bab ii tinjauan pustaka 2.1 komunikasi tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/bab ii.pdf · sebagai...

27
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisional Komunikasi adalah istilah yang sering didengar atau bahkan diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk mendefinisikan komunkasi tidak semudah mengucapkan atau mendengarkannya. Definisi komunikasi bersifat fleksibel, seperti yang ditulis Morrisan (2014: 14) bahwa suatu definisi harus dievaluasi atas dasar seberapa besar definisi itu membantu dalam mencapai tujuan penelitian. Jadi penelitian yang berbeda dapat menjadikan definisi yang berbeda pula. Dengan demikian definisi adalah alat yang harus digunakan secara fleksibel. Frank Dance (dalam LittleJohn, 2009: 4) mendapatkan tiga poin penting yang membentuk dimensi-dimensi dasar komunikasi. Dimensi pertama adalah tingkat pengamatan. Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang menghubungan semua bagian yang terputus. Yang kedua adalah tujuan. Sebagai contoh, komunikasi adalah situasi dimana sumber mengirim pesan kepada penerima dengan sengaja untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Dan dimensi yang ketiga adalah penilain normatif. Sebagai contoh, komunikasi adalah pertukaran sebuah pemikiran dan gagasan Pembahasan pakaian adat istiadat yang mengarah pada identitas budaya termasuk kedalam kajian komunikasi tradisional. Menurut Martono (2011) “komunikasi tradisional adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.”

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Tradisional

Komunikasi adalah istilah yang sering didengar atau bahkan diucapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Namun untuk mendefinisikan komunkasi tidak

semudah mengucapkan atau mendengarkannya. Definisi komunikasi bersifat

fleksibel, seperti yang ditulis Morrisan (2014: 14) bahwa suatu definisi harus

dievaluasi atas dasar seberapa besar definisi itu membantu dalam mencapai tujuan

penelitian. Jadi penelitian yang berbeda dapat menjadikan definisi yang berbeda

pula. Dengan demikian definisi adalah alat yang harus digunakan secara fleksibel.

Frank Dance (dalam LittleJohn, 2009: 4) mendapatkan tiga poin penting yang

membentuk dimensi-dimensi dasar komunikasi. Dimensi pertama adalah tingkat

pengamatan. Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang

menghubungan semua bagian yang terputus. Yang kedua adalah tujuan. Sebagai

contoh, komunikasi adalah situasi dimana sumber mengirim pesan kepada

penerima dengan sengaja untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Dan

dimensi yang ketiga adalah penilain normatif. Sebagai contoh, komunikasi adalah

pertukaran sebuah pemikiran dan gagasan

Pembahasan pakaian adat istiadat yang mengarah pada identitas budaya

termasuk kedalam kajian komunikasi tradisional. Menurut Martono (2011)

“komunikasi tradisional adalah proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak

lain, dengan menggunakan media tradisional yang sudah lama digunakan di suatu

tempat sebelum kebudayaannya tersentuh oleh teknologi modern.”

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

8

komunikasi tradisional adalah dua buah kata yaitu komunikasi dan

tradisional. Komunikasi berkaitan dengan perhubungan yang melibatkan

penyampaian dan penerimaan pesan, sedangkan tradisional berkaitan dengan gaya

hidup masyarakat terdahulu yang diwariskan secara turuntemurun, Dari penjelasan

diatas, komunikasi tradisional dapat didefinisikan sebagai segala bentuk kaedah,

alat atau cara masyarakat terdahulu dalam menyampaikan pesan yang diwariskan

secara turun-temurun sebelum bermunculan media modern seperti percetakan dan

penyiaran. Sedangkan Muslimin (2011: 36) mengemukakan komunikasi tradisional

sebagai bentuk komunikasi yang menekankan proses penyampaian pesan dengan

media yang bersifat tradisi atau sederhana, yang digunakan oleh sekelompok

masyarakat tertentu yang berbeda dengan masyarakat lainnya (Muslimin, 2011:36)

2.2 Pakaian Adat Sebagai Komunikasi Tradisional

Pakaian adat adalah kajian utama dalam penelitian, dimana peneliti menitik

fokuskan pakaian adat pernikahan yang digunakan oleh para calon pengantin di

Suku Dayak, Sampit Kaliman Tengah. Dengan demikian peneliti perlu

memeparkan bagaimana pakaian adat ini menjadi media komunikasi budaya

sebagai bentuk dari komunikasi tradisional. Komunikasi tradisional adalah proses

penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain, dengan menggunakan media

tradisional yang sudah lama digunakan di suatu tempat sebelum kebudayaannya

tersentuh oleh teknologi modern. Biasanya komunikasi tradisional terjadi pada

masyarakat tradisional dengan menggunakan media tradisional. Seringnya

komunikasi ini dilaksanakan antara individu-individu anggota kelompok

subbudaya yang tergolong kepada masyarakat tradisional (Samovar, 2010:18).

Masyarakat tradisional sering dikaitkan dengan masyarakat pedesaan yang

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

9

memiliki ciri-ciri: man land ration yang cukup besar, biasanya mereka memiliki

lahan yang luas, kepadatan penduduk rendah, lapangan kerja yang lebih dominan

agraris yang berada pada dataran tinggi dan rendah atau pun maritim (pesisir).

Kemudian, biasanya juga masyarakat pedesaan memiliki hubungan sosial yang

akrab, bentuk kehidupan bersama di mana masyarakatnya diikat oleh hubungan

batin yang murni, dan bersifat alamiah (gemeinschaft). Perubahan sosial

masyarakat desa cukup lambat, kontrol sosial nya pun ditentukan oleh adat, moral,

dan hukum informal, serta tradisi lama masih tetap berlaku (Soekanto, 2001:67).

