bab ii tinjauan pustaka -...

36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menopause 1. Pengertian Menopause adalah masa di mana haid sama sekali berhenti (Halim, 1996). Menurut Nutraforbalance (2006) menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya fungsi ovarium. Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12 bulan atau satu tahun. Hal ini umumnya terjadi ketika perempuan memasuki usia 48 hingga 52 tahun (BKKBN, 2006). Menurut National Institutes of Health, Amerika Serikat seperti yang dikutip oleh Mangoenprasodjo (2004), menopause merupakan tahap akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron dari indung telur. 2. Tahap-tahap menopause Tahap-tahap dalam menopause menurut Nirmala (2003) meliputi : a. Pramenopause Masa tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya menopause. Seorang wanita akan mulai mengalami gejala-gejala berikut ini : 9

Upload: buikhanh

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Menopause

1. Pengertian

Menopause adalah masa di mana haid sama sekali berhenti (Halim,

1996).

Menurut Nutraforbalance (2006) menopause adalah haid terakhir

atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya fungsi

ovarium.

Seseorang disebut menopause jika tidak lagi menstruasi selama 12

bulan atau satu tahun. Hal ini umumnya terjadi ketika perempuan

memasuki usia 48 hingga 52 tahun (BKKBN, 2006).

Menurut National Institutes of Health, Amerika Serikat seperti

yang dikutip oleh Mangoenprasodjo (2004), menopause merupakan tahap

akhir proses biologi yang dialami wanita berupa penurunan produksi

hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron dari indung telur.

2. Tahap-tahap menopause

Tahap-tahap dalam menopause menurut Nirmala (2003) meliputi :

a. Pramenopause

Masa tiga hingga sepuluh tahun sebelum datangnya

menopause. Seorang wanita akan mulai mengalami gejala-gejala

berikut ini :

9

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

1) Datangnya haid tidak teratur.

2) Suasana hati berubah-ubah.

3) Gejolak panas selama waktu haid.

b. Menopause

Ini adalah masa yang ditandai dengan berhentinya haid yang

disebabkan tubuh sudah kehabisan sel telur dan penurunan hormon

estrogen.

Pada masa ini wanita mengalami berbagai gejala berikut :

1) Hot flushes atau hot flashes, yaitu gejolak panas yang dirasakan

pada tubuh bagian atas.

2) Keringat yang berlebihan dan jantung sering berdebar keras.

3) Tekanan darah meningkat (gejala ini tidak kasat mata).

4) Berat badan bertambah, tubuh serasa menggelembung atau

membengkak.

5) Vagina mengering.

6) Osteoporosis atau rapuh tulang.

c. Pascamenopause

Adalah tahap atau sebagian besar penderitaan akibat

menopause telah menghilang. “Hot flushes“ telah mereda atau tidak

sesering sebelumnya, dan emosi mulai stabil.

10

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

Tahap-tahap menopause dapat digambarkan sebagai berikut :

(Manuaba, 1999)

Gambar 1 : Tahap-tahap menopause

3. Rata-rata usia menopause

Dari hasil studi retrospektif dan cross-sectional diketahui bahwa

umur rata-rata seorang wanita memasuki masa menopause menurut Yatim

(2001) adalah sebagai berikut :

a. Pada wanita Eropa (ras Kaukasus) adalah umur 47, 49-50,2 tahun.

b. Pada wanita ras Negro adalah umur 49, 31 tahun.

c. Pada wanita ras Melanesia adalah umur 47, 3 tahun.

d. Pada wanita ras Asia adalah umur 44 tahun.

43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55

Umur (dalam tahun)

Men

opau

se

Pramenopause Paskamenopause

estrogen

gonadotropin

11

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

4. Faktor-faktor yang mempercepat atau memperlambat wanita memasuki

menopause

Faktor-faktor yang mempercepat atau memperlambat wanita

memasuki menopause menurut Yatim (2001) yaitu :

a. Umur sewaktu mendapat haid pertama kali (menarch).

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama

mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause.

Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua

usia memasuki menopause.

b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan.

Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan

bekerja, umur memasuki menopause lebih muda dibanding dengan

wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah.

c. Jumlah anak.

Meskipun kenyataan ini masih kontroversial, ada peneliti yang

menemukan, makin sering melahirkan, makin tua baru memasuki usia

menopause. Tapi kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi

berkecukupan dibandingkan dengan golongan masyarakat ekonomi

kurang mampu.

d. Penggunaan obat-obat Keluarga Berencana (KB).

Karena obat-obat KB memang menekan fungsi hormon dari indung

telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru

memasuki umur menopause.

12

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

e. Merokok.

Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia

menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.

Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan, kelihatannya wanita

yang tinggal di ketinggian lebih dari 2000-3000 m dari permukaan laut

lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibandingkan dengan

wanita yang tinggal di ketinggian < 1000 m dari permukaan laut.

g. Sosio-ekonomi.

