bab iii deskripsi wilayah 3.1. gambaran umum ...eprints.umm.ac.id/38686/4/bab iii.pdf48 bab iii...
TRANSCRIPT
48
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH
3.1. Gambaran Umum Pemerintahan Kota Malang
1. Profil Wilayah
Kota Malang merupakan salah satu daerah otonom dan merupakan
kota besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Sebagai kota
besar, Malang tidak lepas dari permasalahan sosial dan lingkungan yang
semakin buruk kualitasnya. Kota yang pernah dianggap mempunyai tata
kota yang terbaik di antara kota-kota Hindia Belanda ini, kini banyak
dikeluhkan warganya seperti kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas,
suhu udara yang mulai panas, sampah yang berserakan atau harus
merelokasi pedagang kaki lima yang memenuhi alun-alun kota. Namun
terlepas dari berbagai permasalahan tata kotanya, pariwisata Kota Malang
mampu menarik perhatian tersendiri. Dari segi geografis, Malang
diuntungkan oleh keindahan alam daerah sekitarnya seperti Batu dengan
agrowisatanya, pemandian Selecta, Songgoriti atau situs-situs purbakala
peninggalan Kerajaan Singosari. Jarak tempuh yang tidak jauh dari kota
membuat para pelancong menjadikan kota ini sebagai tempat singgah dan
sekaligus tempat belanja. Perdagangan ini mampu mengubah konsep
pariwisata Kota Malang dari kota peristirahatan menjadi kota wisata
belanja.1
1 Malang Dalam Angka 2016
49
2. Letak Geografis
Kota Malang terletak pada koordinat 7.06° - 8.02° Lintang Selatan dan
112.06° - 112.07° Bujur Timur dengan ketinggian antara 440 – 667 meter
dari permukaan laut. Lintang selatan dengan batas wilayah sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Kec. Singosari Dan Kec. Karangploso Kab.
Malang
b. Sebelah Timur : Kec. Pakis Dan Kec. Tumpang Kab Malang
c. Sebelah Selatan : Kec. Tajinan Dan Kec. Pakisaji Kab. Malang
d. Sebelah Barat : Kec. Wagir dan Kec. Dau Kab Malang.
Luas wilayah Kota Malang sebesar 110,06 km2, yang terbagi
dalam lima kecamatan yaitu: Kecamatan Kedungkandang, Sukun,
Koljen, Blimbing, dan Lowokwaru. Kota Malang diapit oleh beberapa
deretan pegunungan, barisan Gunung Kawi dan Panderman, Gunung
Arjuno, dan Gunung Semeru. Sungai yang mengalir di wilayah Kota
malang adalah Sungai Brantas, Amprong, dan Bango.
Berdasarkan luasan kota dan presentase luasan kota, wilayah
Kedung Kandang merupakan kecamatan terluas dari Kota Malang.
Luasan Kecamatan Kedung Kandang adalah 39,89 km2 atau 36,24%
dari total wilayah Kota Malang. Kecamatan Lowok Waru merupakan
50
wilayah terluas kedua dengan luasan 22,60 km2 atau 20,53% dari Kota
Malang. 2
Tabel.3.1. Luas Kecamatan (Km2) Dan Presentase Terhadap Luas Kota
Kecamatan
(Km2) Luas Kecamatan
Presentase
Terhadap Luas
Kota (%)
Kedungkandang 39,89 36,24
Sukun 20,97 19,05
Klojen 8,83 8,02
Blimbing 17,77 16,15
Lowokwaru 22,6 20,53
Total 110,06 100
3. Kondisi Topografi.
Seperti umumnya daerah lain di Indonesia, Kota Malang mengikuti
perubahan putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau. Dari
hasil pengamatan Stasiun Klimatologi Karangploso Curah hujan yang
relatif tinggi selama tahun 2015 terjadi di awal dan penghujung
tahun. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yaitu
mencapai 533 mm3, yang terjadi selama 18 hari. Sedangkan curah hujan
tertinggi selajuntnya terjadi pada bulan Maret yang mencatat angka 496
mm3 dengan jumlah hari hujan sejumlah 20 hari. Adapun periode bulan
Juli hingga Oktober tidak terjadi hujan sama sekali.
