bab ii tinjauan pustaka 2.1 landasan teori 2.1.1 nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/fitriana...

22
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui perkembangan harga saham (common stock) perusahaan. Nilai saham dapat merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakandividen. Dengan demikian bisa dimaknai bahwa tujuanmanajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan parapemegang saham, yang berarti meningkatkan nilai perusahaan yang merupakanukuran nilai objektif oleh publik dan orientasi pada kelangsungan hidupperusahaan (Harmono, 2009). Salvatore (dalam Hermuningsih, 2013) menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan (financing), dan manajemen asset. Nilai saham merupakan ukuran atau patokan yang sangat penting untuk mengetahui nilai perusahaan. Oleh sebab itu, nilai saham banyak mendapat perhatian oleh investor. Kusumajaya (2011) mengungkapkan bahwa investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Upload: phamdang

Post on 13-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Nilai Perusahaan

Tujuan manajemen keuangan perusahaan adalah memaksimalkan

nilai kekayaan para pemegang saham. Nilai kekayaan dapat dilihat melalui

perkembangan harga saham (common stock) perusahaan. Nilai saham dapat

merefleksikan investasi keuangan perusahaan dan kebijakandividen. Dengan

demikian bisa dimaknai bahwa tujuanmanajemen keuangan perusahaan

adalah memaksimalkan kekayaan parapemegang saham, yang berarti

meningkatkan nilai perusahaan yang merupakanukuran nilai objektif oleh

publik dan orientasi pada kelangsungan hidupperusahaan (Harmono, 2009).

Salvatore (dalam Hermuningsih, 2013) menyatakan bahwa tujuan

utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran

pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham. Semakin

tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang

tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang

tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan

pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari

saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan

(financing), dan manajemen asset.

Nilai saham merupakan ukuran atau patokan yang sangat penting

untuk mengetahui nilai perusahaan. Oleh sebab itu, nilai saham banyak

mendapat perhatian oleh investor. Kusumajaya (2011) mengungkapkan

bahwa investor dalam melakukan keputusan investasi di pasar modal

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

8

memerlukan informasi tentang penilaian saham. Terdapat tiga jenis

penilaian yang berhubungan dengan saham, yaitu nilai buku (book value),

nilai pasar (market value) dan nilai intrinsik (intrinsic value). Nilai buku

merupakan nilai saham menurut pembukuan emiten. Nilai pasar merupakan

pembukuan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai

sebenarnya dari saham. Investor perlu mengetahui dan memahami ketiga

nilai tersebut sebagai informasi penting dalam pengambilan keputusan

investasi saham karena dapat membantu investor untuk mengetahui saham

mana yang bertumbuh dan murah. Salah satu pendekatan dalam menentukan

nilai intrinsik saham adalah price book value (PBV). PBV atau rasio harga

per nilai buku merupakan hubungan antara harga pasar saham dengan nilai

buku per lembar saham.

Sudarman (2010) mengungkapkan bahwa nilai perusahaan

merupakan nilai kini dari pendapatan mendatang, nilai pasar kapital yang

bergantung pada kemampuan menghasilkan arus kas serta karakteristik

operasional dan keuangan dari perusahaan yang diambil alih. Nilai

perusahaan juga dapat mempengaruhi persepsi investor mengenai

perusahaan karena nilai perusahaan dianggap mencerminkan kinerja

perusahaan (Lestari dkk., 2012). Nilai perusahaan yang semakin tinggi,

akan berdampak terhadap peningkatan kemakmuran yang dicapai para

pemegang saham.

Indikator-indikator yang mempengaruhi nilai perusahaan

diantaranyaadalah sebagai berikut (Susanti, 2010):

1. PER (Price Earning Ratio)

PER yaitu rasio yang mengukur seberapa besar perbandingan

antara hargasaham perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para

pemegang saham.Faktor-faktor yang mempengaruhi PER adalah : tingkat

pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan yang

disyaratkan oleh pemodal

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

9

2. PBV (Price Book Value)

Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada

manajemendan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang

terus tumbuh(Brigham (1999) dalam Susanti, 2010:35).Ada beberapa

alasan mengapa investor menggunakan rasio harga terhadap nilaibuku

(PBV) dalam analisis investasi: pertama, nilai buku sifatnya relatif

stabil.Bagi investor yangkurang percaya terhadap estimasi arus kas, maka

nilai bukumerupakan cara paling sederhana untuk membandingkannya.

