bab ii tugas akhir sistem informasi geografis lokasi contoh dan titik pengamatan geologi (studi...
TRANSCRIPT
Landasan Teori II - 1
BAB II
Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan berbagai teori dan tinjauan pustaka yang penulis
gunakan dalam penyusunan sistem informasi geografis ini. Selain itu juga
dituturkan beberapa perangkat lunak yang menjadi alat pembuatan SIG ini.
Untuk menjelaskan pengertian sistem informasi geografis, perlu dipilah terlebih
dahulu beberapa istilah didalam SIG. Istilah tersebut yaitu sistem, informasi,
geografis, sistem informasi dan sistem informasi geografis.
Sebelum memasuki pengertian sistem informasi, penulis akan menelaah terlebih
dahulu tentang salah satu komponen sistem informasi yaitu data.
2.1 Data
2.1.1 Pengertian Data
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan yang nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat
tertentu. Selain itu, data juga merupakan representasi dari suatu fakta, yang
dimodelkan dalam bentuk gambar, kata atau gambar. Sehingga secara singkat,
data adalah suatu kenyataan apa adanya.
2.2 Sistem
2.2.1 Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti kesatuan yaitu
keseluruhan dari bagian yang mempunyai hubungan satu sama lain untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Landasan Teori II - 2
Ada beberapa pengertian sistem yang ada, yaitu :
“Sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” [Jery FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings81]
“Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.” [Davis85]
“Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.” [Robert G. Murdick93]
“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. “[McLeod]
“Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu.” [Lucas89]
Dari berbagai teori diatas, dapat diambil kesimpulan yaitu sistem merupakan
suatu rangkaian jaringan kerja berbagai elemen yang terorganisir, berinteraksi dan
bergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2.2 Karakteristik Sistem
Sistem itu sendiri mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu :
1. Komponen sistem ( Components ) : Terdiri dari sejumlah komponen yang
saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (Boundary) : Daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah
yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (Environments) : Segala sesuatu yang berada di
luar sistem yang mempengaruhi sistem.
4. Penghubung sistem (Interface) : Media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya.
Landasan Teori II - 3
5. Masukan sistem (Input) : Sesuatu yang ditetapkan sebagai masukan bagi
sistem agar sistem dapat beroperasi atau mendapat keluaran.
6. Keluaran sistem (Output) : Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang
dikeluarkan ke lingkungan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain.
7. Pengolah sistem (Process) : Bagian dari sistem yang mengubah masukan
(input) menjadi keluaran (output).
8. Sasaran sistem (Objectives) : Yang menyebabkan sistem itu dibuat.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2.3 Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)
• Sistem abstrak adalah sistem yang berupa ide-ide, yang tidak
tampak secara fisik.
• Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik atau terlihat.
2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made
system)
• Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan
tidak dibuat manusia.
• Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia.
3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic
system)
• Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi sebelumnya.
• Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak
dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas atau teori
kemungkinan dalam ilmu statistik.
Landasan Teori II - 4
4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)
• Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan
tidak memepengaruhi lingkungan luarnya.
• Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
mempengaruhi lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan
dari luar dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem-subsistem yang lainnya.
2.3 Informasi
2.3.1 Pengertian Informasi
Dari berbagai literatur, ada berbagai pengertian informasi, yaitu :
“Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti pada penerimanya.” [John 83]
“Informasi ialah makna atau pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konvensi-konvensi yang umum digunakan dalam representasinya.”[Its86]
“Informasi adalah analisis dan sintesis terhadap data atau data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.”[Kadir99]
Dapat ditarik kesimpulan yaitu, informasi adalah hasil representasi dari data yang
telah diolah untuk kepentingan seseorang/sekelompok orang sesuai dengan
kebutuhannya. Sedangkan data itu sendiri adalah penggambaran kembali dari
kenyataan yang ada atau terjadi pada suatu waktu dan di suatu tempat yang
didapat dari alat bantu.
2.3.2 Siklus Informasi
Sebelum menghasilkan suatu informasi yang diperlukan, data yang ada harus
diolah terlebih dahulu. Data yang diolah menjadi informasi, penerima kemudian
menerima informasi tersebut, membuat keputusan dan melakukan tindakan yang
lain dan membuat data kembali. Hal itulah yang membuat suatu siklus informasi
Landasan Teori II - 5
terjadi. Siklus informasi (information cycle) menurut John Burch adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.1 : Siklus Informasi
2.3.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat berguna dalam pengambilan tindakan yang lain. Kriteria
kualitas informasi adalah :
1. Akurat (accurate) yang berarti informasi tidak boleh menyesatkan dan
bebas dari kesalahan.
