bab ii - universitas udayana · 2017. 4. 1. · tata ruang dan wilayah (rtrw) kabupaten gianyar...

20
Seminar Tugas Akhir 6 BAB II POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN OBYEK WISATA CEKING TERRACE Pada bab ini dibahas potensi dan permasalahan obyek wisata Ceking Terrace, yang nantinya akan berpengaruh terhadap penataan dan pengembangan yang dilakukan. 2.1 Tinjauan Umum Obyek Wisata Ceking Terrace Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam dalam lingkup kawasan pariwisata Ubud. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Gianyar kawasan pariwisata Ubud seluas 7.712 (tujuh ribu tujuh ratus dua belas) hektar terdiri dari wilayah administrasi desa/ kelurahan: a. Ubud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, Lodtunduh, Sayan, Singakerta di kecamatan Ubud;

Upload: others

Post on 25-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Seminar Tugas Akhir 6

    BAB II

    POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN

    OBYEK WISATA CEKING TERRACE

    Pada bab ini dibahas potensi dan permasalahan obyek wisata Ceking

    Terrace, yang nantinya akan berpengaruh terhadap penataan dan

    pengembangan yang dilakukan.

    2.1 Tinjauan Umum Obyek Wisata Ceking Terrace

    Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 2012 tentang Rencana

    Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan

    obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam dalam

    lingkup kawasan pariwisata Ubud. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Gianyar

    kawasan pariwisata Ubud seluas 7.712 (tujuh ribu tujuh ratus dua belas) hektar

    terdiri dari wilayah administrasi desa/ kelurahan:

    a. Ubud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, Lodtunduh, Sayan, Singakerta di

    kecamatan Ubud;

  • Seminar Tugas Akhir 7

    b. Melinggah, Melinggah Kelod, Puhu, Kelusa, sebagian Buahan dan

    sebagian Buahan Kaja di Kecamatan Payangan; dan

    c. Keliki, Kenderan, dan Tegallalang di Kecamatan Tegallalang.

    Obyek wisata Ceking Terrace sendiri merupakan obyek wisata alam

    yang menyuguhkan keindahan pemandangan alam persawahan dengan bentuk

    yang berundak-undak/terasering. Kondisi sekarang dari kawasan obyek wisata

    ini sudah terbangun dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Obyek

    wisata ini sendiri dikelola oleh Desa Pekraman Tegallalang, dengan

    pengelolaan dan pengembangan yang tepat, kawasan ini sangat potensial

    berkembang menjadi kawasan pariwisata besar seperti kawasan pariwisata

    Monkey Forest Ubud.

    2.2 Lokasi

    Lokasi dari obyek wisata Ceking Terrace tepatnya berada di Desa

    Tegallalang, Gianyar. Obyek wisata ini berbatasan langsung dengan Desa

    Pekraman Kedisan dan sebagian area persawahan Ceking Terrace merupakan

    wilayah Desa Pekraman Kedisan. Lokasi dari obyek wisata Ceking Terrace

    dapat dilihat pada gambar 2.1, sampai gambar 2.4.

    Gambar 2.1 Peta Pulau Bali

    Sumber :

    https://petatematikindo.wordpress.c

    om/2013/03/10/administrasi-

    kabupaten-gianyar/

    Gambar 2.2 Peta Kabupaten Gianyar

    Sumber : http://desnantara-

    tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-

    bali.html

    Gambar 2.3 Peta Kecamatan Tegallalang

    Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015

    Desa Pekraman Tegallalang

    https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kabupaten-gianyar/https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kabupaten-gianyar/https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kabupaten-gianyar/http://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-bali.htmlhttp://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-bali.htmlhttp://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-bali.html

  • Seminar Tugas Akhir 8

    2.3 Potensi

    Dalam sebuah kawasan pariwisata suatu daya tarik wisata/DTW

    merupakan potensi utama yang menjadikan kawasan tersebut berkembang

    menjadi destinasi pariwisata. Hubungan antar potensi pariwisata, kunjungan

    wisatawan, dan kebutuhan fasilitas dapat dilihat pada gambar 2.5.