Kedua, adanyapraktik akuntansi yang relatif standar diantara perusahaan-

perusahaanmenyebabkan PBV dapat dapat dibandingkan antar berbagai

perusahaan yangakhirnya dapat memberikan signal apakah nilai

perusahaan under atauovervaluation. Terakhir, pada kasus perusahaan

yang memiliki earnings negatifmaka tidak memungkinkan untuk

mempergunakan PER, sehingga penggunaanPBV dapat menutupi

kelemahan PER yang ada pada PER dalam kasus ini(Murhadi, 2009).

Ada beberapa kekurangan sehubungan dengan penggunaan rasio

PBVyakni: satu, nilai buku sangat dipengaruhi oleh kebijakan akuntansi

yangditerapkan oleh perusahaan. Apabila penggunaan standar akuntansi

yangberbeda di antara perusahaan-perusahaan maka ini akan

mengakibatkan rasioPBV tidak dapat diperbandingkan. Kedua, nilai buku

mungkin tidak banyakartinya bagi perusahaan berbasis teknologi dan jasa

karena perusahaan-perusahaantersebut tidak memiliki asset nyata yang

signifikan. Ketiga, nilaibuku dari ekuitas akan menjadi negatif bila

perusahaan selalu mengalamiearnings yang negatif sehingga akan

mengakibatkan nilai rasio PBV juganegatif (Murhadi, 2009).

2.1.2 Keputusan Investasi

Menurut Yuniningsih (2002), investasi dapat diartikan sebagai

penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki perusahaan dan

bisa berjangka waktu lama, dengan harapan mendapatkan keuntungan di

masa-masa yang akan datang. Sementara menurut Simamora investasi

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

10

adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan

kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga,

royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai

investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti

manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.

Berdasarkan berbagai definisi-definisi tersebut di atas, dapat

disimpulkan bahwa investasi merupakan suatu bentuk pengorbanan

kekayaan di masa sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan

dengan tingkat resiko tertentu. Jadi hasil investasi tidak langsung diterima

oleh investor, namun baru diterima di masa mendatang, baik dalam hitungan

bulan maupun tahun. Meskipun demikian, investasi juga memiliki risiko

sehingga keuntungan yang diharapkan oleh investor ada kalanya tidak

terwujud karena perusahaan mengalami kerugian. Oleh sebab itu,

diperlukan kehati-hatian dan juga kecermatan untuk memilih jenis investasi

yang dipandang mampu memberikan keuntungan secara maksimal dan

berkelanjutan.

Sartono (2001), keputusan investasi menyangkut tentang keputusan

alokasi dana baik dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun dana

yangberasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Dengan

kata lain,investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan. Secara

garis besarkeputusan investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi

jangka pendekseperti misalnya investasi dalam kas, persediaan, piutang dan

surat berhargamaupun investasi jangka panjang dalam bentuk gedung,

peralatan produksi,tanah,kendaraan dan aktiva tetap lainnya. Keputusan

investasi ini akan tercermin padasisi aktiva dalam neraca perusahaan.

Keputusan investasi dimulai dengan identifikasi peluang investasi,

yangsering disebut dengan proyek investasi modal. Manajer keuangan

harusmembantu perusahaan mengidentifikasi proyek-proyek yang

menjanjikan dan memutuskanberapa banyak akan diinvestasikan dalam tiap

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

11

proyek. Keputusan investasi jugadisebut dengan keputusan penganggaran

modal, karena sebagian besar perusahaanmempersiapkan anggaran tahunan

yang terdiri dari investasi modal yang disahkan(Brealey, et.al, dalam

Ningsih dan Indarti, 2012).

