bab iii laporan hasil dan analisis a. gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. daftar...

36
BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia mempunyai 8 PPSP (Proyek Printis Sekolah Pembangunan). Pada tahun 1972 IKIP Surabaya mendirikan Sekolah SD, SMP, SMA. Tanggal 10- oktober-1986 SMP 29 berdiri dengan SK Mendikbud No. 0708/0/1986. Pada tahun 2008 SMPN 29 ditunjuk oleh dinas untuk menjadi sekolah Inklusi, dimana anak regular dicampur dengan Anak Berkebutuhan Khusus(ABK). Contohnya, autisme, hiperaktif, tuna laras, slow leaner, maupun down sindrome . SMPN 29 Surabaya merupakan lembaga yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan, sekolah ini bisa dikatakan sebagai sekolah favorit di daerah Surabaya, khususnya di daerah Tambaksari. Itu pun tidak luput dari peran serta seorang kepala sekolah yang handal dalam memenej semua keperluan sekolah. Di sekolah ini terbagi menjadi dua waktu yaitu ada yang masuk jam pagi dan ada yang masuk jam siang, yang masuk jam pagi yaitu kelas 8A-8D dan kelas 9A-9H dan kalau yang masuk siang itu kelas 8E-8H dan kelas 7A- 85

Upload: dangkiet

Post on 24-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

85  

BAB III

LAPORAN HASIL DAN ANALISIS

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Indonesia mempunyai 8 PPSP (Proyek Printis Sekolah Pembangunan).

Pada tahun 1972 IKIP Surabaya mendirikan Sekolah SD, SMP, SMA.

Tanggal 10- oktober-1986 SMP 29 berdiri dengan SK Mendikbud No.

0708/0/1986. Pada tahun 2008 SMPN 29 ditunjuk oleh dinas untuk menjadi

sekolah Inklusi, dimana anak regular dicampur dengan Anak Berkebutuhan

Khusus(ABK). Contohnya, autisme, hiperaktif, tuna laras, slow leaner,

maupun down sindrome .

SMPN 29 Surabaya merupakan lembaga yang berada dibawah

naungan Dinas Pendidikan, sekolah ini bisa dikatakan sebagai sekolah favorit

di daerah Surabaya, khususnya di daerah Tambaksari. Itu pun tidak luput dari

peran serta seorang kepala sekolah yang handal dalam memenej semua

keperluan sekolah.

Di sekolah ini terbagi menjadi dua waktu yaitu ada yang masuk jam

pagi dan ada yang masuk jam siang, yang masuk jam pagi yaitu kelas 8A-8D

dan kelas 9A-9H dan kalau yang masuk siang itu kelas 8E-8H dan kelas 7A-

85 

Page 2: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

86  

7H. Siswa disekolah ini bukan hanya sekolah regular tetapi juga ada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) .68

1. Letak geografis SMPN 29Surabaya

Lembaga SMPN 29 Surabaya terlelak di jln. Mayjen Prof. Dr.

Moestopo 4 Surabaya KecamatanTambaksari dengan luas tanah 11.000 m .

Tepatnya berada di Jalan Simomulyo No. 25 Surabaya, yang terletak di

pimggir kota Surabaya.

Sekolah ini berdampingan dengan banyak sekolah baik itu tingkatan

SMP maupun SMA dan berdekatan dengan RS. Soetomo dan RS. Husada .

kalau masalah transportasi juga bisa dikatakan mudah karena lokasi sekolh

tidak terlalu jauh dar jaln raya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

letak geografis SMP Negeri 29 Surabaya sangat strategis.69

2. Visi dan Misi SMPN 29 Surabaya

Untuk bisa terlaksananya program pendidikan di SMPN 29 Surabaya

ini dengan baik dan lancar, maka pihak sekolah perlu membuat suatu visi dan

misi dini dan ke depan. Adapun visi dan misi SMPN 29 Surabaya adalah

sebagai berikut:

                                                            68 Wawancara dengan Bapak Hari Purnomo (sebagai kepala sekolah SMPN 29 Surabaya ), Selasa, 24/05/2011 69 Ibid, h. 66 

Page 3: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

87  

a. Visi sekolah, yaitu berbudi luhur, mandiri, berprestasi dan ramah bagi

semua

b. Misi sekolah, yaitu meliputi:

1) Menumbuhkembangkan penghayatan dan katakwaan kepada Tuhan

yang Maha Esa.

2) Melaksanakan bimbingan dan konseling dan pengajaran yang efektif,

kreatif, inovatif dan menyenangkan.

3) Mengakomodasi seluruh kebutuhan siswa secara edukatif.

4) Mewujudkan suasana pendidikan yang berkarakter, kondusif, dan

ramah bagi semua.

5) Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetensi, kompenten dan

diterima oleh masyarakat.70

                                                            70 Ibid 

Page 4: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

88  

3. Struktur Organisasi.71

Gambar 3.1

                                                            71 Ibid 

Komite Sekolah Tenaga Ahli

I i

Kepala Sekolah

Drs. R. Hari Purnomo, M. M..

Semua Wakasek

 

Tata Usaha

S I S W A

Wali Kelas/ Guru

Guru Pembimbing Guru Mata Pelajaran/Pelatih

Page 5: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

89  

4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya.

