bab iii inti penelitian 3.1. gambaran umum objek ...thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-2-00499-mc...

25
BAB III INTI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia(MetroTV) METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai mengudara pada tangggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS, yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani. Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media elektronik.Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum, seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari 70 % berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif. Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam tayang.Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24 jam.Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran Metro 41

Upload: vuongnguyet

Post on 01-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

41 

BAB III

INTI PENELITIAN

3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan PT. Media Televisi Indonesia(MetroTV)

METRO TV adalah televisi berita 24 jam pertama di Indonesia yang mulai

mengudara pada tangggal 25 November 2000 Metro TV merupakan salah satu anak

perusahaan dari MEDIA GROUP yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh

merintis usahanya di bidang pers sejak mendirikan surat kabar harian PRIORITAS,

yang dibredel oleh pemerintah pada tgl. 29 Juni 1987 karena dinilai terlalu berani.

Pada tahun 1989, ia mengambil alih Media Indonesia, yang kini tercatat

sebagai surat kabar dengan oplah terbesar setelah Kompas di Indonesia. Oleh karena

kemajuan teknologi, Surya Paloh memutuskan untuk membangun sebuah televisi

berita mengikuti perkembangan teknologi dari media cetak ke media

elektronik.Metro TV bertujuan untuk menyebarkan berita dan informasi ke seluruh

pelosok Indonesia. Selain bermuatan berita, Metro TV juga menayangkan beragam

program informasi mengenai kemajuan teknologi, kesehatan, pengetahuan umum,

seni dan budaya, dan lainnya lagi guna mencerdaskan bangsa. Metro TV terdiri dari

70 % berita ( news ), yang ditayangkan dalam 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris, dan

Mandarin, ditambah dengan 30 % program non berita (non news) yang edukatif.

Metro TV mulai mengudara pada tanggal 25 November 2000 dengan 12 jam

tayang.Dan sejak 1 April 2001 Metro TV sudah mulai mengudara selama 24

jam.Metro TV dapat ditangkap secara teresterial di 280 kota yang tersebar di

Indonesia, yang dipancarkan dari 52 transmisi. Selain secara teresterial, siaran Metro

41

 

 

42

TV dapat tangkap melalui televisi kabel di seluruh Indonesia, melalui Satelit Palapa

2 ke seluruh negara-negara ASEAN, termasuk di Hongkong, Cina Selatan, India,

Taiwan, Macao, Papua New Guinea, dan sebagian Australia serta Jepang.

Metro TV melakukan kerjasama dengan beberapa televisi asing yaitu

kerjasama dalam pertukaran berita, kerjasama pengembangan tenaga kerja dan

banyak lagi. Stasiun televisi tersebut adalah CCTV, Channel 7 Australia, dan Voice

of America (VOA). Selain bekerjasama dengan stasiun televisi Internasional, Metro

TV juga memiliki Internasional kontributor yang tersebar di Jepang, China, USA,

dan Inggris. Dengan kerjasama internasional ini Metro TV berusaha untuk

memberikan sumber berita mengenai keadaan dalam negeri yang dapat dipercaya

dan komprehensif kepada dunia luar dan juga hal ini mendukung Metro TV untuk

menjadi media yang secara cepat, tepat dan cerdas dalam mendapatkan beritanya.

Metro TV juga memiliki 19 buah mobile satellite untuk dapat menayangkan

secara live kejadian-kejadian yang berlangsung setempat. Peralatan tersebut berupa :

- 12 buah mobil SNG ( Satelite News Gathering )

- 7 buah mobil ENG ( Electronic News Gathering )

3.1.2 VISI dan MISI

Untuk menjadi stasiun televisi Indonesia yang berbeda dengan dan menjadi

nomor satu dalam program beritanya, menyajikan program hiburan dan gaya hidup

yang berkualitas. Memberikan konsep unik dalam beriklan untuk mencapai loyalitas

dari pemirsa maupun pemasang iklan.

MISI

Untuk membangkitkan dan mempromosikan kemajuan Bangsa dan Negara

melalui suasana yang demokratis, agar unggul dalam kompetisi global, dengan

 

 

43

menjunjung tinggi moral dan etika.