Potensi alam yang dimiliki Kota Malang adalah letaknya yang cukup
tinggi yaitu 440-667 meter di atas permukaan air laut. Salah satu lokasi
yang paling tinggi adalah pegunungan Buring yang terletak di sebelah
2 Malang Dalam Angka 2016
51
Timur Kota Malang. Dari atas pegunungan ini terlihat jelas pemandangan
yang indah antara lain dari arah Barat terlihat barisan Gunung Kawi dan
Panderman, sebelah utara Gunung Arjuno, Sebelah Timur Gunung
Semeru dan jika melihat ke bawah terlihat hamparan Kota Malang.
Keadaan tanah di wilayah Kota Malang antara lain:
a. Bagian selatan termasuk dataran tinggi yang cukup luas, cocok
untuk industri
b. Bagian utara termasuk dataran tinggi yang subur, cocok untuk
pertanian
c. Bagian timur merupakan dataran tinggi dengan keadaan kurang
subur.
d. Bagian barat merupakan dataran tinggi yang amat luas menjadi
daerah pendidikan
4. Pemerintahan
Kota malang terdiri dari lima Kecamatan yang terbagi atas 57
kelurahan. Berdasarkan klasifikasi dari kemampuan kelurahan dalam
membangun wilayahnya tercatat seluruh kelurahan masuk ke dalam
kategori kelurahan Swasembada. Artinya hampir seluruh kelurahan yang
ada telah mampu menyelenggarakan pemerintahannya dengan mandiri.
Dalam menyelenggarakan pemerintahan, aparatur pemerintah sebagai
abdi negara dan abdi masyarakat mempunyai peran yang penting
menyelenggarakan berbagai tugas baik itu tugas-tugas umum
52
pemerintahan, tugas pembanguanan maupun dalam tugas dalam pelayanan
masyarakat.
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian daerah Kota Malang
tercatat 9.657 Pegawai Negeri Sipil yang berada di bawah Pemerintahan
Kota Malang. Pelayananan terhadap masyarakat yang dapat diberikan oleh
para aparatur pemerintah antara lain penerbitan akte kelahitran, kematian,
perkawinan, perceraian, dan pengankatan anak. Selain itu juga diterbitkan
berbagai sertifikat hak atas tanah. Pemerintah kota Malang selalu berusaha
meningkatkan kemampuan aparaturnya baik.
Roda pemerintahan berjalan lancar dalam rangka merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi derap pengembangan. Sebagai salah satu
indikasi pencapaian kemajuan pembangunan dapat dicermati melalui
tingkat perkembangan desa. Tingkat perkembangan desa/kelurahan
merupakan cermin kemandirian dalam mengorganisasikan dan
menggerakkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerahnya.
Untuk mendukung kelancaran roda pemerintahan dan sebagai upaya
peningkatan dan sebagai upaya peningkatan kinerja pemerintah secara
keseluruhan maka pemerintah Kabupaten Malang selalu berusaha
meningkatkan kemampuan aparaturnya baik melalui pendidikan formal
maupun non formal.Aspirasi politik masyarakat kota Malang berjalan
dengan baik melalui beberapa parati besar.
53
5. Kondisi Demografis
Berdasarkan angka proyeksi dari Badan Pusat Statistik terdata
jumlah penduduk di kota Malang pada tahun 2015 sebesar 851.298
jiwa terdiri dari laki-laki 419.713 jiwa (49,3%) dan perempuan
431.585 jiwa (50,70%)
Tabel 3.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2015 di kota Malang
Kecamatan
Jenis Kelamin Rasio Jenis
Kelamin Laki-
Laki Perempuan Jumlah
Kedungkandang 92.557 93.511 186.068 98,98
Sukun 94.399 95.654 190.053 98,69
Klojen 49.569 54.558 104.127 90,86
Blimbing 88.036 89.693 177.729 98,15
Lowokwaru 95.152 98.169 193.321 96,93
Kota Malang 419.713 431.585 851.298 97,25
Sumber: BPS Kota Malang Tahun 2016
Tabel diatas menujukkan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di tiap
kecamatan yang ada di Kota Malang pada tahun 2015. Jumlah penduduk
terbanyak di kecamatan Lowokwaru dengan jumlah 193.321 jiwa yang terdiri dari
95.152 penduduk laki-laki dan 98.169 penduduk perempuan. Untuk jumlah
penduduk paling sedikit berada di kecamatan Klojen yaitu 104.127 jiwa yang
terdiri dari 49.569 penduduk laki-laki dan 154.558 penduduk perempuan.
