bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. keputusan ...repository.ump.ac.id/5716/3/siska rohmatia...
TRANSCRIPT
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan
penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui
beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan
dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah
utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada
pengambilan keputusan yang terbaik.
Kotler (2011) menyatakan keputusan pembelian adalah tindakan
dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari
berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu
mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal
oleh masyarakat. Keputusan pembelian adalah sebuah keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan kumpulan dari
sejumlah tahap keputusan.
Struktur keputusan pembelian menurut Irawan, dalam
Nugraha,dkk (2015) sebanyak tujuh komponen, antara lain:
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
9
a. Keputusan tentang jenis produk
b. Keputusan tentang bentuk produk
c. Keputusan tentang merek
d. Keputusan tentang penjualannya
e. Keputusan tentang jumlah produk
f. Keputusan tentang waktu pembelian
g. Keputusan tentang pembayaran.
Swastha dan Handoko (2011) menyatakan terdapat lima peran
individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu:
a. Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif
pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau
keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan
sendiri.
b. Orang yang mempengaruhi (influencer): individu yang
mempengaruhi keputusan untuk membeli baik secara sengaja
maupun tidak sengaja.
c. Pembuat keputusan (decider): individu yang memutuskan apakah
akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana
membelinya, kapan dan dimana membelinya.
d. Pembeli (buyer): individu yang melakukan pembelian yang
sebenarnya.
e. Pemakai (user): individu yang menikmati atau memakai produk atau
jasa yang dibeli.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
10
Menurut Kotler (2011) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
a. Faktor budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan
perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku
dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Masing-masing
sub-budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih
menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah
geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam
bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial
tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain
seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara,
rekreasi dan lain-lainya.
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
1) Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen
dapat diartikan sebagai kelompok yang dapat memberikan
pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
11
atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut
dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang
dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap
seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan
anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga
dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan
terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya
kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari
kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga
dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
2) Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga
dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal
dengan istilah keluarga orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari
orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat
memberikan orientasi agama, politik dan ekonomi serta ambisi
pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari
pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang.
3) Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang
dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran
dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran
seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
12
pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara
langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya.
4) Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh
karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan
konsep diri pembeli.
5) Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda
sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga.
6) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat
mempengaruhi pola konsumsinya. Contohnya, direktur
perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan
dengan pesawat udara, keanggotaan di club khusus, dan
membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk
juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang
seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan,
utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
7) Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup
seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
13
yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan.
Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin
munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini
sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak
pemasar yang mengarahkan mereka kepada gaya hidup
seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai
merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan
berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti
munculnya telepon seluler dengan fitur multimedia yang
ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas
dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara,
video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang
menginginkan telepon seluler yang dapat menunjang berbagai
kegiatan bisnis mereka.
8) Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik
kepribadian yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi
aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri
bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan
sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap
rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan
dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri,
dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
14
kemapuan beradaptasi (Harold H kasarjian 1981:160).
Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena
beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok
dengan kepribadiannya.
c. Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini
dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
1) Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-
waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang
muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa
ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya
dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari
tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang
mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada
kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan
juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran,
berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah
pemikiran dan emosi tertentu.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
15
2) Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan
tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan
dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi
dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunakan individu
untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan
informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Benard
Barelson, dalam Kotler 2011). Persepsi tidak hanya bergantung
pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang
berhubungan dengan sekitar dan keadaan individu yang
bersangkutan.
3) Tahapan-tahapan Pengambilan Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2014) proses
pengambilan keputusan pembelian pada konsumen di bagi
menjadi lima tahapan yaitu:
a) Need recognition (pengenalan masalah)
Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari
adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya
perbedaan antara keadaan actual dan sejumlah keadaan
yang diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya
rangsangan internal maupun eksternal. Para pemasar perlu
mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu.
Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen,
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
16
para pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang
paling sering membangkitkan minat akan kategori produk
tertentu. Para pemasar kemudian dapat menyusun strategi
pemasaran yang mampu memicu minat konsumen.
b) Information search (pencarian informasi)
Konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya akan
terdorong untuk mencari informasi produk. Pencarian
informasi terdiri dari dua jenis menurut tingkatannya.
Pertama adalah perhatian yang meningkat, yang ditandai
dengan pencarian informasi secara aktif yang dilakukan
dengan mencari informasi dari segala sumber.
Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam
empat kelompok :
(1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga,
kenalan.
(2) Sumber komersial : iklan, penjual, pengecer,
pajangan di toko.
(3) Sumber public : media masa, organisasi pemberi
peringkat.
(4) Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan
pemakaian produk.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
17
c) Evaluation of alternatives (evaluasi alternatif)
Setelah pencarian informasi, konsumen akan
menghadapi sejumlah pilihan mengenai produk yang
sejenis. Pemilihan alternative ini melalui beberapa tahap
suatu proses evaluasi tertentu. Sejumlah konsep dasar akan
membantu memahami proses ini. Yang pertama adalah sifat
– sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang suatu
produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan
disesuaikan dengan kebutuhannya.
d) Purchase decision (keputusan pembelian)
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk
preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen
juga membentuk maksud untuk membeli merek yang
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian,
konsumen dapat membentuk lima sub keputusan : merek,
penyalur, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.
e) Postpurchase behavior (perilaku pasca pembelian)
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara
garapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak
memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika memenuhi
harapan maka konsumen puas. Perasaan ini menentukan
apakah pelanggan membeli produk kembali dan menjadi
pelanggan setia.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
18
Pada tahapan keputusan pembelian, konsumen
dipengaruhi oleh dua faktor utama yang terdapat diantara niat
pembelian dan keputusan pembelian yaitu:
a) Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan
bergantung pada dua hal. Pertama, intensitas sikap negatif
orang lain terhadap alternatif yang disukai calon konsumen.
Kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang
lain (Fisbhein, dalam Kotler 2008). Semakin gencar sikap
negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut
dengan konsumen, maka konsumen akan semakin
mengubah niat pembeliannya. Keadaan preferensi
sebaliknya juga berlaku, preferensi pembeli terhadap merek
tertentu akan meningkat jika orang yang ia sukai juga
sangat menyukai merek yang sama.
b) Faktor yang kedua adalah faktor situasi yang tidak
terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian
konsumen. Contohnya, konsumen mungkin akan kehilangan
niat pembeliannya ketika ia kehilangan pekerjaannya atau
adanya kebutuhan yang lebih mendesak pada saat yang
tidak terduga sebelumnya.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
19
2. Kualitas produk
Menurut Kotler (2011), kualitas produk adalah keseluruhan ciri
serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Sedangkan
Lupiyoadi (2013) menyatakan bahwa konsumen akan merasa puas bila
hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas. Menurut Orville, dkk, dalam Lupiyoadi (2013) apabila
perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam
pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan
oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan
tersebut dengan produk pesaing. Menurut Orville, dkk, dalam Lupiyoadi
(2013), Dimensi kualitas produk yaitu:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi
dasar dari sebuah produk.
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk
yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk
maka semakin besar pula daya tahan produk.
c. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak
ditemukannya cacat pada produk.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
20
d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan
konsumen terhadap produk.
e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan
bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.
Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk
tersebut dapat diandalkan.
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
g. Perceived Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil
dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung
karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi
konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan,
reputasi, dan negara asal.
Menurut Tjiptono (2015), dimensi kualitas produk meliputi :
a. Kinerja (Performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk
inti (Core Product) yang dibeli, misalnya kecepatan, konsumsi bahan
bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut, kemudahan dan
kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.
b. Keistimewaan tambahan (Features), yaitu karakteristik sekunder
atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior
seperti Dash Board, AC, Sound System, Door Lock System, Power
Steering, dan sebagainya.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
21
c. Keandalan (Reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat,
macet, rewel dan rusak.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Specifications),
yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi
standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar
keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk
tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan.
e. Daya tahan (Durability), berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis
maupun umur ekonomis penggunaan mobil.
f. Estetika (Asthethic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model atau desain yang
artistik, warna, dan sebagainya.
