bab iii akuntabilitas kinerja dan keuangan s · pdf filedapat dilihat pada tabel sebagai...
TRANSCRIPT
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN
esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung selaku pengemban
amanah Kepala Daerah Kabupaten Badung melaksanakan kewajiban untuk
membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai bentuk
perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kinerja organisasi dalam mencapai sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban yang
dilaksakan.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Badung, memiliki 2 urusan yaitu urusan Perhubungan dan urusan
Komunikasi dan Informatika. Dalam pelaksanaan kedua urusan tersebut
ada beberapa masalah yang dihadapi (isu strategis) seperti :
1. Tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dan pertumbuhan jalan;
2. Tidak optimalnya angkutan umum yang melayani wilayah yang tersedia
jaringan jalan di Kabupaten Badung;
3. Kurangnya SDM yang terlatih di masing – masing SKPD untuk
mendukung E – Gov di Kabupaten Badung;
Ketiga permasalahan tersebut dapat menghambat
terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Badung, yaitu ;
1. Terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan kuantitas
sarana prasarana perhubungan yang memadai, untuk mencapai tujuan
tersebut ditetapkan dua sasaran yaitu semakin lancarnya transportasi
S
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 22
dengan dua indikator sebagai alat ukur capaiannya yaitu jumlah
daerah rawan kemacetan dan tingkat kepadatan lalulintas (v/c r), serta
sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana
perhubungan dengan indikator prosentase persimpangan yang
terpasang traffic light.
2. Terpenuhinya pelayanan umum dibidang perhubungan yang mampu
menunjang dan mendorong peranan sektor lain, untuk mencapai tujuan
tersebut ditetapkan sasaran yaitu meningkatnya pelayanan umum di
bidang perhubungan dengan indikator prosentase kendaraan laik jalan
di Kabupaten Badung sebagai alat ukurnya.
3. Terlaksananya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif yang
mampu berperan optimal sebagai sumber informasi utama, untuk
mencapai tujuan tersebut ditetapkan sasaran meningkatnya
pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dengan 2 indikator yaitu
jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah
SKPD yang online.
3.1 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DINAS PERHUBUNGAN,
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Komunkasi
dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2015 dengan realisasinya.
Tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 berdasarkan pengukurannya
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 23
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2015
No. Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target/
Satuan Realisasi
Capaian
kinerja (%)
1 2 3 4 5 6 1. Semakin lancarnya
transportasi
- Jumlah Daerah
Rawan Kemacetan
- Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C
Ratio)
14 Lokasi
0,60
9
0,61
135,7%
98,3%
2
Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas sarana
prasarana perhubungan.
- Prosentase
persimpangan yang
terpasang traffic
light
78,43% 80,39% 102,5%
3. Meningkatnya
pelayanan umum
di bidang
Perhubungan.
- Prosentase
kendaraan laik
jalan di Kabupaten
Badung
- Prosentase
kepuasan masyarakat
terhadap kinerja
pelayanan Dinas
Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kab.
Badung
79,50%
80%
81,72%
73,93%
102,79%
92,44%
4. Meningkatnya
pemanfaatan
teknologi informasi
secara efektif.
- Jumlah
pengunjung
website Kab.
Badung
- Jumlah SKPD yang
online
238.000
orang
53 SKPD
115.111
orang
34 SKPD
48,37%
64,15%
3.2 Analisis Capaian Kinerja
Dengan berakhirnya pelaksanaan RENSTRA 2010 – 2015, Pelaporan
Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 yang disusun tahun 2016
harus menyajikan realisasi pelaksanaan visi dan misi yang dijabarkan
melalui tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun.
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 24
Sehingga analisis atas capaian kinerja ini menyajikan capaian
tujuan yang ingin dicapai seperti tertuang pada RENSTRA 2010 – 2015 dan
menyajikan capaian setiap pernyataan kinerja yang diperjanjikan melalui
sasaran strategis tahunan dari tahun 2011 – 2015 sesuai hasil pengukuran
kinerja dengan rencana akhir yang ingin dicapai berdasarkan pelaksanaan
program dan kegiatan setiap tahunnya. Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Badung telah menetapkan target tahunan yang
dituangkan dalam sasaran strategis 2010 – 2015
Hasil analisis masing-masing tujuan, sasaran dan indikator sasaran
secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :
TUJUAN 1
Terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan kuantitas
sarana prasarana perhubungan yang memadai
Dalam sistem perkotaan setiap tata guna lahan mempunyai
beberapa ciri dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam
perencanaannya, yang mengakibatkan lokasi berbagai kegiatan tidak
berada dalam satu kawasan , sehingga orang harus melakukanperjalanan
untuk dapat melaksanakan kegiatannya. Akibatnya muncul berbagai
pergerakan yang menggunakan jaringan transportasi. Oleh karena itu
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung
menetapkan tujuan terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan
kuantitas sarana prasarana perhubungan yang memadai. Tujuan tersebut
dicapai melalui 2 (dua) sasaran yaitu sasaran semakin lancarnya
transportasi dan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana
prasarana perhubungan. Pada sasaran semakin lancarnya transportasi
digunakan 2 (dua) alat ukur yaitu indikator jumlah Daerah Rawan
Kemacetan dengan kondisi awal tahun 2010 jumlah daerah rawan
kemacetan di kabupaten Badung sebanyak 31 lokasi, kondisi yang
ditargetkan pada akhir RPJMD 2010 – 2015 sebanyak 14 lokasi, dan
indikator Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) kondisi awalnya (tahun
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 25
2011) 0,85 target akhir RPJMD tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) di
Kabupaten Badung sebesar 0,60.
Sedangkan pada Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana perhubungan indikator yang digunakan sebagai alat
ukur yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light dengan
kondisi awal 56, 86% atau 29 simpang yang telah terpasang traffic light dari
51 simpang, sedangkan target akhir RPJMD (2010-2015) adalah sebesar
78,43% atau 40 simpang yang telah terpasang traffic light.
SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi
Sasaran diatas memiliki 2 (dua) indikator kinerja sebagai alat ukur
keberhasilan pencapaian sasaran, indikator tersebut (1) Jumlah Daerah
Rawan Kemacetan, maksud indikator tersebut adalah adanya pengurangan
jumlah daerah rawan kemacetan di Kabupaten Badung dan (2) Tingkat
kepadatan lalu lintas ( V/C Ratio) maksudnya adalah mempertahankan
kapasitas jalan supaya tetap berada pada kapasitas idealnya. Dengan dasar
alat ukur tersebut sudah dapat diukur kelancaran transportasi di
Kabupaten Badung sehingga transportasi bisa berfungsi optimal untuk
kepentingan publik. Capaian masing – masing indikator secara rinci dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 26
Tabel 3.2 Analisis Capaian Sasaran Semakin lancarnya transportasi
No Indikator Sasaran
Capaian kinerja Tahun 2011
Capaian
kinerja
Tahun
2012
Capaian
Kinerja
Tahun
2013
Tahun 2014 Capaian
Kinerja Tahun 2014
Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015
Targe
t
Realisa
si
Targe
t
Real
isasi
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1 - Jumlah
Daerah
Rawan
Kemaceta
n
-
100% 96,42% 113,64% 18 14 122% 14 9 135,7%
2 - Tingkat
kepadata
n lalu
lintas
(V/C
Ratio)
-
97,6% 96,42% 101% 0,77 0,73 105% 0,60 0,61 98,3%
Analisis terhadap capaian kinerja masing – masing indikator kinerja
sasaran semakin lancarnya transportasi secara rinci dijelaskan sebagai
berikut :
Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan
Tingginya volume lalu lintas yang
ditimbulkan oleh besarnya pergerakan (mobilitas)
orang dan/atau kendaraan merupakan
kebutuhan turunan (derived demand) yang
diakibatkan oleh adanya upaya pemenuhan kebutuhan utama masyarakat
seperti kebutuhan untuk mencari nafkah (bekerja), rekreasi, sekolah,
belanja maupun kebutuhan sosial lainnya. Dalam realitanya kebutuhan
tersebut tidak atau belum mampu diimbangi dengan ketersediaan (supply)
berupa jaringan jalan sebagai ruang atau media pergerakan kendaraan.
