bab ii tinjauan pustaka a. manajemen kelasrepository.ump.ac.id/7493/3/bab ii_aulia nur...
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Kelas
1. Pengertian Manajemen Kelas
Sebelum mengetahui lebih jauh apa itu manajemen kelas, disini
akan dibahas terlebih dahulu istilah dari manajemen itu sendiri. Di bawah
ini merupakan istilah manajemen yang dikemukakan oleh beberapa
pendapat.
Manajemen berasal dari kata dalam Bahasa Inggris:
“management”, dengan kata kerja “to manage” yang secara
umum berarti mengurusi mengemudikan, mengelola,
menjalankan, membina, atau memimpin; kata benda
“managemen”, dan “manage” berarti orang yang melakukan
kegiatan manajemen. Terdapat pula pakar yang berpandangan
bahwa kata manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata
kerja “agere” yang berarti melakukan. Dua kata tersebut
digabung menjadi kata kerja “managere” yang artinya
menangani. Kata “managere” diterjemahkan kedalam Bahasa
Inggris dalam bentuk kata kerja “to manage”, dengan kata benda
“management” dan “manage” untuk orang yang melakukan
manajement (Karwati dan Prinsa, 2014: 3).
Stoer, Freeman, dan Gilbert dalam karwati (2014: 4) menyatakan
bahwa manajemen adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan serta pengawasan terhadap anggota organisasi dan
penggunaan semua sumber daya yang dimiliki organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Maka, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu kegiatan pengendalian guna mencapai sebuah tujuan yang
diinginkan agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
9
Setelah kita bahas tentang manajemen, alangkah baiknya kita
ketahui terlebih dahulu apa pengertian daripada kelas itu sendiri. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kelas didefinisikan sebagai ruang tampat
belajar di sekolah. Hornby dalam Oxford Advanced Learen’s Dictionary
(1986) mendefinisikan kelas (class) sebagai group of student taught
together atau occation when this group meets to be tought.
Kelas merupakan sekelompok siswa yang belajar bersama atau
suatu wahana ketika kelompok itu menjalani proses pembelajaran pada
tempat dan waktu yang diformat secara formal (Danim dan Yunan
Danim: 2013: 98). Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa kelas
merupakan suatu tempat di mana peserta didik berkumpul untuk belajar
atau melakukan proses pembelajaran baik itu secara formal maupun non
formal.
Nawawi dalam karwati (2014: 5-6) menyebutkan bahwa kelas
dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu :
a. Kelas dalam Prespektif Sempit.
Kelas dalam prespektif sempit adalah ruangan yang dibatasi
oleh dinding, tempat sejumlah peserta didik berkumpul untuk
mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian
tradisional ini mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk
pengelompokan peserta didik mnurut tingkat perkembangna, antara
lain didasarkan pada batas umur kronologis masing-masing.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
10
b. Kelas dalam Prespektif Luas
Kelas dalam perspektif luas adalah suatu masyarakat kecil
yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah. Kelas merupakan
satu kesatuan oragisasi yang menjadi unit kerja, yang secara dinamis
menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar mengajar yang kreatif
untuk mencapai suatu tujuan.
Setelah berbicara tentang pengertian manajemen dan kelas di
atas maka di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian
manajemen kelas. Manajemen kelas terdiri dari dua kata, yaitu
manajemen dan kelas. Manajemen merupakan rangkaian usaha
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
orang lain, sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah suatu
kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dalam kelas tersebut, guru
berperan sebagai manajer utama dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengaktualisasikan, dan melaksanakan
pengawasan atau supervisi kelas (Karwati dan Prinsa, 2014: 5).
Menurut Danim dan Danim (2013: 98), manajemen kelas
adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang
dilakukan oleh guru, baik individual maupun dengan atau melalui
orang lain (semisal dengan sejawat atau teman sendiri) untuk
mengoptimalkan proses pembelajaran. Kata perencanaan disini
merujuk pada perencanaan pembelajaran dan unsur-unsur
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
11
penunjangnya. Pelaksanaan bermakna proses pembelajaran, dan
evaluasi bermakna evaluasi pembelajaran. Evaluasi disini terdiri atas
dua jenis, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.
