bab ii tinjauan pustaka 2.1 penelitian terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/bab ii.pdf · 3. pasar...

15
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berisi berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain, baik dalam bentuk jurnal maupun skripsi. Penelitian yang ada telah mendasari pemikiran penulis dalam penyusunan skripsi. Penelitian sebelumnya oleh Chintya & Darsana (2013) dengan judul “Analisis Pendapatan Pedagang di Pasar Jimbaran Kelurahan Jimbaran”. Latar belakang penelitian mengenai pendapatan pedagang ditujukan karena adanya ketimpangan tingkat pendapatan antara para pedagang yang diduga terpengaruh oleh Jam Kerja, Modal Kerja, Lokasi serta Jenis Produk. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jam kerja, modal kerja, lokasi serta jenis produk secara simultan dan secara parsial terhadap pendapatan pedagang di Pasar Jimbaran Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Sampel ditentukan dengan memakai metode Slovin (e = 5%) yang menghasilkan sampel sebanyak 106 orang. Hasil analisis menunjukan variabel jam kerja, modal kerja, lokasi dan jenis produk mempengaruhi pendapatan secara signifikan dengan besarnya F hitung yaitu 83,433 dengan signifikansinya yaitu 0,000. Besar koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,768, yang berarti 76,8%. Sebesar 23,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Hasil analisis Jam kerja dari uji parsial menghasilkan t hitung sebesar 8,221 dan t tabel dengan tingkat keyakinan 5% sebesar 1,671, ini menunjukkan jam kerja mempengaruhi pendapatan para pedagang. Modal Kerja

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berisi berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti lain, baik dalam bentuk jurnal maupun skripsi. Penelitian yang ada telah

mendasari pemikiran penulis dalam penyusunan skripsi.

Penelitian sebelumnya oleh Chintya & Darsana (2013) dengan judul

“Analisis Pendapatan Pedagang di Pasar Jimbaran Kelurahan Jimbaran”. Latar

belakang penelitian mengenai pendapatan pedagang ditujukan karena adanya

ketimpangan tingkat pendapatan antara para pedagang yang diduga terpengaruh

oleh Jam Kerja, Modal Kerja, Lokasi serta Jenis Produk. Tujuan penelitian untuk

mengetahui pengaruh jam kerja, modal kerja, lokasi serta jenis produk secara

simultan dan secara parsial terhadap pendapatan pedagang di Pasar Jimbaran

Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Sampel ditentukan dengan memakai

metode Slovin (e = 5%) yang menghasilkan sampel sebanyak 106 orang.

Hasil analisis menunjukan variabel jam kerja, modal kerja, lokasi dan jenis

produk mempengaruhi pendapatan secara signifikan dengan besarnya Fhitung yaitu

83,433 dengan signifikansinya yaitu 0,000. Besar koefisien determinasi (R2)

adalah 0,768, yang berarti 76,8%. Sebesar 23,2% sisanya dipengaruhi oleh faktor

luar yang tidak diteliti. Hasil analisis Jam kerja dari uji parsial menghasilkan

thitung sebesar 8,221 dan ttabel dengan tingkat keyakinan 5% sebesar 1,671, ini

menunjukkan jam kerja mempengaruhi pendapatan para pedagang. Modal Kerja

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

6

secara parsial mempengauhi pendapatan pedagang di pasar Jimbaran, analisis uji

parsial menghasilkan nilai thitung sebesar 4,553 dan ttabel dengan tingkat keyakinan

5% sebesar 1,671. Nilai ini menunjukkan thitung > ttabel dengan demikian dapat

disimpulan H0 ditolak dan H1 diterima. Sementara jenis produk secara parsial

mempengaruhi pendapatan pedagang di Pasar Jimbaran, hal ini ditunjukan oleh

nilai t hitung berdasarkan uji t adalah sebesar 2,367 dan ttabel dengan tingkat

keyakinan 5% sebesar 1,697, artinya nilai thitung > nilai ttabel sehingga H0 ditolak

dan H1 diterima.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Suprapti (2018) dengan judul

“Pengaruh Modal, Umur, Jam Kerja Dan Pendidikan Terhadap Pendapatan

Pedagang Perempuan Pasar Barongan Bantul”. Penelitian ini dilatar belakangi

karena pembangunan ekonomi yang terjadi selama ini partisipasi perempuan

masih rendah. Kesetaraan gender muncul karena sebagian masyarakat

berpendapat bahwa perempuan selalu diposisikan sebagai kelas dua. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal, umur, jam kerja dan pendidikan

terhadap pendapatan pedagang perempuan di Pasar Barongan Bantul.