3. Harga
Penetapan harga yang tepat adalah merupakan bagian strategi
dalam manajemen pemasaran. Kesalahan menetapkan harga akan
berpengaruh pada persepsi konsumen terhadap produk. Apabila harga
produk terlau mahal maka produk atau jasa yang bersangkutan tidak akan
terjangkau oleh konsumen, sehingga nilanya akan rendah. Sebaliknya,
jika harga terlampau rendah perusahaan akan sulit mendapatkan laba atau
sebagian konsumen akan memiliki persepsi akan kualitas produk yang
dipasarkan itu murahan.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
22
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang mendatangkan
pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan
jasa lainnya) yang dibutuhkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2015). Harga merupakan
indikator nilai yang digunakan konsumen untuk menentukan pilihan
pembelian bilamana harga tersebut akan dihubungkan dengan manfaat
yang dirasakan atas barang atau jasa. Harga merupakan komponen yang
berpengaruh terhadap laba perusahaan. “Tingkat harga yang ditetapkan
mempengaruhi kuantitas yang terjual. Selain itu secara tidak langsung
juga mempengaruhi biaya karena kuantitas yang terjual berpengaruh
positif pada biaya yang ditimbukan dalam kaitannya dengan efisiensi
produksi. Oleh karena itu penetapan harga memegang peranan penting
dalam setiap perusahaan” (Tjiptono, 2015). Dapat disimpulkan bahawa
pada tingkat harga tertentu, bilamana manfaat yang dirasakan konsumen
meningkat, maka nilainya akan meningkat demikian pula sebaliknya.
Dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa, konsumen
membandingkan kemampuan suatu barang dan jasa dalam memenuhi
kebutuhannya dengan kemampuan barang subsitusi.
Di dalam penetapan harga suatu barang dan jasa memiliki suatu
tujuan diantaranya adalah :
a. Untuk mendapatkan keuntungan, yaitu penetapan harga biasanya
memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
23
besar margin keuntungan yang ingin didapatkan, maka menjadi
tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen.
b. Untuk mendapatkan pangsa pasar, untuk dapat menarik perhatian
para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka
suatu perusahaan harus menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan harga turun maka akan memicu peningkatan permintaan
barang atau jasa tersebut.
c. Menjaga kelangsungan hidup kegiatan operasional, perusahaan akan
menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan
agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap melakukan
aktivitas usaha bisnis yang dijalani.
d. Balik modal atau Return On Investment (ROI), yaitu setiap usaha
menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang
tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikan profit margin serta
meningkatkan angka penjualan.
e. Menjaga pangsa pasar, yaitu apabila persaingan didalam industri
bisnis yang sama sudah cukup banyak dan sama-sama kuat maka
salah satu teknik yang dapat dipakai untuk menjaga pangsa pasar
konsumen adalah dengan penyesuaian harga menjadi lebih murah.
Dengan adanya penurunan harga maka konsumen akan tetap
memilih produk yang ditawarkan. Faktor-faktor Penetapan Harga, di
dalam penetapan harga suatu barang atau jasa perlu mempertimbangkan
dua faktor yaitu faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan
eksternal, (Tjiptono, 2015).
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
24
4. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk jasa (Lupiyoadi, 2013). Promosi yang baik adalah yang dapat
menarik konsumen sebanyak-banyaknya untuk beralih kepada produk
atau jasa yang ditawarkan. Kegiatan mempengaruhi konsumen sehingga
produk dan jasa yang ditawarkan oleh pemasar telah sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka juga hal yang paling penting dilakukan
dalam melakukan kegiatan promosi. Promosi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Tujuan promosi
adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran
pemasarannya (Tjiptono, 2015).
Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarkan dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada
hakekatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang
dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Promosi merupakan salah satu variabel
dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh pemasar
dalam memasarkan produk.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
25
Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi, ialah:
a. Target Pasar
Penentuan target pasar mengenai lokasi, usia, jenis kelamin,
status ekonomi, status pendidikan dan lokasi pasar sebagai target
yang akan dituju karena akan mempengaruhi bauran pemasaran yang
akan digunakan sehingga bauran pemasaran akan berjalan efektif
dan efisien.
b. Pemasar
Dalam hal ini bisa digunakan push strategy dan pull strategy.
Kegiatan push adalah mendorong penjualan yang dapat terjadi
karena produsen yang mendistribusikan pedagang besar lalu baru ke
konsumen agar konsumen mau membeli suatu produk. Dalam hal ini
produsen langsung mengarahkan promosi ke konsumen akhir
c. Produk
Melihat posisi produk dalam tingkat siklus kehidupan, pada
tahap introduksi produk, promosi diarahkan untuk memperkenalkan
produk dengan cara memberikan brosur. Pada tahap growth promosi
diarahkan untuk memantapkan kepercayaan masyarakat
d. Situasi
Situasi ini tergantung pada berbagai situasi lingkungan
perusahaan, seperti persaingan, ekonomi, politik dan lain-lain.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
26
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), menjelaskan dimensi-
dimensi dari promosi, yaitu :
a. Advertising (Periklanan) adalah bentuk komunikasi yang dilakukan
pemasar untuk menginformasikan, dan membujuk pasar dan target
pasaran. Dengan biaya yang rendah, periklanan dapat menjangkau
banyak pembeli yang tersebar diberbagai tepat (pasar sasaran).
Dengan periklanan yang baik, menciptakan kepercayaan yang baik
pula dari public terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan iklan.
Dengan adanya kegiatan periklanan, para penerima pesan dapat
membandingkan dengan iklan yang lain, atau membandingkan
dengan iklan-iklan yang telah dipasang pesaing lainnya. Iklan sendiri
mempunyai sifat yang terbuka, dan konsumen cenderung
memandang produk yang diiklankan sebagai standar dari perusahaan
yang melakukan iklan tersebut. Iklan yang besar sendiri menyatakan
bahwa mengenai besar penjualan, popularitas dan keberhasilan dari
perusahaan tersebut.
Rendra Widyatama dalam bukunya yang berjudul “
Pengantar Periklanan, “ menyatakan bahwa dari semua istilah
mengenai periklanan pada dasarnya memiliki 6 prinsip yang sama.
Dari keenam prinsip tersebut saya urutkan menjadi lima unsur
pokok, yaitu : Suryadi, Didih (2011)
1) Pesan
Ialah adanya suatu pesan yang akan ditransfer kepada
orang lain. Pesan disini bisa berbentuk verbal maupun nonverbal
bergantung dari media dan teknik pelaksanaan iklannya.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
27
2) Komunikator
Adalah pihak yang menyampaikan pesan dan memiliki
kepentingan tertentu dalam kegiatan penyampaian iklan.
Komunikator iklan bisa jadi merupakan lembaga bisnis, social,
atau pemerintah, bahkan boleh jadi merupakan perorangan.
3) Media
Iklan ditujukan bukan kepada satu komunikan. Oleh
karenanya menyampaikan iklan membutuhkan media tertentu
agar proses transfer gagasannya lebih efektif. Media iklan pada
dasarnya terbagi dua jenis, yaitu above the line (media line atas).
Media ini antara lain televisi, radio, koran, majalah, film, dan
lain-lain. Above the line itu bersifat massal dan dalam waktu
yang bersamaan iklan dapat diterima oleh banyak orang.
Sedangkan jenis kedua bellow the line. Karakteristik
media ini jangkauannya terbatas secara jumlah dan wilayah,
juga tidak serempak. Tetapi media ini mampu menjangkau yang
tidak dapat dijangkau oleh above the line. Media ini antara lain
poster, billboard, spanduk, direct mail, spanduk, dan lain-lain.
4) Komunikan
Ialah khalayak tertentu yang menjadi sasaran (audiens)
atas kegiatan iklan.