Seperti juga usia pertama kali mendapat haid, menopause juga

kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosio-ekonomi.

h. Menopause yang terlalu dini dan menopause yang terlambat.

Umur rata-rata perempuan Inggris memasuki menopause pada umur 45

tahun sebanyak 4,3 persen dan umur 54 tahun sebanyak 96,4 persen

sudah memasuki menopause. Sedangkan pada menopause terlalu dini

ditemukan adanya penurunan fungsi kelenjar indung telur mulai umur

30-45 tahun.

5. Gejala menopause

Ada 35 gejala yang lazim dialami oleh wanita selama

pramenopause dan menopause menurut Nirmala (2003) yaitu :

a. Hot flushes : rasa panas yang mendadak pada wajah, lengan, leher, dan

tubuh bagian atas, dan mengucurnya keringat pada malam hari.

b. Jantung berdetak lebih cepat.

13

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

c. Kecenderungan cepat marah atau cepat tersinggung.

d. Suasana hati berubah-ubah, air mata keluar mendadak.

e. Hilangnya libido, bagi sejumlah wanita begitu terasa sehingga

membuat mereka menolak melakukan hubungan seks.

f. Vagina mengering, mengakibatkan rasa sakit pada saat berlangsungnya

hubungan seks.

g. Haid tidak teratur : lebih sedikit atau lebih banyak bahkan membanjir,

siklus lebih pendek atau lebih panjang.

h. Kesulitan tidur pulas sepanjang malam, dengan atau tanpa gangguan

mengalirnya keringat secara berlebih.

i. Kelelahan secara berlebihan.

j. Kram atau kejang urat.

k. Payudara mengendur.

l. Sulit berkonsentrasi, berorientasi, dan gelisah.

m. Gangguan karena hilangnya memori.

n. Inkontinensia : mengeluarkan urine tanpa bisa dicegah terutama saat

bersin dan tertawa. Ini mencerminkan hilangnya kelenturan otot halus.

o. Kulit terasa gatal-gatal.

p. Sendi, otot, urat terasa sakit dan ngilu-ngilu.

q. Keseimbangan sering hilang.

r. Perasaan takut, prihatin, murung termasuk ketakutan membayangkan

kematian.

s. Pusing kepala semakin sering atau semakin jarang terjadi.

14

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

t. Radang perut, pencernaan terganggu, muncul gas dalam perut atau

usus, dan mual-mual.

u. Depresi, timbul perasaan tidak berdaya. Kondisi ini dapat diperbaiki

dengan terapi sulih hormon.

v. Berat badan bertambah, terutama di bagian pinggang dan paha,

sehingga garis pinggang hilang.

w. Terjadinya bengkak-bengkak pada sebagian tubuh.

x. Memburuknya kondisi kesehatan.

y. Meningkatnya alergi.

z. Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh,

meningkatnya bulu-bulu pada wajah.

aa. Perasaan cemas tanpa penyebab yang berarti.

bb. Perubahan bau tubuh.

cc. Timbulnya perasaan seperti tersengat listrik di bawah kulit dan kepala,

lapisan jaringan antara kulit dan otot seperti terkena jepretan karet. Ini

tanda-tanda awal dari “hot flashes”.

dd. Gelenyar-gelenyar di kaki dan tangan, mungkin juga merupakan gejala

kekurangan vitamin B 12, penyakit diabetes, perubahan kelenturan

pembuluh darah, menipisnya kadar potasium atau kalsium.

ee. Gangguan pada gusi, misalnya pendarahan.

ff. Lidah terasa panas, langit-langit seperti terbakar, mulut masam, nafas

berbau.

gg. Osteoporosis (beberapa tahun sesudahnya).

15

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

hh. Perubahan pada kuku : lebih lunak, retak-retak dan mudah patah.

ii. Tinnitus : telinga mendengar suara-suara yang mengganggu.

6. Dampak menopause

Sebagian besar wanita di Indonesia tidak mengetahui dampak yang

bisa timbul saat memasuki masa menopause. Ketidaktahuan itu didasari

pandangan yang menganggap menopause itu gejala alami. Padahal saat

memasuki masa tidak haid itu lagi, wanita bisa saja menjadi rentan

terhadap penyakit fisik seperti “ hot flushes “, sakit kepala, sakit sendi dan

otot, sakit punggung, vagina mengering sehingga mengakibatkan rasa

nyeri sewaktu senggama, pengeroposan tulang, dan penyakit jantung.

Penyakit fisik tersebut dapat berdampak pada segi biologis wanita

tergantung dari berat ringannya gejala fisik yang dialami. Dapat demikian

ringan pada seseorang, namun bisa sampai melumpuhkan aktivitas sehari-

hari pada wanita yang lain.

