bab ii - universitas udayana · 2017. 4. 1. · tata ruang dan wilayah (rtrw) kabupaten gianyar...
TRANSCRIPT
-
Seminar Tugas Akhir 6
BAB II
POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN
OBYEK WISATA CEKING TERRACE
Pada bab ini dibahas potensi dan permasalahan obyek wisata Ceking
Terrace, yang nantinya akan berpengaruh terhadap penataan dan
pengembangan yang dilakukan.
2.1 Tinjauan Umum Obyek Wisata Ceking Terrace
Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan
obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam dalam
lingkup kawasan pariwisata Ubud. Sesuai dengan RTRW Kabupaten Gianyar
kawasan pariwisata Ubud seluas 7.712 (tujuh ribu tujuh ratus dua belas) hektar
terdiri dari wilayah administrasi desa/ kelurahan:
a. Ubud, Kedewatan, Peliatan, Mas, Petulu, Lodtunduh, Sayan, Singakerta di
kecamatan Ubud;
-
Seminar Tugas Akhir 7
b. Melinggah, Melinggah Kelod, Puhu, Kelusa, sebagian Buahan dan
sebagian Buahan Kaja di Kecamatan Payangan; dan
c. Keliki, Kenderan, dan Tegallalang di Kecamatan Tegallalang.
Obyek wisata Ceking Terrace sendiri merupakan obyek wisata alam
yang menyuguhkan keindahan pemandangan alam persawahan dengan bentuk
yang berundak-undak/terasering. Kondisi sekarang dari kawasan obyek wisata
ini sudah terbangun dan memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Obyek
wisata ini sendiri dikelola oleh Desa Pekraman Tegallalang, dengan
pengelolaan dan pengembangan yang tepat, kawasan ini sangat potensial
berkembang menjadi kawasan pariwisata besar seperti kawasan pariwisata
Monkey Forest Ubud.
2.2 Lokasi
Lokasi dari obyek wisata Ceking Terrace tepatnya berada di Desa
Tegallalang, Gianyar. Obyek wisata ini berbatasan langsung dengan Desa
Pekraman Kedisan dan sebagian area persawahan Ceking Terrace merupakan
wilayah Desa Pekraman Kedisan. Lokasi dari obyek wisata Ceking Terrace
dapat dilihat pada gambar 2.1, sampai gambar 2.4.
Gambar 2.1 Peta Pulau Bali
Sumber :
https://petatematikindo.wordpress.c
om/2013/03/10/administrasi-
kabupaten-gianyar/
Gambar 2.2 Peta Kabupaten Gianyar
Sumber : http://desnantara-
tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-
bali.html
Gambar 2.3 Peta Kecamatan Tegallalang
Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015
Desa Pekraman Tegallalang
https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kabupaten-gianyar/https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kabupaten-gianyar/https://petatematikindo.wordpress.com/2013/03/10/administrasi-kabupaten-gianyar/http://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-bali.htmlhttp://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-bali.htmlhttp://desnantara-tamasya.blogspot.co.id/2011/02/peta-pulau-bali.html
-
Seminar Tugas Akhir 8
2.3 Potensi
Dalam sebuah kawasan pariwisata suatu daya tarik wisata/DTW
merupakan potensi utama yang menjadikan kawasan tersebut berkembang
menjadi destinasi pariwisata. Hubungan antar potensi pariwisata, kunjungan
wisatawan, dan kebutuhan fasilitas dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 hubungan antar potensi, kunjungan pariwisata dan fasilitas pariwisata yang
dibutuhkan
2.3.1 View
Daya tarik utama wisatawan berkunjung ke obyek wisata Ceking
Terrace adalah potensi view yang dimiliki, potensi tersebut berupa
persawahan terasering dengan latar pepohonan rindang dan aktifitas para
petani di persawahan. View persawahan ini terbentang sepanjang 1,2 km yang
Kawasan Obyek Wisata
Ceking Terrace
Gambar 2.4 Peta Desa Pekraman Tegallalang
Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015
Potensi Kunjungan Wisatawan
Permasalahan
Kebutuhan Fasilitas
Pariwisata
-
Seminar Tugas Akhir 9
tebentang di sepanjang jalan raya raya Ceking, dan desa Pakuduwi
(gambar 2.6).
