bab ii tinjauan pustaka 2.1. kosmetik body...

17
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Kosmetik merupakan sebuah zat yang dimaksudkan untuk digunakan dengan cara menggosok, percikan atau dengan kata lain sebuah aplikasi yang digunakan pada tubuh manusia untuk membersihkan, mempercantik, mempromosikan daya tarik, mengubah penampilan tubuh manusia, untuk menjaga kesehatan tubuh manusia, dan untuk menjaga kesehatan kulit tubuh (Mitsui. T, 1993). 2.2. Body Srub Body scrub adalah perawatan tubuh dengan menggunakan lulur. Produk lulur berupa krim yang mengandung butiran-butiran kasar di dalamnya. Bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan lulur antara lain bengkoang, beras giling kasar, belimbing, jeruk nipis, papaya, bunga-bungaan, daun-daunan, biji coklat, kopi dan kedelai. Lulur atau body scrub bertujuan untuk mengangkat sel- sel kulit mati, kotoran dan membuka pori-pori sehingga dapat bernapas serta kulit menjadi cerah. Sekarang ini begitu banyak jenis body scrub yang beredar di masyarakat dengan berbagai khasiat dimulai dari menghaluskan kulit, meremajakan kulit hingga mencerahkan kulit (Azila, 2012). Manfaat menggunakan body scrub menurut Kaylee Hilton adalah sebagai berikut: 1) Meremajakan dan mempercepat proses perbaikan kulit dengan sel kulit yang baru, karena sel kulit mati akan dibuang, yang memungkinkan membuat kulit menjadi lebih halus dan sehat. 2) Pori-pori yang tersumbat akan menyebabkan kulit menjadi kusam. Penggunaan body scrub akan membantu membuang sel kulit mati sehingga kulit menjadi bersih dan terlihat lebih segar. 3) Menyediakan asam lemak essensial untuk kulit yang kering dan kasar. 4) Membantu kulit terlihat lebih cerah dan meningkatkan elastisitas. 5) Mengontrol atau memperlambat penuaan kulit. 6) Menghambat perubahan pigmen warna kulit yang tidak merata.

Upload: phungliem

Post on 26-Aug-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kosmetik

Kosmetik merupakan sebuah zat yang dimaksudkan untuk digunakan

dengan cara menggosok, percikan atau dengan kata lain sebuah aplikasi yang

digunakan pada tubuh manusia untuk membersihkan, mempercantik,

mempromosikan daya tarik, mengubah penampilan tubuh manusia, untuk menjaga

kesehatan tubuh manusia, dan untuk menjaga kesehatan kulit tubuh (Mitsui. T,

1993).

2.2. Body Srub

Body scrub adalah perawatan tubuh dengan menggunakan lulur. Produk

lulur berupa krim yang mengandung butiran-butiran kasar di dalamnya. Bahan

alami yang dapat digunakan sebagai bahan lulur antara lain bengkoang, beras

giling kasar, belimbing, jeruk nipis, papaya, bunga-bungaan, daun-daunan, biji

coklat, kopi dan kedelai. Lulur atau body scrub bertujuan untuk mengangkat sel-

sel kulit mati, kotoran dan membuka pori-pori sehingga dapat bernapas serta kulit

menjadi cerah. Sekarang ini begitu banyak jenis body scrub yang beredar di

masyarakat dengan berbagai khasiat dimulai dari menghaluskan kulit,

meremajakan kulit hingga mencerahkan kulit (Azila, 2012).

Manfaat menggunakan body scrub menurut Kaylee Hilton adalah sebagai berikut:

1) Meremajakan dan mempercepat proses perbaikan kulit dengan sel kulit

yang baru, karena sel kulit mati akan dibuang, yang memungkinkan

membuat kulit menjadi lebih halus dan sehat.

2) Pori-pori yang tersumbat akan menyebabkan kulit menjadi kusam.

Penggunaan body scrub akan membantu membuang sel kulit mati

sehingga kulit menjadi bersih dan terlihat lebih segar.

3) Menyediakan asam lemak essensial untuk kulit yang kering dan kasar.

4) Membantu kulit terlihat lebih cerah dan meningkatkan elastisitas.