2. Konsep Dasar Manajemen Kelas
Konsep dasar yang perlu dicermati dalam manajemen kelas
adalah penempatan individu, kelompok, sekolah dan faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Tugas guru seperti mengontrol, mengatur atau
mendisiplinkan peserta didik adalah tindakan yang kurang tepat lagi
untuk saat ini, sekarang tugas guru yang paling penting adalah
memanajemen, mangorganisir, dan mengkoordinasikan segala aktivitas
peserta didik menuju tujuan pembelajaran (Rukmana dan Asep Surya
2006: 29).
Mengelola kelas merupakan ketrampilan yang harus dimiliki guru
dalam memutuskan, memahami, mendiagnosis dan kemampuan
bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek
manajemen kelas. Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorongan kekuatan kelas, situasi
kelas, tindakan selektif dan kreatif, bukan hanya aspek-aspek itu saja
adapun aspek lain yang perlu diperhatikn dalam manajemen kelas
diantara yaitu peserta didik baik itu dari minat peserta didik, perhatian
dan yang terpenting adalah tingkah laku peserta didik yang perlu di
kontrol melalui manajemen kelas.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
12
3. Tujuan Manajemen Kelas
Keberhasialan sebuah kegiatan dapat dilihat dari hasil yang
dicapai. Tujuan adalah titik akhir dari sebuah kegiatan dan dari tujuan itu
juga sebagai tolak ukur pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Keberhasilan
sebuah tujuan dapat dilihat dari efektivitas dalam pencapaian tujuan itu
serta tingkat efisiensi dari penggunaan berbagai sumber daya yang
dimiliki.
Keberhasilan manajeman kelas dapat dilihat dari tujuan apa yang
ingin dicapainya. Oleh karena itu guru harus menetapkan tujuan apa yang
hendak dicapai dengan kegiatan manajeman kelas yang dilakukannya.
Manajema kelas pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisien dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun
kegiatan pengelolaan fisik dan pengelolaan sosio-emosional merupakan
bagian dalam pencapaian tujuan pembelajaran dan belajar peserta didik
(Karwati dan Priansa, 2014: 27-28).
Menurut Karwati dan Priansa (2014: 28) Ketercapaian tujuan
manajeman kelas dapat dideteksi atau dilihat dari:
a. Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan
yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa. Artinya bahwa
perilaku yang diperlihatkan peserta didik seberapa tinggi, seberapa
baik dan seberapa besar terhadap pola perilaku yang diperlihatkan
guru kepadanya di dalam kelas;
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
13
b. Mereka akan berkerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam
melakukan tugas-tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Perilaku
yang diperlihatkan guru berupa kinerja dan pola perilaku orang
dewas dalam nilai dan norma balikannya akan berupa peniruan dan
percontohan oleh peserta didik baik atau buruknya amat bergantung
kepada bagaimana perilaku itu diperankan.
4. Fungsi Manajeman Kelas
Fungsi manajemen kelas sebenarnya merupakan implementasi
dari fugsi-fungsi manajeman yang diaplikasikan di dalam kelas oleh guru
untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif.
Menurut Dr. I Gust Ketut Arya Sunu, M.Pd fungsi dari manajemen di
kelas adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan sebagai fungsi menejemen di kelas, perencanaan adalah
titik tolak bagi manajer kelas. Fungsi ini (perencanaan) menentukan
lebih awal hasil pembelajaran mana yang harus dicapai di masa
depan.
b. Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen di kelas,
pengorganisasian dapat digambarkan sebagai penciptaan mekanisme
untuk mengimplementasikan perencanaan yang dibahas sebelumnya.
