bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. pengertian e ...repository.ump.ac.id/2759/3/bab...

24
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E-commerce Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, "E-commerce is a part of E-business" (Muhammad 2002, dalam Triana, 2014). Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang „booming‟. Di era teknologi pada saat ini telah banyak sekali merubah banyak aspek bisnis dan aktivitas pasar. Salah satunya dalam bisnis perdagangan Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Upload: trantram

Post on 07-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian E-commerce

Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian

dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan

electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba

dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan

sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa

(trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik.

Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan

perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis.

Kesimpulannya, "E-commerce is a part of E-business" (Muhammad

2002, dalam Triana, 2014).

Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk

sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet.

Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan

oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai

hal yang sedang „booming‟.

Di era teknologi pada saat ini telah banyak sekali merubah banyak

aspek bisnis dan aktivitas pasar. Salah satunya dalam bisnis perdagangan

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

12

misalnya, kemajuan teknologi telah melahirkan metode transaksi yang

dikenal dengan istilah e-commerce (electronic commerce). E-commerce

merupakan transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra

bisnis melalui jaringan komputer yaitu internet. Internet merupakan “a

global network of computer network” atau jaringan komputer yang

sangat besar yang terbentuk dari jaringan-jaringan kecil yang ada di

seluruh dunia yang saling berhubungan satu sama lain. Salah satu

fungsi internet adalah sebagai infrastuktur utama e-commerce

(Muhammad 2002, dalam Triana, 20014).

Secara umum menurut Baum, (2000) yang dikutip oleh Purbo dan

Wahyudi, “E-commerceis a dynamic set of technologies, aplications,

and business process that link enterprises, consumers, and communities

trough electronic transactions and electronic exchange of goods,

services, and information”. E-commerce merupakan satu set dinamis

teknologi aplikasi dan proses bisnis yangmenghubungkan perusahaan,

konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan

perdagangan barang, jasa dan informasi yang dilakukan secara

elektronik. (Asnawi, 2004 dalam Triana 2014).

Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain, di dalam

e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan /

perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public

network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media

internet.

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

13

Sedangkan Purbo dan Wahyudi yang mengutip pendapatnya

Baum (2000) menyebutkan bahwa: “E-commerce is a dynamic set of

technologies, aplications, and business procces that link enterprises,

consumers, and communities through electronic transaction and the

electronic exchange of goods, services, and information”. Bahwa e-

commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses

bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas

melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan

informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce digunakan

sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan

yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara

perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public.

Menurut Nuryani dalam Triana (2001) Jika diklasifikasikan, sistem e-

commerce ter bagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

a. Electronic Markets(EMs).

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi

informasi dan komunikasi untuk melakukan / menyajikan penawaran

dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat

membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam

pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi

yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli

untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan.

Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

14

dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat

mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang

ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan

lebih banyak.

b. Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data

transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara

organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan

oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai

“transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui

yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang

lain dengan menggunakan media elektronik”. EDI sangat luas

penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang

besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka.

EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan,

sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara

langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer

yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari

penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan

berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam

menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat,

mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

15

cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran

dapat dilakukan secara elektronik.

c. Internet Commerce.

Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis

teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan

komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa.

Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan /

pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau

sarana lain setelah uang ditransfer kerekening penjual. Penggunaan

internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti

mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu

lebih sesuai ditawarkan melalui internet harga lebih murah

mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya

dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat.

Internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang

paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah, serta pembelian

melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang

sampai di tempat pemesan.

Secara garis besar, e-commerce saat ini diterapkan untuk

melaksanakan aktivitas ekonomi business-to-business, business-to-

consumer dan consumer-to-consumer (Nuryani, dalam Triana, 2001).

