bab ii tinjauan pustaka a. landasan teori 1. agency theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/bab ii_nur...

24
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh karakteristik pemerintahan daerah dan temuan audit BPK terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Jawa Tengah periode tahun 2014-2016 membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Dalam hubungan keagenan, terdapat dua pihak yang melakukan kesepakatan atau kontrak, yakni pihak yang memberikan wewenang atau kekuasaan (prinsipal) dan yang menerima kewenangan (agen). Dalam suatu organisasi hubungan ini berbentuk vertikal, yakni antara pihak atasan (sebagai prinsipal) dan bawahan (sebagai agen). Teori tentang hubungan kedua pihak tersebut populer sebagai teori keagenan. Menurut Mardiasmo (2002) menjelaskan tentang akuntabilitas dalam konteks sektor publik bahwa, pengertian akuntabilitas sebagai kewajiban pemegang amanah (pemerintah) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (masyarakat) yang memiliki hak utuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Pernyataan ini mengandung arti bahwa dalam pengelolaan pemerintah daerah terdapat hubungan keagenan (teori Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Upload: dinhthuy

Post on 06-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Penelitian tentang pengaruh karakteristik pemerintahan daerah dan

temuan audit BPK terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

kabupaten/kota se-Jawa Tengah periode tahun 2014-2016 membutuhkan

kajian teori sebagai berikut:

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Dalam hubungan keagenan, terdapat dua pihak yang melakukan

kesepakatan atau kontrak, yakni pihak yang memberikan wewenang atau

kekuasaan (prinsipal) dan yang menerima kewenangan (agen). Dalam

suatu organisasi hubungan ini berbentuk vertikal, yakni antara pihak

atasan (sebagai prinsipal) dan bawahan (sebagai agen). Teori tentang

hubungan kedua pihak tersebut populer sebagai teori keagenan.

Menurut Mardiasmo (2002) menjelaskan tentang akuntabilitas

dalam konteks sektor publik bahwa, pengertian akuntabilitas sebagai

kewajiban pemegang amanah (pemerintah) untuk memberikan

pertanggungjawaban, menyajikan melaporkan dan mengungkapkan

segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada

pihak pemberi amanah (masyarakat) yang memiliki hak utuk meminta

pertanggungjawaban tersebut. Pernyataan ini mengandung arti bahwa

dalam pengelolaan pemerintah daerah terdapat hubungan keagenan (teori

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

14

keagenan) antara masyarakat sebagai principal dan pemerintah sebagai

agent.

Teori yang menjelaskan hubungan prinsipal dan agen ini salah

satunya berakar pada teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi dan teori

organisasi. Teori principal-agent menganalisis susunan kontraktual

diantara dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Salah satu

pihak (prinsipal) membuat suatu kontrak, baik secara implisit maupun

eksplisit dengan pihak lain (agen) dengan harapan bahwa agen akan

bertindak/melakukan pekerjan seperti yang diinginkan oleh prinsipal

(dalam hal ini terjadi pendelegasian wewenang).

Berdasarkan agency theory pengelolaan pemerintah daerah harus

diawasi untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh

kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Menurut Undang-undang No. 24 Tahun 2014 Pemeriksaan adalah proses

identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara

independen, obyektif, dan professional berdasarkan standar pemeriksaan,

untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan

informasi mengenai pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara.

Dengan meningkatnya akuntabilitas pemerintah daerah informasi yang

diterima masyarakat menjadi lebih berimbang terhadap Pemda yang itu

artinya information asymmetry yang terjadi dapat berkurang. Dengan

semakin berkurangnya information asymmetry maka kemungkinan

melakukan korupsi juga menjadi lebih kecil (Setiawan, 2012).

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

15

2. Teori Kontinjensi

Teori kontinjensi adalah teori kesesuaian pemimpin yang berarti

menyesuaikan pemimpin dengan kondisi yang tepat (Fisher, 1998).

Kinerja pemimpin ditentukan dari pemahamannya terhadap situasi

dimana mereka memimpin. Pendekatan kontinjensi pada akuntansi

didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi secara

universal yang selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi

dalam setiap keadaan, akan tetapi faktor-faktor situasional yang ada

dalam organisasi pun ikut mempengaruhi. Hakikat teori kontinjensi

adalah bisa digunakan dalam semua keadaan (situasi) lingkungan akan

tetapi tidak ada satu cara yangterbaik (Andirfa dkk, 2014).