Untuk memberikan nilai tambah di industri pertelevisian dengan memberikan

pandangan baru, mengembangkan penyajian informasi yang berbeda dan

memberikan hiburan yang berkualitas

Dapat mencapai kemajuan yang signifikan dengan membangun dan menambah

asset perusahaan, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para karyawannya

dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham.

3.1.3. LOGO & ARTI METRO TV

Gambar 3.1

LOGO 1 PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA (METRO TV)

Sumber : www.metrotvnews.com

Logo Metro TV dirancang tampil dalam citraan tipografis sekaligus citraan

gambar. Oleh karena itu komposisi visualnya merupakan gabungan antara tekstual

(diwakili huruf – huruf : M-E-T-R-T-V) dengan visual (diwakili simbol bidang elips

emas kepala burung elang). Elips emas dengan kepala burung elang pada tempat

diposisi huruf ”O”, dengan pertimbangan kesamaan struktur huruf ”O” dengan elips

emas, dan menjadi pemisah bentuk – bentuk teks M-E-T-R dengan T-V. Hal itu

mengingat, dirancang agar pelihat akan menangkap dan membaca sekaligus

melafalkan METR –TV sebagai METROTV.Logo Metro TV dalam kehadirannya

secara visual tidak saja dimaksudkan sebagai simbol informasi atau komunikasi

Metro TV secara institusi, tetapi berfungsi sebagai sarana pembangun image yang

 

 

44

cepat dan tepat dari masyarakat terhadap institusi Metro TV.

Melalui tampilan logo, masyarakat luas mendapatkan gerbang masuk, mengenal,

memahami serta meyakini visi, misi serta karakter Metro TV sebagai institusi. Logo

Metro TV dalam rancang rupa bentuknya berlandaskan pada hal – hal sebagai

berikut :

•Simpel, tidak rumit

•Memberi kesan global dan modern

•Menarik dilihat dan mudah diingat

• Dinamis dan lugas

• Berwibawa namun familiar

•Memenuhi syarat – syarat teknis dan estetis untuk aplikasi print, elektronik

dan filmis

•Memenuhi syarat teknis dan estetis untuk metamoforsis dan animatif.

Selain menampilkan unsur simbol tks / huruf, Metro TV menampilkan juga

simbol gambar yaitu : Bidang Elips dan Kepala Burung Elang.

1. Bidang Elips Emas Sebagai latar dasar teraan kepala burung elang,

merupakan proses metamoforsis atas beberapa bentuk, yaitu :

a) Bola Dunia

Sebagai simbol cakupan yang global dari sifat informasi, komunikasi dan

seluruh kiprah operasional institusi Metro TV.

b) Telur Emas

Sebagai simbol bold yang tampil penuh kewajaran. Telur juga merupakan

simbol kesempurnaan dan merupakan image suatu bentuk (institusi) yang

secara struktur kokoh, akurat dan artistik sedangkan tampilan emas adalah

 

 

45

sebagai simbol puncak prestasi dan puncak kualitas.

c) Elips

Sebagai simbol citraan lingkar (ring) benda planet, tampil miring kekanan

sebagai kesan bergerak, dinamis.Lingkar (ring) planet sendiri sebagai simbol

dunia cakrawala angkasa, satelit sesuatu yang erat berkait dengan citraan dunia

elektronik dan penyiaran.

d) Elang

Simbol kewibawaan, kemandirian, keluasan penjelajahan dan wawasan.Simbol

kejelian, awas, tajam, tangkas namun penuh keanggunan gerak hidupnya

anggun.

GAMBAR 3.2

STRUKTUR ORGANISASI PT. MEDIA TELEVISI INDONESIA

(METRO TV)

Sumber : Data Internal Perusahaan

 

 

46

1. Pemimpin Redaksi : adalah orang yang bertanggung jawab terhadap mekanisme

dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik

media massa yang dipimpinnya. Di surat kabar mana pun, Pemimpin Redaksi

menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak

sebagai jenderal atau komandan. Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas

penulisan dan isi Tajuk Rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk

Opinion). Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh

Redaktur Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang

Redaktur, bahkan seorang Reporter atau siapa pun — dengan seizin dan

sepengetahuan Pemimpin Redaksi— yang mampu menulisnya dengan

menyuarakan pendapat korannya mengenai suatu masalah aktual.

