bab iii analisis kawasan 3.1 analisis makro 3.1.1...

28
BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 Tinjauan Perkembangan Kawasan Stasiun Kawasan stasiun Bandung sejak akhir abad ke-19 telah berkembangan sebagai kawasan komersial. Semenjak dibukanya jalur kereta api yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa sekitar tahun 1884, wilayah ini mengalami perkembangan yang signifikan. Pada jaman penjajahan Belanda, kota Bandung direncanakan sebagai ibu kota Hindia Belanda karena itu stasiun kereta api Bandung menjadi salah satu pusat pemberhentian yang penting. Berbagai kebutuhan penduduk Bandung didistribusikan dari banyak tempat melalui stasiun. Selain itu, sarana transportasi ini juga berperan dalam pengiriman barang-barang hasil petani di bumi Parahyangan ke tempat-tempat lain di pulau Jawa, salah satunya pelabuhan Tanjung Priok. Sebagai tempat penyimpanan sementara barang-barang yang akan dikirimkan ke berbagai tujuan dibangun fasilitas gudang di sekitar stasiun kereta api Bandung. (Kunto dalam Dani F., 1997) Gambar 3.1 : Stasiun kereta api Bandung Gambar 3.2 : Gudang barang Perkembangan kawasan stasiun kereta api Bandung dipengaruhi oleh beberapa perubahan yang terjadi di sekitar kawasan ini. Perubahan tersebut antara lain, tahun 1886 stasiun bagian Selatan dibangun sebagai 40

Upload: hadieu

Post on 12-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

BAB III ANALISIS KAWASAN

3.1 Analisis Makro 3.1.1 Tinjauan Perkembangan Kawasan Stasiun

Kawasan stasiun Bandung sejak akhir abad ke-19 telah

berkembangan sebagai kawasan komersial. Semenjak dibukanya jalur

kereta api yang menghubungkan kota-kota di pulau Jawa sekitar tahun

1884, wilayah ini mengalami perkembangan yang signifikan. Pada jaman

penjajahan Belanda, kota Bandung direncanakan sebagai ibu kota Hindia

Belanda karena itu stasiun kereta api Bandung menjadi salah satu pusat

pemberhentian yang penting. Berbagai kebutuhan penduduk Bandung

didistribusikan dari banyak tempat melalui stasiun. Selain itu, sarana

transportasi ini juga berperan dalam pengiriman barang-barang hasil

petani di bumi Parahyangan ke tempat-tempat lain di pulau Jawa, salah

satunya pelabuhan Tanjung Priok. Sebagai tempat penyimpanan

sementara barang-barang yang akan dikirimkan ke berbagai tujuan

dibangun fasilitas gudang di sekitar stasiun kereta api Bandung. (Kunto

dalam Dani F., 1997)

Gambar 3.1 : Stasiun kereta api Bandung Gambar 3.2 : Gudang barang

Perkembangan kawasan stasiun kereta api Bandung dipengaruhi

oleh beberapa perubahan yang terjadi di sekitar kawasan ini. Perubahan

tersebut antara lain, tahun 1886 stasiun bagian Selatan dibangun sebagai

40

Page 2: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

pintu masuk utama. Kawasan stasiun bagian Selatan ini terdiri dari ruang

terbuka berupa area hijau dan tempat menunggu delman (transportasi

yang menggunakan kuda). Tahun 1905, fasilitas penginapan dibangun

untuk memenuhi kebutuhan penumpang kereta api. Pada tahun yang

sama dibuat jalur baru yaitu jalur Barat dan Timur menembus plasa

stasiun. Tahun 1931, stasiun bagian Selatan mengalami perombakan

menjadi stasiun yang lebih besar (penambahan hall). Pertumbuhan fungsi

komersial di sekitar kawasan mendorong munculnya area pemukiman.

(Kunto dalam Alvanov Z., 1998)

Gambar 3.3 : Stasiun setelah tahun 1887 Gambar 3.4 : Stasiun setelah tahun 1920 Sumber : Blog tempodoeloe Sumber : www.bandungheritage.org

Gambar 3.5 : Stasiun tahun 1926 Gambar 3.6 : Stasiun tahun 1931 Sumber : Haryoto Kunto, 1984 Sumber : Haryoto Kunto, 1984

Tahun 1987, penambahan jalur baru berupa jalur Barat

mendorong pembangunan stasiun bagian Utara untuk melayaninya.

Ruang terbuka di sebelah Utara diperuntukkan bagi plasa stasiun dan

lahan parkir untuk calon penumpang Kereta, fungsi di sekitar Stasiun

Utara didominasi oleh hunian. Pembangunan Stasiun Utara mendorong

41

Page 3: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

hadirnya kegiatan komersial di kawasan Utara (Kunto dalam Alvanov Z.,

1998). Kehadiran stasiun bagian Utara ini menjadi awal menurunnya

peran kawasan stasiun bagian Selatan sebagai sebuah ruang publik. Hal

ini terjadi karena pada perkembangannya stasiun bagian Utara menjadi

pintu masuk utama.

Gambar 3.7 : Stasiun bagian Utara Stasiun bagian Utara ini padaperkembangannya menjadi pintumasuk utama bagi penumpang keretaantar kota. Sedangkan stasiun bagianSelatan dimanfaatkan bagi penumpang“komuter”.

