bab ii tinjauan pustaka 2.1 hasil penelitian terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/bab...

31
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Adapun penelitian terdahulu yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Dian Agustia dan Ade Palupi (2016) Penelitian ini meneliti tentang praktik akuntansi kreatif pada koperasi di jawa timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan statistik deskriptif untuk memperoleh informasi bagaimana praktik akuntansi kreatif pada koperasi di Jawa Timur. Untuk memperoleh informasi tersebut, penerepan praktik akuntansi kreatif dihitung menggunakan rumusan discretionary accrual sebagai proksi dari praktik akuntansi kreatif dengan modified joned model. Koperasi mempunyai karateristik yaitu anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Laporan keuangan wajib disajikan sebagai alat pertanggungjawaban oleh pengurus kepada angggota koperasi pada Rapat Anggota Tahunan. Informasi yang sangat penting di dalam laporan keuangan adalah laba. Pada badan usaha koperasi dikenal dengan Sisa Hasil Usaha (SHU). Praktik akuntansi kreatif merupakan aktivitas yang dilakukan unit usaha untuk melaporkan hasil yang diinginkan dengan memanfaatkan teknik dan kebijakan akuntansi sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu. Dengan analisis statistik deskriptip, koperasi skala provinsi di Jawa Timur periode tahun 2012-2014 menerapkan praktik akuntansi kreatif dengan meningkatkan laba atau menurunkan laba. Pengurus koperasi atau manajer koperasi menaikkan SHU jika terjadi penurunan SHU dari yang sesungguhnya, yang cukup besar, dan sebaliknya,

Upload: others

Post on 29-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Dian Agustia dan Ade Palupi (2016)

Penelitian ini meneliti tentang praktik akuntansi kreatif pada koperasi

di jawa timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan statistik

deskriptif untuk memperoleh informasi bagaimana praktik akuntansi kreatif pada

koperasi di Jawa Timur. Untuk memperoleh informasi tersebut, penerepan praktik

akuntansi kreatif dihitung menggunakan rumusan discretionary accrual sebagai

proksi dari praktik akuntansi kreatif dengan modified joned model. Koperasi

mempunyai karateristik yaitu anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus

pengguna jasa koperasi. Laporan keuangan wajib disajikan sebagai alat

pertanggungjawaban oleh pengurus kepada angggota koperasi pada Rapat

Anggota Tahunan. Informasi yang sangat penting di dalam laporan keuangan

adalah laba. Pada badan usaha koperasi dikenal dengan Sisa Hasil Usaha (SHU).

Praktik akuntansi kreatif merupakan aktivitas yang dilakukan unit usaha untuk

melaporkan hasil yang diinginkan dengan memanfaatkan teknik dan kebijakan

akuntansi sesuai dengan kondisi-kondisi tertentu. Dengan analisis statistik

deskriptip, koperasi skala provinsi di Jawa Timur periode tahun 2012-2014

menerapkan praktik akuntansi kreatif dengan meningkatkan laba atau menurunkan

laba. Pengurus koperasi atau manajer koperasi menaikkan SHU jika terjadi

penurunan SHU dari yang sesungguhnya, yang cukup besar, dan sebaliknya,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

9

pengurus koperasi menurunkan SHU jika terjadi kenaikan SHU dari yang

sesungguhnya yang cukup besar. Koperasi melakukan praktik akuntansi kreatif

yang dominan adalah perataan laba. Tujuannya adalah untuk mengurangi fluktuasi

SHU yang dilaporkan sehingga koperasi terlihat stabil dan tidak berisiko tinggi.

Hasil studi ini mendukung yang menyebutkan perilaku pengurus selaku

manajemen koperasi dipandang sebagai perilaku oportunistik manajer dalam

memaksimalkan kontrak kompensasi, kontrak hutang dan biaya politik. Populasi

dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

skala provinsi Jawa Timur tahun 2012-2014. Berdasarkan data dari dinas koperasi

dan UMKM provinsi Jawa Timur sampai 2014, koperasi skala provinsi Jawa

Timur yang aktif tahun 2014 sebanyak 508 koperasi. Metode pengambilan sampel

adalah purposive random sampling, yang memenuhi kriteria sampel adalah 31

koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam skala provinsi Jawa Timur.

Hasil penelitian ini adalah sebagian koperasi melakukan praktik akuntansi kreatif

dengan pola income creasing atau income decreasing dan ada juga sebagian

koperasi melakukan praktik akuntansi kreatif dengan motivasi pajak dan motivasi

SHU.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pada penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah meneliti tentang

praktik akuntansi kreatif.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

10

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pada penelitian terdahulu menggunkan subyek penelitian pada koperasi di

Jawa Timur, sedangkan penelitian sekarang menggunkan subyek penelitian

pada mahasiswa akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

2. Penelitian terdahulu juga menggunakan metode pengumpulan sampel dengan

purposive random sampling dan penelitian sekarang menggunakan metode

pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi.