Ketidak seimbangan antara kebutuhan (demand) dan sediaan (supplay)
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 27
akan menimbulkan kepadatan lalu lintas tinggi atau kondisi kemacetan
sehingga permasalahan transportasi tidak mungkin dihindari yang
berakibat terganggunya aktivitas kelancaran transportasi terganggu dan
akhirnya aktivitas mobilitas publik tidak berjalan sebagaimana mestinya. Di
Kabupaten Badung tahun 2010 (kondisi awal) jumlah lokasi rawan
kemacetan sebanyak 31 lokasi, target yag ditetapkan dalam Renstra Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2010
– 2015 jumlah daerah rawan kemacetan di Kabupaten Badung tahun 2015
sebanyak 14 lokasi.
Berdasarkan tabel 3.2, indikator daerah rawan kemacetan tahun
2015 terealisasi sebesar 9 lokasi melebihi target yang ditetapkan yaitu
sebanyak 14 lokasi sehingga capaian kinerjanya mencapai 135,7%. Faktor
pendukung keberhasilan tersebut adalah melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap terlaksananya program / kegiatan pendukung indikator
sesuai dengan yang diusulkan dalam RKA dan telah ditetapkan dalam DPA,
seperti terlaksananya pembangunan pembangunan ATCS (Area Traffic
Control System) tahap II yang bertujuan untuk melakukan pengendalian
lalu lintas secara terkoordinasi pada setiap simpang yang terintegrasi
dengan Ruang Pusat Kendali ( CC Room ) dalam upaya untuk mengurangi
waktu tunggu pada setiap simpang, tahun 2015 jumlah simpang yang
terintergrasi dengan CC Room sebanyak 12 simpang, mengoptimalkan
fungsi forum lalu lintas dan angkutan jalan sebagai wadah koordinasi antar
instansi (seperti Dishub, Kepolisian, Dinas PU, Bappeda, Satpol PP, DKP,
BLH, Organda, Camat, Desa Adat, dan stakeholder lainnya) yang
berkompeten di bidang lalu lintas dan angkutan jalan untuk memecahkan
permasalahan – permasalahan lalu lintas yang terjadi dengan melakukan
tindakan – tindakan antisipasif dan korektif sesuai dengan bidang tugas
dan kewenangan masing – masing dan melakukan pembinaan dan
penyuluhan tentang ketertiban berlalu lintas secara berkala kepada
masyarakat, pelajar dan dunia usaha pariwisata untuk meningkatkan
kepedulian serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas sehingga tingkat
pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, mengoptimalkan
penerapan Analisis Dampak Lalu lintas (Andalalin) terhadap pembangunan
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 28
pusat – pusat kegiatan baru maupun sebagai evaluasi terhadap pusat –
pusat kegiatan yang sudah beroperasi yang berpotensi menyebabkan
permasalahan lalu lintass dan angkutan jalan yang diakibatkan oleh
adanya bangkitan dan tarikan perjalanan yang terjadi pada lokasi yang
bersangkutan. Dengan demikian capaian kinerja jumlah daerah rawan
kemacetan menjadi capaian tertinggi diantara tahun 2011 – 2015.
Tahun 2012 capaian kinerja terendah dalam 5 tahun yaitu sebesar
96,42% yang berarti tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Faktor –
faktor penyebab kegagalan tersebut adalah kurangnya sarana prasarana
perhubungan, rendahnya disiplin pengguna jalan, kurangnya ruang parkir,
aktivitas lalu lintas yang tinggi pada jam – jam tertentu secara bersamaan,
tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi dengan V/C R 0,81 serta
kurangnya pemasangan traffic light pada persimpangan – persimpangan
jalan di Kabupaten Badung. Langkah – langkah antisipasif yang diambil
untuk perbaikan dan peningkatan kinerja tahun berikutnya adalah
meningkatkan kuantitas dan kualitas perlengkapan jalan sesuai kebutuhan
berdasarkan hasil kajian atau fasibility study, menekan angka pelanggaran
lalu lintas dengan pemasangan fasilitas lalu lintas dan penempatan petugas
lalu lintas yang terlatih, pemasangan rambu parkir disisi kiri/kanan jalan,
meningkatkan fungsi warning light menjadi traffic light, dilakukan rekayasa
lalu lintas dengan melakukan perubahan arus kendaraan pada simpang
yang terlalu dekat dengan simpang berikutnya dan membuat terobosan
inovatif untuk mengatasi kemacetan di wilayah Badung Selatan dengan
pembentukan UPT LLA Badung Selatan. Tahun 2013 capaian kinerja pada
indikator jumlah daerah rawan kemacetan mencapai 113, 64% yang berarti
melebihi target yang telah ditetapkan.
Tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 122% dengan realisasi 14
lokasi yang berarti sudah mencapai target yang ditetapkan tahun 2015,
faktor – faktor yang mendukung keberhasilan tersebut adalah tahun 2014
telah dibangun Tol diatas perairan dan pembangunan simpang tidak
sebidang berupa underpass untuk menangani titik titik rawan macet pada
simpang Dewa Ruci dan simpang Patung ngurah Rai, Dinas Perhubungan
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 29
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung membangun ATCS (Area
Traffic Control System) untuk melakukan pengendalian lalu lintas secara
terkoordinasi pada 5 (lima) simpang yang terintegrasi dengan Ruang Pusat
Kendali ( CC Room ) dalam upaya untuk mengurangi waktu tunggu pada
kelima simpang tersebut, optimalisasi operasional APILL, bekerja sama
dengan pihak swasta dalam mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir
diluar badan jalan, melakukan rekayasa lalu lintas, bekerja sama dengan
instansi terkait memperbaiki geometri simpang untuk meningkatkan
kapasitas simpang serta menyediakan fasilitas pelayanan pajalan kaki
seperti trotoar. Berikut perkembangan jumlah daerah rawan kemacetan
di Kabupaten Badung tahun 2011 – 2015.
