bab ii tinjauan pustaka a. lanjut...

18

Click here to load reader

Upload: dinhtruc

Post on 06-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lanjut Usia

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-

lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi

dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994).

Proses menjadi tua disebabkan oleh faktor biologik yang terdiri diri 3 fase

yaitu fase progesif, fase stabil dan fase regresif. Dalam fase regresif mekanisme

lebih ke arah kemunduran yang dimulai dalam sel, komponen terkecil dari tubuh

manusia. Di dalam struktur anatomik proses menjadi tua terlihat sebagai

kemunduran di dalam sel. Proses ini berlangsung secara alamiah, terus-menerus

dan berkesinambungan, yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis,

fisiologis dan biokemis pada jaringan tubuh dan akhirnya akan mempengaruhi

fungsi dan kemampuan badan secara keseluruhan.

1. Batasan-batasan Lansia

Mengenai kapankah orang disebut “lanjut usia”, sulit dijawab

memuaskan. Dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai batasan

umur. Menurut Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohamad membagi periodisasi

biologis perkembangan manusia sebagai berikut: 0 - 1 tahun adalah masa bayi,

1 - 6 tahun adalah masa prasekolah, 6 - 10 tahun adalah masa sekolah, 10 - 20

tahun adalah masa pubertas, 40 - 65 tahun adalah masa setengah umur

(prasenium), 65 tahun keatas adalah masa lanjut usia (senium).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia lansia meliputi usia pertengahan

(middle age), ialah kelompok usia 45 - 59 tahun, lansia (elderly) antara 60 - 74

tahun, lansia tua (old) antara 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas

90 tahun (Nugroho, 2000).

2. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Lansia

a. Perubahan fisik menurut Nugroho (2000) antara lain sebagai berikut:

1). Sel

5

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati.

Jumlah sel otak menurun dan otak menjadi atrofis beratnya berkurang 5

– 10%.

2). Sistem Persyarafan

Menurunnya hubungan persyarafan, lambat dalam respon dan waktu

untuk bereaksi, mengecilnya saraf panca indera dan kurang sensitif

terhadap sentuhan.

3). Sistem Pendengaran

Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga, Membrana

timpani menjadi atrofi dan pendengaran bertambah menurun pada lanjut

usia yang mengalami ketegangan jiwa atau stres.

4). Sistem Penglihatan

Hilangnya respon terhadap sinar, sfingter pupil timbul sklerosis, lensa

lebih suram, hilangnya daya akomodasi dan menurunya lapang pandang.

5). Sistem Kardiovaskuler

Elastisitas dinding aorta menurun, kemampuan jantung memompa darah

menurun. Hilangnya pembuluh darah dan tekanan darah meninggi.

6). Sistem pengaturan temperatur tubuh

Suhu yang sering ditemukan pada lansia yaitu temperatur tubuh menurun

(hipotermia) akibat metabolisme yang menurun.

7). Sistem Respirasi

Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.

Menurunnya aktivitas dari silia dan paru-paru kehilangan elastisitas.

8). Sistem Gastrointestinal

Kehilangan gigi, indera pengecap menurun, esofagus melebar, rasa lapar

menurun, peristaltik lemah dan timbul konstipasi, serta fungsi absorpsi

melemah.

9). Sistem Genitourinaria

Pada ginjal dan otot vesika urinaria mengalami kelemahan. Hal ini

menyebabkan frekuensi buang air seni meningkat pada lansia wanita,

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

sedangkan vesika urinaria pada lansia laki-laki susah dikosongkan

sehingga mengakibatkan retensi urin.

10). Sistem Endokrin

Pada lansia seperti menurunnya reabsorbsi sodium dan air, penurunan

lanjut metabolisme, penurunan respon sistem kekebalan, penurunan

efisiensi dari respon stres, peningkatan jumlah gula darah 2 jam setelah

makan, tidak toleransi terhadap karbohidrat dan jaringan tepi kebal

terhadap insulin.

11). Sistem Kulit (Integumentary System)

Kulit keriput, permukaan kulit kasar dan bersisik, menurunnya respon

terhadap trauma, mekanisme proteksi kulit menurun. Kulit kepala dan

rambut menipis berwarna kelabu.

