bab ii tinjauan pustaka a. reviu penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/bab ii.pdf ·...

21
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulu Marcelia dan Purnomo (2017) meneliti tentang Pengaruh Nilai Tambah Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai tambah modal intelektual tidak berpengaruh negatif terhadap pengungkapan modal intelektual, (2) pengungkapan modal intelektual tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, (3) nilai tambah modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, (4) nilai tambah modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui pengungkapan modal intelektual sebagai variabel intervening. Purnomo (2014) meneliti tentang Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Khususnya Di Industri Kuangan dan Industri Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012. Metode penelitiannya menggunakan partial least square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara VAIC dengan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Indikator VAIC yang paling berpengaruh positif dan signifikan adalah structural capital. Sirojudin dan Nazaruddin (2016) meneliti tentang Pengaruh Modal Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan.

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Reviu Penelitian Terdahulu

Marcelia dan Purnomo (2017) meneliti tentang Pengaruh Nilai Tambah

Modal Intelektual dan Pengungkapan Modal Intelektual Terhadap Nilai Perusahaan

(Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa (1) nilai tambah modal intelektual tidak

berpengaruh negatif terhadap pengungkapan modal intelektual, (2) pengungkapan

modal intelektual tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, (3) nilai

tambah modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, (4) nilai

tambah modal intelektual berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan melalui

pengungkapan modal intelektual sebagai variabel intervening.

Purnomo (2014) meneliti tentang Pengaruh Intellectual Capital Terhadap

Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan Khususnya Di Industri Kuangan dan

Industri Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012.

Metode penelitiannya menggunakan partial least square. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara VAIC

dengan kinerja keuangan dan nilai perusahaan. Indikator VAIC yang paling

berpengaruh positif dan signifikan adalah structural capital.

Sirojudin dan Nazaruddin (2016) meneliti tentang Pengaruh Modal

Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

8

Metode statistik yang digunakan adalah parsial least square, dengan hipotesis

pengujian nilai t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal intelektual dan

pengungkapan modal intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan dan kinerja perusahaan. Namun, pengungkapan modal intelektual tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Devi et al. (2017) meneliti tentang Pengaruh Pengungkapan Enterprise Risk

Management Dan Pengungkapan Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan.

Metode yang digunakan yaitu teknik analisa regresi data panel. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pengungkapan ERM berpengaruh positif dan signifikan pada

nilai perusahaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengungkapan IC

berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan.

Ratmono (2013) meneliti tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas

Pengungkapan Enterprise Risk Management. Hasil pengujian hipotesis pertama

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap luas pengungkapan

ERM. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa dewan komisaris

berpengaruh terhadap luas pengungkapan ERM. Hasil hipotesis ketiga

menunjukkan bahwa struktur kepemilikan publik tidak berpengaruh terhadap luas

pengungkapan ERM. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa

frekuensi rapat komite manajemen resiko tidak berpengaruh terhadap luas

penngungkapan ERM.

Sulistyaningsih dan Gunawan (2016) meneliti tentang Analisis Faktor-faktor

yang mempengaruhi risk management disclosure. Metode analisis dengan multiple

regression analysis. Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan manajerial tidak

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

9

berpengaruh terhadap risk management disclosure. Kepemilikan publik

berpengaruh positif terhadap risk management disclosure. Ukuran dewan komisaris

berpengaruh positif terhadap risk management disclosure. Reputasi auditor tidak

berpengaruh terhadap risk management disclosure. Laverage tidak berpengaruh

terhadap risk management disclosure. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap risk management disclosure.

SAFITRI (2015) meneliti tentang Pengaruh Struktur Modal Dan Keputusan

Investasi terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan. Metode analisa dalam

penelitian ini yaitu jalur analisa (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan

bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas,

keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,

keputusan investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

B. Tinjauan Pustaka

1. Stakeholder Theory

Freeman (1982) menyatakan mengenai teori stakeholder : “ any identifiable

group or individual who can affect the achievement of an organisation’s objectives,

or is affected by the achievement of an organisation’s objectives”. Berdasarkan

teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk menjalankan aktivitas-

aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder dan melaporkan kembali aktivitas

tersebut kepada stakeholder (Ulum, 2015a). Kegiatan organisasi di perusahaan

harus memiliki kepentingan yang diinginkan para stakeholder, dan para manajemen

harus memikirkan kemakmuran para pemegang sahamnya. Perusahaan harus

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

10

memberikan informasi mengenai aktivitas perusahaan, walaupun para stakeholder

tidak bisa ikut langsung menjalankan tetapi ada modal yang mereka tanamkan

untuk jalannya operasional perusahaan.