3. Metode penelitian yang digunakan penelitian terdahulu adalah metode

kualitatif dengan statistik deskriptif, sedangkan penelitian ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

2. Charles, Gregory dan Walter (2015)

Penelitian ini meneliti tentang praktik yang mempengaruhi akuntansi

kreatif antara perusahaan yang terdaftar di Nairobi Securities Exchange (NSE).

Penelitian ini adalah untuk menilai praktek mempengaruhi akuntansi kreatif antara

terdaftar di Nairobi Securities Exchange (NSE) di Kenya. Penelitian ini

didasarkan pada teori-teori yang ada, lebih pada teori akuntansi positif, yang

digunakan untuk mengidentifikasi praktek-praktek ini. Metode sampling

sistematik diterapkan dalam memilih sampel untuk penelitian. Desain penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey cross sectional yang

dinilai data untuk tahun 2014. Data diperoleh melalui pemberian kuesioner dan

wawancara untuk sampel manajer, akuntan dan auditor internal perusahaan publik

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

11

yang terdaftar di NSE. Sebuah sampel dari tiga puluh sembilan dari populasi

target enam puluh empat perusahaan publik diekstraksi dari situs Nairobi

Securities Exchange. Analysis of Variance (ANOVA) digunakan untuk

menentukan apakah ada signifikansi statistik antara nilai-nilai diamati dan

diharapkan. analisis regresi bersama-sama dengan Pearson coefficient of

correlation, digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan

pengaruh yang signifikan tingkat akuntansi kreatif di antara perusahaan yang

terdaftar di NSE untuk praktek-praktek seperti kompensasi manajemen, kewajiban

kontrak, manajemen pajak, kinerja harga saham dan transaksi insider.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Pada penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah meneliti tentang

praktik akuntansi kreatif.

2. Metode pengumpulan data pada penelitian terdahulu adalah dengan

menggunakan wawancara (pada sampel manajer, akuntan dan auditor internal

perusahaan) dan pada penelitian ini menggunkan metode pengumpulan data

dengan wawancara pada mahasiswa akuntansi.

3. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

12

1. Penelitian terdahulu menggunkan subyek penelitian pada perusahaan,

sedangkan penelitian ini menggunkan subyek penelitian pada mahasiswa

akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

2. Variabel independen yang digunakan penelitian terdahulu adalah managers

compensation, tax management dan contractual obligations.

3. Penelitian terdahulu juga menggunakan metode pengumpulan data dengan

kuesioner dan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan

wawancara dan dokumentasi.

4. Penelitian terdahulu menggunkan desain penelitian campuran yang

merupakan kombinasi dari desain deskriptif, desain kausal dan desain survei

cross-sectional.

5. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.

6. Subyek penelitian pada penelitian terdahulu adalah perusahaan yang terdaftar

di Nairobi Securities Exchange (NSE) di Kenya dan subyek penelitian pada

penelitian ini adalah mahasiswa sarjana akuntansi semester delapan STIE

Perbanas Surabaya.

3. Siswi Wulandari (2015)

Penelitian ini meneliti tentang kode etik dalam tingkah laku berbisnis

di perusahaan yang merupakan implementasi salah satu prinsip Good Corporate

Governance. Kode etik tersebut menuntut karyawan dan pimpinan perusahaan

untuk melakukan praktek-praktek etika bisnis yang terbaik di dalam semua hal

yang dilaksanakan atas nama perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah

perusahaan yang ada di Indonesia dan sampel dari penelitian ini adalah karyawan

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

13

dan pimpinan perusahaan. Penelitian ini menggunakan penelitian preskriptif

analitis, yaitu memberikan gambaran atau merumuskan masalah sesuai dengan

keadaan atau fakta-fakta yang ada dan berkaitan dengan pelaksanaan dan

penyelesaian masalah penerapan prinsip Good Corporate Governance di

Indonesia sebagai salah satu bagian dari etika bisnis. Hasil dari penelitian ini

adalah pelaksanaan etika bisnis dan Good Corporate Governance yang efektif

pada perusahaan di Indonesia adalah dengan melaksanakan pedoman praktis yang

diatur dalam Good Corporate Governance, serta hal yang tidak kalah penting

adalah peran serta dari negara dan masyarakat dalam partisipasi pelaksanaan

Good Corporate Governance. Lingkungan yang konsdusif dapat mendorong

pelaksanaan Good Corporate Governance yang efektif dan lebih baik.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dengan penelitian ini terdapat persamaan pada

penelitiannya yaitu meneliti tentang etika.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu menggunkan subyek penelitian pada perusahaan,

sedangkan penelitian ini menggunkan subyek penelitian pada mahasiswa

akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

14

2. Variabel independen yang digunakan penelitian terdahulu adalah perusahaan,

etika bisnis dan good corporate governance.

3. Penelitian terdahulu menggunakan penelitian preskriptif analitis, sedangkan

penelitian ini menggunkan penelitian kualitatif bersifat deskriptif.