Tahun 1990, pembangunan terminal angkutan umum di area

plasa (boulevard) Selatan telah mengganggu pencapaian dan orientasi

dari jalan Kebon Jati menuju stasiun bagian Selatan. Parkir dan

pedagang kaki lima yang kurang tertata ikut mengurangi peran kawasan

sebagai sebuah ruang publik yang nyaman dan aman untuk ditempati

serta digunakan oleh pengguna kawasan.

Gambar 3.8 : Terminal angkutan umumKeberadaan terminal ini menggangguorientasi menuju stasiun kereta apiBandung bagian Selatan danmengakibatkan penurunan kualitasruang publik (area boulevard).

Kehadiran kendaraan beroda empat (truk dan jenis mobil angkutan

barang lain) menyebabkan semakin berkurangnya penggunaan kereta api

sebagai alat distribusi barang. Perubahan tersebut menyebabkan

42

Page 4: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

sebagian fasilitas gudang beralih fungsi menjadi toko (kebutuhan sehari-

hari), fasilitas umum (toilet), grosir, serta bangunan terlantar.

Gambar 3.9 : Truk menggantikan Gambar 3.10 : Gudang barang kereta api sebagai alat angkut yang terlantar.

3.1.2 Kecenderungan Perkembangan Kegiatan dan Perekonomian

di sekitar Kawasan Stasiun Kereta Api Bandung

Kawasan Padat Penduduk

Stasiun Kereta Api Bandung

Peta 3.1 : Peta pemukiman penduduk Sumber : Departeman PU Kanwil Prop. Jawa Barat, 1999 Peta menunjukkan lokasi pemukiman penduduk di sekitar stasiun kereta api dan jalan utama yang menghubungkan kawasan-kawasan di kota Bandung.

43

Page 5: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Area pemukiman yang berada di sekitar kawasan stasiun kereta

api Bandung menjadi magnet bagi perkembangan fasilitas perdagangan,

perkantoran, dan jasa. Keragaman aktivitas yang ada menjadikan

kawasan ini sebagai pusat kegiatan kota (central business district).

Gambar 3.11 & 3.12 : Perdagangan di sekitar stasiun

Peta 3.2 : Peta pembagian aktivitas Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2013, 2007 Pusat kota muncul di lokasi yang berdekatan dengan moda transportasi massal berupa stasiun kereta api Bandung dan terminal angkutan kota untuk memudahkan perpindahan manusia dan barang. Kawasan ini berkembang menjadi pusat kegiatan yang didominasi oleh beragam aktivitas seperti komersial, perdagangan, jasa, sosial budaya dan perkantoran.

Selain tumbuhnya area pemukiman, keberadaan stasiun kereta api

Bandung dan terminal sebagai fasilitas transportasi utama yang

44

Page 6: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

menghubungkan kawasan pemukiman dengan kawasan pusat kegiatan

juga menjadi pendorong perkembangan kawasan stasiun.

Bertambahnya ragam kegiatan yang ada menimbulkan

peningkatan kepadatan di kawasan stasiun kereta api Bandung. Hal ini

selain membawa keuntungan berupa semakin beragamnya pengguna

kawasan, juga mendatangkan permasalahan baru berupa kemacetan

yang mengganggu kenyamanan dan keamanan.

Gambar 3.13 & 3.14: Kepadatan manusia dan kendaraan Kepadatan manusia dan kendaraan yang melewati kawasan stasiun kereta api Bandung telah menimbulkan masalah kemacetan. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitaskenyamanan dan keamanan lingkungan.

Gambar 3.15 : Stasiun Kereta ApiBandung yang berada di jalan Statsiontimur.

Gambar 3.16 : Terminal dalam dan antarkota yang berada di jalan Kebon Jati.

45

Page 7: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Peta 3.3 : Kawasan perdagangan di sekitar stasiun kereta api Bandung Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2013, 2007 Di sekitar kawasan stasiun kereta api Bandung berkembang kegiatan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan warga di pemukiman sekitarnya.

Perkembangan pemukiman di sekitar kawasan stasiun kereta api

Bandung telah mendorong tumbuhnya kegiatan perdagangan yang

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan primer warga, contohnya

pasar yang menjual bahan makanan dan pakaian. Hal ini muncul karena

masyarakat cenderung memilih untuk berbelanja kebutuhan hidupnya di

area perbelanjaan yang dekat dengan tempat mereka bermukim.

Keberadaan stasiun kereta api Bandung dan terminal angkutan umum

yang mempermudah sirkulasi barang dan manusia menjadi salah satu

faktor pendorong tumbuhnya usaha ini.

46

Page 8: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Gambar 3.17 : Pasar yang menjualbahan makanan di sekitar stasiun

Gambar 3.18 : Pasar yang menjual pakaian di sekitar Stasiun

Stasiun kereta api Bandung

Peta 3.4 : Zona fungsi di kawasan stasiun kereta api Bandung Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2013 Berdasarkan rencana tata ruang wilayah kota Bandung, kawasan stasiun kereta api Bandung diperuntukkan sebagai area perdagangan/komersial, jasa, pelayanan kesehatan, pemerintahan, serta pemukiman penduduk.

