bab iii akuntabilitas kinerja dan keuangan s · pdf filedapat dilihat pada tabel sebagai...

41
LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung selaku pengemban amanah Kepala Daerah Kabupaten Badung melaksanakan kewajiban untuk membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai bentuk perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kinerja organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban yang dilaksakan. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, memiliki 2 urusan yaitu urusan Perhubungan dan urusan Komunikasi dan Informatika. Dalam pelaksanaan kedua urusan tersebut ada beberapa masalah yang dihadapi (isu strategis) seperti : 1. Tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dan pertumbuhan jalan; 2. Tidak optimalnya angkutan umum yang melayani wilayah yang tersedia jaringan jalan di Kabupaten Badung; 3. Kurangnya SDM yang terlatih di masing masing SKPD untuk mendukung E Gov di Kabupaten Badung; Ketiga permasalahan tersebut dapat menghambat terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung, yaitu ; 1. Terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan yang memadai, untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkan dua sasaran yaitu semakin lancarnya transportasi S

Upload: voliem

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

esuai amanat Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung selaku pengemban

amanah Kepala Daerah Kabupaten Badung melaksanakan kewajiban untuk

membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai bentuk

perwujudan kewajiban untuk pertanggungjawaban keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kinerja organisasi dalam mencapai sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban yang

dilaksakan.

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung, memiliki 2 urusan yaitu urusan Perhubungan dan urusan

Komunikasi dan Informatika. Dalam pelaksanaan kedua urusan tersebut

ada beberapa masalah yang dihadapi (isu strategis) seperti :

1. Tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dan pertumbuhan jalan;

2. Tidak optimalnya angkutan umum yang melayani wilayah yang tersedia

jaringan jalan di Kabupaten Badung;

3. Kurangnya SDM yang terlatih di masing – masing SKPD untuk

mendukung E – Gov di Kabupaten Badung;

Ketiga permasalahan tersebut dapat menghambat

terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung, yaitu ;

1. Terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan kuantitas

sarana prasarana perhubungan yang memadai, untuk mencapai tujuan

tersebut ditetapkan dua sasaran yaitu semakin lancarnya transportasi

S

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 22

dengan dua indikator sebagai alat ukur capaiannya yaitu jumlah

daerah rawan kemacetan dan tingkat kepadatan lalulintas (v/c r), serta

sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana

perhubungan dengan indikator prosentase persimpangan yang

terpasang traffic light.

2. Terpenuhinya pelayanan umum dibidang perhubungan yang mampu

menunjang dan mendorong peranan sektor lain, untuk mencapai tujuan

tersebut ditetapkan sasaran yaitu meningkatnya pelayanan umum di

bidang perhubungan dengan indikator prosentase kendaraan laik jalan

di Kabupaten Badung sebagai alat ukurnya.

3. Terlaksananya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif yang

mampu berperan optimal sebagai sumber informasi utama, untuk

mencapai tujuan tersebut ditetapkan sasaran meningkatnya

pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dengan 2 indikator yaitu

jumlah pengunjung website Kabupaten Badung dan indikator jumlah

SKPD yang online.

3.1 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA DINAS PERHUBUNGAN,

KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BADUNG

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Komunkasi

dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 dilakukan dengan cara

membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah

ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2015 dengan realisasinya.

Tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 berdasarkan pengukurannya

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 23

Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung Tahun 2015

No. Sasaran

Strategis Indikator Kinerja

Target/

Satuan Realisasi

Capaian

kinerja (%)

1 2 3 4 5 6 1. Semakin lancarnya

transportasi

- Jumlah Daerah

Rawan Kemacetan

- Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C

Ratio)

14 Lokasi

0,60

9

0,61

135,7%

98,3%

2

Meningkatnya

kualitas dan

kuantitas sarana

prasarana perhubungan.

- Prosentase

persimpangan yang

terpasang traffic

light

78,43% 80,39% 102,5%

3. Meningkatnya

pelayanan umum

di bidang

Perhubungan.

- Prosentase

kendaraan laik

jalan di Kabupaten

Badung

- Prosentase

kepuasan masyarakat

terhadap kinerja

pelayanan Dinas

Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kab.

Badung

79,50%

80%

81,72%

73,93%

102,79%

92,44%

4. Meningkatnya

pemanfaatan

teknologi informasi

secara efektif.

- Jumlah

pengunjung

website Kab.

Badung

- Jumlah SKPD yang

online

238.000

orang

53 SKPD

115.111

orang

34 SKPD

48,37%

64,15%

3.2 Analisis Capaian Kinerja

Dengan berakhirnya pelaksanaan RENSTRA 2010 – 2015, Pelaporan

Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 yang disusun tahun 2016

harus menyajikan realisasi pelaksanaan visi dan misi yang dijabarkan

melalui tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap tahunnya dalam

kurun waktu 5 (lima) tahun.

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 24

Sehingga analisis atas capaian kinerja ini menyajikan capaian

tujuan yang ingin dicapai seperti tertuang pada RENSTRA 2010 – 2015 dan

menyajikan capaian setiap pernyataan kinerja yang diperjanjikan melalui

sasaran strategis tahunan dari tahun 2011 – 2015 sesuai hasil pengukuran

kinerja dengan rencana akhir yang ingin dicapai berdasarkan pelaksanaan

program dan kegiatan setiap tahunnya. Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung telah menetapkan target tahunan yang

dituangkan dalam sasaran strategis 2010 – 2015

Hasil analisis masing-masing tujuan, sasaran dan indikator sasaran

secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut :

TUJUAN 1

Terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan kuantitas

sarana prasarana perhubungan yang memadai

Dalam sistem perkotaan setiap tata guna lahan mempunyai

beberapa ciri dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi dalam

perencanaannya, yang mengakibatkan lokasi berbagai kegiatan tidak

berada dalam satu kawasan , sehingga orang harus melakukanperjalanan

untuk dapat melaksanakan kegiatannya. Akibatnya muncul berbagai

pergerakan yang menggunakan jaringan transportasi. Oleh karena itu

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

menetapkan tujuan terwujudnya kelancaran transportasi serta kualitas dan

kuantitas sarana prasarana perhubungan yang memadai. Tujuan tersebut

dicapai melalui 2 (dua) sasaran yaitu sasaran semakin lancarnya

transportasi dan sasaran meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana

prasarana perhubungan. Pada sasaran semakin lancarnya transportasi

digunakan 2 (dua) alat ukur yaitu indikator jumlah Daerah Rawan

Kemacetan dengan kondisi awal tahun 2010 jumlah daerah rawan

kemacetan di kabupaten Badung sebanyak 31 lokasi, kondisi yang

ditargetkan pada akhir RPJMD 2010 – 2015 sebanyak 14 lokasi, dan

indikator Tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) kondisi awalnya (tahun

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 25

2011) 0,85 target akhir RPJMD tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) di

Kabupaten Badung sebesar 0,60.

Sedangkan pada Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas

sarana dan prasarana perhubungan indikator yang digunakan sebagai alat

ukur yaitu Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light dengan

kondisi awal 56, 86% atau 29 simpang yang telah terpasang traffic light dari

51 simpang, sedangkan target akhir RPJMD (2010-2015) adalah sebesar

78,43% atau 40 simpang yang telah terpasang traffic light.

SASARAN 1 : Semakin Lancarnya Transportasi

Sasaran diatas memiliki 2 (dua) indikator kinerja sebagai alat ukur

keberhasilan pencapaian sasaran, indikator tersebut (1) Jumlah Daerah

Rawan Kemacetan, maksud indikator tersebut adalah adanya pengurangan

jumlah daerah rawan kemacetan di Kabupaten Badung dan (2) Tingkat

kepadatan lalu lintas ( V/C Ratio) maksudnya adalah mempertahankan

kapasitas jalan supaya tetap berada pada kapasitas idealnya. Dengan dasar

alat ukur tersebut sudah dapat diukur kelancaran transportasi di

Kabupaten Badung sehingga transportasi bisa berfungsi optimal untuk

kepentingan publik. Capaian masing – masing indikator secara rinci dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 26

Tabel 3.2 Analisis Capaian Sasaran Semakin lancarnya transportasi

No Indikator Sasaran

Capaian kinerja Tahun 2011

Capaian

kinerja

Tahun

2012

Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Tahun 2014 Capaian

Kinerja Tahun 2014

Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Real

isasi

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

1 - Jumlah

Daerah

Rawan

Kemaceta

n

-

100% 96,42% 113,64% 18 14 122% 14 9 135,7%

2 - Tingkat

kepadata

n lalu

lintas

(V/C

Ratio)

-

97,6% 96,42% 101% 0,77 0,73 105% 0,60 0,61 98,3%

Analisis terhadap capaian kinerja masing – masing indikator kinerja

sasaran semakin lancarnya transportasi secara rinci dijelaskan sebagai

berikut :

Indikator 1 : Jumlah Daerah Rawan Kemacetan

Tingginya volume lalu lintas yang

ditimbulkan oleh besarnya pergerakan (mobilitas)

orang dan/atau kendaraan merupakan

kebutuhan turunan (derived demand) yang

diakibatkan oleh adanya upaya pemenuhan kebutuhan utama masyarakat

seperti kebutuhan untuk mencari nafkah (bekerja), rekreasi, sekolah,

belanja maupun kebutuhan sosial lainnya. Dalam realitanya kebutuhan

tersebut tidak atau belum mampu diimbangi dengan ketersediaan (supply)

berupa jaringan jalan sebagai ruang atau media pergerakan kendaraan.