5) Dampak
Pengertian dasarnya ialah pentransferan gagasan
kepada orang lain, maka penyampaikan iklan tentunya
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
28
mengharapkan ada dampak tertentu atas penyampaian pesan
tersebut.
b. Sales Promotion (Promosi Penjualan) adalah insentif jangka panjang
yang ditawarkan kepada pelanggan ataupun masyarakat dan
perantara untuk merangsang datangnya pembelian produk tersebut.
Adapun kegiatan promosi penjualan diantaranya pemberian contoh
produk melalui website, ataupun memberikan sesuatu yang gratis di
awal launching produk baru, diskon yang memiliki batas waktu,
serta kuis atau undian berhadiah yang dapat merangsang ataupun
memancing pelanggan untuk membeli produk tersebut. Semua dari
kegiatan promosi penjualan tersebut, semuanya memberikan
dorongan kepada pelanggan atau pembeli untuk membeli produk,
juga memberikan nilai tambah kepada konsumen sehingga
konsumen menyukai produk tersebut dan setia untuk terus
menggunakan produk tersebut. Semua dari kegiatan promosi
penjualan diatas juga menarik perhatian masyarakat.
c. Public Relations (Hubungan Masyarakat) adalah usaha atau upaya
untuk menarik perhatian yang positif dari masyarakat terhadap
perusahaan tersebut serta produk-produknya dengan adanya berita
baru, konferensi pers di event-event tertentu, melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dapat menarik perhatian para masyarakat. PR juga
dapat menjangkau calon-calon yang luas, sehingga dapat mencapai
target pasar yang sesuai dengan ketentuan dari perusahaan tersebut.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
29
PR sendiri memiliki sifat mempengaruhi hampir setiap orang yang
mempunyai hubungan dengan orang lain.
d. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) adalah suatu bentuk
promosi secara langsung dengan cara memasarkan produk atau
barang agar mendapatkan reaksi secara langsung dari konsumen.
Pemasaran langsung bukan berarti harus face to face tetapi lebih
kepada pemasaran yang ditujukan secara langsung kepada konsumen
tertentu.
Pemasaran langsung juga bisa menggunakan telepon, email,
ataupun media media yang bisa digunakan untuk menawarkan penjualan
produk tersebut. Dengan cara seperti itu, pelanggan pasti bereaksi akan
hal tersebut.
5. Lokasi
Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu
tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat
mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi
berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus
membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan
kebutuhannya. Pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis karena
dapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha. Lokasi lebih
tegas berarti tempat secara fisik.
Menurut Utami (2012), Lokasi merupakan struktur fisik dari
sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
30
membentuk kesan sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dalam
melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan
saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Lokasi berarti
berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan
melakukan operasi atau kegiatannya (Lupiyoadi, 2013). Lokasi juga
dikatakan sebagai keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan di
mana operasi dan stafnya akan ditempatkan. Dalam hal ini ada tiga jenis
interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:
a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan), apabila
keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen
sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis;
b. Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak
terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian
jasa harus tetap berkualitas;
c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung, berarti service
provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti
telepon, komputer, dan surat.
Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan
lokasi meliputi faktor-faktor : (Tjiptono, 2006).
a. Akses, misalnya lokasi yang mudah dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum;
b. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan;
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
31
c. Tempat parkir yang luas dan aman;
d. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan
usaha dikemudian hari;
e. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan daerah pembelanjaan adalah luas daerah perdagangan, dapat
dicapainya dengan mudah, potensi pertumbuhannya, lokasi toko-toko
saingan. Sedangkan keputusan tentang lokasi toko di dalam pusat
pembelanjaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lebih spesifik
seperti biaya dan lamanya sewa, pelayanan yang diberikan oleh
pengusaha pusat pembelanjaan, luas ruangan beserta layoutnya, arus
pengunjung, jarak dari tempat parkir (Swasta dan Irawan, 2008).
Menurut Mc Carthy, yang dimaksud dengan lokasi meliputi
saluran distribusi, jangkauan, lokasi penjualan, pengangkutan,
persediaan, pergudangan (Swasta dan Handoko, 2000). Berdasarkan teori
di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lokasi dalam
penelitian ini adalah letak yang strategis dari jangkauan konsumen
meliputi transportasi, lokasi penjualan, dan jarak antara lokasi toko
dengan rumah.