Tabel 3.3
Perkembangan realisasi Jumlah Daerah Rawan Kemacetan
tahun 2011 – 2015
No Daerah
Rawan
Kemacetan
TH
2011
TH
2012
TH
2013
TH
2014
TH
2015
TOTAL
Lokasi
1. Jumlah
Daerah
Rawan
Kemacetan
29 28 19 14 9 22
lokasi
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 30
Grafik Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung
Tahun 2011 – 2015
Tabel 3.4 menunjukkan target dan realisasi Daerah Rawan Kemacetan
Tabel 3.4 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan
No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi
Awal
2012 2013 2014 2015
Target Realis
asi
Targ
et
Realisa
si Target Realisasi
Target
akhir
31 27 28 22 19 18 14 14
Kecamatan Kuta
1 Perempatan Temacun , Kec. Kuta
2 Jalan Legian , Kec. Kuta
3 Hard Rock , Kec. Kuta
4 Bemo Corner , Kec. Kuta
5 Pantai Kuta , Kec. Kuta
6 Jalan Legian Kaja , Kec. Kuta x x
7 Dewa Ruci , Kec. Kuta x x x x
8 Selatan Bose , Kec. Kuta x x x x x x
9 Krisna Tuban , Kec. Kuta x x x x
10 Joger , Kec. Kuta
11 Kuta squer, Kec. Kuta x x x x
12 Centro , Kec. Kuta x x x x
13 Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar ,
Kec. Kuta
14 Pertigaan Br. Semer , Kec. Kuta x x x x
15 Perempatan Peti tenget , Kec kuta x x
0
5
10
15
20
25
30
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Target 29 27 22 18 14
Realisasi 29 28 19 14 9
Axi
s Ti
tle
Chart Title
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 31
No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi
Awal
2012 2013 2014 2015
Target Realis
asi
Targ
et
Realisa
si Target Realisasi
Target
akhir
31 27 28 22 19 18 14 14
16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk
Kecamatan Kuta Utara
17 Perempatan Kerobokan , Kec. Kuta Utara
18 Pertigaan dalung utara / Bangsal , Kec.
Kuta Utara
19 Pertigaan Camat kuta Utara
20 Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu ,
Kec. Kuta Utara
Camat Kuta Selatan
21 Simpang Mc. D Unud , Kec. Kuta Selatan x x
22 POM Bensin Unud , Kec kuta Selatan
23 Pertigaan 741 , Kec. Kuta Selatan x x
24 LP Kerobokan Mertanadi, Kec. Kuta x x
25 Pasar Jimbaran , Kec. Kuta Selatan x x
26 Jl. Kemayoran , Tuban , Kec. Kuta
Selatan
x x x x x x
Kecamatan Mengwi
27 Pertigaan Kapal , Kec. Mengwi x x x x
28 Pasar Beringkit , Kec. Mengwi x x x x
29 Pasar sempidi , Kec. Mengwi x x x x
30 Perempatan Lukluk , Kec. Mengwi x x x x
Kecamatan Abiansemal
31 Pertigaan Pasar Mambal , Kec.
Abiansemal
Kecamatan Petang - - - - - -
Jumlah 4 3 6 9 1 5
( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan lokasi yang terealisasi )
Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio)
Sebagaimana teori dalam ilmu ekonomi maupun teori – teori yang
lain, bahwa kondisi ideal akan tercapai apabila antara sediaan (supply)
dan permintaan (demand) dalam kondisi yang seimbang. Demikian juga
dalam bidang lalu lintas, apabila supplay “dalam hal ini adalah
ketersediaan ruang/jaringan jalan” lebih
besar atau seimbang dengan demand
“dalam hal ini adalah volume lalu lintas
„, maka akan terjadi lalu lintas yang
lancar. Namun di Kabupaten Badung
khususnya di wilayah Badung Selatan
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 32
terjadi kondisi sebaliknya sehingga menyababkan kinerja jaringan jalan
yang diukur dengan indikator V/C Ratio jalan menjadi tinggi.
Berdasarkan tabel 3.2, Kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) pada rata
rata ruas jalan di Kabupaten Badung tahun 2015 sebesar 0,61 dengan
capaian 98,3%, tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 0,60.
Penyebabnya kondisi jaringan jalan di Kabupaten Badung, manakala
supplay (jaringan jalan) sudah tidak mungkin lagi dikembangkan karena
alasan – alasan seperti tidak tersedianya lagi lahan, harga lahan mahal
dan lain sebagainya sedangkan pertumbuhan kendaraan meningkat
dengan cepat serta kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan
angkutan umum yang telah disediakan. maka satu – satunya alternatif
yang dapat dikembangkan adalah dengan menerapkan TDM (Tansport
Demand Manajemen) yang bertujuan meningkatkan efisiensi efektivitas
sistem transportasi dengan mempertimbangkan kondisi dan keterbatasan
yang ada.
Upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio)tahun
2015 dengan melakukan beberapa strategi yaitu strategi peningkatan
pemanfaatan asset dengan metode penyebaran lalu lintas puncak
dengan melakukan pembedaan ketersediaan tempat parkir, metode
okupansi kendaraan dengan melakukan prioritas parkir, dan melakukan
strategi Batasan fisik dengan metode pembatasan ruang dengan teknik
batasan akses, pengaturan lampu lalu lintas serta metode pembatasan
parkir dengan melakukan batasan ruang parkir.
Cepatnya pertumbuhan kendaraan dan lambatnya pertumbuhan
jalan serta belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan angkutan
umum yang melayani wilayah yang tersedia jaringan jalan sehingga
penggunaan kendaraan pribadi meningkat. Hal tersebut menyebabkan
V/C ratio setiap tahunnya tidaklah stabil, seperti analisis capaian kinerja
tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) periode Renstra tahun 2010 –
2015 dibawah ini :
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 33
Kondisi awal Renstra tahun 2011 realisasi tingkat kepadatan lalu
lintas (V/C Ratio) pada rata –rata ruas jalan di Kabupaten Badung
sebesar 0,85 dengan capaian 97,6% dibandingkan target yang ditetapkan
pada tahun yang bersangkutan sebesar 0,83 yang artinya tidak mencapai
target. Hal ini disebabkan karena kondisi lebar jalan rata - rata ruas
jalan tidak sesuai dengan meningkatnya volume kendaraan ditambah
lagi dengan kurangnya pemahaman masyarakat pengguna jalan
mengenai tertib lalu lintas sehingga banyak terjadi pelanggaran -
pelanggaran lalu lintas. Kondisi tingkat pelayanan jalan tahun 2011
berada pada level E ring (0,85 – 1,00) volume lalu lintas mendekati /
berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti.
Tingginya angka V/C Ratio pada awal tahun 2011 menunjukkan bahwa
kinerja lalu lintas di kabupaten Badung masih buruk, kondisi inilah yang
harus diperbaiki selama kurun waktu lima tahun kedepan. Untuk
mengatasi masalah tersebut Dinas Perhubungan Kabupaten Badung
melakukan upaya – upaya antara lain meningkatkan kapasitas jalan
dengan melakukan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran,
menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan
tetap optimal dengan mengurangi hambatan – hambatan samping jalan,
pengadaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL,
melakukan sosialisasi tertib lalu lintas pada anak – anak usia sekolah
setingkat SMU.
Tahun 2012 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada
rata – rata ruas jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,81 tingkat
pelayanan jalan berada pada level D ring (0, 75 – 0,84) arus mendekati
tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir,
target yang ditetapkan tahun 2012 tingkat kepadatan lalu lintas (V/C R)
sebesar 0,80 tidak tercapai. Kegagalan pencapaian target dikarenakan
kapasitas beberapa ruas jalan di kabupaten Badung tidak sebanding
volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut terutama pada ruas
ruas jalan di Kecamatan Kuta, ruas – ruas jalan di kecamatan Kuta
memiliki lebar jalan rata – rata 6 – 7 meter dengan geometrik simpang
yang kurang bagus (memiliki radius tikungan kecil) sehingga kapasitas
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 34
ruas jalan dan simpang yang ada relatif kecil. Dengan meningkatnya
kunjungan wisatawan ke wilayah kuta sudah tentu diikuti dengan
peningkatan volume lalu lintas yang menyebabkan rata – rata V/C Ratio
di kawasan kuta menjadi tinggi, terbatasnya lahan untuk ruang parkir di
wilayah kuta menyebabkan parkir kendaraan bermotor masih
memanfaatkan badan jalan (on street parking) yang dapat mengurangi
lebar efektif jalan yang mengakibatkan hambatan laju kendaraan dan
penurunan kecepatan rata – rata pada ruas jalan yang bersangkutan.
Terjadinya banyak pelanggaran lalu lintas pada rata – rata ruas jalan
seperti parkir sembarangan, mengabaikan rambu yang terpasang,
angkutan umum menaikkan atau menurunkan penumpang tidak pada
tempatnya, penggunaan trotoar tidak sesuai fungsinya. Mengatasi
masalah tersebut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
melakukan upaya upaya untuk mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas
(V/C R) dengan melakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan
kewenangan Dishub. Adapun rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah
mempertahankan kapasitas jalan supaya tetap berada pada kapasitas
idealnya seperti membatasi jumlah dan / atau mengkanalisasi akses
yang masuk ke jalan utama untuk mengurangi hambatan lalu lintas
pada ruas jalan yang bersangkutan, melarang parkir di tepi jalan,
perubahan arus lalu lintas dari lalu lintas 2 arah (two way traffic)
menjadi 1 arah (one way traffic), mengatur peruntukan lahan di kanan
kiri jalan, meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan menekan
permintaan (demand) lalu lintas atau jumlah kendaraaan yang masuk ke
ruas jalan atau kawasan tertentu dengan larangan masuk kendaraan bus
yang panjangnya diatas 7 meter dan kendaraan barang dengan JBB
diatas 5 ton memasuki kawasan Kuta.
Tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun
2013 berada pada level C ring 0,45 – 0,74 berarti arus stabil, tetapi
kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam
memilih kecepatan, kondisi ini dikarenakan Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung berhasil merealisasikan
V/C ratio pada rata rata ruas jalan di Kabupaten Badung menjadi
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 35
sebesar 0,62 dari target yang ditetapkan tahun 2013 sebesar 0,78 dengan
capaian kinerja 101%. Upaya – upaya yang dilakukan Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung untuk
mencapai capaian tersebut adalah dengan mengatur dan
menyaderhanakan lalu lintas dengan melakukan pemisahan terhadap
tipe, kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda untuk meminimumkan
gangguan terhadap lalu lintas serta melakukan optimalisasi ruas jalan
dengan menentukan fungsi dari jalan dan kontrol terhadap aktivitas –
aktivitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan. Selain upaya – upaya
tersebut keberhasilan tersebut juga didukung oleh adanya pembangunan
Jalan Diatas Perairan (JDP) dan pembangunan underpass di wilayah
Badung Selatan.
Tahun 2014 ditetapkan target kepadatan lalu lintas (V/C R)
sebesar 0,77 terealisasi 0,73 dengan capaian 105%. Keberhasilan
tersebut tidak lepas dari upaya upaya yang dilakukan Dishubkominfo
Kabupaten Badung untuk menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas
dengan mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir yang berpotensi
sebagai parkir di luar badan jalan (off street parking) baik yang dikelola
pemerintah maupun swasta, pemasangan drop zone, meningkatkan
penyediaan fasilitas pejalan kaki seperti trotoar, meningkatkan kwalitas
dan kwantitas APILL.
Berikut ini perkembangan realisasi Tingkat kepadatan lalu
lintas (V/C Ratio) di Kabupaten Badung yang berhasil dicapai tahun
2011 – 2015 seperti pada tabel 3.5 berikut :
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 36
Tabel 3.5
Perkembangan realisasi Tingkat Kepadatan Lalu lintas ( V/C Ratio )
tahun 2011 – 2015
No Tingkat
Kepadatan
Lalu lintas
(V/C
Ratio)
TH
2011
TH
2012
TH
2013
TH
2014
TH
2015
TOTAL
Lokasi
1. Tingkat
kepadatan
lalu lintas
(V/C
Ratio)
0,85 0,81 0,62 0,73 0,61 0,61
Grafik Tingkat kepadatan lalu linas ( V/C Ratio ) pada ruas jalan di
Kabupaten Badung Tahun 2011 – 2015
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
Th. 2011
Th. 2012
Th. 2013
Th. 2014
Th. 2015
Target
Realisasi
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 37
Tabel 3.6
Akumulasi Capaian Sasaran Semakin lancarnya transportasi dibandingkan
dengan target akhir Renstra tahun 2015
No Indikator Sasaran Kondisi
awal
Rencana
Kinerja s/d
tahun 2015
Realisasi
Kinerja s/d
tahun 2015
PersentaseCapaian
Kinerja (%)
1 2 3 4 5 6
1 Jumlah Daerah
Rawan
Kemacetan
31 14 9 135,7
2 Tingkat
kepadatan lalu
lintas (V/CRatio )
0,85 0,60 0,61 98,3
Berdasarkan tabel 3.6, sasaran Semakin lancarnya transportasi
sampai akhir tahun renstra mencapai 117%. Capaian kinerja masing –
masing indikatornya sebagai berikut, Indikator kinerja daerah rawan
kemacetan mencapai 135,7 melebihi target yang direncanakan. Kondisi
awal jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung 31 lokasi,
sampai dengan akhir tahun 2015 jumlah Daerah Rawan Kemacetan di
Kabupaten Badung masih tersisa 9 lokasi sehingga jumlah lokasi rawan
kemacetan yang berhasil dikurangi dalam kurun waktu 5 tahun Tahun
Anggaran 2011 – 2015 sebanyak 22 lokasi. Dengan demikian Dinas
Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah berhasil mengurangi lokasi
lokasi rawan kemacetan pada ruas - ruas jalan di Kabupaten Badung
dengan signifikan selama 5 tahun.
Program yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian kinerja
Jumlah daerah rawan kemacetan tahun 2015 sebanyak 4 program yang
didukung oleh 23 kegiatan yaitu Program Pembangunan Prasarana dan
fasilitas perhubungan terdiri dari 14 kegiatan, program peningkatan
pelayanan angkutan terdiri dari 7 kegiatan, program peningkatan kualitas
sumber daya manusia terdiri dari 1 kegiatan, program peningkatan sarana
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 38
dan prasarana aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan total pagu Rp
24.169.112.800,-
Sedangkan pada indikator Kepadatan lalu lintas (V/C R) pada rata
rata ruas jalan di Kabupaten Badung tahun 2015 target yang telah
ditetapkan sebesar 0,60 terealisasi sebesar 0,61 dengan capaian 98,3 yang
berarti tidak mencapai target. Akan tetapi dilihat dari kondisi awal tingkat
kepadatan lalu lintas sebesar 0,85 mengalami penurunan yang signifikan
dalam lima tahun sehingga akhir periode Renstra terealisasi 0,61.
Penurunan tersebut menunjukkan bahwa Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Badung telah melaksanakan tugasnya
meskipun fakta kondisi lalu lintas di Kabupaten Badung menunjukkan
ketidak seimbangan antara supplay dan demand.
Program yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian kinerja
tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2015 sebanyak 2 program
yang didukung oleh 2 kegiatan yaitu Program Pembangunan Prasarana dan
fasilitas perhubungan terdiri dari 1 kegiatan, program peningkatan
pelayanan angkutan terdiri dari 1 kegiatan dengan total pagu Rp
24.169.112.800,-
SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA PRASARANA PERHUBUNGAN
Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana perhubungan
memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan dan
kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan
transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya
persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa
arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada
sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 39
Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran 2 :
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan
No
Indikator Sasaran
Capaian kinerja Tahun 2011
Capaian
kinerja
Tahun
2012
Capaian
Kinerja
Tahun
2013
Tahun 2014 Capaian
Kinerja Tahun 2014
Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015
Targe
t
Realisa
si
Targe
t
Real
isasi
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1 - Prosentase
persimpang
an yang
terpasang
traffic light
96,8% 100,02
%
100,02% 72,54
%
76,47% 105% 78,4
3%
80,3
9
102,5%
Analisis terhadap capaian kinerja pada indikator kinerja sasaran
prosentase persimpangan yang terpasang traffic light secara rinci
dijelaskan sebagai berikut :
Indikator 3 : Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light
Persimpangan merupakan simpul pada
jaringan jalan dimana jalan – jalan
bertemu dan lintasan kendaraan
berpotongan. Dalam upaya
meningkatkan kelancaran arus lalu
lintas, mengurai kemacetan dan
mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan
dan persimpangan, dilakukan
optimalisasi kinerja persimpangan dengan melakukan pemasangan traffic
light pada simpang – simpang prioritas. Di Kabupaten Badung terdapat 51
simpang prioritas yang rencananya terpasang traffic light. Tahun 2010 dari
jumlah simpang tersebut 56,86% atau 29 simpang telah terpasang traffic
light, simpang belum terpasang traffic light sebanyak 22 simpang (43,14%).
Pada Renstra 2010 – 2015 mengingat pentingnya pemasangan traffic light
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 40
untuk mengatasi kemacetan yang semakin meningkat Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung menjadikan prosentase
persimpangan terpasang traffic light sebagai indikator dengan target pada
akhir periode Renstra 78,43% persimpangan telah terpasang traffic light
sehingga dalam 5 tahun terjadi peningkatan sebesar 11 simpang terpasang
traffic light atau dari kondisi awal 29 simpang menjadi 40 simpang
terpasang traffic light diakhir peroade Renstra 2010 – 2015.
