bab iii analisa sistem berjalan...koperasi didalam lingkungan pasar dan juga sesuai dengan anjuran...

17
21 BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN 3.1. Umum Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Pada umumnya koperasi dikendalikan bersama-sama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota koperasi memliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Menurut UU No.25 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berasazkan kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat, prinsip tersebut diantaranya kemandirian, keanggotaan bersifat terbuka pengolahan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding jasa usaha masing-msing anggota. Karakteristik koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha koperasi, tuntutan agar pengolahan koperasi dilakukan secara profesional akan sangat berpengaruh besar, salah satu upaya tersebut adalah pengembangan dan sistem informasi untuk mrembutuhkan koperasi melalui akuntansi, khususnya digunakan untuk penyusunan laporan kegiatan dan keuangan dalam koperasi.

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 21

    BAB III

    ANALISA SISTEM BERJALAN

    3.1. Umum

    Koperasi adalah badan hukum yang berdasarkan atas asas kekeluargaan

    yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum dengan tujuan

    untuk mensejahterakan anggotanya. Pada umumnya koperasi dikendalikan

    bersama-sama oleh seluruh anggotanya, dimana setiap anggota koperasi memliki

    hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi.

    Menurut UU No.25 1992 koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan

    orang-orang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya

    berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

    yang berasazkan kekeluargaan. Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan

    pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan

    ekonomi rakyat, prinsip tersebut diantaranya kemandirian, keanggotaan bersifat

    terbuka pengolahan dilakukan secara demokratis, pembagian sisa hasil usaha

    dilakukan secara adil sebanding jasa usaha masing-msing anggota.

    Karakteristik koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah

    bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik sekaligus

    pengguna jasa koperasi. Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha

    koperasi, tuntutan agar pengolahan koperasi dilakukan secara profesional akan

    sangat berpengaruh besar, salah satu upaya tersebut adalah pengembangan dan

    sistem informasi untuk mrembutuhkan koperasi melalui akuntansi, khususnya

    digunakan untuk penyusunan laporan kegiatan dan keuangan dalam koperasi.

  • 22

    Untuk mempermudah pemahaman sistem berjalan pada KOPPAS Mede

    maka akan dijelaskan secara gais besarnya tentang sejarah perusahaan, struktur

    organisasi, beserta fungsi dari masing-masing bagian.

    3.2. Tinjauan Perusahaan

    Dalam melaksanaan kegiatan usahanya KOPPAS Mede terdapat aturan yag

    telah ditentukan dalam hal ini struktur torganisasi yang menggambarkan garis

    perintah serta fungsi-fungsi pelaksana tentang semua kegiatan dalam koperasi

    sehingga koperasi dapat berjalan dengan baik. Penulis akan menjelaskan tugas

    masing-masing bagian.

    3.2.1.Sejarah Perusahaan

    Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial harus bisa

    dikembangkan dan tumbuh subur ditengah-tengah masyarakat Indonesia, dan

    merupakan salah satu urat nadi perekonomian bangsa. Mengingat pentingnya

    koperasi didalam lingkungan pasar dan juga sesuai dengan anjuran pemerintah

    dengan SK Kepala Kantor Wilayah Koperasi Daerah Khusus Ibukota No.427 agar

    tiap-tiap pasar mempunyai satu badan usaha ekonomi, yaitu Koperasi. Atas dasar

    tesebut diatas bebeapa orang dari pedagang Pasar Mede berkeinginan mendirikan

    koperasi dan usulan tersebut disambut baik oleh seluruh pedagang. Sebab sejak

    berdirinya Pasar Mede, wadah yang mempersatukan dikalangan pedagang belum

    ada dalam bentuk apapun. Pada pertengahan bulan januari 1980 seluruh pedagang

    diundang untuk menghadiri rapat dalam rangka pembentukan koperasi.

  • 23

    Pada tanggal 21 April 1981 secara resmi Koperasi Pasar Mede yang

    disingkat KOPPAMED, yang diresmikan oleh Kepala Kantor Koperasi

    (KAKANKOP) Jakarta Selatan dengan Badan Hukum No. 1423/BH/1980.

    Koperasi berkedudukan di Pasar Mede Lt.4, Jl.RS.FATMAWATI RT.002/005

    CILANDAK JAKARTA SELATAN.

