bab ii tinjauan pustaka a. karakteristik anggaran 1 ...c. dalam jangka waktu tertentu, maksudnya...

25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1. Anggaran Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam definisi anggaran yang ada. Agus Ahyari (2002:8) ”Anggaran perusahaan merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu yang dinyatakan didalam unit kuantitatif (moneter).” Berdasarkan pengertian tersebut, beberapa hal yang tercakup di dalam pengertian anggaran perusahaan adalah sebagai berikut: a. Perencanaan secara formal, berarti didalam penentuan tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan perusahaan dilakukan secara formal, yang dihasilkan dengan pertemuan resmi didalam perusahaan serta dinyatakan dalam bentuk tertulis. b. Seluruh kegiatan perusahaan, maksudnya ialah anggaran perusahaan yang disusun akan mencakup seluruh kegiatan perusahaan. Secara kronologis dapat disebutkan bahwa terdapat tiga kegiatan utama dalam perusahaan, yaitu kegiatan sebelum produksi, kegiatan produksi dan kegiatan sesudah produksi. c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Upload: vokhanh

Post on 07-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Karakteristik Anggaran

1. Anggaran

Definisi anggaran ada bermacam-macam tetapi mempunyai karakterisrik

yang hampir mirip, berikut salah satu definisi anggaran dari berbagai macam

definisi anggaran yang ada. Agus Ahyari (2002:8) ”Anggaran perusahaan

merupakan perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan di

dalam jangka waktu yang dinyatakan didalam unit kuantitatif (moneter).”

Berdasarkan pengertian tersebut, beberapa hal yang tercakup di dalam

pengertian anggaran perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan secara formal, berarti didalam penentuan tentang segala

sesuatu yang akan dilaksanakan perusahaan dilakukan secara formal,

yang dihasilkan dengan pertemuan resmi didalam perusahaan serta

dinyatakan dalam bentuk tertulis.

b. Seluruh kegiatan perusahaan, maksudnya ialah anggaran perusahaan

yang disusun akan mencakup seluruh kegiatan perusahaan. Secara

kronologis dapat disebutkan bahwa terdapat tiga kegiatan utama

dalam perusahaan, yaitu kegiatan sebelum produksi, kegiatan

produksi dan kegiatan sesudah produksi.

c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang

disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

dipergunakan dalam jangka waktu tertentu. Berapa lamanya jangka

waktu ini akan sangat bergantung pada kebutuhan perusahaan dan

kesepakatan yang ada didalam perusahaan yang bersangkutan.

Periodesasi yang dipergunakan oleh perusahaan adalah berbeda-

beda, umumnya untuk anggaran jangka pendek adalah satu tahun,

meskipun tidak tertutup panjang periodesasi yang berbeda bagi

perusahaan-perusahaan yang lain.

d. Dinyatakan dalam unit moneter, maksudnya adalah kegiatan beraneka

ragam dalam suatu perusahaan harus disusun dalam bentuk

perencanaan, oleh karena itu perlu dipergunakan satu unit yang sama

agar dapat dicapai kemudahan penyusunan serta dapat dilakukan

perbandingan. Satuan unit yang berbeda-beda didalam satu anggaran

akan menimbulkan kesulitan dalam melakukan analisis anggaran

tersebut. Satuan moneter merupakan satuan yang dapat digunakan

sebagai pengukur kegiatan yang beraneka ragam.

Menurut Mulyadi (2001:488) ”anggaran merupakan suatu rencana kerja

yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter

standar dan satuan ukuran lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Anggaran mengharuskan manajemen untuk merencanakan kegiatan di

masa yang akan datang untuk mengembangkan arah keseluruhan organisasi,

melihat kemungkinan timbulnya masalah, dan untuk pengembangan

kebijakan masa yang akan datang (Hansen dan Mowen, 2004: 714).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

2. Karakteristik Anggaran

Menurut Supriyono ( 2001 : 83 ) anggaran mempunyai karakteristik

sebagai berikut:

a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

b. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun. c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang

berarti para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

d. Usulan anggaran direview dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

e. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu.

f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Dari karakteristik anggaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa

anggaran merupakan rencana manajemen yang mendasarkan asumsi bahwa

langkah-langkah positif akan diambil oleh penyusun anggaran agar realisasi

kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

B. Tujuan, Manfaat dan Kelemahan Anggaran

1. Tujuan Anggaran

Anggaran disusun karena memiliki tujuan dan manfaat. Berikut tujuan

anggaran menurut Sukarno (2000 : 147) :

a. Menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai manajemen.

b. Mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pijak terkait, sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

c. Menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

d. Mengkoordinasikan cara atau metode yang akn ditmpuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya.

e. Menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.

