bab ii tinjauan pustaka 2.1 penjualan 1. pengertian ...repository.unigoro.ac.id/423/2/bab ii.pdf6...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penjualan
1. Pengertian Penjualan
Basu Swastha DH (2014:9) penjualan merupakan satu bagian dari
promosi dan promosi adalah satu bagian dari program pemasaran secara
keselururhan. Sedangkan menurut Winardi (2011:2) dikutip dalam blog
purwasuka, penjualan adalah “Proses dimana sang penjual memuaskan
segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik bagi
sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan yang
menguntungkan kedua belah pihak.”
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk
mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha
pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan
penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan dapat diartikan juga
sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang
yang diperlukan konsumen. Dengan adanya penjualan individu-individu
bisa saling bertemu muka untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga saling
menguntungkan (Marwan, 2009).
7
Menurut Francis Tantri dan Thamrin (2016:3) “penjualan adalah
bagian dari promosi dan promosi adalah salah satu bagian dari
keseluruhan sistem pemasaran”.
Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen
dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Jadi kegiatan
pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat
terlaksananya transfer hak atau transaksi. Oleh karena itu, kegiatan
penjualan seperti halnya kegiatan penjualan seperti halnya kegiatan
pembelian, terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan
permintaan, menemukan si pembeli, nogosiasi harga, dan syarat-syarat
pembayaran.dalam hal ini, penjualan ini, seperti penjual harus
menentukan kebijaksanaan dan prosedur yang akan diikuti
memungkinkan dilaksankannya rencana penjualan yang ditetapkan
(Assauri, 2011:23).
Pengertian penjualan menurut sumber lainnya, Moekijat
(2010:488) dikutip dalam tugas akhir Rizqa Shaumi mengatakan :
“Penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli,
mempengaruhi dan memberi petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan
kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan
perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah
pihak.”
Pengertian Penjualan menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi
Anggadini (2010:165) menyatakan bahwa: Penjualan merupakan
8
aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada kosumen.
Pengertian Penjualan menurut Leny Sulistiyowati (2010:270)
manyatakan bahwa : Penjualan adalah pendapatan yang berasal dari
penjualan produk perusahaan, disajikan setelah dikurangi potongan
penjualan dan retur penjualan
Menurut Mulyadi (2010:202) mengemukakan pengertian
penjualan adalah: “Penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari transaksi
penjualan barang atau jasa, baik kredit maupun tunai”. Sedangkan
menurut Hery (2011:123) menyatakan bahwa: “Penjualan merupakan
total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dagangan
yang dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai, maupun penjualan
secara kredit.”
Dari beberapa pengertian diatas mengenai Penjualan, maka dapat
disimpulkan bahwa penjualan adalah salah satu aktivitas rutin yang
dijalani oleh setiap perusahaan dalam memperjualbelikan barang dan
jasanya, yang tujuannya untuk memperoleh laba dan untuk membuat
perusahaan tersebut tambah berkembang.
2. Volume Penjualan
Menurut Kotler (2014) volume penjualan adalah barang yang
terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya
mempunyai strategi pelayanan yang baik. Sedangkan pengertian volume
penjualan menurut Philip Kotler (Jurnal Abdul Rosyid, 2010:8),
“Volume penjualan adalah barang yang terjual dalam bentuk uang untuk
9
jangka waktu tertentu di dalamnya mempunyai strategi pelayanan yang
baik”.
Besar kecilnya volume penjualan dipengaruhi oleh jumlah produk
yang terjual. Volume Penjualan merupakan total penjualan yang di dapat
dari komoditas yang diperdagangkan dalam suatu masa tertentu. Dari
pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa volume penjualan
adalah sejumlah komoditas yang terjual dalam periode waktu tertentu
yang merupakan salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh
terhadap pencapaian laba bersih, sedangkan keuntungan atau laba
merupakan sarana penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.,
maka dari itu perusahaan harus berusaha untuk menciptakan volume
penjualan yang menguntungkan.
Volume penjualan merupakan hasil akhir yang dicapai
perusahaan dari hasil penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
tersebut. Volume penjualan tidak memisahkan secara tunai maupun
kredit tetapi dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai.
Seandainya volume penjualan meningkat dan biaya distribusi menurun
maka tingkat pencapaian laba perusahaan meningkat tetapi sebaliknya
bila volume penjualan menurun maka pencapaian laba perusahaan juga
menurun. Menurut Kotler (2014) volume penjualan adalah barang yang
terjual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya
mempunyai strategi pelayanan yang baik.