Penelitian ini menggunakan analisis regresi untuk menguji hipotesis

pengaruh modal, umur, jam kerja, dan pendidikan terhadap pendapatan pedagang

perempuan Pasar Barongan Bantul. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 73

pedagang perempuan Pasar Barongan Bantul. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan kuesioner terbuka dan tertutup. Data yang telah

terkumpul kemudian dianalisis dengan analisis regresi model persamaan

pendapatan Mincer.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

7

Hasil analisis nilai koefisien regresi variabel modal sebesar 0,263 atau

bermakna positif apabila modal bertambah maka akan meningkatkan pendapatan.

Variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan pedagang

perempuan Pasar Barongan Bantul yang ditunjukkan dengan taraf signifikasi

0,003. Sementara hasil analisis nilai koefisien regresi variabel umur sebesar 0,004

atau bermakna positif apabila umur bertambah maka akan meningkatkan

pendapatan. Variabel umur berpengaruh terhadap pendapatan pedagang

perempuan di Pasar Barongan tetapi tidak signifikan yang ditunjukan dari nilai

signifikansi sebesar 0,181. Sedangkan hasil nilai koefisien regresi variabel jam

kerja sebesar 0,089 atau bermakna positif apabila jam kerja bertambah maka akan

meningkatkan pendapatan. Hasil nilai koefisien regresi variabel pendidikan SD

sebesar 0,657 dengan taraf signifikasi 0,000, SMP sebesar 0,896 dengan taraf

signifikasi 0,000, SMA sebesar 1,171 dengan taraf signifikasi 0,000 atau

bermakna positif apabila jenjang pendidikan bertambah maka akan meningkatkan

pendapatan.

Penelitian sebelumnya oleh (Fatmawati, 2014) dengan judul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima di Pasar

Raya Padang”. Tujuan penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor

modal, jam kerja dan pengalaman terhadap pendapatan pedagang kaki lima di

Pasar Raya Padang. Teknik Analisis menggunakan uji regresi linear berganda, uji

koefesien determinasi, uji t statistik, dan uji F statistik.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa: (1). variabel modal

berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima yang ditunjukkan oleh nilai

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

8

koefesien sebesar 0,433. Nilai koefesien ini signifikan karena nilai (7,028) lebih

besar dari (1,290).(2). variabel jam kerja berpengaruh terhadap pendapatan

pedagang kaki lima yang ditunjukkan oleh nilai koefesien sebesar 0,477. Nilai

koefesien ini signifikan karena nilai (2,657) lebih besar dari (1,290).(3). variabel

pengalaman usaha berpengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima yang

ditunjukkan oleh nilai koefesien sebesar 0,282. Nilai koefesien ini signifikan

karena nilai (4,584) lebih besar dari (1,290), 4).variabel modal, jam kerja,

pengalaman usaha secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang

kaki lima yang ditunjukkan oleh nilai koefesien sebesar 1,583. Nilai koefesien ini

signifikan karena nilai (74,857) lebih besar dari (2,14).

Penelitian sebelumnya oleh (Dewi, Setiawina, & Indrajaya, 2012) dengan

judul “Analisis Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh curahan jam kerja, jumlah pekerja,

modal usaha, dan lokasi usaha terhadap pendapatan pedagang canang secara

serempak dan parsial di Kabupaten Badung. Populasi adalah seluruh pedagang

canang yang pengelolaannya diawasi oleh Perusahaan Daerah Pasar yaitu

sebanyak 105 pedagang canang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis

regresi linier berganda.

