bab ii tinjauan umum tentang notaris, rapat umum … tesis... · para notaris adalah pegawai voc...

45
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM, DAN TELEKONFERENSI 2.1. NOTARIS 2.1.1. Pengertian dan Dasar Hukum Notaris Munculnya lembaga notaris dilandasi kebutuhan akan suatu alat bukti yang mengikat selain alat bukti saksi. Pertanyaan dari mana asalnya notariat dahulu, hingga sekarang belum dapat terjawab baik oleh para ahli sejarah maupun oleh para sarjana lainnya. Dalam banyak literatur seringkali dicatat, bahwa ketika Kaisar Yustisianus (Romawi) berkuasa, mulai dipikirkan tentang adanya alat bukti lain yang mengikat, mengikat alat bukti saksi kurang memadai lagi sebab sesuai dengan perkembangan masyarakat perjanjian-perjanjian yang dilaksanakan anggota masyarakat semakin rumit dan kompleks. Suatu perjanjian bisa saja dibuat dengan waktu yang sangat panjang dan melebihi umur pihak (manusia) yang melakukan perjanjian. Untuk menutupi kelemahan alat bukti saksi ini maka diadakan suatu alat bukti tertulis. 1 Kata notaris berasal dari kata nota literaria yang artinya menyatakan suatu perkataan yaitu tanda tulisan atau karakter yang dipergunakan untuk menuliskan atau menggambarkan ungkapan kalimat yang disampaikan nara sumber. 2 Tanda atau karakter yang dimaksud adalah tanda yang dipakai dalam penulisan cepat. Pada awalnya jabatan notaris hakikatnya adalah sebagai pejabat umum yang ditugaskan oleh kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan masyarakat akan alat bukti otentik yang 1 Abdul Ghofur Anshori, Op.Cit, hal. 7 2 Abdul Ghofur Anshori, Op.Cit, hal. 8 41

Upload: doanhanh

Post on 09-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM PEMEGANG

SAHAM, DAN TELEKONFERENSI

2.1. NOTARIS

2.1.1. Pengertian dan Dasar Hukum Notaris

Munculnya lembaga notaris dilandasi kebutuhan akan suatu alat bukti yang

mengikat selain alat bukti saksi. Pertanyaan dari mana asalnya notariat dahulu, hingga

sekarang belum dapat terjawab baik oleh para ahli sejarah maupun oleh para sarjana

lainnya. Dalam banyak literatur seringkali dicatat, bahwa ketika Kaisar Yustisianus

(Romawi) berkuasa, mulai dipikirkan tentang adanya alat bukti lain yang mengikat,

mengikat alat bukti saksi kurang memadai lagi sebab sesuai dengan perkembangan

masyarakat perjanjian-perjanjian yang dilaksanakan anggota masyarakat semakin rumit

dan kompleks. Suatu perjanjian bisa saja dibuat dengan waktu yang sangat panjang dan

melebihi umur pihak (manusia) yang melakukan perjanjian. Untuk menutupi kelemahan

alat bukti saksi ini maka diadakan suatu alat bukti tertulis.1

Kata notaris berasal dari kata nota literaria yang artinya menyatakan suatu

perkataan yaitu tanda tulisan atau karakter yang dipergunakan untuk menuliskan atau

menggambarkan ungkapan kalimat yang disampaikan nara sumber.2 Tanda atau

karakter yang dimaksud adalah tanda yang dipakai dalam penulisan cepat. Pada awalnya

jabatan notaris hakikatnya adalah sebagai pejabat umum yang ditugaskan oleh

kekuasaan umum untuk melayani kebutuhan masyarakat akan alat bukti otentik yang

1Abdul Ghofur Anshori, Op.Cit, hal. 7

2Abdul Ghofur Anshori, Op.Cit, hal. 8

41

Page 2: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

memberikan kepastian hubungan hukum keperdataan. Jadi, sepanjang alat bukti autentik

tetap diperlukan oleh sistem hukum negara maka jabatan notaris akan tetap diperlukan

eksistensinya di tengah masyarakat.3

Sejarah dari lembaga Notaris berasal dari Italia Utara pada abad ke 11 atau 12

sebelum masehi, yang pada saat itu Italia Utara merupakan pusat perdagangan yang

sangat berkuasa. Daerah inilah yang merupakan tempat asal dari lembaga Notariat yang

kemudian dikenal dengan nama “Latijnse Notariaat” dan karakteristik ataupun ciri-ciri

dari lembaga ini yang kemudian tercermin dalam diri Notaris saat ini yakni :

1) diangkat oleh penguasa umum;

2) untuk kepentingan masyarakat umum dan;

3) menerima uang jasanya (honorarium) dari masyarakat umum.4

Lembaga Notariat merupakan lembaga kemasyarakatan yang timbul dari

kebutuhan dalam pergaulan masyarakat berkenaan dengan hubungan hukum

keperdataan antara sesama individu yang membutuhkan suatu alat bukti diantara

mereka. Para pengabdi dari lembaga ini ditugaskan oleh kekuasaan umum (openbaar

gezaag) bilamana masyarakat menghendaki atau bila undang-undang mengharuskan

untuk membuat alat bukti tertulis yang mempunyai kekuatan otentik.

Keberadaan jabatan Notaris pertama kali di Indonesia pada tanggal 27 Agustus

1620 dengan diangkatnya seorang Belanda bernama Melchior Kerchem (Kerchem)

yang merupakan seorang sekretaris dari “College van Schepenen” di Jacatra, beberapa

3G.H.S Lumban Tobing, 1999, Peraturan Jabatan Notaris, Erlangga, Jakarta,

hal. 41 4Ibid, hal. 3

Page 3: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

bulan setelah Jacatra dijadikan sebagai Ibukota (tanggal 4 Maret 1621 dinamakan

Batamelalui media). Kerchem ditugaskan untuk kepentingan publik khususnya

berkaitan dengan pendaftaran semua dokumen dan akta yang telah dibuatnya. Awalnya,

para notaris adalah pegawai VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) sehingga

tidak memiliki kebebasan dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat umum yang

melayani masyarakat. Baru sesudah tahun 1650 Notaris benar-benar diberikan

kebebasan dalam menjalankan tugasnya dan melarang para prokureur mencampuri

pekerjaan kenotariatan.

Setelah Indonesia merdeka, 17 Agustus 1945 pemerintah tidak segera

mengembangkan konsep peraturan baru terkait keberadaan Notaris di Indonesia.

Keberadaan Notaris di Indonesia tetap diakui berdasarkan ketentuan Pasal 2 Aturan

Peralihan (AP) Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “segala peraturan perundang-

undangan yang masih ada tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut

Undang-Undang Dasar ini”. Berdasarkan ketentuan dalam ketentuan Pasal 2 Aturan

Peralihan (AP) Undang-Undang Dasar 1945 tersebut, Reglement op Het Notaris Arnbt

in Nederlands Indie (Stbl. 1860 : 3) tetap diberlakukan, sehingga Peraturan Jabatan

Notaris yang berlaku sejak tahun 1860 terus dipakai sebagai satu-satunya undang-

undang yang mengatur kenotariatan di Indonesia sampai tahun 2004. Sejak tahun 1948

kewenangan pengangkatan Notaris dilakukan oleh Menteri Kehakiman (sekarang

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia), berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun

1948 Nomor 60, tanggal 30 Oktober 1948 Tentang Lapangan Pekerjaan, Susunan,

Pimpinan, dan Tugas Kewajiban Kementrian Kehakiman.

Page 4: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

Perubahan terhadap Peraturan Jabatan Notaris baru dapat terlaksana sejak

diundangkannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004, tentang Jabatan Notaris pada

tanggal 6 Oktober 2004 yang berlaku secara serta merta maka Peraturan Jabatan Notaris

di Indonesia berdasarkan ord.stbl 1860 Nomor 3 yang berlaku sejak tanggal 1 juli 1860

sudah tidak berlaku lagi. Sejak diundangkannya Undang-Undang Nomor 30 Tahun

2004 tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN), pada tanggal 6 Oktober 2004

tersebut maka berdasarkan ketentuan dalam Pasal 91 UUJN telah mencabut dan

menyatakan tidak berlaku lagi :

1) Reglement op Het Notaris Ambt in Indonesie (Stb 1860:3) sebagaimana telah diubah

terakhir dalam Lembaran Negara Tahun 1945 Nomor 101;

2) Ordonantie 16 September 1931 Tentang Honorarium Notaris;

3) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1954 Tentang Wakil Notaris dan Wakil Notaris

Sementara (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 700);

4) Pasal 54 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4379); dan

5) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1949 Tentang Sumpah/Janji Jabatan Notaris.

Ditegaskan dalam Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004

tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN), bahwa Undang-Undang Jabatan

Notaris merupakan pembaharuan dan pengaturan kembali secara menyeluruh dalam

Page 5: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

satu undang-undang yang mengatur tentang jabatan Notaris sehingga dapat tercipta

suatu unifikasi hukum yang berlaku untuk semua penduduk di wilayah Negara Republik

Indonesia. UUJN menjadi satu-satunya undang-undang yang mengatur tentang Jabatan

Notaris di Indonesia sejak diundangkan pada tanggal 6 Oktober 2004. Menurut

ketentuan yang diatur dalam Pasal 1 angka 1 UUJN menyatakan bahwa : “bahwa

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik dan

kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini.”

Notaris dalam UUJN dikualifikasikan sebagai pejabat umum, tapi kualifikasi

Notaris sebagai Pejabat Umum, tidak hanya untuk Notaris saja, karena sekarang ini

seperti Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) juga diberi kualifikasi sebagai Pejabat

Umum dan Pejabat Lelang. Pemberian kualifikasi sebagai pejabat umum kepada pejabat

lain selain kepada Notaris, bertolak belakang dengan makna dari Pejabat Umum itu

sendiri, karena seperti PPAT hanya membuat akta-akta tertentu saja yang berkaitan

dengan pertanahan dengan jenis akta yang sudah ditentukan, dan Pejabat Lelang hanya

untuk lelang saja.5

Istilah pejabat umum merupakan terjemahan dari istilah openbare Ambtenaren

yang terdapat dalam ketentuan Pasal 1868 KUHPerdata yang menyatakan:

Eene authentieke acte is de zoodanige welke in de wettelijken vorn is verleden, door of

ten overstaan van openbare ambtenaren die daartoe bevoegd zijn ter plaatse alwaar

zuiks is geschied.

(Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang ditentukan undang-

undang oleh atau di hadapan pejabat umum yang berwenang untuk itu di tempat akta itu

dibuat).

5Habib Adjie I, Op.Cit, hal. 13

Page 6: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

Openbare Ambtenaren yang diterjemahkan sebagai Pejabat Umum diartikan

sebagai pejabat yang diserahi tugas untuk membuat akta otentik yang melayani

kepentingan publik, dan kualifikasi seperti itu diberikan kepada Notaris. Maka

berdasarkan ketentuan Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tersebut,

untuk dapat membuat suatu akta otentik seseorang harus mempunyai kedudukan sebagai

pejabat umum. Namun dalam Pasal 1868 itu tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai

siapa yang dimaksud sebagai pejabat umum tersebut.

Menurut kamus hukum salah satu arti dari Ambtenaren adalah Pejabat. Dengan

demikian Openbare Ambtenaren adalah pejabat yang mempunyai tugas yang bertalian

dengan kepentingan publik, sehingga tepat jika Openbare Ambtenaren diartikan sebagai

Pejabat Publik. Khusus berkaitan dengan Openbare Ambtenaren yang diterjemahkan

sebagai Pejabat Umum diartikan sebagai pejabat yang diserahi tugas untuk membuat

akta otentik yang melayani kepentingan publik, dan kualifikasi seperti itu diberikan

kepada Notaris.6

Menurut Matome M. Ratiba dalam bukunya Convecaying Law for Paralegals

and Law Students menyebutkan : “Notary is a qualified attorneys which is admitted by

the court and is an officer of the court in both his office as notary and attorney and as

notary he enjoys special privileges.”7 Terjemahannya yaitu Notaris adalah pengacara

yang berkualifikasi yang diakui oleh pengadilan dan petugas pengadilan baik di kantor

sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris ia menikmati hak-hak istimewa.

6Habib Adjie, 2009, Sekilas Dunia Notaris & PPAT Indonesia, Mandar Maju,

Bandung, (selanjutnya disebut Habib Adjie II) hal. 16 7Matome M. Ratiba, 2013, Convecaying Law For Paralegals And Law

Students, bookboon, USA, page. 28

Page 7: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

Notaris sebagai pejabat umum yang menjalankan profesi dalam memberikan jasa

hukum kepada masyarakat, perlu mendapatkan perlindungan dan jaminan demi

tercapainya kepastian hukum. Beberapa ketentuan dalam UUJN sudah tidak sesuai lagi

dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu dilakukan

perubahan, oleh karena itu pemerintah kemudian mengesahkan perubahan UUJN

melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN

Perubahan). Pengertian mengenai Notaris dalam Pasal 1 angka 1 yaitu : “Notaris adalah

pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan

lainnya sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini atau berdasarkan undang-

undang lainnya.” Notaris adalah pejabat umum yang satu-satunya berwenang untuk

membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian dan penetapan yang

diharuskan oleh suatu peraturan umum atau oleh yang berkepentingan dikehendaki

untuk dinyatakan dalam suatu akta otentik, menjamin kepastian tanggalnya, menyimpan

aktanya dan memberikan grosse, salinan dan kutipannya, semuanya sepanjang

pembuatan akta itu oleh suatu peraturan umum tidak juga ditugaskan atau dikecualikan

kepada pejabat atau orang lain.8

Jabatan Notaris merupakan suatu lembaga yang diciptakan oleh Negara.

Menempatkan Notaris sebagai Jabatan merupakan suatu bidang pekerjaan atau tugas

yang sengaja dibuat oleh aturan hukum untuk keperluan dan fungsi tertentu

(kewenangan tertentu) serta bersifat berkesinambungan sebagai suatu lingkungan

8Habib Adjie I, Loc.Cit, hal. 21

Page 8: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

pekerjaan tetap. Sebagai pejabat umum, notaris : (a) berjiwa pancasila; (b) taat kepada

hukum, sumpah jabatan, Kode Etik Notaris; (c) berbahasa Indonesia yang baik.9

Sehingga segala tingkah laku notaris baik di dalam ataupun di luar menjalankan

jabatannya harus selalu memperhatikan peraturan hukum yang berlaku, dan yang tidak

kalah penting juga Kode Etik Notaris.

1.1.1 Kewajiban, Kewenangan Notaris dan Larangan Notaris

Notaris sebagai Jabatan dan Profesi yang terhormat Notaris mempunyai

kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan baik berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang khusus mengatur mengenai Notaris, yaitu Undang-Undang Jabatan

Notaris maupun peraturan perundang-undangan lainnya yang harus ditaati oleh Notaris,

misalnya Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Notaris

diangkat oleh penguasa untuk kepentingan publik. Wewenang dari Notaris diberikan

oleh undang-undang untuk kepentingan publik bukan untuk kepentingan diri Notaris

sendiri. Oleh karena itu kewajiban-kewajiban Notaris adalah kewajiban jabatan.

Kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang Notaris sebagaimana tercantum

dalam ketentuan Pasal 16 UUJN Perubahan yaitu:

(1) Dalam menjalankan jabatannya, Notaris wajib:

a. bertindak amanah, jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan

pihak yang terkait dalam perbuatan hukum;

b. membuat Akta dalam bentuk Minuta Akta dan menyimpannya sebagai bagian dari

Protokol Notaris;

c. melekatkan surat dan dokumen serta sidik jari penghadap pada Minuta Akta;

d. mengeluarkan Grosse Akta, Salinan Akta, atau Kutipan Akta berdasarkan Minuta Akta;

9Abdulkadir Muhammad, 2006, Etika Profesi Hukum, cet 3, Citra Aditya

Bakti, Bandung, hal. 89

Page 9: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

e. memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini, kecuali ada

alasan untuk menolaknya;

f. merahasiakan segala sesuatu mengenai Akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang

diperoleh guna pembuatan Akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali undang-

undang menentukan lain;

g. menjilid Akta yang dibuatnya dalam 1 (satu) bulan menjadi buku yang memuat tidak

lebih dari 50 (lima puluh) Akta, dan jika jumlah Akta tidak dapat dimuat dalam satu

buku, Akta tersebut dapat dijilid menjadi lebih dari satu buku, dan mencatat jumlah

Minuta Akta, bulan, dan tahun pembuatannya pada sampul setiap buku;

h. membuat daftar dari Akta protes terhadap tidak dibayar atau tidak diterimanya surat

berharga;

i. membuat daftar Akta yang berkenaan dengan wasiat menurut urutan waktu pembuatan

Akta setiap bulan;

j. mengirimkan daftar Akta sebagaimana dimaksud dalam huruf i atau daftar nihil yang

berkenaan dengan wasiat ke pusat daftar wasiat pada kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dalam waktu 5 (lima) hari

pada minggu pertama setiap bulan berikutnya;

k. mencatat dalam repertorium tanggal pengiriman daftar wasiat pada setiap akhir bulan;

l. mempunyai cap atau stempel yang memuat lambang negara Republik Indonesia dan

pada ruang yang melingkarinya dituliskan nama, jabatan, dan tempat kedudukan yang

bersangkutan;

m. membacakan Akta di hadapan penghadap dengan dihadiri oleh paling sedikit 2 (dua)

orang saksi, atau 4 (empat) orang saksi khusus untuk pembuatan Akta wasiat di bawah

tangan, dan ditandatangani pada saat itu juga oleh penghadap, saksi, dan Notaris; dan

n. menerima magang calon Notaris. (2) Kewajiban menyimpan Minuta Akta sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak berlaku, dalam hal Notaris mengeluarkan Akta in

originali.

Diantara Pasal 16 dan Pasal 17 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 16 A

sehingga berbunyi sebagai berikut:

(1) Calon Notaris yang sedang melakukan magang wajib melaksanakan ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a.

(2) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon Notaris juga wajib

merahasiakan segala sesuatu mengenai Akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang

diperoleh guna pembuatan Akta.”

Dasar pelaksanaan jabatan Notaris tidak bisa dilepaskan dari ketentuan dasar

dalam Pasal-Pasal tersebut diatas yang mengatur mengenai kewenangan dan jabatan

Notaris. Bila hal tersebut tidak diterapkan oleh Notaris dalam menjalankan jabatannya,

Page 10: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

maka sudah dapat dipastikan Notaris tersebut sangat rawan dan dekat dengan

pelanggaran jabatan dan dapat berakibat pada keabsahan ataupun keotentikan dari akta

yang dibuatnya maupun pada dirinya sendiri yang dapat dikenakan sanksi akibat

perbuatannya tersebut.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari kata wewenang adalah

hak dan kekuasaan untuk bertindak. Sedangkan definisi dari kata kewenangan adalah

hak dan kekuasaan yang dipunyai untuk melakukan sesuatu.10

Wewenang notaris pada

prinsipnya merupakan wewenang yang bersifat umum, artinya wewenang ini meliputi

pembuatan segala jenis akta kecuali yang dikecualikan tidak dibuat oleh notaris. Dengan

kata lain, pejabat-pejabat lain selain notaris hanya mempunyai kewenangan membuat

akta tertentu saja dan harus berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

mengaturnya.