Ketidak seimbangan antara kebutuhan (demand) dan sediaan (supplay)

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 27

akan menimbulkan kepadatan lalu lintas tinggi atau kondisi kemacetan

sehingga permasalahan transportasi tidak mungkin dihindari yang

berakibat terganggunya aktivitas kelancaran transportasi terganggu dan

akhirnya aktivitas mobilitas publik tidak berjalan sebagaimana mestinya. Di

Kabupaten Badung tahun 2010 (kondisi awal) jumlah lokasi rawan

kemacetan sebanyak 31 lokasi, target yag ditetapkan dalam Renstra Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tahun 2010

– 2015 jumlah daerah rawan kemacetan di Kabupaten Badung tahun 2015

sebanyak 14 lokasi.

Berdasarkan tabel 3.2, indikator daerah rawan kemacetan tahun

2015 terealisasi sebesar 9 lokasi melebihi target yang ditetapkan yaitu

sebanyak 14 lokasi sehingga capaian kinerjanya mencapai 135,7%. Faktor

pendukung keberhasilan tersebut adalah melakukan monitoring dan

evaluasi terhadap terlaksananya program / kegiatan pendukung indikator

sesuai dengan yang diusulkan dalam RKA dan telah ditetapkan dalam DPA,

seperti terlaksananya pembangunan pembangunan ATCS (Area Traffic

Control System) tahap II yang bertujuan untuk melakukan pengendalian

lalu lintas secara terkoordinasi pada setiap simpang yang terintegrasi

dengan Ruang Pusat Kendali ( CC Room ) dalam upaya untuk mengurangi

waktu tunggu pada setiap simpang, tahun 2015 jumlah simpang yang

terintergrasi dengan CC Room sebanyak 12 simpang, mengoptimalkan

fungsi forum lalu lintas dan angkutan jalan sebagai wadah koordinasi antar

instansi (seperti Dishub, Kepolisian, Dinas PU, Bappeda, Satpol PP, DKP,

BLH, Organda, Camat, Desa Adat, dan stakeholder lainnya) yang

berkompeten di bidang lalu lintas dan angkutan jalan untuk memecahkan

permasalahan – permasalahan lalu lintas yang terjadi dengan melakukan

tindakan – tindakan antisipasif dan korektif sesuai dengan bidang tugas

dan kewenangan masing – masing dan melakukan pembinaan dan

penyuluhan tentang ketertiban berlalu lintas secara berkala kepada

masyarakat, pelajar dan dunia usaha pariwisata untuk meningkatkan

kepedulian serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas sehingga tingkat

pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan, mengoptimalkan

penerapan Analisis Dampak Lalu lintas (Andalalin) terhadap pembangunan

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 28

pusat – pusat kegiatan baru maupun sebagai evaluasi terhadap pusat –

pusat kegiatan yang sudah beroperasi yang berpotensi menyebabkan

permasalahan lalu lintass dan angkutan jalan yang diakibatkan oleh

adanya bangkitan dan tarikan perjalanan yang terjadi pada lokasi yang

bersangkutan. Dengan demikian capaian kinerja jumlah daerah rawan

kemacetan menjadi capaian tertinggi diantara tahun 2011 – 2015.

Tahun 2012 capaian kinerja terendah dalam 5 tahun yaitu sebesar

96,42% yang berarti tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Faktor –

faktor penyebab kegagalan tersebut adalah kurangnya sarana prasarana

perhubungan, rendahnya disiplin pengguna jalan, kurangnya ruang parkir,

aktivitas lalu lintas yang tinggi pada jam – jam tertentu secara bersamaan,

tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi dengan V/C R 0,81 serta

kurangnya pemasangan traffic light pada persimpangan – persimpangan

jalan di Kabupaten Badung. Langkah – langkah antisipasif yang diambil

untuk perbaikan dan peningkatan kinerja tahun berikutnya adalah

meningkatkan kuantitas dan kualitas perlengkapan jalan sesuai kebutuhan

berdasarkan hasil kajian atau fasibility study, menekan angka pelanggaran

lalu lintas dengan pemasangan fasilitas lalu lintas dan penempatan petugas

lalu lintas yang terlatih, pemasangan rambu parkir disisi kiri/kanan jalan,

meningkatkan fungsi warning light menjadi traffic light, dilakukan rekayasa

lalu lintas dengan melakukan perubahan arus kendaraan pada simpang

yang terlalu dekat dengan simpang berikutnya dan membuat terobosan

inovatif untuk mengatasi kemacetan di wilayah Badung Selatan dengan

pembentukan UPT LLA Badung Selatan. Tahun 2013 capaian kinerja pada

indikator jumlah daerah rawan kemacetan mencapai 113, 64% yang berarti

melebihi target yang telah ditetapkan.

Tahun 2014 capaian kinerjanya sebesar 122% dengan realisasi 14

lokasi yang berarti sudah mencapai target yang ditetapkan tahun 2015,

faktor – faktor yang mendukung keberhasilan tersebut adalah tahun 2014

telah dibangun Tol diatas perairan dan pembangunan simpang tidak

sebidang berupa underpass untuk menangani titik titik rawan macet pada

simpang Dewa Ruci dan simpang Patung ngurah Rai, Dinas Perhubungan

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 29

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung membangun ATCS (Area

Traffic Control System) untuk melakukan pengendalian lalu lintas secara

terkoordinasi pada 5 (lima) simpang yang terintegrasi dengan Ruang Pusat

Kendali ( CC Room ) dalam upaya untuk mengurangi waktu tunggu pada

kelima simpang tersebut, optimalisasi operasional APILL, bekerja sama

dengan pihak swasta dalam mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir

diluar badan jalan, melakukan rekayasa lalu lintas, bekerja sama dengan

instansi terkait memperbaiki geometri simpang untuk meningkatkan

kapasitas simpang serta menyediakan fasilitas pelayanan pajalan kaki

seperti trotoar. Berikut perkembangan jumlah daerah rawan kemacetan

di Kabupaten Badung tahun 2011 – 2015.