Tabel 3.1

No Nama Kelas Karakteristik Alamat

1 X 7-A lambat belajar Jl. Tales II/7 Surabaya

2 N 7-A lambat belajar Pacar keling I/89 surabaya

3 M 7-B ADHD Jemursari Utara IV/1 Surabaya

4 Re 7-B Autis Karngmnjangan IIID/2 Surabaya

5 A 7-C Gangguan pendengaran Rungkut Harapan F9 Surabaya

6 F 7-C Gangguan pendengaran dan bicara Jl. Legundi 47 / Jl. Kalikepiting 63

7 A 7-D Borderline Sidotopo Wetan Baru VA/38 Surabaya

8 S 7-D Autis Citra Harmoni B 2 No. 15 Sidoarjo

9 B 7-E Borderline / Autis Ploso Bogen 22 BLK

10 H 7-E Gangguan pendengaran Wonorejo Tmur XVI / 86 Surabaya

11 A 7-F ADHD Mutiara Citra Graha D9 / 17 Sidoarjo

12 I 7-F

13 M 7-F Autis Klampis Ngasem VI / 6B Surabaya

14 Im 7-G Lambat belajar Menur 78 E Surabaya

Garis Komando

Garis Koordinator

Garis konsultasi

Page 6: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

90  

15 Me 7-G Lambat belajar Jl. Manyar Sambongan 41 Surabaya

16 Alf 7-H Lambat belajar Kaqlikepiting No.47/3 RT 003 RW.005

17 Irm 7-H Lambat belajar TempelSukorejo V/40 RT. 007 Rw. 009

18 Wa 7-I Lambat belajar

19 Yo 7-I Lambat belajar

20

J

8-A

Tangan Kaki Layu + Lambat Belajar

Jl. Semampir Tengah IIA / 12 Surabaya

21 Na 8-B Anak Tuna Rungu Jl. Manyar Indah IV/20 Surabaya

22 Ra 8-B Anak Tuna Rungu Griya Wage Asri Blok M / 19 Surabaya

23 Ab 8-C Lambat Belajar + Tuna Rungu

JL. Mutiara Citra Graha D9/17 Sidoarjo

24 Mu 8-C Tuna rungu Jl. Sikatan XV/13 Rt. 005 RW.001 Manukan Wetan Tandes

25 Faz 8-D Ganguan Motorik + Lambat Belajar Jl. Trenggilis Lama II / 35 Surabaya

26 Lui 8-D Down Sindrome Jl. Gianyar VIII / C7-33 Puri Mas gunung Anyar Surabaya

27 Na 8-D Lambat Belajar Jl. Menur Pumpungan III / 11 Surabaya

28 Dw 8-E Tangan Kaki Layu + Lambat Belajar Jl. Menur Gang II / 01 Surabaya

29 M T 8-E Lambat Belajar Jl. Munur Gg IV / 47 Surabaya

30 No 8-E Lambat Belajar Jl. Medokan Sawah 90 A Surabaya

31 Au 8-F Autis Ringan + Hiperaktif Ringan Jl. Nginden Jaya 11 / 23 Surabaya

Page 7: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

91  

32 Ju 8-F Autis Ringan Jl. Barata Jaya II / 46 Surabaya

33 Re 8-F Autis Ringan Griya Kebraon Barat 12 / CC - 22 Surabaya

34 Ce 8-G Lambat Belajar Jl. Gayung Kebonsari Graha Indah F-19 Surabaya

35 Wti 8-G Lambat Belajar + Berprestasi Tari Jl. Karah tama No. 24Surabaya

36 Aa 8-I Lambat Belajar Perumahan Makarya Binangun H-19 Waru Sidoarjo

37 Au 8-I Lambat Belajar Jojoran V / 16 Surabaya

38 Ah 8-I Lambat Belajar Jl. Keputih Gg IB no 12 Surabaya

39 Eri 8-J Lambat Belajar Jl. Menur Gg. V / 26 Surabaya

40 Mn 8-J Lambat Belajar Jl. Karang Rejo VIII / 7 - E Surabaya

41 Tta 8-J Hyperaktif Sedang Jl. Medokan Ayu Gg 28 / 2 Surabaya

42 Se 9-A Gangguan Konsentrasi JL. Gubeng Kertajaya V F/14 B Surabaya

43 Fe. 9-A Gangguan Konsentrasi Jl. Karangmenjangan II/10 Surabaya

44 AH. 9-B Gangguan Konsentrasi Jl. Rungkut Mapan Barat IV/BC - 22 Surabaya

45 A 9-B D ( Tuna Daksa ) Perum Wahyu Taman Sarirogo 5/H Sidoarjo

46 A 9-C A ( Tuna Netra) Jl. Gubeng Kertajaya V A/73 Surabaya

47 Aa 9-D Gangguan Konsentrasi Jl. Kutisari I/8 Surabaya

48 Rma 9-E ADHD Jl. Rungkut Industri Surabaya

49 Bana 9-F Lambat Belajar Jl. Jati Sari Permai II F / 9 Pepelegi Sidoarjo

50 Mta 9-F Jl. San Antonio N3 -101 Pakuon City

Page 8: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

92  

51 Dari 9-G Lambat Belajar Jl. Sidokare Asri AF/12 Sidoarjo

52 Ao 9-H Autis Pondok Mutiara Blok BD 3 Sidoarjo

5. Data siswa 4 (empat) tahun terakhir.72

Tabel 3.2

                                                            72 Wawancara dengan Ibu Martini (sebagai TU sekolah SMPN 29 Surabaya) , Senin, 18/07/2011 

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas I,II,III

Tahun

Ajaran

Jumlah

pendaft

aran

calon

siswa

baru

Jumlah

siswa

Jumlah

rombongan

belajar

Jumlah

Siswa

Jumlah

rombong

an

belajar

Jumlah

siswa

Jumlah

rombongan

belajar

Jumlah

siswa

Jumlah

rombongan

belajar

2007/

2008

- 280 7 240 6 236 6 756 19

2008/

2009

- 266 7 291 8 240 7 797 22

2009/

2010

- 266 7 276 8 293 8 835 23

2010/

2011

- 342 10 269 8 279 8 890 26

Page 9: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

93  

6. Data Ruang Kelas.73

Tabel 3.3

Uraian

Jumlah

Ruang

(1)Ruang Kelas (Asli) 14

(2)ruang lainnya yang digunakan untuk/sebagai

ruang kelas, yaitu :

