bab iii deskripsi wilayah studi - digilib.itb.ac.id · penentuan besarnya konstanta pasang surut...

63
Tugas Akhir Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD Andi Widyanto (15002083) Rika Afriana (15002085) III-1 BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI 3.1. Administrasi dan Geografi Lampulo merupakan wilayah yang terletak di dareah muara aliran sungai Krueng Aceh terletak tidak jauh dari ibukota Banda Aceh atau tepatnya berada pada koordinat 05 0 34 45 LU dan 95 0 19 30 BT. Sedangkan Kota Banda Aceh terletak pada posisi 05 0 30 45 – 05 0 35 16 dan 95 0 16 15 – 95 0 22 35 BT dan memilki luas wilayah seluas 61,36 km 2 . Secara geografis kota Banda Aceh mempunyai batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara : Selat Malaka Sebelah Timur : Samudera Indonesia Sebelah Selatan : Kabupaten Aceh Besar Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Besar Wilayah kampung Lampulo merupakan salah satu dari kota administratif Banda Aceh. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 kecamatan yang memliki 20 kelurahan dan 69 desa (enam puluh sembilan ) desa, Wilayah Kampung Lampulo merupakan sebuah wilyah kampung yang berada di wilayah kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh Propinsi Naggroe Aceh Darussalam. Selanjutnya dilakukan survey lapangan berupa topografi, batimetri, pasang surut, arus tetap dan bergerak serta pengambilan sampel sedimen. Posisi dari masing-masing titik survey tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Upload: letram

Post on 11-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-1

BAB III

DESKRIPSI WILAYAH STUDI

3.1. Administrasi dan Geografi

Lampulo merupakan wilayah yang terletak di dareah muara aliran sungai Krueng

Aceh terletak tidak jauh dari ibukota Banda Aceh atau tepatnya berada pada koordinat

050 34

’ 45

’ LU dan 95

0 19

’ 30

’ BT. Sedangkan Kota Banda Aceh terletak pada posisi

050 30

’ 45

’ – 05

0 35

’ 16

’ dan 95

0 16

’ 15

’ – 95

0 22

’ 35

’ BT dan memilki luas wilayah

seluas 61,36 km2. Secara geografis kota Banda Aceh mempunyai batas-batas sebagai

berikut :

Sebelah Utara : Selat Malaka

Sebelah Timur : Samudera Indonesia

Sebelah Selatan : Kabupaten Aceh Besar

Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Besar

Wilayah kampung Lampulo merupakan salah satu dari kota administratif Banda

Aceh. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 kecamatan yang memliki 20 kelurahan dan 69

desa (enam puluh sembilan ) desa, Wilayah Kampung Lampulo merupakan sebuah

wilyah kampung yang berada di wilayah kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh

Propinsi Naggroe Aceh Darussalam.

Selanjutnya dilakukan survey lapangan berupa topografi, batimetri, pasang surut, arus

tetap dan bergerak serta pengambilan sampel sedimen. Posisi dari masing-masing titik

survey tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 2: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-2

7

5

43

2

LAMPULO

KAMPUNG

1N

BM.01

X= 757383.668Y= 617056.772

Z= +1.709

CP.01

X= 757410.577

Y= 617042.632Z= +1.789

KOMPLEK PERUMAHAN

BARU

4

3

Gambar 3. 1 Peta survei lapangan.

Page 3: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-3

3.2. Kondisi Fisik Teknis

3.2.1 Topografi dan Bathymetri

Pada pelaksanaannya kerapatan titik detail akan sangat bergantung pada skala peta

yang akan dibuat, selain itu keadaan tanah yang mempunyai perbedaan tinggi yang

ekstrim dilakukan pengukuran lebih rapat.

Perhitungan topografi dilakukan di lapangan dan penggambaran konsep (draft) juga

dilakukan di lapangan. Koordinat yang digunakan adalah koordinat lokal yang ada

atau dipasang di lokasi. Setelah pekerjaan lapangan selesai maka koordinat vertikal

(sumbu-z) harus diikatkan pada LLWL yang diperoleh dari analisis pasang surut. Peta

yang akan dihasilkan adalah peta situasi dengan interval kontur 0,5 meter. Kedalaman

atau ketinggian muka air yang dicatat disesuaikan terhadap Chart Datum (CD).

Dalam hal ini, CD adalah ketinggian muka air terendah (LLWL) diambil sebagai

ketinggian nol (0) pada peta topografi.

Survey topografi dan bathymetri dilakukan dari bagian paling barat pelabuhan sampai

bagian paling timur dari pelabuhan dengan jangkauan sekitar 400m menjauhi pantai

ke arah daratan. Peta topografi dan bathymetri hasil survei lapangan disajikan pada

Gambar Lampiran.

Berdasarkan hasil survey terlihat bahwa kondisi topografi dan kemiringan lereng

permukaan tanah di sekitar rencana PPS relatif datar yang sebagian besar berupa

lahan tambak. Ketinggingan lahan yang ada berkisar 0 – 2 m LWS. Sedangkan hasil

pengukuran dan pemetaan batimetri pada perairan di sekitar PPS Lampulo didapat

bahwa kondisi batimetri pada umumnya mempunyai kemiringan sedang. Walaupun

demikian, kondisi batimetri di bagian timur muara Krueng Aceh relatif lebih landai

dibandingkan dengan kondisi batimetri di bagian barat. Garis pantai di sisi barat

muara relative lebih maju dibandingkan dari garis pantai sisi timur.

Kemiringan batimetri laut sekitar perairan Lampulo relatif landai, berkisar 0,5 – 1,5 %

sedangkan batimetri pada bagian timur muara lebih landai dari bagian barat, masing-

masing ± 0,8 % dan ± 1 % dan untuk kedalaman alur sungai cukup bervariasi, di

muara berkisar 1,5 – 2,0 m, di depan TPI berkisar 2,0 - 3,0 m.

Page 4: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-4

3.2.2 Hidro oceanografi

A. Pasang Surut

Seperti diketahui, pasang surut terjadi karena gaya pembangkit pasang surut yang

timbul akibat gerakan bumi, bulan dan matahari. Masing–masing gaya merupakan

komponen harmonik yang menentukan karakteristik pasang surut di suatu perairan

tertentu.

Berdasarkan pengamatan bahwa muka air pasang surut berubah secara periodik dan

merupakan penjumlahan gelombang-gelombang harmonik, fluktuasi muka air pasang

surut dapat dinyatakan :

( )∑=

−+=N

i

iit tZiYY1

0 cos αω (3-1)

dimana:

Yt = tinggi muka air pada waktu t

Y0 = tinggi duduk tengah rata-rata dari basis

N = jumlah komponen pasang surut.

Zi = Ampli tudo komponen i

ω = kecepatan sudut komponen i = (2π)/Ti

Ti = Periode komponen i

αi = beda fase komponen i

t = waktu

Pengaruh lain yang harus diperhitungkan adalah pengaruh perputaran nodal bulan

yang mengakibatkan koreksi pada amplitudo dan beda fase. Sehubungan dengan hal

tersebut maka persamaannya menjadi :

( )∑=

−+++=N

i

iiiiit uVotHifYY1

0 cos αω (3-2)

dimana :

fi = koreksi nodal untuk amplitudo

Hi = Amplitudo komponen I ; Hi = Zi / fi

Voi = suku koreksi nodal untuk beda fase i

gi = beda fase komponen i

= αi + (Voi + ui )

Tiap-tiap Komponen mempunyai periode dan kecepatan sudut tertentu yang besarnya

selalu tetap dan dapat ditentukan secara teoritis. Besarnya amplitudo dan beda fase

Page 5: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-5

masing-masing komponen tidak dapat ditentukan secara teoritis melainkan harus

dihitung berdasarkan data pengamatan pasang-surut di perairan yang bersangkutan.

Bila keadaan geografis tempat tersebut tidak berubah, besarnya amplitudo dan beda

fase komponen (Hi dan Gi) akan tetap pula dan disebut “konstanta pasang-surut” dari

perairan tersebut. Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan

disebut analisis harmonik pasang surut dan dapat dilakukan dengan 3 metode :

• Metode Admiralty.

• Metode Kuadrat Terkecil (Least Square)

• Metode Analisis Harmonik.

Dalam laporan ini metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least

square). Metode kuadrat terkecil pada prinsipnya adalah memperkirakan persamaan

pendekatan sedemikian hingga antara persamaan pendekatan dan data yang ada

memiliki selisih kuadrat terkecil. Proses pengolahan data pasut dapat dilihat pada

Gambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3. 2 Metode pengolahan data pasang surut.

Pengukuran/pengamatan pasang surut yang dilakukan dari tanggal 30 September – 14

Oktober 2006. Dari hasil pengamatan tersebut selanjutnya dianalisis dengan metode

kuadrat terkecil diperoleh hasil penguraian pasang surut berupa parameter amplitudo

Sumber Daya

Least Square

Komponen Pasut

Tipe pasut

Forecasting Pasut 16 hari

Forecasting Pasut 20 Tahun

Perbandingan Antara Hasil

Forecasting dan

Elevasi referensi Pasut Probabilitas Kejadian

Dari Setiap Elevasi

Page 6: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-6

dan beda fase dari masing-masing komponen pasang surut, seperti yang terlihat pada

Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3. 1 Konstanta Utama Pasang Surut di Sekitar PPS Lampulo

Parameter So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4

A(dm) 10.166 3.392 3.234 0.933 3.349 0.627 0.666 0.357 0.178 0.082

BedaAFasa 3.56 -57.18 59.43 16.60 81.84 -47.17 58.62 55.86 -11.06

Dengan didapatkan nilai amplitudo dari komponen pasang surut, dapat ditentukan tipe

pasang pasang surut yang terjadi pada lokasi proyek berdasarkan bilangan Fomzal

yang didapat. Bilangan Fomzal dapat ditulis :

195.0234.3392.3

627.0666.0

22

11=

+

+=

+

+=

SM

KOF

Untuk pasang surut di lokasi perairan Lampulo, besarnya bilangan Formzal adalah

0,195, maka tipe pasang surut yang terjadi termasuk ke dalam harian ganda (semi

diurnal).

Untuk meramalkan elevasi muka air pasang surut ini digunakan prinsip penjumlahan

trigonometrik dari masing-masing nilai amplitudo dan beda fase yang telah

didapatkan sebelumnya. Untuk melihat kecocokan antara elevasi muka air peramalan

dengan pengamatan, maka dilakukan perbandingan antara keduanya, yang dapat

dilihat pada Gambar 3.3.

Page 7: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-7

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Jam Ke-

Tin

gg

i M

uka A

ir (

cm

)

Pengamatan Peramalan

Gambar 3. 3 Perbandingan pasang surut hasil pengamatan dan peramalan.

