bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. tekanan...

27
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan darah Tekanan darah adalah aktivitas otot-otot jantung dan aliran darah secara keseluruhan di mana saat jantung memompa darah, otot- otot jantung mengerut atau berkontraksi, sebaliknya saat jantung beristirahat darah dari seluruh tubuh masuk ke jantung (Ardiansyah. (2012). Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Kontraksi jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi aorta. (Poter & Perry, 2005). Menurut Guyton (2007), tekanan darah berarti daya yang dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh. Unit standar untuk pengukuran tekanan darah adalah millimeter air raksa (mmHg). Pengukuran menandakan sampai setinggi mana tekanan darah dapat mencapai kolom air raksa. Bila seseorang mengatakan bahwa tekanan dalam pembuluh darah adalah 50 mmHg, itu artinya daya yang dihasilkan cukup untuk mendorong kolom air rakda melawan gravitasi sampai setinggi 50 mm (Guyton, 2007). b. Klasifikasi tekan darah Menurut Poter & Perry (2005), tekanan darah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tekanan darah sitolik dan tekanan darah diastolik: 1) Tekanan darah sistolik Tekanan darah sistolik adalah puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi. Tekanan maksimum yang ditimbulkan di arteri

Upload: truongkiet

Post on 03-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Tekanan darah

a. Pengertian tekanan darah

Tekanan darah adalah aktivitas otot-otot jantung dan aliran

darah secara keseluruhan di mana saat jantung memompa darah, otot-

otot jantung mengerut atau berkontraksi, sebaliknya saat jantung

beristirahat darah dari seluruh tubuh masuk ke jantung (Ardiansyah.

(2012). Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri

oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung. Aliran darah

mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Kontraksi

jantung mendorong darah dengan tekanan tinggi aorta. (Poter & Perry,

2005).

Menurut Guyton (2007), tekanan darah berarti daya yang

dihasilkan oleh darah terhadap setiap satuan luas dinding pembuluh.

Unit standar untuk pengukuran tekanan darah adalah millimeter air

raksa (mmHg). Pengukuran menandakan sampai setinggi mana

tekanan darah dapat mencapai kolom air raksa. Bila seseorang

mengatakan bahwa tekanan dalam pembuluh darah adalah 50 mmHg,

itu artinya daya yang dihasilkan cukup untuk mendorong kolom air

rakda melawan gravitasi sampai setinggi 50 mm (Guyton, 2007).

b. Klasifikasi tekan darah

Menurut Poter & Perry (2005), tekanan darah diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu tekanan darah sitolik dan tekanan darah diastolik:

1) Tekanan darah sistolik

Tekanan darah sistolik adalah puncak dari tekanan maksimum saat

ejeksi terjadi. Tekanan maksimum yang ditimbulkan di arteri

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

10

sewaktu darah disemprotkan masuk ke dalam arteri selama sistol,

atau tekanan sistolik, rata-rata adalah 120 mmHg.

2) Tekanan darah diastolik

Tekanan darah diastolik adalah terjadinya tekanan minimal yang

mendesak dinding arteri setiap waktu darah yang tetap dalam arteri

menimbulkan tekanan. Tekanan minimum di dalam arteri sewaktu

darah mengalir keluar selama diastol yakni tekanan diastolik, rata-

rata tekanan diastol adalah 80 mmHg.

c. Mean Arterial Pressure

Mean Arterial Pressure atau biasa disebut MAP adalah

hitungan rata-rata tekanan darah arteri yang dibutuhkan agar sirkulasi

darah sampai ke otak. MAP yang dibutuhkan agar pembuluh darah

elastis dan tidak pecah serta otak tidak kekurangan oksigen/normal

MAP adalah 70-100 mmHg. Apabila < 70 atau > 100 maka tekanan

rerata arteri itu harus diseimbangkan yaitu dengan meningkatkan atau

menurunkan tekanan darah pasien tersebut (Devicaesaria, 2014).

Rumus menghitung MAP:

MAP = sistol + 2 (diastol)

3

2. Hipertensi

a. Pengertian hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan

tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih

dari 90 mmHg (Kemenkes RI, 2014). Hipertensi merupakan salah satu

penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan penting di

seluruh dunia karena prevalensinya tinggi dan terus meningkat

sehubungan dengan penyakit kardiovaskuler, stroke dan penyakit

ginjal (Kartika, 2012).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

11

b. Klasifikasi hipertensi

Klasifikasi hipertensi sesuai dengan JNC-VIII 2013 (The Eight

Joint National Comitee) on prevention, Detection, Evaluation and

Treatment of High Blood Pressure, antara lain:

Table 2.1. Klasifikasi Hipertensi menurut JNC-VII 2013

Klasifikasi Tekanan

Darah

Tekanan Darah Sistol

(mmHg)

Tekanan Darah

Diastol (mmHg)

Normal <120 <80

Pre hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi stage 1 140-159 90-99

Hipertensi stage 2 160 atau >160 100 atau >100

Menurut Woods, Froelicher, Motzer & Bridges, (2009),

hipertensi juga dapat dikategorikan berdasarkan MAP (Mean Arterial

Pressure). Rentang normal MAP adalah 70-99 mmHg.

Table 2.2. Kategori Hipertensi berdasarkan MAP merujuk pada JNC

VIII (2013)

Kategori Nilai MAP (mmHg)

Normal <93

Pre hipertensi 93-105

Hipertensi stage 1 106-119

Hipertensi stage 2 120 atau >120

c. Etiologi

Penyebab hipertensi menurut Ardiansyah (2012) dibagi

menjadi dua, yaitu:

1) Hipertensi primer/hipertensi esensial

Hipertensi ini penyabnya tidak diketahui (idiopatik),

walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti

kurang bergerak dan pola makan. Penyebab ini mencapai 90%

yang terjadi pada penderita hipertensi (Kemenkes, 2014). Banyak

faktor yang mempengaruhinya, antara lain jenis kelamin, genetik,

usia, lingkungan, sistem saraf otonom, merokok, konsumsi garam

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

12

berlebih, alkohol, obesitas, kurang aktivitas fisik, dan stress (Fuad

2012)

2) Hipertensi sekunder/hipertensi non esensial

Hipertensi ini diketahui penyebabnya sekitar 5-10%.

