bab iii fix pengetahuan gizi ibu, kecukupan energi dan protein balita dengan status gizi balita...
DESCRIPTION
ruang lingkuppengambilan datahipotesisdefinisi operasionalTRANSCRIPT
BAB III
Metode Penelitian
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kelurahan Gayamsari Kecamatan Gayamsari
Kota Semarang. Dengan pertimbangan dari 76 balita di Desa Margo Sari
Kelurahan Gayamsari, sebanyak 13 balita (17 %) berstatus gizi kurang.
2. Waktu penelitian
a. Penyusunan proposal = Oktober 2012 – Februari 2013
b. Pengambilan data = Juni 2013
c. Pengolahan data = Juni 2013
d. Penyusunan laporan = Juli 2013
3. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif karena menjelaskan
hubungan tiap-tiap variabel yaitu: pengetahuan gizi ibu, tingkat kecukupan
energi dan protein dengan status gizi menggunakan pendekatan cross
sectional karena semua data diambil pada waktu yang sama.
34
35
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah balita di Desa Gayam Sari
Kelurahan Gayamsari Kecamatan Gayamsari Kota Semarang sebanyak 76
balita.
2. Sampel
Jumlah sampel sebanyak 59 balita dengan kriteria sebagai berikut:
a. Balita usia 24 – 59 bulan.
b. Balita terdaftar di posyandu Gayamsari.
c. Tidak dalam keadaan sakit.
d. Tinggal bersama dengan ibu balita.
Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus estimasi proporsi:
n=
ket : n = besar sampel
Z² (1 – α) / 2 = Derajad kepercayaan (95%)
P = Prevalensi Gizi Kurang di Kelurahan Gayamsari
d = Presisi mutlak yang di inginkan (10%)
n=
n= 54,2 = 54 balita
1,96² x 0,17 x 0,830,01
Z² (1 – α) / 2 x P (1 – P)d²
36
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, jumlah sampel yang
dibutuhkan adalah 54 balita. Dan cadangan sebanyak 10%
(Sastroasmoro &Ismael, 2010), sehingga jumlah sampel menjadi 59
balita.
Sampel di ambil dengan simple random sampling yaitu secara acak
sederhana (median) tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam
populasi, anggota populasi dianggap homogen.
3. Responden
Responden adalah ibu yang balitanya terpilih menjadi sampel
penelitian.
C. Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah
1. Variabel pengaruh = pengetahuan gizi ibu
= tingkat kecukupan energi
= tingkat kecukupan protein
2. Variabel terpengaruh = status gizi balita.
D. Jenis dan cara pengumpulan data
1. Jenis data
a. Data primer
Yaitu data yang diambil sendiri pada saat melakukan penelitian.
Meliputi :
1) Identitas responden meliputi nama responden / suami, umur,
pendidikan, pekerjaan dan alamat.
37
2) Identitas sampel meliputi nama balita, tanggal lahir, jenis kelamin,
umur dan berat badan.
3) Pengetahuan gizi ibu.
4) Tingkat asupan energi dan protein
5) Status gizi
b. Data sekunder
Data yang diambil meliputi data lokasi penelitian yang mencakup
letak lokasi, gambaran umum Kelurahan Gayamsari Kecamatan
Gayamsari.
2. Cara pengumpulan data
a. Data primer
1) Identitas sampel
Data identitas sampel diperoleh dengan melakukan wawancara
kepada responden di posyandu setempat menggunakan formulir. Jika
terdapat responden yang tidak hadir menggunakan metode home visit.
2) Data status gizi
Data status gizi balita diperoleh menggunakan indeks BB/U.
Untuk menimbang berat badan menggunakan timbangan dacin dan
timbangan injak. Kemudian dihitung dengan menggunakan Z-Score
menurut BB/U berdasarkan standar WHO-NCHS.
3) Data kecukupan energi dan protein
Data kecukupan energi dan protein diperoleh dari hasil recall rata-
rata konsumsi bahan makanan sumber energi dan sumber protein yang
38
dimakan selama 3 kali secara berselang kemudian hasilnya dibandingkan
dengan AKG. ( Sunita, 2002 )
4) Data pengetahuan gizi ibu
Data pengetahuan gizi ibu diperoleh dengan melakukan
wawancara kepada ibu balita yang datang ke posyandu setempat
menggunakan kuesioner. Jika terdapat responden yang tidak hadir
menggunakan metode home visit.
b. Data sekunder
Meliputi:
1) Gambaran umum lokasi penelitian
2) Jumlah balita
3) Luas wilayah
Diperoleh dari observasi langsung ke desa, kantor kepala desa, ketua RW
dan ketua RT setempat.