Isu-isu sperti kegiatan yang dimasukkan ke dalam tindakan, dimana
sumber dayanya diterapkan, bagaimana itu terjadi dan siapa yang
hasrus bertanggung jawab. Untuk pendidik fungsi manajemen
menciptakan lingkungan pengajaran dan pembelajaran yang efektif.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
14
Situasi kelas yang tertib dan teratur harus diciptakan untuk membuat
pengajaran yang efektif.
c. Kepemimpinan sebagai fungsi manajemen di kelas, fungsi ketiga
pendidik adalah memimpin ketika rencana harus diubah menjadi
realitas. Dia memberikan arah bahwa tugas-tugas yang diperlukan
dilakukan secara efektif. Kepemimpinan melibatkan fungsi bahwa
manajer memungkinkan orang lain untuk melakukan tugas-tugas
mereka secara efektif
d. Pengawasan sebagai fungsi manajemen di kelas, pengawasan adalah
fungsi manajemen akhir dalam siklus manajemen yang efisien dan
dilihat oleh banyak orang sebagai kebutuhan yang paling penting
untuk perencanaan yang efektif. Dalam merencanakan pelajaran atau
kegiatan, pendidik yang memutuskan mana hasil belajar yang harus
dicapai. Penggunaan mekanisme pengawasan apakah hasil telah
terealisasi merupakan bagian integral dari perencanaan, tetapi pada
saat yang sama saat kegiatan pengelolaan.
5. Kegiatan Manajemen Kelas
Manajemen kelas merupakan proses pemberdayaan sumber daya
yang ada di dalam kelas, sehingga memberikan kontribusi dalam
pencapaian efektivitas pembelajaran. Sebagai sebuah proses, maka dalam
pelaksanaannya manajemen kelas memiliki berabagi kegiatan yang harus
dilakukan. Dalam manajemen kelas, guru melakukan sebuah proses atau
tahap kegiatan yang dimuali dari merencanakan, melaksanakan, dan
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
15
mengevaluasi, sehingga apa yang dilakukan merupakan satu kesatuan
yang utuh dan saling terkait (Karwati dan Priansa 2014:23). Kegiatan
manajemen kelas meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri
dari :
a. Pengaturan Peserta Didik
Peserta didik adalah orang yang melakukan aktivitas dan
kegiatan didalalm kelas yang ditempatkan sebagai objek dan arena
perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran manusia, maka
peserta didik bergerak dan menduduki fungsi sebagai subyek.
Artinya peserta didik bukan barang atau objek yang hanya dikenai
akan tetapi juga merupakan obyek yang memiliki potensi dan pilihan
untuk bergerak.
Pergerakan yang terjadi dalam konteks pencapaian tujuan
tidak sembarangan, artinya dalam hal ini fungsi guru tetap memiliki
proporsi yang besar untuk dapat membimbing, mengarahkan, serta
memandu setiap aktivitas yang harus dilakukan peserta didik. Oleh
karena itu pengaturan orang atau peserta didik adalah bagaimana
mengatur dan menempatkan peserta didik dalam kelas sesuai dengan
potensi intelektual dan perkembangan emosionalnya. Peserta didik
diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang
sesuai dengan minat dan keinginannya.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
16
b. Pengaturan Fasilitas
Aktivitas yang dilakukan guru maupun peserta didik di dalam
kelas sangat dipengaruhi oleh kondisi dan situasi fisik lingkungan
kelas. Oleh karen itu, lingkungan fisik berupa sarana dan prasarana
kelas harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi di
dalam kelas, sehingga harmonisasi kehidupan kelas dapat
berlangsung dengan baik, dari permulaan proses pembelajaran
samapi akhir pembelajaran. Kriteria yang perlu diciptakan di kelas
adalah aman, bersih, tenang, nyaman dan menyenangkan.
Selain itu adalah bahwa fasilitas yang ada di dalam kelas
dapat diatur dengan baik sehingga dapat menciptakan suasana yang
menyenangkan dan optimal. Pengaturan fisik kelas diarahkan untuk
meningkatkan efektivitas belajar peserta didik sehingga peserta didik
merasa senang, nyaman, aman, dan belajar dengan baik.