4. Mahesh Singh Rajput (2014)

Penelitian ini meneliti tentang praktik akuntansi kreatif yang terjadi di

india. Di pasar yang sangat kompetitif, menjadi sangat penting dan perlu bagi

setiap bisnis untuk menemukan cara baru dan inovatif dalam menjalankan bisnis

dan salah satu cara baru adalah akuntansi kreatif. Tampak jelas bahwa dalam

akuntansi kreatif pada umumnya dipandang sebagai praktik yang curang dan tidak

diinginkan. Pada bagian ini kita menganalisis beberapa langkah-langkah yang

dapat membantu untuk mengurangi ruang lingkup untuk praktik akuntansi kreatif,

mengidentifikasi, mana yang berlaku dalam perkembangan terakhir di

International Accounting Standards (IASs). IASs akan menjadi standar untuk

semua perusahaan yang terdaftar di Eropa. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah enam puluh dua perusahaan.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahalu dan penelitian ini sama-sama meneliti tentang praktik

akuntansi kreatif.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

15

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu menggunakan subyek penelitian pada perusahaan,

sedangkan penelitian ini menggunkan subyek penelitian pada mahasiswa

akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

2. Penelitian terdahulu juga menggunakan metode pengumpulan data dengan

kuesioner dan penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan

wawancara dan dokumentasi.

3. Variabel independen yang digunakan penelitian terdahulu adalah accounting

ethics, earnings management, dan financial reporting.

5. Moh. Lutfi Saiful Arif, Robiatul Aulia dan Nurul Herawati (2014)

Penelitian ini meneliti tentang persepsi mahasiswa akuntansi tentang

praktik creative accounting ditinjau dari teori etika bisnis. Objek penelitian ini

adalah mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi universitas trunujoyo madura.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini adalah bahwa creative accounting tidak dapat diterima dari

teori etika deontologi, teori utilitarianisme dan teori egoisme etis. Mahasiswa juga

menganggap bahwa creative accounting adalah perbuatan yang tidak etis.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

16

1. Penelitian terdahulu dan penelitian ini menggunkan metode pengumpulan

data yang sama yakni wawancara dan dokumentasi.

2. Metode penelitian yang digunakan penelitian terdahulu dan penelitian ini

adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.

3. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu menggunakan subyek penelitian pada mahasiswa

akuntansi fakultas ekonomi universitas trunujoyo madura, sedangkan

penelitian ini subyek penelitiannya adalah mahasiswa sarjana akuntansi STIE

Perbanas Surabaya.

2. Variabel independen pada penelitian terdahulu yang berbeda dengan

penelitian ini adalah etika bisnis.

6. Made Pasek Swi Shantanu, Ni Kadek Sinarwati dan Anantawikrama

Tungga Atmaja (2014)

Penelitian ini meneliti tentang kelemahan-kelemahan sistem pelaporan

dalam segi etika dan professional masih sering terjadi di Indonesia karena kasus

seperti ini masih sering terjadi di perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia

yang hampir mengalami kepailitan akibat kurangnnya etika dan sikap

professional akuntan dalam membuat laporan keuangan. Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Jurusan Akuntansi Program S1

dan Program Diploma 3 di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Dan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

17

pengumpulan sampel dilakukan dengan pengambilan secara acak dengan

pertimbangan-pertimbangan tertentu. (Arisetyawan, 2010: 32). Dengan kriteria

(1) Mahasiswa jurusan akuntansi program S1, merupakan Mahasiswa Jurusan

Akuntansi Program S1 di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang telah

mengambil mata kuliah auditing satu dan etika bisnis dan profesi. Alasan

memilih mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah auditing 1 dan etika bisnis

dan profesi, karena materi tersebut telah mengenalkan dan menjelaskan mengenai

etika dan profesi; (2) Mahasiswa jurusan akuntansi program diploma 3,

merupakan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Diploma 3 di Universitas Pendidikan

Ganesha Singaraja yang telah mengambil mata kuliah auditing. Alasan memilih

mahasiswa yang telah mengikuti mata kuliah auditing satu karena materi tersebut

telah mengenalkan dan menjelaskan mengenai etika dan profesi. Alat uji dan

pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu kuesioner. Dari hasil

hipotesis dalam penelitian ini, hasil penelitian menyatakan adanya perbedaan

persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika penyusunan laporan keuangan.

Penelitian ini menunjukkan mahasiswa jurusan akuntansi program S1 memiliki

pandangan yang lebih baik terhadap etika penyusunan laporan keuangan

(53,061), dibandingkan mahasiswa jurusan akuntansi program diploma 3

terhadap etika penyusunan laporan keuangan (45, 364). Hasil dari pengujian ini

juga memperlihatkan nilai signifikansi sebesar 0,032 < 0,05 maka diterima yang

berarti ada perbedaan signifikan persepsi mahasiswa akuntansi terhadap etika

penyusunan laporan keuangan.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

18

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dan penelitian ini terdapat persamaan yaitu

memfokuskan meneliti pada etika penyusunan pelaporan keuangan.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dan penelitian ini terdapat perbedaan yaitu pada metode

pengumpulan data.

2. Penelitian terdahulu metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner,

sedangkan penelitian ini menggunkan metode pengumpulan datanya

wawancara dan dokumentasi.

3. Penelitian terdahulu menggunakan subyek penelitian pada mahasiswa

akuntansi fakultas ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

sedangkan penelitian ini subyek penelitiannya adalah mahasiswa sarjana

akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

4. Variabel independen pada penelitian terdahulu yang berbeda dengan

penelitian ini adalah etika bisnis.