Berikut penjelasannya:

a. Business-to-business

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

16

Merupakan sistem komunikasi bisnis online antar pelaku

bisnis atau dengan kata lain transaksi secara elektronik antar

perusahaan (dalam hal ini pelaku bisnis) dan dalam kapasitas atau

volume produk yang besar.

b. Business-to-consumer

Bentuk bisnis yang menghubungkan perusahaan dengan para

pelanggan lewat internet, menyediakan instrumen penjualan produk-

produk atau jasa-jasa dan mengatur komunikasi dan hubungan

dengan para pelanggan.

c. Consumer-to-consumer

Merupakan transaksi bisnis secara elektronik yang dilakukan

antar konsumen untuk memenuhi suatu kebutuhan tertentu dan pada

saat tertentu pula. Segmentasi consumer-to-consumer ini sifatnya

lebih khusus karena transaksi dilakukan ke konsumen yang

memerlukan transaksi.

Menurut Muhammad dalam Triana (2002), dalam dunia e-

commerce, terdapat beberapa model bisnis yang dapat dikategorikan

menjadi sembilan model bisnis. Kesembilan model ini adalah:

a. Virtual Storefront, yaitu menjual produk fisik atau jasa secara

online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana-sarana

tradisional.

b. Marketplace Concentrator, yaitu memusatkan informasi mengenai

produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral.

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

17

c. Information Broker, yaitu menyediakan informasi mengenai produk,

harga dan ketersediaannya dan kadang menyediakan fasilitas

transaksi.

d. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif

dan syarat pembelian, namun aktivitas bisnis utamanya adalah

memfasilitasi transaksi.

e. Electronict Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti

tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu

berubah tergantung pada reaksi konsumen.

f. Reverse Auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada

berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang

dispesifikasi oleh pembeli.

g. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat

lunak, multimedia dan produk digital lainnya lewat internet.

h. Content Provider, yaitu menyediakan layanan dan dukungan bagi

para pemakai perangkat lunak dan perangkat keras.

i. Online Service Provider, yaitu menyediakan layanan dan dukungan

bagi para pemakai perangkat lunak dan perangkat keras.

Menurut Sakti, (2001), berbeda dengan transaksi perdagangan

biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang

sangat khusus, yaitu:

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

18

a. Transaksi tanpa batas

Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang

suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international.

Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang

dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini dengan

internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan

produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web

atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu

(24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat

mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line.

b. Transaksi anonim

Para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet

tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak

memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya

telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan,

yang biasanya dengan kartu kredit.

c. Produk digital dan non digital

Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan

produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet

dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam

perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga

meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya.

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

19

d. Produk barang tak berwujud

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce

dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan

ide-ide yang dijual melalui internet.

Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya

semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi

menjadisemakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu

masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik

(Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan

cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi

ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi

dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari.

Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai

pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk

sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan

penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply

dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada

dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuandan perkembangan

teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce

(Indrajit &Eko, 2001).

Sebagaimana halnya dunia bisnis tradisional yang tidak lepas dari

masalah-masalah, juga tidak ketinggalan dihadapkan dengan berbagai

persoalan yang tidak begitu jauh bedanya tetapi letak masalahnya

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

20

berbeda dan bersifat lebih kompleks yaitu berupa ancaman

penyalahgunaan dan kegagalan sistem yang terjadi. Hal ini meliputi:

kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan, pencurian

informasi rahasia, penggunaan akses ke sumber pihak yang tidak berhak,

kehilangan kepercayaan dari para konsumen dan kerugian-kerugian yang

tidak terduga misalnya gangguan dari luar yang tidak terduga,

ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia

atau kesalahan sistem elektronik (Indrajit & Eko, 2001).

2. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan nilai yang paling dihargai dalam

hubungan antar manusia. Kepercayaan adalah rasa percaya yang dimiliki

orang terhadap orang lain, dimana kepercayaan ini didasarkan pada

integritas, reliabilitas dan kredibilitas. Kepercayaan akan ada, apabila

saling percaya dan itu terjadi jika saling terbuka, kompeten, adil, jujur,

akuntabel dan penuh penghargaan. Dipandang sebagai orang yang dapat

dipercaya, seseorang harus dilihat sebagai orang yang jujur, kompeten

dan memiliki ketulusan pada orang lain (Wibowo, 2006).

