bab ii tugas akhir sistem informasi geografis lokasi contoh dan titik pengamatan geologi (studi...

30
Landasan Teori II - 1 BAB II Landasan Teori Pada bab ini akan dijelaskan berbagai teori dan tinjauan pustaka yang penulis gunakan dalam penyusunan sistem informasi geografis ini. Selain itu juga dituturkan beberapa perangkat lunak yang menjadi alat pembuatan SIG ini. Untuk menjelaskan pengertian sistem informasi geografis, perlu dipilah terlebih dahulu beberapa istilah didalam SIG. Istilah tersebut yaitu sistem, informasi, geografis, sistem informasi dan sistem informasi geografis. Sebelum memasuki pengertian sistem informasi, penulis akan menelaah terlebih dahulu tentang salah satu komponen sistem informasi yaitu data. 2.1 Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Selain itu, data juga merupakan representasi dari suatu fakta, yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata atau gambar. Sehingga secara singkat, data adalah suatu kenyataan apa adanya. 2.2 Sistem 2.2.1 Pengertian Sistem Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti kesatuan yaitu keseluruhan dari bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Upload: irsan-widyawan

Post on 12-Jul-2015

438 views

Category:

Engineering


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 1

BAB II

Landasan Teori

Pada bab ini akan dijelaskan berbagai teori dan tinjauan pustaka yang penulis

gunakan dalam penyusunan sistem informasi geografis ini. Selain itu juga

dituturkan beberapa perangkat lunak yang menjadi alat pembuatan SIG ini.

Untuk menjelaskan pengertian sistem informasi geografis, perlu dipilah terlebih

dahulu beberapa istilah didalam SIG. Istilah tersebut yaitu sistem, informasi,

geografis, sistem informasi dan sistem informasi geografis.

Sebelum memasuki pengertian sistem informasi, penulis akan menelaah terlebih

dahulu tentang salah satu komponen sistem informasi yaitu data.

2.1 Data

2.1.1 Pengertian Data

Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat

tertentu. Selain itu, data juga merupakan representasi dari suatu fakta, yang

dimodelkan dalam bentuk gambar, kata atau gambar. Sehingga secara singkat,

data adalah suatu kenyataan apa adanya.

2.2 Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti kesatuan yaitu

keseluruhan dari bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Page 2: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 2

Ada beberapa pengertian sistem yang ada, yaitu :

“Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” [Jery FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings81]

“Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.” [Davis85]

“Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.” [Robert G. Murdick93]

“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. “[McLeod]

“Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.” [Lucas89]

Dari berbagai teori diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu sistem merupakan

suatu rangkaian jaringan kerja berbagai elemen yang terorganisir, berinteraksi dan

bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Sistem itu sendiri mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu :

1. Komponen sistem ( Components ) : Terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu

kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batasan sistem (Boundary) : Daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah

yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem

menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environments) : Segala sesuatu yang berada di

luar sistem yang mempengaruhi sistem.

4. Penghubung sistem (Interface) : Media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya.

Page 3: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 3

5. Masukan sistem (Input) : Sesuatu yang ditetapkan sebagai masukan bagi

sistem agar sistem dapat beroperasi atau mendapat keluaran.

6. Keluaran sistem (Output) : Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang

dikeluarkan ke lingkungan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk

subsistem yang lain.

7. Pengolah sistem (Process) : Bagian dari sistem yang mengubah masukan

(input) menjadi keluaran (output).

8. Sasaran sistem (Objectives) : Yang menyebabkan sistem itu dibuat.

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan

sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan

berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

• Sistem abstrak adalah sistem yang berupa ide-ide, yang tidak

tampak secara fisik.

• Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik atau terlihat.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made

system)

• Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan

tidak dibuat manusia.

• Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh

manusia.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic

system)

• Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi sebelumnya.

• Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas atau teori

kemungkinan dalam ilmu statistik.

Page 4: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 4

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

• Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan

tidak memepengaruhi lingkungan luarnya.

• Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

mempengaruhi lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan

dari luar dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau

subsistem-subsistem yang lainnya.

2.3 Informasi

2.3.1 Pengertian Informasi

Dari berbagai literatur, ada berbagai pengertian informasi, yaitu :

“Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti pada penerimanya.” [John 83]

“Informasi ialah makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konvensi-konvensi yang umum digunakan dalam representasinya.”[Its86]

“Informasi adalah analisis dan sintesis terhadap data atau data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.”[Kadir99]

Dapat ditarik kesimpulan yaitu, informasi adalah hasil representasi dari data yang

telah diolah untuk kepentingan seseorang/sekelompok orang sesuai dengan

kebutuhannya. Sedangkan data itu sendiri adalah penggambaran kembali dari

kenyataan yang ada atau terjadi pada suatu waktu dan di suatu tempat yang

didapat dari alat bantu.

