bab ii tinjauan teori a. pengertian -...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain, tetapi tidak mampu untuk membuat kontak
(Carpenito, 1997). Sehingga keadaaan isolasi sosial ini akan menyebabkan
kesepian yang dihadapi oleh seseorang karena orang lain menyatakan sikap
yang negatif dan mengancam (Towsend, 1998).
Adapun menarik diri menurut (Rawlin,1993) adalah percobaan untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang
lain.ini suatu pertahanan terhadap ansietas yang berhubungan dengan suatu
stresor atau ancaman.
Kesimpulan :
Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulakn bahwa : isolasi
sosial menarik diri adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak bisa
melakukan hubungan atau kontak dengan orang lain di sebabkan adanya suatu
faktor yang mengancam dirinya.
B. Rentang respon
Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa
adanya hubungan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu individu perlu
membina hubungan interpersonal yang memuaskan. Kepuasan hubungan
7
dapat dicapai jika individu terlibat secara aktif dalam proses berhubungan
(Townsend, 1998).
Skema
Rentang respon
Respon adaptif Respon maladaptif
Menyendiri - Merasa Sendiri - Manipulasi
- Otonomi - Menarik diri - Impulsive
- Bekerja sama - Tergantung - Narkisisme
Saling ketergantungan
(Townsend, 1998).
Berdasarkan skema di atas, dapat dilihat tentang respon sosial dari respon
adaptif sampai dengan mal adaptif , berupa hiper sonalia artinya
1. Menyendiri : merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk
merenungkan apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu
cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah selanjutnya.
2. Otonomi
Merupakan kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan
ide-ide, pikiran atau perasaan dalam kunjungan sosial
3. Bekerja sama
Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana individu tersebut
mampu untuk saling memberi dan menerima
8
4. Saling tergantung
Suatu kondisi tergantung antar individu dengan orang lain dalam membina
hubungan interpersonal
5. Menarik diri
Merupakan suatu keadaan dimana seseorang menemukan kesulitan dalam
membina hubungan secara terbuka dengan orang lain
6. Tergantung
Terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri atau
kemampuan berfungsi secara seksual
7. Manipulasi
Merupakan gangguan hubungan sosial yang terdapat pada individu yang
menganggap orang lain sebagai objek. Individu tersebut tidak dapat
membina hubungan sosial secara mendalam
8. Curiga
Terjadi bila seseorang gagal mengembalikan rasa percaya diri dengan
orang lain. Kecurigaan dan ketidak percayaan di perlihatkan dengan tanda-
tanda cemburu, irihati, dan berhati-hati. Perasaan individu ditandai dengan
humor yang kurang dan individu merasa bangga dengan sikapnya yang
dingin tanpa emosi.
(Townsend, 1998).
9
C. Pengkajian
Untuk membentuk klien dengan gangguan hubungan isolasi sosial
menarik diri digunakan pendekatan proses keperawatan. Tahap pertama adalah
pengkajian yang meliputi :
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor perkembangan
Kemampuan membina hubungan yang sehat tergantung dari
pengalaman selama proses tumbuh kembang.
b. Faktor biologis
Genetik merupakan salah satu faktor pendukung gangguan jiwa,
berdasarkan hasil penelitian pada kembar monozigot apabila salah satu
di antaranya menderita kelainan pada struktur otak, seperti atropi,
pembesaran fentrikel, penurunan berat badan dan volume otak serta
perubahan struktur menjadi dua dapat menyebabkan Skizofrenia.
c. Faktor sosial budaya
Faktor sosial budaya dapat menjadi faktor pendukung terjadi gangguan
membina hubungan dengan orang lain, misalnya anggota keluarga
yang tidak produktif di singkirkan dari orang lain lingkungan
sosialnya.
2. Faktor Pencetus
a. Stresol sosial budaya
Misalnya keluarga yang labil, dirawat dirumah sakit ini dapat
10
menyebabkan gangguan dalam berhubungan.
b. Tingkat kecemasan
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya
individu untuk berhubungan dengan orang lain.