Berdasarkan tabel 3.7 prosentase persimpangan yang terpasang
traffic light terealisasi 80,39% melampaui target yang ditetapkan yaitu
78,43% dengan capaian kinerja 102,5% yag berati rencana meningkatkan
jumlah simpang yang terpasang traffic light dari 11 simpang terealisasi
menjadi 12 simpang dengan demikian jumlah simpang yang telah terpasang
traffic light dari kondisi awal tahun 2010 hingga akhir periode Renstra
tahun 2015 jumlah simpang yang terpasang traffic light sebanyak 41
simpang. Capaian kinerja tersebut disebabkan karena tahun 2015 Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika melakukan pemasangan traffic
light pada 2 simpang yaitu Simpang 4 Jl. Tangkuban Perahu – Br.
Pengubengan Kuta Utara dan pada simpang 4 Jl. Uluwatu – Jl. Wanagiri
Jimbaran Kuta Selatan.
Tahun 2011 prosentase simpang yang terpasang traffic light sebesar
60,78% jumlah simpang yang terpasang traffic light meningkat 2 (dua)
simpang yaitu simpang sunset barat di kecamatan Kuta dan simpang
Simpang 4 Kali Uluwatu, mencapai target yang ditetapkan yaitu 60,78%,
dengan capaian 100%. Dengan demikian jumlah simpang yang terpasang
traffic light di Kabupaten Badung sebanyak 31 buah dikarenakan adanya
peningkatan pemasangan traffic light pada 2 simpang dengan lokasi seperti
tersebut diatas.
Tahun 2012 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Badung menargetkan pemasangan traffic light pada 1 (satu)
persimpangan yaitu pada simpang Polres Badung Mengwi sehingga tahun
2012 persimpangan yang terpasang traffic light terealisasi 62,75 sesuai
target yang ditetapkan yaitu 62,74 dengan capaian sebesar 100,02%
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 41
sehingga jumlah simpang yang terpasang traffic light tahun 2012 sebanyak
32 simpang.
Tahun 2013 realisasi persimpangan yang terpasang traffic light
sebesar 66,67% sesuai target yang ditetapkan sebesar 66,66% dengan
capaian 100,02%. Upaya – upaya yang dilakukan adalah dengan
melakukan pemasangan traffic light pada 2 (dua) simpang yang telah
ditetapkan yaitu Simpang 3 Terminal sisis barat Kecamatan Mengwi dan
Simpang 4 Angantaka Kecamatan Abiansemal sehingga akumulasi jumlah
simpang yang terpasang di Kabupaten Badung sebanyak 34 simpang.
Capaian kinerja tertinggi dicapai tahun 2014 yaitu sebesar 105%
dengan realisasi 76,47% melampaui target yang ditetapkan yaitu 72, 54% .
Capaian ini disebabkan karena pada tahun 2014 Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah memasang traffic
light pada 5 simpang berlokasi pada Simpang Tiga Banjar Anyar Kaja
Kerobokan di Kecamatan Kuta Utara, Simpang 4 Batu Bolong Kecamatan
Kuta Utara, Simpang 4 Pereranan Kecamatan Mengwi, Simpang 4 Br.
Sanggulan Abianbase Kecamatan Mengwi, Simpang 4 Pasar Penarungan
Kecamatan Mengwi, sehingga tahun 2014 Jumlah simpang yang terpasang
traffic light sebanyak 39 simpang sedangka target yang ingin dicapai pada
akhir periode Renstra 2010-2015 sebanyak 80,39% atau 40 persimpangan
di Kabupaten Badung telah terpasang traffic light, dengan demikian dalam
lima tahun jumlah persimpangan telah terpasang traffic light meningkat
signifikan dengan capaian 102, 5 % lebih rendah dari tahun 2014 yaitu
sebesar 105%, kondisi ini disebabkan karena tahun 2014 target
persimpangan yang terpasang traffic light pada akhir periode Renstra telah
tercapai sebesar 97,5% sehingga dibutuhkan 2,5% atau satu persimpangan
terpasang traffic light untuk memenuhi target akhir Renstra namun Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah
berhasil melampaui target dengan melakukan pemasangan traffic light pada
dua persimpangan di Kabupaten Badung sehingga dalam 5 tahun
persimpangan yang terpasang traffic light di Kabupaten Badung meningkat
signifikan,
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 42
Berikut ini perkembangan realisasi prosentase persimpangan yang
terpasang traffic light tahun 2011 – 2015 seperti pada tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8
Perkembangan realisasi prosentase persimpangan yang terpasang traffic
light tahun 2011 – 2015
No Persimpangan
yang
terpasang
traffic light
TH
2011
TH
2012
TH
2013
TH
2014
TH
2015
TOTAL
Lokasi
1. Prosentase
persimpangan
yang
terpasang
traffic light
58,82 62,75 66,67 76,47 80,39 80,39
Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2012 s/d
tahun 2015 seperti dalam tabel 3.9 dibawah ini :
Tabel 3.9
Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang Traffic Light
No Persimpangan yang
Terpasang Traffic Light
2012 2013 2014 2015
Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
Realisasi
100,2 % 66,66% 66,67% 72,54% 76,47% 78,43% 80,39
Kecamatan Kuta
1 Simpang dewa ruci X X X X X X X
2 Simpang Sunset Road – Dewi Sri X X X X X X X
3 Jl. Pratama – Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X X X
4 Simpang 4 Silitiga X X X X X X X
5 Simpang 3 Tuban X X X X X X X
6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X X X
7 Simpang 4 Kalianget X X X X X X X
8 Simpang 4 Patih Jelantik X X X X X X X
9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X X X
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 43
No Persimpangan yang
Terpasang Traffic Light
2012 2013 2014 2015
Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
Realisasi
10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X X X
11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X X X
12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X X X
13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X X X
14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta
15 Simpang 3 Oberoi X X X X X X X
16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X X X
17 Simpang Sunset Barat
18 Simpang Arjuna Seminyak
Kecamatan Kuta Utara
19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja x x x x
20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X X X
21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X X X
22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X X X
23 Simpang 4 Jl Tangkuban Perahu –Br. Pengubengan
X X
24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X X
25 Simpang Dalung – Padang Luwih X X X X X X
26 Simpang 4 Batu Bolong X X x x
Kecamatan Kuta Selatan
27 Simp.4 Jl.By Pass I Gst Ngr Rai menuju Perum Taman Geriya
X X X X X X X
28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X X
29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X X
30 Simpang 4 Unud X X X X X X
31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X X
32 Simpang 3 Kediri X X X X X X
33 Simpang 4 Jl. Uluwatu – Jl. Wanagiri Jimbaran
X X
Kecamatan Mengwi
34 Simpang 4 lukluk X X X X X X
35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X X
36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X X
37 Simpang 3 kapal X X X X X X
38 Pasar Sempidi X X X X X X
39 Simpang 3 Pasar Beringkit
40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X X
41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X X X X
42 Simpang 4 Pasar Penarungan X X X X
43 Simpang 3 Den Kayu
44 Simpang 3 Terminal sisi barat X X X X X X
45 Simpang 4 Pererenan X X X X
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 44
No Persimpangan yang
Terpasang Traffic Light
2012 2013 2014 2015
Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target
Realisasi
46 Simpang 4 Br. sanggulan X X X X
Kecamatan Abiansemal
47 Simpang 4 Angantaka X X X X
48 Simpang 3 Sedang
49 Simpang 3 Darmasaba
50 Simpang 3 Abiansemal
51 Simpang 3 Mambal
Jumlah 32 34 34 37 39 40 41
( Tanda X menunjukkan lokasi – lokasi yang menjadi target dan
terealisasi sesuai target.)
Grafik 3.3 Perkembangan Realisasi Prosentase persimpangan yang
terpasang traffic light.