2.3.2 Siklus Informasi

Sebelum menghasilkan suatu informasi yang diperlukan, data yang ada harus

diolah terlebih dahulu. Data yang diolah menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan yang

lain dan membuat data kembali. Hal itulah yang membuat suatu siklus informasi

Page 5: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 5

terjadi. Siklus informasi (information cycle) menurut John Burch adalah sebagai

berikut :

Gambar 2.1 : Siklus Informasi

2.3.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat berguna dalam pengambilan tindakan yang lain. Kriteria

kualitas informasi adalah :

1. Akurat (accurate) yang berarti informasi tidak boleh menyesatkan dan

bebas dari kesalahan.

2. Tepat waktu (timeliness) yang berarti informasi yang sampai kepada

penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah

karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan

teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan.

3. Relevan (relevance) yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi

pihak yang menerimanya.

2.4 Geografis

Istilah geografis merupakan bagian dari sudut keruangan atau spasial. Istilah

spasial dan geografis sering tertukar dalam penggunaannya walaupun pengertian

nya sama dalam konteks bidang SIG. Pemakaian istilah geografis harus dilihat

dari pemakaian konsepnya. Istilah geografis disini ditekankan pada unsur sistem

informasi. Geografis mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi baik

ciri-ciri fisik bumi maupun kehidupan sosial di dalam bumi itu sendiri.

Page 6: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 6

2.5 Sistem Informasi

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi

Setiap organisasi maupun jaringan kerjanya, mempunyai sistem informasi. Sistem

informasi dipergunakan untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki

suatu organisasi untuk mencapai keinginannya.

Beberapa pustaka menyimpulkan sistem informasi sebagai berikut :

“Sistem Informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.”[Budihar95]

“Sistem Informasi ialah sistem di dalam suatu organisasi yang memepertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”[Robert A. Leitech, K. Roscoe Davis]

Dari beberapa definisi diatas, penulis berkesimpulan bahwa sistem informasi

adalah sekumpulan informasi yang terdiri dari berbagai sumber daya organisasi

untuk diatur (manage) yang saling berkaitan dan digunakan secara bersamaan

untuk mencapai tujuan tertentu.

2.5.2 Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, komponen-komponen sistem informasi

disebut dengan istilah blok bangunan yang kemudian dibagi menjadi :

• Blok masukan (input block) : Input mewakili data yang masuk ke dalam

sistem informasi.

• Blok model (model block) : Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,

logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input.

• Blok keluaran (output block) : Hasil dari sistem informasi adalah keluaran

yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang

berguna.

Page 7: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 7

• Blok teknologi (technology block) : Teknologi digunakan untuk menerima

input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

dan mengirimkan serta bantuan pengendalian dari sistem secara

keseluruhan.

• Blok basis data (data base block) : Basis data merupakan kumpulan dari

data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya

Blok kendali (control block) : Controlling perlu dirancang, diterapkan dan

dapat mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat langsung

diatasi.

2.6 Sistem Informasi Geografis

2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Pemakaian istilah ini merupakan gabungan dari 3 unsur yang telah disebutkan

diatas yaitu sistem, informasi dan geografis. Dari gabungan ketiganya, muncul

istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan peta secara digital dalam arti

yang sempit. Walaupun penggunaan istilah SIG tidak hanya menggambarkan peta

dalam komputer tetapi juga mengolah data yang menyertai peta tersebut.

Istilah ‘informasi geografis’ mengandung pengertian tentang informasi yang

menyangkut objek-objek yang terletak di atas permukaan bumi, ilmu pengetahuan

yang menyangkut letak posisi objek di bumi serta informasi tentang atribut yang

dimiliki objek di bumi.

Dari beberapa pengertian sistem informasi dan geografis diatas, dapat diambil

kesimpulan bahwa SIG merupakan sekumpulan informasi yang menyangkut

segala objek-objek beserta atributnya di atas permukaan bumi termasuk sumber

daya fisik maupun kehidupan sosial yang ada di dalamnya. Tetapi pengertian ini

masih sempit karena diambil dari kesimpulan diatas. Penulis menyimpulkan SIG

merupakan sistem yang akan dibuat berupa perangkat lunak serta beberapa fungsi

SIG itu tersendiri . Penulis menyimpulkan bahwa SIG merupakan perangkat lunak

yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanipulasi serta

menampilkan informasi beserta atribut yang berhubungan dengan objek-objek

Page 8: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 8

diatas permukaan bumi dan disajikan dalam bentuk grafis dengan memakai media

peta sebagai antarmuka.