6. Kondisi Perekonomian
Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Surabaya dan
merupakan kota terbesar di kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, serta
merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia menurut jumlah
54
penduduk. Selain itu, Malang juga merupakan kota terbesar kedua di
wilayah Pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung. Kota Malang berada
di dataran tinggi yang cukup sejuk, dan seluruh wilayahnya berbatasan
dengan Kabupaten Malang.
Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang
merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang
Raya (Wilayah Metropolitan Malang). Wilayah Malang raya yang
berpenduduk sekitar 4 juta jiwa, adalah kawasan Malang raya dikenal
sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia.
Malang dikenal sebagai salah satu kota tujuan pendidikan terkemuka di
Indonesia karena banyak universitas dan politeknik negeri maupun swasta yang
terkenal hingga seluruh Indonesia dan menjadi salah satu tujuan pendidikan
berada di kota ini beberapa di antaranya yang paling terkenal adalah Universitas
Brawijaya, Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Kota Malang adalah kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah
Surabaya, kota ini juga dikenal sebagai kota pendidikan, karena
banyaknya fasilitas pendidikan yang tersedia dari mulai tingkat Taman
Kanak-kanak, SD sampai Pendidikan Tinggi dan jenis pendidikan non-
formal seperti kursus bahasa asing dan kursus komputer, baik yang dise-
lenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.
Perekonomian Kota Malang digerakan oleh beberapa sektor yakni,
pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik gas
55
dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan restauran, pengangkutan
dan komunikasi, keuangan, dan jasa. Setiap sektor memberikan
sumbangan yang berbeda-beda bagi pertumbuhan perekonomian Kota
Malang.
Tabel.3.3. Proporsi Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Kota
Malang.
Sumber: BPS Kota Malang Tahun 2016
No. Mata Pencarian Jumlah
Total %
1 Pertanian,Kehutanan,Perburuan, dan Perikanan 7.990 79,9
2 Pertambangan, dan Penggalian - -
3 Industri Pengolahan 53.922 539,22
4 Listrik,Gas, dan Air 1.082 10,82
5 Bangunan 27.375 273,75
6 Perdangan Besar,Eceran,Rumah Makan,dan
Hotel 129.256 1292.56
7 Angkuran,Pergudangan,dan Komunikasi 21.744 217,44
8 Keuangan,Asuransi,Usaha Persewaan
Bangunan,Tanah,dan Jasa Perusahaan 23.638 236,38
9 Jasa Kemasyarakatan,Sosial,dan Perorangan 122.322 1223,22
Jumlah Total 377.329 3773,29
Dilihat dari jenis mata pencaharian di kota Malang terdiri dari 54,97% sektor
Pertanian,Pertenakan,Perikanan,Kehutanan,dan Perburuan,1,01% di sektor
Pertambangan & Penggalian, 447,26% di sektor Industri Dan Pengolahan yang
merupakan mata pencaharian dominan, 15,88 di sektor Listrik, Gas, Dan Air
Bersih, 30,22% di sektor Bangunan, 57,53% di sektor Perdangan, Hotel &
Restauran, 17,74% di sektor Anggkutan, Penggudangan,& Komunikasi,
59,45% di sektor Keuangan, Asuransi, & Jasa Perusahaan, 46, 97% di sektor
56
Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Lokal (AKL) hanya 0,06% dan 19,69%
di sektor Antar Kerja Antar Negara (AKAN).
7. Keadaan Sosial
a. Pendidikan
Terpenuhinya pendidikan yang layak bagi setiap penduduk erat
kaitnanya dengan kualitas sumber daya manusia. Salah satu cara
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pemenuhan
pendidikan yang layak bagi setiap penduduk. Hal ini sangatlah disadari
oleh pemerintah baik pusat maupun daerah. Kesadaran ini telah sejak awal
berdirinya negeri ini, yaitu dicantumkannya pasal khusus tentang
pendidikan nasional, khususnya pemerintah telah mencanangkan program
wajib belajar 9 tahun yang berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia.
Terkait dengan hal tersebut maka pendidikan merupakan hal pokok
yang sangat perlu ditingkatkan, pemerintah juga terus meningkatkan
sarana dan prasana fisik beserta tenaga guru hingga pelosok desa.
Tabel.3.4. Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Menurut
Tingkat Pendidikan Kota Malang
No. Tingkat
Pendidikan Sekolah Guru/Dosen Murid
1 TK 451 2.494 27.113
2 SD 324 4.848 87.976
3 SMP 142 3.439 43.678
4 SMA 121 4.491 51.741
5
Perguruan
Tinggi 54 6.446 189.354
Jumlah 950 21.718 393.826
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Malang
57
b. Agama
Mayoritas penduduk di Kota Malang beragama Islam, kemudian
Protestan Dan Katolik.