Beberapa gejala atau penyakit yang dapat menyebabkan penyakit

hipertensi adalah coarctation aorta (penyempitan aorta

kongenital), penyakit ginjal, gangguan kontrasepsi hormonal

(estrogen), gangguan endokrin, stress, kehamilan, luka bakar,

peningkatan volume intravaskuler dan merokok (Kemenkes, 2014).

d. Faktor-faktor risiko hipertensi

1) Faktor risiko hipertensi yang tidak dapat dirubah

Berikut adalah beberapa faktor risiko hipertensi menurut

Fuad (2012), antara lain:

a) Keturunan atau genetik

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan

menyebabkan anggota keluarga itu mempunyai faktor risiko

menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan

kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasiun

terhadap sodium. Seseorang dengan orang tua yang menderita

hipertensi berisiko dua kali lebih besar untuk menderita

hipertensi. Kasus hipertensi esensial 70-80% diturunkan dari

orang tuanya (Anggraini dkk, 2009).

b) Jenis kelamin

Prevalensi penderita hipertensi pada wanita lebih

banyak dari pada pada laki-laki. Wanita yang belum mengalami

menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan

dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL).

Kadar kolesterol HDL yan tinggi merupakan faktor pelindung

dalam mencegah terjadinya aterosklerosis. Efek perlindungan

estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

13

pada usia menopause. Pada wanita pre-menoaupose mulai

kehilangan sedikit demi sedikit hormone estrogen yang selama

ini melindungi pembuluh darah dan kerusakan. Proses ini

berlanjut di mana hormone estrogen tersebut merubah

kuantitasnya sesuai dengan usia wanita 45-55 tahun. Dari hasil

penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita

hipertensi berjenis kelain wanita sekitar 56,5% (Anggarini,

2009).

Hipertensi banyak terjadi pada pria bila terjadi pada

usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita

setelah usia 55 tahun dengan persentase 60%. Hal ini sering

dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause

(Marliani 2007 dalam Nuranto, 2014).

c) Umur

Tekanan darah cenderung meningkat seiring

bertambahnya usia. Pada umumnya hipertensi banyak terjadi

pada orang-orang berusia di atas 40 tahun. Menurut Hanns

Petter (2009 dalam Fuad 2012) mengemukakan bahwa kondisi

yang berkaitan dengan usia adalah arterosklerosis dari arteri-

arteri utama, terutama aorta dan akibat dari berkurangnya

elastisitas. Dengan mengerasnya arteri-arteri ini dan menjadi

semakin kaku, arteri dan aorta kehilagan daya penyesuaian diri.

2) Faktor risiko hipertensi yang dapat dirubah

a) Aktivitas fisik/olahraga

Olahraga banyak dihubungkan dengan pengelolaan

hipertensi karena olahraga isotonik dan dan teratur dapat

menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan

darah dan melatih otot jantung menjadi terbiasa apabila jantung

harus melakukan pekerjaan lebih berat karena adanya kondisi

tertentu. Kurangnya aktivitas meningkatkan risiko obesitas.

Orang-orang-orang yang tidak aktif cenderung memiliki detak

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

14

jantung yang lebih cepat dan otot jantung mereka harus bekerja

lebih keras pada setiap kontraksi, semakin keras dan sering

jantung memompa maka semakin besar pula kekakuan yang

mendesak arteri. Riset di Oregon Health Science kelompok

laki-laki dengan wanita yang kurang aktivitas fisik dengan

kelompok yang beraktivitas fisik dapat menurunkan sekitar

6,5% kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) faktor

penyebab aterosklerosis (Rohaendi 2008 dalam Nuranto, 2014).

b) Obesitas

Obesitas berisiko terhadap muculnya beerbagai

penyakit jantung dan pembuluh darah. Seseorang disebut

obesitas apabila melebihi BMI (Body Mass Index). BMI untuk

orang Indonesia adalah 25. BMI memberikan gambaran tentang

risiko kesehatan yang berhubungan dengan berat bedan.

Sebagian besar penderita hipertensi mempunyai berat badan

berlebih, tetapi tidak menutup kemungkinan yang berat

badannya normal dapat menderita obesitas (Marliani, 2007).

Curah jantung dan sirkulasi volume darah penderita hipertensi

yang obesitas lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang

berat badannya normal (Marliani, 2007).

c) Konsumsi garam berlebih

WHO merekomendasikan pola konsumsi garam yang

dapt mengurangi risiko hipertensi. Kadar sodium yang

direkomendasikan adalah kurang dari 100 mmol (sekitar 2,4

gram atau 6 gram garam) per hari. Konsumsi natrium yang

berlebih dapat menyebabkan konsentrasi natrium di dalam

cairan tubuh ekstraseluler meningkat. Utuk normalnya cairan

intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan

ekstravaskuler meningkat. Meningkatnya volume cairan

ekstraseluler menyebabkan meningkatnya volume darah,

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

15

sehingga berdampak pada tekanan darah tinggi (Wolff, 2008

dalam Nuranto 2014).

d) Merokok

Perokok berat dapat dihubungkan dangan peningkatan

insiden hipertensi maligna dan risiko terjadinya stenosis yang

mengalami ateroklerosis. (Rahyani, 2007 dalam Nuranto,

2014).