    Gambar 2.5 hubungan antar potensi, kunjungan pariwisata dan fasilitas pariwisata yang

    dibutuhkan

    2.3.1 View

    Daya tarik utama wisatawan berkunjung ke obyek wisata Ceking

    Terrace adalah potensi view yang dimiliki, potensi tersebut berupa

    persawahan terasering dengan latar pepohonan rindang dan aktifitas para

    petani di persawahan. View persawahan ini terbentang sepanjang 1,2 km yang

    Kawasan Obyek Wisata

    Ceking Terrace

    Gambar 2.4 Peta Desa Pekraman Tegallalang

    Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015

    Potensi Kunjungan Wisatawan

    Permasalahan

    Kebutuhan Fasilitas

    Pariwisata

  • Seminar Tugas Akhir 9

    tebentang di sepanjang jalan raya raya Ceking, dan desa Pakuduwi

    (gambar 2.6).

    2.3.2 Lingkungan sekitar

    Potensi dari lingkungan di sekitar kawasan obyek wisata Ceking

    Terrace bisa dilihat pada masih tersedianya lahan kosong untuk membangun

    berbagai fasilitas pariwisata yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan.

    Pada bagian barat site tersedia lahan kosong yang cukup luas (gambar 2.7),

    namun tidak secara keseluruhan lahan tersebut kosong, terdapat beberapa

    rumah warga di antara lahan kosong tersebut.

    Gambar 2.6 View dan persawahan yang menjadi

    daya tarik obyek wisata Ceking Terrace

    Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015,

    dan observasi 4 Oktober 2015

  • Seminar Tugas Akhir 10

    Gambar 2.7 Lahan kosong yang bisa dikembangkan menjadi fasilitas akomodasi pariwisata

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Potensi pengembangan salah satunya bisa dilakukan adalah

    pengembangan fasilitas parkir, pengembangan fasilitas parkir sangat

    memungkinkan karena lingkungan sekitar parkir masih berupa tanah kosong

    yang berfungsi sebagai ladang dan tegalan. Fasilitas parkir yang sudah ada di

    kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.8.

    Gambar 2.8 Kondisi dari fasilitas parkir, dan lingkungannya yang masih berupa tanah kosong

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.3.3 Regulasi / Kebijakan

    Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 12 tentang Rencana

    Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan

    obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam, dan

    dalam RTRW tersebut obyek wisata Ceking masuk dalam kawasan hijau.

    Sehingga kawasan yang berada di bagian timur jalan secara keseluruhan harus

    bebas dari bangunan, sedangkan melihat kondisi yang sekarang dimana banyak

  • Seminar Tugas Akhir 11

    bangunan-bangunan semi permanen yang sudah di bangun di kawasan tersebut

    secara peraturan bangunan tersebut harus dibongkar (gambar 2.9)

    Gambar 2.9 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.4 Permasalahan

    2.4.1 Bangunan dan Lingkungan

    Kawasan hijau yang harusnya steril dari bangunan, disamping

    dibangun bangunan semi permanen, juga terlihat bangunan –bangunan

    permanen yang sudah berdiri dan bahkan ada bangunan berlantai 2 yang

    sudah dibangun di kawasan ini. Disamping itu juga kurangnya penataan

    bangunan di sepanjang barat jalan sehingga menimbulka view yang

    kurang menarik. Kondisi bangunan di sepanjang jalan kawasan dapt dilihat

    pada gambar 2.10.

    Gambar 2.10 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Kawasan yang masuk jalur hijau, seharusnya titak boleh

    dibangun dan bisa difungsikan sebagai ruang terbuka

  • Seminar Tugas Akhir 12

    2.4.2 Sirkulasi dan Parkir

    Walaupun sudah terdapat fasilitas parkir, sistem pengelolan obyek

    wisata ini sendiri memanfaatkan sebagian bahu jalan untuk parkir kendaraan

    (gambar 2.11), dan baru menggunakan fasilitas parkir yang ada setelah parkir

    dibahu jalan terisi penuh. Hal tersebut disebapkan karena jarak antar parkir

    terlalu jauh, dan fasilitas pedestrian yang belum mendukung. Sirkulasi

    kendaraan di jalan utam kawasan sangat padat dan merupakan akses utama

    dari dan menuju Kintamani, Jadi perlu dilakukan pengaturan sirkulasi

    kendaraan yang memasuki kawasan.

