bab iii ath-thabari dan tafsir ayat-ayat...

19
30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A. Biografi Ibn Jarir Ath-thabari 1. Sejarah Kehidupan dan Pendidikan ath-Thabari Ath-thabari yang nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Khalid ath-thabari, ada pula yang mengatakan Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Ghalib ath-thabari. 1 Beliau dilahirkan di Amil Ibu kota Tabaristan pada tahun 224 hijriah. 2 Beliau merupakan salah seorang ilmuwan yang sangat mengagumkan dalam kemampuannya mencapai tingkat tertinggi dalam berbagai disiplin ilmu, antara lain fiqih (hukum Islam ) sehingga pendapat-pendapatnya yang terhimpun dinamai mazhab al-Jaririyah 3 dan beliaupun telah hapal al-Qur’an ketika usianya masih sangat muda yaitu dalam usia tujuh tahun. Hal ini sebagaimana yang telah dikatakannya : “Aku telah menghapal al-Qur’an ketika berusia tujuh tahun dan menjadi imam shalat ketika aku berusia delapan tahun serta mulai menulis hadits–hadits Nabi pada usia sembilan tahun”. 4 Beliau dibesarkan pada salah satu periode keemasan ilmu-ilmu Agama Islam dan masa di mana penguasa mendorong dan menghargai ilmu pengetahuan dan para ilmuwan. Kurun masa hidup ath-thabari adalah masa-masa di mana peradaban Islam setelah melalui tahap pembentukannya, tengah bersiap menunjukkan kekuatan dan semangatnya di panggung sejarah dunia. Pada waktu itu banyak pemikir dan sarjana Islam yang melibatkan diri dalam studi dan penelitiaan berbagai disiplin ilmiah. 1 Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, Jami al-Bayan An Ta'wil ai al-Qur'an, Dar al-Fikr, Bairut, Libanon, hlm. 3 2 M. Husain az-Dhahabi, al-Tafsir Wa al-Mufassirun, Dar al-Fikr, Beirut, t. th., hlm. 205 3 M. Hasbi ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu al-Qur’an, Bulan Bintang, Jakarta, 1972, hlm. 41 4 Ya’qub al-Hamawy, Mu’jam al-Udaba, al-Halaby, Cairo, 1936, Jilid 1, hlm. 598

Upload: duongdiep

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

30

BAB III

ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM

A. Biografi Ibn Jarir Ath-thabari

1. Sejarah Kehidupan dan Pendidikan ath-Thabari

Ath-thabari yang nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad

bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin Khalid ath-thabari, ada pula yang

mengatakan Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Yazid bin Katsir bin

Ghalib ath-thabari.1 Beliau dilahirkan di Amil Ibu kota Tabaristan pada

tahun 224 hijriah.2 Beliau merupakan salah seorang ilmuwan yang sangat

mengagumkan dalam kemampuannya mencapai tingkat tertinggi dalam

berbagai disiplin ilmu, antara lain fiqih (hukum Islam ) sehingga

pendapat-pendapatnya yang terhimpun dinamai mazhab al-Jaririyah3

dan beliaupun telah hapal al-Qur’an ketika usianya masih sangat muda

yaitu dalam usia tujuh tahun. Hal ini sebagaimana yang telah

dikatakannya : “Aku telah menghapal al-Qur’an ketika berusia tujuh

tahun dan menjadi imam shalat ketika aku berusia delapan tahun serta

mulai menulis hadits–hadits Nabi pada usia sembilan tahun”.4

Beliau dibesarkan pada salah satu periode keemasan ilmu-ilmu

Agama Islam dan masa di mana penguasa mendorong dan menghargai

ilmu pengetahuan dan para ilmuwan. Kurun masa hidup ath-thabari

adalah masa-masa di mana peradaban Islam setelah melalui tahap

pembentukannya, tengah bersiap menunjukkan kekuatan dan

semangatnya di panggung sejarah dunia. Pada waktu itu banyak pemikir

dan sarjana Islam yang melibatkan diri dalam studi dan penelitiaan

berbagai disiplin ilmiah.

1Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, Jami al-Bayan An Ta'wil ai al-Qur'an, Dar

al-Fikr, Bairut, Libanon, hlm. 3 2M. Husain az-Dhahabi, al-Tafsir Wa al-Mufassirun, Dar al-Fikr, Beirut, t. th., hlm. 205 3M. Hasbi ash-Shiddiqy, Ilmu-Ilmu al-Qur’an, Bulan Bintang, Jakarta, 1972, hlm. 41 4Ya’qub al-Hamawy, Mu’jam al-Udaba, al-Halaby, Cairo, 1936, Jilid 1, hlm. 598

Page 2: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

31

Ath-Thabari mulai menuntut ilmu ketika ia berumur 12 tahun,

yaitu pada tahun 236 hijriah di tempat kelahirannya.5 Setelah ia

menuntut ilmu pengetahuan dari para ulama-ulama terkemuka di tempat

kelahirannya, Amil, seperti kebiasaan ulama-ulama lain pada waktu itu

Ibn Jarir dalam menuntut ilmu pengetahuan mengadakan perjalanan ke

beberapa daerah Islam.