Notaris mendapatkan kewenangannya secara atribusi atau bersifat atributif,

karena diperoleh berdasarkan undang-undang, dalam hal ini UUJN, bukan berasal dari

lembaga lain, seperti Departemen Hukum dan Hak asasi Manusia. Mengenai

kewenangan notaris berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 15 UUJN

Perubahan dinyatakan bahwa :

(1) Notaris berwenang membuat Akta autentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan

penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang

dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam Akta autentik,

menjamin kepastian tanggal pembuatan Akta, menyimpan Akta, memberikan grosse,

salinan dan kutipan Akta, semuanya itu sepanjang pembuatan Akta itu tidak juga

ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh

undang-undang.

10

Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, hal. 1128

Page 11: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

(2) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Notaris berwenang pula:

a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan

dengan mendaftar dalam buku khusus;

b. membukukan surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus;

c. membuat kopi dari asli surat di bawah tangan berupa salinan yang memuat uraian

sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan;

d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya;

e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan Akta;

f. membuat Akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau

g. membuat Akta risalah lelang.

(3) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Notaris

mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Wewenang Notaris sebagaimana tersebut diatas merupakan wewenang umum,

sepanjang tidak dikecualikan kepada pejabat lain menurut Undang-Undang Jabatan

Notaris dapat membuat akta yang bersangkutan. Kewenangan notaris dalam pembuatan

akta otentik ini, adalah dalam arti “verleijden”, yaitu menyusun, membacakan dan

menandatangani. Bukan semata-mata hanya “opmaken” yang berarti membuat. Oleh

karena itu kewenangan notaris dalam Pasal 15 ayat (1) UUJN Perubahan haruslah

dihubungkan dengan Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yaitu:

1. Akta harus dibuat oleh (door) atau dihadapan (ten overstaan) seorang pejabat umum:

2. Akta harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang.

3. Pejabat Umum oleh/atau dihadapan siapa akta dibuat harus mempunyai wewenang

untuk membuat akta yang bersangkutan.11

Larangan notaris merupakan suatu tindakan yang dilarang untuk dilakukan

oleh notaris. Larangan bagi Notaris diatur dalam ketentuan Pasal 17 UUJN Perubahan

yang menyatakan bahwa :

(1) Notaris dilarang:

a. menjalankan jabatan di luar wilayah jabatannya;

11

Habib Adjie 2009, Meneropong Khazanah Notaris dan PPAT Indonesia

(Kumpulan Tulisan Tentang Notaris dan PPAT), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung,

(selanjutnya disebut Habib Adjie III), hal. 14

Page 12: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

b. meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-turut tanpa

alasan yang sah;

c. merangkap sebagai pegawai negeri;

d. merangkap jabatan sebagai pejabat negara;

e. merangkap jabatan sebagai advokat;

f. merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik negara, badan

usaha milik daerah atau badan usaha swasta;

g. merangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah dan/atau Pejabat Lelang Kelas

II di luar tempat kedudukan Notaris;

h. menjadi Notaris Pengganti; atau

i. melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agama, kesusilaan, atau

kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan martabat jabatan Notaris.

(2) Notaris yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikenai

sanksi berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pemberhentian sementara;

c. pemberhentian dengan hormat; atau d. pemberhentian dengan tidak hormat.”

Dalam hal ini, ada suatu tindakan yang perlu ditegaskan mengenai

substansi Pasal 17 huruf b, yaitu meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari tujuh hari

berturut-turut tanpa alasan yang sah. Menurut Pasal 18 UUJN Perubahan notaris

mempunyai wilayah jabatan satu provinsi dan mempunyai tempat kedudukan pada satu

kota atau kabupaten pada provinsi tersebut, yang sebenarnya dilarang adalah

meninggalkan wilayah jabatannya (provinsi) lebih dari tujuh hari kerja.12

Dengan

demikian, maka dapat ditafsirkan bahwa notaris tidak dilarang untuk meninggalkan

wilayah kedudukan notaris (kota/kabupaten) lebih dari tujuh hari kerja.

1.1.2 Pengertian dan Jenis-jenis Akta Notaris

Hukum pembuktian mengenal adanya alat bukti berupa surat sebagai alat bukti

tertulis. Surat ialah segala sesuatu yang memuat tanda-tanda bacaan yang dimaksudkan

untuk menyampaikan buah pikiran seseorang dan dipergunakan sebagai pembuktian.

12

Habib Adjie I, Op.Cit, hal. 91

Page 13: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

Surat sebagai alat bukti tertulis dibagi menjadi dua yaitu surat yang merupakan akta dan

surat-surat yang bukan akta. Sedangkan akta dibagi lebih lanjut menjadi akta otentik

dan akta dibawah tangan. Membuat akta otentik inilah merupakan pekerjaan pokok

sekaligus wewenang notaris.13

Akta adalah surat tanda bukti berisi pernyataan (keterangan, pengakuan,

keputusan, dan sebagainya) tentang peristiwa hukum yang dibuat menurut peraturan

yang berlaku, disaksikan dan disahkan oleh pejabat resmi. Berdasarkan bentuknya akta

terbagi menjadi atas akta otentik dan akta dibawah tangan. Dasar hukumnya adalah

Pasal 1867 KUHPerdata yaitu pembuktian dengan tulisan dilakukan dengan tulisan-

tulisan otentik maupun dengan tulisan-tulisan di bawah tangan.

1. Akta otentik

Akta otentik adalah akta yang dibuat oleh pejabat yang diberi wewenang untuk

itu oleh penguasa, menurut ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan, baik dengan

maupun tanpa bantuan dari yang berkepentingan, yang mencatat apa yang dimintakan

untuk dimuat di dalamnya oleh yang berkepentingan. Akta otentik terutama memuat

keterangan seorang pejabat, yang menerangkan apa yang dilakukannya dan dilihat di

hadapannya. Dalam Pasal 165 HIR dan 285 Rbg, akta otentik adalah suatu akta yang

dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang diberi wewenang untuk itu, merupakan bukti

yang lengkap antara para pihak dan para ahli warisnya dan mereka yang mendapat hak

daripadanya tentang yang tercantum di dalamnya dan bahkan sebagai pemberitahuan

belaka, akan tetapi yang terakhir ini hanya diberitahukan itu berhubungan dengan

13

Abdul Ghofur Anshori, Op.Cit, hal. 17

Page 14: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

perihal pada akta itu. Pejabat yang dimaksudkan antara lain ialah Notaris, Panitera,

Jurusita, Pegawai Pencatat Sipil, Hakim dan sebagainya. Menurut C.A Kraan

sebagaimana dikutip oleh Herlien Soerojo, akta otentik mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Suatu tulisan dengan sengaja dibuat semata-mata untuk dijadikan bukti atau suatu bukti

dari keadaan sebagaimana disebutkan di dalam tulisan dibuat dan dinyatakan oleh

pejabat yang berwenang. Tulisan tersebut turut ditandatangani oleh atau hanya

ditandatangani oleh pejabat yang bersangkutan saja.

b. Suatu tulisan sampai ada bukti sebaliknya, dianggap berasal dari pejabat yang

berwenang.

c. Ketentuan peraturan perundang-undangan yang harus dipenuhi; ketentuan tersebut

mengatur tata cara pembuatannya (sekurang-kurangnya memuat ketentuan-ketentuan

mengenai tanggal, tempat dibuatnya akta suatu tulisan, nama dan kedudukan atau

jabatan pejabat yang membuatnya)

d. Seorang pejabat yang diangkat oleh negara dan mempunyai sifat dan pekerjaan yang

mandiri serta tidak memihak dalam menjalankan jabatannya.

e. Pernyataan atau fakta dari tindakan yang disebut oleh pejabat adalah hubungan hukum

di dalam bidang hukum privat.14

2. Akta Dibawah Tangan

Dalam Pasal 1874 KUHPerdata, menyatakan bahwa yang dianggap sebagai

tulisan di bawah tangan adalah akta yang ditandatangani di bawah tangan, surat, daftar,

14

Herlien Soerojo, 2003, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia,

Arkola, Surabaya, hal. 148

Page 15: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

surat urusan rumah tangga dan tulisan-tulisan yang lain yang dibuat tanpa perantara

seorang pejabat umum. Adapun yang termasuk akta dibawah tangan adalah :

a. Legalisasi, yaitu akta dibawah tangan yang belum ditandatangani, diberikan pada

Notaris dan dihadapan Notaris ditandatangani oleh para pihak yang bersangkutan,

setelah isi akta dijelaskan oleh Notaris kepada mereka. Pada legalisasi, tanda tangannya

dilakukan dihadapan yang melegalisasi.

b. Waarmerken, yaitu akta dibawah tangan yang didaftarkan untuk memberikan tanggal

yang pasti. Akta yang sudah ditandatangani diberikan kepada Notaris untuk didaftarkan

dan beri tanggal yang pasti. Pada waarmerken tidak menjelaskan mengenai siapa yang

menandatangani dan apakah penandatangan memahami isi akta. Hanya mempunyai

kepastian tanggal saja dan tidak ada kepastian tanda tangan.

Menurut ketentuan yang diatur dalam Pasal 1 angka 7 UUJN Perubahan

menyatakan bahwa : “Akta Notaris yang selanjutnya disebut akta adalah akta autentik

yang dibuat oleh atau di hadapan Notaris menurut bentuk dan tata cara yang ditetapkan

oleh undang-undang ini.” Selanjutnya dalam ketentuan Pasal 1 angka 8 UUJN

Perubahan menyatakan bahwa : “Minuta akta adalah asli akta yang mencantumkan

tandatangan para penghadap, saksi dan Notaris yang disimpan sebagai bagian dari

Protokol Notaris.” Akta-akta yang dibuat oleh notaris dapat merupakan :

(1) Akta Relaas

suatu akta yang memuat ”relaas” atau yang menguraikan secara otentik suatu tindakan

yang dilakukan ataupun suatu keadaan yang dilihat atau disaksikan oleh notaris itu

sendiri dalam menjalankan jabatannya sebagai Notaris. Akta yang dibuat sedemikian

Page 16: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

dan memuat uraian dari apa yang dilihat dan disaksikan serta dialaminya itu dinamakan

Akta yang dibuat “oleh” (door) Notaris (sebagai pejabat umum).15

Termasuk dalam

“Akta Relaas” antara lain Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dalam perseroan

terbatas, akta pencatatan budel, dan akta-akta lainnya yang berkenaan dengan “Akta

Relaas”.