Dari pengertian tersebut dapat difahami bahwa pakaian adat pernikahan Dayak

adalah media komunikasi tradisional, karna pada kenyataanya pakaian adat tersebut

telah disepakati menjadi pakaian adat sejak dulu jaman nenek moyang mereka dan

tentu tidak tersentuh oleh era mordn atau tidak tercipta pada era modrn

Dalam konteks penelitian ini komunikasi tradisional yang dijadikan fokus

adalah pakaian adat, Pakaian adat merupakan bagian dari kebudayaan nasional

yang bersifat khas dan bermutu dari suku bangsa yang ada di Indonesia. Kekhasan

tersebut dalam pandangan Ki Hajar Dewantara dianggap sebagai puncak-puncak

kebudayaan daerah yang dapat mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa

bangga. Pakaian adat memiliki fungsi yang beragam. Tidak hanya fungsi sebagai

pelindung atau sekedar identitas dari sebuah daerah saja, tetapi memiliki beberapa

fungsi, yaitu:

1. Fungsi Etik Pakaian Adat memiliki ketentuan-ketentuan pemakaian.

Pemakaian pakaian adat merupakan salah satu kode etik yang sudah ada

ketentuan pemakaiannya menurut daerah khas masing-masing. Contoh:

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

10

pada masyarakat Tolaki, berpakaian adat di rumah walaupun sederhana

asalkan bersih dan menutup aurat merupakan salah satu kode etik.

2. Fungsi Estetik Keindahan pakaian adat, baik bentuk maupun warna dan

hiasan-hiasannya menjadi salah satu daya tarik keindahan bagi pemakai

maupun pelihat.

3. Fungsi Religius Indonesia terdiri dari berbagai suku dan budaya yang

pastinya terdapat banyak ajaran agama di dalamnya. Dari situ, pakaian adat

tidak lepas dari cerminan ajaran agama yang ada di setiap daerahnya.

4. Fungsi Sosial Penentuan bentuk dan warna pakaian adat Indonesia untuk

tiap tingkat kemasyarakatan pemakai adalah suatu identitas yang biasanya

telah dibakukan oleh masyarakat adat tertentu

Komunikasi tradisional juga terjadi pada etnis tertentu. Suatu etnis biasanya

memiliki karakteristik. Di antara karakteristik yang melekat pada suatu etnis adalah

pertama, masyarakatnya fanatik terhadap idiologi kelompok sendiri dibandingkan

dengan kelompok lain. Kedua, masyarakat etnis biasanya mempunyai kesadaran

terhadap kesamaan adat, bahasa, dan norma budayanya. Ketiga, mereka selalunya

akan membentuk jaringan komunikasi dan interaksi sendiri. Opinion leader dan

lembaga sosial merupakan sumber dan media komunikasi masyarakat tersebut.

Keempat, masyarakat etnis selalu menentukan ciri kelompoknya sendiri sehingga

dapat dibedakan dari kelompok etnis lain, seperti dalam hal pakaian, tarian,

makanan, dan rumah. Lebih jauh, kelompok etnis tidak selamanya menetap pada

satu daerah tertentu, namun, kelompok etnis bisa juga lintas geografis, di mana

mereka berada pada ruang fisik yang lain. Kondisi ini sering terjadi di lingkungan

masyarakat Indonesia, seperti etnis Minangkabau yang berdomisili di Aceh, etnis

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

11

Aceh yang tinggal di Bali, dan etnis Batak yang ada di Palembang, serta masih

banyak etnis lain yang menyebar ke segala penjuru. Biasanya, masyarakat etnis

yang tinggal di daerah lain, mereka tetap saja menggunakan komunikasi tradisional

kepada sesama mereka. Media tradisional yang mereka gunakan juga sama dengan

masyarakat di kampong asalnya meskipun mereka tinggal di dalam kelompok etnis

lain

2.3 Simbol-simbol Budaya

Selanjutnya peneliti juga memjabarkan bagian dari komunikasi budaya

yakni symbol-simbol yang yerdapat dalam sebuah kebudayaan. Pakaian adat yang

digunakan dalam upacara pernikahan Suku Dayak pada jenisnya cukup beragam

antara pakaian adat perempuan dan laki-laki memiliki symbol-simbol tertentu

untuk menunjukkan Suku. Geertz (dalam Sobur, 2006: 178) mengatakan bahwa

kebudayaan adalah sebuah pola dari makna-makna yang tertuang dalam simbol-

simbol yang diwariskan melalui sejarah. Kebudayaan adalah sebuah sistem dari

konsep-konsep yang diwariskan dan diungkapkan dalam bentuk-bentuk simbolik

melalui mana manusia berkomunikasi, mengekalkan, dan memerkembangkan

pengetahuan tentang kebudayaan dan bersikap terhadap kehidupan ini. Pengertian

kebudayaan dari Sobur diatas difahami peneliti sebagai sebuah proses terjadinya

sebuah kebudayaan dimana system yang dikatakan menjadi sebuah konsep-kosep

yang disepakati oleh kalangan atau masyarakat tradisional tertentu untuk dijadikan

karakteristik yang pada akhirnya menjadi sebuah kebudayaan, sama halnya dengan

pakaian pernikahan milik Suku Dayak yang akhirnya menjadi ciri khas kebudayaan

suku Dayak itu sendiri

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

12

Mengamati apa yang diungkapkan oleh Geertz tersebut dapat diambil

sebuah pemahaman bahwa manusia, sebagai makhluk berbudaya, berkomunikasi

dengan melontarkan dan memaknai simbol melalui jalinan interaksi sosial yang

terjadi. Simbol dengan demikian merupakan sebuah petunjuk dalam memerluas

cakrawala wawasan para masyarakat budaya. Proses komunikasi adalah proses

pemaknaan terhadap simbol-simbol tersebut. Melalui pemaknaan inilah kemudian

manusia mencari tahu dan berbagi mengenai realitas. Melalui pemaknaan ini

pulalah manusia mengambil peranannya dalam kebudayaan.