Hal ini diperkuat oleh teori yang menyatakan bahwa semua stakeholder

mempunyai hak untuk disediakan informasi tentang bagaimana suatu aktivitas

organisasi mempengaruhi mereka (sebagai contoh, melalui sponsorship, inisiatif

pengamanan, polusi dll), bahkan ketika mereka tidak dapat secara langsung

memainkan peran yang konstruktif dalam kelangsungan hidup organisasi dan saat

mereka memilih untuk tidak menggunakan informasi telah disediakan (Deegan,

2004).

Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manager

korporasi mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan pengelolaan

dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-hubungan di lingkungan

perusahaan mereka. Jika managemen dapat mengelola dengan baik dan maksimal

setiap potensi yang dimiliki perusahaan dengan inilah organisasi dapat menciptakan

value added untuk mendorong kinerja keuangan dan nilai perusahaan yang

dijadikan orientasi stakeholder dalam mengintervensi manajemen (Widarjo, 2011).

Manager dapat memenuhi aspek teori ini jika manajer mampu mengelola organisasi

secara maksimal, khususnya dalam upaya penciptaan nilai untuk perusahaan

(Ulum, 2015a).

2. Resource Based Theory

Resource-Based Theory merupakan suatu pemikiran yang ada dalam teori

manajemen strategik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang meyakini bahwa

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

11

suatu perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang

unggul (Solikhah et al., 2010). Di dalam teori RBT untuk mengembangkan

keunggulan kompetitif, suatu perusahaan harus mempunyai sumber daya dan

kemampuan yang baik dan melebihi para kompetitornya (Cheng et al., 2010).

Perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dibandingkan dengan

perusahaan lain dapat dilihat dari cara-cara perusahaan dalam memperoleh,

mengelola serta mengembangkan segala aset yang dimilikinya baik aset berwujud

maupun aset tak berwujudnya. Suatu perusahaan mampu memperoleh keuntungan

kompetitif jika memiliki sumber daya yang unik dalam menciptakan suatu

keunggulan kompetitif bagi perusahaan sehingga mampu menciptakan nilai bagi

perusahaan dan mampu menguasai serta memanfaatkan Intellectual Capital

perusahaan (Faradina).

3. Enterprise Risk Management

Menurut COSO (2004) definisi Enterprise Risk Management adalah

“Enterprise Risk Management is a process, effected by an entity’s board of

directors, mangement and other personnel, applied is strategy setting and across

the enterprise, designed to identify potential events that may affect the entity, and

manage risk to be within its risk appetite, to provide reasonable assurance

regarding the achievement of entity objectives.” Pengungkapan manajemen risiko

(risk management disclosure) adalah pengungkapan mengenai bagaimana

perusahaan dalam mengendalikan risiko terkait masa mendatang atau

pengungkapan atas risiko-risiko dengan cara yang telah dikelola perusahaan

(Sulistyaningsih dan Gunawan, 2016). Hal ini menjadi sangat penting bagi

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

12

perusahaan untuk meningkatkan manajemen terhadap resiko yang akan dihadapi

perusahaan.

Perusahaan harus mampu melakukan pengelolaan resiko dengan baik agar

resiko tersebut tidak berdampak buruk bagi keberlangsungan aktivitas perusahaan.