6. Word of mouth
Word of mouth adalah komunikasi interpersonal antara dua
bahkan lebih individu seperti anggota kelompok referensi atau konsumen
dan tenaga penjual. Menurut Brown et al (Lupiyoadi (2013), word of
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
32
mouth merupakan informasi tentang suatu target objek yang dipindahkan
dari satu individu ke individu lain yang dilakuakn secara langsung atau
tidak langsung melalui media komunikasi. Word of mouth berasal dari
suatu bentuk yang timbul secara alamiah dan tidak didesain oleh
perusahaan juga pemasar. Jadi Word of mouth tersebut timbul karena
keunggulan produk atau jasa. Menurut Silverman (2011) word of mouth
begitu kuat karena hal-hal sebagai berikut:
a. Kepercayaan yang bersifat mandiri
Pengambilan keputusan akan mendapatkan keseluruhan, kebenaran
yang tidak diubah dari pihak ketiga yang mandiri.
b. Penyampaian pengalaman
Penyampaian pengalaman adalah alasan kedua mengapa word of
mouth begitu kuat. Ketika seseorang ingin membeli produk, maka orang
tersebut akan mencapai suatu titik dimana ia ingin mencoba produk
tersebut.
Word of mouth (WOM) adalah tindakan penyediaan informasi
oleh konsumen kepada konsumen lain. Menurut WOMMA (Word of
Mouth Marketing Association) yang merupakan badan resmi praktisi
WOMM menyatakan WOMM adalah kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh sebuah merek agar konsumen membicarakan,
mempromosikan dan mau menjual merek kita kepada orang lain.
(Sumardy, dkk, 2011)
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
33
Sutisna (2012) menyatakan ada beberapa faktor yang dapat
dijadikan dasar motivasi bagi konsumen untuk membicarakan sebuah
produk yaitu sebagai berikut:
a. Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau
aktivitas tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu
dengan orang lain sehingga terjadi proses word of mouth.
b. Seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan
menggunakan percakapan sebagai cara untuk menginformasikan
kepada yang lain. Dalam hal ini word of mouth dapat menjadi alat
untuk menanamkan kesan kepada orang lain, bahwa kita mempunyai
pengetahuan dan keahlian tertentu.
c. Seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan
sesuatu yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal itu
mungkin saja karena ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain
tidak boleh salah dalam memilih barang dan jangan menghabiskan
waktu untuk mencari informasi mengenai suatu merek produk.
d. Word of mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi
ketidakpastian, karena dengan bertanya kepada teman, tetangga, atau
keluarga, informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan
mengurangi penelusuran dan evaluasi merek.
Word of mouth pada dasarnya adalah komunikasi formal tentang
produk atau jasa, berbeda dengan komunikasi formal, karena dalam
komunikasi informal pembicara cenderung bertindak sebagai seorang
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
34
teman yang lebih persuaif. Pengaruh seseorang dalam word of mouth
sangat kuat karena informasi dari sumber word of mouth relatif dipercaya
dan terpecaya, selain itu bisa mengurangi resiko dalam keputusan
pembelian. Dimensi word of mouth menurut Rosiana (2011);
a. Cerita positif, adalah keinginan konsumen untuk memberitakan atau
menceritakan hal-hal positif mengenai produk yang dikonsumsinya
kepada orang lain
b. Informasi, adalah keinginan konsumen untuk memberikan informasi
kepada orang lain ketika mereka ditanya mengenai sebuah produk
yang baik.
c. Rekomendasi, adalah keinginan konsumen untuk memberikan
rekomendasi kepada orang lain yang membutuhkan informasi
mengenai produk yang berkualitas.
d. Ajakan, adalah kesediaan konsumen untuk mengajak orang lain agar
menggunakan produk yang telah dikonsumsinya.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
35
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Judul Variabel Hasil penelitian
Habibah dan Sumiati (2016)
Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Di Kota Bangkalan Madura.