Secara detail elevasi muka air penting lokasi ini disajikan pada Tabel 3.2 sebagai

berikut:

Tabel 3. 2 Elevasi Acuan Pasang Surut

Elevasi Acuan Terhadap Peilschaal

(cm)

Terhadap LWS (cm)

HWS (Highest Water Spring) 216.739 228.661

Mean High Water Spring (MHWS) 162.245 174.166

Mean High Water Level (MWHL) 135.890 147.811

Mean Sea Level (MSL) 101.661 113.582

Mean Low Water Level (MLWL) 67.462 79.384

Mean Low Water Spring (MLWS) 40.805 52.727

LWS (Lowest Water Surface) -11.922 0.000

Tunggang pasang 228.661

Page 8: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-8

B. Arus

Arus yang terjadi di sekitar Pelabuhan Perikanan Samudra Lampulo merupakan

interaksi yang saling mempengaruhi dari arus akibat gelombang, pasang surut, dan

arus akibat angin. Pengamatan arus dilakukan selama 48 jam terus menerus dengan

interval waktu 1 jam pada dua lokasi (posisi A dan B, lihat gambar 2-1), yang

dilakukan pada tanggal 6 Oktober sampai 7 Oktober 2006. Pada setiap pengamatan

diambil 3 sampel arus yang mewakili masing-masing kedalaman yaitu 0.2 d, 0.6 d,

0.8 d, dimana d = kedalaman. Dari masing-masing pengukuran akan diperoleh

kecepatan dan arah dominan arus.

Di titik A kecepatan arus berkisar antara 0,051 m/det (arah (3200, 300

0,310

0) ke arah

Barat Laut) s.d. 0,172 m/det (arah (2400,210

0,180) ke arah Selatan-Barat Daya). Di

titik B kecepatan arus berkisar antara 0,094 m/det (arah 2900,260

0,270

0, ke arah

Barat-Barat Laut) s.d. 0,319 m/det (arah (3100,280

0,300

0) ke arah Barat-Barat Laut).

Hasil lengkap pengukuran arus pada dua lokasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Page 9: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-9

Tabel 3. 3 Hasil Perhitungan Kecepatan Arus

No Kec.Rata2 No Kec.Rata2

(m/det) 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D

0 0.1371 310 330 300 0 0.14575 270 240 280

1 0.09385 290 320 300 1 0.1717 210 260 240

2 0.0506 320 300 310 2 0.09385 290 260 270

3 0.0852 300 320 340 3 0.14575 280 250 270

4 0.11115 130 110 120 4 0.09385 240 210 260

5 0.1025 250 230 160 5 0.1198 210 250 280

6 0.1025 270 240 220 6 0.1198 230 260 280

7 0.05925 240 220 190 7 0.1025 200 240 270

8 0.0506 110 130 120 8 0.09385 250 200 260

9 0.0679 180 210 160 9 0.14575 300 270 290

10 0.07655 160 180 110 10 0.12845 270 290 310

11 0.0852 150 130 160 11 0.1198 320 270 280

12 0.16305 170 150 140 12 0.1544 340 300 280

13 0.11115 240 270 250 13 0.24955 280 260 290

14 0.0852 230 210 250 14 0.31875 310 280 300

15 0.1717 150 130 160 15 0.30145 60 30 10

16 0.14575 330 360 310 16 0.2928 10 40 20

17 0.1025 310 340 320 17 0.2928 30 10 50

18 0.1025 360 290 340 18 0.2236 50 20 10

19 0.1025 350 390 370 19 0.2236 40 10 30

20 0.14575 350 290 360 20 0.21495 60 110 80

21 0.14575 290 370 350 21 0.16305 270 290 310

22 0.09385 330 360 370 22 0.11115 260 290 270

23 0.09385 360 390 370 23 0.1025 320 280 310

24 0.1025 160 130 140 24 0.12845 320 280 260

25 0.12845 110 190 160 25 0.12845 270 290 310

26 0.1198 150 130 110 26 0.14575 250 280 310

27 0.1371 170 140 120 27 0.14575 300 270 240

28 0.09385 190 170 160 28 0.1544 290 250 270

29 0.1025 140 180 160 29 0.1371 280 310 290

30 0.12845 90 110 120 30 0.19765 290 260 310

31 0.12845 160 190 140 31 0.1717 300 280 330

32 0.11115 170 140 160 32 0.19765 290 310 270

33 0.12845 290 340 360 33 0.189 260 280 310

34 0.1198 330 350 320 34 0.1544 280 300 290

35 0.14575 360 290 370 35 0.12845 310 260 240

36 0.1371 350 290 370 36 0.1717 280 250 270

37 0.1198 320 350 330 37 0.1717 260 290 310

38 0.11115 330 350 310 38 0.1371 290 260 280

39 0.12845 300 340 360 39 0.14575 240 270 220

40 0.1025 340 310 330 40 0.19765 240 270 290

41 0.09385 320 350 370 41 0.19765 270 310 290

42 0.12845 350 290 340 42 0.12845 50 80 30

43 0.14575 290 360 340 43 0.1025 30 20 50

44 0.09385 140 160 190 44 0.1025 60 40 20

45 0.09385 130 160 140 45 0.19765 70 80 50

46 0.09385 170 150 140 46 0.1544 40 20 50

47 0.09385 190 190 200 47 0.09385 60 20 10

48 0.14575 190 170 210 48 0.12845 50 30 10

49 0.14575 210 190 230 49 0.1025 60 40 30

50 0.1717 240 210 180

51 0.1025 170 190 210

Arah (o) Arah (o)

Titik A Titik B

Keterangan: 00 utara, searah jarum jam

Page 10: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-10

Grafik vektor kecepatan arus rata2 & arah vs waktu

Lampulo - Aceh

Pada Kedalaman 0.2 D

0.00

0.10

0.20

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

Waktu (jam ke -)

Ke

ce

pa

tan

aru

s r

ata

-ra

ta (

m/d

t)

Gambar 3. 4 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu Lampulo-Aceh

pada kedalaman 0.2 D di Titik A.

4A

Grafik vektor kecepatan arus rata2 & arah vs waktu

Lampulo - Aceh

Pada Kedalaman 0.6 D

0.00

0.10

0.20

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

Waktu (jam ke -)

Ke

ce

pa

tan

aru

s r

ata

-ra

ta (

m/d

t)

Gambar 3. 5 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu

Lampulo-Aceh Pada Kedalaman 0.6 D di Titik A

Page 11: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-11

Grafik vektor kecepatan arus rata2 & arah vs waktu

Lampulo - Aceh

Pada Kedalaman 0.8 D

0.00

0.10

0.20

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

Waktu (jam ke -)

Kec

ep

ata

n a

rus r

ata

-rata

(m

/dt)

Gambar 3. 6 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu

Lampulo-Aceh pada kedalaman 0.8 D di titik A.

0,8D

Grafik vektor kecepatan arus rata2 & arah vs waktu

Lampulo - Aceh

Pada Kedalaman 0.2 D

0.00

0.10

0.20

0.30

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Waktu (jam ke -)

Kec

ep

ata

n a

rus r

ata

-ra

ta (

m/d

t)

Gambar 3. 7 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu

Lampulo-Aceh pada kedalaman 0.2 D di titik B.

Page 12: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-12

Grafik vektor kecepatan arus rata2 & arah vs waktu

Lampulo - Aceh

Pada Kedalaman 0.6 D

0.00

0.10

0.20

0.30

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Waktu (jam ke -)

Kecep

ata

n a

rus r

ata

-rata

(m

/dt)

Gambar 3. 8 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu

Lampulo-Aceh pada kedalaman 0.6 D di titik B.

Grafik vektor kecepatan arus rata2 & arah vs waktu

Lampulo - Aceh

Pada Kedalaman 0.8 D

0.00

0.10

0.20

0.30

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Waktu (jam ke -)

Ke

ce

pa

tan

aru

s r

ata

-ra

ta (

m/d

t)

Gambar 3. 9 Grafik vektor kecepatan arus rata-rata dan arah vs waktu

Lampulo-Aceh pada kedalaman 0.8 D di titik B.

C. Angin

Data angin yang digunakan diambil dari stasiun angin yang dekat dengan daerah

pantai Lhoong yaitu stasiun Blang Bintang. Hal ini dimaksudkan agar data yang

diambil dapat merepresentasikan kejadian yang sebenarnya terjadi di daerah perairan

Lampulo.

Berdasarkan data sekunder yang ada, kecepatan angin pada daerah ini termasuk dalam

katagori rendah yaitu kecepatan rata-rata tahunan sekitar 3.47 knot. Hal Ini dapat

Page 13: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-13

dipahami mengingat perbedaan suhu di kawasan ini relatif kecil. Dibawah ini dapat

dilihat Tabel 2-4 yang merupakan prosentasi kejadian angin pada tahun 1994-1995

serta tahun 1999 – 2006, yang sekaligus diplot gambar windrose untuk setiap

bulannya dan tahunan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3. 10 Windrose Januari (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 4 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Januari

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

8.602 100.000

NE3.450

%18.280 53.047 20.072

11.470 1.792

2.867 36.783

2.867 13.486

0.717 17.428

E1.299 6.093 3.226

SE4.167 20.430 9.319

2.151 29.256

SW0.224

S7.034 14.337 5.735

0.000 0.000

0.000 0.941

0.000 0.941

0.000 0.224

W0.941 0.000 0.000

%

N0.224 0.717 0.000 0.000 0.941

0<v≤2.5 2.5<v≤5Arah

Kecepatan (Knott)5<v≤7.5 7.5<v≤10

NW0.941 0.000 0.000

Page 14: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-14

Gambar 3. 11 Windrose Februari (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 5 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Februari

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

5.34

100.00

26.68

23.52

0.59

0.99

%

22.3311.46 8.30 0.40

2.17

2.57 16.21 5.93 1.98

0

6.92 13.04 3.56 0

0.20 0.40 0

0

0.20 0.79 0 0

0.59 1.58 0

N

NW

W

%

SW

S

SE

E

NE

16.21 53.75 24.11 5.93

18.38

2.57 2.77 0 0

0.99 7.51 6.32 3.56

2.17

ArahKecepatan (Knott)

0<v≤2.5 2.5<v≤5 5<v≤7.5 7.5<v≤10

Page 15: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-15

Gambar 3. 12 Windrose Maret (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 6 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Maret

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

3.95

E1.37

%40.00

SW

%

N8.79 2.26

NW4.60 3.55 0.97

0.32

0.650.00

2.58

4.19 0.32

0.00 0.00

11.69

0.00 9.11

0.00 7.82

2.02

1.94

4.19

20.40

15.24

W3.55

S5.56 5.16

2.02 0.00

SE8.79 9.68 3.23

NE4.92 9.03 3.23

37.42 10.65 11.94 100.00

1.94 23.63

10.08

3.23

6.75<v≤9Kecepatan (Knott)

