bab ii tinjauan pustaka -...

30
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut : “Usaha Mikro adalah peluang usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Upload: buidan

Post on 02-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah sebagai berikut :

“Usaha Mikro adalah peluang usaha produktif milik orang perorangan

dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha

ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan

atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang

memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil

atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.”

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

11

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil

Menngah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang

usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu

dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

2.1.2 Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Undang-Undang No.20

Tahun 2008 adalah :

1. Kriteria Usaha Mikro

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

b. Memiliki laba tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah)

2. Kriteria Usaha Kecil

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

12

b. Memiliki laba tahunan lebih dari Rp 300.000.000 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 (dua miliar

lima ratus juta rupiah)

3. Kriteria Usaha Menengah

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 (sepuluh

miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki laba tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 (dua miliar lima

ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000

(lima puluh miliar rupiah)

2.2 Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah tahap-tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi

sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan

tansaksi periode berikutnya (Soemarso, 2004: 90). Adapun pendapat menurut Kieso

(2008:77) siklus akuntansi adalah prosedur akuntansi yang biasanya digunakan oleh

perusahaan untuk mencatat transaksi dan membuat laporan keuangan.

Tahapan- tahapan siklus akuntansi adalah sebagai berikut (Kieso, 2008:87) :

1. Mengidentifikasikan dan mencatat transaksi yang terjadi.

2. Melakukan penjurnalan.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

13

3. Melakukan penggolongan dengan memposting ke buku besar.

4. Menyusun neraca saldo yang belum disesuaikan.

5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat ayat jurnal penyesuaian.

6. Menyusun neraca saldo yang telah disesuaikan.

7. Menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan

Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Arus Kas.

8. Jurnal penutupan.

9. Neraca saldo pasca-penutupan.

10. Ayat jurnal pembalik.

2.3 Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut. Laporan keuangan sebagai sarana utama melalui informasi

keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak luar perusahaan.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

14

Dalam laporan keuangan terdapat informasi tentang kondisi keuangan suatu

perusahaan, informasi tersebut dibutuhkan pihak-pihak berkepentingan untuk

mengambil keputusan dan kebijakan perusahaan. Kondisi keuangan tersebut dapat

diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari

neraca, laporan laba rugi, dan laporan keuangan lainnya.

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Ada beberapa macam pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli,

Warren, dkk mengatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan akuntansi atas

pencatatan dan pengikhtisaran transaksi yang menghasilkan informasi untuk para

pemakainya. (2008:24). Sementara Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik:

“Laporan keuangan entitas meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan yang berisi

ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.”

(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009:17)

Oleh karena itu, laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

akuntansi yang menunjukan suatu kondisi keuangan perusahaan dan merupakan

laporan pertanggungjawaban atas tugas yang telah dibebankan kepada pemilik

perusahaan.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

15

2.3.2 Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan menurut Donald E. Kieso (2008:5) tujuan laporan

keuangan adalah untuk menyediakan :

1. Informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit

2. Informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan

3. Informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya

tersebut, dan perubahannya.

Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia

tahun 2012 adalah :

“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan, suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar

pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga

menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau

pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepadanya.”

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(2009 : 2) adalah:

“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan,

kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

16

besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak

dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan

informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan

apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.”

2.3.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik Kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam

laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat karakteristik kualitatif yang harus

dipenuhi laporan keuangan adalah :

1. Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.

2. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan

pengguna dalam proses pengambilan keputusan.

3. Materialitas

Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitasnya. Informasi

dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

17

mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi

pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.

4. Keandalan

Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian, yang

menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunanya sebagai

penyajian yang tulus, jujur dari yang seharusnya disajikan atau secara wajar

diharapkan dapat disajikan.

5. Substansi Mengungguli Bentuk

Transaksi, peristiwa dan kondisi lain dicatat dan disajikan sesuai dengan

substansi dan realitas ekonomi dan bukan bentuk hukumnya.

6. Pertimbangan Sehat

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian saat melakukan

pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset

atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban tidak

disajikan lebih rendah.

7. Kelengkapan

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap

dalam batasan material biaya.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

18

8. Dapat Dibandingkan

Pengguna laporan keuangan harus dapat membandingkan laporan keuangan

entitas antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja

keuangan.