Berdasarkan rencana tata ruang kota Bandung tahun 2004-2013,

area di sekitar stasiun kereta api Bandung dimanfaatkan untuk kegiatan

perdagangan/komersial, jasa, pemerintahan, pelayanan kesehatan, dan

pemukiman penduduk. Area stasiun kereta yang termasuk kawasan pusat

kota memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat

perdagangan/komersial karena lokasinya diapit oleh beragam fasilitas

47

Page 9: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

publik dan perkantoran serta memiliki akses tinggi terhadap bagian lain

kota.

3.1.3 Analisis Kawasan di sekitar Stasiun Kereta Api Bandung 3.1.3.1 Fungsi dan Aktivitas di Penggalan Jalan Kebon Jati

Jalan Kebon Jati didominasi oleh deretan ruko yang menjual

berbagai macam produk hasil ‘home industry’ (alat memasak tradisional,

bunga, jam, bahan pembuat kue dan rokok), mainan, perlengkapan foto,

kain, pakaian jadi, bahan bangunan, suku cadang kendaraan, makanan,

obat, serta kebutuhan sehari-hari. Aktivitas komersial ini muncul karena

dorongan yang timbul dari Pasar Baru (aktivitas ekonomi utama), stasiun

kereta api Bandung, terminal, serta pemukiman penduduk. Selain

kegiatan ekonomi, di jalan tersebut juga berlangsung kegiatan jasa

seperti bank, klinik dokter, rumah sakit, hotel/penginapan, dan agen

perjalanan.

Aktivitas komersial dan jasa selain berfungsi melayani kebutuhan

warga pemukiman di sekitar stasiun, juga berfungsi memenuhi kebutuhan

penumpang kereta dan warga kota Bandung pada umumnya. Kegiatan

komersial (perbelanjaan) dan jasa (kantor) berlangsung dari pukul

sembilan pagi hingga pukul tujuh malam, sedangkan kegiatan komersial

(rumah makan) berlangsung hampir selama dua puluh empat jam.

Fasilitas transportasi berupa stasiun kereta api Bandung

beroperasi hampir selama dua puluh empat jam, sedangkan terminal

angkutan kota beroperasi dari dini hari hingga sekitar pukul sebelas

malam. Selain itu, juga terdapat aktivitas pendidikan yang berlangsung

dari pukul tujuh pagi hingga lima sore hari. Aktivitas siswa yang

berlangsung di penggalan jalan Kebon Jati cukup beragam, diantaranya

berkumpul dan makan/minum di pinggiran jalan.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka aktivitas yang berlangsung

di penggalan jalan Kebon Jati cukup beragam (komersial, jasa,

pemukiman serta transportasi) dan berlangsung hampir selama dua puluh

empat jam.

48

Page 10: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Peta 3.5 : Peta jalan Kebon Jati Sumber : Pengamatan pribadi Keterangan gambar :

Sekolah (4) Stasiun radio amatir (1) Gereja (2) Penginapan (4) Toko material bangunan (11) Bank (1) Bangunan ruko kosong Mesjid (1) Toko suku cadang kendaraan (32) Toko Pakaian/Grosir (6) Printing, wartel dan foto copy (5) Jasa potong rambut (2) Sanggar seni/lukis (1) Home industry (8) Hotel (1) Toko kebutuhan Kantor (4) harian (4) Apotik dan toko obat tradisional (4) Klinik dokter (3) Agen perjalanan (4) Toko makanan & minuman (resto) (15) Toko tekstil (6 toko & 2 pusat tekstil) Rumah sakit (1)

49

Page 11: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.1.3.2 Fungsi dan Aktivitas di Penggalan Jalan Statsion Timur dan Barat Aktivitas yang terjadi di penggalan jalan jalan Statsion Timur dan

Barat merupakan respon terhadap hadirnya fungsi stasiun dan

pemukiman penduduk. Pelaku aktivitas dapat dibagi menjadi beberapa

kelompok yaitu kelompok warga sekitar, penumpang kereta, pedagang,

dan pegawai.

1. Warga sekitar melakukan beragam aktivitas antara lain berdagang,

berkumpul, mengasuh anak, dan bermain. Aktivitas berlangsung dari

pagi hingga malam hari.

2. Penumpang kereta melakukan aktivitas seperti menunggu kendaraan

umum, berjalan keluar-masuk stasiun, menunggu kereta,

makan/minum, dan berbelanja oleh-oleh. Meskipun berlangsung dari

pagi hingga malam hari, aktivitas ini tidak terjadi terus-menerus

karena berhubungan dengan jam keberangkatan kereta.

3. Pedagang berjualan dari pagi hingga malam hari, ketika banyak

warga atau penumpang kereta yang beraktivitas di jalan tersebut.

4. Pegawai grosir, gudang, dan jasa pengiriman melakukan bongkar-

muat barang selama hampir dua puluh empat jam, ketika aktivitas

stasiun berlangsung.

Gudang dan grosir dari berbagai macam produk seperti kain,

pakaian, bahan makanan, bahan bangunan, hingga tempat menyimpan

barang yang akan dikirim melalui kereta hadir akibat keberadaan stasiun

kereta api Bandung. Sedangkan fasilitas komersial dan jasa seperti jasa

pengiriman, rumah makan, toko kebutuhan sehari-hari, toilet umum, serta

counter handphone muncul untuk memenuhi kebutuhan penumpang

kereta. Selain itu, fasilitas komersial juga berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan hidup warga yang tinggal di pemukiman sekitar stasiun kereta

api Bandung.