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun
kelima (tahun 2015) dibandingkan rencana strategis yang tercantum
dalan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Th. 2011, 58.82
Th. 2012, 62.75
Th. 2013, 66.67
Th. 2014, 76.47
Th. 2015, 80.39
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 45
Tabel 3.10
Akumulasi Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana
prasarana perhubungan dibandingkan dengan target akhir Renstra 2015
No Indikator Sasaran Kondisi
awal
Rencana
Kinerja s/d
tahun 2015
Realisasi
Kinerja s/d
tahun 2015
PersentaseCapaian
Kinerja (%)
1 2 3 4 5 6
1 Prosentase
persimpangan
yang terpasang
traffic light
56,86% 78,43% 80,39% 102,5%
Tabel 3.10 menunjukkan akumulasi persimpangan yang terpasang
traffic light dari kondisi awal 56,86% atau 29 persimpangan terpasang
traffic light hingga kondisi akhir Renstra tahun 2015 meningkat menjadi
80,39% dengan peningkatan 12 simpang terpasang traffic light sehingga
Jumlah Simpang terpasang traffic light di Kabupaten Badung menjadi 41
simpang.
Program yang mendukung terwujudnya capaian kinerja ini antara
lain : Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dengan
pagu anggaran Rp 1.709.202.700,- dengan kegiatan yang memberikan
kontribusi mempengaruhi pencapaian kinerja diantaranya : (1) Pengadaan
dan pemasangan traffic light dan warning light di Kabupaten Badung, (2)
Pemeliharaan traffic light dan warning light di Kabupaten Badung.
TUJUAN 2
Terpenuhinya pelayanan umum dibidang perhubungan yang mampu
menunjang dan mendorong peranan sektor lain
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan umum di bidang perhubungan, Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Badung memberikan pelayanan untuk
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 46
meningkatkan keselamatan penumpang kendaraan transportasi umum
dengan menekan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kerusakan teknis
pada kendaraan tersebut, pelayanan tersebut merupakan pelayanan
pengujian kendaraan bermotor yang gunanya untuk mengetahui kelaikan
pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang. Tujuan
pelayanan pengujian kendaraan bermotor selain untuk mengetahui
kelaikan kendaraan juga diharapkan untuk dapat menjaga lingkungan dari
kerusakan yang diakibatkan oleh polusi udara dari gas buang kendaraan
tersebut.
Dalam pelaksanaan pelayanan tersebut untuk mengetahui
keluhan masyarakat serta memenuhi harapan masyarakat terhadap kinerja
petugas pelayanan di Bidang Teknik Pengujian dan Perawatan Kendaraan
Bermotor, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Badung memandang perlu melaksanakan survei kepuasan masyarakat
pada pengguna layanan tersebut.
SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI BIDANG PERHUBUNGAN.
Sasaran diatas merupakan langkah pencapaian terpenuhinya
pelayanan umum dibidang perhubungan yang mampu menunjang dan
mendorong peranan sektor lain, mengingat masih banyaknya keluhan
masyarakat terhadap pelayanan umum yang dilakukan oleh aparatur
pemerintahan. Sebagai alat ukur keberhasilan sasaran meningkatnya
pelayanan umum di bidang perhubungan indikator pendukungnya adalah
(1) Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung, kendaraan yang
dimaksud adalah kendaraan transportasi umum seperti mobil penumpang
umum, mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian
kendaraan jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan
adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan dinyatakan
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan . Sedangkan komponen yang
diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda, dan (2) indikator
Prosentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 47
Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 3, Meningkatnya pelayanan umum di
bidang perhubungan
No
Indikator Sasaran
Capaian kinerja Tahun 2011
Capaian
kinerja
Tahun
2012
Capaian
Kinerja
Tahun
2013
Tahun 2014 Capaian
Kinerja Tahun 2014
Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015
Target Realisa
si
Target Realisa
si
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1 - Prosentase
kendaraan
laik jalan di
Kabupaten
Badung
108,2% 109,4% 111,12% 75,89% 76,15
%
100,3
%
79,50
%
81,72
%
102,79
%
2 - Prosentase
kepuasan
masyarakat
terhadap
kinerja
pelayanan
Dinas
Perhubunga
n,
Komunikasi
dan
Informatika
Kab.
Badung
0 0 0 0 0 0 80% 73,93
%
92,444
%
Analisis terhadap capaian kinerja masing – masing indikator kinerja
sasaran semakin lancarnya transportasi secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
INDIKATOR 4 : PROSENTASE KENDARAAN LAIK JALAN DI KABUPATEN BADUNG
Kondisi awal yaitu akhir tahun 2010
prosentase kendaraan laik jalan di Kabupatn
Badung sebesar 66,46% dari 15.747 unit
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 48
kendaraan wajib uji di Kabupaten Badung, berdasar tabel 3.11 tahun
2011 prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung terealisasi
72,72% melampaui target yang ditetapkan yaitu 67,22% dengan capaian
108,2%. Dengan demikian jumlah kendaraan transportasi umum yang laik
jalan di Kabupaten Badung sebanyak 13.232 unit.
Tahun 2012 prosentase kendaraan yang laik jalan di Kabupaten
Badung 75,19% melampaui target yang ditetapkan yaitu 68,67% dengan
capaian 109,4%. Dengan demikian jumlah kendaraan laik jalan di
Kabupaten Badung sebanyak 15.878 unit mengalami peningkatan 16,7%
dibandingkan tahun 2011.
Tahun 2013 prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung
terealisasi 77,92% melampaui target yang ditetapkan yaitu 70,12% dengan
capaian 111,12%. Dengan demikian Jumlah kendaraan laik jalan di
Kabupaten Badung sebanyak 17.655 meningkat 10% dibandingkan tahun
2012.
Tahun 2014 prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung
terealisasi 76,15% melampaui target yang ditetapkan yaitu 75,89% dengan
capaian 100,3%. Dengan demikian jumlah kendaraan laik jalan di
kabupaten Badung stahun 2014 sebanyak 19066 unit meningkat 5,6% di
bandingkan tahun 2013.
Tahun 2015 prosentase kendaraan laik jalandi Kabupaten Badung
terealisasi 81,72% melampaui target yang ditetapkan yaitu 79,50% dengan
capaian 102,79%. Dengan demikian pada akhir periode Rentra tahun 2015
jumlah kendaraan transportasi umum yang laik jalan di Kabupaten Badung
sebanyak 20.490 unit meningkat 6,9% dibandingkan tahun 2014.
Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung dalam 5
tahun meningkat secara signifikan dengan capaian kinerja tertinggi dicapai
tahun tahun 2013 dengan capaian 111,12% dan capaian terendah terjadi
tahun 2015 dengan capaian 102,79%. Menurunnya capaian kinerja tahun
2015 di bandingkan tahun 2014 disebabkan karena berkurangnya uji
pertama kendaraan bermotor, meningkatnya kendaraan yang numpang uji
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 49
keluar dibandingkan dengan kendaraan yang numpang uji masuk serta
banyaknya kendaraan yang tidak melakukan uji berkala tepat waktu.
Upaya - upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Badung dengan meningkatkan kemampuan SDMnya dalam
memberikan pelayanan seperti mengikut sertakan staf Bidang TPPK dalam
diklat dasar PKB, diklat administrasi PKB, diklat Pemeliharaan dan
Perawatan Alat Uji, meningkatkan disiplin, tanggung jawab serta kesopanan
dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan, memberikan
kewajaran kesesuaian biaya untuk mendapatkan pelayanan, serta
melaksanakan perawatan sarana dan prasarana pengujian kendaraan
bermotor khususnya peralatan mekanis yang berada di dalam Balai
Pengujian Kendaraan Bermotor, menyiapkan bahan pengendalian
kelayakan sarana uji termasuk pemantaua analisis dan penilaian terhadap
pengoperasian sarana uji kendaraan bermotor.
Berikut ini perkembangan realisasi prosentase kendaraan laik jalan
di Kabupaten Badung tahun 2011 – 2015 seperti pada tabel 3.12 berikut :
Tabel 3.12
Perkembangan realisasi prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten
Badung tahun 2011 – 2015
No Prosentase
kendaraan
laik jalan
di
kabupaten
Badung
TH
2011
TH
2012
TH
2013
TH
2014
TH
2015
TOTAL
Prosentase
kendaraan
laik jalan
di
Kabupaten
Badung
1. Prosentase
kendaraan
72,72% 75,19% 77,92% 76,15% 81,72% 81,72%
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 50
laik jalan
di
kabupaten
Badung
Grafik…..
