bab iii hasil penelitian a. gambaran umum...

28
48 BAB III HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM TENTANG RESKRIM POLRESTA MALANG 1. Pengertian Tentang Satuan Reserse Kriminal Satuan Reserse Kriminal atau biasa disebut dengan SAT RESKRIM bertugas membina fungsi dan menyelenggarakan kegiatan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dalam rangka penegakan hukum, koordinasi dan pengawasan operasional dan admiistrasi penyidikan PPNS sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Kasat Reskrim dibantu oleh KA Unit dan KA Sub Unit. Kasat Reskrim bertanggung

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 48

    BAB III

    HASIL PENELITIAN

    A. GAMBARAN UMUM TENTANG RESKRIM POLRESTA MALANG

    1. Pengertian Tentang Satuan Reserse Kriminal

    Satuan Reserse Kriminal atau biasa disebut dengan SAT RESKRIM

    bertugas membina fungsi dan menyelenggarakan kegiatan penyelidikan

    dan penyidikan tindak pidana, termasuk fungsi identifikasi dalam rangka

    penegakan hukum, koordinasi dan pengawasan operasional dan

    admiistrasi penyidikan PPNS sesuai ketentuan hukum dan peraturan yang

    berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya Kasat Reskrim

    dibantu oleh KA Unit dan KA Sub Unit. Kasat Reskrim bertanggung

  • 49

    jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada KAPOLRES dan dalam

    pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali WakaPolres.

    2. TUGAS POKOK KASAT RESKRIM

    a. Bertugas dan bertanggung jawab tentang segala sesuatu dalam lingkup

    pelaksanaan tugas SATUAN RESERSE.

    b. Melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan masalah-masalah

    Perencaan, Pengorganisasian, dan control terhadap tugas anggota.

    c. Melakukan koordinasi dengan kesatuan lain dan instansi samping.

    d. Melakukan supersif staf.

    e. Mengendalikan tugas-tugas yang bersifat khusus terutama operasi yang

    dibebankan.

    3. TUGAS POKOK KBO RESKRIM

    a. Membantu Kasat Reskrim melakukan pengawasan terhadap anggota Unit

    Reskrim, Urmindik, Urmin, Ur Tahti dan Ur Indentifikasi.

    b. Membantu kasat VReskrim dalm menyiapkan administrasi, formulir-formulir

    yang ditentukan untuk pelaksanaan tugas anggota reskrim.

    c. Membantu kasat Reskrim menjamin ketertiban dan ketentuan pengisian

    formulir-formulir, register-register penyidikan.

    d. Memberikan input data kepada Kasat Reskrim melalui Urmidik, Urmin, Ur

    Tahti, Ur Indentifikasi dalam Pulahjianta.

  • 50

    e. Membantu kasat reskrim dalam melancarkan, mengontrol menertibkan

    petunjuk cara pengisian register yang dibutuhkan untuk administrasi

    penyidikan.

    4. TUGAS POKOK KA UNIT

    a. Melaksanakan pemanggilan, pemeriksaan dan pemberkasan kasus atau

    tindak pidana yang akan atau sedang atau telah terjadi.

    b. Menertibkan daftar pencarian orang maupun barang guna

    pencarian/penyelidikan.

    c. Memyelesaikan semaksimal mungkin kasus-kasus yang sedang ditangani

    dan bekerjasama dengan unbin ops dalam pemanggilan, SPDP dan

    administrasi lain.

    d. Melakukan pemberkasan perkara dan mengajukan kepada Ur Bin Ops untuk

    dikoreksi dan dikirim kekejari.

    e. Menyiapkan data-data yang ditangani.

  • 51

    B. Bentuk - Bentuk Upaya Penyidik Dalam Mendaya Gunakan Unit-unit

    Bantuan Teknik Investigasi Guna Mengungkap Suatu Tindak Pidana.