2.6.2 Komponen Sistem Informasi Geografis

Komponen kunci dalam GIS adalah sistem komputer, data geospatial (data

atribut) dan user ,yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Sistem Komputer

Data Geospasial Pengguna/User

Gambar 2.2 : Komponen SIG

Sistem komputer diatas terdiri dari :

• perangkat keras (hardware) : digunakan untuk menyimpan, memproses

dan menampilkan data peta digital.

• perangkat lunak (software) : digunakan untuk melakukan semua operasi

yang diharapkan. Perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi dan

tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan

menampilkan informasi geografis. Elemen yang harus terdapat dalam

komponen perangkat lunak SIG adalah :

a) Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis.

b) Sistem Manajemen Basis Data (DBMS).

c) Tool yang mendukung query geografis, analisis data spasial dan

visualisasi peta.

• Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool

geografi.

• pemasukkan data, pengolahan data, analisis data, pemodelan data

(modelling)

• penayangan data geospasial (peta)

Page 9: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 9

Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk, yaitu :

1. Data Spasial : jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan

dari fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata.

2. Data Non Spasial atau Data Attribut adalah gambaran data yang terdiri

atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman,

ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain.

Data geospasial terdiri dari :

• peta

• foto udara

• foto satelit

• data statistik

• dll

Selain itu, data geospatial dibedakan menjadi:

1. Data grafis/geometris, mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc)

dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili

geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.

2. Data atribut/data tematik

SIG terdiri dari beberapa lapisan atau layer dan relasi. Setiap lapisan atau layer

dalam SIG menggambarkan bahwa data dan informasi tertentu sesuai dengan

letak geografisnya dan relasi yang dibuat.

Page 10: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 10

Gambar 2.3 : Konsep Layer dalam SIG

Menurut Demers, SIG terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu :

• Data Input : mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut

dari berbagai sumber, selain itu juga bertanggung jawab mengkonversikan

format data aslinya ke format yang dapat digunakan dalam SIG

• Data Output : menghasilkan output seluruh maupun sebagian basis data

dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel,

grafik, peta, dll.

• Data Management : mengatur data spasial maupun atribut ke dalam basis

data sehingga mudah dipanggil.

• Data Manipulation : menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh

SIG serta memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang

diinginkan.

Page 11: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 11

2.6.3 Penyimpanan Data SIG

Dalam SIG, penyimpanan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. SIG menggambarkan bumi dalam bentuk layer-layer yang dihubungkan

melalui frame geografi.

2. Setiap fitur pada layer memiliki identifier yang unik sehingga

memungkinkan untuk mengubah informasi relevan yang disimpan pada

database eksternal.

3. Memiliki model abstraksi sederhana, SIG memungkinkan kita untuk

menangkap elemen yang diinginkan. Cara pandangan tampilan yang

berbeda dengan data tentang bumi, seperti jalan, pipa, kabel, perkebunan

dan lainnya bisa didapatkan dan disimpan dalam SIG kedalam variasi

yang berbeda dan juga bagi pengguna yang berbeda pula.

2.6.4 Model Data SIG

Semua fitur pada bumi bisa direpresentasikan hanya oleh tiga identitas sederhana

yaitu garis, titik dan poligon :

• Layer data SIG menggunakan salah satu dari dua model data yang

berbeda, yang dikenal dengan raster dan vector.

• Model raster, suatu penampakan didefinisikan sebagai suatu sel pada grid

memiliki ukuran dan bentuk yang sama dan masing-masing diidentifikasi

oleh koordinat lokasi sebagai nilai dalam model raster, model ini

digunakan untuk pekerjaan dengan bentuk kontinu, seperti tipe kesuburan

tanah.

• Model Vektor, penampakan direpresentasikan sebagai kumpulan dari titik

awal dan titik akhir yang digunakan untuk mendefinisikan suatu titik, garis

dan polygon yang menggambarkan bentuk dan ukuran suatu permukaan.

Model vector digunakan untuk merepresentasikan tipe data diskrit yang

tinggi, seperti jalan, bangunan, batas daerah dan danau.

• SIG vector mampu merespon informasi yang kompleks suatu objek lebih

efektif.

Page 12: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 12

2.6.5 Pengetahuan Peta

Peta yang kita lihat sehari-hari biasanya digambar dalam bidang datar berupa

kertas atau yang lainnya. Dengan semakin berkembangnya ilmu kartografi

(pembuatan peta) maupun teknologi informasi, saat ini peta tidak hanya

digambarkan di atas kertas, tapi sudah masuk ke dalam dunia digital. Peta dapat

digambarkan di komputer serta di manipulasi dengan mudah. Akan tetapi,

pengertian peta tetaplah harus mengacu kepada ilmu yang sudah berkembang

sebelumnya. Pengertian peta secara umumnya yaitu :

”Peta adalah suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur

(features) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan

permukaan bumi diatas media bidang datar dengan skala tertentu”.