10
Ada beberapa usaha untuk meningkatkan volume penjualan,
diantaranya adalah :
a. Menjajakan produk dengan sedemikian rupa sehingga konsumen
melihatnya.
b.Menempatkan dan pengaturan yang teratur sehingga produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen.
c. Mengadakan analisa pasar
d.Menentukan calon pembeli atau konsumen yang potensial.
e. Mengadakan pameran.
f. Mengadakan discount atau potongan harga.
Menurut Efendi Pakpahan (2009) faktor yang sangat penting
dalam mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang
bertujuan untuk melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba
yang maksimun. Secara umum mata rantai saluran distribusi yang
semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi semakin
luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan semakin dikenal
oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan yang
akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan
3. Tujuan Penjualan
Menurut Basu Swastha (2014:404) tujuan umum penjualan dalam
perusahaan adalah untuk mencapai volume penjualan tertentu,
memperoleh laba dan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan. Ketiga tujuan tersebut untuk mencapainya tidak sepenuhnya
11
hanya dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual. Pimpinan
perusahaan dalam hal ini juga harus mampu mengkoordinir semua fungsi
yang ada dalam perusahaan, antara lain bagian produksi, personalia,
keuangan, dan pemasaran.
Agar tercapai volume penjualan yang ditargetkan, maka
perusahaan harus melakukan kegiatan penjualan. Penjualan merupakan
fungsi yang memegang peranan penting dalam bidang pemasaran, karena
betapapun lancarnya suatu proses jika fungsi penjualan gagal, maka
kelangsungan hidup perusahaan tidak akan terjamin. Oleh karena itu
fungsi penjulan merupakan standar maju mundurnya suatu perusahaan.
Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan
keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak
mampu menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Adapun tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu :
a. Tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan total
atau meningkatkan penjualan produk- produk yang lebih
menguntungkan.
b. Tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan yag
efektif melalui kunjungan penjualan regular dalam rangka
menyediakan informasi mengenai produk baru.
c. Menunjang pertumbuhan perusahaan Tujuan tersebut dapat tercapai
apabila penjualan dapat dilaksanakan sebagaimana yang telah
direncanakan sebelumnya (Tjiptono, 2008:604).
12
Penjualan tidak selalu berjalan mulus, keuntungan dan kerugian
yang diperoleh perusahaan banyak dipengaruhi oleh lingkungan
pemasaran. Lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
perusahaan.
4. Jenis – jenis Penjualan
Penjualan memiliki beberapa jenis penjualan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. Penjualan Tunai
Pengertian Penjualan Tunai menurut Mulyadi (2013:455)
mengatakan bahwa: Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan
dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga
barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan
kepada pembeli.
Sedangkan pengertian Penjualan Tunai menurut Lilis Pusitawati dan
Sri Dewi Anggadini (2011:167) menyatakan bahwa : Penjualan tunai
merupakan penjualan yang dilakukan dengan cara menerima uang
tunai/cash pada saat barang diserahkan kepada pembeli. Dari
beberapa pengertian diatas mengenai Penjualan Tunai, maka dapat
penulis simpulkan bahwa penjualan tunai adalah suatu transaksi yang
dilakukan secara langsung dengan menerima uang saat barang
diberikan kepada pihak pembeli.
13
b. Penjualan Kredit
Pengertian Penjualan Kredit menurut Mulyadi (2013:201)
menyatakan bahwa : Penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan
dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan order yang diterima
dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai
tagihan kepada pembeli tersebut. Sedangkan pengertian Penjualan
Kredit menurut L.M. Samryn (2014:250) adalah sebagai berikut :
Penjualan kredit adalah penjualan yang direalisasikan dengan
timbulnya tagihan atau piutang kepada pihak pembeli.
Dari beberapa pengertian diatas mengenai Penjualan Kredit, maka
dapat penulis simpulkan bahwa penjualan kredit adalah suatu
transaksi yang dilakukan perusahaan dengan cara pihak perusahaan
mengirimkan barang yang telah di pesan oleh pelanggan dan
pembayarannya dilakukan secara berangsur, sesuai ketentuan yang
dimiliki perusahaan tersebut.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan
Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
dapat meningkatkan aktivitas perusahaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha (2014) sebagai berikut:
1) Kondisi dan Kemampuan Penjual
a) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan.
b) Harga produk atau jasa.
c) Syarat penjualan, seperti : pembayaran, pengiriman.
14
2) Kondisi Pasar
a) Jenis pasar
b) Kelompok pembeli
c) Daya beli
d) Frekuensi pembelian
e) Keinginan dan kebutuhan
3) Modal
Dengan modal perusahaan akan dapat melakukan aktivitas yang bisa
meningkatkan volume penjualan.
4) Kondisi Organisasi Perusahaan
Kondisi organisasi yang ada dalam perusahaan bisa mempengaruhi
tingkat penjualan suatu perusahaan.
