bab iii gambaran perusahaan · yang sama. pada operasi awal perusahaan memiliki 100 pekerja dengan...
TRANSCRIPT
29
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
1. Riwayat Perusahaan
CV. SBE mulai berdiri sejak tahun 1980 dan mulai beroperasi pada tahun
yang sama. Pada operasi awal perusahaan memiliki 100 pekerja dengan
kapasitas produksi 175.000 pcs/bulan.
Pada saat ini CV. SBE telah mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga
1.500.000 pcs/bulan hingga 2.000.000 pcs/bulan dan didukung oleh kira-kira
1.200 pekerja dan 100 staff.
Dengan dukungan beberapa fasilitas seperti peralatan-peralatan test, mesin
produksi, Automatic Machine, ruang kelas, ruang Akustis, dll dapat
menghasilkan suatu produk yang bermutu dan handal dengan harga bersaing.
CV. SBE memproduksi berbagai macam type speaker antara lain Car
Speaker, Home Speaker dan Dome Tweeter Speaker.
Saat ini perusahaan mampu untuk menyediakan beberapa spare part
sendiri antara lain: PT. Multicone Paperido (Cone Paper), PT. Indo Yoke
(Yoke dan Washer). Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, perusahaan
juga mensupply Matsushita Jakarta, Foster Singapura dan beberapa
perusahaan lainnya.
30
CV. SBE mensupply beberapa perusahaan audio lokal antara lain: PT.
Panggung Electric, Polytron, Tens, Gold Star/LG, Astra Group, dll.
CV. SBE juga telah melakukan ekspor ke beberapa negara sejak tahun
1987 antara lain: ULTIMATE USA, Altec Lansing, PEC, Concord/Harman
group, Radioshack, dll.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi membantu para anggota dari suatu perusahaan
mengetahui wewenang dan tanggung jawab mereka dalam sistem perusahaan.
Pbnpinsn1. DirddurZ Waki) Dtrddiir
Pcmaunn Pembcusn
Pcnjualm
KepaliBuunProdulai
staff
Quality Control
Stqterviiof GucUng
KqnkBagunAlonlaiui
staff itxff Kcann Staff K*»ir
Pctoj*
Struktur Organisasi CV "SB£"
3. Kebijaksanaan Kualitas
CV. SBE merupakan perusahaan yang khusus bergerak dibidang
pembuatan Loudspeaker dalam ruang lingkup yang luas dan sekarang ini
merupakan pemegang yang terbesar di Indonesia.
31
Merupakan Kebijaksanaan-kebijaksanaan dari CV. SBE untuk :
* Membangun dan memelihara sistem kualitas yang efektif dan
efesien, terencana dan dikembangkan secara bersama-sama oleh
seluruh karyawan perusahaan.
* Menghasilkan produk - produk berkualitas tinggi yang
disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan para konsumen.
* Menjamin kepuasan dan kepercayaan dari para konsumen
sepenuhnya terhadap produk-produk yang dihasilkan dengan
menjaga kualitas, waktu pengiriman, keandalan, dan harga yang
bersaing.
Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksanaan
ini, CV. SBE bermaksud untuk mewujudkan pencapaian tujuan utama
sebagai berikut:
* Meningkatkan penetrasi/terobosan terhadap pasar lokal dan pasar
Internasional, menawarkan pelayanan yang lebih baik serta lebih
responsif terhadap kebutuhan dan harapan konsumen.
* Mendorong setiap karyawan untuk berpartisipasi secara aktif dalam
pengembangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan dari Sistem
Manajemen Mutu perusahaan.
* Mengenalkan sistem pelaporan yang memonitor indikator-
indikator kinerja yang penting dari kesehatan dan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba, serta menyampaikan informasi ini
secara terbuka kepada seluruh karyawan.
32
* Mengembangkan filosofi untuk maju secara terus menerus dan
menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang lebih baik.
Perusahaan menyadari bahwa kerja sama dari seluruh pemasok yang telah
dipilih sebelumnya adalah perlu sebagai lanjutan/mengikuti strategi kualitas
dan keandalan perusahaan. Oleh karenanya perusahaan memperlakukan para
pemasok sebagai rekan kerja yang penting dan secara aktif membangkitkan
partisipasi dan dukungan mereka terhadap Sistem Manajemen Mutu
perusahaan.