    Gambar 2.11 Pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk fasilitas parkir sehingga mengganangu

    sirkulasi kendaraan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.4.3 View Persawahan yang Terhalang

    View yang terbentang sepanjang 1,2 kilometer di sebelah timur

    kawasan, hanya bisa dinikmati pada beberapa titik tertentu, padahal bila tidak

    dihalangi oleh toko-toko souvenir area untuk melihat view bisa dinikmati lebih

    luas dan semua view persawahan bisa dinikmati dari area jalan. ( gambar 2.12)

    Gambar 2.12 Bangunan-bangunan toko souvenir yang menghalangi view persawahan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Bangunan-

    bangunan toko

    souvenir yang

    menghalangi view

    persawahan

  • Seminar Tugas Akhir 13

    2.4.4 Topografi dan Kondisi Jalan

    Kondisi jalan dengan lebar 8 meter dan berbatasan langsung dengan

    tebing setinggi 6 meter, serta ditambah dengan adanya bangunan-bangunan

    berlantai 3, menjadikan area di lingkungan jalan terlihat sempit dan kurang

    adanya ruang gerak yang bebas untuk wisatawan dalam menikmati view.

    Gambar 2.13 Kondisi jalan yang berbatasan dengan tebing terjal setinggi 6 meter

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.4.5 Penunjang Pariwisata

    Fasilitas penunjang pariwisata yang ada di obyek wisata ini salah

    satunya adalah fasilitas trecking menyusuri persawahan. Fasilitas ini adalah

    sarana pariwisata yang memberikan wisatawan berjalan-jalan menyusuri

    persawahan dengan melewati terasering persawahan, sungai dan lingkungan

    di sekitarnya. Yang menjadi permasalahan dari fasilitas ini adalah :

    Lahan persawahan yang menjadi gersang dan menciptakan view yang

    kurang menarik dilihat dari kejauhan, fasilitas ini juga menciptakan

    suasana yang kurang menarik di lingkungan persawahan (gambar 2.14

    dan gambar 2.15).

    Tebing setinggi

    6 meter yang

    langsung

    berbatasan

    dengan jalan

    utama kawasan

  • Seminar Tugas Akhir 14

    Gambar 2.14 Jalan dari fasilitas trecking menimbulkan view yang kurang menarik

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Gambar 2.15 Akses jalan yang buruk dan banyak sampah di area jalan fasilitas trecking

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.5 Karakteristik Lingkungan

    Karakteristik lingkungan akan membahas tentang bagaiman kondisi

    lingkungan sekitar dari obyek wisata Ceking Terrace yang dilihat dari

    beberapa aspek diantaranya:

    2.5.1 Kondisi lingkungan

    Kondisi lingkungan dari kawasan sangat padat dan banyak terdapat

    toko-toko souvenir yang berjejer di sepanjang jalan utama, pada bagian timur

    jalan tempat melihat view ke ke arah sawah juga banyak berdiri toko-toko

    souvenir dan beberapa restoran yang kurang tertata dengan baik (gambar 2.16

    dan gambar 2,17)

    Gambar 2.16 Toko souvenir dan restauran yang terlihat kurang tertata

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Toko

    souvenir Restaurant

  • Seminar Tugas Akhir 15

    Gambar 2.17 Toko souvenir yang berada di sepanjang jalan utama kawasan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Pada bagian barat jalan terdapat lahan kosong yang cukup luas yang

    posisinya lebih tinggi 7 meter dari jalan, lahan ini merupakan lahan milik

    masyarakat dan terdapat beberapa pemukiman(gambar 2.18 dan gambar 2.19).

    Kondisi dari lahan kosong ini merupakan tegalan yang banyak ditanam pohon

    kelapa, pisang, durian, dan pohon-pohon lainnya.