0<v≤2.25Arah

2.25<v≤4.5 4.5<v≤6.75

Page 16: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-16

Gambar 3. 13 Windrose April (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 7 Prosentase Total Kejadian Angin bulan April

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

Arah

2.67 100.00

NE2.79

%45.00 44.00 8.33

6.67 1.33

0.67 20.46

0.67 5.46

0.33 11.13

E1.79 1.33 1.67

SE7.13 11.67 1.00

0.67 17.46

SW1.79

S9.79 5.33 1.67

0.33 0.00

0.00 14.79

0.33 16.46

0.00 2.13

W8.46 6.67 1.00

NW6.79 6.67 1.33

%

N6.46 5.33 0.33 0.00 12.13

0<v≤2 2<v≤4 4<v≤6 6<v≤8Kecepatan (Knott)

Page 17: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-17

Gambar 3. 14 Windrose Mei (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 8 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Mei

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

0<v≤2.8%

N3.87 2.90 0.00 0.00 6.77

NW7.74 9.68 0.32

0.32 5.16

W13.23 21.61 1.94

0.00 17.74

0.00 36.77

0.00 16.45

SW3.23

S4.84 10.32 1.29

1.29 0.32

SE5.48 5.48 0.00

0.00 3.87

E0.97 1.29 0.00

0.00 10.97

0.00 2.26

0.32 100.00

NE2.26

%41.61 54.19 3.87

1.61 0.00

Arah0<v≤2.5 0<v≤2.6 0<v≤2.7

Kecepatan (Knott)

Page 18: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-18

Gambar 3. 15 Windrose Juni (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 9 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Juni

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

4.815 100.000

NE2.731

%33.333 48.519 13.333

1.852 0.370

0.000 5.324

0.000 1.991

0.000 4.954

E1.991 0.000 0.000

SE1.620 3.333 0.370

0.741 14.583

SW3.472

S4.954 6.296 2.593

3.333 1.852

0.000 16.806

3.704 43.102

0.370 9.028

W9.769 22.222 7.407

NW4.583 11.481 0.741

%

N4.213 0.000 0.000 0.000 4.213

6.75<v≤9Kecepatan (Knott)

Arah0<v≤2.25 2.25<v≤4.5 4.5<v≤6.75

Page 19: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-19

Gambar 3. 16 Windrose Juli (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 10 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Juli

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

3.584 100.000%

22.581 61.649 12.186

0.000 0.717

E0.717

NE0.358 0.358 0.000

0.717 0.000

0.358 11.470

0.000 3.226SE

1.075 2.151 0.000

S2.151 7.885 1.075

4.659 1.075

32.975 9.677W

10.753

SW1.792

0.000 4.301

0.000 14.695

1.792 55.197

1.434 8.961

0.000 1.434

NW3.584 10.753 0.358

N2.151 2.151 0.000

%ArahKecepatan (Knott)

0<v≤2.5 2.5<v≤5 5<v≤7.5 7.5<v≤10

Page 20: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-20

Gambar 3. 17 Windrose Agustus (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 11 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Agustus

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

0<v≤2.25 2.25 <v≤ 4.5 4.5 <v≤ 6.75%

N4.794 2.867 0.000 0.000 7.661

Kecepatan (Knott)

6.75 <v≤ 9Arah

NW3.360 5.735 1.075

1.075 10.170

W6.228 20.430 16.129

0.717 10.887

3.226 46.013

0.358 15.547

SW1.927

S4.435 8.244 2.509

3.943 3.226

SE0.851 5.376 0.000

0.000 1.210

E0.851 1.075 0.358

0.000 6.228

0.000 2.285

5.376 100.000

NE1.210

%23.656 47.670 23.297

0.000 0.000

Page 21: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-21

Gambar 3. 18 Windrose September (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 12 Prosentase Total Kejadian Angin bulan September

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

2.593 100.000

NE0.880

%32.222 45.185 20.000

1.111 0.000

0.000 9.769

0.000 0.509

0.000 1.991

E0.509 0.000 0.000

SE3.843 5.926 0.000

0.000 4.954

SW1.991

S3.843 1.111 0.000

2.593 0.741

0.000 19.028

2.593 54.954

0.000 5.324

W10.880 25.185 16.296

NW7.917 8.148 2.963

%

N2.361 1.111 0.000 0.000 3.472

6<v≤8Kecepatan (Knott)

Arah0<v≤2 2<v≤4 4<v≤6

Page 22: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-22

Gambar 3. 19 Windrose Oktober (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 13 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Oktober

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

2.25<v≤4.5 4.5<v≤6.75 6.75<v≤9

0.358 0.000

NW7.661 8.961 1.792

2.151 1.075

SE4.077 8.244 2.867

%

N3.360 4.301 0.358 0.000 8.020

Kecepatan (Knott)Arah

0<v≤2.25

0.000 18.414

W10.529 17.563 4.301 1.075 33.468

0.000 1.568

S6.586 4.659 0.000 0.358 11.604

SW1.210

1.434 16.622

E2.643 1.434 0.358 0.358 4.794

0.358 5.511

%37.993 47.670 10.753 3.584 100.000

NE1.927

Page 23: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-23

Gambar 3. 20 Windrose November (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 14 Prosentase Total Kejadian Angin bulan November

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

0.370 8.472

%41.481 39.630 15.926 2.963 100.000

NE4.028

31.435

E2.917 1.852 2.593 2.593 9.954

0.000 2.176

S7.361 5.556 1.481 0.000 14.398

SW1.435

0.000 8.843

W4.398 6.296 2.593 0.000 13.287

N7.361 3.333 0.741

7.731 17.407 6.296

%

0.000 11.435

0<v≤2.5 2.5<v≤5 5<v≤7.5

0.000

Arah

0.741 0.000

NW6.250 2.593 0.000

1.852 2.222

SE

7.5<v≤10Kecepatan (Knott)

Page 24: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-24

Gambar 3. 21 Windrose Desember (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 15 Prosentase Total Kejadian Angin bulan Desember

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

3.687 100.000

NE1.843

%23.041 55.300 17.972

8.295 0.922

0.922 39.631

1.382 14.286

0.461 11.521

E2.304 5.991 4.608

SE3.687 23.502 11.521

0.922 17.051

SW1.843

S4.608 10.599 0.922

0.922 0.000

0.000 1.843

0.000 6.452

0.000 2.765

W2.304 4.147 0.000

NW1.843 0.000 0.000

%

N4.608 1.843 0.000 0.000 6.452

6.75 <v≤ 9Kecepatan (Knott)

Arah0<v≤2.25 2.25 <v≤ 4.5 4.5 <v≤ 6.75

Page 25: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-25

Gambar 3. 22 Windrose Tahunan (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 16 Prosentase Total Kejadian Angin Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

%

N4.286 2.593 0.090 0.000 6.970

0<v≤2.75 2.75<v≤5.5 5.5<v≤8.25

NW4.769 6.574 0.241

W6.970 16.375 3.046

1.930 0.422

0.030 11.614

0.241 26.632

0.030 4.135SW

1.753

S5.703

11.429 2.835

0.060 15.9278.263 1.900

18.822

0.302 6.849

0.030 9.051

100.000

NE2.416

%31.755 55.066 12.274

5.036 1.568

0.211

8.25<v≤11Kecepatan (Knott)

Arah

0.905

E1.512 2.865 2.171

SE4.346

Dari gambar windrose di atas pola angin terbagi dalam dua musim, dari bulan Mei

sampai bulan Oktober angin banyak bertiup dari arah Barat, sedangkan mulai bulan

November sampai bulan April pola angin cenderung didominasi oleh dua arah, yaitu

dari Selatan dan Timur (South East).

Page 26: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-26

D. Gelombang

Daerah bangkitan gelombang (fetch) berasal dari Barat, Barat laut, Utara, dan Timur

laut. Dalam hal ini tidak dilakukan pengukuran gelombang secara langsung, sehingga

tinggi dan periode gelombang dipeoleh melalui peramalan, atau sering disebut

hindcasting sebagai forecasting dari data angin.

Hasil forecasting gelombang tersebut di atas dalam bentuk time series kejadian

gelombang sebagai hasil dari data angin belum dapat digunakan dalam perencanaan.

Perencanaan membutuhkan tinggi gelombang (termasuk periode) yang biasanya

didasarkan pada pengetahuan fenomena statistik seperti perode ulang. Dalam

pekerjaan ini, gelombang rencana yang digunakan didasarkan pada analisis nilai

ekstrem dari data gelombang maksimum tahunan sebagai hasil forecasting

gelombang.

Setelah tinggi gelombang rencana diperoleh untuk periode ulang tertentu, selanjutnya

dianalisis periode gelombang yang dipakai. Untuk mendapat periode gelombang

tersebut digunakan grafik hubungan antara tinggi gelombang dan periode gelombang.

Distribusi gelombang untuk lokasi ini menunjukkan bahwa gelombang relatif kecil

dengan kejadian didominasi dari tenggara dan barat daya. Gambar-gambar dibawah

ini adalah hasil perhitungan untuk waverose bulanan selama 12 bulan dan waverose

tahunan.

Gambar 3. 23 Waverose Januari (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Page 27: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-27

Tabel 3. 17 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan januari

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

0,52 < v ≤ 0,7 0,7<v≤0,875 0,875<v≤1,05Arah

0 < v ≤0,1750 0,1750 < v ≤0,35 0,35 < v ≤ 0,52Tinggi (m)

NW

N 3.7037 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

W 3.7037 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

S

0.0000

0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.00003.7037 0.0000 0.0000

0.00000.0000

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

SW

SE 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

NE 31.4815 25.9259 18.5185 3.7037 5.5556 3.7037

3.7037

3.7037

3.7037

0.0000

%

0.0000

0.0000

0.0000

88.8889

25.925942.5926% 100.00003.70375.55563.703718.5185

Gambar 3. 24 Waverose Februari (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 18 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Februari

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

13.1579 25.0000 3.9474 100.0000% 23.6842 22.3684 11.8421

21.0526 6.5789 1.315873.6842

NE 15.7895 18.4211 10.5263

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00002.6316

W 2.6316 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00006.5789

NW 5.2632 1.3158 0.0000

%

N 15.7895 1.3158 0.0000 0.0000 0.0000 0.000017.1053

0,7<v≤0,875 0,875<v≤1,05Tinggi (m)

Arah0 < v ≤0,1750 0,1750 < v ≤0,35 0,35 < v ≤ 0,52 0,52 < v ≤ 0,7

Page 28: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-28

Gambar 3. 25 Waverose Maret (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 19 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Maret

