bab ii tugas bu fajar

15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Kesehatan di Dataran Tinggi 1.Schistosomiasis Schistosomiasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, Afrika, Amerika Selatan dan Asia. Di Indonesia penyakit tersebut hanya ditemukan di Sulawesi Tengah yaitu, di dataran tinggi Napu, Lindu dan Bada. Di Indonesia fluktuasi prevalensi schistosomiasis naik turun setiap tahunnya. Prevalensi infeksi pada manusia tahun 2004 adalah sebesar 1,71%, dan tahun 2005 menurun menjadi 0.87%. Pada tahun 2008 prevalensi schistosomiasis di dataran tinggi Napu dan Lindu meningkat sampai di atas 2% dan daerah endemis baru yaitu Bada 0,8%. Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing yang tergolong dalam genus Schistosoma. (Miyazaki, 1991) Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas- dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan

Upload: diah-retnani

Post on 11-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

keperawatan komunitas

TRANSCRIPT

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masalah Kesehatan di Dataran Tinggi

1. Schistosomiasis

Schistosomiasis masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, Afrika, Amerika Selatan dan Asia. Di Indonesia penyakit tersebut hanya ditemukan di Sulawesi Tengah yaitu, di dataran tinggi Napu, Lindu dan Bada. Di Indonesia fluktuasi prevalensi schistosomiasis naik turun setiap tahunnya. Prevalensi infeksi pada manusia tahun 2004 adalah sebesar 1,71%, dan tahun 2005 menurun menjadi 0.87%. Pada tahun 2008 prevalensi schistosomiasis di dataran tinggi Napu dan Lindu meningkat sampai di atas 2% dan daerah endemis baru yaitu Bada 0,8%. Schistosomiasis atau disebut juga demam keong merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh infeksi cacing yang tergolong dalam genus Schistosoma. (Miyazaki, 1991)Schistosomiasis (bilharziasis) adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing pipih (cacing pita). Ini seringkali menyebabkan ruam, demam, panas-dingin, dan nyeri otot dan kadangkala menyebabkan nyeri perut dan diare atau nyeri berkemih dan pendarahan.

Di Indonesia, schistosomiasis disebabkan oleh Schistosoma japonicum ditemukan endemik di dua daerah di Sulawesi Tengah, yaitu di Dataran Tinggi Lindu dan Dataran Tinggi Napu. Secara keseluruhan penduduk yang berisiko tertular schistosomiasis (population of risk) sebanyak 15.000 orang.

Schistosomiasis paling baik dicegah dengan menghindari berenang, mandi, atau menyeberang di air alam di daerah yang diketahui mengandung schistosomes.Pemberantasan schistosomiasis telah dilakukan sejak tahun 1974 dengan berbagai metoda yaitu pengobatan penderita dengan Niridazole dan pemberantasan siput penular (O. hupensis lindoensis) dengan molusisida dan agroengineering. Pemberantasan yang dilakukan dengan metodatersebut dapat menurunkan prevalensi dengansangat signifikan seperti di Desa Anca dari 74% turun menjadi 25%.

Kegiatan pemberantasan schistosomiasis secara intensif dimulai pada tahun 1982. Pemberantasan pada awalnya dititikberatkan pada kegiatan penanganan terhadap manusianya yaitu pengobatan penduduk secara masal yang ditunjang dengan kegiatan penyuluhan, pengadaan sarana kesehatan lingkungan, pemeriksaan tinja penduduk, pemeriksaan keong penular dan tikus secara berkala dan rutin. Hasil pemberantasan tersebut mampu menurunkan prevalensi schistosomiasis.`Masalah schistosomiasis cukup kompleks karena untuk melakukan pemberantasan harus melibatkan banyak faktor, dengan demikian pengobatan massal tanpa diikuti oleh pemberantasan hospes perantara tidak akan mungkin menghilangkan penyakit tersebut untuk waktu yang lama. Selain itu schistosomiasis di Indonesia merupakan penyakit zoonosis sehingga sumber penular tidak hanya pada penderita manusia saja tetapi semua hewan mamalia yang terinfeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penularan schistosomiasis di Desa Dodolo dan Mekarsari.2. Malaria

Kasus malaria yang terjadi di Papua dan Papua Nugini sangat populer di mata para peneliti dunia. Di kedua lokasi itu, mereka sampai pada kesimpulan bahwa penyakit malaria telah merambat ke daerah yang jauh lebih tinggi, dimana beberapa puluh tahun sebelumnya hampir tak mungkin menemukan nyamuk malaria karena suhu yang dingin. Suhu dingin itulah yang membuat suku-suku dataran tinggi Papua dikenal kebal-malaria sampai tahun awal tahun 1960-an.