9. Tepat Waktu

Tepat waktu meliputi penyediaan informasi laporan keuangan dalam jangka

waktu pengambilan keputusan.

10. Keseimbangan Biaya dan Manfaat

Manfaat informasi seharusnya melebihi biaya penyediaannya.

2.4 Laporan Laba Rugi

2.4.1 Pengertian Laporan Laba Rugi

Dalam SAK ETAP (2009:174) dijelaskan bahwa, “Laporan Laba Rugi adalah

laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai kinerja entitas selama satu

periode, yaitu hubungan penghasilan dengan beban.”

Menurut Kieso, dkk (2008 : 140), Laporan Laba Rugi didefinisikan sebagai

berikut:

“Laporan Laba Rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi

perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

19

menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan

kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan

Laba Rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan

kreditor untuk membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu,

dan ketidakpastian dari arus kas di masa yang akan datang.”

Laporan Laba Rugi adalah menyajikan penghasilan dan beban entitas untuk

suatu periode. (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009:23). Dari beberapa pengertian

diatas, dapat disimpulkan bahwa laporan laba rugi merupakan laporan yang

menunjukan kinerja suatu perusahaan.

2.4.2 Tujuan Laporan Laba Rugi

Tujuan Laporan Laba Rugi diantaranya untuk mengetahui kinerja suatu

perusahaan dari kegiatan operasional apakah sudah efektif dan efisien sehingga

menghasilkan laba serta mengetahui unsur-unsur yang terdapat didalam laporan

tersebut. Oleh karena itu laporan laba rugi digunakan untuk membantu pemakai

laporan keuangan memprediksikan arus kas masa depan.

Secara umum fungsi Laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut :

1. Untuk kalangan pebisnis dan investor, laporan rugi/laba digunakan untuk

mengukur profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

20

2. Menyediakan informasi kepada para investor dan kreditor guna membantu

mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidakpastian dari arus kas

dimasa yang akan datang.

3. Membantu pemakai (investor/kreditor) menentukan resiko (tingkat

ketidakpastian) dari tidak mencapai arus kas tertentu.

2.4.3 Unsur-unsur Laporan Laba Rugi

Adapun unsur-unsur dalam laporan Laba Rugi adalah sebagai berikut :

1. Hasil (Revenue)

Revenue adalah hasil dari penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada

pelanggan atau mereka yang menerima jasa.

2. Biaya (Expense)

Kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima

secara umum yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan

perusahaan.

3. Gain and Loss

a. Gain adalah naiknya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya

insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dari transaksi yang terjadi

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

21

lainnya yang mempengaruhi entitas satu periode tertentu kecuali

berasal dari hasil atau investasi pemilik.

b. Loss adalah turunnya nilai ekuitas dari transaksi yang sifatnya

insidentil dan bukan kegiatan utama entitas dari transaksi yang terjadi

lainnya yang mempengaruhi entitas satu periode tertentu kecuali dari

biaya atau pembelian pemilik (Drawing).

4. Laba Rugi

Jumlah yang berasal dari pengurangan pendapatan operasi dengan

pembelian dan biaya lainnya yang mempengaruhi kegiatan operasi

perusahaan.

2.4.4 Contoh Laporan Laba Rugi

Ada beberapa macam format laporan laba rugi, yaitu:

1. Single Step yaitu seluruh pendapatan dan keuntungan yang telah

diidentifikasikan dan ditempatkan pada bagian pertama perhitungan laba

rugi, diikuti dengan semua beban dan kerugian yang telah diidentifikasi,

selisihnya dilaporkan sebagai laba dari operasi. Keunggulan utama pada

format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya

implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan

dari yang lainnya.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

22

TABEL 2.1 : Laporan Laba Rugi Bentuk Single Step

CV.XXX

Laporan Laba Rugi

31 Desember 20xx

Pendapatan Rp xxx

Penjualan bersih Rp xxx

Pendapatan dividen Rp xxx

Pendapatan sewa Rp xxx

Total Pendapatan Rp xxx

Beban

Harga Pokok Penjualan Rp xxx

Beban Penjualan Rp xxx

Beban administrasi Rp xxx

Beban bunga Rp xxx

Beban Pajak Penghasilan Rp xxx

Total Beban Rp xxx

Laba Bersih Rp xxx

Laba per saham biasa Rp xxx

Sumber : Kieso, dkk – 2008

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

23

2. Multiple Step, yaitu penyajian laporan dalam langkah bertahap perhitungan

laba rugi dibagi meliputi bagian yang terpisah. Laporan laba rugi bertahap

(multiple-step income statement) digunakan untuk mengakui hubungan

tambahan. Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-

operasi, serta menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang

berhubungan.