    Gambar 2.18 Lahan kosong yang terdapat di bagian barat jalan utama kawasan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Gambar 2.19 Rumah penduduk yang terdapat di bagian barat jalan utama kawasan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

  • Seminar Tugas Akhir 16

    2.5.2 Letak Geografi

    Obyek Wisata Ceking Terrace berjarak 5 km dari pusat pariwisata

    Ubud dan bisa ditempuh dalam waktu 20 menit, sedangkan dari denpasar

    berjarak kurang lebih 30 km. Letak dari obyek wisata ini berada di dua Desa

    Pekraman, yaitu Desa Pekraman Tegallang dan Desa Pekraman Kedisan.

    Sebagian dari sawah merupakan wilyah Desa Kedisan, sedangakan untuk

    sebagian sawah dan berbagai fasilitas penunjang yang sudah ada terletak di

    Desa Tegallalang. Kondisi eksisting dari kawasan ini bisa di lihat pada gambar

    2.20

    Gambar 2.20 Eksisting kawasan obyek wisata Ceking Rice Terrace

    Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015

  • Seminar Tugas Akhir 17

    2.5.3 Topografi

    Kondisi topografi memiliki kemiringan yang tinggi dengan kondisi

    lingkungan yang bertransis, dari posisi jalan utama ke arah timur menuju

    kawasan persawahan memiliki transis yang terjal. Sedangkan bagian barat site

    yang berupa lahan kosong dan rumah warga posisinya berada 6 meter dari

    jalan, untuk lahan kosong kondisinya relatif datar. Topografi di kawasan ini

    bisa dilihat pada gambar 2.21, dan gambar 2.22.

    Gambar 2.21 Kondisi topografi di bagian timur jalan utama

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Gambar 2.22 Lahan kosong yang terdapat pada bagian barat jalan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.5.4 Geologi

    Kawasan obyek wisata Ceking Terrace merupakan area persawahan

    dan di lingkungan sekitarnya terdapat tegalan milik penduduk, karakteristik

    dari tanah di lingkungan ini sangat subur dan termasuk tanah yang lunak.

  • Seminar Tugas Akhir 18

    Keadaaan geologi di kawasan obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada

    gambar 2.23.

    Gambar 2.23 Kondisi geologi dari tanah kosong di bagian barat jalan utama

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.5.5 Aksebilitas

    Posisi dari obyek wisata ini tepatnya berada tidak jauh dari pusat Desa

    Tegallalang , dan berada kurang lebih 7 km dari pusat pariwisata Ubud. Sedang

    dari Kota Gianyar berjarak kurang lebih 15 km. Jalan utama kawasan

    merupakan akses utama dari dan menuju Kintamani. Peta jarak dari Gianyar

    dan Ubud menuju obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada gambar

    2.24.

    Gambar 2.24 aksebelitas menuju obyek

    wisata Ceking Terrace

    Sumber :

    https://www.google.co.id/maps/place/Jl.+R

    aya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,

    +Bali (diakses 5 Oktober 2015)

    Lokasi obyek wista

    Ceking Terrace

    https://www.google.co.id/maps/place/Jl.+Raya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,+Balihttps://www.google.co.id/maps/place/Jl.+Raya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,+Balihttps://www.google.co.id/maps/place/Jl.+Raya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,+Bali

  • Seminar Tugas Akhir 19

    2.6 Tinjauan Fisik dan Fasilitas

    Tinjauan fisik pada obyek wisata Ceking Terrace berupa berbagai

    fasilitas pendukung berupa sarana dan prasarana yang sudah tersedia di

    kawasan ini. Tinjauan fisik di kawasan obyek wisata Ceking Terrace dapat

    dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

    2.6.1 Penggunaan Lahan

    Kondisi lahan di kawasan ini kondisinya sudah 60% terbagun penggunaan

    lahan lebih banyak digunakan untuk fasilias komersil, seperti art shop,

    restaurant, dan warung. Di lingkungan ini juga terdapat rumah-rumah warga

    yang letaknya di bagian barat kawasan. penggunaan lahan kawasan dapat

    dilihat pada gamabr 2.25.