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu peta sehingga menjadi peta

yang ideal adalah :

• Jarak antara titik-titik yang terletak diatas peta harus sesuai dengan jarak

aslinya dipermukaan bumi dengan memperhatikan faktor skala tertentu.

• Luas suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan

luas sebenarnya juga dengan mempertimbangkan skalanya.

• Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai

dengan arah yang sebenarnya (seperti permukaan bumi).

• Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan

bentuk yang sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan faktor skala).

Di bidang kartografi (pemetaan), pengukuran peta bertujuan untuk memindahkan

unsur-unsur berupa titik, garis dan sudut dari permukaan bumi (ellipsolid) ke

bidang datar menggunakan rumus-rumus proyeksi peta sehingga tercapai kondisi

yang diinginkan. Kondisi yang ingin dipertahankan, yaitu :

1. Proyeksi ekuidistan : jarak-jarak diatas peta akan tetap sama

dengan jarak-jarak sebagaimana dipermukaan bumi dengan

memperhatikan faktor skala peta.

2. Proyeksi konform : sudut atau arah diatas peta akan tetap sama

dengan sudut atau arah seperti dipermukaan bumi.

Page 13: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 13

3. Proyeksi ekuivalen : luas unsur diatas peta akan tetap sama dengan

luas unsur sebagaimana dipermukaan bumi (dengan

memperhitungkan faktor skala peta).

2.6.6 Pengetahuan Geologi

Kata geologi berasal dari kata ’geo’ berarti bumi dan ’logos’ berarti ilmu. Geologi

dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

pemahaman tentang bumi. Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi

sebagai obyek utama, akan tetapi sebagian besar lebih banyak berhubungan

dengan kerak bumi yaitu bagian terluar dari bumi.

Beberapa hal pokok yang menjadi sasaran bagi ahli geologi :

a. Mendeskripsikan dan menafsirkan tentang gambaran fisik

permukaan bumi dan menjelaskan kejadiannya.

b. Menerangkan sejarah evolusi bumi pada perkembangan

sebelumnya yang tercermin dalam sifat-sifat batuan dan proses

yang bekerja didalamnya.

Geologi banyak berhubungan dengan studi tentang mineral, batuan, fosil yang

tidak hanya sebagai obyek tetapi menyangkut penjelasan tentang sejarah

perkembangan kerak bumi dan gambaran fisis dari bumi pada keadaan sekarang.

2.6.6.1 Pengetahuan Mineral

Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah dengan komposisi

bahan kimia yang tetap dan berbentuk struktur kristal yang beraturan. Suatu

campuran dari kumpulan satu atau lebih mineral disebut dengan batuan.

Dewasa ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral-

mineral utama yang membentuk batuan, diantaranya mengandung unsur-unsur

yang menempati bagian terbesar bumi antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si),

Aluminium (Al), Besi (Fe), Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K), dan

Magnesium (Mg).

Page 14: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 14

2.6.6.2 Pengetahuan Batuan

Batuan adalah kumpulan dari satu atau lebih mineral sebagai pembentuk kerak

bumi. Kejadian dan sifat batuan ditentukan oleh kandungan mineralnya dan

hubungan atau keadaan mineralnya satu sama lain. Satu jenis batuan selalu

diberikan di dalam komposisi mineralnya dan teksturnya, keduanya digunakan

dalam klasifikasi batuan.

Berdasarkan cara terjadinya, tekstur dan komposisi mineral, batuan dapat

digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :

a. Batuan Beku (igneous rock) : terbentuk dari magma yang asalnya dari

dalam bumi yang naik menuju permukaan dan membeku sebagai batuan

yang padat dalam titik bekunya, baik di permukaan atau di bawah

permukaan.

b. Batuan Sedimen (sedimentary rock) : terbentuk dari hasil pengumpulan

dan kompaksi dari fragmen dari batuan sebelumnya, bahan-bahan organik,

dan bahan-bahan terlarut dalam air permukaan (sungai, laut, dll).

c. Batuan Metamorf (metamorphic rock) : terbentuk dari batuan apapun yang

sudah ada sebelumnya lalu berubah karena adanya kenaikan temperatur

dan tekanan atau keduanya. Perubahan ini menghasilkan sifat yang

berbeda dari batuan asalnya.