Ruang Lap. IPA

Jumlah ruang seluruhnya (a) + (b) 14

7. Data Kondisi Ruang.74

Tabel 3.4

Uraian

Jumlah Ruang

Yang Kondisinya

Jumlah Ruang

Keterangan

                                                            73 Ibid, 74 Ibid, 

Page 10: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

94  

Jumlah

Ruang

Baik

Yang

Kondisinya

Rusak

Kerusakan

Ruang Kelas 14 Baik - -

Perpustakaan 1 Baik - -

R. Lap. IPA 1 Baik - -

Keterampilan 1 Baik - -

Lap. Bahasa 1 Baik - -

Ruang Media 1 Baik - -

Lap. Komputer 1 Baik - -

8. Data Guru.75

Tabel 3.5

Uraian Bagi SMP

Negeri

Bagi SMP

Swasta

Keterangan

Guru Tetap 59 - -

Guru Tidak Tetap/guru Bantu 13 - -

Guru PNS dipekerjakan - - -

Staf Tata Usaha 11 - -

                                                            75 Ibid,  

Page 11: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

95  

9. Daftar Tugas Tambahan Bagi Guru Khusus SMPN 29 Surabaya Tahun

Pelajaran 2011-2012.76

Tabel 3.6

No JENIS TUGAS NAMA

1 Wakil Kepala Sekolah 1. Darsono, S. Pd. M. M

2. Supardi, S. Pd. 2 Staf Kepala Sekolah:

1. Koordinator Urusan Kurikulum

2. Koordinator Urusan Kesiswaan

3. Koordinator Urusan Sarana dan prasarana

4. Koordinator Urusan

Hubungan Masyarakat

1. Triworo

Parnoningrum, S. Pd 2. Jenny Muharti,

S,Pd 1. Hj.Martini Atik

riyantini, S.Pd 2. Dra. Diaztiarni 1. Yaenne Prayitno,

S. Pd. 2. Rr. Herli

Madoearomwati, S. Pd. 1. Hj.Indah Sri

Mujiwati, S. Pd 2. Budi Slamet, S.

Pd 3 Pembantu Kepala Sekolah Urusan

OSIS: 1. Koordinator Pembina

OSOI 2. Pembina OSIS:

1. Sub Bid. Berbangsa Dan Bernegara

Muhammad Jemadi, M. Ag Dewi Lesmonowati, S.Pd

                                                            76 Ibid 

Page 12: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

96  

2. Sub Bid. Bela Negara 3. Sub Bid. Apresiasi Seni 4. Sub Bid. Kepribadian

dan budi Pekerti Luhur. 5. Sub Bid. Kesegaran

Jasmani 6. Sub Bid. Ketakwaan 7. Sub Bid.

Kewiraswastaan dan Keterampilan.

8. Sub Bid. Pendidikan Politik dan Kepemimpinan

Muhammad Jemadi, M. Ag Kasnam, S. Pd Drs. Sunu Dharma Setyawan

4 Pembantu Kepala Sekolah Urusan Lab. IPA

1. Atie Hastuti Zuhdiana, S.Pd

2. Eko Anwar Haryono, S.E

5 Pembantu Kepala Sekolah Urusan

Lab. Bahasa Dra. Teriza Deva Dwi Yanti

6 Pembantu Kepala Sekolah Urusan Perpustakaan

1. Titin Lilik Dwi Yuliani, S.Pd

2. Dwi Wulunjari 3. Erwin Febby

Wardhono,S.E. 7 Pembantu Kepala Sekolah Urusan

Rumah Tangga Sri Budi Mulyani, S.Pd

8 Pembantu Kepala Sekolah Urusan UKS

1. Sulistyowati,s.Pd 2. Hj.Sri Umiastsih,

S.Pd 3. Lina

wijayanti,S.Pd 9 Pembantu Kepala Sekolah

Pengelola Adiwiyata 1. Tri Hadi,

S.Pd(Koord) 2. Drs.Nanang

supi’i 3. Drs. Sardikun 4. Meda Tri

Yuwono, S.Pd.M.Pd 5. Drs. Wikan

Page 13: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

97  

Pramonoadi

10 Pembantu Kepala Sekolah Urusan Ekstra Kurikuler

1. Pembina Ekstra Kurikuler: 1. Pembina Gugus Depan

Pramuka 2. Pembina Tari

3. Karya Ilmiah Remaja

(KIR) 1. Pembina Sains

Teknologi Dan lingkungan

2. Pembina Bidang penelitian

4. Bola volley 5. Bola Basket 6. Sepak Bola 7. Teater 8. Paskibraka 9. Paduan Suara 10. Gamelan 11. Club Akademik

1. IPA

2. Matematika

3. IPS 4. Bahasa Indonesia 5. Bahasa Inggris 6. Bahasa Jawa

12. Berkuda 13. Nasyid 14. Design grafis

1. Drs.sutopo,M.M 2. Kemirah, S.Pd Dra. Diaztiarni Dibantu 2 orang sanggar Tvdif Rizki Eka Sari, S.Pd Triworo Parnoningrum, M.Pd Dewi Lesmonowati,S.Pd Tri Hadi Tjahjono, S.Pd Kasnam, S.Pd Drs. Djoko Susanto Atyanta Dwi Cahyo, S.Pd Kus Biantoro 1. Dra.Suprih

djarwati 2. Siti

Chalimah,S.Pd 1. Dra. Soedjati 2. Sumiarti, S.Pd Nurul Sriviantiningrum, S.Pd Titin Lilik Dwi Yuliana, S.Pd RR.Sadia Ariati Kusuma W,S.Pd Suharti, S.Pd Drs. Sunu Dharma Setyawan Tim Teguh Sadsunu Tawanggono,S.T

Page 14: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

98  

11 Wali Kelas: 1. Wali Kelas 7A 2. Wali Kelas 7 B 3. Wali Kelas 7 C 4. Wali Kelas 7 D 5. Wali Kelas 7 E 6. Wali Kelas 7 F

7. Wali Kelas 7 G

8. Wali Kelas 7 H 9. Wali Kelas 7 I 10. Wali Kelas 8 A 11. Wali Kelas 8 B 12. Wali Kelas 8 C 13. Wali Kelas 8 D 14. Wali Kelas 8 E 15. Wali Kelas 8 F 16. Wali Kelas 8 G 17. Wali Kelas 8 H 18. Wali Kelas 8 I 19. Wali Kelas 8 J 20. Wali Kelas 9 A 21. Wali Kelas 9 B 22. Wali Kelas 9 C 23. Wali Kelas 9 D 24. Wali Kelas 9 E 25. Wali Kelas 9 F 26. Wali Kelas 9 G 27. Wali Kelas 9 H