Penelitian yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan,

dengan tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang

mempengaruhi perancangan. Hakikat teori kontinjensi adalah tidak ada

satu cara terbaik yang bisa digunakan dalam semua keadaan (situasi)

lingkungan. Tujuan akhir sebuah organisasi dalam beroperasi menurut

teori kontinjensi adalah agar bisa bertahan (survive) dan bisa tumbuh

(growth) atau disebut juga keberlangsungan (viability). Teori kontinjensi

memberi penekanan pada perlunya memfokuskan pada perubahan

dengan asumsi tidak ada satu aturan atau hukum yang memberi solusi

terbaik untuk setiap waktu, tempat, semua orang atau semua situasi

(Mulyani dan Wibowo, 2017).

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

16

3. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Kinerja keuangan daerah menurut Undang-undang Nomor 32

Tahun 2004 adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat berupa

uang dan barang yang dapat dijadikan hak milik daerah yang

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan

keuangan daerah mendefinisikan keuangan daerah adalah semua hak dan

kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah

yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.

Kinerja keuangan pemerintah daerah adalah tingkat pencapaian

dari suatu hasil kerja di bidang keuangan daerah yang meliputi

penerimaan dan belanja daerah dengan menggunakan sistem keuangan

yang ditetapkan melalui satu kebijakan atau ketentuan perundang-

undangan selama satu periode anggaran. Kinerja keuangan daerah adalah

gambaran pencapaian pelaksanaan kegiatan kerja pemerintah daerah

dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi daerah yang dinilai dengan

aspek keuangan yang dilihat dari laporan keuangan yang telah disusun

oleh pemerintah daerah tersebut (Sari, 2016)

4. Ukuran Pemerintah Daerah

Tujuan utama dari program Pemda adalah memberikan pelayanan

yang terbaik untuk masyarakat. Untuk memberikan pelayanan yang baik,

harus didukung oleh aset yang baik pula. Oleh karena itu, diperlukan

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

17

sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk memberikan pelayanan

kepada masyarakat. Dengan demikian, semakin besar ukuran daerah

yang ditandai dengan besarnya jumlah aset Pemda, maka diharapkan

akan semakin tinggi kinerja Pemda tersebut (Mustikarini dan Fitriasari,

2012).

Ukuran pemerintah daerah merupakan skala yang digunakan

untuk menghitung nilai dan secara langsung akan menunjukkan besar

kecilnya suatu objek dengan kapasitas tertentu, salah satunya yaitu

pengukuran dalam bidang ekonomi. Sedangkan menurut Gamayuni

(2016) berpendapat bahwa di organisasi pemerintah, untuk mengukur

kinerja keuangan terdapat rasio ketergantungan, rasio efektifitas, rasio

efisiensi, pertumbuhan rasio, dan kesesuaian rasio. Di sektor publik

kegiatan ini dikatakan efektif jika aktivitas memiliki besar pada

kemampuan untuk menyediakan layanan umum yang merupakan target

yang ditentukan sebelumnya. Dalam bidang ekonomi ukuran pemerintah

daerah menjadi tolak ukur paling tepat untuk menilai sesuatu diantaranya

yang berhubungan dengan materialitas. Ukuran dalam penelitian ini

menggunakan total aset yang dimiliki pemerintah daerah. Hubungan

dengan teori keagenan muncul ketika pemerintah daerah diberikan

wewenang untuk mengelola aset daerah untuk kepentingan publik. Hal

ini tentu memberikan tekanan yang lebih besar terhadap pemerintah

daerah jika memiliki aset yang besar (Manik, 2015).

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

18

Pemerintah yang memiliki ukuran yang lebih besar akan memiliki

tekanan dari publik lebih besar dibandingkan pemerintah daerah yang

memiliki ukuran yang lebih kecil. Berdasarkan penelitian Sumarjo,

(2010) ditemukan bukti secara empiris bahwa ukuran pemerintah daerah

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Pada

penelitian ini proksi untuk menjelaskan ukuran pemerintah daerah adalah

total aset.