2. Head Of Data Analysis :Bagian Riset, Pustaka, dan Dokumentasi memiliki tugas

sebagai berikut:

1. Mencari data-data, artikel, tulisan yang dibutuhkan untuk sebuah penulisan

oleh reporter, redaktur, redaktur pelaksana, dan Pemimpin Perusahaan.

2. Mencari dan menata buku-buku yang berkaitan dengan tugas dan kerja para

wartawan

3. Menata majalah, surat kabar, dan tabloid setiap hari dan menyimpannya

dengan baik sesuai aturan

 

 

47

4. Melakukan kerja sama dengan bagian riset dan dokumentasi perusahaan

lainnya seperti barter majalah, koran, tabloid, dan buku.

5. Mengusulkan suatu berita kepada redaksi bila dalam melaksanaan tugas

menemukan data-data atau informasi penting

3. Head Of News Secretary : Seorang Sekretaris Redaksi memiliki tugas sebagai

berikut:

1. Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang

berkaitan dengan pemberitaan

2. Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau

pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja

3. Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensuport kebutuhan kerja

para wartawan dalam meliput satu acara yang mengharuskan membuat tanda

pengenal seperti menyiapkan

4. Menyediakan peralatan kerja redaksi seperti tape, batu baterei, kaset, alat

tulis, dan note book

5. Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang rapat.

6. Mengatur jadwal rapat redaksi: rapat perencanaan, rapat cheking, rapat final.

4. Head Of News Services :Di bawah Pemred biasanya ada Redaktur Pelaksana

(Redaktur Eksekutif, Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama

dengan Pemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung

aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.

5. Wakil Pemimpin Redaksi Soft News: Menggantikan tugas pimpinan redaksi

dalam mengawasi berita-berita ringan. Membantu pimpinan redaksi dalam

pengecekan kelengkapan penerbitan yang membawahi :

 

 

48

- Head Of Current Afair :

Tugas :

1. Memastikan kelancaran produksi berita current affairs & documentary.

2. Memastikan seluruh kegiatan peliputan dan produksi berita baik current

affairs, Special event, documentary maupun infotainment berjalan lancer.

3. Mengembangkan program / produk yang dapat memberikan revenue bagi

perusahaan.

- Head Of News Magazine :

Tugas

1. Memastikan kelancaran Berita News Magazine dan keseluruhan data-data

untuk penayangan.

2. Memastikan keseluruhan persiapan penayangan News Magazine, mulai

dari konten dan topic yang akan di tayangkan.

3. Mecari ide dan konsep dalam setiap episode penayangan, hal ini lebih di

adakan kerjasama dengan tim produksi

6. Wakil Pemimpin Redaksi Berita Hard News :Menggantikan tugas pimpinan

redaksi dalam mengawasi berita-berita ringan. Membantu pimpinan redaksi

dalam pengecekan kelengkapan penerbitan yang membawahi

- Head Of News Production :

 

 

49

Adalah orang yang bertanggungjawab dalam pengawasan produksi penayangan

berita yang dimulai dari persiapan produksi sampai Pra Produksi, Proses

produksi, Paska Produksi.

- Head Of News Gathering :

Tugas :

1. Memastikan pasokan berita untuk setiap program berita, tersedia tepat

waktu dan tepat berita.

2. Memastikan proses peliputan berita oleh reporter, penulis berita dan

komentator sesuai dengan hasil rapat budget.

3. Memastikan ketepatan penempatan reporter, penulisan berita dan

komentator sesuai dengan topic liputan , baik untuk liputan yang bersifat

regular acara khusus.

4. Melakukan analisa terhadap laporan hasil liputan serta memberikan

masukan untuk hal – hal yang signifikan.

5. Melakukan pengawasan atas proses peliputan, baik untuk korlip / korkam

/ korda Live support / reporter / kameramen / koresponden / ENG live

report.

