ini merupakan acara adat

dan semua orang Yalahatan merasa memiliki satu identitas secara adat. Dalam wawancara

dengan Waleuru dikatakan bahwa semua orang ikut dalam acara adat karena berasal dari satu

moyang (keturunan).98

Melalui ritual adat dilakukan dari kampung hingga di hutan. Pertama,

kaum laki-laki telah dipersiapkan perbekalan oleh kaum perempuan dan dimasukan ke dalam

tagalaya99

untuk dibawa ke hutan sehingga hanya laki-laki yang boleh mengikuti upacara

pengambilan daun atap pertama ini, sedangkan kaum perempuan menunggu di kampung. Kedua,

masing-masing membawa makanannya masuk ke dalam rumah besar (rumah adat soa) dan

98

Hasil wawancara dengan C. Waleuru (tuan tanah) Jumat, 14 Oktober 2011. 99

Keranjang makanan yang terbuat dari anyaman bambu

Page 21: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

melalui proses adat di dalamnya kemudian mereka keluar dari rumah besar dan berjalan menuju

hutan.

Gambar 10 Gambar 11

Masuk ke rumah besar perjalanan menuju hutan

(tempat pengambilan daun atap)

Pengambilan atap pertama untuk baileo merupakan suatu tradisi yang tetap terpelihara

dalam kehidupan masyarakat Yalahatan. Gambar 10 setiap kaum laki-laki dengan perbekalan

makanan yang sudah disiapkan menuju rumah besar, bersama-sama dengan kapitan, kepala suku,

tua-tua adat. Setelah pertemuan berlangsung dalam rumah besar tersebut maka semua kaum laki-

laki berjalan menuju ke hutan (gambar 11) tempat proses pengambilan daun atap.

Gambar 12 (Perbekalan)

Gambar 12 perbekalan yang dibawah diletakan pada satu tempat untuk nantinya makan

bersama-sama setelah bekerja. Selanjutnya, ritual pengambilan daun atap dilakukan yaitu

dipimpin oleh kapitan dan tua adat melalui doa. Kemudian, daun pertama hanya boleh dipotong

oleh kapitan, disaksikan oleh kaum laki-laki yang hadir setelah pemotongan selesai, daun

tersebut dikumpulkan oleh kaum laki-laki setelah itu mereka bisa langsung mengambil dan

Page 22: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

memotong juga daun dari pohon sagu yang lain di tempat itu untuk mengumpulkan sebanyak

mungkin yang nantinya dirangkai menjadi atap baileo.

Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15

Ritual pengambilan daun atap Pemotongan bagian pohon sagu pemotongan daun atap

(doa bersama) untuk diambil daun oleh kapitan

Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18

Pengumpulan daun atap oleh Pemotongan daun atap Bekerja bersama mengumpulkan

kaum laki-laki di pohon sagu lainnya daun atap yang telah dipotong

Pada tahap ini pun ada upacara yang dilakukan di hutan tempat pengambilan atap

pertama tersebut yaitu upacara sapu atau baptis bagi anak-anak yang siap mengikutinya. Upacara

ini dengan simbol dipakaikan kain merah (lambang agama suku) dan yang memakaikannya

adalah bapak baptis anak yang sudah disiapkan oleh keluarga anak tersebut. Hal ini tidak hanya

diikuti oleh anak-anak suku saja tetapi yang kristen, islam yang ingin anaknya mengikuti adat ini

boleh mengikutinya.

Page 23: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Gambar 19

Ritual sapu yang dilakukan bersamaan

dengan pengambilan daun atap pertama di hutan.

Ritual ini menjadi tradisi orang Yalahatan. Ketika sampai di hutan, yang tidak jauh dari

lokasi pengambilan daun atap, maka anak-anak ini dan beberapa orang-orang tertentu langsung

melakukan tradisi tersebut. di tempat pengambilan daun atap, kaum laki-laki bekerja sama

memotong daun atap, mengumpulkan dan menyusunnya pada tempat yang dibuat khusus untuk

nantinya dibawah ke baileo.

Gambar 20 Gambar 21

Menyusun daun atap pada tempat khusus siap untuk dibawah ke baileo

Seluruh proses adat pengambilan atap pertama selalu dilakukan secara bersama-sama

oleh kaum laki-laki (gambar 20) kemudian, kaum laki-laki menyusun daun atap secara teratur

pada tempat yang sudah dibuat khusus. Setelah semua pekerjaan pengambilan daun atap telah

selesai sebelum daun tersebut siap dibawa ke baileo (gambar 21). Maka, semua yang hadir

Page 24: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

beristirahat sejenak untuk makan patita (makan bersama) dengan menyiapkan meja makan dari

daun kelapa diatur panjang dan makanan yang dibawah diletakan di meja makan.