5. Tingkat Kekayaan Daerah

Kekayaan adalah kemampuan dalam mencukupi kebutuhan.

Kekayaan suatu negara dapat diukur dengan berbagai macam ukuran

yang tidak selau sama karena setiap orang memliki pandangan hidup

sehingga tolak ukur dari kesejahteraan juga berbeda (Armaja dkk, 2015).

Mustikarini dan fitriasari (2012) berpendapat bahwa salah satu sumber

daya yang dimiliki pemerintah daerah berupa Pendapatan Asli Daerah

(PAD).

Menurut Undang-Undang No.33 Tahun 2017, pendapatan Asli

Daerah merupakan sumber penerimaan daerah asli yang digali di daerah

tersebut untuk digunakan sebagai modal dasar pemerintahan daerah

dalam membiayai pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk

memperkecil ketergantungan dana dari pemerintah pusat. PAD sebagai

salah satu penerimaan daerah yang bersumber dari wilayahnya sendiri

yang mencerminkan tingkat kemandirian daerah Santosa dan Rahayu,

(2005). Sumber PAD yang utama adalah pajak dan retribusi daerah yang

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

19

berasal dari masyarakat masing masing daerah. Dengan demikian,

semakin besar PAD maka semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam

membayar pajak retribusi daerah, sehingga pemda akan terdorong untuk

melakukan pengungkapan secara lengkap pada laporan keuangannya agar

transparan dan akuntabel Setyaningrum dan Syafitri, (2012).

Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-

sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan

pemerintah dan pembangunan didaerahnya melalui Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Tuntutan peningkatan PAD semkin besar seiring dengan

semakin banyaknya kewenangan pemerintah yang dilimpahkan kepada

daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan

dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD memiliki peran

yang cukup signifikan dalam menentukan aktivitas pemerintah dan

program-program pembangunan.

6. Tingkat Ketergantungan Pada Pusat

Pada penelitian Mustikarini dan Fitriasari (2012) tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat dinyatakan dengan besarnya Dana

Alokasi Umum. Berdasarkan Undang-Undang Republika Indonesia

Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah, DAU adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. DAU diberikan pemerintah

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

20

pusat untuk membiayai kekurangan dari pemerintah daerah dalam

memanfaatkan PAD-nya. DAU ini bersifat BlockGrant yang artinya

penggunaan DAU diserahkan kepada pemerintah daerah sesuai dengan

prioritas, kepentingan, dan kebutuhan daerah masing-masing yang

bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik dalam rangka

melaksanakan otonomi daerah.

7. Belanja Modal

Halim (2004) berpendapat bahwa belanja modal adalah

pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang

sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih

dari satu periode akuntansi termasuk didalamnya adalah pengeluaran

untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau

menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.

Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatkan aset tetap pemerintah

daerah, yakni peralatan, bangunan infrastruktur, dan harta tetap lainnya.

Secara teoritis ada tiga cara untuk memperoleh aset tetap tersebut, yakni

dengan membangun sendiri, menukarkan dengan aset tetap lain, dan

membeli.

Aset tetap yang dimiliki sebagai akibat adanya belanja modal

merupakan prasyarat utama dalam memberikan pelayanan dana dalam

bentuk anggaran belanja modal dalam APBD. Alokasi belanja modal ini

didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana, baik untuk

kelancaran pelaksanaan tugas pemerintah maupun untuk fasilitas publik.

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

21

biasanya setiap tahun diadakan pengadaan asset tetap oleh pemerintah

daerah, sesuai dengan prioritas anggaran dan pelayanan publik yang

memberikan dampak jangka panjang secara finansial (Abdullah, 2006).

Belanja modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan

investasi (menambah aset) yang ditujukan untuk peningkatan sarana dan

prasarana publik yang hasilnya dapat digunakan langsung oleh

masyarakat. Belanja modal jenis ini terdiri dari atas belanja tanah,

belanja modal dan jembatan, belanja irigasi, belanja modal instalasi,

belanja modal jaringan, belanja modal bangunan gedung untuk kegiatan

kemasyarakatan, belanja modal monumen, belanja modal alat-alat

persenjataan dan keamanan, menurut (Ardhini, 2011).

