bab iii hasil penelitian dan analisis a. hasil penelitian … · 2018. 4. 26. · hasil penelitian...

24
48 BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN. DPS a. Posisi Kasus dalam Putusan Nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps Berdasarkan putusan No. 172/PdtG/2014/PN.DPS, Penggugat Warga Negara Afrika Selatan, pemegang Pasport No. M00096351 dan KITAS (Kartu Ijin Tinggal Terbatas) di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai. Tergugat merupakan Warga Negara Afrika Selatan, pemegang Pasport No. M00061509 dan Kitas (Kartu Ijin Tinggal Terbatas) di Denpasar, Bali. Tergugat bekerja di Luar Negeri. Duduk perkara dalam kasus ini yaitu sebagai berikut: Pasangan tersebut menikah pada tanggal 12 Desember 1975, sebagaimana diterangkan dalam Akte Perkawinan Lengkap yang dikeluarkan Oleh Departemen Dalam Negeri Republik Afrika Selatan No. Q10424 pada tanggal 12 Desember 2005; Bahwa sebelumnya, selama mengarungi kehidupan berumah tangga dengan TERGUGAT, suka dan duka dijalani dengan suka cita, meskipun terdapat perbedaan pendapat yang mengakibatkan terjadinya pertengkaran dan percekcokan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT, PENGGUGAT menganggap hal tersebut sebagai hal yang

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

48

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

A. HASIL PENELITIAN

1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN. DPS

a. Posisi Kasus dalam Putusan Nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps

Berdasarkan putusan No. 172/PdtG/2014/PN.DPS, Penggugat

Warga Negara Afrika Selatan, pemegang Pasport No. M00096351

dan KITAS (Kartu Ijin Tinggal Terbatas) di Indonesia, yang

dikeluarkan oleh Kantor Imigrasi Ngurah Rai. Tergugat merupakan

Warga Negara Afrika Selatan, pemegang Pasport No. M00061509

dan Kitas (Kartu Ijin Tinggal Terbatas) di Denpasar, Bali. Tergugat

bekerja di Luar Negeri. Duduk perkara dalam kasus ini yaitu

sebagai berikut:

Pasangan tersebut menikah pada tanggal 12 Desember 1975,

sebagaimana diterangkan dalam Akte Perkawinan Lengkap yang

dikeluarkan Oleh Departemen Dalam Negeri Republik Afrika

Selatan No. Q10424 pada tanggal 12 Desember 2005;

Bahwa sebelumnya, selama mengarungi kehidupan

berumah tangga dengan TERGUGAT, suka dan duka

dijalani dengan suka cita, meskipun terdapat perbedaan

pendapat yang mengakibatkan terjadinya pertengkaran dan

percekcokan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT,

PENGGUGAT menganggap hal tersebut sebagai hal yang

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

49

biasa terjadi dalam kehidupan berumah tangga, namun

pertengkaran tersebut berkelanjutan terus sehingga terjadi

ketidak harmonisan dan perbedaan sudut pandang tentang

berumah tangga, sehingga tidak ada harapan untuk hidup

rukun lagi dalam berumah, sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975

Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun

1974 Tentang Perkawinan;

Bahwa dari perkawinan tersebut, tidak dikaruniai anak;

Bahwa sejak 10 (sepuluh) tahun terakhir antara

PENGGUGAT dan TERGUGAT sudah tidak tinggal satu

rumah lagi. Penggugat dan Tergugat sibuk dengan

kehidupan dan pekerjaan masing-masing. Penggugat dan

Tergugat sama-sama bekerja di bidang perhotelan, namun

beda hotel, yang mengharuskan Penggugat dan Tergugat

sering melakukan perjalanan sendiri-sendiri ke luar negeri;

Bahwa kemudian, Pengugat dan Tergugat pindah dan

berkarir di Bali, Indonesia. Penggugat dan Tergugat sudah

berdomisili dan menjadi penduduk di Indonesia dan bahkan

sudah mendapatkan Kartu Izin Tinggal Terbatas, tapi tetap

tidak tinggal dalam satu rumah. Penduduk, sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No. 3

Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, adalah

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

50

“Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat

tinggal di Indonesia.”