Sulastri, S.Pd Solikati, S.Pd Titis Nurhayati, S.Pd Niswati, S.Pd Siti Chalimah,S.Pd Rahajeng Lukitarini Rita, S.Pd.(Koord WK 7) Hj.Tjaturini Prasetya Ningrum, S.Pd Ayuana Purwaningsih,S.Pd Sumarti,S.Pd Dra. Indah Kusumaningsih Dra. Rita Wati Rifda Hidajati, S. Pd Masni, S.Pd Nanik Dwi Whju Widjajanti, S.Pd Drs.Djoko Susanto(Kood WK 8) Dra.Soesiani Suharti,S.Pd Dra. Suprih Djarwati Dra.Erti,S.Pd Rizky Eka Sari, S.Pd Nurul Sriviyantiningrum, S.Pd Dra. Yunita Rochmawati Dra. Teriza Deva Dwi Yanti Dra. Sri Juli wulan Andarijanti Sulistiyah,S.Pd.(Koord WK 9) Titin Lilik Dwi Yulianti, S.Pd Dra. Soedjanti

12 Bendahara Pembatu Pengeluaran Sekolah Bendahara Dana Sosial

Norma Susiolowati, S.Pd

13 Bendahara Dana Sosial 1. Dansos

Sulistiyah, SPd

Page 15: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

99  

2. Teman Asuh

3. Guru Asuh

1. Masdelimah, S.Pd

2. Sulistyowati,S.Pd Hj. Sri Umiatsih,S.Pd

14 Litbang dan Pengendalian Mutu 1. Koordinator 2. Anggota

Dra. Soesiani 1. Drs. Sarkidun 2. Hj. Fadilah,S.Pd 3. Norma

Susilowati,S.Pd 4. Drs.Sutopo,M.M 5. Dra. Indah

Kusumaningsih 15 Pengelola Inklusi

1. Koordinator 2. Bendahara/ Program

Kegiatan 3. Sekertaris/Humas 4. Pemantau/Sarpras 5. SDM 6. Konsultan Guru

Pengajar

Jenny Muharti,S.Pd Sri Budi Mulyani,S.Pd Triworo Parnoningrum,M.Pd Darsono, S.Pd.M.M Norma Susilowati, S.Pd Heny Rachmawati,S.Pd

16 Koordinator Mata pelajaran: 1. Pendidikan agama 2. PKN 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. IPA 7. IPS 8. Pendidikan Jasmni 9. Bahasa Jawa 10. Seni Budaya 11. Keterampilan 12. TIK 13. BK

Muhammad jemadi,M.Ag Drs. Sardikun Dra. Soesiani Dra. Teriza Deva Dwi Yanti Solikati,S.Pd Dra. Indah Kusumaningsih Dra. Sri Juli Wulan Andarijanti Dewi Lesmonowati,S.Pd Suharti,S.Pd Rr.Herlien Mandoearoemwati,S.Pd Kemirah,S.Pd Doni Upiyantri,A.Md,SH Masdelimah,S.Pd

17 Pengelolaan Lab IPS 1. Sulastri, S.Pd 2. Nanik Dwi

Page 16: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

100  

Wahyu widjayanti,S.Pd

B. Penyajian Data

1. Perencanaan system bimbingan dan konseling bagi Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya

Dari pemaparan diatas, terlihat jelas bahwa SMPN 29 Surabaya telah

mengikuti prosedur yang ada, mulai dari petugas yang mengidentifikasi,

instrument yang digunakan dan mekanisme yang dilaksanakan sehingga

mencapai hasil yang maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Ibu jenny

Muharji, S.Pd. selaku Waka Kurikulum, penulis mengetahui bahwa

perencanaan dalam menerapkan program Inkusi di SMPN 29 Surabaya yang

di perlukan dalam membentuk system yang tepat meliputi sebagai berikut.77

a. Input siswa (peserta didik)

Penerimaan siswa baru di SMPN 29 Surabaya ini dilaksanakan

serentak, maksudnya yaitu pelaksanaan penerimaan siswa baru anak

normal dengan Anak Berkebutuhan (ABK) dilaksanakan bersama-sama

dan tidak membedakannya. Hanya saja untuk penerimaan siswa baru yang

memiliki atau mengalami kebutuhan khusus jumlah tebatas sesuai

                                                            77 Wawancara dengan Bu Muharji (sebagai Waka Kurikulum), Selasa, 21/06/2011 

Page 17: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

101  

kemampuan sekolah, sedangkan untuk mutasi siswa berkebutuhan khusus

belum bisa dilaksanakan.

b. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan di SMPN 29 Surabaya adalah

kurikulum nasional yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

hanya saja untuk peserta didik Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

dilakukan modifikasi sesuai dengan kemampuan siswa, modifikasi

diserahkan langsung pada masing-masing guru.

Karena kurikulum yang digunakan KTSP, maka tentu saja materi

yang diberikan pada pendidikan di SMPN 29 tidak berbeda dengan materi

yang diberikan pada sekolah regular (anak normal), hanya saja pelaksanaan

pemberian materinya berbeda dengan anak normal. Kalau anak normal

pada umumnya dapat menuntaskan semua materi yang ada pada semester,

maka untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan materi dan alokasi

waktu yang sama mereka pada umumnya tidak dapat menyelesaikan semua

materi. Jadi, untuk menentukan pemberian materi guru harus benar-benar

mengetahui kondisi dan kelainan masing-masing anak.

Lebih lanjut Ibu Jenny Muharji, S.Pd menjelaskan bahwa agar

siswa dapat mencapai dan mudah dalam menguasai materi yang diberikan

Page 18: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

102  

maka pemberian atau penyampaian materi bisa diberikan dalam dua

bentuk:

1. Materi pelajaran bimbingan dan konseling diberikan secara penuh

artinya jika siswa ABK dirasa mampu untuk menerima materi, maka

materi akan diberikan secara keseluruhan sebagaimana siswa regular.

2. Materi diberikan sesuai dengan tingkat kelainan masing-masing anak

artinya apabila materi yang dirasakan sulit untuk diberikan karena

takut siswa tidak bisa atau terlalu berat untuk menerima materi tersebut

maka materi tersebut akan diberikan secara penuh atau diberikan

semuanya tetapi disesuaikan dan dipilih materi mana yang harus

diberikan dan materi mana yang harus di sesuaikan dengan

kemampuan anak.

