bab ii tinjauan pustaka ii.pdfperspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami...

21
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan teori keagenan (Agency Theory) sebagai teori pemayung (grand theory), karena membahas perataan laba (income smoothing) yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan pemilik (shareholders) serta teori sinyal (singnaling theory) dan teori stakeholders sebagaai teori pendukung (supporting theory) yang melandasi hipotesis. 2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian oleh agen dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenen diantara pemegang saham dan agen, karena adanya perbedaan persepsi, sehingga mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan yang disajikan manajemen. Jensen dan Meckling (1976), Watts and Zimmerman (1986) menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat dengan angka-angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik diantara pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai pertanggungjawaban kinerjanya, principal dapat menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya serta sebagai dasar pemberian kompensasi kepada agen.

Upload: others

Post on 03-Nov-2019

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini menggunakan teori keagenan (Agency Theory) sebagai teori

pemayung (grand theory), karena membahas perataan laba (income smoothing)

yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan pemilik (shareholders) serta teori

sinyal (singnaling theory) dan teori stakeholders sebagaai teori pendukung

(supporting theory) yang melandasi hipotesis.

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami

isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham

dengan pengendalian oleh agen dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan

konflik keagenen diantara pemegang saham dan agen, karena adanya perbedaan

persepsi, sehingga mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan yang

disajikan manajemen. Jensen dan Meckling (1976), Watts and Zimmerman (1986)

menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat dengan angka-angka akuntansi

diharapkan dapat meminimalkan konflik diantara pihak-pihak yang

berkepentingan. Dengan laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai

pertanggungjawaban kinerjanya, principal dapat menilai, mengukur dan

mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan

kesejahteraannya serta sebagai dasar pemberian kompensasi kepada agen.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

14

2.2 Teori Sinyal (Signaling Theory)

Cheng dan Christiawan (2011) menyatakan bahwa sebagai salah satu bentuk

tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat dan para stakeholders lainnya,

perusahaan seringkali terlibat dalam kegiatan-kegiatan Corporate Social

Responsibility. Para pemangku kepentingan dapat memberikan apresiasi yang

lebih bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan Corporate Social

Responsibility. Hal ini sejalan dengan signaling theory dimana perusahaan dapat

meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaporannya dengan mengirimkan signal

melalui laporan tahunannya. Pengungkapan aktivitas perusahaan yang berkaitan

dengan Corporate Social Responsibility merupakan salah satu cara untuk

mengirimkan signal positif kepada pemangku kepentingan dan pasar mengenai

prospek perusahaan di masa yang akan datang bahwa perusahaan memberikan

guarantee atas keberlangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang.

Pengungkapan Corporate Social Responsibility dapat mengirimkan signal

promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih

baik daripada perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain karena

peduli dengan dampak ekonomi, lingkungan dan sosial dari aktivitas perusahaan.

2.3 Teori Stakeholders

Widjaja dan Pratama (2008) mendefinisikan stakeholders sebagai seseorang

atau sekelompok orang yang memiliki satu atau lebih kepentingan (stake) yang

berbeda dalam sebuah perusahaan. Stakeholders dapat diartikan juga sebagai

setiap orang atau sekelompok orang yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

15

oleh tindakan, keputusan, kebijakan, praktik atau tujuan dari sebuah perusahaan.

Stakeholders dapat terpengaruh dan juga dapat mempengaruhi tindakan,

keputusan, kebijakan atau praktik-praktik yang dilakukan oleh perusahaan.

Stakeholders merupakan individu, sekolompok manusia, komunitas atau

masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki

hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Ghozali dan Chariri (2007)

menjelaskan bahwa teori stakeholders mengatakan bahwa perusahaan bukanlah

entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus

memberikan manfaat bagi stakeholders-nya (pemegang saham, kreditor,

konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analisis, dan pihak lain)

2.4 Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility adalah suatu konsep bahwa organisasi,

khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk

tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya

adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam

segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan

lingkungan. Oleh karena itu, Corporate Social Responsibility berhubungan erat

dengan "pembangunan berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama

perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya

tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat

keuntungan atau dividen, tetapi juga harus menimbang dampak sosial dan

lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

16

untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut, Corporate Social

Responsibility dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan

pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak

negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku

kepentingannya.