e) Konsumsi alkohol

Banyak penelitian membuktikan bahwa alkohol dapat

merusak jantung dan organ-organ lain, termasuk pembuluh

darah. Kebiasaan meminum alkohol berlebihan termasuk salah

satu faktor risiko hipertensi (Marliani, 2007).

f) Minum kopi

Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan satu cangkir

kopi mengandung 75-200 mg kafein, di mana dalam satu

cangkir tersebut berpotensi menigkatkan tekanan darah 5-10

mmHg.

g) Stress

Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga

melalui aktivitas saraf simpatis. Peningkatan saraf simpatis

dapat meningkatkan tekanan darah secara intermiten (tidak

menentu). Stress yang berkepanjangan dapat meningkatkan

tekanan darah menetap tinggi (Rohaendi, 2008). Sedangkan

menurut Anggraini (2009), stress akan meningkatkan resistensi

pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan

menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Stress ini dapat

berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi dan

karakteristik personal (Nuranto, 2014).

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

16

h) Pil KB

Menurut Nuranto (2014), risiko meningkatnya tekanan

darah berhubungan denagn lamanya pemakaian pil KB (12

tahun berurut-turut).

e. Patofisiologi

Pengaturan tekanan arteri meliputi kontrol sistem saraf

kompleks dan hormonal yang saling berhubungan antara satu dengan

yang lain dalam mempengaruhi curah jantung dan tahanan vaskuler

perifer, yang ikut serta dalam mempengaruhi tekanan darah yaitu

refleks baroreseptor dengan mekanismenya. Curah jantung ditentukan

oleh volume sekuncup dan frekuensi jantung, dan tahanan perifer

ditentukan oleh diameter arteriol, jika diameternya mengalami

penurunan (vasokontriksi) maka tahanan perifernya akan meningkat

dan sebaliknya jika diameternya mengalami peningkatan (vasodilatasi)

maka perifernya akan menurun. Pengaturan primer tekanan arteri

dipengaruh oleh baroreseptor pada sinus karotikus dan arkus aorta

yang menyampaikan impuls ke pusat saraf simpatis di medulla

oblongata, impuls tersebut akan menghambat sinus saraf simpatis

(Muttaqin, 2009).

Dari berbagai penelitian telah di temukan beberapa faktor yang

sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Tingkat stress diduga

berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah. seseorang

mengalami stres katekolamin yang ada di dalam tubuh akan meningkat

sehingga mempengaruhi mekanisme aktivitas saraf simpatis, dan

terjadi peningkatan saraf simpatis, ketika saraf simpatis meningkat

maka akan terjadi peningkatan kontraktilitas otot jantung sehingga

menyebabkan curah jantung meningkat, keadaan inilah yang

cenderung menjadi faktor mencetus hipertensi (Khotimah, 2013).

Cara kerja sistem saraf simpatik berlawanan dengan cara kerja

sistem saraf parasimpatik. Keduanya mengontrol sebagian besar organ

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

17

dalam tubuh. Saraf simpatis berfungsi untuk vasokonstriksi,

meningkatkan kerja jantung, meningkatkan tekanan darah, sirkulasi

darah, kadar glukosa sel, dilatasi pupil, bronkhus dan naiknya aktivitas

mental. Sedamgkam saraf parasimpatis berperan terhadap vasodilatasi

pembuluh darah, menurunkan frekuensi jantung dan mengaktifkan

kerja organ pencernaan (Ganong, 2008).

Tekanan pada arteri akan meningkat sehingga ujung-ujung

baroreseptor akan tegang atau melebar dan memberikan respon

terhadap penghambat saraf simpatis, dengan respon terjadinya pusat

akselerasi gerak jantung dihambat. Mekanisme lain yang mempunyai

reaksi jangka panjang dari adanya peningkatan tekanan darah oleh

faktor ginjal. Renin yang dilepaskan oleh ginjal ketika aliran darah ke

ginjal menurun sehingga terbentuk angiotensin I, kemudian berubah

menjadi angiotesin II. Angiotensin II meningkatkan tekanan darah

dengan mengakibatkan kontraksi arteriol secara langsung, sehingga

resistensi perifer menjadi meningkat,yang secara tidak langsung juga

akan merangsang pelepasan aldosteron, yang menyebabkan terjadinya

resistensi natrium dan air dalam ginjal serta menstimulsi perasaan

haus, selain itu juga pelepasan eritropoetin yang menyebabkan

produksi sel darah merah meningkat. Manifestasi dari ginjal dan secara

simultan tekanan darah akan meningkat (Muttaqin, 2009).

f. Manifestasi klinis hipertensi

Manifestasi klinis hipertensi menurut Ardiansyah (2012),

antara lain:

1) Nyeri kepala (pusing) yang kadang disertai dengan mual muntah

dan rasa berat di daerah tengkuk

2) Mata berkunang-kunang atau pandagan menjadi kabur

3) Sukar tidur dan nokturia (sering berkemih di malam hari)

4) Telingan berdenging (tinitus)

5) Mimisan (epistaksis)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

18

6) Sesak nafas

7) Kelelahan

8) Mudah marah

9) Edema dependen dan terjadi pembengkakan akibat tekanan kapiler

meningkat

g. Komplikasi

Menurut Chung dalam Shanty (2011) menunjukkan hipertensi

mempunyai komplikasi, antara lain:

1) Stroke

Stroke merupakan salah satu komplikasi dari tekanan darah

tinggi. Stroke yaitu kerusakan otak yang disebabkkan oleh

berkurangnya atau terhentinya suplai darah ke otak secara tiba-tiba,

dan jaringan otak yang mengalami hal ini akan mengalami

kematian dan tidak dapat berfungsi lagi.

2) Penyakit jantung

Peningkatan tekanan darah secara secara sistemik dapat

meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari vertikel

kiri sehingga beban jantung bertambah, dari kejadian hal itu

akibatknya terjadi hipertrofi vertikel kiri untuk meningkatkan

kontriksi.

