bab iii kajian lapangan a. tinjauan umum · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan...

19
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM Jalan jogja- solo merupakan jalan penghubung antara kota solo dan kota jogja. Jalan besar yang menjadi akses utama dari kota solo jogja ini merupakan tempat yang sangat strategis. Banyak warung-warung, toko, kedai makanan, fast food, bahkan toko pakaian dan toserba pun ramai memenuhi sepanjang jalan jogja - solo. Tak jarang pengendara baik dari dalam maupun luar kota mampir, hanya untuk sekedar makan dan beristirahat, maupun menjadi tujuan perjalanan. Letak stategis inilah yang seharusnya di manfaatkan dengan baik untuk pengadaan bangunan bangunan wisata. Gambar 3.1 Peta Lokasi Museum Gula Jawa Tengah (Sumber : Google Maps)

Upload: others

Post on 06-Nov-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

BAB III

KAJIAN LAPANGAN

A. TINJAUAN UMUM

Jalan jogja- solo merupakan jalan penghubung antara kota solo dan

kota jogja. Jalan besar yang menjadi akses utama dari kota solo – jogja ini

merupakan tempat yang sangat strategis. Banyak warung-warung, toko, kedai

makanan, fast food, bahkan toko pakaian dan toserba pun ramai memenuhi

sepanjang jalan jogja - solo. Tak jarang pengendara baik dari dalam maupun

luar kota mampir, hanya untuk sekedar makan dan beristirahat, maupun

menjadi tujuan perjalanan. Letak stategis inilah yang seharusnya di

manfaatkan dengan baik untuk pengadaan bangunan – bangunan wisata.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Museum Gula Jawa Tengah

(Sumber : Google Maps)

Page 2: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

Museum Gula Jawa Tengah, gondang winangun terletak di jalan jogja –

solo Km. 25, Klaten – Jawa Tengah. Museum ini merupakan salah satu

bangunan kuno bersejarah yang terletak di lokasi strategis, namun tidak

banyak dikunjungi

Gambar 3.2 Site ‘Museum GulaJawaTengan, Gondangwinangun’ di klaten

(Sumber : Google Maps)

B. TINJAUAN KHUSUS

Museum Gula Jawa Tengah, gondang winangun terletak di jalan jogja

– solo Km. 25, Klaten – Jawa Tengah. Museum ini terletak tepat di sebelah

Pabrik Gula Gondang Baru Klaten. Terletak diatas tanah seluas 1.261,20 m²

dengan luas bangunan 240m². Di dalamnya terdapat ruang pameran tetap,

perpustakaan, lavatory, dan musholla serta dilengkapi dengan ruang

auditorium seluas 753m². Status penyelenggaraan museum dilaksanakan oleh

PTP.XV-XVI (Persero) yang berkedudukan di Surakarta dan dikelola oleh

Pabrik Gula Gondang Baru Klaten.

Pabrik gula gondang winangun yang bersebelahan dengan museum ini

dulunya tidak berdiri sendiri. Pabrik ini berjuang bersama-sama dengan

Page 3: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

pabrik-pabrik gula yang ada di selatan jawa, seperti pabrik gula ceper, klaten.

Karena efisiensi maka kedua pabrik ini berbagung menjadi satu dibawah

manajemen pabrik gula gondang winangun yang sekarang menjadi pabrik gula

gondang baru. Pabrik gula colomadu dan tasik madu di karanganyar juga

pabrik gula madukismo di jogja merupakan pabrik yang dulunya berjuang

bersama dengan pabrik gondang baru.

Keterkaitan antara pabrik dan museum inilah yang menjadi salah satu

tolak ukur dan keistimewaan museum ini dibanding dengan museum lainnya.

Pengunjung dapat menikmati wisata di museum sekaligus melihat proses

pembuatan gula secara langsung di dalam pabrik gula.

Koleksi di dalam museum ini sendiri memiliki pengelompokan

berdasarkan Fungsi kegunaan, serta ukuran benda koleksi. Ada 2 jenis

pengelompokan berdasarkan ukuran benda, yaitu benda berukuran besar

diletakan di luar bangunan museum dan benda berukuran sedang dan kecil

yang diletakan di dalam bangunan museum. Adapun benda-benda berukuran

kecil yang terletak di dalam di kelompokan lagi berdasarkan fungsi

kegunaannya. Terdapat 5 bagian diruang di dalam bangunan museum, ruang

pertama berisi tentang sejarah berupa foto-foto bangunan jaman dahulu, serta

miniature lokasi museum gula jawa tengah ini. Selain itu terdapat juga peta

bangunan pabrik, museum dan sekitarnya.

Pada bagian ruangan kedua terdapat alat-alat sederhana yang berfungsi

untuk bercocok tanam tebu hingga alat-alat untuk memanen seperti cangkul,

sabit, dan lain-lain. Termasuk jenis tebu yang ada di perkebunan di jawa

tengah dari kualitas biasa hingga super. Adapun macam-macam hama, serta

gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum

ini.

Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi mesin

sederhana yang berfungsi untuk menakar kualitas gula, menimbang berat tebu,

teknologi pemupukan tanaman tebu sederhana, dan mesin perkebunan dan

penyiraman tanaman. Teknologi lain yang ada di museum seperti alat

pengukur kekerasan tebu, polari meter, puteran mini, lampu sorot pabrik gula,

Page 4: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

timbangan baskul, timbangan gula, dan beberapa teknologi pabrikasi tebu

hingga menjadi gula.

Diruangan ke-empat terdapat satu maket PG. Tasik Madu di tengah

ruang, dan di kelilingi oleh beberapa foto-foto peninggalan dan perkembangan

pabrik gula gondang winangoen dan pabrik gula lainnya. Dan diruangan

terakhir terdapat ruangan oprasional kantor petugas pengelola. Dari alat

perkantoran, seperti mesin ketik tempo dulu, kalkuator lama, serta telepon

kuno yang dipakai dijaman pemerintahan hindia belanda hingga orang-orang

berjasa dalam perkebunan gula terutama pada pabrik gula. Selain itu terdapat

pula pengkondisian ruangan kantor pengelola.

Secara garis besar, museum gula gondang winangoen cukup memiliki

daya tarik untuk dikunjungi sebagai obyek wisata. Namun karena

perawatannya dan pemeliharaan museum kurang baik sehingga menyebabkan

museum gula menjadi tidak terlihat menarik bagi wisatawan yang berkunjung

di sekitaran museum gula. Jika ditarik garis ke dalam, Interior display

museum gula gondang winangoen sangat tidak memenuhi syarat-syarat

pembangunan museum. Pemanfaatan setiap bagian ruangan museum juga

masih kurang, sehingga banyak tempat yang tidak terlihat baik. Misalnya saja

pada ruangan kedua, dengan luasan ruangan yang cukup besar, banyak benda-

benda koleksi yang masih tergeletak di lantai tanpa meja display, meskipun

masih ada space dalam ruang tersebut.

Interior system dalam ruang museum juga tidak baik. Terlihat ketika

memasuki bagian dalam ruang museum, terasa sangat singup dan lembab. Hal

ini jelas tidak memenuhi syarat keberadaan museum, mengetahui bahwa

benda koleksi museum harus terjaga dalam kondisi suhu dan kelembaban yang

sesuai agar tidak merusak benda koleksi. Oleh sebab itu, Pengaturan suhu dan

kelembaban serta pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam

pendirian sebuah museum.

Adapun interior sistem meliputi beberapa aspek, antara lain

pencahayaan, penghawaan, dan akustik ruang. Pencahayaan pada museum

masih sangat kurang. Pada ruang pertama hanya mengandalkan pencahayaan

Page 5: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

alami dari pintu utama, sehingga tidak begitu jelas benda-benda koleksi yang

akan di-ekspose. Pada ruangan kedua, terdapat pencahayaan buatan yaitu

berupa lampu spot light yang langsung tersorot pada benda koleksi dalam

lemari kaca. Namun pada benda koleksi diluar kaca tidak di beri spot light

sehingga tidak begitu terlihat. Pencahayaan pada ruang kedua pun tidak

begitu memadai di karenakan tidak ada pencahayaan khusus untuk

keseluruhan ruang tersebut. Pada ruangan ketiga,

hanya terdapat satu pencahayaan buatan yaitu berupa lampu general

yang cahayanya berpendar keseluruh sudut ruang. Namun untuk display benda

koleksi tidak terdapat satupun lampu spot light sehingga tidak menonjolkan

kesan terhadap benda-benda koleksi tersebut. Dan pada ruangan terakhir yaitu

ruangan pengkondisian kantor pengelola sama seperti ruangan pertama, yaitu

hanya menggunakan pencahayaan alami dari pintu keluar.

Penghawaan pada ke-lima ruang didalam bangunan museum tersebut

sangat-lah kurang. Pengunaan penghawaan buatan yaitu kipas angin, hanya

terdapat pada ruangan kedua, sedangkan ruangan lainnya hanya menggunakan

sirkulasi udara yang mengalir dari pintu utama dan pintu keluar.

