bab iii hasil penelitian dan pembahasanrepository.unika.ac.id/15739/4/13.20.0030 ernest...
TRANSCRIPT
45
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sebelum membahas hasil penelitian tentang peran kepolisian dalam
menangani pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pelajar di Kota Cirebon,
dibawah ini akan dijelaskan terlebih dahulu gambaran umum Polres Cirebon Kota
dan peran polisi lalu lintas Polres Cirebon Kota dalam menangani pelanggaran
lalu lintas yang dilakukan oleh pelajar.
A. Gambaran Umum tentang Polres Cirebon Kota
Kota Cirebon merupakan salah satu kota di Indonesia yang mempunyai
kepolisian resor kota berupa Polres. Menurut Bapak Iptu Edi Supeno sebagai
Kaur Bin Ops Satlantas Polres Cirebon Kota mengatakan “gedung utama
kantor Polres Cirebon Kota mewarisi peninggalan Belanda yang pada jaman
dahulu adalah rumah sakit tentara Belanda”.29
Jumlah penduduk Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon adalah
719,983 jiwa dengan perincian sebagai berikut:
JENIS KELAMIN JUMLAH
Laki-Laki 361,038 jiwa
Perempuan 358,945 jiwa
Bertambahnya jumlah penduduk di wilayah Hukum Polres Cirebon
Kota akan menyebabkan pula kepada semakin meningkatnya kepadatan
penduduk, dimana dari 37,36 Km2 luas wilayah Kota Cirebon kepadatan
penduduknya rata-rata 9.414 orang/Km2, sehingga dengan demikian dapat
menimbulkan berbagai dilema serta permasalahan diantaranya pengangguran
29 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno tanggal 10 Juli 2017
46
yang dapat menimbulkan dampak negatif seperti meningkatnya gangguan
kamtibmas khususnya tindak kriminalitas di wilayah Hukum Cirebon Kota.
Wilayah Hukum Polres Cirebon Kota membawahi wilayah
Adminsiratif Kota Cirebon dan 6 (Enam) Kecamatan di Kab. Cirebon
diantaranya Kec. Kedawung, Kec. Tengah Tani, Kec. Gunungjati,
Kec.Kapetakan, Kec. Suranenggala dan Kec. Mundu, jika ditinjau dari segi
ASTA GATRA secara umum mempunyai karakteristik yang berbeda di Jawa
Barat. Kondisi ini tentunya akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas
Polres Cirebon kota beserta Jajarannya.
1. Wilayah Hukum.
Polres Cirebon kota terdiri dari 7 Polsekta dan 1 KPC Secara
Administratip Cirebon kota memiliki 5 Kecamatan dan 22 Kelurahan
sedangkan Kab.Cirebon memiliki 6 Kecamatan dan 61 Desa yaitu :
a. Polsekta Cirebon Utara Barat membawahi :
1) Kecamatan Kejaksan dengan 4 Kelurahan.
2) Kecamatan Kesambi dengan 5 Kelurahan.
b. Polsekta Cirebon Selatan Timur membawahi :
1) Kecamatan Pekalipan dengan 4 Kelurahan.
2) Kecamatan Harjamukti dengan 5 Kelurahan.
3) KPC Cirebon merupakan daerah kerja Pelabuhan II Muara Jati
Cirebon yang administrasinya berada di Kelurahan Panjunan.
c. Polsekta Cirebon Lemahwungkuk membawahi Kecamatan Lemah
Wungkuk dengan 4 Kelurahan.
47
1) Polsek Kedawung Membawahi :
a) Kecamatan Tengah Tani dengan 8 Desa
b) Kecamatan Kedawung dengan 8 Desa
2) Polsek Mundu Membawahi :
Kecamatan Mundu dengan 12 desa
3) Polsek Gunungjati Membawahi :
Kecamatan Gunung Jati dengan 15 Desa
4) Polsek Kapetakan Membawahi :
a) Kecamatan Kapetakan dengan 9 Desa
b) Kecamatan Suranenggala dengan 9 Desa
2. Pertahanan dan Keamanan
a. Kesatuan Atas: Polda Jabar
b. Kesatuan samping:
1) Korem 063/SGJ Cirebon.