3. Tingkah laku klien menarik diri
a. Kurang spontan
b. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Efek tumpul
e. Tidak merawat dan memperhatikan diri
f. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada
g. Menyendiri
h. Aktivitas menurun
i. Kurang energy
j. Harga diri rendah
k. Menolak berhubungan dengan orang lain
l. Posisi janin pada saat lahir
4. Penyebab
Penyebab dari menarik diri menurut (Towsend, 1998) harga diri rendah
yaitu perasaan negatif terhadap diri sendiri. Sehingga kepercayaan diri
menurun, merasa gagal mencapai keinginan yang ditandai dengan adanya
kurangnya rasa percaya pada orang lain,regresi ketahap perkembangan
11
sebelumnya,sukar berinteraksi dengan orang lain. Gangguan hubungan
sosial, percaya diri kurang dan juga dapat mencederai diri.
Faktor Penyebab
1. Faktor predisposisi menarik diri menurut (Stuart&Sundeen, 1998).
antara lain :
a. Faktor perkembangan
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan akan
mencetuskan seseorang sehingga mempunyai masalah respon
sosial maladaptif. Sistem keluarga yang terganggu dapat
menunjang respon sosial maladaptif.
b. Faktor biologis
Faktor genetik dapat menunjang terhadap respon sosial maladaptif.
c. Faktor sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan ini
akibat dari norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap
orang lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak
produktif. Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma,
perilaku dan sistem nilai yang berbeda dari kelompok budaya.
2. Faktor presipitasi / stresor pencetus menarik diri menurut
(Stuart&Sundeen 1998). antara lain :
Stresor pencetus pada umumnya mencakup kejadian kehidupan yang
penuh stress seperti kehilangan, yang mempengaruhi kemampuan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan menyebabkan
12
ansietas. Stresor pencetus dapat dikelompokkan dalam kategori.
a. Stresor sosiokultural
Stresor dapat ditimbulkan oleh :
1. Menurunya stabilitas unit keluarga
2. Berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya,
misalnya karena dirawat di rumah sakit.
b. Stresor psikologis
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. Tuntutan untuk
berpisah dengan orang terdekat atas kegagalan orang lain untuk
memenuhi kebutuhan untuk ketergantungan dapat menimbulkan
ansietas tinggi.
5. Tanda dan gejala
Menurut (Stuart&sundeen, 1998). Perilaku klien yang menarik diri
ditunjukkan dengan tanda-tanda berkitut : kurang spontan apatis, acuh tak
acuh terhadap lingkungan, ekspresi wajah kurang berseri, afek tumpul,
tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri, selain itu klien menarik
diri selalu menyendiri., tidak sadar dengan lingkungan sekitar, aktivitas
menurun, kurang energi harga diri rendah dan posisi janin pada saat tidur.
6. Manifestasi Klinik
Menurut (towsend, 1998) observasi yang dilakukan pada klien dengan
menarik diri akan diternukan data obyektif antara lain :
a. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
13
b. Meringkuk di tempat tidurdengan punggung menghadap ke pintu
c. Komunikasi kurang atau tidak berkomunikasi, klien tidak tampak
bercakap-cakap dengan klien atau perawat.
d. Tidak ada kontak mata (mutisme,autisme) klien Iebih sering
menunduk.
e. Berdiam diri di kamar. Klien kurang mobilitasnya.
f. Mengekspresikan perasaan penolakan atau kesepian kepada orang
laen.
g. Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri, tindakan yang
berulang-ulang dan tidak bermakna.
h. Adanya perhatian dan tindakan yang yidak sesuai atau imatur dengan
perkembangan usianya.
7. Mekanisme koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai cara untuk menghargai usaha
mengatasi kecemasan yang merupakan suatu kesepian nyata yang
mengancam dirinya, kecemasan koping yang sering digunakan adalah
regresi, represi, isolasi. (Stuart & Sundeen, 1998).
8. Masalah keperawatan
Masalah keperawatan yang muncul pada klien dengan isolasi sosial :
menarik diri menurut (Keliat, 2006). antara lain :
1. Reriko gangguan persepsi sensori : halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Gangguan harga diri : harga diri rendah
14
9. Pohon masalah
Dari masalah keperawatan yang muncul, dapat digambarkan dalam
pohon masalah yang diambil dari (Keliat, 2006). adalah :
Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
Core problem
Gangguan harga diri : harga diri rendah
Skema Pohon Masalah (Keliat, 2006).