Perubahan terjadi ketika terjadi industri kayu dan perkebunan masuk Papua dan membabat hutan atau membuka lahan dalam skala besar. Hutan yang rusak berarti merusak pula habitat spesies nyamuk malaria. Akibatnya, mereka menyebar sampai ketinggian 3.600 m yang dulu suhunya sering di bawah 16C, batas suhu minimum nyamuk malaria untuk dapat hidup.

Tahun 2010 misalnya, Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua memastikan malaria telah menjalar ke Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua, tempat dengan ketinggian 1.900 meter dari permukaan laut (mdpl) dan bersuhu rata-rata 19-25C. Akibat serangan itu, 40 orang dari 4 kampung meninggal dunia.

Sementara itu di Kota Cimahi Provinsi Jawa Barat, di ketinggian 1.075 mdpl sampai sekarang dikenal cukup sejuk, dengan suhu udara rata-rata 18-22C, tapi kini mulai merasakan sengatan senyap nyamuk malaria. Cara pencegahan antara lain : Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup

Menggunakan krim anti nyamuk

Memasang kelambu anti nyamuk

Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter

Jangan keluar rumah setelah senja

Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah

3. Kanker Kulit Akibat Paparan UV

Iklim tropis dan adanya dua musim di Indonesia membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki intensitas paparan sinar matahari yang cukup kuat dibandingkan negara di Eropa. Akibatnya, intensitas sinar UV A yang diterima penduduk Indonesia akan lebih tinggi dibandingkan negara-negara Eropa

Saat terpapar matahari, sinar UV A ini akan masuk ke dalam kulit dan mengaktifkan sel pigmen kulit (melanin). Dengan aktifnya melanin, maka pigmen kulit yang berwarna kecoklatan akan diproduksi lebih banyak dan disebar ke seluruh permukaan kulit yang terpapar. Akibatnya, kulit akan terlihat lebih hitam dibandingkan sebelum terpapar.Meski sinar matahari di Eropa tak banyak mengandung UV A, harus tetap diwaspadai karena ternyata sinar matahari di negara empat musim banyak mengandung sinar UV B. Bahayanya, sinar UV B bisa berpotensi menyebabkan penuaan kulit.Paparan sinar UV B yang terlalu lama akan terserap oleh kulit dan merusak sel-sel kulit sehingga menyebabkan timbulnya keriput. Di Indonesia sendiri, intensitas UV B tidaklah setinggi di Eropa. Buktinya meski terlihat lebih hitam, orang Indonesia terlihat lebih muda dibandingkan orang Eropa.Walau demikian, Anda juga harus berhati-hati terhadap paparan UV B. Karena ternyata intensitas UV B yang tertinggi ini justru terdapat di daerah pegunungan, saat cuaca sedang mendung, serta tertutup awan tebal."Jangan terkecoh dan menganggap cuaca yangademkarena tertutup awan tebal, dan ada di daerah pegunungan ini bebas dari sinar UV. Memang, sinar UV A-nya sedikit jadi tidak akan hitam, namun justru UV B-nya yang tinggi," ungkapnya.Untuk menjaga kulit agar terhindari dari bahaya kedua UV tersebut, gunakan krim tabir surya yang bisa melindungi kulit dari kedua sinar berbahaya itu. Pastikan krim tabir surya Anda mengandung SPF (perlindungan terhadap UV B) yang sesuai dan juga PA (perlindungan terhadap UV A). Adapun bahaya dari sinar UV antara lain :1. Sering beraktivitas di bawah sinar matahari tanpa pelindung kulit, akan menyebabkan kulit lebih cepat mengalami penuaan.

2. Kulit jadi cepat berkerut dan timbul bercak-bercak hitam yang kita kenal sebagai flek hitam.

3. Sinar UV juga bisa membuat kulit tidak mulus karena menebal atau menipis. Bisa juga muncul benjolan-benjolan kecil yang ukurannya bervariasi.