Bahwa setelah 10 (sepuluh) tahun hidup berpisah,

PENGGUGAT dan TERGUGAT tidak menginginkan

melanjutkan perkawinan tersebut, karenanya

PENGGUGAT memutuskan mengajukan Permohonan

Perceraian ini dan mengajukannya di Pengadilan Negeri

Denpasar, dan tentang hal ini Tergugat telah mengetahui

dan menyetujuinya. Gugatan ini Penggugat lakukan di

Pengadilan Negeri Denpasar, sebagimana ketentuan Pasal

18 Peraturan Umum Mengenai Perundang-Undangan untuk

Indonesia (AB), yang mengamanatkan (kutipan): “Bentuk

tiap tindakan hukum akan diputus oleh Pengadilan menurut

Perundang-undangan dari negeri atau tempat, dimana

tindakan hukum itu dilakukan;

Bahwa Penggugat juga memohon, terhadap terjadinya

Putusan Perceraian ini supaya Panitera Pengadilan Negeri

Denpasar atau pejabat lain yang ditunjuk untuk

mengirimkan salinan Putusan yang telah berkekuatan

hukum tetap tanpa materai kepada Kantor Kedutaan Besar

Negara Afrika Selatan di Jakarta untuk didaftarkan /

dicatatkan dalam register / daftar yang diperuntukkan untuk

itu.

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

51

b. Pertimbangan Hukum Majelis Hukum dalam Putusan Nomor

172/Pdt.G/2014/PN.Dps

Berikut merupakan rangkuman penjelasan alasan atau

penjelasan mejelis hakim memutus Putusan Nomor

172/Pdt.G/2014/PN.Dps:

Bukti diperoleh dari keterangan saksi-saksi dan

memperoleh fakta-fakta pernikahan tersebut memang

berlangsung.

Dalam proses pemeriksaan perkara tergugat tidak pernah

hadir dan tidak pernah mengirimkan wakil, atau kuasanya ,

karena sudah di panggil secara patut dan sah, maka putusan

dalam perkara ini dijatuhkan secara verstek.

Karena dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang Perkawinan, hanya mengatur tentang perkawinan

campuran dan tidak mengatur tentang perceraian WNA

yang menikah di luar negeri maka majelis merumuskan

suatu hukum dikaitkan dengan kaidah-kaidah HPI,

dikaitkan dengan hukum yang ada.

Majelis mengutip Sudargo Gautama dalam bukunya

mengulas “Berbeda dengan berlaku di Nederland, dalam

BW Indonesia tidak diperbedakan menurut ukuran

kewarganegaraannya. Tidak dinyatakan kewerganegaraan

dari pada pihak. Seperti diketahui, dalam sistem BW

Indonesia memang tidak dipakai ukuran kewarganegaraan.

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

52

Yang dipakai adalah penggolongan rakyat.” (Sudargo

Gautama, Hukum Perdata Internasional, Jilid III Bagian 2

buku kedelapan penerbit Alumni, 1987, Bandung, hal 218).

Kemudian Pasal 1 KUHPerdata yang menyatakan

“menikmati hak perdata tidaklah tergantung pada hak

kenegaraan.”

Masalah Perceraian Internasional telah mendapat

kesepakatan dalam konvensi Internasional Den Haag pada

Tahun 1968. Dalam perkara ini penggugat telah

mempunyai “habitual resisdence”-nya (domisilinya) di

Negara tempat perceraian di ucapkan.

Terdapat Yurisprudensi mengenai tidak salah dalam

mengadili perkara gugatan perceraian antar warga negara

Amerika Serikat yang berdomisili (tempat tinggal) di

Indonesia. Putusan yang bersangkutan diantaranya Putusan

Mahkamah Agung Nomor 2640K/Pdt/2009, Putusan

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor

47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel Dalam putusan tersebut

berdasarkan asas Hukum Internasional asas Forum Rei

(tempat tinggal tergugat) dan asas Forum Actoris (tempat

tinggal penggugat) yang pada intinya bahwa Lembaga

Peradilan Indonesia memiliki yuridiksi dan wewenang

untuk memeriksa perkara gugatan perceraian ini dengan

menggunakan hukum acara, dan hukum materiil Indonesia.