Kepercayaan merupakan kunci utama dalam segala bentuk

bisnis baik dalam lingkungan online maupun offline. Di dunia offline

kepercayaan dibangun dengan saling kenal mengenal secara baik, ada

proses ijab-qabul, ada materai, ada perjanjian dan lain-lain. Para pelaku

bisnis selain itu diproteksi pula secara horizontal oleh hukum-hukum

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

21

disamping proteksi secara vertikal seperti norma, nilai dan etika yang

dianut oleh para pelaku bisnis. Dalam dunia online demikian pula,

harmonisasi antara ketiga aspek di atas (value, law dan konsensus)

dipadukan dengan mekanisme-mekanisme pembangun kepercayaan

secara total dalam proses keseluruhan (Muhammad et al, dalam Triana,

2002). Menurut James (2003) beberapa elemen penting dari kepercayaan

yaitu:

a. Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan

tindakan masa lalu. Hal ini ditandai dengan adanya pembelian

ulang.

b. Watak yang diharapkan dari partner, seperti dapat dipercaya dan

dapat diandalkan.

c. Kepercayaaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri

dalam resiko.

d. Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri

partner.

Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif

(misalnya, bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi

atau orang akan berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya

masalah perasaan), atau konatif (misalnya masalah pilihan atau

keinginan) (Nazar & Syahran, dalam Shomad, 2008). Bebera pa

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan berpengaruh

positif terhadap minat menggunakan e-commerce, di antaranya penelitian

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

22

yang dilakukan oleh Kim et al. (2007), Pavlou (2003), dan Suh dan Han

(2003).

Risiko dan kepercayaan memiliki hubungan erat karena

kepercayaan akan sulit timbul apabila masih terdapat risiko yang terlalu

besar (Artha, dalam Shomad 2011). Dalam penelitiannya yang dilakukan

di Taiwan, Hung et al (2006) menyimpulkan bahwa kepercayaan

berpengeruh positif terhadap sikap penggunaan layanan e-commerce.

Penelitian yang dilakukan oleh Cho (2006) konsisten dengan hasil

penelitian Hung et al (2006). Cho menyimpulkan bahwa kepercayaan

pada jasa online mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap

penggunaan jasa online.

3. Resiko

Risiko adalah suatu keadaan ketidakpastian yang

dipertimbangkan seseorang untuk memutuskan iya atau tidak melakukan

transaksi secara online (Cho, 2006 dalam Yutadi 2015). (Murphy & Enis,

1986 dalam Yutadi 2015) mendefinisikan persepsi risiko sebagai

penaksiran pelanggan secara pribadi terhadap konsekuensi negatif ketika

membuat suatu kesalahan dalam transaksi. Kim et al (2007) yang

mendasar pada Jacoby dan Kaplan (1972), mengklasifikasi persepsi

risiko konsumen ke dalam tujuh tipe yaitu, risiko finansial, performa,

fisik, psikologi, sosial, waktu, dan risiko peluang. Menurut Nazar dan

Syahran (2008), persepsi resiko adalah tingkat ketidakpastian yang harus

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

23

ditanggung oleh konsumen jika melakukan transaksi secara online.

Persepsi resiko menunjuk pada rasa ketidakpastian yang dialami oleh

konsumen saat memutuskan untuk melakukan pembelian melalui

perusahaan online (Gurung, 2006 dalam Safina 2015).

Pengertian lain mengenai persepsi resiko adalah persepsi atas

ketidakpastian dan konsekuensi yang akan dihadapi setelah melakukan

aktivitas tertentu (Hsu dan Chiu, 2004). Resiko persepsian merupakan

suatu persepsi-persepsi tentang ketidakpastian dan konsekuensi-

konsekuensi tidak diinginkan dalam melakukan suatu kegiatan (Hsu dan

Chiu 2004 dalam Saraswati 2013). Persepsi resiko digunakan sebagai

suatu pengganti resiko karena sukar untuk menangkap resiko sebagai

suatu sasaran yang pasti. Menurut (Sjöberg et al, 2004 dalam Saraswati

2013), persepsi resiko merupakan penaksiran subyektif mengenai

probabilitas tipe yang menspesifikkan kecelakaan yang terjadi dan

bagaimana kekuatiran akan konsekuensi yang ditimbulkan.