Pemerintah akan melakukan pembangunan infrastruktur serta

sarana dan prasaranana yang tercermin di dalam belanja modal yang

dilakukan pemerintah. Belanja modal yang besar merupakan cerminan

dari banyaknya infrastrukutur dan sarana yang dibangun. Semakin

banyak pembangunan yang dilakukan akan meningkatkan pertumbuhan

kinerja keuangan daerah, sesuai dengan logika, semakin banyak sumber

yang menghasilkan, maka hasilnyapun akan semakin banyak (Manik,

2015).

8. Ukuran Legislatif

Peraturan Perundang-undangan Indonesia telah memebagi sistem

pemerintahan Negara dalam tiga lembaga yaitu eksekutif, yudikatif dan

legislatif. Ketiga lembaga itu memiliki peran masing-masing. Konsep

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

22

pembagian kekuasaan diterapkan sampai di tingkat daerah dimana roda

pemerintahan dikendalikan oleh lembaga eksekutif (Gubernur, Walikota,

Bupati), lembaga legislatif (DPRD) dan lembaga yudikatif (Pengadilan

Negeri dan Pengadilan Tinggi). Pembagian tugas ini memberikan ruang

bagi setiap lembaga untuk menjalankan tugasnya masing-masing demi

kesejahteraan rakyat. Di samping itu, lembaga-lembaga tersebut juga

melakukan pengawasan terhadap lembaga lainnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) atau anggota legislatif

bertugas mengawasi pemerintah daerah agar pemerintah daerah dapat

mengalokasikan anggaran yang ada untuk dapat didaya gunakan dengan

baik. Banyaknya jumlah anggota (DPRD) diharapkan dapat

meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah daerah sehingga

berdampak dengan adanya peningkatan kinerja pemerintah daerah

(Sumarjo, 2010).

DPRD merupakan bentuk lembaga perwakilan rakyat daerah

(Provinsi/Kabupaten/Kota) di Indonesia yang berkedudukan sebagai

unsur penyelenggara pemerintah daerah bersama dengan terdiri atas

anggota partai politik peserta pemilihan yang dipilih berdasarkan hasil

pemilihan umum (Wikipedia.com, 2009). Dalam struktur pemerintah

daerah, DPRD berada di tiga wilayah administratif, yaitu di tingkat

provinsi disebut DPRD Provinsi berkedudukan di Ibukota Provinsi,

tingkat kabupaten disebut DPRD Kabupaten, dan tingkat Kota disebut

DPRD Kota, berkedudukan Kota.

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

23

9. Temuan Audit BPK

Audit adalah proses pemeriksaan yang dilakukan secara

sistematis untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya pelaksanaan

ditetapkan. Menurut Hall (2007) dalam Sudarsana (2013) menyatakan

bahwa audit adalah bentuk dari pembuktian independen yang dilakukan

oleh ahli auditor yang menyatakan pendapatan mengenai kewajaran

laporan keuangan perusahaan. keyakinan publik pada keandalan laporan

keuangan yang dihasilkan secara internal bergantung secara langsung

pada validasi oleh auditor ahli yang independen.

Berdasarkan Undang-Undang No 15. tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

berpendapat bahwa Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah,

analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan

profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran,

kecermatan, kredibiltas dan keandalan informasi mengenai pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan Negara. Pemeriksaan keuanagn Negara

dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) dan terdiri dari

pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan

tujuan tertentu.

Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan BPK tersebut berupa

opini, temuan, kesimpulan atau dalam bentuk rekomendasi. Temuan

audit BPK merupakan kasus-kasus yang ditemukan BPK terhadap

laporan keuangan atas pelanggaran yang dilakukan suatu daerah terhadap

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

24

ketentuan pengendalian intern maupun terhadap ketentuan perundang-

undangan yang berlaku.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan

Tahun Peneliti

Variabel Hasil Penelitian

Independen Dependen

1 Marfiana dan

kurniasih,

(2013)