12). Sistem Muskulosletal

Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh. Terjadi kifosis,

persendian membesar dan menjadi kaku. Tendon mengerut dan

mengalami skelerosis, serta terjadi atrofi serabut otot.

b. Perubahan Mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental yaitu adanya

perubahan fisik, (khusus organ perasa), kesehatan umum, tingkat

pendidikan, hereditas (keturunan) dan lingkungan (Nugroho, 2000).

c. Perubahan Psikososial

Bila seseorang pensiun, ia akan mengalami kehilangan, antara lain

kehilangan finansial, kehilangan status, kehilangan teman atau relasi,

kehilangan pekerjaan atau kegiatan. Perubahan dalam cara hidup, hilangnya

kekuatan dan ketegapan fisik : perubahan terhadap gambaran diri, perubahan

konsep diri, serta menderita penyakit kronis (Nugroho, 2000).

3. Penyakit yang sering dijumpai pada lansia

Menurut “The National Old People’s Welfare Council” di Inggris

mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia yaitu :

depresi mental, gangguan pendengaran, bronkitis kronis, gangguan pada

tungkai atau sikap berjalan, gangguan pada koksa atau sendi panggul, anemia,

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

demensia, gangguan penglihatan, ansietas atau kecemasan, dekompensasi

kordis, diabetes melitus, osteomalisia, hipotiroidisme dan gangguan pada

defekasi (Nugroho, 2000).

B. Senam Bugar Lansia (SBL)

Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

gerakan di dalamnya menghindari gerakan loncat-loncat (low impact), melompat,

kaki menyilang, maju mundur, menyentak-sentak namun masih dapat memacu

kerja jantung-paru dengan intensitas ringan-sedang, bersifat menyeluruh dengan

gerakan yang melibatkan sebagian besar otot tubuh, serasi sesuai gerak sehari-hari

dan mengandung gerakan-gerakan melawan beban badan dengan pemberian

beban antara bagian kanan dan kiri tubuh secara seimbang dan berimbang.

Gerakan dalam SBL mengandung gerakan-gerakan yang diharapkan dapat

meningkatkan komponen kebugaran kardio-respirasi, kekuatan dan ketahanan

otot, kelenturan dan komposisi badan yang seimbang (Suhardo, 2001).

1. Susunan Senam Bugar Lansia

Senam bugar lansia disusun dalam empat paket yaitu paket A (untuk

lansia yang tidak tahan berdiri dilakukan sambil duduk di kursi), paket B (untuk

lansia dengan kondisi sedang), paket C (untuk lansia dengan kondisi baik),

paket D (untuk lansia dengan tingkat kondisi prima). Tiap paket latihan SBL

mempunyai susunan yaitu latihan pemanasan, inti dan pendinginan. Latihan

pemanasan terdiri atas 9 latihan, masing-masing dilakukan 2x8 hitungan, 4x8

hitungan, 6x8 hitungan. Latihan inti terdiri atas 6 latihan, masing-masing

dilakukan 4x8 hitungan, dan latihan pendinginan terdiri atas 4 latihan, masing-

masing dilakukan 6x8 hitungan dan 2x8 hitungan. Setiap paket SBL

memerlukan waktu sekitar 30 menit dengan kecepatan standar ( Hari Setiono, et

al., 2007).

2. Panduan Senam Bugar Lansia

Terlampir

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

3. Manfaat Senam Bugar Lansia

Menurut Brick (2001) manfaat dari SBL bagi kesehatan fisik antara lain:

a. Mengenai Jantung. Ketika beban kerja otot meningkat, tubuh akan

menanggapi dengan meningkatkan jumlah oksigen yang dikirim ke otot dan

jantung. Sebagai akibatnya, detak jantung dan frekuensi pernafasan

meningkat sampai memenuhi kebutuhannya. Tubuh akan berkeringat dan

membakar kalori dan lemak. Saat melakukan latihan jantung akan

memompa lebih bamyak darah pada setiap detakan sehingga membantu

mengirim oksigen pada otot yang bekerja. Jaringan-jaringan yang ada di

dalam tubuh bekerja sama untuk membantu meningkatkan kondisi

kesegaran tubuh.