Jenis investasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai

berikut:

1. Investasi dalam bentuk aset riil (real assets), yaitu investasi dalam bentuk

aktiva berwujud fisik, seperti emas, batu mulia dan sebagainya.

2. Investasi dalam bentuk surat berharga/sekuritas (marketable securities

financial assets), yaitu investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang

pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang diawasi oleh suatu

lembaga / perorangan tertentu.

Lebih kurang senada dengan uraian di atas, Purnamasari, dkk (2009)

menyatakan bahwa keputusan investasi merupakan keputusan yang

menyangkut pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang

berasal dari luar perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan

investasi dapat dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti

investasi dalam kas, surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan

persediaan maupun investasi jangka panjang dalam bentuk tanah, gedung,

kendaraan, mesin, peralatan produksi dan aktiva tetap lainnya.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

12

Berdasarkan peran yang dilakukan oleh investor, kegiatan investasi

yang dilakukan oleh sebuah investor / perusahaan dapat dilakukan dengan

dua cara sebagai berikut:

1. Investasi langsung (direct investing)

Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung

dalam suatu institusi / perusahaan tertentu yang secara resmi telah go

public dengan tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden

dan capital gain.

2. Investasi tidak langsung (indirect investing)

Terjadi apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan

kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara.

Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga-

lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara.

(http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-investasi-adalah-definisi.

html).

Semua jenis investasi selalu punya resiko, tidak ada investasi yang

bebas resiko.Resiko selalu melekat pada tiap investasi besar atau kecil dan

juga dapat dikatakan bahwa hasil yang tinggi resikonya juga tinggi sehingga

diperlukan pemahaman atas resiko yang berkaitan dengan alternatif sarana

investasi yang dapat terdiri dari resiko likuiditas, ketidakpastian hasil,

kehilangan hasil, penurunan nilai investasi sampai resiko hilangnya modal

investasi tersebut.

Secara teoritis, terdapat berbagai macam jenis resiko dalam investasi.

Adapun jenis-jenis resiko yang umumnya dihadapi perusahaan dalam

investasi yaitu sebagai berikut:

1. Business Risk (Resiko Bisnis), adalah bervariasinya penjualan

perusahaan dan kemampuan untuk menjual produk tersebut. Hal tersebut

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

13

dihubungkan dengan laporan keuangan dan dikaitkan dengan perubahan

selera konsumen dan perubahan kondisi makro ekonomi.

2. Financial Risk (Resiko Finansial). dikaitkan dengan pendapatan dan

bagaimana hal tersebut mempengaruhi resiko bisnis dan struktur

finansial perusahaan dan dihubungkan dengan financial leverage

perusahaan.

3. Inflation Risk/Purchasing Power Risk (Resiko Inflasi / Penurunan Daya

beli), dikaitkan dengan kemungkinan tingkat pengembalian investasi

tidak dapat mengimbangi peningkatan biaya hidup.

4. Interest Rate Risk (Resiko Suku Bunga), dikaitkan dengan perusahaan

akibat kerugian nilai portofolio akibat perubahan suku bunga.

5. Social Risk (Resiko Sosial), dikaitkan dengan kondisi sosial dalam

masyarakat yang akan mempengaruhi kebijakan pada suatu perusahaan.

6. Foreign Exchange Risk (Resiko Nilai Tukar), dikaitkan dengan

kemungkinan terjadinya kerugian akibat perubahan secara relatif nilai

mata uang dunia. Resiko nilai tukar akan mengurangi return dari

investasi.

7. Political Risk (Resiko Situasi Politik), dikaitkan dengan kemungkinan

pemerintah luar negeri ikut campur dalam kegiatan perusahaan maupun

kondisi dalam negeri yang tidak kondusif bagi dunia usaha.

Jenis-jenis resiko di atas merupakan resiko yang tergabung baik dalam resiko

tidak sistematis (unsystematic risk) dan resiko sistematis (systematic risk).