5) Faktor-faktor lain
a) Promosi
b) Distribusi
Menurut Efendi Pakpahan (2013) faktor yang sangat penting
dalam mempengaruhi volume penjualan adalah saluran distribusi yang
bertujuan untuk melihat peluang pasar apakah dapat memberikan laba
yang maksimum. Secara umum mata rantai saluran distribusi yang
semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih besar, tetapi semakin
luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan semakin dikenal
oleh masyarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan yang
akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan.
15
2.2 Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
a. Pengertian pemasaran secara umum
Pengertian pemasaran dalam arti sempit adalah suatu
kegiatan menjual dari produsen ke konsumen tetapi pemasaran yang
lebih luas yaitu suatu proses sosial yang manajerial dimana individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan mempertahankan produk
yang bernilai dengan pihak lain.
Telah banyak pengertian pemasaran yang ditemukan para
ahli, meskipun pengertian itu berbeda tapi pada dasarnya mempunyai
arti yang sama. Lebih jelasnya pengertian pemasaran menurut para
ahli antara lain :
1) Basu Swastha DH (2014:5)
“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses
pertukaran.“
2) Philip Kotler (2014) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu
proses social dan manajerial yang dilakukan seseorang atau
kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukarkan
produk-produk yang bernilai dengan yang lainnya.
16
3) Menurut Kotler dan Keller (2016:27) Pemasaran adalah proses
sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran,
dan freering, dan bebas bertukar produk dan jasa dari nilai
dengan lain.
4) Menurut Kotler dan Armstrong (2014:27) Pemasaran adalah
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan
dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan
tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh para pengusaha dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan perkembangan dan perluasan perusahaan. Pemasaran
posisinya berada antara produsen dan konsumen, artinya pemasaran
merupakan alat penghubung antara produsen dan konsumen. Melihat
perkembangan perekonomian seperti sekarang ini tanpa adanya
kegiatan pemasaran yang efektif dalam menunjang usaha perusahaan
maka mungkin tujuan yang ingin dicapai yaitu laba yang maksimal
akan sangat sulit, sehingga dapat dikatakan berhasil tidaknya dalam
pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian manajemen
perusahaan dalam bidang pemasaran.
Banyak ahli pemasaran yang mendefinisikan arti pemasaran
menurut pendapat mereka masing-masing. “Menurut Evans and
Berman pemasaran merupakan pengantisipasian, pengelolaan dan
17
pemuasan permintaan melalui proses pertukaran” (Fandi Tjiptono,
Gregorius Chandra dan Dedi Adriana, 2008:3).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan guna
memindahkan barang dan jasa pada konsumen yang meliputi
beberapa aspek yang menyangkut barang dan jasa itu sendiri, sistem
distribusi, sistem promosi dan harga.
Suatu pemasaran dikatakan efektif apabila pemasaran itu
berarti menyerahkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan
diinginkan konsumen. Dan hal ini berarti menyampaikan barang
kepada mereka pada waktu yang tepat dan dengan harga yang
mereka bersedia bayar.
Berdasarkan uraian pengertian pemasaran di atas maka
terdapat unsur-unsur penting dalam pemasaran, meliputi :
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Adanya kebutuhan produk yang dianggap mampu memuaskan
kebutuhan.
3) Adanya pertukaran dan membutuhkan tempat untuk pertukaran
yaitu pasar.
Pemasaran mempunyai peran yang sangat demikian penting
dalam meningkatkan kegunaan barang yang semula di tempat lain
pada waktu tertentu tidak berguna maka di suatu tempat sewaktu-
waktu akan sangat diperlukan dan diinginkan guna memenuhi
18
kebutuhan yang semakin meningkatkan taraf hidup konsumen.
Pemenuhan kebutuhan yang semakin meningkat mendorong
perusahaan untuk melakukan proses produksi barang secara besar-
besaran yang didukung oleh promosi dan distribusi yang efektif.
b. Pengertian pemasaran Langsung
Didalam pemasaran ada banyak cara yang dilakukan dalam
menjalankan pemasaran baik secara langsung maupun melalui
perantara atau biro jasa adapun yang dimaksud dengan pemasaran
langsung adalah pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau
lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi
yang dapat diukur pada suatu lokasi. Pengertian tersebut
menekankan pada tanggapan yang dapat diukur khususnya pesanan
pelanggan karena itu pemasaran langsung kadang kadang disebut
pesanan langsung.
2. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. (Basu
Swastha DH, 2014:17). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan
menggunakan tiga faktor dasar menurut Basu Swastha DH (2014:17)
yaitu :
a. Seluruh perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi
pada konsumen / pasar.
19
b. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan
perusahaan.
c. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus
dikoordinasikan dan diintegrasikan secara organisasi.