2) Kodim 0614 Cirebon.
3) Den Pom III/3 SLW Cirebon.
4) Yon Arhanudse 14 Cirebon.
5) Lanal Cirebon.
6) Pos Lanud Penggung Cirebon.
7) Den C Brimob Polda Jabar.
8) Dit Pol Air Polda Jabar
c. Kesatuan Kebawah:
1) Polsekta Cirebon Utara - Barat.
48
2) Polsekta Cirebon Selatan - Timur.
3) KPC Cirebon.
4) Polsek Kedawung
5) Polsek Gunung Jati
6) Polsek Kapetakan
7) Polsek Mundu
8) Polsek Lemahwungkuk
.
3. Struktur Organisasi Polresta Cirebon
Bagan 3.1
Struktur organisasi Polres Cirebon Kota
Sumber : Satlantas Polres Cirebon Kota
Berdasarkan bagan diatas maka tugas dari Satlantas adalah sebagai
unsur pelaksana tugas pokok dimana berdasarkan pasal 59 ayat 2 Peraturan
49
Kapolri Nomor: 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kepolisian Resort dan Kepolisian Sektor adalah melaksanakan Turjawali
(pengaturan, penjagaan pengawalan, patrol) lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas (Dikmaslantas), pelayanan registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan
penegakan hukum di bidang lalu lintas. Dalam melaksanakan tugasnya,
berdasarkan Pasal 59 ayat (2) Peraturan Kapolri Nomor : 23 tahun 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Resort dan Kepolisian
Sektor, Satlantas Polres Cirebon Kota menyelanggarakan beberapa fungsi
yaitu:
1. Pembinaan lalu lintas kepolisian;
2. Pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral,
Dikmaslantas dan Pengkajian masalah di bidang lalu lintas;
3. Pelaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka
penegakan hukum dan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu
lintas (Kamseltibcarlantas);
4. Pelayanan administrasi registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta
pengemudi;
5. Pembinaan partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral,
Dikmaslantas dan Pengkajian masalah di bidang lalu lintas;
6. Pengamanan dan penyelamatan masyarakat pengguna jalan;
7. Perawatan dan pemeliharaan peralata dan kendaraan.
50
Sedangkan struktur organisasi dari Satlantas Polres Cirebon Kota
berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tanggal 30 September
2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Resort dan
Kepolisian Sektor adalah:
Bagan 3.2
Struktur Organisasi Satlantas Polres Cirebon Kota
Sumber : Satlantas Polres Cirebon Kota
Berdasarkan wawancara dengan Iptu Edi Supeno selaku Kaur Bin Ops
Lantas Polres Cirebon Kota maka dalam bagan 3.2 diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:30
30 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno, 12 Juli 2017
51
1. Kasatlantas bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas sehari-hari dan
memberikan laporan kepada Kapolres melalui Kabag Ops atau
Wakapolres.
2. Kaur Bin Ops bertanggung jawab kepada Kasatlantas dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari anggota dilapangan maupun di kantor.Kaur
Bin Ops dibantu oleh Bintara Administrasi dan Bintara Urusan Umum.
3. Kaurmintu adalah Kepala urusan administrasi dan ketatausahaan yang
bertugas mengurus administrasi dan ketatausahaan termasuk pelayanan
keuangan Satlantas yang berada dibawah Kaur Bin Ops. Dalam tugasnya
Kaurmintu dibantu Bintara Administrasi.
4. Kanit Dikyasa adalah unsur pelaksana tugas pokok dibawah
Kasatlanatas yang salah satu tugasnya melaksanakan pembinaan
partisipasi masyarakat melalui kerja sama lintas sektoral.
5. Kanit Turjawali pelaksana tugas pokok yang bertugas melaksanakan
kegiatan turjawali dan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas dan
rangka penegakan hukum.
6. Kanit Laka Lantas membawahi urusan kecelakaan lalu lintas dan
administrasi kecelakaan yang dalam tugasnya dibantu oleh Unit Laka.
7. Kanit Regident bertugas dibawah Kasatlantas dan salah satu tugasnya
menyelenggarakan pelayanan sarana identifikasi pengemudi kendaraan
bermotor berupa SIM, STNK, BPKB.