Dari penyajian data diatas, penulis dapat menganalisa bahwa

penggunaan kurikulum (materi) yang diberikan sudah cukup bagus, karena

kurikulum yang digunakan dan materi yang diberikan sudah sesuai dengan

teori yang ada, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan

materi yang diberikan juga sebagaimana materi yang diberikan pada anak-

anak normal (regular).

Sedangkan pemberian materi yang diberikan dua pola yaitu

(bentuk) tersebut sangat bagus, karena pemberian materi dengan cara

Page 19: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

103  

tersebut sangat berguna bagi masing-masing ABK untuk tetap bisa

menerima materi sebagimana siswa pada umumnya meskipun pada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan kemampuan dan kecerdasan di

bawah rata-rata tidak semua materi dapat diterima secara tuntas karena

kemampuannya yang terbatas.

c. Pendidik

Di SMPN 29 Surabaya terdiri dari guru kelas dan guru mata

pelajaran. Untuk guru pembimbing khusus yang berlatar belakang

Pendidikan Luar Biasa (PLB) belum ada karena sulitnya untuk mencari dan

kalau merekut guru dari Sekolah Luar Biasa (SLB) juga sulit karena lokasi

SLB dengan SMPN 29 Surabaya jauh, sehingga untuk mensiasati hal ini

Kepala sekolah mewajibkan kepada para guru di SMPN 29 Surabaya untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar tentang Anak berkebutuhan

Khusus (ABK) dan juga memintai bantuan dari para ahli psikolog untuk

memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK), sehingga dalam proses pembelajaran nantinya guru dapat

mengetahui kondisi dan kelainan masing-masing anak dan mengatasi jika

terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dari Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK). Antara guru kelas, guru mata pelajaran, dan guru pembimbing

khusus saling bekerjasama untuk menyusun program pembelajaran

individual dan menentukkan materi yang akan diberikan.

Page 20: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

104  

Dari hasil penelitian di atas, bahwasanya dalam membentuk sebuah

system pendidikan yang tepat memang harus dipersiapkan dengan baik

karena ini menyangkut keberhasilan proses pembelajaran bagi anak

Berkebutuhan Khusus (ABK). Kalau di SMPN 29 Surabaya belum bisa

memperoleh guru pembimbing khusus berlatar belakang Pendidikan Luar

Biasa (PLB), hal ini tidak menjadi masalah kalau memang kelainan dari

siswa ABK-nya masih tingkat kelainan ringan , maka guru reguler dapat

menjadi guru pembimbing khusus dengan mengikuti pelatihan-pelatihan

atau seminar tentang Pendidikan Luar Biasa (PLB). Hal ini juga sesuai

dengan pernyataan Direktorat pendididkan Luar Biasa (PLB) bahwa

sekolah inklusi memilki Guru Pembimbing Khusus (Guru Tetap) yang

berlatar belakang pendidikan umum tetapi sudah mendapatkan pelatihan

yang memadai tentang ke-PLB-an, sehingga factor jarak dengan lokasi

Sekolah Luar Biasa (SLB )tidak menjadi pertimbangan, karena sekolah ini

telah mandiri.

d. Lingkungan

Agar pendidikan SMPN 29 Surabya dapat terlaksana dengan tepat,

maka sekolah harus melibatkan semua pihak baik orang tua siswa, guru dan

masyarakat. Agar masyarakat bersedia berpartisipasi memajukkan sekolah,

maka pihak sekolah melakukan berbagai hal yaitu dengan cara memberitau

masyarakat mengenai program-program sekolah, baik program yang telah

Page 21: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

105  

dilaksanakan, maupun yang akan dilaksanakan, sehingga masyarakat

mendapat gambaran yang jelas tentang SMPN 29 Surabaya.

Sedangkan bagi orang tua diharapkan dapat bekerjasama dengan

guru kelas, guru mata pelajaran, maupun guru pembimbing khusus, karena

dengan adanya kerjasama maka sekolah atau guru dapat mengetaui

perkembangan anaknya kepada guru, sehinga siswa berkebutuhan khusus

dapat diketahui perkembangannya baik disekolahmaupun dirumah.

Dari hasil penelitian diatas, bahwasanya untuk menghangatkan

keharmonisan sekolah, maka sekolah tersebut memberikan sosialisasi

kepada lingkungan dengan tujuan agar lingkungan sekolah memahami

kondisi sekolah, jadi, untuk memperlancar pihak sekolah dengan pihak

lingkungan sekolah, sekolah memberikan wadah komunikasi yang akan

terbentuk dengan sebutan komite sekolah dan forum inklusi.

e. Prosedur mengenali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Ibu

Heny Rachmawati,S.Pd. selaku konsultan guru pengajar. Dapat diketahui

bahwa pengindentikasian dalam mengenali anak berkebutuhan khusus

(ABK) dilakukan ketika awal anak itu masuk, yaitu melalui checklist serta

adanya keputusan dari beberapa senior (ahli) dengan menyatakan bahwa

Page 22: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

106  

anak tersebut termasuk ke dalam salah satu kelainan yang ada di sekolah

tersebut.78

Menurut Ibu Heny Rachmawaty,S.Pd. bahwa dalam proses

pendeteksian dini, artinya dalam proses pendeteksiannya sekolah ini

mencari, mengelolah, menganalisis data sendiri, serta didukung dengan

data-data pendukung seperti keterangan orang tua, riwayat kesehatan. Surat

rujukan dokter, dan lain-lain. Bahkan Ibu Heny Rachmawaty,S.Pd.

menanbahkan jika hanya mengandalkan keterangan orang tua tidak akan

maksimal, karena kebanyakan orang tua kurang jujur (menutup-nutupi

kekurangan).