Pengungkapan resiko adalah suatu upaya perusahaan untuk memberitahukan

kepada pengguna laporan tahunan tentang apa yang mengancam perusahaan,

sehingga dapat dijadikan faktor pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Dalam melakukan investasi para investor pun tidak hanya mempertimbangkan

informasi keuangan perusahaan saja tetapi informasi non-keuangan seperti resiko

yang akan dihadapi perusahaan kedepannya, dijadikan pertimbangan dalam

melakukan investasi. Tak hanya resiko yang akan timbul saja yang dijadikan

perhatian tetapi, pengelolaan management dalam melakukan pengendalian terhadap

resiko serta cara mengatasi resiko menjadi hal yang utama untuk dipertimbangkan.

Menurut Meizaroh dan Lucynda (2011) Pengungkapan ERM terdiri dari 108 item

yang mencakup delapan dimensi berdasarkan ERM framework yang dikeluarkan

oleh COSO yaitu: 1.) Lingkungan internal, 2.) Penetapan tujuan, 3.) Identifikasi

kejadian, 4.) Penilaian resiko, 5.) Respons atas resiko, 6.) Kegiatan pengawasan, 7.)

Informasi dan komunikasi, 8.) Pemantauan.

Adapun dari 8 komponen tersebut diungkapkan menjadi 108 item pengungkapan

enterprise risk management yaitu:

Tabel 2.1 Dimensi Pengungkapan Enterprise Risk Management 108 item

A. Internal Environment

1. Is there a charter of the board?

2. Information on the code of conduct/ethics?

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

13

3. Information on how compensation policies align interest of

managers with shareholders?

4. Information on individual performance targets?

5. Information on procedures for hiring and firing of board member

and management?

6. Information on remuneration policy of board members and

management?

7. Information on training, coaching and educational programs?

8. Information on training in ethical values?

9. Information on board responsibility?

10. Information on audit committee responsibility?

11. Information on CEO responsibilities?

12. Information on senior executive responsible for risk management?

13. Information on supervisory and managerial oversight?

B. Objective Setting

14. Information on company's mission?

15. Information on company's strategy?

16. Information on company's business objectives?

17. Information on company's business objectives?

18. Information on approval of the strategy by the board?

19. Information on the link between strategy, objectives, and

shareholder value?

C. Event Identification Financial Risk

20. Information on the extent of liquidity?

21. Information on the interest rate?

22. Information on the foreign exchange rate?

23. Information on the cost of capital?

24. Information on the access to the capital market?

25. Information on long-term debt instruments?

26. Information on default risk?

27. Information on solvency risk?

28. Information on equity price risk?

29. Information on commodity risk?

Compliance Risk

30. Information on litigation issues?

31. Information on compliance with regulation?

32. Information on compliance with industry codes?

33. Information on compliance with voluntary codes?

34. Information on compliance with recommendation of Corporate

Governance?

Technology Risk

35. Information on data management?

36. Information on computer systems?

37. Information on the privacy of information held on customers?

38. Information on software security?

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

14

Economical Risk

39. Information on the nature of competition?

40. Information on the macro-economic events that could affect the

company?

Reputational Risk

41. Information on environmental issues?

42. Information on ethical issues?

43. Information on health and safety issues?

44. Information on lower/higher stock or credit rating?

D. Risk Assessment

45. Risk assessment of the extent of liquidity?

46. Risk assessment of the interest rate?

47. Risk assessment of the foreign exchange rate?

48. Risk assessment of the cost of capital?

49. Risk assessment of the access to the capital market?

50. Risk assessment of long-term debt instruments?

51. Risk assessment of default risk?

52. Risk assessment of solvency risk?

53. Risk assessment of equity price risk?

54. Risk assessment of commodity risk?

55. Risk assessment of litigation issues?

56. Risk assessment of compliance with regulation?

57. Risk assessment of compliance with industry codes?

58. Risk assessment of compliance with voluntary codes?

59. Risk assessment of compliance with recommendation of Corporate

Governance?

60. Risk assessment of data management?

61. Risk assessment of computer systems?

62. Risk assessment of the privacy of information held on customers?

63. Risk assessment of on software security?

64. Risk assessment of the nature of competition?

65. Risk assessment of environmental issues?

66. Risk assessment of ethical issues?

67. Risk assessment of health and safety issues?

68. Risk assessment of lower/higher stock or credit rating?

69. Information on techniques used to assess the potential impact of

events combining?