Penjelasan mengenai tujuan anggaran dapat dilihat sebagai berikut:

pernyataan harapan manajemen dapat dilihat dengan target kinerja melalui

anggaran yang disusun, harapan manajemen dapat tercapai dengan

menggunakan anggaran sebagai alat untuk mengkomunikasikan sasaran atau

harapan manajemen, anggaran memaksa manajemen untuk merencanakan

dengan cara yang komprehensif dan koheren, koordinasi merupakan fungsi

utama anggaran yang menyatakan dengan tegas tentang keseimbangan yang

layak dalam pemanfaatan sumber daya, kinerja karyawan yang sesungguhnya

bisa dibandingkan dengan kinerja yang dianggarkan yang berarti jika terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja yang dianggarkan dan realisasinya

dapat segera diidentifikasi dan selanjutnya dapat dilakukan langkah-langkah

perbaikan.

2. Manfaat Anggaran

Anggaran mempunyai beberapa manfaat. Manfaat anggaran menurut

Supiyono (2001 : 83) yaitu :

a. Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek.

b. Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek. c. Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat

pertanggungjawaban. d. Alat untuk memotivasi para manajer untuk mencapai tujuan pusat

pertanggungjawabn yang dipimpinnya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

e. Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya.

f. Alat pendidikan para manajer.

Penjelasan mengenai manfaat anggaran dapat dilihat sebagai berikut :

anggaran sebagai alat perencanaan jangka pendek dan merupakan

kesanggupan manajer pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan

program atau bagian dari program dalam jangka pendek, anggaran sebagai

alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit yang ada di

dalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan,

dalam penyusunan anggaran berbagai unit dan tingkatan organisasi

berkomunikasi dan berperan serta dalam proses anggaran, anggaran yang

penyusunannya mengikutsertakan peran serta para pelaksana dapat digunnkan

untuk memotivasi mereka di dalam melaksanakan rencana dan mencapai

tujuan dan sekaligus untuk mengukur prestasi mereka, anggaran sebagai alat

pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan

komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan

anggaran tersebut, dan anggaran juga sebagai alat untuk mendidik manajer

mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat

pertanggungjawabannya.

3. Kelemahan Anggaran

Banyak manfaat yang diperoleh dengan menyusun anggaran, akan tetapi

masih terdapat beberapa kelemahan yang membatasi anggaran. Kelemahan-

kelemahan anggaran menurut Supriyono (2000) antara lain:

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

a. Estimasi dan proyeksi tidak tepat.

b. Kondisi dan asumsi berubah.

c. Tidak ada kerja sama dan koordinasi.

d. Dipandang sebagai pengganti pertimbangan manajemen.

Kelemahan anggaran ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

ketidaktepatan estimasi anggaran mengakibatkan manfaat perencanaan tidak

dapat tercapai, kondisi dan asumsi yang mendasari anggaran berubah maka

perencanaan dan anggaran harus dikoreksi, anggaran berfungsi sebagai alat

manajemen hanya jika semua pihak terutama manajer bekerja sama secara

terkoordinasi dan berusaha mencapai tujuan, anggaran tidak dapat dan tidak

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajemen dan pertimbangan

manajemen.

C. Fungsi, Jenis dan Proses Penyusunan Anggaran

1. Fungsi Anggaran

Anggaran hanyalah suatu alat dan bagaimanapun baiknya suatu

anggaran tidak akan berfungsi dengan baik apabila yang menggunakannya

tersebut tidak menggunakannya dengan baik. Nafarin (2004 : 12)

mengemukakan bahwa ” Anggaran sebagai alat manajemen dalam

melaksanakan fungsinya mencapai fungsi yang sama dengan manajemen

meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan”. Berikut

pengertian dari berbagai fungsi tersebut:

a. Fungsi Perencanaan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang berisi

gambaran yang lebih nyata / jelas dalam unit uang.

b. Fungsi Pelaksanaan

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan,

sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam

mencapai tujuan (laba). Jadi, Anggaran penting untuk

menyelaraskan (koordinasi) setiap kegiatan, seperti bagian

pemasaran, bagian umum, bagian produksi dan bagian keuangan.

c. Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengendalian/pengawasan (controlling).

Pengawasan berarti melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan

pekerjaan dengan cara:

1) Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran)

2) Melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika

ada penyimpangan yang merugikan).