50

Page 12: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Peta 3.6 : Peta jalan Statsion Timur dan Barat Sumber : Pengamatan pribadi Keterangan gambar :

Grosir terigu (6) Mesjid (1) Rumah sakit (1) Usaha sparepart&komputer (1) Komplek komersial (1) Studio musik (1) Kantor PT KAI (8) Salon (1) Bengkel (1) Toko kebutuhan harian (12) Komplek toko tekstil (Bandung Textile Center) (1) Wartel (2) Home industry (gudang penyimpanan) (4) Counter Handphone (2) Praktik dokter (1)

Rumah makan (14), toko kebutuhan harian (12), jasa pengiriman (6), counter handphone (2), toilet (1), dan yayasan tenaga kerja (3).

51

Page 13: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.1.3.3 Fungsi dan Aktivitas di Penggalan Jalan Kebon Kawung Fasilitas yang berkembang di jalan Kebon Kawung merupakan

respon terhadap munculnya beragam sarana transportasi seperti stasiun

kereta api Bandung beserta segala fasilitas pendukungnya (wisma,

pemesanan tiket, parkir, dan bengkel kereta), kantor dan bengkel bus

DAMRI, serta pool taksi 4848. Banyaknya sarana transportasi di jalan

Kebon Kawung menyebabkan tumbuh berbagai fasilitas pendukung

berupa bengkel suku cadang, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU),

pemesanan tiket, serta jasa pengiriman paket.

Keberadaan stasiun kereta api Bandung mendorong munculnya

berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penumpang kereta.

Fasilitas yang tumbuh berupa hotel, rumah makan, toko oleh-oleh khas

Bandung, counter handphone, serta toko penjual kebutuhan sehari-hari.

Pada perkembangannya fasilitas komersial berfungsi bukan hanya untuk

memenuhi kebutuhan penumpang kereta saja, tetapi juga menjadi tujuan

wisata belanja dan makan bagi warga kota maupun pengunjung dari luar

kota.

Aktivitas di jalan Kebon Kawung berlangsung dari pagi hari hingga

malam hari terutama pada hari-hari libur ketika banyak pengunjung dari

luar kota berdatangan ke kota Bandung. Aktivitas di jalan Kebon Kawung

didominasi penumpang kereta pada waktu pagi hingga sore hari.

Sedangkan sore hingga malam hari banyak bermunculan pedagang kaki

lima (PKL) yang berjualan makanan dan minuman. Mereka mendirikan

tenda di sepanjang trotoar jalan sehingga area ini berubah menjadi

sebuah pusat jajanan.

52

Page 14: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Peta 3.7 : Peta Jalan Kebon Kawung Sumber : Pengamatan pribadi Keterangan gambar :

Toko obat tradisional (1) Rumah makan (20) Hotel/penginapan (3) Kantor (4) Bengkel dan suku cadang (16) Toko kebutuhan harian (4) Toko (pakaian, interior & automotif) (3) Jasa angkutan 4848 (1) Reservasi tiket KAI (1) Jasa pengiriman paket (3) Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) (1) Stasiun KAI (1)

Kios Bengkel & suku cadang (16), rumah makan (20), pengiriman paket (3), toko optik (1), counter handphone (3), jasa jahit (1), agen penjual tiket/travel agency (1), toko kebutuhan harian (4)

53

Page 15: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.1.3.4 Fungsi dan Aktivitas di Penggalan Jalan HOS Tjokroaminoto/Pasirkaliki Fungsi di penggalan jalan HOS Tjokroaminoto didominasi oleh

fasilitas jasa dan perkantoran. Fasilitas jasa berupa klinik dokter, warung

internet, biro periklanan, foto dan salon berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan warga pemukiman di sekitar stasiun. Sedangkan fasilitas jasa

berupa hotel, biro pengiriman serta perjalanan berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan penumpang kereta.

Kehadiran hotel, stasiun kereta api Bandung, serta pemukiman

mendorong pertumbuhan beragam fasilitas komersial seperti ruko

kebutuhan sehari-hari, rumah makan, bengkel, dan toko suku cadang

kendaraan.

Penggalan jalan ini merupakan salah satu akses jalan utama yang

menghubungkan kota Bandung bagian Selatan (didominasi pemukiman

dan perkantoran) dengan kota Bandung bagian Utara (didominasi oleh

kegiatan komersial dan hiburan). Penggalan jalan ini sangat ramai dari

segi pergerakan manusia dan kendaraan sehingga mendorong

tumbuhnya kompleks komersial berupa tempat hiburan, rumah makan,

serta toko yang menjual berbagai barang.

Salah satu kompleks komersial yang cukup besar dan

berpengaruh adalah Pascal Hypersquare. Pascal hypersquare ini memiliki

konsep menggabungkan fasilitas komersial dan leisure dengan

perkantoran. Fasilitas ini lokasinya sangat strategis karena berada di jalur

jalan utama yang ramai dan berdekatan dengan fasilitas transportasi

(kereta, bus, angkutan kota, dan taksi).