E. Risk Response

70. General description of processes for determining how risk should

be managed?

71. Information on written guidelines about how risk should be

managed?

72. Response to the liquidity risk?

73. Response to the interest rate risk?

74. Response to the foreign exchange rate risk?

75. Response to the risk related to cost of capital?

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

15

76. Response to the access to the capital market?

77. Response to long-term debt instruments?

78. Response to litigation risk?

79. Response to default risk?

80. Response to n solvency risk?

81. Response to equity price risk?

82. Response to commodity risk?

83. Response to compliance with regulation?

84. Response to compliance with industry codes?

85. Response to compliance with voluntary codes?

86. Response to compliance with recommendation of Corporate

Governance?

87. Response to data risk?

88. Response to computer systems risk?

89. Response to the privacy of information held on customers?

90. Response to risk of software security?

91. Response to the risk of competition?

92. Response to environmental risk?

93. Response to ethical risk?

94. Response to health and safety risk?

95. Response to risk of lower/higher stock or credit rating?

F. Control Activities

96. Information on sales control?

97. Information on review of the functioning and effectiveness of

controls?

98. Information on review of the functioning and effectiveness of

controls?

99. Information on documents and record as control?

100. Information on independent verification procedures?

101. Information on physical controls?

102. Information on process control?

G. Information and Communications

103. Information on verification of completeness, accuracy and validity

of information?

104. Information on channels of communication to report suspected

breaches of laws, regulations or other improprieties?

105. Information on channels of communication with customers,

vendors and other external parties?

H. Monitoring

106. Information on how processes are monitored?

107. Information about Internal audit?

108. Information about the budget of the Internal Audit?

Sumber: COSO (2004)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

16

4. Intellectual Capital Disclosure

Pengungkapan intellectual capital merupakan suatu tingkat pengungkapan

atas modal intelektual yang dimiliki oleh perusahaan juga telah diidentifikasi

sebagai seperangkat aset yang tak berwujud yang mampu mendorong penciptaan

nilai karena kemampuannya dapat mendorong kinerja organisasi (Bontis, 1998).

Pentingnya informasi intellectual capital bagi pelaku pasar modal dalam proses

pengambilan keputusan investasi telah terdokumentasi dengan baik dalam sejumlah

literatur . Misalnya, Holland (2006) menemukan bahwa para ahli analis dan fund

manager memerlukan dan menggunakan informasi tentang intellectual capital

dalam melakukan keputusan investasi dan penilaian perusahaan. Informasi

mengenai intellectual capital harus dijadikan perhatian perusahaan dalam sisi

pengungkapannya di laporan tahunan. Perusahaan harus menata dengan baik modal

intelektual yang dimiliki perusahaan untuk mampu menunjang aktivitas yang ada

di perusahaan. Commission (2006) menjelaskan dua alasan utama untuk

melaporkan informasi intellectual capital, yaitu:

1. Pelaporan intellectual capital dapat memberikan informasi tambahan yang

digunakan untuk meningkatkan manajemen perusahaan secara keseluruhan;

2. Pelaporan intellectual capital dapat melengkapi laporan keuangan perusahaan,

karena itu ia memberikan gambaran tentang perusahaan secara lebih luas, lebih

jujur dan lebih bermakna.

Selain itu, penyajian informasi intellectual capital disclosure dalam laporan

tahunan perusahaan merupakan sinyal yang diberikan kepada (calon) investor

tentang aset tak berwujud yang dimiliki perusahaan (Ulum, 2015a). Sinyal ini yang

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

17

akan memberikan dukungan investor untuk melakukan penanaman saham di

perusahaan. Intellectual capital disclosure menjadi sarana yang sangat efektif bagi

perusahaan dalam memberikan sinyal keunggulan kualitas karena pentingnya

intellectual capital dalam menciptakan kekayaan di masa depan (Guthrie dan Petty,

2000). Adapun 3 komponen mengenai intellectual capital (Brinker, 1997):

1. Human capital yaitu kemampuan karyawan dalam memberikan solusi kepada

pelanggan untuk berinovasi dan pembaruan.