Panduan kualitas (Quality Manual) menggambarkan secara garis besar
dari Sistem yang menjamin bahwa kualitas yang diminta oleh perusahaan dan
para pelanggannya diidentifikasi dan pengendalian yang seragam/sama
terhadap permintaan-permintaan kualitas ini dipertahankan secara konsisten
dan memadai. Panduan Kualitas mendefinisikan bahwa pengendalian yang
efektif terbentuk melalui penggunaan prosedur-prosedur tertulis dimana di
dalamnya tercakup tindakan pencegahan untuk pendeteksian dan kesalahan
penempatan secara tepat dari cacat produk, proses, dan sistem.
Para Direktur dan Kelompok Manajemen Senior CV. SBE terlibat secara
penuh terhadap keberhasilan dan pemeliharaan, dan pengembangan secara
terus menerus dari sistem kualitas seperti yang telah digariskan dalam
panduan ini, yang dirancang untuk memenuhi persyaratan dari ISO 9002 -
1994 dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
33
4. Komponen-komponen Speaker dan kegunaannya
Speaker terdiri dari beberapa komponen:
- Magnit
Untuk menimbulkan medan magnet tetap.
-Yoke
Pemusat medan magnet + dari magnet.
- Frame
Sebagai penyangga dari keseluruhan speaker atau tempat menempel
dari seluruh komponen speaker.
- Washer
Pemusat medan magnet - dari magnet.
- Terminal
Output dari speaker.
- Voice Coil
Bagian dari speaker yang dialiri listrik karena mengandung
tembaga yang berperan sebagai sumber getaran. Getaran ini
kemudian ditransformasikan menjadi suara.
-Damper
Membatasi gerakan dari membran Speaker
- Cone Paper
Mengeraskan suara yang ditimbulkan dari gerakan VC sesuai dengan
frekwensi yang ditimbulkan sehingga dapat ditangkap telinga
manusia.
34
- Gasket
Untuk mempererat hubungan conepaper dengan frame juga dapat
berfungsi memperindah penampilan
- Dustcap
Untuk memaximalkan kualitas suara yang ditimbulkan oleh Speaker
dan mencegah debu masuk kecelah VC
- BWR (Brush Wire Rope)
Tembaga yang menghubungkan terminal dengan kawat tembaga dari
voice coil
5. Proses Produksi
Tenaga kerja pada bagian produksi CV "SBE" adalah sebagian besar
wanita. Proses produksi di perusahaan ini lebih dikenal dengan istilah
Assembling. Ada 2 Assembling di CV "SBE" yaitu:
1. Assembling Voice Coil
2. Assembling Speaker
Assembling Speaker menghasilkan speaker one way, two way dan three way.
Dan merk-merk dari speaker yang dijual di dalam negeri adalah :
1. Cannon
2. Fortune
3.ACR
4. Tokiwa
35
5. Massive
6. Legacy
7. Prestige
8. Boston
5.1. Assembling Voice Coil
Sebelum kita menginjak pada bahasan mengenai assembling voice
coil terlebih dahulu kita harus mengetahui bagian-bagian dari voice coil
dan kegunaannya. Adapun bagian-bagian dari voice coil tersebut adalah:
• Bobin
Merupakan media atau tempat dimana brass wire atau kawat
digulungkan. Selain itu bobin juga berfungsi menjembatani getaran
dari voice coil ke bagian speaker yang lain dalam hal ini damper dan
cone paper
« Brass Wire
Brass wire atau kawat berfungsi sebagai penghantar untuk
mengalirkan arus listrik, sehingga dengan adanya aliran arus listrik
sepanjang lilitan kawat, maka disekitar lilitan kawat akan timbul
gaya medan magnet,
o Tapping Paper
Tapping Paper ini berfungsi untuk melekatkan ujung terminal dari
brass wire dan juga untuk menunjukan besarnya tahanan atau ohm
dari voice coil
36
Proses pembuatan voice coil:
Bobin dipasang pada botol master, kemudian digulung dengan
menggunakan mesin penggulung yang sebelumnya sudah diset terlebih
dahulu agar sesuai yang ditentukan. Kemudian ujung kawat terminal
voice coil diluruskan dan diatur positif-negatifhya, lalu dipotong. Bagian
kawat terminal dilem dengan tapping paper. Selanjutnya ujung terminal
kawat disolder (dilapisi timah) agar memudahkan proses penyolderan di
assembling. Khusus untuk kawat dengan lapisan SV, lapisannya ini harus
dihilangkan terlebih dahulu dengan menggunakan cairan solcoat, karena
lapisan ini tidak dapat larut didalam cairan solder. Hal ini berbeda
dengan lapisan 1-lock dan 2-lock dimana kedua lapisan ini dapat larut
pada cairan timah, sehingga permukaan kawat dapat terlapisi timah.