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

2.7972 4.8951 2.0979 100.0000% 53.8462 16.7832 19.5804

2.7972 3.4965 0.699342.6573

NE 18.1818 10.4895 6.9930

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.000015.3846

W 9.7902 4.8951 0.6993

0.0000 0.0000 0.000018.1818

NW 12.5874 3.4965 2.0979

%

N 22.3776 0.0000 0.0000 1.3986 0.0000 0.000023.7762

0,8967 < v ≤ 1,1209 1,1209<v≤1,3451Arah

Tinggi (m)0 < v ≤0.2242 0,2242 < v ≤0.4484 0.4484 < v ≤0,6726 0,6726< v ≤ 0,8967

Gambar 3. 26 Waverose April (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Page 29: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-29

Tabel 3. 20 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan April

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

2.5974 3.2468 1.2987 100.0000% 0.0000 40.9091 10.3896

1.9481 0.0000 0.649420.1299

NE 10.3896 6.4935 0.6494

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.6494 0.000030.5195

W 23.3766 4.5455 1.9481

0.6494 0.0000 0.000027.2727

NW 20.7792 3.8961 1.9481

%

N 19.4805 1.9481 0.0000 0.6494 0.0000 0.000022.0779

0,7<v≤0,875 0,875<v≤1,05Tinggi (m)

Arah0 < v ≤0,1750 0,1750 < v ≤0,35 0,35 < v ≤ 0,52 0,52 < v ≤ 0,7

Gambar 3. 27 Waverose Mei (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 21 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Mei

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

1.1134<v≤1.3918 1.3918<v≤1.6701Tinggi (m)

0 < v ≤0.2784 0.2784 < v ≤0.5567 0.5567< v ≤ 0.8351 0.8351 < v ≤ 1.1134

0.5102 0.0000 0.5102 100.0000% 89.7959 6.1224 3.0612

0.0000 0.0000 0.51025.6122

NE 4.5918 0.5102 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

0.5102 0.0000 0.000057.1429

W 50.5102 3.5714 2.5510

0.0000 0.0000 0.000027.5510

NW 25.0000 2.0408 0.5102

%

N 9.6939 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00009.6939

Arah

Page 30: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-30

Gambar 3. 28 Waverose Juni (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 22 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Juni

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

5.0847 0.0000 0.5650 100.0000% 52.5424 28.8136 12.9944

0.0000 0.0000 0.00006.2147

NE 3.3898 2.2599 0.5650

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

5.0847 0.0000 0.565064.4068

W 27.6836 19.7740 11.2994

0.0000 0.0000 0.000024.2938

NW 16.3842 6.7797 1.1299

%

N 5.0847 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00005.0847

0.8967<v≤1.1209 1.1209<v≤1.3451Tinggi (m)

Arah0 < v ≤0.2242 0.2242 < v ≤0.4484 0.4484< v ≤ 0.6726 0.6726 < v ≤ 0.8967

Gambar 3. 29 Waverose Juli (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Page 31: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-31

Tabel 3. 23 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Juli

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

1.3918<v≤1.6701Tinggi (m)

Arah0 < v ≤0.2784 0.2784 < v ≤0.5567 0.5567< v ≤ 0.8351 0.8351 < v ≤ 1.1134

%

N 4.8780 0.4878 0.0000 0.0000 0.0000 0.00005.3659

1.1134<v≤1.3918

NW 16.0976 2.9268 0.4878 0.0000 0.0000 0.000019.5122

W 43.4146 15.6098 8.2927 4.8780 1.9512 0.487874.6341

SW 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00000.0000

NE 0.4878 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00000.4878

% 64.8780 19.0244 8.7805 4.8780 1.9512 0.4878 100.0000

Gambar 3. 30 Waverose Agustus (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 24 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Agustus

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

2.2346 0.0000 1.1173 100.0000% 44.6927 43.5754 8.3799

0.0000 0.0000 0.00001.1173

NE 1.1173 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

3.9106 0.0000 1.117370.9497

W 26.2570 14.5251 25.1397

0.0000 0.5587 0.558716.7598

NW 10.0559 3.9106 1.6760

%

N 11.1732 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.000011.1732

Arah0 < v ≤0.2242 0.2242 < v ≤0.4484 0.4484< v ≤ 0.6726 0.6726 < v ≤ 0.8967 0.8967<v≤1.1209 1.1209<v≤1.3451

Tinggi (m)

Page 32: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-32

Gambar 3. 31 Waverose September (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 25 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan September

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

11.4833 2.3923 0.9569 100.0000% 49.2823 22.4880 13.3971

0.0000 0.0000 0.00001.9139

NE 0.9569 0.9569 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

10.0478 2.3923 0.956970.3349

W 28.2297 17.7033 11.0048

1.4354 0.0000 0.000023.9234

NW 16.2679 3.8278 2.3923

%

N 3.8278 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00003.8278

0,7<v≤0,875 0,875<v≤1,05Tinggi (m)

Arah0 < v ≤0,1750 0,1750 < v ≤0,35 0,35 < v ≤ 0,52 0,52 < v ≤ 0,7

Gambar 3. 32 Waverose Oktober (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Page 33: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-33

Tabel 3. 26 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Oktober

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

5.6497 3.3898 0.5650 100.0000% 33.8983 50.2825 6.2147

1.6949 0.0000 0.56507.9096

NE 2.2599 3.3898 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

5.6497 1.1299 1.694951.9774

W 15.8192 27.6836 0.0000

2.8249 0.0000 0.000028.2486

NW 11.2994 14.1243 0.0000

%

N 4.5198 6.7797 0.0000 0.5650 0.0000 0.000011.8644

0,5694<v≤ 0,7118 0,7118 <v≤ 0,8541Tinggi (m)

Arah0 < v ≤ 0.1424 0.1424 < v ≤0.2847 0.2847 < v ≤ 0,4271 0,4271< v ≤ 0,5694

Gambar 3. 33 Waverose November (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 27 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan November

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

10.2041 5.1020 1.0204 100.0000% 44.8980 38.7755 0.0000

3.0612 3.0612 1.020419.3878

NE 7.1429 5.1020 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.00000.0000

20.4082

5.1020 2.0408 0.000032.6531

SW

0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

W 8.1633 17.3469 0.0000

NW 13.2653 7.1429 0.0000

%

N 16.3265 9.1837 0.0000 2.0408 0.0000 0.000027.5510

Arah0,7118 <v≤ 0,85410 < v ≤ 0.1424 0.1424 < v ≤0.2847 0.2847 < v ≤ 0,4271 0,4271< v ≤ 0,5694 0,5694<v≤ 0,7118

Tinggi (m)

Page 34: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-34

Gambar 3. 34 Waverose Desember (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 28 Prosentase Total Kejadian Gelombang bulan Desember

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

0,5694<v≤ 0,7118 0,7118 <v≤ 0,8541Tinggi (m)

Arah0 < v ≤ 0.1424 0.1424 < v ≤0.2847 0.2847 < v ≤ 0,4271

9.0909 2.2727 2.2727 100.0000% 25.0000 54.5455 6.8182

9.0909 2.2727 2.272747.7273

NE 2.2727 31.8182 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.000025.0000

W 4.5455 13.6364 6.8182

0.0000 0.0000 0.00002.2727

NW 2.2727 0.0000 0.0000

%

N 15.9091 9.0909 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000

0,4271< v ≤ 0,5694

25.0000

Page 35: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-35

Gambar 3. 35 Waverose Tahunan (tahun 1994-1995 serta tahun 1999-2006)

Tabel 3. 29 Prosentase Total Kejadian Gelombang Tahunan

Tahun 1994 s/d 1995 serta Tahun 1999 s/d 2006

1.3435 0.2921 0.0584 100.0000% 0.0000 23.3645 7.0678

1.1874 0.7634 0.084820.1018

NE 6.7854 6.1069 5.1739

0.0000 0.0000 0.00000.0000

E 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SE 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

S 0.0000 0.0000 0.0000

0.0000 0.0000 0.00000.0000

SW 0.0000 0.0000 0.0000

2.4597 0.1696 0.508949.8728

W 18.0662 14.7583 13.9101

0.0000 0.0848 0.084820.5259

NW 13.0619 4.7498 2.5445

%

N 7.7184 1.3571 0.2545 0.1696 0.0000 0.00009.4996

0.8967<v≤1.12090.6726 < v ≤ 0.8967Arah

0 < v ≤0.2242 0.2242 < v ≤0.4484 0.4484< v ≤ 0.6726Tinggi (m)

1.1209<v≤1.3451

Page 36: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-36

Tinggi gelombang signifikan rata-rata adalah 0.47 m dengan rincian pada Tabel 3-30

berikut:

Tabel 3. 30 Hasil Perhitungan Gelombang

Tahun Hs (m) Ts (s) H1/10 (m)

1994 0.296908 2.756158 0.503562

1995 0.333382 2.933307 0.570094

1999 0.378772 3.089565 0.667911

2000 0.547205 3.826934 0.779783

2001 0.538013 3.762206 0.849219

2002 0.547205 3.826934 0.779783

2003 0.596046 4.023009 0.810733

2004 0.561679 3.847449 0.888225

2005 0.550377 3.853561 0.782636

2006 0.346582 2.966038 0.608277

Rata-rata 0.469617 3.488516 0.724022

Tinggi gelombang maksimum untuk periode ulang 200 tahun adalah sebesar 2.105 m

dengan perincian untuk beberapa periode (Tr) sebagai berikut.

Tabel 3. 31 Tinggi Gelombang Maksimum untuk

Periode Ulang Tertentu

2 1.232185511 2 3.635725918

5 1.432880448 5 4.029441957

10 1.565757959 10 4.290116234

25 1.733649047 25 4.619478873

50 1.858200247 50 4.863818894

100 1.981831781 100 5.106354747

200 2.105012204 200 5.348005627

H (m) dengan data

angin maksimumTr (Tahun)Tr (Tahun)

H (m) dengan data

angin rata-rata

3.2.3 Geoteknik

Kondisi tanah pada lokasi Rencana PPS berdasarkan hasil penyelidikan tanah dengan

uji sondir, boring log, dan hasil uji laboratorium menggambarkan bahwa lapisan tanah

permukaan asli di laut sampai bibir pantai berupa pasir halus dengan konsistensi lepas

sampai medium. Di bagian darat lapisan pasir ini sudah tertutupi oleh lanau lempung

yang banyak mengandung organik. Bisa dipastikan bahwa lapisan permukaan di

bagian darat bukan tanah asli. Tanah asli berupa pasir halus baru dijumpai – 3.5m.

Page 37: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-37

Semakin ke bawah konsistensi tanah semakin terlihat mengeras/kaku. Meskipun

demikian di bawah seabed dari kedalaman -22m sampai akhir pemboran (-30m)

konsistensi tanah kembali melunak, yang diwakili oleh nilai SPT rata-rata antara 12-

16, dimana jenis tanah pada lapisan ini cenderung lanau kelempungan.