    Upaya penyidik Dalam Mendaya Gunakan Unit Bantuan Teknik Investigasi:42

    1. Unit Saatuan Polisi Lalu Lintas ( SATLANTAS ).

    Unit ini diberi tugas oleh penyidik untuk melakukan pengamanan tahap awal

    terhadap TKP serta orang disekitar dan menangani korban. Satuan unit ini

    berwenang untuk menyuruh berhenti seseorang yang berada di TKP dan

    meminta keterangan awal saksi di lokasi tempat kejadian perkara.

    2. Unit Intelejen Polri.

    Unit ini ditugaskan oleh penyidik untuk mencari, menemukan dan melakukan

    pengembangan alat bukti serta keterangan saksi guna menemukan

    tersangkanya.

    Unit ini menghasilkan bukti-bukti berupa Resume yang nantinya dilaporkan

    kepada penyidik untuk diakukannya pengembangan dan penindakan.

    42

    Hasil Wawancara dengan Iptu Subandi, Paur Identifikasi, pada hari Kamis 8 Juni 2017

  • 52

    3. Unit Narkotika dan obat-obatan terlarang ( NARKOBA ).

    Dalam tugasnya, unit ini bertugas untuk mencari dam menemukan perbuatan

    tindak pidana yang terjadi di lapangan dalam hal atau rana Narkotika. Dalam

    hal ini Unit NARKOBA menghasilkan barang bukti berupa surat keterangan

    yang menyatakan bahwa tindak pidana tersebut adalah tindak pidana

    narkotika atau bukan, dengan kata lain unit ini berfungsi membantu penyidik

    dalam hal pengolahan barang bukti.

    4. Unit Kedokteran Forensik.

    Dalam tugasnya, unit ini bertugas untuk mencari dan menemukan bukti-bukti

    yang tertinggal di tempat kejadian perara, unit ini juga membantu penyiik

    dalam menentukan sebab akibat perbuatan pidana yang berada pada diri

    tersangka/korban guna membuat terangnya suatu tindak pidana dan juga

    membantu penyidik untuk menemukan siapa tersangkanya. Dalam proses

    pemeriksaan di TKP unit ini menghasilkan sebuah keterangan yang nantinya

    dilaporkan kepada penyidik guna melanjutkan ke tahap proses penentuan

    motif dan juga modus serta mencari dan menangkap pelakunya.

    5. Unit Satuan Satwa (K9).

    Satuan Unit ini hanya berperan penting dalam membantu unit-unit yang terjun

    langsung di TKP dalam mencari barang bukti yang tertinggal dan dalam

    mempermudah pelacakan atau pencarian jejak-jejak barang bukti lain atau

  • 53

    jejak larinya tersangka yang tidak dapat dilacak hanya dengan menggunakan

    perlengkapan yang ada di dalam tim identifikasi.

    C. Hasil - Hasil Yang Dikeluarkan Oleh Unit-Unit Investigasi Mempunyai

    Kekuatan Yuridis Yang Sesuai Dengan Hasil Bagi Penyidik.

    Jika berbicara tentang hasil yang dikeluarkan oleh unit-unit bantuan

    investigasi, maka tidak lepas dari usaha penyidik dalam mencari dan menemukan

    bukti-bukti yang ada di TKP untuk dijadikan sebagai suatu barang bukti atau alat

    bukti yang sah untuk membuktikan dan menuntut terdakwa atau tersangkanya di

    persidangan.43

    Hasil yang dikeluarkan oleh Unit-unit bantuan teknik investigasi ini nantinya

    dilaporkan dan digunakan oleh penyidik unit identifikasi untuk proses pembuktian,

    apakah terdakwa ini benar bersalah telah melakukan suatu tindak pidana atau tidak.

    Pembuktian memegang peranan penting dalam proses pemeriksaan sidang

    pengadilan, karena dengan pembuktian inilah nasib terdakwa ditentukan, dan hanya

    dengan pembuktian suatu perbuatan pidana dapat dijatuhi hukuman.