(2) Akta Partij

Sedangkan terkait dengan “Akta Partij” termasuk akta yang memuat perjanjian hibah,

jual-beli, akta pernyataan keputusan rapat (tidak termasuk penjualan dimuka umum atau

lelang), kemauan terakhir dari penghadap (wasiat), kuasa dan lain sebagainya.

Pembuatan akta Notaris baik “Akta Relaas” atau “akta pejabat“ maupun “Akta Partij”,

pada hakekatnya yang menjadi dasar dalam pembuatan akta notaris adalah keinginan

atau kehendak (wilsvorming) dan permintaan dari para pihak, jika keinginan dan

permintaan dari para pihak tidak ada, maka notaris tidak akan membuat akta yang

dimaksud.

Akta Notaris adalah dokumen resmi yang dikeluarkan oleh notaris menurut

KUH Perdata Pasal 1870 dan HIR Pasal 165 (Rbg 285) yang mempunyai kekuatan

pembuktian mutlak dan mengikat. Akta Notaris merupakan bukti yang sempurna

sehingga tidak perlu lagi dibuktikan dengan pembuktian lain selama ketidakbenarannya

tidak dapat dibuktikan. Berdasarkan KUH Perdata Pasal 1866 dan HIR 165, akta notaris

merupakan alat bukti tulisan atau surat pembuktian yang utama sehingga dokumen ini

15

G.H.S Lumban Tobing, Op.Cit,hal. 51

Page 17: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

merupakan alat bukti persidangan yang memiliki kedudukan yang sangat penting.

Akta-akta yang boleh dibuat oleh Notaris:

(1) Pendirian Perseroan Terbatas (PT), perubahan juga Risalah Rapat Umum Pemegang

Saham.

(2) Pendirian Yayasan

(3) Pendirian Badan Usaha - Badan Usaha lainnya

(4) Kuasa untuk Menjual

(5) Perjanjian Sewa Menyewa, Perjanjian Jual Beli

(6) Keterangan Hak Waris

(7) Wasiat

(8) Pendirian CV termasuk perubahannya

(9) Pengakuan Utang, Perjanjian Kredit dan Pemberian Hak Tanggungan

(10) Perjanjian Kerjasama, Kontrak Kerja

(11) Segala bentuk perjanjian yang tidak dikecualikan kepada pejabat lain.16

Pekerjan notaris untuk mengkonstatir maksud dan kehendak para pihak harus

berangkat dari pengertian dan definisi yang disepakati para pihak agar tidak

menimbulkan norma yang kabur atau makna berganda atau bahkan saling bertentangan

antara isi dari satu pasal dengan pasal lainya dalam akta otentik tersebut. Salah satu

fungsi notaris, walaupun bukan sebagai aparat penegak hukum mempunyai kedudukan

yang sangat berperan dan strategis dalam bidang hukum perdata yaitu membantu

mempercepat tugas hakim dalam mencari kebenaran formil (formel warheid). Dengan

16

Wikipedia Ensiklopedi Bebas, Akta Notaris,

http://id.wikipedia.org/wiki/Akta_Notaris, diunduh pada 25 Maret 2015

Page 18: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

isi/materi yang jelas (tidak bertentangan, tidak kabur) dalam suatu akta otentik, maka

hakim cukup menimbang bahwa terhadap suatu kasus apabila telah dipenuhi batas

minimal pembuktiannya dapatlah diambil suatu keputusan.17

Akta notaris menurut ketentuan yang diatur dalam UUJN terdiri atas (1) awal

akta atau kepala akta; (2) badan akta; (3) akhir atau penutup akta hal ini sebagaimana

tercantum dalam Pasal 38 ayat (1) UUJN Perubahan. Kemudian dalam ketentuan Pasal

38 ayat (2), (3) dan (4) UUJN Perubahan menyatakan bahwa :

(2) awal Akta atau kepala akta memuat:

a. judul akta;

b. nomor akta;

c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan

d. nama lengkap dan tempat kedudukan notaris.

(3) badan akta memuat:

a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan,

kedudukan, tempat tinggal para penghadap dan /atau orang yang mereka wakili;

b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap;

c. isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari para pihak yang berkepentingan;

dan

d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan, jabatan, kedudukan dan tempat

tinggal dari tiap-tiap saksi pengenal.

(4) akhir atau penutup akta memuat:

a. uraian tentang pembacaan Akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf m

atau Pasal 16 ayat (7);

b. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan Akta

jika ada;

c. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan tempat

tinggal dari tiap-tiap saksi Akta; dan

d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan Akta atau uraian

tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pencoretan, atau

penggantian serta jumlah perubahannya.

17

Wawan Setiawan, Kedudukan dan Keberadaan Serta Fungsi dan Peranan

Notaris Sebagai Pejabat Umum dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Menurut Sistem

hukum di Indonesia, Ikatan Notaris Indonesia Daerah Jawa Timur, 22-23 Mei 1998, hal.

29

Page 19: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

1.2 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

1.2.1 Pengertian dan Dasar Hukum Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Perseroan Terbatas (PT) tidak dapat dilepaskan dari saham, karena modal PT

tersebut berasal dari saham yang dimiliki/dikeluarkan oleh PT tersebut. Saham PT yang

dimiliki oleh PT ataupun pihak lain menentukan persentase suara dalam Rapat Umum

Pemegang Suara. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam Undang-undang

Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas diatur dalam Bab VI Pasal 75-91.

Menurut ketentuan yang diatur dalam Pasal 1 angka 4 UUPT menyatakan bahwa “Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang

yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang

ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran dasar.” Berdasarkan pengertian

RUPS tersebut, dapat diketahui bahwa Direksi maupun Dewan Komisaris bukan

merupakan organ tertinggi dalam sebuah PT melainkan RUPS. Di dalam PT, pemegang

saham bukan merupakan pemegang kedaulatan tertinggi tetapi seringkali pemegang

saham dapat mempengaruhi kebijakan yang akan dibuat oleh PT tersebut.

Pemegang saham baru memiliki kekuasaan atas PT ketika para pemegang

saham berada dalam RUPS. Hal ini berarti kehendak bersama para pemegang saham

merupakan kehendak RUPS. Hasil RUPS merupakan kehendak PT yang paling tinggi

dan tidak dapat ditentang oleh pihak manapun kecuali keputusan RUPS tersebut

melanggar undang-undang atau melanggar akta pendirian PT/anggaran dasar. Menurut

Misahardi Wilamarta, walaupun dalam struktur PT, RUPS mempunyai kekuasaan

tertinggi namun hal tersebut bukan berarti bahwa RUPS mempuyai jenjang tertinggi di

Page 20: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

antara organ PT tetapi sekedar memiliki kekuasaan tertinggi bila wewenang tersebut

tidak dilimpahkan kepada organ perseroan lain jadi, masing-masing organ perseroan

memiliki tugas dan wewenang yang berdiri sendiri.18

RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam

Perseroan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan

Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang

saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam

dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan

usaha Perseroan dalam jangka panjang. Pemegang saham berhak memperoleh

keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris,

sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dalam RUPS dan tidak bertentangan

dengan kepentingan Perseroan. Mata acara rapat lain-lain tidak berhak disetujui oleh

RUPS, kecuali semua pemegang saham yang hadir atau wakilnya menyetujui adanya

penambahan mata acara rapat.19

1.2.2 Para Pihak Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Mengingat perusahaan atau badan tidak dapat menjalankan perbuatan-

perbuatan hukum selayaknya manusia, maka ia diwakili oleh pengurus yang disebut

Direksi dan Dewan Komisaris. Hal ini secara jelas dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 2

18

Mishardi Wilamarta, 2002, Hak Pemegang Saham Minoritas Dalam Rangka

Good Corporate Governance, PPS FHUI, Jakarta, hal. 54

19

Hukum Perseroan Terbatas, Rapat Umum Pemegang Saham,

http://www.hukumperseroanterbatas.com/tag/rups/ diunduh pada 28 April 2015

Page 21: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

UUPT yang menyebutkan bahwa organ perseroan adalah RUPS, Direksi dan Dewan

Komisaris. Direksi adalah salah satu organ perseroan yang memiliki tanggungjawab

penuh atas pengurusan perseroan sesuai kepentingan dan tujuan perseroan. Menurut

Pasal 92 ayat (1) UUPT, Direksi wajib menjalankan perusahaan sesuai dengan

kepentingan dan tujuan perseroan. Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan

bertanggungjawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai

dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili perseroan, baik di dalam maupun

di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Menurut Pasal 1 ayat (6)

UUPT, Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan

secara umum dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar serta memberi

nasehat kepada Direksi.20

Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan

bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasehat kepada

Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan

dan dengan memerhatikan ketentuan mengenai larangan dan batasan yang diberikan

dalam undang-undang, khususnya UUPT dan Anggaran Dasar PT tersebut. Dalam

konteks hukum perdata subjek hukum bisa berupa manusia, bisa juga badan

hukum/perusahaan. Badan hukum ini mempunyai tanggungjawab yang sama

sebagaimana halnya dengan orang sehingga badan atau perusahaan disebut dengan

artificial person.21

20

Gunawan Widjaja, 2008, Risiko Hukum Sebagai Direksi, Komisaris, &

Pemilik PT, Forum Sahabat, Jakarta, hal. 78 21

Ibid, hal. 78-79

Page 22: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

RUPS adalah organ perseroan yang mewakili kepentingan seluruh pemegang

saham dalam PT tersebut. Pemegang saham ialah mereka yang ikut serta dalam modal

perseroan dengan membeli satu atau lebih saham-saham.22

Keputusan RUPS adalah sah

jika persyaratan penyelenggaraan telah dipenuhi dan dihadiri oleh para pemegang

saham dengan memenuhi ketentuan kuorum serta jumlah pemegang saham yang

ditentukan UUPT dan anggaran dasar perseroan.23

Mengenai ketentuan kuorum dalam

penyelenggaraan RUPS diatur dalam ketentuan Pasal 86 UUPT, yaitu RUPS dapat

dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari ½ bagian dari jumlah seluruh saham dengan

hak suara hadir atau diwakili, kecuali undang-undang dan/atau anggaran dasar

menentukan jumlah kuorum yang lebih besar. Bila ketentuan tersebut tidak tercapai,

maka dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.