2. Jenis Anggaran

Dalam suatu perusahaan, paket anggaran yang lengkap terdiri atas

beberapa elemen atau jenis anggaran. Paket anggaran yang lengkap tersebut

dinamakan juga anggaran induk. Anggaran induk adalah suatu jaringan kerja

yang berisi berbagai macam anggaran yang terpisah namun saling

berhubungan dan saling bergantung satu sama lain. Menurut Supriyono (2001

: 87) anggaran induk terdiri atas tiga bagian penting sebagai berikut:

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

a. Anggaran operasi. Anggaran ini menunjukkan rencana operasi atau kegiatan tahun yang akan datang. Elemen anggaran operasi meliputi anggaran pendapatan, biaya dan laba.

b. Anggaran kas. Anggaran ini menunjukkan prakiraan sumber dan penggunaan kas dalam tahun anggaran.

c. Anggaran pengeluaran modal. Anggaran ini menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran.

d. Anggaran neraca. Anggaran ini menunjukkan rencana aktiva, utang, dan modal perusahaan.

Anggaran operasi biasanya berisi dua bagian penting yang terdiri atas:

anggaran program yang berisi estimasi rencana pendapatan dan biaya

program-program utama suatu organisasi, dan anggaran pertanggungjawaban

yang menentukan rencana kewajiban yang akan dilaksanakan oleh setiap

pusat pertanggungjawaban. Anggaran kas digunakan oleh manajer keuangan

untuk menyusun rencana kas dan menjamin bahwa kas dalam tahun anggaran

cukup, tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Anggaran pengeluaran modal

pada dasarnya merupakan daftar rencana yang telah disetujui oleh manajemen

puncak mengenai proyek pemilikan fasilitas dan peralatan baru beserta

taksiran biaya setiap proyek dan saat pengeluaran modal tersebut akan

dilakukan dalam tahun anggaran. Anggaran neraca menunjukkan aktiva,

utang, dan modal pada akhir perode akhir periode akuntansi anggaran.

3. Proses Penyusunan Anggaran

Suatu anggaran disusun untuk mencoba menjawab dan memperkirakan

apa-apa saja yang akan terjadi di masa yang akan datang. Hal ini merupakan

bagian dari fungsi perencanaan, karena merupakan proyeksi ke depan dan

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

dijabarkan dalam bentuk angka-angka. Penyusunan anggaran membutuhkan

proses persiapan yang matang, tajam, dan teliti.

Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh perusahaan dapat

menggunakan metode yang lazim digunakan. Pilihan metode ini sangat

tergantung pada kondisi dan keinginan manajemen perusahaan yang

bersangkutan. Menurut Harahap (2001 : 83) ”Proses penyusunan anggaran

adalah tahap kegiatan yang dilakukan dalam anggaran sehingga tersusun dan

menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasionalnya”.

Penyusunan anggaran dalam suatu perusahaan biasanya dikoordinasi

oleh satu lembaga yang bertugas menyusun anggaran yang dinamakan

Komite Anggaran, Komite Anggaran beranggotakan manajer divisi dan

manajer lainnya yang melaksanakan fungsi-fungsi poko kegiatan suatu

perusahaan dan memberikan arahan kerja penyusunan anggaran.

Komite Anggaran pada umumnya berada langsung dibawah direksi.

Penyebab yang utama adalah karena baik dalam penyusunannya maupun

dalam pelaksanaannya anggaran perlu melibatkan personalia dari berbagai

bagian. Penempatan Komite Anggaran secara langsung dibawahnya akan

menjadikan anggaran yang tersusun nantinya akan memperoleh dukungan

secara penuh dari semua bagian yang ada dalam perusahaan, sehingga

anggaran benar-benar akan merupakan alat bagi manajemen untuk

menggerakkan serta mengarahkan kegiatan-kegiatan seluruh bagian.

Proses penyusunan anggaran menurut Harahap (2001 : 83) dapat dilihat

dari sudut pandang berikut :

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

a. Ditinjau dari siapa yang membuatnya Ditinjau dari siapa yang membuatnya, maka penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan cara:

1) Ototiter atau Top down Dalam metode ini anggaran disusun dan ditetapkan sendiri oleh

pimpinan dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan bawahan dalam penyusunannya. Bawahan tidak diminta keikutsertaannya dalam menyusun anggaran. Metode ini ada baiknya jika karyawan tidak mampu menyusun budget atau dianggap akan terlalu lama dan tidak tepat jika diserahkan kepada bawahan. Hal ini bisa terjadi dalam perusahaan yang karyawannya tidak memiliki keahlian cukup untuk menyusun anggaran. Atasan bisa saja menggunakan konsultan atau tim khusus untuk menyusunnya.