2.3.2 Lingkungan sekitar
Potensi dari lingkungan di sekitar kawasan obyek wisata Ceking
Terrace bisa dilihat pada masih tersedianya lahan kosong untuk membangun
berbagai fasilitas pariwisata yang dibutuhkan untuk pengembangan kawasan.
Pada bagian barat site tersedia lahan kosong yang cukup luas (gambar 2.7),
namun tidak secara keseluruhan lahan tersebut kosong, terdapat beberapa
rumah warga di antara lahan kosong tersebut.
Gambar 2.6 View dan persawahan yang menjadi
daya tarik obyek wisata Ceking Terrace
Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015,
dan observasi 4 Oktober 2015
-
Seminar Tugas Akhir 10
Gambar 2.7 Lahan kosong yang bisa dikembangkan menjadi fasilitas akomodasi pariwisata
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Potensi pengembangan salah satunya bisa dilakukan adalah
pengembangan fasilitas parkir, pengembangan fasilitas parkir sangat
memungkinkan karena lingkungan sekitar parkir masih berupa tanah kosong
yang berfungsi sebagai ladang dan tegalan. Fasilitas parkir yang sudah ada di
kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Kondisi dari fasilitas parkir, dan lingkungannya yang masih berupa tanah kosong
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.3.3 Regulasi / Kebijakan
Berdasarkan peraturan daerah nomor 16 tahun 12 tentang Rencana
Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Gianyar 2012-2032 kawasan
obyek wisata Ceking Terrace masuk ke dalam kawasan wisata alam, dan
dalam RTRW tersebut obyek wisata Ceking masuk dalam kawasan hijau.
Sehingga kawasan yang berada di bagian timur jalan secara keseluruhan harus
bebas dari bangunan, sedangkan melihat kondisi yang sekarang dimana banyak
-
Seminar Tugas Akhir 11
bangunan-bangunan semi permanen yang sudah di bangun di kawasan tersebut
secara peraturan bangunan tersebut harus dibongkar (gambar 2.9)
Gambar 2.9 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.4 Permasalahan
2.4.1 Bangunan dan Lingkungan
Kawasan hijau yang harusnya steril dari bangunan, disamping
dibangun bangunan semi permanen, juga terlihat bangunan –bangunan
permanen yang sudah berdiri dan bahkan ada bangunan berlantai 2 yang
sudah dibangun di kawasan ini. Disamping itu juga kurangnya penataan
bangunan di sepanjang barat jalan sehingga menimbulka view yang
kurang menarik. Kondisi bangunan di sepanjang jalan kawasan dapt dilihat
pada gambar 2.10.
Gambar 2.10 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Kawasan yang masuk jalur hijau, seharusnya titak boleh
dibangun dan bisa difungsikan sebagai ruang terbuka
-
Seminar Tugas Akhir 12
2.4.2 Sirkulasi dan Parkir
Walaupun sudah terdapat fasilitas parkir, sistem pengelolan obyek
wisata ini sendiri memanfaatkan sebagian bahu jalan untuk parkir kendaraan
(gambar 2.11), dan baru menggunakan fasilitas parkir yang ada setelah parkir
dibahu jalan terisi penuh. Hal tersebut disebapkan karena jarak antar parkir
terlalu jauh, dan fasilitas pedestrian yang belum mendukung. Sirkulasi
kendaraan di jalan utam kawasan sangat padat dan merupakan akses utama
dari dan menuju Kintamani, Jadi perlu dilakukan pengaturan sirkulasi
kendaraan yang memasuki kawasan.