2.7 Basis Data

2.7.1 Pengertian Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di memori sekunder (berupa harddisk) dan

digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan

salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai

basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem

informasi disebut dengan sistem basis data. Sistem basis data (database system)

ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa

aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

Page 15: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Database

File

Record

Field Data

Characters

Landasan Teori II - 15

Pentingnya basis data dalam suatu sistem informasi sangatlah penting. Sehingga

diibaratkan bahwa basis data adalah jantungnya perangkat lunak. Selain itu

pentingnya basis data adalah :

• Dasar dalam menyediakan informasi

• Menentukan kualitas informasi yaitu harus akurat, tepat pada

waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

• Mengurangi duplikasi data (data redudancy)

• Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability)

• Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar

• Meningkatkan faktor keamanan data (security)

• Menjaga integritas data

Selain itu, ada jenjang data yang akhirnya mengarahkan basis data sebagai puncak

metamorfosis data. Jenjang data itu antara lain :

Gambar 2.4 : Jenjang Data

Page 16: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 16

• Characters : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter

numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang

membentuk suatu field.

• Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan

suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.

Kumpulan dari field membentuk suatu record.

• Record : Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari

record membentuk suatu file.

• File: File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan

data yang sejenis.

2.7.2 Perancangan Basis Data

Ada beberapa teknik perancangan yang digunakan untuk mendesain basis data,

antara lain :

c. Teknik Normalisasi : proses yang mengelompokkan elemen-

elemen data menjadi tabel-tabel, di dalam tabel tersebut terdapat

entitas –entitas dan relasi antar entitas tersebut.

d. Teknik Entity-Relationship : konsep yang mendeskripsikan

kebutuhan user dalam sebuah model yang lebih detail sehingga

dapat diimplementasikan ke dalam manajemen basis data.

Entitas sendiri adalah individu yang mewakili sesuatu hal yang nyata dan dapat

dibedakan dengan yang lainnya. Sekumpulan entitas yang sejenis dan berada

dalam lingkungan yang sama akan membentuk entity set (kumpulan entitas).

Contoh, mobil, karyawan, mahasiswa, dll.

Setiap entitas memiliki sesuatu yang disebut dengan atribut. Atribut atau field

adalah sesuatu hal yang mewakili entitas tersebut. Contoh, mahasiswa dengan

entitasnya adalah Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).

Page 17: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 17

Hubungan antar relasi tersebut mempunyai hubungan sesuai dengan tingkatnya

masing – masing. Tingkat relasi ini menunjukkan adanya batas jumlah maksimum

entitas yang dapat berhubungan dengan entitas lain yang terdapat dalam entity set

yang berbeda. Dalam hubungan antar relasi ini terdapat tingkat yang berbeda.

Relasi antar 2 entity set ini terbagi dalam beberapa tingkat yaitu :

a. One-To-One (satu ke satu) Relationship

Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) terhubung

maksimal satu dengan entity set kedua (misalnya entity set B). Ilustrasi

hubungan itu seperti gambar di bawah ini :

Entity Set A Entity Set B

Gambar 2.5 : One-To-One Relationship

b. One-To-Many (satu ke banyak) Relationship

Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) terhubung

lebih dari satu atau banyak dengan entity set kedua (misalnya entity set

B). Ilustrasi hubungannya adalah sebagai berikut :

A1•

A2•

A3•

•B1

•B2

•B3

Page 18: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 18

Entity Set A Entity Set B

Gambar 2.6 : One-To-Many Relationship

c. Many-To-One (banyak ke satu) Relationship

Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) hanya

dapat terhubung paling banyak hanya satu entitas yang ada di dalam

entity set kedua (misalnya entity set B). Sebaliknya, satu entitas dalam

entity set kedua dapat terhubung ke banyak entitas di dalam entity set

pertama. Ilustrasi hubungannya adalah sebagai berikut:

Entity Set A Entity Set B

Gambar 2.7 : Many-To-One Relationship

d. Many-To-Many (banyak ke banyak) Relationship

Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) dapat

terhubung lebih dari satu atau banyak entitas dalam entity set kedua

(misalnya entity set B). Sebaliknya pun dapat begitu. Setiap entitas

dalam entity set kedua dapat terhubung lebih dari satu atau banyak

A1•

A2•

A3•

•B1

•B2

•B3

A1•

A2•

A3•

•B1

•B2

•B3

Page 19: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 19

entitas ke dalam entity set kedua. Ilustrasi hubungan ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Entity Set A Entity Set B

Gambar 2.8 : Many-To-Many Relationship

2.7.3 Entity-Relationship Diagram

ERD merupakan implemetasi dari teknik entity-relationship yang sudah dibahas

diatas. Entity Relationship Diagram (E-R Diagram) adalah suatu model jaringan

yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. E-R

Diagram memberikan gambaran interaksi yang terjadi dan merupakan peralatan

pembuatan model yang fleksibel, karena dapat diadaptasi untuk berbagai

pendekatan dalam pengembangan sistem.