    Koperasi ini mempunyai kegiatan yang mengusahakan kebutuhan

    anggotanya yang bergerak dibidang simpan pinjam dan pengadaan dan penyaluran

    barang. Seiring dengan berjalannya waktu koperasi ini pun mengalami

    perkembangan, sehingga pada saat ini KOPPAS Mede ini mempunyai usaha baru,

    yaitu:

    1. Usaha jasa meliputi penerimaan jasa pengurusan Surat Ijin Tertulis, seperti:

    a. NPWP

    b. Surat Perpanjangan Usaha

    c. Pembuatan Akta

    2. Usaha Komoditi Umum seperti bahan-bahan sembako.

    3. Bidang Penjualan Elektronik seperti : Kredit Tv, Radio, Mesin Cuci, dll.

    3.2.2.Struktur Organisasi

    Dalam menjalankan koperasi sangatlah diperlukan kerjasama yang baik

    antara pimpinan pengurus koperasi, anggota dan karyawan-karyawannya, demi

    terciptanya tujuan dari pada koperasi itu sendiri. Organisasi dan struktur

    merupakan wadah yang senantasa mencari penyelesaian untuk menghadapi

    perkembangan eksternal dan internal organisasi. Adapun struktur organisasi pada

    Koperasi Pasar Mede adalah sebagai berikut:

  • 24

    Sumber: Koperasi Pedagang Pasar Mede

    Gambar III.1. Struktur Organisasi KOPPAS Mede

    Dari struktur organisasi diatas dapat dijelaskan adanya pembagian tugas dan

    tanggung jawab masig-masing personil, pembagian tugasnya antara lain sebagai

    berikut :

    1. RAT (Rapat Anggota Tahunan)

    Anggaran dasar koperasi menyebutkan:

    a. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

    b. Tiap anggota mempunyai satu suara dalam rapat anggota.

    c. Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya dalam setahun atas

    kehendak Pejabat, Permintaan tertulis dari 1/10 (sepersepuluh) dari

    jumlah anggota, serta atas kehendak pengurus.

    Ketua

    RAT

    Pengurus Pengawas

    Pengurus

    RAT

    Sekertaris Bendahara

  • 25

    2. Pengurus

    Pengurus mempunyai tugas sebagai berikut:

    a. Mengelola koperasi dan usahanya.

    b. Mewakili koperasi dihadapan dan diluar pengadilan.

    c. Menyelenggarakan dan memelihara buku daftar anggota, buku daftar

    pengurus, dan buku-buku lainnya yang diperlukan.

    d. Menyelenggaraka rapat anggota.

    e. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi.

    3. Pengawas

    Pengawas memliki tugas sebagai berikut:

    a. Melaksanakan kepengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanan dan

    pengolahan koperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.

    b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya dan disampaikan

    kepada pengurus dengan tembusan kepada pemerintah.

    4. Ketua Koperasi

    Ketua mempunyai tugas sebagai berikut:

    a. Mengadakan hubungan dengan pihak-pihak lain dalam upaya satu usaha

    memajukan KOPPAS (Koperasi Pasar) untuk meningkatkan

    kesejahteraan anggota.

    b. Memimpin rapat anggota, rapat kerja anggota, rapat koordinasi, rapat

    pengurus serta rapat lainnya.

    c. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya usaha koperasi.

    d. Mengesahkan surat-surat yang berisi ksgiatan organisasi baik kedalam

    maupun kaluar lingkungan koperasi.

  • 26

    5. Manager

    Manager mempunyai tugas sebagai berikut:

    a. Melaksanakan tugas pengurus dalam memimpin perusahaan koperasi,

    agar koperasi dapat berjalan dengan lancar, efisien, dan efektif.

    b. Mendatangani surat persetujuan/perjanjian pinjaman.

    c. Dalam penentuan pinjaman pengurus bersama pelaksana meentukan

    kebujaksanaan berdasarkan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

    6. Sekretaris

    Sekretaris mempunyai tugas sebagai berikut:

    a. Memelihara semua arsip dengan retensi yang memenuhi persyaratan

    demi menjaga kelengkapan organisasi usaha.

    b. Membuat catatan-catatan penting, notulen rapat, baik rapat pengurus

    maupun anggota.

    c. Menandatangani surat keluar bersama ketua segala sesuatu yang

    berkaitan dengan organisasi.

    d. Mengajukan dan menyusun laporan baik untuk pejabat maupun persiapan

    rapat anggota tahunan.