2. Tepat waktu (timeliness) yang berarti informasi yang sampai kepada
penerima tidak boleh terlambat. Mahalnya nilai informasi saat ini adalah
karena harus cepatnya informasi tersebut didapatkan, sehingga diperlukan
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkan.
3. Relevan (relevance) yang berarti informasi harus mempunyai manfaat bagi
pihak yang menerimanya.
2.4 Geografis
Istilah geografis merupakan bagian dari sudut keruangan atau spasial. Istilah
spasial dan geografis sering tertukar dalam penggunaannya walaupun pengertian
nya sama dalam konteks bidang SIG. Pemakaian istilah geografis harus dilihat
dari pemakaian konsepnya. Istilah geografis disini ditekankan pada unsur sistem
informasi. Geografis mengandung pengertian suatu persoalan mengenai bumi baik
ciri-ciri fisik bumi maupun kehidupan sosial di dalam bumi itu sendiri.
Landasan Teori II - 6
2.5 Sistem Informasi
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi
Setiap organisasi maupun jaringan kerjanya, mempunyai sistem informasi. Sistem
informasi dipergunakan untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki
suatu organisasi untuk mencapai keinginannya.
Beberapa pustaka menyimpulkan sistem informasi sebagai berikut :
“Sistem Informasi adalah suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.”[Budihar95]
“Sistem Informasi ialah sistem di dalam suatu organisasi yang memepertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”[Robert A. Leitech, K. Roscoe Davis]
Dari beberapa definisi diatas, penulis berkesimpulan bahwa sistem informasi
adalah sekumpulan informasi yang terdiri dari berbagai sumber daya organisasi
untuk diatur (manage) yang saling berkaitan dan digunakan secara bersamaan
untuk mencapai tujuan tertentu.
2.5.2 Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, komponen-komponen sistem informasi
disebut dengan istilah blok bangunan yang kemudian dibagi menjadi :
• Blok masukan (input block) : Input mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi.
• Blok model (model block) : Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,
logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input.
• Blok keluaran (output block) : Hasil dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna.
Landasan Teori II - 7
• Blok teknologi (technology block) : Teknologi digunakan untuk menerima
input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan serta bantuan pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
• Blok basis data (data base block) : Basis data merupakan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
Blok kendali (control block) : Controlling perlu dirancang, diterapkan dan
dapat mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan yang dapat langsung
diatasi.
2.6 Sistem Informasi Geografis
2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Pemakaian istilah ini merupakan gabungan dari 3 unsur yang telah disebutkan
diatas yaitu sistem, informasi dan geografis. Dari gabungan ketiganya, muncul
istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan peta secara digital dalam arti
yang sempit. Walaupun penggunaan istilah SIG tidak hanya menggambarkan peta
dalam komputer tetapi juga mengolah data yang menyertai peta tersebut.
Istilah ‘informasi geografis’ mengandung pengertian tentang informasi yang
menyangkut objek-objek yang terletak di atas permukaan bumi, ilmu pengetahuan
yang menyangkut letak posisi objek di bumi serta informasi tentang atribut yang
dimiliki objek di bumi.
Dari beberapa pengertian sistem informasi dan geografis diatas, dapat diambil
kesimpulan bahwa SIG merupakan sekumpulan informasi yang menyangkut
segala objek-objek beserta atributnya di atas permukaan bumi termasuk sumber
daya fisik maupun kehidupan sosial yang ada di dalamnya. Tetapi pengertian ini
masih sempit karena diambil dari kesimpulan diatas. Penulis menyimpulkan SIG
merupakan sistem yang akan dibuat berupa perangkat lunak serta beberapa fungsi
SIG itu tersendiri . Penulis menyimpulkan bahwa SIG merupakan perangkat lunak
yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memanipulasi serta
menampilkan informasi beserta atribut yang berhubungan dengan objek-objek
Landasan Teori II - 8
diatas permukaan bumi dan disajikan dalam bentuk grafis dengan memakai media
peta sebagai antarmuka.
2.6.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Komponen kunci dalam GIS adalah sistem komputer, data geospatial (data
atribut) dan user ,yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Sistem Komputer
Data Geospasial Pengguna/User
Gambar 2.2 : Komponen SIG
Sistem komputer diatas terdiri dari :
• perangkat keras (hardware) : digunakan untuk menyimpan, memproses
dan menampilkan data peta digital.
• perangkat lunak (software) : digunakan untuk melakukan semua operasi
yang diharapkan. Perangkat lunak SIG haruslah menyediakan fungsi dan
tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan
menampilkan informasi geografis. Elemen yang harus terdapat dalam
komponen perangkat lunak SIG adalah :
a) Tool untuk melakukan input dan transformasi data geografis.
b) Sistem Manajemen Basis Data (DBMS).
c) Tool yang mendukung query geografis, analisis data spasial dan
visualisasi peta.
• Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool
geografi.
• pemasukkan data, pengolahan data, analisis data, pemodelan data
(modelling)
• penayangan data geospasial (peta)
Landasan Teori II - 9
Data dalam SIG dibagi menjadi dua bentuk, yaitu :
1. Data Spasial : jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek keruangan
dari fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata.
2. Data Non Spasial atau Data Attribut adalah gambaran data yang terdiri
atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman,
ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain.
Data geospasial terdiri dari :
• peta
• foto udara
• foto satelit
• data statistik
• dll
Selain itu, data geospatial dibedakan menjadi:
1. Data grafis/geometris, mempunyai tiga elemen : titik (node), garis (arc)
dan luasan (poligon) dalam bentuk vector ataupun raster yang mewakili
geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah.
2. Data atribut/data tematik
SIG terdiri dari beberapa lapisan atau layer dan relasi. Setiap lapisan atau layer
dalam SIG menggambarkan bahwa data dan informasi tertentu sesuai dengan
letak geografisnya dan relasi yang dibuat.
Landasan Teori II - 10
Gambar 2.3 : Konsep Layer dalam SIG
Menurut Demers, SIG terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu :
• Data Input : mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut
dari berbagai sumber, selain itu juga bertanggung jawab mengkonversikan
format data aslinya ke format yang dapat digunakan dalam SIG
• Data Output : menghasilkan output seluruh maupun sebagian basis data
dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel,
grafik, peta, dll.
• Data Management : mengatur data spasial maupun atribut ke dalam basis
data sehingga mudah dipanggil.
• Data Manipulation : menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh
SIG serta memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang
diinginkan.
Landasan Teori II - 11
2.6.3 Penyimpanan Data SIG
Dalam SIG, penyimpanan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. SIG menggambarkan bumi dalam bentuk layer-layer yang dihubungkan
melalui frame geografi.
2. Setiap fitur pada layer memiliki identifier yang unik sehingga
memungkinkan untuk mengubah informasi relevan yang disimpan pada
database eksternal.
3. Memiliki model abstraksi sederhana, SIG memungkinkan kita untuk
menangkap elemen yang diinginkan. Cara pandangan tampilan yang
berbeda dengan data tentang bumi, seperti jalan, pipa, kabel, perkebunan
dan lainnya bisa didapatkan dan disimpan dalam SIG kedalam variasi
yang berbeda dan juga bagi pengguna yang berbeda pula.
2.6.4 Model Data SIG
Semua fitur pada bumi bisa direpresentasikan hanya oleh tiga identitas sederhana
yaitu garis, titik dan poligon :
• Layer data SIG menggunakan salah satu dari dua model data yang
berbeda, yang dikenal dengan raster dan vector.
• Model raster, suatu penampakan didefinisikan sebagai suatu sel pada grid
memiliki ukuran dan bentuk yang sama dan masing-masing diidentifikasi
oleh koordinat lokasi sebagai nilai dalam model raster, model ini
digunakan untuk pekerjaan dengan bentuk kontinu, seperti tipe kesuburan
tanah.
• Model Vektor, penampakan direpresentasikan sebagai kumpulan dari titik
awal dan titik akhir yang digunakan untuk mendefinisikan suatu titik, garis
dan polygon yang menggambarkan bentuk dan ukuran suatu permukaan.
Model vector digunakan untuk merepresentasikan tipe data diskrit yang
tinggi, seperti jalan, bangunan, batas daerah dan danau.
• SIG vector mampu merespon informasi yang kompleks suatu objek lebih
efektif.
Landasan Teori II - 12
2.6.5 Pengetahuan Peta
Peta yang kita lihat sehari-hari biasanya digambar dalam bidang datar berupa
kertas atau yang lainnya. Dengan semakin berkembangnya ilmu kartografi
(pembuatan peta) maupun teknologi informasi, saat ini peta tidak hanya
digambarkan di atas kertas, tapi sudah masuk ke dalam dunia digital. Peta dapat
digambarkan di komputer serta di manipulasi dengan mudah. Akan tetapi,
pengertian peta tetaplah harus mengacu kepada ilmu yang sudah berkembang
sebelumnya. Pengertian peta secara umumnya yaitu :
”Peta adalah suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur
(features) fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan
permukaan bumi diatas media bidang datar dengan skala tertentu”.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu peta sehingga menjadi peta
yang ideal adalah :
• Jarak antara titik-titik yang terletak diatas peta harus sesuai dengan jarak
aslinya dipermukaan bumi dengan memperhatikan faktor skala tertentu.
• Luas suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan
luas sebenarnya juga dengan mempertimbangkan skalanya.