Dalam pemanggilan RUPS kedua ini harus disebutkan bahwa RUPS pertama

telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum. RUPS kedua sah dan berhak

mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 bagian dari jumlah seluruh

saham dengan hak suara hadir atau diwakili kecuali anggaran dasar menentukan jumlah

kuorum yang lebih besar. Namun jika dalam hal kuorum kedua tidak tercapai, perseroan

dapat memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat

kedudukan perseroan atas permohonan perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS

ketiga. Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah

dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan

22

C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, 2005, Hukum Perusahaan Indonesia

(Aspek Hukum Dalam Ekonomi), Pradnya Paramita, Jakarta, hal. 98 23

Handri Raharjo, 2013, Hukum Perusahaan Step by Step Prosedur Pendirian

Perusahaan, Pustaka Yustisia, Yogjakarta, hal. 97

Page 23: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh ketua pengadilan negeri. Penetapan ketua

pengadilan negeri mengenai kuorum RUPS bersifat final dan mempunyai kekuatan

hukum tetap. Pemanggilan RUPS kedua dan ketiga dilakukan dalam jangka waktu

paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua atau ketiga dilangsungkan. RUPS

kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan

paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya

dilangsungkan. 24

Pada dasarnya, RUPS baru dapat mengambil suatu keputusan yang sah dan

mengikat Perseroan apabila dihadiri oleh seluruh Pemegang Saham atau wakilnya. Jadi,

apabila salah satu Pemegang Saham tidak hadir, yang bersangkutan bisa memberikan

kuasa kepada Pemegang Saham lainnya untuk mengeluarkan suara dalam rapat. Kuasa

tersebut bisa diberikan kepada siapa saja, asalkan dia bukan Direksi atau Dewan

Komisaris PT. Secara umum RUPS harus dilaksanakan dalam bentuk konvensional,

yaitu seluruh Pemegang Saham hadir secara fisik dan berkumpul dalam suatu tempat.

1.2.3 Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Secara yuridis, pengertian wewenang adalah kemampuan yang diberikan oleh

peraturan perundang-undangan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum. Dalam hukum

publik, wewenang berkaitan dengan kekuasaan. Kekuasaan memiliki makna yang sama

dengan wewenang karena kekuasaan yang dimiliki oleh Eksekutif, Legislatif dan

Yudikatif adalah kekuasaan formal. Kekuasaan merupakan unsur esensial dari suatu

Negara dalam proses penyelenggaraan pemerintahan di samping unsur-unsur lainnya,

24

Ibid, hal. 98-99

Page 24: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

yaitu: a) hukum; b) kewenangan (wewenang); c) keadilan; d) kejujuran; e)

kebijakbestarian; dan f) kebajikan. Kewenangan harus dilandasi oleh ketentuan hukum

yang ada (konstitusi), sehingga kewenangan tersebut merupakan kewenangan yang sah.

Dengan demikian, pejabat (organ) dalam mengeluarkan keputusan didukung oleh

sumber kewenangan tersebut.

Menurut pendapat Hardjian Rusli RUPS memiliki dua wewenang apabila

ditinjau dari pengertian dari RUPS itu sendiri yaitu:

1. Kekuasaan tertinggi dalam perseroan,

2. wewenang yang tidak diserahkan pada direksi atau komisaris.25

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki beberapa kewenangan

sebagaimana diatur dalam UUPT yaitu:

1. Pasal 19 ayat (1) UUPT tentang Perubahan anggaran dasar ditetapkan oleh RUPS.

2. Pasal 38 UUPT tentang pembelian kembali saham atau pengalihannya hanya boleh

dilakukan berdasarkan persetujuan RUPS, kecuali ditentukan lain dalam peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal.

3. Pasal 41 ayat (1) UUPT tentang penambahan modal perseroan dilakukan berdasarkan

persetujuan RUPS.

4. Pasal 44 UUPT tentang pengurangan modal perseroan

5. Pasal 64 UUPT tentang memberikan persetujuan laporan tahunan dan pengesahan

laporan keuangan atau perhitungan tahunan.

25

Hardjian Rusli, 2002, Perseroan Terbatas dan Aspek Hukumnya, Pustaka

Sinar Harapan, Jakarta, hal. 114

Page 25: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

6. Pasal 69 ayat (1) UUPT tentang persetujuan laporan tahunan termasuk pengesahan

laporan keuangan serta laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris dilakukan oleh

RUPS.

7. Pasal 71 ayat (1) UUPT tentang penggunaan laba bersih termasuk penentuan jumlah

penyisihan untuk cadangan diputuskan oleh RUPS.

8. Pasal 105 UUPT tentang penetapan mengenai penggabungan, peleburan, dan

pengambilalihan

9. Pasal 123 UUPT tentang penetapan pembubaran perseroan.26

RUPS juga memiliki batasan dan ruang lingkup kewenangan yang dapat

dilakukan dalam PT. Batas-batas dan ruang lingkup kewenangan yang dapat dilakukan

oleh RUPS dalam suatu PT antara lain:

1. RUPS tidak dapat mengambil keputusan yang bertentangan dengan hukum yang berlaku

dan ketentuan dalam anggaran dasar (meskipun anggaran dasar dapat dibuah dalam

RUPS asal memenuhi syarat untuk itu);

2. RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang bertentangan dengan kepentingan yang ,

oleh hukum yaitu kepentingan stake holders, seperti pemegang saham minoritas,

karyawan, kreditor, masyarakat sekitar dan lain sebagainya;

3. RUPS tidak boleh mengambil keputusan yang merupakan kewenangan dari Direksi dan

Dewan Komisaris, sejauh kedua organ perusahaan tersebut tidak menyalahgunakan

kewenagannya.27

26

Handri Rahardjo, Op.Cit, hal. 92-93 27

Munir Fuady, 2005, Perlindungan Pemegang Saham Minoritas, CV. Utomo,

Bandung, hal. 126-127

Page 26: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

RUPS merupakan organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak dapat

diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam

Undang-undang ini dan/anggaran dasar. Dapat disimpulkan bahwa RUPS merupakan

organ tertinggi dalam sebuah PT karena dalam RUPS inilah dibahas mengenai

perkembangan/kemajuan sebuah PT.

1.3 TELEKONFERENSI DALAM RUPS

1.3.1 Pengertian Telekonferensi

Kemajuan teknologi akhir-akhir ini menimbulkan banyak kemajuan di segala

bidang, termasuk dalam kontak seseorang dengan pihak lainnya. Aktivitas dunia maya

merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang sedemikian pesat.

Sebenarnya aktivitas dunia maya sangat luas mencakup banyak hal dan di berbagai

bidang. Melalui media elektronik masyarakat memasuki dunia maya yang bersifat

abstrak, universal, lepas dari keadaan, tempat dan waktu.28

Disadari atau tidak kemajuan

teknologi yang merupakan hasil dari proses pembangunan telah membawa fenomena

baru yang mampu mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, dan tidak dapat

dipungkiri bahwa revolusi terbesar yang mengubah nasib jutaan manusia dan kehidupan

modern dewasa ini adalah ditemukannya komputer, yang segera disusul oleh

28

Efa Laela Fakhriah, 2009, Bukti Elektronik Dalam Sistem Pembuktian

Perdata, Alumni, Bandung, hal. 4

Page 27: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

berkembang pesatnya teknologi informasi yang dapat dilihat dari hadirnya teknologi

informasi melalui internet (interconnection network).29

Hakikat terminologi telekomunikasi adalah “komunikasi jarak jauh”.

Komunikasi sendiri bersumber dari bahasa latin communis yang berarti sama. Jadi jika

kita berkomunikasi itu berarti kita mengadakan kesamaan, dalam hal ini kesamaan

pengertian atau makna. Seorang sarjana Amerika Carl I Hovland, mengemukakan

bahwa komunikasi adalah: “the process by which an induviduals (the communicator)

transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals

(communicatees)”30

Proses dalam melakukan penyampaian maksud dan tujuan untuk

menyamakan kehendak itu dapat dilakukan secara langsung (face to face) atau

menggunakan sarana. Alat bantu (teknologi) dimanfaatkan sebagai sarana untuk

komunikasi jarak jauh Sarana itu dimulai dengan cara yang sederhana, seperti media

asap sampai dengan teknologi canggih yang dapat berbentuk suara, gambar, tanda,

kode, signal, atau intelegensi, baik yang melalui kabel, tanpa kabel atau sistem

elektronik lainnya.

Telekomunikasi memberikan akses mengenai pengiriman, pemancaran dan

atau penerimaan tanda-tanda, signal, tulisan, gambar dan suara atau informasi melalui

kawat (kabel), radio, optik atau sistem elektromagnetik lainnya. Perkembangan dunia

telekomunikasi mengalami perluasaan wilayah dengan dipergunakan internet sebagai

29

Tim Penelitian Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum Dan

HAM RI, 2007, Penelitian Tentang Perlindungan Hukum Data Digital, Pengayoman,

Jakarta, hal. 1 30

Carl I Hovland, 2008, Source of Communication, Yale University Publicity,

London, page 24

Page 28: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

sarana komunikasi. Percepatan inovasi sekarang dimungkinkan karena terintegrasinya

seluruh kemampuan berpikir dan daya imajinasi manusia ke dalam sebuah jaringan

internet. Jaringan internet menjadi semacam jembatan penghubung telepatis dari

manusia ke manusia lainnya dengan kecepatan cahaya menembus batas waktu dan batas

negara.31

Penjelasan atas UU ITE dapat diketahui bahwa pemanfaatan Teknologi

Informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat maupun

peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa batas (borderless) dan

menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan berlangsung

demikian cepat. Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata dua karena selain

memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban

manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum. Saat ini telah

lahir suatu rezim hukum baru yang dikenal dengan hukum siber atau hukum telematika.