- Head Of News Talent : adalah orang yang bertanggungjawab dalam mengatur,

memilih, menjadwalkan pembaca berita yang akan membawakan acara berita

pada pelaksanaan produksi.

3.1.4. TARGET AUDIENCE

Target audience Metro TV adalah :

Gambar 3.3

 

 

50

Sumber: Data Internal Perusahaan

Keterangan:

M/F : Male / female ; Pria / Wanita

20+ : Umur di atas 20 tahun

Segment : Segmentasi dari pemirsa yang bisa dipilah-pilah berdasarkan

berbagai kategori seperti jenis kelamin, umur, domisili,

expenditure

Expenditur : Besarnya pengeluaran rata-rata per bulan oleh tiap individu untuk

memenuhi kebutuhannya dan tidak termasuk tabungan.

Expenditure terbagi dalam kelas-kelas:

A1 = di atas Rp 3.500.000 / bulan

A2 = Rp 2.500.001 – Rp 3.500.000 / bulan

B = Rp 1.750.001 – Rp 2.500.000 / bulan

C1 = Rp 1.250.001 – 1.750.000 / bulan

C2 = Rp 900.001 – Rp 1.250.000 / bulan

D = Rp 600.001 – Rp 900.000 / bulan

 

 

51

E = di bawah / sama dengan Rp 600.000 / bulan

3.1.5. BIRO - BIRO METRO TV

Untuk mempermudah koordinasi berbagai informasi antara kantor pusat

dengan daerah , saat ini Metro TV ada 6 kantor cabang biro yang terletak dikota –

kota besar, antara lain di daerah :

1. Biro Yogyakarta

2. Biro Medan

3. Biro Makasar

4. Biro Surabaya

5. Biro Bandung

6. Biro Pekan Baru

3.2. Profil Umum Program “8 Eleven Show”

Gambar 3.4 Logo 2. “8 Eleven Show”

Sumber: www.metrotvnews.com

Nama Program : “8 Eleven Show”

Audience : Dewasa, usia mulai 20 tahun

Hari /jam Tayang : Senin – Jumat, Pk.08.00-11.00 WIB

 

 

52

Genre :Variety Show1

IDE DASAR

1. Merancang tayangan tentang gaya hidup yang dileburkan dengan tayangan

berbasis berita ke dalam satu program

2. Menghadirkan tayangan berita pagi berbasis pemirsa yang bukan saja

informatif dan inspiratif tetapi juga menghibur.

3. Mengemas tayangan pagi dengan cara yang benar-benar berbeda, yaitu

menyampaikan berita dan informasi dengan memanfaatkan suasana café

dan dapurnya.

4. Melibatkan jejaring sosial seperti Twitter dan Facebook sebagai referensi

utama.

5. Menyatukan program-program yang sudah ada di METRO TV kedalam

satu tayangan pagi dengan format yang lebih lugas.

6. Menjadi wadah aspirasi dalam arti sebenarnya dgn menghadirkan mimbar

pemirsa baik langsung (hadir di studio) atau melalui teknologi (skype,

twitter dan facebook).

7. Mengajak pemirsa untuk menentukan beberapa topik untuk dibahas dalam

tayangan berikutnya.

                                                        1  Executive  Producer  dari  acara  “8  Eleven  Show”  mengatakan  program  ini  bergenre newstainment. Namun dari beberapa referensi bentuk ini menyerupai variety show, oleh sebab itu peneliti memutuskan untuk menggunakan istilah variety show di dalam penelitian ini.  

 

 

53

8. Menggambarkan Indonesia dengan menghadirkan laporan langsung dari

semua biro METRO TV di Indonesia.

FORMAT PROGRAM

1. Durasi tayangan 3 jam, 08.00-11.00 WIB.

2. Set tayangan utama memanfaatkan suasana café dan dapur, bisa diMETRO

TV atau juga dari tempat lain.

3. Jangan lupa livedari berbagai daerah untuk mengangkat isu terhangat dari

seluruh penjuru Indonesia

4. Pilihan topik berita dipilih dari perbincangan terhangat dari Media Massa

dan Internet seperti misalnya Trending Topics-nya Twitter.