TABEL 2.2 :Laporan Laba Rugi bentuk Multiple step

CV.XXX

Laporan Laba Rugi

31 Desember 20xx

Pendapatan usaha:

Pendapatan Rp xxx

Beban usaha :

- Beban gaji karyawan Rp xxx

- Beban iklan Rp xxx

- Beban asuransi Rp xxx

- Beban penyusutan peralatan Rp xxx

- Beban penyusutan gedung Rp xxx

- Beban perlengkapan toko Rp xxx

- Beban perlengkapan kantor Rp xxx(+)

Jumlah beban usaha Rp xxx(-)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

24

Laba/rugi Rp xxx

Pendapatan/ beban lain-lain :

- Pendapatan bunga Rp xxx

- Beban bunga Rp xxx(-)

Jumlah pendapatan/beban lain-lain Rp xxx(+/-)

Laba/rugi bersih diluar usaha Rp xxx

Pajak Rp xxx(-)

Laba/rugi setelah pajak Rp xxx

Sumber : Kieso, dkk – 2008

Adapun bentuk yang akan digunakan dalam tugas akhir ini adalah laporan laba rugi

bentuk multiple step atau bertahap.

2.5 Laporan Perubahan Ekuitas

2.5.1 Pengertian Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ekuitas pemilik melaporkan ekuitas pemilik selama jangka waktu

tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba rugi, karena laba

bersih atau rugi bersih periode berjalan harus dilaporkan dalam laporan perubahan

ekuitas. Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan peningkatan

dan penurunan aset bersih perusahaan atau kekayaan perusahaan selama periode

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

25

yang bersangkutan termasuk keputusan atas kebijakan direksi terhadap para

pemilik modal.

Laporan perubahan ekuitas merupakan :

“Laporan yang menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos

pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk

periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi

kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan (tergantung pada format

laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas) jumlah investasi oleh,

dari dividend distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode tersebut.

(Ikatan Akuntansi Indonesia,2012:26)”

2.5.2 Tujuan laporan Perubahan Ekuitas

Warren, Reeve, dan Fess menyatakan bahwa tujuan laporan perubahan ekuitas

adalah untuk mengetahui kondisi keuangan dari hasil operasional perusahaan

perorangan yang dapat diukur dan dilaporkan secara akurat (2005:60). Laporan

perubahan ekuitas ini berguna untuk menyajikan informasi yang berhubungan dengan

komponen laba komprehensif lainnya

Penyajian laporan perubahan ekuitas berfungsi untuk :

1. Menilai jumlah investasi, dividend dan distribusi lain ke pemilik ekuitas

selama periode tertentu.

2. Menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan

beban diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

26

2.5.3 Unsur-Unsur Laporan Perubahan Ekuitas

Di dalam Laporan Perubahan Ekuitas terdapat beberapa unsur, yaitu :

1. Investasi awal perusahaan.

2. Penambahan sebagai akibat dari adanya tambahan investasi pemilik dan

terjadinya laba usaha.

3. Pengurangan sebagai akibat adanya penarikan modal (Prive).

4. Modal akhir yang didapatkan dari hasil penjumlahan atau pengurangan

atas modal awal, laba usaha, dan prive.

2.5.4 Contoh Laporan Perubahan Ekuitas

Pada dasarnya laporan perubahan hanya memiliki satu bentuk yang hanya

memuat perubahan modal dalam satu periode akuntansi. Berikut adalah contoh

laporan perubahan ekuitas.