Penggalan jalan Pasirkaliki didominasi aktivitas perkantoran, ruko,

dan jasa dari pagi hingga sore hari. Sedangkan aktivitas hiburan, hotel

dan rumah makan mendominasi dari sore hingga malam hari.

54

Page 16: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Peta 3.8 : Peta Jalan HOS Tjokroaminoto/Pasirkaliki Sumber : Pengamatan pribadi Keterangan gambar :

Klinik dokter (3) Toko obat (2) Jasa periklanan (1) Salon (1) Travel agency (1) Bengkel dan suku cadang (4) Toko material bangunan (4) Grosir terigu (6) Jasa internet (1) Toko kebutuhan harian (1) Bangunan rumah/ruko (6) Hotel (3)

Jasa pengiriman paket (2) Toko kebutuhan harian (1) Toko suku cadang elektronik (1) Jasa foto (1) Bangunan pembangkit listrik (1) Grosir dan gudang (3) Area komersial (2) Rumah makan (7) Sekolah (2) Gereja (1) Kantor (4)

55

Page 17: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.1.3.5 Fungsi dan Aktivitas di Penggalan Jalan Otto Iskandardinata atau Pasar Baru Fungsi di penggalan jalan Otto Iskandardinata didominasi fasilitas

ruko yang menjual berbagai macam produk, grosir (tekstil, kertas,

pakaian, serta material bangunan), dan perkantoran (bank). Fasilitas

komersial dan perkantoran muncul akibat pengaruh lokasi jalan Otto

Isakandardinata yang berdekatan dengan pusat ekonomi yaitu Pasar

Baru. Kehadiran pemukiman penduduk juga menjadi faktor penentu jenis

fasilitas yang muncul. Toko yang menjual kebutuhan sehari-hari, rumah

makan, dan usaha rumahan tumbuh di penggalan jalan Otto

Iskandardinata.

Aktivitas di penggalan jalan Otto Iskandardinata berlangsung dari

pagi hingga malam hari, yaitu selama kegiatan komersial dari ruko, grosir

dan Pasar Baru berlangsung. Pada malam hari jalan dipenuhi oleh

aktivitas warga pemukiman sekitar yaitu berbelanja, mencari makan, atau

sekedar berkumpul yang dilakukan kelompok remaja. Jalan ini menjadi

penghubung utama pergerakan manusia dari fasilitas perkantoran, hotel,

serta pemukiman di sebelah Utara stasiun Bandung dengan fasilitas

komersial yang berada di sebelah Selatan stasiun Bandung. Hal ini

menyebabkan alur lalu-lintas pejalan kaki di jalan Otto Iskandardinata

sangat ramai dan berlangsung dari pagi hingga malam hari.

Jalur pedestrian di jalan Otto Iskandardinata juga dimanfaatkan

sebagai tempat menunggu angkutan umum. Akibatnya jalur pedestrian

berubah menjadi sebuah terminal bayangan. Aktivitas yang ditemui

seperti menunggu penumpang, menunggu kendaraan umum, berjualan,

dan makan/minum mendominasi jalan ini.

56

Page 18: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Peta 3.9 : Peta jalan Otto Iskandardinata/Pasar Baru Sumber : Pengamatan pribadi Keterangan gambar :

Kantor PT KAI (5) Fungsi campuran (toko kebutuhan keseharian (2), rumah makan (2), dan toko oleh-oleh (1))

Studio musik (1) Bengkel, toko suku cadang, penjual dan penyewaan komputer (3) Rumah makan (4) Toko perlengkapan sablon (1) Toko interior dan pernak-pernik (home industry) (5) Grosir pakaian (2) Toko material bangunan (5) Bank (1) Toko grosir kain dan pakaian (2) Toko grosir kertas (1) Toko alat-alat elektronik (1)

57

Page 19: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.1.4 Keadaan Masyarakat dan Kegiatan Usaha di Kawasan Stasiun Bandung Berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah kota Bandung tahun

2004-2013, kawasan stasiun Bandung termasuk ke dalam wilayah

pengembangan Bojonegara dan menjadi bagian dari kecamatan Andir.

Kecamatan Andir memiliki jumlah penduduk sebesar 85.484 jiwa dengan

mayoritas mata pencaharian pedagang berjumlah 14.184 orang.

Kehidupan warga kecamatan Andir didominasi aktivitas berdagang

karena sebagian besar warganya bekerja sebagai pedagang. Aktivitas

perdagangan ini cukup berprospek, yaitu ditandai dengan banyaknya

usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berhasil dan berkembang

serta mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Kota Bandung yang terkenal sebagai tujuan wisata belanja dan

makanan memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi salah satu

pusat kegiatan perdagangan. Tetapi hingga saat ini, perkembangan

usaha UMKM di kecamatan Andir tidak dibarengi dengan tersedianya

fasilitas yang mampu mewadahi usaha tersebut dengan baik. Lokasi

tempat usaha yang tidak strategis dan terpisah antara masing-masing

pedagang menyulitkan pemasaran serta promosi produk kepada warga

Bandung atau wisatawan baik lokal maupun asing.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka fasilitas yang dibuat

dalam perancangan ruang publik di sekitar stasiun kereta api Bandung

berfungsi untuk mewadahi kegiatan perdagangan tersebut. Lokasinya

yang terletak di pusat kota (pusat kegiatan dan ekonomi) memiliki potensi

yang besar untuk dikembangkan sebagai pusat perdagangan. Selain itu,

perkembangan kawasan stasiun kereta api Bandung sebagai area

komersial sangat terasa akibat pengaruh Pasar Baru dan ruko-ruko yang

tumbuh di kawasan tersebut.

