bab iii analisa dan rancangan sistem berjalan filemenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian...

14
33 BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN 3.1. Tinjauan Perusahaan PT Java Triangle Solution adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa, yakni jasa konsultan perpajakan. Selain jasa konsultan PT Java Triangle Solution juga memiliki cabang bidang usaha yaitu event organizer dan pelatihan pajak atau kursus bravet A&B. Didukung oleh pimpinan, para tax consultant, dan tax lawyer yang telah berpengalaman di bidang perpajakan, kami siap memberikan layanan perpajakan yang terbaik bagi customer 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Java Triangle Solution merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang konsultan, Sebagai perusahaan yang mengedepankan kepastian bagi klien maka kami berusaha mengikuti peraturan hukum yang berlaku. JTS berdiri di Bekasi berdasarkan akte Notaris Indriastuti Setyorini, SH Nomor 2 pada tanggal 13 Juli 2006. Terdaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada Kantor Pelayanan Pajak Bekasi pada tanggal 20 Juli 2006 dengan NPWP/NPPKP: 02.580.790.0-407.000. Memperoleh ijin Kuasa Hukum dari Pengadilan Pajak Nomor: Kep 179/PP/IKH/IKH/2007. Memperoleh ijin Konsultan Pajak Nomor: SI-1329/PJ/2007. PT Java Triangle Solution memberikan layanan konsultan dan advice, khusus dalam bidang perpajakan serta bidang usaha lainnya seperti event organizer, bravet A&B .

Upload: nguyenmien

Post on 11-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

33

BAB III

ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN

3.1. Tinjauan Perusahaan

PT Java Triangle Solution adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa,

yakni jasa konsultan perpajakan. Selain jasa konsultan PT Java Triangle Solution

juga memiliki cabang bidang usaha yaitu event organizer dan pelatihan pajak atau

kursus bravet A&B. Didukung oleh pimpinan, para tax consultant, dan tax lawyer

yang telah berpengalaman di bidang perpajakan, kami siap memberikan layanan

perpajakan yang terbaik bagi customer

3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Java Triangle Solution merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang konsultan, Sebagai perusahaan yang mengedepankan kepastian bagi klien

maka kami berusaha mengikuti peraturan hukum yang berlaku. JTS berdiri di

Bekasi berdasarkan akte Notaris Indriastuti Setyorini, SH Nomor 2 pada tanggal

13 Juli 2006.

Terdaftar sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

Kantor Pelayanan Pajak Bekasi pada tanggal 20 Juli 2006 dengan NPWP/NPPKP:

02.580.790.0-407.000. Memperoleh ijin Kuasa Hukum dari Pengadilan Pajak

Nomor: Kep 179/PP/IKH/IKH/2007. Memperoleh ijin Konsultan Pajak Nomor:

SI-1329/PJ/2007. PT Java Triangle Solution memberikan layanan konsultan dan

advice, khusus dalam bidang perpajakan serta bidang usaha lainnya seperti event

organizer, bravet A&B .

Page 2: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

34

PT Java Triangle Solution merupakan kantor konsultan pajak yang

berkomitmen untuk selalu memberikan jasa dan solusi yang terbaik bagi klien

kami melalui inovasi, informasi lengkap atas aturan perpajakan dan praktek-

praktek di lapangan serta ide-ide kreatif lainnya.

Untuk mencapai kebutuhan yang tinggi dari perubahan lingkungan bisnis

sehari-hari, perusahaan mempersiapkan tenaga-tenaga profesional yang “umum”

dan yang “khusus” yang dapat memenuhi kebutuhan klien secara khusus yaitu

lulusan dalam negeri yang berkualitas, keahlian perencanaan, kemampuan

menganalisa dan kemampuan teknis yang tinggi.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi

Dalam sebuah perusahaan agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan

dapat mencapai tujuan, perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian

kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus

menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi

dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini

merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang

memadai. Adapun struktur organisasi PT Java Triangle Solution adalah sebagai

berikut :

Page 3: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

35

Direktur Utama

Finance Staff Marketing Staff Senior Tax

Consultant

Junior

Tax Consultant

Gambar III.1 Struktur Organisasi

Sumber : PT Java Triangle Solution

Adapun Komponen struktur organisasi tugas dan fungsinya meliputi:

1. Direktur Utama :

a. Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan-kebijakan

perusahaan.

b. Menerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior.

c. Direktur bersama dengan Marketing Staff berkoordinasi dalam

melakukan aktifitas marketing serta seminar-seminar yang bertujuan

dalam rangka mencari perusahaan-perusahaan yang ingin

menggunakan jasa dari kantor konsultannya.