    Pembuktian adalah ketentuan-ketentuan yang berisi penggarisan dan pedoman

    tentang cara-cara yang dibenarkan undang-undang untuk membuktikan kesalahan

    43

    Hasil Wawancara dengan Iptu Subandi, Paur Identifikasi, pada hari Kamis 8 Juni 2017

  • 54

    yang didakwakan kepada terdakwa. Pembuktian juga merupakan ketentuan yang

    mengatur alat-alat bukti yang dibenarkan undang - undang dan boleh dipergunakan

    hakim membuktikan kesalahan yang didakwakan.44

    Unit-unit yang membantu Unit Identifikasi didalam mencari dan menemukan

    barang bukti atau alat bukti di TKP guna melanjutkan ke tahap proses penuntutan

    terhadap terdakwa/tersangkanya.

    44

    Yahya Harahap, S.H.,Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Penyidikan dan Penuntutan, Sinar Grafika, Jakarta, 2002

  • 55

    Berikut adalah hasil yang unit-unit batuan investigasi dapatkan dari ikut

    membantu proses identifikasi di TKP.45

    1. Unit Saatuan Polisi Lalu Lintas ( SATLANTAS ).

    45

    Hasil Wawancara dengan Iptu Subandi, Paur Identifikasi, pada hari Kamis 8 Juni 2017

  • 56

    Unit ini membantu penyidik dalam hal pengamanan TKP dan membatu

    mendapatkan Informasi yang didapa di TKP dari para saksi mata ataupun dari

    seseorang yang berada di dekat Lokasi penemuan TKP.

    Kendala yang biasa ditemuii oleh Unit Satlantas dalam pengamanan

    Tempat Kejadian Perkara biasanya banyak warga masyarakat yang kurang tau

    atau kurang paham tentang tempat kejadian perkara. Masyarakat sering masuk

    dan menginjak-injak atau merusak daerah atau zona TKP yang seharusnya

    steril atau tidak mendapat perubahan dari apa yang ada di TKP.

    Unit ini juga membantu Penyidik untuk menjaga agar TKP steril dari

    masyarakat yang cenderung ingin tau dan ingin melihat TKP secara langsung

    dari jarak dekat.

    2. Unit Intelejen Polri

    Unit ini menghasilkan Surat Laporan Informasi yang berguna untuk

    Penyelidik guna memulai tahapan proses awal penyelidikan.

  • 57

    Kendala yang biasanya ditemui oleh Unit Inteletjen pada saat proses

    penyelidikan dan penyidikan yakni terbatasnya informasi yang didapat dari

    informan dan juga sering mendapatkan informasi yang masih terbilang belum

    jelas dari keberadaan dan tempat persemunyian dari terdakwa atau

    tersangkanya.

    Adapun juga kendala bantuan teknik informasi yang ada di lapangan yang

    kurang bisa mendukung pencarian informasi-informasi yang dibutuhkan dan

    di dapat oleh Tim Unit Inteletjen Polri

  • 58

    3. Unit Narkotika, Psikotropika dan Obat-obatan terlarang ( NARKOBA ).

    Unit ini membantu penyidik dalam proses pembuktian kasus pidana Narkotika

    dan Psikotropika, menemukan barang bukti beserta menentukan suatu barang

    bukti itu termasuk Narkotika atau bukan.

    Hasil yang didapatkan oleh Unit ini adalah bukti pemeriksaan tes urin

    yang dilakukan oleh tim dalam unit ini kepada seseorang yang diduga telah

    menggunakan narkoba.

  • 59

    Kendala yang biasanya didapat oleh Tim Unit Narkoba ini biasanya

    pada waktu Pengecekan dan Penggeledahan tempat kediaman terdakwa atau

    tersangkanya, kendalanya ada pada saat tes urin yang dilakukan terkadang

    tidak menunjukkan hasil yang pasti dikarenankan terdakwa atau tersangkanya

    sudah lama tidak menggunakan narkotika, dan terpaksa tim unit ini harus

    menggunakan tes DNA yang pastinya mempunyai hasil konkreet, akan tetapi

    jika menggunakan tes DNA akan memakan waktu yang tidak singkat atau

    memerlukan waktu proses yang cukup lama untuk mengetahui hasil dari tes

    DNA tersebut.