3. Pengambil Data
Pengambilan data tingkat pengetahuan ibu, tingkat kecukupan energi dan
protein balita dan status gizi balita menggunakan enumerator sebanyak 6
orang dengan kriteria sebagai berikut:
a. Bersedia menjadi enumerator
b. Sedang menjadi mahasiswa jurusan gizi
c. Minimal semester VI pada tahun 2013
39
E. Instrumen penelitian
1. Kuesioner
Digunakan untuk mengetahui identitas responden dan sampel,
pengetahuan gizi ibu.
2. Form recall
Digunakan untuk mengetahui makanan yang telah dikonsumsi balita
selama 3 kali secara berselang.
3. Timbangan
Timbangan injak dan timbangan dacin kapasitas 25 kg dengan
ketelitian 0,1 kg yang digunakan untuk menimbang berat badan sampel.
4. Formulir konsumsi rata-rata bahan makanan
Digunakan untuk mengetahui rata-rata bahan makanan yang telah di
konsumsi.
F. Pengolahan Data
1. Editing
Bertujuan untuk mengoreksi data yang telah diperoleh, meliputi
semua data primer yaitu: kebenaran dan kelengkapan pengisian jawaban
mengenai identitas sampel, identita responden, data asupan energi dan protein
yang telah diberikan.
2. Skoring
Pengetahuan responden tentang gizi dianalisa menggunakan skor
yaitu skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah atau tidak
40
dijawab. Nilai yang didapat menunjukan tingkat pengetahuan responden
tentang gizi.
3. Computing
a. Pengetahuan gizi ibu
Cara pemberian nilai jawaban responden pada kuesioner dengan
memberikan skor pada setiap item pertanyaan. Jumlah pertanyaan
sebanyak 15 soal.
Nilai = x 100%
Data pengetahuan gizi ibu dikategorikan menjadi:
Kurang, jika skor pengetahuan ibu dengan jawaban benar
(skor < 80%)
Baik, jika skor pengetahuan gizi ibu dengan jawaban benar
(skor ≥ 80%) (khomsan, 2002)
b. Tingkat kecukupan energi
Data kecukupan energi yang diperoleh dari hasil recall makanan
dan minuman 3x24 jam. Kemudian di olah dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) Mengkonversikan makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam
bentuk bahan makanan dalam berat bersih dalam satuan gram.
2) Menghitung rat-rata konsumsi bahan makanan.
3) Menghitung rata-rata asupan energi per balita.
Jawaban benarJumlah soal
41
Komsumsi rata-rata perhari kemudian dianalisis menggunakan
FP 3 kemudian dibandingkan dengan AKG individu.
AKG individu = x zat gizi AKG
Tingkat kecukupan Energi= x 100%
Tingkat kecukupan energi dibandingkan dengan persen dalam
AKG, data kecukupan energi kemudian dikategorikan menjadi :
Baik, jika kecukupan energi pada balita ≥ 80% AKG
Kurang, jika kecukupan energi pada balita ˂ 80% AKG
(Supariasa, 2002)
c. Tingkat kecukupan protein
Data kecukupan protein yang diperoleh dari hasil recall
makanan dan minuman 3x24 jam. Kemudian di olah dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Mengkonversikan makanan dan minuman yang dikonsumsi
dalam bentuk bahan makanan dalam berat bersih dalam satuan
gram.
2) Menghitung rat-rata konsumsi bahan makanan.
3) Menghitung rata-rata asupan protein per balita.
Komsumsi rata-rata perhari kemudian dianalisis menggunakan
FP 3 kemudian dibandingkan dengan AKG individu.