3) Penyakit arteri koronaria

Hipertensi merupakan faktor utama penyakit arteri koroaria

berdama dengan diabeters mellitus. Plak terbentuk pada daerah

percabangan arteri yang menuju ke erteri koronaria kiri, arteria

kanan, dan jarang pada arteri sirompleks.

4) Kerusakan penglihatan

Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah

di mata, sehingga mengakibatkan penglihatan menjadi kabur dan

kebutaan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

19

5) Gagal ginjal

Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran

darah yang menuju ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring

kotoran tubuh. Dengan adanya gangguan tersebut ginjal menyaring

lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali ke darah. Gagal

ginjal kronis terjadi akibat penimbunan garam dan air, atau system

renin angiotensin aldosterone (RAA).

6) Ensefalopati hipertensi

Ensepalopati hipertensi adalah suatu keadaan peningkatan

tekanan arteri yang disertai mual, muntah, nyeri kepala yang

berkelanjutan ke koma dan tanda-tanda klinis kekurangan fungsi

saraf.

h. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan hipertensi secara garis besar menurut Smelzer

& Bare (2009) dibagi menjadi dua, antara lain non-farmakologi

hipertensi antara lain:

1) Penatalaksanaan non-farmakologi, antara lain:

a) Mengurangi obesitas atau menurunkan berat badan

b) Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Pengurangan

asupan garam menyesuaikan kebiasaan makan penderita.

c) Melakukan olahraga seperti senam aerobic atau jalan cepat

selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.

d) Berhenti meroko dan tidak mengkonsumsi alkohol.

e) Lakukan relaksasi dan hindari stress psikososisal

Relaksasi dengan cara melakukan yoga, meditasi, hipnoterapi,

terapi murottal, terapi relaksasi benson, terapi musik klasik

yang dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat

menurunkan tekanan darah. Ciptakan suasana menenangkan

bagi pasien penderita hipertensi.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

20

2) Penatalaksanaan secara farmakologi

Penatalaksanaan farmakologi adalah penatalaksanaan

tekanan darah dengan menggunakan obat-obatan kimiawi, antara

lain:

a) Diuretik

Diuretik adalah obat antihipertensi yang efeknya membantu

ginjal meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan air.

Meningkatnya ekskresi pada ginjal yang akan mengurangi

cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah.

b) Vasodilator (obat-obatan antihipertensi yang efeknya

memperlebar pembuluh darah dan dapat menurunkan tekanan

darah secara langsung.

c) Penghambat adrenergik (Beta blocker, alfa blocker, alfa-beta

blocker). Penghambat adrenergik berguna untuk menghambat

pelepasan renin, angiotensin, juga tidak akan aktif. Angiotensin

I tidak akan dibentuk dan angiotensin II juga tidak akan

berubah. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci

dalam menaikkan tekanan darah.

d) Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor)

Obat ini mengurangi pembentukan angiotensin II sehingga

terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi aldosteron yang

menyebabkan terjadinya ekskresi natrium, air dan retensi

kalsium. Akibatnya terjadi penurunan tekanan darah.

e) Antagonis kalsium

Antagonis kalsium mekanisme kerjanya menyebabkan

vasodilator atau yang memperlebar pembuluh darah.

3. Hipnoterapi

a. Pengertian

Hypnosis kondisi seseorang mampu berespon terhadap sugesti

yang sesuai, dengan mengalami perubahan persepsi daya ingat atau

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

21

mood (Kaplan, 2002 dalam Prasetya 2014). Sedangkan menurut Wong

(2013) hypnosis adalah kondisi pikiran di mana fungsi analitis logis

direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi

bawah sadar (subconscisius atau unconscisius). Pada alam bawah sadar

tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk

lebih meningkatkan kualitas hidup.

Hipnoterapi adalah terapi pikiran dan penyembuhan yang

mengguanakan metode hypnosis untuk memberi sugesti atau perintah

psikologis untuk mengubah pikiran, perasaan dan perilaku menjadi

lebih baik (Novrizal, 2010). Hipnoterapi sering digunakan untuk

memodifikasi perilaku manusia, perasaan, sikap, pola hidup, pola

makan, keadaan disfungsional, kecemasan, manajemen rasa sakit, dan

perkembangan pribadi bahkan kecantikan seperti melangsingkan

tubuh.

b. Jenis-jenis hypnosis

Menurut Mahardika (2015) ada 4 jenis hypnosis dilihat dari

pelakunya, antara lain:

1) Self hypnosis

Jenis hypnosis ini dilakukan oleh seseorang terhadap

dirinya sendiri.

2) Hetero hypnosis

Jenis hypnosis ini dilakukan oleh seseorang terhadap orang

lain. Contohnya adalah hypnosis yang dilakukan seorang

hipnoterapis terhadap subjek atau klien.

3) Para hypnosis

Jenis ini adalah kondisi hypnosis yang terjadi kerena obat.

Contohnya seorang tenaga medis menggunakan obat anastesi

hingga pasien tidak sadar secara fisik, namun pikiran pasien masih

aktif dan tetap dapat mendengar apapun yang dikatakan orang-

orang di sekitarnya.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

22

4) Waking hypnosis

Jenis ini adalah hypnosis yang dilakukan dalam keadaan

sadar.

c. Struktur dasar hipnoterapi

1) Pre-induksi

Pre-induksi merupakan suatu proses untuk mempersiapkan

status situasi dan kondisi yang bersifat kondusif antara hipnoterapis

dengan klien agar proses pre-induksi berlangsung dengan baik,

maka sebelumnya hipnoterapis harus dapat mengenali aspek

psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati, hal yang tidak

diminati, apa yang diketahui klien terhadap hypnosis, dan

sebagainya (Prasetya, 2014). Pre-induksi dapat berupa percakapan

ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat

mendekatkan seorang hipnoterapis secara mental terhadap seorang

klien. Pre-induksi merupakan tahapan yang bersifat kritis.