5. Teknik analisis data yang digunakan penelitian terdahulu yaitu uji validitas,

uji reliabilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis dengan menggunkan uji non

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

19

parametrik, sedangkan penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif bersifat deskriptif.

7. Tumpal Malik (2013)

Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penerapan tata kelola

perusahaan, metode akrual dan manajemen laba. Tujuan penelitian ini adalah

untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh secara signifikan tata kelola

perusahaan melalui kepemilikan institusional, kepemilikan manajemen, komisaris

independen, komite audit, umur perusahaan. Metode akrual melalui total accrual,

nondiscreationary accrual, discreationary accrual. Manajemen laba melalui

manipulasi arus kas, manipulasi HPP terhadap kinerja keuangan perusahaan

property, real estate dan develover di BEI periode tahun 2008-2012. Populasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan property, real

estate dan develover yang terdaftar di BEI periode tahun 2008-2012. Populasi

yang memenuhi syarat dalam penelitian ini sebanyak tiga puluh lima populasi dan

seratus tujuh puluh lima data sekunder times series untuk melihat konsistensi

pengaruhi masing-masing variable independen terhadap variable dependen.

Sampel penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan (annual report) dan

informasi tata kelola perusahaan selama periode penelitian. Hasli penelitian ini

adalah penerapan tata kelola perusahaan terbukti mempengaruhi kinerja keuangan

secara simultan sedangkan secara parsial yang berpengaruh signifikan adalah

kepemilikan institusional sebesar 22,6%, kepemilikan manajemen 56,0%,

Komisaris Independen 4,3%, dan Umur Perusahaan 24,9%. Sedangkan komite

audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Perlakuan metode

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

20

akrual terbukti mempengaruhi kinerja keuangan secara simultan sedangkan secara

parsial yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan adalah

discretionary accruals 82,9%. Sedangkan yang tidak berpengaruh signifikan

adalah total accruals dan nondiscretionary accruals. Praktik manajemen laba

terbukti mempengaruhi kinerja keuangan secara simultan sedangkan secara parsial

yang berpengaruh signifikan adalah manipulasi HPP sebesar 45,5% dan

manipulasi beban operasional sebesar 40,1%. Sedangkan yang tidak berpengaruh

signifikan adalah manipulasi arus kas.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu tentang praktik manajemen laba dan penelitian ini

meneliti tentang praktik akuntansi kreatif. Akuntansi kreatif dan manajemen

laba sama-sama mempengaruhi angka pada laporan keuangan.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu penelitiannya dianalisis dengan statistik SPSS V.20,

kemudian dilakukan pengujian model dan terakhir pengujian hipotesis.

2. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan wawacara dan

dokumentasi kemudian menganalisis hasil wawancara dan mengambil

kesimpulan dari hasil wawancara.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

21

3. Penelitian terdahulu menggunkan subyek penelitian pada perusahaan,

sedangkan penelitian ini menggunkan subyek penelitian pada mahasiswa

sarjana akuntansi semester delapan STIE Perbanas Surabaya.

4. Variabel independen pada penelitian terdahulu yang berbeda dengan

penelitian ini adalah good corporate governance dan financial performance.

8. Hotman Tohir Pohan (2012)

Penelitian ini bersifat deskriptik yaitu untuk mengetahui persepsi

mahasiswa tentang nilai nilai etika yang dianut manajer dan pimpinan pada

perusahan terbuka dalam penyajian pelaporan keuangan yang bertanggung jawab,

dan akan menguji hipotesis perbedaan antara mahasiswa akuntansi yang

mempelajari etika dengan mahasiswa jurusan manajemen yang mempelajari etika

dan penelitian ini adalah penelitian empiris yang mencari bukti atas data yang

terkumpul dan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif yang

akan memperbandingkan dan menjelaskan objek yang diteliti. Objek penelitian

yaitu mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan mahasiswa

jurusan manajemen di universitas trisakti. Teknik pengumpulan data

menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini adalah perbedaan persepsi

mahasiswa/i yang telah belajar etika profesi/bisnis dengan mahasiswa/i yang

belum belajar etika profesi/bisnis. Secara satu persatu terdapat perbedaan persepsi

mengenai pernyataan KEj2 yaitu Akuntan Internal menahan diri dan tidak terlibat

dalam segala aktivitas yang dapat menghambat kemampuan. Secara total tidak ada

perbedaan persepsi antara mahasiswa/i yang telah belajar etika profesi/bisnis

dengan mahasiswa dan mahasiswi yang belum belajar etika profesi/bisnis

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

22

mengenai nilai-nilai etika profesi/bisnis dan tidak ada perbedaan persepsi antara

mahasiswa yang belajar etika profesi/bisnis dengan mahasiswa yang belum belajar

etika profesi dan bisnis terhadap tanggung jawab manajemen dalam penyajian

laporan keuangan, artinya mereka tetap optimis dan mempunyai idealisme tinggi

bahwa laporan keuangan tetap menjadi alat untuk menilai kinerja manajemen dan

percaya akan kejujuran dan reliabilitas laporan keuangan yang disajikan.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang terdapat persamaan yaitu

memfokuskan meneliti pada etika penyusunan pelaporan keuangan.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansni kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang terdapat perbedaan yaitu pada

metode pengumpulan data.