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

53

Dipertimbangkan pula dasar maupun alasan-alasan

mengajukan perceraian

Kemudian tentang petitum gugatan yang menurut

majelis wajib di tolak, antara lain:

a. Dalam petitum menyatakan sah dan berharga semua alat

bukti yang diajukan menurut hemat majelis adalah tidak

berdasar dan tidak pula beralasan menurut hukum, karena

itu harus ditolak.

b. Dalam petitum gugatan meminta majelis memerintahkan

panitera, dan pejabat lain mengirimkan salinan sah putusan

ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kedutaan

Besar Negara Afrika Selatan guna dicatatkan, majelis

berpendapat bahwa sejak berlakunya Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan

beserta peraturan pelaksananya tidak lagi mewajibkan

Panitera ata pejabat lain yang ditunjuknya untuk

mengirimkan salinan putusan, melainkan kewajiban itu

dibebankan kepada yang berpekara, maka petitum ini tidak

beralasan dan wajib ditolak.

c. Putusan Hakim dalam Putusan Nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps

Maejelis Hakim memutus dengan amar putusan yang pokoknya

sebagai berikut:

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

54

Menyatakan hukum bahwa perkawinan antara Penggugat

dengan Tergugat yang telah dilaksanakan tanggal 12

Desember 1975 sebagaimana diterangkan dalam Akta

Perkawinan Lengkap Nomor Q10424 pada tanggal 12

Desember 2005, Putus karena Perceraian

Menyatakan sah alat bukti yang di ajukan oleh Penggugat

dalam perkara ini.

Menyatakan Tergugat sudah dipanggil secara sah dan patut

untuk menghadap di persidangan tapi tidak hadir selama

proses persidangan.

Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk sebagian secara

“Verstek”

Menghukum tergugat membayar segala yang timbul dalam

perkara ini.

2. Putusan Pasangan WNA Amerika Nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel

a. Posisi Kasus dalam Putusan Nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel

Penggugat atas nama Jonathan Kine dan Tergugat atas nama

Manuella Verniel berkewarganegaraan Amerika Serikat yang telah

melangsukan pernikahan pada tanggal 23 Mei 1997 di Philadelphia,

Amerika Serikat yang tercatat dalam Mariiage Certificate Nomor

D.71700 dikeluarkan oleh Clerk of Orphan’s Court Devision of the

Court of Common of Philadelphia Country Pennsylvania. Dalam

perkawinan tersebut lahir seorang anak perempuan bernama Lara

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

55

Rose Kine, warga Negera Amerika Serikat, lahir di Jakarta pada

tanggal 24 Desember 2001, Akta kelahiran yang didaftarkan di kantor

catatan sipil DKI Jakarta dan didaftarkan di kantor Catatan Sipil DKI

Jakarta ke Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia. Setelah menikah,

Penggugat dan Tergugat tinggal dan menetap di Indonesia tahun 2000,

namun sering berjalannya waktu, terjadi perselisihan dan pertengkaran

yang disertai kekerasan fisik dan psikis serta penelantaran dalam

rumah tangga sehingga mengakibatkan Penggugat melayangkan

gugatan perceraian melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penggugat dan Tergugat tinggal bersama sejak Tahun 2001 di Jakarta,

Jalan Taman Patra Nomor 15, Kuningan Jakarta Selatan, berdasarkan

kartu izin tinggal terbatas (KITAS). Berdasarkan ketentuan

Pennsylvania Consolidated Statutes Title 23, Domestic Relation Part

IV Divorce Chapter 31, Preliminary Privisions pada butir b, bahwa

Pengadilan Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat menganut

asas bona fide resident yaitu untuk mengajukan gugatan, maka salah

satu pihak harus pertempat tinggal minimal 6 bulan berturut-turut di

Philadelphia, Amerika Serikat. Dari ketentuan ini tidak bisa dipenuhi

oleh Penggugat dan Tergugat berdomisili di Jakarta secara terus

menerus sejak tahun 2001 sampai sekarang. Oleh karena itu

penggugat, dan tergugat mengajukan gugatan ini di Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan sesuai dengan domisili tergugat terus menerus sejak

tahun 2001 sampai dengan gugatan ini diajukan.

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

56

b. Pertimbangan Hakim Putusan Nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel

Menimbang bahwa terhadap dalil-dalil gugatan penggugat, majelis

hakim dalam pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa gugatan Penggugat berdasarkan Undang-Undang Nomor

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, adalah tidak tepat dan keliru

karena pernikahan tergugat, dan penggugat dilakukan di

Philadelphia, Amerika Serikat

2. Bahwa hingga gugatan ini diajukan, perkawinan Pengugat dan

Tergugat tidak pernah dicatat di Kantor Catatan Sipil manapun di

wilayah hukum Negara Indonesia

3. Bahwa untuk tunduk pada ketentuan Undang-undang Nomor 1

Tahun 1974, maka pernikahan antara Pengugat dengan Tergugat

tersebut harus didaftarkan dan/atau dicatatkan di Kantor Catatan

Sipil di negara wilayah hukum Negara Republik Indonesia,

sesuai ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor

1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang secara tegas

menyatakan:

a. Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum

masing-masing agamanya dan kepercayaan itu.