5) Mengontrol atau memperlambat penuaan kulit.

6) Menghambat perubahan pigmen warna kulit yang tidak merata.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

6

2.3. Macam-macam jenis kulit

a) Kulit kering

Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang tanpa

elastisitas, dan seringkali sangat sensitif terhadap kondisi cuaca ekstrim

seperti matahari dan angin. Jenis kulit seperti ini mungkin tidak banyak

memiliki masalah namun rentan terhadap penuaan dan iritasi. Perawatan

yang dianjurkan adalah dengan menghindari produk dengan alkohol

didalamnya, karena alkohol dapat mengeringkan kulit. Gunakan toner untuk

memberi kulit lebih elastisitas dan rehidrasi. Gunakan krim siang dan

malam, dan gunakan air hangat ketika mencuci wajah (Healthy skin care

journal).

b) Kulit normal

Kulit normal cenderung menyesuaikan diri dengan alami pada musim.

Tak perlu bingung dengan kombinasi kulit, yang keduanya kering dan

berminyak pada saat bersamaan, kulit normal akan menjadi lebih kering di

musim dingin dan berminyak dimusim panas. Perawatan yang dianjurkan

adalah pastikan membasuh wajah dengan pembersih yang sesuai kulit

normal. Jika kulit anda terasa kering, oleskan pelembab lebih banyak

kedalamnya, dan jika berminyak, oleskan sedikit saja. Hal ini tidak

dianjurkan untuk menggunakan produk khusus selama perubahan musim

kulit (Healthy skin care journal).

c) Kulit berminyak

Kulit berminyak cenderung sangat mengkilap dan berminyak. Pori-pori

anda membesar dan mungkin sering mengalami gangguan jerawat, komedo

hitam dan putih. Perawatan yang dianjurkan, karena kulit sangat rentan

terhadap kotoran dan bakteri, penting untuk memastikan, anda

membersihkan dua kali sehari agar tetap bersih. Penting juga agar tidak

menghindari pelembab, saat melakukan ini, respon kulit anda adalah

mengompres karena kekurangan kelembaban dengan menghasilkan lebih

banyak minyak. Hindari pelembab berat dan jangan pernah menggunakan

krim malam untuk siang hari (Healthy skin care journal).

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

7

d) Kulit sensitif

Kulit sensitif bisa berjalan seiring dengan jenis kulit yang lainnya. Jika

kulit sensitif, mungkin saja produk tertentu mengiritasi bahkan dapat

menyebabkan reaksi alergi. Kulit mungkin tampak meradang dan terasa

gatal. Perawatan yang dianjurkan ialah dengan menggunakan produk

dengan bahan minimal, lebih disarankan yang alami, dan hindari yang

mengandung aroma. Produk berlabel hypoallergenic khusus untuk kulit

sensitif (healthy skin care journal; Herni, Kusantati. 2008).

2.4. Formulasi Body Scrub

Dalam pembuatan body scrub terdapat beberapa komponen utama yaitu

komponen abrasive yang berfungsi sebagai scrub atau butiran-butiran halus (gula,

serbuk kopi, garam dan bahan lain yang dapat menghilangkan sel kulit mati pada

lapisan atas kulit), minyak yang berfungsi sebagai pelembut untuk menutrisi sel

baru yang muncul pada permukaan kulit (olive oil, jojoba oil, sunflower oil dan

lain-lain), minyak esensial yaitu yang dapat memberikan aroma setelah dilakukan

exfolation atau pengelupasan pada kulit (Hilton, K., 2014; Henny, A., 2009).

Menurut frame formulation Europa pada tahun 2013 no 2.7 menyebutkan

bahwa komponen body scrub (gel, krim) yaitu meliputi : surfaktan anionic seperti

sodium lauryl sulfat, disodium lauryl sulfosuksinat dan lainnya); minyak (seperti

minyak sayur dan minyak mineral), lilin atau lemak; humektan (seperti gliserin);

abrasive (seperti polietilen); surfaktan non ionic (turunan betain); foam

boostingagent (seperti alkil poliglikosa); pengemulsi (seperti PEG-6 laurat);

pengental (seperti sodium klorida); parfum; bahan tambahan (seperti ekstrak

tanaman); pewarna; pengawet, antimikroba; aqua atau air.