    Namun tidak selslu Unit ini digunakan dalam pemeriksaan berbagai Tindak

    Pidana, hanya digunakan khusus untuk Tindak Pidana yang berkaitan dengan

    Narkotika Psikotropika dan Obat-obatan terlarang.

  • 60

    4. Unit Kedokteran Forensik

    Hasil yang didapatkan oleh Unit Kedokteran Forensik ini kemudian akan di

    laporkan kepada penyidik berupa surat keterangan telah dilakukannya

    proses identifikasi korban dan pencarian identitas dari korban.

  • 61

  • 62

  • 63

  • 64

  • 65

  • 66

    Kendala yang ditemui oleh Unit ini adalah Kesulitan

    mengungkap siapa korban sebenarnya karena tidak ada identitas

    yang jelas, jasad korban yang sudah membusuk lama, hilangnya

    sidikjari dan juga tanda peengenal atau tanda engenal pada

    tubuh yang hancur karena proses pembusukan.

  • 67

    5. Unit Satuan Satwa (K9).

    Hasil yang dikeluarkan atau didapatkan oleh Unit ini adalah hanya ersifat

    penyampaian saja yang dilaporkan kepada penyidik guna membantu dalam

    proses penemuan barang bukti yang tertinggal di TKP ataupun jejak tersangka

    yang tertinggal di TKP.

    Untuk kendala yang biasanya ditemui oleh Tim Unit K9 ini adalah

    hilangnya jejak pelaku karena TKP yang sudah lama, atau TKP yang rusak

    akibat perubahan alam dan bisa juga dari faktor pencarian yang susah

    dilakukan karena medan TKP yang tidak bisa dilalui oleh manusia ( dalam

    jurang, dalam lereng gunung ).

  • 68

    Dalam Unit Identiifkasi, tak hanya menggerakkan unit bantuan teknik

    investigasi. Unit identifikasi juga menggunakan alat-alat yang canggih untuk

    memperlancar dan membantu dalam proses pelacakan sidik jari petunjuk yang

    tertinggal di lokasi saat olah tempat kejadian perkara. Alat itu bernama mAMBIS.

    mAMBIS ini adalah sebuah sistem yang bertugas untuk melakukan

    pencocokan berbagai data biometrik (sidik jari, iris, dan wajah) yang tidak dikenal

    dengan sebuah database yang memuat berbagai data biometrik, baik yang dikenali

    maupun yang tidak dikenali. Automated Multi-Biometric Identification System

    biasanya dimanfaatkan oleh berbagai institusi penegakan hukum untuk keperluan

    identifikasi pelaku tindakan kriminal, dan fungsi terpenting yang biasanya dijalankan

    oleh para penegak hukum itu meliputi pengidentifikasian individu yang diduga

    melakukan tindakan kejahatan atau mengaitkan seorang tersangka dnegan berbagai

    tindakan kejahatan lain yang belum terpecahkan.46

    46

    Hasil Wawancara dengan Iptu Subandi, Paur Identifikasi, pada hari Kamis 8 Juni 2017

  • 69

    Alat mAMBIS :

    Proses Penggunaan Alat mAMBIS :

  • 70

    Alat mAMBIS ini digunakan untuk mencari dan mencocokkan sidik jari yang

    tertinggal di TKP dengan saksi – saksi yang ada di TKP guna memperlancar proses

    penyidikan dan menemukan tersangkanya.

    Kendala yang mungkin ditemui oleh alat mambis ini adalah seseorang yang

    belum mempunyai data E-KTP atau datayang dimiliki olehnya belum ter update oleh

    mambis.