Tabel 3.3

Perkembangan realisasi Jumlah Daerah Rawan Kemacetan

tahun 2011 – 2015

No Daerah

Rawan

Kemacetan

TH

2011

TH

2012

TH

2013

TH

2014

TH

2015

TOTAL

Lokasi

1. Jumlah

Daerah

Rawan

Kemacetan

29 28 19 14 9 22

lokasi

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 30

Grafik Jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung

Tahun 2011 – 2015

Tabel 3.4 menunjukkan target dan realisasi Daerah Rawan Kemacetan

Tabel 3.4 Target Dan Realisasi Penurunan Daerah Rawan Kemacetan

No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi

Awal

2012 2013 2014 2015

Target Realis

asi

Targ

et

Realisa

si Target Realisasi

Target

akhir

31 27 28 22 19 18 14 14

Kecamatan Kuta

1 Perempatan Temacun , Kec. Kuta

2 Jalan Legian , Kec. Kuta

3 Hard Rock , Kec. Kuta

4 Bemo Corner , Kec. Kuta

5 Pantai Kuta , Kec. Kuta

6 Jalan Legian Kaja , Kec. Kuta x x

7 Dewa Ruci , Kec. Kuta x x x x

8 Selatan Bose , Kec. Kuta x x x x x x

9 Krisna Tuban , Kec. Kuta x x x x

10 Joger , Kec. Kuta

11 Kuta squer, Kec. Kuta x x x x

12 Centro , Kec. Kuta x x x x

13 Perempatan Jalan Kediri Kubu Anyar ,

Kec. Kuta

14 Pertigaan Br. Semer , Kec. Kuta x x x x

15 Perempatan Peti tenget , Kec kuta x x

0

5

10

15

20

25

30

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Target 29 27 22 18 14

Realisasi 29 28 19 14 9

Axi

s Ti

tle

Chart Title

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 31

No Daerah Rawan Kemacetan Kondisi

Awal

2012 2013 2014 2015

Target Realis

asi

Targ

et

Realisa

si Target Realisasi

Target

akhir

31 27 28 22 19 18 14 14

16 Simpang Rumah makan Bu Tinuk

Kecamatan Kuta Utara

17 Perempatan Kerobokan , Kec. Kuta Utara

18 Pertigaan dalung utara / Bangsal , Kec.

Kuta Utara

19 Pertigaan Camat kuta Utara

20 Pertigaan Tibu Beneng menuju Canggu ,

Kec. Kuta Utara

Camat Kuta Selatan

21 Simpang Mc. D Unud , Kec. Kuta Selatan x x

22 POM Bensin Unud , Kec kuta Selatan

23 Pertigaan 741 , Kec. Kuta Selatan x x

24 LP Kerobokan Mertanadi, Kec. Kuta x x

25 Pasar Jimbaran , Kec. Kuta Selatan x x

26 Jl. Kemayoran , Tuban , Kec. Kuta

Selatan

x x x x x x

Kecamatan Mengwi

27 Pertigaan Kapal , Kec. Mengwi x x x x

28 Pasar Beringkit , Kec. Mengwi x x x x

29 Pasar sempidi , Kec. Mengwi x x x x

30 Perempatan Lukluk , Kec. Mengwi x x x x

Kecamatan Abiansemal

31 Pertigaan Pasar Mambal , Kec.

Abiansemal

Kecamatan Petang - - - - - -

Jumlah 4 3 6 9 1 5

( Tanda X menunjukkan lokasi yang ditargetkan dan lokasi yang terealisasi )

Indikator 2 : Tingkat Kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio)

Sebagaimana teori dalam ilmu ekonomi maupun teori – teori yang

lain, bahwa kondisi ideal akan tercapai apabila antara sediaan (supply)

dan permintaan (demand) dalam kondisi yang seimbang. Demikian juga

dalam bidang lalu lintas, apabila supplay “dalam hal ini adalah

ketersediaan ruang/jaringan jalan” lebih

besar atau seimbang dengan demand

“dalam hal ini adalah volume lalu lintas

„, maka akan terjadi lalu lintas yang

lancar. Namun di Kabupaten Badung

khususnya di wilayah Badung Selatan

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 32

terjadi kondisi sebaliknya sehingga menyababkan kinerja jaringan jalan

yang diukur dengan indikator V/C Ratio jalan menjadi tinggi.

Berdasarkan tabel 3.2, Kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) pada rata

rata ruas jalan di Kabupaten Badung tahun 2015 sebesar 0,61 dengan

capaian 98,3%, tidak mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 0,60.

Penyebabnya kondisi jaringan jalan di Kabupaten Badung, manakala

supplay (jaringan jalan) sudah tidak mungkin lagi dikembangkan karena

alasan – alasan seperti tidak tersedianya lagi lahan, harga lahan mahal

dan lain sebagainya sedangkan pertumbuhan kendaraan meningkat

dengan cepat serta kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan

angkutan umum yang telah disediakan. maka satu – satunya alternatif

yang dapat dikembangkan adalah dengan menerapkan TDM (Tansport

Demand Manajemen) yang bertujuan meningkatkan efisiensi efektivitas

sistem transportasi dengan mempertimbangkan kondisi dan keterbatasan

yang ada.

Upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio)tahun

2015 dengan melakukan beberapa strategi yaitu strategi peningkatan

pemanfaatan asset dengan metode penyebaran lalu lintas puncak

dengan melakukan pembedaan ketersediaan tempat parkir, metode

okupansi kendaraan dengan melakukan prioritas parkir, dan melakukan

strategi Batasan fisik dengan metode pembatasan ruang dengan teknik

batasan akses, pengaturan lampu lalu lintas serta metode pembatasan

parkir dengan melakukan batasan ruang parkir.

Cepatnya pertumbuhan kendaraan dan lambatnya pertumbuhan

jalan serta belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan angkutan

umum yang melayani wilayah yang tersedia jaringan jalan sehingga

penggunaan kendaraan pribadi meningkat. Hal tersebut menyebabkan

V/C ratio setiap tahunnya tidaklah stabil, seperti analisis capaian kinerja

tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) periode Renstra tahun 2010 –

2015 dibawah ini :

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 33

Kondisi awal Renstra tahun 2011 realisasi tingkat kepadatan lalu

lintas (V/C Ratio) pada rata –rata ruas jalan di Kabupaten Badung

sebesar 0,85 dengan capaian 97,6% dibandingkan target yang ditetapkan

pada tahun yang bersangkutan sebesar 0,83 yang artinya tidak mencapai

target. Hal ini disebabkan karena kondisi lebar jalan rata - rata ruas

jalan tidak sesuai dengan meningkatnya volume kendaraan ditambah

lagi dengan kurangnya pemahaman masyarakat pengguna jalan

mengenai tertib lalu lintas sehingga banyak terjadi pelanggaran -

pelanggaran lalu lintas. Kondisi tingkat pelayanan jalan tahun 2011

berada pada level E ring (0,85 – 1,00) volume lalu lintas mendekati /

berada pada kapasitas arus tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti.

Tingginya angka V/C Ratio pada awal tahun 2011 menunjukkan bahwa

kinerja lalu lintas di kabupaten Badung masih buruk, kondisi inilah yang

harus diperbaiki selama kurun waktu lima tahun kedepan. Untuk

mengatasi masalah tersebut Dinas Perhubungan Kabupaten Badung

melakukan upaya – upaya antara lain meningkatkan kapasitas jalan

dengan melakukan monitoring pengawasan dan ketertiban perparkiran,

menerapkan pelarangan parkir di badan jalan sehingga kapasitas jalan

tetap optimal dengan mengurangi hambatan – hambatan samping jalan,

pengadaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas), pemeliharaan APILL,

melakukan sosialisasi tertib lalu lintas pada anak – anak usia sekolah

setingkat SMU.

Tahun 2012 Tingkat kepadatan Lalu Lintas (V/C Ratio) pada

rata – rata ruas jalan di Kabupaten Badung sebesar 0,81 tingkat

pelayanan jalan berada pada level D ring (0, 75 – 0,84) arus mendekati

tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan V/C masih dapat ditolerir,

target yang ditetapkan tahun 2012 tingkat kepadatan lalu lintas (V/C R)

sebesar 0,80 tidak tercapai. Kegagalan pencapaian target dikarenakan

kapasitas beberapa ruas jalan di kabupaten Badung tidak sebanding

volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut terutama pada ruas

ruas jalan di Kecamatan Kuta, ruas – ruas jalan di kecamatan Kuta

memiliki lebar jalan rata – rata 6 – 7 meter dengan geometrik simpang

yang kurang bagus (memiliki radius tikungan kecil) sehingga kapasitas

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 34

ruas jalan dan simpang yang ada relatif kecil. Dengan meningkatnya

kunjungan wisatawan ke wilayah kuta sudah tentu diikuti dengan

peningkatan volume lalu lintas yang menyebabkan rata – rata V/C Ratio

di kawasan kuta menjadi tinggi, terbatasnya lahan untuk ruang parkir di

wilayah kuta menyebabkan parkir kendaraan bermotor masih

memanfaatkan badan jalan (on street parking) yang dapat mengurangi

lebar efektif jalan yang mengakibatkan hambatan laju kendaraan dan

penurunan kecepatan rata – rata pada ruas jalan yang bersangkutan.

Terjadinya banyak pelanggaran lalu lintas pada rata – rata ruas jalan

seperti parkir sembarangan, mengabaikan rambu yang terpasang,

angkutan umum menaikkan atau menurunkan penumpang tidak pada

tempatnya, penggunaan trotoar tidak sesuai fungsinya. Mengatasi

masalah tersebut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

melakukan upaya upaya untuk mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas

(V/C R) dengan melakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan

kewenangan Dishub. Adapun rekayasa lalu lintas yang dilakukan adalah

mempertahankan kapasitas jalan supaya tetap berada pada kapasitas

idealnya seperti membatasi jumlah dan / atau mengkanalisasi akses

yang masuk ke jalan utama untuk mengurangi hambatan lalu lintas

pada ruas jalan yang bersangkutan, melarang parkir di tepi jalan,

perubahan arus lalu lintas dari lalu lintas 2 arah (two way traffic)

menjadi 1 arah (one way traffic), mengatur peruntukan lahan di kanan

kiri jalan, meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan menekan

permintaan (demand) lalu lintas atau jumlah kendaraaan yang masuk ke

ruas jalan atau kawasan tertentu dengan larangan masuk kendaraan bus

yang panjangnya diatas 7 meter dan kendaraan barang dengan JBB

diatas 5 ton memasuki kawasan Kuta.