b. Kekuatan Otot. Agar menjadi lebih kuat, otot-otot harus dilatih melebihi

normalnya. Intensitas latihan beragam dari latihan berintensitas rendah

sampai berintensitas tinggi. Dengan latihan ini akan mempertahankan

kekuatan otot.

c. Daya Tahan Otot. Senam membantu meningkatkan daya tahan otot dengan

cara melakukan gerakan-gerakanringan, seperti: melompat-lompat,

mengangkat lutut, dan menendang, sehingga tubuh menjadi kuat. Tubuh

yang seimbang akan mengurangi risiko terluka.

d. Kelenturan. Kelenturan adalah gerakan yang berada disekeliling sendi.

Setelah menyelesaiakan latihan, peregangan akan membantu meningkatkan

kelenturan dan membantu sirkulasi darah kembali ke jantung.

e. Komposisi Tubuh. Bagian ini menunjukkan perbandingan kumpulan otot,

tulang, dan cairan-cairan penting di dalam tubuh dibandingkan dengan

lemak.

Senam Bugar Lansia sangat baik untuk peregangan dan kelenturan otot

juga pernafasan, dapat juga meningkatkan sistem kardio-respirasi.

C. Kebugaran

Secara umum, yang dimaksud kebugaran adalah kebugaran fisik (physical

fitness), yakni kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efisien

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu

luangnya ( Irianto, 2004 ). Olah raga adalah bentuk latihan fisik yang memberikan

pengaruh baik (positif) terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang, bila

dilakukan secara baik dan benar ( Depkes RI, 2001).

Jenis olahraga bagi lansia untuk mencapai kebugaran yang paling tepat

adalah latihan aerobik yang disertai latihan-latihan kekuatan ditambah gerakan

perimbangan dan peregangan (Pusdiknakes, 2004). Keuntungan melakukan

olahraga aerobik meliputi lima segi dari kesehatan fisik yaitu kesehatan jantung,

kesehatan otot, daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh ( Brick, 2001).

Olahraga bertujuan untuk kebugaran harus memenuhi prinsip dasar yaitu

frekuensi, intensitas, dan durasi ( Irianto, 2004). Tipe olahraga adalah yang

melibatkan gerak otot-otot besar pada panggul dan kaki secara ritmis atau

melibatkan tungkai dan tangan, serta pinggang, punggung dan perut, sehingga

dapat memacu sistem kardiorespirasi ( Brick, 2001).

1. Komponen-Komponen Kebugaran

Komponen-komponen yang berhubungan dengan kesehatan:

a. Daya tahan ditunjukkan dengan VO2 maksimal akan menurun dengan

lanjutnya usia, dimana penurunan akan 2 x lebih cepat pada orang inaktif

atau sedenter dibanding atlit. Kebugaran ini menurun sebagian karena

penurunan massa otot skeletal, sedangkan sebagian lagi akibat penurunan

laju jantung maksimal, penurunan isi jantung sekuncup maksimal dan

penurunan oksigen yang dapat di ekstrasi oleh otot-otot yang terlatih.

Latihan daya tahan atau kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan

kekuatan yang didapat dari latihan bertahanan. Hasil akibat latihan

kebugaran tersebut bersifat khas untuk latihan yang dijalankan (training

specific), sehingga latihan kebugaran akan menigkatkan kekuatan berjalan

lebih dibanding dengan latihan bertahan.

1). Daya tahan paru-jantung, yakni kemampuan paru-jantung mensuplai

oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu lama.

2). Daya tahan kardiorespirasi, adalah kemampuan dari jantung, paru-paru,

pembuluh darah, untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

jangka waktu lama, seperti jalan cepat, jogging, senam aerobik. Daya

tahan kardiorespirasi merupakan komponen yang terpenting dari

kebugaran fisik.