a. Ukuran

pemerintah

daerah

b. Tingkat

kekayaan

daerah

c. Opini audit

d. Tingkat

ketergantungan

pada pusat

e. Belanja daerah

f. Ukuran

legislatif

g. Temuan audit

BPK

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Ukuran pemerintah

daerah, tingkat

kekayaan daerah,

dan opini audit

tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja pemerintah

daerah dipulau

jawa. Sedangkan

tingkat

ketergantungan

pada pusat dan

jumlah belanja

daerah berpengaruh

positif signifikan,

serta ukuran

legislatif dan

temuan audit BPK

berpengaruh

negatif signifikan

2

Mustakarini dan

Fitriasari, (2012)

a. Ukuran Pemda

b. Tingkat

kekayan daerah

c. Tingkat

ketergantungan

pada pusat

d. Belanja daerah

e. Temuan audit

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Ukuran pemrintah

daerah, tingkat

kekayaan daerah,

tingkat

ketergantungan

pada pusat

memiliki pengaruh

positif terhadap

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

25

No Peneliti dan

Tahun Peneliti

Variabel Hasil Penelitian

Independen Dependen

BPK kinerja keuangan

pemda dan belanja

daerah, temuan

audit BPK

memiliki pengaruh

negatif terhadap

kinerja keuangann

Pemda.

3

Noviyanti dan

Kiswanto,

(2016)

a. Ukuran Pemda

b. Tingkat

kekayaan

daerah

c. Temuan audit

BPK

d. Tingkat

ketergantungan

pada pusat

e. Belanja daerah

f. Ukuran

legislatif

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Ukuran Pemda,

tingkat kekayaan

daerah, temuan

audit BPK tidak

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan Pemda,

sedangkan tingkat

ketergantungan

pada pusat, belanja

daerah berpengaruh

positif dan ukuran

legislatif

berpengaruh

negaitif terhadap

kinerja keuangan

Pemda.

4 Utomo,

(2015)

a. Ukuran Pemda

b. Tingkat

kekayaan

daerah

c. Tingkat

ketergantungan

pada pusat

d. Belanja modal

e. Leverage

f. Temuan audit

BPK

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Ukuran Pemda,

tingkat

ketergantungan

pada pusat

berpengaruh positif

signifikan.

Sedangkan tingkat

ketergantungan

pada pusat, belanja

modal, leverage

dan temuan audit

BPK berpengaruh

negatif signifikan

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

26

No Peneliti dan

Tahun Peneliti

Variabel Hasil Penelitian

Independen Dependen

terhadap kinerja

keuangan Pemda.

5 Sudarsana dan

Raharjo, (2013)

a. Ukuran Pemda

b. Tingkat

ketergantungan

pada pusat

c. Belanja modal

d. Temuan audit

BPK

e. Tingkat

kekayaan

daerah

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Ukuran Pemda,

tingkat

ketergantungan

pada pusat, belanja

modal tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

kinerja keuangan

Pemda. Sedangkan

temuan audit BPK

dan tingkat

kekayaan pada

pusat terhadap

kienrja keuangan

Pemda.

6 Manik, (2015) a. Belanja modal

b. Dana

perimbangan

PAD

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Belanja modal,

dana perimbangan

dan Pendapatan

Asli Daerah (PAD)

memiliki pengaruh

yang signifikan

terhadap kinerja

keuangan Pemda.

7 Sudarsana,

(2013)

a. Tingkat

kekayaan

daerah

b. Temuan audit

BPK

c. Ukuran daerah

d. Belanja modal

e. Tingkat

ketergantungan

pada pusat

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Tingkat kekayaan

daerah berpengaruh

positif signifikan

dan temuan audit

memiliki pengaruh

negative signifikan.

Sedangkan ukuran

daerah, belanja

modal dan tingkat

ketergantungan

pada pusat tidak

memiliki pengaruh

terhadap kinerja

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

27

No Peneliti dan

Tahun Peneliti

Variabel Hasil Penelitian

Independen Dependen

keuangan Pemda.

8 Kusumawardani,

(2012)

a. Size

b. Ukuran

legislatif

c. Kemakmuran

d. Leverage

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Size dan ukuran

legislatif

berpengaruh

terhadap kinerja

keuangan Pemda.

Sedangkan

kemakmuran dan

leverage tidak

memiliki pengaruh

terhadap kinerja

keuangan Pemda

9 Sari, (2016) a. Size

b. PAD

c. Leverage

d. Dana

perimbangan

e. Ukuran

legislatif

Kinerja

keuangan

pemerintah

daerah

Size, dana

perimbangan dan

PAD berpengaruh

terhadap kienrja

keuangan Pemda.