Tingkat kepadatan lalu lintas di Kabupaten Badung tahun

2013 berada pada level C ring 0,45 – 0,74 berarti arus stabil, tetapi

kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam

memilih kecepatan, kondisi ini dikarenakan Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung berhasil merealisasikan

V/C ratio pada rata rata ruas jalan di Kabupaten Badung menjadi

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 35

sebesar 0,62 dari target yang ditetapkan tahun 2013 sebesar 0,78 dengan

capaian kinerja 101%. Upaya – upaya yang dilakukan Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung untuk

mencapai capaian tersebut adalah dengan mengatur dan

menyaderhanakan lalu lintas dengan melakukan pemisahan terhadap

tipe, kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda untuk meminimumkan

gangguan terhadap lalu lintas serta melakukan optimalisasi ruas jalan

dengan menentukan fungsi dari jalan dan kontrol terhadap aktivitas –

aktivitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan. Selain upaya – upaya

tersebut keberhasilan tersebut juga didukung oleh adanya pembangunan

Jalan Diatas Perairan (JDP) dan pembangunan underpass di wilayah

Badung Selatan.

Tahun 2014 ditetapkan target kepadatan lalu lintas (V/C R)

sebesar 0,77 terealisasi 0,73 dengan capaian 105%. Keberhasilan

tersebut tidak lepas dari upaya upaya yang dilakukan Dishubkominfo

Kabupaten Badung untuk menurunkan tingkat kepadatan lalu lintas

dengan mengembangkan lokasi – lokasi kantong parkir yang berpotensi

sebagai parkir di luar badan jalan (off street parking) baik yang dikelola

pemerintah maupun swasta, pemasangan drop zone, meningkatkan

penyediaan fasilitas pejalan kaki seperti trotoar, meningkatkan kwalitas

dan kwantitas APILL.

Berikut ini perkembangan realisasi Tingkat kepadatan lalu

lintas (V/C Ratio) di Kabupaten Badung yang berhasil dicapai tahun

2011 – 2015 seperti pada tabel 3.5 berikut :

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 36

Tabel 3.5

Perkembangan realisasi Tingkat Kepadatan Lalu lintas ( V/C Ratio )

tahun 2011 – 2015

No Tingkat

Kepadatan

Lalu lintas

(V/C

Ratio)

TH

2011

TH

2012

TH

2013

TH

2014

TH

2015

TOTAL

Lokasi

1. Tingkat

kepadatan

lalu lintas

(V/C

Ratio)

0,85 0,81 0,62 0,73 0,61 0,61

Grafik Tingkat kepadatan lalu linas ( V/C Ratio ) pada ruas jalan di

Kabupaten Badung Tahun 2011 – 2015

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

Th. 2011

Th. 2012

Th. 2013

Th. 2014

Th. 2015

Target

Realisasi

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 37

Tabel 3.6

Akumulasi Capaian Sasaran Semakin lancarnya transportasi dibandingkan

dengan target akhir Renstra tahun 2015

No Indikator Sasaran Kondisi

awal

Rencana

Kinerja s/d

tahun 2015

Realisasi

Kinerja s/d

tahun 2015

PersentaseCapaian

Kinerja (%)

1 2 3 4 5 6

1 Jumlah Daerah

Rawan

Kemacetan

31 14 9 135,7

2 Tingkat

kepadatan lalu

lintas (V/CRatio )

0,85 0,60 0,61 98,3

Berdasarkan tabel 3.6, sasaran Semakin lancarnya transportasi

sampai akhir tahun renstra mencapai 117%. Capaian kinerja masing –

masing indikatornya sebagai berikut, Indikator kinerja daerah rawan

kemacetan mencapai 135,7 melebihi target yang direncanakan. Kondisi

awal jumlah Daerah Rawan Kemacetan di Kabupaten Badung 31 lokasi,

sampai dengan akhir tahun 2015 jumlah Daerah Rawan Kemacetan di

Kabupaten Badung masih tersisa 9 lokasi sehingga jumlah lokasi rawan

kemacetan yang berhasil dikurangi dalam kurun waktu 5 tahun Tahun

Anggaran 2011 – 2015 sebanyak 22 lokasi. Dengan demikian Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika telah berhasil mengurangi lokasi

lokasi rawan kemacetan pada ruas - ruas jalan di Kabupaten Badung

dengan signifikan selama 5 tahun.

Program yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian kinerja

Jumlah daerah rawan kemacetan tahun 2015 sebanyak 4 program yang

didukung oleh 23 kegiatan yaitu Program Pembangunan Prasarana dan

fasilitas perhubungan terdiri dari 14 kegiatan, program peningkatan

pelayanan angkutan terdiri dari 7 kegiatan, program peningkatan kualitas

sumber daya manusia terdiri dari 1 kegiatan, program peningkatan sarana

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 38

dan prasarana aparatur terdiri dari 1 kegiatan dengan total pagu Rp

24.169.112.800,-

Sedangkan pada indikator Kepadatan lalu lintas (V/C R) pada rata

rata ruas jalan di Kabupaten Badung tahun 2015 target yang telah

ditetapkan sebesar 0,60 terealisasi sebesar 0,61 dengan capaian 98,3 yang

berarti tidak mencapai target. Akan tetapi dilihat dari kondisi awal tingkat

kepadatan lalu lintas sebesar 0,85 mengalami penurunan yang signifikan

dalam lima tahun sehingga akhir periode Renstra terealisasi 0,61.

Penurunan tersebut menunjukkan bahwa Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung telah melaksanakan tugasnya

meskipun fakta kondisi lalu lintas di Kabupaten Badung menunjukkan

ketidak seimbangan antara supplay dan demand.

Program yang memiliki kontribusi terhadap pencapaian kinerja

tingkat kepadatan lalu lintas (V/C Ratio) tahun 2015 sebanyak 2 program

yang didukung oleh 2 kegiatan yaitu Program Pembangunan Prasarana dan

fasilitas perhubungan terdiri dari 1 kegiatan, program peningkatan

pelayanan angkutan terdiri dari 1 kegiatan dengan total pagu Rp

24.169.112.800,-

SASARAN 2 : MENINGKATNYA KUALITAS DAN KUANTITAS SARANA PRASARANA PERHUBUNGAN

Peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana prasarana perhubungan

memegang peranan penting didalam menunjang keselamatan dan

kenyamanan serta kelancaran transportasi darat guna mewujudkan

transportasi yang andal, aman, nyaman dan efektif. belum lagi banyaknya

persimpangan yang merupakan pertemuan arus lalu lintas dari beberapa

arah turut memberikan kontribusi pada kemacetan lalu lintas yang ada

sehingga membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat.

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 39

Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran 2 :

Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana perhubungan

No

Indikator Sasaran

Capaian kinerja Tahun 2011

Capaian

kinerja

Tahun

2012

Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Tahun 2014 Capaian

Kinerja Tahun 2014

Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015

Targe

t

Realisa

si

Targe

t

Real

isasi

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

1 - Prosentase

persimpang

an yang

terpasang

traffic light

96,8% 100,02

%

100,02% 72,54

%

76,47% 105% 78,4

3%

80,3

9

102,5%

Analisis terhadap capaian kinerja pada indikator kinerja sasaran

prosentase persimpangan yang terpasang traffic light secara rinci

dijelaskan sebagai berikut :

Indikator 3 : Prosentase persimpangan yang terpasang traffic light

Persimpangan merupakan simpul pada

jaringan jalan dimana jalan – jalan

bertemu dan lintasan kendaraan

berpotongan. Dalam upaya

meningkatkan kelancaran arus lalu

lintas, mengurai kemacetan dan

mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan

dan persimpangan, dilakukan

optimalisasi kinerja persimpangan dengan melakukan pemasangan traffic

light pada simpang – simpang prioritas. Di Kabupaten Badung terdapat 51

simpang prioritas yang rencananya terpasang traffic light. Tahun 2010 dari

jumlah simpang tersebut 56,86% atau 29 simpang telah terpasang traffic

light, simpang belum terpasang traffic light sebanyak 22 simpang (43,14%).

Pada Renstra 2010 – 2015 mengingat pentingnya pemasangan traffic light

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 40

untuk mengatasi kemacetan yang semakin meningkat Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung menjadikan prosentase

persimpangan terpasang traffic light sebagai indikator dengan target pada

akhir periode Renstra 78,43% persimpangan telah terpasang traffic light

sehingga dalam 5 tahun terjadi peningkatan sebesar 11 simpang terpasang

traffic light atau dari kondisi awal 29 simpang menjadi 40 simpang

terpasang traffic light diakhir peroade Renstra 2010 – 2015.

Berdasarkan tabel 3.7 prosentase persimpangan yang terpasang

traffic light terealisasi 80,39% melampaui target yang ditetapkan yaitu

78,43% dengan capaian kinerja 102,5% yag berati rencana meningkatkan

jumlah simpang yang terpasang traffic light dari 11 simpang terealisasi

menjadi 12 simpang dengan demikian jumlah simpang yang telah terpasang

traffic light dari kondisi awal tahun 2010 hingga akhir periode Renstra

tahun 2015 jumlah simpang yang terpasang traffic light sebanyak 41

simpang. Capaian kinerja tersebut disebabkan karena tahun 2015 Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika melakukan pemasangan traffic

light pada 2 simpang yaitu Simpang 4 Jl. Tangkuban Perahu – Br.