Lebih lanjut Ibu Heny menjelaskan bahwa pendekatan dalam

mengenali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) , yaitu;

1) Mengetahui kemampuan (melalui tes intelejensi)

2) Mengetahui kelebihan dan kekurangan

3) Mengetahi hal-hal yang disukai dan yang tidak disukai

4) Informasi orang tua

5) Data pendukung (riwayat kesehatan)

                                                            78 Wawancara dengan bu Heny (sebagai konsultan guru pengajar ), Jum’at, 22/06/2011 

Page 23: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

107  

Setelah proses tersebut di atas, Anak Berkebutuhan khusus (ABK)

terbagi menjadi 6 (enam), yaitu;

1. Autis

2. Hiperaktif

3. Slow Leaner

4. Low Vision

5. Down Sindrom

6. Tuna Daksa

7. Tuna Rungu

8. Tuna Laras

Adapun masalah yang terkait dengan siapa yang melaksanakan

pengidentifikasian tersebut bu Jenny Muharti,S.Pd. selaku waka kurikulum,

mempertegas kembali bahwa orang yang dapat melaksanakannya adalah

minimal orang yang pernah mengikuti diklat dan orang yang memiliki

konsentrasi di bidang PLB( Pendidikan Luar Biasa).

Dari pemaparan diatas, terlihat jelas bahwa SMPN 29 Surabaya

telah mengikuti prosedur yang ada, mulai dari petugas yang

Page 24: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

108  

mengidentifikasi, instrument yang digunakan dan mekanisme yang

dilaksanakan sehingga mencapai hasil tyang maksimal.

2. Proses pembelajaran bimbingan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus

(ABK) di SMPN 29 Surabaya.

Berdasrkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan salah

satu guru pembimbing khusus, guru kelas, dan guru mata pelajaran dan juga

hasil observasi kelas yang penulis lakukan pada kelas I sampai kelas III,

maka penulis dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan system

pembelajaran, model pembelajaran, strategi atau metode yang digunakan di

SMPN 29 Surabaya.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SMPN 29 Surabaya

secara umum sama dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas

regular. Namun karena di dalam SMPN 29 Surabaya terdapat anak normal

juga terdapat Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang mengalami kelainan

dan penyimpangan, maka guru dalam mengajar di SMPN 29 Surabaya akan

berbeda baik dalam strategi, model pembelajaran, metode, dan media

pembelajarannya dengan yang ada dikelas regular, yang dapat penulis

jelaskan sebagai berikut:

a. Metode pembelajaran Bimbingan dan Konseling bagi Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya

Page 25: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

109  

Penggunaan metode pembelajaran Bimbingan dan Konseling

bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya adalah

metode pembelajran yang biasanya digunakan untuk anak-anak normal

pada umumnya, hanya saja dalam pelaksanaanya sedikit berbeda, hal ini

di sebabkan karena perbedaan kelainan masing-masing anak

Berkebutuhan Khusus (ABK), lebih jelasnya penulis menjelaskan sebagai

berikut:

1. Metode ceramah

Metode ceramah yang digunakan adalah ceramah sebagaimana

metode yang digunakan pada umunya yaitu menyampaikan materi yang

diberikan dengan jalan ceramah di depan kelas, hanya saja polanya

sedikit berbeda, misalnya ketika yang dihadapi guru adalah anak lamban

belajar (slow Leaner), maka guru cendrung mengulang-ulang

keterangannya dan guru lebih banyak memperhatikan anak bermasalah.79

Metode ini akan berubah polanya lagi ketika yang dihadapi guru

adalah anak dengan kelainan berbeda, sehingga guru dalam strategi atau

metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kelainan, kondisi, dan

kebutuhan pesrta didik

2. Metode Tanya jawab

                                                            79 Observasi dengan Ibu Masdelimah  dikelas 7 A (koor. Bk), Kamis, 21/06/2011 

Page 26: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

110  

Sebagaiman metode ceramah, ketika guru menggunakan metode

tanya jawab untuk mengetahui dan mengukur sejauhmana pemahaman

siswa tantang materi yang di sampaikan, maka ketika guru bertanya, guru

harus benar-benar mengetahui jenis dan gradasi kelainan masing-masing

anak. Misalnya ketika guru bertanya kepada anak berketerbelakangan

mental ringan, maka guru bertanya secara pelan-pelan, menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dann selalu mengulang kembali

pertanyaannya.80

Hal ini dilakukan karena anak berketerbelakangan mental ringan

itu terkadang lamban dalam belajar konsep dan memilikin kesulitan

dalam mengingat sesuatu, sehingga guru harus berbicara sangat pelan

dan lebih jelas sehingga mudah dipahami siswa. Metode tanya jawab juga

berlaku bagi anak berkebutuhan khusus yang lain.

3. Metode peer tutors (tutor sebaya)

Menurut pemaparan guru mata pelajaran di SMPN 29 Surabaya,

bahwasanya dengan menggunakan strategi tutor sebaya, maka akan

memperkokoh hubungan di dalam kelas. Seorag siswa yang dapat

menolong siswa lain di kelasnya akan menciptakan suasana kelas yang

lebih sehat. Maisalnya siswa yang lebih pandai bisa membantu teman-

                                                            80 Observasi dengan Ibu Masdelimah  dikelas 7 A (koor. Bk), Kamis, 21/o6/2011  

Page 27: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

111  

temannya yang mengatasi kesulitan khusus bagi Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK), membantu bukan berati member tau jawaban atau yang

lainnya tetapi lebih kepada solusi dan memberikan suatu arahan kepada

teman-temannya.81

b. Model pembelajaran BK bagi ABK di SMPN 29 Surabaya

Model pembelajaran yang digunakan pada pendidikan SMPN

29 Surabya adalah model pembelajaran koooperatif yang mana di

dalam kelas siswa didorong untuk bekerjasama dalam melakukan

tugas. Guru biasanya membagi siswa menjadi beberapa kelompok,

baik kelompok besar maupun kecil dengan tujuan agar siswa saling

bekerjasama, saling mengajar dan belajar, dan secara aktif saling

berpartisipasi dengan teman. Dengan bekerjasama dalam kelompok

akan mendorong perkembangan kemampuan sosial dan komunikasi

antara normal dengan Anak Berkebutuhan Khususn (ABK). Tetapi

dalam penggunaannya harus tetap disesuaikan dengan kelainan dan

kondisi siswa. Jadi, guru harus selalu mengetahui kondisi masing-

masing siswanya. Dalam satu kelas terdiri dari dua guru. Yakni guru

mata pelajaran dan guru pendamping. Posisi guru pendamping

                                                            81 Observasi dengan Ibu Masdelimah  dikelas 7 A (koor. Bk), Kamis, 21/o6/2011  

Page 28: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

112  

dibelakang yang berfungsi untuk menkondisikan ketika ada Anak

Berkebutuhan Khusus (ABK) yang menganggu kondisi kelas, ketika

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tidak bisa dikondisikan, guru

pendamping membawanya ke Rumah Pintar.