2. Structural capital yaitu infrastruktur yang mendukung komponen human capital

dari intellectual capital.

3. Customer capital yaitu hubungan dengan orang-orang yang berada bersama

perusahaan dalam kagiatan bisnis.

Dari 3 komponen pengungkapan intellectual capital disclosure dijelaskan menjadi

36 item pengungkapan yaitu:

Tabel 2.2 Komponen intellectual capital 36 item

Human Capital

(8 item)

Structural capital

(15 item)

Relational Capital

(13 item)

Jumlah karyawan Visi misi Brand

Level pendidikan Kode etik Pelanggan

Kualifikasi karyawan Hak paten Loyalitas pelanggan

Pengetahuan karyawan Hak cipta Nama perusahaan

Kompetensi karyawan Trademarks Jaringan distribusi

Pendidikan dan

pelatihan

Filosofi management Kolaborasi bisnis

Jenis pelatihan terkait Budaya organisasi Perjanjian lisensi

Turnover karyawan Proses manajemen Kontrak-kontrak yang

menguntungkan

Sistem informasi Perjanjian franchise

Sistem jaringan Penghargaan

Corporate governance Sertifikasi

Sistem pelaporan

pelanggaran

Strategi pemasaran

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

18

Analisis kinerja

keuangan komprehensif

Pangsa pasar

Kemampuan membayar

utang

Struktur permodalan

(Sumber:Ulum, 2015a, 175)

5. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan tercermin dari harga pasar saham. Nilai perusahaan

merupakan potensi pertumbuhan suatu perusahaan yang dihubungkan dengan

perkembangan harga saham sehingga menimulkan persepsi investor (Sanjaya dan

Linawati, 2015). Apabila harga saham meningkat maka nilai perusahaan juga akan

meningkat. Tujuan perusahaan memaksimumkan suatu nilai juga memiliki

beberapa keuntungan terutama dalam pembelian perusahaan dan penggabungan

perusahaan (Sartono, 2001). Nilai perusahaan akan meningkat jika perusahaan

dapat melakukan pembiayaan investasi dengan net present value yang positif,

karena net present value yang positif dapat memberikan value added kepada

pemegang saham (Sartono, 2001).

Ada beberapa faktor yang mencerminkan nilai perusahaan yaitu

profitabilitas, size, struktur modal, kinerja keuangan. Profitabilitas yang tinggi

membuat para calon investor tertarik untuk berinvestasi karena profit

mencerminkan nilai perusahaan yang tinggi (Repi et al., 2016). Selain itu, semakin

besar ukuran perusahaan maka semakin mudah pula perusahaan mendapatkan

sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal (Dewi dan

Wirajaya, 2013). Teori struktur modal menjelaskan bahwa kebijakan suatu

pendanaan (financial policy) dapat menentukan struktur modal yang bertujuan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

19

untuk mengoptimalkan nilai perusahaan karena harga saham yang maksimum

dipengaruhi oleh struktur modal yang optimal (Hermuningsih, 2014). Perusahaan

sebisa mungkin meningkatkan dan menjaga kinerja keuangannya karena menjadi

suatu keharusan agar saham tersebut dapat eksis dan diminati para investor

(Mahendra Dj et al., 2012).

Kekayaan pemegang saham dan perusahaan ditunjukkan oleh harga pasar dari

saham yang dijadikan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing),

dan manajemen aset (Hermuningsih, 2014). Dalam penelitian ini peneliti melihat

pengaruh nilai perusahaan dicerminkan oleh aset tak berwujud berupa intellectual

capital disclosure serta informasi tentang enterprise risk management. Modal

intelektual berperan penting dalam meningkatan nilai perusahaan karena nilai pasar

akan meningkat jika perusahaan mampu memanfaatkan modal intelektualnya

secara efisien (Sunarsih dan Mendra, 2012). Serta penyajian berupa informasi profil

resiko perusahaan dan pengelolaan terhadap resiko merupakan informasi non-

finansial yang diperlukan para investor sebagai bentuk transparasi yang dilakukan

perusahaan (Devi et al., 2017).