D. Diagnosa Keperawatan
Menurut (Keliat, 2006). diagnosa keperawatan yang muncul pada klien
menarik diri antara lain :
1. Isolasi sosial : menarik diri
2. Resiko gangguan persepsi sensori : halusinasi
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
E. Rencana Tidakan Keperawatan
Tgl
No
Dx
Dx
Keperawat
an
Perencanaan
Tujuan Kreteria
Evaluasi Intervensi
Rasional
1 Isolasi
sosial :
menarik
diri
Sp 1 p
a. Mengidenti
fikasi
penyebab
isolasi
sosial klien
1) Klien dapat
mengungkap
kan
perasaannya
a) Beri
kesempatan
untuk
mengukapka
n perasaan
Memberikan
kesempatan
untuk
menukap kan
perasaan nya
Isolasi sosial : menarik diri
15
b. Mengidenti
fikasi
keuntungan
berinteraksi
dan
kerugian
tidak
berinteraksi
dengan
orang lain
c. Melatih
klien
berkenalan
dengan satu
orang
2) Klien dapat
mengungkap
kan
penyebab
isolasi sosial
: menarik
diri.
1) Diharapkan
klien mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian
menarik diri
- Banyak
teman
- Tidak
kesepian
- Bisa
berdiskusi
- Saling
menolong
Kerugian
menarik diri,
misal:
- Sendiri
- Kesepian
- Tidak bisa
diskusi
1) Klien dapat
memperagak
an cara
berkenalan
dengan 1
orang
nya
b) Bantu klien
dapat
mengukapka
n penyebab
isolasi sosial
a) Klien
mampu
meyebutkan
Keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian
menarik diri.
Tanyakan
pada klien
tentang;
Manfaat
hubungan
sosial
Kerugian
menarik
diri.
a) Beri
reinforcemen
t positif atas
keberhasilan
dan usaha
klien dalam
berkenalan
dengan 1
orang
b) Motivasi
klien untuk
lebih banyak
lagi
berkenalan
dapat
membantu
mengurani
stres
Klien
mampu
menyebutkan
keuntungan
berhubungan
sosial dan
kerugian
menarik diri
Klien dapat
melaksanaka
n hubungan
sosial secara
bertahab
16
d. Membimbi
ng klien
memasukan
kedalam
jadwal
1) Klien mau
memasukan
kegiatan
yang telah
dilakukan
kedalam
jadwal harian
dengan orang
a) Motivasi
klien untuk
memasukan
kegiatan
yang telah
dilakukan ke
dalam jadwal
harian
b) Beri
reinforcemen
t positif pada
klien setelah
memasukan
kegiatan
yang telah di
lakukan
kedalam
jadwal harian
Beri
kesempatan
klien untuk
dapat
memasukan
kedalam
jadwal harian
Sp 2 p
a. Memvalida
si masalah
dan latihan
sebelumnya
b. Melatih
klien
berkenalan
dengan 2
orang atau
lebih
1) Klien dapat
menyebutkan
dan
mendemostras
ikan latihan
yang di
ajarkan
sebelum nya
1) Klien dapat
mendemonstra
sikan cara
berkenalan
dengan 2
orang atau
lebih
2)Klien
merasa senang
a) Motivasi
klien untuk
menyebutkan
dan
mendemonstr
asikan
latihan
sebelumnya
b) Beri pujian
atar jawaban
yang benar
a) Motivasi
klien untuk
berkenalan
lebih banyak