Proses selanjutnya adalah pelepasan voice coil dari botol master, setelah
proses ini khusus untuk brass wire atau kawat dengan lapisan SV, voice
coilnya akan dioven dengan temperatur 185-200° C, agar kualitas dari
voice coil menjadi lebih baik. Sementara untuk voice coil dengan lapisan
1-lock atau 2-lock tidak dilakukan pengovenan, karena daya tahan
panasnya relatif rendah. Voice Coil yang telah jadi kemudian dimasukan
kedalam dus untuk selanjutnya dipasang pada botol VCG dan siap
digunakan dalam proses assembling speaker.
5.2. Assembling Speaker
Ada 3 macam Assembling Speaker yakni:
37
Assembling I, Assembling II dan Assembling III. Setiap assembling
memakai ban berjalan atau conveyer.
5.2.1. Assembling I
1. Terdapat proses pem'uerian lem pada magnet dan pada yoke
dengan menggunakan mesin pemberi lem secara otomatis.
Lem yang diberikan berwarna merah dan hijau dan kedua
lem tersebut hams bercampur menjadi satu pada bagian
antara inside dan outside daripada magnit maupun daripada
yoke.
2. Pengelingan Washer
Yaitu proses menyatukan washer dan frame dengan
menggunakan mesin keling.
3. Pengelingan terminal
Hasil dari proses 2 diberi terminal dengan memakai mesin
Keling Terminal.
4. Pengeleman Washer
Celah antara washer dengan frame diberi lem washer dengan
maksud supaya udara tidak masuk dan tidak keluar antara
celah tersebut.
5. Pemasangan Yoke, Magnet dan Frame
Pada bagian ini magnet dan yoke yang masing-masing
telah diberi lem pada proses 1 dipasang menjadi satu dengan
cara diputar. Kemudian magnet yang telah terpasang pada
38
yoke ini dipasangkan dengan frame yang sudah lekat dengan
washer.
6. Pemasangan Center Yoke
Hasil dari proses 5 dipasangi Center Yoke agar frame,
washer, magnet dan yoke tidak bergeser. Dan sebelum masuk
proses selanjutnya center yoke ini dilepas dulu.
7. Pembersihan
Hasil dari proses 6 akan melewati mesin ABSORBER yang
akan meniup dan menghisap kotoran pada celah-celah antara
frame, washer, magnet dan yoke.
8. Pemasangan VC dengan Damper
Damper dipasangkan dengan VC (Voice Coil) lalu
dipasangkan pada hasil dari proses 7, tetapi pemasangan
tidak boleh salah. Pemasangan yang benar kawat dari VC
yang keluar dari tapping paper harus sejajar dengan terminal.
9. Pengeleman
Hasil dari proses 8 akan melewati mesin pengeleman yang
disebut mesin Three point yang akan memberi lem pada
bagian:
1. Antara frame dengan conepaper
2. Antara frame dengan damper untuk mengelem
damper pada frame.
3. Antara damper dengan VC.
39
10. Pemasangan Conepaper
Pada conepaper ada 2 lubang kecil yang disebut mata ayam
dan conepaper ini dipasangkan pada hasil dari proses 9 yang
mana arah dari mata ayam harus sejajar dengan terminal.
11. Kemudian hasil dari proses 10 akan melewati mesin Two
Point yang akan memberi lem pada bagian:
1. Antara conepaper dengan gasket
2. Antara conepaper dengan VC untuk menguatkan
hubungan conepaper dengan VC.
12. Pengeleman Gasket
Gasket dipasangkan pada hasil dari proses 11 dengan
cara ditekan dan tidak boleh menutupi lubang sekrup dari
frame.
5.2.2. Assembling II
Assembling II menghasilkan 2 macam speaker yaitu:
a) Speaker jadi yaitu speaker one way untuk home speaker.
b) Speaker 1/2 jadi: yaitu speaker two way dan three way untuk
Car Speaker. Speaker 1/2 jadi ini harus mr ?alani proses
selanjutnya.
40
1. Pemasangan BWR
BWR dipassangkan melalui terminal kemudian kedua
ujungnya bertemu dengan kawat dari VC yang kemudian
dipersatukan di mata Rivet dengan cara dililitkan.
2. Penyolderan Eyelet (Rivet)
Pertemuan BWR dengan kawat dari VC disolder dengan
timah yang berdiameter 1,4 mm dengan solder yang
berdaya 40 watt.