Seringkali kegagalan hypnosis dari proses induksi yang tidak tepat

(Novrizal, 2010). Salah satu yang dilakukan pada pre-induksi

adalah uji sugestibilitas yang harus dilakukan untuk mengetahui

tingkat sugestivitas alamiah dari klien, dan selanjutnya

hipnoterapis dapat melakukan hypnosis training yang biasanya

dapat meningkatkan tingkat sugestivitas (IBH, 2000 dalam

Novrizal 2010).

Menurut Wong (2011) ada beberapa jenis tes kedalaman

tingkat hypnosis, yaitu:

a) Rigid catalepsy

Prinsip dasar tes ini adalah memandu pasien untuk

berimajinasi agar tangannya menjadi keras dan kaku seperti

besi. Maka tidak ada kekuatan yang dapat membengkokkan

tangannya (tangan dikepal).

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

23

b) Eye catalepsy

Prinsip dasar tes ini adalah memandu pasien untuk

berimajinasi agar kelopak matanya terkunci rapat. Maka

matanya tidak dapat dibuka oleh siapapun termasuk dirinya

sendiri.

c) Lock the hands

Prinsip dasar tes ini memandu pasien untuk berimajinasi

agar kedua tangannya dijepit (seperti tangan berdoa) saling

terkunci rapat. Sehingga kedua tangannya tidak dapat dibuka

oleh siapapun, termasuk dirinya sendiri.

2) Induksi

Induksi adalah sarana utama untuk membawa seseorang

untuk berpindah dari conscisius mind ke sub conscisius mind

(tance) (Prasetya 2014). Menurut Wong (2011) induksi adalah

suatu teknik untuk membawa seseorang atau klien ke dalam

kondisi hypnosis. Secara sederhana, verbal induction adalah suatu

rangkaian sugesti yang dibawakan secara persuasif, sehingga

membawa klien berpindah dari conscisius mind ke sub conscisius

mind (Prasetya 2014). Salah satu teknik untuk menginduksi adalah

teknik relaksasi progresif.

Contoh skripnya adalah sebagai berikut:

“Sekarang, saya akan memandu Anda untuk melakukan

relaksasi… ambil posisi yang paling nyaman bagi Anda sekarang..

bagus… seperti itu… Tutup mata anda…. Tarik napas panjang dan

hembuskan dengan perlahan-lahan…. Rasakan bersama hembusan

napas Anda … berkatalah pada diri sendiri: “aku semakin rileks…”

dan rasakan bahwa diri Anda menjadi semakin rileks… dan

semakin nyaman… sekarang pusatkan perhatian pada bagian atas

kepala Anda… rasakan sensasi rileks yang ada di sana… dan

perintahkan kulit kepala Anda menjadi lebih rileks lagi… Anda

dapat melakukannya dengan tersenyum dalam hati.. dan Anda

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

24

rasakan sekarang Anda mulai merasa mengantuk… itu bagus..

nikmati saja perasaan tersebut… Sekarang… bawa sensasi rileks

tersebut menyebar ke bawah hingga menyebar ke seluruh kepala

Anda… bagus sekali… rasakan otot-otot di bawah wajah Anda

menjadi lebih rileks.. dan lebih nyaman lagi… rasakan kelopak

mata anda menjadi sangat malas untuk digerakkan.. dan itu

membuat Anda merasa jauh lebuh nyaman... Sebarkan lagi sensasi

rileks dan nyaman tersebut ke bagian leher, dada dan perut Anda…

rasakan sensasi tersebut perlahan-lahan membuat leher, dada dan

perut Anda berubah menjadi rileks… dan lebih nyaman... bagus…

seperti itu… sebarkan pula sensasi tersebut ke punggung Anda,

sehingga kini punggung Anda merasakan jauh lebih rileks dan

lebih nyaman… Sekarang, sebarkan sensasi tersebut ke kedua

lengan Anda… rasakan lengan Anda menjadi lebih rileks dan lebih

nyaman… Anda merasakan kenyamanan yang luar biasa ini

menjadi kedua lengan menjadi sangat malas untuk digerakkan..

bagus sekali… Sebarkan lagi rasa rileks tersebut ke kedua kaki

anda, mulai dari pinggul ke paha, lutut dan telapak kaki… rasakan

rasa rileks tersebut membuat Anda jauh lebih nyaman… dan

membuat kedua kaki Anda menjadi sangat malas untuk

digerakkan… bagus… seperti itu… Sekarang, seluruh tubuh Anda

telah menjadi sangat rileks… sangat nyaman… seluruh badan

Anda menjadi sedemikian malasnya untuk digerakkan dan Anda

menjadi sangat mengantuk.. sangat dalam… rasakan terus… Anda

kini lebih mengantuk lagi… lebih dalam.. lebih… dan Anda tetap

mendengar suara saya…“

3) Deepening

Deepening atau pendalaman adalah suatu teknik untuk

mendalami kondisi trance dari pasien. Semakin dalam trance

seseorang maka semakin mudah menerima berbagai macam sugesti

(Wong, 2011). Konsep dasar deepening adalah membimbing

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

25

subjek klien untuk mengimajinasi melakukan suatu kegiatan atau

berada di tempat yang mudah dirasakan oleh klien. Rasa

mengalami secara dalam ini akan membimbing subjek memasuki

trance level semakin dalam (Prasetya, 2014).