2. Penelitian terdahulu metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner,

sedangkan penelitian ini menggunkan metode pengumpulan datanya

wawancara dan dokumentasi.

3. Penelitian terdahulu menggunakan subyek penelitian pada mahasiswa

akuntansi fakultas ekonomi universitas trisakti, sedangkan penelitian ini

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

23

subyek penelitiannya adalah mahasiswa sarjana akuntansi semester delapan

STIE Perbanas Surabaya.

9. Atik Emilia Sula dan Prasetyono (2012)

Penelitian ini meneliti tentang prinsip keagenan sebagai upaya untuk

pendelegasian fungsi dan tugas dari pemilik atau pemegang saham sebagai

prinsipal dan pihak manjemen sebagai agen memungkinkan timbulnya praktik-

praktik creative accounting sebagai akibat dari konflik kepentingan tersebut.

Objek penelitian ini adalah perusahaan di Indonesia. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang melakukan praktik akuntansi

kreatif untuk menghindari pajak dan pemerintah melalui IAI telah membuat

standar setter untuk meminimalisasi praktik akuntansi kreatif. Beberapa regulasi

yang dapat diterapkan untuk mereduksi penyalahgunaan praktik creative

accounting dan earnings management antara lain:

a. Menetapkan jangka waktu penggunaan metode akuntansi atau

menetapkan aturan mengenai kondisi-kondisi apa saja yang

membolehkan perusahaan mengganti penggunaan metode akuntansi.

b. Menetapkan standar penentuan nilai residu dan umur ekonomis dalam

metode penyusutan aset tetap berdasarkan nilai perolehan aset.

c. Diarahkan untuk melakukan estimasi piutang tak tertagih dengan

menggunakan metode persentase penjualan, dalam hal estimasi piutang

tak tertagih.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

24

d. Penetapan standar yang jelas mengenai klasifikasi akun, sub akun,

karakter akun, serta batasan klasifikasi akun yang berkaitan dengan

transaksi bisnis berkaitan dengan teknik reklasifikasi akun.

e. Penetapan nilai wajar dan materialitas perusahaan dalam proses audit.

f. Adanya sanksi tegas bagi yang melanggar.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang sama-sama meneliti tentang

creative accounting.

2. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi kreatif.

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu menggunakan populasi perusahaan, sedangkan penelitian

ini menggunakan populasi mahasiswa sarjana akuntansi STIE Perbanas

Surabaya.

2. Variabel independen yang digunakan adalah regulation draft dan standarisasi

nilai wajar.

3. Penelitian terdahulu metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner,

sedangkan penelitian ini menggunkan metode pengumpulan datanya

wawancara dan dokumentasi.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

25

10. Akenbor dan Ibanichuka (2012)

Penelitian ini merupakan penelitian empiris praktik akuntansi kreatif

dalam industri perbankan di Nigeria. Untuk mencapai tujuan penelitian ini

pertanyaan penelitian yang diajukan, hipotetis, dirumuskan dan tinjauan terkait

literatur. Metode pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian ini yaitu

metode survey desain dan kuesioner. Populasi penelitian ini terdiri dari dua puluh

lima manajer dan dua puluh lima akuntan yang diambil dari dua puluh lima

direkapitalisasi bank yang saat ini beroperasi di Federal Capital Territory (FCT).

Data yang dihasilkan untuk penelitian ini dianalisis melalui nilai rata-rata

sementara hipotesis menyatakan secara statistic diuji dengan Z-test dan Analysis

of Vatiance (ANOVA). Hasil analisis penelitian ini jelas mengungkapkan bahwa

praktik akuntansi kreatif berdampak negatif terhadap pengguna informasi

akuntansi. Temuan ini mengungkapkan bahwa alasan utama melakukan praktek

akuntansi kreatif dalam industri perbankan di Nigeria adalah untuk meningkatkan

nilai pasar saham.

Persamaan

Persamaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu dan penelitian ini sama-sama meneliti tentang praktik

akuntansi kreatif. Variabel dependen yang digunakan adalah praktik akuntansi

kreatif.

2. Variabel independen yang digunakan adalah financial reporting.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

26

Perbedaan

Perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian terdahulu menggunakan populasi industri perbankan, sedangkan

peneltian ini menggunakan populasi mahasisawa sarjana akuntansi STIE

Perbanas Surabaya.

2. Penelitian terdahulu metode pengumpulan datanya menggunakan kuesioner,

sedangkan penelitian sekarang menggunkan metode pengumpulan datanya

wawancara dan dokumentasi.

