bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori medis 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/ajeng prihandini...

70
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1. Kehamilan a. Definisi Kehamilan Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masing – masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari setara dengan 40 minggu dan 10 bulan, atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Pada kenyataannya, kehamilan tidak berlangsung selama itu perubahan berlangsung ketika terjadi ovulasi kurang lebih 14 hari setelah haid terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari). Hal ini membuat kehamilan berlangsung selama kurang lebih 266 hari atau 38 minggu. Dengan penambahan 14 hari, maka lama kehamilan menjadi 280 hari, bila dihitung dari hari pertama haid terakhir. Namun dalam praktiknya trimester pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga minggu ke 12 (12 minggu), dan trimester kedua pada minggu ke 13 hingga 11 Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Upload: dinhtram

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI MEDIS

1. Kehamilan

a. Definisi Kehamilan

Masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yang masing –

masing terdiri dari 13 minggu atau tiga bulan menurut hitungan

kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang

mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih

280 hari setara dengan 40 minggu dan 10 bulan, atau 9 bulan sejak

hari pertama haid terakhir (HPHT). Pada kenyataannya, kehamilan

tidak berlangsung selama itu perubahan berlangsung ketika terjadi

ovulasi kurang lebih 14 hari setelah haid terakhir (dengan perkiraan

siklus 28 hari).

Hal ini membuat kehamilan berlangsung selama kurang lebih

266 hari atau 38 minggu. Dengan penambahan 14 hari, maka lama

kehamilan menjadi 280 hari, bila dihitung dari hari pertama haid

terakhir. Namun dalam praktiknya trimester pertama secara umum

dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga minggu

ke 12 (12 minggu), dan trimester kedua pada minggu ke 13 hingga

11

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

minggu ke 27 (15 minggu), dan trimester ketiga pada minggu ke 28

hingga minggu ke 40 (13 minggu) (Varney, 2007; h. 492).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam

3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3

bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan

ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin AB, 2006; h.89)

Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa

masa kehamilan adalah masa berkembangnya hasil pembuahan

didalam rahim sampai lahirnya janin dan lama kehamilan 280 hari

dengan penambahan 14 hari bila dihitung dari hari pertama haid

terakhir setara dengan 40 minggu atau 10 bulan.

b. Fisiologi Kehamilan

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang mempengaruhi

oleh sistem hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang

berlangsung 20 sampai 35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat

mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi (Manuaba, IAC,

2010; h.75).

Wanita setiap bulan melepaskan satu sampai dua sel telur

(ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai

(fimbriae) dan masuk ke dalam vagina dan berjuta – juta sel mani

(sperma) bergerak memasuki rongga rahim kemudian masuk ke

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di

bagian yang menggembung dari tuba falopii.

Di sekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang

mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat – zat yang melindungi ovum.

Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah sel

mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut

pembuahan.

Ovum yang dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak

menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk

bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi. Dari

pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu sekitar 6-7 hari. Untuk

menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi janin dipersiapkan

plasenta (Manuaba IBG, dkk, 2010; h. 33-5).

c. Diagnosa Kehamilan

Untuk dapat menegakan diagnosa kehamilan ditetapkan dengan

melakukan penilaian terhadap bebrapa tanda dan gejala hamil.

Perubahan fisiologi yang terjadi pada wanita hamil menyebabkan

timbulnya perubahan – perubahan yang menjadi tanda – tanda

kehamilan. Tanda – tanda kehamilan tersebut antara lain : tanda tidak

pasti (presumptive sign), tanda kemungkinan (probability sign) dan

tanda pasti (positive sign)

1) Tanda tidak pasti (presumptive sign)

a) Amenorea (berhentinya menstruasi)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan

folikel de Graaf dan ovulasi sehingga mentruasi tidak terjadi.

Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan memastikan

hari pertama haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk

memperkirakan usia kehamilan dan tafsiran persalinan

persalinan. Tetapi amenore juga dapat disebabkan oleh

penyakit kronik tertentu, tumor, pituitari, perubahan dan faktor

lingkungan, malnutrisi dan biasanya gangguan emosional

seperti ketakutan akan kehamilan.

b) Mual (nausea) dan muntah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam

lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual, muntah

yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning

sicknes. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis, tetapi

bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan

kesehatan yang disebut hiperemesis gravidarum.

c) Ngidam (menginginkan makanan tertentu)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu ,

keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering

terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan dan akan hilang

dengan makin tuanya kehamilan.

d) Syncope (pingsan)

Terjadinya gangguan sirkuklasi ke daerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi

terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan

hilang setelah 16 minggu.

e) Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan

kecepatan basal metabolisme pada kehamilan, yang akan

meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas

metabolisme hasil konsepsi.

f) Payudara tegang

Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada

payudara, sedangkan progesteron menstimulasi

perkembangan system alveolar payudara. Bersama

somatomamotropin, hormon – hormon ini menimbulkan

pembesaran payudara, menimbulkan perasaan tegang dan

nyeri selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran putting

susu, serta pengeluaran kolostrum.

g) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat

terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang tersering,

terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap

kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini

akan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari

rongga panggul. Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali

kandung kemih.

h) Pigmentasi kulit

Pigmentasi kulit terjadi pada usia kehamilan 12 minggu ke

atas. Pigmentasi kulit disebabkan karena pengaruh hormon

kortikisteroid plasenta, yang sering ditemukan pada pipi

disebut cloasma gravidarum, pada dinding perut : striae livide,

striae nigra, dan linea alba, pada sekitar payudara :

hiperpigmentasi areola mamae. Puting susu makin menonjol,

kelenjar montgomery makin menonjol areola payudara

2) Tanda kemungkinan (probability sign)

a) Pembesaran perut

Pembesaran perut terjadi pada usia kehamilan setelah minggu

ke- 16 karena pada saat ini uterus telah keluar dari rongga

pelvis dan menjadi organ rongga perut (Siswosudarmo R dan

Emilia O, 2008; h. 54).

b) Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel – sel otot uterus, akibat

meningkatnya actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini

tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada

kehamilan delapan minggu , tapi baru dapat diamati dan

pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini

akan terus meningkat frekuensinya, lamanya dan kekuatannya

sampai mendekati persalinan.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

c) Ballotement

Adalah tanda ada benda yang terapung atau melayang dalam

cairan, tanda balotement muncul pada minggu ke- 16 sampai

minggu ke-20 (Siswosudarmo R dan Emilia O, 2008; h. 54).

d) Tanda Hegar

Tanda hegar berupa pelunakan pada daerah isthmus uteri,

sehingga daerah tersebut pada pemeriksaan bimanual

mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan.

Tanda hegar mulai teerlihat pada minggu ke-6 dan menjadi

nyata pada mingguke 7-8 (Siswosudarmo R dan Emilia O,

2008; h. 53).

e) Tanda Chadwicks

Adalah peningkatan pembuluh darah pada vulva dan vagina

karena peningkatan estrogen sehingga tampak makin merah

dan kebiru – biruan

f) Tanda Piscaseck

Adalah pertumbuhan uterus yang cepat di daerah implantasi

plasenta, sehingga bentuk uterus tidak sama.

3) Tanda pasti (positive sign)

a) Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh

pemeriksa. Gerakan janin baru dapata dirasakan pada usia

kehamilan sekitar 20 minggu.

b) Denyut jantung janin

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop

Leanec pada minggu 17 – 18. Dengan stetoskop ultrasonik

(Doppler), DJJ dapat didengar lebih awal sekitar minggu ke

12.

c) Bagian – bagian janin

Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan

bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat

diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester

terakhir). Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi

menggunakan USG.

d) Kerangka janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun

USG.

d. Pemeriksaan Penunjang

Menurut Siswosudarmo R dan Emilia O, (2008; h. 55-6) untuk

mengetahui wanita hamil atau tidak dapat dilakukan dengan

pemeriksaan:

1) Rontgenografi

Adalah gambar tulang – tulang janin tampak setelah minggu ke-12

sampai 14. Pemeriksaan ini hanya bisa digunakan bila terdapat

keraguan dalam diagnosis kehamilan.

2) Ultrasonografi ( USG )

Adalah alat yang digunakan untuk mendiagnosis kehamilan untuk

mengetahui apakah ada kelainan atau tidak.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

3) Fetal Electro Cardio Grafi (ECG )

Adalah alat yang digunakan untuk merekam janin pada usia

kehamilan 12 minggu.

4) Tes Laboratorium

Pada tes laboratorium dilakukan tes inhibisi koagulasi. Tes ini

bertujuan untuk mendeteksi adanya HCG dalam urin.

e. Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester III

1) Sistem reproduksi

a. Uterus

Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau

beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia,

sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.

Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertrofi menjadi lebih

besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena

pertumbuhan janin.

- Pada usia kehamilan 32 minggu tinggi fundus uteri adalah

setengah jarak prosesus xifoideus dan pusat.

- Pada usia kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri sekitar

satu jari di bawah prosesus xifoideus dan kepala bayi

belum masuk pintu atas panggul.

- Pada usia kehamilan 40 minggu fundus uteri turun setinggi

tiga jari di bawah prosesus xifoideus, oleh karena saat ini

kepala janin telah masuk pintu atas panggul (Manuaba

IAC, 2010; h.85 - 87)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

b. Vagina

Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah

karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin berwarna

merah kebiru – biruan (tanda chadwicks) (Manuaba IAC,

2010; h. 92)

c. Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung

korpus luteum gravidarum yang akan meneruskan fungsinya

sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia

kehamilan 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari

kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormone korionik

gonadotropin yang mirip dengan hormone luteotropik hipofisis

anterior (Manuaba IAC, 2010; h.92).

d. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.

Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari

pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen,

progesteron, dan somatomamotrofin (Manuaba IAC, 2010;

h.92)

2) Kenaikan Berat Badan

Pada trimester dua berat badan naik 0,4-0,5 kg perminggu selama

sisa kehamilan.

3) Sistem Endokrin

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan

pada akhir kehamilan. Kadarnya kira – kira 100 kali sebelum

hamil. Produksi progesteron bahkan lebih banyak disbanding

estrogen. Pada akhir kehamilan produksinya kira – kira 250

mg/hari. Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan

juga diuresis (Siswosudarmo, 2008; h.42)

4) Sistem Respirasi

Karena adnya penurunan tekanan CO2 ibu hamil sering mengeluh

sesak nafas sehingga meningkatkan usaha nafas.

5) Sistem Traktus Urinarus

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai

berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada

trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari

panggul kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm

karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul

pada masa hamil ditunjukan oleh hyperemia kandung kemih dan

uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung

kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih

dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih

sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran

uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin

berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urin.

6) Sistem Musculoskeletal

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang

terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dan

meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif/jaringan yang

berhubungan disekitarnya.

7) Sistem Integument

Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta

terhambatnya pembentukan FSH dan LH.

8) Sistem Pencernaan

Pada trimester dua biasanya tejadi konstipasi karena hormone

progesterone meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi

karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga

perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya

saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral. Wasir

(hemoroid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat

konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus

termasuk vena hemoroid. Panas perut (heart burn) terjadi karena

terjadiya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian

bawah. (Kusmiyati Y, dkk, 2009; Asrinah, dkk, 2010).

9) Sistem Kardiovaskuler

Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan tejadi

proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi

sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.

Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi

jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umunya terjadi

selama hamil.

Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut

hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel – sel

darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma,

sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut

berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan

hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai

penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat

bagi wanita. Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban

jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil

(Wiknjosastro,2007, h.448).

2) Anemia

a. Definisi Anemia

1) Seseorang, baik pria maupun wanita dinyatakan menderita

anemia apabila kadar hemoglobin kurang dari 12 g/100 ml.

Anemia lebih sering dijumpai dalam kehamilan (Wiknjosastro,

2007; h.448).

2) Anemia dalam kehamilan ialah kondisi ibu dengan kadar

hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar

<10,5 gr% pada trimester 2 (Saiffudin AB, 2009; h.281).

3) Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah

(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen

keseluruh jaringan (Tarwoto dan Wasnidar, 2007; h. 30).

4) Anemia dalam hal ini berkaitan dengan kondisi dimana

menurunnya kadar hemoglobin dari 11 g/dl pada trimester

pertama dan trimester ketiga,dan kurang dari 10,5 g/dl pada

trimester kedua. (Cunningham F.G, 2006; h. 1463).

5) Menurut catatan dan perhitungan Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, di Indonesia sekitar 67 % ibu hamil

mengalami anemia dalam berbagai jenjang. Berdasarkan

ketetapan WHO, anemia ibu hamil adalah bila kadar Hb kurang

dari 11 gr% (Manuaba IBG, 2007; h.38).

6) Wanita hamil atau nifas dinyatakan menderita anemia bila kadar

hemoglobinnya dibawah 10 gr/dl. Penurunan kadar Hb pada

wanita yang hamil disebabkan karena ekspansi volume plasma

yang lebih besar daripada peningkatan volume sel darah merah

dan hemoglobin. Hal ini terutama terjadi pada trimester kedua.

(Arief Mansjoer, 2009, h.288)

7) Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb/atau jumlah

eritrosit lebih rendah dari jumlah yang normal. Dikatakan anemia

bila Hb < 12 gr/dl dan Ht < 37% pada wanita. (Arief Mansjoer,

2009, h.547)

Dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan

bahwa anemia adalah penurunan jumlah kadar hemoglobin

didalam darah dibawah kadar Hb normal yaitu 11 gr%.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Penurunan kadar Hb pada wanita yang hamil disebabkan karena

ekspansi volume plasma yang lebih besar daripada peningkatan

volume sel darah merah dan hemoglobin. Hal ini terutama terjadi

pada trimester kedua.

b. Klasifikasi anemia

Klasifikasi anemia menurut Manuaba IBG (2007; h.38)

1. Hbs 11 gr/dl : Normal

2. Hbs 9 – 10 gr/dl : Anemia ringan

3. Hbs 7 – 8 gr/dl : Anemia sedang

4. Hbs 5 – 7 gr/dl : Anemia berat

c. Pembagian anemia dalam kehamilan

1) Anemia Defisiensi Besi

Adalah anemia akibat kekurangan zat besi yang

disebabkan karena kurang masuknya unsure besi dengan

makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan,

atau karena terlalu banyaknya besi ke luar dari tubuh misalnya

pada perdarahan (Winkjosastro, 2007; h.451).

2) Anemia Megaloblastik

Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena

defisiensi asam folik, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12

(Winkjosastro, 2007; h.453)

3) Anemia Hipoplastik

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Anemia hipoplastik pada wanita hamil disebabkan karena

sumsum tulang kurang mampu membuat sel – sel darah baru

(Winkjosastro, 2007; h.456)

4) Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel

darah merah berlangsung lebih cepat dari pembuatannya

(Winkjosastro, 2007; h.457)

d. Etiologi

1) Perdarahan aktif

Kehilangan darah bisa terjadi karena perdarahan,

menstruasi berat, atau luka sehingga dapat menyebabkan anemia

(Proverawati, 2011, h. 14). Terjadinya perdarahan kronis

(gangguan mestruasi, penyakit yang menyebabkan perdarahan

pada wanita seperti mioma uteri, polip serviks, penyakit darah)

(Manuaba IAC, 2010; h.239).

Abortus adalah berakhirnya kehamian sebelum kehamilan

tersebut berusia 22 minggu, abortus mengakibatkan peradarahan

yang dapat menyebabkan anemia. Pada abortus yang

menyebabkan anemia sedang, untuk pengobatannya diberikan

sulfas ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu disertai dengan

anjuran mengkonsumsi makanan bergizi (susu, sayuran segar,

ikan, daging, telur). Untuk anemia berat berikan transfusi darah

(Saiffudin, AB, 2009; h. 150)

2) Ibu hamil yang menderita penyakit cacing

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Cacing merupakan parasi yang tersebar dimana – mana,

cacing juga dapat menggangu manusia penjamunya dalam

bentuk cacing dewasa, telurnya ataupun dalam bentuk larva.

Cacing usus mungkin akan bersaing dengan penjamunya dalam

mengambil makanan (zat gizi) dan hal ini akan menyebaba\kan

anemia karena perdarahan yang ditimbulkan (Wiknjosastro, 2007;

h.575).

3) Kurang gizi

Kebanyakan dari anemia yang diderita masyarakat adalah

karena kekurangan zat besi yang dapat diatasi melalui pemberian

zat besi secara teratur dan peningkatan gizi. Selain itu didaerah

pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau

kekurangan gizi (Manuaba, 2010, h. 238).

4) Penyerapan zat besi yang tidak optimal

Penyerapan zat besi yang tidak optimal bisa disebabkan

karena diare, pembedahan saluran pencernaan, sebagian zat besi

diabsorbsi di usus halus bagian pangkal (duodenum), penyerapan

zat besi juga dipengaruhi oleh hormone intriksik faktor yang

dihasilkan di lambung (Tarwoto,2010; h.13).

5) Terlalu sering melahirkan

Seorang wanita dengan yang mengalami kehamilan dan

persalinan dengan jarak yang berdekatan dapat menyebabkan ibu

hamil tersebut kekurangan Fe. Kehamilan dan persalinan yang

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

sering juga mengakibatkan cadangan Fe semakin berkurang dan

dapat menyebabkan anemia. (Manuaba IAC, 2010; h.238).

6) Hiperemesis gravidarum

Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum mengalami mual,

muntah yang berlebihan, nafsu makan buruk dan asupan nutrisi

berkurang dan dehidrasi, selain itu menyebabkan karbohidrat

habis dipakai untuk keperluan energi. (Varney, 2007; h.608).

7) Infeksi malaria dalam kehamilan

Pada infeksi malaria dalam kehamilan ini menyebabkan

pemecahan sel darah merah yang dapat menyebabkan anemia

sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin

didalam rahim (Manuaba IAC, 2010, h. 339).

8) Penyakit ginjal kronik

Selama kehamilan, sejumlah penyakit ginjal kronik dapat

menyebabkan anemia. Semua jenis insufisiensi ginjal kronik dapat

disertai oleh anemia dengan perdarahan bervariasi, biasanya

akibat defisiensi eritropoietin. Juga terdapat unsure anemia pada

penyakit kronik. Selama kehamilan pada sebagian wanita massa

sel darah merah bertambah tetapi lebih rendah dibandingkan

pada kehamilan normal. (Cunningham, 2006, h.1466).

e. Faktor Predisposisi

1) Lingkungan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Didaerah pedesaan banyak dijumpai ibu hamil dengan

malnutrisi atau kekurangan gizi, hal ini merupakan penyebab dari

anemia pada ibu hamil (Manuaba, 2010; h.238).

Selain itu perlu diperhitungkan juga faktor lingkungan yang

mempengaruhi cara pemilihan tempat dan penolong persalinan,

sehingga dapat menimbulkan resiko saat persalinan atau saat

hamil (Manuaba, 2010; h. 242).