• Sudut atau arah suatu garis yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai
dengan arah yang sebenarnya (seperti permukaan bumi).
• Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan
bentuk yang sebenarnya (juga dengan mempertimbangkan faktor skala).
Di bidang kartografi (pemetaan), pengukuran peta bertujuan untuk memindahkan
unsur-unsur berupa titik, garis dan sudut dari permukaan bumi (ellipsolid) ke
bidang datar menggunakan rumus-rumus proyeksi peta sehingga tercapai kondisi
yang diinginkan. Kondisi yang ingin dipertahankan, yaitu :
1. Proyeksi ekuidistan : jarak-jarak diatas peta akan tetap sama
dengan jarak-jarak sebagaimana dipermukaan bumi dengan
memperhatikan faktor skala peta.
2. Proyeksi konform : sudut atau arah diatas peta akan tetap sama
dengan sudut atau arah seperti dipermukaan bumi.
Landasan Teori II - 13
3. Proyeksi ekuivalen : luas unsur diatas peta akan tetap sama dengan
luas unsur sebagaimana dipermukaan bumi (dengan
memperhitungkan faktor skala peta).
2.6.6 Pengetahuan Geologi
Kata geologi berasal dari kata ’geo’ berarti bumi dan ’logos’ berarti ilmu. Geologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
pemahaman tentang bumi. Geologi merupakan ilmu yang mempelajari bumi
sebagai obyek utama, akan tetapi sebagian besar lebih banyak berhubungan
dengan kerak bumi yaitu bagian terluar dari bumi.
Beberapa hal pokok yang menjadi sasaran bagi ahli geologi :
a. Mendeskripsikan dan menafsirkan tentang gambaran fisik
permukaan bumi dan menjelaskan kejadiannya.
b. Menerangkan sejarah evolusi bumi pada perkembangan
sebelumnya yang tercermin dalam sifat-sifat batuan dan proses
yang bekerja didalamnya.
Geologi banyak berhubungan dengan studi tentang mineral, batuan, fosil yang
tidak hanya sebagai obyek tetapi menyangkut penjelasan tentang sejarah
perkembangan kerak bumi dan gambaran fisis dari bumi pada keadaan sekarang.
2.6.6.1 Pengetahuan Mineral
Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah dengan komposisi
bahan kimia yang tetap dan berbentuk struktur kristal yang beraturan. Suatu
campuran dari kumpulan satu atau lebih mineral disebut dengan batuan.
Dewasa ini telah dikenal lebih dari 2000 mineral. Sebagian merupakan mineral-
mineral utama yang membentuk batuan, diantaranya mengandung unsur-unsur
yang menempati bagian terbesar bumi antara lain unsur Oksigen (O), Silikon (Si),
Aluminium (Al), Besi (Fe), Kalsium (Ca), Sodium (Na), Potasium (K), dan
Magnesium (Mg).
Landasan Teori II - 14
2.6.6.2 Pengetahuan Batuan
Batuan adalah kumpulan dari satu atau lebih mineral sebagai pembentuk kerak
bumi. Kejadian dan sifat batuan ditentukan oleh kandungan mineralnya dan
hubungan atau keadaan mineralnya satu sama lain. Satu jenis batuan selalu
diberikan di dalam komposisi mineralnya dan teksturnya, keduanya digunakan
dalam klasifikasi batuan.
Berdasarkan cara terjadinya, tekstur dan komposisi mineral, batuan dapat
digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Batuan Beku (igneous rock) : terbentuk dari magma yang asalnya dari
dalam bumi yang naik menuju permukaan dan membeku sebagai batuan
yang padat dalam titik bekunya, baik di permukaan atau di bawah
permukaan.
b. Batuan Sedimen (sedimentary rock) : terbentuk dari hasil pengumpulan
dan kompaksi dari fragmen dari batuan sebelumnya, bahan-bahan organik,
dan bahan-bahan terlarut dalam air permukaan (sungai, laut, dll).
c. Batuan Metamorf (metamorphic rock) : terbentuk dari batuan apapun yang
sudah ada sebelumnya lalu berubah karena adanya kenaikan temperatur
dan tekanan atau keduanya. Perubahan ini menghasilkan sifat yang
berbeda dari batuan asalnya.