Bagan 2.1 Kegiatan dalam Manajemen Kelas
Kegiatan dalam Manajemen Kelas
Pengaturan Peserta Didik
(Kondisi Emosional)
- Tingkah Laku
- Kedisiplinan
- Minat/ Perhatian
- Gairah Belajar
Pengaturan Fasilitas
(Kondisi Fisik)
- Ventilasi
- Pencahayaan
- Kenyamanan
- Letak duduk
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
17
Secara umum, proses penyelenggaraan manajemen kelas meliputi
empat tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evalusai serta program
tindak lanjut. Keempat tahap tersebut disajikan di bawah ini (Danim dan
Yunan Danim 2013: 82-83)
Tabel 2.1
Proses Penyelenggaraan Manajemen Kelas
No Proses Kriteria
1 Perencanaan a. Tujuan, manfaat, hasil yang dicapai, sasaran
pembelajaran dirumuskan secara jelas
b. Pedoman manajemen kelas disusun secara jelas
dan dapat diaplikasikan oleh pengguna
c. Standar kinerja guru yang disusun dapat
diaplikasikan dan terukur
d. Substansi pembelajaran relevan dengan
kebutuhan peningkatan kompetensi siswa
e. Sumber daya utama dan pendukung pelaksana
pembelajaran di kelas dipersiapkan sedemikian
rupa untuk pelaksanaan kegiatan yang efektif
dan efisien
2 Pelaksanaan a. Satuan waktu pembelajran ditetapkan sesuai
dengan substansi dan tujuan kegiatan
b. Penentuan sumber daya disesuaikan dengan
substansi dan tujuan kegiatan pembelajaran
c. Alokasi sumber daya kelas didasari atas
pertimbangan efisiensi dan efektivitas
d. Implementasi program pembelajaran di kelas
konsisten dengan perencanaan yang telah
dibuat
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
18
3 Evalusai a. Instrumen evaluasi pembelajaran disusun
sesuai dengan tujuan dan cakupan substansi
kegiatan
b. Untuk kegiatan pembelajaran tertentu, evaluasi
mencangkup pre-test dan post-test untuk
mengukur nilai tambah setiap sesi
pembelajaran
c. Dilakukan analisis kesenjangan antara
kompetensi dan kinerja yang diharapkan
dengan yang nyata
d. Setiap kegiatan dievaluasi pembelajaran
dilaporkan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama kepala sekolah, staf,
orang tua dan siswa.
4 Tindak Lanjut a. Hasil evaluasi menjadi acuan penyempurnaan
program pembelajara dan manajemen kelas
b. Hasil evaluasi menjadi acuan perencanaan baru
program pembelajaran dan manajemen kelas.
Danim dan Yunan Danim 2013: 82-83
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen kelas
Keberhasilan manajemen kelas dalam memberikan dukungan
terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dipengaruhi oleh beberapa
faktor Djamarah dalam Karwati (2014: 28), antara lain :
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik tempat belajar mempunyai pengaruh
penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang
menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
19
meningkatnya intensitas proses pembelajaran dan mempunyai
pengaruh positif terhadap penjapaian tujuan pengajaran.
b. Kondisi Sosio-Emosional
1) Sikap guru
Sikap guru dalam menghadapai peserta didik yang
melanggar peraturan sekolah hendakna tetap sabar, dan tetap
bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta
didik akan dapat diperbaiki.kalaupun guru terpaksa membenci,
bencilah tingkah lakunya bukan membenci peserta didiknya.
Terimalah peserta dengan hangat sehingga ia insyaf dengan
kesalahannya. Berlaku adil dalam bertindak. Ciptakan satu
kondisi yang menyebabkan peserta didik sadar akan
kesalahannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki
kesalahannya.