Gambar 2.11 Pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk fasilitas parkir sehingga mengganangu
sirkulasi kendaraan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.4.3 View Persawahan yang Terhalang
View yang terbentang sepanjang 1,2 kilometer di sebelah timur
kawasan, hanya bisa dinikmati pada beberapa titik tertentu, padahal bila tidak
dihalangi oleh toko-toko souvenir area untuk melihat view bisa dinikmati lebih
luas dan semua view persawahan bisa dinikmati dari area jalan. ( gambar 2.12)
Gambar 2.12 Bangunan-bangunan toko souvenir yang menghalangi view persawahan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Bangunan-
bangunan toko
souvenir yang
menghalangi view
persawahan
-
Seminar Tugas Akhir 13
2.4.4 Topografi dan Kondisi Jalan
Kondisi jalan dengan lebar 8 meter dan berbatasan langsung dengan
tebing setinggi 6 meter, serta ditambah dengan adanya bangunan-bangunan
berlantai 3, menjadikan area di lingkungan jalan terlihat sempit dan kurang
adanya ruang gerak yang bebas untuk wisatawan dalam menikmati view.
Gambar 2.13 Kondisi jalan yang berbatasan dengan tebing terjal setinggi 6 meter
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.4.5 Penunjang Pariwisata
Fasilitas penunjang pariwisata yang ada di obyek wisata ini salah
satunya adalah fasilitas trecking menyusuri persawahan. Fasilitas ini adalah
sarana pariwisata yang memberikan wisatawan berjalan-jalan menyusuri
persawahan dengan melewati terasering persawahan, sungai dan lingkungan
di sekitarnya. Yang menjadi permasalahan dari fasilitas ini adalah :
Lahan persawahan yang menjadi gersang dan menciptakan view yang
kurang menarik dilihat dari kejauhan, fasilitas ini juga menciptakan
suasana yang kurang menarik di lingkungan persawahan (gambar 2.14
dan gambar 2.15).
Tebing setinggi
6 meter yang
langsung
berbatasan
dengan jalan
utama kawasan
-
Seminar Tugas Akhir 14
Gambar 2.14 Jalan dari fasilitas trecking menimbulkan view yang kurang menarik
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Gambar 2.15 Akses jalan yang buruk dan banyak sampah di area jalan fasilitas trecking
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.5 Karakteristik Lingkungan
Karakteristik lingkungan akan membahas tentang bagaiman kondisi
lingkungan sekitar dari obyek wisata Ceking Terrace yang dilihat dari
beberapa aspek diantaranya:
2.5.1 Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan dari kawasan sangat padat dan banyak terdapat
toko-toko souvenir yang berjejer di sepanjang jalan utama, pada bagian timur
jalan tempat melihat view ke ke arah sawah juga banyak berdiri toko-toko
souvenir dan beberapa restoran yang kurang tertata dengan baik (gambar 2.16
dan gambar 2,17)
Gambar 2.16 Toko souvenir dan restauran yang terlihat kurang tertata
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Toko
souvenir Restaurant
-
Seminar Tugas Akhir 15
Gambar 2.17 Toko souvenir yang berada di sepanjang jalan utama kawasan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Pada bagian barat jalan terdapat lahan kosong yang cukup luas yang
posisinya lebih tinggi 7 meter dari jalan, lahan ini merupakan lahan milik
masyarakat dan terdapat beberapa pemukiman(gambar 2.18 dan gambar 2.19).
Kondisi dari lahan kosong ini merupakan tegalan yang banyak ditanam pohon
kelapa, pisang, durian, dan pohon-pohon lainnya.
Gambar 2.18 Lahan kosong yang terdapat di bagian barat jalan utama kawasan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Gambar 2.19 Rumah penduduk yang terdapat di bagian barat jalan utama kawasan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
-
Seminar Tugas Akhir 16
2.5.2 Letak Geografi
Obyek Wisata Ceking Terrace berjarak 5 km dari pusat pariwisata
Ubud dan bisa ditempuh dalam waktu 20 menit, sedangkan dari denpasar
berjarak kurang lebih 30 km. Letak dari obyek wisata ini berada di dua Desa
Pekraman, yaitu Desa Pekraman Tegallang dan Desa Pekraman Kedisan.