Sedangkan

Leverage, dan

ukuran legislatif

tidak memiliki

pengaruh terhadap

kinerja keuangan

Pemda.

C. Kerangka Pemikiran

Konteks sektor publik bahwa pengertian akuntabilitas sebagai

pemegang amanah (pemerintah) untuk memberikan pertanggungjawaban,

menyajikan melaporakan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan

yang menjadi tanggungjawab kepada pihak pemberi amanah (masyarakat)

yang memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Pernyataan

ini mengandung arti bahwa dalam pengelolaan pemerintah daerah terdapat

Lanjutan Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

28

hubungan keagenan (teori keagenan) antara masyarakat sebagai principal dan

pemerintah daerah sebagai agent (Noviyanti dan Kiswanto , 2016).

Ukuran pemerintah daerah untuk mengetahui besar kecilnya obyek

dari pemerintah daerah tersebut. Mengetahui ukuran pemerintah daerah salah

satunya dengan mengetahui total asset pemerintah daerah. Daerah yang

memiliki ukuran daerah atau total asset yang lebih besar akan memberikan

keuntungan berupa kemudahan dalam kegiatan operasional sehingga

pemerintah daerah (agent) dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

(principal) akan maksimal.

Tingkat kekayaan daerah untuk mengetahui dicerminkan dengan

peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peningkatan PAD merupakan

akses dari pertumbuhan ekonomi. Jumlah kenaikan kontribusi PAD akan

sangat berperan dalam kemandirian pemerintah daerah yang dapat dikatakan

sebagai kinerja pemerintah (agent) daerah yang seharusnya memberikan

timbal balik kepada masyarakat (principal) dalam pelayanan publik yang

memadai.

Tingkat ketergantungan pada pemeintah pusat dapat dilihat dari

penerimaan Dana Alokasi Umum. Undang-undang No 33 Tahun 2004, DAU

adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk

mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Teori

keagenan menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan memantau pelaksanaan

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

29

alokasi DAU sehingga dapat memacu pemerintah daerah agar meningkatkan

kinerja keuangannya.

Faktor lain yang mempengaruhi kinerja keuangan pemerintah daerah

yaitu Belanja modal. Pendekatan kontinjensi akan digunakan dalam penelitian

ini, untuk mengevaluasi keefektifan hubungan antara belanja modal dengan

kinerja keuangan. Pemerintah daerah sebagai pemegang amanah (agent)

memiliki tujuan utama dalam melaksanakan program kerja yaitu memberikan

pelayanan yang terbaik bagi masyarakat (principal). Oleh karena itu,

diperlukan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk memberikan

pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Ukuran legilatif dalam penelitian ini ditunjukan dengan jumlah

anggota legilatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di

Indonesia. Lembaga legislatif atau DPRD merupakan lembaga yang memiliki

posisi dan peran strategis terkait dengan pengawasan keuangan daerah.

Dilihat dari keuangan daerah maka menunjukkan kinerja pemerintah daerah

tersebut. Teori keagenan menjelaskan bahwa banyaknya jumlah anggota

DPRD diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah

daerah sehingga berdampak dengan adanya peningkatan kinerja pemerintah

daerah

Temuan audit BPK merupakan kasus-kasus yang ditemukan BPK

terhadap laporan keuangan Pemda atas pelanggaran yang dilakukan suatu

daerah terhadap ketentuan pengendalian intern maupun terhadap ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. ketidak patuhan terhadap ketentuan

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

30

perundang-undangan ini dapat mengakibatkan kerugian daerah, ketidak

efisienan. Teori keagenan menjelaskan bahwa Semakin banyak pelanggaran

yang dilakukan oleh pemerintah daerah menggambarkan semakin buruknya

kinerja pemerintah darah tersebut.