2) Demokrasi atau Bottom up Dalam metode ini anggaran disusun berdasarkan hasil keputusan karyawan. Anggaran disusun mulai dari bawahan sampai keatasan. Bawahan diserahkan sepenuhnya menyusun anggaran yang akan dicapainya di masa yang akan datang. Metode ini tepat digunakan jika karyawan sudah memiliki kemampuan dalam menyusun anggaran dan tidak dikhawatirkan akan menimbulkan proses lama dan berlarut.

3) Campuran atau top down dan bottom up Metode ini adalah campuran dari kedua metode diatas. Disini perusahaan menyusun anggaran dengan memulainya dari atas dan kemudian selanjutnya dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan. Jadi, ada pedoman dari atasan atau pimpinan dan dijabarkan oleh bawahan sesuai dengan pengarahan atasan.

b. Ditinjau dari segi mana memulai menyusun anggaran Ditinjau dari segi mana memulai menyusun anggaran, proses penyusunan anggaran terdiri dari:

1) A Priori Dalam metode ini dalam menyusun anggaran dimulai dari penetapan angka laba yang diinginkan oleh perusahaan atau pemilik. Setelah laba ditetapkan maka semua pos yang berkaitan dengan upaya mencapai laba ini baru dihitung dan direncanakan kemudian. Keuntungan metode ini adalah: karena laba ditetapkan terlebih dahulu maka bagian lain yang terlibat dalam penciptaan laba ini diharapkan akan termotivasi untuk mencapai laba yang ditetapkan. Kerugian metode ini adalah : cara ini seolah tidak memperdulikan bagian-bagian yang lain, sehingga dapat menimbulkan sikap apatis, stress, frustasi.

2) A Posteriori Dalam metode ini laba merupakan hasil akhir dari penetapan

rencana kegiatan seperti penjualan atau produksi. Dalam hal ini misalnya didahului dengan menetapkan angka penjualan,

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

pembelian, biaya dan lain sebagainya. Dari masing-masing bagian diberi kesempatan untuk menyampaikan anggarannya dan laba yang diharapkan dan setelah semua diperhitungkan maka akan dapat diketahui angka laba. Keuntungan metode ini adalah : anggaran menjadi lebih akurat, karena semua bagian terlibat. Biisanya bagian-bagian inilah yang lebih tahu batas kemampuan mereka. Kerugiannya mungkin dalam prosesnya yang lebih lama dan mungkin tidak memenuhi keiginan pemilik.

3) Pragmatis Dalam metode ini anggaran ditetapkan berdasarkan pengalaman

masa lalu. Penetapan anggaran ini dilakukan secara ilmiah berdasarkan standar yang dihitung secara ilmiah pula atau berdasarkan pengalaman-pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Metode ini lebih realistis jika kita lihat pengalaman yang lalu tetapi kurang melihat peluang masa datang.

D. Anggaran Biaya Produksi

1. Biaya Produksi

Setiap perusahaan tanpa melihat sifat kegiatannya apakah perusahaan

atau non perusahaan selalu mempunyai keterkaitan dengan biaya. Dalam

proses produksinya, perusahaan akan mengeluarkan biaya – biaya dari mulai

pembuatan sampai menghasilkan barang jadi yang siap dijual. Biaya – biaya

secara umum dapat diklasifikasikan menurut fungsinya yaitu biaya produksi

dan biaya non produksi. Biaya produksi hanya terdapat dalam perusahaan

industri, karena kegiatan perusahaan industri bersifat lebih luas yaitu

mencakup semua fungsi usaha produksi, pemasaran dan administrasi.

Nafarin (2004:383) mengemukakan biaya produksi sebagai berikut : ”

Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode sekarang terdiri dari

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

ditambah dengan persediaan barang dalam proses awal.”

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

2. Unsur – unsur Biaya Produksi

Dalam melakukan kegiatan produksi, terdapat unsur – unsur produksi

yang menjadi biaya produksi. Terdapat tiga komponen di dalam unsur biaya

produksi yaitu:

1) Bahan baku

Bahan baku merupakan salah satu komponen utama di dalam

pembentukan produk. Ketiadaan bahan baku akan menimbulkan

terhentinya proses produksi.

2) Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merupakan asalah satu dari tiga

komponen pembentuk harga pokok produksi disamping biaya bahan

baku dan biaya overhead pabrik. Pelaksanaan proses produksi di

dalam suatu perusahaan akan dipisahkan adanya pengertian tenaga

kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Hal ini perlu untuk

mendapatkan perhatian karena tidak seluruh tenaga kerja yang ada di

dalam perusahaan akan dapat dikategorikan ke dalam tenaga kerja

langsung.

3) Overhead

Biaya overhead merupakan komponen yang ketiga di dalam

pembentukan biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung. Biaya overhead ini terdiri dari beraneka

ragam jenisnya. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam

membebankan masing – masing biaya ini ke dalam perhitungan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

harga pokok produksi. Kesulitan untuk membebankan biaya

overhead pabrik ke dalam masing – masing produk perusahaan ini

juga disebabkan karena sebagian besar dari biaya overhead ini

merupakan biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk

perusahaan. Beberapa jenis biaya yang termasuk di dalam biaya

overhead pabrik ini antara lain:

a) Bahan Pembantu

Bahan pembantu diperlukan untuk menyelesaikan proses

produksi sehingga produk perusahaan dapat mempunyai

kualitas yang baik diperlukan bahan pembantu. Besarnya

kebutuhan bahan pembantu ini akan bergantung pada jumlah

dan jenis produk akhir yang memerlukannya yang diproses

dalam suatu tahun anggaran.

b) Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung akan berfungsi melancarkan

pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Tenaga

kerja tidak langsunng terlibat langsung di dalam penyelesaian

produk sehingga kehadirannya di dalam pabrik sangat

diperlukan. Contoh tenaga kerja tidak langsung antara lain para

pengawas, tenaga administrasi pabrik, tenaga pemeliharaan

pabrik, dan sebagainya.

c) Biaya Pemeliharaan Gedung Pabrik

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Gedung pabrik yang digunakan untuk proses produksi akan

memerlukan biaya pemeliharaan sehingga gedung tersebtu

dapat dipergunakan dengan baik dan dalam jangka waktu yang

panjang.

d) Biaya Reparasi dan Perbaikan Mesin

Mesin dan peralatan mesin yang ada di dalam perusahaan perlu

dipelihara dengan baik. Pemeliharaan dapat dibagi atas dua

yaitu pencegahan dan perbaikan kerusakan.

e) Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan juga termasuk di dalam perhitungan biaya

produksi. Penyusutan dapat berupa penyusutan gedung pabrik,

biaya penyusutan mesin dan peralatan produksi.

f) Biaya – biaya lain yang juga termasuk dalam overhead adalah

biaya asuransi gedung dan peralatan produksi, biaya listrik dan

biaya bahan bakar.

3. Anggaran Biaya Produksi

Pengertian anggaran biaya produksi menurut Munandar (2001: 95)

”Anggaran produksi adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit barang yang akan diproduksikan oleh perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang kualitas barang yang akan diproduksikan, jumlah barang yang akan diproduksikan, serta waktu produksi tersebut akan dilakukan.”

Berdasarkan pengertian tersebut, anggaran biaya produksi adalah

suatu perencanaan biaya yang akan dikeluarkan dalam proses produksi.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

4. Jenis – jenis Anggaran Biaya Produksi

Anggaran biaya produksi meliputi :

1) Anggaran Bahan baku

Anggaran bahan baku harus dibuat untuk menunjukkan

seberapa banyak bahan yang akan diperlukan dalam produksi dan

berapa banyak bahan yang harus dibeli. Pembelian akan tergantung

pada perkiraan penggunaan bahan baku dan juga tingkat

persediaan. Rumus untuk perhitungan pembelian ini menurut Shim,

Shegel (2001:57) sebagai berikut :

Anggaran bahan baku biasanya disertai dengan penghitungan

perkiraan pembayaran kas atas bahan.

2) Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Persyaratan produksi merupakan titik awal untuk menyusun

anggaran tenaga kerja langsung. Menurut Shim, Shegel (2001:57)

untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung maka dapat

dihitung sebagai berikut :

Untuk menghitung total biaya tenaga kerja langsung yang

dianggarkan dapat dihitung sebagai berikut :

Pembelian dalam unit = Penggunaan + Unit persediaan bahan akhir yang diinginkan – Unit persediaan awal.

Volume produksi yang diharapkan x jumlah jam tenaga kerja langsung untuk memproduksi satu unit.