Nilai perusahaan dijadikan pertimbangan para investor untuk melakukan

investasi. Naiknya nilai perusahaan merupakan suatu kebanggaan sendiri bagi para

manager yang mengelolanya karena dengan naiknya nilai perusahaan sebagai

prestasi yang dibuat perusahaan atas capaian yang diinginkan. Oleh karena itu,

pihak yang terkait dengan aktivitas perusahaan melakukan pembaharuan dan

perbaikan atas semua hal yang menjadi pendukung naiknya nilai perusahaan itu.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

20

6. Reaksi Investor

Reaksi investor merupakan suatu bentuk respon investor terhadap informasi

yang diberikan perusahaan baik yang bersifat positif maupun negatif (Apriliastuti

dan Andayani, 2015). Investor memberikan reaksi untuk melakukan penanaman

modal di dalam perusahaan dengan terlebih dahulu melilhat kandungan informasi

di dalam perusahaan yang dipublikasikan. Informasi tersebut bisa dari aset

berwujud mengenai kinerja keuangan perusahaan dan aset tak berwujud seperti

intellectual capital, dan laporan manajemen resiko perusahaan. Suatu informasi

memiliki suatu nilai apabila informasi itu dapat langsung di reaksi dengan investor

untuk melakukan transaksi di pasar modal.

Suatu laporan memuat kandungan informasi, jika jumlah lembar saham yang

diperdagangkan menjadi lebih besar saat earning diumumkan, hal ini

mengakibatkan adanya reaksi pasar terhadap informasi yang diberikan perusahaan

baik bersifat positif maupun negatif (Beaver, 1968). Pengujian terhadap informasi

dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Alat yang digunakan

dalam mengukur reaksi investor salah satunya dengan abnormal return

(Hartono,2013). Menurut Hartono (2013) abnormal return merupakan suatu

kelebihan atau kekurangan dari return sesungguhnya yang terjadi terhadap return

normal. Return normal merupakan return ekspektasi yaitu return yang diharapkan

investor. Ini berarti abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya

yang terjadi dengan return ekspektasi.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

21

Menurut teori Brown dan Warner (1985) dalam buku Hartono (2013)

menjelaskan bahwa untuk mengestimasi return yang diharapkan (expected return)

dapat digunakan tiga model, yaitu :

1. Model Disesuaikan Rata-rata (Mean Adjusted Model)

Model Disesuaikan Rata-rata (Mean Adjusted Model) hal ini diasumsikan

bahwa expected return memiliki nilai konstan yang sama dengan rata-rata

return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Expected return pada

pada periode tertentu didapatkan dari lamanya periode estimasi.

2. Model Pasar (Market Model)

Model Pasar (Market Model) dihitung melalui dua tahap yaitu membentuk

model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode return

estimasi. Mengestimasi return ekspektasi pada periode jendela dengan

menggunakan model ekspektasi ini. Model ekspektasi di bentuk dengan

teknik regresi OLS (Ordinary Least Square).

3. Model Disesuaikan pasar (Market Adjusted Model)

Model disesuaikan pasar (Market Adjusted Model) menganggap bahwa

penduga paling baik dalam melakukan estimasi return dari suatu sekuritas

adalah return indeks pasar pada saat ini. Model ini tidak menggunakan periode

estimasi dalam membentuk model estimasi karena return sekuritas yang

diestimasi sama dengan return indeks harga pasar.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

22

C. Pengembangan Hipotesis

1. Pengaruh enterprise risk management terhadap nilai perusahaan.

Pengungkapan manajemen risiko (risk management disclosure) adalah

pengungkapan mengenai bagaimana perusahaan dalam mengendalikan risiko

terkait masa mendatang atau pengungkapan atas risiko-risiko dengan cara yang

telah dikelola perusahaan (Sulistyaningsih dan Gunawan, 2016). Selain itu, menurut

Kristiono (2014) pengungkapan resiko merupakan bentuk upaya perusahaan untuk

memberitahukan kepada pengguna laporan tahunan tentang informasi yang

mengancam perusahaan, sehingga dapat dijadikan faktor pertimbangan dalam

pengambilan keputusan. Pengungkapan manajemen resiko dapat meningkatkan

nilai perusahaan hal ini tergambar dari keberanian manajemen memberikan

informasi yang cukup privat tentang kegiatan manajemen perusahaan.