52
B. Bentuk dan Data Pelanggaran Lalu Lintas
Pelanggaran lalu lintas di jalan raya sudah tidak sulit lagi ditemukan,
menurut Iptu Edi Supeno:
“Pelanggaran yang terjadi saat ini berbeda dengan jaman dahulu, saat
ini pelanggar sangat banyak ditemui dan dalam penindakannya terkesan
menjengkelkan karena pelanggar banyak mengulangi pelanggaran yang
sama. Adapun bentuk-bentuk pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi
berupa berkendara tidak menggunakan helm, kendaraan tidak sesuai
standart; belum/tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK dan tidak
menaati rambu lalu lintas misalnya melanggar lampu rambu lalu
lintas”.31
31 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno, tanggal 12 Juli 2017
53
Berikut ini merupakan data pelanggaran lalu lintas yang ditinjau dari segi profesi:
Tabel 3.1
Pelanggaran Lalu Lintas dari Segi Profesi
NO TAHUN JUMLAH PNS KARYAWAN
SWASTA MAHASISWA PELAJAR PENGEMUDI TNI/ POLRI LAIN-LAIN
1 2012 26.970 746 10.573 2.487 1.230 3.478 0 8.456
2 2013 19.940 451 9.547 1.133 991 2.140 0 5.678
3 2014 25.371 512 12.214 2.675 1.240 2.610 0 6.120
4 2015 29.694 841 14.253 2.548 1.342 4.218 0 6.492
5 2016 28.576 547 13.470 1.345 1.021 5.784 0 6.409
Sumber : Satlantas Polres Cirebon Kota
54
Dilihat dari tabel diatas dalam kurun waktu lima tahun jumlah pelajar yang melakukan pelanggaran lalu lintas
berjumlah lebih dari seribu setiap tahunnya.
Tabel 3.2
Pelanggaran Lalu Lintas dari segi usia
NO TAHUN JUMLAH 10-15 16-30 31-40 41-50 51 KEATAS KET
1 2012 26.970 213 15.243 10065 1.234 215 26.970
2 2013 19.940 347 13.422 5123 945 103 19.940
3 2014 25.371 184 17.356 6475 1.102 254 25.371
4 2015 29.694 248 19.462 8452 1.247 285 29.694
5 2016 28.576 287 18.886 7945 1.198 262 28.578
Sumber : Satlantas Polres Cirebon Kota, 10 Juli 2017
Berdasarkan data tabel diatas jumlah pelanggar usia 16-30 tahun merupakan jumlah terbanyak pelanggar yang ditinjau
dari segi usia. Bentuk pelanggaran tersebut adalah berkendara tidak menggunakan helm, kendaraan tidak sesuai standart;
belum/tidak memiliki SIM, tidak membawa STNK dan tidak menaati rambu lalu lintas misalnya melanggar lampu rambu lalu
lintas.
55
Mengenai pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anak-anak dan
Pelajar tersebut, Iptu Edi Supeno menyatakan hal sebagai berikut:
Anak-anak atau Pelajar sering tidak menyadari bahaya yang mengintai
diri mereka jika melakukan pelanggaran lalu lintas. Sebagai contoh,
anak-anak sering tidak menggunakan helm. Padahal helm adalah alat
perlengkapan yang sangat vital saat seseorang mengendarai kendaraan
bermotor. Ketika terjadi kecelakaan, ketiadaan penggunaan helm sering
berakibat fatal sehingga menyebabkan gegar otak, luka bagian kepala
dll.32
Selain tidak menggunakan alat keselamatan berupa helm, hal yang
sering dilakukan Pelajar menurut Iptu Edi Supeno adalah sebagai berikut:
Pelajar juga sering melakukan variasi pada sepeda motor yang mereka
gunakan. Terkadang variasi ini menyebabkan standard keamanan
kendaraan bermotor dan hal ini juga menimbulkan bahaya keselamatan
diri mereka sendiri dan juga menyebabkan bahaya bagi keselamatan
orang lain33.
