bab iii lg
TRANSCRIPT
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan maka jenis
penelitian ini adalah eksperimen semu. Maka menggunakan tiga kelas yaitu
dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas
yang sengaja diberi seperangkat perlakuan yaitu model TGT dan model PBL.
Sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan tersebut. Pada akhir penelitian
dilakukan tes untuk melihat hasil belajar matematika siswa pada tiga sampel.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group
Only Design sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4. Rencana eksperimen
Kelas Perlakuan Tes akhirEksperimen X1
X2
T
Kontrol X3 TKeterangan :
X1 = Model TGTX2 = Model PBLX3 = Model Konvensional T = Tes Akhir setelah diberikan perlakuan
23
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang didasarkan
pada sifat-sifat yang didefinisikan dan diamati. Adapun definisi operasional
variabel yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran TGT adalah salah satu model pembelajaran kooperatif
yang setiap kelompoknya terdiri dari 3-4 siswa yang heterogen dimana
dalam pembelajarannya terdapat game akademik yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang dimainkan secara berkelompok. Namun sebelum
adanya game, guru telah menjelaskan tentang materi dan aturan
permainan. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam
pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama,
persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
2. Model pembelajaran PBL adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan pada proses pemecahan masalah yang berkaitan dengan
pembelajaran. Proses pemecahan masalah dilakukan oleh siswa yang
difasilitasi guru yang dimulai dari permasalahan, dari permasalahan
tersebut menentukan arah pembelajaran dalam kelompok. Dalam PBL
siswa berperan aktif dan kolaboratif dengan anggota kelompoknya karena
siswa menyelidiki sendiri, menemukan masalah sendiri, dan
menyelesaikan permasalahan dibawah bimbingan guru.
3. Pembelajaran konvensional disebut juga pembelajaran biasa adalah
pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh guru dalam mengajar. Dalam
pembelajaran konvensional, gurulah yang berperan aktif dalam
24
penyampaian materi pembelajaran. Guru memberikan informasi
menerangkan suatu konsep, memberikan kesempatan siswa bertanya, guru
memberikan contoh soal dan siswa diminta mengerjakan soal secara
individu maupun berkelompok
4. Hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu mata
pelajaran. Hasil belajar sangat tergantung dari peranan guru dalam
pembelajaran tersebut. Siswa dikatakan telah mengerti mengenai materi
yang telah diajarkan atau belum dapat dilihat dari hasil tes yang diperoleh
siswa.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sesuai dengan judul
dalam penelitian ini, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Batanghari Tahun Pelajaran
2014/2015 yang terbagi dalam 5 kelas yaitu kelas VIII1, VIII2, VIII3, VIII4,
dan VIII5 dengan jumlah siswa 143 siswa
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling
yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak hingga setiap kasus
atau elemen dalam populasi memiliki kesempatan yang sama besar untuk
diambil sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan tiga kelas, dari tiga
25
kelas tersebut diambil dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas
sebagai kelas kontrol. Kelas sampel I adalah kelas yang menggunakan
model TGT dan kelas sampel II adalah kelas yang menggunakan model
PBL kelas sampel III adalah kelas yang menggunakan konvensional yang
digunakan dalam SMP Negeri 3 Batanghari.
Penentuan kelas dilakukan dengan undian yang langkah-
langkahnya:
a. Membuat daftar nama kelas.
b. Memberi kode pada nama kelas dengan angka.
c. Menulis kode pada selembar kertas yang berukuran 2 X 2 cm.
d. Menggulung kertas kemudian di tempatkan pada kaleng dan dikocok.
e. Mengambil kertas gulung dan membukanya.
D. Instrumen Penelitian
Suatu penelitian memerlukan suatu alat untuk memperoleh data yang
akan diteliti yang disebut dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian
dalam penelitian ini adalah tes.
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar matematika. Tes yang
digunakan berupa butiran soal. Soal yang digunakan tentu saja harus dibuat
sebaik mungkin, sehingga diperlukan adanya acuan sebagai dasar pembuat
soal yaitu kisi-kisi soal. Dalam penelitian ini bentuk tesnya yaitu dengan
essay.
26
E. Uji Instrumen Penilaian
Sebelum tes diberikan ke siswa perlu diuji cobakan terlebih dahulu
untuk melihat validasi dan reliabilitas.