Suparno (2011) menyatakan Corporate Social Responsibility adalah dari

bisnis atau perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup

karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Sedangkan

menurut Suharto (2010) Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab

sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputuan-keputusan dan

kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam

bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan

berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan

pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma

perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.

Corporate Social Responsibility merupakan sebuah fenomena dan strategi

yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan

stakeholder-nya. Corporate Social Responsibility dimulai sejak era dimana

kesadaran akan sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting

daripada sekedar profitability perusahaan. Kegiatan Corporate Social

Responsibility akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini

disebabkan karena menurunkan gangguan sosial yang sering terjadi akibat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

17

pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau

pembelaan masyarakat setempat. Kepedulian kepada masyarakat sekitar atau

relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat

dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah

komunitas melalui berbagai upaya bersama bagi organisasi dan komunitas.

Corporate Social Responsibility bukanlah sekedar kegiatan amal, melainkan

Corporate Social Responsibility mengharuskan suatu perusahaan dalam

pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan

akibat terhadap seluruh stakeholder perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal

ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan

beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham,

yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.

2.4.1 Pasal 74 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan

Pasal 74 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 ini menjelaskan mengenai

tanggung jawab perseroan terbatas terhadap lingkungan, antara lain :

1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

lingkungan

2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

18

sebagai biaya perseroan yang pelaksanaanya dilakukan dengan

memperhatikan kepatuhan dan kewajaran

3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimakud pada

ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur

dengan peraturan pemerintah.

2.4.2 Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Menurut Anggraini (2006) Pertanggung jawaban sosial perusahaan

diungkapkan di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting.

Sustainability Reporting adalah pelaporan mengenai kebijakan ekonomi,

lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam

konteks pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Sustainability

Reporting meliputi pelaporan mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh sosial

terhadap kinerja organisasi (Anggraini, 2006). Sustainability report harus menjadi

dokumen strategik yang berlevel tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan

peluang sustainable development yang membawanya menuju kepada core

business dan sektor industrinya.

Menurut Rustiarini (2010) pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan

merupakan proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan

ekonomi perusahaan terhadap masyarakat. Konsep Corporate Social

Responsibility melibatkan tanggung jawab kemitraan bersama antara perusahaan,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

19

pemerintah, lembaga sumber daya masyarakat, serta komunitas setempat.

Kewajiban perusahaan atas Corporate Social Responsibility diatur dalam Undang-

undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-undang No.

40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Ketentuan ini dimaksudkan untuk

mendukung terjalinnya hubungan perusahaan yang serasi, seimbang, dan sesuai

dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat. Pengaturan

Corporate Social Responsibility juga bertujuan untuk mewujudkan pembangunan

ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungannya.

Paradigma enlightened self-interest yang menyatakan bahwa stabilitas dan

kemakmuran ekonomi jangka panjang hanya dapat dicapai jika perusahaan

melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat (Hartanti, 2006).

2.4.3 Pengungkapan dalam Laporan Tahunan

Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 telah mewajibkan perusahaan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya

alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Seluruh

kegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harus

dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Hal ini diperkuat

dengan diterbitkannya peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 pada pasal 6

yang menyatakan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dimuat

dalam laporan tahunan perseroan dan dipertanggungjawabkan kepada RUPS. PP

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

20

tersebut lebih jauh lagi tidak menghalangi perseroan lainnya untuk berperan serta

melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

2.5 Manajemen Laba

Manajemen laba sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Sebagian pihak

menilai manajemen laba merupakan aktivitas yang lumrah dilakukan manajer

dalam menyusun laporan keuangan, apalagi jika upaya rekayasa manajerial ini

dilakukan dalam ruang lingkup akuntansi (Davidson, Stickey and Weil 1987 dan

Scott 1995). Sementara sebagian lain menilai manajemen laba sebagai perbuatan

curang yang melanggar prinsip akuntansi (Schipper, 1989; Healy and Wahlen,

1999; Setiawati dan Na’im, 2000). Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan

metode dan standar akuntansi yang ada untuk mengelabui pemakai laporan

keuangan. Manajemen laba merupakan proses untuk mengambil langkah tertentu

yang disengaja dalam batas-batas prinsip akuntansi berterima umum untuk

menghasilkan tingkat yang diinginkan dari laba yang dilaporkan (Davidson,

Stickey dan Weil, 1987). Sementara Scott (1995) manajemen laba ialah

merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi

yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai

pasar perusahaan.