E-R Diagram memiliki beberapa komponen, yaitu :

1. Entitas (entity) : sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dengan

keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun secara abstrak,

mempunyai karakteristik tertentu. Simbol yang digunakan adalah empat

persegi panjang serta pemberian nama dengan menggunakan kata benda.

Gambar 2.9 : Simbol Entitas

2. Relasi (relationship) : hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal

dari himpunan entitas yang lainnya. Pada E-R Diagram, relasi

digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat, yang diberi nama

dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan

pembacaan relasinya.

A1•

A2•

A3•

•B1

•B2

•B3

Page 20: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 20

Gambar 2.10 : Simbol relasi

3. Derajat relasi (Degree Relationship): jumlah entitas yang berpartisipasi

dalam suatu relasi. Derajat relasi yang sering dipakai di dalam E-R

Diagram yaitu :

a. Unary relationship merupakaan suatu relasi yang dihubungkan dengan

satu entity, penghubungnya ada 2. Sering disebut dengan Recursive

Relationship.

Gambar 2.11 : Unary Relationship

b. Binary relationship merupakan suatu relasi yang menghubungkan dua

entitas yang berbeda.

Entitas

Relasi Entitas

Gambar 2.12 : Binary Relationship

c. Ternary relationship merupakan satu relasi yang menghubungkan tiga

entity yang berbeda satu sama lain.

Gambar 2.13 : Ternary Relationship

4. Atribut (attribute) : Digunakan untuk mendeskripsikan suatu entitas,

dimana tiap-tiap atribut memiliki nilai yang kemudian akan disimpan di

dalam basis data. Nilai atribut (attribute value) adalah suatu data aktual

atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entitas

atau relasi. Atribut disimbolkan dengan bentuk oval. Terdapat dua jenis

atribut yaitu :

Page 21: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 21

a. Identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu entitas secara

unik.

b. Descriptor (non-key attribute) yang digunakan untuk menspesifikasikan

karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.

Gambar 2.14 : Simbol Atribut

5. Kardinalitas (cardinality) : menunjukkan jumlah maksimum entitas yang

dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Hal ini

sudah disinggung diatas tentang tingkatan relasi.

2.8 Unified Modelling Language

Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu pendekatan rekayasa

perangkat lunak. UML ini merupakan pendekatan perancangan perangkat lunak

yang berbasiskan objek. Sehingga cocok untuk dipergunakan dalam

pengembangan SIG ini.

UML sendiri merupakan suatu standar bahasa yang dipergunakan untuk

merancang, memvisualisasikan serta mendokumentasikan perangkat lunak yang

akan dibangun. UML digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang dapat

di aplikasikan ke dalam berbagai sistem operasi, software maupun hardware.

UML ini sangat cocok untuk diimplementasikan ke dalam perangkat lunak yang

berbasiskan objek.

Hingga saat penulis menyusun ini, UML sudah memasuki versi ke 2 sehingga

sebutannya menjadi UML 2.0 . Dalam UML 2.0 ini, terdapat beberapa diagram

yang mendefinisiksn UML. Diagram-diagram itu antara lain :

• Use Case Diagram : menggambarkan cara sistem berinteraksi dengan

pengguna. Use Case bekerja dengan mendeskripsikan tipikal interaksi

antara user dengan sistemnya sendiri melalui suatu cerita bagaimana

sistem itu dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara

pengguna dan sistem disebut dengan skenario. Dalam use case, user

Page 22: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 22

biasanya disebut dengan actor. Diagram use case ditunjukkan dengan 3

hal dari sistem yaitu actor, use case dan sistem. Notasi use case

digambarkan sebagai berikut :

Sistem

Use CaseActor

Gambar 2.15 : Use Case Model

• State Machine Diagram : merupakan gabungan dari interaction diagram

dengan state chart yang ada di UML 1.x. Model ini menampilkan 2

pandangan yangsaling melengkapi tentang perilaku dinamis suatu sistem.

Interaction diagram menunjukkan pesan-pesan yang dilewatkan diantara

obyek-obyek di dalam sistem selama periode waktu yang pendek.

Sedangkan state chart diagram menelusuri individu-individu obyek

melalui keseluruhan daur hidupnya. Simbol UML untuk state chart sebagai

berikut :

Gambar 2.16 : Statechart Diagram

• Sequence Diagram : menggambarkan perilaku pada sebuah skenario.

Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message/pesan

yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case.

Page 23: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 23

Participant (Obyek)

Activation

Lifeline

Actor

Message/Pesan

Nama_1 Nama_2

Gambar 2.17 : Simbol-simbol yang ada di sequence diagram

• Object Diagram : gambaran obyek-obyek secara ringkas di suatu sistem

pada suatu waktu. Object diagram sering disebut sebagai instance diagram

karena menunjukkan instance-instance dari class. Object diagram bisa

digunakan untuk menunjukkan contoh konfigurasi dari obyek-obyek.

• Collaboration Diagram : perluasan dari obyek diagram yang menunjukkan

obyek-obyek dan hubungan nya satu dengan yang lain. Collaboration

diagram menunjukkan message-message obyek yang dikirimkan satu sama

lain.

• Activity Diagram : teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,

proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram

mempunyai peran seperti halnya flowchart, tetapi activity diagram bisa

mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa.

• Component Diagram : merupakan implementasi software dari sebuah

class. Sebuah component bisa jadi merupakan implementasi dari lebih

sebuah class. Component merupakan bagian fisik dari sebuah sistem.

Nama Component

Gambar 2.18 : Notasi Component

Page 24: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 24

• Deployment Diagram : menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik,

menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian

hardware. Bagian utama hardware adalah node, yaitu nama umum untuk

semua jenis sumber komputasi.

• Package Diagram : pengelompokkan konstruksi yang memungkinkan

untuk mengambil konstruksi tersebut di UML dan mengelompokkan

elemen-elemen tersebut secara bersama-sama menjadi level yang lebih

tinggi.

• Interaction Overview Diagram : pencangkokan secara bersamaan antara

activity diagram dengan sequence diagram. Diagram ini bisa dianggap

sebagai activity diagram karena semua aktivitas bisa diganti dengan sedikit

sequence diagram, atau bisa juga dianggap activity diagram yang

digunakan untuk menunjukkan aliran pengawasan.

• Communication Diagram : menekankan pada link data diantara macam-

macam participant pada interaksi yang ada di dalam interaction diagram.

Developer bebas menempatkan participant, boleh menggambarkan link

untuk menunjukkan cara participant berhubungan.

• Composite Structure Diagram : kemampuan untuk mendekompose secara

hierarki sebuah class ke sebuah struktur internal. Hal ini memungkinkan

untuk memecah obyek yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil.

• Timing Diagram : bentuk lain dari interaction diagram tetapi fokus

utamanya lebih ke waktu. Timing diagram bisa dipakai untuk obyek

tunggal maupun sekelompok obyek.

2.9 ArcView

ArcView adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan pada SIG. ArcView

ini dibuat oleh Environmental Systems Research Institute (ESRI). Dengan

perangkat lunak ini, user dapat melakukan visualisasi , eksplorasi, dan

menganalisis data geografi.

ArcView dapat membaca dan menulis data dari dan ke dalam format data SIG

lain. Misalnya dapat membaca data yang dituliskan ke dalam perangkat lunak SIG

dan penginderaan jauh yang mepunyai format JPEG, BMP, TIFF, GEOTIFF dan

Page 25: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 25

lainnya. Selain itu, dapat pula menganalisis data statistik dan operasi matematis

serta membuat peta tematik dengan menggunakan simbol dan warna tertentu

untuk merepresentasikan fitur peta berdasarakan atributnya.

2.9.1 Arsitektur ArcView

ArcView mengatur perangkat lunaknya untuk dikelomkpokkan ke dalam beberapa

komponen penting yaitu :

a. Project : merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam

ArcView. Fungsinya yaitu sebagai file kerja yang

digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan

mengorganisasikan semua komponen-komponen program

dalam kesatuan yang utuh. File project inni

diimplementasikan ke dalam sebuah file dengan ekstensi

APR. File projectAPR ini berisi pointers yang merujuk

pada lokasi fisik dokumen tersebut disimpan. Data yang

disimpan dalam file APR hanya mengatur cara

basisdatanya ditampilkan tidak mempengaruhi data itu

sendiri.

Gambar 2.19 : Project Windows ArcView

Page 26: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 26

b. Theme : merupakam kumpulan dari beberapa layer

ArcView yang membentuk suatu peta tematik tertentu.

Sumber datanya dapat direpresentasikan sebagai theme

adalah shapefile(.shp), coverage (ArcInfo), dan citra raster

(.JPEG, .BMP, .TIFF, .GEOTIFF).