Namun sehubungan dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan
anak-anak dan Pelajar tersebut, Iptu Edi Supeno menyatakan hal sebagai
berikut:
Dari berbagai pelanggaran yang sering dilakukan Pelajar, hal yang
paling sering terjadi adalah tidak memiliki surat-surat yang dibutuhkan,
terutama SIM. Kebanyakan mereka tidak memiliki SIM karena
memang belum memiliki hak untuk itu. Umur mereka belum
mencukupi untuk memiliki SIM34.
Dari apa yang telah diungkapkan di atas, maka anak-anak atau pelajar
yang mengendarai kendaraan bermotor harus diberi pengertian bahwa mereka
belum memiliki hak untuk mengendarai kendaraan bermotor agar mereka
dapat terhindar dari kecelakaan dan dapat berakibat fatal baik bagi diri sendiri
maupun orang lain.
32 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno, tanggal 12 Juli 2017 33 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno, tanggal 12 Juli 2017 34 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno, tanggal 12 Juli 2017
56
C. Peran Kepolisian dalam Menangani Pelanggaran Lalu Lintas yang
Dilakukan oleh Pelajar
Untuk memberikan gambaran sejauh mana tugas yang telah
dilaksanakan oleh Sat Lantas Polres Cirebon Kota khususnya Unit Dikyasa
Sat Lantas dalam upaya menciptakan masyarakat yang tertib hukum dan
tertib berlalu lintas khususnya diwilayah hukum Polres Cirebon Kota, berikut
adalah gambaran jumlah personil dan sarana prasarana yang digunakan yang
informasinya diperoleh saat melakukan penelitian lapangan di Polres Cirebon
Kota:
1. Personil Dikyasa Lantas.
Tabel 3.3
Jumlah Personil Dikyasa Lantas
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
2. Materiil / Logistik.
a. Ranmor Dinas
1) 1 Unit Ran Roda-4 Kuda
2) 1 Unit Ran Roda-4 Mobil Penerangan Dikmas Lantas
b. Alut/Alsus.
1) 1 Buah Camera Digital (Swadaya)
2) 1 Set Perlengkapan di dalam Unit Mobil Penerangan Dikmas
Lantas
JUMLAH POLKI POLWAN PNS PHL DIKJUR KET
5 4 1 0 0 0 -
57
3) 1 Monitor Computer merk Lenovo, CPU merk Vortre dan
Printer Merk Epson type L120 (Swadaya)
4) 1 Buah Handy Cam merk Sony ( Swadaya)
3. Kamtibcar lantas
a. Kemacetan Lantas :
Diwilayah Cirebon Kota sampai saat ini tidak terjadi kemacetan lalu
lintas, namun pada jam-jam tertentu terjadi kepadatan arus dibeberapa
ruas jalan yang diakibatkan oleh keluar masuknya anak sekolah dan
karyawan / pegawai di Kota Cirebon.
b. Pelanggaran lalu lintas, Perbandingan Jenis pelanggaran :
Tabel 3.4
Perbandingan Jenis Pelanggaran
NO. URAIAN
PERBANDINGAN NAIK
(+)/
TURUN
(-) JUN-17 JUL-17
1. TATA CARA BERLALU
LINTAS
253 230 -
2. PERILAKU DAN KONDISI
PENGEMUDI
272 216 -
3. PERSYARATAN RANMOR 280 254 -
4. PERSYARATAN PENGEMUDI 251 214 -
JUMLAH 1056 914
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
58
c. Kecelakaan Lalu lintas, Perbandingan Jumlah kecelakaan:
Tabel 3.5
Perbandingan Jumlah Kecelakaan
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
4. Sasaran Prioritas Dikmas Lantas.
a. Setiap hari Minggu dilaksanakan Car Free Day, guna menciptakan
masyarakat kota Cirebon yang akan melaksanakan kegiatan olah raga
dan senam dapat berjalan dengan nyaman, aman, dan arus disekitar
lokasi tetap lancar.
b. Minggu ke I sampai minggu ke IV setiap hari melaksanakan kegiatan
Pelayanan masyarakat di sekolah-sekolah, lampu merah, tempat
keramaian, menyebrangkan anak-anak sekolah dan masyarakat yang
akan menyebrang jalan, dengan pola 6-8/pagi, pola siang dan pola
sore.