3). Daya tahan otot, kemampuan dari otot-otot kerangka badan untuk

menggunakan kekuatan (tidak perlu maksimal), dalam jangka waktu

tertentu. Kekuatan, keahlian, penampilan, kecepatan bergerak dan tenaga

sangat erat kaitannya dengan unsur ini.

b. Kekuatan otot, kemampuan otot melawan beban dalam satu usaha. Otot-otot

yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilingi dan mengurangi

kemungkinan terjadinya cedera karena aktivitas fisik.

c. Kelenturan otot, daerah gerak otot-otot dan persendian tubuh. Kelenturan

sangat erat hubungannya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh

secara alamiah dan yang telah dimantapkan kondisinya diregang melampaui

panjangnya normal waktu istirahat. Pembatasan atas ligkup gerak sendi

(ROM) banyak terjadi pada usia lanjut, yang sering sebagai akibat kekauan

otot dan tendon dibanding sebagai akibat kontraktur sendi.

d. Komposisi tubuh, perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat

tubuh tanpa lemak ( otot, tulang, tulang rawan, organ-organ vital) yang

dinyatakan dalam persentase lemak tubuh.

e. Kelentukan, kemampuan persendian bergerak secara leluasa.

f. Self efficacy (= keberdayagunaan-mandiri) adalah suatu istilah untuk

menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas.

Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang lansia mempunyai keberanian

dalam melakukan aktivitas atau olahraga.

g. Keuntungan fungsional atas latihan bertahan (resistence training)

berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan bertahanan, antara

lain yang mengenai kecepatan gerak sendi, luas lingkup gerak sendi (range

of motion) dan jenis kekuatan yang dihasilkannya (pemendekan atau

pemanjangan otot).

h. Keseimbangan, merupakan penyebab utama yang sering mengakibatkan

seorang lansia mudah jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan motorik

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

dan kekuatan otot. Keseimbangan juga bisa dianggap sebagai penampilan

yang tergantung atas aktivitas atau latihan yang terus menerus dilakukan.

Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan menurun dengan lanjutnya

usia, yang bukan hanya sebagai akibat menurunnya kekuatan otot atau

akibat yang diderita ( A: 2004; B: 2009; Kravitz).

2. Fungsi kebugaran

Aktivitas kehiduapan sehari-hari di dukung oleh kardio-respirasi yang

baik, kekuatan otot, ketahanan otot, kelenturan otot dan komposisi badan

seimbang (Suhardo, 2001). Selain itu aktiviatas kehidupan sehari-hari didukung

oleh status mental yang normal tidak terjadi perubahan patologis yang

signifikan dalam otak pada lansia berupa dimensia ( Brick, 2001). Hubungan

gerak badan dapat memperbaiki kepribadian seseorang. Dengan latihan

kebugaran dapat membantu mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh,

terutama jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan

terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah

dapat mengalir ke jaringan. Hai ini dapat diketahui dengan pemeriksaan denyut

nadi dan tekanan darah, tekanan darah akan menurun saat beristirahat. Pada

sistem pernafasan terutama pada paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran

O2 dan produk sisa metabolisme CO2 ( Brick, 2001).

3. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kebugaran

a. Latihan Jasmani

Latihan aerobik akan meningkatkan efisiensi paru-paru dan kerja

jantung, sehingga jumlah frekuensi denyut yang rendah sudah cukup

memenuhi kebutuhan tubuh, meningkatkan jumlah pembuluh darah yang

aktif, meningkatkan konsumsi oksigen maksimal, dan mengubah badan

berlemak menjadi tubuh yang berisi.

Latihan yang efektif dapat meningkatkan kebugaran, tapi perlu

diperhatikan resiko akibat latihan atau olahraga bagi lanjut usia adalah

kematian mendadak, perlukaan (injury) dan osteoartitis. Penilaian dilakukan

sebelum latuhan atau olahraga pada setiap lansia yang akan melakukan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

program latihan atau olahraga harus dilakukan evaluasi medis lengkap.

Secara umum penilaian dan evaluasi perlu dilakukan atas hal-hal sebagai

berikut:

1). Masalah Muskuloskeletal

Golongan lanjut usia yang telah lama tidak aktif biasanya mempunyai

kelenturan, kekuatan otot dan daya tahan yang kurang. Kelemahan dan

kekakuan otot tertentu harus dicatat untuk mendapatkan porsi latihan

yang memadai.