Hasil pengujian menunjukkan variabel Curahan jam kerja, Jumlah tenaga

kerja, Modal usaha dan Lokasi usaha secara serempak berpengaruh terhadap

pendapatan Pedagang canang di Kabupaten Badung. Dari keempat variabel yang

digunakan Curahan jam kerja, Jumlah tenaga kerja, Modal usaha dan Lokasi

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

9

usaha secara parsial menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan

terhadap pendapatan Pedagang canang di Kabupaten Badung.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pasar

Pasar adalah sekumpulan pembeli dan penjual yang melalui interaksi

mereka yang aktual atau potensial, menetapkan harga suatu produk atau

sekumpulan produk. Pengertian lain pasar merupakan tempat penjual dan pembeli

bertemu untuk membeli atau menjual sumberdaya, barang, dan jasa. Sedangkan

menurut Sulistyo & Cahyono (2010) bahwa pasar adalah salah satu fasilitas kota

yang berupa wadah untuk menampung orang (penjual, pembeli dan pengelola)

dimana barang dagangannya sebagian besar merupakan kebutuhan sehari-hari.

Pasar dalam masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, mempunyai

peranan yang penting sebagai tempat mencari kebutuhan sehari-hari yang tidak

dihasilkan sendiri. Penjual mempunyai kebebasan untuk memutuskan barang atau

jasa apa yang seharusnya untuk diperdagangkan dalam pasar, sedangkan bagi

pembeli atau konsumen mempunyai kebebasan untuk membeli dan memilih

barang atau jasa yang sesuai dengan tingkat daya beli dan kebutuhannya.

2.2.2 Bentuk-Bentuk Pasar

Bentuk-bentuk pasar sebagai berikut: 1) Pasar Persaingan Sempurna; 2)

Pasar Monopoli; 3) Pasar Oligopoli; dan Pasar Persaingan Monopolistik (Zaini,

2014).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

10

1. Pasar Persaingan Sempurna adalah Suatu kondisi pasar dimana terdapat

banyak penjual dan pembeli. Cirinya yaitu terdapat banyak penjual dan

pembeli, barang yang dihasilkan bersifat homogen, adanya kebebasan

keluar masuk industri, dan informasi mengenai pasar mudah didapat.

2. Pasar Monopoli yaitu situasi pasar dimana hanya ada satu penjual produk,

dan produk tersebut tidak ada penggantinya. Beberapa ciri yang dimiliki

oleh pasar monopoli yaitu di dalam pasar hanya terdapat satu penjual, jenis

barang yang diproduksi tidak ada penggantinya yang mirip, ada hambatan

atau rintangan bagi perusahaan baru yang akan masuk dalam pasar

monopoli, dan penjual tunggal ini tidak dipengaruhi dan tidak

mempengaruhi harga serta output dari produk-produk lain yang dijual

dalam perekonomian.

3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa

produsen atau penjual dengan banyak pembeli dipasar atau bentuk

menengah dari pasar persaingan sempurna dan monopoli. Pasar oligopoli

memiliki beberapa ciri yaitu, terdapat sedikit penjual yang menjual produk

subsitusi, terdapat rintangan untuk memasuki industri karena perusahaan

yang ada dalam pasar hanya sedikit, dan keputusan harga yang diambil

oleh satu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan lain dalam

industri.

4. Pasar Persaingan Monopolistik merupakan bentuk pasar menengah lainnya

selain oligopoli. Pasar persaingan monopolistik ini merupakan gabungan

antara bentuk pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli. Ciri-

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

11

cirinya yaitu, perusahaan bebas masuk dan keluar dari pasar, barang yang

dihasilkan mempunyai corak yang berbeda, dan barang yang dihasilkan

tidak homogen.