Tabel.3.5. Jumlah penganut Agama di Kota Malang
No. Agama
Jumlah
Tempat
Beribadah
Jumlah
Pemeluk
1. Islam 1735 709938
2. Protestan 96 52050
3. Katolik 35 41779
4. Hindu 2 7473
5. Budha 9 7156
6. Lainnya 1 199
Jumlah 1878 818595
Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Malang tahun 2016
3.2.Gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Malang
1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
a. Kedudukan
Perencanaan pembangunan pendidikan merupakan salh satu bagian
proses penting dalam melaksanakan pembangunan pembangunan
pendidikan yang partisipatif dengan menggunkana seluruh potensi daerah
dan stakeholders dalam upaya meningkat kesejahteraan masyarakat serta
untuk menyelesaikan dan mengantisipasi permasalahan pendidikan yang
ada di Kota Malang sesuai tugas pokok dan fungsinya melaksanakan
progran pendidikan setiap tahunnya.
b. Tugas dan Fungsi
Sesuai dengan peraturan Walikota Malang Nomor 42 Tahun 2012
Tentang Uraian Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,
58
disebutkan bahwa Dinas Pendidikan merupakan pelasana Otonomi Daerah
di bidang pendidikan dipimpin oleh Kepala Daerah yang dalam
melaksanakan tugsanya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui sekretasris daerah. Adapun fungsinya yaitu:
a) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pendidikan
b) Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program dibidang pendidikan
c) Pelaksanaan dan sosialisasi standar nasional
d) Penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar
menegah dan pendidikan nonformal
e) Penyelenggaraan da atau pengelolaan satuan pendidikan sekolah dasar
bertaraf internasional.
f) Pemberi dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan pelayanan
pendidikan
g) Mengadakan pembinaan dan memberikan usulan penempatan tenaga
fungsional kependidikan
h) Memberi dan mencabut perijinan di bidang pendidikan sesuai
kewenangannya.
i) Pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional dan prasana pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar pendidikan menengah dan pendidikan
nonformal
j) Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan
nonforlam sesuai kewenangannya.
59
k) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasana pendidikan
l) Pengawasan pengguaan buku pelajaran pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, pendidikan mengah, dan pendidikan nonformal.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Dinas pendidikan Kota Malang dalam menyusun rencana
strategisnya mengacu pada Visi dan Misi Kota Malang. Adapun Visi
Kota malang adalah sebagai berikut:
“ Mewujudkan Kota Malang sebagai kota pendidikan yang
berkualitas, kota kesehatan dan ramah lingkungan, pariwisata yang
berbudaya, pelayana publik yang prima untuk meningkatkan
masyarakat yang maju dan mandiri”
Sedangkan Visi Dinas Pendidikan Kota Malang adalah sebagai berikut:
“Terwujudnya insan Kota Malang yang cerdas bermartabat dan
mampu bersaing di era global”.
b. Misi
Misi dari Dinas Pendidikan Kota Malang dirumuskan sebagai
berikut:
1. Mewujudkan pendidikan ota Malang yang berkualitas dan
terjangkau bagi masyarakat.
2. Mewujudkan kualitas tata kelola palayanan pendidikan
yang akuntabel, transaparan, responsif dan responsible.