Resiko yang tidak sistematis dapat dihilangkan melalui diversifikasi sedangkan

resiko yang sistematis diakibatkan oleh faktor pasar yang mempengaruhi semua

perusahaan dan tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi seperti suku bunga,

perang, inflasi, kebijakan pemerintah, perubahan politik nasional maupun

internasional. Oleh karena itu, investor (atau perusahaan) lebih memperhatikan

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

14

resiko yang tidak dapat didiversifikasi yang mencerminkan kontribusi aktiva

terhadap resiko portofolio. Apapun jenis resikonya, maka perusahaan harus

mencermati dan mengantisipasi segala macam resiko yang ada, sehingga

perusahaan dapat terhindar, atau setidaknya dapat meminimalisir, kerugian yang

terjadi.

2.1.3 Keputusan Pendanaan

Menurut Brealey, et.al, (dalam Ningsih dan Indarti, 2012), keputusan

pendanaanmerupakan tanggung jawab utama kedua manajer keuangan untuk

menggalangdana yang dibutuhkan perusahaan untuk investasi dan operasinya.

Ketika suatuperusahaan perlu mendapatkan dana, perusahaan itu bisa

mengundang parainvestor untuk menanamkan uang kas sebagai ganti bagian

laba di masa depan,atau menjanjikan untuk melunasi kas investor itu plus

tingkat bunga tetap. Keputusan pendanaan dan investasi (baik jangka panjang

maupun jangkapendek) tentu saja saling terkait. Jumlah investasi menentukan

jumlahpendanaanyang harus diperoleh, dan para investor yang berkontribusi

mendanaisaat inimengharapkan pengembalian investasi di masa depan. Oleh

sebab itu,investasiyang dilakukan perusahaan saat ini harus menghasilkan

pengembaliandi masadepan untuk dibayarkan kepada para investor.

Menurut Brigham dan Houston (2001), terdapat dua pandangan

mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan

tradisional yang menyatakan bahwa struktur modal mempengaruhi nilai

perusahaan. Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off

Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh

Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa struktur modal tidak

mempengaruhi nilai perusahaan. Masulis melakukan penelitian dalam kaitannya

dengan relevansi keputusan pendanaan, menemukan bahwa terdapat kenaikan

abnormal returns sehari sebelum dan sesudah pengumuman peningkatan

proporsi hutang, sebaliknya terdapat penurunan abnormal returns pada saat

perusahaan mengumumkan penurunan proporsi hutang. Masulis juga

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

15

menemukan bahwa harga saham perusahaan naik apabila diumumkan akan

diterbitkan pinjaman yang digunakan untuk membeli kembali saham perusahaan

tersebut.

Berbagai penelitian menggunakan DER sebagai proksi atau pengukuran

kebijakan pendanaan.Debt To Equity Ratio menunjukan perbandingan (nisbah)

antara total kewajiban (hutang) dengan seluruh ekuitas (modal sendiri). Semakin

besar jumlah hutang dibandingkan dengan keseluruhan modal sendiri yang

dimiliki, berarti risiko bagi investor (pemodal) semakin tinggi (Fauzan, dkk,

2004, dalam Syamsudin dan Primayuta, 2009).

Menurut Setiawati (2012), suatu perusahaan akan memperoleh hutang

baru untuk membiayai perluasan usahanya. Sebelumnya harus sudah

direncanakan terlebih dahulu kebutuhan dana untuk membayar kembali hutang

tersebut. Hutang dapat dilunasi pada saat jatuh tempo dengan mengganti hutang

tersebut dengan hutang baru. Alternatif lain adalah perusahaan harus

menyediakan dana sendiri yang berasal dari keuntungan untuk melunasi hutang

tersebut. Salah satu rasio yang dapat menjamin keseluruhan hutangnya dengan

bagian dari modal sendiri adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER

menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan

untuk keseluruhan hutangnya.