Dalam bidang sejarah dan Fiqih, ia berangkat menuju Baghdad

untuk menemui Imam Ahmad bin Hambal, tetapi diketahui ia telah wafat

sebelum Ibn Jarir sampai di negeri tersebut, untuk itu perjalanan

dialihkan menuju ke Kufah dan di negeri ini ia mendalami Hadits dan

ilmu-ilmu yang berkenaan dengannya. Kecerdasan dan kekuatan

hafalannya telah membuat kagum ulama-ulama di negeri itu. Kemudian

ia berangkat ke Baghdad di sana ia mendalami ilmu-ilmu al-Qur'an dan

fiqih Imam Syafi'i pada ulama-ulama terkemuka di negeri tersebut,

selanjutnya ia berangkat ke Syam untuk mengetahui aliran-aliran fiqih

dan pemikiran-pemikiran yang ada di sana. Kemudian ia berangkat ke

Mesir dan di sana ia bertemu dengan ulama-ulama terkemuka bermazhab

Syafi'i seperti al-Rabi bin Sulaiman dan al-Muzzani, dari kedua ulama

tersebut Ibn Jarir banyak mengadakan diskusi-diskusi ilmiah dan di

Negeri ini juga ia bertemu dengan Muhammad Ibnu Ishaq Ibnu

Khuzaimah seorang pengarang kitab al-Sirah, diriwayatkan bahwa Ibn

Jarir ath-thabari dalam menulis kitab "Tarikh al-Umam Wa al-Mulk"

yang sangat terkenal banyak berdasarkan kitab al-Sirah ini, dari mesir ia

kembali ke tempat kelahirannya, kemudian ia pergi ke Bagdad dan di

negeri tersebut ia menghabiskan sisa umurnya dalam mengajar dan

mengarang.6 Beliau wafat pada usia 86 tahun, yaitu pada tahun 310

Hijriah.7

5Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit., hlm.3 6Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, Ensiklopedi Islam Indonesia, Djambatan,

Jakarta, 1992, hlm. 362 7M. Hasbi ash-Shiddieqy, Ilmu-ilmu Al-Qur'an, Bulan Bintang, Jakarta, 1972, hlm. 222

Page 3: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

32

Imam Ath-thabari juga sangat terkenal di Barat, biografinya

pertama kali diterbitkan di Laiden pada tahun 1879-1910. Julius

Welhousen menempatkan itu ketika ia membicarakan zaman ( 660-750 )

dalam buku The Arab Kingdom and its Fall.8

2. Sekilas Tentang Tafsir ath-Thabari dan Sumbangsihnya dalam

Perkembangan Tafsir

Kitab tafsir karya ath-thabari adalah Jami al-Bayan fi Tafsir al-

Qur'an adalah nama yang lebih dikenal, sedangkan nama yang diberikan

oleh ath-thabari adalah Jami al-Bayan an Tawil Ayi al-Qur'an, ditulis

pada akhir kurun yang ketiga dan mulai mengajarkan kitab karangannya

ini kepada para muridnya dari tahun 283 sampai tahun 290 hijriah.9

Kitab tafsir Jami al-Bayan fi Tafsir al-Qur'an termasuk di antara

banyak kitab tafsir yang paling dini dan paling masyhur yang menjadi

bahan rujukan dalam tafsir bil Ma'tsur. Tafsir ini terdiri dari 30 juz yang

masing-masing berjilid tebal dan besar, Kitab karya beliau ini kemudian

dicetak untuk pertama kalinya ketika beliau berusia 60 tahun ( 284 H/

899 M ). Dengan terbitnya tafsir ath-thabari ini terbukalah khazanah

ilmu tafsir. Dr. M. Husain az-Dzahabi berkata : “Dapat dikatakan bahwa

tafsir Ibn Jarir ath-thabari ini merupakan tafsir yang pertama di antara

sekian banyak kitab-kitab tafsir pada abad-abad pertama, juga sebagai

tafsir pertama pada waktu itu karena merupakan kitab tafsir yang

pertama yang diketahui, sedangkan kitab-kitab tafsir yang mungkin ada

sebelumnya telah hilang ditelan peradaban waktu atau zaman”.10

Syekh al-Islam Taqi ad-Din Ahmad bin Taimiyah pernah ditanya

tentang tafsir yang manakah yang lebih dekat dengan al-Qur'an dan as-

8J. J.G. Jansen, Diskursus Tafsir al-Qur'an Modern, Terjemahan Hairussalim, Tiara

Wacana, Jakarta, 1997, hlm. 91 9Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit, hlm. 4 10H. Salimuddin, Tafsir al-Jami'ah, Pustaka, Bandung, 1990, hlm. 135

Page 4: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

33

Sunnah ? Beliau menjawab bahwa di antara semua tafsir yang ada pada

kita, tafsir Muhammad bin Jarir ath-thabari lah yang paling otentik.11

Kitab tafsir ath-thabari sangat luas dan ensiklopedis, isinya

sangat bervariasi dengan subyek pembahasan yang sangat kaya.

Seringkali hadits-hadits yang ia sebutkan saling kontradiktif dan

terkadang mengalami perulangan dan hanya berbeda dalam mata rantai

periwayatannya. Semua informasi yang diberikan ath-thabari diperoleh

secara berantai dari para periwayat, mata rantai ini dipelajari oleh Dr.