Konsep pemasaran merupakan kunci untuk meraih tujuan
organisasi akan menjadi efektif dari para pesaing dalam memadukan
kegiatan pemasaran guna menetapkan harga dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran. Konsep pemasaran merupakan falsafah
perusahaan yang menyatakan bahwa pemasaran kainginan adalah syarat
utama bagi perusahaan. Segala kegiatan perusahaan dibidang produksi,
teknik, keuangan, dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk
mengetahui keinginan pembeli dan kemudian memuaskan keinginan
tersebut dengan mendapatkan laba.
Pengertian lain dari konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. (Basu
Swasta DH dan Irawan, 2009:10)
3. Marketing Mix
Jika sasaran pasarnya sudah ditentukan melalui riset pemasaran
maka perusahaan harus membuat suatu rencana yang baik untuk
memasuki segmen pasar yang dipilih keputusan dalam pemasaran dapat
dikelompokan menjadi empat strategi, yaitu strategi produk, strategi
harga, strategi distribusi, strategi promosi. Kombinasi dari empat
20
strategi tersebut disebut marketing mix. Marketing Mix adalah
“kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari
sistem pemasaran, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan
sistem distribusi” (Basu Swastha, 2014:42).
4. Fungsi Pemasaran
Proses pemasaran perlu dilakukan oleh setiap perusahaan,
karena dengan pemasaran akan menambah kegunaan produk yang ada
yaitu kegunaan tempat, waktu dan pemikiran, dan kegiatan pemasaran.
Kegiatan pemasaran tersebut didalamnya mempunyai fungsi
pemasaran, yaitu (Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, 2012).
1) Fungsi pertukaran
Fungsi pertukaran meliputi pembelian dan penjualan. Fungsi
ini berkaitan dengan pertukaran barang dari penjual ke pembeli.
Fungsi pembelian dilakukan oleh pembeli untuk memilih jenis
barang yang akan dibeli, kualitas yang diinginkan, kualitas yang
memadai dan penyediaan uang yang sesuai. Fungsi penjualan
meliputi kegiatan untuk mencapai pasar dan mempengaruhi
permintaan.
2) Fungsi Penyedia
Fisik Fungsi penyedia fisik meliputi pengangkutan dan
penyimpanan. Fungsi pengangkutan dan penyimpanan berkaitan
dengan pemindahan barang-barang dari tempat produksi ke
konsumen. Selain itu fungsi tersebut berkaitan pula dengan
21
penyimpanan barang-barang sampai barang tersebut diperlukan oleh
konsumen. Fungsi pengangkutan dapat dilakukan dengan kereta api,
truk, kapal laut, dan pesawat udara, sedangkan fungsi penyimpanan
dapat dilakukan di bagian produksi itu sendiri sampai ke gudang
umum.
3) Fungsi Penunjang
Fungsi penunjang meliputi pembelanjaan, penanggungan
risiko, standarisasi dan grading serta pengumpulan informasi pasar.
Fungsi ini membantu pelaksanaan dari fungsi-fungsi lainnya. Fungsi
pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ektern
guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Penanggungan risiko
adalah fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan
dengan pemasaran. Standarisasi merupakan fungsi yang bertujuan
menyederhanakan keperluan-keperluan pembeli dengan menciptakan
golongan-golongan barang tertentu yang berdasarkan pada kriteria-
kriteria seperti ukuran jumlah, ukuran kapasitas, ukuran fisik dan
ukuran kekuatan. Grading adalah usaha menggolong-golongkan
barang tersebut ke dalam berbagai tingkat kualitas yang telah
mendapatkan pengakuan dunia perdagangan. Fungsi terakhir dari
fungsi penunjang yaitu pengumpulan informasi pasar, bertujuan
mengumpulkan berbagai macam informasi yang akan dipakai oleh
pengusaha untuk menentukan tindakan-tindakan guna mencapai
keuntungan maksimal.
22
2.3 Distribusi
Dalam usaha untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen
dan konsumen, maka faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah
memilih secara tepat saluran distribusi. Keputusan perusahaan tentang
distribusi menentukan bagaimana cara produk yang dibuatnya dapat
dijangkau oleh konsumen. Perusahaan mengembangkan strategi untuk
memastikan bahwa produk yang didistribusikan kepada pelanggan berada
pada tempat yang tepat. Untuk itu perlu halnya pemahaman tentang saluran
distribusi yang tepat dalam sebuah usaha. Saluran distribusi adalah saluran
yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampai ke
konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar
produk sampai ketangan konsumen (Fuad M. dkk, 2006:129).
1. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah salah satu elemen dari marketing mix.