2) Pembinaan Hubungan Baik
Pembinaan hubungan baik antara guru dan peserta didik
dalam masalah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat
penting. Dengan terciptanya hubungan baik guru-peserta didik,
diharapkan peserta didik denantiasa gembira, penuh gairah dan
semangat, bersikao optimistik, realistik dalam kegiatan belajar
yang sedang dilakukannya.
c. Kondisi Orgaisasional
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
20
Secara umum faktor kondisi organisasional yang
mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua golongan
yaitu:
1) Faktor internal peserta didik
Berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan
perilaku. Kepribadian peserta didik dengan ciri-ciri khasnya
masing-masing, menyebabkan peserta didik berbeda dengan
peserta didik lainnya secara individual. Perbedaan secara
individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis,
intelektual, dan psikologis.
2) Faktor eksternal peseta didik
Berkaitan dengan masalah suasana lingkungan belajar,
penempatan peserta didik, pengelompokan peserta didik, jumlah
peserta didik, dan sebagainya. Jumlah peserta didik di kelas
akan akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah
peserta didik di kelas, akan cenderung lebih mudah munculnya
konflik yang menyebabkan ketidaknyamanan, begitupun
sebaliknya.
B. Efektivitas Pembelajaran
1. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu Effective yang berarti
berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya
suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
21
tujuannya. Secara ideal efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-
ukuran yang agak pasti, misalnya usaha X adalah 60% efektif dalam
mencapai tujuan Y (Amalia dan Ibrahim, 2017:100).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia efektivitas berasal dari
kata efektif yang berarti mempunyai efektif, pengaruh atau akibat, atau
efektif juga dapat diartikan dengan memberikan hasil yang memuaskan.
Dari uraian di atas dapat dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan
keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan
derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang di
capai.
Sedangkan menurut The Liang Gie dalam Amalia dan Ibrahim
(2017: 100) efektivitas adalah suatu keadaan yang mendukung pengertian
mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki, maka itu
dikatakan efektif kalau memang menimbulkan akibat dari yang
dikehendakinya itu. Maka dapat disimpulkan pengertian efektivitas
adalah suatu ukuran atau tolak ukur yang menyatakan seberapa jauh
target baik kuantitas, kualitas maupun waktu yang telah dicapai, dimana
semakin besar target yang dicapai maka semakin tinggi tingkat
efektivitasnya.
2. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas Pembelajaran berkenaan dengan pencapaian tujuan,
dengan demikian analisis tujuan merupakan kegiatan pertama dalam
perencanaan pengajaran. Keefektifan program pembelajaran ditandai
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
22
dengan berhasil menghantarkan siswa mencapai tujuan-tujuan
intruksional yang telah ditetapkan, memberikan pengalaman belajar yang
aktif, melibatkan siswa secara aktif sehingga menunjang pencapaian
tujuan intruksional, dan memiliki sarana-saran yang menunjang proses
belajar mengajar (Supradyani, dkk, 2013).
Efektivitas pembelajaran merujuk pada kemampuan untuk
memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan belajar yang telah
ditetapkan. Efektivitas juga berhubungan dengan masalah bagaimana
pencapaian tujuan atau hasil yang diperoleh, kegunaan atau manfaat dari
hasil yang diperoleh, tingkat daya fungsi unsur atau komponen, serta
masalah tingkat kepuasan pengguna/client (Miraso dalam Supradyani,
dkk 2013: 2).
Keefektifan program pembelajaran tidak hanya ditijau dari segi
tingkat prestasi belajar saja, melainkan harus pula ditinjau dari segi
proses dan sarana penunjang. Dalam pencapaian efektivitas belajar,
banyak hal yang memperngaruhi. Baik faktor intrnal guru maupun faktor
eksternal.
Efektivitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana
sesuatu yang direncanakan atau diinginkan dapat terlaksana atau tercapai.
Di dalam bidang pendidikan, efektivitas ini dapat ditinjau dari dua segi
yaitu :
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
23
a. Efektivitas mengajar guru, terutama menyangkut sejauh mana jenis-
jenis kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat
dilaksanakan dengan baik.
b. Efektivitas belajar murid, terutama menyangkut sejauh mana tujuan-
tujuan pembelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui
kegiatan belajar mengajar yang ditempuh.