Hasil penyelidikan tanah akan disajikan pada Lampiran

3.2.4 Sedimen

Posisi rencana PPS Lampulo berhubungan dengan sungai dan laut, maka angkutan

sedimen baik dari sungai maupun dari laut. Informasi awal mengenai sedimen di

sekitar PPS adalah pasir campur clay. Kondisi ini merupakan fenomena kombinasi

sedimen dari laut dan sungai. Dari laut juga merupakan kombinasi sedimen yang

digerakkan oleh gelombang dalam arah sejajar pantai, terutama pada musim barat

serta sedimen yang digerakkan oleh pasang surut dalam arah tegak lurus pantai.

Dengan mengacu pada informasi yang ada, jenis sedimen pada perairan lampulo

adalah seperti gambar dan tabel berikut.

Tabel 3. 32 Index Properties No 1

Water Content (%) = 25.57

Wet Density (t/m3) = 1.900 Va = 0.061 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.742

Total Volume = 1.000 Vw = 0.387 Ww = 0.387

RESUME

Vs = 0.552 Ws = 1.513

Dry Density (γd) = 1.513

Porosity (n) = 0.45

Void Ratio (e) = 0.81

Saturated deg (Sr) = 86

Air

Water

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Page 38: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-38

Gravel

d.10 = 0.2900

d.30 = 0.4600

d.60 = 0.6900

Cu = 2.379

Cc = 1.057

2

96

Clay Silt Sand

3

0

2.742

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

2.72

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Pe

rce

nt

fine

r by w

eig

ht

Gambar 3. 36 Grain Size Analysis No 1

Water Content (%) = 34.43

Wet Density (t/m3) = 1.840 Va = 0.022 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.702

Total Volume = 1.000 Vw = 0.471 Ww = 0.471

RESUME

Vs = 0.507 Ws = 1.369

Dry Density (γd) = 1.369

Porosity (n) = 0.49

Void Ratio (e) = 0.97

Saturated deg (Sr) = 95

Air

Water

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Gambar 3. 37 Index Properties No 2

Page 39: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-39

Gravel

d.10 = 0.0070

d.30 = 0.0180

d.60 = 0.0880

Cu = 12.571

Cc = 0.526

54

3

2.702

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

56.52

0

43

Clay Silt Sand

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Perc

en

t fine

r b

y w

eig

ht

Gambar 3. 38 Grain Size Analysis No 2

Water Content (%) = 33.43

Wet Density (t/m3) = 1.840 Va = 0.028 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.698

Total Volume = 1.000 Vw = 0.461 Ww = 0.461

RESUME

Vs = 0.511 Ws = 1.379

Dry Density (γd) = 1.379

Porosity (n) = 0.49

Void Ratio (e) = 0.96

Saturated deg (Sr) = 94

Air

Water

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Gambar 3. 39 Index Properties No 3

Page 40: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-40

Gravel

d.10 =

d.30 = 0.0077

d.60 = 0.1500

Cu = #DIV/0!

Cc = #DIV/0!

29

0

2.698

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

29.06

0

71

Clay Silt Sand

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Pe

rce

nt

fin

er

by w

eig

ht

Gambar 3. 40 Grain Size Analysis No 3

Water Content (%) = 31.50

Wet Density (t/m3) = 1.850 Va = 0.038 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.709

Total Volume = 1.000 Vw = 0.443 Ww = 0.443

RESUME

Vs = 0.519 Ws = 1.407

Dry Density (γd) = 1.407

Porosity (n) = 0.48

Void Ratio (e) = 0.93

Saturated deg (Sr) = 92

Air

Water

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Gambar 3. 41 Index Properties No 4

Page 41: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-41

Gravel

d.10 = 0.0115

d.30 = 0.0260

d.60 = 0.1400

Cu = 12.174

Cc = 0.420

0

52

Clay Silt Sand

47

1

2.709

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

47.93

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Perc

en

t fine

r by w

eig

ht

Gambar 3. 42 Grain Size Analysis No 4

Water Content (%) = 29.31

Wet Density (t/m3) = 1.880 Va = 0.042 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.735

Total Volume = 1.000 Vw = 0.426 Ww = 0.426

RESUME

Vs = 0.532 Ws = 1.454

Dry Density (γd) = 1.454

Porosity (n) = 0.47

Void Ratio (e) = 0.88

Saturated deg (Sr) = 91

Air

Water

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Gambar 3. 43 Index Properties No 5

Page 42: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-42

Gravel

d.10 = 0.0920

d.30 = 0.1770

d.60 = 0.2300

Cu = 2.500

Cc = 1.481

0

93

Clay Silt Sand

7

0

2.735

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

6.97

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Perc

en

t fin

er

by w

eig

ht

Gambar 3. 44 Grain Size Analysis No 5

Water Content (%) = 37.33

Wet Density (t/m3) = 1.840 Va = 0.008 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.727

Total Volume = 1.000 Vw = 0.500 Ww = 0.500

RESUME

Vs = 0.491 Ws = 1.340

Dry Density (γd) = 1.340

Porosity (n) = 0.51

Void Ratio (e) = 1.04

Saturated deg (Sr) = 98

Air

Water

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Gambar 3. 45 Index Properties No 6

Page 43: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-43

Gravel

d.10 = 0.0110

d.30 = 0.0330

d.60 = 0.1650

Cu = 15.000

Cc = 0.600

0

56

Clay Silt Sand

43

1

2.727

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

44.19

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Perc

en

t fin

er

by w

eig

ht

Gambar 3. 46 Grain Size Analysis No 6

Water Content (%) = 35.46

Wet Density (t/m3) = 1.850 Va = 0.013 Wa = 0.000

Specific Gravity = 2.717

Total Volume = 1.000 Vw = 0.484 Ww = 0.484

RESUME

Vs = 0.503 Ws = 1.366

Dry Density (γd) = 1.366

Porosity (n) = 0.50

Void Ratio (e) = 0.99

Saturated deg (Sr) = 97

Solid

DATA INPUT DATA OUTPUT

Air

Water

Gambar 3. 47 Index Properties No 7

Page 44: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-44

Gravel

d.10 = 0.0097

d.30 = 0.0185

d.60 = 0.0720

Cu = 7.423

Cc = 0.490

58

3

2.717

Finer # 200 % =

Gravel % =

Sand % =

Silt % =

Clay % =

Spesific gravity =

60.98

0

39

Clay Silt Sand

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0.001 0.01 0.1 1 10

Diameter (mm)

Perc

en

t fin

er

by w

eig

ht

Gambar 3. 48 Grain Size Analysis No 7

Gambar 3. 49 Parameter sedimen layang

Page 45: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-45

3.3 Sosial Perikanan

3.3.1 Kondisi Umum Daerah

A. Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2000, jumlah penduduk Kota Banda

Aceh sebesar 221.050 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (1990-2000) sebesar

1,78 persen.

Dibandingkan dengan pasca Tsunami jumlah penduduk tahun 2000 tersebut sangat

menurun. Jumlah penduduk Kota Banda Aceh yang memiliki 9 wilayah kecamatan

mengalami penurunan jumlah penduduk sebagai akibat adanya Tsunami tahun 2004

yaitu dari 221.050 jiwa (2000) menjadi 174.433 jiwa (2005). Pasca Tsunami jumlah

penduduk terbanyak diantara 9 kecamatan terdapat di kecamatan Kuta Alam yaitu

sebanyak 35.033 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 18.758 jiwa dan perempuan

16.275 jiwa. Populasi terbanyak berikutnya menyusul kecamatan Baiturrahman

sebanyak 33.582 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 17.564 dan perempuan 16.018

jiwa

B. Pendidikan dan Tenaga Kerja

Tingkat pendidikan penduduk berumur 5 tahun keatas pasca Tsunami berturut-turut

yang tertinggi adalah pendidikan SLTA sebanyak 76.107 orang, SLTP sebanyak

23.491 orang, Universitas 21.433 orang, dan sisanya mempunyai status yang berbeda

seperti tidak tamat SD, tidak pernah sekolah, dan lainnya.

Berdasarkan struktur jumlah penduduk yang terdiri laki-laki sebanyak 92.255 orang

dan perempuan sebanyak 82.178,lebih lanjut menunjukkan bahwa jumlah penduduk

yang berumur diatas 40 tahun berjumlah sebanyak 35.356 orang dan sisanya dibawah

40 tahun sebanyak 139.077 orang. Berdasarkan struktur penduduk menurut umur

dapat diperhitugkan kondisi tenaga kerja produkstif di NAD dengan menggunakan Uji

40% (the Forty Percent Test) sebesar 39,73% %. Berdasarkan uji tersebut

menunjukkan bahwa nilai U-40% sebesar 39,73% %. yang berarti penduduk wilayah

ini memiliki struktur penduduk pada usia kerja produktif

Page 46: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-46

• Dependency Ratio :

Tidak seluruh penduduk yang berdomisili di wilayah Kota Banda Aceh NAD

memiliki kemampuan untuk menghasilkan (produktif), bahkan terdapat

sejumlah penduduk yang menjadi beban/tanggungan penduduk lain.

Pembangunan pelabuhan PPS Lampulo yang direncanakan dapat menjadi

solusi untuk mengurangi beban/tanggungan penduduk lain dengan

terciptanya lapangankerja baru.

Dependency Ratio diukur dengan dengan formula berikut.

iaKerjaPendudukUs

rjaluarUsiaKePendudukDiDR = , dimana (3-3)

PUK dengan batasan usia 15 tahun keatas

Berdasarkan data yang tersedia, menunjukkan bahwa besarnya tingkat

Dependency Ratio penduduk NAD (2005) mencapai sebesar 3,45. Apabila

nilai Dependency Ratio penduduk NAD menunjukkan nilai yang semakin

besar, maka tingkat beban yang harus ditanggung setiap penduduk produktif

juga semakin besar atau semakin buruk. Untuk itu Dependency Ratio

penduduk NAD juga sebagai indikator terhadap permasalahan yang harus

diselesaikan dengan pembangunan yang berkelanjutan termasuk

pembangunan PPS Lampulo.

• Tingkat Pengangguran Terbuka :

Jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan di Kota Banda Aceh NAD

perlu memperoleh perhatian. Pembangunan pelabuhan PPS Lampulo juga

diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan bagi penduduk yang mencari

pekerjaan atau pengangguran terbuka (unemployment). Dalam konsep labor

force approach, angkatan kerja dikelompokkan menjadi angkatan kerja yang

belum bekerja dan sedang/ingin mencari pekerjaan. Indikator jumlah

penduduk yang sedang mencari pekerjaan dihitung dengan membandingkan

penduduk yang ingin mencari kerja dengan jumlah angkatan kerja. Secara

matematis dengan formula berikut

Page 47: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-47

%100xAK

PPTPT = (3-4)

Berdasarkan data yang tersedia ,menunjukkan bahwa besarnya tingkat

pengangguran terbuka (laki-laki) mencapai13,09%, sedangkan tingkat

pengangguran terbuka (perempuan) mencapai 22,78%. Dengan demikian

secara keseluruhan tingkat pengagguran terbuka mencapai 35,87% dan

merupakan jumlah tingkat pengangguran terbuka yang relatif besar. di NAD

(2005)

Kualitas pembangunan SDM di NAD dapat ditunjukkan oleh 3 macam indicator yaitu

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kemiskinan Manusia (IKM) dan Indeks

Pembangunan Jender (IPJ) Kota Banda Aceh.