TABEL 2.3 : Laporan Perubahan Ekuitas

CV. XXX

Laporan Perubahan Ekuitas

31 Desember 20xx

Modal awal Rp xxx

Laba/rugi Rp xxx

Prive Rp xxx(-)

Penambahan/pengurangan modal Rp xxx(+/-)

Modal akhir Rp xxx

Sumber : Kieso, dkk – 2008

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

27

2.6 Neraca

2.6.1 Pengertian Neraca

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) Bab 4 Paragraf 1,

menjelaskan bahwa ruang lingkup neraca adalah Neraca menyajikan asset, kewajiban,

dan ekuitas suatu entitas pada tanggal tertentu di akhir periode. (IAI,2009:23). Begitu

pula dengan pendapat dari seorang ahli yang bernama Donald E. Kieso

mengemukakan bahwa “Neraca (balance sheet), yang kadang-kadang disebut juga

sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas

pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu.” (2008:190)

Neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini

menggambarkan posisi aset, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini

bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.

Sedangkan pengertian dari Neraca Awal adalah neraca yang disusun pertama kali

oleh perusahaan yang menampilkan jumlah-jumlah asset, kewajiban, dan modal pada

tanggal neraca awal.

2.6.2 Tujuan Neraca

Adapun penyajian neraca berfungsi untuk :

1. Menjelaskan posisi keuangan perusahaan yang berhubungan dengan aset,

kewajiban, dan ekuitas pada periode waktu tertentu

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

28

2. Membantu pengguna dalam menentukan hal-hal berikut: (1) ketersediaan aset

untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo, dan (2) klaim dari kreditor

untuk utang jangka pendek maupun utang jangka panjang atau total aset.

2.6.3 Unsur-Unsur Neraca

Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas mengungkapkan bahwa

Informasi yang disajikan dalam neraca minimal mencakup pos-pos berikut:

a) kas dan setara kas

b) piutang usaha dan piutang lainnya

c) persediaan

d) properti investasi

e) aset tetap

f) aset tidak berwujud

g) utang usaha dan utang lainnya

h) aset dan kewajiban pajak

i) kewajiban diestimasi

j) ekuitas

Dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

(SAK ETAP) (IAI,2009:23) Bab 4 Paragraf 12, menyatakan tentang klasifikasi Aset

dan Kewajiban adalah sebagai berikut :

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

29

1. Aset Lancar (Current Assets) diklasifikasikan entitas jika :

a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau

digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas

b. Dimiliki untuk diperdagangkan

c. diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir

periode pelaporan; atau

d. berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari

pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya

12 bulan setelah akhir periode pelaporan

2. Aset Tidak Lancar (Non-Current Assets) diklasifikasikan entitas jika siklus

operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, maka siklus

operasi diasumsikan 12 bulan

3. Kewajiban Jangka Panjang (Current Liabillities) diklasifikasikan entitas jika :

a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktusiklus normal

operasi entitas

b. Dimiliki untuk diperdagangkan

c. Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah

akhir periode pelaporan

d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian

kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

30

2.6.4 Contoh Neraca

Didalam prakteknya bentuk penyajian neraca ada dua macam, yaitu:

1. Bentuk Rekening T (account form)

Cara penyajian neraca yang menunjukan aktiva berada sebelah kiri

sedangkan kewajiban dan ekuitas berada sebelah kanan.

TABEL 2.4 : Neraca Bentuk T Account

PT. X

Neraca

Per 31 Desember 20xx

Aktiva Kewajiban

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Kas xx Utang Usaha xx

Investasi Jangka

Pendek xx Wesel Bayar Jangka Pendek xx

Piutang xx Utang Pajak Penghasilan xx

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih (xx) Utang Gaji xx

Persediaan xx

Pendapatan yang Belum

Diterima xx

Beban Dibayar

Dimuka xx

Kompensasi Tunjangan

Karyawan Akrual xx

Jumlah Aktiva Lancar xxx Beban Khusus - Akrual xx

Investasi Jangka

Panjang

Bagian Lancar Utang Jangka

Panjang xx

Investasi Dalam

Sekuritas xx

Kewajiban Lancar

Lainnya xx

Investasi dalam Aktiva xx Jumlah Kewajiban Lancar xxx

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

31

Tetap

Investasi Dalam Dana

Khusus xx Kewajiban Jangka Panjang

Investasi Afiliasi Xx Utang Obligasi xx

Jumlah Investasi jangka

Panjang xxx Wesel Bayar xx

Properti, Pabrik dan

Peralatan

Pajak Penghasilan yang

Ditangguhkan xx

Tanah Xx Kewajiban Lease xx

Bangunan Xx Kewajiban Pensiun xx

Akumulasi Penyusutan

Bangunan (xx)