Scrubing secara teratur dapat digunakan sebagai terapi kesehatan tubuh

untuk menjaga kelembaban kulit. Kebanyakan body scrub mengandung minyak

essential yang mengeluarkan aroma santai. Menggosok di kamar mandi akan

menjadikan hal tersebut lebih nyaman untuk aromaterapi, mengurangi stress dan

kecemasan, gerakan lembut scrubbing memutar seperti pijatan, relaxing otot dan

memberikan rasa sehat dan energi tambahan (Lindsey, 2014).

Scrubbing teratur dapat meningkatkan sirkulasi. Ketika kulit digosok

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

8

dengan lembut dengan gerakan melingkar, ini akan meningkatkan sirkulasi darah

pada lapisan luar kulit. Pembuluh darah kecil yang paling dekat dengan kulit yang

disebut kapiler dirangsang saat kulit mengalami gesekan. Stimulasi tersebut bisa

dilakukan dengan sederhana seperti melumuri tubuh dengan lulur atau body scrub

memberikan efek yang sama. Ketika kapiler dirangsang, hasil sirkulasi darah akan

lebih baik, ketika sirkulasi darah pada kulit meningkat, maka tekstur kulit juga

akan meningkat lebih baik (Lindsey, 2014).

2.5. Kopi

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama

dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Kopi berasal dari Afrika,

yaitu daerah pegunungan di Etiopia. Kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat

dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya yaitu Yaman

dibagian selatan Arab melalui para saudagar Arab (Rahardjo, 2012).

Gambar 2. 1 Biji Kopi Arabika ( Buku pintar kopi, 2011)

Pada abad ke-10 biji kopi dimasukkan sebagai kelompok makanan oleh

beberapa suku di Ethiopia. Umumnya, mereka memasak biji kopi bersama dengan

makanan pokok, seperti daging atau ikan. Saat Negara-negara Islam Berjaya pada

abad ke-15, penelitian tentang kopi terus dilakukan. Berdasarkan penelitian, kopi

ternyata berpotensi sebagai obat-obatan dan sebagai penahan rasa kantuk. Setelah

itu, para pedagang Islam terus menyebarkan kopi ke arah timur (Panggabean,

2011).

Pada abad ke-17 biji kopi dibawa ke India dan ditanam oleh beberapa orang.

Selanjutnya, seorang berkebangsaan Belanda tidak sengaja melihat perkebunan

kopi di India dan tertarik untuk membudidayakan. Berawal dari para pedagang

dari venezia biji kopi mulai menyebar ke seluruh benua Eropa (Panggabean,

2011).

Pada tahun 1637, kedai kopi (coffee house) pertama kali di benua Eropa

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

9

berada di Inggris. Mereka menyebutnya sebagai Penny Universities, tempat

berkumpulnya para bussines man, karyawan bank, dan pekerja lainnya. Pada abad

ke-17, di Inggris terdapat sebuat kelompok atau jaringan kerja khusus wanita.

Kelompok ini membuat surat pernyataan “wanita juga peminum kopi”. Setelah

tiga bulan, jumlah kedai kopi semakin bertambah. Hingga pada abad ke-19, di

Inggris bermunculan kedai-kedai kopi dan berkembang menjadi

sebuahclub(tempat hangout) (Panggabean, 2011).

Di Indonesia kopi mulai dikenal pada tahun 1696 yang dibawa oleh VOC

(Vereenigde Oostindische Compagnie). Tanaman kopi di Indonesia mulai

diproduksi di pulau Jawa, dan hanya bersifat coba- coba, tetapi karena hasilnya

memuaskan dan dipandang oleh VOC menguntungkan sebagai komoditi

perdagangan maka VOC menyebarkannya ke berbagai daerah agar penduduk

menanamnya. Tanaman kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk

pohon yang termasuk dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi

ada sekitar 60 spesies di dunia. Sistematika tanaman kopi menurut (Rahardjo,

2012), adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Divisi : Maghliophyta

Kelas : Magnoliop-sida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiaceae

Genus : Coffea

Spesies : Coffea arabica L

Dari sekian banyak kopi yang ada, dipilih menggunakan kopi arabika karena

mempunyai citarasa lebih baik dibanding kopi lainnya. Komposisi kimia biji kopi

berbeda beda, tergantung tipe kopi, tanah tempat tumbuh dan pengolahan kopi.