2.7 Basis Data
2.7.1 Pengertian Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di memori sekunder (berupa harddisk) dan
digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan
salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai
basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Penerapan database dalam sistem
informasi disebut dengan sistem basis data. Sistem basis data (database system)
ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa
aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Database
File
Record
Field Data
Characters
Landasan Teori II - 15
Pentingnya basis data dalam suatu sistem informasi sangatlah penting. Sehingga
diibaratkan bahwa basis data adalah jantungnya perangkat lunak. Selain itu
pentingnya basis data adalah :
• Dasar dalam menyediakan informasi
• Menentukan kualitas informasi yaitu harus akurat, tepat pada
waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
• Mengurangi duplikasi data (data redudancy)
• Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability)
• Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar
• Meningkatkan faktor keamanan data (security)
• Menjaga integritas data
Selain itu, ada jenjang data yang akhirnya mengarahkan basis data sebagai puncak
metamorfosis data. Jenjang data itu antara lain :
Gambar 2.4 : Jenjang Data
Landasan Teori II - 16
• Characters : merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter
numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang
membentuk suatu field.
• Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan
suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.
Kumpulan dari field membentuk suatu record.
• Record : Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari
record membentuk suatu file.
• File: File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan
data yang sejenis.
2.7.2 Perancangan Basis Data
Ada beberapa teknik perancangan yang digunakan untuk mendesain basis data,
antara lain :
c. Teknik Normalisasi : proses yang mengelompokkan elemen-
elemen data menjadi tabel-tabel, di dalam tabel tersebut terdapat
entitas –entitas dan relasi antar entitas tersebut.
d. Teknik Entity-Relationship : konsep yang mendeskripsikan
kebutuhan user dalam sebuah model yang lebih detail sehingga
dapat diimplementasikan ke dalam manajemen basis data.
Entitas sendiri adalah individu yang mewakili sesuatu hal yang nyata dan dapat
dibedakan dengan yang lainnya. Sekumpulan entitas yang sejenis dan berada
dalam lingkungan yang sama akan membentuk entity set (kumpulan entitas).
Contoh, mobil, karyawan, mahasiswa, dll.
Setiap entitas memiliki sesuatu yang disebut dengan atribut. Atribut atau field
adalah sesuatu hal yang mewakili entitas tersebut. Contoh, mahasiswa dengan
entitasnya adalah Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
Landasan Teori II - 17
Hubungan antar relasi tersebut mempunyai hubungan sesuai dengan tingkatnya
masing – masing. Tingkat relasi ini menunjukkan adanya batas jumlah maksimum
entitas yang dapat berhubungan dengan entitas lain yang terdapat dalam entity set
yang berbeda. Dalam hubungan antar relasi ini terdapat tingkat yang berbeda.
Relasi antar 2 entity set ini terbagi dalam beberapa tingkat yaitu :
a. One-To-One (satu ke satu) Relationship
Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) terhubung
maksimal satu dengan entity set kedua (misalnya entity set B). Ilustrasi
hubungan itu seperti gambar di bawah ini :
Entity Set A Entity Set B
Gambar 2.5 : One-To-One Relationship
b. One-To-Many (satu ke banyak) Relationship
Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) terhubung
lebih dari satu atau banyak dengan entity set kedua (misalnya entity set
B). Ilustrasi hubungannya adalah sebagai berikut :
A1•
A2•
A3•
•B1
•B2
•B3
Landasan Teori II - 18
Entity Set A Entity Set B
Gambar 2.6 : One-To-Many Relationship
c. Many-To-One (banyak ke satu) Relationship
Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) hanya
dapat terhubung paling banyak hanya satu entitas yang ada di dalam
entity set kedua (misalnya entity set B). Sebaliknya, satu entitas dalam
entity set kedua dapat terhubung ke banyak entitas di dalam entity set
pertama. Ilustrasi hubungannya adalah sebagai berikut:
Entity Set A Entity Set B
Gambar 2.7 : Many-To-One Relationship
d. Many-To-Many (banyak ke banyak) Relationship
Setiap entitas pada entity set pertama (misalnya entity set A) dapat
terhubung lebih dari satu atau banyak entitas dalam entity set kedua
(misalnya entity set B). Sebaliknya pun dapat begitu. Setiap entitas
dalam entity set kedua dapat terhubung lebih dari satu atau banyak
A1•
A2•
A3•
•B1
•B2
•B3
A1•
A2•
A3•
•B1
•B2
•B3
Landasan Teori II - 19
entitas ke dalam entity set kedua. Ilustrasi hubungan ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Entity Set A Entity Set B
Gambar 2.8 : Many-To-Many Relationship
2.7.3 Entity-Relationship Diagram
ERD merupakan implemetasi dari teknik entity-relationship yang sudah dibahas
diatas. Entity Relationship Diagram (E-R Diagram) adalah suatu model jaringan
yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. E-R
Diagram memberikan gambaran interaksi yang terjadi dan merupakan peralatan
pembuatan model yang fleksibel, karena dapat diadaptasi untuk berbagai
pendekatan dalam pengembangan sistem.