Horst yang menghitung ada 13.026 mata rantai yang berbeda dalam tiga

jilid tafsir ath-thabari, dua puluh satu dari 13. 026 ini termsuk

didalamnya 15. 700 dari 35.400 macam bentuk informasi hadits-hadits

yang menjadi jaminan bagi kebenaran atas berbagai mata rantai

peristiwa.12

Seorang pemikir kontemporer dari al-Jazair M. Arkoun dalam

buku Berbagai Pembacaan Qur'an mengatakan tafsir ath-thabari ini

telah mendapatkan kewenangan yang tiada tara baik di kalangan kaum

muslimin maupun di kalangan Islamolog. Ath-thabari telah

mengumpulkan dalam sebuah karya monumental yang terdiri dari tiga

puluh jilid, satu jumlah yang mengesankan dari Akhbar (sekaligus berita

cerita-cerita, tradisi-tradisi dan informasi-informasi) yang tersebar di

timur tengah yang bersuasana Islam selama tiga abad hijriyah. Dokumen

yang sangat penting bagi sejarah ini belum dijadikan obyek monografi

apapun yang mengakhiri gambaran mengenai ath-thabari sebagai mufasir

yang "rakus obyektif" dengan ketidakperduliaannya akan isi berita-berita

yang diriwayatkannya. Sesungguhnya ia telah menyeleksi dan mengatur

informasi-informasinya sesuai dengan sikap politik keagamaanya; ia

bermaksud mendamaikan kaum muslimin di atas faham zaidisme

moderat yang dinyatakan dengan satu usaha untuk mengabsahkan

11Thameem Ushama, Metodologi Tafsir al-Qur'an, Terjemahan Hasan Basri dan

Amroeni, Rineka Cipta, Jakarta, 2000, hlm. 68 12J. J. G, Jansen, op. cit, hlm. 91

Page 5: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

34

kekuasaan Abbasiyah, menghukum tidak sah Bani Umayyah dan Syi'ah

politis. Hal itu menjelaskan kemauan keras sang mufasir untuk

menyelaraskan varian-varian teks al-Qur'an (qira'ah), menyadur ayat-

ayat dalam sebuah bahasa yang sangat sederhana dan jelas,

menyelesaikan titik-titik pertentangan dengan kehati-hatian yang

dipertimbangkan baik-baik, berkat langkah-langkah ini, yang sekaligus

menjelaskan dan mendamaikan. Penjelasan-penjelasan ath-thabari

memaksakan kehadirannya dengan kesetiaan sedemikian rupa kepada

tradisi tafsir, sehingga penjelasannya itu menyelubungi arus-arus dan

pendapat-pendapat yang kurang atau tidak lazim dalam sumber-contoh.13

Pada mulanya Tafsir ath-thabari ini pernah hilang, namun dengan

takdir Allah dapat diketemukan kembali ketika naskahnya ditemukan

pada perpustakaan seorang Amir, yang bernama Amir Mahmud Abdur

Rasyid, salah seorang amir Nejeb, kemudiaan tafsir tersebut dicetak

kembali.14

Kepeloporannya dalam ilmu tafsir tampak pada metode

pembahasan yang khas dan orisinil sehingga mampu menampilkan

sebuah kitab tafsir yang bernilai tinggi dan memiliki keistimewaan

tersendiri.15 Di Mesir tafsir ath-thabari ini diterbitkan berulang-ulang,

pertama kali oleh penerbit Matba'at al-Maymuniyyah dan beberapa tahun

kemudian menyusul penerbit Matha'a Amiriyya di Bulloq, dekat Kairo,

Dar al-Ma'arif juga menerbitkan edisi barunya dalam enam belas jilid

pada tahun 1969. Edisi yang menarik diterbitkan pada tahun 1954 oleh

penerbit Musthafa al-Babi al-Halabi, sedangkan di Barat kitab tafsir ini

pertama kali diterbitkan pada tahun 1903.16

13M. Arkoun, Berbagai Pembacaan Qur'an, INIS, Jakarta, 1997, hlm. 93 14Manna' Khalil al-Qaththan, Pembahasan Ilmu al-Qur'an, Terjemahan Halimuddin,

Rineka Cipta, Jakarta, 1995, hlm. 204 15H. Salamuddin, op. cit, hlm. 136 16J. J. G. Jansen, op. cit, hlm. 91-92

Page 6: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

35

3. Karya-karya ath-Thabari

Lewat karya tulisnya yang cukup banyak dan sebagian besar

dalam bentuk kumpulan riwayat hadits dengan bahasa yang sangat indah,

ath-thabari bukan saja terkenal seorang ilmuwan yang agung melainkan

juga sebagai orang yang dikagumi berbagai pihak. Semua karya ilmiah

ath-thabari yang diwariskan kepada kita, sebagian diketemukan dan

sebagian yang lain belum diketemukan. Diantaranya karya–karya beliau

sebagai berikut:

1) Jami’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an

2) Tarikh al-Umam wa al-Muluk wa Akhbaruhum

3) Al-Adabul Hamidah wal Akhlaqun Nafisah

4) Ikhtilafu al-Fuqaha

5) Tahzibu al-Asar wa Tafsali as-Sabit ‘an Rasulillahi min al-Akhbar

6) Kitabu al-Qiraat wa Tanzili al-Qur’an

7) Sharikhi as-Sunnah

8) Lathifu al-Qaul fi Ahkami Syara’i al-Islam

9) Tarikhur Rijal

10) Kitabul Basit fil Fiqh

11) Al-Jami’ fi Qira’at dan

12) Kitâbut Tabsir fil Usul 17

B. Metode Dan Corak Tafsir Ath-Thabari

Tafsir sebagai usaha untuk memahami dan menerangkan maksud dan

kandungan ayat-ayat al-Qur'an, telah mengalami perkembangan yang cukup

bervariasi, sebagai hasil karya manusia, terjadinya keanekaragaman dalam

corak dan metode penafsiran adalah hal yang tidak dapat dihindarkan.

Berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya keragaman tersebut, antara

lain : perbedaan kecenderungan, interes, motivasi mufasir, perbedaan missi

yang diemban, perbedaan kedalaman dan ragam ilmu yang dikuasainya,

Page 7: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

36

perbedaan masa dan lingkungan yang mengitari, perbedaan situasi dan

kondisi yang dihadapi dan lain sebagainya

1. Metode Penafsiran ath-Thabari

Para Ulama berpendapat bahwa belum pernah disusun sebuah

kitab tafsir yang menyamai kitab tafsir karya Ibn Jarir ini. Imam Nawawi

mengemukakan bahwa Kitab Ibn Jarir dalam bidang tafsir adalah sebuah

kitab yang belum seorang pun pernah menyusun kitab yang

menyamainya.18

Apabila dibaca dan dikaji kitab tafsir Jami al-Bayan Fi Tafsir al-

Qur'an ini merupakan salah satu karya tafsir yang menggunakan metode

tafsir tahlili.19 Metode ini adalah berusaha menerangkan arti ayat-ayat al-

Qur'an dari berbagai seginya sesuai dengan urutan ayat dan surat dalam

mushaf dengan menonjolkan kandungan lafadz, interrelasi antara ayat

dan surat, asbab al-nuzul, hadits-hadits yang berhubungan dengannya,

pendapat para mufasir terdahulu, disamping penafsiran mufasir itu

sendiri.20

Salah satu contoh penafsiran beliau yang menggambarkan bahwa

metode yang digunakannya dalam menafsirkan al-Qur'an menggunakan

metode tahlili adalah penafsiran beliau terhadap firman Allah dalam

surat al-Kahfi ayat 82 :

في المدينة وآان تحته آنز لهما وآان وأما الجدار فكان لغلامين يتيمين أبوهما صالحا فأراد ربك أن يبلغا أشدهما ويستخرجا آنزهما رحمة من

: الكهف( ذلك تأويل ما لم تسطع عليه صبرا ربك وما فعلته عن أمري82(

Artinya : “Dan adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua sedang ayahnya adalah seorang yang soleh maka tiuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada

17Manna’ Khalil al-Qaththan, Studi Ilmu al-Qur’an, PT. Pustaka Litera Antar Nusa,

Jakarta, 1994, hlm 526 – 527 18Manna’ Khalil al-Qattan, op. cit., hlm, 526 – 527 19Nashiruddin Baidan, op. cit., hlm. 32 20Pesantren, No. 1/ Vol. III/1991

Page 8: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

37

kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari tuhanmu. Dan bukanlah Aku melakukannya menururt kemauanKu sendiri demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang tidak dapat terhadapnya.(QS. Al-Kahfi: 82).21

Sebagian ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan “ آان تحته

ada sebagian ulama yang menafsirkan lafadz tersebut adalah“ آنز لهما

ilmu, sebagaimana hadits Nabi:

ى عمى قال ثنى ابن عن ابيه حدثنى محمد بن سعد قال ثنى بن قال ثن عن ابن عباس وآان تحته آنزلهما قال وآان تحته آنز علم

Artinya:”Telah menceritakan padaku Muhammad bin Said,dia berkata: Aku telah memuji bapakku,Muhammad bin Said berkata:”Aku telah memuji Pamanku lalu dia berkata lagi Aku telah memuji kakekku, dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua,Ibnu Abbas berkata :dibawahnya ada simpanan ilmu.

Ulama yang lain berpendapat bahwa yang dimaksud “ وآان تحته

:adalah harta yang disimpan sebagaimana Hadits Nabi “ آنزلهما

حدثنى يعقوب قال ثنا هشيم قال اخبرنا خصين عن عكرمة وآان تحته آنزلهما قال آنز مال

Artinya:”ya’kub telah menceritakan kepadaku,dia berkata:saya telah

memuji hasyim,Ya’kub berkata Khusay telah mengabarkan pada kami dari iqrimah dan ada harta benda simpanan bagi mereka berdua,Iqrimah berkata:harta simpanan.