Pengubengan Kuta Utara dan pada simpang 4 Jl. Uluwatu – Jl. Wanagiri

Jimbaran Kuta Selatan.

Tahun 2011 prosentase simpang yang terpasang traffic light sebesar

60,78% jumlah simpang yang terpasang traffic light meningkat 2 (dua)

simpang yaitu simpang sunset barat di kecamatan Kuta dan simpang

Simpang 4 Kali Uluwatu, mencapai target yang ditetapkan yaitu 60,78%,

dengan capaian 100%. Dengan demikian jumlah simpang yang terpasang

traffic light di Kabupaten Badung sebanyak 31 buah dikarenakan adanya

peningkatan pemasangan traffic light pada 2 simpang dengan lokasi seperti

tersebut diatas.

Tahun 2012 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung menargetkan pemasangan traffic light pada 1 (satu)

persimpangan yaitu pada simpang Polres Badung Mengwi sehingga tahun

2012 persimpangan yang terpasang traffic light terealisasi 62,75 sesuai

target yang ditetapkan yaitu 62,74 dengan capaian sebesar 100,02%

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 41

sehingga jumlah simpang yang terpasang traffic light tahun 2012 sebanyak

32 simpang.

Tahun 2013 realisasi persimpangan yang terpasang traffic light

sebesar 66,67% sesuai target yang ditetapkan sebesar 66,66% dengan

capaian 100,02%. Upaya – upaya yang dilakukan adalah dengan

melakukan pemasangan traffic light pada 2 (dua) simpang yang telah

ditetapkan yaitu Simpang 3 Terminal sisis barat Kecamatan Mengwi dan

Simpang 4 Angantaka Kecamatan Abiansemal sehingga akumulasi jumlah

simpang yang terpasang di Kabupaten Badung sebanyak 34 simpang.

Capaian kinerja tertinggi dicapai tahun 2014 yaitu sebesar 105%

dengan realisasi 76,47% melampaui target yang ditetapkan yaitu 72, 54% .

Capaian ini disebabkan karena pada tahun 2014 Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah memasang traffic

light pada 5 simpang berlokasi pada Simpang Tiga Banjar Anyar Kaja

Kerobokan di Kecamatan Kuta Utara, Simpang 4 Batu Bolong Kecamatan

Kuta Utara, Simpang 4 Pereranan Kecamatan Mengwi, Simpang 4 Br.

Sanggulan Abianbase Kecamatan Mengwi, Simpang 4 Pasar Penarungan

Kecamatan Mengwi, sehingga tahun 2014 Jumlah simpang yang terpasang

traffic light sebanyak 39 simpang sedangka target yang ingin dicapai pada

akhir periode Renstra 2010-2015 sebanyak 80,39% atau 40 persimpangan

di Kabupaten Badung telah terpasang traffic light, dengan demikian dalam

lima tahun jumlah persimpangan telah terpasang traffic light meningkat

signifikan dengan capaian 102, 5 % lebih rendah dari tahun 2014 yaitu

sebesar 105%, kondisi ini disebabkan karena tahun 2014 target

persimpangan yang terpasang traffic light pada akhir periode Renstra telah

tercapai sebesar 97,5% sehingga dibutuhkan 2,5% atau satu persimpangan

terpasang traffic light untuk memenuhi target akhir Renstra namun Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung telah

berhasil melampaui target dengan melakukan pemasangan traffic light pada

dua persimpangan di Kabupaten Badung sehingga dalam 5 tahun

persimpangan yang terpasang traffic light di Kabupaten Badung meningkat

signifikan,

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 42

Berikut ini perkembangan realisasi prosentase persimpangan yang

terpasang traffic light tahun 2011 – 2015 seperti pada tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8

Perkembangan realisasi prosentase persimpangan yang terpasang traffic

light tahun 2011 – 2015

No Persimpangan

yang

terpasang

traffic light

TH

2011

TH

2012

TH

2013

TH

2014

TH

2015

TOTAL

Lokasi

1. Prosentase

persimpangan

yang

terpasang

traffic light

58,82 62,75 66,67 76,47 80,39 80,39

Jumlah persimpangan yang terpasang traffic light tahun 2012 s/d

tahun 2015 seperti dalam tabel 3.9 dibawah ini :

Tabel 3.9

Data Persimpangan di Kabupaten Badung yang terpasang Traffic Light

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2012 2013 2014 2015

Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

Realisasi

100,2 % 66,66% 66,67% 72,54% 76,47% 78,43% 80,39

Kecamatan Kuta

1 Simpang dewa ruci X X X X X X X

2 Simpang Sunset Road – Dewi Sri X X X X X X X

3 Jl. Pratama – Jl. By Pass Ngurah Rai X X X X X X X

4 Simpang 4 Silitiga X X X X X X X

5 Simpang 3 Tuban X X X X X X X

6 Simpang 3 Ngurah Rai X X X X X X X

7 Simpang 4 Kalianget X X X X X X X

8 Simpang 4 Patih Jelantik X X X X X X X

9 Simpang 4 Jl. Raya Kuta (Sun Set ) X X X X X X X

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 43

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2012 2013 2014 2015

Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

Realisasi

10 Simpang 4 jl. Kunti X X X X X X X

11 Simpang 4 Jl. Merta Nadi X X X X X X X

12 Simpang 4 jl. Melasti X X X X X X X

13 Simpang 3 Kuta Galeri X X X X X X X

14 Depan central Parkir/ Jl. Raya Kuta

15 Simpang 3 Oberoi X X X X X X X

16 Simpang 3 Br. Semer X X X X X X X

17 Simpang Sunset Barat

18 Simpang Arjuna Seminyak

Kecamatan Kuta Utara

19 Simpang 3 Br. Anyar Kaja x x x x

20 Simpang 4 Peti Tenget X X X X X X X

21 Simpang 4 Pasar Kerobokan X X X X X X X

22 Simpang 3 Setia Budi X X X X X X X

23 Simpang 4 Jl Tangkuban Perahu –Br. Pengubengan

X X

24 Simpang 3 Gatsu barat X X X X X X

25 Simpang Dalung – Padang Luwih X X X X X X

26 Simpang 4 Batu Bolong X X x x

Kecamatan Kuta Selatan

27 Simp.4 Jl.By Pass I Gst Ngr Rai menuju Perum Taman Geriya

X X X X X X X

28 Simpang 3 Jimbaran/ Kedonganan X X X X X X

29 Simpang 4 Kali Uluwatu X X X X X X

30 Simpang 4 Unud X X X X X X

31 Taman Griya Nusa Dua X X X X X X

32 Simpang 3 Kediri X X X X X X

33 Simpang 4 Jl. Uluwatu – Jl. Wanagiri Jimbaran

X X

Kecamatan Mengwi

34 Simpang 4 lukluk X X X X X X

35 Simpang 3 Puspem Sempidi X X X X X X

36 Simpang 3 Pasar Sempidi X X X X X X

37 Simpang 3 kapal X X X X X X

38 Pasar Sempidi X X X X X X

39 Simpang 3 Pasar Beringkit

40 Simpang 4 Camat Mengwi X X X X X X

41 Simpang Polres Badung Mengwi X X X X X X

42 Simpang 4 Pasar Penarungan X X X X

43 Simpang 3 Den Kayu

44 Simpang 3 Terminal sisi barat X X X X X X

45 Simpang 4 Pererenan X X X X

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 44

No Persimpangan yang

Terpasang Traffic Light

2012 2013 2014 2015

Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target

Realisasi

46 Simpang 4 Br. sanggulan X X X X

Kecamatan Abiansemal

47 Simpang 4 Angantaka X X X X

48 Simpang 3 Sedang

49 Simpang 3 Darmasaba

50 Simpang 3 Abiansemal

51 Simpang 3 Mambal

Jumlah 32 34 34 37 39 40 41

( Tanda X menunjukkan lokasi – lokasi yang menjadi target dan

terealisasi sesuai target.)

Grafik 3.3 Perkembangan Realisasi Prosentase persimpangan yang

terpasang traffic light.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun

kelima (tahun 2015) dibandingkan rencana strategis yang tercantum

dalan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Th. 2011, 58.82

Th. 2012, 62.75

Th. 2013, 66.67

Th. 2014, 76.47

Th. 2015, 80.39

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 45

Tabel 3.10

Akumulasi Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana

prasarana perhubungan dibandingkan dengan target akhir Renstra 2015

No Indikator Sasaran Kondisi

awal

Rencana

Kinerja s/d

tahun 2015

Realisasi

Kinerja s/d

tahun 2015

PersentaseCapaian

Kinerja (%)

1 2 3 4 5 6

1 Prosentase

persimpangan

yang terpasang

traffic light

56,86% 78,43% 80,39% 102,5%

Tabel 3.10 menunjukkan akumulasi persimpangan yang terpasang

traffic light dari kondisi awal 56,86% atau 29 persimpangan terpasang

traffic light hingga kondisi akhir Renstra tahun 2015 meningkat menjadi

80,39% dengan peningkatan 12 simpang terpasang traffic light sehingga

Jumlah Simpang terpasang traffic light di Kabupaten Badung menjadi 41

simpang.