2.2.3 Pasar Tradisional

Menurut kelas pelayanannya, pasar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu

pasar tradisional dan pasar modern. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun

oleh pemerintah, swasta, koperasi atau swadaya masyarakat dengan tempat usaha

berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil dan

menengah atau koperasi dengan usaha skala kecil dan modal kecil dan dengan

proses jual beli melalui tawar menawar. Pasar tradisional sebagai pusat kegiatan

komersil mempunyai peranan yang sangat vital terhadap perkembangan sebuah

kota. Keberadaan pasar tradisional merupakan salah satu indikator paling nyata

dalam kegiatan perekonomian masyarakat di suatu wilayah. Taraf kehidupan

ekonomi masyarakat dan kemajuan suatu wilayah dapat dilihat secara langsung

dari kegiatan ekonomi pada pasar daerahnya (Nida, 2014). Pasar ini umumnya

tumbuh secara spontan berdasarkan kebutuhan dari masyarakat dan menggunakan

lokasi yang tidak semestinya diperuntukkan sebagai pasar (Gufron, 2014).

2.2.4 Sayur

Sayuran merupakan bahan pangan yang sangat bergizi bagi tubuh manusia.

Sayuran berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral, sehingga kekurangan

konsumsinya berpengaruh negatif terhadap kondisi gizi. Sayuran juga kaya akan

serat, antioksidan, serta rendah kalori (Aswatini, Noveria, & Fitranita, 2008).

Sayuran umumnya tinggi akan zat besi, kalsium, vitamin C dan provitamin A.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

12

Semakin tua warna hijau pada sayuran semakin banyak pula kandungan

karotennya. Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang umumnya

sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah ataupun

dengan cara dimasak terlebih dahulu, dengan banyaknya konsumsi sayuran oleh

masyarakat tentu akan menambah pula peluang bagi para pedagang dalam

meningkatkan pendapatannya.

2.2.5 Pedagang

Pedagang merupakan orang-orang yang melakukan kegiatan produksi dalam

lingkungan informal yang berusaha dibidang produksi atau penjualan barang

untuk memberikan kebutuhan para konsumen atau masyarakat. Pedagang secara

etimologi adalah orang yang berdagang atau bisa juga di sebut saudagar, jadi

pedagang adalah orang-orang yang melakukan kegiatan-kegiatan perdagangan

sehari-hari sebagai mata pencaharian mereka (Purnama & Kara, n.d.). Menurut

Gede et al. (2016) pedagang merupakan orang-orang yang menekuni pekerjaan

dengan melakukan segala kegiatan penjualan. Terdapat dua jenis pedagang yaitu

pedagang grosiran dan pedagang eceran, pedagang grosiran yaitu pedagang yang

bekerja dalam rantai distribusi antara produsen. Sementara pedagang eceran

merupakan pedagang yang langsung menjual barang dagangannya kepada

konsumen.

1. Pedagang Grosiran

Pedagang Grosir adalah pedagang yang menjual barang dagangannya

dalam jumlah yang banyak. Pedagang ini pada umumnya dikenal sebagai

pengepul yang menjual barang dagangannya kepada para pengecer.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

13

Pedagang grosir merupakan pedagang yang berdagang secara besar-

besaran dengan modal yang lebih besar dan beroperasi dalam rantai

distribusi antara produsen dengan pedagang eceran.

2. Pengecer

Pengecer adalah peadagang yang menjual barang dagangannya yang

dipasok atau dibeli dari para pengepul, dan pedagang eceranpun

mempunyai kios atau tempat penjualan di pasar. Kios tersebut merupakan

tempat yang permanen, dalam artian bahwa kekuatan penggunaan tempat

tersebut tergantung pada persetujuan dan tata tertib pemerintah setempat.

2.2.6 Modal

Modal dagang adalah seluruh modal seorang pedagang pada saat

menyediakan barang dagangan pada saat proses penyediaan hingga pemasaran

yang dihitung dengan satuan rupiah (Sudrajat, 2014). Peran modal dalam suatu

usaha sangat penting karena sebagai alat produksi suatu barang dan jasa. Modal

ini terdiri dari dua, yaitu modal uang dan modal barang dagangan. Modal uang

ialah modal yang digunakan pedagang untuk belanja sayuran langsung kepada

petani atau biaya lainnya, sedangkan modal barang dagangan adalah modal yang

berasal dari pengusaha atau pemasok yang menitipkan barang dagangannya

dengan suatu perjanjian.