2) Personal hygiene

Personal hygiene perlu di kaji untuk mengetahui apakah

ibu selalu menjaga kebersihan tubuh terutama organ genitalia,

kebersihan bahan makanan dan kebersihan lingkungan (Lynn,

2009; h.76)

3) Asupan nutrisi yang mengandung zat besi

Pada dasarnya wanita hamil dianjurkan makanan empat

sehat lima sempurna dan makan makanan yang banyak

mengandung zat besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan,

ayam, hati, telur) dan dari bahan makanan nabati (sayuran

berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe). Perlu juga makan

sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung

vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk

dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan

zat besi dalam usus dan mencegah terjadinya anemia pada

kehamilan (Sulistyoningsih, H, 2011; h.130). Zat besi juga

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

ditemukan dalam gandum, sereal, buah dan sayuran yang

meningkat selama kehamilan (Linda V, 2007; h. 411)

f. Patofisiologi

Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga

memicu peningkatan produksi eritropoiein. Akibatnya, volume plasma

bertambah dan sel darah darah merah (eritrosit) meningkat. Namun,

peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar

jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehinga terjadi

penurunan konsentrasi hemoglobin akibat hemodilusi. (Sarwono,

2008, h. 775).

Darah bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim

disebut hidremia atau hipervolemia. Akan tetapi bertambahnya sel –

sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya plasma,

sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut

berbanding sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan

hemoglobin 19%. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian

diri secara fisiologi dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita.

Pertama – tama pengenceran itu meringankan beban jantung yang

harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, karena sebagai akibat

hidremia cardiac output meningkat. Kerja jantung lebih ringan apabila

viskositas darah rendah. Resistensi perifer berkurang pula, sehingga

tekanan darah tidak naik. Kedua, pada perdarahan waktu persalinan

banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan dengan

apabila darah itu tetap kental (Wiknjosastro,2007, h.448).

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hb/atau

jumlah eritrosit lebih rendah dari jumlah yang normal. Dikatakan

anemia bila Hb < 12 gr/dl dan Ht < 37% pada wanita. (Arief Mansjoer,

2009, h.547)

Perubahan konsentrasi Hb sesuai dengan bertambahnya usia

kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi konsentrasi Hb

tampak menurun kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar

Hb rendah (<11,5 gr/dl). Konsentrasi paling rendah didapatkan pada

trimester kedua yaitu pada usia kehamilan sekitar 30 minggu. Pada

trimester ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb kecuali pada

perempuan yang memiliki kadar Hb tinggi (>14,6 gr/dl) pada

pemeriksaan pertama. (Sarwono, 2008, h.775).

g. Komplikasi anemia pada kehamilan

1) Pengaruh anemia terhadap kehamilan

a) Bahaya selama kehamilan

(1) Dapat mengakibatkan abortus/keguguran

(2) Persalinan premature

(3) Hambatan tumbuh kembang janin didalam rahim

(4) Mudah terjadi infeksi

(5) Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr/dl)

(6) Mola hidatidosa

(7) Hiperemesis gravidarum

(8) Ketuban pecah dini (KPD)

b) Bahaya saat persalinan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

(1) Gangguan kekuatan mengejan

(2) Kala I dapat berlangsung lama

(3) Kala II dapat berlangsung lama sehingga dapat

melelahkan dan sering memerlukan tindakan operasi

kebidanan.

(4) Dalam kala III bisa terjadi retensio plasenta dan

perdarahan post partum akibat atonia uteri.

(5) Dalam kala IV dapat terjadi perdarahn post partum

sekunder dan atonia uteri.

c) Bahaya pada masa nifas

(1) Terjadi subinvolusi uteri yang menimbulkan perdarahan

post partum.

(2) Dapat mengakibatkan infeksi puerperium.

(3) Berkurangnya pengeluaran ASI.

(4) Dapat terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah

persalinan.

(5) Anemia pada masa nifas.

(6) Dapat menimbulkan infeksi payudara.

d) Bahaya anemia terhadap janin

(1) Dapat terjadi abortus

(2) Kematian intrauterin.

(3) Persalinan prematuritas tinggi.

(4) Berat badan lahir rendah

(5) Kelahiran dengan anemia.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

(6) Dapat terjadi cacat bawaan pada janin.

(7) Bayi mudah terinfeksi sampai kematian perinatal.

(8) Intelegensia rendah.

(Manuaba IBG, 2007; h.38 - 39)

h. Tanda dan gejala

Untuk mengetahui adanya anemia pada ibu hamil kita dapat

mengenali beberapa tanda dan gejala anemia seperti keletihan,

kelemahan, pusing, sakit kepala, nafsu makan berkurang, pucat,

membran mukosa dan bantalan kuku pucat (Varney, 2007; h.127).

i. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat

digolongkan sebagai berikut :

1. Hb 11 gr/dl Normal

2. Hb 9 – 10 gr/dl Anemia ringan

3. Hb 7 – 8 gr/dl Anemia sedang

4. Hb < 7 gr/dl Anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama

kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan

pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia,

maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet selama

kehamilan (Manuaba, 2010, h.239).

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

j. Penatalaksanaan Medis

1) Pada anemia defisiensi besi pengobatan dapat dimulai dengan

preparat besi per os. Biasanya diberikan garam besi sebanyak

600 – 1000 mg sehari, seperti sulfas-ferrosus atau glikonas

ferrosus. Hb dapat dinaikan sampai 10 gr/100 ml tau lebih, asal

masih ada cukup waktu sampai janin lahir. Terapi parental baru

diperlukan apabila penderita tidak tahan akan obat besi per os,

ada gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan, atau

apabila kehamilannya sudah tua. Besi parental diberikan dalam

bentu ferri, secara intra muskulus dapat disuntikan dekstran besi

(Imferon) atau sorbitol besi (Jectofer) dan hasilnya lebih cepat

dicapai, hanya penderita merasa nyeri ditempat suntikan. Juga

secara intravena perlahan – lahan besi dapat diberikan seperti

ferrum oksidum sakkarratum (Ferrigen, Ferrivenin, Profferin, Vitis),

sodium diferrat, (Ferronascin) dan Dekstran besi (Imferon).

(Wiknjosastro, 2007, h. 452 – 453).

2) Mengatasi penyebeb anemia itu sendiri seperti penyakit,

perdarahan, cacingan,dll (Tarwoto, 2010, h.68).

3) Pemberian nutrisi/makanan yang banyak mengandung unsur zat

besi diantaranya yaitu daging hewan, telur , ikan, sayuran hijau

(Tarwoto, 2010, h.68).

4) Pemberian tablet besi selama kehamilan, pemberian suplemen

besi merupakan salah satu cara yang dianggap paling cocok bagi

ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai pada tahap yang

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

diinginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet di Indonesia

mengandung 60 mg Fe dan 0,25 asam folat. Selama masa

kehamilan minimal diberikan 90 tablet Fe sampai 42 minggu

setelah melahirkan, diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil

pertama. Setiap satu kemasan tablet Fe terdiri dari 30 tablet yang

terbungkus dalam kertas aluminium foil sehingga obat tidak cepat

rusak dan tidak berbau. Pemberian zat besi untuk dosis

pencegahan diberikan 1 X 1 tablet dan untuk dosis pengobatan

(bila Hb kurang dari 11 gr/dl) adalah 3 X 1 tablet. Pemberian tablet

besi sebaiknya dilakukan pada jeda makan dimana lambung tidak

banyak makanan. Pada keadaan ini zat besi akan mudah diserap

(Tarwoto dan Wasnidar, 2007, h.70).

5) Penanganan kehamilan dengan anemia yaitu dengan pemberian

preparat fe 60 mg/hari dapat menaikan kadar hb sebanyak 1

gr%/bulan (Saifudin AB, 2009; h.282).

6) Pemberian preparat besi sebanyak 30 gram/hari dapat

meningkatkan kadar hemoglobin sebesar 0,3 gr%/minggu atau

dalam 10 hari (Sulistyoningsih H, 2011; h.130).

7) Pendidikan kesehatan yang meliputi pengetahuan tentang

anemia, pemilihan makanan tinggi zat besi, dan asupan zat besi.

(Tarwoto dan Wasnidar, 2007, h.70)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

B. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan

1. Tinjauan Manajemen 7 langkah varney

a. Langkah I Pengumpulan data dasar

Langkah pertama adalah mengumpulkan data dasar yang

menyeluruh untuk mengvaluasi ibu dan bayi baru lahir. (Varney,

2007, h.27)

b. Langkah II Interpretasi data dasar

Langkah kedua bermula dari data dasar : menginterpretasi

data untuk kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosisi

serta kebutuhan keperawatan kesehatan yang di identifikasi

khusus (Varney, 2007; h.27).

c. Langkah III Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah

atau diagnosis masalah lain berdasarkan beberapa masalah dan

diagnosis saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi,

pencegahan jika memungkinkan, menunggu dengan waspada

penuh, dan persiapan tehadap semua keadaan yang mungkin

muncul. Langkah ini langkah yang sangat penting dalam member

perawatan kesehatan yang aman. Pada kasus ini ibu hamil

dengan anemia maka harus mengantisipasi dan bersiap terhadap

kemungkinan terjadinya anemia yang lebih berat, dan kemudian

mengambil langkah antsipasi melakukan tindakan kewaspadaan

dan kemudian mempersiapkan beberapa alternative tindakan

terhadap kemungkinan terjadi perdarahan postpartum mendadak

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

sebagai akibat dari atonia uteri dan kemungkinan terhadap

kematian janin yang dikandungnya. (Varney, 2007; h.27)

d. Langkah IV Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang

memerlukan penanganan segera

Langkah keempat mencerminkan sifat kesinambungan

prosespenatalaksanaan, yang tidak hanya dilakukan selama

perawatan primeratau kunjungan prenatal periodik, tatpi juga saat

bidan melakukan perawatan berkelanjutan bagi wanita tersebut.