Distribusi dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen. Menurut The American Marketing
Association dalam buku Manajemen Pemasaran Modern oleh Basu
Swastha, (2014:285) saluran merupakan suatu struktur unit organisasi
dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer,
pedagang besar dan pengecer, melalui mana sebuah komoditi, produk,
atau jasa dipasarkan. Sedangkan saluran distribusi menurut Fandy
Tjiptono, Gregorius Chandra dan Dadi Andriana (2008:588)
23
didefinisikan sebagai berikut, bahwa “saluran distribusi merupakan
serangkaian partisipasi organisasional yang melakukan semua fungsi
dibutuhkan untuk menyampaikan produk/jasa dari penjual ke pembeli
akhir.
Distribusi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
sistem pemasaran karena distribusi yang efektif dan efisien maka
barang akan cepat dipasarkan dan selanjutnya akan dibeli dan
dikonsumsi oleh konsumen. Semua perusahaan perlu melakukan fungsi
distribusi dan hal ini sangat penting bagi pembangunan perekonomian
masyarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa yang
diperlukan oleh konsumen. Para ahli ekonomi sering menggunakan
istilah istilah faidah tempat, faidah waktu, faidah milik untuk
menunjukan nilai distribusi (Buchari Alma, 2013:49).
Menurut Kotler (2014:3) mendefinisikan saluran distribusi
sebagai himpunan perusahaan dan perorangan yang mengambil alih
hak, atau membantu dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu
selama barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen.
Sedangkan Basu Swastha DH (2014:190) mendefinisikan saluran
distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh
produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau pemakai industri. Saluran distribusi ini merupakan suatu
struktur yang menggambarkan alternatif saluran yang dipilih, dan
24
menggambarkan situasi pemasaran yang berbeda oleh berbagai macam
perusahaan atau lembaga usaha.
Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan di
bidang pemasaran, setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran.
Penyaluran merupakan kegiatan pemyampaian produk sampai ke
tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Beberapa
pengertian mengenai saluran distribusi yang berkaitan dengan saluran
distribusi oleh pakar di bidangnya sebagai berikut : Menurut Tjiptono
(2014:295), “Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan
organisasional yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk
menyampaikan produk/jasa dari penjual ke pembeli akhir.”
Menurut Etzel (2013:172) “Saluran distribusi terdiri dari
serangkaian lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan
untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke
konsumen atau pemakai bisnis.
Menurut Daryanto (2011:63) distribusi adalah “suatu perangkat
organisasi yang saling bergantung dalam menyediakan satu produk
untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen/pengguna”. Maka,
dapat diambil kesimpulan bahwa saluran distribusi merupakan aliran
barang-barang dari produsen ke konsumen. Oleh karena itu saluran
distribusi dibutuhkan karena adanya perbedaan yang menimbulkan
celah-celah atau kesenjangan di antara produksi dan konsumsi.
25
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Saluran Distribusi
Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang
sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Menurut Basu
Swastha DH (2014) faktor-faktor yang mempengaruhi saluran
distribusi:
a. Pertimbangan Pasar
Saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian
konsumen, maka keadaan pasar sasaran merupakan faktor penentu
dalam pemilihan saluran distribusi. Beberapa faktor pasar yang harus
diperhatikan :
1) Konsumen atau pasar industri
2) Jumlah pembeli potensial
3) Konsentrasi pasar secara geografis
4) Jumlah pesanan
5) Kebiasaan dalam pembelian
b. Pertimbangan Barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi
produk antara lain:
1) Nilai Unit
2) Besar dan berat barang
3) Mudah rusaknya barang
4) Sifat teknis
5) Barang standard dan pesanan
26
6) Luasnya product line
c. Pertimbangan Perusahaan
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi
perusahaan antara lain :
1) Sumber pembelanjaan
2) Pengalaman dan kemampuan manajemen
3) Pengawasan saluran
4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual
d. Pertimbangan Perantara
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain :
1) Pelayanan yang diberikan oleh perantara
2) Kegunaan perantara
3) Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
4) Volume penjualan
5) Biaya
3. Penentuan Saluran Distribusi
Menurut Fandy Tjiptono, Gregorius Chandra, dan Dadi
Andriana (2008) ada beberapa saluran distribusi yang digunakan
perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Distribusi Eksklusif
Distirbusi ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya
menggunakan suatu pedagang besar atau pengecer dalam daerah
pasar tertentu.
27
b. Distribusi Intensif
Perusahaan berusaha menggunakan beberapa penyalur
terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan
mencapai konsumen.
c. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini
berusaha memilih suatu jumlah agen dan pedagang besar serta
pengecer yang terbatas dalam suatu daerah geografis.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan
distributor, adalah:
a. Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan
terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan
langsung.
b. Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai
besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian
khususnya.
c. Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang
menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk
melakukan kegiatan promosi.
Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli
macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung
dari masing-masing pabriknya.
28
4. Alternatif Saluran Distribusi
Beberapa alternatif saluran distribusi yang ada didasarkan pada
jenis barang dan segmentasi pasarnya, yaitu :
a. Saluran distribusi barang konsumsi
1) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling
pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara.
Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos
atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke
rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi
langsung.
2) Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar
kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan
pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
3) Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen,
dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen
hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh
pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer saja.
29
4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia
menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi
yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para
pengecer besar.
5) Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan
agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada
pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko
kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama
agen penjualan.
b. Saluran distribusi untuk barang industri
1) Produsen – pemakai industri
2) Produsen – distribusi – pemakai industri
3) Produsen – agen – pemakai industri
4) Produsen – agen – distributor industri – pemakai industri
c. Saluran distribusi untuk jasa
1) Produsen jasa – konsumen atau pemakai industri
2) Penyedia jasa – agen – konsumen atau pemakai industri
3) Penyedia jasa – perantara yang lain – konsumen atau pemakai
industri. (Swastha dan Irawan, 2009:295)
30
5. Fungsi Saluran Distribusi
Saluran distribusi menjalankan pemindahan barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen. Anggota saluran distribusi menjalankan
beberapa fungsi pokok yaitu membantu menyelesaikan transaksi dan
melengkapi transaksi” (Kotler, 2014).
a. Informasi
Fungsinya mengumpulkan data, mendistribusikan riset
pemasaran serta informasi intelijen mengenai faktor dan kekuatan
dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan
dan membantu pertukaran.
b. Promosi
Fungsinya mengembangkan dan menyebarluaskan
komunikasi mengenai suatu perusahaan.
c. Kontak
Fungsinya menemukan dan berkomunikasi dengan calon
pembeli.
d. Penyesuaian
Fungsinya membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan
kebutuhan pembeli, termasuk aktivitas seperti pembuatan,
percetakan, pemotongan dan pengemasan.
e. Negosiasi
Fungsinya untuk mencapai persetujuan harga dan persyaratan
lain dari tawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
31
6. Pemilihan lokasi
Walaupun bukan merupakan bagian dari lingkungan internal
lokasi merupakan aspek penting dalam strategi saluran distribusi. Lokasi
yang baik menjamin tersedianya akses yang tepat sehingga dapat menarik
sejumlah besar konsumen dan cukup kuat mengubah pola belanja dan
pembelian konsumen.
7. Tingkatan Saluran Distribusi
Menurut Kotler (2010:113), mengemukakan tentang saluran
pemasaran yaitu untuk menyalurkan produk dari perusahaan dapat
memilih cara penyaluran barang/jasa baik secara langsung maupun tidak
langsung mengharuskan perusahaan untuk menjual produknya kepada
konsumen akhir (misalnya dengan cara mengirim tenaga penjual atau
membuka toko untuk menjual produk dari perusahaannya). Sedangkan
penyaluran secara tidak langsung menghendaki adanya perantara yaitu
para pedagang besar, agen, atau pengecer.
Dalam proses penyaluran barang-barang dari produsen ke
konsumen akhir atau pemakai, perusahaan harus dapat menentukan
pilihan yang tepat di dalam memilih tingkatan saluran pemasaran yang
digunakan. Berikut ini merupakan bentuk dari saluran pemasaran untuk
barang konsumsi.
a. Saluran tingkat nol (zero level channel)
Saluran ini sering disebut juga saluran langsung karena dalam
proses penyalurannya dilakukan tanpa melalui perantara. Jadi,
32
penyalurannya dilakukan langsung dari produsen ke konsumen. Ada
tiga cara dalam melakukan saluran langsung ini yaitu : penjualn dari
rumah ke rumah, penjualan lewat pos, dan penjualan lewat toko atau
koperasi.
b. Saluran tingkat satu (one level channel)
Dalam saluran ini terdapat satu perantara penjualan. Dimana
dalam pasar konsumen perantara sekaligus merupakan pengecer.
Dalam pasar industri, pengecer seringkali bertindak sebagai agen
penjual atau makelar.
c. Saluran tingkat dua (two level channel)
Dalam saluran ini terdapat dua perantara penjualan. Dalam
pasar konsumen mereka merupakan grosir atau pedagang besar
sekaligus pengecer. Sedangkan dalam pasar industri merupakan
penyalur tunggal dan penyalur industri.
d. Saluran tingkat tiga (three level channel)
Dalam saluran ini terdapat tiga perantara penjualan yaitu :
agen, pedagang besar, dan pengecer. Saluran ini adalah saluran
terpanjang dari keempat tingkatan saluran pemasaran, karena
produsen menggunakan tiga perantara untuk mencapai ke konsumen
akhir.