E-R Diagram memiliki beberapa komponen, yaitu :
1. Entitas (entity) : sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dengan
keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun secara abstrak,
mempunyai karakteristik tertentu. Simbol yang digunakan adalah empat
persegi panjang serta pemberian nama dengan menggunakan kata benda.
Gambar 2.9 : Simbol Entitas
2. Relasi (relationship) : hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal
dari himpunan entitas yang lainnya. Pada E-R Diagram, relasi
digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat, yang diberi nama
dengan kata kerja dasar, sehingga memudahkan untuk melakukan
pembacaan relasinya.
A1•
A2•
A3•
•B1
•B2
•B3
Landasan Teori II - 20
Gambar 2.10 : Simbol relasi
3. Derajat relasi (Degree Relationship): jumlah entitas yang berpartisipasi
dalam suatu relasi. Derajat relasi yang sering dipakai di dalam E-R
Diagram yaitu :
a. Unary relationship merupakaan suatu relasi yang dihubungkan dengan
satu entity, penghubungnya ada 2. Sering disebut dengan Recursive
Relationship.
Gambar 2.11 : Unary Relationship
b. Binary relationship merupakan suatu relasi yang menghubungkan dua
entitas yang berbeda.
Entitas
Relasi Entitas
Gambar 2.12 : Binary Relationship
c. Ternary relationship merupakan satu relasi yang menghubungkan tiga
entity yang berbeda satu sama lain.
Gambar 2.13 : Ternary Relationship
4. Atribut (attribute) : Digunakan untuk mendeskripsikan suatu entitas,
dimana tiap-tiap atribut memiliki nilai yang kemudian akan disimpan di
dalam basis data. Nilai atribut (attribute value) adalah suatu data aktual
atau informasi yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entitas
atau relasi. Atribut disimbolkan dengan bentuk oval. Terdapat dua jenis
atribut yaitu :
Landasan Teori II - 21
a. Identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu entitas secara
unik.
b. Descriptor (non-key attribute) yang digunakan untuk menspesifikasikan
karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.
Gambar 2.14 : Simbol Atribut
5. Kardinalitas (cardinality) : menunjukkan jumlah maksimum entitas yang
dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Hal ini
sudah disinggung diatas tentang tingkatan relasi.
2.8 Unified Modelling Language
Unified Modelling Language (UML) merupakan salah satu pendekatan rekayasa
perangkat lunak. UML ini merupakan pendekatan perancangan perangkat lunak
yang berbasiskan objek. Sehingga cocok untuk dipergunakan dalam
pengembangan SIG ini.
UML sendiri merupakan suatu standar bahasa yang dipergunakan untuk
merancang, memvisualisasikan serta mendokumentasikan perangkat lunak yang
akan dibangun. UML digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang dapat
di aplikasikan ke dalam berbagai sistem operasi, software maupun hardware.
UML ini sangat cocok untuk diimplementasikan ke dalam perangkat lunak yang
berbasiskan objek.
Hingga saat penulis menyusun ini, UML sudah memasuki versi ke 2 sehingga
sebutannya menjadi UML 2.0 . Dalam UML 2.0 ini, terdapat beberapa diagram
yang mendefinisiksn UML. Diagram-diagram itu antara lain :
• Use Case Diagram : menggambarkan cara sistem berinteraksi dengan
pengguna. Use Case bekerja dengan mendeskripsikan tipikal interaksi
antara user dengan sistemnya sendiri melalui suatu cerita bagaimana
sistem itu dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara
pengguna dan sistem disebut dengan skenario. Dalam use case, user
Landasan Teori II - 22
biasanya disebut dengan actor. Diagram use case ditunjukkan dengan 3
hal dari sistem yaitu actor, use case dan sistem. Notasi use case
digambarkan sebagai berikut :
Sistem
Use CaseActor
Gambar 2.15 : Use Case Model
• State Machine Diagram : merupakan gabungan dari interaction diagram
dengan state chart yang ada di UML 1.x. Model ini menampilkan 2
pandangan yangsaling melengkapi tentang perilaku dinamis suatu sistem.
Interaction diagram menunjukkan pesan-pesan yang dilewatkan diantara
obyek-obyek di dalam sistem selama periode waktu yang pendek.
Sedangkan state chart diagram menelusuri individu-individu obyek
melalui keseluruhan daur hidupnya. Simbol UML untuk state chart sebagai
berikut :
Gambar 2.16 : Statechart Diagram
• Sequence Diagram : menggambarkan perilaku pada sebuah skenario.
Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message/pesan
yang diletakkan diantara obyek-obyek ini di dalam use case.