Syam (2013: 42) mengungkapkan bahwa simbol mengungkapkan sesuatu

yang sangat berguna untuk melakukan komunikasi. Berdasarkan apa yang

disampaikan Syam tersebut, simbol dengan demikian memiliki peran penting

dalam terjadinya komunikasi. Dalam kajian interaksionisme simbolik, simbol

sendiri diciptakan dan dimanipulasi oleh individu-individu yang bersangkutan demi

meraih pemahamannya, baik tentang diri maupun tentang masyarakat.

Pada dasarnya simbol dapat dimaknai baik dalam bentuk bahasa verbal

maupun bentuk bahasa non verbal pada pemaknaannya dan wujud riil dari interaksi

simbol ini terjadi dalam kegiatan komunikasi. Saat seorang komunikator

memancarkan suatu isyarat (pesan), baik verbal maupun non verbal, komunikan

berusaha memaknai stimuli tersebut.

Di sinilah terjadi sebuah proses sosial dimana kedua belah pihak berusaha

untuk memberi andil terhadap proses komunikasi yang terjadi saat itu. Karena itu

komunikasi sebenarnya tidak bisa dilihat sebagai sebuah proses sederhana untuk

berinteraksi antar simbol melainkan lebih jauh lagi, komunikasi merupakan proses

interaksi makna yang terkandung dalam simbol-simbol yang digunakan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

13

Dengan demikian, proses komunikasi dapat pula menjadi sarana yang

digunakan untuk meperkenalkan sesuatu kepada pihak lain melalui lambang yang

digunakannya untuk menyampaikan suatu pesan. Adapun perihal lambang atau

simbol di sini menyangkut tentang simbol verbal yang disampaikan dengan

menggunakan bahasa dan juga lambang yang diperlihatkan melalui kebendaan,

warna, dan hal penunjang lainnya

Menurut Tubbs and Moss (1996), sistem komunikasi non verbal berbeda

dari satu budaya ke budaya lain seperti juga sistem verbal. Di beberapa negara,

suatu anggukan kepala berarti ”tidak”, di sebagian negara lainnya, anggukan kepala

sekedar menunjukkan bahwa orang mengerti pertanyaan yang diajukan. Petunjuk-

petunjuk non verbal ini akan lebih rumit lagi bila beberapa budaya memperlakukan

faktor-faktor non verbal seperti penggunaan waktu dan ruang secara berbeda.

Isyarat-isyarat vokal seperti volume suara digunakan secara berbeda dalam

budaya-budaya yang berbeda, begitu juga dengan ekspresi emosi. Misalnya, orang

Italia dan orang Inggris lebih terbiasa mengekspresikan kesusahan dan kemarahan

daripada orang Jepang, karena bagi orang Jepang merupakan suatu kewajiban

sosial untuk tampak bahagia dan tidak membebani teman-teman mereka dengan

kesusahan. Menurut Gudykunst dan Ting Tommey (1988), dalam beberapa budaya

penampilan emosi terbatas pada emosi-emosi yang ”positif” dan tidak mengganggu

harmoni kelompok.

Liliweri (2003) mengatakan bahwa ketika berhubungan antarpribadi maka

ada beberapa faktor dari pesan non verbal yang mempengaruhi komunikasi

antarbudaya. Ada beberapa bentuk perilaku non verbal yakni: (1) kinesik; (2)

okulesik, dan (3) haptiks; (4) proksemik; dan (5) kronemik.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

14

a. Kinesik, adalah studi yang berkaitan dengan bahsa tubuh, yang terdiri dari

posisi tubuh, orientasi tubuh, tampilan wajah, gambarang tubuh, dll.

Tampaknya ada perbedaan anatara arti dan makna dari gerakan-gerakan

tubuh atau anggota tubuh yang ditampilkan tersebut.

b. Okulesik, adalah studi tentang gerakan mata dan posisi mata. Ada

perbedaan makna yang ditampilkan alis mata diantara manusia. Setiap

variasi gerakan mata atau posisi mata menggambarkan satu makna tertentu,

seperti kasih sayng, marah, dll. Orang Amerika Utara tidak membenarkan

seorang melihat wajah mereka kalau mereka sedang berbicara. Sebaliknya,

orang Kamboja yakin bahwa setiap pertemuan didahului oleh pandangan

mata pertama, namun melihat seorang adalah sesuatu yang bersifat privacy

sehingga tidak diperkenankan memandang orang lain dengan penuh nafsu.

c. Haptik, adalah studi tentang perabaan atau memperkenankan sejauh mana

seseorang memegang dan merangkul orang lain. Banyak orang Amerika

Utara merasa tidak nyaman ketika seseorang dari kebudayaan lain

memegang tangan mereka dengan ramah, menepuk belakang dan lain-lain.

Ini menunjukkan – derajat keintiman: fungsional/profesional, sosial dan

sopan santun, ramah tamah dan baik budi, cinta dan keintiman, dan daya

tarik seksual.

d. Proksemik, studi tentang hubungan antar ruang, antar jarak, dan waktu

berkomunikasi, sebagaimana dikategorikan oleh Hall pada tahun 1973,

kecenderungan manusia menunjukkan bahwa waktu orang berkomunikasi

itu harus ada jarak antarpribadi, terlalu dekat atau terlalu jauh. Makin dekat

artinya makin akrab, makin jauh arinya makin kurang akrab.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

15

e. Kronemik, adalah studi tentang konsep waktu, sama seperti pesan non

verbal yang lain maka konsep tentang waktu yang menganggap kalu suatu

kebudayaan taat pada waktu maka kebudayaan itu tinggi atau peradaban

maju. Ukuran tentang waktu atau ketaatan pada waktukemudian

menghailkan pengertian tentang orang malas, malas bertnggungjawab,

orang yang tidak pernah patuh pada waktu.

f. Tampilan, apperance – cara bagaimana seorang menampilakn diri telah

cukup menunjukkan atau berkolerasi sangat tinggi dengan evaluasi tentang

pribadi. Termasuk di dalamnya tampilan biologis misalnya warna kulit,

warna dan pandangan mata, tekstur dan warna rambut, serta struktur tubuh.