1. Validitas
Validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity)
yakni sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan
khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan, serta sesuai dengan kisi-kisi instrumen serta indikator sebagai
tolak ukur dan nomor butir pertanyaan yang telah dijabarkan dari
indikator. Dimana ada 2-3 orang validator (tim ahli atau guru mata
pelajaran) yang akan menentukan valid tidaknya instrumen tersebut.
2. Reliabilitas
Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukkan oleh
suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Pada awalnya, tinggi
rendahnya reliabilitas dicerminkan oleh tinggi rendahnya korelasi antara
dua distribusi skor dari dua alat ukur yang parallel yang dikenakan pada
sekelompok individu yang sama.
Sugiyono (2011:183) menyatakan bahwa “untuk pengujian
reliabilitas instrumen, dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability),
equivalent, dan gabungan keduanya.” Pengunakan pengujian reliabilitas
dengan internal consistency, dapat diuji dengan menganalisis konsistensi
butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu. Digunakan
rumus:
27
r11=[ kk−1 ] [1−
∑ si2
st2 ]
Keterangan :r11 = reliabilitas tesk = jumlah soal
∑ si2
= jumlah varian dari skor soals2
1 = varians total
Untuk mencari varian digunakan rumus :
st2=
∑ x2−(∑ x )2
NN
Keterangan :st
2= varian total
(∑ x )2= jumlah data yang dikuadratkan
∑ x2= jumlah kuadrat data
N = banyak data
Setelah diketahui reliabilitas tes baru disebarkan besarnya koefisien
korelasi. Sugiyono (2011:257) menyatakan sebagai berikut:
Tabel 5. Makna Koefisien Korelasi
Angka korelasi Makna0,00 - 0,199 Sangat rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat kuat
Tingkat reliabilitas tes yang akan diharapkan adalah yang
memenuhi kriteria cukup, tinggi sampai sangat tinggi sesuai dengan
interpertasi korelasi di atas. Jika tes yang digunakan memenuhi kriteria
yang diharapkan, maka tes tersebut diberikan kepada sampel.
28
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini, sesuai dengan
kebutuhan akan data yang diperlukan dalam penelitian, maka teknik
pengumpulan datanya adalah dengan metode dokumentasi dan metode tes.
1. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara penelitian yang digunakan pada
penguraian dan penjelasan terdahulu melalui sumber-sumber dokumen.
Menurut Arikunto (2010:274) yang dimaksud “metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan
sebagainya.” Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui keadaan siswa seperti jumlah siswa yang menjadi populasi
atau sampel penelitian, kondisi siswa sebelum melakukan penelitian
langsung, dan profil sekolah.
2. Metode tes
Menurut Arikunto (2010:266) “untuk mengukur ada tidaknya serta
besarnya objek yang diteliti, digunakan tes.” Metode tes dalam penelitian
ini digunakan untuk pengumpulan data penelitian mengenai hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT, PBL, dan
konvensional. Tes akan diberikan pada awal dan akhir dari seluruh materi
pembelajaran (pretest dan posttest)
G. Teknik Analisis Data
29
Menurut Sugiyono (2011:147) “dalam penelitian kuantitatif, analisis
data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul.” Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan
data berdasarkan variabel dari seluruh responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari setiap
variabel yang diteliti, memerlukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang
telah diajukan.
Budiyono (2013:141) menyatakan “Uji hipotesis merupakan prosedur
yang berisi sekumpulan aturan yang menuju kepada suatu keputusan apakah
akan menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter sebelumnya.”