c. Minggu ke I sampai minggu ke IV setiap hari pada soreh hari jam
16.00 Wib s/d 17.30 Wib anggota Staf Lantas Polres Cirebon Kota
PERBANDINGAN NAIK (+)/
TURUN (-
)
TRE
ND
% URAIAN JUNI-17 JULI-17
JML LAKA 27 46 - 10%
MD 2 2 - 55%
LB 2 1 - %
LR 32 67 - 15%
MATERIL (Rp) Rp.40.400.000,- Rp.30.050.000,- - 50%
59
melaksanakan Jaga rawan sore ditempat tempat keramaian seperti
pertokaan, Mall dan persimpangan yang rawan padat arus.
d. Minggu I sampai Minggu ke IV melaksanakan kegiatan masyarakat
terorganisir dan tidak terorganisir agar dapat menekan angka
kecelakaan pada saat pelaksanaan aktifitas sehari-hari dan tampak
tertib dapat mematuhi peraturan lalu lintas diwilayah hukum Polres
Cirebon Kota.
e. Minggu ke I sampai dengan Minggu ke IV, Setiap hari kerja Unit
Dikyasa Satuan Lantas Polres Cirebon Kota melaksanakan kegiatan
penerangan keliling dengan unit kendaraan dikmas lantas kepada
masyarakat pengguna jalan melalui kegiatan pagi hari yaitu mengikuti
Pola 6-8 (dari jam 06.00 – 08.00 Wib) dan kegiatan pada sore hari
yaitu Gatur Sore (dari jam 16.00 – 17.30 Wib).
5. Pelaksanaan dan Hasil yang Dicapai yakni Dikmas lantas terhadap
masyarakat umum.
a. Para pelajar di Kota Cirebon mentaati peraturan lalu lintas dan dapat
menekan angka kecelakaan lalu lintas serta pelanggaran lalu lintas.
b. Para siswa-siswi Taman kanak-kanak dan PAUD di Kota Cirebon
dapat mengenal secara dini rambu-rambu lalu lintas dan peraturan lalu
lintas.
c. Para siswa-siswi SMP/SMA agar mengerti dan memahami tentang
tertib berlalu lintas di jalan raya tentang gerakan pengaturan lalu lintas
60
dan disiplin dalam mengenal secara dini rambu – rambu lalu lintas /
peraturan lalu lintas.
d. Para Mahasiswa/mahasiswi agar dapat memahami dan mengerti serta
mentaati peraturan undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan, sehingga mereka dapat tertib dijalan dan
disiplin diri serta menjadi contoh bagi pengguna jalan lainnya.
e. Adanya keterpaduan dan sinergitas didalam pelaksanaan tugas di
lapangan sehingga terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Cirebon Kota.
f. Para pengguna jalan di Cirebon Kota mentaati peraturan Lalu Lintas
agar dapat menekan angka kecelakaan Lalu Lintas dan Pelanggaran
Lalu Lintas.
g. Dikmas lantas terhadap masyarakat terorganisir dan tidak terorganisir,
agar masyarakat dapat meningkatkan disiplin diri dalam berkendara di
jalan raya dan para pengguna jalan dalam berlalu lintas dapat
mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku dan mengunakan helm
standar baik yang mengemudikan maupun penumpang yang di
bonceng.
Dalam melaksanakan peran dikyasa tersebut, unsur Kamsel (keamanan
dan keselamatan) lalu lintas Satlantas Polres Cirebon Kota juga mengadakan
sosialisasi dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan beberapa
program yaitu:
61
Tabel 3.6
Program dan Kegiatan Lalu Lintas
N
O KESATUAN
PROGRAM DAN
KEGIATAN
LALU LINTAS JENIS PROGRAM JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 POLRES
CIREBON
KOTA
15 Program Giat
Dikmas 1. Polsanak
Menerima
Kunjungan/Berkunjung TK &
SD
2. PKS Pelatihan, Pelantikan & Diklat
PKS/Pocil
3. Police Go To
School/Campus
Penyuluhan ke Sekolah
khususnya (SMP)
4. Safety Riding Cara Aman dalam berkendara
(Club Motor)
5. Traffic Board Himbauan Kamseltibcar
Lantas
6. Kampanye
Keselamatan
Lantas
Kampanye Keselamatan
Lantas/Penling
7. TMC Media Sosial & Forum Lantas
8. KTL Pengamanan & Penertiban
pemakai Jalan
9. Sekolah
Mengemudi Bimbel Ujian Teori SIM
10. Taman Lantas Pengenalan Rambu & Marka
Jalan
11. Saka Bhayangkara Pelatihan
12. Cara Aman ke
sekolah Pembinaan Krida Lantas
13. Kelompok
Komunitas
Penyuluhan dan Pengarahan
Lantas
14. Sarang Survey Kamsel Angkutan
15. Prasjal Pengecekan Sarana &
Prasarana
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
62
Tabel 3.7
Kegiatan Bersama Instansi Terkait
NO KESATUAN JUMLAH KET
KEGIATAN INSTANSI
TERKAIT
PESERTA
1 2 3 4 5 6
1. Polres Cirebon
Kota
Polisi Sahabat
Anak (Polsanak)
1. SDN
Karyamulya.