5. Pengambilan angle kamera dibuat liar dan kreatif.

6. Narasumber dari berbagai kalangan. Mulai dari tokoh publik, politisi,

pejabat, selebritis dan yang lainnya.

7. Tayangan ini menggabungkan konsep buletin, talkshow dan hiburan ke

dalam satu program.

8. Talkshow dilakukan dengan memanfaatkan suasana café dan dapur,

misalnya : mewawancarai narasumber sambil memasak atau membuat

kopi.

9. Buletin merupakan intermezo dari bincang-bincang atau cooking activity.

Sifatnya lebih ke news flash, kalo bisa anchorless.

 

 

54

10. Hiburan bisa diformat ke dalam jokes2 yang segar dan berkelas atau juga

sekali-sekali menggunakan musik sebagai teaser in dan out

11. Musik yang dipilih adalah musik AB yang legend atau benar-benar hits dan

tetap memasukkan unsur-unsur news didalamnya.

12. Membutuhkan presenter yang lugas, bagian dari anchor METRO TV dan

bisa memasak.

CONTENT PROGRAM

1. Trending Topics yang berkembang di masyarakat baik dari Internet,

Interaktif dan juga Editorial Redaksi METRO TV (Most Popular Topics)

mulai dari politik populer sampai ke film yang lg diperbincangkan

2. Life is Good!, yaitu topik topik yang berhubungan dengan gaya hidup dan

kehidupan urban

3. Money and Business, yaitu topik seputar tips pengelolaan keuangan,

inspirasi bisnis, analisa market dan informasi aktual ekonomi

4. Food and Recipes, Parenting, Technology, Fashion, Healthy Living

5. Inspiration, yaitu topik-topik yang menginspirasi baik dari cerita individu

ataupun peristiwa

6. Public Issues, yaitu topik yang berhubungan dengan permasalahan dan

pencapaian publik dari berbagai daerah di Indonesia.

7. Indonesian’s Cultures and Showbiz

 

 

55

8. Informasi populer dari mancanegara terutama dunia barat dan mandarin,

yang disampaikan dengan bahasa Inggris dan Mandarin

9. Berbagai sisi lain dari kehidupan masyarakat

10. And Many of Jokes and Humors!

RUNDOWN ACARA

1. Segmen “Food Talks” : Perbincangan tentang topik apapun dan dengan

narasumber apapun, yang dilakukan di set kafe dan dapurnya. Misal,

mengundang tokoh politik atau pejabat negara seperti Mari Elka Pangestu

berbicara tentang Gilanya Harga Daging sambil mengajak beliau memasak.

Bisa juga mengajak Qori Sandiarova berbicara tentang kritikan tajam pada

dirinya sambil mencicipi cookies dan ditemani hot chocolate.

2. Segmen “Popular Topics” : Sajian informasi 10 berita paling populer hari ini

yang diambil dari Trending Topics-nya Twitter, Facebook Group Discussion,

Telefon Interaktif, dan juga informasi popular pilihan redaksi METRO TV.

Informasi yang dibahas tidak melulu politik tapi bisa menyentuh bidang

lainnya.

3. Segmen “Indonesia LIVE!” : Laporan livepartisipatif dari berbagai daerah di

Indonesia tentang isu terhangat di daerahnya masing-masing. Materinya bisa

saja tentang permasalahan publik hingga ke pencapaian yang membanggakan

atau peristiwa daerah yang “sangat” menarik. Misalnya laporan live dari

sekolah yang kondisinya memprihatinkan atau dari laboratorium tempat

mahasiswa melakukan percobaan tentang robotika

 

 

56

4. Segmen “Citizen Journalist” : Menayangkan video atau foto-foto amatir dari

pemirsa tentang topik-topik yang dianggap penting, menarik, atau bahkan

hanya sekedar lucu

5. Segmen “Your Money” : Informasi tentang Keuangan dan Bisnis Populer, Isu

dan Rumor Ekonomi dan Analisa Pasar Saham. Update pasar saham bisa

dilakukan kapan saja.

6. Segmen “Its About Life”, “Technolvaganza”, “Fashionista”, “Showbiz”,

“Healthy is Yours”, “Parenting” dibawakan tiap hari secara bergantian

tergantung pilihan produser dan permintaan pemirsa. Segmen ini bisa

dibawakan dalam bentuk perbincangan atau kumpulan paket-paket informasi.