Para manajer memiliki fleksibilitas untuk memilih beberapa alternatif dalam

mencatat transaksi sekaligus memilih opsi-opsi yang ada dalam perlakuan

akuntansi. Fleksibilitas ini digunakan oleh manajemen perusahaan untuk

mengelola laba. Perilaku manajemen yang mendasari lahirnya manajemen laba

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

21

adalah perilaku opportunistic manajer dan efficient contracting. Sebagai perilaku

opportunistic, manajer memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapai kontrak

kompensasi dan hutang dan political cost (Scott 2000). Perilaku opportunistic ini

direflesikan dengan melakukan rekayasa keuangan dengan menerapkan income

increasing atau income decreasing decretionary accrual. Sedangkan sebagai

efficient contracting yaitu meningkatkan keinformatifan laba dalam

mengkomunikasikan informasi privat. Perilaku manajemen opportunistic dikenal

dengan istilah earnings management, oleh Healy dan Wahlen (1999) didefinisikan

earnings management terjadi ketika manajemen menggunakan judgment dalam

pelaporan keuangan yang dapat merubah laporan keuangan sehingga menyesatkan

pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusaaan. Manajer sebagai pengelola

perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di

masa yang akan datang dibanding pemilik (pemegang saham) sehingga

menimbulkan asimetri informasi.

Manajer diwajibkan memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan

kepada pemilik. Sinyal yang diberikan merupakan cerminan nilai perusahaan

melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Laporan

keuangan tersebut penting bagi pengguna eksternal perusahaan karena kelompok

itu berada dalam kondisi yang paling tidak tinggi tingkat kepastiannya (Ali 2002).

Asimetri antara manajemen dan pemilik memberikan kesempatan pada manajer

untuk melakukan manajemen laba untuk meningkatkan nilai perusahaan pada saat

tertentu sehingga dapat menyesatkan pemegang saham mengenai nilai perusahaan

sebenarnya. (Sloan,1996) menguji sifat kandungan informasi komponen akrual

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

22

dan komponen aliran kas apakah terefleksi dalam harga saham. Terbukti bahwa

kinerja laba yang berasal dari komponen akrual sebagai aktifitas earnings

management memiliki persistensi yang lebih rendah dibanding aliran kas. Laba

yang dilaporkan lebih besar dari aliran kas yang dapat meningkatkan nilai

perusahaan saat ini.

2.6 Aktivitas Riil

Brigham dan Houston (2006) menyatakan bahwa arus kas adalah arus kas

masuk operasi dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus

kas operasi dimasa mendatang. Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan

keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi

investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau

penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode. Apabila arus

kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar, hal ini menunjukkan

positive cash flow dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada

arus kas keluar maka arus kas yang terjadi akan negative cash flow. PSAK No. 2

(2009), menyatakan bahwa: “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama

periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan

pendanaan”. Dalam PSAK No. 2 dijelaskan bahwa arus kas dari kegiatan operasi

merupakan arus kas yang berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan

perusahaan (principal revenue producing activities) dan aktivitas lain yang bukan

merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas

investasi menurut PSAK No.2 mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

23

sehubungan dengan sumber daya yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan

dan arus kas masa depan. Arus kas dari aktivitas pendanaan berasal dari aktivitas

ini merupakan arus kas yang menyebabkan perubahan dalam struktur modal atau

pinjaman perusahaan.

Menurut Hongren et al.(2005), laporan arus kas dirancang untuk memenuhi

tujuan-tujuan berikut:

1) Memperkirakan arus kas masa datang. Sumber penggunaan kas perusahaan

tidaklah berubah secara dramatis dari tahun ke tahun. Oleh karena itu,

penerimaan dan pengeluaran kas dapat digunakan sebagai alat untuk

memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas dimasa datang.