Tingkat kecukupan Energi= x 100%
BB aktualBB AKG
BB aktualBB AKG
BB aktualBB AKG
42
Tingkat kecukupan protein dibandingkan dengan persen dalam
AKG, data kecukupan protein kemudian dikategorikan menjadi :
Baik, jika kecukupan protein pada balita ≥ 80% AKG
Kurang, jika kecukupan protein pada balita ˂ 80% AKG
(Supariasa, 2002)
d. Status gizi balita
Penentuan status gizi balita dengan nilai Z-Score berdasarkan
indeks BB/U nilai Z-Score dihitung berdasarkan rumus:
Z-Score=
Data status gizi balita dengan Z-Score berdasarkan indeks
BB/TB. Data status gizi balita dikategorikan menjadi:
Status gizi lebih ˃ +2,0 SD
Status gizi baik ≥ -2,0 SD sd ≤ +2,0 SD
Status gizi kurang ≥ -3,0 SD sd ˂ -2,0 SD
Status gizi buruk ˂ -3,0 SD
4. Koding
a. Pengetahuan gizi responden
1= kurang
2= baik (Irawati, 2002)
b. Tingkat kecukupan energi
1= Kurang
Nilai individu subjek – nilai median baku rujukanSimpangan baku rujukan
43
2= Baik (Supariasa, 2001)
c. Tingkat kecukupan protein
1= Kurang
2= Baik (Supariasa, 2001)
d. Status gizi
1= kurang
2= baik (Jahari, 2002)
5. Tabulasi
Tabulasi adalah memasukkan data yang diperoleh kedalam master
tabel yang meliputi data identitas responden, identitas sampel, pengetahuan
ibu tentang gizi, riwayat infeksi , kecukupan energi protein dan status gizi
balita ke dalam tabel.
6. Software
Software komputer yaitu FP3 dan SPSS versi 18.0
G. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Digunakan untuk mendeskripsikan data umur, status gizi,
pengetahuan gizi ibu, tingkat kecukupan energi dan protein melalui besaran
mean. Sedangkan kategori status gizi, kategori pengetahuan gizi ibu, kategori
kecukupan energi dan protein dengan menggunakan proporsi.
44
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara dua
variabel yang diteliti, yaitu:
a. Hubungan pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita
b. Hubungan tingkat kecukupan energi balita dengan status gizi
balita
c. Hubungan tingkat kecukupan protein balita dengan status gizi
balita
Analisis hubungan dua variabel menggunakan uji Chi Square
dengan derajat kepercayaan 95% analisis ini dianggap bermakna jika.
a. p value ≤ 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
hubungan antara dua variabel tersebut.
b. p value ˃ 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada
hubungan kedua variabel.
Apabila pada tabulasi silang nilai expected < 5 lebih dari 20 %,
maka digunakan uji Fisher Exact. Jika nilai expected < 5 kurang dari 20 %
maka tetap menggunakan uji Chi Square.
45
H. Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Pengetahuan
gizi ibu
Kemampuan ibu untuk
menjawab pertanyaan dengan
benar yang berhubungan
dengan pengetahuan gizi yang
kemudian akan dikategorikan
berdasarkan hasilnya.
kuesioner Kurang
˂ 80%
Baik ˃ 80%
ordinal
2. Tingkat
kecukupan
energi
Rata-rata energi yang
dikonsumsi dalam sehari, yang
beraal dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi
balita dinyatakan dalam kalori
diperoleh dari recall 3x24 jam
dan hasilnya dinyatakan dalam
% terhadap AKG
Recall
3x24 jam
selama 3
hari
Kurang
˂ 80% AKG
Baik
≥80% AKG
Ordinal
3. Tingkat
kecukupan
protein
Rata-rata protein yang
dikonsumsi dalam sehari, yang
beraal dari makanan dan
minuman yang dikonsumsi
balita dinyatakan dalam gram
diperoleh dari recall 3x24 jam
dan hasilnya dinyatakan dalam
% terhadap AKG
Recall
3x24 jam
selama 3
hari
Kurang
˂ 80% AKG
Baik
≥ 80% AKG
Ordinal
4. Status gizi
balita
Keadaan gizi balita yang
ditentukan berdasarkan indeks
BB/U dengan
mengkonversikan ke nilai Z-
Score berdasarkan standar baku
WHO-NCHS
BB/U
mengguna
kan
timbangan
injak dan
dacin
kapasitas
25 kg
Kurang/KEP
≥ -3,0 SD sd
˂ -2,0 SD
Baik/tdk
KEP
≤ 2,0 SD sd
≥ -2,0 SD
ordinal
46