c. Media pembelajaran BK bagi ABK di SMPN 29 Surabaya

Media pembelajaran yang digunakan pada pendidikan di

SMPN 29 Surabaya adalah media gambar-gambar tentang materi

pelajaran matematika materi tentang penambahan dan pengurangan,

maka guru dapat menggunakan gambar-gambar seperti buah-buahan,

bola, hewan, dan lain-lain untuk memudahkan siswa memahami

materi.

Media pembelajaran lain yang digunakan adalah media televisi

dan VCD, misalnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq materi tentang

iman kepada Allah, maka guru dapat memutarkan film tentang iman

kepada Allah, maka siswa lebih tertarik untuk lebih semangat belajar

dan lebih memahami materi pelajaran khususnya bagi Anak

Berkebutuhan Khusus dengan gangguan pemusatan perhatian

(hiperaktif), maka posisi duduknya harus berada di depan sehingga

murid merasa diperhatikan guru. Dan media ini juga berlaku bagi

Anak Berkebutuhan Khusus yang lain.

Page 29: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

113  

Media lain yang digunakan adalah alat peraga yang sesuai

dengan materi pelajaran seperti organ tubuh manusia, bunga dan lain-

lain. Jadi, guru disini dituntut untuk lebih kreatif dalam menggunakan

media, sehingga siswa lebih tertarik dan mudah memahami materi

pelajaran yang disampaikan guru.

Dari hasil penelitian di atas, menurut analisa penulis bahwa

metode atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi

pelajaran sudah cukup baik, karena sudah disesuaikan dengan kondisi

Anak Kebutuhan Khusus (ABK). Menurut penulis, dalam penggunaan

metode pembelajaran pada pendidikan inklusi memang harus

disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik (ABK),

bukan Anak Berkebutuhan Khusus yang harus menyesuaikan anak

normal. Jika hal ini terjadi maka Anak Berkebutuhan Khusus tidak

akan dapat belajar dengan anak normal dan akan mengalami kesulitan

untuk beradaptasi karena kelainan mereka.

Dari beberapa model, metode, dan media pembelajaran yang

digunakan tersebut menurut penulis sudah sangat tepat untuk

digunakan dalam pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan

Khusus(ABK), tetapi ini bukan berarti bahwa metode yang lain tidak

sesuai untuk digunakan, metode-metode yang lain tetap perlu

digunakan sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik. Lebih-lebih

Page 30: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

114  

masalah metode pembelajaran sudah sesuai dengan teori yang ada,

sehingga guru pada umumnya dituntut untuk lebih kreatif dalam

mengembangkan metode yang sesuai bagi Anak Berkebutuhan Khusus

dalam pendidikan inklusi.

Dalam penggunaan metode juga harus sederhana dan jelas

harus diupayakan agar metode yang digunakan tersebut tidak

mempersulit siswa khusunya ABK, justru harus mempermudah siswa

dalam menerima pelajaran sesuai dengan kemampuan mereka.

3. Evaluasi bimbingan konseling bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di

SMPN 29 Surabaya

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, bahwasanya

dalam prlaksanaan evaluasi pembelajaran Bimbingan dan Konseling badi

Anak berkebutuhan Khusus (ABK) guru mengacu pada aturan-aturan

kebijakan pendidikan yang berlaku sesuai kurikulum yang ada dikurikulum.

Jadi evaluasi yang dilaksanakan pada sekolah regulerhanya saja cara

pelaksanaannya berbeda, evaluasi tersebut meliputi:

a. Ulangan Harian (UH)

Ulangan Harian Bimbingan dan Konseling di SMPN 29 surabaya,

dilakukan dengan 2(dua) cara yaitu:

Page 31: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

115  

1) Dilakukan sebagaimana ulangan harian pada sekolah-sekolah regular,

ulangan ini dilakukan jika tidak ada kendala bagi ABK untuk diikutkan

pda kelas regular.

2) Dilakukan secara terpisah dari kelas regular, jika siswa ABK dirasa

tidak bisa diikutkan pada kelas regular. Hal ini bisa disebabkan keadaan

ABK yang sewaktu-waktu berubah, misalnya keadaan emosi yang tidak

stabil sehingga anak mudah marah dan tersinggung.

b. Ulangan Tengah Semester(UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS)

Untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir

Semester (UAS), siswa ABK diikutsertakan secara penuh di kelas regular

artinya ABK ikut UTS dan UAS sebagaimana anak normal dan soal

ulangannyadari dinas pendidikan yang terkait.

Jika hasil UTS dan UAS ABK itu kurang dari nilai standar yang

ditentukan, maka guru akan memberikan ulangan kedua atau semacam

remidi dengan materi soalnya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan

ABK.

Sedangkan mengenai kemampuan dan perkembangan ABK di

SMPN 29 Surabaya sewaktu-waktu bisa berubah,maka guru menggunakan

teknik penilain portofolio yang mana guru diwajibkan membuat laporan

Page 32: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

116  

hasil belajar dan perkembangan ABK untuk dijadikan acuan laporan hasil

belajar seperti siswa regular pada umumnya.

Sedangkan mengenai waktu pelaporan hasil belajar (prestasi

akademik) maupun perkembangan perilku siswa, maka untuk siswa dengan

layanan kelas regular, laporan diberikan secara per-semester dan untuk

siswa dengan layanan remidi atau reguler dengan pull out, laporan

diberikan sewaktu-waktu sesuai dengn kebutuhan . jadi evaluasi sifatnya

berubah-ubah menyesuaikan keadaan siswa.