C. Pembelajaran Al-Islam
1. Pengertian Pembelajaran
Kata pembelajaran mengandung arti “proses membuat orang
melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan” jadi pembelajaran
pada dasarnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dan siswa
sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan perilaku
individu siswa itu sendiri (Ngalimun, 2017).
Pembelajaran adalah serangkaian kegitan yang melibatkan
informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk
memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak
hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga
metode, media dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan
informasi. Pembelajaran merupan upaya yang dilakukan pendidik untuk
membantu siswa agar dapat menerima pengetahuan yang diberikan dan
membantu memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Agar kegiatan pembelajaran mencapai hasil yang maksimal perlu
diusahakan faktor penunjang seperti kondisi pelajar yang baik, fasilitas
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
24
dan lingkungan yang mendukung serta proses belajar yang tepat
(Suprihatiningrum, 2017: 77).
2. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran
Terdapat beberapa faktor yang memperngauhi proses
pembelajaran, diantaranya siswa, pendidik, kurikulum, sarana dan
prasarana, tenaga non pendidik dan lingkungan (Suprihartiningrum,
2017: 85)
a. Siswa
Siswa sering diistilahkan sebagai peserta didik, murid, pelajar,
mahasiswa, anak didik, pembelajar, dan sebagainya. Pada
hakikatnya, siswa adalah manusia yang memerlukan bimbingan
belajar dari orang yang mempunyai suatu kelebihan. Oleh karena itu
tidak ada salahnya jika siswa lebih tua (senior) dibandingkan
pendidik.
Karakteristik siswa sangat penting untuk diketahui oleh
pendidik dan pengambang pembelajaran karena sangat berpengaruh
dalam proses pembelajaran. Siswalah yang akan menerimam materi
dan mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa karakteristik siswa
yang perlu diperhatikan, sebagai berikut.
1) Kemampuan, kemampuan bukan hanya dilihat dari IQ,
melainkan lebih menekankan pada kemampuan awal atua
pengetahuan awal sebalum mengikuti kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
25
2) Motivasi, motivasi dapat dibedakan antara motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrisik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
berasal dari dalam siswa itu sendiri, sedangkan motivasi
ekstrinsik apabila motivasi timbul dari lingkungna di luar siswa
yang berdangkutan.
3) Perhatian, dalam proses pembelajaran perhaian sangat besar
pengaruhnya bagi keberhasilan siswa.
4) Presepsi, merupakan suatu proses yang bersifat kompleks,
menyebabkan siswa dapat menerima atau meringkas informasi
yang diperoleh lingkungannya
5) Ingatan, merupakan suatu sistem aktif menerima, menyimpan,
dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima siswa
tersebut.
6) Lupa, lupa adalah hilangnya informasi yang telah tersimpan di
dalam ingatan jangka panjang
7) Retensi, merupakan kesan yang tertinggal dan dapat diingat
kembali setelah siswa mempelajari sesuatu
8) Transfer, merupakan suatu proses ketika materi yang telah
dipelajari akan dapat mempengaruhi proses dalam mempelajari
materi baru.
b. Pendidik
Pendidik sering disebut juga pengajar, dosen, guru, pamong,
pembimbing, atau widyaiswara. Pada hakikatnya pendidik adalah
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
26
seorang yang karena kemampuannya atau kelebihannya diberikan
kepada orang lain melalui proses yang disebut pendidikan.
Kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik meliputi
kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Kompetensi profesional akan tampak dalam sepuluh segi
kemampuan profesi guru yang meliputi:
1) Menguasi bahan ajar
2) Mengelola program pembelajaran
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media/ sumber belajar
5) Menguasi landasan pendidikan
6) Mengelola interaksi pembelajaran
7) Menilai prestasi belajar
8) Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan
penyuluhan
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian.
c. Tanaga Nonpendidik
Tenaga non pendidik meliputi tiga kelompok, yaitu pimpinan
(pengelola), staf administrasi, dan tenaga bantu. Pimpinan bertugas
mengelola dan mengendalikan lembaga pendidikan. Semakin besar
tenaga pendidikan, pengelolaannya (pimpinannya) akan berjenjang
dan semakin kompleks.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
27
d. Lingkungan
Lingkungan merupakan situasi dan kondisi tempat lembaga
pendidikan itu berada. Situasi akan sangat berpengaruh pada proses
pembelajaran, karena jika situasi menyenangkan maka akan
memberikan pengaruh yang positif kepada peserta didik sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.
3. Faktor pendukung keberhasilan proses pembelajaran
Telah kita ketahui bahwa proses pembelajaran dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor guru, kurikulum, tujuan yang ingin dicapai,
sarana, lingkungan, dan siswa itu sendiri, dari sekian banyak faktor ini,
faktor guru mempunyai peran yang lebih menentukan daripada faktor
yang lian.
Di samping perencanaan guru yang memadai untuk pelaksanaan
pembelajaran, keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh sikap guru
dalam mengelola pembelajaran, ketrampilan guru mengajukan
pertanyaan, pengetahuan guru dan ketrampilannya dalam menggunakan
media, dan masih banyak faktor pendukung lain yang dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang lebih baik.
Ada beberapa hal yang menjadi komponen pendukung
keberhasilan proses pembelajaran dan perlu diperhatikan oleh calun guru,
sebagai berikut :
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
28
a. Sikap guru dalam pembelajaran
Di dalam proses pembelajaran seorang guru dikatakan baik
apabila hasil pembelajaran yang dicapai sesuai dengan tujuan
pendidikan. Dengan kata lain seorang guru yang efektif adalah bila
guru berhasil membawa anak didik menjadi manusia yang memiliki
ketakwaan kepada Tuhan, memiliki kepribadian, mampu mengikuti
perkembangan, trampil, dinamis, dengan tidak melepaskan diri dari
dasar-dasar untuk kepentingan bangsa, negara, dan Tanah Air pada
situasi apapun.
b. Ketepatan Bahasa
Melalui bahasa, apa yang dipikirkan seseorang dapat
dikomunikasikan dengan orang lain. Dari bahasa dapat tercemin
pikiran seseorang. Bahasa sebagai alat komunikasi. Sebagai pengajar
yang salah satu tugasnya adalah sebagai fasilitator, menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh siswa, informasi tersebut akan
diterima dengan baik kalu benar, jelas dan mudah dimengerti.
c. Pengelolaan Kelas
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru
dapat mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya
dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, selain itu, juga hubungan interpersonal yang baik
antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat
keberhasilan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang efektif
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
29
merupakan syarat yang mutlak bagi terjadinya proses pembelajaran
yang efektif.
4. Pembelajaran Al-Islam
Menurut sistem pendidikan Muhammadiyah, Al-Islam secara
khusus dipelajari secara sistematis dalam mata pelajaran Al-Islam
Kemuhammadiyahan, karena itu pendidikan AIK merupakan muatan
pendidikan pokok dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. Mata
pelajaran Al-Islam Kemuhammadiyahan memliki fungsi utama membina
dan mengantarkan peserta didik menjadi insan yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, mengamalkan agama
islam dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an
dan As-Sunah. Majelis Dikdasmen PWM DIY dalam Fadillah (2017: 18)
Pembelajaran Al-Islam dan kemuhammadiyahan (AIK) di semua
sekolah pada tingkat SMP di seluruh Indonesia sejak tahun 2007
menggunakan Kurikulum Nasional Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
tahun 1999 yang sudah disesuaikan dengan Undang-undang nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun peraturan
menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2005 tentang standar
isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta Peraturan menteri
Pendidikan Nasional RI nomor 23 tahun 2005 tentang standar
kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah. Ruang lingkup
kurikulum Al-Islam dan Kemuhammadiyahan SMP meliputi Al-Qur’an
hadits, aqidah, akhlak, fiqih, tarikh, dan kebudayaan Islam serta
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
30
Kemuhammadiyahan. Masing-masing disajikan dalam 1 jam pelajaran
dengan alokasi waktu 45 menit. Majlis Dikdasmen PP Muhammadiyah
dalam Hasan dan Sulaeman (2011:3).