Jumlah Kewajiban Jangka

Panjang xxx

Peralatan Xx Total Kewajiban xxx

Akumulasi Penyusutan

Peralatan (xx) Ekuitas Pemilik

Jumlah Properti, Pabrik

dan Peralatan xxx Modal Disetor xx

Aktiva Tak Berwujud Saham Preferen xx

Goodwill Xx Saham Biasa xx

Paten Xx Modal Disetor Tambahan xx

Hak Cipta Xx Laba Ditahan xx

Jumlah Aktiva Tak

Berwujud xx Jumlah Ekuitas Pemilik xxx

Total Aktiva xxx

Total Kewajiban dan Ekuitas

Pemilik xxx

Sumber : Kieso,2008

2. Stafel (report form)

Cara penyajian neraca bentuk laporan stafel disajikan dengan format

vertical. Aktiva dicantumkan pada bagian atas sedangkan kewajiban dan

modal dicantumkan dibawahnya.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

32

TABEL 2.5 Neraca Bentuk Laporan Stafel

CV. XXX

Neraca

31 Desember 20xx

Aktiva

Aktiva lancar:

- Kas Rp xxx

- Surat berharga Rp xxx

- Piutang usaha Rp xxx

- Perlengkapan Rp xxx

- Asuransi dibayar dimuka Rp xxx(+)

Jumlah aktiva lancar Rp xxx

Aktiva tetap :

- Tanah Rp xxx

- Gedung Rp xxx

- Akumulasi penyusutan gedung (Rp xxx)

- Peralatan Rp xxx

- Akumulasi penyusutan peralatan (Rp xxx)(+)

Jumlah aktiva tetap Rp xxx(+)

Jumlah aktiva Rp xxx

Kewajiban dan Modal

Kewajiban :

- Utang usaha Rp xxx

- Utang gaji Rp xxx(+)

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

33

Jumlah kewajiban Rp xxx

Modal :

Modal CV. XXX Rp xxx(+)

Jumlah kewajiban dan modal Rp xxx

Sumber : Kieso, 2008

Format neraca yang digunakan penulis adalah format neraca bentuk laporan

stafel.

2.7 Laporan Arus Kas

2.7.1 Pengertian Laporan Arus Kas

Menurut Kieso Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan ringkasan

terinci mengenai dari mana datangnya kas dan bagaimana penggunaannya. (2008:

323). Sedangkan SAK ETAP menjelaskan bahwa Laporan arus kas adalah

menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang

menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas

operasi, investasi, dan pendanaan.(2009:28)

Penerimaan dan pengeluaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam

laporan arus kas menjadi tiga aktivitas yang berbeda : (1) aktivitas operasi, meliputi

pengaruh kas dari transaksi yang digunakan dalam penentuan laba bersih. (2)

aktivitas investasi, meliputi penyediaan dan penagihan pinjaman serta pembelian dan

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

34

pelepasan investasi (baik kewajiban maupun ekuitas) serta properti, pabrik, dan

peralatan. (3) aktivitas pembiyaan, melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik

serta meliputi (a) perolehan modal dari pemilik dan penyediaan pengembalian atas

investasinya kepada mereka serta (b) peminjaman dari kreditor dan pelunasannya.

2.7.2 Tujuan Laporan Arus Kas

Penyusunan laporan arus kas berfungsi untuk:

1. Menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang

menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari

aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2. Memberikan informasi mengenai asal kas selama periode bersangkutan,

penggunaan kas serta perubahan saldo kas selama periode tersebut.

3. Pelaporan sumber daya, penggunaan, kenaikan atau penurunan bersih kas

akan memungkinkan investor, kreditor, serta pihak-pihak lain mengetahui apa

yang terjadi pada sumber daya perusahaan yang paling likuid.

2.7.3 Unsur-Unsur Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dibagi dengan tiga jenis aktivitas, yaitu :

1. Arus Kas dari Aktifitas Operasi

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

35

Arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Sebagai contohnya

adalah transaksi yang mencakup pembelian dan penjualan barang dagangan

oleh pengecer atau peritel.