2). Penyakit dan faktor resiko penyakit jantung

Penderita dengan penyakit jantung yang stabil biasanya dianjurkan untuk

melakukan latihan atau olahraga secara teratur.

Kontraindikasi latihan atau olahraga bagi usia lanjut, meliputi:

infrak miokard baru atau angina tak stabil, gagal jantung dekonpensata

(NYHA-IV) berat, aritmia yang mengancam hidup yang belum cukup

diterapi, stenosis aorta berat atau kardiomiopati hipertrofikans berat, setiap

penyakit akut yang serius dan setiap kondisi yang menyebabkan partisipasi

dalam latihan atau olahraga menjadi tidak aman (Darmojo, 2009).

b. Bagian dari latihan jasmani

Latihan-latihan olahraga telah diketahui sebagai salah satu cara untuk

memelihara dan meningkatkan kebugaran seseorang. Jenis latihan apapun

yang dilakukan secara teratur, tetapi berhenti atau tidak dilakukan cukup

sering, maka tidak akan membawa hasil, latihan yang mempunyai

sumbangan terhadap komponen-komponen kesegaran jasmani adalah latihan

yang menyenangkan, regular, dengan frekuensi yang cukup ( A: 1997; B:

2004).

Dengan demikian latihan yang dapat meningkatkan dan memelihara

kebugaran seseorang adalah jenis latihan yang mengandung unsur-unsur

gerak sebagai komponen kebugaran, lamanya latihan setiap kali dilakukan

dalam waktu tertentu. Intensitas latihan memenuhi syarat fisiologis dan

frekuensi latihan setiap minggu yang cukup. Adapun syarat-syarat latihan

jasmani diuraikan sebagai brikut:

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

1). Jenis latihan

Jenis olahraga bagi lansia untuk mencapai kebugaran adalah olahraga

yang bersifat murni aerobik, seperti jalan kaki, jogging, bersepeda statis,

bersepeda, senam aerobik intensitas rendah-sedang ( Irianto, 2004).

2). Lama latihan

Adalah waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali berlatih. Untuk

meningatkan kebugaran paru-jantung dan penurunan berat badan

diperlukan waktu berlatih 20 – 60 menit. Hasil latihan kebugaran akan

tampak nyata setelah berlatih selama 8 sampai dengan 12 minggu dan

akan stabil setelah 20 minggu berlatih. Durasi latihan olahraga untuk

mendapatkan hasil yang baik bagi fungsi kardiovaskuler adalah

mencapai daerah zona latihan dan dipertahankan sampai 20 – 45 menit (

Irianto, 2000, 2004).

3). Intensitas latihan

Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan

aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart

Rate = THR). Secara umum intensitas latihan kebugaran adalah 60% -

90% detak jantung maksimal. Latihan pemula < 65% detak jantung

maksimal (DJM) dan pembakaran lemak 65% - 75% detak jantug

maksimal. Latihan daya tahan paru-jantung 75% - 85% detak jantung

maksimal dan latihan anaerobic untuk atlet > 85% detak jantung

maksimal ( Irianto, 2004).

4). Frekuensi latihan

Banyaknya unit latihan perminggu, untuk meningkatkan kebugaran perlu

latihan 3 – 5 kali per minggu. Sebaiknya dilakukan berselang, misalnya:

Senin – Rabu – Jumat, sedagkan hari yang lain digunakan untuk istirahat

agar tubuh memiliki kesempatan melakukan recovery (pemulihan)

tenaga. Latihan 6 – 7 kali per minggu atau tiap hari tidak dianjurkan

karena tubuh memerlukan pemulihan yang cukup untuk menjaga

kesegaran fisik ( Irianto, 2000, 2004).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

5). Sistematika latihan

Sistematika pelaksanaan program latihan jasmani atau kebugaran dibagi

dalam 3 fase, yaitu : pemanasan, kondisioning, penenangan (Irianto,

2004). Fase pemanasan dapat menggunakan pola warming up yang

didahului oleh kegiatan stretching atau penguluran otot-otot tubuh dan

dilanjutkan dengan gerakan dinamis pemanasan. Kegiatan pemanasan ini

memiliki tujuan yaitu : meningkatkan elastisitas otot dan ligamen di

sekitar persendian untuk mengurangi resiko cedera, meningkatkan suhu

tubuh dan denyut nadi sehingga mempersiapkan diri agar siap menuju ke

aktivitas utama, yaitu aktivitas latihan.