4. Persepsi Manfaat

Persepsi manfaat adalah tingkat sejauh mana seseorang yakin

bahwa dengan menggunakan sebuah teknologi akan meningkatkan

kinerja pekerjaannya (Jiang et al, 2000; Malhotra & Galletta, 1999,

dalam Saraswati 2013).

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

24

Individu yang merasa semakin mudah menggunakan internet,

akan merasa semakin mudah mendapatkan manfaat dari teknologi

tersebut. Margherio (1998) menyatakan bahwa konsumen internet

melaporkan bahwa mereka melakukan pembelian di situs web karena

adanya perceived benefit (misalnya, kenyamanan meningkat,

penghematan biaya, penghematan waktu, peningkatan berbagai produk

untuk memilih dari dibandingkan dengan belanja secara tradisional).

Individu yang merasa semakin mudah dan memahami penggunaan

internet, akan merasa semakin mudah mendapatkan manfaat dari

teknologi tersebut. Persepsi manfaat (perceived usefulness) merupakan

suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan

mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya

(Wibowo,2008) yang juga mendasarkan pada (Davis, 1989 dalam

Yolanda 2014).

Davis et al (1989) dalam Yolanda (2014) mendefinisikan persepsi

manfaat (Perceived Usefulness) sebagai “the degree to which a person

believes that using particular system would enhance his or her job

performance” (suatu tingkatan di mana seseorang percaya bahwa

penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja

orang tersebut). Berdasarkan definisi tersebut dapat diartikan bahwa

manfaat dari penggunaan teknologi informasi dapat meningkatkan

kinerja dan prestasi kerja orang yang menggunakannya. Penerimaan

teknologi oleh pengguna ditentukan oleh dua tipe motivasi, yaitu

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

25

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul

karena adanya ekspektasi yang dirasakan oleh individu itu sendiri dari

hasil berinteraksi dengan sebuah aplikasi sistem teknologi informasi.

Sedangkan motivasi ekstrinsik muncul karena adanya ekspektasi atas

penggunaan aplikasi sistem teknologi informasi tertentu yang diterima

dari luar.

5. Privasi

Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang

dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan

privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan,

yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru

ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain.

Adapun definisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk

mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan pilihan atau

kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi

jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik

terhadap pihak pihak lain dalam rangka menyepi saja (Prabowo 1998).

Adapun faktor – faktor privasi menurut (Prabowo1998) :

a. Faktor personal

Ada perbedaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu

penelitian pria lebih memilih ruangan yang terdapat tiga orang

sedangkan wanita tidak mempermasalahkan isi dalam ruangan itu.

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

26

b. Faktor situasional

Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan

dengan seberapa besar lingkungan mengijinkan orang-orang di

dalamnya untuk mandiri.

c. Faktor budaya

Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan

dalam banyaknya privasi yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara

bagaimana mereka mendapatkan privasi. Misalnya rumah orang

jawa tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal dirumah

kecil dengan dinding dari bamboo terdiri dari keluarga tunggal anak

ayah dan ibu.

Adapun fungsi Privasi Menurut Altman dalam Prabowo, (1998)

ada tiga fungsi dari privasi, yaitu:

a. Pengatur dan pengontrol interaksi interpersonal yang berarti sejauh

mana hubungan dengan oang lain diinginkan, kapan waktunya

menyendiri dan kapan waktunya bersamasama dengan orang lain

dikehendaki.

b. Merencanakan dan membuat strategi untuk berhubungan dengan

orang lain, yang meliputi keintiman atau jarak dalam berhubungan

dengan orang lain.