Contoh skrip untuk deepening:

“Sekarang gunakan imajinasi Anda untuk membayangkan diri

Anda berada di tempat yang sangat Anda sukai… sangat nyaman…

sangat damai… rasakan diri Anda benar-benar berada di sana…

dengarkan suara-suara yang ada di sekitar justru membuat Anda

tidur semakin dalam… Saya akan menghitung mundur mulai dari

lima ke satu. Dan pada hitungan ke satu Anda benar-benar

merasakan berada di tempat tersebut dengan kondisi yang semakin

rileks.. semakin rileks… dan semakin nyaman…

Lima, bayangkan Anda berada di suatu tempat yang Anda senangi

tersebut.. dengarkan suara-suara yang mungkin timbul.. dan suara

tersebut membawa Anda ke kondisi yang semakin nyaman dan

semakin dalam… rasakan pula sensasi kenyamanan yang ada pada

tempat tersebut… mungkin udara sekitar… atau apapun hal yang

membawa Anda dalam kondisi semakin nyaman dan dalam…

Empat… rasakan dan semakin nikmatilah sensasi nyaman tesebut..

bayangkan saja, Anda dapat mulai berbaring di situ… berbaring

dengan semakin nyaman dan tenang… dan semakin dalam…

Tiga… tidurlah dengan semakin dalam dan nyaman di tempat itu.

Sambil tetap medengarkan suara saya. semakin fokus dengan suara

saya… tidur semakin dalam…

Dua, lebih dalam lagi… lebih nyaman lagi… karena tempat

tersebut benar-benar Anda sukai.. dan Anda merasa jauh lebih

rileks sekarang… lebih nyaman… dan lebih dalam…

Satu... sekarang, Anda jauh lebih dalam lagi… sangat nyaman..

sangat nyenyak.. dan sangat dalam.. dua kali lebih dalam… dan

Anda tetap fokus pada suara saya…”

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

26

4) Sugesti

Sugesti adalah kalimat-kalimat saran yang disampaikan

oleh hipnoterapis kepada klien ketika klien berada dalam kondisi

trance. Sugesti yang diharapkan berlaku atau dapat menjadi nilai

baru bagi seorang klien walaupun telah disadarkan dari tidur

hypnosis atau disebeut dengan post hypnosis suggestion (PHS).

PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau

bertentangan dengan nilai dasar dari klien. Dalam hipnoterapi, PHS

merupakan bagian yang sangat penting karena merupakan inti dari

tujuan hipnoterapi. Terapi sugesti biasanya dilakukan selama 15-20

menit. Pada pelakanaannya dapat dilakukan proses deepening

berulang kali untuk pendalaman relaksasi klien (Prasetya, 2014).

Contoh skripnya adalah sebagai berikut:

“Saat ini seluruh tubuh anda semakin rileks dan santai. Dahi Anda

menjadi rileks dan santai. Wajah menjadi rileks dan santai. Anda

rasakan perlahan-lahan rasa rileks tersebut memasuki semua bagian

tubuh anda. Sekarang anda menjadi sangat rileks dan santai.”

“Sekarang, di setiap tarikan napas, Anda akan menarik energi

relaksasi berwarna kuning keemasan yang sangat besar. Energi

relaksasi, yang membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks...

lebih elastis dan bayangkan sebuah meteran atau alat ukur yang

menggambarkan tekanan darah menjadi lebih normal... S“Saat ini

seluruh tubuh Anda semakin rileks dan santai. Dahi Anda menjadi

rileks dan santai. Wajah menjadi rileks dan santai. Anda rasakan

perlahan-lahan rasa rileks tersebut memasuki semua bagian tubuh

Anda. Sekarang Anda menjadi sangat rileks dan santai.”

“Sekarang, di setiap tarikan napas, Anda akan menarik energy

relaksasi berwarna kuning keemasan yang sangat besar. Energi

relaksasi, yang membuat pembuluh darah menjadi lebih rileks...

lebih elastis dan bayangkan sebuah tensimeter atau alat ukur yang

menggambarkan tekanan darah menjadi lebih normal...

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

27

Saat ini Anda berpikir… bahwa Anda mampu mengontrol tekanan

darah Anda… Anda rasakan bahwa aliran darah Anda mengalir

dengan baik ke seluruh tubuh Anda… tekanan darah Anda menjadi

normal… dan tubuh Anda menjadi sangat sehat…

“Setiap hari Anda menciptakan pikiran dan perasaan yang positif

dan selaras. Energi relaksasi mengubah kehidupan Anda dan

memberikan Anda kesehatan dan kebahagiaan. Kesehatan Anda

semakin baik dari hari ke hari. Anda semakin memancarkan

kesehatan. Anda bernapaskan keselarasan, kekuatan dan

kesehatan.”

5) Terminasi

Terminasi adalah tahapan untuk mengakhiri proses

hypnosis. Konsep dasar terminasi adalah memberikan sugesti atau

perintah agar klien tidak mengalami kejutan psikologis ketika

terbangun dari tidur hypnosis. Standar dari proses terminasi adalah

membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang

klien lebih segar dan relaks, kemudian diikuti dengan regresi

beberapa detik untuk membawa klien dalam kondisi normal

kembali (Prasetya, 2014).

Contoh skripnya adalah sebagai berikut:

“Dalam hitungan 5 Anda akan terbangun… kembali ke kesadaran

semula secara utuh… sehat wal afiat… dengan segala sugesti

positif saya melekat erat selama-lamanya pada diri dan jiwa Anda.