Dalam fase ini, pemilihan gerakan harus dilakukan dan

dilaksanakan secara sistematis, runtut dan konsisten. Gerakan dimulai

dari kepala, maka urutannya adalah kepala, lengan, dada, pinggang dan

kaki.

Setelah pemanasan cukup diteruskan tahap kondisioning, yakni

melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan sesuai

dengan tujuan program latihan, misalnya jogging untuk meningkatkan

daya tahan paru-jantung atau untuk pembakaran lemak tubuh, latihan

stretching untuk meningkatkan kelentukan persendian, dan latihan beban

untuk kekuatan dan daya tahan otot. Takaran latihan pada tahap

kondisioning ini ditingkatkan secara bertahap, misalnya setelah 2

minggu berlatih durasi latihan yang semula 30 menit ditingkatkan

menjadi 40 menit (Irianto, 2004).

Pendinginan (Cooling Down), pada fase ini hendaknya

melakukan dan memilih gerakan-gerakan yang mampu menurunkan

frekuensi denyut nadi untuk mendekati denyut nadi yang normal,

setidaknya mendekati awal dari latihan. Pemilihan gerakan pendinginan

ini harus merupakan gerakan penurunan dari intensitas tinggi ke gerakan

intensitas rendah. Ditinjau dari segi faal, perubahan dan penurunan

intensitas secara bertahap tersebut berguna untuk menghindari

penumpukan asam laktat yang akan menyebabkan kelelahan dan rasa

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

pegal pada bagian tubuh atau otot tertentu. Pendinginan dilakukan

selama 8 – 10 ( Depkes RI, 2001).

c. Jenis Kelamin

Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir

sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki

biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar. Perbedaan tersebut

disebabkan kemampuan fisiologis yang tidak sama antara wanita dan pria.

Diantara pria dan wanita antara lain ada perbedaan sebagai berikut:

1). Pada alat peredaran, jantung pada wanita seberat 230 – 280 gram,

sedangkan pada pria seberat 280 – 340 gram .

2). Pada alat pernafasan, kapasitas vital wanita : 2 – 3 liter, sedangkan pada

pria 3 – 4 liter.

3). Otot pada wanita 25% dari berat badan, sedangkan pada pria 41,8% dari

berat badan. Rata-rata kekuatan otot wanita kira-kira dua pertiga

kekuatan pria.

Fakih (2003) menyebutkan bahwa jenis kelamin merupakan bagian

identitas yang sangat berarti bagi individu, karena dengan jenis kelamin

dapat diketahui apakah seseorang digolongkan sebagai laki-laki atau

perempuan. Jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis

kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis

kelamin tertentu.

Jenis kelamin merupakan aspek identitas yang sangat berarti, wanita

dan pria mempunyai pengalaman yag berbeda tentang pembentukan

identitas jenis kelamin. Identitas jenis kelamin terbentuk sekitar usia tiga

tahun. Anak laki-laki dan perempuan mulai mengenal tingkah laku dan ciri-

ciri kepribadian yaang sesuai bagi masing-masing jenis kelaminnya (Peek,

1981)

d. Faktor Usia

Laju penurunan kebugaran karena faktor umur akan bertambah cepat

setelah kita menginjak usia 45 tahun. Namun, itu dapat diperlambat dengan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

menjaga bobot tubuh, berolah raga, dan menjauhi rokok (Media

Indonesia.com).

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu

keberadaan seseorang dari mulai lahir hingga mati (Anonim.2009). Umur

merupakan salah satu faktor yang dapat menggambarkan kematangan

seseorang baik fisik, psikis maupun sosial sehingga membantu seseorang

untuk mampu lebih baik dalam membentuk perilaku (Budiono, 1999).