Data baru yang diperoleh terus dikaji dan kemudian dievaluasi.

Beberapa data mengindikasikan situasi kedaruratan yang

mengharuskan bidan mengambil tindakan secara cepat untuk

mempertahankan nyawa ibu dan bayinya. (Varney, 2007; h.27)

e. Langkah V Merencanakan asuhan yang komprehensif atau

menyeluruh

Langkah kelima, mengembangkan sebuah rencana

keperawatan yang meyeluruh, ditentukan dengan mengacu pada

hasil langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan

pengembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik

pada saat ini maupun yang dapat diantisipasi serta perawatan

kesehatan yang dibutuhkan. (Varney, 2007; h.27)

f. Langkah VI Melaksanakan perencanaan

Langkah keenam adalah melaksanakan rencana

perawatan secara menyeluruh. Langkah ini dapat dilakukan

secara keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

atau orang tua, bidan atau anggota tim kesehatan lain. Apabila

tidak dapat melakukannya sendiri, bidan bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa implementasi benar – benar dilakukan.

Implementasi yang efisien akan meminimalkan waktu dan biaya

serta meningkatkan kualitas perawatan kesehatan. Suatu

komponen implementasi yang sangat penting adalah

pendokumentasian secara berkala, akurat dan menyeluruh

(Varney, 2007; h.28).

g. Langkah VII Evaluasi

Langkah terakhir evaluasi merupakan tindakan untuk

memeriksa apakah rencana perawatan yang dilakukan benar –

benar telah mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan ibu

seperti yang diidentifikasikan pada langkah kedua tentang

masalah, diagnosis maupun kebutuhan perawatan kesehatan.

(Varney, 2007; h.28)

2. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Anemia

Manajemen asuahan kebidanan diterapkan dalam 7 langkah

varney yang terdiri pengkajian data, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi tindakan segera, intervensi, implementasi dan

evaluasi.

I. Pengkajian (Pengkumpulan Data)

Langkah pertama adalah mengumpulkan data dasar yang

menyeluruh untuk mengvaluasi ibu dan (Varney, 2007, h.27)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

A. Data Subjektif

1. Identitas Klien

a. Nama

Identitas dimulai dengan nama pasien yang harus jelas

dan lengkap, baik itu nama depan, nama keluarga dan

nama panggilan akrab (Latief, 2009; h.5).

b) Umur

Semakin muda atau semakin tua umur seorang ibu

yang sedang hamil dapat mempengaruhi terhadap

kebutuhan gizi yang diperlukan (Proverowati dan

asfuah, 2009; h.47)

c) Agama

Agama juga memantapkan identitas, disamping itu

perilaku seseorang tentang kesehatan berhubungan

dengan agama (Latief, 2009; h.6)

d) Pendidikan

Pendidikan berpengaruh dalam tindakan kebidanan,

pemberian konseling yang didasarkan pada tingkat

pendidikan pasien tersebut (Manuaba, 2010, h. 120)

e) Suku Bangsa

Berpengaruh pada adat istiadat dan kebiasaan sehari

– hari. Ras memainkan peranan misalnya pada orang

berkulit hitam kadar hemoglobinnya lebih rendah dari

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

pada orang berkulit putih tanpa memperhatikan tingkat

social ekonomi. (Varney, 2007, h.127)

f) Pekerjaan

Pada wanita yang bekerja hendaknya disesuaikan

dengan kemampuan, dan mengurangi aktifitas jika usia

kehamilan sudah semakin tua (Manuaba, 2010, h.117).

g) Alamat

Alamat diperlukan karena untuk mempermudah saat

dilakukan kunjungan rumah. Selain itu wanita yang

tinggal di dataran tinggi (karena konsentrasi oksigen

yang lebih rendah dalam atmosfer) menunjukan kadar

hemoglobin dan hematokrit yang lebih tinggi karena

tubuh mereka beradaptasi untuk mempertahankan

oksigenasi yang adekuat. (Varney, 2007, h.127)

4) Keluhan utama

Ibu hamil yang memiliki keluhan utama yaitu

merasa letih, mengantuk, kelelahan, pusing, kadang

pingsan, nafsu makan berkurang, perubahan kebiasaan

tidur. (Varney, 2007, h.127).

5) Riwayat Kesehatan

Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan

adanya riwayat penyakit akut, kronis yang dapat

mempengaruhi kehamilan.

a. Riwayat kesehatan dahulu

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

1) Penyakit Jantung

Kehamilan yang disertai penyakit jantung selalu

mempengaruhi kehamilannya yang memberatkan

penyakit jantung. Penyakit jantung pada kehamilan

dapat menyebabkan terjadinya anemia karena

dengan peningkatan volume sel darah merah

sehingga mengakibatkan terjadinya anemia

(Wiknjosastro H, 2007; h. 430).

2) Terlalu sering melahirkan

Seorang wanita dengan yang mengalami

kehamilan dan persalinan dengan jarak yang

berdekatan dapat menyebabkan ibu hamil tersebut

kekurangan Fe. Kehamilan dan persalinan yang

sering juga mengakibatkan cadangan Fe semakin

berkurang dan dapat menyebabkan anemia

(Manuaba, 2010, h.238)

3) Infeksi Kolera pada kehamilan

Muntah dan diare yang berlebihan apalagi tidak

terkendali dapat membahayakan hidup ibu dan

janin karena kekurangan cairan tubuh yang

fungsional. Dengan demikian muntah dan diare

yang terjadi pada kehamilan memerlukan

perawatan dan pengobatan yang intensif melalui

pemberian cairan pengganti, selain itu muntah dan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

diare dapat menghambat asupan zat besi bagi ibu

hamil sehingga dapat mengakibatkan anemia

(Manuaba, 2010, h.339)

4) Penyakit ginjal kronik

Semua jenis insufisiensi ginjal kronik dapat disertai

oleh anemia dengan perdarahan bervariasi,

biasanya akibat defisiensi eritropoietin. Juga

terdapat unsure anemia pada penyakit kronik.

Selema kehamilan pada sebagian wanita massa

sel darah merah bertambah tetapi lebih rendah

dibandingkan pada kehamilan normal

(Cunningham, 2006, h.1466).

5) Infeksi Malaria pada kehamilan

Malaria merupakan infeksi yang masih terdapat di

daerah pedesaan dan merupakan penyakit rakyat.

Seperti diketahui serangan malaria terjadi secara

teratur dengan jadwal waktu tertentu. Bentuk

serangannya berupa demam tinggi yang dapat

disertai menggigil. Disamping itu penghancuran sel

darah merah menyebabkan anemia sehingga

menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim. (Manuaba, 2010, h.339)

b. Riwayat kesehatan sekarang

1) Perdarahan aktif

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Kehilangan darah bisa terjadi karena perdarahan,

menstruasi berat, atau luka sehingga dapat

menyebabkan anemia (Proverawati, 2011, h. 14).

Terjadinya perdarahan kronis (gangguan

mestruasi, penyakit yang menyebabkan

perdarahan pada wanita seperti mioma uteri, polip

serviks, penyakit darah) (Manuaba IAC, 2010;

h.239)

2) Kurang gizi

Kebanyakan dari anemia yang diderita masyarakat

adalah karena kekurangan zat besi yang dapat

diatasi melalui pemberian zat besi secara teratur

dan peningkatan gizi. Selain itu didaerah pedesaan

banyak dijumpai ibu hamil dengan malnutrisi atau

kekurangan gizi (Manuaba, 2010, h. 238).

3) Hiperemesis Gravidarum

Ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum

mengalami mual, muntah berlebihan, nafsu makan

buruk dan asupan nutrisi berkurang dan dehidrasi,

selain itu menyebabkan karbohidrat habis dipakai

untuk keperluan energi. (Varney, 2007; h.608).

4) Penyakit ginjal kronik

Semua jenis insufisiensi ginjal kronik dapat disertai

oleh anemia dengan perdarahan bervariasi,

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

biasanya akibat defisiensi eritropoietin. Juga

terdapat unsure anemia pada penyakit kronik.

Selema kehamilan pada sebagian wanita massa

sel darah merah bertambah tetapi lebih rendah

dibandingkan pada kehamilan normal

(Cunningham, 2006, h.1466).

5) Ibu hamil yang menderita penyakit cacing

Cacing merupakan parasi yang tersebar dimana –

mana, cacing juga dapat menggangu manusia

penjamunya dalam bentuk cacing dewasa, telurnya

ataupun dalam bentuk larva. Cacing usus mungkin

akan bersaing dengan penjamunya dalam

mengambil makanan (zat gizi) dan hal ini akan

menyebabkan anemia karena perdarahan yang

ditimbulkan (Wiknjosastro, 2007; h.575).

6) Infeksi Malaria pada kehamilan

Malaria merupakan infeksi yang masih terdapat di

daerah pedesaan dan merupakan penyakit rakyat.

Seperti diketahui serangan malaria terjadi secara

teratur dengan jadwal waktu tertentu. Bentuk

serangannya berupa demam tinggi yang dapat

disertai menggigil. Disamping itu penghancuran sel

darah merah menyebabkan anemia sehingga

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin

dalam rahim. (Manuaba, 2010, h.339).

c. Riwayat kesehatan keluarga

Anemia dalam kehamilan tidak dapat dipengaruhi oleh

faktor keturunan karena merupakan proses

penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan.