Gambar 22 Gambar 23

Makan Patita (makan bersama) suasana istirahat bersama

Makanan yang dibawa harus dihabiskan dan sisanya tidak boleh dibawa pulang atau

harus ditinggalkan di hutan. Setelah makan bersama, kaum laki-laki beristirahat sambil bercerita

(gambar 23).

Daun atap yang kaum laki-laki bersiap kembali ke kampung untuk membawa daun atap

ke baileo. Daun yang berada pada tempat khusus tersebut dibawa secara arak-arakan oleh kaum

laki-laki.

Gambar 24 Gambar 25

Daun atap dibawa ke dusun Yalahatan Daun atap dihiasi seperti bahtera

untuk dibawa ke baileo

Dari hutan (gambar 24) kaum laki-laki membawa daun atap tetapi sebelum tiba di dusun

Yalahatan mereka berhenti di tempat tertentu untuk menghiasi daun atap tersebut seperti bahtera

Page 25: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

(gambar 25). Melalui kerja sama maka hiasan tersebut selesai dikerjakan dan siap diarakan ke

baileo.

Gambar 26

Daun atap yang telah dihiasi seperti bahtera

Kaum laki-laki berarak-arakan dengan membawa daun atap yang telah dihiasi seperti

bahtera menuju baileo. Masyarakat (perempuan, anak-anak, orang tua) telah menunggu di lokasi

baileo. Makna dari menutupi daun atap dan dihiasi seperti bahtera karena orang Yalahatan

memaknainya seperti bahtera Nuh.

Gambar 27 Gambar 28 Gambar 29

Tarian penyambutan Tarian Cakalele memasuki lokasi baileo

oleh kaum perempuan

Page 26: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Daun atap yang dihiasi seperti bahtera tiba di lokasi baileo disambut dengan tarian

penyambutan oleh kaum perempuan (gambar 27) dan tarian cakalele (gambar 28). Kemudian

daun atap tersebut dibawa masuk ke lokasi baileo yang selanjutnya diiring ke atas baileo

(gambar 29 & 30) untuk diletakkan di dalam baileo (gambar 31).

Gambar 30 Gambar 31

Daun atap dibawa masuk ke baileo Daun atap diletakkan di dalam baileo

Arak-arakan kaum laki-laki menuju ke baileo untuk meletakkan daun atap tersebut

(gambar 29). Daun atap tidak boleh diletakkan sembarang tempat oleh karena itu tempatnya

khusus di dalam baileo. Daun atap ini yang akan menutupi baileo yang masih hanya dengan tiang

(gambar 30 & 31).

Proses selanjutnya untuk merangkai atap baileo dilakukan dua hari kemudian karena

selama dua hari tersebut masyarakat (khusus laki-laki) kembali mencari daun atap di hutan tetapi

tidak melalui ritual khusus seperti pengambilan daun atap pertama. Daun atap akan dirangkai

melalui kerja sama masyarakat laki-laki pada hari yang telah disepakati. Daun atap pertama yang

berada di dalam baileo untuk merangkainya menjadi atap hanya bisa dilakukan di dalam baileo,

di mana bahan-bahan tersebut tidak boleh dikeluarkan dari dalam baileo. Sedangkan sebagian

orang Yalahatan bekerja bersama juga merangkai atap, namun dilakukan di luar baileo dengan

menggunakan daun atap yang diambil kemudian.

Page 27: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Gambar 32

Daun atap pertama yang dirangkai di dalam baileo

Gambar 33

Masyarakat merangkai atap di luar baileo

Setelah proses perangkaian selesai, maka atap-atap tersebut dijemur beberapa hari di

sinar matahari supaya daunnya kering. Atap pertama dijemur di dalam baileo sedangkan atap

pendukung lainnya (yang diambil kemudian) di jemur di luar baileo. Setelah atap-atap tersebut

siap diletakkan pada rangka-rangka baileo maka berlanjut pada proses berikutnya, yaitu tahap (6)

Peresmian baileo. Setelah tahap-tahap di atas maka dapat dilaksanakan peresmian baileo. (7)

salah satu tahap yang juga penting bagi masyarakat Yalahatan yaitu upacara adat Rororea

pusirosa (pengampunan dosa). Hal ini sebagai upacara puncak dari semua tahap yang telah

dilakukan.