3. Mewujudkan kualitas tata kelola dan pelayanan pendidikan.
60
3. Struktur Organisasi
SEKTRETARIAT
KEPALA DINAS
UPT
KEPALA SUB BAGIAN
PENYUSUNAN
PROGRAM
KEPALA SUB
BAGIAN UMUM
KEPALA BAGIAN
KEUANGAN
KEPALA JABATAN
FUNGSIONAL
KEPALA SEKSI
KELEMBAGAAN
dan KESISWAAN
AKADEMIS
KEPALA SEKSI
SARANA dan
PRASANAN
KEPALA SEKSI
KURIKULUM
KEPALA BIDANG
SEKOLAH DASAR,
PENDIDIKAN KHUSU
DAN PENDIDIKAN
LAYANAN KHUSUS
KEPALA BIDANG SEKOLAH
PENDIDIKAN MENGAH
PERTAMA, SEKOLAH
MENENGAH ATAS,DAN
SEKOLAH KEJURUAN
KEPALA SEKSI
KELEMBAGAAN DAN
KESISWAAN
AKADEMIS
KEPALA SEKSI
SARANA DAN
PRASANA
KEPALA SEKSI
KURIKULUM
KEPALA SEKSI
PENDIDIKAN
INFORMAL
KEPALA SEKSI
PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
KEPALA SEKSI
KURSUS,
KELEMBAGAAN dan
PENDIDIKAN
MASYRAKAT
KEPALA BIDANG
NONFORMAL DAN
INFORMAL
KEPALA SEKSI
TENAGA FUNGIONSL
NON GURU
KEPALA SEKSI
FUNGSIONAL PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA, SEKOLAH
MENGAH ATAS DAN
SEKOLAH KEJURUAN
KEPALA SEKSI TENAGA
FUNGSIONAL PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
KEPALA BIDANG
FUNGSIONAL
KEPENDIDIKAN
60
Sumber: Renja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2016
e
61
Adapun uraian fungsi dari Dinas Pendidikan Kota Malang dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Sekertariat
1) Subbagian perencanaan
2) Subbagian keuangan
3) Subbagian umum dan kepegawaian.
b. Bidang pembinaan Sekolah Dasar
1) Seksi peserta didik dan kurikulum
2) Seksi kelembagaan dan sarana prasarana
3) Seksi program dan evaluasi
c. Bidang Sekolah Menegah Pertama
1) Seksi pelaksanaan kurikulum
2) Seksi kelembagaan dan sarana prasana
3) Seksi program dan evaluasi
d. Bidang pendidikan nonformal dan informal
1) Seksi pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan SD
2) Seksi pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan SMP
3) Seksi pembinaan Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD dan
pendidikan non formal
e. UPT
Dimana sekretariat dipimpin oleh sekretaris dan bidang dipimpin
oleh kepala bidang yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala dinas.
62
4. Program Kerja Dinas Pendidikan Kota Malang
a. Program pendidikan Non Formal
1) Pengembangan pendidikan keaksaraan
2) Pembinaan dan pencegahan kenakalan siswa
3) Penyediaan ujian paket A,B,dan C
4) Hari aksara Internasional (HAI)
5) Seleksi dan pembinaan Gita Bahana Kota Malang
6) Pembinaan dan penyediaan sarana prasana Sekolah Adiwiyata
7) Peningkatan kesejahteraan Tutor, Pamong, dan Tenaga
kependidikan non formal
8) Pelaksanaan peringatan Hari Aksara Internasional tingkat
Provinsi
9) Lomba kreatifitas sekolah dan lingkungan ( Ecopark School)
10) Pengembangan museum pendidikan di kawasan MEIP
11) Lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
12) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup bagi keluarga
prasejahtera SKB (Sanggar Kegiatan Belajar)
13) Pembamgunan ruang kelas baru bagai warga belajar pendidikan
kesetaraan ( paket A,B, dan C) di Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB)
14) Pelatihan Bahasa Inggris bagi warga belajar pendidikan
kesetaraan ( paket A,B, dan C) di Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB)
63
15) Pekan seni pelajar
16) Peringatan Hardiknas
b. Program Pendidikan Anak Usia Dini
1) Pengadaan alat praktik dan peraga siswa
2) Pengadaan mebeluer sekolah
3) Rahabilitas gedung TK
4) Gebyar siswa PAUD
5) Pelaksanaan lomba gugus PAUD
6) Seleksi dan pembiaan apresiasi PTK PAUDNI berprestasi
7) Hari Anak Nasional (PAUD)
8) Pendamping kurikulum 2013
9) Sistem informasi manajemen PAUDNI
10) Bimbingan teknis akreditasi lembaga PAUDNI
c. Program pendidikan Dasar Sembilan Tahun
1) Pemeliharaan rutin/berkala gedung SD
2) Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SD/MI
3) Sosialisai BOS SD/MI/SMP/MTS