7. Segmen “News Update” : Informasi terkini dan penting yang dibawakan

secara Anchorless 2dan diperlakukan sebagai intermezzo program.

8. Segmen “Your Real Aspiration” : Semacam mimbar bebas bagi pemirsa atau

penonton program untuk menyampaikan aspirasinya tentang apapun yang

dianggap menarik.

9. Segmen “Mandarin dan Western” : Berita dibawakan lebih casual

menggunakan bahasanya masing-masing.

10. Segmen “Laugh is Health” : Intermezzo sentilan-sentilan, homor atau jokes.

Formatnya perlu dipikirkan lebih lanjut.

                                                        2 Yang dimaksud dengan anchorless adalah berita dibawakan bukan oleh pembaca berita khusus tetapi disampaikan oleh pembawa acara tersebut. 

 

 

57

TODAYS ISSUES

1. Kilasan isu-isu hari ini. Sumber dari Berita Terpopuler Yahoo.Com,

MSN.Com, MetroTVNews.Com, Twitter , Facebook Fan Page. Dibacakan

dengan durasi cepat, 30 detik per berita. Backsound Music High Tempo.

3.3. Pendekatan Penelitian

Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk

mengungkapakan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan

terarah. Agara tujuan penelitian ini untuk dapat mengeatahui bagaimana analisis

strategi produksi program variety show “8 Eleven Show” di METRO TV dalam

meningkatkan kualitas program, maka pemeliti menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

diamati. (Moleong, 2005: hal 3)

Penelitian kualitatif lebih menggunakan perspektif enemik. Pengumpulan

data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai

dengan bahasa, pandangan informan. Penelitian ini berangkat dari penggalian data

berupa pandangan informan dalam bentuk cerita rinci atau asli mereka (Hamidi,

2004: 14).Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan prosedur pemecahan

masalah yang yang diselidiki dengan jalan menggambarkan keadaan pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak sekarang.Peneliti kualitatif tidak

menggunakan model-model matematik, statistik, atau komputer.Secara fundamental,

penelitian kualitatif bertujuan menganalisa suatu bentuk situasi, konten dan aksi

 

 

58

social dibandingkan membuatnya menjadi subjek yang matematis atau bentuk formal

lainnya (Lindlof and Taylor, 2002: 18). Proses penelitian dimulai dengan menyusun

asumsi dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan

aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Asumsi dan aturan berpikir

tersebut selanjutnya diterapkan secara sistematis dalam pengumpulan dan

pengolahan data untuk memberikan penjelasan dan argumentasi.

3.4. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif yang menyajikan gambaran

yang lengkap latar social dan hubungan dengan apa yang didapat dari penelitian.

Selain itu penelitian ini biasanya ditujukan untuk menghadirkan penjelasan yang

lebih terperinci mengenai gejala social sebagaimana yang telah dimaksudkan di

dalam sub bab permasalahan penelitian. (Malo, 1999: 37-38).

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang terbatas pada usaha

mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya.

(Nawawi, 1996: 1996: 24).Penelitian deskriptif merupakan peneltian hanyalah

memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidka mencari ataumenjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Ciri lain penelitian

deskriptif ialah bertitik berat pada observasi dan suasana ilmiah (naturalis setting)

peneliti bertindak sebagai pengamat. (Isssac and Michael, 1981: 46)

Karakteristik penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.Hal itu disebabkan oleh adanya

penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan

menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Pada penulisan laporan demikian,

 

 

59

penulis dalam menganalisa data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin

dalam bentuk aslinya. (Moleong, 2005: 11).