Uji hipotesis merupakan salah satu uji statistik parametik maka
sebelum melakukan uji hipotesis sampel yang diteliti harus berasal dari
populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Berikut akan dijelaskan
cara pengujian normalitas dan homogenitas data. Namun sebelum itu
dilakukan terlebih dahulu uji keseimbangan untuk mengetahui kemampuan
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
1. Uji Keseimbangan
Sebelum melakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji
keseimbangan. Uji keseimbangan untuk mengetahui kemampuan dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Data untuk uji keseimbangan adalah hasil
ulangan harian siswa sebelumnya. Uji keseimbangan dilakukan untuk
mengetahui apakah kedua kelas (kelas treatment dan kelas kontrol) dalam
keadaan seimbang dan data untuk uji keseimbangan adalah normal dan
homogen. Pada uji ini digunakan uji anova, menurut Budiyono (2013:183) :
30
a. Hipotesis
H0 : μ1=μ2=μ3 (rataan hasil belajar tiga kelas)
H1 : paling sedikit ada dua rataan yang tidak samab. Uji statistik
Fhitung=RKARKG
danFtab = F(a:k-1, N - k)
c. KriteriaTolak H0 jika Fhit > F(a,k-1,k(n-1)) dengan α = 0,05
d. Langkah-langkah 1. Menentukan N
N = ∑ n=n1+n2+n3
2. Menentukan G
G = ∑T=T 1+T 2+T 3
3. Menentukan JKA, JKG, JKT
JKA = ∑J
T J2
n j
−G2
N
JKG = ∑i . j
X i . j2 −∑ j
T j2
n j
JKT =
∑I . JX i . j
2 −G2
N
4. Menentukan derajat kebebasan masing-masing jumlah kuadratdKA = k – 1dKG = N – kdKT = N – 1
5. Menentukan rataan kuadrat
RKA =
JKAdKA
RKG =
JKGdKG
6. Menentukan Fhit dan Ftab
7. Menarik kesimpulan
Tabel 6. Rangkuman Analisis Variansi
Sumber JK Dk RK Fhit Ftabel
Perlakuan JKA K – 1 RKA
F(α,k-1, k (n-1))
31
RKARKG
Galat JKG N – k RKG
Total JKT N – 1
2. Uji Normalitas
Sugiyono (2011:24) menyatakan bahwa “sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian
normalitas data.” Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
liliefors. Sedangkan menurut Budiyono (2013:170) “uji normalitas dan
metode liliefors digunakan apabila data tidak dalam distribusi frekuensi
data bergolong.”
a. Uji statistik
Lhitung = maks ¿ F(zi) – S (zi), Ltabel = L (a, φ )b. Hipotesis
H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 = sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
c. Kriteria Jika Lhitung < Ltabel maka H0 diterima
d. Langkah-langkah uji liliefors :1. Mengurutkan data dari terkecil sampai terbesar.
2. Menentukan zi=
x1−x
s dengan s=√ n∑( x1
2 )−∑ ( x1 )2
n( n−1)3. Menentukan F(zi)
F ( z1 )=P (Z≤zi ), dengan Z ~ N(0,1)4. Menentukan S(zi)
S(zi) = proporsi cacah z ≤ zi terhadap seluruh zi
5. Menentukan | F(zi) - S(zi)|6. Menentukan Lhitung = maks | F(zi) - S(zi)| dan Ltab= (a,n)7. Menarik kesimpulan
Tabel 7. Tabel untuk mencari Lmaks
XI zi F(zi) S(zi) F(zi) - S(zi)
(sumber : Budiyono 2013)
32
3. Uji Homogenitas
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan variabel
TGT (x1) PBL (x2) konvensional (x3), hasil belajar (y) serta menggunakan
uji homogenitas untuk mengetahui variansi-variansi dari sejumlah populasi
sama atau tidak.
Uji homogenitas ini menggunakan uji Bartlett. Menurut Irianto
(2010:279) “uji Bartlett memanfaatkan semua informasi yang ada serta
dapat digunakan untuk kelompok yang mempunyai jumlah sampel (n)
sama maupun berbeda.” Bentuk uji Bartlett menurut winer (dalam
Budiyono, 2013:174) adalah sebagai berikut:
a. H0 : σ 12=σ2
2=σ32=. .. .. . .=σ k
2
H1 : tidak semua variansi sama b. Uji statistik
χ
2=2303r (f log RKG - ∑ f 1 log s1
2 )χ2- χ2 (k - 1 )c. Kriteria
Jika maka χ2hitung < χ2
tabel , H0 diterima d. Langkah-langkah
1) Menentukan fj = (nj - 1) masing-masing sampel dengan nj = banyak nilai (ukuran) sampel ke-j dan j = {1,2,3,….}
2) Menentukan jumlah fj atau ∑ f j
3) Menentukan SSJ
SSJ=∑ X j2−
(∑ x j)2
n j
=(n j−1 )s12 ,
dengan
s j2=
∑ j=1
n( x j−x )
n−1
4) Menentukan log s j2
dan f1 log s j2
5) Menentukan RKG, RKG =
∑ SSJ
∑ f j
6) Menentukan f. log RKG
33
7) Menentukan c =
1+1
3(k−1) (∑ 1f j
−1f )
8) Menentukan χ2hitung dan menentukan χ2
tabel
9) Membandingkan χ2hitung dan menentukan χ2
tabel
10) Menentukan kesimpulan Tabel 8. Tabel untuk mencari χ2
hitung
sampel fj SSJ s j2
Log s j2
fj Log s j2
X1
X2
X3
Jumlah(sumber: Budiyono 2013)
4. Uji Anova Satu Arah
Menurut Irianto (2010:246) “anova merupakan analisis statistik
yang dapat memberikan informasi tentang perbedaan antara kelompok satu
dengan kelompok lain dalam satu populasi maupun antar populasi.”