3. Variabel independen yang digunakan adalah bank distress.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

27

Tabel 2.1

Tabel Matriks Dari Penelitian Terdahulu

No Penelaah

Variabel Independent

Men

aikkan

Lab

a

Men

uru

nkan

Lab

a

Per

ataa

n L

aba

Man

ager

s

Com

pen

sati

o

n

Tax

Man

agem

ent

Contr

actu

al

Obli

gat

ions

Per

usa

haa

n

Eti

ka

Bis

nis

Good

Corp

ora

te

Gover

nan

ce

Acc

ounti

ng

Eth

ics

Ear

nin

gs

Man

agem

ent

Fin

anci

al

Rep

ort

ing

P

erse

psi

Mah

asis

wa

Akunta

nsi

Eti

ka

Fin

anci

al

Per

form

ance

Eth

ical

Val

ues

R

egula

tion

Dra

ft

Sta

ndar

isas

i

Nil

ai W

ajar

Ban

k D

istr

ess

1 Dian Agustia dan Ade

Palupi (2016) + + +

2 Charles, Gregory dan

Walter (2015)

3 Siswi Wulandari (2015)

4 Mahesh Singh Rajput

(2014)

5 Moh. Lutfi Saiful Arif,

Robiatul Aulia dan

Nurul Herawati (2014)

6

Made Pasek Swi

Shantanu, Ni Kadek

Sinarwati dan

Anantawikrama Tungga

Atmaja (2014)

+ + +

7 Tumpal Malik (2013)

8 Hotman Tohir Pohan

(2012) + +

9 Atik Emilia Sula dan

Prasetyono (2012)

10 Akenbor dan Ibanichuka

(2012)

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

28

Variable dependen : Praktik akuntansi kreatif

Biru : Berpengaruh signifikan

Biru (+) : Berpengaruh positif signifikan

Merah : Tidak berpengaruh signifikan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Creative Accounting

Akuntansi kreatif adalah suatu kegiatan mempengaruhi angka-angka

dalam laporan keuangan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan yang

diinginkan dan untuk suatu keperluan atau kepentingan tertentu. Akuntansi kreatif

termasuk juga penjualan aset dengan dasar biaya rendah (low cost basis),

pengiriman produk dalam jumlah yang luar biasa ketika mendekati akhir tahun

dan kegagalan menuliskan persediaan yang telah mengalami penurunan nilai.

Banyak yang mengatakan bahwa creative accounting sebuah kegiatan

memanipulasi laporan keuangan di perusahaan guna menyajikan sebuah laporan

keuangan sesuai keinginan. Namun tidak semua akuntansi kreatif itu adalah

sebuah kecurangan. Misalnya, penyerderhanaan beberapa bentuk laporan atau

penggabungan sebuah biaya menjadi satu dalam biaya lain-lain karena dianggap

jarang timbul. Creative accounting terdiri dari dua kata yaitu “creative” yang

artinya kebolehan seseorang menciptakan ide baru yang efektif, dan kata

“accounting” itu artinya pembukuan tentang financial events yang senantiasa

berusaha untuk setia kepada kondisi keuangan yang sebenarnya (faithful

representation of financial events). Creative accounting adalah sebuah proses

dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan pemahaman pengetahuan

akuntansi dan sebagainya dan menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

29

keuangan (Amat, Blake dan Dowd, 1999). Sedangkan, (Stolowy dan Breton,

2000) menyebut creative accounting merupakan bagian dari accounting

manipulation yang terdiri dari earning management, income smoothing dan

creative accounting itu sendiri.

Sehingga arti dari creative accounting yaitu akar dari sejumlah skandal

akuntansi dan banyak usulan untuk memanipulasi akuntansi. Biasanya berpusat

pada analisis diperbarui modal dan faktor produksi yang benar akan

mencerminkan bagaimana nilai tambah. Akuntansi kreatif dan manajemen laba

merupakan eufemisme mengacu pada praktik akuntansi yang mungkin mengikuti

surat aturan praktik akuntansi standar, tapi jelas menyimpang dari peraturan

tersebut.

2.2.2 Tujuan Creative Accounting

Tujuan beberapa pihak melakukan creative accounting bermacam-

macam, di antaranya adalah untuk pelarian pajak, menipu bank demi

mendapatkan pinjaman baru, mencapai target yang ditentukan oleh analisis pasar,

mengecoh pemegang saham untuk menciptakan kesan bahwa manajemen berhasil

mencapai hasil yang cemerlang dan ada pula tujuan lain seperti menyembunyikan

kinerja buruk perusahaan (Stolowy dan Breton, 2000). Motivasi materialisme

merupakan suatu dorongan besar manajemen dan akuntan-akuntan melakukan

creative accounting. Banyak perusahaan yang terjebak masalah creative

accounting mempunyai sistem executive stock option plan bagi eksekutif-

eksekutif yang mencapai target yang ditetapkan. Secara umum, para eksekutif

biasanya lebih mengenal perusahaan tempat mereka bekerja dibandingkan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

30

karyawan-karyawan di bawah mereka, sehingga para eksekutif ini dapat dengan

mudah memanipulasi data-data dalam laporan keuangan (financial statement)

dengan motivasi memperkaya diri mereka sendiri.