Beradasarkan tinjauan diatas maka variabel independen dalam

penelitian ini adalah ukuran perusahaan, tingkat kekayaan daerah, tingkat

ketergantungan pada pusat, belanja modal, ukuran legislatif dan temuan audit

BPK, sedangkan variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan

pemerintah daerah. Berdasarkan hasil uraian, maka model penelitian yang

akan dibentuk dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

+

+

+

+

+

-

D. HIPOTESIS

Gambar 2.1 Model Penelitian

Ukuran Pemerintah

Daerah (X1)

Tingkat Ketergantungan

Pada Pusat (X3)

Tingkat Kekayaan

Daerah (X2)

Belanja Modal (X4)

Temuan Audit BPK (X6)

Ukuran Legislatif (X5)

Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah (Y)

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

31

D. Pengembangan Hipotesis

1. Ukuran pemerintah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Pemerintah yang memiliki ukuran besar memiliki tekanan yang

besar untuk melakukan pengungkapan kinerja keuangan. Dengan

demikian, pemerintah daerah yang memiliki ukuran besar akan dituntut

untuk memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan pemerintah daerah

yang kecil ukurannya (Sari, 2016).

Penelitian Lesmana, (2010) dan Sumarjo (2010) menggunakan

ukuran pemerintah daerah yang di proksikan dengan total asset. teori

keagenan yang menjelaskan daerah yang memiliki ukuran daerah atau

total asset yang lebih besar akan memberikan keuntungan berupa

kemudahan dalam kegiatan operasional sehingga Pemda (agent) dalam

memberika pelayanan kepada masyarakat (principal) akan maksimal.

Selain itu kemudahan dibidang operasional dan akuntabilitas akan

memberi kelancaran dalam memperoleh PAD guna kemajuan daerah

sebagai bukti peningkatan kinerja (Kusumawardani, 2012). Dari uraian

diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:

H1: Ukuran pemerintah daerah berpengaruh possitif terhadap

kinerja keuangan pemrintah daerah.

2. Tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Tingkat kekayaan daerah dicerminkan dengan peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

32

pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan

daerah sesuai dengan Undang-undang No. 33 Tahun 2017. PAD

merupakan komponen pendapatan daerah yang harus terus dipacu

pertumbuhannya. Pemerintah daerah dengan pendapatan yang besar

diharapkan mampu memberikan kinerja yang baik. Teori keagenan

menjelaskan bahwa jumlah kenaikan kontribusi PAD akan sangat berpera

dalam kemandirian pemerintah daerah (agent) yang dapat dikatakan

sebagai kinerja pemerintah daerah yang seharusnya memberikan timbal

balik kepada masyarakat (principal) dalam pelayanan publik yang

memadai. jika pemerintah daerah dengan aset dan kekayaan yang besar

namun kinerja efisiensinya dinilai masih buruk maka pemerintah daerah

tersebut harus introspeksi dan melakukan perbaikan ke depannya.

Pemerintah daerah dengan aset dan kekayaan yang besar pasti memiliki

tekanan yang lebih besar pula dari masyarakat untuk lebih baik dalam

mengelola dan menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya itu

guna kemajuan daerah (Marfiana dan Kurniasih, 2013).

Mustikarini dan Fitriasari (2012) menguji hubungan antara

tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah

hasil penelitiannya berpendapat bahwa memiliki pengaruh positif

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas

Maka hippotesis kedua dalam penelitian ini adalah:

H2: Tingkat kekayaan daerah berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

33

3. Tingkat ketergantungan pada pusat terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat dapat dilihat dari

penerimaan Dana Alokasi Umum. PMK No 07 Tahun 2017 DAU adalah

dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan

tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Teori keagenan menjelaskan bahwa pemerintah pusat akan

memantau pelaksanaan alokasi DAU sehingga dapat memacu pemerintah

daerah agar meningkatkan kinerja keuangannya.

Menurut Sudarsana dan Rahardjo, (2013) Semakin besarnya

penerimaan DAU oleh suatu daerah maka pemerintah akan lebih

memantau pelaksanaan dari alokasi DAU dibanding dengan daerah yang

lebih sedikit penerimaanya. Hal ini memotivasi Pemda untuk berkinerja

lebih baik karena pengawasan dari pemerintah pusat lebih besar. Dengan

demikian, semakin tinggi DAU dari pemerintah pusat maka diharapkan

semakin baik pelayanan Pemda kepada masyarakatnya sehingga kinerja

Pemda juga semakin meningkat.