2) Mengevaluasi pengambilan keputusan manajemen. Laporan arus kas

melaporkan kegiatan investasi perusahaan, sehingga memberikan informasi

arus kas kepada investor dan kreditor untuk mengevaluasi keputusan manajer.

3) Menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen kepada pemegang

saham, pembayaran bunga dan pokok pinjaman kepada kreditor.

4) Laporan arus kas membantu investor dan kreditor untuk mengetahui apakah

perusahaan bisa melakukan pembayaran-pembayaran ini.

5) Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan.

6) Adanya kemungkinan bangkrutnya suatu perusahaan yang mempunyai laba

bersih yang cukup tetapi memiliki kas yang rendah menyebabkan

diperlukannya informai arus kas.

Aktivitas operasi menimbulkan pendapatan dan beban dari operasi utama

suatu perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

24

yang dilaporkan dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan

dampaknya terhadap kas. Arus masuk kas terbesar dari operasi berasal dari

pengumpulan kas dari langganan. Arus masuk kas yang kurang penting adalah

penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen atas investasi saham. Arus keluar

kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan karyawan, serta

pembayaran bunga dan pajak.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :

a) Penerimaan kas dari penjualan barang dan pemberian jasa.

b) Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain.

c) Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.

d) Pembayaran kas kepada dan untuk kepentingan karyawan.

e) Penerimaan dan pembayaran kas oleh entitas asuransi sehubungan

dengan premi, klaim, anuitas, dan manfaat asuransi lainnya.

f) Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan

kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari

aktivitas pendanaan dan investasi.

g) Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang dimiliki untuk

tujuan diperdagangkan atau diperjanjikan (dealing).

Arus kas kegiatan operasi merupakan salah satu aktifitas yang terdapat

dalam laporan arus kas, umumnya berasal daritransaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Dalam PSAK No. 2 (2009)

dijelaskan bahwa arus kas dari kegiatan operasi merupakan arus kas yang berasal

dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

25

producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi

dan aktivitas pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi, terutama diperoleh dari

aktivitas penghasil utama pendapatan entitas. Oleh karena itu, arus kas tersebut

pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi

penetapan laba atau rugi bersih.

Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik, dapat menimbulkan

keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi. Arus kas yang

terkait dengan transaksi semacam itu merupakan arus kas dari aktivitas investasi.

Akan tetapi, pembayaran kas untuk pabrikasi atau memperoleh aset yang dimiliki

untuk disewakan kepada pihak lain dan selanjutnya dimiliki untuk dijual adalah

arus kas dari aktivitas operasi. Kas yang diterima dari sewa dan penjualan atas

aset setelah periode sewa, diakui sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Jumlah

arus kas yang berasal dari aktivitas operasi (cash flow from operations atau CFO)

merupakan indikator yang menentukan apakah kegiatan operasional perusahaan

dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman jangka pendek,

memelihara kemampuan operasi entitas, membayar dividen, dan melakukan

investasi baru tanpa mengandalkan sumber pandanaan dari luar. Informasi

mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna

dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

2.7 Return Saham

Return saham merupakan pendapatan yang berhak diperoleh investor karena

menginvestasikan dananya. Return saham merupakan tingkat keuntungan dan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

26

pendapatan yang diperoleh dari investasi surat berharga saham. Return

memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun

keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investor pada tingkat

pengembalian yang diinginkan. Seorang investor yang rasional akan sangat

memperhatikan hasil pengembalian saham karena return saham merupakan salah

satu indikator untuk mengetahui keberhasilan suatu investasi. Investor

menerapkan analisis teknikal akan bergantung pada informasi masa lalu (historis)

tentang data harga dan volume perdagangan saham, untuk memperkirakan harga

saham di masa datang. Tandelilin (2010) berpendapat bahwa return merupakan

salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan

imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang

dilakukannya. Seorang investor membeli saham pada suatu perusahaan dengan

harapan memperoleh keuntungan di kemudian harinya, sesuai dengan jumlah

yang diharapkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup dibandingkan

pada saat-saat sebelumnya.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2007) return

merupakan pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal

investasi. Jadi return merupakan pendapatan atau hasil yang diperoleh dari

investasi yang dilakukan. Pendapatan investasi dalam saham meliputi keuntungan

jual beli saham. Jika harga beli lebih rendah dari harga jual maka investor akan

mendapatkan capital gain dan sebaliknya jika harga beli lebih tinggi dari harga

jual maka investor akan mendapatkan capital loss. Return dapat berupa return

realisasi atau return ekspektasi. Return realisasi (actual return) merupakan return