Ada stereotip yang berlebihan terhadap perilaku seorang dengan tampilan

biologis. Model pakaian juga mempengaruhi evaluasi kita pada orang lain.

Dalam sebagian masyarakat barat, jas dan pakaian formal merefleksikan

profesionalisme, karen itu tidak terlihat dalam semua masyarakat.

g. Posture, adalah tampilan tubuh waktu sedang berdiri dan duduk. Cara

bagaimana orang itu duduk dan berdiri dapat diinterpretasi bersama dalam

konteks antarbudaya. Kalau orang Jawa dan orang Timor (Dawan) merasa

tidak bebas jika berdiri tegak di depan yang orang yang lebih tua sehingga

harus merunduk hormat, sebaliknya duduk bersila berhadapan dengan orang

yang lebih tua merupakan sikap yang sopan.

h. Pesan-pesan paralinguistik antarpribadi adalah pesan komunikasi yang

merupakan gabungan anatara perilaku verbal dan non verbal. Paralinguistik

terdiri dari satu unit suara, atau gerakan yang menampilkan maksud tertentu

dengan makna tertentu. Paralinguistik juga berperan besar dalam

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

16

komunikasi antarbudaya. Contoh, orang Amerika yang berbicara terlalu

keras acapkali oleh orang eropa dipandang terlalu agresif atau tanda tidak

bersahabat. Orang Inggris yang berbicara pelan dan hati-hati dipahami

sebagai sekretif bagi Amerika.

i. Simbolisme dan komunikasi non verbal yang pasif – beberapa di antarnya

adalah simbolisme warna dan nomor. Di Amerika Utara, AS dan Canada,

warna merah menunjukkan peringatan, daya tarik seks, berduka,

merangsang. Sedangkan warna kuning menggambarkan kesenangan dan

kegembiraan. Warna biru berarti adil, warna bisnis sehingga dipakai di

perkantoran. Warna hitam menunjukkan kematian, kesengsaraan, dosa,

kegagalan dalam bisnis dan seksi. Sebaliknya warna merah di Brazil adalah

yang menunjukkan jarak penglihatan, hitam melambangkan kecanggihan,

kewenangan, agama dan formalitas.

Dilihat dari fungsinya,perilaku nonverbal mempunyai beberapa fungsi.Paul

Ekman dalam Mulyana (2007) menyebutkan lima fungsi pesan nonverbal,seperti

yang dapat dilukiskan dengan perilaku mata,yakni sebagai :

a. Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan symbol yang memiliki

kesetaraan dengan simbol verbal.Kedipan dapat mengatakan,”Saya tidak

sungguh-sungguh.”illustrator.Pandangan ke bawah dapat menunjukkan

depresi atau kesedihan.

b. Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka.Memalingkan

muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.Penyesuai.Kedipan mata

yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan.Itu merupakan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

17

respon tidak disadari yang merupakan upaya tubuh untuk

mengurangikecemasan.

c. Affect Display. Pembesaran manik mata (pupil dilation) menunjukkan

peningkatan emosi.Isyarat wajah lainnya menunjukkan perasaan takut

,terkejut,atau senang.

Lebih lanjut lagi Mulyana (2007) merumuskan,dalam hubungannya dengan

perilaku verbal mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : 1). Perilaku nonverbal

dapat mengulagi perilaku verbal,misalnya anda menganggukan kepala ketika anda

mengatakan “ya,”atau menggelengkan kepala ketika mengatakan “tidak,” atau

menunjukan arah (dengan telunjuk) ke mana seseorang harus pergi untuk

menemukan WC. 2). Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku

verbal.Misalnya Anda melambaikan tangan seraya mengucapkan “Selamat Jalan,”

“Sampai jumpa lagi,ya,” atau “Bye bye,”;atau anda menggunakan gerakan tangan

,nada suara yang ninggi,atau suara yang lambat ketika Anda berpidato hadapan

khalayak.Isyarat nonverbal demikian itulah yang disebut affect display. 3) Perilaku

nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal,jadi berdiri sendiri,misalnya Anda

menggoyangkan tangan Anda dengan telapak tangan mengarah ke depan (sebagai

pengganti: kata “Tidak”) ketika seorang pengamen mendatangi mobil tau Anda

menunjukkan letak ruang dekan dengan jari tangan tanpa mengucapkan sepatah

kata pun,kepada seorang mahasiswa baru. 4) Perilaku nonverbal dapat meregulasi

perilaku verbal.Misalnya Anda sebagai mahasiswa mengenakan jaket atau

membereskan: buku-buku,atau melihat jam tangan Anda menjelang kuliah

berakhir,sehingga dosen segara menutup kuliahnya. 5) Perilaku nonverbal dapat

membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal.Misalnya,seorang suami