Menurut at-Thabari bahwa diantara kedua penafsiran tersebut

yang paling mendekatkan terhadap kebenaran penafsiran’ وآان تحته آنزلهما

‘yaitu harta mereka berdua,menurut ath-Thabari bahwa lafadz‘ الكنز

‘merupakan suatu isim bagi setiap sesuatu yang disimpan dan sesuatu

tersebut merupakan wujud dari barang yang berupa harta benda.Dalam

menafsirkan ayat 82 surta al-Kahfi, ath-Thabari memberi penafsiran

bahwa Allah menghendaki kedua anak yatim tersebut memperoleh

kekuatan, sehingga dikeluarkanlah dari balik dinding tersebut suatu

21Al-Qur'an dan Terjemahnya, op.cit., hlm. 214

Page 9: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

38

harta simpanan anak kedua yatim tersebut yang merupakan rahmat dari

Allah bagi anak yatim.22

Seorang pemikir kontemporer Aljazair Malik bin Nabi menilai

bahwa para ulama menafsirkan al-Qur'an dengan metode tahlily tidak

lain kecuali dalam rangka upaya mereka meletakkan dasar-dasar rasional

bagi pemahaman akan kemukjizatan al-Qur'an.23

2. Corak Penafsiran ath-Thabari

Al-Quran al-Karim itu laksana samudra yang keajaiban dan

keunikannya tidak akan pernah sirna ditelan masa, sehingga lahirlah

bermacam-macam tafsir dengan metode yang beraneka ragam. Kitab-

kitab tafsir yang memenuhi perpustakaan merupakan bukti nyata yang

menunjukkan betapa tingginya semangat dan besarnya perhatian para

ulama untuk menggali dan memahami kandungan makna-makna kitab

suci al-Qur'an tersebut.24

Adapun apabila dilihat dari corak penafsiran al-Thabari ini dalam

menafsirkan al-Qur'an adalah menggunakan corak tafsir bil Ma'tsur.25

Corak tafsir ini adalah corak penafsiran yang titik tolak serta garis besar

uraiannya berdasarkan riwayat-riwayat. Mufassirnya menafsirkan al-

Quran dengan al-Qur'an, al-Qur'an dengan as-Sunnah. Karena ia

berfungsi sebagai penjelas Kitabullah, dengan perkataan para sahabat,

karena merekalah yang mengetahui kitabullah atau dengan apa yang

dikatakan oleh ulama-ulama besar tabi'in, karena pada umumnya mereka

menerimanya dari para sahabat.26

22 at-Thabari, op.cit., hlm.268-269 23M. Quraish Shihab, op. cit., hlm.86 24Abd. Al-Hayy al-Farmawi, Metode Tafsir Maudhu'iy, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta, 1996, hlm. 11 25Yusuf Qardhawi, Al-Qur'an dan As-Sunnah, Terjemahan Bahruddin Fannani, Robbani

Press, Jakarta, 1997, hlm. 38 26Manna’ Khalil al-Qattan, op. cit., hlm. 482 – 483

Page 10: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

39

Adapun contoh yang menggambarkan bahwa ath-thabari dalam

menafsirkan al-Qur'an menggunakan corak bil Ma'tsur adalah,

penafsiran beliau terhadap surah al-Baqarah ayat 220 :

في الدنيا والآخرة ويسألونك عن اليتامى قل إصالح لهم خير وإن شاء الله العنتكم تخالطوهم فإخوانكم والله يعلم المفسد من المصلح ولو

) 220:البقرة(إن الله عزيز حكيم Artinya : " Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu

tentang anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik dan jika kamu menggauli mereka maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan Jika Allah menghendaki, niscaya Ia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana ”. (QS. al-Baqarah : 220 ) 27

Menurut ath-thabari " وإن تخالطوهم فإخوانكم " adalah anjuran untuk

memanfatkan atau mengelola harta mereka untuk kesejahteraan mereka ,

adapun فإخوانكم ditafsirkan sebagai saudara sesama muslim yang

mengelola harta anak yatim, dalam hadits Nabi :

قـد : ابن زيد قـال : أخـبـر نـا ابن و هـب قـال: حـد ثـنى يو نـس قـال يـخـالط الرجـل أخـاه

Artinya : “ menceritakan kepada kami yunus, dari wahab dari riwayat ibnu yazid berkata : Menceritakan kepada kami Ibn Abi Ja'far dari ayahnya : Seorang laki-laki telah bekerja sama dengan saudaranya “.28

Metode penafsiran ath-thabari memberikan kontibusi terhadap

para ulama sesudahnya, terutama ulama yang menggunakan metode bil

Ma'tsur dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an.

C. Penafsiran ath-Thabari tentang Ayat-ayat Anak Yatim

Agama Islam adalah agama yang mengajarkan kepada umatnya untuk

saling membantu satu sama lain. Muslim yang satu dengan muslim yang lain

27Departemen Agama, op. cit., hlm. 63 28Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-thabari, Jami al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an, Dar al-

Ma’rifah, Beirut, Libanon, t. th., hlm. 4

Page 11: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

40

diibaratkan dengan satu tubuh, kelebihan yang satu untuk menutupi

kekurangan yang lain, kekurangan pada satu pihak akan dibantu oleh pihak

yang lain.

Islam mengajarkan kepada manusia untuk saling menyayangi dan

menghargai, menyayangi bukan hanya sekedar memberi perhatian dan

membantu, akan tetapi benar-benar berbuat kepada orang lain sebagaimana

dia berbuat untuk dirinya sendiri. Dalam hal berbuat baik atau menolong

orang lain seorang muslim hendaklah bersedia berkorban seolah-olah ia

sedang menolong dirinya sendiri.

Begitu pula halnya terhadap anak yatim, al-Qur’an lebih

mengkhususkan perhatian kepada mereka, karena anak yatim merupakan

orang yang belum mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, maka Allah

SWT menjadikan orang-orang yang memberikan bantua berupa harta dan

lain-lainnya yang disukainya kepada anak yatim adalah salah satu sebab yang

akan menyelamatkan mereka dari kesusahan pada hari pembalasan nanti.