b. Terhadap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku

4. Peraturan umum mengenai peraturan perundang-undangan untuk

Indonesia (Algemene Berpalinggen van wetgeving voor

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

57

Indonesia, disingkat AB) Staatblat 1847-23, diumumkan secara

resmi pada tanggal 1847, dalam Pasal 20, 21

5. Bahwa ketidak pahaman Pengugat akan hukum Indonesia dan

upaya untuk melakukan penyelundupan hukum

6. Mengenai ketidak tundukan Penggugat pada hukum Indonesia

7. Bahwa selain itu dalam sistem hukum Perdata Internasional yang

merupakan warisan Belanda dengan asas Konkordasi yang

,rupakan kelanjutan dari sistem hukum Code de Eropa Napoleon

yang melandasi sistem hukum Prancis dan sistem hukum Eropa

Continental pada umumnya, berkenaan dengan status personal

seseorang atau suatu pihak, menganut sistem Nasionalitas,

sehingga bagi warga negara asing yang berdomisili di Indonesia

dan tidak menundukkan diri kepada hukum Indonesia maka haru

diterapkan hukum nasional dari Negara masing-masing (vide

Prof. Dr. Sudargo Gautama, dalam bukum Hukum Perdata

Internasional Indonesia, buku ketujuh, jilid ketiga, bagian

pertama penerbit Alumni Bandung, 1995, halaman 13 alinea

kedua). Negara indonesia memiliki hukum yang independent

sehingga bukan urusan hukum Indonesia soal WNA apakah

dapat, atau tidak dapat bercerai di Indonesia.

Kemudian pertimbangan Majelis Hakim tingkat dirangkum sebagai

berikut:

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

58

Majelis Hakim menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan berwenang mengadili perkara dengan

mengguganakan sistem hukum Indonesia.

Bersamaan dengan diajukannya eksepsi, menjatuhkan

putusan sela terhadap eksepsi Tergugat dimana inti dalam

amar putusannya berbunyi menolak eksepsi Tergugat dan

Tergugat juga mengajukan gugatan balik (rekonvensi) yang

pada pokoknya berisi tentang sebab-sebab perselisihan

rumah tangga dan mengenai hak asuh anak.

Dalam Rekonvensi, Majelis Hakim memberikan putusan

menolak gugatan rekonvensi untuk seluruhnya. Dalam

konvensi dan rekonvensi putusannya berisi menghukum

Tergugat konvensi/Penggugat Rekonvensi untuk membayar

biaya perkara. Salah satu yang dijadikan pertimbangan

Majelis Hakim adalah Divorce Code 23 Pa C.S.A Pasal 3104

huruf (e) menyebutkan:

“Tempat Persidangan untuk perceraian atau

pembatalan dapat diajukan Negara:

1. Dimana Tergugat bertempat tinggal;

2. Jika Tergugat bertempat tinggal di Luar Negara

Bagian ini (pennsylvania), di Negara dimana

Penggugat bertempat tinggal;

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

59

3. Di Negara dimana perkawinan dilangsungkan, jika

penggugat telah bertempat tinggal di Negara tersebut

secara terus menerus

4. Sebelum 6 (enam) bulan setelah tanggal perpisahan

terakhir dan dengan persetujuan dari Tergugat,

dimana Penggugat bertempat tinggal atau, jika tidak

ada pihak yang secara terus menerus bertempat

tinggal di wilayah domisili dimana perkawinan

dilangsungkan dimana salah satu pihak bertempat

tinggal;

5. Setelah 6 (enam bulan tinggal perpisahan terakhir,

dimana salah satu pihak bertempat tinggal.”

Majelis Hakim tingkat banding kemudian berpendapat bahwa

berdasarkan Divorce Law Negara Bagian Pennsylvania dapat disimpukan

bahwa Divorce Law tersebut menganut asas domisili atau habitual

resisdence, maka apabila terbanding semula Penggugat dan Pembanding

semula Tergugat tidak lagi berdomisili di Negara bagian Pennsylvania

apabila mengajukan perceraian pada asasnya berlaku hukum dimana para

pihak berdomisili dengan demikian oleh karena para pihak berdomisili di

Indonesia maka wajib dipergunakan di Indonesia serta wajib

dipergunakan Hakim Indonesia in casu Hakim Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan.