2. Arus Kas dari Aktifitas Investasi

Arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva tidak

lancar. Sebagai contohnya adalah transaksi yang meliputi pembelian dan

penjualan aktiva tetap, seperti peralatan dan gedung.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan.

Sebagai contohnya adalah transaksi yang meliputi penerbitan dan penarikan

sekuritas dan hutang.

2.7.4 Contoh Laporan Arus Kas

Dalam laporan arus kas terdapat 2 bentuk cara penyajiannya, yaitu :

1. Direct Method

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan

kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari kegiatan

operasi secara lengkap, dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan

pembiayaan.

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

36

2. Indirect Method

Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasi dari arus kas masuk dan

arus kas keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan,

arus kas masuk dan arus kas keluar yang accrued seperti piutang dan hutang.

Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi dan pembiayaan

yang tidak mempengaruhi kas seperti :

a. Penyusutan.

b. Amortisasi.

c. Laba rugi dari penjualan aktiva tetap

TABEL 2.6 : Laporan Arus Kas (Direct Method)

CV. XXX

LAPORAN ARUS KAS

31 Desember 20xx

Arus kas dari aktivitas operasi

1. Arus kas masuk :

- Penerimaan kas dari pelanggan Rp xxx

- Penerimaan bunga Rp xxx

Jumlah arus kas masuk Rp xxx

2. Arus kas keluar :

- Pembayaran kepada supplier Rp xxx

- Pembayaran pajak Rp xxx

Jumlah arus kas keluar Rp xxx

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

37

Kas bersih dari aktivitas operasi Rp xxx

Arus kas dari aktivitas investasi

1. Arus kas masuk :

- Penjualan peralatan Rp xxx

- Penerimaan penjualan aktiva tetap Rp xxx

Jumlah arus kas masuk Rp xxx

2. Arus kas keluar

- Pembelian peralatan Rp xxx

- Pengeuaran modal Rp xxx

Jumlah arus kas keluar Rp xxx

Kas bersih dari aktivitas investasi Rp xxx

Arus kas dari aktivitas pendanaan

1. Arus kas masuk

- Penjualan saham Rp xxx

- Penerimaan penjualan saham biasa Rp xxx

Jumlah arus kas masuk Rp xxx

2. Arus kas keluar

- Pembayaran dividen Rp xxx

- Pembayaran lease Rp xxx

Jumlah arus kas keluar Rp xxx

Kas bersih dari aktivitas pendanaan Rp xxx

Kenaikan atau Penurunan kas Rp xxx

Sumber : Kieso,dkk-2008

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

38

TABEL 2.7 : Laporan Arus Kas (Indirect Method)

CV. XXX

LAPORAN ARUS KAS

31 Desember 20xx

Arus kas dari aktivitas operasi

Laba bersih Rp xxx

1. Arus kas masuk :

- Penyusutan dan amortisasi Rp xxx

- Penyisihan piutang ragu-ragu Rp xxx

- Penurunan persediaan Rp xxx

Jumlah arus kas masuk Rp xxx

2. Arus kas keluar :

- Kenaikan biaya dimuka Rp xxx

- Penurunan utang dagang Rp xxx

Jumlah arus kas keluar Rp xxx

Kas bersih dari aktivitas operasi Rp xxx

Arus kas dari aktivitas investasi

1. Arus kas masuk :

- Penjualan peralatan Rp xxx

- Penerimaan penjualan aktiva tetap Rp xxx

Jumlah arus kas masuk Rp xxx

2. Arus kas keluar

- Pembelian peralatan Rp xxx

- Pengeuaran modal Rp xxx

Jumlah arus kas keluar Rp xxx

Kas bersih dari aktivitas investasi Rp xxx

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120103/2010/120103100171_2_8548.pdf · digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas

39

Arus kas dari aktivitas pendanaan

1. Arus kas masuk

- Penerimaan penjualan obligasi Rp xxx

- Penerimaan penjualan saham biasa Rp xxx

Jumlah arus kas masuk Rp xxx

2. Arus kas keluar

- Pembayaran dividen Rp xxx

- Pembayaran lease Rp xxx

Jumlah arus kas keluar Rp xxx

Kas bersih dari aktivitas pendanaan Rp xxx

Kenaikan atau Penurunan kas Rp xxx

Sumber : Kieso - 2008