Angka konsumsi kopi dunia 70% berasal dari spesies kopi arabika. Syarat mutu

biji kopi arabika dapat dilihat pada Tabel II.1.

Tabel II. 1 Syarat mutu biji kopi (SNI.01-2907-2008)

No. Kriteria Satuan Persyaratan

1 Serangga hidup - Tidak ada

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

10

2 Biji berbau busuk/berbau kepang - Tidak ada

3 Kadar air % w/w Maks 12,5

4 Kadar kotoran % w/w Maks 0,5

Senyawa yang membentuk aroma didalam kopi menurut (Juliana Taba,

2012) adalah:

1. Golongan fenol dan asam tidak mudah menguap yaitu asam kofeat, asam

klorogenat, asam ginat dan riboflavin.

2. Golongan senyawa karbonil yaitu asetaldehid, propanon, alkohol, vanilin

aldehid.

3. Golongan senyawa karbonil asam yaitu oksasuksinat, aseto asetat, hidroksi

pirufat, keton kaproat, oksalasetat, mekoksalat, merkaptopiruvat.

4. Golongan asam amino yaitu alanin, serine, cystein, dan asam aspartat.

5. Golongan asam mudah menguap yaitu asam asetat, propionat, butirat dan

volerat.

Pembentukan aroma volatile dan senyawa melanioid, akan terlepas sebagai

CO2. Senyawa melanoid yang bereaksi akan memberikan warna cokelat

(Bekedam, 2008).

2.5.1 Kopi arabika (Coffea arabica L.)

Awalnya, jenis kopi yang dibudidayakan di Indonesia adalah arabika, lalu

liberika dan terakhir kopi jenis robusta. Kopi jenis arabika sangat baik ditanam

didaerah dengan ketinggian 1.000-2.100 meter di atas permukaan laut. Semakin

tinggi lokasi perkebunan kopi, cita rasa yang dihasilkan oleh biji kopi akan

semakin baik. Karena itu, perkebunan kopi arabika hanya terdapat di beberapa

daerah tertentu dengan ketinggian diatas 1000 meter. Berikut beberapa daerah

penanaman jenis kopi arabika yang terkenal di Indonesia (Panggabean, 2011)

1. Provinsi Sumatera Utara ( kab. Tapanuli Utara, kab Dairi, kab Mandailing)

2. Provinsi Aceh, Provinsi Lampung,

3. Beberapa provinsi di pulau Sulawesi, Jawa dan Bali

Berikut merupakan karakteristik biji kopi arabika secara umum:

1. Bentuknya gak memanjang, bidang cembungnya tidak terlalu tinggi

2. Lebih bercahaya disbanding jenis kopi lainnya

3. Ujung biji lebih mengkilap, tetapi jika dikeringkan berlebihan akan terlihat

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

11

4. retak atau pecah. Untuk biji yang telah dipanggang, celah tengah terlihat

putih (Panggabean, 2011).

Gambar 2.2 Tanaman Kopi Arabika (Panggabean, 2011)

Tabel II.2 Perbandingan masa dan panen dan bentuk dari kopi arabika dan kopi

robusta

Keterangan Arabika Robusta

Tahun ditemukan 1753 1895

Kromosom 44 22

Waktu dari berbunga hingga

berbuah

9 bulan setelah

hujan

10-11 bulan tidak

tetap

Buah matang Jatuh Di pohon

Produksi(kg/ha) 1500-3000 2300-3000

Akar Dalam Dangkal

Temperature optimal (rata-rata

pertahun)

15-24ºC 24-30 ºC

Curah hujan optimal 1500-2000 mm 24-3000 mm

Pertumbuhan maksimum 1000-2000 m 0-700 m

Kandungan kafein 0,8-1,4% 1,7-4,0%

Bentuk biji Datar Oval

Karakter rebusan Asam Pahit

(Sumber :

https://www.google.co.id/search=tabel+perbandingan+panen+dan+bentuk+kopi

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

12

+arabika+robusta&client)

Kopi arabika cenderung menimbulkan aroma fruity karena adanya senyawa

aldehid, asetaldehida, dan propanal (Wang, 2012).