Perusahaan memakai 2 jenis distribusi yaitu saluran langsung
dan tidak langsung
33
1) Saluran langsung
Orang/produsen yang memproduksi barang dan jasa
berinteraksi secara langsung dengan pelanggan,saluran ini
digunakan pada perusahaan yang membentuk sebuah saluran
distribusi luar negeri.
2) Saluran tidak langsung
Saluran ini digunakan pada sebuah perusahaan lokal yang
memasarkan produknya melalui perusahaan lokal lainnya yang
bertindak sebagai perantara penjualan.
8. Permodelan Transportasi
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005:391), permodelan
transportasi adalah suatu prosedur berulang untuk memecahkan
permasalahan meminimasi biaya pengiriman produk dari beberapa
sumber ke beberapa tujuan.
Jadi pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan atau
jasa dari beberapa tempat asal (sumber) ke beberapa tempat tujuan
dengan memecahkan permasalahn biaya transportasi agar biaya tersebut
optimum.
Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi barang dari
beberapa titik supply ke sejumlah titik permintaan. Biasanya telah
diberikan kapasitas barang di setiap sumber dan permintaan barang di
setiap tujuan.
34
Masalah transportasi juga dapat digunakan ketika perusahaan
mencoba untuk mengambil keputusan dimana akan dibuka fasilitas baru,
sebelum membuka gudang, perusahaan atau kantor pemasaran, sangat
baik sekali untuk mendapatkan sejumlah tempat alternatif. Keputusan
keuangan yang baik berhubungan dengan lokasi juga dapat
meminimalisasi biaya transportasi dan produksi secara keseluruhan.
Masalah transportasi berhubungan dengan pendistribusian
barang-barang dari beberapa sumber (sources) ke beberapa tujuan
(destination). Biasanya memiliki sejumlah kapasitas barang dari masing-
masing sumber dan sejumlah kapasitas kebutuhan barang dari masing-
masing daerah tujuan.
Sasaran transportasi adalah mengalokasikan produk yang ada
pada sumber asal sedemikian rupa hingga terpenuhi semua kebutuhan
pada tempat tujuan. Sedangkan tujuan utama dari persoalan transportasi
adalah untuk mencapai biaya yang serendah-rendahnya (minimum) atau
mencapai jumlah laba yang sebesar-besarnya (maksimal). Persoalan
transportasi terdapat pada pemilihan rute dalam jaringan distribusi
produk antara pusat industri dan distribusi gudang atau antara distribusi
gudang regional dan distribusi pengeluaran lokal. Dalam menggunakan
metode transportasi, pihak manajemen mencari rute distribusi yang akan
mengoptimalkan tujuan tertentu, misalnya tujuan meminimumkan total
biaya transportasi, memaksimalkan laba, atau meminimumkan waktu
yang digunakan.
35
2.4 Hubungan Saluran Distribusi dengan Hasil Penjualan
Menurut DR. Buchari Alma (2013:9) tentang hubungan distribusi
dengan hasil penjualan : “Bahwa hubungan pemasaran sangat erat kaitannya
dengan penjualan karena melalui pemasaran hasil produksi dapat
diperkenalkan, dan dikonsumsi oleh konsumen, apabila hasil produksi baik
dan penyaluran distribusi barangnya pun baik dan cepat sampai ke tangan
konsumen maka akan menimbulkan peningkatan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen dan ini secara langsung akan meningkatkan hasil penjualan.”
Dari uraian di atas maka antara saluran distribusi dengan penjualan
tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain. Dengan
adanya saluran distribusi yang baik, pelayanan yang baik, biaya yang tepat,
akan menarik banyak konsumen untuk melakukan transaksi penjualan dan
sebaliknya, dengan saluran distribusi yang tidak baik dan pelayanan yang
tidak memuaskan akan membuat pelanggan kecewa dan menurunnya jumlah
pelanggan untuk melakukan pembelian dan akhirnya jumlah penjualan akan
menurun.
2.5 Penelitian Terdahulu
Amalia Rahmah. 2015. Saluran Distribusi pada PT. Astra
International Tbk. Honda Cabang Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui saluran distribusi yang diterapkan PT. Astra International Tbk.
Honda cabang Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
36
digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang bertujuan
untuk mendiskripsikan atau menggambarkan suatu objek penelitian melalui
data yang telah terkumpul lalu diuraikan dan disusun ke dalam format yang
lebih mudah untuk dipahami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Astra
International Tbk. Honda cabang Yogyakarta menggunakan dua bentuk
saluran distribusi yaitu; saluran distribusi tingkat nol dan saluran distribusi
tingkat satu. Dimana keduanya diterapkan untuk membantu perusahaan
mengoptimalkan penguasaan pasar industri sepeda motor yang telah dimiliki
ataupun hendak dituju. Saluran distribusi tingkat nol yang diterapkan sebagai
upaya perusahaan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki untuk
memuaskan pelanggan yang datang ke showroom. Saluran tingkat satu, upaya
perusahaan menjangkau pasar yang lebih luas dengan bekerjasama dengan
dealer-dealer yang telah diangkat.