Menurut analisa penulis bahwa evaluasi bimbingan dan Konseling

di SMPN 29 Surabaya dilakukan ua penilaan yaitu untuk mengetahui

kemajuan hasil belajar siswa baik regular maupun ABK yang bersekolah di

sekolah regular, sehingga semua guru an sekolah bisa menindak lanjuti

langkan berikutnya agar siswa ABK berhasil di sekolah regular.

Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajran pada ABK tidak jauh

beda dengan sekolah lainnya hanya saja dalam pelaksanaanya diperlukan

ketelitian, kesabaran, perhatian dan keteladana guru agar tujaun

pembelajran dapat tercapai dan akhirnya sedikit demi sedikit bisa menuju

kepada kehidupan sebagaimana anak-anak normal, yang mana ABK dapat

diterima dilingkungan tempat tinggal mereka dan dapat bermain serta

Page 33: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

117  

bergaul dengan anak normal sehingga tidak ada lagi perbedaan dan

pemisah antara ABK dengan anak normal.

C. Analisis Data

Sebagaimana pemaparan pada pembahasan di atas SMPN 29 Surabaya

adalah pendidikan Inklusi yang mana pendidikan yang mempunyai program

layanan pendidikan yang meberikan kesempatan bagi Anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) bersekolah di umum (regular) dan belajar dengan anak-anak

normal disertai dengan pemberian layanan pendidikan yang sesuai karakteristik

dan kebutuhan peserta didik. Adapun hal-hal yang perlu diketahui dalam

penelitian ini (Implementasi bimbingan dan konseling bagi anak Berkebutuhan

Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya)

1. Penanganan Anak Berkebutuhan khusus (ABK)

Dunia pendidikan adalah wahana yang tidak asing lagi bagi kita.

Hal ini dikarenakan bahwa manusia tidak pernah statis, tetapi selalu

mengalami perkembangan dan perubahan. Oleh karena itu, pendidikan dapat

dijadikan sebagai suatu sarana untuk mencapai perkembangan dan

perubahan ke arah positif secara maksimal. Artinya, bahwa jika manusia

tersebut mampu mengembangkan potensi-potensi mereka guna mendapatkan

kebagian dan kepuasan dalam kehidupannya.

Page 34: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

118  

Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan

pelayanan atau perhatian khusus agar mereka dapat menggembangkan

potensinya. Karena mereka mengalami gangguan dalam perkembangannya,

baik fisik, mental, sosial maupun intelektual.

SMPN 29 Surabaya adalah suatu lembaga formal yang memberikan

layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), yang mana

pelayanannya dengan system inklusi . inklusi adalah suatu program, dimana

anak-anak diberikan layanan tanpa membedakan-bedaka kelaianan yang ada

pada diri anak, tetapi anak diberikan pelayanan berdasarkan kebutuhan dan

tingkat kemampuan dengan memberikan kesemptan kepada Anak

Berkebutuhan Khusus(ABK) untuk mengikuti pendidikan dalam system

sekolah regular.

Dalam melaksanakan sekolah bimbingan dan konseling, SMPN 29

Surabaya secara garis besar telah terlaksana dengan baik mulai dari

penyusuna program yang dikenal dengan Program Pendidikan individual

(PPI) dengan kurikulum KTSP, pelaksanaan serta evaluasi program kerja

yang dilaksanakan setiap akhir pekan. Dimana dalam pertemuan setiap akhir

pekan digunakan oleh para guru sebagai ajang sharing atas semua masalah

yang ada dalam lapangan. Menurut penulis, ajang sharing di sekolah ini

sangat penting sekali, mengingat bahwa tidak semua guru Anak

Page 35: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

119  

Berkebutuhan Khusus (ABK) yang ada tidak berlatar belakang pendidikan

Luar Biasa (PLB).

Pengidentifikasian yang dilaksanakan cukup baik, yaitu dalam

pendeteksian terhadap anak digali sampai sedalam-dalamnya. Hal ini

terbukti dengan blanko angket yang harus diisi oleh orang tua anak yang

didalamnya memuat data pribadi serta riwayat kelahiran, kesehatan dan lain-

lain. Serta adanya rekomendasi dari para senior, termasuk di dalamnya yaitu

kepala sekolah.

Pemberian bimbingan dan konseling dalam rangka pembentukan

tingkah laku yang diharapkan (terapi tingkah laku) dengan bimbingan

konseling behaviorisme hendaknya dilakukan dengan hati karena ABK

(hiperaktif) sangat sensitive dan memiliki kelainan pertumbuhan yang

berbeda dari yang lain serta membutuhkan perhatian khusus sehingga

mampu menumbuhkan konsep yang baik. Terapi yang diberikan kepada

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yakni:

1. Autis dengan konsentrasi, memusatkan pikiran.

2. Hiperaktif dengan refleksi, kepatuhan, konsentrasi.

3. Slow leaner dengan pembelajran Berulang-ulang.

4. Low vision dengan alat bantu pembesar

Page 36: BAB III LAPORAN HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran …digilib.uinsby.ac.id/9479/3/bab3.pdf89 4. Daftar Siswa Anak Berberbutuhan Khusus (ABK) di SMPN 29 Surabaya. Tabel 3.1 No Nama Kelas

120  

5. Down Sindrom dengan pembelajaran individual

Konsep diri adalah ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang

diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain. Dari pengertian tersebut dapat diambil

pengertian bahwa konsep diri dipelajari melalui kontak sosial dan

pengalaman berhubungan dengan orang lain. Pandangan individu tentang

dirinya dipengaruhi oleh bagaimana individu mengartikan pandangan orang

lain.

Penyatuan komitmen sekolah dengan orang tua dapat mendorong

untuk menghasilkan perasaan positif dan berarti. Penerimaan dan perlakuan

guru dan orang tua terhadap mereka akan kemampuan anak sesuai dengan

kemampuan dan perkembangan sangat mendorong aktualisasi dirindan

kesadaran akan potensi dirinya. Bahkan sangat dianjurkan untuk tidak

menggunakan kata-kata ‘jangan’, ‘tidak boleh’ ‘nakal’, tanpa penjelasan

lebih lanjut.