Dilihat secara kasat mata, Bangunan museum ini tidak menggunakan

akustik ruang. Terlihat dari kontruksi bangunan tersebut. Posisi bangunan

yang secara langsung menghadap atau berada tepat di sisi jalan raya,

menimbulkan suara bising yang terdengar sampai ke dalam bangunan museum

Page 6: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

DATA KOLEKSI MUSEUM

Tabel 3.1 Data Koleksi Museum

NO BENDA KOLEKSI GAMBAR

RUANG 1

1. Peta Pabrik Gula PTP Nusantara IX (PERSERO)

2. Peta Emplasemen PG gondang Baru (skala 1:300)

3. Miniatur Bukaan lahan sistem reynoso 1863

4. Miniatur Master Plan permukaan Pabrik Gula

Batu Raja I

5. Foto PG. RENDENG

6. Foto PG. SUMBERHARJO

7. Foto PG. JATIBARANG

8. Foto PG. MOJO

Page 7: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

9. Foto PG. TASIK MADU

10. Foto PG. COLOMADU

11. Foto PG. KALIBAGOR

12. Foto PG. CEPIRING

13 Foto PG. CEPER BARU

14. Foto PG BANJAR ATMA

15. Miniatur lokasi lahan kering untuk budidaya tebu

16. Gambar- gambar penanaman tebu

Page 8: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

RUANG 2

Alat-alat Perkebunan

17. Gilingan Conto

18. Garpu mata 2, Garpu mata 4, Cangkul

19. Pacul Kecrik, Pancir, Garpu Ongger, Sabit, Pisau

Hama, Pisau ulat

20. Lencek , Lempak

21. Pacul Supit, Pacul Keprak, Dandang mata 2,

Dandang, Wangkil, Klaweng, Jompong

Alat Ukur Ketinggian / Kemiringan Tanah dan Pembuatan Peta Kebun

22.

Teodolit

23. Rails Optische Bank

Page 9: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

24. Bousole

Alat Pengukur Kedalaman Got dan Lacen

25. Ukuran Got Mujur

26. Ukuran Got Rajang

27. Ukuran Got Lancer

28. Jenis-jenis Tebu :

PS30, PS56, BZ132, POJ3016, BZ134, BZ140,

BZ148

29. Serangan Hama Tebu : Tikus, uret, Pengenggerek

batang, pucuk

30. Tanaman pengganggu / gulma : tuton, leng-

lengan, parikan, romota, alang-alang, lulangan,

grinting

31. Penyakit tebu : Jamur upas, Blendok, Karat daun

Alat Pemupukan

Page 10: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

32. Canting puput

33. Tunjung

34. Gedjoeg

Alat penyemprot hama

35. Alat penyemprot manual

36. Alat penyemprot mesin

37. Tempo dan Sirat

Page 11: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

38. Alat pengukur curah hujan

Alat Perbengkelan

39. Pemotong kawat

40. Stang SNY

41. SNY Moer

42. Peneramano meter

Page 12: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

43. Mesin frais

44. Peti Pengering

45. Alat Destilasi

46. Pengering Ampas

47. Sugar Sieve Shaker

48. Cuitometer dengan rekorder

49. Alat kontrol masakan

RUANG 3

Page 13: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

50. Mesin Jahit

Alat- alat Laboratorium

51. Neraca analitik, Mikroskop, Wesphal balans,

Minuten, Pengukur brix, Labu Takar(flat bottom

flask), Labu Takar (volumetrix flask), standar

gula belanda, Bezink Glass, Labu Vakum, Labu

Erlenmeyer, Perawat orsat, Tabung Moll Gelas

52. Timbangan Baskul

53. Timbangan Gula

54. Miniatur Gilingan

55. Puteran Mini

56. Puteran Mini

Page 14: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

57. Vakum rekorder

58. Mano rekorder

59. Polarimeter

60. Ukuran Kekerasan Tebu

61. Lampu Pengawas

62. Elemen Sekering

63. Amper meter

64. Strom Trafo

Page 15: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

65. Induktor

RUANG 4

66. Maket PG Tasikmadu

67.

Foto-foto ‘suiker fabriek gondang winangoen’

68. Selamatan giling di PG. Tasikmadu

Page 16: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

69. Selamatan giling di PG. Mojo

70. Selamatan giling di PG. Gondang Baru

71. Selamatan giling di PG. Ceper Baru

RUANG 5

72. Tiruan Ruang Kantor Administratur

Mesin hitung

73. Mesin hitung walther

74. Mesin hitung facit

75. Mesin hitung marchant

76. Mesin hitung madas

77. Kalkulator

78. Mesin hitung monroe

Page 17: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

79. Swipoa

80. Perforator bukti kas

81. Mesin tulis underwood

82. Mesin jumlah underwood

83. Mesin jumlah dalton

84. Mesin jumlah classic

85. Mesin jumlah contex

86.

Mesin jumlah victor

LUAR RUANG

87.

Page 18: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

88.

89.

90.

91. Penggiling tebu dari kayu

92.

93.

94. Montit, lokomotif pengangkut tebu

95.

Page 19: BAB III KAJIAN LAPANGAN A. TINJAUAN UMUM · gulma penganggu tanaman tebu menjadi isi dari ruangan kedua pada museum ini. Pada bagian ruang ketiga dalam museum terdapat tekhnologi

96. Kepala Kereta pengankut tebu

97. Mesin berat penggiling tebu