Menopause juga berdampak pada segi psikologis wanita, karena

kebanyakan wanita menganggap menopause sebagai gerbang selamat

datang usia lanjut, pudarnya daya pikat fisik dan seksual, bahkan pikiran

yang menganggap usia lanjut adalah anggota masyarakat yang tidak

produktif yang hanya menciptakan beban dalam hidup. Hal ini

menyebabkan wanita merasa murung, merasa tidak disayangi, mudah

tersinggung, dan marah (Mangoenprasodjo, 2004).

Dampak psikologis di atas juga berdampak pada kehidupan

sosialnya dimana akan mengakibatkan kesulitan berhubungan dengan

16

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

orang lain. Menurut Yatim (2001), gangguan dalam hubungan sosial dapat

berupa curiga berlebihan, kurang berkonsentrasi, dan tidak mampu

memberikan keputusan.

Selain dampak-dampak tersebut, menurut Nugraha (2007) ada juga

perubahan yang kadang terjadi selama menopause yaitu pada gairah

seksual wanita pada masa menopause. Gairah seksual tersebut dapat

bertambah dan menurun. Pengurangan gairah seksual sering disebabkan

oleh karena adanya anggapan bahwa sejak menopause identitas

kewanitaan mereka berkurang, apalagi perubahan fisik disekitar organ

intim dimana vagina terasa kering dan vulva menjadi tipis membuat

hubungan seks terasa sakit, sehingga para wanita menghindari hubungan

intim. Hal itu tentu saja akan mengecewakan pasangannya, tidak jarang

pasangannya dalam hal ini suami mencari kepuasan di luar.

Sebaliknya gairah seks yang meninggi disertai rasa kesepian dan

kecewa karena ditinggalkan oleh suami yang tetap sibuk dan tidak

mengerti bahwa istrinya sedang menghadapi masa yang rawan, ditambah

rasa sepi ditinggalkan oleh anak-anak yang sudah besar yang tidak terlalu

membutuhkan perhatian lagi, dapat mendorong wanita usia menopause

mencari kepuasan pada pria lain atau memiliki pria lain. Hal ini didukung

penelitian yang dilakukan di Jakarta oleh sebuah media massa bahwa

faktor utama wanita mencari pria lain selain suami adalah kesepian

(22 %), disusul rasa kecewa terhadap suami (14 %), selanjutnya faktor-

faktor lain seperti iseng, mencari kepuasan bercinta, mencari variasi,

17

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

sering bertemu di tempat kerja, dan lain-lain. Apalagi adanya faktor bahwa

wanita diusia menopause umumnya telah menyelesaikan ambisi dan cita-

cita mereka serta tidak mungkin untuk hamil, membuat mereka lebih

leluasa untuk memiliki pria lain. Tentu saja semua ini tergantung pada

status ekonomi, moral, serta sejauh mana keharmonisan hubungan dengan

pasangan mereka dalam menikmati kehidupan seksualnya.

7. Pilihan terapi dalam menghadapi menopause

Beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan dalam menghadapi

menopause menurut Nirmala (2003) yaitu :

a. Terapi hormon

Terdiri dari terapi sulih hormon (TSH) dan terapi sulih hormon

alami (TSHA). TSH menyangkut suplai hormon estrogen bagi wanita

yang mengalami menopause. TSH adalah terapi pemberian estrogen

dengan tujuan melindungi tulang dan jantung wanita yang sudah

menopause. Sedang TSHA merupakan terapi yang mengandung

progesteron alami, 17beta estradiol, DHEA, pregnenolon, dan

testosteron alami. Wanita yang menggunakan hormon alami

dianjurkan untuk melakukannya di bawah pengawasan dokter, karena

berdasarkan survai Women’ s Health Initiative, akibat buruk TSHA

ternyata lebih besar dibandingkan manfaatnya. TSHA ternyata dapat

meningkatkan resiko kanker payudara, penyakit jantung, stroke, dan

penyumbatan pembuluh darah.

18

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

b. Naturopati

Metode pengobatan naturopati bersifat holistik dan person

centered, tidak bisa dipukul rata untuk pengobatan setiap pasien.

Tergantung pada jenis kelamin, sifat dan karakter pasien. Naturopati

tidak mengobati gejalanya, tetapi sumber atau penyebab penyakitnya.

Pengobatan naturopati dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara

lain pengaturan pola makan, pemberian suplemen dengan dosis

tertentu, pengaturan aktivitas, penggunaan manual therapy, dan

sebagainya, sampai kepada pemberian herbal atau fitofarmaka, yaitu

menggunakan preparat tanaman dalam bentuk single extraction.

c. Aromaterapi

Aromaterapi adalah sistem perawatan dan penatalaksanaan

kesehatan dengan menggunakan minyak esensial yang diperoleh dari

saripati tumbuhan aromatik, contohnya Rose, Geranium, Lavender,

Rosemary, dan lain lain.