3. Penyolderan terminal
BWR pada terminal disolder dengan timah yang
berdiameter 1,6 mm dengan solder yang berdaya 60 watt.
4. Pemotongan BWR
Sisa BWR pada proses 2 dan 3 hams dipotong dengan
menggunakan pisau gunting dengan cara menempelkan
pisau gunting pada permukaan solder.
5. Pecabutan botol VCG
Pada proses ini botol VCG dicabut.
6. Pengisian Magnet
Hasil dari proses 5 akan diberi/diisi magnet denguii mesin
Magnetizer dengan cara menaruhnya pada bagian tengah
dari bidang pengisi magnet.
41
7. Pengecatan
Rivet dan kawat coil dicat dengan warna hitam agar pada
saat speaker bergetar, kawat coil tidak ikut bergetar.
8. Pengeleman Dustcup
Pada proses ini dustcup yang diberi lem dipasangkan
ditengah conepaper, lem dari dustcup tidak boleh masuk
ke Bobin.
9. Pengetesan
Hasil dari proses 8 akan memasuki ruang yang disebut
Inspector Room. Petugas pada Inspector Room akan
memakai alat Audio Sweeper dan Polarity.
• Audio Sweeper : mengecek 100% Suara dari
speaker yaitu memeriksa apa voltage pada speaker
sudah sesuai dengan typenya.
© Polarity : untuk mengecek apakah kabel coil dari
VC itu terbalik atau tidak. Hal ini akan
mempengaruhi arah + dan - dari speaker.
Selain mengecek 2 hal diatas petugas inspector room juga
hams memeriksa 100% masalah penampilan bagian atas
speaker. Speaker-speaker yang tidak memenuhi standar
akan dipisahkan.
42
10. Pemasangan Sticker
Hasil dari proses 9 akan diberikan sticker yang sesuai
dengan type dan merk speaker. Sticker dipasang harus
tepat ditengah yoke.
11. Pemackingan
Hasil dari Assembling 2 yang berupa speaker jadi akan
dibungkus/dipacking pada kardus-kardus yang tersedia
sedangkan speaker 1/2 jadi akan masuk Assembling HI.
5.2.3. Assembling HI
Assembling ini menghasilkan speaker two way, three way.
Langkah-langkah pada Assembling III adalah :
- Menyiapkan tweeter
- Pemasangan tweeter terhadap ring tweeter (pengeleman)
- Pemasangan kondensator beserta kawat penghubung. Kegunaan
kondensator ini adalah sebagai high pass filter, sehingga
frekwensi yang disalurkan ke tweeter hanya frekwensi tingginya
saja.
- Pemasangan bracket terhadap tweeter
- Penggabungan atau menghubungkan tweeter terh: dap woofer
- Pengecekan inspector room
- Packing
43
6. Proses Informasi dan Akuntansi
6.1. Untuk mencatat biaya bahan baku dan pembantu pada Laporan
Harga pokok penjualan.
Bagian PPC (Planning Product Control) membuat target produksi,
target produksi yang memuat jadwal dan kuantum speaker yang
hendak diproduksi di berikan kepada bagian gudang bahan baku dan
bagian produksi. Dengan berdasarkan pada target produksi gudang
bahan baku mengirim bahan baku ke bagian produksi dan
melampirkan 4 lembar dokumen. Salah satu dokumen dikirim
kebagian Akuntansi sebagai dasar pencatatan biaya bahan yang
terpakai.
6.2. Pencatatan biaya Tenaga kerja
Pada saat karyawan masuk mereka melakukan absensi pada check
clock, dan pada saat produksi ada petugas produksi yang melakukan
check ulang yaitu ketika produksi hendak dilakukan dan pada saat
hendak pulang. Hasil pengecekan ini dicrosskan dengan check clock.
Dari data ini bagian personalia dapat mengetahui siapa saja yang masuk
dan yang absen sehingga dapat dipakai sebagai perhitungan biaya TK
oleh bagian Akuntansi.
44
6.3. Pencatatan biaya-biaya lain
Semua pembayaran yang dilakukan dicatat oleh kasir pada laporan
harian kas yang akan diberikan pada bagian Akuntansi untuk diteliti,
kemudian dokumen-dokumen yang ada akan dijurnal di jurnal umum,
dan apabila semua transaksi telah dicatat semua dalam jurnal umum
maka untuk selanjutnya akan dipindahkan ke masing-masing pos dalam
Buku Besar dalam dan proses selanjutnya dibuat Laporan Keuangan.