(Wiknjosastro, 2007, h.448)

4. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Menstruasi

Riwayat atau pengkajian jadwal menstruasi ini

dibutuhkan karena normalnya wanita mengalami

menstruasi yang dapat menambah kehilangan darah

setiap bulannya, ditambah dengan kebutuhan terkait

kehamilan yang meningkatkan kebutuhan zat besi

harian diantara wanita usia reproduktif 2-3 mg/hari.

Penyebab yang mendasari anemia yang didefinisikan

sebagai suatu penurunan massa sel darah merah atau

total hemoglobin secara lebih tepat, kadar hemoglobin

normal pada wanita yang sudah menstruasi 12,0 gr/dl

dan untuk wanita hamil 11,0 gr/dl. Namun tidak ada

efek merugikan bila kadarnya <10,0 gr/dl (Varney,

2007; h.126 -127).

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki

– laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

sebanyak 50 sampai 80 cc setiap bulan dan

kehilangan zat besi sebesar 30 sampai 40 mg

(Manuaba, 2010; h.238).

b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas lalu

Semakin sering seorang wanita mengalami

kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak

kehilangan zat besi dan menjadi anemis. Jika

cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan

menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya

menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya

(Manuaba, 2010; h.238).

Abortus adalah berakhirnya kehamian sebelum

kehamilan tersebut berusia 22 minggu, abortus

mengakibatkan peradarahan yang dapat menyebabkan

anemia. Pada abortus yang menyebabkan anemia

sedang, untuk pengobatannya diberikan sulfas ferosus

600 mg/hari selama 2 minggu disertai dengan anjuran

mengkonsumsi makanan bergizi (susu, sayuran segar,

ikan, daging, telur). Untuk anemia berat berikan

transfusi darah (Saiffudin, AB, 2009; h. 150)

c. Riwayat kehamilan sekarang

Riwayat kehamilan saat ini dirancang untuk

mendeteksi komplikasi kehamilan, persalinan, faktor

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

resiko dan beberapa ketidaknyamanan (Varney, 2007;

h.525).

1. Paritas

Dituliskan dengan G…P…A…

Dimana G adalah Gravida (Jumlah kehamilan yang

pernah dialami wanita tersebut), P adalah Para

(Jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran

bayi atau bayi telah mencapai titik mampu bertahan

hidup), dan A adalah Abortus/keguguran (Bayi

yang lahir sebelum usia kehamilan 20 minggu

dengan berat janin 500 gram) (Varney, 2007;

h.523).

2. HPHT (Haid Pertama Haid Terakhir)

Hal ini ditanyakan untuk menghitung HPL (Hari

Perkiraan Lahir) dapat dihitung dengan

menambahkan 7 pada tanggal, mengurangi 3 pada

bulan, dan menambah 1 pada tahun (+7 – 3 +1)

(Varney, 2007; h.524).

3. Gerakan janin

Gerakan pertama janin diperkirakan terjadi pada

usia kehamilan 16 minggu (Manuaba, 2010; h.100)

4. Keluhan yang dialami selama kehamilan

Keluhan pada ibu hamil yang menderita anemia

biasanya menunjukan tanda gejala seperti letih,

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

sering mengantuk, pusing, lemah, kulit pucat,

konjungtiva pucat, dan tidak nafsu makan. (Varney,

2007; h.623).

5. Suplementasi/obat – obatan yang digunakan

selama kehamilan

Pengobatan penyakit saat hamil harus selalu

memperhatikan apakah obat tersebut tidak

berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.

(Manuaba, 2010; h. 122)

Pemberian tablet besi selama kehamilan,

tablet besi mengandung 60 mg Fe dan 0,25 asam

folat. Selama masa kehamilan minimal diberikan 90

tablet Fe sampai 42 minggu setelah melahirkan,

diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama.

Pemberian zat besi untuk dosis pencegahan

diberikan 1 X 1 tablet dan untuk dosis pengobatan

(bila Hb kurang dari 11 gr/dl) adalah 3 X 1 tablet.

(Tarwoto, 2010, h.70).

6. Nesehat atau Pendidikan kesehatan

Bidan juga penting memberikan nasihat dan

panduan tentang berbagai hal yang berkaitan

dengan adaptasi terhadap kehamilan. Memberikan

nasihat tentang pantang diet saat hamil. Pada

dasarnya dianjurkan makanan empat sehat lima

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

sempurna. Karena kebutuhan akan protein, dan

bahan makanan tinggi dianjurkan tambahan

sebuah telur sehari. (Manuaba, 2010; h.116-117).

Memberikan nasehat untuk banyak makan

makanan yang mengandung zat besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur)

dan dari bahan makanan nabati (sayuran berwarna

hijau tua, kacang-kacangan, tempe). Perlu juga

makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang

banyak mengandung vitamin C (daun katuk, daun

singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas)

sangat bermanfaat untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dalam usus dan mencegah

terjadinya anemia pada kehamilan (Sulistyoningsih,

H, 2011; h.130).

5. Riwayat perkawinan

Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status

menikah syah atau tidak, karena bila nanti ibu melahirkan

tanpa status yang jelas akan mempengaruhi psikologisnya

sehingga dapat mempengaruhi kehamilannya misalnya

selama kehamilan ibu merasakan pernikahannya tidak

harmonis maka dapat mempengaruhi kehamilannya

seperti tidak ingin makan dan dengan kondisi yang seperti

ini dapat menyebabkan anemia karena kehamilan bagi

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

banyak wanita merupakan suatu komitmen tanggung

jawab bersama pasangan. (Bobak, 2005; h.126)

6. Riwayat KB

a. Pil

Pada penderita anemia dianjurkan untuk

menggunakan KB Pil kombinasi karena pada KB ini

menstruasi lebih pendek dan darah yang mengalir

keluar lebih sedikit, sehingga dapat mencegah

terjadinya anemia. (Varney, 2007; h.463)

b. Suntik

Kontasepsi ini juga bisa dianjurkan bagi penderita

anemia karena pada penggunaan alat kontrasepsi ini

50% pasien mengalami amenorea (tidak mengalami

menstruasi). Selain itu juga dapat memperbaiki kondisi

medis seperti anemia defisiensi zat besi yang

menyebabkan peningkatan hemoglobin karena

penurunan menstruasi. (Varney, 2007; h.482 - 483)

c. Implant

Merupakan alat kontrasepsi yang dipasang pada

lengan atas. Efek samping dari penggunaan alat

kontrasepsi implant ini adalah perdarahan menstruasi

yang tidak teratur sampai perdarahan berkepanjangan

dan nyeri kepala, hal ini bisa mengakibatkan anemia

pada ibu. (Varney, 2007; h.486)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

d. AKDR

Alat kontrasepsi ini merupakan alat kontrasepsi yang

dipasang didalam rahim, namun kontrasepsi ini juga

memiliki efek samping dan komplikasi saat

penggunaannya yaitu terjadi perdarahan atau

gangguan menstruasi, perdarahan berat dan

berkepanjangan yang bisa mengakibatkan anemia

(Varney, 2007; h.451).

7. Pola kebutuhan sehari – hari

a. Pola nutrisi

Pada dasarnya wanita hamil dianjurkan makanan

empat sehat lima sempurna. Karena kebutuhan akan

protein dan bahan makanan tinggi dianjurkan

tambahan sebuah telur sehari. Nilai gizi dapat

ditentukan dengan bertambahnya berat badan sekitar

6,5 sampai 15 kilogram selama kehamilan. Berat

badan yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu

mendapat perhatian khusus karena kemungkinan

terjadi penyulit kehamilan (Manuaba IBG, 2010 h. 116

– 117).

b. Pola eliminasi

Dikaji untuk mengetahui pola fungsi sekresi yaitu

kebiasaan BAB dan BAK selama sebelum hamil dan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

selama hamil yang meliputi frekuensi, jumlah, dan

kosistensi.

c. Pola aktifitas & istirahat

Pola aktifitas yang banyak di anjurkan adalah jalan –

jalan waktu pagi hari untuk ketenangan dan

mendapatkan udara segar. Jadwal istirahat dan tidur

juga perlu diperhatikan dengan baik karena istirahat

dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan

jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan

dan pertumbuhan janin. (Manuaba, 2010; h. 121-122)

d. Pola personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui apakah ibu selalu menjaga

kebersihan tubuh terutama pada organ genitalia (Lynn

S, 2009; h. 76)

e. Pola seksual

Dikaji untuk mengetahui aktifitas seksual ibu (Varney,

2007; h. 31)

8. Psikososial, kultural dan ekonomi

a. Psikososial

Mengkaji respons seluruh keluarga terhadap

kehamilan, apabila respon keluarga yang tidak

mendukung kehamilan akan mempengaruhi pola

makan dan asupan nutrisi (Fraser DM, 2009; h. 250)

b. Kultural

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Faktor kultural juga berpengaruh terhadap

kehamilan. Didaerah pedesaan banyak dijumpai ibu

hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi, hal ini

merupakan penyebab dari anemia pada ibu hamil

(Manuaba, 2010; h.238)

Selain itu perlu diperhitungkan juga factor

pendidikan dan social ekonomi. Kedua factor ini

menimbulkan gangguan pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Faktor lingkungan

mempengaruhi cara pemilihan tempat dan penolong

persalinan, sehingga dapat menimbulkan resiko saat

persalinan atau saat hamil (Manuaba, 2010; h. 242).

c. Ekonomi

Ibu hamil di Indonesia mengalami anemia karena

akibat kekurangan gizi, selain itu kehamilan dan

persalinan dengan jarak yang berdekatan memicu

terjadinya anemia pada ibu hamil. Kejadian ini biasa

dialami oleh ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat

social ekonomi yang rendah (Manuaba, 2010; h. 238).