Dengan demikian perilaku pengamat, pada kategori atau tahapan ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara deskriptif mengenai gejala-gejala

atau penampilan fisik reaksi, tindakan, serta situasi yang dilakukan oleh penulis

dalam kapasitasnya sebagai instrumen. Laporan penilitian akan berisi kutipan-

kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut

mungkin berasal dari wawancara, catatan lapangan, hasil rekaman dialog.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Menurut Moleong, tehnik penelitian sebagai salah satu bagian penelitian

merupakan salah satu unsur yang sangat terpenting. Sedangkan menurut Loftland

sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain-lain. (Moleong, 2005:

11)

3.5.1. Data Primer

Data primer diperoleh dari pemahaman yang lebih mengenai permasalahan

bagaimana analisis strategi produksi program variety show“8 Eleven Show” di

METRO TV dalam meningkatkan kualitas, penelitian ini melakukan wawancara dan

jawaban terbuka sesuai dengan argumentasi informan seoerti Executive Produser,

News Produser dan Presenter. Wawancara dengan informan dari pihak Program “8

Eleven Show”METRO TV dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat

 

 

60

antara informan dan peneliti melalui perjanjian yang bertempat di Studio METRO

TV, Jln. Pilar Mas Raya Kav.A-D, Kedoya-Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

3.5.2. Data Sekunder

Untuk mencatat percakapan wawancara menggunakan alat Bantu berupa

perekam suara (tape recorder). Selain wawancara, penggunaan data sekunder lain

juga digunakan seperti : data tertulis di tempat penelitian atau data-data yang didapat

dari METRO TV tersebut dan melakukan observasi untuk memberikan kemudahan

bagi peneliti untuk menyempurnakan sebagai penelitian.

3.6. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke

dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan

penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analistis,

menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi dimensi –dimensi

uraian. Sedangkan Bogdan dan Taylor mendefinisikan analisis data sebagai proses

yang terinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis kerja

(ide) seperti yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan

pada tema dan hipotesis kerja itu. (Moleong, 2005: 280). Analisis datapada penelitian

ini adalah dengan melakukan tehnik deskriptif denganmelakukan model interaktif,

mulai dengan pengumpulan data (primer dan sekunder) reduksi data, penyajian data

(kategori dan coding), kesimpulan dan verifikasi data narasumber, maupun company

profile, struktur organisasi, table, dan grafik data. (Neuman, 1997: 427)

 

 

61

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang dituliskan dalam catatan

lapangan, dokumen pribadi, dokumen Resmi, gambar, foto dan sebagainya.

(Moleong, 2005: 247)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis (methode off

narrative analysis). Inti dari metode ini adalah kemampuannya untuk memahami

identitas dan pandangan dunia seorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi)

yang ia dengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari (baik dalam

bentuk gossip, berita, fakta, analisis dan sebagainya, karena semua itu dapat disebut

sebagai ‘cerita’). Fokus penelitian dari metode ini adalah “cerita-cerita yang

didengarkan” di dalam pengalaman kehidupan manusia sehari-hari.Di dalam cerita

atau narasi, kompleksitas cultural kehidupan masyarakat ditangkap dan dituturkan

dalam bahasa.Dalam arti ini cerita bukan hanya menjadi cerita saja, melainkan

menjadi bagian dari penelitian untuk memahami manusia dan dunianya secara tetap

membandingkan satu dengan data yang lainnya, dan kemudian secara tetap

membandingkan kategori lainnya. (Webster dan Metrova, 2007: 13)

Hasil wawancara mendalam terhadap informan, dikategorikan dalam kategori

analisis, yaitu:

1. Konsep dan perencanaan program “8 Eleven Show”

2. Segementasi, targeting dan positioning

3. Strategi produksi program “8 Eleven Show”

 

 

62

3.7. Metode Pemilihan Informan

Dalam metode penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara

mendalam selalu terkait dengan narasumber penelitian atau dalam penelitian

kualitatif disebut dengan informan. (Mulyana dan Solatun, 2008: hal 6). Menurut

Lexy Meleong, informan adalah orang yang diamnfaatkan untuk memberikan

informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, informan harus

mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Ia berkewajiban secara

sukarela menjadi anggota tim dengan kebaikkan dan kesukarelaan tentang nilai-nilai,

sikap, bangunan, dan kebudayaan yang menjadi latar penelitian tersebut. (Moleong,

2005: 132).