Tabel II.3 Perbandingan kandungan antara kopi arabika dengan kopi lainnya

Komponen Arabika

green

Arabika

roasted

Robusta

green

Robusta

roasted

Bubuk kopi

instan

Mineral 3.0-4,2 3,5-4,5 4,0-4,5 4,6-5,0 9,0-10,0

Kafein 0,9-1,2 1,0 1,6-2,4 2,0 4,5-5,1

Trigonelline 1,0-1,2 0,5-1,0 0,6-0,75 0,3-0,6 -

Lemak 12,0-18,0 14,5-20,0 9,0-13,0 11,0-16,0 1,5-1,6

Total chlorogrnic

acid

5,5-8,0 1,2-2,3 7,0-10,0 3,9-4,6 5,2-7,4

Asam alifatis 1,5-2,0 1,0-1,5 1,5-1,2 1,0-1,5 -

Oligosakarida 6,0-8,0 1-3,5 5,0-7,0 0-3,5 0,7-5,2

Polisakarida 50,0-55,0 24,0-39,0 37,0-47,0 - 6,5

Asam amino 2,0 0 - 0 0

Humic acid - 16,0-17,0 - 16,0-17,0 16,0

Protein 11-13,0 13,0-15,0 - 13,0-15,0 16,0-21,0

(Clarke dan Macrae, 1987)

2.6 Anatomi Kulit

Kulit memiliki dua lapisan yakni lapisan epidermis yaitu bagian luar dan

dermis. Epidermis merupakan lapisan non-vaskular dan mengandung lapisan

epitel bertingkat.lapisan ini sangat tebal, keras dan seperti tanduk misalnya pada

area telapak tangan dan telapak kaki yang sangat tipis pada bagian lain, seperti

pada badan dan bagian dalam ekstremitas. Epidermis memiliki dua lapisan atau

bagian. Bagian luar disebut bagian tanduk dan bagian dalam disebut bagian

germinatif (Watson, 2002) Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok, yaitu epidermis,

dermis atau korium, dan jaringan subkutan.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

13

Gambar 2.3 Lapisan – Lapisan Kulit

Sumber : (Anatomy And Organization Of Human Skin

2.6.1 Epidermis

Merupakan lapisan tipis pada bagian terluar kulit dan langsung berhubungan

dengan dunia luar. Tersusun atas sel-sel tanduk (keratonosit) dan sel melanosit.

Epidermis mempunyai lima lapisan dan empat tipe sel. Lima lapisan epidermis

meliputi lapisan paling luar adalah stratum korneum, stratum lusidum, stratum

granulosum, stratum malpigi dan stratum germinativum sedangkan tipe selnya

adalah keratinosit, melanosit, merkel dan sel Langerhans (Tartowo, 2009).

Gambar 2.4 Lapisan epidermal dan tipe sel

( Saladin, Human Anatomy)

2.6.2 Dermis

Lapisan dermis lebih tebal, sekitar 1-4mm berada dibawah epidermis.

Lapisan epidermis tersusun dari fibrolas, makrofag, mast sel dan limfosit untuk

meningkatkan penyembuhan luka. Pada lapisan ini juga terdapat limfatik kulit,

vaskular dan jaringan saraf (Tartowo, 2009). Dermis merupakan lapisan kedua

kulit yang tebal, berserat, dan elastis (tersusun atas kolagen, elastin, dan fibrilin),

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

14

memberikan efek kulit fleksibilitas. Ketebalan dermis bervariasi secara signifikan

tergantung pada lokasi anatomis. Dermis dibagi menjadi dua lapisan, yakni dermis

papillary dan reticular dermis (Pugliese, 1996).

2.6.3 Jaringan subkutan

Merupakan lapisan khusus dari jaringan konektif atau disebut lapisan

adipose karena mengandung lemak. Fungsi dari jaringan subkutaneus adalah

untuk simpanan lemak, pencegahan trauma dan pengaturan suhu (Tartowo, 2009).