Hukum siber atau cyber law, secara internasional digunakan untuk istilah hukum yang

terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Demikian pula,

hukum telematika yang merupakan perwujudan dari konvergensi hukum

telekomunikasi, hukum media, dan hukum informatika. Istilah lain yang juga digunakan

adalah hukum teknologi informasi (law of information technology), hukum dunia maya

(virtual world law), dan hukum mayantara. Istilah-istilah tersebut lahir mengingat

kegiatan yang dilakukan melalui jaringan sistem komputer dan sistem komunikasi baik

31

Rachmadi Usman, 2004, Dimensi Hukum Perseroan Terbatas, Alumni,

Bandung, hal. 48

Page 29: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

dalam lingkup lokal maupun global (Internet) dengan memanfaatkan teknologi

informasi berbasis sistem komputer yang merupakan sistem elektronik yang dapat

dilihat secara virtual.

Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dan industri-industri diseluruh dunia

tengah berlomba-lomba untuk menguasai dan mengeksplorasi berbagai potensi yang

dimiliki oleh internet, karena internet memiliki sifat jangkau keseluruh dunia (global),

para pelaku perdagangan online menjadi memiliki kesempatan yang lebih besar dan

lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya. Pada saat sekarang ini kembali teknologi

memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi yaitu melalui

telekonferensi. Sebelumnya masyarakat hanya dapat berbicara atau mendengar suara

dari seseorang yang jauh keberadaannya secara langsung melalui telepon saja. Tetapi

dengan teknologi audio visual (telekonferensi) ini masyarakat tidak hanya mendengar

suara orang lain yang jauh tempatnya untuk berkomunikasi, tetapi juga menyajikan

gambar secara virtual (menyajikan gambar orang yang diajak berkomunikasi pada saat

itu juga) sehingga seolah-olah sedang berhadapan dengan lawan bicara walaupun

sebenarnya keberadaan lawan bicara berada di tempat yang jauh.

Teknologi virtual telekonferensi ini sudah dikenal di Indonesia sejak era 90-an

pada saat kepemimpinan Presiden Soeharto. Beliau sering mengadakan acara “Tele

Wicara” yang disiarkan langsung oleh TVRI secara rutin tiap bulannya. Dalam acara

tersebut Presiden Soeharto menggunakan media televisi dan telepon (pihak TVRI

bekerjasama dengan Telkom) untuk dapat langsung berbicara dengan rakyatnya yang

tersebar di belahan lain nusantara, dengan media telekonferensi ini seolah-olah rakyat

Page 30: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

berbicara dan bertatap muka secara lansung dengan Presidennya. Telekonferensi

menurut kamus istilah teknologi informasi adalah : “pertemuan yang dilakukan oleh 2

(dua) orang atau lebih yang dilakukan melalui telefon atau koneksi jaringan. Pertemuan

tersebut dapat hanya menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan video

(video conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat”.32

Dalam

konferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta

mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi. Produk yang mendukung

telekonferensi pertama melalui internet adalah NetMeeting yang dikeluarkan oleh

Microsoft.

Telekonferensi adalah komunikasi antara orang-orang (pihak-pihak) yang

berjauhan meliputi komunikasi suara dan gambar. Telekonferensi dapat dipakai sebagai

alat komunikasi bagi dua pihak pada tempat yang berbeda memakai komputer yang

telah tersambung dengan internet menggunakan modem yang terhubung dengan satelit.

Selain itu pada kedua tempat tersebut terdapat kamera yang akan merekam gambar yang

ada di kedua tempat dan rekaman gambar dihubungkan dengan komputer. Kedua

komputer tersebut akan memakai jaringan ISDN (Integrated Service Digital Network).

Telekonferensi berbasis ISDN ini adalah layanan telekonferensi yang menggunakan

jaringan Integrated Service Digital Network sebagai media komunikasinya sesuai

dengan standar H.320.33

ISDN (Integrated Service Digital Network) diterjemahkan

dalam bahasa Indonesia menjadi Jaringan Digital Pelayanan Terpadu (JDPT),

32

Fathul Wahid, 2002, Kamus Istilah teknologi Informasi, Andi Offet,

Yogjakarta, hal. 347 33

Agung Sutanto, Videoconferencing (Dari ISDN ke IP), www.telkom.com,

diunduh pada 01 April 2015

Page 31: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

berdasarkan Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi

KM.92/Pr.301/MPPT-95 tentang Tarif Jasa Jaringan Pelayanan Terpadu Dalam Negeri,

menyatakan bahwa “Jasa Jaringan Digital Terpadu (JDPT) yang dalam bahasa Inggris

disebut Integrated Service Digital network (ISDN) adalah jasa telekomunikasi suara dan

secara terpadu yang dilakukan melalui jaringan telekomunikasi berbasis teknologi

digital.”

Ciri spesifik telekonferensi yang memiliki nuansa hukum yaitu pertemuan

dimaksud harus memiliki dampak atau akibat hukum misalkan pertemuan tersebut

merupakan suatu rapat untuk memutuskan sesuatu, atau telekonferensi yang dilakukan

dalam rangka memberikan suatu keterangan atau kesaksian (misalkan dalam perkara

pidana). Adanya dampak inilah yang membedakan telekonferensi biasa dengan

telekonferensi memiliki dampak atau nuansa hukum.34

1.3.2 Mekanisme Telekonferensi

Di dalam sebuah perseroan, jabatan pemegang saham bukanlah pemegang

kekuasaan tertinggi dan mutlak dalam sebuah perseroan. Hanya terkadang jabatan

tersebut dapat dipakai untuk mempengaruhi kebijakan sebuah perseroan. Para

pemegang saham baru mempunyai kekuasaan atas perseroan jika mereka atau para

pemegang saham dengan hak suara yang sah, baik pemiliknya sendiri maupun dengan

kuasa tertulis berada di dalam sebuah forum atau pertemuan yang bernama Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS). Diterbitkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun

34

C.S.T Kansil dan Christine S.T Kansil, 2001, Hukum Perusahaan Indonesia,

Pradnya Paramita, Jakarta, hal. 27

Page 32: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) merupakan sebuah kemajuan dalam aturan

hukum yang merespon kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan

dicantumkannya media telekonferensi dan video conference dalam ketentuan undang-

undang tersebut.

Sebelum penyelenggaraan RUPS Direksi wajib melakukan pemanggilan

kepada pemegang saham. Pemanggilan RUPS dilakukan dalam jangka waktu paling

lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan, dengan tidak

memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan RUPS

dilakukan dengan Surat Tercatat dan/atau dengan iklan dalam Surat Kabar. Dalam

panggilan RUPS dicantumkan :

- Tanggal

- Waktu

- Tempat, dan

- Mata acara rapat

Selain hal di atas juga disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan

dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan sejak tanggal dilakukan pemanggilan RUPS

sampai dengan tanggal RUPS diadakan. Menurut Pasal 83 UUPT, bagi Perseroan

Terbuka, sebelum pemanggilan RUPS dilakukan wajib didahului dengan pengumuman

mengenai akan diadakan pemanggilan RUPS dengan memperhatikan peraturan

perundang-undangan di bidang pasar modal.

Menurut ketentuan yang diatur dalam Pasal 76 UUPT mekanisme

penyelenggaraan RUPS, ditentukan bahwa :

Page 33: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

(1) RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukan

kegiatan usahanya yang utama sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar.

(2) RUPS Perseroan Terbuka dapat diadakan di tempat kedudukan bursa di mana saham

Perseroan dicatatkan.

(3) Tempat RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus terletak di

wilayah Negara Republik Indonesia.

(4) Jika dalam RUPS hadir dan/atau diwakili semua pemegang saham dan semua pemegang

saham menyetujui diadakannya RUPS dengan agenda tertentu, RUPS dapat diadakan di

manapun dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) RUPS sebagainama dimaksud pada ayat (4) dapat mengambil keputusan jika keputusan

tersebut disetujui dengan suara bulat.

RUPS yang dahulu dilakukan di dalam satu ruangan yang sama dan tertutup untuk

mempertemukan para pemegang saham secara langsung atau face to face kini RUPS

dapat dilakukan dengan tidak mempertemukan para pemegang saham di dalam satu

ruangan yang sama tetapi dapat dilakukan di tempat yang berbeda-beda dalam waktu

yang sama dengan memanfaatkan media telekonferensi selama para pemegang saham

masih berada di dalam wilayah geografis Negara Republik Indonesia.

Menurut ketentuan yang diatur dalam Pasal 77 UUPT Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas mengatur bahwa penyelenggaraan RUPS dapat dilakukan

melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya

yang memungkinkan semua peserta RUPS melihat dan mendengar serta secara langsung

berpartisipasi dalam rapat. Berdasarkan aturan tersebut bahwa selain RUPS yang

konvensional, RUPS juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media seperti

telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya. Media-media

yang akan digunakan dalam RUPS berdasarkan Pasal 77 UUPT tersebut bersifat

Page 34: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

alternatif, dalam arti tergantung pihak yang berkompeten dalam memilih media yang

digunakan dalam RUPS tersebut.35

Pilihan media yang dimaksud di atas, harus memenuhi minimal 3 (tiga) syarat

yang bersifat kumulatif, yaitu :

a. peserta harus saling melihat secara langsung;

b. peserta harus saling mendengar secara langsung;

c. peserta berpartisipasi dalam rapat.