Dalam rangka lebih mendorong peningkatan kualitas pembangunan SDM perlu

diketahui kondisinya baik sebelum Tsunami maupun pasca Tsunami. Menurut BPS

(2002) menunjukkan bahwa Indikator IPM sebesar 70,5 %, IKM sebesar 12,5% dan

IPJ sebesar 57,5%. Biro pusat statistic menyimpulkan kualitas pembangunan SDM

tergolong sedang, Selanjutnya berdasarkan data yang tersedia menyebutkan bahwa

jumlah penduduk miskin di Kota Banda Aceh 226.000 (10,25%). Garis kemiskinan

per kapita per bulan sebesar Rp.112.540,-. Sedangkan besarnya konsumsi per kapita

per bulan diperhitungkan sebesar Rp. 583.000,-

C. Kondisi Perekonomian

Pemulihan ekonomi Nasional ternyata belum mampu menghilangkan luka-luka akibat

krisis yang berkepanjangan. Dalam tahun 2002 upaya Pemerintah untuk keluar dari

krisis ekonomi telah menunjukkan hasil yang cukup membesarkan hati, meskipun

tidak berlangsung secepat yang diharapkan. Berbagai perkembangan yang terjadi dan

kemajuan yang dicapai dalam tahun 2002 cukup memberikan harapan bagi percepatan

pemulihan ekonomi di tahun 2003. Dari sisi eksternal, prospek perekonomian dunia

pada tahun 2003 diperkirakan lebih baik namun disertai oleh meningkatnya

ketidakpastian. Dari sisi internal, berbagai kendala struktural khususnya yang terkait

Page 48: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-48

dengan situasi politik dan keamanan, penegakan hukum, otonomi daerah serta

perburuhan, yang tahun lalu telah menyebabkan sector riil kurang responsive terhadap

perbaikan kondisi ekonomi, pada tahun 2003 masih membayangi percepatan

pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Propinsi Nagroe Aceh Darussalam tergambar dalam PDRB.

Pada tahun 2004 terdapat dua sector penting yang mengalami penurunan yaitu

pertambangan menurun 19,87% dan industri pengolahan menurun sekitar 4,46%.

Namun apabila sector pertambangan kususnya komoditi minyak dan gas bumi

dikeluarkan dari perhitungan PDRB, maka terlihat bahwa perekonomian NAD

mengalami pertumbuhan sejak tahun 2002 dan pada tahun 2004 mengalami

pertumbuhan sebesar 2,71%

Ditengah berbagai tantangan yang harus dihadapi, Pemerintah memandang prospek

pertumbuhan ekonomi tahun 2003 lebih baik dari tahun sebelumnya. Melihat

perkembangan kondisi makro ekonomi terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia

sebesar 3,5 – 4 persen dapat dicapai. Hasil perhitungan BPS menunjukkan PDB

Indonesia pada semester I tahun 2003 secara akumulatif meningkat sebesar 3,62

persen. Kondisi perekonomian Nasional secara tidak langsung mencerminkan

perekonomian daerah. Walaupun pada tahun 2002 pertumbuhan ekonomi Aceh lebih

baik pada tahun 2001, namun di tahun 2003 pertumbuhan ekonomi Aceh relatif

mengalami perlambatan. Dikhawatirkan, pertumbuhan ekonomi yang melambat ini

berdampak buruk terhadap penyediaan lapangan kerja sehingga menambah angka

pengangguran.

Pertumbuhan ekonomi Aceh tahun 2002 tanpa migas mencapai 3,16 persen. Walau

mengalami peningkatan dari tahun 2001 yang sebesar 1,56 persen namun

pertumbuhan ini terlalu kecil untuk memulihkan kondisi perekonomian yang terpuruk

akibat krisis yang terjadi. PDRB perkapita berdasarkan harga berlaku pada tahun 2002

mencapai 4,69 juta atau naik 12,85 persen disbanding tahun 2001, namiun dilihat dari

harga konstan maka PDRB perkapita mengalami kenaikkan 2,57 persen atau hanya

sebesar 1,53 juta rupiah.

Page 49: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-49

Selama tahun 2002 secara umum kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan

perkembangan positif yang ditandai dengan semakin stabilnya kondisi makro

ekonomi. Walaupun kondisi keamanan dan iklim investasi belum kondusif, namun

kinerja pertumbuhan perekonomian selama tahun 2002 masih lebih baik jika

dibanding dengan tahun sebelumnya. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada

tahun 2002 merupakan sepercik sinar cerah bagi bangsa Indonesia untuk segera pulih

dari keterpurukkan ekonomi yang telah merusak perekonomian Indonesia selama

beberapa tahun terakhir ini.

Pada tahun 2002 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 3,66 persen. Laju

pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun

2001 yang hanya sebesar 3,44 persen.. Sementara itu PDB per kapita Indonesia atas

dasar harga berlaku tahun 2002 tercatatsebesar Rp. 7.594,3 ribu, lebih tinggi

disbanding tahun 2001 yang hanya sebesar Rp.6.938,2 ribu.

Krisis ekonomi yang dialami Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 telah ikut

melemahkan pondasi ekonomi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pada tahun 1998

perekonomian Aceh terpuruk hingga -5,78 persen. Daya beli masyarakat turun drastis

karena laju inflasi nyaris mencapai 80 persen. Hampir semua sektor ekonomi tumbuh

negatif, kecuali pertanian, listrik dan air minum, pengangkutan dan komunikasi serta

sektor jasa-jasa.

Pada tahun 2001 dari seluruh sektor ekonomi hanya sektor industri pengolahan yang

masih mengalami kontraksi sebesar 4,57 persen. Namun secara keseluruhan

perekonomian Aceh semakin membaik walau pertumbuhannya sedikit melambat.

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2001 hanya sebesar 1,56 persen. Sedangkan

perekonomian Nasional telah mampu tumbuh diatas 3 persen. Selanjutnya pada tahun

2002 sektor industri pengolahan telah mulai tumbuh positif sebesar 3,48 persen.

Pertumbuhan sektor ini turut mendukung perekonomian Aceh secara keseluruhan

pada tahun 2002 yang mencapai 3,16 persen walaupun masih terdapt 2 sektor yang

mengalami kontraksi yakni sektor listrik dan air minum -1,31 persen serta sektor

Page 50: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-50

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,75 persen. Terkontraksinya sektor ini

tidak begitu berpengaruh pada pertumbuhan secara keseluruhan karena kedua sektor

ini dalam sumbangannya terhadap perekonomian Aceh sangat kecil, yaitu masing-

masing 0,31 persen dan 1,90 persen.

Pada tahun 2003 secara umum perekonomian Aceh tumbuh 3,04 persen. Angka ini

jauh lebih rendah dari angka prediksi sebelumnya yakni mencapai 4,06 persen.

Melemahnya pertumbuhan pada tahun 2003 ditunjukkan oleh rendahnya pertumbuhan

sektor pertanian yang diperkirakan hanya tumbuh 2,96 persen, sedangkan pada

awalnya sektor diprediksikan mampu tumbuh sebesar 4,36 persen. Sektor

pertmbangan dan penggalian yang pada awalnya diprediksikan tumbuh diatas 10

persen hanya mampu tumbuh 3,41 persen.

Pada tahun 2002, PDRB per kapita ditinjau berdasarkan harga berlaku sebesar Rp.

4.686.448 mengalami kenaikan sebesar 12,85% dibandingkan dengan tahun 2001

yang PDRB per kapita sebesar Rp.2.152.931. Demikian juga dengan pendapatan

regional per kapita pada tahun 2002 sebesar Rp.4.284.817 juga mengalami kenaikan

dibandingkan dengan tahun 2001 sebesar 13,22 %pendapatan reghional per kapita

tahun 2001 sebesar Rp. 3.784.661.

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu sektor

pembangunan yang berbasis pada sumber daya alam. Oleh karena itu, pembangunan

sektor ini diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatn potensi seumber daya

perikanan. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan untuk

meningkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan dan petani ikan, meningkatkan

ekspor hasil perikanan serta meningkatkan konsumsi ikan bagi masyarakat.

Sumbangan sektor perikanan terhadap pembentukan PDRB non migas Aceh (2002)

atas dasar harga berlaku sebesar 6,55 persen. Konstribusi tahun 2002 ini sedikit lebih

kecil dari tahun 2001 yang tercatat sebesar 6,62 %.

Page 51: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-51

Diluar komoditi minyak dan gas perekonomian Propinsi NAD mengalami

pertumbuhan sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2004, masing-masing skitar 6,88

% (2002), sekitar 3,67 % (2003) dan sekitar 2,71 % pada tahun 2004.

Konstribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Berlaku Kota Banda Aceh meningkat dari Rp. 67705,76 juta ( 2000) menjadi

Rp. 87949,28 juta (2004), tetapi dibandingkan dengan peranannya terhadap sektor

pertanian menunjukkan pada periode yang sama menurun dari 5,56 persen menjadi

4,78 persen. Sedangkan Konstribusi sektor perikanan terhadap Produk Domestik

Regional Bruto Atas Dasar Harga Kontan Tahun 2000 Banda Aceh meningkat dari

Rp. 67705,76 juta ( 2000) menjadi Rp. 80254,03 juta (2004), tetapi dibandingkan

dengan peranannya terhadap sektor pertanian menunjukkan pada periode yang sama

menurun dari 5,58 persen menjadi 5,35persen.

Sementara iu Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar yang berlaku

di Kota Banda Aceh meningkat dari Rp.1218509,86 Juta (2000) menjadi Rp

1838024,55 juta, dan pada periode yang sama Pendapatn Regional per Kapita

meningkat dari Rp. 4975820,73 juta menjadi Rp.7018956,75 juta Sedangkan Produk

Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar konstan tahun 2000 di Kota Banda

Aceh meningkat dari Rp.1218609,86 Juta (2000) menjadi Rp 1499842,15 juta, dan

pada periode yang sama Pendapatan Regional per Kapita meningkat dari Rp.

4975820,73 juta menjadi Rp.5620315,16 juta

D. Sosial Kemasyarakatan

Mayoritas penduduk Kota Banda Aceh memeluk agam Islam baik senbelum maupun

pasca Tsunami. JUmlah penduduk yang memeluk agama lain seperti Kristen, Budha

dan Hindu relatif sedikit dibandingkan dengan yang memeluk agama Islam.