Selain komponen tersebut, dermis mengandung beberapa turunan epidermis, yaitu

folikel rambut kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. Lapisan ini berfungsi

sebagai penstabil untuk kulit, bantalan untuk organ vital, area penyimpanan

energi, dan isolator yang efektif. Ini juga memiliki jaringan arteri yang

membentuk kapiler bercabang ke lapisan dermis. Lemak subkutan berada diatas

otot dan tulang, dimana seluruh struktur kulit dilekatkan secara longgar oleh

jaringan ikat (Pizzomo dan Murray 1999).

Gambar 2.5 Struktur kulit dan jaringan subkutan

( Saladin, Human Anatomy)

2.7 Bagian – Bagian Kulit

2.7.1 Kelenjar Keringat

Terdapat pada semua permukaan tubuh, tetapi ukuran lebih besar dan lebih

banyak pada bagian tertentu, seperti pada telapak tangan, telapak kaki, aksila, lipat

paha, dan dahi (Watson, 2002). Diperkirakan lebih dari 2,5 juta di permukaan

kulit manusia ada dibagian atas tubuh (Gawkrodger, 2002).

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

15

2.7.2 Rambut

Rambut mengandung epitelium- modifikasi. Rambut tumbuh dari lubang

kecil pada kulit, yang disebut folikel rambut. Pada dasar setiap folikel rambut ada

kelompok sel epitel yang berbentuk akar tempat rambut tumbuh. Akar rambut

adalah bagian rambut didalam folikel, keluar melalui dermis dan epidermis

(Watson, 2002). Rambut dapat ditemukan di seluruh permukaan tubuh kecuali

telapak tangan dan telapak kaki (Gawkrodger, 2002).

2.7.3 Kuku

Lapisan tanduk epitelium-modifikasi yang melindungi ujung jari. Kuku

tumbuh dari akar sel epitel lunak pada dasar kuku. Akar ini tertanam di lipatan sel

pada dasar kuku. Kuku menggantikan epidermis disini, tetapi menyatu sehingga

terdapat barrier kontinu yang menghalangi masuknya bakteri (Watson, 2002).

2.7.4 Kelenjar Sebasea

Kelenjar sakular kecil yang mengeluarkan substansi seperti minyak, yang

disebut sebum. Kelenjar sebasea berada pada sudut antara folikel rambut dan otot

pili erector, sehingga kontraksi otot dapat mempengaruhi pengeluaran sebum dari

kelenjar (Watson, 2002). Kelenjar keringat melekat pada folikel rambut dan

menghasilkan minyak yang disebut sebum yang disekresikan ke permukaan kulit.

Sebum melumasi folikel rambut dan berfungsi sebagai emolien untuk kulit

(Pizzomo dan Murray 1999).

2.8 Fungsi kulit

1) Mengatur suhu tubuh

2) Mensekresi produksi sampah

3) Merupakan organ raba dan sensasi lain yang membuat kita peka

terhadap lingkungan

4) Mencegah masuknya bakteri dengan permukaannya yang bersisik dan

kering

5) Mensekresi sebum

6) Melindungi tubuh, melalui pigmennya, dari efek sinar matahari yang

berbahaya

7) Memproduksi vitamin D melalui kerja sinar ultraviolet pada ergosterol

yang terkandung dalam kulit (Watson, 2002; Saladin, 2008).

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

16

2.9 Karakteristik Mutu Fisik

Untuk mencapai kepuasan konsumen yang terdiri dari design, manufaktur,

sales. Persyaratan kualitas dasar meliputi safety, stability, efficacy, usability

(Takeo, M., 1993).

1. Safety : tidak ada iritasi kulit, sensitivitas kulit, toksisitas oral, bercampur

dengan bahan lain tidak berbahaya.

2. Stability : stabil terhadap perubahan warna, mutu, bau, kontaminasi

bakteri.

3. Efficacy : efek melembabkan, melindungi terhadap uv, membersihkan.

4. Usability : feeling (sensibility), kemudahan menggunakan ( bentuk,

ukuran, komposisi, penampilan, preference (bau, warna, design).