d. Akupunktur

Terapi ini diterapkan berdasarkan konsep energi kehidupan (chi

atau qi dalam pengobatan Cina tradisional). Para pakar pengobatan

Cina percaya bahwa qi mengalir dalam tubuh melalui 12 saluran yang

disebut meridian. Jika alirannya terhambat maka gejala-gejala penyakit

akan muncul. Dengan menusukkan jarum-jarum akupunktur pada titik-

titik tertentu, maka aliran qi lancar kembali dan hambatan dapat

dihilangkan. Khusus bagi wanita menopause, akupunktur dapat

19

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

mengurangi gejolak panas, mengatasi depresi, uring-uringan, dan rasa

cemas.

e. Gizi

Gizi memainkan peran yang penting bagi wanita menopause

dalam menjaga kesehatan, karena wanita pada masa menopause

kehilangan hormon estrogen. Untuk menggantikannya, ia perlu

mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen yang

terkandung dalam banyak bahan makanan seperti serealia (beras

merah, havermut), biji-bijian (wijen), buah-buahan (stroberi, jeruk),

kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau), dan sayuran (buncis,

brokoli).

f. Pengendalian emosi

Dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan seperti menikmati

pijitan, mandi air hangat dengan shower, mendengarkan musik, dan

olah nafas.

g. Olahraga

Olahraga bermanfaat bagi wanita-wanita dalam tahun-tahun

menopause. Menurut Susan Lark seperti yang ditulis oleh Nirmala

(2003), bahwa olahraga membantu meringankan bahkan mencegah

banyak gejala menopause seperti “hot flashes” dan mengucurnya

keringat pada malam hari, penipisan dan iritasi vagina serta saluran

kencing, depresi, insomnia, osteoporosis, dan meningkatnya faktor

resiko kardiovaskuler (yang berkaitan dengan jantung).

20

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

B. Pengetahuan

2. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,

2003).

3. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan terdiri dari enam

tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab

itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan,

dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

21

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain. Misal : dapat menggunakan rumus statistik

dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan

prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di

dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

22

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan,

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-

penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

3. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Nasution (2003)

adalah :

a. Tingkat pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan seseorang,

maka dia akan lebih mudah dalam menerima hal-hal baru, sehingga

akan lebih mudah pula untuk menyelesaikan hal-hal baru tersebut.

b. Informasi

Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih

banyak akan memberikan pengetahuan yang jelas.

c. Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang, karena informasi-informasi baru akan disaring kira-kira

23

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

sesuai atau tidaknya dengan kebudayaan yang ada dan agama yang

dianut.

d. Pengalaman

Pengalaman di sini berkaitan dengan umur dan pendidikan

individu, maksudnya pendidikan yang tinggi pengalaman akan luas

sedang umur semakin banyak (bertambah tua).

e. Sosial ekonomi

Tingkatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup

disesuaikan dengan penghasilan yang ada. Sehingga menuntut

pengetahuan yang dimiliki harus dipergunakan semaksimal mungkin,

begitupun dalam mencari bantuan ke sarana kesehatan yang ada,

mereka sesuaikan dengan pendapatan keluarga.

4. Cara pengukuran

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas

(Notoatmodjo, 2003).

5. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2002) ada berbagai macam cara untuk

mencari atau memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah,

yaitu :

24

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

a. Cara tradisional

Untuk memperoleh pengetahuan, cara kuno atau tradisional

dipakai orang memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum

ditemukannya metode ilmiah untuk metode penemuan secara

sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode

ini antara lain :

1) Cara coba-coba salah

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,

bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu

seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya

pemecahannya dilakukan dengan cara coba-coba saja. Dimana

metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama

untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sekarang ini metode

coba-coba masih sering dipergunakan terutama oleh mereka yang

belum atau tidak tahu cara memecahkan masalah.

2) Kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa

melakukan penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari

generasi berikutnya. Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah diterima

dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber

pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin

25

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang

pemerintahan, dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan

diperoleh berdasarkan otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, dan otoritas ilmu

pengetahuan.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian kata pepatah

dengan maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber

pengetahuan, atau pengetahuan itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Pengalaman pribadi pun

dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang

diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada

masa lalu. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua

pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik

kesimpulan dengan benar. Untuk dapat menarik kesimpulan dari

pengalaman dengan benar maka diperlukan berpikir kritis dan

logis.

4) Melalui jalan pikir

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia,

cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan,

26

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

manusia telah menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi

dan deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara

melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-

pernyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya

sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.

b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi

penelitian. Cara ini mula-mula mengadakan pengamatan langsung

terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan kemudian hasil

pengamatan tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akhirnya

diambil kesimpulan umum.

B. Sikap

1. Pengertian

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Purwanto (1998) sikap adalah pandangan atau perasaan

yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap yang

obyek tadi. Jadi sikap senantiasa terarah terhadap suatu hal, suatu obyek,

tidak ada sikap yang tanpa obyek.