Sebagian dari sawah merupakan wilyah Desa Kedisan, sedangakan untuk
sebagian sawah dan berbagai fasilitas penunjang yang sudah ada terletak di
Desa Tegallalang. Kondisi eksisting dari kawasan ini bisa di lihat pada gambar
2.20
Gambar 2.20 Eksisting kawasan obyek wisata Ceking Rice Terrace
Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015
-
Seminar Tugas Akhir 17
2.5.3 Topografi
Kondisi topografi memiliki kemiringan yang tinggi dengan kondisi
lingkungan yang bertransis, dari posisi jalan utama ke arah timur menuju
kawasan persawahan memiliki transis yang terjal. Sedangkan bagian barat site
yang berupa lahan kosong dan rumah warga posisinya berada 6 meter dari
jalan, untuk lahan kosong kondisinya relatif datar. Topografi di kawasan ini
bisa dilihat pada gambar 2.21, dan gambar 2.22.
Gambar 2.21 Kondisi topografi di bagian timur jalan utama
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Gambar 2.22 Lahan kosong yang terdapat pada bagian barat jalan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.5.4 Geologi
Kawasan obyek wisata Ceking Terrace merupakan area persawahan
dan di lingkungan sekitarnya terdapat tegalan milik penduduk, karakteristik
dari tanah di lingkungan ini sangat subur dan termasuk tanah yang lunak.
-
Seminar Tugas Akhir 18
Keadaaan geologi di kawasan obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada
gambar 2.23.
Gambar 2.23 Kondisi geologi dari tanah kosong di bagian barat jalan utama
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.5.5 Aksebilitas
Posisi dari obyek wisata ini tepatnya berada tidak jauh dari pusat Desa
Tegallalang , dan berada kurang lebih 7 km dari pusat pariwisata Ubud. Sedang
dari Kota Gianyar berjarak kurang lebih 15 km. Jalan utama kawasan
merupakan akses utama dari dan menuju Kintamani. Peta jarak dari Gianyar
dan Ubud menuju obyek wisata Ceking Terrace dapat dilihat pada gambar
2.24.
Gambar 2.24 aksebelitas menuju obyek
wisata Ceking Terrace
Sumber :
https://www.google.co.id/maps/place/Jl.+R
aya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,
+Bali (diakses 5 Oktober 2015)
Lokasi obyek wista
Ceking Terrace
https://www.google.co.id/maps/place/Jl.+Raya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,+Balihttps://www.google.co.id/maps/place/Jl.+Raya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,+Balihttps://www.google.co.id/maps/place/Jl.+Raya+Ceking,+Tegallalang,+Kab.+Gianyar,+Bali
-
Seminar Tugas Akhir 19
2.6 Tinjauan Fisik dan Fasilitas
Tinjauan fisik pada obyek wisata Ceking Terrace berupa berbagai
fasilitas pendukung berupa sarana dan prasarana yang sudah tersedia di
kawasan ini. Tinjauan fisik di kawasan obyek wisata Ceking Terrace dapat
dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
2.6.1 Penggunaan Lahan
Kondisi lahan di kawasan ini kondisinya sudah 60% terbagun penggunaan
lahan lebih banyak digunakan untuk fasilias komersil, seperti art shop,
restaurant, dan warung. Di lingkungan ini juga terdapat rumah-rumah warga
yang letaknya di bagian barat kawasan. penggunaan lahan kawasan dapat
dilihat pada gamabr 2.25.