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

60

c. Putusan Hakim dalam Putusan Nomor Putusan Nomor

47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan perceraian Warga

Negara Asing yang berdomisili dan bekerja di Indonesia berdasarkan

KITAS serta perkawinan WNA tersebut dilakukan diluar Indonesia dan

syarat formil dalam hukum perkawinan tidak terpenuhi yaitu tidak pernah

dicatatkan di kantor Catatan Sipil Indonesia walaupun keduannya sepakat

mengunakan hukum Indonesia. Karena tidak terpenuhinya pecatatan

tersebut Mejelis Hakim menyatakan putusan yang dinyatakan tidak dapat

diterima (niet ontvankelijke verllaarrd) atas dasar asas personality

hukum Perdata Internasional Indonesia yang berdasarkan Nasionalitas

dan jurisdiksi hukum (Kompetensi).

3. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

2640K/Pdt/2009

Putusan Pengadilan Negeri Denpasar untuk memutus perkara

perceraian antar WNA yang bercerai di Indonesia, mengambil

yurisprudensi dari putusan Putusan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 2640K/Pdt/2009. Putusan Mahkamah Agung Republik

Indonesia dalam tingkat Kasasi yang berkaitan dengan perkara gugatan

perceraian antar warga negara asing di Indonesia. Berikut ini pokok-

pokok yang putus Majelis Hakim Agung dalam putusan kasasi yang

diajukan oleh pemohon kasasi/tergugat:

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

61

1. Bahwa alasan yang diajukan oleh pemohon kasasi tidak dapat

dibenarkan, karena dalam pemeriksaan dalam tingkat kasasi

berkaitan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya

pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam

memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh perundang-undangan

yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang

bersangkutan atau pengadilan tidak berwenangnya sebagaimana

yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun

1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan

kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2009

2. Berdasarkan pertimbangan diatas perkara ini tidak tidak

bertentangan dengan Undang-Undang dan hukum.

3. Hakim telah memperhatikan pasal-pasal dari Undang-undang

Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985

sebagaimana yang telah diubah dan tambahan dengan Undang-

Undang nomor 3 Tahun 2009 dan peraturan lain yang

bersangkutan.

4. Maka Majelis Hakim Agung mengadili: Menolak permohonan

kasasi, dan menghukum pemohon kasasi/tergugat untuk membayar

biaya kasasi.

B. ANALISIS

1. Kewenangan Mengadili

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

62

Berdasarkan Pasal 10 Undang-undang No.48 Tahun 2009 tentang

Kekuasaan Kehakiman ditegaskan bahwa “pengadilan tidak boleh

menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara yang diajukan

dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas, melainkan wajib

untuk memeriksa dan mengadilinya”. Berdasarkan ketentuan tersebut di

atas, maka hakim terikat kewajiban untuk menentukan hukum mana

harus diterapkan dalam kasus perceraian ini (lex cause) walaupun dalam

UU Perkawinan tidak diatur secara jelas mengenai perceraian antar

WNA, khususnya yang melangsungkan perkawinan di luar negeri. Oleh

karena itu jika undang-undang tidak mengatur/tidak ada hukumnya

dalam menangani suatu perkara, maka hakim harus aktif berupaya untuk

menemukan dan menggali kaidah-kaidah hukum yang ada.

Dalam kasus-kasus yang diteliti, hakim melakukan analogi yakni

menyamakan peraturan WNA dengan WNA dengan perkawinan

campuran yang unsurnya WNI, dan WNA, dan dengan menggabungkan

kaidah Hukum Perdata Indonesia dengan peristiwa konkrit yang terjadi

dalam masyarakat dalam hal ini perceraian antar WNA yang diajukan

gugatan ke pengadilan Indonesia, tidak selalu dapat diselesaikan dengan

jalan menghadapkan fakta dengan peraturannya saja melalui interpretasi,

tetapi lebih jauh dari itu kadangkala hakim terpaksa mencari dan

membentuk hukumnya sendirinya.