2. Anak-anak
yang
menghadiri
Expo Police
Ciko di Jalan
Siliwangi.
+2.025 Orang
Patroli Keamanan
Sekolah (PKS)
Nihil
Go to
School/Campus 1. SMK Patriot
Cirebon.
2. SMAN 1
Kota
Cirebon.
3. SMAN 6
Kota
Cirebon.
4. SMK
Wahidin
Kabupaten
Cirebon.
5. SMAN 3
Kota
Cirebon.
6. SMKN 1
Gunung Jati
Kabupaten
Cirebon.
7. SMA Santa
Maria Kota
Cirebon.
8. SMPN 1
Gunung Jati
+2.150 Orang
63
Kabupaten
Cirebon.
9. SMAN 1
Suranenggala
Kabupaten
Cirebon.
Safety Riding Nihil +50 Orang
Traffic Board Himbauan,
Contoh
Pelanggaran
dan Tata Tertib
dalam berlalu
lintas
Masyarakat
Pengguna
Jalan (yang
Melewati
Simpang 4
Kejaksan &
Bundaran
Grage)
Kampanye
Keselamatan
Nihil -
Traffic
Management
Centre Nihil
-
Kawasan Tertib
Lalulintas (Ktl)
Penertiban
kawasan KTL
di Wilayah
Hukum Polres
Cirebon Kota
dengan Pola
Jaga/Gatur
Pagi, Siang,
dan Sore dan
juga
penertiban
dengan
tindakan
Tilang.
-
Sekolah
Mengemudi
Nihil -
Taman Lalu
Lintas
Nihil -
Saka
Bhayangkara
IAIN Syekh
Nurjati Kota
Cirebon
+100 Orang
Cara Aman
Kesekolah
Sekolah-
sekolah wilayah
hukum Polres
Cirebon Kota
(Pola 68)
-
Dikmas Dibidang
Keamanan 1. Kommunitas
Pencak Silat
+3.500 Orang
64
Dengan
Kelompok
Komunitas
Merpati
Putih.
2. Kommunitas
Free Style
BMX.
3. Kommunitas
Free Style
BMX dan
Paguyuban
Bikers
Cirebon
Kota.
Sarang Nihil -
Prasjal 1. Pola Pagi,
Siang &
Sore
Wilkum Res
Cirebon
Kota.
2. Car Free
Day Jl.
Siliwangi
Kota
Cirebon.
-
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota juga mengadakan program
pencegahan kecelakaan lalu lintas sebagai berikut:
65
Tabel 3.8
Program Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas
N
O
JENIS
PROGRAM SASARAN TINDAKAN KET
1 2 3 4 5
1
Gatur Pola 6-
8
Masy. Pengguna jalan,
Sekolah-sekolah, daerah
rawan Laka, Macet &
Padat Arus
Penjagaan dan Pengaturan
Pada pagi hari dari jam
06.00 – 08.00 Wib.
2 Gatur Rawan
Sore
Masy. Pengguna jalan,
daerah rawan Laka, Macet
& Padat Arus
Penjagaan dan Pengaturan
Pada Siang dan sore hari dari
jam 12.00-13.00 dan 16.00-
18.00 Wib.
3 Penerangan
Keliling
Masy. Pengguna jalan
(Kawasan Tertib
Lalulintas dan Pusat-pusat
keramaian)
Penerangan keliling melalui
kendaraan Unit Penerangan
lalu Lintas dilaksanakan
pada pagi hari saat pola 6-8
dan sore hari pada saat gatur
sore hari, agar masyarakat
pengguna jalan berhati2 dan
tertib dijalan raya.