Jumlah jam tenaga kerja langsung x biaya tenaga kerja langsung per jam.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

3) Anggaran Biaya Overhead

Anggaran ini merencanakan secara lebih terperinci mengenai

beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan

datang. Menurut Menurut Shim, Shegel (2001:58) anggaran biaya

overhead dapat dihitung dengan cara :

s

Contoh laporan biaya produksi untuk perusahaan manufaktur terdapat dalam

tabel 2.1 berikut ini

Tabel 2.1 PT. Brawi Mfg

Laporan Biaya Produksi

Data Produksi (dalam unit): -Barang Dalam Proses-Awal xxx -Ditambahkan kedalam Proses xxx Masuk Kedalam Proses -Produk Selesai xxx -Barang Dalam Proses –Akhir xxx Keluar Proses xxx Akumulasi Biaya Produksi -Biaya Bahan Baku xxx -Biaya Tenaga Kerja xxx -Biaya Overhead Pabrik xxx Total Biaya Produksi xxx Alokasi Biaya Produksi -Alokasi Untuk Barang Dalam Proses-Akhir xxx Bahan Baku xxx Tenaga Kerja xxx Overhead Pabrik xxx -Alokasi Untuk Barang Jadi xxx

Sumber : Witjaksono, 2006

Total biaya overhead yang dianggarkan - Penyusutan

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Dari contoh laporan biaya produksi diatas, laporan biaya produksi terdiri

atas 3 bagian yaitu :

a. Bagian pertama berisi informasi data produksi yang sekaligus aporan

arus fisik. Perlu dipahami bahwa pengertian unit dalam bagian ini

berarti unit ekuivalensi.

b. Bagian kedua berisi informasi total akumulasi biaya yang menjadi

tanggung jawab manajer departemen produksi yang bersangkutan.

c. Bagian ketiga berisi informasi bagaimana total biaya didistribusikan

menjadi nilai dari barang dalam proses dan produk jadi.

E. Anggaran Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian

Anggaran merupakan salah satu alat yang sering digunakan sebagai alat

pengendalian bagi manajer, karena anggaran yang disusun dengan baik akan

mempermudah penilaian tingkat efisiensi setiap pekerjaan. Pengendalian terhadap

biaya produksi sangat dibutuhkan untuk menilai apakah setiap kegiatan

perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengendalian berarti

melakukan evaluasi atau menilai pelaksanaan pekerjaan, dengan cara

membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan

perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan).

Pada perusahaan industri, pengendalian diarahkan pada unsur – unsur biaya

produksi yang terdiri dari : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya produksi tidak langsung (biaya overhead). Pengendalian terhadap biaya

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

produksi ini diharapkan dapat mencegah atau mengurangi pemborosan biaya yang

telah terjadi di periode sebelumnya.

Alat yang tepat bagi manajemen untuk melaksanakan fungsi pengendalian

terhadap biaya produksi adalah berdasarkan perencanaan yang teliti yang disusun

dalam bentuk anggaran. Anggaran ini diharapkan dapat membantu manajemen

untuk mengetahui apakah biaya yang sebenarnya sesuai di atas atau dibawah

anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian melalui anggaran biaya

produksi dapat juga dilakukan dengan adanya biaya standar.

Menurut Simamora (2000 : 636) ” Biaya standar adalah ukuran yang

ditentukan sebelumnya secara tepat mengenai berapa biaya seharusnya dalam

kondisi tertentu”.

Langkah – langkah yang diambil dalam menetapkan biaya standar adalah:

1. Melakukan inventarisasi dari pengalaman – pengalaman yang akan

datang. Dalam hal ini berarti harus diteliti biaya yang sesungguhnya

terjadi di masa lalu.

2. Menanyakan rencana pimpinan pada masa yang akan datang. Hal ini

perlu diketahui bahwa setiap perubahan kebijaksanaan pimpinan

akan secara otomatis dapat mempengaruhi rencana biaya pada masa

yang akan datang.

3. Ramalkan perubahan harga pada masa yang akan datang. Pekerjaan

ini adalah merupakan pekerjaan yang paling sulit. Hal ini

dikarenakan perubahan harga yang merupakan salah satu faktor

ekstern perusahaan.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Standar akan menjadi dasar dalam melakukan perbandingan dengan realisasi

untuk mengetahui penyimpangan (varians). Penyimpangan yang terjadi dapat

dianalisis dengan cara membandingkan anggaran biaya produksi dengan

realisasinya pada perusahaan.

Anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian dapat dicapai dengan

cara:

1. Mendesain format anggaran yang sesuai dengan format akuntansi

2. Menyusun sebelum dilaksanakannya kegiatan perusahaan

3. Membandingkan antara anggaran dengan hasil realisasi dan

menghitung penyimpangan (varians)

4. Menjadikan penyimpangan sebagai dasar investigasi lebih lanjut

untuk mengetahui penyebab penyimpangan tersebut

5. Menjadikan hasil investigasi untuk menilai prestasi bagian dan

memperbaiki serta menyempurnakan anggaran berikutnya

Penggunaan anggaran biaya produksi sebagai alat pengendalian dapat

dikatakan baik dan efektif apabila maksud yang dicita-citakan dalam penggunaan

anggaran ini dapat tecapai, yaitu tercapainya target produksi yang sesuai dengan

yang sudah dianggarkan sebelumnya. Setiap pos yang terdapat di dalam anggaran

biaya produksi ini harus dicapai targetnya dengan menggunakan sumber daya

yang dibutuhkan dan mengusahakannya semaksimal mungkin.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

F. Penyimpangan Biaya Produksi

Penyimpangan biaya produksi dapat terjadi karena adanya perbedaan yang

terdapat antara biaya yang terealisasi dengan anggaran yang ditetapkan

sebelumnya. Penyimpangan ini dapat bersifat menguntungkan atau merugikan

perusahaan. Setiap penyimpangan yang terjadi pada unsur-unsur biaya produksi

seperti: bahan baku langsung, biaya upah langsunng dan biaya overhead, baik

yang menguntungkan maupun merugikan perlu diselidiki dan dianalisis. Analisis

ini perlu untuk meneliti dimana penyimpangan itu terjadi, apa penyebabnya dan

siapa saja yang bertanggung jawab atas penyimpangan terseebut. Hasil analisis ini

juga dapat digunakan pihak manajemen sebagai dasar untuk melakukan tindakan

perbaikan dan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan – keputusan

yang relevan.

Penyimpangan antara anggaran dan realisasi disebut varians. Menurut

Welsch et.al (2000:498) dalam mengevaluasi varians untuk mengetahui penyebab

terjadinya, kemungkinan berikut perlu untuk diperimbangkan, yaitu:

1. Varians tersebut tidaklah material atau signifikan 2. Varians disebabkan oleh kesalahan pelaporan. Sasaran yang

direncanakan atau dianggarkan dan data aktual yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya dan data yang disediakan oleh departemen akuntansi harus diperiksa kebenarannya.

3. Varians disebabkan oleh keputusan khusus manajemen. Varians jenis ini harus diidentifikasi

4. Varians yang berasal dari faktor yang tidak dapat dikendalikan 5. Varians yang tidak diketahui penyebabnya harus menjadi perhatian

utama dan harus diselidiki secara teliti. Dengan kata lain, manajer harus memberikan perhatian khusus kepada varians yang ”membutuhkan penjelasan”. Ini adalah perkecualian yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Ada banyak cara untuk mempelajari atau menyelidiki varians untuk

menentukan sebab yang mendasarinya. Ada beberapa pendekatan utama menurut

Welsch et.al (2000:498) :

1. Pertemuan dengan manaer pusat tanggung jawab dan penyelia dan karyawan lainnya dalam pusat tanggung jawab yang terlibat.

2. Analisis situasi kerja termasuk arus kerja, koordinasi aktivitas, keefektifan penyeliaan dan keadaan umum lainnya.

3. Pengamatan langsung. 4. Penyelidikan di tempat oleh manajer lini 5. P enyelidikan oleh kelompok staf. 6. Pemeriksaan intern. 7. Penelitian khusus. 8. Analisis varians. Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat data untuk

mendapatkan pendalaman penyebab terjadinya suatu varians. Analisis varians

mempunyai aplikasi yang sangat luas. Menurut Welsch et. Al (2000:498) analisis

varians sering diaplikasikan dalam situasi sebagai berikut:

1. Penyelidikan varians antara hasil aktual dari periode yang berlaku dan hasil aktual dari periode sebelumnya. Periode sebelumnya dianggap dasar.

2. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan biaya standar 3. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan sasaran yang

direncanakan atau dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba

Dalam menilai penyimpangan anggaran biaya produksi dan realisasi

dilakukan analisis varians terhadap masing – masing unsur biaya produksi yaitu

bahan, tenaga kerja langsung, dan overhead.