Evaluasi sediaan krim

a) Uji organoleptik

Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik dengan cara

melakukan pengamatan terhadap bentuk, warna dan bau dari sediaan

(arief, 1997).

b) Uji homogenitas

Dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat homogen atau

tidak.

c) Uji pH

Dilakukan untuk melihat tingkat keasaman sediaan krim untuk menjamin

sediaan krim body scrub tidak menyebabkan iritasi kulit

d) Uji daya sebar

Digunakan untuk menjamin pemerataan krim pada saat diaplikasikan pada

kulit yang dilakukan pada saat krim telah selesai dibuat.

e) Uji viskositas

Bertujuan untuk mengetahui sifat alir suatu sediaan.

2.10 Komposisi Penyusun

1. Asam stearate (Rowe et al., 2009)

Sinonim : acid cetylacid. Crodacid ; E570; Edernol

Rumus molekul : C18H36O2

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

17

Berat molekul : 284,47

Pemerian : Kristal padat warna putih atau sedikit kekuningan,

mengkilap, sedikit berbau dan berasa seperti lemak.

Kelarutan : sangat larut dalam benzene, CCl4, kloroform, dan

eter, larur dalam etanol (95%), heksan dan

propilenglikol, praktis tak larut dalam air.

Suhu lebur : >54˚C

Inkompatibilitas : dengan logam hidroksi, obat naproxen dan bahan

pengoksidasi

Penggunaan : bahan pembentuk emulsiAsam sterarat dalam

sediaan topical digunakan sebagai pembentuk

emulsi.

2. Triethanolamin (Rowe et al., 2009)

Sinonim : TEA ; triethanolamin

Rumus molekul : C6H15NO3

Berat molekul : 149,19

Pemerian : cairan kental, tak berwarna, bau lemah mirip

amoniak, sangat higroskopis.

Kelarutan : dapat bercampur dengan air, alcohol, gliserin; larut

dalam gliserin.

Penggunaan : dalam formulasi terutama digunakan sebagai

bahan pembentuk emulsi. Kegunaan lainnya yaitu

sebagai buffer, pelarut, humektan dan polimer

plasticizer. Bila dicampur dalam proporsi seimbang

dengan asam lemak seperti asam stearat, akan

membentuk sabun anionic yang berguna sebagai

bahan pengemulsi yang menghasilkan emulsi tipe

o/w dengan pH 8.

3. Aqua purificata (Rowe et al., 2009)

Sinonim : air murni

Rumus molekul : H2O

Berat molekul :18,02

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

18

Pemerian :cairan jernh, tak berwarna, tak berbau

Kemurnian :bakteriologi memenuhi syarat air minum.

4. Lanolin (Rowe et al., 2009)

Sinonim : minyak lemak bulu domba

Pemerian : masa lengket agak kental berwarna kekuningan

dan agak menimbulkan aroma

Kelarutan : dapat bercampur dengan air kurang lebih dua

kalinya, tidak larut dalam air,

Kegunaan : basis

5. Sorbitol (Rowe et al., 2009)

Sinonim : sorbitolum

Rumus molekul : C6H14O6

Berat Molekul : 182,17

Pemerian : serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna

putih; rasa manis.

Kelarutan : sangat mudah larut dalam air; sukar larit dalam

etanol , dalam methanol dan dalam asam asetat.

Kegunaan : humektan

6. Isopropyl palmitat (Rowe et al., 2009)

Sinonim : isopropyl hexadecanoate; isopropylis palmitas;