Landasan Teori II - 23
Participant (Obyek)
Activation
Lifeline
Actor
Message/Pesan
Nama_1 Nama_2
Gambar 2.17 : Simbol-simbol yang ada di sequence diagram
• Object Diagram : gambaran obyek-obyek secara ringkas di suatu sistem
pada suatu waktu. Object diagram sering disebut sebagai instance diagram
karena menunjukkan instance-instance dari class. Object diagram bisa
digunakan untuk menunjukkan contoh konfigurasi dari obyek-obyek.
• Collaboration Diagram : perluasan dari obyek diagram yang menunjukkan
obyek-obyek dan hubungan nya satu dengan yang lain. Collaboration
diagram menunjukkan message-message obyek yang dikirimkan satu sama
lain.
• Activity Diagram : teknik untuk mendeskripsikan logika prosedural,
proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram
mempunyai peran seperti halnya flowchart, tetapi activity diagram bisa
mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa.
• Component Diagram : merupakan implementasi software dari sebuah
class. Sebuah component bisa jadi merupakan implementasi dari lebih
sebuah class. Component merupakan bagian fisik dari sebuah sistem.
Nama Component
Gambar 2.18 : Notasi Component
Landasan Teori II - 24
• Deployment Diagram : menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik,
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian
hardware. Bagian utama hardware adalah node, yaitu nama umum untuk
semua jenis sumber komputasi.
• Package Diagram : pengelompokkan konstruksi yang memungkinkan
untuk mengambil konstruksi tersebut di UML dan mengelompokkan
elemen-elemen tersebut secara bersama-sama menjadi level yang lebih
tinggi.
• Interaction Overview Diagram : pencangkokan secara bersamaan antara
activity diagram dengan sequence diagram. Diagram ini bisa dianggap
sebagai activity diagram karena semua aktivitas bisa diganti dengan sedikit
sequence diagram, atau bisa juga dianggap activity diagram yang
digunakan untuk menunjukkan aliran pengawasan.
• Communication Diagram : menekankan pada link data diantara macam-
macam participant pada interaksi yang ada di dalam interaction diagram.
Developer bebas menempatkan participant, boleh menggambarkan link
untuk menunjukkan cara participant berhubungan.
• Composite Structure Diagram : kemampuan untuk mendekompose secara
hierarki sebuah class ke sebuah struktur internal. Hal ini memungkinkan
untuk memecah obyek yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil.
• Timing Diagram : bentuk lain dari interaction diagram tetapi fokus
utamanya lebih ke waktu. Timing diagram bisa dipakai untuk obyek
tunggal maupun sekelompok obyek.
2.9 ArcView
ArcView adalah salah satu perangkat lunak yang digunakan pada SIG. ArcView
ini dibuat oleh Environmental Systems Research Institute (ESRI). Dengan
perangkat lunak ini, user dapat melakukan visualisasi , eksplorasi, dan
menganalisis data geografi.
ArcView dapat membaca dan menulis data dari dan ke dalam format data SIG
lain. Misalnya dapat membaca data yang dituliskan ke dalam perangkat lunak SIG
dan penginderaan jauh yang mepunyai format JPEG, BMP, TIFF, GEOTIFF dan
Landasan Teori II - 25
lainnya. Selain itu, dapat pula menganalisis data statistik dan operasi matematis
serta membuat peta tematik dengan menggunakan simbol dan warna tertentu
untuk merepresentasikan fitur peta berdasarakan atributnya.
2.9.1 Arsitektur ArcView
ArcView mengatur perangkat lunaknya untuk dikelomkpokkan ke dalam beberapa
komponen penting yaitu :
a. Project : merupakan suatu unit organisasi tertinggi di dalam
ArcView. Fungsinya yaitu sebagai file kerja yang
digunakan untuk menyimpan, mengelompokkan, dan
mengorganisasikan semua komponen-komponen program
dalam kesatuan yang utuh. File project inni
diimplementasikan ke dalam sebuah file dengan ekstensi
APR. File projectAPR ini berisi pointers yang merujuk
pada lokasi fisik dokumen tersebut disimpan. Data yang
disimpan dalam file APR hanya mengatur cara
basisdatanya ditampilkan tidak mempengaruhi data itu
sendiri.
Gambar 2.19 : Project Windows ArcView
Landasan Teori II - 26
b. Theme : merupakam kumpulan dari beberapa layer
ArcView yang membentuk suatu peta tematik tertentu.
Sumber datanya dapat direpresentasikan sebagai theme
adalah shapefile(.shp), coverage (ArcInfo), dan citra raster
(.JPEG, .BMP, .TIFF, .GEOTIFF).