Penyimpangan biaya produksi menurut Witjaksono (2006:142) dapat terbagi

atas :

1. Penyimpangan biaya bahan baku, terdri dari :

a. Analisis satu selisih dengan rumus perhitungannya :

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

(Kuantitas Aktual x Harga Aktual) – (Kuantitas Standar x

Harga Standar)

b. Analisis dua selisih, terdiri atas :

1) Selisih bahan

(Kuantitas Aktual x Harga Standar) – (Kuantitas Standar

x Harga Standar)

2) Selisih harga

(Kuantitas Aktual x Harga Aktual) – (Kuantitas Aktual x

Harga Standar)

2. Penyimpangan tenaga kerja, terdiri dari :

a. Analisis satu selisih, dengan rumus perhitungannya:

(Jam Kerja Aktual x Upah Aktual) – (Jam Kerja Standar x

Upah Standar)

b. Analisis Dua Selisih terdiri atas :

1) Selisih Jam Kerja

(Jam Aktual x Upah Standar) – (Jam Standar x Upah

Standar)

2) Selisih Upah

(Jam Aktual x Upah Aktual) – (Jam Aktual x Upah

Standar)

3. Penyimpangan biaya tidak langsung, terdiri dari :

a. Analisis satu selisih, terdiri dari:

1) Selisih biaya tidak langsung variabel

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

(Biaya Overhead Variabel Aktual – Biaya Overhead

Variabel Standar)

2) Selisih biaya tidak langsung tetap

(Biaya Overhead Tetap Aktual – Biaya Overhead Tetap

Standar)

Menurut Harahap (2001:101), penyimpangan realisasi dari anggaran dapat

disebabkan oleh :

1. Kesalahan budget

2. Kesalahan pencatatan

3. Kesalahan operasi

Analisa penyimpangan (varians) dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui prestasi pusat pertanggungjawaban

2. Mengetahui siapa yang akan diberikan penghargaan atau sanksi

3. Bahan pengalaman untuk perbaikan operasi selanjutnya

4. Melihat pos – pos biaya yang perlu mendapat perhatian

5. Menjadi ”early warning system” atas manajemen biaya dan hasil

6. Bahan kemungkinan revisi budget

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Berdasarkan tinjauan penelitian terdahulu, Fortuna melakukan penelitian

dengan metode deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pada tahun 2005 PT.Tolan Tiga Indonesia-Kerasaan Estate terdapat adanya

perbedaan yang signifikan terhadap salah satu unsur anggaran biaya produksi

yaitu biaya umum, sedangkan pada tahun 2006 tidak ada perbedaan yang

signifikan pada anggaran biaya produksi, dan perusahaan menggunakan metode

bottom up dalam menyusun anggaran biaya produksi. Kemudian Merda

melakukan penelitian dengan metode deskriptif, hasil penelitian menunjukkan

bahwa pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia-Medan telah terjadi peningkatan

persentase penyimpangan biaya produksi yang menguntungkan dari tahun 2003 ke

tahun 2004, kemudian perusahaan menggunakan metode top down dalam

menyusun anggaran biaya produksi. Berikut tabel ringkasan penelitian terdahulu

yang terdapat dalam tabel 2.2

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karakteristik Anggaran 1 ...c. Dalam jangka waktu tertentu, maksudnya anggaran perusahaan yang disusun bukannya tidak terbatas waktu, melainkan disusun untuk

Tabel 2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode yang digunakan Hasil Penelitian

Fortuna Panca S.P

2007

Analisis Penggunaan Anggaran Biaya Produksi Dalam Mengevaluasi Kinerja Bagian Produksi Pada PT. TOLAN TIGA INDONESIA – KERASAAN ESTATE

Metode Deskriptif Metode Komparatif

Terdapat adanya perbedaan yang signifikan terhadap salah satu unsur anggaran biaya produksi yaitu biaya umum, sedangkan pada tahun 2006 tidak ada perbedaan yang signifikan pada anggaran biaya produksi Ditinjau dari mekanisme proses penyusunan anggaran pada PT. TOLAN Tiga Indonesia-Kerasaan Estate telah menggunakan pola bottom up.

Merda Listana L.

2007

Analisis Anggaran Biaya Produksi Sebagai Alat Pengawasan Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia- Medan

Metode Deskriptif

Terjadi peningkatan persentase penyimpangan biaya produksi yang menguntungkan dari tahun 2003 ke tahun 2004, Mekanisme proses penyusunan anggaran menggunakan top down,

Sumber : Penulis, 2011