Sally Wiedjarnarko, Anas Miftah Fauzi, Meika Syahbana Rusli. 2015.
Strategi Distribusi Produk Teh Siap Saji. Metode yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif meliputi
benchmarking, sedangkan pendekatan kuantitatif meliputi analisis marjin
distribusi, Data Envelopment Analysis (DEA), Analytic Hierarchy Process
(AHP), dan analisis finansial. Hasil penelitian menunjukkan: 1) sistem
distribusi “forwarder” adalah sistem distribusi yang digunakan oleh
perusahaan, 2) Jawa Tengah termasuk kelompok “under-performing”,
sedangkan Lampung dan Bali termasuk kelompok “effectively managed but
sales”, 3) faktor kritis yang mempengaruhi tingginya biaya distribusi adalah
37
jumlah distributor resmi yang dimiliki oleh perusahaan, 4) alternatif strategi
terbaik adalah memperluas lokasi pemasaran di area produksi, dan 5) biaya
investasi untuk membeli satu buah truk kontainer dapat dilakukan dengan Net
B/C 4,88 selama lima tahun enam bulan. Strategi yang direkomendasikan
adalah melalui pengembangan pasar, pemilihan transportasi dan jasa
ekspedisi, kepemilikian distributor resmi, peningkatan penjualan, dan sistem
manajemen yang terkoordinasi.
Panji Awan Ramadhan, Yosi Afandi. 2016. Pengaruh Promosi dan
Saluran Distribusi Terhadap Volume Penjualan pada PT Rajawali Nusindo
Cabang Malang. Pada penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif
dengan. Penelitian ini menggunakan data penjualan tahun 2014-2016. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Metode
analisis data adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini dapat
menunjukkan bahwa saluran distribusi lebih memiliki pengaruhnya daripada
promosi. Hasil ini dilihat dari hasil regresi linear berganda Y =1,6250000009
+ 2,054 X1 + 21,182 X2.. Jadi secara simultan variabel promosi dan saluran
distribusi secara signifikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
volume penjualan.
Regen Hasibuan. 2016. Analisis Pelaksanaaan Distribusi dalam Upaya
Meningkatkan Penjualan pada PT Simas Distribusindo di Pekanbaru.
Penelitian ini dilakukan di PT Simas Distribusindo, berlokasi di Jalan
Soekarno-Hatta Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
distribusi yang dilakukan oleh PT Simas Distribusindo untuk meningkat
38
volume penjualan mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif, sedangkan jenisnya penelitian menggunakan
kuantitatif. Dari hasil penelitian, sebenarnya PT Simas Distribusindo hanya
dapat bekerja dengan baik untuk standar distribusi waktu dan geografi dari
yang lain: transportasi, layanan distribusi, dan jadwal distribusi.
Sterri Nancy Sendouw, Djurwati Soepeno. 2018. Strategi Promosi
Dan Saluran Distribusi Yang Efektif Guna Meningkatkan Volume Penjualan
Pada PT. Astra Internasional Tbk. Daihatsu Manado. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian asosiatif. Sampel yang digunakan sebanyak
135 responden di PT.Astra Internasional Daihatsu Manado, dengan
menggunakan metode accidental sampling. Teknik analisis data
menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan uji asumsi klasik, dan
uji goodness of fit. Hasil penelitian menunjukkan secara silmutan strategi
promosi dan saluran distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
volume penjualan. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan strategi
promosi dan saluran distribusi agar supaya dapat memberikan nilai yang baik
bagi konsumen kepada perusahaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada
analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan distribusi pada PT.
Mannasatria Kusumajaya Perkasa. Selain itu perbedaan juga terdapata pada
obyek yang diteliti yaitu minuman kemasan teh sipplah.
39
2.6 Kerangka Berfikir
Distribusi merupakan faktor penting dalam upaya meningkatkan
volume penjualan. Berikut ini kerangka pemikiran dalam penelitian ini:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Dengan adanya strategi distribusi yang tepat, akan memudahkan
konsumen untuk memperoleh produk yang dibutuhkan dan ini berpengaruh
pada perusahaan, yaitu dengan menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan
serta menyampaikan produk yang dipasarkan ke konsumen, maka perusahaan
telah melakukan penjualan. Dengan demikian perusahaan akan mengalami
peningkatan volume penjualan.
Produsen
Distributor
Konsumen
Jalur
Distribusi Produk