Program yang mendukung terwujudnya capaian kinerja ini antara

lain : Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan dengan

pagu anggaran Rp 1.709.202.700,- dengan kegiatan yang memberikan

kontribusi mempengaruhi pencapaian kinerja diantaranya : (1) Pengadaan

dan pemasangan traffic light dan warning light di Kabupaten Badung, (2)

Pemeliharaan traffic light dan warning light di Kabupaten Badung.

TUJUAN 2

Terpenuhinya pelayanan umum dibidang perhubungan yang mampu

menunjang dan mendorong peranan sektor lain

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan

pelayanan umum di bidang perhubungan, Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung memberikan pelayanan untuk

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 46

meningkatkan keselamatan penumpang kendaraan transportasi umum

dengan menekan kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kerusakan teknis

pada kendaraan tersebut, pelayanan tersebut merupakan pelayanan

pengujian kendaraan bermotor yang gunanya untuk mengetahui kelaikan

pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang. Tujuan

pelayanan pengujian kendaraan bermotor selain untuk mengetahui

kelaikan kendaraan juga diharapkan untuk dapat menjaga lingkungan dari

kerusakan yang diakibatkan oleh polusi udara dari gas buang kendaraan

tersebut.

Dalam pelaksanaan pelayanan tersebut untuk mengetahui

keluhan masyarakat serta memenuhi harapan masyarakat terhadap kinerja

petugas pelayanan di Bidang Teknik Pengujian dan Perawatan Kendaraan

Bermotor, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Badung memandang perlu melaksanakan survei kepuasan masyarakat

pada pengguna layanan tersebut.

SASARAN 3 : MENINGKATNYA PELAYANAN UMUM DI BIDANG PERHUBUNGAN.

Sasaran diatas merupakan langkah pencapaian terpenuhinya

pelayanan umum dibidang perhubungan yang mampu menunjang dan

mendorong peranan sektor lain, mengingat masih banyaknya keluhan

masyarakat terhadap pelayanan umum yang dilakukan oleh aparatur

pemerintahan. Sebagai alat ukur keberhasilan sasaran meningkatnya

pelayanan umum di bidang perhubungan indikator pendukungnya adalah

(1) Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung, kendaraan yang

dimaksud adalah kendaraan transportasi umum seperti mobil penumpang

umum, mobil bus dan mobil barang yang melaksanakan pengujian

kendaraan jumlah kendaraan yang beroperasi dalam keadaan laik jalan

adalah banyaknya kendaraan wajib uji yang telah diuji dan dinyatakan

memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan . Sedangkan komponen yang

diuji meliputi body mobil, kaca mobil, ruang kemudi, roda, dan (2) indikator

Prosentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 47

Tabel 3.11 Analisis Pencapaian Sasaran 3, Meningkatnya pelayanan umum di

bidang perhubungan

No

Indikator Sasaran

Capaian kinerja Tahun 2011

Capaian

kinerja

Tahun

2012

Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Tahun 2014 Capaian

Kinerja Tahun 2014

Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015

Target Realisa

si

Target Realisa

si

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

1 - Prosentase

kendaraan

laik jalan di

Kabupaten

Badung

108,2% 109,4% 111,12% 75,89% 76,15

%

100,3

%

79,50

%

81,72

%

102,79

%

2 - Prosentase

kepuasan

masyarakat

terhadap

kinerja

pelayanan

Dinas

Perhubunga

n,

Komunikasi

dan

Informatika

Kab.

Badung

0 0 0 0 0 0 80% 73,93

%

92,444

%

Analisis terhadap capaian kinerja masing – masing indikator kinerja

sasaran semakin lancarnya transportasi secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

INDIKATOR 4 : PROSENTASE KENDARAAN LAIK JALAN DI KABUPATEN BADUNG

Kondisi awal yaitu akhir tahun 2010

prosentase kendaraan laik jalan di Kabupatn

Badung sebesar 66,46% dari 15.747 unit

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 48

kendaraan wajib uji di Kabupaten Badung, berdasar tabel 3.11 tahun

2011 prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung terealisasi

72,72% melampaui target yang ditetapkan yaitu 67,22% dengan capaian

108,2%. Dengan demikian jumlah kendaraan transportasi umum yang laik

jalan di Kabupaten Badung sebanyak 13.232 unit.

Tahun 2012 prosentase kendaraan yang laik jalan di Kabupaten

Badung 75,19% melampaui target yang ditetapkan yaitu 68,67% dengan

capaian 109,4%. Dengan demikian jumlah kendaraan laik jalan di

Kabupaten Badung sebanyak 15.878 unit mengalami peningkatan 16,7%

dibandingkan tahun 2011.

Tahun 2013 prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung

terealisasi 77,92% melampaui target yang ditetapkan yaitu 70,12% dengan

capaian 111,12%. Dengan demikian Jumlah kendaraan laik jalan di

Kabupaten Badung sebanyak 17.655 meningkat 10% dibandingkan tahun

2012.

Tahun 2014 prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung

terealisasi 76,15% melampaui target yang ditetapkan yaitu 75,89% dengan

capaian 100,3%. Dengan demikian jumlah kendaraan laik jalan di

kabupaten Badung stahun 2014 sebanyak 19066 unit meningkat 5,6% di

bandingkan tahun 2013.

Tahun 2015 prosentase kendaraan laik jalandi Kabupaten Badung

terealisasi 81,72% melampaui target yang ditetapkan yaitu 79,50% dengan

capaian 102,79%. Dengan demikian pada akhir periode Rentra tahun 2015

jumlah kendaraan transportasi umum yang laik jalan di Kabupaten Badung

sebanyak 20.490 unit meningkat 6,9% dibandingkan tahun 2014.

Prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung dalam 5

tahun meningkat secara signifikan dengan capaian kinerja tertinggi dicapai

tahun tahun 2013 dengan capaian 111,12% dan capaian terendah terjadi

tahun 2015 dengan capaian 102,79%. Menurunnya capaian kinerja tahun

2015 di bandingkan tahun 2014 disebabkan karena berkurangnya uji

pertama kendaraan bermotor, meningkatnya kendaraan yang numpang uji

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 49

keluar dibandingkan dengan kendaraan yang numpang uji masuk serta

banyaknya kendaraan yang tidak melakukan uji berkala tepat waktu.

Upaya - upaya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung dengan meningkatkan kemampuan SDMnya dalam

memberikan pelayanan seperti mengikut sertakan staf Bidang TPPK dalam

diklat dasar PKB, diklat administrasi PKB, diklat Pemeliharaan dan

Perawatan Alat Uji, meningkatkan disiplin, tanggung jawab serta kesopanan

dan keramahan petugas dalam memberikan pelayanan, memberikan

kewajaran kesesuaian biaya untuk mendapatkan pelayanan, serta

melaksanakan perawatan sarana dan prasarana pengujian kendaraan

bermotor khususnya peralatan mekanis yang berada di dalam Balai

Pengujian Kendaraan Bermotor, menyiapkan bahan pengendalian

kelayakan sarana uji termasuk pemantaua analisis dan penilaian terhadap

pengoperasian sarana uji kendaraan bermotor.

Berikut ini perkembangan realisasi prosentase kendaraan laik jalan

di Kabupaten Badung tahun 2011 – 2015 seperti pada tabel 3.12 berikut :

Tabel 3.12

Perkembangan realisasi prosentase kendaraan laik jalan di Kabupaten

Badung tahun 2011 – 2015

No Prosentase

kendaraan

laik jalan

di

kabupaten

Badung

TH

2011

TH

2012

TH

2013

TH

2014

TH

2015

TOTAL

Prosentase

kendaraan

laik jalan

di

Kabupaten

Badung

1. Prosentase

kendaraan

72,72% 75,19% 77,92% 76,15% 81,72% 81,72%

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 50

laik jalan

di

kabupaten

Badung

Grafik…..

Tabel 3.12 menunjukkan prosentase kendaraan laik jalan di

Kabupaten Badung dari kondisi awal 66,46% hingga kondisi akhir Renstra

tahun 2015 Prosentase kendaraan laik jalan meningkat menjadi 81,72%

dari jumlah kendaraan wajib uji tahun 2015.