Dalam surah al-Baqarah ayat 220 Allah berfirman :

في الدنيا والآخرة ويسألونك عن اليتامى قل إصالح لهم خير وإن تخالطوهم العنتكم إن الله عزيز فإخوانكم والله يعلم المفسد من المصلح ولو شاء الله

) 220:البقرة(حكيم Artinya : "Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu

tentang anak yatim, katakanlah: " mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah Mengetahui siapa yang berbuatan kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". ( Qs. Al-Baqarah : 220). 29

Di dalam Tafsir Jami al-Bayan beliau berpendapat bahwa, harta benda anak yatim pada waktu itu dicampur adukkan dalam hartanya (wali yatim), makanan, minuman, tempat tinggal. Maka katakanlah, wahai Muhammad pada orang-orang yang mencampur harta anak yatim dengan

29Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 53

Page 12: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

41

hartanya sendiri, bahwa kelebihan kepada mereka dengan menasehati (mengurus) harta-harta mereka, tanpa campur tangan sesuatu dalam harta mereka dan tidak mengambil bagian dari harta mereka melainkan mengurus secara baik terhadap mereka.

Dan kebaikan disisi Allah bagimu dan pahala lebih banyak buat

kamu. Dan berbuat baiklah pada mereka dalam mengurus harta benda mereka

dalam masa yang akan datang dan janganlah kamu campur harta mereka

dengan hartamu semua, baik dalam nafkahmu memberi makan, minum, dan

tempat tinggal kamu sekalian. Dan kumpulkanlah harta mereka sebagai ganti

dari kehidupanmu dalam segala permasalahan mereka. Dan uruslah dengan

baik harta mereka, karena mereka merupakan saudaramu dan tentukanlah

sebagian mereka dengan sebagian yang lain yang merupakan saudaramu

semua dan jagalah atas bagian mereka, maka yang mempunyai tentukanlah

atas yang lemah yang mempunyai kekuatan dalam dirinya tentukanlah yang

lemah. Dan Allah berfirman, yang artinya : "Apabila kamu mencampur harta

mereka dan harta kamu, maka kamu kumpulkan makananmu pada makanan

mereka, dan minuman kamu dengan minuman mereka, dan harta lebihmu

dengan harta kelebihan mereka, apabila kamu mengambil dari harta mereka

pada kelebihan yang ditentukan selagi keberadaanmu dari kehidupanmu

dengan harta mereka. Dan menolong kepada mereka pada waktu kamu

melihat pada mereka. Lihatlah seperti saudaramu sendiri, melakukan sesuatu

di antara kamu dan mereka dengan apa yang ditetapkan oleh Allah

merupakan kehalalan bagi kamu. Karena sesungguhnya kamu semua

merupakan saudara atas sebagian yang lain“.30

Dalam al-Qur’an surat al-Ma'un ayat 1-3 :4

وال يحض على طعام .ك الذي يدع اليتيم فذل.أرأيت الذي يكذب بالدين ) 3 -1:الماعون. (المسكين

30Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit., hlm. 380

Page 13: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

42

Artinya : " Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ?. itulah orang-orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin". (Qs al-Maa'uun : 1-3 ) 31

Allah telah menyebutkan di dalam firman-Nya. ( أرأيت الذي يكذب بالدين

ditafsirkan, apakah kamu mengerti wahai Muhammad ( فذلك الذي يدع اليتيم

orang yang mendustakan agama yaitu, orang yang selalu berbuat dosa kepada

Allah. Dan mereka tidak mentaati akan perintah Allah dan larangan-Nya,

berkata para ahli ta'wil : Menceritakan kepadaku bapakku, Muhamad bin

Said telah menceritakan padaku pamanku, dari Ibn Abbas tentang firman

Allah ( أرأيت الذي يكذب بالدين ). Maka adapun huruf “ba” pada bacaan ini itu

maksudnya bacaan kepada kalam dan mengeluarkan bacaan salah satunya,

dan firman Allah ( يدع اليتيمفذلك الذي ) dikatakan dan inilah orang yang

mendustakan agama yaitu orang yang menolak anak yatim dari hak-haknya

dan berbuat dzalim kepadanya sebagaiman dikatakan Aku menghardik atau

memusuhi si fulan dari haknya. Menceritakan kepadaku Muhamad bin Said,

berkata : Dari ibn Abbas tentang firman Allah ( يدع اليتيم ) ditafsirkan dengan

menolak atau mencegah hak anak yatim. Menceritakan kepadaku Haris,

berkata : dari Ibn Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah ( يدع اليتيم )

ditafsirkan olehnya, menolak anak yatim dan tidak memberikan mereka

makanan, telah menceritakan padaku Basyar dari Qatadah ( يدع اليتيم )

ditafsirkan yaitu menyekap dan menganiaya anak yatim. Telah menceritakan

kepadaku dari Husain yang berkata : Aku mendengar dari Abah Mu'ad yang

berkata telah menceritakan kapada kami Ubay'id berkata : Aku mendengar

akan surah al-Ma'un yang berkata tentang firman Allah di dalam surah Al-

ma'un ayat ( يدع اليتيم ) berkata Ubay, yaitu menyekap dan menganiaya

mereka. 32

Dan dalam surat al-An’am ayat 152 dengan surat al-Isra ayat 34 ada

persamaan redaksi dan substansi dari masing ayat-ayat tersebut sebagaimana

tertera:

31Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 1108 32Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit., hlm. 200 – 201

Page 14: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

43

)152: االنعام ( يبلغ أشدهولا تقربوا مال اليتيم إلا بالتي هي أحسن حتىArtinya : “Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan

cara yang lebih bermanfaat hingga ia sampai dewasa (QS. Al-an’am: 152)

Ditafsirkan oleh beliau yang dimaksud احسن disini adalah صالحه

harta anak yatim sesuai dengan hadits (menjaga dan mengembangkan) وتثميره

Nabi :