Arilaha (2009), dengan mengutip pendapat Rozef (1982), mengemukakan

bahwa perusahaan yang leverage operasi atau keuangannya tinggi akan

memberikan dividen yang rendah. Struktur permodalan yang lebih tinggi

dimiliki oleh utang menyebabkan pihak manajemen akan memprioritaskan

pelunasan kewajiban terlebih dahulu sebelum membagikan dividen. Perusahaan

yang memiliki rasio utang lebih besar seharusnya

membagikan dividen lebih kecil karena laba yang diperoleh digunakan

untuk melunasi kewajiban.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

16

2.1.4 Kebijakan Deviden

Menurut Ang (dalam Hardinugroho, 2012) deviden merupakan nilai

pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan

(retained earning) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan. Pendapatan

bersih setelah pajak disebut NIAT (Net Income After Tax) atau EAT (Earning

After Tax). Deviden dibagikan kepada para pemegang saham sebagai

keuntungan dari laba perusahaan. Besarnya deviden yang dibagikan tergantung

pada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan

yang lebih serius dari manajemen perusahaan.

Sejalan dengan uraian di atas, Lisa (dalam Tanti, 2012) menyatakan

bahwa kebijakan deviden perusahaan tergambar pada nilainya, yaitu persentase

laba yang dibagikan dalam bentuk deviden tunai, yang berarti besar kecilnya ini

akan mempengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan di sisi lain

juga berpengaruh terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa deviden

merupakan bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para

pemegang saham. Pembagian deviden maupun besar kecilnya deviden yang

diberikan tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.

Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan

ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang.

Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka

akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber

dana intern atau internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk

menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan dana intern akan

semakin besar (Sartono, dalam Ningsih dan Indarti, 2013).

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), bentuk deviden yang

dibayarkan dapat dibedakan atas:

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

17

1. Deviden tunai (cash devidend) adalah deviden yang dibayarkan dalam

bentuk uang tunai. Pengumuman deviden tunai adalah suatu kewajiban dan

pembayaran yang umumnya dilakukan secara sengaja, maka biasanya

merupakan kewajiban lancar.

2. Deviden saham (stock devidend) adalah deviden yang dibayarkan dalam

bentuk saham dengan proporsi tertentu. Pembagian deviden saham dianggap

besar, jika perbandingan saham baru yang dibagikan dengan saham yang

sudah ada (outstanding share) lebih besar 25%.

3. Deviden properti (property devidend) adalah pembagian laba kepada

pemegang saham/ investor dalam bentuk barang yang dapat berupa barang

dagangan, real estate atau investasi yang dirancang oleh dewan direksi.

4. Deviden likuidasi (liquiditing devidend) adalah deviden yang diberikan

kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.

Menurut Sutrisno (2003) ada beberapa bentuk deviden yang akan

dibagikan kepada pemegang saham antara lain:

1. Pembagian deviden secara tunai atau cash devidend.

Pembagian deviden secara tunai terdiri dari beberapa bentuk yaitu:

kebijakan pemberian deviden stabil, kebijakan deviden meningkat,

kebijakan deviden dengan rasio yang konstan, dan kebijakan pemberian

deviden reguler yang rendah ditambah ekstra

2. Pembagian Stock Devidend

Salah satu kebijakan yang bisa diambil perusahaan adalah memberikan

deviden tidak dalam bentuk uang, tetapi dalam bentuk saham. Artinya

pemegang saham diberi tambahan saham sebagai pengganti cash devidend.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

18

3. Kebijakan Stock Split

Perusahaan bisa mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah

lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham ke

dalam nilai nominal yang lebih kecil.

4. Kebijakan Repurchase Stock

Repurcahse stock adalah pembelian kembali saham-saham perusahaan yang

dimiliki oleh pemegang saham atau investor.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006), rasio pembayaran deviden

merupakan perbandingan devidend per share terhadap laba perusahaan atau

earning per share. DPR merupakan persentase pendapatan yang akan

dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash devidend. Persentase dari

pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dengan earning

per share (EPS).

2.1.5 Profitabilitas

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih

oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya (Hanafi dan Halim,

2008). Sementara Hermuningsih (2014) menyatakan bahwa profitabilitas

adalah rasio dari efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian

yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Husnan (dalam Hermuningsih,

2014), profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalm

menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham

tertentu. Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki.