58

Page 20: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.1.5 Analisis Potensi Kawasan Stasiun Bandung 3.1.5.1 Potensi Berdasarkan Sejarah dan Perkembangan Kawasan

Peta 3.10 : Peta kota Bandung Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2013, 2007

Berdasarkan sejarah, kawasan stasiun kereta api Bandung adalah

pusat kota lama yang berdiri sejak tahun 1 April 1906. Kawasan ini

mengalami perluasan yang dimulai pada jaman penjajahan Belanda pada

12 Oktober 1917. Selain itu, kawasan stasiun juga terus mengalami

perkembangan terutama dalam jumlah penduduk yang tinggal di

dalamnya. Kawasan stasiun kereta api Bandung merupakan bagian dari

wilayah pengembangan Bojonegara yang terdiri dari beberapa kecamatan

dengan tingkat kepadatan penduduk tinggi. Kecamatan tersebut antara

lain Andir (251-300 Jiwa/Ha), Cicendo (151-200 Jiwa/Ha), Sumur

Bandung (101-150 Jiwa/Ha), Regol (201-250 Jiwa/Ha), Astana Anyar

(201-250 Jiwa/Ha), dan Bojongloa Kaleur (251-300 Jiwa/Ha).

Potensi berdasarkan data dan analisis :

a. Kawasan memiliki nilai sejarah tinggi.

59

Page 21: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

b. Penduduk Bandung memiliki ikatan dan memori yang kuat terhadap

kawasan ini.

c. Kawasan stasiun kereta api Bandung membutuhkan fasilitas yang

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di area pemukiman.

3.1.5.2 Potensi Berdasarkan Lokasi Kawasan

Peta 3.11 : Peta kota Bandung Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2013, 2007

Kawasan stasiun kereta api termasuk bagian dari pusat kota yang

diperuntukkan sebagai area kegiatan komersial, perdagangan, dan sosial

budaya. Keberadaan fasilitas pasar, grosir, retail, dan pertokoan baik

besar maupun kecil menandakan bahwa kawasan ini merupakan area

pusat perdagangan kota Bandung. Selain itu, kawasan stasiun kereta api

Bandung juga berdekatan dengan pusat pemerintahan kota (PPK) dan

fasilitas hiburan yang berada di sekitar alun-alun kota Bandung.

Kawasan stasiun kereta api Bandung memiliki akses ke kawasan

industri yang berada di kecamatan Cicendo. Akses ini berwujud jalan

60

Page 22: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

kendaraan dan jalur kereta api yang menghubungkan dua daerah

tersebut. Akses kendaraan yang melewati kawasan ini antara lain jalan

arteri sekunder (jalan Kebon Jati), kolektor primer (jalan Pasir Kaliki), dan

kolektor sekunder (jalan Otto Iskandardinata).

Tersedianya beberapa fasilitas transportasi massal (stasiun kereta

api, terminal angkuta kota, dan pool taksi) menyebabkan kawasan stasiun

kereta api Bandung menjadi area perlintasan bagi penduduk dari

berbagai bagian kota yang akan bekerja, bersekolah, berbelanja,

berjualan, dan berekreasi di sekitar kawasan tersebut.

Potensi berdasarkan data dan analisis :

1. Memiliki akses dengan kawasan sekitarnya

2. Merupakan pusat ekonomi dan kegiatan yang penting di kota

Bandung

3. Memiliki nilai ekonomis yang baik

4. Memiliki tingkat keramaian dan pergerakan yang tinggi

5. Merupakan area perlintasan menuju kawasan sekitarnya

6. Merupakan area peralihan antar moda transportasi

7. Menjadi area berkumpul berbagai aktivitas

3.1.5.3 Potensi Berdasarkan Rencana Pengembangan Kawasan Stasiun Berdasarkan rencana tata ruang dan wilayah kota Bandung tahun

2004-2013, pada beberapa kawasan berupa area pemukiman,

perkantoran, perdagangan, serta industri akan dibangun stasiun

pemberhentian dan terminal baru yang menghubungkannya dengan

kawasan stasiun kereta api Bandung. Selain itu, rencana penambahan

jaringan jalan berupa jalan kolektor primer dan pembuatan koridor jalan

layang (Tol Pasir Kaliki-Kopo) melintasi kawasan stasiun Bandung

merupakan bagian dari rencana pengembangan kota Bandung di masa

yang akan datang.

61

Page 23: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Potensi berdasarkan data dan analisis :

a. Kawasan stasiun dilalui oleh jaringan jalan utama yang

menghubungkan bagian-bagian kota, sehingga menjadi lokasi yang

strategis dan ramai.

b. Kawasan stasiun menjadi semakin penting peranannya dalam

jaringan transportasi kota.

c. Ragam dan jumlah pengguna kawasan bertambah akibat akses

menuju kawasan stasiun Bandung menjadi lebih mudah dengan

adanya pengembangan koridor jalan baru dan jalan layang.