Art shop dan restauran
Rumah penduduk
Lahan kosong
Fasilitas parkir mobil
DTW Ceking Rice Terrace
Restaurant
Art shop dan restoran dilihat dari area
persawahan
Gambar 2.25 Tata guna lahan di kawasan Ceking Terrace
Sumber : BAPEDA Kab. Gianyar tahun 2015, dan observasi 4
Oktober 2015
-
Seminar Tugas Akhir 20
2.6.2 Bangunan
Bangunan di kawasan ini beberapa masuk dalam katagori semi
permanen, bangunan dengan fungsi art shop dan toko-toko souvenir terlihat
kurang tertata dengan wujud fisik yang masih sederhana penggunaan batako
yang belom di plester untuk dinding dan penggunaan atap asbes. Sedangkan
untuk bangunan fungsi restorant bangunan sudah lebih terlihat tertata dengan
struktur yang kokoh dan finishing lengkap. Kondisi fisik dari bangunan di
kawasan ini bisa dilihat pada gambar 2.26 dan gambar 2.27.
Gambar 2.26 bangunan semi permanen dengan fungsi toko souvenir
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Gambar 2.27 bangunan restaurant dengan atap alang-alang dan struktur kayu
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.6.3 Ruang Terbuka
Ruang terbua sendiri di kawasan obyek wisata ini sangat sedikit dan
bahkan hampir tidak ada ruang publik yang luas untuk wisatawan yang
-
Seminar Tugas Akhir 21
berkunjung, ruang terbuka hanya ditemukan di antar toko souvenir dengan
kondisi yang sempit dan kurang tertata (gambar 2.28).
Gambar 2.28 Ruang terbuka untuk melihat view ke arah sawah
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.6.4 Sirkulasi dan Parkir
Untuk area parkir kawasan obyek wisata Ceking Terrace memiliki
area parkir khusus mobil yang jaraknya kurang lebih 150 meter dari DTW
Ceking Terrace (gambar 2.29), area parkir ini dibuat dengan kapasitas 60
mobil. Sedangkan untuk sirkulasi kendaraan, jalan utama kawasana merupakan
akses jalan dua arah. Namun dilihat secara pengelolaan sebagian bahu jalan
masih dimanfaatkan sebagai sebagai parkir dan fasilitas parkir yang ada baru
dimanfaatkan setelah parkir sebagian bahu jalan sudah penuh, sehingga
mengganggu sirkulasi kendaraan di jalan (gambar 2.30).
Gambar 2.29 Fasilitas parkir di obyek wisata Ceking Rice Terrace
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
-
Seminar Tugas Akhir 22
Gambar 2.30 Pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk kebutuhan parkir
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.6.5 Pedestrian
Sepanjang jalan utam obyek wisata Ceking Terrace sudah terdapat
akses pejalan kaki, walaupun kondisinya sudah diperbaiki namun lebar dari
akses pedestrian masih sempit dan lebarnya kurang luas untuk akses pedestrian
yang terdapat di kawasan pariwisata. Material yang dipergunakan untuk trotoar
adalah paving , untuk bagian pedestrian yang terdapat di bagian timur jalan
dibuat dengan sistem kantilever dan di bawahnya terdapat alairan sungai.
Kondisi dari pedestrian dapat dilihat pada gamabar 2.31.
Gambar 2.31 Akses pejalan kaki di sekitar obyek wisata
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.6.6 Penunjang Pariwisata
Kawasan obyek wisata Ceking Terrace memiliki berbagai fasilitas yang
penunjang kegiatan yang sudah dikembangkan, salah satu fasilitas penunjng
-
Seminar Tugas Akhir 23
kegiatan yang mendukung pariwisata di kawasan ini adalah fasilitas trecking
menyusuri persawahan. Sepanjang fasilitas tracking terdapat berbagai fasilitas-
fasilitas komersial yang menjual minuman-minuman segar dan souvenir yang
dibangun sendiri oleh masyarakat setempat (gambar 2.32).