9. Data Pengetahuan ibu

Dikaji untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu

tentang kehamilannya.

10. Lingkungan yang berpengaruh

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Wanita yang tinggal didataran tinggi rentan menderita

anemia karena konsentrasi oksigen lebih rendah dalam

atmosfer (Varney, 2007; h.127).

B. Data Objektif

1. Keadaan umum

Dikaji untuk mengetahui apakah pasien dalam keadaan

baik, lemah, pucat, keletihan, mengantuk, pusing, nafsu

makan berkurang, perubahan kebiasaan tidur sebagai

tanda gejala yang berkaitan dengan anemia (Varney,

2010; h.127).

2. Tingkat kesadaran ibu

Hal ini dikaji untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu

3. Tanda vital

a. Tekanan darah

Pada kasus anemia terjadi pengenceran darah dan hal

ini meringankan beban jantung yang harus bekerja

lebih berat selama masa hamil. Kerja jantung ringan

apabila viskositas darah rendah, resistensi perifer

berkurang pula sehingga tekanan darah tidak naik.

(Wikjosastro, 2007; h.448)

b. Suhu

Pengukuran yang dilakukan pada sebagian besar

orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu yang

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

normal. Rentang suhu normal mulai dari dibawah 36

derajat celcius sampai lebih dari 37,5 derajat celcius.

(Lynn S, 2009; h. 84)

c. Nadi

Frekuensi jantung wanita hamil biasanya 10 – 15

denyut permenit lebih cepat daripada wanita yang tidak

hamil, meningkat dari sekitar 75 menjadi 90 denyut

permenit (Fraser DM, 2009; h. 186)

d. Respirasi

Pada kasus anemia terjadi peningkatan pernapasan

karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak

oksigen pada darah. Sedangkan pernapasan normal

orang dewasa adalah 14 – 20 kali/menit (Lynn S, 2009;

h. 84)

4. Berat badan

Berat badan ibu hamil juga perlu dikaji karena nilai gizi

dapat ditentukan dengan bertambahnya berat badan

sekitar 6,5 sampai 15 kilogram selama hamil. Berat badan

yang bertambah terlalu besar atau kurang perlu mendapat

perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit

kehamilan. Kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari

0,5/minggu. (Manuaba, 2010; h.117)

5. Lila

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Ibu hamil yang mempunyai LILA kurang dari 23,5 cm

biasanya cenderung menderita KEK, karena pada ibu

hamil dengan anemia nafsu makan berkurang sehingga

asupan nutrisi dalam tubuh berkurang yang menyebabkan

terjadinya malnutrisi. (Varney, 2007; h.624)

6. Status present

a) Kulit kepala : untuk mengetahui keadaan kulit kepala

Ibu bersih atau tidak, berketombe atau tidak

b) Rambut : Rambut Ibu hamil dengan anemia akan

mengalami malnutrisi akibat dari kekurangan asupan

gizi, ibu hamil dengan anemia cenderung tidak nafsu

makan sehingga akan menyebabkan rambut pada ibu

hamil dengan anemia akan rapuh dan rontok. (Varney,

2007; h.624).

c) Muka : untuk mengetahui apakah pucat atau tidak dan

ada oedem atau tidak, pada penderita anemia muka

akan tampak pucat (Varney, 2007; h.127).

d) Mata : Konjungtiva tampak pucat dan bibir pucat,

karena pada anemia terjadi penurunan sel darah

merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin

didalam sirkulasi darah. (Varney, 2007; h.623)

untuk mengetahui kesimetrisan, kondisi konjungtiva

dan sclera, Pada penderita anemia konjungtiva tampak

pucat (Sulistyoningsih H, 2011; h.129).

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

e. Mulut : untuk mengetahui kesimetrisan bibir, warna

bibir, gigi terdapat caries atau tidak, gusi oedem atau

tidak. Pada penderita anemia warna bibir tampak pucat

(Fraser DM dan Cooper MA, 2009; h.328).

f. Telinga : untuk mengetahui kesimetrisan telinga dan

kondisi telinga adakah kelainan atu tidak.

g. Hidung : untuk mengetahui adakah polip atau tidak.

h. Leher : untuk mengetahui adakah pembesaran kelenjar

tyroid dan kelenjar limfe.

i. Dada dan axila : untuk mengetahui apakah ada gerak

retraksi dinding dada atau tidak.

j. Abdomen : untuk mengetahui apakah ada luka bekas

operasi atau tidak, karena pada ibu hamil yang

mempunyai riwayat operasi pada bagian abdomen

kemungkinan untuk persalinan dilakukan operasi juga.

k. Genetalia : untuk mengetahui apakah ada oedem dan

varices.

l. Ekstremitas : untuk mengetahui kondisi ekstremitas

atas dan bawah apakah berfungsi dengan baik atau

tidak, apakah ada oedem, apakah ad avarices, apakah

ada sianosis. Pada penderita anemia ekstremitas

bawah tampak sianosis (Sulistyoningsih H, 2011;

h.129). Salah satu tanda anemia yaitu membran

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

mukosa dan bantalan kuku pucat (Varney, 2007; h.

127)

7. Status Obstetrikus

a. Rambut

Ibu hamil dengan anemia akan mengalami malnutrisi

akibat dari kekurangan asupan gizi, ibu hamil dengan

anemia cenderung tidak nafsu makan sehingga akan

menyebabkan rambut pada ibu hamil dengan anemia akan

rapuh dan rontok. (Varney, 2007; h.624).

b. Muka

Untuk mengetahui apakah pucat atau tidak dan ada

oedem atau tidak, pada penderita anemia muka akan

tampak pucat (Fraser MD, 2009 : h. 328).

c. Mata

Konjungtiva tampak pucat dan bibir pucat, karena pada

anemia terjadi penurunan sel darah merah atau penurunan

konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi darah. (Varney,

2007; h.623).

untuk mengetahui kesimetrisan, kondisi konjungtiva dan

sclera, Pada penderita anemia konjungtiva tampak pucat

(Sulistyoningsih H, 2011; h.129).

d. Palpasi abdomen

Pada ibu hamil dengan anemia TFU akan lebih kecil

dari umur kehamilannya. Hal ini terjadi karena asupan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

nutrisi yang kurang sehingga menghambat perkembangan

dan pertumbuhan janin dalam rahim. Bibir tampak pucat,

karena pada anemia terjadi penurunan sel darah merah

atau penurunan konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi

darah. (Manuaba, 2010; h.238).

Palpasi Leopord :

- Leopold I :

Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan menentukan

bagian janinyang terletak pada fundus uteri. Bila

kepala akan teraba bulat dan keras, bila bokong teraba

tidak bulat dan lunak

- Leopold II :

Untuk menentukan bagian kanan dan kiri janin, bila

punggung akan teraba bagian keras memanjang

seperti papan, bila ekstremitas akan teraba bagian

kecil-kecil dari janin

- Leopold III :

Untuk menentukan bagian yang terletak disebelah

bawah

- Leopold IV :

Untuk menentukan bagian kepala sudah masuk

panggul apa belum

e. Auskultasi Denyut Jantung Janin

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Auskultasi denyut jantung janin dilakukan untuk

mengevaluasi jumlah dan irama gerakan jantung janin

yang digunakan tidak hanya untuk menentukan kehidupan

tapi juga sebagai indikator status kesehatan umum janin.

Denyut jantung janin dapat terdengar pertama kali antara

minggu ke-17 dan 19 kehamilan. Denyut jantung janin

harus diauskultasi selama 30 sampai 60 detik untuk

menentukan adanya perubahan periodik dalam jumlah dan

iramanya. Batasan normal jumlah denyut jantung janin

adalah 110 sampai 160 kali/menit (Linda, V, 2008; h. 130-

131).

8. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan Hemoglobin

Pemeriksaan dan pengawasa Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan

Sahli dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Hb 11 gr/dl Normal

2. Hb 9 – 10 gr/dl Anemia ringan

3. Hb 7 – 8 gr/dl Anemia sedang

4. Hb < 7 gr/dl Anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama

kehamilan, yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan

pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak

90 tablet selama kehamilan. (Manuaba, 2010, h.239).

II. Interpretasi Data

Langkah kedua bermula dari data dasar : menginterpretasi

data untuk kemudian diproses menjadi masalah atau diagnosisi

serta kebutuhan keperawatan kesehatan yang di identifikasi

khusus. (Varney, 2007; h.27)

Contoh :

Ny. .. G…P…A…, umur … tahun, umur kehamilan … minggu,

janin tunggal, hidup, intra uterin, presentasi …, dengan anemia

Data dasar :

a. Data Subjektif

1) Pernyataan ibu mengenai namanya

Pernyataan ibu mengenai kehamilannya apakah sudah

pernah melahirkan atau belum, sudah pernah keguguran

atau belum. Semakin sering seorang wanita mengalami

kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak

kehilangan zat besi dan menjadi anemis. Jika cadangan

Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras

persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia

pada kehamilan berikutnya. (Manuaba, 2010; h.238)

2) Pernyataan ibu mengenai haid pertama haid terakhir

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Hal ini ditanyakan untuk menghitung HPL (Hari

Perkiraan Lahir) dapat dihitung dengan menambahkan 7

pada tanggal, mengurangi 3 pada bulan, dan menambah 1

pada tahun (+7 – 3 +1). (Varney, 2007; h.524).

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki –

laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan

sebanyak 50 sampai 80 cc setiap bulan dan kehilangan

zat besi sebesar 30 sampai 40 mg. (Manuaba, 2010;

h.238)

3) Pernyataan ibu mengenai perasaan rasa capek, merasa

letih, mengantuk, kelelahan, pusing, kadang pingsan,

nafsu makan berkurang, perubahan kebiasaan tidur.