Adapun Program dan kegiatan yang memberikan kontribusi yang

mempengaruhi pencapaian kinerjanya antara lain : Program pembangunan

prasarana dan fasilitas perhubungan didukung oleh kegiatan Pengadaan

sarana uji kendaraan bermotor dengan pagu anggaran Rp 508.504.100,-

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur didukung kegiatan

Pemeliharaan peralatan pengujian kendaraan bermotor dengan pagu

anggaran Rp 68.327.100,- dan Program Peningkatan pelayanan angkutan

didukung oleh kegiatan Uji kelayakan sarana transportasi dengan pagu

anggaran Rp 61.879.125,-

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 51

Indikator 5 : Prosentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja

pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab.

Badung

Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat dalam hal

pelayanan, unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi

harapan masyarakat dalam melakukan perbaikan pelayanan. Salah satu

upaya yang dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik adalah

melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan.

Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2014 maksud dari Survei

Kepuasan Masyarakat adalah pengukuran secara komprehensif kegiatan

tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran

atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari

penyelenggara pelayanan publik.

Mengingat pelayanan yang dilaksanakan di Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung adalah palayanan

pengujian kendaraan bermotor yang bertujuan untuk mengetahui kelaikan

pada mobil penumpang umum, mobil bus dan mobil barang sehingga

kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan kerusakan teknis dapat ditekan.

Oleh karena itu tahun 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung melaksanakan survey kepuasan

masyarakat dengan menggunakan teknik kuesioner dengan pengisian

sendiri oleh responden sehingga dapat diketahui tingkat kepuasan

masyarakat atas layanan yang diberikan serta meningkatkan kinerja

aparatur.

Dalam kegiatan ini kuesioner yang disusun adalah kuesioner untuk

survei lapangan yaitu kuesioner kepuasan masyarakat/pengguna layanan,

yang penyusunannya memuat indikator – indikator sebagai berikut :

prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan,

kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan,

kemampuan petugas, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 52

pelayanan, kesopanan dan keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan,

kepastian biaya pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan

lingkungan, keamanan lingkungan.

Berdasarkan tabel 3.11 analisa pengukuran kinerja dapat

disimpulkan bahwa indikator prosentase kepuasan masyarakat terhadap

kinerja pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi terealisasi 75,93%

dengan capaian 92,43%, dibandingkan dengan target yang ditetapkan yaitu

80% maka realisasi tahun 2015 tidak mencapai target. Penyebab

ketidaktercapaian ini adalah dari 7200 lembar kuesioner yang dibagikan

selama 1 tahun yang terisi hanya 5.550 lembar dengan rincian 5.466

responden dengan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 79,23 berada pada

nilai angka ( 62,51 – 81,25 ) yang bermakna mutu pelayanan “ Baik “

sedangkan 83 responden menyatakan kurang puas terhadap kecepatan

pelayanan dan prosedur pelayanan. Sisanya 1.733 tidak dijawab oleh

responden dengan berbagai alasan, seperti responden tidak mau

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner, responden tidak memahami

pentingnya penelitian ini bagian dari perbaikan mutu pelayanan dan kinerja

aparatur dalam memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan

perbaikan pelayanan.

Upaya – upaya yang dilakukan Dinas Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Badung adalah dengan melakukan pendekatan

personal serta memberi pemahaman akan maksud pengisian kuesioner

tersebut.

Program yang mendukung perwujudan capaian kinerja ini antara

lain : Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan di tahun 2015 dengan pagu anggaran Rp 5000.000,-

dengan kegiatan yang memberikan kontribusi mempengaruhi capaian

kinerja yaitu kegiatan Survey Kepuasan Masyarakat.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun

kelima (tahun 2015) dibandingkan rencana strategis yang tercantum

dalan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 53

Tabel 3.13 Akumulasi Capaian Sasaran Meningkatnya pelayanan umum bidang

perhubungan

No Indikator Kinerja Kondisi

awal

Realisasi

Akumulasi s/d th.

2015

Rencana sesuai

dengan RENSTRA

SKPD th.2015

Prosetase Capaian

Kinerja

1.

2.

Prosentase kendaraan laik

jalan di Kabupaten Badung

Prosentase kepuasan

masyarakat terhadap kinerja

pelayanan Dinas

Perhubungan, Komunikasi

dan Informatika Kab. Badung

-

81,72%

73,93%

79,50%

80%

102,79%

92,44%

Tabel 3.13 menggambarkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya

pelayanan umum bidang perhubungan sampai tahun ke lima Renstra

menunjukkan capaian kinerja 97,71% dengan rincian Prosentase

kendaraan laik jalan di Kabupaten Badung menunjukkan kemajuan yang

positif melebihi target yang dipasang sedangkan Prosentase survey

kepuasan masyarakat terhadap kinerja pelayanan Dinas Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung tidak mencapai target

karena kuesioner yang dibagi pada responden tidak sepenuhnya terisi,

namun nilai Indeks Kepuasan Masyarakat akan kinerja pelayanan Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung mencapai

79,23 yang bermakna mutu pelayanan “ baik “.

Tujuan : Terlaksananya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif dan efisien yang mampu perperan optimal sebagai sumber informasi utama.

Terlaksananya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif

dan efisien yang mampu berperan optimal sebagai sumber informasi utama

ditetapkan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung guna mencapai Pemerintahan Kabupaten Badung

berbasis E – Government. Dalam renstra tahun 2010 – 2015, tujuan ini

menyasar kepada pemanfaatan teknologi dalam memberikan informasi

mengenai kegiatan pembangunan di Kabupaten Badung dan untuk

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 54

mempercepat pelayanan kepada masyarakat dengan adanya konektivitas

antar SKPD.

Website merupakan penggunaan teknologi informasi oleh

pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi masyarakat

atau warganya. Tujuan dari dibuatnya situs website Kabupaten Badung

untuk meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat umum

dengan memberikan kemudahan kepada masyarakat atau berbagai pihak

untuk mengakses kebijakan dan program – program pemerintah dengan

cepat dan akurat tanpa harus meninggalkan rumah atau tempat kerja.

SKPD merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas – tugas pemerintah untuk mencapai pembangunan

sesuai dengan apa yang sudah direncanakan dalam RPJM. Dalam

pelaksanaan tugas – tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat

diperlukan adanya koordinasi antar SKPD di Kabupaten Badung terkoneksi

secara on line untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat sehingga

pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up to date.

Sasaran 4 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara

Efektif.

Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif

memegang peranan penting dalam mencapai Pemerintahan Kabupaten

Badung yang berbasis E – Government. Untuk mengukur pencapaian

sasaran tersebut digunakan 2 (dua) Indikator yaitu Jumlah pengunjung

website Kabupaten Badung dan Jumlah SKPD yang online.

Adapun analisis capaian kinerja sasaran melalui pengukuran

terhadap capaian kinerja masing – masing indikator dapat disampaikan

sebagai berikut :

Tabel 3.14

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 55

Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatnya pemanfaatan teknologi

informasi secara Efektif.

No

Indikator Sasaran

Capaian kinerja Tahun 2011

Capaia

n

kinerja

Tahun

2012

Capaian

Kinerja

Tahun

2013

Tahun 2014 Capaian

Kinerja Tahun 2014

Tahun 2015 Capaian Kinerja Tahun 2015

Target Realisas

i

Target Realisas

i

1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12

1 - Jumlah

pengunjung

website Kab.

Badung

159,5% 173% 166% 228.000 306.547 134% 238.000 115.111 48,37%

2 - Jumlah

SKPD yang

on line

100% 100% 103,33

%

30

SKPD

31

SKPD

103,33 53

SKPD

34

SKPD

64,15%

Indikator 5 : Jumlah Pengunjung Website Kab. Badung

Pemerintah Kabupaten Badung melalui

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung membuat situs

website www.badungkab.go.id merupakan

penggunaan teknologi informasi oleh

pemerintah untuk memberikan informasi dan

pelayanan bagi masyarakat atau warganya. Tinggi atau rendahnya

pengunjung website sangat tergantung pada ketertarikan masyarakat atas

informasi yang diunggah diwebsite.

Seperti pada awal tahun 2011 ketertarikan masyarakat untuk

mengunjungi website Kabupaten Badung masih sedikit yaitu 127.676

pengunjung, namun tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 jumlah

pengunjung website meningkat secara signifikan, kunjungan tertinggi

terealisasi tahun 2014 dengan jumlah kunjungan 306.547.