1… Tarik nafas panjang… 2… Hembuskan perlahan-lahan… 3…

Rasakan tubuh Anda menjadi semakin segar… semakin segar…

dan semakin sehat…. Semakin sehat… 4… Rasakan tubuh Anda

10 kali lipat lebih sehat… lebih segar… lebih sehat…. 5... Rasakan

tubuh dan pikiran Anda semakin sehat… semakin segar… semakin

sehat… dengan segala sugesti positif yang telah saya berikan…

buka mata Anda perlahan-lahan… Buka mata Anda perlahan-

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

28

lahan… sadari dan rasakan tubuh Anda semakin segar… semakin

sehat…”

d. Mekanisme pengaruh hipnoterapi terhadap tekanan darah

Stimulasi suara akan diterima oleh thalamus yang kemudian

diteruskan ke sistem limbik dan primary corties (sehingga akan

mempengaruhi sistem limbik). Zat-zat di sistem limbik (serotonin,

norephineprin, GABA) akan mempengaruhi hypothalamus akan

menstabilkan pengeluaran CRF yang berlebihan sehingga pengeluaran

hormon adrenokortikotropik (ACTH) dari glandula pituitary stabil.

Selanjutnya aktivitas adrenal menjadi normal dan produksi kortisol

stabil, sehingga stress berkurang (Novrizal, 2010). Penurunan hormon

ACTH menyebabkan seseorang menjadi rileks dan tenang. Pada saat

relaksasi sistem saraf parasimpatis bekerja menstimuli turunnya fungsi

yang dinaikkan oleh sistem saraf parasimpatis. Kemudian sel saraf

mengeluarkan hormon norepinefrin yang menyebabkan tubuh menjadi

rileks dan tekanan darah menurun (Rachmawati & Diyah, 2015).

4. Terapi murottal

a. Pengertian

Murottal adalah rekaman suara Al-Quran yang dilagukan oleh

seorang qori’ (pembaca Al-Quran) (Siswantinah, 2011). Ada banyak

sekali jenis nyanyian atau lagu murottal yang telah direkam dan sudah

tersebar luaskan, adapun qori’ yang biasa diperdengarkan di Indonesia

adalah Sheikh Mishary Rashed Alafasy, Abdur-Rahman As-Sudais,

Hani Ar-Rifai, Ahmad Saud, dan lain-lain.

Bacaan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara

manusia, sedangkan suara manusia itu sendiri merupakan alat

penyembuhan yang menakjubkan dan alat yang paling mudah

dijangkau. Suara bisa menurunkan hormon-hormon stres.

Mengaktifkan hormon endofrin alami, perasaan rileks, dan

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

29

mengalihkan dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki system

kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat

pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak.

Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih lambat tersebut sangat

baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi, pemikiran yang lebih

dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru, 2008).

b. Manfaat terapi murrottal

Al-Qur’an merupakan obat yang mujarab. Baik penyakit hati

maupun penyakit fisik, baik penyakit dunia ataupun penyakit akhirat.

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari murottal (mendengarkan

bacaan ayat-ayat Al-Qur’an) (Heru, 2008) antara lain:

1) Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil akan

mendapatkan ketenangan jiwa.

2) Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia,

suara manusia atau seseorang adalah instrument atau alat

penyembuhan yang sangat menakjubkan dan alat yang mudah

dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-hormon stres,

mengaktifkan hormon endoprin alami, meningkatkan perasaan

rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, tegang,

memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan

darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung,denyut nadi,

dan aktifitas gelombang otak (Heru, 2008).

c. Cara kerja terapi murottal Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan

darah

Terapi murottal memberikan dampak positif bagi psikologis.

Peneliti menggunakan audio murottal surat Ar-rahman sebagai sarana

relaksasi pada pasien hipertensi, terapi diperdengarkan kepada pasien,

efek suara dari audio berkaitan dengan proses impuls suara yang di

transmisikan kedalam tubuh dan mempengaruhi sel–sel tubuh. Suara

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

30

yang di terima oleh telinga kemudian di terima oleh saraf pusat

kemudian di transmisikan keseluruh bagian tubuh. Selanjutnya saraf

vagus dan sistem limbik membantu kecepatan denyut jantung,

respirasi, mengontrol emosi. Terapi audio murottal dapat

memunculkan gelombang delta di daerah frontal dan sentral di sebelah

kanan dan kiri otak. Daerah frontal yaitu sebagai pusat intelektual

umum dan pengatur emosi (Abdurrahman, 2008).

Ketika pasien di dengarkan terapi audio sistem saraf

mengkomunikasikan hipotalamus untuk mensekresi atau meningkatkan

hormon endofrin di kelenjar piutary dan menekan hormon stres,

epineprin dan norepinefrin di kelenjar adrenal sehingga terapi audio

mampu menurunkan tekanan darah, menurunkan denyut nadi,

memperlambat pernafasan, detak jantung, dan aktivitas gelombang

otak (Billal, 2015).

d. Murottal Surat Ar-Rahman

Salah satu metode penyembuhan Al-Qur’an adalah dengan

mendengarkan bacaan Al-Qur’an (murottal). Murottal yang digunakan

dalam penelitian ini adalah surat Ar Rahman. Surat Ar-Rahman

merupakan surat ke 55 dan terdiri dari 78 ayat. Didalam surat ini

terdapat ayat yang dijadikan acuan para dokter muslim untuk

menangani masalah kesehatan yang dinyatakan sebagai “state of

equilibrium” dan merupakan sumber terbaik pada prinsip sehat

menurut Islam (Ernawati, 2013). Dasar pemilihan surah Ar-rahman

dalam penelitian ini adalah suart ini memiliki makna mengenai

kemurahan dan sifat kasih sayang Tuhan kepada hambaNya serta

terdapat 31 ayat yang diulang yang artinya “maka nikmat Tuhan kamu

yang manakah yang kamudustakan?” Ayat ini mengajarkan rasa

syukur yang harus kita lakukan setiap saat kepada Tuhan (Qadhi, 2009

dalam Sokeh, Yunie & Chanif, 2013)

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

31

Pemberian murrotal surat Ar-rahman akan menimbulkan rasa

percaya diri, rasa optimisme (harapan kesembuhan), mendatangkan

ketenangan, damai dan merasakan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa

sehingga mengakibatkan rangsangan ke hipotalamus untuk

menurunkan produksi CRF (Corticotropin Releasing Factor). CRF

akan merangsang kelenjar pituitary anterior untuk menurunkan

produksi ACTH (Adreno Cortico Tropin Hormone). Hormon ini akan

merangsang kortek adrenal untuk menurunkan sekresi kortisol.