4. Benjolan-benjolan atau flek pada kulit bisa berkembang menjadi tumor jinak bahkan kanker kulit.

5. Radiasi sinar UV pada mata akan menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi pada lensa mata yang akan menimbulkan kekeruhan pada lensa sehingga timbullah penyakit yang disebu tkatarak

6. Paparan tinggi UV mengakibatkan kerusakan pada kornea dan retina, bahkan kebutaan

7. Paparan UV terus menerus dapat mengganggu keseimabngan Otak dan metabolieme tubuh

Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

1. Hindari aktifitas di bawah sinar matahari antara pukul 10.00 - 15.00 WIB

2. Apabila harus melakukan aktifitas di bawah sinar matahari maka gunakan pelindung kulit seperti baju lengan panjang, kaca mata UV, topi, payung dan sun block/sun screen.

3. Lakukan aktifitas di bawah pohon yang rindang atau teuhan pohon/bangunan.

4. Banyak minum air putih.

5. Konsumsi Buah-buahan dan sayur yang segar dan sehat.

6. Konsumsi Vitamin dan mineral

7. Apabila mengendarai kendaran pastikan bahwa anda tetap menggunakan kacamata UV (disarankan kacamata UV untuk safety yang harganya relatif murah dan terstandar oleh ANSI, umumnya ada label UV 400 atau lainnya) walaupun telah menggunakan helm atau mobil berlapis kaca film.

8. Perisaklah kondisi badan, mata kulit apabila terasa keluhan ke dokter langganan anda.4. ISPA Saat ini perubahan iklim yang ekstrim sangat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya, dan faktanya ada beberapa penyakit yang kemudian menjadi sangat mewabah dan menyerang diberbagai usia. Salah satu diantaranya adalah Penyakit ISPA atau Infeksi Saluran PernafasanAkut.Apalagi saat ini di mana cuaca terkadang sangat panas disertai angin kencang, tapi tiba-tiba saja hujan keras yang juga disertai angin kencang. Yang secara tidak langsung mempengaruhi ketahanan tubuh seseorang.

Penyakit ISPA adalah penyakit infeksi yang menyerang bagian fungsi pernafasan anda baik itu hidung, telinga tengah, tenggorokan (faring), kotak suara (laring), dan paru paru. Dimana sebelumnya ada beberapa gejala-gejala yang menyerang diantaranya : badan pegal-pegal, hidung dan mata mulai berair, kepala terasa pening, dan sakit di tenggorokan saat menelan. Setelah gejala-gejala tersebut menyerang dan tidak segera ditangani akan menyebabkan beberapa penyakit yaitu ; batuk, pilek, radang tenggorokan, bronchitis, pneumonia.Beberapa penyebab dari penyakit Infeksi Saluran Pernafasan adalah adanya bakteri, virus, cuaca, dan juga dapat dipicu karena adanya alergi. Baik itu alergi terhadap debu, bulu binatang, suhu dingin.Daerah-daerah yang berpotensi sebagai Endemik penyakit Ispa :

1. Daerah Industri, polutan yang diakibatkan oleh pembuangan limbah udara

2. Daerah Perkotaan, polusi udara yang diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor

3. Daerah dataran tinggi dan Perbukitan, karena suhu rata-rata pada daerah tersebut yang cenderung rendah.Pencegahan terhadap penyakit Ispa

Penyakit infeksi menular sebenarnya bisa dicegah. Secara umum, menjaga daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan cukup istirahat, makan makanan bergizi, dan minum yang cukup. Untuk mencegah influenza, bisa dilakukan dengan cara menghindari percikan lendir dari penderita Ispa dengan menggunakan masker dan menjaga jarak dengan pengguna Ispa

5. Gondok

Gondok Endemik adalah suatu kelainan yang ditandai dengan pembesaran kelenjar tiroid , tepatnya pada leher.