حد ثنا اسباط : حد ثنا احمد بن المفضل قا ل: حد ثنى محمد بن الحسين قا ل عن السر ي و ال تقر بوا مال اليتيم اال با لتي هي احسن فليثمر ما له

Artinya: “Muhammad bin Husain telah menceritakan padaku, telah berkata Muhammad bin Husain: Ahmad bin mufadhol telah menceritakan padaku, telah berkata Muhammad bin Husain Asbath telah menceritakan padaku dari Asy-Suda”dan jnganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang baik. Kemudian kembangkanlah oleh kamu harta anak yatim”

Al-Isra' ayat 34 Allah berfirman :

وال تقربوا مال اليتيم إلا بالتي هي أحسن حتى يبلغ أشده وأوفوا بالعهد إن )34:االسراء(العهد آان مسؤوال

Artinya : " Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat ) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya ". (Qs al-Isra : 34 ) 33

Allah memerintahkan dalam ayat ini agar tidak mendekati harta anak

yatim dengan memakan harta mereka secara berlebihan akan tetapi dekatilah

mereka (anak yatim) dengan perbuatan yang bagus dan baik dan persaudaran

dengan cara membaguskan mereka yang demikian itu, dengan mengusahakan

terhadap harta anak yatim agar dapat bertambah dan memberikan kebaikan.

Kotadah berkata tentang ayat ) وال تقربوا مال اليتيم إال بالتي هي أحسن حتى يبلغ أشده

)وأوفوا بالعهد إن العهد آان مسئوال ketika turun ayat ini para sahabat

mencampurkan harta mereka dengan harta anak yatim mereka

mencampuradukkan dengan anak yatim di dalam makanan mereka atau

memakan makanan mereka dan selainnya. Maka Allah menurunkan firman-

33Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 429

Page 15: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

44

Nya : Dan jika kamu mencampuradukkan hartamu dengan harta anak yatim

maka mereka itu adalah saudara kamu, dan Allah Maha Mengetahui perkara

yang baik dari perkara yang buruk. maka anak yatim itu orang-orang yang

lemah meriwayatkan, Muhamad bin Abdul A'la menceritakan Muhamad bin

Tsur dan Mu'mar dari Qatadah tentang ayat ( وال تقربوا مال اليتيم ) ada para

sahabat itu mencampuradukkan harta mereka dengan harta anak yatim dan

mereka tidak memberi makan sampai turun ayat ( وال تقربوا مال اليتيم إال بالتي هي

hal ini sependapat dengan Ibnu Jain menceritakan padaku Yunus ( أحسن

mengabarkan pada kamu Ibnu Wahab berkata : Ibnu Jain tentang ayat ( أوفوا

ditafsirkan dengan ( الكيل إذا آلتم وزنوا بالقسطاس المستقيم ذلك خير وأحسن تأويال

memakan harta mereka dengan baik jika kamu memakan bersamanya

membutuhkan harta tersebut bapakku berkata yang demikian itu tentang

firman Allah ) وآتوا اليتامى أموالهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأآلوا أموالهم إلى أموالكم

)إنه آان حوبا آبيرا ditafsirkan dengan sampai waktu remaja di dalam pikirannya

dan mengurusi hartanya dan dapat berlaku baik terhadap kelakuannya di

dalam agama dan firman Allah ) وال تقربوا مال اليتيم إال بالتي هي أحسن حتى يبلغ أشده

اوأوفوا بالعهد إن العهد آان مسئول ). Maksudnya penuhilah janji yang kamu

mengadakan perjanjian kepada manusia di dalam kebaikan antara ahlul harbi

dan islam dan di dalam suatu antara kamu semua dan jual beli perserikatan

sewa menyewa dan lainnya.34

Begitu juga dalam surat An-Nisa ayat 2 :

الهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأآلوا أموالهم إلى وآتوا اليتامى أمو )2:النساء(أموالكم إنه آان حوبا آبيرا

Artinya : " Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa besar ". ( Qs an-Nisa : 2 ) 35

Berkata Imam Abu Jafar tentang ayat tersebut telah menyebutkan

kepada para wali yatim agar berikanlah olehmu wahai para wali yatim akan

34Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit., hlm 20 – 22

Page 16: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

45

harta anak-anak yatim jika mereka telah mencapai masa kedewasaan dan

janganlah kamu menukar antara keburukan dan kebaikan dan firman Allah

SWT :

وآتوا اليتامى أموالهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأآلوا أموالهم إلى )2:النساء(أموالكم إنه آان حوبا آبيرا

ditafsirkan dan jangan kamu mengganti atau merubah sesuatu yang haram

atas kamu terhadap harta-harta anak yatim lalu menghalalkannya untuk

kamu sebagaimana meriwayatkan kepadaku Muhammad bin Umar Abu

Hasyim, Abu Isa dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid tentang firman Allah

SWT (وال تتبدلوا الخبيث بالطيب) menukar yang halal dengan yang haram

meriwayatkan keadaan kami Sufyan dari bapakku, dari abu Jafar kemudian

terjadi perbedaan antara ahli ta'wil tentang shighat menukar antara yang baik

dengan yang buruk mereka dilarang akan hal tersebut mengandung para

ulama berpendapat, bahwa para wali yatim mengambil dengan cara

berlebihan di dalam hartanya. Berkata Abu Jafar, adapun pendapat yang lebih

utama dari berbagai pendapat ahli ta’wil tentang ayat di atas, janganlah kamu

mengganti atau menukar anak yatim dengan harta yang haram, harta yang

baik dengan yang buruk wahai para wali yatim.