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

18

mengatakan “Bagus! Bagus!” ketika diminta komentar oleh istrinya mengenai gaun

yang dibelinya,seraya terus membaca surat: kabar atau menonton televisi

Jika terdapat pertentangan antara pesan verbal dan pesan nonverbal,kita

biasanya lebih mempercayai pesan nonverbal,yang menunjukkan pesan

sebenarnya,karena pesan nonverbal lebih sulit dikendalikan daripada pesan

verbal.Kita dapat mengendalikan sedikit perilaku nonverbal; namun kebanyakan

perilaku nonverbal di luar kesadaran kita.Kita dapat memutuskan dengan siapa dan

kapan berbicara serta topik-topik apa yang akan kita bicarakan,tetapi kita sulit

mengendalikan ekspresi wajah senang, malu, ngambek, cuek; anggukkan atau

gelengan kepala; kaki yang mengetuk-ngetuk lantai; dan sebagainya.Anda sulit

menyangkal komentar seorang pendengar bahwa Anda sangat gugup ketika Anda

berpidato, karena tangan Anda terlihat gemetar dan wajah Anda berkeringat dalam

pidato Anda

2.4 Identitas Budaya

Dalam praktik komunikasi identitas tidak hanya memberikan makna tentang

pribadi seseorang, tetapi lebih jauh dari itu menjadi ciri khassebuah kebudayaan

yang melatarbelakanginya, dari ciri khas tersebut seseorang dapat menemukan dari

mana orang yang dia kenal. Secara etimologis, kata identitas berasal dari kata

identity yang berarti (1) kondisi atau kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu

keadaan yang mirip satu sama lain; (2) kondisi atau fakta tentang sesuatu yang

sama diantara dua orang atau dua benda; (3) kondisi atau fakta yang

menggambarkan sesuatu yang sama diantara dua orang individu atau dua kelompok

atau benda (Alo. 2001:68)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

19

Pada table di atas yang peneliti kutip dari (Alo, 2006:34) dapat dimaknai

bahwa, kebanyakan orang – dengan cara yang amat sederhana menunjukkan

identitas orang lain berdasarkan peran mereka dalam suatu masyarakat. Dalam

ranah sosiologi, peran diartikan sebagai satu set harapan budaya terhadap sebuah

posisi tertentu. sebagai sebuah contoh, Bebrapa orang akan mengatakan si ”A”

sebagai seorang “Pimpinan dari Suku Dayak” jika dia menampilkan „identitas‟ diri,

kepribadian, serta perilaku verbal dan nonverbal sebagaimana layaknya seorang

“Pimpinan dari Suku Dayak”.

Terdapat pembedaan yang tegas antara hubungan peran sebagai sebuah

identitas dengan struktur kebudayaan dan struktur sosial. Karena itu, Peneiti harus

jeli membedakan antara peran yang diharapkan sebagai bagian dari struktur budaya

suatu masyarakat dengan tampilan peran yang merupakan bagian dari struktur

sosial suatu masyarakat. Yang dimaksud dengan struktur budaya adalah pola-pola

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

20

persepsi, berpikir dan perasaan, sedangkan struktur sosial adalah pola-pola perilaku

sosial.

Identitas budaya adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan

yang dimiliki oleh sekelompok orang yang diketahu batasbatasnya tatkala

dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan orang lain. Juga berarti

jika seseorang ingin mengetahu dan menetapkan identitas budaya, maka tidak

hanya menentukan karakteristik atau ciri-ciri fisik atau biologis semata, tetapi

mengkaji identitaskebudayaan sekelompok manusia melalui tatanan berfikir (cara

berpikir, orientasi berpikir), perasaan (cara merasa dan orientasi perasaan), dan cara

bertindak (motivasi tindakan atau orientasi tindakan)

Kenneth Burke menjelaskan, bahwa untuk menentukan identitas budaya itu

sangat tergantung pada „bahasa‟ (sebagai unsur nonmaterial), bagaimana

representasi bahasa menjelaskan sebuah kenyataan atas semua identitas yang

dirinci kemudian dibandingkan. Menurutnya, persamaan identitas seseorang atau

sesuatu itu selalu mengikuti konsep penggunaaan bahasa, terutama untuk mengerti

suatu kata secara denotative atau konotatif (Alo, 2001:72).

Identitas budaya dapat diartikan sebagai suatu ciri berupa budaya yang

membedakan suatu bangsa atau kelompok masyarakat dengan kelompok yang

lainnya. Setiap kelompok masyarakat atau bangsa pasti memiliki budaya sendiri

yang berbeda dengan bangsa lainnya. Dalam hal ini, Indonesia yang memiliki

berbagai macam suku bangsa juga memiliki berbagai macam budaya yang berbeda-

beda. Budaya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok tersebut tentunya

memiliki ciri atau keunikan tersendiri dibandingkan dengan kelompok-kelompok

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

21

masyarakat lainnya, Serta hal tersebutlah yang membedakan budaya antar suku

atau kelompok masyarakat di Indonesia

2.5 Model Sosio Culture William B. Gudykunst

Model William B. Gudykunst dan Young Yun Kim sebenarnya merupakan

model komunikasi antarbudaya yakni komunikasi antara orang orang yang

berlainan budaya (Mulyana, 2003:169). Model tersebut menggambarkan dua pihak

yang berkomunikasi secara timbal balik dimana masing-masing sebagai pengirim

dan penerima. Dari model Gudykunst dan Kim bahwa setiap kita berkomunikasi,

secara serentak kita menyandi pesan dan menyandi balik pesan. Oleh karena itu

komunikasi tidak statis tapi berlangsung secara interaktif

Gambar 2.1

Model Komunikasi Antarbudaya Gudykunst dan Young

Dari model komunikasi Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan

penyandian balik pesan merupakan proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-

filter konseptual yang dikategorikan menjadi faktor faktor buday sosiobudaya,

psikobudaya dan faktor lingkungan (Mulyana, 2003:170). Lingkaran paling dalam,

mengandung interaksi antara penyandian pesandan penyandian balik pesan,

dikelilingi tiga lingkaran lainnya yang mempresentasikan pengaruh budaya,

sosiobudaya dan psikobudaya.

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

22

Pengaruh budaya (cultural) meliputi faktor faktor yang menjelaskan

kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya panangan dunia (agama), bahasa, sikap

kita terhadap manusia yang berarti mempengaruhi nilai, norma, dan aturan.

Pengaruh sosiobudaya (sosiocultural) adalah pengaruh yang menyangkut proses

penataan sosial. Proses ini berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain.