Variabel Independen : Kualitas Produk, Harga Variabel Dependen : Keputusan Pembelian
Variabel produk dan harga mempunyai pengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian dan Variabel kualitas produk dan harga mempunyai pengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian.
Mahendrayasa, Andhanu Catur, Srikandi Kumadji dan Yusri Abdillah (2014)
Pengaruh Word Of Mouth Terhadap minat Beli Serta Dampaknya pada keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswa Pengguna Kartu Selular Gsm “Im3”.
Variabel Independen : Word Of Mouth, Keputusan Pembelian Variabel Dependen : Keputusan Pembelian, Kepuasan Konsumen
1. Word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
2. Word of mouth berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen
3. Word of Mouth berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen.
4. Word of Mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Sharabati, Abdel-Aziz Ahmad, Hamzeh Salim Khraim dan Rami Atta Khateeb (2012)
Relationship between direct –toconsumeradvertising and Consumer’s decision –making.
Variabel Independen : Iklan, Kesadaran Kesehatan, Sumber informasi medis, Situasi Ekonomi Konsumen Variabel Dependen : Keputusan Konsumen
a. Terdapat hubungan yang signifikan positif antara iklan dan keputusan konsumen.
b. Ada pengaruh yang signifikan kesadaran kesehatan terhadap keputusan konsumen
c. Tidak ada dampak signifikan dari interaksi obat-obat, sumber informasi medis dan situasi ekonomi konsumen terhadap keputusan konsumen.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
36
Nama Judul Variabel Hasil penelitian
Kuo dan Nakhata (2016)
Price promotions and products with
low consumer ratings.
Variabel Independen : Harga promosi, Bundling harga, Faktor kontekstual. Variabel Dependen : Keputusan Pembelian
Harga promosi (yaitu diskon harga ukuran dan Bundling harga) dan faktor kontekstual yang penting (mis waktu-ke-pembelian) berpengaruh posotif terhadap keputusan pembelian.
Nugraha, Finnan Aditya Ajie, Suharyono dan Andriani Kusumawati (2015)
Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Mie Setan Jalan Simpang Soekarno-Hatta Nomor 1-2 Malang).
Variabel Independen : Word Of Mouth. Variabel Dependen : Keputusan Pembelian, Kepuasan Konsumen.
1) Word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian
2) Keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen
3) Word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen
4) Word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan konsumen melalui variabel keputusan pembelian sebagai variabel mediator.
Whendy, Ryan Nanda, Srikandi Kumadji, Sunarti
Analisis Faktor-faktor Pembentuk Minat Sewa Dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Sewa Lapangan Futsal (Survei Pada Konsumen Arena Futsal Tidar Malang Jawa Timur).
Variabel Independen: Faktor Harga, Faktor Promosi, Faktor Fasilitas, Faktor Tersedianya Kontak Person, Faktor Lokasi. Variabel Dependen : Keputusan Sewa Lapangan Futsal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima faktor Pembentuk Minat Sewa, yaitu Faktor Harga, Faktor Promosi, Faktor Fasilitas, Faktor Tersedianya Kontak Person, dan Faktor Lokasi. Kelima Faktor tersebut secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Sewa Lapangan Futsal
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
37
C. Kerangka pemikiran
Menurut Sugiyono (2014a), kerangka berpikir model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran yang baik
akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti.
Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen).
1. Hubungan antara kualitas produk, harga, promosi, lokasi, word of
mouth terhadap keputusan konsumen
Keputusan dalam memilih dan menyewa lapangan futsal
dipengaruhi oleh faktor kualitas produk, harga, promosi, lokasi, word of
mouth. Contohnya lapangan yang berkualitas sesuai standar internasional
yang ditentukan. Kesesuaian dengan tersebut juga merupakan
pertimbangan konsumen dalam memilih lapangan . Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irawan dalam Wahyuni
(2010), Swastha dan Handoko (2011), serta penelitian Habibah dan
Sumiati (2016), serta menurut Kotler dan Amstrong (2014) yang
menyatakan ada pengaruh positif kualitas produk, harga, promosi, lokasi,
word of mouth terhadap Keputusan Pembelian konsumen.