Pada upacara ini kaum laki-laki dewasa akan dipakaikan cidaku sama seperti sidi (dalam

Kristen Protestan). Hal ini menandakan laki-laki tersebut telah dewasa. Laki-laki yang mengikuti

upacara tersebut harus tinggal di baileo selama 9 hari. Pada upacara ini pun ada tahap tertentu

Page 28: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

yang sama dengan tradisi agama Islam dan Kristen yaitu puasa dan pauriane (makan perjamuan)

dengan sagu, kenari dan air. Dikatakan oleh Kanata dalam wawancaranya bahwa hal ini telah ada

sejak lama dalam tradisi suku yang mirip dengan agama Islam dan Kristen.100

Upacara adat rororea pusirosa ini, menjadi nilai pemersatu bagi kehidupan masyarakat.

Pada adat ini semua golongan agama yang ada dilibatkan. Dengan makna bahwa mereka

menghayati perjalanan kehidupan serta mohon pengampunan dosa dari Upu halatala (Tuhan

pencipta) untuk melindungi kehidupan ke depan.

Setiap proses adat yang dilakukan tahap demi tahap memiliki nilai integratif bagi

masyarakat Yalahatan. Menurut salah seorang informan segala bentuk persiapan dibicarakan

bersama sehingga waktu pelaksanaan masyarakat dapat bersama-sama berpartisipasi.101

3.4 Kesimpulan

Kehidupan masyarakat yang terintegrasi dengan baik, dapat dilihat melalui asal usul

kehidupan masyarakat tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan kebersamaan

masyarakat. Hal-hal ini menjadi pilar penting membangun kehidupan masyarakat dengan

kesadaran integritas. Masyarakat Yalahatan yang memiliki hubungan baik dengan negeri

Tamilouw berawal dari perlindungan ynag diberikan masyarakat Yalahatan bagi Tamilouw

sehingga hal tersebut tidak terlupakan dan akan selalu menjadi cerita sejarah bagi anak-cucu.

100

Hasil Wawancara dengan Kanata Waleuru (kepala suku). Hal ini dikatakan juga oleh Buce Marahina

(tokoh masyarakat). Tahap-tahap upacara adat pembangunan Baileo ini merupakan tahap-tahap yang terpisah,

artinya tidak dilakukan secara berurutan dalam waktu tertentu tetapi membutuhkan waktu paling lambat 1 tahun.

Karena setiap tahap memiliki upacara masing-masing yang harus diatur sedemikian baiknya. Selain itu juga faktor

cuaca mempengaruhi proses tersebut. Pengaturan dari para kepala adat dan tokoh-tokoh masyarakat sangat pentng

untuk teresenggaranya upacara adat tersebut dalam masyarakat Yalahatan. 101

Hasil Wawancara dengan Leo Omakakang (masyarakat Islam) Rabu, 12 Oktober 2011.

Page 29: BAB III LINGKUP SOSIAL ORANG YALAHATAN - …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2478/4/T2_752010005_BAB III... · Orang Yalahatan merupakan masyarakat dusun yang memiliki adat

Ikatan kekeluargaan begitu terjalin kuat pula ketika proses perkawinan campur antara

masyarakat Yalahatan dengan Tamilouw dan hidup bersama.

Kehidupan masyarakat Yalahatan yang plural secara agama tidak menjadi pemicu konflik

kehidupan masyarakat. Sikap toleransi yang tinggi selalu menjadi identitas hidup mereka melalui

cara hidup sehari-hari. Islam, Kristen Protestan, Katolik maupun agama suku yang hidup

berdampingan dalam lingkungan masyarakat Yalahatan dengan saling menghargai karena nilai

kekerabatan dan hubungan persaudaraan yang terjalin kuat. Sehingga, dapat dikatakan agama

adalah pilihan tetapi hubungan saudara bukanlah sebuah pilihan.

Dengan melihat nilai-nilai perekat dan penyatuan kehidupan masyarakat maka, dapat

dikatakan bahwa kearifan budaya lokal masyarakat menjadi akar yang kuat untuk tumbuh

kembang nilai-nilai tersebut. Masyarakat Yalahatan yang berasal dari masyarakat suku sebelum

mengenal agama Islam dan Kristen, kepercayaan masyarakat Yalahatan ialah kepercayaan suku

dengan begitu nilai-nilai budaya masih tertanam kuat dalam kehiduan masyarakat Yalahatan.

Upacara-upacara adat yang dilakukan tetap bermakna bagi kehidupan orang Yalahatan. Salah

satu upacara penting yang sudah dibahas yaitu pembangunan Usalle/baileo. Baileo sebagai

rumah adat masyarakat menjadi hal penting bagi kehidupan orang Yalahatan sehingga baileo

yang telah rusak harus diganti dengan yang baru dan tentu melalui proses ritual adat yang

dilakukan. Baileo diidentikkan dengan upacara dari agama suku padahal hal ini menjadi identitas

bersama masyarakat Yalahatan yang berawal sebagai manusia suku. Ritual adat ini pun

melibatkan seluruh komunitas tanpa ada pemisahan oleh agama.