lagi dengan
orang
b) Anjurkan
klien untuk
mengikuti
lalu
mempraktek
kan
berkenalan
dengan lebih
Beri
kesempatan
untuk
mengungkap
kan perasan
nya
Klien dapat
melaksanaka
n hubungan
sosial secara
bertahap
17
c. Membimbi
ng klien
memasukan
ke dalam
jadwal
kegiatan
harian
1) Klien
bersedia
untuk
memasukan
kegiatan
yang telah di
lakukan ke
dalam
kegiatan
jadwal harian
banyak orang
c) Beri
reinforcemen
t positif atas
tindakan
benar yang
dilakukan
klien
a) Motivasi
klien untuk
memasukan
kegiatan
yang telah di
lakukan
kedalam
jadwal
kegiatan
harian
b) Beri
reinforcemen
t positif atas
tidakan benar
yang di
lakukan klien
Klien dapat
memasukan
kegiatan ke
dalam
jadwal
dengan baik
Sp 3 p
a. Memvalida
si masalah
dan latihan
sebelum
nya
b. Melatih
klien
1) Klien dapat
mengungkap
kan apa yang
dirasakan
2) Klien dapat
menyebutkan
dan
memperagak
an kembali
latihan
sebelumnya
1) Klien mau
mengikuti
a) Motivasi
klien untuk
mengungkap
kan masalah
dan
mendemonstr
asikan
kembali
latihan
sebelumnya
b) Beri
reinforcemen
t positif atas
tindakan
yang
dilakukan
klien
a) Motivasi
klien untuk
Klien
mampu
mengungkap
kan perasan
nya setelah
berhubungan
sosial
Klien
mampu
18
berinteraksi
dengan
kelompok
c. Membimbi
ng klien
memasukka
n ke dalam
jadwal
kegiatan
harian
dan
memprakteka
n apa yang di
ajar kan
2) Klien senang
1) Klien
bersedia
untuk
memasukan
kegiatan
yang telah di
lakukan ke
dalam jadwal
kegiatan
harian
mengikuti
apa yang
telah
diajarkan
b) Beri contoh
cara
berkenalan
dengan
kelompok “
selamat pagi
temen 2 “
nama saya
perawat fajar
c) Beri
reinforcemen
t positif atas
tindakan
klien yang
benar
a) Motivasi
klien untuk
memasukan
kegiatan
yang akan di
lakukan ke
dalam jadwal
kegiatan
harian
b) Beri
reinforcemen
t positif atas
tindakan
benar yang
dilakukan
klien
berinteraksi
dengan
kelompok
Klien
mampu
memasukan
kegiatan
kedalam
jadwal yang
sudah di buat
Sp 1 k
a. Mendiskusi
kan
masalah
yang
dirasakan
keluarga
dalam
merawat
klien
1) Keluarga
dapat :
- Menjelaska
n perasaan
nya
- Menjelaska
n cara
merawat
klien
a) Bina
hubungan
saling
percaya
dengan
keluarga
- Saling
berkenalan
- Jelaskan
Klien dapat
dukungan
keluarga
dalam
memperluas
hubungan
sosial
19
b. Menjelas
kan
pengertian
menarik
diri, tanda
dan gejala
serta proses
terjadinya
c. Menjelas
kan cara
merawat
klien isolasi
sosial :
menarik
diri
menarik diri
- Mendemons
trasikan
cara
perawatan
klien
menarik diri
- Berpartisipa
si dalam
perawatan
klien
menarik diri
2) Keluarga
mengerti dan
meyebutkan
kembali
pengertian,
tanda dan
gejala, dan
proses
terjadinya
isolasi sosial
: menarik
diri.