Meriwayatkan kepada kami Muhammad bin Husain dari Ahmad bin

Mufadhal menceritakan Asbath dari Hadi tentang ayat ( وال تتبدلوا الخبيث بالطيب)

ada seseorang wali yatim yang mengambil sembilan kambing dari harta

peninggalan anak yatim dan menjadikannya satu tempat dengan kambingnya

tapi yang kurus, Abu Jafar berkata tentang pendapat yang paling utama di

antara pendapat para ahli ta'wil yaitu janganlah kamu menukar harta-harta

dengan mengumpulkan hartamu wahai para wali yatim yang haram dan

buruk atas kamu. Di dalam ayat ini, Abi Jafar berkata tentang Firman Allah

yang berbunyi :

)2:النساء(وال تأآلوا أموالهم إلى أموالكم إنه آان حوبا آبيرا … Artinya : "Janganlah kamu mencampurkan harta anak yatim, yakni

merncampurkan harta anak yatim dengan harta-hartamu dan kamu memakan dengan harta tersebut bersama harta kamu.

35Departemen Agama RI., op. cit., hlm. 114

Page 17: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

46

Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa besar ". (QS. An-Nisa’ : 2)36

Ayat tersebut ditafsirkan bahwa Sebagaimana telah menceritakan

kepada kami Ibnu Ba'syar dari Sufyan dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid

terhadap firman Allah ( م وآتوا اليتامى أموالهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأآلوا أمواله

ditafsirkan janganlah kamu memakan harta kamu ( إلى أموالكم إنه آان حوبا آبيرا

dengan harta anak yatim dengan mencampurkan harta tersebut dan memakan

keseluruhan harta tersebut meriwayatkan Mutsanna, Ishak, Abu Juhairi dari

Mubarok dari hasan yang berkata ketika turun ayat ini tentang harta–harta

anak yatim mereka membenci untuk mencampurnya anak yatim dan wali

yatim memisahkan harta anak yatim dari hartanya, maka mereka menanyakan

kepada nabi SAW, maka Allah SWT menurunkan ayat :

والهم وال تتبدلوا الخبيث بالطيب وال تأآلوا أموالهم إلى وآتوا اليتامى أم )2:النساء(أموالكم إنه آان حوبا آبيرا

Kamu memakan harta dan mencampurkannya dengan harta kamu itulah dosa

besar.37

Dalam surah an-Nisa ayat 5 :

وال تؤتوا السفهاء أموالكم التي جعل الله لكم قياما وارزقوهم فيها واآسوهم ) 5:النساء(وقولوا لهم قوال معروفا

Artinya : " Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta mereka dalam kekuasaanmu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hadil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik ". (QS. An-Nisa’ : 5)38

Pada ayat ini ditafsirkan oleh iman ath-thabari Janganlah kamu

serahkan harta anak yatim kepada anak yatim yang masih kecil dan

perempuan, orang yang belum sempurna akalnya yaitu anak laki-laki yang

bodoh dan anak prempuan yang bodoh. Dan janganlah kamu memberikan

36Ibid., hlm. 114 37Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit., hlm. 103 – 105 38Departemen Agama RI., op. cit., hlm. 115

Page 18: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

47

harta mereka pada anak yang belum sempurna akalnya baik itu anak yatim

laki-laki maupun anak yatim perempuan.

Apabila si wali yatim itu termasuk kedalam katagori miskin maka ia

boleh memakan harta anak yatim dengan sepatutnya sewaktu dia dalam

keadaan darurat atau karena kebutuhan yang sangat mendesak. Seorang yang

mengurus anak yatim janganlah menguasai harta mereka kecuali demi

kebaikan mereka. Dengan demikian akan menjadi jelas hak dari anak yatim

yang harus di tunaikan oleh sang wali yatim.

Dalam surah lain an-Nisa ayat 6 Allah berfirman :

وابتلوا اليتامى حتى إذا بلغوا النكاح فإن آنستم منهم رشدا فادفعوا إليهم موالهم وال تأآلوها إسرافا وبدارا أن يكبروا ومن آان غنيا فليستعفف ومن أ

آان فقيرا فليأآل بالمعروف فإذا دفعتم إليهم أموالهم فأشهدوا عليهم وآفى )6:نساءال(بالله حسيبا

Artinya : " Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin, kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas(pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu ) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu ) dan barang siapa miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas (atas persaksiaan itu) ". (Qs An-Nisa : 6 ) 39

Pada kalimat ( )حتى إذا بلغوا النكاح ditafsirkan oleh iman ath-thabari

agar para wali yatim hendaknya terlebi dahulu mengadakan penyelidikan

kepada anak yatim yang ditanggungnya tentang keagamaannya, usaha-usaha

mereka. Dan jikalau mereka telah cukup umur untuk menikah dan mulai telah

pandai, maka hendaknya para wali yatim menyerahkan harta mereka ketika

Page 19: BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/17/jtptiain-gdl-s1... · 30 BAB III ATH-THABARI DAN TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG ANAK YATIM A

48

mereka telah mampu untuk menjaganya dan jangan para wali yatim

memberikan kepada yatim yang masih lemah.40

39Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 116 40Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-thabari, op. cit., hlm. 166