Menurut Walgito (2003) sikap merupakan organisasi pendapat,

keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang

disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang

27

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara yang tertentu

yang dipilihnya.

2. Tingkatan sikap

Menurut Notoatmodjo (2003), sikap terdiri dari berbagai tingkatan

yaitu :

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang

terhadap menopause dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang

itu terhadap ceramah-ceramah tentang menopause.

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau

mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar

atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

28

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

3. Struktur sikap

Struktur sikap menurut Walgito (2003) dibentuk oleh tiga

komponen yaitu :

a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, dan keyakinan. Hal-hal

yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsikan objek

sikap

b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu yang berhubungan

dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa

senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang

merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap,

yaitu positif dan negatif.

c. Komponen konatif (komponen perilaku, atau action component), yaitu

komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak

terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap,

yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

4. Fungsi sikap

Sikap menurut Katz seperti dikutip oleh Walgito (2003)

mempunyai empat fungsi yaitu :

a. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat

Fungsi ini berkaitan dengan sarana-tujuan. Disini sikap

merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Orang memandang sampai

29

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

sejauh mana objek sikap dapat digunakan sebagai sarana atau sebagai

alat dalam rangka pencapaian tujuan. Fungsi ini juga disebut fungsi

manfaat, yaitu sampai sejauh mana manfaat objek sikap dalam rangka

pencapaian tujuan. Fungsi ini juga disebut fungsi penyesuaian, karena

dengan sikap yang diambil oleh seseorang, orang akan dapat

menyesuaikan diri dengan baik terhadap sekitarnya.

b. Fungsi pertahanan ego

Merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi

mempertahankan egonya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu

orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya atau egonya.

c. Fungsi ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi

individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya. Dengan

mengekspresikan diri, seseorang akan mendapatkan kepuasan dapat

menunjukkan keadaan dirinya. Dengan individu mengambil sikap

tertentu terhadap suatu nilai, itu menggambarkan keadaan sistem nilai

yang ada pada individu yang bersangkutan. Sistem nilai apa yang ada

pada diri individu dapat dilihat dari sikap yang diambil oleh individu

yang bersangkutan terhadap nilai tertentu.

d. Fungsi pengetahuan

Individu mempunyai dorongan untuk ingin dimengerti, dengan

pengalaman-pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan.

Seseorang yang mempunyai sikap tertentu terhadap suatu objek

30

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

menunjukkan tentang pengetahuan orang tersebut terhadap objek sikap

yang bersangkutan.

5. Faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Walgito (2003)

adalah :

a. Faktor fisiologis

Faktor fisiologis seseorang akan ikut menentukan bagaimana

sikap seseorang. Berkaitan dengan ini adalah faktor umur dan

kesehatan. Pada umumnya orang muda sikapnya lebih mengikuti

kemauannya (egonya) daripada sikap orang yang lebih tua, sedangkan

orang dewasa sikapnya lebih moderat. Dengan demikian masalah umur

akan berpengaruh pada sikap seseorang. Orang yang sering sakit lebih

bersikap tergantung daripada orang yang tidak sakit.

b. Faktor pengalaman langsung terhadap objek sikap

Sikap seseorang terhadap objek sikap akan dipengaruhi oleh

pengalaman langsung orang yang bersangkutan dengan objek sikap

tersebut.

c. Faktor kerangka acuan

Kerangka acuan merupakan faktor yang penting dalam sikap

seseorang, karena kerangka acuan ini akan berperan terhadap objek

sikap. Bila kerangka acuan tidak sesuai dengan objek sikap, maka

orang akan mempunyai sikap yang negatif terhadap objek sikap

tersebut.

31

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

d. Faktor komunikasi sosial

Faktor komunikasi sosial yang berwujud informasi dari

seseorang kepada orang lain dapat menyebabkan perubahan sikap yang

ada pada diri orang yang bersangkutan

6. Ciri-ciri sikap

Ciri-ciri sikap menurut Purwanto (1998) adalah :

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya.

b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan karena

itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-

keadaan dan syarat-syarat yang mempermudah sikap pada orang itu.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu obyek.

d. Obyek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Ini berarti

bahwa sikap terhadap suatu objek akan selalu diikuti oleh perasaan

tertentu yang dapat bersifat positif (yang menyenangkan) tetapi juga

dapat bersifat negatif (yang tidak menyenangkan) terhadap objek

tersebut. Di samping itu sikap juga mengandung motifasi, yang berarti

bahwa sikap itu mempunyai daya dorong bagi individu untuk

berperilaku secara tertentu terhadap objek yang dihadapinya.

32

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

7. Pembentukan sikap

Menurut Niven (2000) seseorang tidak dilahirkan di dunia dengan

dibekali pengetahuan, anak akan memperoleh pengetahuan tersebut dalam

waktu yang bertahap. Hasil atau pengetahuan didapatkan melalui beberapa

tahap, yaitu :

a. Pengkondisian instrumen

Kata kunci yang akan menjelaskan proses ini adalah imbalan.