    Dengan katalain penyidik harus memeriksa berkar-berkas secara manual dan

    mencari sidik jari yang cocok dengan terdakwa atau tersangkanya dengan cara

    mencari file di kantor wilayah setempat secara manual.

  • 71

    Hasil yang di dapat oleh penyidik dengan menggunakan alat mAMBIS ini berupa

    Surat Laporan sebagai berikut :

    Hasil – hasil yang didapat dan dikeluarkan oleh unit – unit bantuan investigasi

    yang ada di Polres Kota Malang ini bersifat mutlak dan sesuai dengan apa yang

    dibutuhkan oleh tim Penyidik guna melanjutkan proses ke tahap pembuatan Berita

    Acara Pemeriksaan ( BAP ) dan juga tahap penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum

    yang akan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri.47

    47

    Hasil Wawancara dengan Iptu Subandi, Paur Identifikasi, pada hari Kamis 8 Juni 2017

  • 72

    Hasil dari Analisa penelitian saya yang saya temukan di lokasi penelitian

    bahwa dalam ketentuan yang ada dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara

    Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan

    Tindak Pidana, bagiann ke dua berisikan tentang pengorganisasian sumber daya

    oleh tim Penyidik terkait akan diaksanakannya tahap awal proses Penyidikan.

    Didalam Pasal 20 huruf a angka (3) diterngkan bahwa, Atasan penyidik selaku

    penyidik wajib mengorganisir deluruh sumber daya yang tersedia untuk bantuan

    taknis kepolisian.

    Dengan hasil yang didapkan oleh tiap-tiap unit bantuan teknis investigasi itu

    dapat diterima dan digunakan oleh penyidik karena hasil yang didapatkan tiap

    unit-unit tersebut sama dengan hasil yang dipergunakan oleh penyidik .

    Pada dasarnya pengaturan, perencanaan dan pembagian unit-unit bantuan

    teknik investigasi yang akan ikut membantu dalam olah TKP itu di atur dan

    dibagi tugasnya oleh KASAT RESKRIM, yang pada awalnya sudah mengetahui

    tindakan pidana apa yang terjadi di TKP dari Laporan Polisi melalui Pannic

    Bottom, temuan Polisi langsung atau dari Laporan dari seorang korban atau saksi

    mata yang melihat suatu tindak pidana melalui Sentra Pelayanan Kepolisian.48

    Awal mula penyelidik menerima laporan tentang adanya sebuah peristiwa

    hukum suatu tindak pidana dan seorang penyelidik telah memastikan bahwa

    48

    Hasil Wawancara dengan Iptu Edy Suprapto pada hari Selasa, 6 Juni 2017

  • 73

    perbuatan itu adalah suatu tindak pidana maka seorang penyelidik memberi

    laporan kepada tim penyidik untuk dilakukan tindakan. Kemudian Penyidik

    memerintahkan unit satlantas untuk mengamankan tempat kejadian perkara guna

    melindungi dan mensterilkan TKP. Penyidik juga memerintahkan Unit

    Identifikasi guna membantu dan mempercepat pencarian serta pengumpulan

    bukti – bukti yang tertinggal di TKP.

    Karena pada tahap ini lah awal mula akan dilakukan proses penyidikan yang

    akan dilakukan dengan cara mengolah data – data yang telah dikumpulkan oleh

    tim Unit Identifikasi.49

    Terkait tahap yang ada di TKP ini Unit Identifikasi sering menemukan

    kesulitan untuk melacak atau menemukan bukti – bukti lain yang mungkin juga

    terletak jauh dari lokasi TKP atau sengaja dibuang oleh pelaku guna menutup –

    nutupi perbuatannya juga mungkin pelaku berupaya ingin menghilangkan barang

    bukti. Selanjutnya beserta unit identifikasi yang dibantu dengan unit investigasi,

    juga ada unit bantuan lain berupa unit K9 yang membantu mencari bukti – bukti

    tersembunyi atau jejak – jejak pelaku tindak pidana menggunakan hewan berupa

    anjing pelacak yang kebanyakan dari ras Jerman Shepherd dan ras Labrador.