Hal ini berarti apabila salah satu syarat tidak terpenuhi maka media yang dimaksud

tidak memenuhi syarat untuk dijadikan media dalam pelaksanaan RUPS.36

RUPS tersebut hanya dapat dilakukan di wilayah negara Republik Indonesia.

Namun apabila pemegang saham tidak dapat hadir secara langsung dalam RUPS,

mereka dapat menggunakan media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media

elekronik lainnya baik dari dalam maupun dari luar wilayah negara Republik Indonesia.

Hasil RUPS dimaksud dibuatkan risalahnya dengan disetujui dan ditandatangani oleh

semua peserta RUPS baik secara fisik atau secara elektronik. Ketentuan UUPT yang

dimaksud seakan membuka jalan untuk diakuinya dokumen elektronik sebagai alat

pembuktian di depan hakim.

Ketentuan UU PT mensyarakatkan bahwa setiap perubahan yang berhubungan

dengan anggaran dasar dari PT itu harus dibuatkan risalah rapat yang harus dituangkan

dalam akta otentik, yaitu akta Notaris. Dalam Pasal 77 ayat (4) UUPT secara jelas

35

Ahmadi Miru, 2011, Cyber Notary Dari Sudut Pandang Sistem Hukum

Indonesia dan Pemberlakuan Cyber Notary di Indonesia Ditinjau Dari Undang-Undang

Jabatan Notaris, FH UNHAS, Makassar, hal. 11 36

Ibid, hal. 11-12

Page 35: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

disebutkan bahwa setiap RUPS yang dilakukan melalui media telekonferensi, video

konferensi, atau sarana media elektronik lainnya harus dibuatkan risalah rapat yang

disetujui dan ditanda-tangani oleh semua peserta RUPS.

Ketentuan mengenai RUPS PT melalui video konferensi seperti telekonferensi

atau video konferensi seperti yang dimaksud dalam Pasal 77 UUPT benar-benar dapat

diterapkan dalam dunia bisnis di Indonesia, meskipun RUPS melalui video konferensi

ini masih rawan terhadap pemalsuan oleh karena sampai saat tesis ini dibuat belum ada

Peraturan Pemerintah yang mengatur dengan tegas mengenai tanda tangan elektronik

yang harus dibubuhkan/diterakan oleh peserta RUPS pada Notulen/Risalah RUPS

melalui video konferensi tersebut. Pada ketentuan Pasal 77 UUPT sudah secara jelas

menyatakan bahwa ketentuan mengenai RUPS melalui video konferensi seperti

telekonferensi, video konferensi atau sarana media elektronik lainnya sangat berbeda

dengan ketentuan-ketentuan untuk mengadakan RUPS secara konvensional yang

dimaksud dalam Pasal 76 UUPT. RUPS melalui video konferensi dapat dilakukan

dengan mengabaikan ketentuan-ketentuan yang diterapkan dalam pelaksanaan RUPS

secara konvensional. Adapun perbedaan yang dimaksud yaitu apabila RUPS melaui

video konferensi dapat dilakukan tanpa kehadiran fisik para pemegang saham sebagai

peserta RUPS serta persyaratan kuorum dan persyaratan pengambilan keputusan

dihitung berdasarkan keikutsertaan peserta RUPS, dalam hal ini pemegang saham tidak

diperkenankan untuk menguasakan keikutsertaannya dalam RUPS kepada orang lain.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diketahui bahwa mekanisme pelaksanaan

RUPS melalui telekonferensi yaitu sebagai berikut:

Page 36: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

1) RUPS diawali dengan panggilan rapat oleh Direksi seperti pada RUPS biasa atau secara

konvensional, hanya saja dalam hal ini panggilan dimungkinkan melalui pesan atau mail

ke alamat email masing-masing pemegang saham dengan mencantumkan: Tanggal,

Waktu, Tempat, dan Mata acara rapat.

2) Pada hari dan jam yang telah ditentukan, para pemegang saham yang berkehendak hadir

atau mengikuti rapat langsung menyambung ataupun mengakses ke alamat web yang

telah ditentukan oleh Direksi untuk memberi konfirmasi akan keikutsertaannya dalam

RUPS tersebut.

3) Dalam rapat ini juga ada Notulen dan ada Notaris. Keberadaan Notaris dalam hal ini

dibutuhkan untuk membuat akta Notaris pengesahan RUPS yang dilaksanakan secara

telekonferensi.

4) Setelah dipastikan seluruh anggota rapat telah terhubung, maka rapat dapat

dilangsungkan sama seperti protokoler biasa jika RUPS dilaksanakan secara langsung

tanpa melalui media.

2.3.3 Legalisasi RUPS Dengan Telekonferensi

Telekonferensi dalam telekomunikasi merupakan pertemuan berbasis

elektronik secara langsung (live) di antara dua atau lebih partisipan manusia atau mesin

yang dihubungkan dengan suatu sistem telekomunikasi yang biasanya berupa saluran

telepon. Penggunaan telekonferensi memiliki kelebihan efektivitas biaya dan waktu.

Telekonferensi dapat berbentuk konferensi audio atau konferensi video. Konferensi

audio merupakan salah satu jenis telekonferensi dimana seseorang dapat melakukan

percakapan interaktif didalamnya. Dengan audio-konferensi ini, seseorang dapat

Page 37: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

berbicara dengan lebih dari satu orang melalui speaker. Dalam konferensi video, para

partisipannya dapat saling melihat gambar (video) dan saling mendengar, melalui

peralatan kamera, monitor, atau pengeras suara masing masing.

Dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik menuntut

adanya asas kepastian hukum, manfaat, kehatihatian, itikad baik, dan kebebasan

memilih teknologi atau netral teknologi.

1. “Asas kepastian hukum” berarti landasan hukum bagi pemanfaatan teknologi informasi

dan transaksi elektronik serta segala sesuatu yang mendukung penyelenggaraannya

yang mendapatkan pengakuan hukum di dalam dan di luar pengadilan.

2. “Asas manfaat” berarti asas bagi pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi

elektronik diupayakan untuk mendukung proses berinformasi sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. “Asas kehati-hatian” berarti landasan bagi pihak yang bersangkutan harus

memperhatikan segenap aspek yang berpotensi mendatangkan kerugian, baik bagi

dirinya maupun bagi pihak lain dalam pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi

elektronik.

4. “Asas itikad baik” berarti asas yang digunakan para pihak dalam melakukan transaksi

elektronik tidak bertujuan untuk secara sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum

mengakibatkan kerugian bagi pihak lain tanpa sepengetahuan pihak lain tersebut.

Page 38: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

5. “Asas kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi” berarti asas pemanfaatan

teknologi informasi dan transaksi elektronik tidak terfokus pada penggunaan teknologi

tertentu sehingga dapat mengikuti perkembangan pada masa yang akan datang.37

Kelima asas sebagaimana dikemukakan diatas tentunya berpenaruh juga dalam

pelaksanaan RUPS yang dilakukan secara telekonferensi. Dengan memanfaatkan media

teknologi elektronik, walaupun para pihak tidak berada didalam suatu ruangan namun

mereka tetap dapat saling mendengar apa yang dibicarakan dalam RUPS tersebut

sehingga penyelenggaraannya mendapat kepastian hukum. Pemanfaatan media

teknologi dalam RUPS harus selalu berhati-hati agar tidak mendatangkan kerugian.

Pelaksanaannya juga tidak berlawanan dengan hukum dilaksanakan dengan itikad baik

dan para pihak juga bebas memilih teknologi elektronik apa yang akan dipergunakan

dalam melakukan RUPS tersebut.

Dalam hal nantinya terbit Peraturan Pemerintah sebagai peraturan pelaksana

Pasal 11 UU ITE, maka hal penting lain yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan

RUPS melalui media Telekonferensi agar terpenuhi syarat sahnya suatu tandatangan

elektronis terhadap keputusan RUPS yaitu pemegang saham (subjek hukum yang

berhak) yaitu pemegang saham ketika melakukan RUPS melalui media telekonferensi

memang benar-benar berada dalam wilayah Republik Indonesia (Pasal 76 ayat (3) dan

ayat (4) UUPT). Syarat ini perlu dikemukakan dengan beberapa alasan yaitu:

1. UU ITE mengizinkan penerapan yurisdiksi “meluas” hingga keluar wilayah Indonesia

(Pasal 2 UU ITE), jadi jika dibuktikan berdasarkan UU ITE maka RUPS melalui media

37

Assafa Endeshaw, 2007, Hukum E-Commerce dan Internet, Pustaka Pelajar,

Yogjakarta, hal. 76

Page 39: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

telekonferensi yang dilakukan oleh pemegang saham yang berada diluar wilayah RI

disertai tanda tangan elektronik adalah sah.

2. UUPT membatasi penyeenggaraan RUPS yang mengharuskan dilaksanakan di

Indonesia.38

Apabila tercipta suatu kondisi, pada saat RUPS dilaksanakan melalui media

telekonferensi, salah satu atau beberapa pemegang saham ternyata berada di luar

wilayah Indonesia, maka apabila berdasarkan hukum acara perdata berhasil dibuktikan

(tentunya harus didukung oleh keterangan saksi ahli dari para I.T. yang membuktikan

bahwa salah satu pemegang saham memberikan tanda-tangan elektronik di luar wilayah

Republik Indonesia) maka RUPS dimaksud akan berakibat batal demi hukum.39

Berdasarkan uraian diatas maka setiap risalah rapat yang dibuat dalam RUPS

dengan menggunakan media elektronik (telekonferensi lalu penandatanganan secara

elektronik) berlaku pula UU ITE ini, karena perbuatan hukum yang dilakukan

berhubungan dengan suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di wilayah Indonesia

dan dari perbuatan hukum tersebut mempunyai akibat hukum di wilayah Indonesia.40

Fungsi dari tanda tangan digital ini sama dengan tanda tangan konvensional.