2.2.3 Jenis – jenis Creative Accounting

Ada empat macam creative accounting yang sering ditemukan saat ini,

yaitu: Aggressive accounting, Earnings management, Income smoothing, dan

Fraudulent financial reporting (Stolowy dan Breton, 2000), yaitu :

a. Aggressive accounting (akuntansi agresif) adalah pemilihan dan penerapan

prinsip akuntansi yang bertujuan agar laba tahun berjalan lebih tinggi dan

terlepas dari apakah praktik tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum atau tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

b. Earnings management (manajemen laba) merupakan mempengaruhi laba

secara aktif untuk suatu target yang sudah ditentukan sebelumnya. Misalnya

manajemen, untuk suatu proyeksi yang sudah dibuat oleh analis atau untuk

mendapatkan suatu angka yang konsisten dengan smoother, more sustainable

earnings stream. Manajemen laba akan membuat laba tidak sesuai dengan

realitas ekonomi yang ada, ini menjelaskan bahwa kualitas laba yang

dilaporkan dalam laporan keuangan menjadi rendah, karena keinginan

manajemen untuk memperlihatkan sedemikian rupa laba yang baik atau untuk

menutupi realitas yang ada. Manfaat manajemen laba tergantung dari tujuan

digunakannya apakah untuk mencapai hubungan kontrak tepat guna (efficient

contracting) atau untuk tujuan menggunakan kesempatan (opportunistic)

(Scott, 2003:385). Apabila manajemen laba digunakan untuk tujuan efficient

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

31

contracting, maka dapat dikatakan manajemen laba adalah sesuatu hal yang

baik. Sebaliknya, apabila digunakan untuk tujuan opportunistic maka

manajemen laba dapat dikatakan buruk.

c. Income smoothing (perataan laba) adalah suatu bentuk earnings management

yang didesain untuk menghilangkan aliran laba yang fluktuatif, termasuk cara-

cara untuk mereduksi dan menyimpan laba pada saat kinerja keuangan sedang

membaik agar laba tersebut bisa dimanfaatkan pada saat kinerja keuangan

sedang menurun. Perataan laba mempunyai tujuan untuk mengurangi

variabilitas atas laba yang dilaporkan guna mengurangi resiko pasar atas saham

perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga pasar perusahaan.

d. Fraudulent financial reporting (pelaporan keuangan palsu) adalah kekeliruan

penyajian yang disengaja atau penyembunyian atas suatu angka atau

pengungkapan di dalam laporan keuangan yang bertujuan untuk memperdayai

pengguna laporan keuangan melalui pendekatan administratif, perdata dan

kriminal. Tipe Fraudulent financial reporting inilah yang paling cenderung

dipergunakan untuk tujuan ilegal.

2.2.4 Penyebab dan pola Creative Accounting

Creative accounting merupakan bagian dari accounting manipulation

yang terdiri dari earning management, income smoothing dan creative accounting

itu sendiri (Stolowy dan Breton, 2000). Dalam pemahaman mengenai creative

accounting ini bukan berarti akuntan yang memanfaatkan pemahaman akuntansi

tersebut, tetapi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dan kekuatan untuk

menggunakan creative accounting tersebut, seperti manajer, akuntan, pemerintah,

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

32

asosiasi industri dan tenaga akuntan akan merasa terintimidasi dimana pimpinan

perusahaan ingin membuat sebuah laporan keuanagan yang sama sekali

bertentangan dengan kaidah akuntansi. Hal yang menyebabkan terjadinya creative

accounting adalah karena adanya kebijakan dari perusahaan yang menyebabkan

banyak pihak manjemen yang melakukan manipulasi data untuk mendapatkan

keuntungan yang lebih khususnya manajer perusahaan. Manajer dalam bereaksi

terhadap pelaporan keuangan menurut (Watt dan Zimmerman, 1986) digolongkan

menjadi tiga buah hipotesis, yaitu :

a. Bonus plan hyphotesis

Perilaku dari seorang manager sering kali di pengaruhi dengan pola

bonus atas laba yang dihasilkan. Tindakan yang memicu para manager untuk

melakukan creative accounting, seringkali dipengaruhi oleh pembagian besaran

bonus yang tergantung dengan laba yang akan dihasilkan.

b. Debt-covenant hyphotesis

Merupakan sebuah praktek akuntansi mengenai bagaimana manager

menyikapi perjanjian hutang. Sikap yang diambil oleh manager terjadi adanya

pelanggaran atas perjanjian hutang yang jatuh tempo akan berupaya

menghindarinya dengan memilih kebijakan-kebijakan akuntansi yang

menguntungkan dirinya.

c. Political cost hyphotesis

Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan laba perusahaan

lebih rendah lewat proses akuntansi. Tindakan ini dipengaruhi jika laba

meningkat, maka para karyawan akan melihat kenaikan laba tersebut sebagai

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

33

acuan untuk menigkatkan kesejahteraan melalui kenaikan gaji. Pemerintah pun

melihat pola kenaikan ini sebagai objek pajak yang akan ditagih.