Gambar 2.32 Fasilitas tracking menyusuri persawahan
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.6.7 Utilitas
Sistem utilitas di kawasan ini sudah tersedia fasilitas umum seperti
listrik dari PLN dan air bersih dari PDAM . namun yang terlihat kurang dari
kesediaan utilitas di kawasan ini adalah fasilitas tempat sampah dan sistem
pengolahan sampahnya. Aliran listrik dari PLN dapat dilihat pada gambar 2.33.
Gambar 2.33 Fasilitas listrik PLN yang tersedia di obyek Ceking Terrace
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
2.7 Fasilitas yang Dikembangkan
-
Seminar Tugas Akhir 24
2.7.1 Pengembangan Fasilitas Parkir, Akses Dan Pedestrian
Pengembangan fasilitas parkir sangat diperlukan dalam kawasan ini
mengingat masih adanya pemanfaatan sebagian bahu jalan untuk fungsi parkir.
Sirkulasi kendaraan yang memasuki dan keluar kawasan juga perlu dikelola
agar menciptakan sirkulasi yang lancar di dalam kawasan. Perbaikan sirkulasi
kendaraan di dalam kawasan dapat dilakukan dengan pemenfaatan jalan yang
ada di bagian barat kawasan. serta pemanfaatan lahan kosong yang tersedia
untuk menciptakan akses baru masuk dan keluar fasilitas parkir. Area kosong
yang akan dikembangkan fasilitas parkir dapat dilihat pada gambar 2.34.
Gambar 2.34 Area kosong yang akan dikembangkan fasilitas parkir
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Pengembangan untuk akses pejalan kaki sangat diperlukan mengingat
akses yang cukup jauh antar parkir menuju DTW Ceking Terrace, akases
pejalan kaki dibuat lebih lebar dengan pohon-pohon peneduh dan penggunan
material bahan yang tepat (gambar 2.35)
Gambar 2.35 Sistem struktur kantilever pada pedestrian
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Lahan kosong yang
tersedia di bagian
selatan parkir,
sehingga
memungkinkan adanya
pengembangan
fasilitas parkir
Sistem struktur
dari pedestrian
menggunakan
kantilever karaena
berada di atas
sungai, pelebaran
pedestrian bisa
dilakukan dengan
sistem yang sama
-
Seminar Tugas Akhir 25
2.7.2 Pengembangan Ruang Terbuka dan Fasilitas Publik
Ruang terbuka sangat cocok dikembangkan pada area bagian timur,
mengingat secara peraturan kawasan di bagian timur jalan merupakan kawasan
hijau dan harus terbebas dari bangunan. ruang terbuka dibuat agar wisatawan
lebih nyaman dan leluasa menikmati panorama keindahan DTW Ceking.
Pengembangan ruang terbuka dan fasilitas publik adan direncanakan di area
timur jalan, seperti pada gambar 2.36.
Gambar 2.36 Bangunan yang ada di sepanjang jalan obyek wisata Ceking Terrace
Sumber : Observasi 4 Oktober 2015
Pengembangan fasilitas fasilitas umum seperti publik toilet, ATM
center, informasi, dan fasilitas umum lainnya sangant diperlukan untuk
kenyamanan dan kemudahan wisatawan untuk menikmati dan mengakses
semua fasilitas yang ada dalam satu kawasan.
2.7.3 Pengembangan Fasilitas Restoran, Yoga, Oudbound dan Lainnya
Fasilitas akomodasi pariwisata lainnya dapat dikembangkan di area
tanah kosong yang terdapat pada bagian barat site, rencana pengembangan
fasilitas yang akan dilakukan adalah dengan pembuatan fasilitas seperti ruang
penerimaan/lobby, restaurant, cofe shop, fasilitas olhraga,fasilitas bermain, dan
perbaikan fasilitas tracking menyusuri persawahan.
Kawasan yang masuk jalur hijau,
seharusnya tidak boleh dibangun dan bisa
difungsikan sebagai ruang terbuka