Terdapat asas bahwa WNA yang telah menikah di luar negeri dapat

melakukan perceraian di Indonesia asalkan tunduk terhadap hukum

Indonesia berdasarkan pilihan hukum (choice of law), terutama

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

63

memenuhi syarat pendaftaran pernikahan setahun sebelum menikah yang

di terapkan di Indonesia, Pasal 56 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 Tentang Perkawinan mengatur bahwa “dalam waktu 1

(satu) tahun setelah suami-isteri itu kembali di wilayah Indonesia, surat

bukti perkawinan mereka harus didaftarkan di Kantor Pencatatan

Perkawinan tempat tinggal mereka.” Keharusan pendaftaran perkawinan

pada Pencatatan Sipil juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, yang untuk

perkawinan yang dilangsungkan di luar wilayah Republik Indonesia

diatur dalam Pasal 37.

Meskipun Indonesia tidak menjadi pihak dalam konvensi Den Haag

1968 HPI Indonesia menganut asas habitual resisdence sesuai dengan

Konvensi Den Haag 1968, serta domisili tergugat (forum rei), domisili

tergugat (forum actoris), dan tempat diajukan perkara dalam memutus

perceraian WNA yang telah menikah di luar negeri, sehingga asas lain

seperti lex loci celebrationis yang dapat di jadikan acuan putusan luar

negeri, tidak dapat belaku di Indonesia karena perbedaan sistem hukum

di bidang HPI. Dari beberapa putusan KITAS dalam Hukum Indonesia

dapat dijadikan acuan domisili berdasarkan juga habitual resisdence

dalam Konvensi Den Haag 1968 yang dalam ketentuannya ada syarat

telah 2 tahun mendiami suatu negara.

2. Yurisprudensi

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

64

Pengadilan Negeri Denpasar mengenai kewenangan memeriksa,

mengadili, dan memutus perkara gugatan perceraian yang pihak

Penggugat dan Tergugat adalah WNA warga negara Afrika Selatan yang

tinggal di Indonesia berdasarkan KITAS, dan majelis hakim memberikan

pertimbangan masalah ini, hampir sama dengan perkara yang pernah

diputus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada putusan WNA

berkewarganegaraan Amerika Serikat yang tinggal di Indonesia dan

perkara tersebut sudah sampai melalui kasasi sehingga dapat di

dibenarkan bahwa Putusan Mahkamah Agung dapat dijadikan

Yurisprudensi dalam memutus perkara ini. Kemudian alasan ini dapat

dibenarkan karena Yurisprudensi dapat digunakan dalam memutus

masalah hukum yang sama khususnya berkaitan dengan perceraian WNA

yang dilaksanakan di Indonesia yang menikah di luar negeri, seperti

yang diajukan di Pengadilan Denpasar. Pertimbangan hukum yang

dipertimbangkan Majelis Hakim yang dijelaskan oleh putusan perkara

172/Pdt.G/2014/PN.Dps adalah berdasarkan fakta-fakta yang diajukan

dalam persidangan dan mengikuti yurisrisprudensi Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor 2640K/Pdt/2009 yang pada intinya adalah

membenarkan putusan Pengadilan Jakarta selatan Nomor

47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel yang telah diperkuat oleh Putusan Pengadilan

Tinggi Jakarta Nomor 141/Pdt/2009/PT.DKI. Dari Putusan Nomor

172/Pdt.G/2014/PN.Dps dalam amar putusannya amar putusan

menyatakan bahwa gugatan dikabulkan sebagian yang menyatakan

perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian.

Page 18: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

65

Putusan/Yuriprudensi yang dapat dijadikan acuan hukum perceraian

WNA yang telah menikah di luar negeri yaitu Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia nomor 2640K/Pdt/2009, putusan nomor

47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel, putusan nomor 141/Pdt/2009/PT.DKI, dan

putusan nomor 172/Pdt.G/2014/Pn.Dps karena telah sesuai ketentuan di

Indonesia.

3. Domisili

Kategori Penduduk dalam KITAS sebagai acuan menetapkan domisili

berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan Pasal 1 ayat 2 sebagai berikut “...Warga Negara

Indonesia, dan Asing yang bertempat tinggal di Indonesia” Kemudian

sesuai juga dalam pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang

berbunyi:

“Tuntutan perceraian perkawinan, harus dimajukan kepada

pengadilan negeri, yang mana dalam daerah hukumnya, tatkala

surat permintaan termaksud dalam pasal 921 Reglemen Hukum

Acara Perdata dimajukan, si suami mempunyai tempat tinggalnya,

atau dalam hal tak adanya tempat tinggal yang demikian, tempat

tinggalnya, atau dalam hal tak adanya tempat tinggalnya, atau

tempat kediaman sebenarnya di Indonesia, maka tuntutan harus

dimajukan kepada Pengadilan Negeri tempat kediaman si istri

sebenarnya”