Tabel 3.12 menunjukkan prosentase kendaraan laik jalan di
Kabupaten Badung dari kondisi awal 66,46% hingga kondisi akhir Renstra
tahun 2015 Prosentase kendaraan laik jalan meningkat menjadi 81,72%
dari jumlah kendaraan wajib uji tahun 2015.
Adapun Program dan kegiatan yang memberikan kontribusi yang
mempengaruhi pencapaian kinerjanya antara lain : Program pembangunan
prasarana dan fasilitas perhubungan didukung oleh kegiatan Pengadaan
sarana uji kendaraan bermotor dengan pagu anggaran Rp 508.504.100,-
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur didukung kegiatan
Pemeliharaan peralatan pengujian kendaraan bermotor dengan pagu
anggaran Rp 68.327.100,- dan Program Peningkatan pelayanan angkutan
didukung oleh kegiatan Uji kelayakan sarana transportasi dengan pagu
anggaran Rp 61.879.125,-
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 51
Indikator 5 : Prosentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja
pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab.
Badung
Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal
pelayanan, unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi
harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan pelayanan. Salah satu
upaya yang dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah
melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2014 maksud dari Survei
Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan
tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran
atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
penyelenggara pelayanan publik.
Mengingat pelayanan yang dilaksanakan di Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung adalah palayanan
pengujian kendaraan bermotor yang bertujuan untuk mengetahui kelaikan
pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang sehingga
kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kerusakan teknis dapat ditekan.
Oleh karena itu tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Badung melaksanakan survey kepuasan
masyarakat dengan menggunakan teknik kuesioner dengan pengisian
sendiri oleh responden sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan
masyarakat atas layanan yang diberikan serta meningkatkan kinerja
aparatur.
Dalam kegiatan ini kuesioner yang disusun adalah kuesioner untuk
survei lapangan yaitu kuesioner kepuasan masyarakat/pengguna layanan,
yang penyusunannya memuat indikator – indikator sebagai berikut :
prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan,
kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan,
kemampuan petugas, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 52
pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan,
kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan
lingkungan, keamanan lingkungan.
Berdasarkan tabel 3.11 analisa pengukuran kinerja dapat
disimpulkan bahwa indikator prosentase kepuasan masyarakat terhadap
kinerja pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi terealisasi 75,93%
dengan capaian 92,43%, dibandingkan dengan target yang ditetapkan yaitu
80% maka realisasi tahun 2015 tidak mencapai target. Penyebab
ketidaktercapaian ini adalah dari 7200 lembar kuesioner yang dibagikan
selama 1 tahun yang terisi hanya 5.550 lembar dengan rincian 5.466
responden dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 79,23 berada pada
nilai angka ( 62,51 – 81,25 ) yang bermakna mutu pelayanan “ Baik “
sedangkan 83 responden menyatakan kurang puas terhadap kecepatan
pelayanan dan prosedur pelayanan. Sisanya 1.733 tidak dijawab oleh
responden dengan berbagai alasan, seperti responden tidak mau
meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner, responden tidak memahami
pentingnya penelitian ini bagian dari perbaikan mutu pelayanan dan kinerja
aparatur dalam memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan
perbaikan pelayanan.
Upaya – upaya yang dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Badung adalah dengan melakukan pendekatan
personal serta memberi pemahaman akan maksud pengisian kuesioner
tersebut.
Program yang mendukung perwujudan capaian kinerja ini antara
lain : Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan di tahun 2015 dengan pagu anggaran Rp 5000.000,-
dengan kegiatan yang memberikan kontribusi mempengaruhi capaian
kinerja yaitu kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat.
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun
kelima (tahun 2015) dibandingkan rencana strategis yang tercantum
dalan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 53
Tabel 3.13 Akumulasi Capaian Sasaran Meningkatnya pelayanan umum bidang
perhubungan
No Indikator Kinerja Kondisi
awal
Realisasi
Akumulasi s/d th.
2015
Rencana sesuai
dengan RENSTRA
SKPD th.2015
Prosetase Capaian
Kinerja
1.
2.
Prosentase kendaraan laik
jalan di Kabupaten Badung
Prosentase kepuasan
masyarakat terhadap kinerja
pelayanan Dinas
Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kab. Badung
-
81,72%
73,93%
79,50%
80%
102,79%
92,44%
Tabel 3.13 menggambarkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya
pelayanan umum bidang perhubungan sampai tahun ke lima Renstra
menunjukkan capaian kinerja 97,71% dengan rincian Prosentase
kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung menunjukkan kemajuan yang
positif melebihi target yang dipasang sedangkan Prosentase survey
kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tidak mencapai target
karena kuesioner yang dibagi pada responden tidak sepenuhnya terisi,
namun nilai Indeks Kepuasan Masyarakat akan kinerja pelayanan Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung mencapai
79,23 yang bermakna mutu pelayanan “ baik “.
Tujuan : Terlaksananya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dan efisien yang mampu perperan optimal sebagai sumber informasi utama.
Terlaksananya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif
dan efisien yang mampu berperan optimal sebagai sumber informasi utama
ditetapkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Badung guna mencapai Pemerintahan Kabupaten Badung
berbasis E – Government. Dalam renstra tahun 2010 – 2015, tujuan ini
menyasar kepada pemanfaatan teknologi dalam memberikan informasi
mengenai kegiatan pembangunan di Kabupaten Badung dan untuk
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 54
mempercepat pelayanan kepada masyarakat dengan adanya konektivitas
antar SKPD.
Website merupakan penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat
atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung
untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum
dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak
untuk mengakses kebijakan dan program – program pemerintah dengan
cepat dan akurat tanpa harus meninggalkan rumah atau tempat kerja.
SKPD merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
melaksanakan tugas – tugas pemerintah untuk mencapai pembangunan
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam RPJM. Dalam
pelaksanaan tugas – tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat
diperlukan adanya koordinasi antar SKPD di Kabupaten Badung terkoneksi
secara on line untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat sehingga
pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up to date.
Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara
Efektif.
Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif
memegang peranan penting dalam mencapai Pemerintahan Kabupaten
Badung yang berbasis E – Government. Untuk mengukur pencapaian
sasaran tersebut digunakan 2 (dua) Indikator yaitu Jumlah pengunjung
website Kabupaten Badung dan Jumlah SKPD yang online.
Adapun analisis capaian kinerja sasaran melalui pengukuran
terhadap capaian kinerja masing – masing indikator dapat disampaikan
sebagai berikut :
Tabel 3.14
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 55
Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya pemanfaatan teknologi
informasi secara Efektif.
No
Indikator Sasaran
Capaian kinerja Tahun 2011
Capaia
n
kinerja
Tahun
2012
Capaian
Kinerja
Tahun
2013
Tahun 2014 Capaian
Kinerja Tahun 2014
Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015
Target Realisas
i
Target Realisas
i
1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1 - Jumlah
pengunjung
website Kab.
Badung
159,5% 173% 166% 228.000 306.547 134% 238.000 115.111 48,37%
2 - Jumlah
SKPD yang
on line
100% 100% 103,33
%
30
SKPD
31
SKPD
103,33 53
SKPD
34
SKPD
64,15%
Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kab. Badung
Pemerintah Kabupaten Badung melalui
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Badung membuat situs
website www.badungkab.go.id merupakan
penggunaan teknologi informasi oleh
pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi masyarakat atau warganya. Tinggi atau rendahnya
pengunjung website sangat tergantung pada ketertarikan masyarakat atas
informasi yang diunggah diwebsite.
Seperti pada awal tahun 2011 ketertarikan masyarakat untuk
mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu 127.676
pengunjung, namun tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 jumlah
pengunjung website meningkat secara signifikan, kunjungan tertinggi
terealisasi tahun 2014 dengan jumlah kunjungan 306.547.