Rumus molekul : C19H38O2

Berat molekul : 298.51 g/mol

Pemerian : isopropyl palmitat adalah jelas, tidak berwarna

sampai berwarna kuning pucat, cairan kental praktis

tidak berbau, membeku pada suhu kurang dari 16ºC

Kegunaan : emolien

Kelarutan : Larut dalam aseton, kloroform, etanol (95%), etil

asetat, minyak mineral, propan-2-ol, minyak silicon,

minyak nabati, dan alifatik dan hidrokarbon

aromatik, praktis tidak larut dalam gliserin, glikol,

dan air

7. Sorbiton monostearat (Rowe et al., 2009)

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

19

Sinonim : sorbiton stearate, span 60

Rumus molekul : C24H46O6

Berat molekul : 431 g/mol

Pemerian : krim padat, bau dan rasa khas

Kegunaan : agen pengemulsi, surfaktan

Kelarutan : larut atau terdispersi dalam minyak, juga larut

dalam kebanyakan pelarut organik, dalam air

meskipun tidak larut, umumnya terdispersi

8. Polyoxyethylene 20 sorbitan monostearat (Rowe et al., 2009)

Sinonim : Polisorbate 60

Rumus molekul :C62H126O26

Berat molekul : 1312 g/mol

Pemerian : polisorbat memiliki bau yang khas dan hangat,

rasa agak pahit, warna dan bentuk fisik pada 25ºC

yakni cairan berminyak kuning

Kegunaan : surfaktan

Kelarutan : polisorbat 60 larut dalam etanol, tidak larut dalam

minyak mineral, tidak larut dalam minyak nabati,

larut dalam air

9. Carbomer (Rowe et al., 2009)

Sinonim : carbopol, carboxy polymethylene

Rumus Molekul : C3H4O2

Berat molekul : 7 x 105 sampai 4 x 10

9 g/mol

Pemerian : carbomer berwarna putih „berbulu‟ berbentuk

serbuk halus, bersifat asam, higroskopik, dengan

karakteristik sedikit bau.

Kegunaan : pengemulsi dan suspending agent

Kelarutan : larut dalam air, di dalam etanol (95%) dan gliserin.

10. Dextrose (Rowe et al., 2009)

Sinonim : grape sugar; gula tepung;

Pemerian : tidak berbau, rasa manis, Kristal berwarna atau

kristal putih atau serbuk granular

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

20

Kelarutan : praktis tidak larut dalam kloroform dan eter; larut

dalam gliserin; larut dalam 1 bagian air dan dalam

60 bagian etanol 95%

Kegunaan : Exfolient

11. Nipagin (Rowe et al., 2009)

Sinonim : asam 4-hidroksi benzoate metal ester, metal p-

hidroksi benzoate, metal parahidroksibenzoat,

metalparaben.

Rumus molekul : C8H8O3

Berat molekul : 152,15

Pemerian : Kristal tak berwarna atau Kristal serbuk Kristal

putih, tak berbau atau hampir tak berbau dan sedikit

rasa membakar.

Kelarutan : pada suhu 25˚C larut dalam 2 bagian etanol, 3

bagian etanol (95%), 6 bagian etanol (50%), 200

bagian etanol (10%), 10 bagian eter, 60 bagian

gliserin, 2 bagian methanol, praktis tak larut dalam

minyak mineral, larut dalam 200 bagian minyak

kacang, 5 bagian propilenglikol, 400 bagian air

(25˚C), 50 bagian air (50˚C) dan 30 bagian air

(80˚C).

Penggunaan : digunakan sebagai pengawet anti mikroba sediaan

kosmetik, sendiri atau kombinasi dengan paraben

atau pengawet yang lain. Efektifitas sebagai

pengawet dapat ditingkatkan dengan penambahan 2-

5% propilenglikol. Efek sinergis sebagai pengawet

terjadi pada penggunaan metilparaben dengan

paraben lain. Kadar metil paraben untuk sediaan

topikal sebesar 0,02%-0,3%.

12. Nipasol (Rowe et al., 2009)

Sinonim : 4-hydroxybenzoic acid propyl ester; propagin;

propil paraben.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kosmetik Body Srubeprints.umm.ac.id/42808/3/jiptummpp-gdl-diahindahk-48641-3-babii.pdf · Kulit kering tidak memiliki hidrasi dan minyak, terasa kencang

21

Rumus molekul :C10H12O3

Berat molekul : 180,20

Pemerian : Kristal putih, tal berbau dan tak berasa.

Kelarutan : larut dalam aseton, eter, 1,1 bagian etanol , 5,6

bagian etanol (50%), 250 bagian gliserin, 3330

bagian mineral oil, 70 bagian minyak kacang, 3,9

bagian propilenglikol (50%), 2500 bagian air, 225

bagian air (80˚C).

Penggunaan : digunakan sebagai pengawet antimikroba sediaan

kosmetik, sendiri atau kombinasi dengan paraben

atau pengawet lain. Kadar metilparaben untuk

sediaan topikal sebesar 0,01%-0,6%.