tujuan
- Buat
kontrak
- Ekplorasi
perasaan
keluarga
klien
b) Motivasi
keluarga
klien untuk
menyetujui
dan
mengikuti
kontrak
c) Diskusikan
dengan
keluarga
klien tentang
:
- Isolasi
sosial :
menarik
diri
- Penyebab
isolasi
sosial
- Akibat
yang akan
terjadi jika
isolasi
sosial :
menarik
diri tidak di
tangani
- Cara
keluarga
menghadap
i isolasi
sosial :
menarik
diri
d) Dorong
anggota
keluarga
untuk
mengikuti
20
cara merawat
klien isolasi
sosial :
menarik diri
e) Beri
reinforcemen
t positif pada
keluarga
2 Resiko
ganguan
persepsi
sensori :
halusinasi
a. Dapat
mengidentif
ikasi:
1) Mengiden
tifikasi
jenis
halusinasi
2) Mengiden
tifikasi isi
halusinasi
3) Mengiden
tifikasi
waktu
halusinasi
4) Mengiden
tifikasi
frekuensi
halusinasi
5) Mengiden
tifikasi
situasi
yang
menimbul
kan
halusinasi
6) Melatih
cara
mengontr
ol
halusinasi
dengan
menghard
ik
7) Membimb
ing
memasuk
an
kedalam
1) Klien dapat
menyebutkan
;
a) Mengetahui
jenis
halusinasi
b) Mengetahui
isi, waktu,
frekuensi
halusinasi
c) Mengetahui
situasi dan
kondisi
yang
menimbulk
an
halusinasi
2) Diskusikan
cara kontrol
halusinasi ;
a) katakan
pada diri
sendiri
bahwa
suara itu
tidak nyata
b) Bantu klien
memilih
cara yang
sudah
a) Klien dapat
menceritakan
mengenai
halusinasinya
b) Memberitahu
kan cara
terbaru pada
klien cara
mengontrol
halusinasi
a) Motivasi
klien untuk
memasukkan
kegiatan
yang telah
dilakukan ke
dalam jadwal
harian
b) Beri
reinforcemen
t positif pada
klien setelah
memasukan
Klien dapat
menceritakan
halusinasinya
21
jadwal
kegiatan
harian
dianjurkan
dan latih
untuk
mencobany
a
c) beri
kesempatan
untuk
melakukan
cara yang
dipilih dan
dilatih
d) pantau
pelaksanaa
n yang
telah dipilih
dan jika
berhasil
beri pujian
e) klien mau
memasukan
kegiatan
yang telah
dilakukan
kedalam
jadwal
harian
kegiatan
yang telahdi
lakukan ke
dalam jadwal
harian
Sp 2 p
a. Memvalida
si masalah
dan latihan
sebelum
nya
b. Melatih
klien cara
kontrol
halusinasi
dengan
berbicang
dengan
orang lain
1) Klien dapat
menyebutkan
dan
mendemonstr
asikan latihan
yang di ajar
kan sebelum
nya
1) Klien dapat
mendemostra
sikan cara
kontrol
halusinasi
dengan
berbincang
dengan orang
lain
a) Motivasi
klien untuk
menyebutkan
dan
mendemonstr
asikan
latihan
sebelumnya
a) Beri pujian
antar
jawaban
yang benar
b) motivasi
klien untuk
berbincang
lebih banyak
lagi dengan
Klien dapat
mengidentifi
kasikan cara
yang harus
dilakukan
jika terjadi
halusinasi
Memberikan
reinforcemen
positif
22
c. Membimbi
ng klien
memasukka
n kedalam
jadwal
kegiatan
harian
2) Klien merasa
senang
1) klien mau
memasukan
kegiatan
yang telah
dilakukan
kedalam
jadwal harian
orang
c) Anjurkan
klien untuk
mengikuti
lalu prakekan
berkenalan
lagi lebih
banyak
dengan orang
d) Beri
reinforcemen
t positif
kepada klien
a) Motivasi
klien untuk
memasukan
kegiatan
yang telah
dilakukan ke
dalam jadwal
harian
b) Beri
reinforcemen
t positif pada
klien setelah
memasukan
kegiatan
yang telah
dilakukan
kedalam
jadwad
harian
Klien
mampu
memasukan
kedalam
jadwal yang
telah di buat
dengan benar
Sp 4 p
a. Memvalid
asi
masalah
dan
latihan
sebelumn
ya
