bab iii ips 9

27
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Upload: amelia-tri-yuniasih

Post on 02-Dec-2015

280 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

dsfdgfgdfgfgdsgsdfsdfs

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III IPS 9

PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Page 2: BAB III IPS 9

TUJUAN PEMBELAJARAN : Mendeskripsiskan faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya konflik antara Indonesia-Belanda. Mendeskripsiskan peran dunia internasional dalam

konflik Indonesia-Belanda. Mendeskripsiskan pengaruh konflik Indonesia-

Belanda terhadap keberadaan NKRI. Menbuat ikhtisar tentang aktivitas diplomasi

Indonesia di dunia Internasional untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Mendeskripsiskan perjuangan rakyat dan pemerintah di berbagai daerah dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Page 3: BAB III IPS 9

A.KONFLIK INDONESIA - BELANDA

Page 4: BAB III IPS 9

Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu tanggal 14 Agustus 1945 ,wilayah jajahan Jepang (termasuk Indonesia ) diserahkan kepada sekutu.. Kedatangan Sekutu membawa orang NICA yang akan menegakkan kembali kolonialisme di Indonesia.. Tujuan kedatangan Belanda untuk menjajah kembali Indonesia membuat rakyat Indonesia menentang dengan perjuangan senjata dan dengan diplomasi yang melibatkan dunia internasional

Page 5: BAB III IPS 9

PERJUANGAN SENJATA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

PERTEMPURAN SURABAYA 10 NOPEMBER 1945.

- Kedatangan sekutu di Surabaya tanggal 25 Oktober 1945 dipimpin oleh Brigjend. Mallaby.

- Dalam pertempuran Jendral Mallaby tewas.

- Sekutu Mengultimatum rakyat Surabaya untuk menterahkan senjata sampai pukul 06.00 tanggal 10 Nopember tapi ditolak dan melawan, dengan pembakar semangat Bung Tomo.

- Di hotel Yamato terjadi inseden bendera:Bendera Belanda menjadi merah putih.

- Pertempuran yang memakan korban cukup banyak itu diperingati sebagai hari pahlawan.

Page 6: BAB III IPS 9

PERJUANGAN SENJATA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PERTEMPURAN AMBARAWA 12 Desember 1945.

- Kedatangan sekutu di Semarang tanggal 20 Oktober 1945 dipimpin oleh Brigjend. Bethel.

- TKR tidak bisa menerima sekutu yang mempersenjatai para bekas tawanan perang di Ambarawa.

- Dalam Pertempuran ini Letkol Isdiman Gugur tanggal 21 Nopember 1945.

- Pada tanggal 12 Desember Kolonel Soedirman dan TKR mengepung sekutu di Benteng Willem selama 4 hari, sehingga sekutu meninggalkan Ambarawa menuju Semarang.

Page 7: BAB III IPS 9

PERJUANGAN SENJATA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

BANDUNG LAUTAN API 23 Maret 1946.- Kedatangan sekutu di Bandung tanggal 17 Oktober 1945

- Saat TKR sedang gencar melucuti senjata Jepang, Sekutu meminta agar senjata itu diserahkan pada Sekutu, tetapi ditolak.

- Sekutu mengultimatum paling lambat tanggal 29 Nopember 1945 agar Kota Bandung dikosongkan, tapi ditolak sehingga Sukutu mengulangi ultimatumnya tanggal 23 Maret 1946.

- Pemerintah menginstruksikan agar Kota Bandung dikosongkan, tetapi ditolak oleh markas TKR.

- Akhirnya dengan berat hati TKR meninggalkan Kota Bandung, tetapi terlebih dahulu membuminaguskan Kota Bandung Bagian Selatan yang terkenal dengan peristiwa Bandung Lautan Api.

Page 8: BAB III IPS 9

PERJUANGAN SENJATA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PUPUTAN MARGARANA 12 Desember 1945.

- Kedatangan sekutu di Bali tanggal 2-3 Maret 1945

- Belanda membujuk I Gusti Ngurah Rai untuk membentuk Negara Indonesia Timur, tapi ditolak.

- Belanda menyerang Bali tanggal 29 Nopember 1946 di Margarana.

- I Gusti Ngurah Rai mengobarkan semangat perang Puputan yang berarti habis-habisan demi membela nusa dan bangsa.

- Akhirnya I Gusti Ngurah Rai bersama anak buahnya Gugur sebagai kusuma bangsa.

Page 9: BAB III IPS 9

PERJUANGAN SENJATA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PERTEMPURAN MEDAN AREA 10 Desember 1945.

- Kedatangan sekutu di medan tanggal 9 Oktober 1945 dipimpin oleh Brigjend. T.E.D. Kelly.

- Tanggal 18 Oktober 1945 Sekutu Mengultimatum pemuda medan untuk menyerahkan senjatanya.

- Tanggal 10 Desember 1945 Sekutu menyerang TKR sehingga walikota pindah ke Pematang Siantar, tetapi rakyat terus melakukan perlawanan dengan membentuk Lasykar Rakyat Medan Area.

Page 10: BAB III IPS 9

PERJUANGAN SENJATA DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN Serangan Umum 1 Maret 1949

Dalam agresi militer II, Belanda berhasil menangkap

para pemimpin politik dan menduduki ibukota RI di

Yogyakarta Belanda ingin menunjukkan kepada dunia bahwa

pemerintahan RI telah dihancurkan dan TNI tidak

memiliki kekuatan lagi Menghadapi tindakan Belanda tersebut, TNI menyusun

kekuatan untuk melawan Belanda. Puncak serangan TNI adalah serangan umum terhadap

kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949, yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.