Perhitungan anova didasarkan pada variansi walaupun tujuannya menguji
beberapa perbedaan rata-rata. Sedangkan Budiyono (2013:183)
menjelaskan bahwa “prosedur uji anova bertujuan untuk menguji ada atau
tidaknya perbedaan efek beberapa perlakuan (faktor) terhadap variabel
terikat.” Anova yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Hipotesis
H0 : μ1=μ2=μ3 (rataan hasil belajar antara model TGT,PBL dan konvensional sama)
H1 : paling sedikit ada dua rataan yang tidak samab. Uji statistik
Fhitung=RKARKG
danFtab = F(a:k-1, N - k)
c. KriteriaTolak H0 jika Fhit > F(a,k-1,k(n-1)) dengan α = 0,05
d. Langkah-langkah1. Menentukan N
N = ∑ n=n1+n2+n3
2. Menentukan G
34
G = ∑T=T 1+T 2+T 3
3. Menentukan JKA, JKG, JKT
JKA = ∑J
T J2
n j
−G2
N
JKG = ∑i . j
X i . j2 −∑ j
T j2
n j
JKT =
∑I . JX i . j
2 −G2
N
4. Menentukan derajat kebebasan masing-masing jumlah kuadratdKA = k – 1dKG = N – kdKT = N – 1
5. Menentukan rataan kuadrat
RKA =
JKAdKA
RKG =
JKGdKG
6. Menentukan Fhit dan Ftab
7. Menarik kesimpulan
Tabel 9. Rancangan Analisis Varian
Sumber JK Dk RK Fhit Ftabel
Perlakuan JKA K – 1 RKA
RKARKG
F(α,k-1, k (n-1))
Galat JKG N – k RKG
Total JKT N – 1
5. Uji Scheffe’
Metode Scheffe digunakan sebagai tindak lanjut dari analisis
variansi satu arah. Untuk mengetahui perbedaan rerata antar kolom
menggunakan metode scheffe. Budiyono (2013:215) menarik kesimpulan
bahwa langkah-langkah dalam menggunakan metode ini adalah:
a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi reratab. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut
35
c. Menentukan tingkat signifikansid. Mencari harga statistik uji F dengan rumus sebagai berikut:
1) Komparasi Rataan antar KolomUji scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah :
F i− j=(X i−X j )2
RKG ( 1ni
+ 1n j
)Dengan:F i− j = Nilai Fobs pada pembandingan kolom ke-i dan ke-jX i = Rataan pada kolom ke-iX j = Rataan pada kolom ke-jRKG = Rataan kuadrat galatni = Ukuran sampel kolom ke-in j = Ukuran sampel kolom ke-j
e. Menentukan daerah kritis dengan formula berikut:DK={F | F> (k−1 ) Fα ; k−1, N −k }f. Menentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi gandag. Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada
6. Uji Gain
Uji Gain ini dilakukan untuk melihat efektifitas dari model
pembelajaran TGT, PBL dan konvensional. Menurut Nuraeni dkk (2010)
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
g= skor posttest− skor pretestskor maksimum − skor pretest
Efektivitas model pembelajaran merupakan suatu ukuran yang
berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran.
Kriteria efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada
a. Ketuntasan belajar, pembelajaran dapat dikatakan tuntas
apabila sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa telah
memperoleh nilai ≥72 dalam peningkatan hasil belajar.
36
b. Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil
belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman
awal dengan pemahaman setelah pembelajaran (gain yang
signifikan)