4) Penyediaan sarana sekolah bagi siswa prasejahtera SD
5) Pembinaan evaluasi diri sekolah
6) Peningkatan akademis pada pusat layana autis
7) Pangadaan sarana prasarana SMP
8) Penyediaan sarana sekolah bagi siswa bagi prasejahtera SMP
9) Pembagunan/rehabilitasi sedang/ berat gedung SD
64
10) Olimpiade MIPA SD/MI
11) Minat bakat dan kreatifitas SD/MI
12) Minat bakat dan kreatifitas PK
13) Penndamping pendidikan inklusif
14) Lomba manajemen klub olah raga SD
15) Pendamping implementasi kurikulum 2013 tingkat SD
16) Penyediaan Biaya Operasional Sekolah Daerah (SMP)
17) Minat bakat dan kreatifitas SMP,MTS
18) Lomba penelitian karya ilmiah (LPIR) SMP
19) Pelaksanaan ujain nasional SMP
20) Pendamping implementasi kurikulum 2013 SMP
21) Lomojari SMP terbuka
22) Sosialisai Dapodik SD,SMP
23) Try out Sekolah Dasar
24) Penyediaan sarana sekolah bagi siswa prasejahtera SD
25) Penyediaan sarana sekolah bagi siswa prasejahtera SMP
26) Minat bakat dan kreatifitas pendidikan agama jenjang SD
27) Try out kejujuran SD/MI/SMP/MTs
28) Pengadaan sarana prasarana perpustakaan agama
29) Pengadaan sepeda angin bagi siswa prasejahtera SMP
30) Pembangunan/rehabilitasi SMP Negeri 6
31) Sosialisasi penanganan ABK
32) Pengadaan Tanah SMP satu atap
65
33) Pengadaa alat musik
34) Workshop Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) jenjang SD
35) Workshop pengelolaan BOS
36) Bimbingan teknis petugas/pustakawan perpustakaan SD
37) Penyeusunan mulok seni SMP
38) Pembinaan bagi kuikulum 2013 bagi SD
39) Pembinaan bagi kuikulum 2013 bagi SMP
40) Penyediaan biaya operasional sekolah daerah SD
d. Program Pendidikan Mengah
1) Pelaksanaan penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016/2017
2) Beasiswa prestasi SMA leadership Academy
3) Beasiswa bagi siswa prsasejahtera SMK Taruna 13
4) Pengadaan sarana prasarana SMA, SMK
5) Penyediaan bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM) bagi
siswa/SMK/MA
6) Penyediaan ujian SMA/SMK tahun 2015
7) Minat bakat dan kreatifitas SMA,SMK, MA
8) Pendidikan prestasi siswa berprestasi tingkat nasional (akademis)
9) Sosialisi Dapodik SMA,SMK,SMLB
10) Penyediaan sarana sekolah bagi siswa prasejahtera SMA-SMK
11) Pembangunan Asrama SMKN 13
12) Community College/Akademi Komunitas (AK)/pendidikan
Vokasi Berkelanjutan (PVB)
66
13) Pengadaan Mebelair SMK
14) Penyediaan buku kurikulum 2013 bagi SMA/SMK
15) Pengadaan sepeda angin bagi siswa prasejahtera SMA/SMK
negeri
16) Try out kejujuran SMA/SMK/MA
17) Pengadan alat-alat praktek SMK (Alat kelautan SMKN 13)
18) Bantuan sarana kesenian (Alat Kesnian)
19) Pembangunan rehabilitasi sedang/berat bangunan SMA/SMK
20) Pengadaan alat kesenian
21) Pembinaan bagi pembina dan pengurus OSIS SMA/SMK
22) Pelatihan Asesor
e. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kerja kependidikan
1) Workshop pengawas
2) Bimbingan teknis perhitungan kenaikan pangkat guru melalui
angka kredit
3) Bantuan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan non
PNS
4) Bimbingan teknis dan lomba media pembelajaran yang inovatif
5) Pelatihan guru dalam penulisan karya ilmiah, penelitian tindakan
kelas dan lomba
6) BOP madin
7) Rapat kerja Kepala Sekolah SMP Negeri/ swasta
8) Rapat kerja Kepala Sekolah SMA dan SMK Negeri/ Swasta
67
9) Rapat kerja Kepala Sekolah TK Negeri/ Swasta
10) Rapat kerja Kepala Sekolah SDNegeri/ Swasta
11) Pelathian olimpiade guru MIPA SD dan SMP
12) Penyelengaraan Lomba Guru MIPA SD dan SMP
13) Penyelenggaraan lomba guru, Kepala Sekolah, pengawas
berprestasi TK,SD, SMA, SMK, PLB
14) Selesksi dan pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan
berprestasi
15) Pembinaan KKG
16) Pembinaan MGMP
17) Diklat calon kepala sekolah
18) Pelatihan olimpiade guru MIPA SMA3
3 Renja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2016