Orang usia lanjut pada umumnya menyadari bahwa mereka berubah

lebih lambat dan koordinasi gerakannya kurang begitu baik dibanding masa

muda mereka. Perubahan dalam kemampuan motorik ini disebabkan oleh

pengaruh fisik dan psikologia (Hurlock, 1990).

e. Status Gizi

Status gizi yang baik dapat mencapai kesehatan dan kesegaran

jasmani yang optimum, mampu bertahan terhadap latihan yang keras dan

mampu mencapai performance dalam olahraga secara baik. Untuk

mengevaluasi status gizi dapat digunakan beberapa cara. Dalam penelitian

ini digunakan nilai Body Mass Index atau Indeks Massa Tubuh

(Wirakusumah, 2000) dengan rumus sebagai berikut:

Indeks Massa Tubuh ( IMT ) = Berat Badan (kg)

Tinggi Badan (m)

Kemudian berdasarkan nilai yang dapat ditentukan klasifikasinya

yaitu : untuk laki-laki, kurus (< 18,7), normal ( 18,7 – 23,8), gemuk (> 23,8).

Sedangkan untuk wanita, kurus (20,1), normal (<20,1 – 25,0), gemuk (>

25,0).

f. Pola tidur

Tidur adalah suatu keadaan organisme yang teratur, berulang dan

mudah dibangunkan, yang ditandai dengan keadaan tubuh yang relatif tidak

bergerak dan kurang responsif dibandingkan waktu terjaga (Lukeman,

2004).

Tidur juga didefinisikan sebagai kondisi tidak sadar secara psikologi

yang dapat dikembalikan seluruhnya dengan mudah dengan stimuli.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

(Williams,1999) Sedangkan menurut Stedman, tidur adalah kondisi tidak

sadar dan tidak bekerjanya otot yang terjadi secara periodik.

Menurut Lumbantobing (2004), Jumlah total tidur dalam satu hari

pada masing-masing orang berbeda bergantung pada usia, pada lanjut usia

dibutuhkan tidur selama 5-8 jam. Tidur kurang dari 6 jam semalam,

umumnya mengakibatkan gejala deprivasi (kurang) tidur. Perlu juga

diketahui bahwa tidur berlebihan dapat mengakibatkan tidur yang tidak

menyegarkan dan rasa letih (Fatigue) di siang hari. Manusia butuh tidur 5-8

jam sehari. Sebenarnya, orang tua membutuhkan tidur sama banyaknya

dengan orang dewasa lainnya. Pola tidur mereka sering terganggu karena

mereka sering terbangun di malam hari. Masing-masing individu

memerlukan jumlah tidur yang berbeda. Mayoritas dari kita memerlukan

antara 5 hingga 8 jam tidur setiap malam. Ada yang memerlukan lebih dari

itu dan ada juga yang tanpa tidur lama dapat bangun dengan segar. Tidur

sebaiknya tidak terpotong atau terganggu. Pada saat bangun, jika tidur

cukup, badan akan terasa segar dan tidak lelah. Paling penting, umumnya

tidak merasa ngantuk sepanjang hari meskipun sedang melakukan pekerjaan

yang membosankan atau rutin. Jika masih terasa ngantuk pada saat

beraktivitas, itu tandanya kualitas tidur anda kurang baik.

h. Pengukuran Kebugaran

Pengukuran kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai cara tes dan

komponen-komponennya. Dari tanpa alat sama sekali seperti melakukan

aktivitas sehari-hari dan pengukuran dengan alat yang sangat modern seperti

ergocycle dan treadmill. Selain itu tingkat kebugaran dapat diukur dengan

memeriksa tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan (Burke, 2001).

Komponen kesegaran jasmani atau kebugaran menurut Bram (2009)

dapat diukur dengan tes atau latihan fisik sebagai berikut: Kekuatan

(Strength), Daya tahan (Endurance), Daya Otot (Muscular Power),

Kecepatan (Speed), Daya lentur (Flexibility), Kelincahan (Agility),

Koordinasi (Coordination), Keseimbangan (Balance), Ketepatan

(Accuracy), Reaksi (Reaction).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

Sasaran denyut jantung adalah 220 dikurangi umur per menit,

misalnya seorang lansia berumur 65 tahun, maka denyut jantungnya adalah

220 - 65 = 155 kali per menit. Kalau hal ini dapat dicapai setelah berjalan

kaki maka dapat dikatakan jantungnya masih sehat ( Darmojo, 2004). Pada

keadaan istirahat denyut jantung berkisar antara 70-80 per menit

(Wirakusumah, 2000).