Sosiobudaya ini menyangkut konsep diri, peran kita dalam kelompok, definisi kita

mengenai hubungan antarpribadi. Pengaruh psikobudaya (psichocultural) meliputi

dimensi penataan pribadi (proses yang memberi stabilitas pada proses psikologis).

Faktor faktor psikobudaya ini meliputi stereotip dan sikap ( misalnya etnosentrisme

dan prasangka). Salah satu unsur lagi yang mempengaruhi kita dalam menyandi

pesan dan menyandi balik pesan adalah lingkungan (environment) dimana letak

geografis, iklim, situasi arsitektural, dan persepsi terhadap lingkungan tertentu

mempengaruhi kita dalam menafsirkan rangsangan dan memprediksikan

penyandian balik pesan

Filter filter tersebut mempengaruhi prediksi yang kita buat mengenai

bagaimana orang lain merespon komunikasi kita, yang selanjutnya mempengaruhi

cara kita menyandi pesan, membatasi rangsangan apa yang kita perhatikan dan

bagaimana kita menafsirkan rangsangan tersebut ketika kita menyandi balik pesan

yang datang

2.6 Komunikasi Non Verbal

Kehidupan manusia tak luput dari komunikasi baik verbal maupun

nonverbal. Komunikasi nonverbal berupa lambang-lambang seperti gestura (gerak

tangan, kaki atau bagian lainnya dari tubuh). Sebagaimana menurut Albert

Mehrebian (1981) didalam bukunya “Silent Messages: Implicit Communication of

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

23

Emotions and Attitudes” yang dikutip dalam buku Sendjaja, menegaskan hasil

penelitiannya bahwa makna setiap pesan komunikasi dihasilkan dari fungsi-fungsi :

7% peryataan verbal, 38% bentuk vokal, dan 55% ekspresi wajah (Sendjaja,

2004:61).

Dengan demikian kode-kode nonverbal merupakan aspek penting dalam

komunikasi manusia. Pengertian komunikasi nonverbal adalah semacam “evaluasi”

atau sesuatu yang sulit dipahami. Hal ini bisa dimengerti, karena komunikasi

nonverbal menyangkut “rasa” atau “emosi”. Menurut Frank E.X. Dance dan Calr

E. Learson (1976) dalam bukunya “The Functions of Human Communication: A

Theoritical Approach” yang dikutip oleh Sendjaja, menawarkan satu definisi

tentang komunikasi nonverbal sebagai suatu stimulus yang pengertiannya tidak

ditentukan oleh makna isi simboliknya (Sendjaja, 2004:63-64)

Komunikasi nonverbal merupakan bagian dari sifat komunikasi yang

menjadi penyelaras dari proses komunikasi setiap manusia, karena dalam

kesehariannya manusia tidak hanya menggunakan lisan saja dalam berkomunikasi

melainkan dalam simbol yang dapat memberikan isyarat-isyarat kepada

komunikannya. Berbeda dengan pengertian komunikasi nonverbal dari Himpunan

Istilah Komunikasi, dimana komunikasi nonverbal merupakan komunikasi yang

dilakukan dengan menggunakan isyaratisyarat.

Di lain pihak, Judee K. Burgoon dan Thomas J. Seine (1978) dalam

bukunya “The Unspoken Dialoque : An Introduction to Nonverbal

Communication” yang dikutip oleh Sendjaja memberikan definisi kerja sebagai

berikut : “Komunikasi nonverbal adalah tindakan-tindakan manusia yang secara

umum sengaja dikirimkan dan diintrepretasikan seperti tujuannya dan memiliki

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

24

potensi akan adanya umpan balik (feed back) dari yang menerimanya” (Gunadi,

1998:71).

Sedangkan menurut Atep Adya Barata dalam (Sendjaja, 2004:64)

mengemukakan bahwa: “Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang

diungkapkan melalui pakaian dan setiap kategori benda lainnya (the object

language), komunikasi dengan gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), dan

komunikasi dengan tindakan atau gerakan tubuh (action language).

2.5.1 Bentuk Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal sendiri beragam akan bentuk-bentuknya. Dalam

(Rakhmat, 1994:287) dijelaskan adapun bentuk-bentuk komunikasi non verbal

terdiri dari tujuh macam yaitu:

a. Komunikasi visual, merupakan salah satu bentuk komunikasi yang

digunakan untuk menyampaikan pesan berupa gambargambar,

grafik-grafik, lambang-lambang, atau simbol-simbol.

b. Komunikasi sentuhan, Ilmu yang mempelajari tentang sentuhan

dalam komunikasi non verbal sering disebut Haptik. Sebagai

contoh: bersalaman, pukulan, mengelus-ngelus, sentuhan di

punggung dan lain sebagainya merupakan salah satu bentuk

komunikasi yang menyampaikan suatu maksud/tujuan tertentu dari

orang yang menyentuhnya.

c. Komunikasi gerakan tubuh, Kinesik atau gerakan tubuh merupakan

bentuk komunikasi non verbal, seperti, melakukan kontak mata,

ekspresi wajah, isyarat dan sikap tubuh. Gerakan tubuh digunakan

untuk menggantikan suatu kata yang diucapkan. Dengan gerakan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

25

tubuh, seseorang dapat mengetahui informasi yang disampaikan

tanpa harus mengucapkan suatu kata. Seperti menganggukan kepala

berarti setuju.

d. Komunikasi lingkungan, Lingkungan dapat memiliki pesan tertentu

bagi orang yang melihat atau merasakannya. Contoh: jarak, ruang,

temperatur dan warna. Ketika seseorang menyebutkan bahwa

”jaraknya sangat jauh”, ”ruangan ini kotor”, ”lingkungannya panas”

dan lain-lain, berarti seseorang tersebut menyatakan demikian

karena atas dasar penglihatan dan perasaan kepada lingkungan

tersebut.