Modal adalah barang yang diproduksi oleh sistem ekonomi yang digunakan

sebagai input untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan serta tidak hanya

terbatas pada uang atau aset keuangan. Modal kerja secara teoritis mempengaruhi

jumlah barang yang diperdagangkan sehingga akan meningkatkan pendapatan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

14

terutama pendapatan bersih, berarti modal yang dimaksud adalah modal yang

digunakan pedagang dalam menyediakan barang dagangannya.

2.2.7 Lama Usaha

Lama usaha biasa disebut pengalaman berdagang, lama usaha Adalah

lamanya seorang pedagang menggeluti pekerjaannya yang diukur dalam satuan

tahun (Sudrajat, 2014). Asumsi yang muncul bahwa semakin lama seseorang

menjalankan usahanya maka akan semakin berpengalaman orang tersebut.

Pengalaman usaha seseorang dapat diketahui dengan melihat jangka waktu atau

masa kerja seseorang dalam menekuni suatu pekerjaan tertentu. Semakin lama

seseorang melakukan usaha, maka pengalamannya akan semakin bertambah. Hal

ini membuat pengusaha tidak ragu lagi dalam menentukan keputusan dan

usahanya. Semakin lama usaha yang digelutinya maka semakin banyak pula

pengalaman yang akan diperolehnya. Istilah dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan lama usaha adalah waktu yang digunakan pedagang dalam kegiatan

perdagangan dari awal berdagang hingga saat ini yang diukur dalam satuan tahun.

2.2.8 Jam Kerja

Jam kerja adalah jumlah waktu yang digunakan untuk aktivitas kerja. Jam

kerja sendiri adalah jerih payah dan waktu yang dikorbankan untuk mencapai

tujuan yang bersifat ekonomi (Putra & Dewi, 2018). Jam berdagang yang

dimaksud adalah lamanya pedagang sayuran berada di pasar untuk menjual

barang dagangannya per bulan atau per hari dengan satuan jam (Sudrajat, 2014).

Jam kerja juga dapat diartikan sebagai waktu yang dimanfaatkan seseorang

untuk memproduksi barang atau jasa tertentu. Adapun jam kerja yang dimaksud

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

15

dalam penelitian ini adalah waktu yang digunakan oleh para pedagang pasar

dalam menjualkan barang dagangannya setiap hari. Mulai dari membuka tempat

dagangan sampai menutup tempat dagangannya.

2.2.9 Pendapatan

Pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha berupa uang

atau materi lainnya. Usaha perdagangan diadakan dengan tujuan untuk

mendapatkan penghasilan dalam bentuk pendapatan, dimana pendapatan itu

sendiri dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pedagangnya (Chintya

& Darsana, 2013). Menurut Sudrajat (2014), pendapatan merupakan penerimaan

kotor seorang pedagang per bulan dengan satuan rupiah yang diperoleh dari hasil

penjualan belum dikurangi biaya operasional dan tenaga kerja. Pendapatan setiap

individu diperoleh dari hasil kerjanya, sehingga tinggi rendahnya pendapatan akan

dijadikan seseorang sebagai pedoman kerja. Mereka yang memiliki pekerjaan

dengan gaji yang rendah cenderung tidak maksimal dalam berproduksi.

Sedangkan masyarakat yang memiliki gaji tinggi memiliki motivasi khusus untuk

bekerja dan produktivitas kerja mereka lebih baik dan maksimal (Maulidah &

Soejoto, 2017).