    7. Bendahara

    Bendahara mempunyai tugas sebagai berikut:

    a. Mengatur serta memelihara pengguanaan harta atau modal koperasi agar

    dapat diguankan secara efektif dan efisien.

    b. Bertanggung jawab atas keamanan keuangan dan kas koperasi.

    c. Mencatat dan membuat laporan keuangan.

    d. Mengadakan kontrolatau penelitian keadaan keuangan pada setiap saat

    masuk atau kelua uang pada pembukuan yag dikerjakan pada pengelola.

  • 27

    3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan

    Prosedur sistem berjalan pada Koperasi Pasar Mede adalah sebagai

    berikut:

    1. Prosedur Simpanan Anggota

    Setiap melakukan transaksi simpanan, anggota membawa buku tanda anggota

    (BTA) ke bendahara, kemudian bendahara mencatat di buku tanda anggota

    (BTA) sesuai jumlah uang yang diterima dari anggota. Simpanan tersebut

    terdiri dari:

    a. Simpanan Wajib

    Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayar anggota setiap

    bulannya. Setiap anggota membayar 100.000/bulan. Simpanan wajib

    tidak dapat diambil kembali selama yang besangkutan masih menjadi

    anggota koperasi.

    b. Simapan Pokok

    Simpanan pokok adalah simpanan yang harus disetor pada saat seorang

    calon anggota masuk menjadi anggota koperasi.

    c. Simpanan Wajib Khusus

    Simpanan wajib khusus adalah simpanan yang besarnya tidak ditentukan,

    tetapi bergantung kepada kemampuan anggota. Simpanan yang dapat

    diambil kapan aja.

    d. Simpanan Sukarela

    Simpanan sukarela bersifat sukarela artinya setiap anggota tidak di

    wajibkan untuk membayar simpanan ini. Besar jumlah simpanan ini tidak

    ditentukan oleh koperasi.

  • 28

    Kemudian bendahara mencatat simpanan tersebut ke data simpanan

    anggota, mencatat dibuku anggota dan mencatat di bukti penerimaan dua

    rangkap. Satu rangkap diberikan ke anggota dan satu rangkap disimpan

    bendahara untuk diarsipkan.

    2. Prosedur Pinjaman Rutin

    Setiap anggota yang akan melakukan pinjaman diwajibkan tidak memiliki

    hutang pinjaman dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Anggota

    dapat mengajukan permohonan pinjaman dengan cara mengisi formulir

    pinjaman dan di serahkan ke bendahara untuk dicek. Kemudian bendahara

    menyerahkan ke manager untuk diacc. Setelah itu bendahara mencatat di

    piutang pinjaman.

    3. Prosedur Angsuran Pinjaman

    Anggota diwajibkan membayar angsuran pinjaman setiap lima bulan atau

    sepuluh bulan selama batas waktu yang telah ditentukan. Anggota membawa

    BTA (Buku Tanda Anggota) dan uang diberikan ke bendahara, kemudian

    bendahara mencatat di piutang pinjaman dan mencatat di BTA, dan mencatat

    di bukti penerimaan. Satu rangkap diberikan anggota, satu rangkap di simpan

    bendahara untuk diarsipkan. Setelah itu BTA dikembalikan ke anggota.

    4. Prosedur Laporan

    Bendahara membuat laporan simpanan dan laporan pinjaman untuk

    diserahkan ke manager setiap sebulan sekali untuk diacc.

  • 29

    3.4. Unified Modelling Language (UML)

    Unified Modelling Language (UML) merupakan bahasa pemodelan untuk

    sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan

    (modelling) sesungguhnya digunakan untuk menederhanakan permasalahan-

    permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dan

    dipahami. Tujuan dari Unified Modelling Language adalah sebagai berikut:

    1. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

    pemrograman dan proses rekayasa.

    2. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

    3. Memberikan model yang siap dipakai bahasa pemodelan visual yang

    ekspresif untuk mengembnagkan dan saling menukar model dengan dan

    dimengerti secara umum.

    4. UML bisa berfungsi sebagai cetak biru (blue print) karena sangat lengkap dan

    detail. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi secara detail

    tentang coding program atau bahkan membaca program dan

    mengiterpretasikan kembali kedalam bentuk diagram (reserve enginering).