Imbalan yang diberikan tidak perlu besar, pada beberapa kasus cukup

dengan respon positif yang sederhana pada anak. Lebih dari suatu

periode anak-anak akan menerima sikap dari orang lain dalam

kehidupannya selama pengalaman anak yang berkelanjutan di antara

penguatan positif dan hukuman.

b. Pembentukan model

Kata kunci dari proses ini adalah proses meniru. Anak akan

terus-menerus memperhatikan perilaku orang dewasa sebagai suatu

informasi. Tidak mengherankan apabila orang dewasa akan ikut

memberikan pengaruh pada anak dengan tingkah laku dan perkataan

mereka. Pengaruh ini seringkali tidak disadari orang yang menjadi

model.

c. Pengalaman langsung

Proses ketiga pada pembentukan sikap seseorang adalah

pengalaman langsung dari suatu objek atau dirinya sendiri. Menurut

Baron dan Byrne (1991) banyak orang yang tidak puas dengan

33

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

pendapat orang lain pada suatu objek atau seseorang dan ingin

membuktikan pendapatnya sendiri secara langsung dalam rangka

membentuk pendapatnya sendiri. Sikap yang didapat dari pengalaman

langsung akan lebih kuat dan sulit untuk dilupakan dibandingkan sikap

yang dibentuk dari pengalaman orang lain (Niven, 2000).

Ada dua implikasi utama pada penelitian tentang pembentukan

sikap, yaitu :

1) Sangat mudah untuk mempengaruhi sikap seseorang pada saat

pembentukan sikap dibandingkan apabila sikap sudah terbentuk

selama bertahun-tahun. Orang tua memiliki peran yang paling

penting dalam perkembangan sikap anak.

2) Teori pembelajaran dari lingkungan sosialnya telah

memperlihatkan pentingnya mengarahkan anak pada model yang

baik. Demikian juga media cetak dan elektronik mempunyai peran

yang sama dalam menyampaikan info atau pendidikan kesehatan.

8. Faktor pengubah sikap

Faktor-faktor yang dapat mengubah sikap menurut Walgito (2003)

adalah :

a. Faktor kekuatan atau force

Kekuatan atau force dapat memberikan situasi yang dapat

mengubah sikap. Kekuatan ini dapat bermacam-macam bentuknya,

misalnya kekuatan fisik, kekuatan ekonomi, kekuatan yang berwujud

peraturan-peraturan, dan sebagainya.

34

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

b. Berubahnya norma kelompok

Salah satu langkah yang dapat diambil untuk membentuk atau

mengubah sikap dapat dengan cara mengubah norma kelompok.

Dengan diubahnya norma dalam kelompok maka anggota kelompok

harus mengikuti norma baru yang dibentuk.

c. Berubahnya membership group

Berubahnya membership group akan dapat pula mengubah

sikap seseorang. Individu tergabung dalam berbagai macam kelompok

yang ada dalam masyarakat, baik karena kepentingan bersama atau

tujuan bersama. Dengan berubahnya membership group, akan dapat

berubah pula norma-norma yang ada dalam diri individu tersebut.

d. Berubahnya reference group

Dengan berubahnya kelompok acuan atau reference group

akan dapat mengubah sikap seseorang. Sikap dapat berubah dengan

berubahnya membership group, dan kemudian membawa pula

perubahan dalam kelompok acuannya, yang akhirnya akan membawa

perubahan dalam sikap seseorang.

e. Membentuk kelompok baru

Dengan membentuk kelompok yang baru, akan dapat pula

mengubah atau membentuk sikap yang baru pula. Pembentukan

kelompok yang baru, akan terbentuk pula norma-norma baru, hal ini

memungkinkan terbentuknya sikap yang baru pula.

35

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

B. Kesiapan wanita premenopause menghadapi menopause

Kematangan diri seseorang membentuk sifat dan kekuatan dalam diri

untuk bereaksi dengan cara tertentu yang disebut kesiapan. Kesiapan yang

dimaksud yaitu kesiapan untuk menghadapi sesuatu dan untuk bertingkah

laku.

1. Pengertian

Menurut Soemanto (2006) kesiapan adalah kesediaan seseorang

untuk berbuat sesuatu.

Menurut Cronbach kesiapan adalah segenap sifat atau kekuatan

yang membuat seseorang dapat bereaksi dengan cara tertentu (Soemanto,

2006).

Kesiapan sebagai suatu pola perilaku tendensi atau kesiapan

antisipatif dan predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial

atau secara sederhana. Kesiapan adalah respon terhadap stimuli sosial

yang telah terkondisikan (Azwar, 1995).

Menurut Azwar (1995) teori kesiapan yaitu teori stimulus respons

dan penguatan. Proses perubahan kesiapan di sini ada tiga variabel yang

penting yaitu perhatian, pemahaman, dan penerimaan.