    Unit ini menggunakan anjing yang terlatih untuk melacak atau menemukan bukti

    – bukti lain tersebut.

    49

    Hasil Wawancara dengan Iptu Edy Suprapto Kanit Pidum pada hari Selasa, 6 Juni 2017

  • 74

    Unit selanjutnya yang akan membantu dalam menemukan bukti di TKP ialah

    Unit Kedoteran Forensik, unit ini membantu Penyidik dalam menentukan bahwa

    kejadian ini murni kecelakaan atau memang kejadian tindak pidana yang sengaja

    dilakukan oleh seseorang.50

    Tahapan selanjutnya setelah mendapatkan cukup bukti dan saksi, penyidik

    membuat surat perintah penyidikan setelah mendapatkan ketetapan bahwa perbuatan

    itu ialah suatu tindak pidana dari penyelidik. Selanjutnya penyidik menganalisa

    tindak pidana apa yang telah dilakukan dan kapan telah dilakukannya tindak pidana

    tersebut , serta siapa yang melakukannya dan juga mencari Motiv beserta modus si

    pelaku tersebut melakukan tindak pidana.

    Pada tahap ini Penyidik menggerakkan unit Intelejen polri guna melakukan

    pengembangan dalam mencari pelaku dan juga menangkap pelaku tindak pidana serta

    jika memungkinkan penyidik juga melakukan penyitaan barang yang ada padanya

    dan diduga sebagai upaya memperlancar perbuatan tindak pidananya. Tak hanya itu,

    Unit ini juga mempunyai wewenang untuk melakukan pencarian terhadap tersangka

    dan menagkapnya.

    KASAT RESKRIM akan membagi dan menggerakkan unit – unit bantuan

    teknik investigasi untuk melakukan penyelidikan turun ke lapangan. Penyidik

    kemudian juga membuat surat perintah penyitaan, guna memungkinkan unit- unit

    50

    Hasil Wawancara dengan Iptu Edy Suprapto Kanit Pidum,pada hari Selasa, 6 Juni 2017

  • 75

    bantuan teknik investigasi langsung melakukan penyitaan terhadap barang – barang

    yang patut diduga sebagai alat untuk melakukan suatu tindak pidana atau bukti –

    bukti lain yang dicurigai untuk pelaku memperlancar perbuatan tindak pidana.

    Penyidik juga membuat surat pengajuan ke pengadilan terkait penyitaan barang

    bukti.51

    Kemudian Kepala Unit Pidana Umum mengumpulkan unit – unit bantuan

    investigasi untuk dilakukannya gelar perkara penetapan tersangka, lalu penyidik

    mengeluarkan surat pemanggilan atau surat penangkapan terhadap seseorang yang

    dicurigai atau patut diduga yang telah melakukan tindak pidana tersebut.

    Setelah dilakukannya penyidikan dan ditetapkannya seseorang sebagai

    tersangkanya, penyidik mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap pelaku dan

    kemudian penyidik mengumpulkan alat bukti dan barang bukti yang ditemukan di

    tempat kejadian perkara atau ditemukan dari pengakuan tersangka. Selanjutnya

    penyidik membuat berkas perkara yang dilampirkan semuanya mulai dari berita acara

    pemeriksaan saksi dan terdakwa/tersangka, barang bukti dan juga alat bukti yang

    selanjutnya diserahkan ke kejaksaan beserrta dengan terdakwa/tersangkanya untuk

    kemudian dilakukan ke tahap prosedur proses penuntutan ke kejaksaan.52

    51

    Hasil Wawancara dengan Iptu Edy Suprapto Kanit Pidum pada hari Selasa, 6 Juni 2017 52

    Hasil Wawancara dengan Iptu Edy Suprapto Kanit Pidum, pada hari Selasa 6 Juni 2017