Mengutip Sudargo Gautama dalam bukunya mengulas “Berbeda

dengan berlaku di Nederland, dalam BW Indonesia tidak diperbedakan

menurut ukuran kewarganegaraannya. Tidak dinyatakan

kewerganegaraan dari pada pihak. Seperti diketahui, dalam sistem BW

Indonesia memang tidak dipakai ukuran kewarganegaraan. Yang dipakai

Page 19: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

66

adalah penggolongan rakyat.” (Sudargo Gautama, Hukum Perdata

Internasional, Jilid III Bagian 2 buku kedelapan penerbit Alumni, 1987,

Bandung, hal 218). Kemudian apa yang di kutip dari Sudargo Gautama

diatas, sejalan dengan Buku Ke satu Tentang Orang, Bab ke Satu

Tentang Menikmati dan Kehilangan Hak-Hak Kewargaan, Pasal 1

KUHPerdata yang menyatakan “menikmati hak perdata tidaklah

tergantung pada hak kenegaraan.”

Dalam acuan domisili (habitual residence) perceraian WNA di

Indonesia juga menganut konvensi Den Haag 1968 dalam pasal 1 dan 2

yaitu:

1) Pihak tergugat mempunyai “habitual residence” di negara

tersebut.

2) Pihak penggugat mempunyai “habitual residence” di negara

tersebut, di samping itu memenuhi salah satu syarat di bawah ini :

a. “habitual residence” tersebut telah berlangsung tidak kurang

dari setahun sebelum dimulainya perkara

b. “habitual residence” terakhir suami-isteri adalah negara

tersebut.

Dalam hal ini berati apabila terjadi perbuatan hukum, mengenai

pelaksanaan akibat putusnya perkawinan akibat perceraian berdasarkan

ketentuan jumlah pembagian harta perkawinan, jumlah nafkah, waris,

hubungan orang tua, dan anak dalam perceraian WNA dalam Hukum

Perdata Internasional diselesaikan berdasarkan domisili asal tergugat,

dan tergugat kecuali kedua belah pihak secara suka rela tunduk terhadap

Page 20: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

67

hukum Indonesia. Menurut pasal 18 AB, cara orang melakukan

perbuatan hukum dikuasai oleh hukum dari Negara di mana perbuatan

hukum itu dilakukan (lex loci regit actum). Apabila dikaitkan dengan

banyaknya perbedaan penerapan hukum yang dilakukan oleh hakim

khususnya terkait perceraian WNA di Indoneisa dikaitkan hakim

memiliki kekuasaan untuk menemukan dan merumuskan suatu hukum

yang di ajukan, asalkan hukum yang diterapkan adanya kekosongan

hukum yang terjadi. Apabila dikaitkan dengan putusan yang telah di

putuskan di Indonesia, maka harus di gunakan sistem hukum Indonesia.

Sehingga putusannya dapat dianggap berkekuatan hukum tetap dan

mengikat para pihak dimanapun ia berada. Karena apabila digunakan

sistem hukum asal penggungat pada perbuatan hukum di Indonesia, akan

terjadi kerancuan hukum.

4. Syarat Formil Perceraian WNA yang Mengajukan Perceraian di

Indonesia

Perceraian WNA harus terdapat alasan perceraian yang sesuai dengan

hukum perkawinan Indonesia dan mengajukan gugatan perceraian di

pengadilan wilayah hukum Indonesia. Dalam perceraian WNA ada

keharusan adanya pendaftaran Akta Perkawinan yang telah dicatatkan

Perkawinan dalam hukum Indonesia merupakan hal yang harus dipenuhi

dalam prakteknya, dalam pasal 100 dan pasal 101 Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata menentukan seperti berikut17:

17 Mochammad Dja’is, Op. Cit., hal. 18.

Page 21: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

68

1. Akta Perkawinan yang telah dibukukan dalam register Catatan

Sipil

2. Kalau register itu tidak pernah ada atau hilang, atau akta

perkawinan tidak terdapat dalam register tadi maka terserah hakim

untuk menetapkan ada tidak suatu perkawinan.

Dalam point 2 maka terserah hakim menentapkan ada tidak suatu

perkawinan maka adalah mutlak menjadi keputusan hakim meyakini

perkawinan tersebut apabila belum, atau hilang akta perkawinan dalam

catatan sipil tentu melihat dari beban pembuktian. Hal ini juga sesuai

dengan pasal 2 ayat (2) Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang

Perkawinan “Tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-

undangan yang berlaku.”