Gambar 2.20 : Theme

c. View : merupakan representasi grafis informasi spesial dan

dapat menampung beberapa lyer maupun theme informasi

seperti titik, garis, poligon dan citra raster.

d. Table : merupakan representasi data ArcView dalam bentuk

sebuah tabel. Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif

mengenai layer tertentu. Setiap baris data(record)

mendefinisikan sebuah entry di dalam basis data yang

disimpan. Setiap kolom (field) mendefinisikan atribut dari

entry yang bersangkutan. Dari sisi user, tanpa

memperhatikan sumber-sumbernya, semua tabel adalah

sama. ArcView mendefinisikan template standar untuk

menunjuk tabel yang akan diakses.

e. Chart : merupakan representasi grafis dari resume tabel data

atau bisa juga merupakan hasil query terhadap suatu tabel

data. Bentuk chartnya antara lain garis (line), bar, kolom

(column), XY scatter, area, dan pie.

f. Layout : digunakan untuk menggabungkan semua dokumen

yaitu view, table, dan chart ke dalam suatu dokumen yang

Page 27: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 27

siap cetak. Hal ini digunakan untuk pembuatan dokumen

berupa hardcopy.

g. Script : digunakan untuk mengotomatiskan kerja ArcView.

ArcView menyediakan bahasa pemrograman yang

sederhana dengan sebutan Avenue. Dengan avenue, user

dapat memodifikasi tampilan ArcView, membuat program,

menyederhanakan tugas-tugas yang kompleks dan

berhubungan atau berkomunikasi dengan aplikasi lain.

Avenue adalah bahasa pemrograman yang berorientasi

objek dan berada dalam environment ArcView. Avenue

dilengkapi dengan pustaka kelas untuk menyajikan objek

yang terdapat dalam ArcView. Program ini menjalankan

suatu pekerjaan dengan mengakses dan memanipulasi

objek-objek tersebut.

2.10 Visual Basic

Visual Basic adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa

pemograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

melakukan tugas-tugas tertentu.

Bahasa Pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak

tahun 1991 merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa

pemograman BASIC (Beginner’s All-Purpose Simbolic Instruction Code) di

Dartmoth College, Amerika Serikat, yang dikembangkan pada era 1950-an. Sejak

semula BASIC memang dirancang untuk mudah dipelajari.

Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat Bantu untuk

membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan

sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman

computer yang didukung object (Object Oriented Programming = OOP).

Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang

berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasisi MS-Windows.

Page 28: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 28

2.10.1 Pengenalan Visual Basic 6.0

Beberapa istilah dan komponen MS-Visual Basic 6.0 yang di pakai dalam

membuat program aplikasi :

1. Project : sekumpulan modul. Project disimpan dalam file berakhiran .VBP.

File ini menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan proyek,

pilihan environment, pilihan file EXE dan segala sesuatu yang berhubungan

dengan proyek.

2. Form : suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi.

Gambar 2.21 : Form

3. Toolbox : kotak alat yang berisi icon-icon utnuk memasukan objek tertentu ke

dalam jendela Form. Ketika memulai membuat suatu proyek, MS-Visual

Basic 6.0 akan secara otomatis menyediakan icon-icon objek-objek yang

sering dipakai.

Gambar 2.22 : Toolbox

Page 29: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 29

4. Properti : digunakan untuk menentukan setting suatu objek. Suatu objek

biasanya mempunyai beberapa property yang dapat diatur langsung dari

jendela Properties atau lewat kode program. Setting property akan

menentukan cara kerja dari objek yang bersangkutan saat program aplikasi

dijalankan, misalnya menentukan warna objek, bingkai objek, penganbilan

data dan lain-lain.

5. Kode Program : serangkaiaan tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika

suatu objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan

jalannya suatu objek.

6. Event : kejadian yang diterima oleh suatu objek. Misalnya Click, Load,

DblClick, dan lain-lain. Even yang diterima objek akan memicu MS-Visual

Basic 6.0 menjalankan kode program yang ada didalamnya.

7. Method : suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah

tersedia di dalam suatu objek. Seperti halnya property (yang juga terdapat

pada suatu objek), suatu metoda dapat dipanggil dengan menyebut nama

objek diikuti tanda titik dan nama metodanya Metoda biasanya akan

mengerjakan suatu tugas khusus pada suatu objek tertentu, sedangkan

property biasanya memberi definisi nilai atau setting pada objek.

8. Module : dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan

bentuk standar. Module dapat berisi beberapa kode program atau procedure

yang dapat digunakan dalam program aplikasi.

Page 30: Bab II Tugas Akhir SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS  LOKASI CONTOH DAN TITIK PENGAMATAN GEOLOGI  (Studi Kasus : LEMBAR NANGAPINOH, KALIMANTAN BARAT)

Landasan Teori II - 30

II - 30