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

27

yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi banyak

digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar

penentuan return yang diharapkan (expected return) untuk mengukur resiko di

masa yang akan datang. Return saham adalah keutungan yang diperoleh oleh

perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang

dilakukannya (Fahmi, 2009:151). Dalam penelitian ini diukur dengan actual

return yakni selisih antara harga saham periode sekarang dengan harga saham

periode sebelumnya dibagi harga saham pada periode sebelumnya.

2.8 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Solechan (2007) meneliti pengaruh earning, manajemen laba, IOS, beta, size

dan rasio hutang terhadap return saham pada perusahaan yang go public di BEI.

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis earning, manajemen laba, IOS, beta, size

dan rasio hutang terhadap return saham pada perusahaan manufaktur di BEI.

Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Teknik

analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda,. Adapun hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif

terhadap return saham, rasio hutang berpengaruh negatif terhadap return saham

dan variable bebas lainnya (Diskresioner Akrual, IOS, Beta Saham dan Size) tidak

berpengaruh terhadap return saham.

Iriati (2008) meneliti mengenai pengaruh kandungan informasi arus kas,

komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga dan return saham. Tujuan

penelitian untuk mendapatkan dan memahami bukti empirik apakah informasi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

28

laporan arus kas total, laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus

kas pendanaan memiliki hubungan dengan harga saham dan return saham di

Bursa Efek Jakarta. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive

sampling. Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan laba akuntansi, arus kas total dan komponen arus kas

berpengaruh signifikan dengan harga saham dan total arus kas, komponen arus

kas dan laba akuntansi tidak berpengaruh signifikan dengan return saham kecuali

arus kas operasi berpengaruh signifikan dengan return saham.

Nurkhin (2009) melakukan penelitian di perusahaan yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia dan menggunakan variabel dependen pengungkapan tanggung

jawab sosial, variabel independen corporate governance, profitabilitas dan

variabel kontrol ukuran perusahaan. Teknis analisis data yang digunakan adalah

regresi linier berganda dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah kepemilikan

institusional tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan dan profitabilitas dengan proksi ROE terbukti

secara signifikan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab

sosial perusahaan.

Khusnuriyati (2010) melakukan penelitian mengenai pengaruh laba,

komponen arus kas dan nilai buku terhadap return saham perusahaan yang

terdaftar di Jakarta Islamic Index. Penelitian ini menguji dan menganalisis

pengaruh laba bersih, komponen arus kas dan nilai buku terhadap return saham.

Perhitungan laba dapat dilihat dari laporan laba rugi dan perhitungan arus kas

dapat dilihat dari laporan arus kas. Sedangkan perhitungan nilai buku dapat dilihat

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

29

dari laporan neraca. Variabel independen penelitian ini adalah perubahan laba

bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan arus

kas pendanaan dan perubahan nilai buku. Variabel dependen penelitian ini adalah

return saham. Teknik analisis data menggunakan model regresi berganda, adapun

hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan

terhadap return saham adalah perubahan arus kas operasi.

Aini (2010) meneliti mengenai pengaruh laba dan komponen arus kas terhadap

return saham. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris

pengaruh informasi laporan keuangan yang dipublikasikan. Sampel penelitian ini

ditentukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang

digunakan analisis regresi berganda. Menghasilkan temuan bahwa laba akuntansi

(ROA) mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Arus kas

dari aktivitas operasi tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham

dan arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan

mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Anom (2010) meneliti pengaruh arus kas terhadap return saham (Studi pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI). Tujuan penelitian ini untuk