D. Penelitian Terdahulu
Sebelum melakukan penelitian, penelitian ini didahului oleh analisis
kepustakaan atau mempelajari penelitian-penelitian terdahulu yang bertema
sama atau masih berhubungan dan berakitan dengan penelitian yang
dilakukan. Ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan rujukan
penelitian sebagai berikur:
1. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Mutu
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2 kalibagor kelas
VIII C Semester Genap Tahun Pelajaran 2015” yang disusun oleh Mugi
Sarasputri dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hasil dari
penelitian tersebut menjelaskan bahwa manajemen kelas memiliki
pengaruh yang tinggi terhadap mutu pembelajaran pendidikan Agama
Islam SMP Negeri 2 Kalibagor kelas VIII C. Dari hasil penelitian
tersebut dapat dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak. Berarti korelasi
positif antara variabel X dan variabel Y adalah kuat atau tinggi terhadap
mutu pembelajaran Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 2 Kalibagor
Kelas VIII C. Hasil analisis regresi diperoleh R Square sebesar 0,675.
Hal ini menunjukan sumbangan manajemen kelas terhadap mutu
pembelajaran sebesar 65,7 % dan sisanya sebesar 34,3 % ditentukan oleh
variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
31
Letak perbedaan penelitian tersebut adalah pada metode
penelitiannya yang menggunakan metode penelitian kuantitatif
sedangkan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan
persamaan dengan penelitian ini adalah terdapat pada variabel
manajemen kelas.
2. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Manajemen Kelas Dalam
Meningkatan Prestasi Belajar Siswa SD Negeri Teupin Raya Julok Aceh
Timur”. Yang disusun oleh Nur Faridah dari Sekolah Tinggi Agama
Islam (STAIN). Hasil dari penelitian tersebut menunjukan bahwa
efektivitas pembelajaran di SD Negeri Teupin Raya ditingkatkan dengan
pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang telah disajikan dan
pencapaian efektivitas di tunjukan dengan kompetensi siswa yang sesuai
dengan visi dan misi sekolah
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah sama-sama membahas tentang manajemen kelas, yang
kedua sama dalam jenis penelitiannya yaitu menggunakan penelitian
deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah pada fokus
penelitiannya di mana penelitian terdahulu fokus pada prestasi belajar
sedangkan penelitian yang dilakukan fokus pada efektivitas
pembelajaran.
3. Skripsi yang berjudul “Peran Guru dalam Manajemen Kelas (Studi kasus
pada kelas bawah di MI Al-Islam PK Kartasura tahun pelajaran 2013-
2014)” yang disusun oleh Nur Laili Maulidah dari Universitas
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018
32
Muhammadiyah Surakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah
perencanaan yang dilakukan oleh dapat dilihat dari pembuatan dan
kepemilikan RPP pada masing-masing guru dengan melakukan
pengembangan dalam perencanaannya, pelaksanaan manajemen
kelasdisertai dengan memperhatikan perkembangan aspek individu dan
sosial siswa, dan evaluasi dalam manajemen kelas disertai dengan indak
lanjut yang berupa penyelesaian masalah. Manajemen kelas yang
sistematis ini akan mewujudkan iklim kelas yang mendorong
kesempurnaan belajar siswa.
Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah pada variabel manajemen kelas, sedangkan
perbedaannya terletak pada fokus penelitian yaitu penelitian yang akan
dilakukan fokus pada manajemen kelas dalam meningkatkan efektivitas
pembelajaran sedangkan penelitin terdahulu hanya fokus pada peran guru
dalam manajemen kelas.
Manajemen Kelas Dalam..., Aulia Nur Fadillah, Fakultas Agama Islam UMP, 2018