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 56

Akan tetapi tahun 2015 jumlah pengunjung website terealisasi

sebesar 115.111 dengan capaian 48,37% dibandingkan dengan tahun 2014

terjadi penurunan sebesar 191.436 pengunjung. Hal ini disebabkan karena

dua hal yaitu konten berita dan perubahan sistem. Pada tahun 2013 dan

2014 terdapat topik yang sangat menarik minat masyarakat yaitu mengenai

informasi lowongan CPNS Kabupaten Badung, yang menyebabkan banyak

masyarakat mengunjungi website Kabupaten Badung untuk mencari

informasi baik pengumuman lowongan maupun kelulusan. Selain konten

berita, penyebab turunnya kunjungan website adalah perubahan sistem

website, dari tahun 2011 sampai dengan 20014 sistem website Kabupaten

Badung menggunakan sistem joomla sedangkan mulai tahun 2015

Pemerintah Kabupaten Badung membangun sendiri sistem websitenya

dengan menggunakan jasa pengembang lokal. Joomla adalah sistem yang

tersedia secara gratis di internet yang dapat digunakan untuk membangun

website. Disamping kelebihannya yang bersifat gratis, joomla memiliki

kelemahan pada tingkat keamanan yang rendah sehingga menjadi incaran

hacker baik yang pemula maupun profesional. Hal inilah yang

menyebabkan tingkat kunjungan website pada saat menggunakan joomla

cenderung lebih tinggi, karena yang mengunjungi website bukan hanya

pengunjung yang mencari informasi namun juga para penjahat dunia maya

yang mencoba untuk meretas website Kabupaten Badung. Oleh karena itu

pada tahun 2015, Pemerintah Kabupaten badung mengganti sistem website

dengan menggunakan sistem lokal dengan alasan tingkat keamanan yang

lebih baik dan juga karena sejak tahun 2013 sistem joomla sudah tidak

diupdate lagi oleh developernya sehingga beberapa fitur joomla menjadi

tidak berfungsi karena tidak mengikuti perkembangan teknologi website

pada saat itu.

Upaya – upaya yang dilakukan untuk meningkatkan

ketertarikan masyarakat untuk berkunjung ke website kabupaten Badung

yaitu dengan melakukan up date berita, mengubah tampilan/ up date lay

out, perawatan dari virus dan serangan.

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 57

Berikut ini perkembangan realisasi Jumlah pengunjung

Website Kabupaten Badung tahun 2011 – tahun 2015 seperti pada tabel

3.15 berikut :

Tabel 3.15

Perkembangan realisasi Jumlah pengunjung website Kabupaten Badung

tahun 2011 – 2015

No Jumlah

pengunjung

website

Kabupaten

Badung

TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015

1. Jumlah

pengunjung

website Kab.

Badung

127.676

orang

207.627

orang

218.729

orang

306.547

orang

115.111

orang

Grafik…..

Program yang mendukung terwujudnya capaian kinerja ini antara

lain adalah Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa didukung oleh kegiatan pemeliharaan web Kabupaten Badung

dengan pagu anggaran Rp 60.150.100,-

Indikator 6 : Jumlah SKPD yang online

SKPD adalah merupakan Satuan

Kerja Perangkat Daerah yang

melaksanakan tugas – tugas pemerintah

untuk mencapai pembangunan sesuai

dengan apa yang sudah direncanakan

dalam RPJM. Dalam pelaksanaan tugas–

tugas terutama dalam pelayanan kepada masyarakat diperlukan adanya

koordinasi antar SKPD untuk mendapatkan data yang akurat dan cepat

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 58

sehingga pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat dan up

to date.

Tahun 2010 SKPD di Kabupaten Badung belum online,

direncanakan dalam lima tahun ( tahun 2011 – tahun 2015) 53 SKPD on

line termasuk didalamnya 6 kecamatan dan 16 kelurahan. Untuk

mewujudkan pemerintahan yang berbasis E-Gov tahun 2011 dengan

menggunakan werless 6 (enam) kantor Kecamatan terhubung dengan

gedung Sekretariat pada Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Tahun

2012 Pemerintah Kabupaten Badung membangun perangkat Fiber Optik

sebagai pendukung utama jaringan yang menghubungkan keseluruh

gedung dan mengoneksikan antar SKPD dengan target 30 SKPD on line

terealisasi 100%. Tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 terkonsentrasi

pada pemeliharaan jaringan dan menambahkan fasilitas hot spot yang

bertujuan sebagai media alternatif agar 30 SKPD tersebut tetap terkoneksi

jaringan intranet / internet namun tahun 2013 jumlah SKPD yang on line

terealisasi 31 SKPD di lingkungan Puspem Kabupaten Badung. Tahun 2015

merupakan tahun akhir RPJMD jumlah SKPD yang ditargetkan on line

sebanyak 53 SKPD tetapi terealisasi 34 SKPD dengan capaian 64,15%

dengan demikian tahun 2015 tidak mencapai target. Hal ini disebabkan

karena pembangunan gedung SKPD dilingkungan Pusat Pemerintahan

dalam lima tahun tidak bersamaan serta tingginya penggunaan Intranet /

internet dalam pelaksanaan tupoksi masing – masing SKPD sehingga tahun

2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung

masih terkonsentrasi pada SKPD di lingkungan Pusat Pemerintahan

Kabupaten Badung namun demikian tahun 2015 realisasi jumlah SKPD

yang on line sebanyak 34 SKPD sedangkan 19 SKPD belum on line yaitu

SKPD Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemadam

Kebakaran, RSUD Mangusada Kapal dan 16 Kelurahan yang kesemuanya

berlokasi di luar Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.

Oleh karena itu tindak lanjut dalam mewujudkan SKPD yang on line

pada tahun berikutnya, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 59

Kabupaten Badung melakukan perencanaan sebagai berikut yaitu

merencanakan pembangunan infrastruktur jaringan seluruh SKPD yang

belum terkoneksi, melalui pengajuan kajian DED Pembangunan

Infrstruktur Backbone Jaringan Intranet/Internet dan layanan publik di

Kabupaten Badung

Berikut ini perkembangan realisasi Jumlah SKPD yang on line tahun

2011 – tahun 2015 seperti pada tabel 3.16 berikut :

Tabel 3.16

Perkembangan realisasi Jumlah SKPD yang on line tahun 2011 - 2015

No Jumlah

SKPD yang

on line

TH 2011 TH 2012 TH 2013 TH 2014 TH 2015

1. Jumlah

SKPD yang

on line

7 SKPD 30 SKPD 31 SKPD 31 SKPD 34 SKPD

Grafik…..

Program yang mendukung perwujudan capaian kinerja ini antara

lain : Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

tahun 2015 dengan pagu anggaran Rp 1.327. 371.380,- dengan kegiatan

yang memberikan kontribusi mempengaruhi capaian kinerja yaitu kegiatan

Pemeliharaan tower jaringan intranet / internet di Kabupaten Badung dan

pemeliharaan infrastruktur jaringan intranet / internet di Kabupaten

Badung.

Realisasi akumulasi capaian sasaran sampai dengan tahun

kelima (tahun 2015) dibandingkan rencana strategis yang tercantum

dalan Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.17

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 60

Akumulasi Capaian Sasaran Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif.

No Indikator Kinerja Kondisi

awal

Realisasi

Akumulasi

s/d th.

2015

Rencana sesuai

dengan

RENSTRA

SKPD th.2015

Prosetase

Capaian

Kinerja

1.

2.

Jumlah pengunjung website

Kab. Badung

Jumlah SKPD yang on line

-

6 SKPD

115.111

Pengunjung

34 SKPD

238.000

Pengunjung

53 SKPD

48,37%

64,15%

Tabel 3.17 menggambarkan capaian kinerja sasaran Meningkatnya

pemanfaatan teknologi informasi secara efektif sampai tahun ke lima

Renstra menunjukkan capaian kinerja 57%.

3.2. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Anggaran Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung tahun 2015 merupakan salah satu

aspek yang memberikan kontribusi terhadap pencapaian kinerja utama

untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Alokasi

anggaran melalui APBD tahun 2015 sebesar Rp 85.110.337.815,- terdiri

dari belanja tidak langsung sebesar Rp 24.311.231.780,- dan belanja

langsung Rp 60.799.106.035,- Belanja langsung terdiri dari belanja

pegawai sebesar Rp 905.749.450,- belanja barang dan jasa sebesar Rp

37.121.564.485,- dan belanja modal sebesar Rp 22.771.792.100,-.

Realisasi anggaran belanja langsung tahun 2015 sebesar 75% dengan

rincian ; belanja pegawai sebesar 68% dan belanja modal sebesar 66%.

Belanja langsung tahun 2015 sebagian besar digunakan

untuk membiayai program dan kegiatan yang sifatnya rutin. Terdapat 5

program utama yang memberikan kontribusi terhadap masing – masing

pencapaian kinerja sasaran pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Badung dimana pagu anggaran kelima program

tersebut sebesar Rp 27.954.565.605,00 terealisasi 25.022.267.184,44

(89,51%).

LKjIP Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Badung Tahun 2015 61

Secara umum realisasi keuangan untuk mendukung

pencapaian kinerja organisasi melalui 8 program dengan 89 kegiatan

telah terlaksana dengan baik sebesar 89,99% dari pagu yang telah

ditetapkan.