Sementara Arilaha (2009) berpendapat bahwa profitabilitas

perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana

tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Investor

memiliki sejumlah harapan atas sejumlah pengembalian dari investasinya di

saat ini. Pengembalian itu tentunya tergambar jelas pada perusahaan. Jika

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

19

dari tahun ke tahun perusahaan memiliki keuntungan yang signifikan tentu

pula investor cenderung memiliki harapan yang cukup optimis atas

pengembalian yang pasti didapatnya, sementara jika perusahaan pada tahun-

tahun terakhir mengalami kerugian maka secara otomatis terbayang di

sejumlah benak investor kerugian yang dihitungnya.

Van Horne dan Wachowicz (dalam Hardinugroho, 2012),

menyatakan Return on Investment (ROI) dapat memberitahukan tingkat laba

dari perusahaan yang berhubungan dengan investasi. Return on Investment

diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total aktiva

yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam penggunaan investasi

yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan

profitabilitas perusahaan. ROI (salah satu ukuran profitabilitas) juga

merupakan ukuran efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan aktiva tetap yang digunakan dalam menghasilkan

keuntungan untuk operasi. Semakin besar ROI menunjukkan kinerja

perusahaan yang semakin baik karena tingkat pengembalian investasi

(return) yang semakin besar.

Profitabilitas yang digunakan sebagai kriteria penilaian hasil operasi

perusahaan mempunyai manfaat yang sangat penting dan dapat dipakai

sebagai berikut :

1. Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi

penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek

informasi dalam periode akuntansi tertentu.

2. Profitabilitas dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kriteria yang

sangat diperlukan dalam menilai sukses suatu perusahaan dalam hal

kapabilitas dan motivasi dari manajemen.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

20

3. Profitabilitas merupakan suatu alat untuk membuat proyeksi laba

perusahaan karena menggambarkan korelasi antra laba dan jumlah modal

yang ditanamkan.

4. Profitabilitas merupakan suatu alat pengendalian bagi manajemen,

profitabilitas dapat dimanfaatkan oleh pihak intern untuk menyusun

target, budget, koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan

dan dasar pengambilan keputusan (Riadi, 2012).

Menurut Harahap (2010), jenis-jenis profitabilitas dan

pengukurannya adalah sebagai berikut:

a. Profit Margin

Profit Margin = pendapatan bersih / penjualan

Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih yang

diperoleh setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik karena

dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.

b. Return on Asset (ROA)

ROA = Laba Bersih / Total Aktiva

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume

penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa

aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.

c. Return On Equity (ROE)

ROE = Laba bersih / Rata-rata modal (equity)

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur

dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

21

d. Basic Earning Power

Basic Earning Power = Laba sebelum bunga & pajak / Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba diukur

dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan

total aktiva. Semakin besar rasio semakin baik.

e. Earning Per Share ( EPS )

Earning Per Share = Laba bagian saham bersangkutan/Jumlah saham

Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan per lembar saham

menghasilkan laba.

f. Contribution Margin

Contribution Margin = Laba Kotor / Penjualan

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba yang

akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya. Dengan

pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol pengeluaran untuk biaya

tetap atau biaya operasi sehingga perusahaan dapat menikmati laba.

g. Rasio Rentabilitas

Rasio Rentabilitas = Jumlah Laba / Jumlah Karyawan

Ini biasa juga digambarkan dari segi kemampuan karyawan, cabang, aktiva

tertentu dalam meraih laba, misalnya: kemampuan karyawan per kepala

meraih laba. Rasio ini dapat juga digolongkan sebagai rasio produktivitas.

Dari berbagai pengukuran profitabilitas tersebut di atas, penelitian ini

menggunakan Return on Asset (ROA) untuk mengukur profitabilitas

perusahan manufaktur yang diteliti. Hal ini mengacu pada beberapa hasil

penelitian terdahulu yang menggunakan ROA sebagai variabel untuk

mengukur profitabilitas.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

22

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat

disusun dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No.