Kortisol ini menekan sistem imun tubuh sehingga mengurangi tingkat

kecemasan dan nyeri (Oken, 2004, dalam Sokeh, Yunie & Chanif,

2013).

Pramisiwi, Pratiwi, Frita, dkk (2011, dalam Sokeh, 2013)

mengatakan bahwa Surah Ar-rahman mempunyai timbre medium,

pitch 44 Hz, harmony regular dan consistent, Rhythm andate

(mendayu-dayu), volume 60 decibel, intensitas medium amplitudo,

sehingga mempunyai efek relaksasi. Karakteristik Surah Ar-Rahman

yang dilantunkan oleh Ahmad Saud telah divalidasi oleh seorang ahli

di laboratorium seni Fakultas Budaya dan Seni Universitas Negeri

Semarang. Uji reliabilitas dari MP3 Surah Ar-Rahman menunjukan

setiap yang mendengarkan mendapatkan kualitas, durasi yang sama

dari suara yang dihasilkan, karakteristik alat dan lantunan MP3 Surah

Ar-Rahman yang mempunyai efek terapeutik Pramisiwi, Pratiwi, Frita,

dkk (2011, dalam Sokeh, 2013).

Tabel 2.3 Karakteristik auditori Pramisiwi, dkk (2011, dalam

Sokeh, Yunie & Chanif, 2013)

Karakteristik Jenis Alat

MP3

Headphone

Sensitivity

Frequency response

Power handling capacity

Impedance

Mass Approx

Votre MP3 Player 2GB

Spesifikasi merk extreme Bass

120 dB

20-20001 Hz

0,2 W

32

276 g

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

32

Tabel 2.4 Karakteristik Lantunan Surat Ar-Rahman Pramisiwi, dkk (2011,

dalam Sokeh, Yunie & Chanif, 2013)

Nada Karakteristik

Tone

Timbre

Pitch

Harmony

Intensity

Rythm

Interval

Volume

Length

Tone E

Medium

44 Hz

Reguler and consistent tone colour

Medium amplitude

Andante

E, G, B minor

60 decibel

13 min 55 sec

Ernawati (2013) membuktikan bahwa ada pengaruh

Mendengarkan Murottal Q.S. Ar-Rahman Terhadap Pola Tekanan

Darah Pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Nur Hidayah

Yogyakarta.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

33

B. Kerangka teori

Kerangka teori menggambarkan hubungan variabel-variabel yang akan

diteliti. Kerangka teori pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut

Non-farmakologis:

1. Hipnoterapi

2. Terapi murottal

Farmakologis:

1. Diuretik

2. Vasodilator

3. Penghambat adrenergik

(Beta blocker, alfa

blocker, alfa-beta

blocker).

4. Penghambat enzim

konversi angiotensin

5. Antagonis kalsium

Hipertensi

Skema 2.1 Kerangka Teori (Rezky, 2011;

Ardiansyah, 2012; Fuad 2012)

Tekanan darah di atas normal

Manajemen hipertensi

Aktivitas fisik/olahraga

Obesitas

Konsumsi garam

berlebih

Merokok

Konsumsi alkohol

Minum kopi

Stress

Pil KB

Keturunan atau genetik

Jenis kelamin

Umur

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

34

C. Kerangka konsep

Kerangka konsep merupakan suatu hubungan antara konsep satu

dengan yang lain dari masalah yang akan diteliti, dan fungsinya untuk

menghubungkan atau menjelaskan secara detail tentang suatu topic yang akan

dibahas (Setiadi, 2013). Pada penelitian ini konsep yang akan digunakan

adalah pengukuran tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum intervensi

hipnoterapi dan setelah intervensi hipnoterapi, serta pengukutan tekanan darah

pasien hipertensi sebelum intervensi terapi murottal dan setelah intervensi

terapi murottal. Kerangka konsep yang akan dilakukan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Skema 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan:

: Pengaruh variabel dependen terhadap variebel independen

: Pengaruh Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak ditelliti

Terapi

murottal

Hipnoterapi Tekanan darah

pasien hipertensi

Independent

variabel

Dependent

variabel

Keturunan atau genetik

Jenis kelamin Umur

Aktivitas fisik/olahraga

Obesitas

Konsusi garam berlebih

Merokok

Konsumsi alkohol

Minum kopi Stres

s

Pil KB

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Tekanan darahdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/169/jtptunimus-gdl-fefiekawah... · A. Landasan teori 1. Tekanan darah a. Pengertian tekanan

35

D. Variabel penelitian

Variabel adalah suatu objek yang akan diteliti dan merupakan ciri atau

sifat dari suatu benda, baik benda hidup maupun mati (Setiadi, 2013). Variabel

dalam penelitian ini adalah variabel independen (variable bebas) yaitu

hipnoterapi dan terapi murottal sedangkan variabel dependent (variable

terikat) yaitu tekanan darah pada pasien hipertensi.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu penelitian, patokan

duga atau dalil sementara yang akan dibuktikan kebenarannya dalam

penelitian tersebut (Setiadi, 2013). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Tekanan darah sistolik, tekanan diastolik dan MAP pada pasien hipertensi

menurun setelah mendapat perlakuan hipnoterapi.

2. Tekanan darah sistolik, tekanan diastolik dan MAP pada pasien hipertensi

menurun setelah mendapat perlakuan terapi murottal.

3. Ada perbedaan efektifitas hipnoterapi dan terapi murottal terhadap tekanan

darah sistolik, tekanan diastolik dan MAP pada pasien hipertensi di Desa

Jetak Kidul Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.