Adapun beberapa penelitian yang telah mengungkapkan kaitan

pengungkapan enterprise risk management dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Salah satunya dari Devi et al. (2017) hasil penelitiannya berhasil membuktikan

bahwa pengungkapan enterprise risk management berpengaruh positif dan

signifikan pada nilai perusahaan. Adapun penelitian dari Aditya dan Naomi (2017)

yang menyatakan bahwa pengungkapan enterprise risk management ke nilai

perusahaan memang signifikan tetapi dengan adanya variabel kontrol yang

mendukung seperti ukuran perusahaan, laverage, profitabilitas, pertumbuhan

penjualan, volatilitas harga saham, dan kebijakan deviden.

Memang tidak banyak perusahaan melakukan pengungkapan terhadap resiko

apa saja yang akan mereka hadapi kedepananya di laporan tahunannya. Hal ini

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

23

dikarenakan perusahaan tidak berani mengambil keputusan karena dikhawatirkan

akan memberikan pandangan yang buruk dari orang diluar perusahaan terhadap

perusahaannya. Padahal yang kita ketahui perusahaan harus memiliki transparasi

terhadap apa yang ada di perusahaan itu. Jika perusahaan melakukan pengungkapan

manajemen resiko yang ada tentulah hal ini akan menarik para investor untuk

berinvestasi di perusahaannya tersebut karena para investor memiliki pandangan

dari ancaman yang akan dia dapatkan jika berinvestasi. Jika perusahaan melakukan

pengungkapan mengenai enterprise risk management akan menjadi nilai tambah

bagi perusahaan itu sendiri untuk menarik para investor. Dengan demikian hipotesis

yang diajukan:

H1 : Enterprise Risk Management berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

2. Pengaruh intellectual capital disclosure terhadap nilai perusahaan.

Pengungkapan intellectual capital merupakan suatu tingkat pengungkapan

atas modal intelektual yang dimiliki oleh perusahaan juga telah diidentifikasi

sebagai seperangkat aset yang tak berwujud yang mampu mendorong penciptaan

nilai karena kemampuannya dapat mendorong kinerja organisasi (Bontis, 1998).

Commission (2006) menjelaskan dua alasan utama untuk melaporkan informasi

intellectual capital, yaitu pelaporan IC memberikan informasi tambahan yang dapat

digunakan untuk meningkatkan manajemen perusahaan secara keseluruhan,

pelaporan IC melengkapi laporan keuangan perusahaan dan oleh karena itu ia

memberikan gambaran tentang perusahaan secara lebih luas, lebih jujur dan lebih

bermakna. Nikolaj Bukh (2003) menyatakan bahwa proses penciptaan nilai (value

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

24

creation) didasarkan pada pengungkapan perusahaan tentang intellectual capital

setiap perusahaan.

Adapun beberapa penelitian yang telah melakukan penelitian tentang

hubungan intellectual capital terhadap nilai perusahaan. Penelitian oleh Devi et al.

(2017) menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan pegungkapan intellectual

capital terhadap nilai perusahaan. Selain itu, penelitian dari Purnomo (2014) juga

menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara VAIC

dengan nilai perusahaan. Selanjutnya penelitian dari Sirojudin dan Nazaruddin

(2016) mengatakan hal yang sama bahwa modal intelektual dan pengungkapan

intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengungkapan informasi yang ada di perusahaan tidak hanya informasi

tentang keadaan finansial di suatu perusahaan saja. Tetapi informasi non-finansial

juga perlu diungkapkan dalam kepemilikan dan pemanfaatan sumber daya yang ada

di perusahaan. IC memiliki 3 komponen yang menjadi tolak ukur pengujiannya

yaitu human capital, structural capital, dan relational capital. Informasi yang

memuat tentang keadaan non-finansial perusahan juga dapat membantu investor

dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi atau tidak. Karena pengelolaan

mengenai IC yang baik dalam suatu perusahaan juga merupakan penilaian

tersendiri para investor. Oleh karena itu, pengungkapan intellectual capital dapat

meningkatkan nilai yang ada di perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan:

H2 : Intellectual Capital berpengaruh terhadap Nilai perusahaan .