Nama dan

Tahun

Penelitian

Judul

Penelitian

Variabel

Penelitian

Objek

Penelitian Hasil Penelitian

1. Lihan Rini

Puspo Wijaya,

dkk (2010)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

Dan

Kebijakan

Dividen

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Keputusan

investasi,

keputusan

pendanaan,

kebijakan

dividen, nilai

perusahaan

Perusahaan

manufaktur

Keputusan investasi,

keputusan

pendanaan, dan

kebijakan dividen

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan.

2. Gany Ibrahim

Fenandar dan

Surya Raharja

(2012)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan

Dividen

Terhadap

Nilai

Keputusan

investasi,

keputusan

pendanaan,

kebijakan

dividen, nilai

perusahaan

Perusahaan

manufaktur

Kebijakan dividen

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan,

sedangkan keputusan

investasi dan

keputusan

pendanaan tidak

berpengaruh positif

terhadap nilai

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

23

Perusahaan perusahaan.

3. Ni Luh Putu

Rassri Gayatri

dan I Ketut

Mustanda

(2013)

Pengaruh

Struktur

Modal,

Kebijakan

Dividen

dan

Keputusan

Investasi

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Struktur

modal,

Kebijakan

dividen,

Keputusan

investasi,

Nilai

perusahaan

Perusahaan

manufaktur

Struktur modal dan

keputusan investasi

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan,

sedangkan kebijakan

dividen tidak

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan.

4. Putri

Prihatiningsih

dan Iin Indarti

(2012)

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

Pendanaan,

dan

Kebijakan

Dividen

Terhadap

Nilai

Perusahaan

(Studi Kasus

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Keputusan

investasi,

keputusan

pendanaan,

kebijakan

dividen, nilai

perusahaan

Perusahaan

manufaktur

Keputusan investasi

dan keputusan

pendanaan

berpengaruh positif

nilai perusahaan,

sedangkan kebijakan

dividen tidak

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

24

yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Periode 2007-

2009)

5. Indri F. Lestari,

Taufik T,, dan

Yusralaini

(2012)

Pengaruh

Kebijakan

Dividen,

Kebijakan

Hutang,

Keputusan

Investasi, dan

Kepemilikan

Insider

terhadap Nilai

Perusahaan

(Studi

Empiris Pada

Seluruh

Perusahaan

yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

2008-2011).

Kebijakan

Dividen,

Kebijakan

Hutang,

Keputusan

Investasi,

dan

Kepemilikan

Insider

terhadap

Nilai

Perusahaan

Perusahaan

manufaktur

Kebijakan dividen

dan keputusan

pendanaan

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan,

sedangkan keputusan

investasi tidak

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan

6. Mi Luh Putu

Novita Sartini

Pengaruh

Keputusan

Investasi,

Keputusan

investasi,

keputusan

Perusahaan

manufaktur

Kebijakan dividen,

keputusan investasi,

dan keputusan

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

25

dan

Ida Bagus

Anom

Purbawangsa

(2013)

Kebijakan

Dividen, serta

Keputusan

Pendanaan

Terhadap

Nilai

Perusahaan

Manufaktur

di Bursa Efek

Indonesia

pendanaan,

kebijakan

dividen, nilai

perusahaan

pendanaan

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan

7. Sri

Hermuningsih

(2014)

Profitabilitas,

growth

opportunity,

struktur

modal, nilai

perusahaan.

Perusahaan

manufaktur

Profitabilitas, growth

opportunity dan

struktur modal,

berpengaruh positif

terhadap nilai

perusahaan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Manajer membuat keputusan investasi, memutuskan bagaimana

membiayai perusahaan dan juga harus memutuskan kebijakan deviden.

