a) system pada tekanan botol angin - selamat …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/624/sistem...

10
1 | Page a) System pada tekanan botol angin 1. Kedua respon on/off dari masing-masing control tekan diteruskan ke cut off elektromotor air comp. 2. Sebagai tambahan pada pengendali tekanan sering dipasang alarm yang diatur berbunyi pada tekanan yang melebihi harga eksterm tertinggi bila HPSC tidak bekerja 3. Sebagai input adalah set point di masing masing swith (p1 & p2) 4. Sebagai output adalah tekanan botol angin yang besarnya dapat dilihat pada manometer PI.

Upload: hoangkiet

Post on 10-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 | P a g e

a) System pada tekanan botol angin

1. Kedua respon on/off dari masing-masing control tekan diteruskan ke cut

off elektromotor air comp.

2. Sebagai tambahan pada pengendali tekanan sering dipasang alarm

yang diatur berbunyi pada tekanan yang melebihi harga eksterm

tertinggi bila HPSC tidak bekerja

3. Sebagai input adalah set point di masing – masing swith (p1 & p2)

4. Sebagai output adalah tekanan botol angin yang besarnya dapat dilihat

pada manometer PI.

2 | P a g e

Menjelaskan prinsip kerja alat kontrol Proporsional dan On/Off, nama dan fungsi

masing-masing bagian.

a. System pengendalian tinggi permukaan cairan

3 | P a g e

1. Dalam instalasi permukaan air tangki karena adanya pemakaian terjadilah

perubahan permukaan air.

2. Sebagai input adalah ketinggianair yang dikehendaki

3. Dengan adanya perubahan tertinggi permukaan air pada tangki maka

kontakter listrik akan lepas dan memutus hubungan listrik pada solenoide v/v

akibatnya akan menutup aliran air ke tangki

4. Bila kemudian adanya pemakaian, permukaan air tangki berkurang maka

pelampung akan turun dan kontactor akan menutup yang mengakibatkan arus

listrik menuju solenoid v/v

5. Solenoid v/v akan membuka lebar-lebar dan air akan mengalir ke tangki

sampai ketinggian yang dikehendaki dan seterusnya

b. System pengendalian suhu ruangan pendingin

4 | P a g e

1. Input adalah suhu tertinggi & terendah dari ruangan pendingin yang

dikehendaki diatur sebagai set point pada thermostat.

2. Bulb berfungsi sebagai sensor dan merupakan bagian dari transmitter

bersama dengan bourdon tube.

3. Gerak mekanik pada bourdoun tube mengakibatkan terhubung atau

terlepasnya hubungan kontraktordi thermostat berakibat adanya aliran listrik

ke solenoid v/v

4. Solenoid v/v akan membuka & menutup bila harga telah tercapai

5 | P a g e

Sistem pengendalian suhu bahan bakar

1. Input adalah set point besarnya suhu yang keluar dari pemanas yang

dikehendaki.

2. Output adalah suhu BB yang sebenarnya

3. Respon controller terjadi akibat adanya deviasi yang dihasilkan dari

pembandingan antara nilai set point dengan feedback

4. Control v/v melakukan pengaturan kembali terhadap besar kecilnya aliran uap

yang masuk kepemanas sehingga tercapai besarnya suhu bahan bakar yang

diinginkan

ATURAN DIAGRAM BLOK

Bahwa setiap sinyal hanya membawa sebuah dengan tanda arah panah

menyatakan gerakannya.

Blok merupakan fungsi transfer dari masukan menjadi keluaran

6 | P a g e

Fungsi transfer Y = H*X

Pada titik cabang (branch point, take off point) sinyal bisa menjadi 2 (dua) atau

lebih dengan ketentuan harga dan dimensinya sama (tetap)

Pada komparator / pembanding / summing point ( ) : terjadi penggabungan

sinyal 2 (dua) atau lebih sinyal yang bergabung menjadi satu dan dihitung secara

aljabar, dimana keluarannya merupakan resultante. Tanda ( +) meerupakan

sinyal positif dan tanda ( - ) merupakan sinyal negatif.

Untuk menyederhanakan suatu bentuk diagram aliran yang kompleks (rumit),

beberapa aturan yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Jalur berderet ( simpul singkat)

7 | P a g e

b. Jalur Pararel

c. Absorbsi simpul

Pada

diagram blok khususnya sistem loop terbuka dapat dibagi atas 2 (dua) bagian

a. Hubungan seri (casecade)

z = .....

8 | P a g e

y = x *H1

z = y*H2

= (x *H1) * H2

Maka fungsi transferloop tersebut

b. Hubungan Pararel (shunt)

y = .....

y1 = x * H1

y2 = x * H2

sedangkan :

y = y1 – y2

= (x*H1) – (x * H2)

Maka fungsi transfer loop tersebut

9 | P a g e

Umpan Balik Positif ( Positive feedback)

e = x + y * H2

y = e * H1

y = (x + y * H2 ) H1

= x * H1 + y * H2 * H1

y– y * H2 *H1 = x * H1

y (1-H2*H1) = x * H1

maka fungsi transfer loop tersebut

10 | P a g e

Umpan Balik Negatif (Negative feedback)

1. e = x – y * H2

2. y = e * H1

3. y = (x – y * H2 ) H1

4. = x *H1 – y * H2 * H1

5. y + y * H2 * H1 = x * H1

6. y ( 1 + H2 * H1 ) = x * H1

maka funsi transfer loop tersebut