1) Klien dapat
mengungkap
kan apa yang
dirasakan
2) Klien dapat
menyebutkan
dan
memperagak
an lagi
latihan
sebelumnya
a) Motivasi
klien untuk
mengukap
kan masalah
dan
mendemonstr
asikan
kembali
latihan
sebelumnya
b) Beri
reinforcemen
Klien dapat
mengukapka
n perasaan
nya
23
b. Menjelas
kan cara
kontrol
halusinasi
dengan
minum
obat
(prinsip 5
benar
minum
obat)
c. Membim
bing klien
memasuk
kan
kedalam
jadwal
kegiatan
harian
1) diskusikan
dengan klien
tentang
manfaat dan
kerugian
tidak minum
obat, nama,
warna, dosis,
cara, efek
terapi dan
efek samping
penggunaan
obat
2) Pantau klien
saat
menggunaka
n obat
3) Beri pujian
jika klien
menggunaka
n obat
dengan benar
4) Diskusikan
akibat
berhenti
minum obat
tanpa
konsultasi
dengan
dokter
1) Klien
bersedia
untuk
memasukan
kegiatan
yang telah
di lakukan
ke dalam
jad wal
t positif atas
tindakan
yang
dilakukan
klien
a) Apa klien
mau minum
obat dengan
benar
a) Motivasi
klien untuk
memasukan
kegiatan
yang akan
dilakukan
kedalam
jadwal
kegiatan
Agar klien
mau minum
obat dengan
benar
Klien bisa
memasukan
kedalam
jadwal
dengan benar
24
kegiatan
harian
harian
b) Beri
reinforcemen
t positif atas
tidakan benar
yang di
lakukan klien
S p1 k
Keluarga
menyatakan
setuju untuk
mengikuti
pertemuan
dengan
perawat
1. klien
mendapat
dukungan
dari keluarga
dalam
mengontrol
halusinasi
a. Buat
kontrak
dengan
keluarga
untuk
pertemuan
(waktu,te
mpat,topi)
b. Diskusika
n dengan
keluarga
tentang :
pengertian
halusinasi,
tanda dan
gejala
halusinasi,
isi
halusinasi,
waktu
halusinasi,
frekuensi
halusinasi
situasi
terjadinya
halusinasi
a. Bina
hubungan
saling
pecaya
dengan
keluarga
klien
b. Agar
keluarga
tahu sakit
yang di
derita
1) Keluarga
mendukung
dalam
upaya
pengobatan
klien
3 Gangguan
konsep
diri : harga
diri rendah
Sp 1p
a. Klien
dapat
menyebut
kan
1) Klien dapat
mengidentifi
kasi aspek
positif
a) Diskusikan
kemampuan
dan aspek
positif yang
Klien dapat
mengali
kemam puan
yang masih
25
1) Aspek
positif
dan
kemamp
uan yang
di miliki
klien
2) Aspek
positif
keluarga
3) Aspek
positif
lingkung
an klien
b. membantu
klien
menilai
kemampu
an klien
yang
masih
dapat di
gunakan
c. membantu
klien
memilih
kegiatan
yang akan
di latih
sesuai
dengan
kemampu
an klien
dankemampu
an yang di
miliki
Diskusikan
dengan klien
tentang :
a) Aspek
positif
yang
dimiliki
klien,
kluarga .
lingkunga
n
b) Kemampu
an yang
dimiliki
klien
1) Klien dapat
menilai
kemampuan
yang di
miliki untuk
dilaksanakan
2) klien dapat
merencanaka
n kegiatan
yang sesuai
kemampuan
yang dimiliki
rencana
bersama
klien
aktifitas yang
dapat di
lakukan
setiap hari
sesuai
kemampuan
klien
a. Kegiatan
mandiri
b. Kegiatan
dengan
bantuan
di miliki
klien
b) Setiap
petemuan
hidari nilai
negatif
c) Utamakan
pemberian
pujian yang
realitis
a) Diskusikan
dengan klien
kemampuan
yang masih
dapat di
gunakan
selama sakit
b) Diskusikan
kemampuan
yang dapat di
lanjutkan
penggunaan
c) Tingkatkan
kegiatan
yang sesua
dengan
toleransi dan
kondisi
d) Beri contoh
kegiatan
yang boleh di
gunakan
e) Berikan
kesempatan
pada klien
untuk
mencoba
dapat di
lakukan
Memberikan