4 Dikmas
Lantas
Masyarakat terorganisir
dan tidak terorganisir
Penyuluhan dan pembinaan
masyarakat pada lokasi
Binaan Polmas Lantas.
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
Polres Cirebon Kota dalam rangka menanamkan kesadaran tertib lalu
lintas dan keselamatan lalu lintas sejak dini maka menurut Brigadir Ade
Kartiwa selaku Bamin Satlantas Polres Cirebon Kota mengatakan:
“Satlantas Polres Cirebon Kota mengadakan program Polisi Sahabat
Anak, yang menjadi sasaran adalah murid TK dan SD di wilayah
hukum Kota Cirebon. Pelaksanaan program Polisi Sahabat Anak ini
dilakukan dengan cara pihak Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota
mengunjungi langsung ke sekolah-sekolah untuk memberikan
pemahaman dan sosialisasi tentang tertib lalu lintas.”.35
Berikut gambar yang dilakukan Satlantas Polres Cirebon Kota saat
memberikan sosialisasi tertib lalu lintas kepada siswa SD di Cirebon:
35 Wawancara dengan Brigadir Ade Kartiwa tanggal 3 Juli 2017
66
Gambar 3.1
Pemberian Sosialisasi Tertib Lalu Lintas Kepada Siswa SD
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota juga mengadakan “Cirebon
Kota Police Expo” yang diadakan pada tanggal 16 Juli 2017. Acara ini selain
memamerkan peralatan kepolisian, sasaran utamanya adalah pengenalan
tertib lalu lintas sejak dini dengan memperkenalkan rambu-rambu lalu lintas,
permainan ular tangga lalu lintas dan program polisi cilik.
Untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh
pelajar di Kota Cirebon, pihak kepolisian khususnya unit dikyasa lalu lintas
mengadakan program “Police Goes To School/ Campus” dengan sasaran
yaitu siswa SMP, SMA dan perguruan tinggi negri/swasta di Kota Cirebon.
67
Gambar 3.2
Cirebon Kota Police Expo 2017
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
68
Gambar 3.3
Police Goes To School
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
Selain memberikan sosialisasi dan himbauan langsung kepada
masyarakat khususnya pelajar, Satlantas Polres Cirebon Kota memberikan
himbauan melalui Traffic Boardyang ditayangkan setiap Hari kerja Pukul
07.00, 08.00, 09.15, 10.30, 11.30, 12.45, 14.00 dan Pukul 17.00 WIB s/d
Selesai. Cuplikan Himbauan Kepada Masyarakat Pengguna Jalan(di
Simpang 4 Kejaksan dan Bunderan Grage Depan GTC)adalah contoh
69
himbauan untuk menghindari pelanggaran dan melaksanakan tata tertib dalam
berlalu lintas.
Gambar 3.4
Traffic Board
Sumber : Satlantas Polres Cirebon Kota
Satlantas Polres Cirebon Kota melakukan penindakan pelanggaran lalu
lintas dengan cara hunting dan operasi stationer satu titik. Sasarannya adalah
pelanggaran kasat mata yaitu:
1. Tidak menggunakan helm.
2. Kendaraan tidak sesuai standart.
3. Tidak dapat menunjukan SIM dan STNK.
70
Gambar 3.5
Penindakan Terhadap Pelanggar Lalu Lintas
Sumber: Satlantas Polres Cirebon Kota
Dalam menekan dan mengatasi permasalahan pelanggaran lalu lintas di
Kota Cirebon , Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota juga melaksanakan
proses tilang online kepada pelanggar di jalan raya untuk efisiensi waktu dan
mempermudah akses masyarakat. Polisi lalu lintas akan menindak pelanggar
secara langsung namun tidak diberikan surat tilang karena polisi akan
71
memasukan data tilang pada aplikasi tilang online dan notifikasi nomor
pembayaran tilang akan masuk ke pelanggar, biasanya pelanggar akan
dikenakan denda maksimal.