2. Tax Senior :

a. Menyelesaikan tugas penghitungan pajaknya yang nanti akan di

review oleh Tax Supervisor.

b. Melihat kembali hasil pekerjaan dari Tax Junior.

Page 4: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

36

3. Tax junior :

a. Melakukan penghitungan pajak yang berkaitan dengan pekerjaannya.

4. Finance Staff :

a. Memegang uang kas

b. Menerima dan mengeluarkan uang berdasarkan jumlah transaksi yang

dibutuhkan.

c. Membuat laporan petty kas (uang masuk dan keluar)

d. Membuat laporan keuangan setiap bulan.

e. Menagih piutang

f. Membuat invoice dan surat penagihan

5. Marketing Staff :

a. Bersama dengan direktur melakukan kegiatan marketing untuk

mencari perusahaan-perusahaan yang nantinya mau untuk

bekerjasama dalam hal penghitungan pajaknya.

b. Membuat proposal usaha.

c. Mencari bahan materi untuk nanti diajukin pada saat seminar.

3.2. Pengumpulan Data Pakar

Dalam membangun sebuah aplikasi sistem pakar untuk analisa

perhitungan pajak penghasilan (PPh) berbasis dekstop diperlukan pengetahuan

yang bersumber dari tiga orang pakar, sebagai berikut :

Page 5: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

37

3.2.1. Objek Pakar

Yang termasuk dalam kategori pakar dalam penelitian ini adalah para

praktisi dibidang perpajakan yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 5 Tahun

dan aktif dalam PT Java Triangle Solution. Selain itu para pakar juga memiiki

pendidikan yang sesuai dengan bidang keilmuan tersebut. Dalam penelitian ini,

pakar yang dimaksud berjumlah 3 orang. Diharapkan dengan keterlibatan para

pakar dalam penilitan dapat memberikan masukan berharga berdasarkan

pengalaman yang mereka dapatkan.

Tabel III.1

Tabel Nama Pakar

No Nama Pakar Pendidikan Pengalaman

1 Abdul Koni STAN 10

2 Achmad Hidayat LP3I 5

3 Yosep STAN 8

3.2.2. Hasil Wawancara Pakar

Berdasarkan hasil wawancara pada ketiga pakar, dapat disimpulkan data

yang didapat dalam menganalisa perhitungan pajak penghasilan harus

memperhatikan beberapa komponen didalamnya. Komponen tersebut diantaranya

adalah penghasilan kotor (bruto), pengurang penghasilan kotor, penghasilan

bersih, penghasilan tidak kena pajak (PTKP), penghasilan kena pajak (PKP), tarif

pajak, pajak penghasilan terhutang.

Dalam komponen tersebut mempunyai beberapa ketentuan tersendiri

seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral Pajak (DJP)

Nomor PER-32/PJ/2015. Kemudian data yang diperoleh tersebut akan

Page 6: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

38

dimasukkan ke dalam sistem pakar sebagai basis pengetahuan (knowledge base)

yang akan digunakan kembali dalam menganalisa perhitungan pajak penghasilan

untuk menemukan hasil besarnya pajak terhutang.

Page 7: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

39

3.3. Alogaritma Sistem Pakar

Mulai

Tampil pilihan

jenis wp

Input Jenis WP

Pilih Kriteria

IF kriteria =

Basis pengetahuan

Input Jawaban

Proses perhitungan PPh

Tampil pilihan

berdasarkan kriteria

yang dipilih

Tampil pertanyaan

untuk bahan

perhitungan PPh

Tampil Hasil

Perhitungan

PPh

Selesai

Gambar III.2

Algoritma Sistem Pakar

Page 8: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

40

3.4. Basis Pengetahuan

Dalam pembangunan sistem pakar terlebih dahulu dilakukan identifikasi

mengenai permasalahan yang sering terjadi di lingkungan PT. Java Triangle

Solution. Berdasarkan setiap permasalahan tersebut dijelaskan mengenai

perhitungan PPh baik badan maupun pribadi, kemudian dirangkum oleh para

pakar untuk di temukan solusi guna mempermudah WP agar memahami sistem

penyelesaiannya.