  • 30

    3.4.1.Use Case Diagram (*)

    3.4.2.Activity Diagram

    1. Activity Diagram Simpanan Anggota

    Gambar III.3. Activity Diagram Simpanan Anggota

    Keterangan

    BTA : Buku Tanda Anggota

  • 31

    2. Activity Diagram Pendaftaran Pinjaman Rutin

    Gambar III.4. Activity Diagram Pendaftaran Pinjaman Rutin

  • 32

    3. Activity Diagram Pembayaran Angsuran

    Gambar III.5. Activity Diagram Pembayaran Angsuran

  • 33

    4. Activity Diagram Laporan

    Gambar III.6. Activity Diagram Laporan

    3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan

    Pada spesifikasi sistem berjalan, penulis telah mendapatkan dokumen yang

    dipergunakan pada sistem simpan pinjam pada Koperasi Pasar Mede, yaitu

    diantaranya sebagai berikut:

    3.5.1.Spesifikasi Bentuk Dokumen Masukan

    1. Nama Dokumen : Data Anggota

    Fungsi file : Sebagai bukti data-data anggota koperasi

    Sumber : Anggota

    Tujuan : Bendahara

  • 34

    Media : Kertas

    Format : Lampiran A – 1

    Jumlah : Satu Lembar

    2. Nama Dokumen : Simpanan Anggota

    Fungsi file : Sebagai data simpanan anggota

    Sumber : Anggota

    Tujuan : Bendahara

    Media : Kertas

    Format : Lampiran A – 2

    Jumlah : Satu Lembar

    3. Nama Dokumen : Formulir Pinjaman Rutin

    Fungsi file : Formulir untuk mengajukan permohonan pinjaman

    Sumber : Anggota

    Tujuan : Bendahara

    Media : Kertas

    Format : Lampiran A – 3

    Jumlah : Satu Lembar

    4. Nama Dokumen : Piutang Pinjaman

    Fungsi file : Sebagai data piutang pinjaman anggota

    Sumber : Bendahara

    Tujuan : Bendahara

    Media : Kertas

    Format : Lampiran A – 4

    Jumlah : Satu Lembar

  • 35

    3.5.2.Spesifikasi Bentuk Dokumen Keluaran

    1. Nama Dokumen : Buku Tanda Anggota

    Fungsi file : Sebagai buku tabungan anggota

    Sumber : Bendahara

    Tujuan : Anggota Koperasi

    Media : Kertas

    Format : Lampiran B – 1

    Jumlah : Satu Lembar

    2. Nama Dokumen : Bukti Peneriman Kas

    Fungsi file : Sebagai bukti penerimaan kas

    Sumber : Bendahara

    Tujuan : Anggota Koperasi

    Media : Kertas

    Format : Lampiran B – 2

    Jumlah : Satu Lembar

    3. Nama Dokumen : Laporan Simpanan

    Fungsi file : Sebagai data total seluruh simpanan anggota

    Sumber : Bendahara

    Tujuan : Manager

    Media : Kertas

    Format : Lampiran B – 3

    Jumlah : Satu Lembar

  • 36

    4. Nama Dokumen : Laporan Pinjaman

    Fungsi file : Sebagai data total seluruh pinjaman anggota

    Sumber : Bendahara

    Tujuan : Manager

    Media : Kertas

    Format : Lampiran B – 4

    Jumlah : Satu Lembar

    3.6. Permasalahan Pokok

    Sistem simpan pinjam yang telah berjalan di Koperasi Pedagang Pasar

    Mede Cilandak umumnya telah berjalan dengan baik. Dalam prosedur

    permohonan anggota, prosedur simpanan anggota, prosedur permohonan

    pinjaman, prosedur angsuran pinjaman sampai proses laporan, tetapi penulis

    melihat adanya permasalahan dalam pelaksanaan sistem tersebut. Adapun

    permasalahan adalah sebagai berikut :

    1. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengecekan data dan

    pembuatan laporan dalam melakukan transaksi simpan pinjam.

    2. Dokumen masih dalam bentuk arsip, sehingga mudah hilang, sobek dan

    rusak.

    3. Besarnya kemungkinan terjadi kesalahan oleh petugas dalam pencatatan data.

    4. Tidak adanya bukti angsuran pinjaman yang diberikan ke anggota.

  • 37

    3.7. Pemecahan Masalah

    Pemecahan masalah yang timbul dalam proses simpan pinjam pada Koperasi

    Pasar Mede Jakarta Selatan adalah :

    1. Membuat database untuk menyimpan data.

    2. Merubah sistem manual menjadi tekomputerisasi.

    3. Membuat validasi pada program yang akan dibuat dalam sistem simpan

    pinjam.

    4. Membuat dokumen baru sekaligus bukti angsuran kepada anggota.