c. Memperjelas identitas diri

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

27

6. Kontrol Perilaku

Kontrol perilaku persepsian direfleksikan oleh pengalaman masa

lalu dan juga kepemilikan sumber-sumber daya (misalnya uang, keahlian,

waktu, kerjasama dengan organisasi lainnya) dan kesempatan-

kesempatan, (Ajzen, 1991 dalam Novitasari 2015). Sedangkan menurut

Pavlou dan Fygenson (2006) persepsi kontrol perilaku adalah kemudahan

atau kesulitan konsumen dalam mendapatkan informasi produk dan

pembelian produk dari vendor web yang dirasakan oleh masing-masing

individu. Nazar dan Syahran (2008) menyatakan bahwa kemudahan

dalam penggunaan merupakan sejauh mana seorang individu berpikir

untuk bagaimana menggunakan atau menemukan sesuatu hal dengan

mudah dengan pemikirannya dia, dan itu merupakan faktor penting untuk

mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

7. Konsep Niat Penggunaan Sistem E-commerce

Niat yaitu suatu keinginan untuk melakukan perilaku, niat itu

dapat berubah-ubah sesuai dengan berjalannya waktu, (Jogiyanto, 2007

dalam Novitasari 2015). Menurut Nazar dan Syahran. (2008), niat terdiri

dari dua elemen yaitu niat terhadap perilaku dan kemungkinan akan

melakukan perilaku. Niat terhadap perilaku menunjukkan seberapa jauh

seseorang memiliki niat untuk melakukan perilaku di masa yang akan

datang. Kemungkinan akan menentukan perilaku menunjukkan seberapa

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

28

jauh kemungkinan seseorang akan melakukan perilaku di masa yang

akan datang tersebut.

Dalam lingkup e-commerce, niat menunjuk pada kemauan

seseorang untuk melakukan pembelian secara online. Sehingga,

mengukur niat akan dapat memberikan indikasi terhadap perilaku

konsumen untuk bertransaksi secara online (Gurung, 2006 dalam

Novitasari 2015).

Niat untuk melakukan pembelian atau transaksi dapat

diklasifikasikan sebagai salah satu komponen perilaku kognitif konsumen

tentang bagaimana seorang individu bermaksud untuk membeli merek

tertentu, (Linget al. 2010). Niat pembelian secara online adalah situasi

ketika seorang pelanggan bersedia dan berniat untuk terlibat dalam

transaksi online. Transaksi online dapat dianggap sebagai kegiatan di

mana proses pencarian informasi, transfer informasi, dan pembelian

produk, (Pavlou, 2003 dalam Novitasari 2015).

Dalam penelitian ini menggunakan variabel kontrol perilaku

persepsian yang merupakan unsur dari Theory of Planned Behavior.

Theory of Planned Behavior merupakan pengembangan lebih lanjut dari

Theory of Reasoned Action. Teori ini mengasumsikan bahwa kontrol

perilaku persepsian mempunyai implikasi motivasional terhadap niat,

(Jogiyanto, 2007 dalam Novitasari 2015). Inti dari the theory planned

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

29

behavior, adalah niat seorang individu untuk melakukan suatu perilaku

tertentu, (Jogiyanto, 2007 dalam Novitasari).

Penelitian ini akan menggunakan lima variabel independen yaitu

kepercayaan, persepsi resiko, persepsi manfaat, persepsi privasi dan

persepsi kontrol perilaku. Penelitian ini digunakan untuk menguji apakah

keempat variabel ini memiliki motivasi terhadap niat pengguanaan e-

commerce.

8. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai pengaruh

kepercayaan, persepsi resiko, persepsi manfaat, persepsi privasi, dan

persepsi kontrol perilaku terhadap niat penggunaan sistem e-commerce.

Antara lain:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1. Novitasari,

2015

Variabel Independen :

kepercayaan (X1), persepsi

resiko (X2), persepsi manfaat

(X3), dan persepsi kontrol

perilaku (X5)

Variabel Dependen :

Niat penggunaan E-commerce

Variabel kepercayaan,komitmen,

persepsi manfaat, dan persepsi

kontrol perilaku terbukti

berpengaruh terhadap loyalitas

nasabah.Sebaliknya, konstruk

persepsi resiko tidak berpen garuh

terhadap niat penggunaan sistem

E-commerce.