3.1.5.4 Potensi Berdasarkan Fasilitas dan Pengguna Kawasan Stasiun Kawasan stasiun kereta api Bandung memiliki akses ke fasilitas

rumah sakit berstandar internasional (rumah sakit Santosa) dan rumah

sakit lainnya yang berada di kawasan tersebut. Selain itu, kawasan

stasiun memiliki berbagai macam fasilitas penginapan yang muncul di

sekitar stasiun kereta api Bandung. Fasilitas penginapan tumbuh untuk

memenuhi kebutuhan penumpang kereta dan pengunjung kota Bandung

yang berasal dari luar kota bahkan mancanegara. Mereka datang dengan

tujuan untuk bekerja, berdagang, mengunjungi sanak keluarga, dan

berwisata.

Berdasarkan RTRW kota Bandung tahun 2004-2013, kebutuhan

rumah tinggal dan lahan perumahan kota Bandung pada tahun 2008 dan

2013 khususnya di wilayah sekitar stasiun Bandung masih mengalami

pertumbuhan. Hal ini menggambarkan bahwa jumlah warga yang tinggal

di permukiman penduduk sekitar kawasan stasiun cenderung mengalami

kenaikan. Kebutuhan pendidikan dari warga permukiman sekitar

mendorong munculnya fasilitas sekolah setingkat SMP dan SMU baik

negeri maupun swasta (SMA Kristen BPPK, SMUN 4, SMU Pasundan 3

dan 7, SMUN 6, SMP pasundan 4) di kawasan stasiun. Selain itu,

kegiatan pertunjukkan seni budaya tradisional sering diadakan di

kecamatan Andir. Kegiatan ini berfungsi sebagai sarana komunikasi antar

62

Page 24: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

warga serta mempromosikan kesenian daerah (sumber pemerintah kota

Bandung, kecamatan Andir).

Kecamatan Andir (termasuk kawasan stasiun kereta api Bandung)

memiliki banyak pelaku usaha UMKM seperti rumah makan dan

penghasil kerajinan tangan. Usaha yang cukup berkembang di sekitar

kawasan stasiun kereta api Bandung antara lain Sate Hadori, Perkedel

Bondon, Warung Laksana, Sari-Sari, Kartika Sari, Canary, rumah makan

Ampera, dan masih banyak lagi. Selain usaha makanan dan kerajinan,

pada kawasan stasiun juga bermunculan factory outlet yang menjual

barang-barang sisa ekspor buatan dalam negeri. Faktor pendorong

berkembangnya usaha-usaha tersebut adalah tingginya jumlah

pengunjung kawasan stasiun yang berasal dari dalam maupun luar kota.

Potensi berdasarkan data dan analisis :

1. Memiliki pasar yang besar dan beragam karena letaknya berdekatan

dengan fasilitas publik serta lingkungan pemukiman

2. Merupakan tempat promosi budaya dan pusat usaha bagi penduduk

sekitar maupun kota Bandung pada umumnya

3. Dapat dijadikan area pengikat berbagai kegiatan dan fasilitas di

sekitarnya

4. Dapat dijadikan pusat promosi barang hasil produksi lokal setempat

maupun kota Bandung pada umumnya

5. Memiliki komoditi (barang) khas yang dapat diperjual-belikan hasil

dari produksi masyarakat setempat sehingga menarik datangnya

pengunjung

6. Memiliki imej sebagai tempat wisata kuliner berupa makanan

tradisional dan etnis tertentu

3.1.5.5 Potensi Berdasarkan Pengaruh Keberadaan Stasiun Kereta Api Bandung Masyarakat menggunakan kereta api untuk bepergian dengan

alasan keamanan dan kenyamanan. Masyarakat menggunakan kereta

63

Page 25: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

api dengan tujuan beragam antara lain bersekolah, bekerja, mengunjungi

keluarga, dan liburan. Pengguna kereta api didominasi oleh kelompok

pekerja dan pedagang. Sebagian besar pengguna kereta api

menggunakan kendaraan umum atau berjalan kaki setelah tiba di stasiun

untuk mencapai tempat yang ditujunya.

Berdasarkan data dari tahun 2002 hingga 2003, PT KAI

memperoleh kenaikan dalam jumlah pendapatan. Aktivitas penumpang

kereta api berlangsung dari pukul tiga pagi hingga pukul sebelas malam.

Puncak keramaian berlangsung pada pukul delapan pagi, pukul satu

siang, pukul lima sore, dan pukul delapan malam.

Potensi berdasarkan data dan analisis :

a. Merupakan tempat menunggu bagi penumpang kereta api

b. Meningkatkan nilai ekonomi kawasan akibat tersedianya sarana

transportasi massal

c. Tersedianya calon pengguna kawasan yang berasal dari penumpang

kereta

d. Mendorong munculnya beragam fasilitas untuk memfasilitasi

kebutuhan penumpang kereta yang beragam

e. Menjadi tempat peralihan antar moda transportasi

f. Berlangsungnya aktivitas selama hampir satu hari penuh akibat

kehadiran stasiun kereta api

3.1.5.6 Potensi Berdasarkan Peraturan dan Peruntukkan Kawasan Stasiun Kawasan stasiun Bandung termasuk kawasan cagar budaya yaitu

area preservasi bangunan fisik dan konservasi lingkungan yang memiliki

nilai historis serta budaya. Berdasarkan rencana tata ruang wilayah kota

Bandung tahun 2004-2013, kawasan disekitar stasiun Bandung

direncanakan sebagai area pariwisata, perdagangan, dan jasa. Kegiatan

pariwisata yang diutamakan adalah wisata belanja.