Sebagaimana pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pendapatan

merupakan hasil yang didapatkan masyarakat dalam pekerjaan ataupun usaha

yang memberi pengaruh terhadap ekonomi dan kehidupan keluarga. Menghitung

pendapatan bersih pedagang terlebih dahulu harus diketahui tingkat pendapatan

total dan pengeluaran pada periode tertentu. Pendapatan total pedagang dianalisis

menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

16

π = TR – TC

Keterangan :

π = Pendapatan total

TR = Total penerimaan

TC = Total Biaya

2.3 Kerangka Pemikiran

Permasalahan umum pembangunan ekonomi adalah distribusi pendapatan

yang tidak merata. Seperti halnya kesenjangan pendapatan antara pedagang pasar

tradisional dengan pasar modern, pasar modern pada umumnya memiliki modal

besar dan manajemen dalam pengelolaannya sangat bagus tentunya selalu unggul

dalam segala hal dibandingkan pasar tradisional. Era globalisasi dan liberalisasi

seperti saat ini, tentu pasar tradisional akan semakin tergeser dengan bertambah

banyaknya pasar modern yang bermunculan, maka dengan alasan tersebut akan

dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang sayur di Pasar

Induk Gadang Kota Malang dengan menguji tiga variabel.

Variabel pertama adalah modal, menurut Sudrajat (2014) modal dagang

adalah seluruh modal seorang pedagang pada saat menyediakan barang dagangan

dalam periode tertentu dengan satuan rupiah. Modal ini terdiri dari dua jenis, yaitu

modal uang dan modal barang. Istilah dalam perdagangan, modal merupakan

faktor produksi yang sangat penting sebab tanpa modal yang memadai, suatu

usaha tidak dapat beroperasi. Modal usaha yang dimiliki oleh pedagang pasar

tradisional tentunya memberikan keuntungan lebih bagi para pedagang untuk

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

17

menentukan kuantitas dan jenis barang yang akan diperdagangkan. Modal

usahapun dapat dipergunakan untuk belanja sayuran maupun peralatan yang

diperlukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktifitas perdagangan,

guna memaksimalkan pendapatan yang diperoleh para pedagang.

Faktor atau variabel selanjutnya adalah lama usaha, lamanya suatu usaha

dapat menimbulkan pengalaman berusaha, menurut Gede et al. (2016) semakin

lama pedagang menjual dagangannya dipasar maka semakin meningkat pula

pengetahuan dan keahlian pedagang mengenai perilaku konsumen dan perilaku

pasar, jika keahlian dan kemampuan pedagang semakin meningkat, maka relasi

dan banyaknya konsumen yang dapat dijaring akan bertambah, hal ini akan

mengakibatkan meningkatnya jumlah pendapatan yang didapat oleh pedagang.

Variabel terakhir adalah jam kerja, dimana menurut Suprapti (2018)

semakin banyak jam kerja yang digunakan pedagang dalam melakukan

perdagangan, semakin besar pula peluang memperoleh pendapatan yang akan di

dapat oleh pedagang. Semakin lama jam kerja yang digunakan seseorang

pedagang maka akan semakin banyak konsumen yang diterima oleh seseorang

pedagang tersebut dan sebaliknya jika semakin sedikit jumlah jam kerja yang

digunakan oleh pedagang maka akan semakin sedikit konsumen yang diterima

oleh pedagang tersebut.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

18

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka menghasilkan paradigma

penelitian seperti berikut:

Gambar 2. Paradigma Penelitian

Pedagang

Sayur Pendapatan

(Y)

Lama Usaha

(X2)

Jam Kerja

(X3)

Modal Usaha

(X1)

Modal

Usaha Lama

Kerja

Jam

Kerja

Pedagang Grosir Pedagang Eceran

Wawancara

Observasi

Dokumentasi

Pendapatan pedagang sayur harian

di Pasar Induk Gadang Kota

Malang.

karakteristik pedagang sayur

harian di Pasar Induk Gadang

Kota Malang.

Analisis Statistik Deskriptif

Uji Asumsi Klasik

Analisis Regresi Linear Berganda

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/60079/3/BAB II.pdf · 3. Pasar Oligopoli adalah pasar yang dimana hanya terdapat beberapa produsen atau penjual dengan

19

Keterangan:

= Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual.

= Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan.

2.4 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah :

Modal usaha, lama usaha dan jam kerja secara parsial dan simultan

mempengaruhi pendapatan pedagang sayur harian di Pasar Induk Gadang Kota

Malang.