Kesiapan wanita premenopause menghadapi menopause adalah

kesediaan wanita premenopause untuk bertindak dalam menghadapi segala

sesuatu yang berhubungan dengan menopause.

36

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

2. Faktor pembentuk kesiapan

Menurut Soemanto (2006) faktor pembentuk kesiapan adalah :

a. Perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, ini menyangkut

pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada

umumnya, alat-alat indera, dan kapasitas intelektual.

b. Motivasi, yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan-tujuan

individu untuk mempertahankan serta mengembangkan diri. Motivasi

berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta

tekanan-tekanan lingkungan.

3. Prinsip-prinsip kesiapan

Perkembangan kesiapan terjadi dengan mengikuti prinsip-prinsip

tertentu. Menurut Soemanto (2006) prinsip-prinsip bagi perkembangan

kesiapan adalah :

a. Semua aspek pertumbuhan berinteraksi dan bersama membentuk

kesiapan.

b. Pengalaman seseorang ikut mempengaruhi pertumbuhan fisiologis

individu.

c. Pengalaman mempunyai efek dalam perkembangan fungsi-fungsi

kepribadian individu, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah.

d. Apabila kesiapan untuk melaksanakan kegiatan tertentu terbentuk pada

diri seseorang, maka saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang

merupakan masa perkembangan pribadinya.

Dilihat dari prinsip-prinsip tersebut, jelaslah bahwa apa yang telah

dicapai oleh seseorang pada masa-masa yang lalu akan mempunyai arti

37

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

bagi aktivitas-aktivitasnya sekarang, dan apa yang telah terjadi pada saat

sekarang akan memberikan sumbangan terhadap kesiapan individu di

masa mendatang.

4. Lingkungan atau kultur sebagai penyumbang pembentukan kesiapan

Seseorang mengalami pertumbuhan, dan pertumbuhan fisiknya

merupakan penyumbang terpenting bagi pembentukan kesiapan, tetapi kita

tidak boleh melupakan bahwa perkembangan seseorang tergantung pada

pengaruh lingkungan dan kultur.

Dalam perkembangan kehidupan individu, lingkungan yang

dihadapi atau direaksi semakin meluas. Meluasnya lingkungan dapat

melalui beberapa cara yaitu :

a. Perluasan paling nyata adalah dalam arah stimulasi fisik. Makin tua

umur manusia, maka makin luas pula lingkungan yang dihadapi, dan

arah stimulasinya semakin melebar pula.

b. Manusia yang mengalami perkembangan kapasitas intelektual dan

pemikirannya, maka dalam kehidupannya terjadi banyak perubahan.

Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan dalam pengamatannya,

ingatannya, pemikirannya, maupun kesiapannya.

c. Perkembangan kapasitas intelektual dan pemikiran seseorang

mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan di dalam kemampuan

individu membuat keputusan. Perubahan lingkungan itu terjadi akibat

belajar serta bertambahnya kematangan manusia. Semakin tua atau

dewasa, manusia pun semakin merdeka dan bertanggungjawab.

38

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

5. Upaya menghadapi menopause

Menurut Nugraha (2007) dalam menghadapi perubahan-perubahan

fisik maupun kejiwaan pada masa menopause, diperlukan kesiapan dalam

berbagai hal yaitu :

a. Menyadari bahwa menopause merupakan hal yang sifatnya alamiah

dimana semua wanita akan melaluinya. Secara umum melalui

wawancara yang efektif dan pendidikan tentang masa menopause,

diharapkan para wanita akan lebih tabah menghadapinya.

b. Perlunya bantuan keluarga (terutama suami dan anak-anak) untuk

mendampingi dan memberi dukungan saat wanita memasuki masa

menopause.

c. Perlunya pengaturan diet makanan sehari-hari yang rendah lemak,

tinggi serat, vitamin C, dan kalsium.

d. Perlunya olah raga untuk mengurangi keluhan yang timbul akibat

gejala menopause.

e. Pengobatan, yang bisa dilakukan dengan menggunakan obat-obat

pengganti hormon.

6. Faktor yang mempengaruhi kesiapan wanita menghadapi menopause

Menurut Nugraha (2007) faktor yang mempengaruhi kesiapan

wanita menghadapi menopause adalah :

a. Psikis

Pikiran-pikiran negatif mengenai menopause, bahwa

menopause adalah permulaan kemerosotan memasuki usia tua,

39

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

hilangnya kualitas feminim dan seksual wanita dapat mempengaruhi

kesiapan wanita dalam menghadapi menopause.

b. Peran keluarga

Kurangnya dukungan dan perhatian keluarga pada wanita yang

mulai memasuki masa menopause dimana mulai mengalami gejala-

gejala menopause, dapat mempengaruhi kesiapan mereka dalam

menghadapi menopause.

c. Informasi

Kurangnya informasi yang didapat mengenai menopause dapat

menyebabkan pandangan yang negatif terhadap menopause sehingga

mempengaruhi kesiapan wanita dalam menghadapi menopause.

d. Budaya

Budaya juga ikut berpengaruh terhadap kesiapan wanita

menghadapi menopause, contohnya pada budaya Patriarki dimana

menopause langsung dikaitkan dengan ketidakmampuan perempuan

dalam memberikan kepuasan seksual pada laki-laki.

B. Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Kesiapan Wanita Premenopause

Menghadapi Menopause

Pengetahuan wanita premenopause mengenai menopause adalah hasil

dari tahu setelah wanita premenopause melakukan pengindraan terhadap

perihal menopause. Sikap wanita premenopause mengenai menopause adalah

suatu pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak

terhadap perihal menopause, sedangkan kesiapan wanita premenopause

40

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

menghadapi menopause adalah kesediaan wanita premenopause untuk

bertindak dalam menghadapi segala sesuatu yang berhubungan dengan

menopause.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adifero (2006) mengenai

menopause dengan judul “ Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku

Ibu Kelompok Pengajian Dalam Menghadapi Menopause di Kelurahan

Tegalsari Semarang “, yang menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasi,

dengan menggunakan pendekatan cross sectional, dimana jumlah sampel yang

dipakai sebanyak 41 orang didapat hasil penelitian sebagai berikut :

a. Tingkat pengetahuan ibu kelompok pengajian di Kelurahan Tegalsari

Semarang tentang menopause tergolong tinggi yaitu mencapai 63,4 %.

b. Perilaku ibu kelompok pengajian di Kelurahan Tegalsari Semarang dalam

persiapan menghadapi menopause tergolong tinggi yaitu mencapai 73,2 %.

c. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku ibu

kelompok pengajian di Kelurahan Tegalsari Semarang dalam persiapan

menghadapi menopause dengan p-value 0,006 < 0,05.

Hubungan pengetahuan, sikap, dan kesiapan wanita premenopause

dalam menghadapi menopause dapat dijabarkan sebagai berikut : dalam

mempersepsikan masalah mengenai menopause, persepsi wanita

premenopause akan dipengaruhi oleh pengetahuan mereka mengenai

menopause, pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, dalam hal ini

terhadap masalah menopause. Pengetahuan mengenai menopause dapat

41

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

berupa pengetahuan tentang apa itu menopause, proses terjadinya menopause,

gejala-gejala menopause, faktor-faktor yang mempercepat atau memperlambat

usia memasuki menopause, dan terapi-terapi yang dapat digunakan dalam

menghadapi menopause. Hasil proses persepsi ini merupakan pendapat atau

keyakinan wanita premenopause mengenai masalah menopause, dan ini

berkaitan dengan segi kognisi. Sikap wanita premenopause akan mengiringi

hasil dari pengetahuan terhadap masalah menopause sebagai aspek evaluatif

yang dapat bersifat positif atau negatif, sikap mengenai menopause adalah

suatu pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak

terhadap perihal menopause. Hasil evaluasi sikap wanita premenopause

mengenai menopause tersebut akan mempengaruhi kesiapan wanita

premenopause mengenai menopause, kesiapan tersebut dapat berupa kesiapan

untuk memberikan respon terhadap masalah menopause, kesiapan untuk

bertindak, dan kesiapan untuk menghadapi masalah menopause.

42

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

C. Kerangka Teori

Modifikasi : (Alimul, 2003), (Nasution, 2003), (Notoatmodjo, 2003), (Nugraha, 2007),

(Walgito, 2003).

D. Kerangka Konsep

Variabel independent Variabel intervening Variabel dependent

Pengetahuan wanita premenopause mengenai menopause.

Sikap wanita premenopause mengenai menopause.

Kesiapan wanita premenopause menghadapi menopause.

Faktor yang mempengaruhi :FisiologiPengalaman

langsungKerangka acuanKomunikasi sosial

Kesiapan menghadapi menopause

Sikap

Faktor yang mempengaruhi :PsikisPeran keluargaInformasiBudaya

Faktor predisposisi :- Pendidikan PengalamanSosial ekonomi

Faktor pendukung :Informasi

Faktor pendorong :Budaya

Pengetahuan

43

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/4/jtptunimus-gdl-s1-2008... · Rambut rontok atau menipis di kepala, kemaluan atau seluruh tubuh, meningkatnya

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang terdapat dalam penulisan ini adalah :

1. variabel independent, yaitu tingkat pengetahuan wanita premenopause

mengenai menopause

2. variabel intervening, yaitu sikap wanita premenopause mengenai

menopause

3. variabel dependent, yaitu kesiapan wanita premenopause menghadapi

menopause

I. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kesiapan wanita

premenopause menghadapi menopause.

2. Ada hubungan antara sikap dengan kesiapan wanita premenopause

menghadapi menopause.

44