    Art shop dan restauran

    Rumah penduduk

    Lahan kosong

    Fasilitas parkir mobil

    DTW Ceking Rice Terrace

    Restaurant

    Art shop dan restoran dilihat dari area

    persawahan

    Gambar 2.25 Tata guna lahan di kawasan Ceking Terrace

    Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015, dan observasi 4

    Oktober 2015

  • Seminar Tugas Akhir 20

    2.6.2 Bangunan

    Bangunan di kawasan ini beberapa masuk dalam katagori semi

    permanen, bangunan dengan fungsi art shop dan toko-toko souvenir terlihat

    kurang tertata dengan wujud fisik yang masih sederhana penggunaan batako

    yang belom di plester untuk dinding dan penggunaan atap asbes. Sedangkan

    untuk bangunan fungsi restorant bangunan sudah lebih terlihat tertata dengan

    struktur yang kokoh dan finishing lengkap. Kondisi fisik dari bangunan di

    kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.26 dan gambar 2.27.

    Gambar 2.26 bangunan semi permanen dengan fungsi toko souvenir

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Gambar 2.27 bangunan restaurant dengan atap alang-alang dan struktur kayu

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.6.3 Ruang Terbuka

    Ruang terbua sendiri di kawasan obyek wisata ini sangat sedikit dan

    bahkan hampir tidak ada ruang publik yang luas untuk wisatawan yang

  • Seminar Tugas Akhir 21

    berkunjung, ruang terbuka hanya ditemukan di antar toko souvenir dengan

    kondisi yang sempit dan kurang tertata (gambar 2.28).

    Gambar 2.28 Ruang terbuka untuk melihat view ke arah sawah

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.6.4 Sirkulasi dan Parkir

    Untuk area parkir kawasan obyek wisata Ceking Terrace memiliki

    area parkir khusus mobil yang jaraknya kurang lebih 150 meter dari DTW

    Ceking Terrace (gambar 2.29), area parkir ini dibuat dengan kapasitas 60

    mobil. Sedangkan untuk sirkulasi kendaraan, jalan utama kawasana merupakan

    akses jalan dua arah. Namun dilihat secara pengelolaan sebagian bahu jalan

    masih dimanfaatkan sebagai sebagai parkir dan fasilitas parkir yang ada baru

    dimanfaatkan setelah parkir sebagian bahu jalan sudah penuh, sehingga

    mengganggu sirkulasi kendaraan di jalan (gambar 2.30).

    Gambar 2.29 Fasilitas parkir di obyek wisata Ceking Rice Terrace

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

  • Seminar Tugas Akhir 22

    Gambar 2.30 Pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk kebutuhan parkir

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.6.5 Pedestrian

    Sepanjang jalan utam obyek wisata Ceking Terrace sudah terdapat

    akses pejalan kaki, walaupun kondisinya sudah diperbaiki namun lebar dari

    akses pedestrian masih sempit dan lebarnya kurang luas untuk akses pedestrian

    yang terdapat di kawasan pariwisata. Material yang dipergunakan untuk trotoar

    adalah paving , untuk bagian pedestrian yang terdapat di bagian timur jalan

    dibuat dengan sistem kantilever dan di bawahnya terdapat alairan sungai.

    Kondisi dari pedestrian dapat dilihat pada gamabar 2.31.

    Gambar 2.31 Akses pejalan kaki di sekitar obyek wisata

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.6.6 Penunjang Pariwisata

    Kawasan obyek wisata Ceking Terrace memiliki berbagai fasilitas yang

    penunjang kegiatan yang sudah dikembangkan, salah satu fasilitas penunjng

  • Seminar Tugas Akhir 23

    kegiatan yang mendukung pariwisata di kawasan ini adalah fasilitas trecking

    menyusuri persawahan. Sepanjang fasilitas tracking terdapat berbagai fasilitas-

    fasilitas komersial yang menjual minuman-minuman segar dan souvenir yang

    dibangun sendiri oleh masyarakat setempat (gambar 2.32).