Page 11: BAB III IPS 9

Tujuan Serangan Umum 1 Maret 1949

a. Ke dalam

1) Mendukung perjuangan yang dilakukan secara diplomasi.

2) Meninggikan moral rakyat dan TNI yang sedang bergerilya.

b. Ke luar

1) Menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI

mempunyai kekuatan untuk mengadakan ofensif.

2) Mematahkan moral pasukan Belanda.

Page 12: BAB III IPS 9
Page 13: BAB III IPS 9
Page 14: BAB III IPS 9
Page 15: BAB III IPS 9

PERJUANGAN DIPLOMASI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

Page 16: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN HOOGE VELUWE

Belanda diwakili Dr. Van Mook, Prof Van Arbeck, Dr. Van Royen, Prof. Logeman, Sultan Hamid II dan Soejo Santoso.

Indonesia diwakili Mr. Soewandi, dr. Soedarsono dan Mr. Abdoel Karim Pringgodigdo

Dilaksanakan tanggal 14-25 April 1946 Dalam Perundingan ini Indonesia Menuntut

Wilayah Sumatra, Jawa dan Madura sebagai wilayahnya sedangkan Belanda hanya mengakui Jawa dan madura saja, sehingga perundingan ini mengalami kegagalan.

Page 17: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN LINGGAJATI Belanda dipimpin Schermerhom, Indonesia dipimpin Sutan Syahrir Dilaksanakan tanggal 11-15 Nopember 1946 dan

ditanda tangani tanggal 25 Maret 1947.

ISI PERJANJIAN : Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto

atas Jawa, Madura dan Sumatera. RI dan Belanda akan kerjasama dalam membentuk

RIS, RI bagian dari RIS ( Republik Indonesia Serikat )

RIS dan Belanda bersatu menjadi UNI Indonesia Belanda dgn ratu Belanda sebagai ketuanya.

Page 18: BAB III IPS 9
Page 19: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN RENVILLE Dilakukan di kapal milik A S yang berlabuh di

Teluk Jakarta. Perundingan dilakukan karena perbedaan

penafsiran isi Perjanjian Linggarjati, dimana Belanda menganggap Indonesia sebagai persemakmuran dari Belanda sedangkan Indonesia menganggap bahwa Indonesia adalah Negara Merdeka, Sehingga terjadilah Agresi Militer Belanda I Tanggal 21 Juli 1947

Page 20: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN RENVILLE Perundingan dilakukan Tanggal 8

Desember 1947sesuai seruan PBB dengan KTN (Komisi Tiga Negara) sebagai penengahnya yang meliputi:

1. Australia diwakili oleh Richard Kirby

2. Belgia diwakili oleh Paul Van Zeeland

3. Amerika Serikat sebagai mediator

diwakili oleh Frank Graham.

Page 21: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN RENVILLE Delegasi Indonesia diwakili oleh Amir

Syarifudin, Ali Sastroamidjoyo, H. Agus Salim, J. Leimena, Coa Tik Ien dan Nasrun, SH.

Delegasi Belanda Diwakili oleh R. Abdul Kadir Wijoyoatmojo, Van Vredenburgh, P.J. Koets dan Dr. Soumokil.

Page 22: BAB III IPS 9

Perjanjian Renville di tanda tangani tanggal 17 Januari

1948Isi perjanjian Renville :Diadakan persetujuan gencatan senjata.TNI ditarik dari kantong pertahanan Jawa barat dan Jawa timur ke Yogya.Belanda bebas membentuk negara federal didaerah yang pernah didudukinya melalui jajak pendapat lebih dulu.Negara Indonesia Serikat sederajat dengan Belanda.

Page 23: BAB III IPS 9

KAPAL RENVILLE

Page 24: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN ROEM – ROEYEN (7 Mei 1949)

Indonesia dipimpin oleh Moh. Roem dan Belanda dipimpin oleh Van Roeyen

ISI PERJANJIAN: Pemerintah RI menghentikan perang

gerilya. Bekerjasama memulihkan perdamaian

dan ketertiban umum Belanda-Indonesia akan mengadakan

KMB di Den Haag. Pembebasan pemimpin Indonesia yang

ditawan Belanda

Page 25: BAB III IPS 9

PERUNDINGAN ROEM – ROEYEN

Terjadi karena adanya Agresi Militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948 yang mengakibatkan Presiden Ir Soekarno, Wapres Moh. Hatta, Sutan Syahrir dan AK Pringgodigdo ditawan Belanda dan Diasingkan, sehingga di bentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra Barat oleh Syafrudin Prawiranegara atas perintah Presiden Ir. Soekarno sampai RI kembali normal.

Page 26: BAB III IPS 9

KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

KMB dilaksanakan tanggal 23 Agustus sampai 2 Nopember 1949 dan ditandatangani pada 2 Nopember 1949.Indonesia diwakili Drs. Moh. HattaBelanda diwakili Van MaarsevenBFO (Negara Federal) diwakili Sultan Hamid IIUNCI (Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa) diwakili Merle Cochran

Page 27: BAB III IPS 9

KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)ISI PERJANJIAN

Penyerahan kedaulatan kepada RIS paling lambat akhir tahun 1949.

Antara RIS dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Ratu Belanda.

Segera dilakukan penarikan mundur seluruh Tentara Belanda.

TNI menjadi inti tentara RIS. Kedudukan Irian Barat akan ditentukan

satu tahun setelah penyerahan kedaulatan.