(Varney, 2007, h.127).

b. Data Objektif

1) Tanda vital

a) Tekanan darah

Pada kasus anemia terjadi pengenceran darah

dan hal ini meringankan beban jantung yang harus

bekerja lebih berat selama masa hamil. Kerja jantung

ringan apabila viskositas darah rendah, resistensi

perifer berkurang pula sehingga tekanan darah tidak

naik. (Wikjosastro, 2007; h.448)

b) Suhu

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Pengukuran yang dilakukan pada sebagian besar

orang yang sehat memperlihatkan rentang suhu yang

normal. Rentang suhu normal mulai dari dibawah 36

derajat celcius sampai lebih dari 37,5 derajat celcius.

(Lynn S, 2009; h. 84)

c) Nadi

Frekuensi jantung wanita hamil biasanya 10 – 15

denyut permenit lebih cepat daripada wanita yang tidak

hamil, meningkat dari sekitar 75 menjadi 90 denyut

permenit (Fraser DM, 2009; h. 186)

d) Respirasi

Pada kasus anemia terjadi peningkatan

pernapasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih

banyak oksigen pada darah. Sedangkan pernapasan

normal orang dewasa adalah 14 – 20 kali/menit (Lynn

S, 2009; h. 84)

2) LILA

Ibu hamil yang mempunyai LILA kurang dari 23,5 cm

biasanya cenderung menderita KEK, karena pada ibu

hamil dengan anemia nafsu makan berkurang sehingga

asupan nutrisi dalam tubuh berkurang yang menyebabkan

terjadinya malnutrisi. (Varney, 2007; h.624)

3) Status present

a) Rambut

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Ibu hamil dengan anemia akan mengalami malnutrisi

akibat dari kekurangan asupan gizi dan cenderung

tidak nafsu makan sehingga akan menyebabkan

rambut pada ibu hamil dengan anemia akan rapuh dan

rontok. (Varney, 2007; h.624)

b) Muka

Pada penderita anemia muka akan tampak pucat

(Fraser MD, 2009 : h. 328).

c) Mata

Konjungtiva tampak pucat dan bibir pucat, karena pada

anemia terjadi penurunan sel darah merah atau

penurunan konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi

darah. (Varney, 2007; h.623).

d) Mulut

Satu tanda dan gejala anemia yaitu erosi pada sudut

mulut, pecah pada bibir dan bibir tampak pucat (Linda,

V, 2008; h.411)

4) Status Obstetrikus

a) Palpasi abdomen

Pada ibu hamil dengan anemia TFU akan lebih kecil

dari umur kehamilannya. Hal ini terjadi karena asupan

nutrisi yang kurang sehingga menghambat

perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.

Bibir tampak pucat, karena pada anemia terjadi

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

penurunan sel darah merah atau penurunan

konsentrasi hemoglobin didalam sirkulasi darah.

(Manuaba, 2010; h.238).

Palpasi Leopord :

- Leopold I :

Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan

menentukan bagian janinyang terletak pada fundus

uteri. Bila kepala akan teraba bulat dan keras, bila

bokong teraba tidak bulat dan lunak

- Leopold II :

Untuk menentukan bagian kanan dan kiri janin, bila

punggung akan teraba bagian keras memanjang

seperti papan, bila ekstremitas akan teraba bagian

kecil-kecil dari janin

- Leopold III :

Untuk menentukan bagian yang terletak disebelah

bawah

- Leopold IV :

Untuk menentukan bagian kepala sudah masuk

panggul apa belum

b) Auskultasi Denyut Jantung Janin

Auskultasi denyut jantung janin dapat digunakan untuk

menemukan adanya takikardi, bradikardi, aritmia yang

dapat terjadi selama periode pemeriksaan singkat. DJJ

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 56: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

normal adalah frekuensi denyut rata – rata saat wanita

tidak sedang bersalin atau diukur diantara dua

kontraksi. Pada kehamilan aterm angka rata – rata ini

adalah 135 x/menit, suatu penurunan dari frekuensi

dari 155 x/menit pada awal kehamilan. Rentang normal

DJJ pada kehamilan aterm adalah 110 – 160 x/menit.

(Bobak, 2005; h.283).

c) Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Hemoglobin

Pemeriksaan dan pengawasa Hb dapat dilakukan

dengan menggunakan alat Sahli. Hasil

pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat digolongkan

sebagai berikut :

Hb 11 gr/dl Normal

Hb 9 – 10 gr/dl Anemia ringan

Hb 7 – 8 gr/dl Anemia sedang

Hb < 7 gr/dl Anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali

selama kehamilan, yaitu pada trimester I dan

trimester III. Dengan pertimbangan bahwa

sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka

dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90

tablet selama kehamilan. (Manuaba, 2010, h.239)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 57: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

III. Diagnosa Potensial

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah

atau diagnosis masalah lain berdasarkan beberapa masalah dan

diagnosis saat ini berkenaan dengan tindakan antisipasi,

pencegahan jika memungkinkan, menunggu dengan waspada

penuh, dan persiapan tehadap semua keadaan yang mungkin

muncul. Langkah ini langkah yang sangat penting dalam member

perawatan kesehatan yang aman. Pada kasus ini ibu hamil

dengan anemia maka harus mengantisipasi dan bersiap terhadap

kemungkinan terjadinya anemia yang lebih berat, dan kemudian

mengambil langkah antsipasi melakukan tindakan kewaspadaan

dan kemudian mempersiapkan beberapa alternative tindakan

terhadap kemungkinan terjadi perdarahan postpartum mendadak

sebagai akibat dari atonia uteri dan kemungkinan terhadap

kematian janin yang dikandungnya dan berat badan lahir rendah

(Varney, 2007; h.27)

IV. Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Seger atau Kolaborasi

dan Konsultasi

Langkah keempat mencerminkan sifat kesinambungan

prosespenatalaksanaan, yang tidak hanya dilakukan selama

perawatan primeratau kunjungan prenatal periodik, tatpi juga saat

bidan melakukan perawatan berkelanjutan bagi wanita tersebut.

Data baru yang diperoleh terus dikaji dan kemudian dievaluasi.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 58: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Beberapa data mengindikasikan situasi kedaruratan yang

mengharuskan bidan mengambil tindakan secara cepat untuk

mempertahankan nyawa ibu dan bayinya. (Varney, 2007; h.27)

Antisipasi yang perlu dilakukan adalah

a. Rujuk ke Rumah Sakit agar mendapatkan penanganan yang

maksimal.

b. Kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk penatalaksanaan ibu

hamil dengan anemia agar mendapatkan penatalaksanaan

lebih lanjut.

c. Untuk penanganan pada anemia berat dsegera lakukan

transfusi darah jika Hb < 7 gr/dl atau terjadi gagal jantung.

d. Untuk penanganan IUGR, kolaborasi dengan bagian radiologi

khususnya bagian USG untuk melakukan pemeriksaan guna

mengatahui keadaan janin.

V. Perencanaan

Langkah kelima, mengembangkan sebuah rencana

keperawatan yang meyeluruh, ditentukan dengan mengacu pada

hasil langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan

pengembangan masalah atau diagnosis yang diidentifikasi baik

pada saat ini maupun yang dapat diantisipasi serta perawatan

kesehatan yang dibutuhkan. (Varney, 2007; h.27)

Rencana ini meliputi

1. Beri tahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 59: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

2. KIE pada ibu hamil tentang gizi ibu hamil agar mengkonsumsi

makan – makanan dengan gizi seimbang.

3. KIE pada ibu hamil tentang cara pengolahan makan yang

baik.

4. KIE pada ibu hamil tentang manfaat tablet Fe dan kandungan

zat besi dalam ablet Fe.

5. Berikan ibu terapi obat/suplemen tablet Fe.

6. Ajarkan ibu cara minum tablet Fe

VI. Pelaksanaan

Langkah keenam adalah melaksanakan rencana perawatan

secara menyeluruh. Langkah ini dapat dilakukan secara

keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu atau

orang tua, bidan atau anggota tim kesehatan lain. Aapbila tidak

dapat melakukannya sendiri, bidan bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa implementasi benar – benar dilakukan.

Implementasi yang efisien akan meminimalkan waktu dan biaya

serta meningkatkan kualitas perawatan kesehatan. Suatu

komponen implementasi yang sangat penting adalah

pendokumentasian secara berkala, akurat dan menyeluruh.

(Varney, 2007; h.28)

Pelaksanaan bidan sesuai perencanaan diatas yaitu :

1. Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan, karena

pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 60: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

kahamilan, persalinan, nifas dan bayinya yang baru lahir, serta

pasien berhak mendapat informasi yang meliputi penyakit

yang diderita, tindakan kebidanan yang akan dilakukan,

alternative terapi lainnya, prognosa dan perkiraan biaya

pengobatan (IBI, 2006; h.82)

2. Memberikan KIE pada ibu hamil untuk makan makanan yang

bergizi seimbanga agar memenuhi kebutuhan untuk ibu dan

janinnya. Dietb yang dianjurkan adalah die yang mengandung

besi heme sebagai hemoglobin dan miglobin. Banyak

ditemukan dalam daging, unggas dan ikan ataupun diet yang

mengandung besi non heme, garam besi ferro atau ferri

seperti yang ditemukan dalam sumber-sumber non hewani

seperti makanan nabati, suplemen dan fortikan. Diet yang

mengandung pemacu penyerapan zat besiseperti asam

askorbat, dan hindari diet yang mengandung penghambat

penyerapan zat besi seperti phitat, polyphenol. Selain itu juga

harus kaya dengan protein yang cukup (bahan pangan

hewani : daging, ikan, telur, kacang-kacangan) dan sayuran

berwarna hijau yang mengandung mineral dan vitamin.