    Gambar 2.32 Fasilitas tracking menyusuri persawahan

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.6.7 Utilitas

    Sistem utilitas di kawasan ini sudah tersedia fasilitas umum seperti

    listrik dari PLN dan air bersih dari PDAM . namun yang terlihat kurang dari

    kesediaan utilitas di kawasan ini adalah fasilitas tempat sampah dan sistem

    pengolahan sampahnya. Aliran listrik dari PLN dapat dilihat pada gambar 2.33.

    Gambar 2.33 Fasilitas listrik PLN yang tersedia di obyek Ceking Terrace

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    2.7 Fasilitas yang Dikembangkan

  • Seminar Tugas Akhir 24

    2.7.1 Pengembangan Fasilitas Parkir, Akses Dan Pedestrian

    Pengembangan fasilitas parkir sangat diperlukan dalam kawasan ini

    mengingat masih adanya pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk fungsi parkir.

    Sirkulasi kendaraan yang memasuki dan keluar kawasan juga perlu dikelola

    agar menciptakan sirkulasi yang lancar di dalam kawasan. Perbaikan sirkulasi

    kendaraan di dalam kawasan dapat dilakukan dengan pemenfaatan jalan yang

    ada di bagian barat kawasan. serta pemanfaatan lahan kosong yang tersedia

    untuk menciptakan akses baru masuk dan keluar fasilitas parkir. Area kosong

    yang akan dikembangkan fasilitas parkir dapat dilihat pada gambar 2.34.

    Gambar 2.34 Area kosong yang akan dikembangkan fasilitas parkir

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Pengembangan untuk akses pejalan kaki sangat diperlukan mengingat

    akses yang cukup jauh antar parkir menuju DTW Ceking Terrace, akases

    pejalan kaki dibuat lebih lebar dengan pohon-pohon peneduh dan penggunan

    material bahan yang tepat (gambar 2.35)

    Gambar 2.35 Sistem struktur kantilever pada pedestrian

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Lahan kosong yang

    tersedia di bagian

    selatan parkir,

    sehingga

    memungkinkan adanya

    pengembangan

    fasilitas parkir

    Sistem struktur

    dari pedestrian

    menggunakan

    kantilever karaena

    berada di atas

    sungai, pelebaran

    pedestrian bisa

    dilakukan dengan

    sistem yang sama

  • Seminar Tugas Akhir 25

    2.7.2 Pengembangan Ruang Terbuka dan Fasilitas Publik

    Ruang terbuka sangat cocok dikembangkan pada area bagian timur,

    mengingat secara peraturan kawasan di bagian timur jalan merupakan kawasan

    hijau dan harus terbebas dari bangunan. ruang terbuka dibuat agar wisatawan

    lebih nyaman dan leluasa menikmati panorama keindahan DTW Ceking.

    Pengembangan ruang terbuka dan fasilitas publik adan direncanakan di area

    timur jalan, seperti pada gambar 2.36.

    Gambar 2.36 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace

    Sumber : Observasi 4 Oktober 2015

    Pengembangan fasilitas fasilitas umum seperti publik toilet, ATM

    center, informasi, dan fasilitas umum lainnya sangant diperlukan untuk

    kenyamanan dan kemudahan wisatawan untuk menikmati dan mengakses

    semua fasilitas yang ada dalam satu kawasan.

    2.7.3 Pengembangan Fasilitas Restoran, Yoga, Oudbound dan Lainnya

    Fasilitas akomodasi pariwisata lainnya dapat dikembangkan di area

    tanah kosong yang terdapat pada bagian barat site, rencana pengembangan

    fasilitas yang akan dilakukan adalah dengan pembuatan fasilitas seperti ruang

    penerimaan/lobby, restaurant, cofe shop, fasilitas olhraga,fasilitas bermain, dan

    perbaikan fasilitas tracking menyusuri persawahan.

    Kawasan yang masuk jalur hijau,

    seharusnya tidak boleh dibangun dan bisa

    difungsikan sebagai ruang terbuka