menguji pengaruh arus kas terhadap return saham. Sampel penelitian ini

ditentukan dengan metode purposive sampling. Teknik analisis data yang

digunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menemukan bahwa arus

kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap

return saham.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

30

Yocelyn dan Yulius (2011) melakukan penelitian mengenai analisis

pengaruh perubahan arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham

perusahaan berkapitalisasi besar penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah informasi perubahan arus kas dan laba akuntansi digunakan oleh investor

untuk mengambil keputusan investasi yang tercermin dari return saham yang akan

diperoleh. Penelitian ini juga melibatkan variabel bebas arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan dan laba akuntansi. Sedangkan, return dihitung

dengan menggunakan geometric mean. Analisis data menggunakan analisis

regresi berganda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengungkapan laba

akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return saham. Hal ini menendakan

bahwa investor mempertimbangkan informasi laba akuntansi yang diungkapkan

dalam laporan tahunannya untuk membuat keputusan. Sedangkan variabel bebas

yang lainnya tidak terbukti secara signifikan berhubungan dengan return saham.

Rusmana, dkk (2011) melakukan penelitian mengenai pengaruh manajemen

laba dan ukuran kantor akuntan publik terhadap retun saham perusahaan industri

manufaktur di bursa efek indonesia, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

pengaruh manajemen laba dan ukuran kantor akuntan publik terhadap return

saham perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis

yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linier berganda, adapun hasil

penelitiannya secara bersamaan variabel manajemen laba dan ukuran kantor

akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan secara

parsial hanya ukuran kantor akuntan publik yang berpengaruh signifikan terhadap

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

31

return saham sedangkan manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

Ferdiansyah dan Dian (2012) meneliti pengaruh manajemen laba terhadap

return saham dengan kecerdasan investor sebagai variabel moderating (Studi pada

perusahaan manufaktur sektor aneka barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun

2008-2011). Tujuan dari penelitian ini adalah menguji pengaruh manajemen laba

terhadap return saham dengan kecerdasan investor sebagai variabel moderating.

Teknik pengambilan sampel melalui metode purposive sampling. Teknik analisis

data yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dan uji regresi residual. Dan

menghasilkan manajemen laba berpengaruh positif dan signifikan terhadap return

saham dan manajemen laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return

saham ketika mempertimbangkan kecerdasan investor sebagai variabel

moderating.

Galuh (2013) melakukan penelitan di perusahaan peraih penghargaan ISRA

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012 dan menggunakan variabel dependen

return saham, variabel independen CSR (enviroment), CSR (social) serta variabel

kontrol price to book value dan debt to equity ratio. Teknis analisis data yang

digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah

CSR berpengaruh positif terhadap return saham.

Winarno (2013) melakukan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas,

struktur modal, dan operating cash flow terhadap return saham perusahaan

property dan real estate di Bursa Efek Indonesia penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh operating cash flow terhadap return saham. Dan hasil ini

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

32

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap return

saham, struktur modal tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap return

saham, dan operating cash flow tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

return saham.

Septriani dan Alfian (2013) melakukan penelitian pengaruh Corporate

Social Responsibility dan kinerja perusahaan terhadap return saham perusahaan

yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Corporate Social Responsibility dan kinerja perusahaan terhadap return saham.

Variabel kinerja perusahaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Total

Asset Turnover (TATO), Earnings Per Share (EPS) dan Debt Equity Ratio

(DER). Penelitian ini menggunakan sampel yang berasal dari perusahaan-

perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index (JII) sektor tambang di

Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive

sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda,

adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan Corporate Social

Responsibility dan kinerja perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap

return saham syariah.

Pratama (2014) melakukan penelitian mengenai pengaruh manajemen laba

dan komponen arus kas terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa

Efek Indonesia penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah laba akuntansi

dan komponen arus kas digunakan oleh investor untuk mengambil keputusan

investasinya yang tercermin dari return saham yang akan diperoleh. Penelitian ini

menggunakan teknik analisis regresi berganda, adapun hasil penelitian ini

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.pdfPerspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan untuk memahami isu manajemen laba. Adanya pemisahan kepemilikan oleh pemegang saham dengan pengendalian

33

menunjukkan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap return

saham. Sedangkan, arus kas operasi, arus kas pendanaan, dan arus kas investasi

belum terbukti secara signifikan terhadap return saham.