(Proverowati dan Asfuah, 2009; h.78-79)

3. Memberikan KIE pada ibu hamil untuk mengolah makanan

yang baik dan benar agar zat-zat dan vitamin yang terkandung

dalam makanan tidak larut. Makanan yang aman untuk ibu

hamil yaitu makanan kering seperti sereal, roti, tepung dan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 61: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

kacang. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama disimpan.

Untuk jenis sayuran segera dihabiskan setelah diolah, susu

sebaiknya jangan terlalu lama terkena cahaya karena akan

menyebebkan hilangnya vitamin B. Daging atau ikan jangan

digarami sebelum dimasak dan apabila makanan yang

mengandung protein lebih baik dimasak jangan terlalu panas.

(Proverowati dan Asfuah, 2009; h.57)

4. Memberikan KIE tentang manfaat tablet Fe yaitu tabet Fe

sangat berguna sekali bagi ibu dan janinnya. Kekurangan zat

besi sejak sebelum hamil dan tidak diatasi dapat

mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Untuk memenuhi

kekurangan tersebut ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat

besinya yaitu sekitar 45-50 mg/hari. Kebutuhan ini dapat

dipenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi seperti daging

berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun

hijau, kacang-kacangan, tempe roti, dan sereal. (Proverowati

dan Asfuah, 2009; h.46)

5. Memberikan ibu terapi obat dan suplemen tablet Fe. Terapi

yang diberikan adalah dengan pemberian preparat besi, ferro

sulfat, ferro glukonat, dan Na-ferro bisitrat, pemberian preparat

60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb 1gr% per bulan, cukup 1

tablet sehari diminum dengan vitamin C atau minuman yang

mengandung C karena mempercepat penyerapan.

(Wiknjosastro, 2007; h.453)

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 62: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

6. Mengajarkan pada ibu hamil cara meminum tablet Fe, zat besi

tambahan diantara waktu makan atau 30 menit sebelum

makan, hindari mengkonsumsi kalsium seperti susu bersama

zat besi. Minumlah vitamin C seperti jus jeruk bersamaan

dengan zat besi, masaklah makanan dalam air mineral supaya

waktu masak sesingkat mungkin, makanlah daging dan ikan

karena zat besi yang terkandung mudah diserap oleh tubuh.

(Varney, 2007; h.624).

VII. Evaluasi

Langkah terakhir evaluasi merupakan tindakan untuk

memeriksa apakah rencana perawatan yang dilakukan benar –

benar telah mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan ibu

seperti yang diidentifikasikan pada langkah kedua tentang

masalah, diagnosis maupun kebutuhan perawatan kesehatan.

(Varney, 2007; h.28)

Catatan Perkembangan

Catatan perkembangan dicatat dalam metode 4 langkah

yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses pemikiran

penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumentasikan

asuhan pasien dalam rekaman medis pasien sebagai catatan

kemajuan. (Varney, 2007; h.27-28)

S : Subjektif

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 63: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney yaitu langkah pertama

(pengkajian data). Terutama data yang diperoleh melalui

anamnesis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan

diagnosis yang akan disusun.

O : Objektif

Data subjektif merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney yaitu langkah pertama

(pengkajian data). Data ini diperoleh melalui hasil

observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien,

pemeriksaan laboratorium, atau pemeriksaan diagnostik

lain. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien

dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis.

A : Assesment

Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan

interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif.

Menurut Helen Varney pada langkah kedua, ketiga dan

keempat sehinggga mencakup hal – hal berikut ini :

Diagnosis/masalah kebidanan, masalah potensial dan

perlunya mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan segera

untuk antisipasi diagnosis/masalah potensial. Kebutuhan

tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan

bidan meliputi tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan

tindakan rujukan.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 64: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

P : Planning

Planning /perencanaan adalah membuat rencana asuhan

saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disususn

berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana

asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya

kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan

kesejahteraan. Meskipun secara istilah P adalah

Planning/perencanaan saja, dengan kata lain P dalam

SOAP meliputi pendokumentasian manajemen kebidanan

menurut Helen Varney langkah kelima, keenam, dan

ketujuh. Dalam planning ini juga harus mencantumkan

evaluation/evaluasi yaitu tafsiran dari efek tindakan yang

telah diambil untuk menilai efektifitas asuhan atau hasil

pelaksanaan tindakan. Evaluasi ini berisi analisis hasil

yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai

tindakan atau asuhan. Untuk mendokumentasikan proses

evaluasi ini diperlukan sebuah catatan perkembangan

dengan tetap mengacu pad ametode SOAP.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 65: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

C. Landasan Hukum Kewenangan Bidan

1. Peraturan – peraturan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang izin dan penyelenggaraan

praktik bidan.

Pasal 9

Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan

pelayanan yang meliputi :

b) Pelayanan Kesehatan Ibu

c) Pelayanan kesehatan anak, dan

d) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga

berencana

Pasal 10

(1) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 9

huruf a, diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, masa

persalinan, masa nifas, masa menyususi, dan masa antara dua

kehamilan.

(2) Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat 1

meliputi :

a. Pelayanan konseling pada masa pra hamil

b. Pelayanan antenatal pada kehamilan normal

c. Pelayanan persalinan normal

d. Pelayanan ibu nifas normal

e. Pelayanan ibu menyusui, dan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 66: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

f. Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.

(3) Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) berwenang untuk :

a. Episiotomy

b. Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

c. Penanganan kegawat-daruratan dilanjutkan dengan

perujukan.

d. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil

e. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas

f. Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu

ibu eksklusif

g. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan

postpartum.

h. Penyuluhan dan konseling

i. Bimbingan pada kelompok ibu hamil

j. Pemberian surat keterangan kematian, dan

k. Pemberian surat keterangan cuti bersalin.

2. Kompetensi Bidan

Kompetensi 3 berbunyi :

Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk

mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi deteksi

dini atau rujukan dari komplikasi tertentu.

3. Standar Pelayanan kebidanan

Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 67: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan

atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Proses :

a. Memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan pertama

dan pada minggu ke 28. Hb dibawah 11 gr% pada kehamilan

termasuk anemia, dibawah 8 gr% adalah anemia berat. Bila pada

pemeriksaan tidak tersedia, periksa kelopak mata dan perkirakan

ada/tidaknya anemia.

b. Beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet

selama 90 hari berturut – turut. Bila Hb kurang dari 11 gr%

teruskan tablet zat besi.

c. Berikan penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal, tentang

perlunya minum tablet besi, makanan yang mengandung zat besi

dan kaya vitamin C, serta menghindari minum teh atau kopi atau

susu (mengganggu penyerapan zat besi) 1 jam sesudah atau

sebelum makan.

d. Jika prevalensi malaria tinggi, selalu ingatkan ibu hamil untuk

berhati – hati agar tidak tertular penyakit malaria. Beri obat anti

malaria sesuai dengan ketentuan.

e. Jika ditemukan atau diduga anemia (bagian dalam kelopak mata

pucat) berikan 2 -3x1 tablet zat besi per hari.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 68: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

f. Rujukan ibu hamil anemia untuk pemeriksaan terhadap penyakit

cacing atau parasit atau penyakit lainnya dan sekaligus untuk

pengobatannya.

g. Jika diduga ada anemia berat (missal : wajah pucat, cepat lelah,

kuku pucat kebiruan, kelopak mata sangat pucat) segera rujuk ibu

hamil untuk pemeriksaan dan perawatan, selanjutnya ibu hamil

dengan anemia padaa TM III perlu diberi zat besi dan asam folat

secara IM.

h. Rujuk ibu hamil dengan anemia berat dan rencanakan untuk

bersalin di RS

i. Sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet zat

besi 4- 6 bulan setelah persalinan.

4. Peran Bidan

a. Peran sebagai pelaksana

(1) Tugas Mandiri

Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama

kehamilan normal.

a) Mengkkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan

hamil.

b) Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan

kesehatan klien.

c) Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien

sesuai dengan prioritas masalah.

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 69: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

d) Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana

yang telah disususn

e) Mengevaluasi hasil asuahan yang telah diberikan bersama

klien.

f) Membuat pencatatan pelaporan.

(2) Tugas kolaborasi

Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko

tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang

memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.

a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada kasus resiko

tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan

pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi.

b) Menentukan diagnosa dan prioritas sesuai dengan faktor

resiko dan keadaan kegawatdaruratan pada kasus resiko

tinggi.

c) Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan

pertama sesuai prioritas.

d) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko

tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai

dengan prioitas.

e) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan

pertama.

f) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien

g) Membuat pencatatan dan pelaporan

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012

Page 70: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1 ...repository.ump.ac.id/6478/3/Ajeng Prihandini BAB II.pdf · a. Definisi Kehamilan . ... perkembangan system alveolar payudara

b. Peran sebagai pengelola

Mengembanngkan pelayanan dasar kesehatan terutama

pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus

dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat

atau klien.

1) Mengelola kegiatan – kegiatan pelayanan kesehatan

masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB

sesuai dengan rencana.

2) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing pasien, dukun

atau petugas kesehatan lain dalam melaksankan program

atau kegiatan pelayanan KIA dan KB

c. Peran sebagai pendidik

Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang

penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang

berhubungan dengan pihak terkait KIA

d. Peran sebagai peneliti

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang

kesehatan, baik secara mandiri maupun kelompok (PP IBI, 2006;

h.114 – 123).

Asuhan Kebidanan pada..., Ajeng Prihandini, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2012