Elastisitas jantung pada orang berusia 70 tahun menurun sekitar 50%

dibanding orang berusia 20 tahun. Oleh karena itu, tekanan darah pada

wanita tua mencapai 170/90 mmHg dan pada pria tua yang mencapai

160/100 mmHg masih dianggap normal (Nugroho, 2000).

Pada pengukuran pernapasan dapat diketahui :

1) Respirasi normal terjadi pada irama teratur, tidak terhenti

2) Respirasi normal dalam keadaan istirahat tidak memerlukan usaha

3) Respirasi normal tidak terdengar tanpa stetoskop

4) Secara normal auskultasi menyatakan suara tiupan lembut pada apek dan

dasar paru-paru

5) Dengan respirasi dan oksigenisasi yang mencukupi, warna kulit normal.

D. Hubungan Senam Bugar dengan Tingkat Kebugaran pada Lansia

Latihan senam aerobik menurut Cooper dalam Sumosardjono (1992) akan

meningkatkan efisiensi paru-paru dan kerja jantung. Aktivitas aerobik bermanfaat

untuk meningkatkan dan mempertahankan komponen kebugaran dasar meliputi

ketahanan kadiorespiratori ( jantung – paru – peredaran darah ), lemak tubuh,

kekuatan otot, dan kelenturan sendi (Giam & Teh, 1993).

Aktivitas fisik menyebabkan sistem kardiovaskuler dan respirasi bekerja

secara terpadu untuk memenuhi kebutuhan O2 jaringan yang aktif, serta untuk

dapat mengeluarkan CO2 dan panas yang terbentuk selama latihan (Gallo &

Andersen, 1995). Komponen aktivitas kebugaran meliputi keberdayaan mandiri,

keuntungan fungsional atau latihan bertahanan (kecepatan gerak sendi dan ROM),

daya tahan, kelenturan dan keseimbangan (Darmojo, 2004).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

Jenis latihan yang dapat meningkatkan dan memelihara kebugaran

seseorang adalah latihan yang mengandung unsur-unsur gerak sebagai komponen

kebugaran, lamanya latihan setiap kali dilakukan dalam waktu tertentu. Intensitas

latihan memenuhi frekuensi latihan setiap minggu yang cukup. Senam dengan

intensitas rendah-sedang merupakan jenis olahraga yang tepat bagi lansia untuk

mencapai kebugaran ( Irianto, 2004).

Fungsi kebugaran yaitu untuk menunjang kesanggupan da kemampuan

setiap manusia yang berguna dalam mempertinggi produktivitas, terutama untuk

akivitas kehidupan sehari-hari didukung oleh kardio-repirasi yang baik, kekutan

otot, ketahanan otot, kelenturan otot dan komposisi badan yang seimbang

(Suhardo, 2001). Kondisi tersebut dapat dicapai dengan aktivitas kebugaran untuk

membantu mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh, terutama jantung

(Sherwood, 2001).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

E. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka teori

F. Kerangka Konsep

Usia

Jenis kelamin

Status gizi

Latihan fisik Senam

kebugaran

Penyakit - DM - Hipertensi - Jantung

- Jenis latihan fisik - Lama latihan - Intensitas latihan - Frekuensi latihan - Sistematika latihan

Tingkat kebugaran

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lanjut Usiadigilib.unimus.ac.id/files/disk1/111/jtptunimus-gdl-luckysenja... · Senam bugar lansia merupakan olahraga yang cocok bagi lansia karena

Variabel Independent Variabel Dependent

Bagan 2.2 Kerangka konsep

G. Variabel Penelitian

a. Variabel Independent : Senam Bugar Lansia

b. Variabel Dependent : Tingkat Kebugaran pada Lansia

H. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor-faktor

kebugaran pada lansia dengan dengan tingkat kebugaran lansia.

Tingkat Kebugaran pada lansia

Usia

Jenis kelamin

Status gizi

Senam kebugaran

Penyakit