2. Hubungan antara kualitas produk terhadap keputusan Konsumen
Menurut Kotler (2011), kualitas produk adalah keseluruhan ciri
serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Berdasarkan
penelitian yang di lakukan oleh Rukmi dkk (2013), Whendy dkk (2016),
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
38
serta penelitian Habibah dan Sumiati (2016) yang menyatakan ada
pengaruh positif kualitas produk terhadap minat konsumen dalam
membeli atau menggunakan produk atau jasa.
3. Hubungan antara harga terhadap Keputusan Konsumen
Penetapan harga yang tepat adalah merupakan bagian strategi
dalam manajemen pemasaran. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suantara (2014), Habibah dan Sumiati
(2016) serta penelitian Whendy dkk (2016) yang menemukan adanya
pengaruh harga terhadap keputusan konsumen dalam membeli sebuah
produk. Demikian juga dengan penelitian Kuo dan Nakhata (2016) yang
menunjukkan bahwa semakin terjangkau harga suatu produk atau jasa
maka semakin besar pula keputusan konsumen untuk membeli atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.
4. Hubungan antara promosi terhadap Keputusan Pembelian
Promosi yang baik adalah yang dapat menarik konsumen
sebanyak-banyaknya untuk beralih kepada produk atau jasa yang
ditawarkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rukmi dkk (2013), Samosir dan Prayoga (2015), Whendy dkk
(2016) yang menyatakan ada pengaruh promosi terhadap keputusan
konsumen.
5. Hubungan antara lokasi terhadap keputusan konsumen
Menurut Utami (2012), Lokasi merupakan struktur fisik dari
sebuah usaha yang merupakan komponen utama yang terlihat dalam
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
39
membentuk kesan sebuah usaha yang dilakukan perusahaan dalam
melakukan penempatan usahanya dan kegiatan dalam menyediakan
saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Hasil penelitian
sesuai dengan penelitian Rukmi dkk (2013), Whendy dkk (2016) dan
penelitian Yuliana dan Suprihhadi (2016) yang menyatakan ada pengaruh
lokasi terhadap keputusan konsumen.
6. Hubungan antara word of mouth terhadap keputusan konsumen
Word of mouth adalah komunikasi interpersonal antara dua
bahkan lebih individu seperti anggota kelompok referensi atau konsumen
dan tenaga penjual. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Sharabati et.al (2012), Mahendrayasa,
dkk (2014), Nugraha, dkk (2015) yang menemukan bahwa word of
mouth suatu produk atau jasa bisa mendorong sesesorang untuk membeli
atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut maka dalam penelitian
ini dihubungkan variabel bebas Kualitas Produk (X1), Harga (X2),
Promosi (X3), Lokasi (X4), Word of mouth (X5) dengan variabel terikat
Keputusan Konsumen (Y) dengan model gambar sebagai berikut;
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
40
H3 +
H4 +
H5 +
H6 +
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Pemikiran
H1+
Kualitas Produk
(X1) H2+
Keputusan
Konsumen
(Y)
Harga
(X2)
Promosi
(X3)
Lokasi
(X4)
Word of mouth
(X5)
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017
41
D. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Faktor kualitas produk, harga, promosi, lokasi, dan word of mouth
berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan konsumen dalam
menentukan pilihan sewa lapangan Futsal.
H2 : Faktor kualitas produk berpengaruh signifikan positif terhadap
keputusan konsumen dalam menentukan pilihan sewa lapangan Futsal.
H3 : Faktor harga berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan
konsumen dalam menentukan pilihan sewa lapangan Futsal.
H4 : Faktor promosi berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan
konsumen dalam menentukan pilihan sewa lapangan Futsal.
H5 : Faktor lokasi berpengaruh signifikan positif terhadap keputusan
konsumen dalam menentukan pilihan sewa lapangan Futsal.
H6 : Faktor word of mouth berpengaruh signifikan positif terhadap
keputusan konsumen dalam menentukan pilihan sewa lapangan Futsal.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR ...,SISKA ROHMATIA, MANAJEMEN,UMP 2017