e. Komunikasi penciuman, merupakan salah satu bentuk komunikasi

dimana penyampaian suatu pesan atau informasi melalui aroma

yang dapat dihirup oleh indera penciuman.

f. Komunikasi penampilan, Seseorang yang memakai pakaian yang

rapi atau dapat dikatakan penampilan yang menarik, sehingga

mencerminkan kepribadiannya. Hal ini merupakan bentuk

komunikasi yang menyampaikan pesan kepada orang yang

melihatnya. Tetapi orang akan menerima pesan berupa tanggapan

yang negatif apabila penampilannya buruk (pakaian tidak rapih,

kotor dan lain-lain).

g. Komunikasi citrasa, Komunikasi citrasa merupakan salah satu

bentuk komunikasi, dimana penyampaian suatu pesancatau

informasi melalui cita rasa dari suatu makanan atau minuman.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

26

Fungsi Komunikasi Nonverbal Penyampaian pesan-pesan oleh

komunikator memiliki fungsi dari apa yang menjadi tujuan pesan tersebut

disampaikan. Pada komunikasi nonverbal pun demikian, walaupun

menggunakan simbol-simbol yang ada isyarat atau maksud tertentu. Namun

komunikasi nonverbal ini pun dapat menjalankan fungsi utamanya Menurut

Ekman (1965) dan Knapp (1978) dalam bukunya Josep A. Devito, Komunikasi

nonverbal dapat menjalankan sejumlah fungsi penting. Periset nonverbal

mengidentifikasi enam fungsi utama, (Devito, 2011:173) yaitu :

a. Untuk Menekankan. Menggunakan komunikasi nonverbal untuk

menonjolkan atau menekankan beberapa bagian dari pesan verbal.

b. Untuk Melengkapi. Menggunakan komunikasi nonverbal untuk

memperkuat warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh

pesan verbal.

c. Untuk Menunjukkan Kontradiksi. Dapat dilakukan secara sengaja

mempertentangkan pesan verbal dengan gerakan nonverbal.

d. Untuk Mengatur. Gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau

mengisyaratkan keinginan untuk mengatur arus pesan verbal.

e. Untuk Mengulangi. Dapat mengulangi atau merumuskan ulang

makna dari pesan verbal.

f. Untuk Menggantikan. Komunikasi nonverbal juga dapat

menggantikan pesan verbal.

Komunikasi nonverbal merupakan bagian penyampaian pesan yang

memiliki fungsi dari pesan-pesan nonverbal tersebut. Pada pesan-pesan

nonverbal sendiri memiliki fungsi yang dapat menjelaskan maksud dari

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

27

penyampaian pesan melalui komunikasi nonverbal tersebut, menurut Mark L.

Knapp (1972:9-12) dalam (Rakhmat, 1994:287), fungsi-fungsi pesan nonverbal

yaitu :

1. Repetisi, mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara

verbal

2. Substitusi, menggantikan lambang-lambang verbal

3. Kontradiksi, menolak pesan verbal atau memberikan makna yang lain

terhadap pesan verbal

4. Komplemen, melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal

5. Aksentuasi, menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya.

2.5.2 Jenis Komunikasi Nonverbal

Komunikasi Nonverbal itu sendiri terdapatnya jenis-jenis didalamnya,

sebagaimana menurut Anita Taylor. Dkk dalam bukunya Communicating (1983)

yang dikutip oleh Sendjaja dalam bukunya, memberikan gambaran tentang aneka

ragam bentuk komunikasi nonverbal. Dari hasil penelitian para psikolog

diperkirakan gerak dan mimik wajah manusia mampu menghasilkan lebih dari

20.000 ekspresi yang berlainan. Disamping itu, ada 7.777 isyarat atau gesture yang

berbeda dan sejumlah 1.000 sikap yang berbeda pula. Dari jenis dan jumlah yang

digambarkan, pembagian tentang komunikasi nonverbal yang diberikan oleh para

ahli juga bervariasi (Sendjaja, 2004: 22-31).

1) Adapun jenis-jenis komunikasi nonverbal dibagi kedalam lima kelompok,

yaitu :

a. Komunikasi Tubuh

b. Komunikasi Gestura

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

28

c. Ekspresi Wajah

d. Komunikasi Mata

e. Komunikasi Sentuhan

2) Komunikasi Ruang

a. Proxemics atau Komunikasi Jarak

b. Teritorial

c. Estetika dan Warna

3) Diam

a. Memberi Kesempatan Berpikir

b. Menyakiti

c. Mengisolasi diri sendiri

d. Mencegah komunikasi

e. Mengkomunikasi perasaan

f. Tidak menyampaikan sesuatupun

4) Paralanguage

a. Paralanguage dan Perasaan

b. Paralanguage dan Percakapan

5) Komunikasi Temporal (Waktu)

a. Menunjukkan Status

b. Waktu dan Kesesuaian.

2.5.3 Tujuan Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal pada aplikasinya seringkali dikaitkan atau beriringan

dengan aplikasi dari komunikasi verbal. Bahkan keduanya seringkali berbarengan

dalam pelaksanaan atau penyampaiannya. Maka, dalam setiap penyampaian pesan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

29

baik secara verbal maupun nonverbal memiliki tujuan-tujuan yang tersirat dan

dicapainya. Adapun pada komunikasi nonverbal mempunyai beberapa tujuan,

diantaranya:

a. Menyediakan atau memberikan informasi

b. Mengatur alur suara percakapan

c. Mengekspresikan emosi

d. Memberikan sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-

pesan verbal

e. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain,

f. Mempermudah tugas-tugas khusus.