Tanda tangan digital sebenarnya dapat memberikan jaminan keamanan yang lebih

terhadap keamanan dokumen dibanding dengan tanda tangan konvensional. Penerima

dokumen elektronik yang dibubuhi tanda tangan digital dapat memeriksa apakah

38

Agus Budiarto, 2006, Kedudukan dan Tanggungjawab Pendiri Perseroan

Terbatas, Ghalia Indonesia, Bogor, hal. 59 39

Munir Fuady, 2002, Doktrin-Doktrin Dalam Corporate Law dan

Eksistensinya Dalam Hukum Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 23 40

Nondyo Pramono, 2006, Bunga Rampai Hukum Bisnis, Citra Aditya Bakti,

Bandung, hal. 107-108

Page 40: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

dokumen itu benar – benar datang dari si pengirim dan apakah dokumen itu telah diubah

setelah ditandatangani, baik secara sengaja maupun tidak disengaja. Lagi pula pada

tanda tangan digital yang aman tidak dapat diingkari oleh penanda tangan dibelakang

hari dengan alasan tanda tangannya telah dipalsukan (hal ini sering terjadi pada

dokumen konvensional yang berupa akta biasa/tidak otentik). Dengan kata lain, tanda

tangan digital dapat memberikan jaminan keaslian dokumen yang dikirimkan secara

digital, baik jaminan identitas pengirim dan kebenaran dari dokumen tersebut.

Agar penyelenggaraan RUPS melalui media elektronik sah harus memenuhi

beberapa syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 77 UUPT yang

menentukan bahwa RUPS melalui media elektronik bisa atau boleh diselenggarakan

melalui :

1. Media telekonferensi

2. Media video konferensi

3. Sarana media elektronik lainnya.

Persyaratan formil yang harus dipenuhi agar suatu RUPS melalui media

elektronik dapat dibenarkan adalah media tersebut harus memungkinkan peserta RUPS :

1. Dapat melihat serta mendengar secara langsung

2. Dapat berpartisipasi langsung dalam rapat.41

.

RUPS adalah sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari ½

bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham adalah sah apabila disetujui oleh lebih dari ½ bagian dari

41

M. Yahya Harahap, Op.Cit, hal. 312

Page 41: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

jumlah seluruh suara yang dikeluarkan. Keabsahan suatu RUPS yang dilaksanakan

melalui media elektronik, maka haruslah dibuatkan suatu risalah rapat yang disepakati

dan ditandatangani secara fisik atau secara elektronik oleh semua peserta RUPS.

Sebelum adanya kata sepakat diantara pihak, pada umumnya diantara para

pihak akan terlebih dahulu dilakukan negoisasi. Dalam negoisasi tersebut salah satu atau

lebih pihak dalam perjanjian tersebut akan menyampaikan terlebih dahulu suatu bentuk

pernyataan mengenai hal-hal yang yang dikehendaki oleh pihak tersebut dengan segala

macam persyaratan yang mungkin dan diperkenankan oleh hukum untuk disepakati oleh

para pihak, pernyataan yang disampaikan tersebut dikenal dengan nama penawaran.

Jadi, penawaran itu berisikan kehendak dari salah satu pihak atau lebih dalam perjanjian

yang disampaikan oleh lawan pihaknya untuk memperoleh kesepakatan dari lawan

pihaknya tersebut yang kemudian akan terwujud sebagai perjanjian yang mengikat

kedua belah pihak. Pihak lawan dari pihak yang melakukan penawaran selanjutnya

harus menentukan apakah ia akan menerima penawaran yang disampaikan oleh oleh

yang melakukan penawaran dalam hal pihak lawan dari pihak yang melakukan

penawaran, menerima penawaran yang diberikan, maka tercapailah kesepakatan

tersebut.42

Persiapan para pemegang saham untuk melakukan penawaran di dalam RUPS

merupakan salah satu unsur di dalam tercapainya sebuah kesepakatan. Kesepakatan ini

dibentuk oleh dua unsur yaitu usur penawaran dan penerimaan. Penawaran aanbod,

offerte, offer diartikan sebagai pernyataan kehendak yang mengandung usul untuk

42

Sjaifurrachman, 2011, Aspek Pertanggungjawaban Notaris Dalam Pembuatan

Akta, Mandar Maju, Bandung, hal. 134-135

Page 42: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

mengadakan perjanjian. Usul ini mengandung esensialia, (yaitu unsur yang mutlak

harus ada di dalam suatu perjanjian) perjanjian yang akan ditutup. Sedangkan

penerimaan,aanvarding, acceptatie, acceptance merupakan pernyataan setuju dari pihak

lain yang ditawari.

Kesepakatan diantara para pemegang saham yang melakukan RUPS secara

mudah dapat diketahui jika para pemegang saham yang melakukan penawaran dan

permintaan bertemu secara fisik di dalam RUPS, sehingga masing-masing pihak

pemegang saham dapat mengetahui secara pasti kapan penawaran yang disampaikan

olehnya telah diterima dan disetujui oleh pihak lawannya yang juga pemegang saham.

Kesepakatan diantara para pemegang saham yang melakukan kegiatan RUPS terjadi

jika terjadi pernyataan kehendak para pemegang saham telah disetujui oleh seluruh

peserta RUPS.

RUPS seringkali dilakukan tidak melalui hubungan kontak pembicaraan secara

langsung atau secara fisik melainkan melalui media elektronik yang memungkinkan

para pemegang saham perseroan atau semua peserta RUPS dapat saling melihat dan

mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam rapat. Konstruksi dan

konsekuensi hukum yang demikian, yang menjadi permasalahan mengenai pernyataan

kehendak untuk menerima penawaran atau penerimaan pernyataan di dalam agenda

RUPS dikarenakan pada RUPS Telekonferensi atau Video Konferensi para pemegang

saham yang hadir di dalam RUPS beberapa diantaranya tidak bertemu secara fisik. Bila

kembali kepada konsep awal mengenai kesepakatan dikatakan bahwa suatu kesepakatan

dianggap terjadi pada saat lawan pihak mengemukakan penerimaannya atas penawaran

Page 43: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

yang disampaikan oleh lawan pihaknya, maka tentunya akan sampai pada kesimpulan,

bahwa kesepakatan terjadi pada saat pernyataan kehendak disampaikan oleh pihak yang

melakukan penerimaan.43

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Telekonferensi atau Video

Konferensi, para pemegang saham melakukan kesepakatan mengenai segala sesuatu

yang berhubungan dengan perjanjian yang mereka buat dan akan mereka laksanakan

tersebut setelah dibuatkan risalah rapat yang disetujui dan ditandatangani oleh semua

peserta RUPS sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 77 ayat (4) UUPT. Kesepakatan

para pemegang saham tersebut mengenai hal-hal yang mereka kehendaki untuk

dilaksanakan, mengenai cara melaksanakannya, mengenai saat pelaksanaan dan

mengenai pihak yang berkewajiban melaksanakan hal-hal yang telah disepakati

tersebut. Pernyataan kehendak diantara para pemegang saham kemudian akan dibuatkan

berita acara rapat oleh Notaris yang ditunjuk atau dipercayakan oleh pihak perseroan

atau pernyataan kehendak para pemegang saham akan dinyatakan kembali di hadapan

Notaris yang kemudian risalah rapat tersebut akan dituangkan ke dalam bentuk Akta

Notaris. Pembuatan risalah RUPS Telekonferensi atau Video Konferensi ke dalam

bentuk akta notaris jika di dalam agenda RUPS Telekonferensi atau Video Konferensi

membahas mengenai perubahan anggaran dasar perseroan. Perubahan anggaran dasar

yang dimaksudkan diatur di dalam Pasal 21 ayat (2) UUPT dan diwajibkan dimuat atau

dinyatakan dalam akta notaris dalam bahasa Indonesia sebagaimana yang diatur dalam

Pasal 21 ayat (4) UUPT.

43

Ibid, hal. 136

Page 44: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris

Perjanjian yang dihasilkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

merupakan sebuah perjanjian yang dimana para pihak yang akan melakukan sebuah

perjanjian, dalam hal ini para pemegang saham perseroan akan membahas mengenai

kebutuhan atau kepentingan perseroan ke depan. untuk itu, dalam setiap pembahasan

dan hasil dari RUPS dibutuhkan sebuah dokumen tertulis dalam bentuk surat yang

memuat pernyataan-pernyataan tertulis para pemegang saham dengan maksud dapat

digunakan sebagai alat bukti dalam proses hukum.

Di dalam RUPS melalui media Telekonferensi atau Video Konferensi,

kesepakatan baru terjadi dan baru ada pada saat dokumen tertulis dalam bentuk surat

yang memuat pernyataan-pernyataan tertulis para pemegang saham telah dipenuhi,

dikarenakan UUPT Pasal 77 ayat (4) mengatur mengenai setiap penyelenggaraan RUPS

melalui media Telekonferensi atau Video Konferensi harus dibuatkan risalah rapat

yang disetujui dan ditandatangani oleh semua peserta RUPS. Dengan demikian, maka

kesepakatan lisan saja yang dihasilkan dari RUPS yang diselenggarakan melalui

Telekonferensi atau Video Konferensi mengenai pokok perjanjian yang terwujud dalam

bentuk penerimaan oleh salah satu pihak dalam perjanjian, serta penawaran yang

ditawarkan oleh lawan pihaknya belum menerbitkan perikatan. Perikatan yang lahir

pada saat terjadinya kesepakatan baru ada ketika pernyataan-pernyataan para pihak

pemegang saham peseroan telah dituangkan ke dalam bentuk risalah rapat.

Page 45: BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NOTARIS, RAPAT UMUM … TESIS... · para notaris adalah pegawai VOC ... dan Tugas Kewajiban Kementrian ... sebagai notaris dan pengacara dan sebagai notaris