64

Page 26: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Koefisien dasar bangunan (KDB) maksimum di kawasan pusat

kota ditentukan berdasarkan jenis kegiatan yang diwadahi, antara lain

fasilitas jasa (50%), perdagangan (70%), dan fasilitas sosial atau umum

(50%) dari total luas lahan.

Potensi berdasarkan data dan analisis :

1. Bertambahnya keragaman aktivitas dan pengguna di kawasan

stasiun

2. Dapat menjadi kawasan wisata sejarah (bangunan) dan budaya

(kesenian) bagi pengunjung lokal maupun mancanegara

3. Dapat menarik perhatian investor (pemerintah dan privat) dengan

direncanakannya kawasan ini sebagai area wisata

4. Memberikan kemungkinan dalam perancangan fasilitas baru untuk

memiliki ruang terbuka bagi kepentingan publik dengan adanya

peraturan KDB

3.1.5.7 Potensi Berdasarkan Kebutuhan Kawasan Stasiun Berdasarkan RTRW kota Bandung tahun 2004-2013, wilayah

pengembangan Bojonegara (termasuk di dalamnya kawasan stasiun)

membutuhkan tambahan fasilitas baru berupa langgar/mushola, pasar,

toko, gedung pertunjukan dan taman. Selain itu, kawasan ini juga

membutuhkan lahan parkir untuk menampung pengunjung stasiun kereta

api Bandung dan fasilitas komersial di sekitarnya.

Potensi berdasarkan data dan analisis : Kebutuhan terhadap fasilitas

sosial, rekreasi, dan komersial baru di kawasan ini dapat mendorong

terjadinya investasi

3.1.5.8 Potensi Berdasarkan Kegiatan yang Berlangsung di Kawasan Penumpang kereta banyak berkumpul di sekitar pintu masuk

stasiun ketika menunggu kereta tiba. Aktivitas ini sangat terasa pada

waktu terjadinya puncak keramaian atau akhir pekan (Sabtu dan Minggu).

65

Page 27: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

Hal ini mengakibatkan munculnya pedagang kaki lima yang menjual

makanan dan minuman di sekitar stasiun kereta api Bandung.

Kawasan sekitar stasiun dijadikan tempat berkumpul dan

bersosialisasi antar warga sekitar. Kawasan ini juga dimanfaatkan

sebagai tempat menunggu penumpang dan beristirahat bagi pengemudi

bus pariwisata. Selain aktivitas penumpang kereta dan warga, pada

kawasan ini berlangsungnya aktivitas komersial, jasa, sekolah dan

perkantoran yang berlangsung dari pagi hingga malam.

Potensi berdasarkan data dan analisis :

a. Menjadi tempat berkumpul dan bersosialisasi dari pengguna kawasan

b. Menjadi tempat istirahat dan menunggu bagi pegguna kawasan

c. Dapat menjadi pusat orientasi dan pemersatu berbagai aktivitas yang

berlangsung di sekitar kawasan

d. Kemungkinan penggunaan satu fasilitas secara bersama-sama

sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan

e. Dapat dijadikan tempat penyelenggaraan berbagai acara seperti

festival, bazar, serta pentas seni dan budaya yang dapat menarik

massa

f. Kebutuhan terhadap fasilitas makan/minum yang nyaman

g. Kebutuhan terhadap tempat menunggu dan fasilitas yang

menyediakan kebutuhan penumpang dan pengemudi bus

h. Kebutuhan terhadap fasilitas yang mendukung kenyamanan

beraktivitas di dalam kawasan

66

Page 28: BAB III ANALISIS KAWASAN 3.1 Analisis Makro 3.1.1 …digilib.itb.ac.id/files/disk1/609/jbptitbpp-gdl-irwansudar-30438-4... · satunya pelabuhan Tanjung Priok. ... kesehatan, pemerintahan,

3.2 Analisis Mikro 3.2.1 Tinjauan Stasiun Kereta Api Bandung Data pengguna fasilitas stasiun kereta api Bandung :

Karakteristik Responden Berdasarkan KeperluanJumlah Responden 100 orang

38%

40%

3%

12%

7%

KeluargaBisnisSekolahLiburanLain-lain

Grafik 3.1 : Hasil survai penumpang kereta berdasarkan tujuannya Sumber : Sanny Poerwa & Hendriek Hanie, 2005

Karakteristik Responden Berdasarkan PekerjaanJumlah Responden 100 orang

23%

30%

18%

9%

5%

Pegawai Negeri/BUMNPegawai SwastaWiraswastaMahasiswaPelajar

Grafik 3.2 : Hasil survai penumpang kereta berdasarkan pekerjaannya Sumber : Sanny Poerwa & Hendriek Hanie, 2005

67