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

25

3. Reaksi Investor memediasi pengaruh hubungan enterprise risk management

terhadap nilai perusahaan.

Keputusan investasi seorang manager merupakan hal yang penting yang

diinginkan perusahaan untuk membantu kinerja organisasinya dari segi finansial.

Sebelum melakukan investasi biasanya investor melihat terlebih dahulu bagaimana

nilai yang perusahaan miliki. Nilai perusahaan merupakan bentuk prestasi atas

kinerja yang dilakukan perusahaan. Nilai perusahaan tercermin dari nilai pasar dari

ekuitas perusahaan dan nilai pasar utang. Tidak hanya dari harga saham saja,

investor dalam melakukan pertimbangan keputusan melihat segala aspek yang

dimiliki perusahaan. Manajemen yang mengelola perusahaan dengan menerapkan

ERM akan memberikan jaminan perlindungan untuk investor karena resiko yang

dihadapi perusahaan mampu dikelola dengan baik (Sanjaya dan Linawati, 2015).

Adapun penelitian dari Mahakaryawati dan Ulum (2009) yang meneliti

tentang pengaruh tingkat suku bunga dan likuiditas perusahaan terhadap resiko

investasi saham yang terdaftar di Jakarta Islamic index menunjukkan bahwa tingkat

suku bunga berpengaruh terhadap resiko investasi dengan arah negatif. Penilaian

terhadap resiko merupakan salah satu komponen yang ada di ERM.

Aspek yang menjadi penilaian investor tidak hanya dari sisi finansial saja, sisi

non-finansial juga dijadikan penilaian tersendiri. Salah satu penilaiannya pun

dilihat dari manajemen resiko yang diungkapkan perusahaan. Informasi ini penting

karena investor dapat menilai bagaimana manajemen melakukan pengelolaan

terkait ancaman yang sekarang maupun di masa yang akan datang. Jika manajemen

melakukan dengan baik, maka investor pun akan tenang melakukan investasi. Hal

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

26

inilah yang mendorong hubungan antara enterprise risk management terhadap nilai

perusahaan yang dipengaruhi reaksi investor. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan:

H3 : Reaksi investor memediasi hubungan antara enterprise risk management

dengan nilai perusahaan.

4. Reaksi investor memediasi pengaruh hubungan intellectual capital disclosure

terhadap nilai perusahaan.

Holland (2006) menemukan bahwa para ahli analis dan fund manager

memerlukan dan menggunakan informasi tentang intellectual capital dalam

melakukan keputusan investasi dan penilaian perusahaan. Pentingnya informasi

intellectual capital bagi pelaku pasar modal dalam proses pengambilan keputusan

investasi terdokumentasi dengan baik dalam sejumlah literatur. Mousavi dan

Takhtaei (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh ICD terhadap pasar

modal dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa intellectual capital disclosure

memiliki pengaruh terhadap harga saham, resiko dan cost capital.

Pengungkapan modal intelektual menjadi penilaian tersendiri karena disini

dilihat sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan seperti apa, kemampuan

perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan struktur yang

mendukung usaha karyawan serta hubungan baik pihak perusahaan terhadap

lingkungan eksternal. Hal tersebut yang mengakibatkan reaksi investor dapat

mempengaruhi hubungan intellectual capital disclosure dengan nilai perusahaan.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan:

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Reviu Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/38634/3/BAB II.pdf · Intelektual dan Pengungkapannya Terhadap Nilai dan Kinerja Perusahaan. 8 ... perusahaan

27

H4 : Reaksi investor memediasi hubungan antara intellectual capital

disclosure dengan nilai perusahaan.

D. Kerangka Pemikiran Teoritis (Dalam Bentuk Bagan Alur)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Reaksi

Investor

Enterprise risk

management

Intellectual

Capital Disclosure

Nilai

perusahaan

H1

H2

H3

H4