Menguji hubungan tingkat ketergantungan pada pusat dengan

kinerja keuangan pemerintah daerah, maka peneliti menduga bahwa

semakin tinggi tingkat ketergantungan pada pusat maka akan semakin

baik kinerja keuangan daerah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sumarjo (2010) dan Marfiana (2012) berpendapat tingkat

ketergantungan pada pusat berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

34

pemerintah daerah. Berdasarkan uraian diatas Maka hipotesis ketiga

penelitian ini adalah:

H3: Tingkat ketergantungan pada pusat berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

4. Belanja modal terhadap kinerja keuangan pemerintahe daerah.

Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010, belanja modal merupakan

belanja Pemerintah Dearah yang manfaatnya melebihi 1 tahun anggaran

dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan

menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada

kelompok belanja administrasi umum. Belanja modal digunakan untuk

memperoleh aset tetap pemerintah daerah seperti peralatan, infrastruktur,

dan harta tetap lainnya Cara mendapatkan belanja modal dengan

membeli melalui proses lelang atau tender.

Semakin banyak pembangunan yang dilakukan akan

meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangan daerah, sesuai dengan

logika, semakin banyak sumber yang menghasilkan, maka hasilnya pun

akan semakin banyak Nugroho (2012). Belanja modal yang besar

merupakan cerminan dari banyaknya infrastruktur dan sarana yang

dibangun. Sehingga semakin banyak pembangunan yang dilakukan

akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga kinerja

daerah akan lebih baik.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Manik (2015)

menunjukan hasil bahwa belanja modal meiliki pengaruh positif terhadap

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

35

kinerja keuangan Pemerintah daerah hal ini menunjukan jika belanja

modal tinggi maka kinerja keuangan tinggi.

Berdasarkan uraian diatas Maka hipotesis keempat dalam

penelitian ini adalah :

H4: Belanja modal berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

5. Ukuran legislatif berpengaruh terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD) adalah lembaga yang memiliki posisi dan peran strategis terkait

dengan pengawasan keuangan Winarna dan Murni (2007) dalam Sari,

(2016). Peranan dari legislatif terdapat dalam pembuatan kebijakan

publik, termasuk penganggaran daerah. Lembaga legislatif harus

memperhatikan seberapa besar pengeluaran pemerintah daerah yang akan

dilakukan dan berapa pemasukan yang akan diterima. Teori keagenan

menjelaskan bahwa banyaknya jumlah anggota DPRD diharapkan dapat

meningkatkan pengawasan terhadap pemerintah daerah sehingga

berdampak dengan adanya peningkatan kinerja pemerintah daerah.

Kusumawardani (2012) meneliti tentang pengaruh ukuran

legislatif terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. hasil

penelitiannya berpendapat bahwa ukuran legislatif berpengaruh terhadap

kinerja keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian di atas Maka

hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah :

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Agency Theoryrepository.ump.ac.id/7681/3/BAB II_NUR SUPRIYATIN_AKUNTANSI'18.pdf · dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar. PAD

36

H5: Ukuran legislatif berpengaruh positif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

6. Temuan audit BPK terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan teori keagenan, pemerintah daerah harus mengawasi,

memeriksa kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi

mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang

dilakukan oleh BPK, salah satu hasil yang dilakukan BPK yaitu temuan

audit. Temuan audit BPK yaitu berupa hasil pemeriksaan BPK terhadap

laporan keuangan pemerintah daerah yang mengungkapkan adanya

kelemahan sistem pengendalian internal dan pelanggaran atas

ketidakpatuhan atas ketentuan perundang-undangan.

Ketidak patuhan terhadap ketentuan perundang-undangan ini

dapat mengakibatkan kerugian Negara/daerah, potensi kerugian

Negara/daerah, kekurangan penerimaan, kelemahan administrasi,

ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan. Penelitian yang

menghubungkan temuan audit dengan kinerja pemerintah daerah pernah

dilakukan oleh Mustikarini dan Fitriasari (2012) yang menghasilkan

bahwa semakin besar jumlah temuan audit BPK pada suatu pemerintah

daerah maka semakin rendah kinerja pemerintah daerah itu.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis keenam dalam

penelitian ini adalah :

H6 : Temuan audit BPK berpengaruh negatif terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Pengaruh Kinerja Perusahaan…, Nur Supriyatin, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018