2. Yutadi,

2015

Variabel Independen :

Pengaruh Persepsi Privasi

(X4), Persepsi Keamanan,

PersepsiKepercayaan (X1),

Persepsi Risiko (X2),

Persepsi Kegunaan dan

Persepsi Kemudahan

Variabel Dependen :

Hasil analisis untuk model ini

menunjukkan bahwa minat

penggunaan E-commerce

dipengaruhi secara positif oleh

konstruk persepsi privasi, konstruk

persepsi kepercayaan, konstruk

persepsirisiko, konstruk persepsi

kegunaan, dan konstruk persepsi

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

30

terhadap Minat Penggunaan

E-commerce.

kemudahan.

Sedangkan konstruk persepsi

keamanan tidak memberikan

pengaruh positif terhadap minat

penggunaan e-commerce.

3. Shomad,

2013

Variabel Independen :

Pengaruh Kepercayaan (X1),

Persepsi Kegunaan, Persepsi

Kemudahan, dan Persepsi

Risiko (X2).

Variabel Dependen :

Perilaku

Penggunaan E-commerce

Hasil analisa adalah perilaku untuk

menggunakanE-commerce

dipengaruhi oleh minat, serta

konstruk minat dipengaruhi oleh

persepsi kegunaan, persepsi

kemudahan, dan persepsi risiko.

4. Saraswati,

2013

Penerimaan sistem E-

commerce :

Pengaruh kepercayaan (X1),

persepsi manfaat (X3) dan

persepsi risiko (X2).

Hasil analisis untuk model ini

menunjukkan bahwa konstruk

minat berpengaruh terhadap

perilaku untuk menggunakan

layanan E-commerce, serta

konstruk kepercayaan dan persepsi

manfaat berpengaruh terhadap

minat digunakannya layanan sistem

E-commerce. Sedangkan konstruk

persepsi risiko tidak berpengaruh

terhadap minat digunakannya

layanan E-commerce.

5. Yolanda,

2014

Variabel Independen :

Pengaruh Persepsi Manfaat

(X3), Persepsi Kemudahaan,

Persepsi Kenyamanan, Dan

Norma Subjektif

Variabel Dependen :

Terhadap Minat Menggunakan

Electronic Commerce (E-

commerce)

Hasil analisis untuk model ini

menunjukkan bahwa persepsi

manfaat dan persepsi kenyamanan

berpengaruh terhadap minat

menggunakan E-commerce.

Sebaliknya, persepsi kemudahaan

dan norma subjektif tidak memiliki

pengaruh terhadap minat

menggunakan E-commerce.

9. Kerangka Pemikiran Teoritis

Tidak semua orang akan melakukan penggunaan sistem e-

commerce untuk melakukan transaksi jual beli. Dikarenakan banyak

faktor yang harus dilihat untuk memilih sistem penggunaan e-commerce.

Kepercayaan contohnya, seseorang tidak akan melakukan penggunaan e-

commerce jikalau tidak mempercayainya. Pada penelitian ini,

kepercayaan diasumsikan sebagai kepercayaan terhadap orang atau pihak

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

31

tertentu. Diungkapkan pula oleh Moorman (1992) dalam Setiwan,

(2007), bahwa keterhubungan antara dua pihak yang melakukan

pertukaran, dalam hal ini pengguna informasi penelitian dengan para

peneliti, kualitas interaksi dengan peneliti, keterlibatan peneliti dalam

proses penelitian, dan komitmen untuk melakukan keterhubungan.

Artinya kepercayaan dan komitmen merupakan variable-variabel yang

terkait erat dengan perilaku penggunaan informasi penelitian pasar.

Berdasarkan penelitian Novitasari, (2015) dan Yutadi, (2015) bahwa

kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat penggunaan sistem e-

commerce.