kesempatan
klien untuk
memilih
kemampuan
nya sendiri
Beri
kesempata
n untuk
memilih
kegiatan
yang akan
di pake
latihan
26
d. melatih
klien
kegiatan
yang
dipilih
sesuai
kemapuan
c. klien
dapat
melakuk
an
kegiatan
sesuai
kondisi
dan
kemamp
uan nya
kegiatan
yang di
rencanakan
f) Beri pujian
atas
keberhasilan
klien
g) Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan
di rumah
Berikan
motivasi
dengan
baik
sesuai
kegiatan
yang
dipilih
a. Membant
u klien
melakuka
n kegiatan
jadwal
yang di
buat
1) Klien dapat
melakukan
kegiatan
sesuai
rencana yang
di buat
a) Anjurkan
klien untuk
melaksanak
an kegiatan
yang telah
di
rencanakan
b) Pantau
kegiatan
yangdilaksa
nakan klien
c) Beri pujian
atas usaha
yang
dilakukan
klien
d) Diskusikan
kemungkin
an
pelaksanaa
n kegiatan
Klien dapat
memasukan
kedalam
jadwal
deangan baik
27
setelah
pulang
Sp 2 p
a. Memvalid
asi
masalah
dari
latihan
sebelumn
ya
b. Melatih
kegiatan
selanjut
nya yang
dipilih
sesuai
kemampu
an
c. Membimb
ing klien
memasuk
an ke
dalam
jadwal
kegiatan
harian
1) Klien dapat
menyebut
kan dan
mendemonstr
asikan
latihan yang
di ajarkan
sebelum nya
a) Klien
mendemo
nstrasikan
cara
menata
ruangan
b) Klien
merasa
senang
c) Klien
bersedia
untuk
memasuk
an
kegiatan
yang telah
di lakukan
ke dalam
kegiatan
jadwal
harian
a) Motivasi klien
untuk
menyebutkan
dan
mendemonstra
sikan latihan
sebelumnya
b) Beri pujian
atas jawaban
yang benar
i. Motivasi
klien untuk
lebih bisa
menata
ruangan
lebih baik
ii. Anjurkan
klien untuk mengikuti
lalu
memprakte kan
membersihk
an lebih luas lagi
ruangan
yang ada
iii. Beri
reinforceme
nt positif
atas tidakan
yang di
lakukan
klien
iv. Motivasi
klien untuk
memasukka
n kegiatan
Beri
kesempatan
klien
mengukap
kan perasan
nya
Beri
reiforcemen
t dengan
baik
klien dapat
memasukan
kedalam
jadwal
kegiatan
harian
dengan baik
28
yang telah
dilakukan
kedalam
jadwal
kegiatan
harian
v. Beri
reinforceme
nt positif
atas tidakan
yang di
lakukan
klien
Sp 1k
a. Mendisk
usikan
masalah
yang di
rasakan
keluarga
dalam
merawat
klien
b. Menjelas
kan
pengerti
an harga
diri
rendah
,tanda
dan
gejala
serta
proses
nya
c. Menjelas
kan cara
merawat
pasien
harga
diri
rendah.
1) Keluarga
dapat:
a) Menjelask
an
perasaann
ya
b) Menjelask
an cara
merawat
harga diri
rendah
c) Mendemo
nstrasikan
cara
perawatan
klien
harga diri
rendah
d) Berpartisi
pasi
dalam
perawatan
klien
harga diri
rendah
2) Kelurga
mengerti dan
menyebutkan
kembali
pengertian
tanda dan
gejala dan
a) Bina
hubungan
saling
percaya
dengan
kelurga :
i. Saling
berkenala
n
ii. Jelaskan
tujuan
iii. Buat
kontrak
iv. Ekplorasi
perasaan
kelurga
klien
b) Motivasi
keluarga
klien
menyetujui
dan
mengikuti
kontrak
c) Diskusikan
dengan
keluarga
klien tentang
:
i. Harga diri
rendah
Agar
keluarga
tau sakit
yang
diderita
klien
29
proses terjadi
nya harga
diri rendah
ii. Penyebab
harga diri
rendah
iii. Akibat
yang akan
terjadi jika
hargadiri
rendah
tidak di
tangani
iv. Cara
kelurga
menghadap
i harga diri
rendah
d) Dorong
anggota
keluarga
untuk
mengikuti
cara merawat
klien harga
diri rendah
e) Beri
reinforcemen
t positif pada
keluarga