Total penduduk pasca Tsunami yang beraga Islam di Kota Banda Aceh sebanyak

174.433 orang, Protestan 668 orang, Katolik 515 orang, Budha 2598 orang, Hindu 48

orang, sisanya 28 orang memiliki kepercayaan lainnya. Kerukunan dan saling

menghargai antar umat beragama terjalin dengan baik dan harmonis. Bagi yang

Page 52: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-52

beragama Islam dan mempunyai pekerjaan sebagai nelayan, ketekunan sebagai umat

beragama ditunjukkan dengan ketaatan melaksanakan ibadah seperti libur tidak

melaut setiap hari jumat untuk melaksanakan sholat. Dalam kehidupan masyarakat

yang agamis juga terdapat sebuah adagium yang telah menyatu dengan

kepribadiannya yang klazim disebut Hadih Maja yaitu :

• Adat bak Po Teumeureuhom

• Hukum bak Syiah Kuala.

• Qonun bak Putroe Phang

• Reusam bak Laksamana

Adat bagi masyarakat Aceh adalah merupakan kesepakan yang harus ditaati, dan

bagaikan ketentuan hukum yang berlaku bagi semua pihak. Ketentuan ini mencakup

kedalam sendikehidupan bermsyarakat dan ketentuan duniawiyah yang berada

ditangan pemimpin (raja). Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan zaman

adakalanya mulai memudar dan duitinggalkan oleh sebagaian masyarakat khususnya

di Kota Banda Aceh.

3.3.2 Kondisi Umum Perikanan

A. Armada Penangkapan

(1) Armada penangkap perahu tanpa motor mulai tahun 1994 mengalami

penurunan yang sangat tajam pada waktu yang bersamaan armada

penangkap perahu dengan motor tempel mengalami kenaikan; tetapi mulai

tahun 1998 mengalami penurunan yang lebih besar; sedangkan untuk

perahu tanpa motor tetap mengalami penurunan yang lebuh tajam.

(2) Untuk armada kapal motor mulai tahun 1994 mengalami kenaikan dan

mulai tahun 1998 mengalami kenaikan yang lebih besar, tetapi walaupun

begitu total produksi mulai tahun 1998 malah menurun.

(3) Kenaikan motor tempel dan kapal motor berhasil meningkatkan kenaikan

produksi sampai dengan tahun 1998 tetapi setelah itu produksi mengalami

penurunan. Hal ini dikarenakan kenaikan tersebut terjadi di Selat Malaka

dimana sumber daya ikan telah mengalami over fishing (pemanfaatan telah

mencapai 112,38 % dari TAC). Kapal-kapal tersebut ukurannya sangat kecil

Page 53: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-53

dan sekitar 70% daerah operasi di pantai timur tidak dapat menjangkau ke

ZEEI dan perairan laut bebas dengan target Tuna dan Cakalang yang lebih

potensial.

(4) Sebagian besar armada tanpa motor sekitar 70% beroperasi di pantai barat

dan karena kondisi perairannya maka daerah operasinya terbatas pada

daerah pantai dan di duga telah melampaui TAC nya.

Gambar 3. 50 Grafik perkembangan armada penangkapan dan perkembangan

produksinya provinsi NAD.

(5) Arah Kebijakan

Kebijakan yang ditempuh dengan kondisi seperti tersebut ialah : (1) Jumlah

perahu tanpa motor dan motor tempel secara bertahap dikurangi direlokasi ke

kegiatan ekonomi lain yang lebih baik; (2) Untuk perahu motor operasi

diarahkan ke ZEEI dengan target fresh tuna sashimi ditangkan dengan Hand

Line dengan bantuan rumpon; (3) Untuk kapal motor diarahkan ke ZEEI dan

laut bebas dengan target Fresh Tuna Sashimi ditangkap dengan Long Line dan

Hand Line; (4) Sebagian kapal motor diarahkan tumbuh menjadi kapal Purse

Seiner dengan bantuan rumpon dengan target penangkapan ikan Cakalang

sebagai bahan baku industri pengalengan

Page 54: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-54

B. Perikanan Budi Daya

(1) Perkembangan Budidaya di Indonesia dan juga di Provinsi NAD dapat dibagi

menjadi 2 yaitu era pakan alami yang mempertahankan bentuk trophic level

dan era pakan buatan yang merubak bentuk trophic level (Surawijaya, EH,

2006). Dalam era pakan alami menggunakan teknologi ekstensif dimana

kesuburan tanah menjadi faktor pembatas dengan produktifitas yang rendah

tetapi limbah sedikit dengan demikian kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Dengan perkembangan teknologi artificial breeding dan teknologi pakan

buatan maka budidaya berkembang ke era pakan buatan dengan merubah

bentuk trophic level yaitu memilih teknologi intensif dimana oksigen menjadi

pembatas dan diatasi dengan menaikkan kadar oksigen sehingga produktifitas

adalah tinggi tetapi limbah sangat banyak yang menyebabkan kerusakan

lingkungan.

(2) Untuk mengatasi problem tersebut dan menghasilkan produktifitas yang lebih

tinggi baik untuk total produksi maupun target ikan budidaya perlu

menerapkan era pakan buatan dan mengembalikan bentuk trophic level yaitu

akuakultur berbasis trophic level dimana oksigen sebagai pembatas dan limbah

dimanfaatkan sebagai pakan ikan berbasis trophic level yang lebih rendah

yaitu ikan-ikan : (1) Phitoplankton Feeder, (2) Bakteria Harvester Feeder dan

Filter Feeder (Molusca dan Tilavia), (3) Pheriphyton Feeder (Puntius dan

Osteocilus), (4) Detritus Feeder (Mugil), (5) Rumput laut. Ikan dan rumput

laut dengan trophic level yang lebih rendah tersebut dikembangkan di: (1)

Kolam penampungan budidaya, (2) Saluran pembuangan/Kanal dan sungai,

(3) Di muara dan pesisir. Dengan teknologi berbasis trophic level ini maka

produktifitas sangat tinggi dan lingkungan menjadi terpelihara. Alur

pemanfaatan nutrien menurut Surawijaya, EH (2006) seperti pada Gambar

3.51

Page 55: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-55

Tabel 3. 33 Keunggulan dan kelemahan dari berbagai era budidaya

Era Budidaya Teknologi Pembatas Produktifitas Lingkungan

1. Era pakan alami

dengan

mempertahankan

bentuk trophic

level

Aqua Culture

Teknologi

Ekstensif

Kesuburan lahan

sebagai pembatas

Produktifitas rendah

Limbah sedikit dan

lingkungan

terpelihara

2. Era paka buatan

dan merubah

bentuk trophic

level

Aqua Culture

Teknologi

Intensif

Oksigen sebagai

pembatas dan

limbah sangat

banyak

Produktifitas tinggi Limbah sangat

banyak

mengakibatkan

kerusakan

lingkungan

3. Era pakan buatan

dan

mengembalikan

bentuk trophic

level

Aqua Culture

Teknologi

Berbasis trophic

level

Oksigen sebagai

pembatas dan

limbah

dimanfaatkan

Produktifitas sangat

tinggi

Limbah minimal

dan lingkungan

terpelihara

(3) Arah Kebijakan Perikanan Budidaya

a. main objektif : (1) penyediaan pangan protein dan pengentasan kemiskinan

“pro por”, (2) penyediaan lapangan kerja “pro job”, (3) memberikan

pertumbuhan ekonomi “pro growth”

b. Proses produksi : (1) Budidaya berbasis trophic level, (2) ikan berbasis

pellets untuk target ikan budidaya diutamakan untuk ekspor, (3) ikan

berbasis limbah diutamakan untuk konsumsi domestik

c. Subsistem Produksi : (1) Artificial Breeding, (2) Menentukan spesies yang

dijadikan terget unggulan atau eksport, (3) Menentukan dan menyediakan

ikan yang berbasis trophic level lebih rendah

d. Prosesing dan pemasaran : (1) Pertahankan kesegaran dan kualitas produk,

(2) meningkatkan value change, value edit, dan daya saing produk.

e. Adanya perusahaan sebagai pusat kewirausahaan yang dapat

melaksanakan fungsi profit oriented dan PSO

Page 56: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-56

Gambar 3. 51 Alur pemanfaatan nutrien akuakultur berbasis trophic level.

(sumber Surawijaya th 2006)

Keterangan:

PF : Phitoplankton Feeder

BH : Bacteria Harvester

FF : Filter Feeder

PeF : Phitoplankton Feeder

DF : Detritus Feeder

C : Energi Pakan yang dimakan

P : Produksi daging ikan

R : Energi Metabolisme

U : Energi Urin

F : Energi Feces

3.3.3 Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan

Dalam rangka rencana relokasi dan pengembangan Pelabuuhan Perikanan Lampulo

menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, maka perlu diketahui persepsi

masyarakat. Data sekunder digunakan untuk menilai persepsi masyarakat terhadap

Page 57: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-57

pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo. Data sekunder diperoleh

dengan menyebarkan questioner kepada masyarakat dan nelayan khususnya.

A. Kondisi Responden masyarakat umum dan nelayan

• Jumlah responden 16 orang

• Rata-rata berumur mempunyai usia produktif antara 26-40

• Pendidikan bervariasi mulai tidak tamat SD, tamat SD, tamat SLTP dan

tamat SLTA.

• Komposisi Umur Responden

Tabel 3. 34 Komposisi Umur Responden Masyarakat Nelayan

Nomor Kisaran Umur Jumlah responden Prosentase

1

2

3

< 25 tahun

25-40 tahun

40 tahun keatas

4

8

4

25

50

25

Jumlah 16 100

• Anggota Rumah Tangga Responden

Rumah tangga yang disurvei pada umumnya sudah berkeluarga dan

mempunyai anak terbanyak >5 orang (57%), kecuali 2 orang tidak punya

anak (14%).

Tabel 3. 35 Komposisi Anggota Rumah Tangga Responden

Nomor Kelompok ( orang ) Responden Prosentase (%)

I.

- 1

- 2

- 3

II

- 1

- 2

Anak

- 1-5

- >5

- Tidak Ada

Isteri

- 1 orang

- Belum menikah

4

9

3

13

3

25

56,25

18,75

81,25

8,75

Page 58: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-58

B. Responden Nelayan memberikan informasi sebagai berikut :

• Pendidikan bervariasi mulai dari tidak tamat Sekolah Dasar , tamat SD,

tamat SLTP, dan tamat SLTA, sebagian besar responeden berpendidikan

SLTP sebesar 51%

• Para responden menganut agama Islam dan karena itu setiap hari Jumat

mereka tidak melaut

• Kelompok umur yang terdata sebagian besar berumur antara 25- 40 tahun

dan sebagaian kecil diatas 40 tahun dan dibawah 25 tahun.