Gambar 2.20 : Theme
c. View : merupakan representasi grafis informasi spesial dan
dapat menampung beberapa lyer maupun theme informasi
seperti titik, garis, poligon dan citra raster.
d. Table : merupakan representasi data ArcView dalam bentuk
sebuah tabel. Sebuah tabel akan berisi informasi deskriptif
mengenai layer tertentu. Setiap baris data(record)
mendefinisikan sebuah entry di dalam basis data yang
disimpan. Setiap kolom (field) mendefinisikan atribut dari
entry yang bersangkutan. Dari sisi user, tanpa
memperhatikan sumber-sumbernya, semua tabel adalah
sama. ArcView mendefinisikan template standar untuk
menunjuk tabel yang akan diakses.
e. Chart : merupakan representasi grafis dari resume tabel data
atau bisa juga merupakan hasil query terhadap suatu tabel
data. Bentuk chartnya antara lain garis (line), bar, kolom
(column), XY scatter, area, dan pie.
f. Layout : digunakan untuk menggabungkan semua dokumen
yaitu view, table, dan chart ke dalam suatu dokumen yang
Landasan Teori II - 27
siap cetak. Hal ini digunakan untuk pembuatan dokumen
berupa hardcopy.
g. Script : digunakan untuk mengotomatiskan kerja ArcView.
ArcView menyediakan bahasa pemrograman yang
sederhana dengan sebutan Avenue. Dengan avenue, user
dapat memodifikasi tampilan ArcView, membuat program,
menyederhanakan tugas-tugas yang kompleks dan
berhubungan atau berkomunikasi dengan aplikasi lain.
Avenue adalah bahasa pemrograman yang berorientasi
objek dan berada dalam environment ArcView. Avenue
dilengkapi dengan pustaka kelas untuk menyajikan objek
yang terdapat dalam ArcView. Program ini menjalankan
suatu pekerjaan dengan mengakses dan memanipulasi
objek-objek tersebut.
2.10 Visual Basic
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemograman komputer. Bahasa
pemograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk
melakukan tugas-tugas tertentu.
Bahasa Pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak
tahun 1991 merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa
pemograman BASIC (Beginner’s All-Purpose Simbolic Instruction Code) di
Dartmoth College, Amerika Serikat, yang dikembangkan pada era 1950-an. Sejak
semula BASIC memang dirancang untuk mudah dipelajari.
Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat Bantu untuk
membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan
sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman
computer yang didukung object (Object Oriented Programming = OOP).
Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang
berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasisi MS-Windows.
Landasan Teori II - 28
2.10.1 Pengenalan Visual Basic 6.0
Beberapa istilah dan komponen MS-Visual Basic 6.0 yang di pakai dalam
membuat program aplikasi :
1. Project : sekumpulan modul. Project disimpan dalam file berakhiran .VBP.
File ini menyimpan seluruh komponen program, termasuk pilihan proyek,
pilihan environment, pilihan file EXE dan segala sesuatu yang berhubungan
dengan proyek.
2. Form : suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi.
Gambar 2.21 : Form
3. Toolbox : kotak alat yang berisi icon-icon utnuk memasukan objek tertentu ke
dalam jendela Form. Ketika memulai membuat suatu proyek, MS-Visual
Basic 6.0 akan secara otomatis menyediakan icon-icon objek-objek yang
sering dipakai.
Gambar 2.22 : Toolbox
Landasan Teori II - 29
4. Properti : digunakan untuk menentukan setting suatu objek. Suatu objek
biasanya mempunyai beberapa property yang dapat diatur langsung dari
jendela Properties atau lewat kode program. Setting property akan
menentukan cara kerja dari objek yang bersangkutan saat program aplikasi
dijalankan, misalnya menentukan warna objek, bingkai objek, penganbilan
data dan lain-lain.
5. Kode Program : serangkaiaan tulisan perintah yang akan dilaksanakan jika
suatu objek dijalankan. Kode program ini akan mengontrol dan menentukan
jalannya suatu objek.
6. Event : kejadian yang diterima oleh suatu objek. Misalnya Click, Load,
DblClick, dan lain-lain. Even yang diterima objek akan memicu MS-Visual
Basic 6.0 menjalankan kode program yang ada didalamnya.
7. Method : suatu set perintah seperti halnya fungsi dan prosedur, tetapi sudah
tersedia di dalam suatu objek. Seperti halnya property (yang juga terdapat
pada suatu objek), suatu metoda dapat dipanggil dengan menyebut nama
objek diikuti tanda titik dan nama metodanya Metoda biasanya akan
mengerjakan suatu tugas khusus pada suatu objek tertentu, sedangkan
property biasanya memberi definisi nilai atau setting pada objek.
8. Module : dapat disejajarkan dengan form, tetapi tidak mengandung objek dan
bentuk standar. Module dapat berisi beberapa kode program atau procedure
yang dapat digunakan dalam program aplikasi.
Landasan Teori II - 30
II - 30