2.6 Fokus Penelitian

Fokus atau batasan penelitian ini telah peneliti sesuaikan dengan rumusan

masalah yang telah peneliti paparkan di Bab 1. Dari fokus penelitian tersebut

Sehingga untuk mencapai sebuah penelitian yang dapat menjawab rumusan

masalah pada proposal penelitian, peneliti kemudian melakukan sebuah teknis

wawancara dengan subjek penelitian yang peneliti butuhkan dan yang sesuai

dengan kriteria yang telah dibuat dalam penentuan subjek penelitian, agar

penelitian bisa lebih kredible dari sisi subjek penelitian

Fokus dalam penelitian berfungsi untuk membatasi studi bagi seorang

peneliti dan menentukan sasaran penelitian sehingga dapat mengklasifikasikan data

yang akan dikumpulkan, diolah dan dianalisis dalam suatu penelitian (Moleong,

2002:7). Fokus penelitian ini terdiri dari apa yang dialami subjek penelitian pada

sebuah fenomena, dalam hal ini tentang simbol non verbal dalam konteks

penelitian ini adalah pakaian adat sebagai bentuk identitas budaya masyarakat

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

30

dayak di sampit, kalimantan tengah melalui apa yang dilakukan dan bagaimana

subjek penelitian dalam hal ini masyarakat dayak menunjukkan bentuk-bentuk

simbol tersebut.

Selain ini peneliti juga memfokuskan bagaimana subjek penelitian

mengalami dan memaknai pengalamannya, hal ini terkait tentang pesan apa yang

subjek penelitian ingin sampaikan melalui simbol ketika menggunakan pakaian

adat dayak, Umumnya, suku Dayak memiliki perhiasan berupa manik-manik yang

terbuat dari batu alam. Dahulu, batu-batu ini dibentuk dengan tangan dan tanpa

bantuan mesin, sehingga terlihat lebih kusam dibandingkan dengan manik-manik

modern buatan pabrik. Selain itu, ada juga perbedaan berat di bebatuan dan manik-

manik tersebut. Jika ingin membuktikan bahwa manik-manik tersebut asli dari

Suku Dayak atau bukan, lakukan tes dengan cara membakarnya. Masyarakat

Dayak, khususnya kaum prianya, tidak mengenal aksesories batu lain selain

perhiasan manik-manik. Aksesoris yang umum mereka gunakan berasal dari hewan

hasil buruan, seperti taring dan gigi beruang atau taring babi. Jika di Papua taring

babi dijadikan perhiasan yang ditusukkan di hidung, Suku Dayak menadikan taring

tersebut “buah” kalung mereka Ciri khas Suku Dayak lainnya adalah Tato. Bagi

masyarakat Dayak, tato memiliki makna yang sangat mendalam. Tato merupakan

bagian dari tradisi, religi, dan status sosial seseorang dalam masyarakat, Tato juga

bisa dijadikan bentuk penghargaan suku terhadap kemampuan seseorang. Oleh

karena itu, tato tidak bisa dibuat sembarangan. Semakin banyak tato, "obor"

mereka akan semakin terang.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

31

2.7 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul penelitian Tahun Metode Hasil penelitian

1 Turita Indah

Setyani

Bahasa Jawa

Sebagai Simbol

Budaya

Masyarakatnya

2008 Kualitatif Berdasarkan

uraian di muka,

dapatlah

dinyatakan bahwa

meskipun seakan

bahasa Jawa itu

terancam punah,

namun realitasnya

tidaklah demikian

adanya. Bahkan

anak-anak muda

pun justru

berusaha untuk

turut

mempertahankan

dan

melestarikannya

dengan penuh

kesadaran akan

identitas

masyarakatnya

2 Gabriela Lordy

Darmaputri

REPRESENTASI

IDENTITAS

KULTURAL

DALAM

SIMBOL-

SIMBOL PADA

BATIK

TRADISIONAL

DAN

KONTEMPORE

R

2011 Semiotika Melalui penelitian

ini peneliti

memisahkan batik

tradisional dengan

batik kontemporer

dengan

pembedaan motif.

Dalam batik

tradisional, motif

batik diciptakan

sesuai dengan

pakem atau

ketentuan yang

berlaku pada

jaman dahulu,

karena konteksnya

batik merupakan

seragam,

merupakan

identitas diri

sehingga tidak

sembarangan

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

32

dapat digunakan

dan terikat

pemakaiannya

pada waktu,

tempat dan status

kepemilikan

(status sosial atau

jabatan).

3 Dominikus Isak

Petrus Berek

Fashion Sebagai

Komunikasi

Identitas Sub

Budaya (Kajian

Fenomenologis

terhadap

Komunitas Street

Punk Semarang)

2012 Fenomenol

ogi

ketika individu

dan kelompok/

komunitas Street

Punk mempunyai

aspek dalam

keanggotaanya

seperti yang telah

dijelaskan

sebelumnya

dengan segala

cirinya, apa itu

karena lingkungan

yang

membentuknya

atau sebaliknya,

atau Street Punk

akan

mempertahankan

identitas

komunitasnya

sebagai komunitas

tunggal atau

komunitas tetap

merasa aman

dalam masyarakat

sebagai entitas

tunggal

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Tradisionaleprints.umm.ac.id/52259/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh, definisi komunikasi adalah proses yang ... penyampaian dan penerimaan pesan,

33

2.8 Kerangka Pemikiran

SIMBOL PAKAIAN ADAT SEBAGAI BENTUK IDENTITAS BUDAYA

MASYARAKAT DAYAK DI SAMPIT, KALIMANTAN TENGAH

Konsep Identitas Budaya

Pengolahan Data

Penelitian

1. Pakaian Adat sebagai bentuk

identitas

2. Bentuk symbol dalam pakaian

adat

3. Pengelaman dan pemakanaan

pakaian adata

4. Pesan yang disampaikan

melalui pakaian adat

Suku Dayak, Sampit

Kalimantan Tengah

Penarikan Kesimpulan