Seiring maraknya kejahatan internet, seperti misalnya

pembobolan kartukredit dan penipuan, faktor kepercayaan menjadi hal

yang sangat penting dalam transaksi online shop. Konsep kepercayaan ini

berarti bahwa pembeli percaya terhadap keandalan pihak penjual online

yang dapat menjamin keamanan bertransaksi online. Keamanan berarti

bahwa transaksi penjualan online dapat dipercaya. Hal ini disebabkan

oleh faktor persepsi resiko yang mana penggunaan e-commerce memiliki

banyak resiko salah satu contohnya adalah penipuan. Tetapi itu bisa

diantisipasi dengan memilih e-commerce yang memiliki sistem proteksi

yang baik. Hal ini akan membuat konsumen merasa tenang dan akan

berdampak positif. Berdasarkan penelitian Novitasari, (2015) Hasil

penelitian menunjukkan bahwa persepsi resiko tidak berpengaruh

terhadap niat penggunaan sistem e-commerce. Sedangkan menurut

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

32

Yutadi, (2015) menunjukkan bahwa persepsi risiko berpengaruh positif

terhadap minat penggunaan e-commerce.

Berbeda dengan hal itu, faktor persepsi manfaat pun bisa

berpengaruh untuk melakukan penggunaan sistem e-commerce

dikarenakan seseorang memahami sistem tersebut salah satu contohnya

adalah manfaat kepraktisan. Kepraktisan ini menjadi nilai tambahan

untuk sistem berbelanja online. Hasil penelitian Novitasari, (2015) dan

Saraswati (2013) menunjukan bahwa persepsi manfaat berpengaruh

positif terhadap niat penggunaan sistem e-commerce.

Begitu juga dengan persepsi privasi, bagaimana suatu perusahaan

e-commerce bisa menjaga kepercayaan konsumen dengan tidak

menyalahgunakan data pribadi konsumen yang akan berbelanja di e-

commerce. Hal ini menjadi hal yang penting, karena tidak semua orang

ingin hak privasinya terganggu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Yutadi, (2015), persepsi privasi memberikan pengaruh positif

terhadap minat penggunaan e-commerce.

Dan persepsi kontrol perilaku dimana konsumen memiliki waktu

yang bebas dan tempat yang bebas untuk melakukan aktivitas berbelanja

online. Hasil penelitian Novitasari, (2015) menunjukkan bahwa persepsi

kontrol perilaku berpengaruh positif terhadap niat penggunaan sistem e-

commerce.

Dengan kata lain ada 5 (lima) variabel bebas penelitian yang

dapat mempengaruhi niat penggunaan sistem e-commerce yang nantinya

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

33

akan dianalisis terhadap niat penggunaan e-commerce. Berdasarkan

pemikiran tersebut, dapat diambil suatu kerangka yang diterjemahkan ke

dalam suatu model pengukuaran niat penggunaan sistem e-commerce

yang secara sederhana yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Kerangka

pemikiran pada penelitian ini sebagaimana yang tampak pada gambar

dibawah ini:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

10. Hipotesis

Menurut Sugiyono, (2013) Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah perlu penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

yang masih perlu dibuktikan benar atau tidak. Dalam penelitian ini

hipotesis yang diajukan adalah:

Niat Penggunaan

Sistem E-commerce

(Y)

Kepercayaan

(X )

Persepsi Resiko

(X )

Persepsi Manfaat (X3)

H1

H2

H3

H4

Persepsi Privasi (X4)

Persepsi Kontrol

perilaku (X5)

H5

H6

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian E ...repository.ump.ac.id/2759/3/BAB II_MUHAMMAD FADLAN NAFI_MANAJEMEN... · e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan

34

H1 = Kepercayaan secara parsial berpengaruh terhadap niat

penggunaan sistem e-commerce.

H2 = Persepsi resiko secara parsial berpengaruh terhadap niat

penggunaan sistem e-commerce.

H3 =Persepsi manfaat secara parsial berpengaruh terhadap niat

penggunaan sistem e-commerce.

H4 =Persepsi privasi secara parsial berpengaruh terhadap niat

penggunaan sistem e-commerce.

H5 = Persepsi privasi secara parsial berpengaruh terhadap niat

penggunaan sistem e-commerce.

H6 = Kepercayaan, persepsi resiko, persepsi manfaat, persepsi privasi

dan persepsi kontrol perilaku secara simultan berpengaruh terhadap

niat penggunaan sistem e-commerce

Pengaruh Kepercayaan, Persepsi…, Muhammad Fadlan Nafi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017