Di Indonesia terdapat banyak daerah yang menunjukkan adanya defisiensi yodium. Zat ini berperan dalam membangun fisik dan mental manusia. Mereka yang menderita defisiensi yodium memperlihatkan gambaran klinik pembesaran kelenajr tiroid. Di negara kiat penyakit ini bersifat endemik yang disebut dengan gondok endemik. penyakit ini merupakan salah satu dari 4 penyakit gizi utama di indonesia yang perlu ditanggulangi dan ditangani dalam pelita V. Penyakit gondok endemik banyak dijumpai di darah pegunungan atau dataran tinggi dimana tanah dan airnya kurang mengandung zat yodium. Yang paling dikuatirkan adalah anak-anak yang dilahirkan dari ibu-ibu hamil yang menderita defisiensi yodium. Dalam masa dini anak-anak ini telah menderita hipotiroid yang dapat mengalami gangguan tumbuh kembang anak dan kelainan-kelainan yang tak terpulihkan (irreversible) seperti Kretin. Kretin adalah akibat terberat dari defisiensi zat yoidum berupa cacat fisik dan mental. Menurut Djoko Mulyanto, gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) terdapat hampir di seluruh indonesia. berdasarkan angka penduduk.

Pada populasi yang sangat besar secara umum akibat kekurangan iodium di dalam diet sehari- hari. Disebut gondok endemik jika populasi lebih dari 5% dari populasi. Yodium merupakan unsur gizi kelumit (microrttarierii) yang berguna dalam proses pengembangan susunan syaraf pusat dan proses tumbuh kembang manusia. Pada ibu itamil, kecukupan Yodium mutlak diperlukan agar tidak muncul anak kretin, atau anak dengan kerusakan otak minimal. Prevalensi gondok berdasarkan Total Goiter Rale (TGR) wanita hamil biasanya lebih tinggi daripada anak sekolah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian keklurangan yodium pada ibu hamil di daerah gondok endemik. Subyek dan Nletode Penelit.iaa: Penelitiadini adalah penelitian observasional dengan desain case control. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik.Uji yang digunakan adalah Chi-square dan menghitung odds ratio, Hasil: Pengetahuan, Sikap dan Perilaku ibu hamil yang mengalami kekurangan yodium terhadap garam beryodium cukup baik. Tetapi pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap kapsul minyak beryodium kurang baik Kesimpulan: Konsumsi kapsul minyak beryodium dalam 1 tahun terakhir, tingkat pengetahuan tentang kapsul minyak beryodium, sikap terhadap kapsul minyak beryodium, perilaku konsumsi kapsul minyak beryodium, kadar garam konsumsi, tingkat pengetahuan tentang garam beryodium, sikap terhadap garam beryodium, perilaku pemakaian gaiain konsumsi merupakan faktor risiko kekurangan yodium pada ibu hamil di daerah gondok endemik.

Sebagaian besar unsur yodium ini dimanfaatkan di kelenjar gondok. Jika kadar yodium di dalam kelenjar gondok kurang, dipastikan seseorang akan mengidap penyakit gondok.Gejala awal seseorang menderita gondok mudah dipahami dan dikenali, seperti :1. Sakit tenggorokan. Gejala ini merupakan gejala umum yang dirasakan, meskipun sakit tenggorokan tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur dari timbulnya penyakit gondok.

2. Selera makan yang mulai menurun dan berkurang. Ketika kelenjar tiroid terganggu pada tenggorokan, terjadi penurunan selera makan yang cukup drastis. Hal ini disebabkan oleh susah menelan

3. Mulut mulai terasa tegang dan nyeri saat mengunyah atau menelan makanan

4. Ketika malam hari, suhu tubuh tinggi (panas)

5. Terkadang sering mengalami dengungan pada telinga

6. Timbul tonjolan kecil pada tenggorokan yang kemudian membengkak dan tonjolan semakin terlihat besar pada tenggorokan.

Daerah-daerah yang berpotensi sebagai endemik penyakit gondok1. Dataran tinggi dan pegunungan2. Daerah dengan tingkat ekonomi yang rendahEfek defisiensi hormon tyroid nutrisi terhadap perkembangan1. Berat otak yang kurang2. Terjadi kelainan jumlah sel pada otak3. Besar sel pada cerebellum mengecil4. Pembentukan dendrit pada neuron terganggu5. Hubungan antar sinapsis pada otak menjadi terhambat6. Merusak jaringan telinga7. Sintesis protein di otak, mielinisasi, interkoneksi akan tergangguSebenarnya penyakit gondok ini dapat dicegah denga mengatur pola makan yang seimbang dan mengatur asupan makanan yang mengandung yodium seimbang, agar kelenjar gondok dan kelenjar tiroid dapat berjalan baik dan normal.