Gambar 3.6
Alur Proses Tilang Online
Sumber: Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota
D. Hambatan yang ditemui oleh Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota
dalam Menangani Pelanggaran Lalu Lintas yang Dilakukan oleh Pelajar
Di dalam bab Tinjauan Pustaka Soerjono Soekanto menyebutkan
beberapa masalah dalam penegakan hukum, yang antara lain dipengaruhi:
1. Faktor hukumnya sendiri.
2. Faktor penegak hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
72
4. Faktor masyarakat.
5. Faktor budaya.
Kelima faktor tersebut menurut Soerjono Soekanto saling berkaitan
dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum, juga
merupakan tolok ukur dari efektifitas hukum.36
Mengenai hambatan yang dihadapi Satlantas Polres Cirebon Kota, Iptu
Edi Supeno selaku Kaur Bin Ops Satlantas Polres Cirebon Kota mengatakan
bahwa:
“jumlah personil yang ada di unit Dikyasa Lantas hanya lima personil
dan ada beberapa diambil unit-unit staf lantas lainnya apabila ada
kegiatan, sehingga dirasakan sangat kurang dilihat dari jumlahnya dan
dari kurangnya anggota unit dikyasa tersebut, untuk hasil yang dicapai
masih belum maksimal sesuai harapan”.37
Dengan demikian, faktor sarana prasarana merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi kinerja Satlantas Polres Cirebon Kota dalam menangani
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pelajar yang oleh Soerjono
Soekanto dimasukan dalam faktor sarana atau fasilitas yang mendukung
penegakan hukum. Kekurangan faktor sarana prasarana ini ternyata juga
mempengaruhi kinerja penegak hukum, karena kinerjanya tidak bisa
dilaksanakan dengan maksimal.
Selain jumlah personil yang kurang menurut Iptu Edi Supeno masalah
materiil atau logistik juga menjadi hambatan. Menurut beliau:
“Sarana Alut / Alsus secara swadaya pada unit Dikyasa Lantas masih
belum optimal dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan hasil
yang dicapai sehingga petugas belum dapat melaksanakan tugasnya
36 Soerjono Soekanto, 2005, Loc.cit, hal 8-9. 37 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno tanggal 12 Juli 2017
73
dengan baik. Dengan demikian, supaya maksimal, maka alat yang ada
harus dilengkapi terlebih dahulu”38.
Dengan keterbatasan personil dan logistik yang ada, maka upaya yang
dilakukan menurut Iptu Edi Supeno adalah:
“Unit Dikyasa Lantas berupaya untuk mampu meningkatkan prestasi
kegiatannya dan sampai saat ini volume kegiatan terus berjalan sesuai
dinamika masyarakat tidak sampai vakum dan dengan bantuan anggota
staf lantas dari unit lainnya yang telah terbina, diharapkan sasaran tetap
tercapai. Upaya ini dilakukan agar situasi Kamtibcar Lantas”39.
Selain itu, ternyata mobilitas atau keramaian ternyata hanya terjadi di
waktu-waktu tertentu saja. Menurut Iptu Edi Supeno:
Berdasarkan anev kemacetan lalu lintas seperti diuraikan, di Cirebon
Kota hanya ada kepadatan arus pada jam-jam tertentu (pagi, siang dan
sore) dan pada saat week-end (liburan), dan dikarenakan
karakteristiknya hal tersebut senantiasa terjadi namun tidak sampai
menimbulkan kemacetan lalu lintas. Pelanggaran juga sering terjadi saat
hari-hari libur, dimana Pelajar sering berkendara saat liburan dengan
tidak menggunakan helm dsb.40.
Dari apa yang telah diungkapkan di atas, maka faktor budaya hukum
dari masyarakat juga menjadi hambatan dan faktor yang menghambat peran
kepolisian dikarenakan masyarakat, dalam hal ini Pelajar, walaupun sudah
diberi sosialisasi, namun masih saja melakukan pelanggaran saat
menggunakan kendaraan bermotor.
38 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno tanggal 12 Juli 2017 39 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno tanggal 12 Juli 2017 40 Wawancara dengan Iptu Edi Supeno tanggal 12 Juli 2017