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 56
Akan tetapi tahun 2015 jumlah pengunjung website terealisasi
sebesar 115.111 dengan capaian 48,37% dibandingkan dengan tahun 2014
terjadi penurunan sebesar 191.436 pengunjung. Hal ini disebabkan karena
dua hal yaitu konten berita dan perubahan sistem. Pada tahun 2013 dan
2014 terdapat topik yang sangat menarik minat masyarakat yaitu mengenai
informasi lowongan CPNS Kabupaten Badung, yang menyebabkan banyak
masyarakat mengunjungi website Kabupaten Badung untuk mencari
informasi baik pengumuman lowongan maupun kelulusan. Selain konten
berita, penyebab turunnya kunjungan website adalah perubahan sistem
website, dari tahun 2011 sampai dengan 20014 sistem website Kabupaten
Badung menggunakan sistem joomla sedangkan mulai tahun 2015
Pemerintah Kabupaten Badung membangun sendiri sistem websitenya
dengan menggunakan jasa pengembang lokal. Joomla adalah sistem yang
tersedia secara gratis di internet yang dapat digunakan untuk membangun
website. Disamping kelebihannya yang bersifat gratis, joomla memiliki
kelemahan pada tingkat keamanan yang rendah sehingga menjadi incaran
hacker baik yang pemula maupun profesional. Hal inilah yang
menyebabkan tingkat kunjungan website pada saat menggunakan joomla
cenderung lebih tinggi, karena yang mengunjungi website bukan hanya
pengunjung yang mencari informasi namun juga para penjahat dunia maya
yang mencoba untuk meretas website Kabupaten Badung. Oleh karena itu
pada tahun 2015, Pemerintah Kabupaten badung mengganti sistem website
dengan menggunakan sistem lokal dengan alasan tingkat keamanan yang
lebih baik dan juga karena sejak tahun 2013 sistem joomla sudah tidak
diupdate lagi oleh developernya sehingga beberapa fitur joomla menjadi
tidak berfungsi karena tidak mengikuti perkembangan teknologi website
pada saat itu.
Upaya – upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke website kabupaten Badung
yaitu dengan melakukan up date berita, mengubah tampilan/ up date lay
out, perawatan dari virus dan serangan.
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 57
Berikut ini perkembangan realisasi Jumlah pengunjung
Website Kabupaten Badung tahun 2011 – tahun 2015 seperti pada tabel
3.15 berikut :
Tabel 3.15
Perkembangan realisasi Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung
tahun 2011 – 2015
No Jumlah
pengunjung
website
Kabupaten
Badung
TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015
1. Jumlah
pengunjung
website Kab.
Badung
127.676
orang
207.627
orang
218.729
orang
306.547
orang
115.111
orang
Grafik…..
Program yang mendukung terwujudnya capaian kinerja ini antara
lain adalah Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media
Massa didukung oleh kegiatan pemeliharaan web Kabupaten Badung
dengan pagu anggaran Rp 60.150.100,-
Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online
SKPD adalah merupakan Satuan
Kerja Perangkat Daerah yang
melaksanakan tugas – tugas pemerintah
untuk mencapai pembangunan sesuai
dengan apa yang sudah direncanakan
dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas–
tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya
koordinasi antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 58
sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up
to date.
Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung belum online,
direncanakan dalam lima tahun ( tahun 2011 – tahun 2015) 53 SKPD on
line termasuk didalamnya 6 kecamatan dan 16 kelurahan. Untuk
mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2011 dengan
menggunakan werless 6 (enam) kantor Kecamatan terhubung dengan
gedung Sekretariat pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Tahun
2012 Pemerintah Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik
sebagai pendukung utama jaringan yang menghubungkan keseluruh
gedung dan mengoneksikan antar SKPD dengan target 30 SKPD on line
terealisasi 100%. Tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 terkonsentrasi
pada pemeliharaan jaringan dan menambahkan fasilitas hot spot yang
bertujuan sebagai media alternatif agar 30 SKPD tersebut tetap terkoneksi
jaringan intranet / internet namun tahun 2013 jumlah SKPD yang on line
terealisasi 31 SKPD di lingkungan Puspem Kabupaten Badung. Tahun 2015
merupakan tahun akhir RPJMD jumlah SKPD yang ditargetkan on line
sebanyak 53 SKPD tetapi terealisasi 34 SKPD dengan capaian 64,15%
dengan demikian tahun 2015 tidak mencapai target. Hal ini disebabkan
karena pembangunan gedung SKPD dilingkungan Pusat Pemerintahan
dalam lima tahun tidak bersamaan serta tingginya penggunaan Intranet /
internet dalam pelaksanaan tupoksi masing – masing SKPD sehingga tahun
2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung
masih terkonsentrasi pada SKPD di lingkungan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Badung namun demikian tahun 2015 realisasi jumlah SKPD
yang on line sebanyak 34 SKPD sedangkan 19 SKPD belum on line yaitu
SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam
Kebakaran, RSUD Mangusada Kapal dan 16 Kelurahan yang kesemuanya
berlokasi di luar Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.
Oleh karena itu tindak lanjut dalam mewujudkan SKPD yang on line
pada tahun berikutnya, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 59
Kabupaten Badung melakukan perencanaan sebagai berikut yaitu
merencanakan pembangunan infrastruktur jaringan seluruh SKPD yang
belum terkoneksi, melalui pengajuan kajian DED Pembangunan
Infrstruktur Backbone Jaringan Intranet/Internet dan layanan publik di
Kabupaten Badung
Berikut ini perkembangan realisasi Jumlah SKPD yang on line tahun
2011 – tahun 2015 seperti pada tabel 3.16 berikut :
Tabel 3.16
Perkembangan realisasi Jumlah SKPD yang on line tahun 2011 - 2015
No Jumlah
SKPD yang
on line
TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015
1. Jumlah
SKPD yang
on line
7 SKPD 30 SKPD 31 SKPD 31 SKPD 34 SKPD
Grafik…..
Program yang mendukung perwujudan capaian kinerja ini antara
lain : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
tahun 2015 dengan pagu anggaran Rp 1.327. 371.380,- dengan kegiatan
yang memberikan kontribusi mempengaruhi capaian kinerja yaitu kegiatan
Pemeliharaan tower jaringan intranet / internet di Kabupaten Badung dan
pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet / internet di Kabupaten
Badung.
Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun
kelima (tahun 2015) dibandingkan rencana strategis yang tercantum
dalan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.17
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 60
Akumulasi Capaian Sasaran Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif.
No Indikator Kinerja Kondisi
awal
Realisasi
Akumulasi
s/d th.
2015
Rencana sesuai
dengan
RENSTRA
SKPD th.2015
Prosetase
Capaian
Kinerja
1.
2.
Jumlah pengunjung website
Kab. Badung
Jumlah SKPD yang on line
-
6 SKPD
115.111
Pengunjung
34 SKPD
238.000
Pengunjung
53 SKPD
48,37%
64,15%
Tabel 3.17 menggambarkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya
pemanfaatan teknologi informasi secara efektif sampai tahun ke lima
Renstra menunjukkan capaian kinerja 57%.
3.2. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Anggaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 merupakan salah satu
aspek yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian kinerja utama
untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Alokasi
anggaran melalui APBD tahun 2015 sebesar Rp 85.110.337.815,- terdiri
dari belanja tidak langsung sebesar Rp 24.311.231.780,- dan belanja
langsung Rp 60.799.106.035,- Belanja langsung terdiri dari belanja
pegawai sebesar Rp 905.749.450,- belanja barang dan jasa sebesar Rp
37.121.564.485,- dan belanja modal sebesar Rp 22.771.792.100,-.
Realisasi anggaran belanja langsung tahun 2015 sebesar 75% dengan
rincian ; belanja pegawai sebesar 68% dan belanja modal sebesar 66%.
Belanja langsung tahun 2015 sebagian besar digunakan
untuk membiayai program dan kegiatan yang sifatnya rutin. Terdapat 5
program utama yang memberikan kontribusi terhadap masing – masing
pencapaian kinerja sasaran pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Badung dimana pagu anggaran kelima program
tersebut sebesar Rp 27.954.565.605,00 terealisasi 25.022.267.184,44
(89,51%).