Kegunaaan informan bagi peneliti adalah membantu agar secepatnya dan

tetap teliti mungkin dapat membemkan diri dalam konteks setempat terutama bagi

peneliti yang belum mengalami latihan etnografi, di samping itu pemanfaatan

informan bagi peneliti ialah agar dalam waktu singkat banyak informan yang

terjaring. (Moleong, 2005: 132)

Dalam penelitian ini informan yang diambil berdasarkan jabatan strategis dan

krusial dalam produksi program-program acara yang ada di program “8 Eleven

Show”METRO TV. Jumlah Informan dalam yang akan digunakan dalam penelitian

berjumalah 3 orang yang tentu berkaitan secara langsung dengan proses produksi

program, mulai dari konseptor hingga news produser yang bertanggung jawab

langsung terhadap konten yang disiarkan. Pemilihan Informan, meliputi:

1. Executive Producer“8 Eleven Show”

Alasan penetapan informan ini karena beliau adalah seorang yang

mengepalai seluruh tim kerja program “8 Eleven Show”. Selaku

 

 

63

pimpinan teratas di program ini ia juga bertanggung jawab terhadap

segala sesuatunya yang berkaitan dengan program “8 Eleven Show”.

2. News Producer

Ia bertanggung jawab dalam pemilihan konten berita yang akan

menjadi suguhan utama di program “8 Eleven Show”.

3. Production Producer

Bertanggung jawab mengawasi seluruh proses produksi dan

pascaproduksi. Ia juga melakukan koordinasi dengan Executive

Producer dan News Producer untuk menduskusikan konten dan

kemasan program.

3.8. Keabsahan Penelitian

Banyak hasi lpenelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa

hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian

kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi

mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apaagi tanpa

kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi akurasi

dari penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan

data, yaitu: (Bryman, 2008: hal 376)

A. Kredibilitas (Credibility), yaitu apakah proses dan hasil penelitian dapat

diiterima atau dipercaya. Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya

menggatikan konsep validitas internal dari non-kualitatif . Dalam menguji

 

 

64

keabsahan data peneliti menggunakan teknik observasi secara terus

menerus dan sungguh-sungguh, sehingga peneliti semakin mendalami

fenomena social yang diteliti seperti apa adanya. Peneliti juga melakukan

transkrip dari wawancara, kemudian coding ke dalam tahapan coding,

mulai dari open coding, axial coding dan selective coding, sehingga bisa

dianalisis dengan akurat.

B. Transferabilitas (Transferabilty), yaitu apakah hasil penelitian ini dapat

diterapkan pada situasi yang lain. Konsep validitas itu menyatakan bahwa

generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua

konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh

pada sample yang secara representative mewakili yang populasi itu.

Dalam penelitian ini kualitas transferability menyajikan data deskriptif

lebih lengkap, misalnya melalui latar belakang informan, jawaban dari

pertanyaan wawancara, peran informan dalam perusahaan dan lain-lain.

C. Ketergantungan (Dependability), yaitu apakah hasil penelitian mengacu

pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan

menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik

kesimpulan. Pada penelitian ini dapat dikatakan dependability atau

ketergantungan pada penelitian in dilakukan secara cermatdan berhati-

hati menggunakan data yang dapat dipercaya. Serta secara konsisten

dapat mendapatkan data dari wawancara langsung ataupun observasi

langsung darilapangan. Kemudian penelitian ini ditarik kesimpulannya

dengan menggunakan metode penelitian yang tepat.

 

 

65

D. Konfirmabilitas (Confirmability), yaitu apakah hasil penelitian dapat

dibutktikan kebenarannya di mana hasil penelitian sesuai dengan data

yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini

dilakukan dengan memperlihatkan hasil penelitian pada informan yang

kemudian dikonfirmasikan oleh informan agar hasil dapat lebih objektif.

3.9. Kelemahan dan keterbatasan Penelitian

Setiap penelitian untuk pemula memiliki beberapa kelemahan dan

keterbatasan yang bisa membuat penelitian ini tidak sebagaimana yang diinginkan.

Keterbatasan dan kelemahan yakni:

1. Jawaban yang disampaikan informan terkadang ada beberapa yang

kurang konkrit dan ada beberapa istilah media yang tidak diketahui

peneliti.