3.4.1. Tabel Pakar

Tabel III.2

Tabel Pakar

K/TP TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TP6 TP7

K1

K2

K3

K4

K5

K6

K7

K8

K9

Keterangan dari Jenis Kriteria :

K1 : Berbentuk Badan

K2 : Penghasilan Bruto < 4,8M

K3 : Penghasilan Bruto > 4,8M

K4 : Berbentuk Perorangan

K5 : Total Income < 54juta/tahun

K6 : PKP < 50juta

Page 9: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

41

K7 : PKP < 50juta - 250

K8 : Total Income < 250 - 500

K9 : Total Income < 500

Keterangan dari Tarif PPh :

TP1 : PPh Badan dengan fasilitas potongan

TP2 : PPh Badan dengan dan tanpa fasilitas potongan

TP3 : PPh Pribadi 0%

TP4 : PPh Pribadi 5%

TP5 : PPh Pribadi 15%

TP6 : PPh Pribadi 25%

TP7 : PPh Pribadi 30%

3.4.2. Rule-rule pada Pakar

Kaidah produksi biasa ditulis dalam bentuk jika maka (IF-THEN). Kaidah

dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian yaitu premis (jika) dan

bagian konklusi (maka). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi

akan bernilai benar. Sebuah kaidah terdiri dari klausa-klausa sebuah klausa mirip

sebuah kalimat subjek. Kata kerja dan objek yang menyatakan suatu fakta. Ada

sebuah klausa premis dan klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga

dapat terdiri dari beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Aturan premis dan

konklusi dapat berhubungan dengan “OR” atau “AND”. Berikut kaidah-kaidah

produksi dalam penentuan tarif dan perhitungan pajak penghasilan :

RULE 1 :

IF Berbentuk Badan

AND Penghasilan Bruto < 4,8M

Page 10: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

42

THEN PPh Badan dengan fasilitas potongan

RULE 2 :

IF Berbentuk Badan

AND Penghasilan Bruto > 4,8M

THEN PPh Badan dengan dan tanpa fasilitas potongan

RULE 3 :

IF Berbentuk Perorangan

AND Total Income < 54juta/tahun

THEN PPh Pribadi 0%

RULE 4 :

IF Berbentuk Perorangan

AND PKP < 50juta

THEN PPh Pribadi 5%

RULE 5 :

IF Berbentuk Perorangan

AND PKP < 50juta - 250

THEN PPh Pribadi 15%

RULE 6 :

IF Berbentuk Perorangan

AND Total Income < 250 - 500

THEN PPh Pribadi 25%

RULE 7 :

IF Berbentuk Perorangan

AND Total Income < 500

Page 11: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

43

THEN PPh Pribadi 30%

3.4.3. Pohon Keputusan Pakar

Berdasarkan pengetahuan yang telah dikumpulkan, maka dapat dibuat

pohon keputusan dengan metode penelusuran forward chaining. Pada gambar

III.3 ditunjukkan pohon keputusan pakar, yang melakukan penelusuran dari

bawah ke atas yaitu dimulai dari analisa terhadap kriteria-kriteria yang diperlukan

hingga memperoleh hasil perhitungan pajak penghasilan yang tepat. Pohon

keputusan ini akan digunakan untuk membantu dalam pembuatan basis aturan

yang akan digunakan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.

Troubleshoot

Permasalahan

TP1 TP6TP5TP4TP3TP2 TP7

K1 K7K6K5K4K3K2 K9K8

Gambar III.3

Pohon Keputusan (Decision Tree)

1. Keterangan KRITERIA :

K1 : Berbentuk Badan

K2 : Penghasilan Bruto < 4,8 Milyar

Keterangan RULE :

Page 12: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

44

TP1 : PPh Badan dengan fasilitas potongan

Keterangan PERHITUNGAN :

2. Keterangan KRITERIA :

K1 : Berbentuk Badan

K3 : Penghasilan Bruto > 4,8 Milyar

Keterangan RULE :

TP2 : PPh Badan dengan dan tanpa fasilitas potongan

Keterangan PERHITUNGAN :

3. Keterangan KRITERIA :

K4 : Berbentuk Perorangan

K5 : Total Income < 54juta/tahun

Keterangan RULE :

TP3 : PPh Pribadi 0%

Keterangan PERHITUNGAN :

4. Keterangan KRITERIA :

K4 : Berbentuk Perorangan

K6 : PKP < 50juta

Page 13: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

45

Keterangan RULE :

TP4 : PPh Pribadi 5%

Keterangan PERHITUNGAN :

5. Keterangan KRITERIA :

K4 : Berbentuk Perorangan

K7 : PKP < 50juta - 250

Keterangan RULE :

TP5 : PPh Pribadi 15%

Keterangan PERHITUNGAN :

6. Keterangan KRITERIA :

K4 : Berbentuk Perorangan

K8 : Total Income < 250 - 500

Keterangan RULE :

TP6 : PPh Pribadi 25%

Keterangan PERHITUNGAN :

Page 14: BAB III ANALISA DAN RANCANGAN SISTEM BERJALAN fileMenerima hasil laporan akhir pekerjaan dari bagian Tax Supervisior. ... seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan Direktur Jendaral

46

7. Keterangan KRITERIA :

K4 : Berbentuk Perorangan

K9 : Total Income < 500

Keterangan RULE :

TP7 : PPh Pribadi 30%

Keterangan PERHITUNGAN :