5. Akibat Perceraian

Sacara garis besar hakim hanya memutuskan status hubungan suami

istri dalam perceraian WNA di Indonesia, dan akibat dari perceraian yang

disengketakan oleh para pihak untuk diajukan menurut domisili. Apabila

dikehendaki para pihak dapat bersepakat untuk menyelesaikan sengketa

dengan sistem hukum di wilayah hukum yang para pihak pilih dan

sepakati (choice of law). Harta bersama dalam perkawinan apabila tidak

pernah dibuat suatu perjanjian kawin yang memuat unsur harta kekayaan

bersama perkawinan, dalam hal harta bersama perkawinan merupakan

benda tetap atau benda tidak bergerak maka pembagian hartanya

digunakan sistem hukum dimana letak benda tersebut berada (lex rei

Page 22: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

69

sitae). Bagi benda-benda lepas, atau benda bergerak dapat berdasarkan

asas mobilia personam sequntur yaitu mengikuti dimana status orang

menguasainya. Dapat juga dengan menggunakan teori of declaration atau

teori pernyataan, yaitu berdasarkan hukum dimana para pihak menyetujui

untuk diselesaikannya sengketa harta bersama perkawinan. Hak asuh

terhadap anak apabila dalam perkawinan tersebut di karuniai anak maka

hakim dapat mempertimbangkan siapa berhak menjadi wali dari anak,

tanpa mengurahi hak alimentasi anak dari kedua orang tuanya.

6. Perbedaan antara putusan Nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps dan

putusan Nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel

Putusan nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps yang diputuskan Pengadilan

Negeri Denpasar dalam pertimbangan hakim, proses, dan isi putusan

berbeda dengan putusan nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel yang akan

dibagi menjadi sebagai berikut:

a. Dalam putusan nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps diputus secara

verstek dikarenakan pihak tergugat tidak hadir selama persidangan

atau tidak juga mengirimkan orang lain untuk mewakilinya secara

sah selama peradilan berlangsung serta sudah dipanggil secara

patut dan sah, berbeda dengan putusan nomor

47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel yang dihadiri oleh pihak tergugat.

b. Dalam putusan nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel pengugat dan

tergugat selama tinggal di Indonesia tidak pernah mendaftarkan

pernikahannya dan sebaliknya pada putusan nomor

Page 23: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

70

172/Pdt.G/2014/PN.Dps telah mendaftarkan perkawinannya sesuai

hukum perkawinan Indonesia serta dilakukan pemeriksaan saksi

perkawinan guna meyakinkan majelis hakim akan adanya

perkawinan tersebut berlangsung.

c. Dalam putusan nomor 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel lebih

menjelaskan secara mendetail mengenai kewenangan mengadili

pengadilan di Indonesia terhadap hukum asal tergugat dan

penggugat dalam yaitu Pennsylvania Consolidated Statutes Title

23, Domestic Relation Part IV Divorce Code warga Pennsylvania,

Amerika, sedangkan putusan nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps tidak

menjelaskan peraturan negara asal penggugat warga Afrika Selatan

terhadap hukum Indonesia.

d. Adanya proses persidangan berupa eksepsi, rekonvensi karena

adanya pihak tergugat hadir sedangkan tidak adanya proses

persidangan dalam putusan nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps karena

tidak hadirnya tergugat sehingga majelis hanya mempertimbangkan

serta membuktikan dalil penggugat.

e. Dalam putusan nomor 172/Pdt.G/2014/PN.Dps majelis hakim

mengabulkan permohonan perceraian dikarenakan telah sesuai

dengan hukum perkawinan dan memiliki kewenangan mengadili.

Berbeda dengan 47/Pdt.G/2008/PN.Jak.Sel hakim menyatakan

pengadilan Jakarta Selatan memiliki kewenangan mengadili,

namun dalam proses pengadilan tidak adanya bukti pendaftaran

perkawinan di kantor catatan sipil sesuai dengan hukum

Page 24: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN … · 2018. 4. 26. · HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS A. HASIL PENELITIAN 1. Putusan Pasangan WNA Afrika No. 172/PdtG/2014/PN

71

perkawinan, dan administrasi kependudukan oleh karena itu

putusan cerai tersebut ditolak oleh pengadilan.