• Jumlah penghasilan dalam satu bulan atau 26 hari melaut berkisar antara

Rp. 1. 160.000 – Rp. 2.000.000,-

• Penghasilan nelayan pada umumnya berbeda dengan nelayan /ABK

terampil dan ABK kapal Besar, dimana penghasilannya dapay mencapai

Rp.5.000.000 per bulan.

• Jumlah penghasilan yang diperoleh untuk menghidupi jumlah keluarga yang

berbeda dan umumnya antara 3-5 orang

C. Persepsi masyarakat dan nelayan terhadap relokasi PPP Lampulo menjadi

PPS Lampulo.

Persepsi responden baik nelayan maupun masyarakat pada umumnya

mendudukung terhadap relokasi PPP Lampulo menjadi PPS Lampulo serta

berharap dapat direalisasikan dalam waktu tidak terlalu lama. Beberapa alasan

yang dikemukakan, sebagai berikut :

• Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan/masyarakat

• Diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup nelayan/ masyarakat

• Diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran.

• Dan terdapat sejumlah responden nelayan yang menyatakan setuju

dbangun PPS Lampulo, tetapi tidak mengemukakan alasannya.

D. Sistem Bagi Hasil

Sistem bagi hasil selalu menjadi acuan bagi usaha penangkapan yang menjadi

kesepakatan antara pemilik modal/kapal dengan para ABK yang melaut. Sistem

komposisi bagi hasilbisa berbeda antar daerah dengan daerah lain, tetapi bagi hasil

Page 59: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-59

merupakan kesepakatan yang telah dianggap sebagai keputusan yang saling

menguntungkan. Sistem bagi hasil pada dasarnya memisahkan antara biaya

eksploitasi dengan total hasil tangkapan. Biaya eksploitasi dapat ditanggung oleh

pemilik, ditanggung bersama pemilik kapal dan nelayan. Pola perhitungan bagi

hasil, sebagai berikut :

(1) Biaya ditanggung bersama :

• Biaya eksploitasi seperti es, solar, oli, surat-surat kapal, belanja kapal.

• Biaya angkut, biaya pemasaran.

(2). Biaya ditanggung pemilik :

Biaya docking termasuk pengeluaran pembelian spare part.

(3). Pemilik mendapat satu bagian dari hasil bersih

Nelayan mendapat sisanya sebanyak 2 bagian yang kemudian dibagi kepada

ABK di perahu motor yang bersangkutan.

E. Kelembagaan di Lampulo

Di wilayah PPP Lampulo terdapat dua kelembagaan yang berbeda yaitu yang

bersifat adat dan yang bersifat modern.

(1). Kelembagaan Adat.

Kelembagaan Adat merupakan kelembagaan yang berisafat adat dengan

pola adat dan berlaku bagi warga setempat dan biasanya terjadi secara

turun temurun. Oleh karena itu lembaga ini bisa berbeda antara satu

wilayah dengan wilayah lain.

Wilayah Lhok merupakan satu wilayah yang dapat berupa desa

pantai/pesisir, kumpulan desa pantai/pesisir (pemukiman), satu wilayah

kepulauan atau kecamatan. Wilayah Lhok dipimpin oleh satu panglima

yang disebut Panglima Laot Lhok. Panglima Laot Lhok . Panglima Laot

Lhok dapat bertingkat dan dapat sampai pada tingkat Panglima Laot

Kabupaten/Kota, dan Panglima Laot Propinsi. Beberapa tugas/fungsi

Page 60: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-60

Panglima Laot mempunyai cakupan yang realtif luas tetapi lebih bersifat

pada terselenggarannya kepentingan adat setempat, seperti :

• Memelihara dan mengawasi terselenggaranya ketentuan hukum adat

maupun adat Laot.

• Melaksanakan tugas pengawasan serta mengkoordinasikan pada

tingkatan kewenangannya panglima demi terselenggaranya

kegiatan/usaha penangkapan dilaut.

• Sebagai pemimpin yang mempersatukan dan menyelesaikan

permesalahan-permasalahan yang timbul diantara angota masyarakat

nelayan dan atau kelompok di lingkungannya.

• Menyelenggarakn upacara yang berkaitan dengan upacara adat Laot.

• Setiap panglima pada tingkatannya menjadi menjadi mediator baik

antara pihak masyarakat adat/nelayan dengan penyelenggara

pemerintahan maupun antar panglima Laot dengan panglima Laot di

wilayah lain.

• Membantu program pemerintah demi tercapainya tujuan

pembangunan perikanan khususnya dan pembengunan Indonesia

pada umunya.

• Dapat menjadi tumpuan bagi nelayan untuk mendapat modal tanpa

bunga.

(2). Kelembagaan Perikanan diluar kelembagaan adat

Kelembagaan ini bersifat modern dan menjadi bagian dari kelembagaan

pemerintah yang menjadi bagian (langsung/tidak langsung) dari lembaga

pemerintahan lainnya yang mendukung dan mendorong bagi tercapainya

program pemerintah khususnya pada sektor perikanan, seperti Perum PPS

F. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan utama yang dihadapi dalam upaya mengembangkan Potensi

Sumberdaya Perikanan dan Kelautan serta usaha mengatasi yang dilakukan adalah :

1. Penangkapan

• Kurang sosialisasi tentang pembatasan ukuran mata jaring (mesh size)

menyebabkan muncul konflik nelayan pantai.

Page 61: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-61

• Masih terbatasnya industri perikanan yang mengolah produksi hasil

tangkapan nelayan.

• Sistem pemasaran yang tertutup, terutama untuk ekspor karena belum

memiliki Pelabuhan Perikanan Resmi.

2. Pengembangan Budidaya

• Besarnya biaya untuk konstruksi tambak disamping perlunya alat berat dalam

pembuatan tanggul dan saluran irigasi tambak menyebabkan terbatasnya

usaha ini.

• Budidaya di Keramba dihadapi masalah menyangkut modal investasi,

ketersediaan dan benih/benur ikan/udang disamping kemampuan SDM yang

masih minim.

3. Infrastruktur (Sarana dan Prasarana)

• Masih terbatasnya sarana/prasarana penunjang kelancaran proses hasil

tangkap seperti Pelabuhan Pendaratan ikan yang cukup memadai.

• Masih Terbatasnya Aksesebilitas dari tempat labuh kapal ikan ke tempat

pemasaran maupun ke tempat proses selanjutnya.

G. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH

Secara administrasi pemerintahan Kota Banda Aceh terdiri dari 8 kecamatan definitif

dan 50 Desa/Kelurahan. Sebagian besar desa/kelurahan yang ada di Kota Banda Aceh

memiliki wilayah pantai dengan sumberdaya alam yang sangat besar khususnya

sektor perikanan dan kelautan.

1. Kebijakan Bidang Perikanan dan Kelautan

• Menciptakan iklim yang kondusif bagi segenap lapisan masyarakat untuk

memanfaatkan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan secara rasional

dan berkelanjutan dalam rangka pemberdayaan masyarakat, terutama

masyarakat pesisir pantai dan pulau-pulau kecil.

• Menempatkan kawasan laut dan sektor perikanan sebagai salah satu sumber

pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemanfaatan pusat-pusat pertumbuhan

wilayah sekitarnya.

Page 62: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-62

• Meningkatkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara ramah

lingkungan, rasional dan berkelanjutan dalam rangka pelestarian berbagai

potensi kelautan dan pantai.

• Memelihara dan meningkatkan daya dukung serta kualitas lingkungan

perairan laut, pesisir dan gugusan pulau-pulau di wilayah pesisir dan pantai.

2. Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Perikanan dan Kelautan 2015

Visi

“PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

DAN KELAUTAN SECARA OPTIMAL YANG BERWAWASAN

LINGKUNGAN UNTUK MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT

NELAYAN / PETANI IKAN”.

Misi

Meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat nelayan/petani ikan

melalui :

• Pengembangan kegiatan ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya lokal.

• Peningkatan kualitas SDM aparat dan masyarakat nelayan/petani ikan.

• Memberdayakan masyarakat pesisir dan pantai, untuk mengelola dan

mengembangkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara efisien.

• Penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat nelayan/petani ikan.

• Pemupukan modal berusaha.

• Peningkatan kualitas produk perikanan.

• Penjalinan jaringan pemasaran yang baik.

• Peningkatan pelayanan keamanan dalam berusaha.

H. STRATEGI

Strategi pembangunan perikanan dan kelautan Kota Banda Aceh diarahkan kepada

pengembangan Agribisnis Kelautan dan Perikanan secara berkelanjutan yang

bercirikan usaha ekonomi yang tangguh, mandiri, melalui peningkatan SDM dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menetapkan batas Wilayah Kerja Laut Daerah sesuai Undang-Undang Nomor

25 Tahun 1999.

Page 63: BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI - digilib.itb.ac.id · Penentuan besarnya konstanta pasang surut dari data pengamatan ... 0,2D 0,6D 0,8D (m/det) 0,2D 0,6D 0,8D 0 0.1371 310 330 300

Tugas Akhir • Penyusunan Master Plan dan Detail Desain Pengembangan

Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh, NAD

Andi Widyanto (15002083)

Rika Afriana (15002085) III-63

2. Menetapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kelautan dan Perikanan.

3. Memanfaatkan sumberdaya, sarana dan SDM secara efisien dan efektif.

4. Mengembangkan kerjasama horizontal dengan pihak terkait yang memiliki

visi dan misi dalam pengembangan kelautan dan perikanan.

5. Pembinaan, penertiban alat tangkap dan pembatasan mesh size lebih

ditekankan pada perairan yang sudah optimal (padat tangkap) sedangkan pada

daerah yang belum optimal masih terus dikembangkan.

6. Pengembangan usaha budidaya perikanan sebagai upaya untuk peningkatan

produksi, pendapatan masyarakat nelayan/petani ikan dan mengurangi tekanan

terhadap eksploitasi sumberdaya perikanan yang berlebihan.

7. Pemanfaatan lahan kritis untuk usaha pertambakan udang dan ikan.

8. Menarik minat investor ke Kota Banda Aceh dengan memberikan gambaran

dan data tentang potensi daerah dibidang perikanan dan kelautan serta

kemudahan prosedur.

9. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan serta memberikan rasa aman

dalam berusaha dengan cara melakukan koordinasi dengan instansi terkait,

disamping memfungsikan lembaga-lembaga dalam bidang Perikanan.

10. Perbaikan lingkungan hutan mangrove dan pengembangan jaringan informasi

yang berkaitan dengan fishing ground.

I. ASPIRASI MASYARAKAT SETEMPAT

Baik nelayan maupun masyarakat pada umumnya mendukung terhadap relokasi PPP

Lampulo menjadi PPS Lampulo serta berharap dapat direalisasikan dalam waktu tidak

terlalu lama. Beberapa alasan yang dikemukakan, sebagai berikut :

• Diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan/masyarakat

• Diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup nelayan/ masyarakat

• Diharapkan dapat mengurangi jumlah pengangguran.