Setiap keputusan investasi dan pembiayaan tersebut akan mempengaruhi

tingkat, penetapan waktu, dan risiko arus kas perusahaan, dan akhirnya

harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2001, dalam Wijaya dan

Wibawa, 2010). Harga saham merupakan cermin dari nilai perusahaan. Jadi

keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen dapat

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut juga telah dibuktikan

melalui beberpa penelitian terdahulu, sebagaimana pada Tabel 2.1

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

26

Nilai Perusahaan

(Y)

Berdasarkan uraian tersebut di atas, kerangka pikir penelitian ini

dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut :

H126

H2

H3

H4

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

a. Hipotesis pertama

Dalam menentukan keputusan investasi, calon pemegang saham

selaku principal melihat terlebih dahulu peluang yang akan diperoleh dari

penanaman modal pada suatu perusahaan. Selain itu, calon pemegang saham juga

akan melihat kinerja manajemen perusahaan tersebut. Menurut Wahyudi dan

Pawestri (2006), nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar

saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.Nilai perusahaan

semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pernyataan sesuai hasil

penelitian Fama dan French (1998), yang menemukan bahwa investasi yang

dihasilkan dari kebijakan dividend dan leverage memiliki informasi yang positif

Keputusan Investasi (X1)

Keputusan Pendanaan

(X2)

Kebijakan Deviden (X3)

Profitabilitas

(X4)

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

27

tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak positif

terhadap nilai perusahaan.

H1 : Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

b. Hipotesis kedua

Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam Wijaya dan Wibawa (2010),

menyatakan bahwa peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang

atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif

oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan.Pandangan

pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur

modal mempengaruhi nilai perusahaan.Peningkatan pendanaan melalui utang

merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat

mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja

perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan

akan meningkat. (Arieska dan Gunawan, 2011).

Penelitian Wijaya dan Wibawa (2010), Wahyudi dan Pawestri (2006) dan

Hasnawati(2005) sama-sama menemukan bukti bahwa keputusan pendanaan

mempengaruhi nilai perusahaansecara positif.

H2: Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

c. Hipotesis ketiga

Kebijakan dividen menentukan berapa banyak keuntungan yang akan

diperoleh pemegang saham. Keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham

ini akan menetukan kesejahteraan para pemegang saham yang merupakan tujuan

utama perusahaan. Apabila perusahaan meningkatkan pembayaran dividen,

mungkin diartikan oleh pemodal sebagai sinyal akan membaiknya kinerja

perusahaan di masa yang akan datang. Sehingga kebijakan dividen mempunyai

pengaruh terhadap nilai perusahaan (Sofyaningsih dan Pancawati, 2008:76).

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai ...repository.ump.ac.id/3819/4/FITRIANA WULANDARI - BAB II.pdf · pertumbuhan laba, dividend payout ratio, dan tingkat keuntungan

28

Penelitian yang dialakukan Gul sajid (2012),Noerirawan dan Abdul (2012)

dan Artini dan Ni luh (2011) menyatakan bahwa kebijakan dividen (DPR)

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV).

H3: Ada pengaruh positif kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

d. Hipotesis keempat

Semakin baik pertumbuhan profitabilitas berarti prospek perusahaan di

masa depan dinilai semakin baik juga, artinya semakin baik pula nilai perusahaan

dimata investor. Apabila kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

meningkat, maka harga saham juga akan meningkat (Husnan, 2001:317). Harga

saham yang meningkat mencerminkan nilai perusahaan yang baik bagi investor.

Suharli (2006) dalam Martalina (2011) menyatakan bahwa nilai pemegang saham

akan meningkat apabila nilai perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham.

Tingkat pengembalian investasi kepada pemegang saham tergantung

pada laba yang dihasilkan perusahaan. Oktaviani (2008) dalam Lifessy (2011)

juga menyatakan bahwa dengan tingginya tingkat laba yang dihasilkan, berarti

prospek perusahaan untuk menjalankan operasinya di masa depan juga tinggi

sehingga nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan akan

meningkat pula.Sehingga tingkat profitabilitas mengsalilkan pengaruh positif

terhadap nilai perusahaan.

H4 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI ...FITRIANA WULANDARI, AKUNTANSI FEB, YUMP 2016