Berbagai macam pola yang dilakukan dalam rangka creative

accounting menurut (Scott, 1997) sebagai berikut:

1. Taking Bath

Pola ini dapat terjadi selama ada tekanan organisasional pada saat pergantian

manajemen baru yaitu dengan mengakui adanya kegagalan atau defisit

dikarenakan manajemen lama dan manajemen baru ingin menghindari

kegagalan tersebut. Teknik ini juga dapat mengakui adanya biaya-biaya pada

periode mendatang dan kerugian periode berjalan ketika keadaan buruk yang

tidak menguntungkan dan yang tidak bisa dihindari pada periode berjalan.

Konsekuensinya, manajemen melakukan pembersihan diri dengan

membebankan perkiraan biaya mendatang dan melakukan clear the decks.

Akibatnya laba periode berikutnya akan lebih tinggi dari yang seharusnya.

2. Income minimization

Cara Income minimization mirip dengan taking bath, tetapi Income

minimization kurang ekstrem. Pola ini dilakukan pada saat profitabilitas

perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan perhatian

oleh pihak-pihak yang berkepentingan (aspek political-cost). Kebijakan yang

diambil dapat berupa write-off atas barang modal dan aktiva tak berwujud,

pembebanan biaya iklan, biaya riset dan pengembangan. Metode successfull-

efforts untuk perusahaan minyak bumi dan sebagainya. Penghapusan tersebut

dilakukan bila dengan teknik yang lain masih menunjukkan hasil operasi

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

34

yang kelihatan masih menarik minat pihak-pihak yang berkepentingan.

Tujuan dari penghapusan ini adalah untuk mencapai suatu tingkat return on

assets yang dikehendaki.

3. Income maximization

Maksimalisasi laba yang dimaksudkan untuk memperoleh bonus yang lebih

besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah batas atas yang ditetapkan.

4. Income smoothing

Perataan laba merupakan cara yang paling populer dan sering dilakukan.

Perusahaan-perusahaan melakukannya untuk mengurangi volatilitas laba

bersih. Perusahaan mungkin juga meratakan laba bersihnya untuk pelaporan

eksternal dengan maksud sebagai penyampaian informasi internal perusahaan

kepada pasar dalam meramalkan pertumbuhan laba jangka panjang

perusahaan.

5. Timing revenue and expense recognition

Teknik ini dapat dilakukan dengan membuat kebijakan tertentu yang

berkenaan dengan saat atau timing suatu transaksi seperti adanya pengakuan

yang prematur atas penjualan.

6. Alasan seseorang melakukan creative accounting

Setidaknya ada empat alasan mengapa para praktisi akuntansi melakukan

creative accounting adalah :

a. Perlakuan akuntansi yang bervariasi

Perlakuan akuntansi yang bervariasi bersumber dari fleksibilitas

pelaporan keuangan karena standar akuntansi mengijinkan melakukan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

35

itu. Berdasarkan standar, perusahaan dapat memilih dan menerapkan

beberapa model pengukuran secara fleksibel. Sebagai akibatnya,

perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama mungkin

menyajikan laporan yang berbeda. Demikian juga dengan transaksi

keuangan dan kondisi ekonomi yang ada tidak selalu sama sehingga bisa

digunakan model pengukuran yang berbeda, bahkan untuk perusahaan

sejenis sekalipun. Beberapa contoh fleksibilitas ini yaitu penentuan biaya

persediaan (FIFO & Average), pengakuan pendapatan (tunai, cicilan atau

tingkat penyelesaian), model pengukuran aset (tersedianya dua metode

pengukuran yaitu metode biaya dan metode revaluasi dan tersedianya

beragam macam metode penyusutan aset), uji penurunan nilai (standar

memberikan pilihan untuk menilai penurunan nilai) dan estimasi provisi

(tergantung pada pertimbangan manajemen).

b. Penerapan prinsip akuntansi yang agresif

Terkadang perusahaan menerapkan PSAK secara agresif agar kinerja

laporan keuangannya terlihat lebih menarik dan bagus, bukan

menggunakan PSAK yang fleksibel untuk menyajikan laporan keuangan

yang wajar. Beberapa prakteknya yaitu over estimasi dalam biaya

restrukturisasi perusahaan, memainkan tingkat persentase penyelesaian

pekerjaan dan menangguhkan biaya proyek dan menghapus utang usaha.

c. Manajemen laba

Untuk alasan manajemen laba, entitas berusaha menampilkan laba yang

konsisten atau stabil di setiap periode palaporan. Manajemen laba bisa

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

36

dilakukan dengan menunda, mempercepat pendapatan dan beban

tergantung pada kondisinya saat itu.

d. Pelaporan keuangan yang menyimpang

e. Perusahaan seringakali menyajikan laporan keuangan yang menyimpang

yang disebabkan oleh beberapa alasanyaitu tingginya target yang

diberikan pemegang saham, kebijakan ketat yang diatur regulator, dan

lain-lain. Untuk alasan pelaporan keuangan yang menyimpang banyak

manajemen perusahaan akhirnya melakukan tindakan yang melanggar

aturan hukum.

7. Cara mendeteksi dan mencegah terjadinya creative accounting

Creative accounting memiliki dampak yang kurang baik untuk perusahaan

baik itu pemilik perusahaan tersebut maupun investor yang ingin

menanamkan modalnya ke perusahaan tersebut. Ada beberapa metode yang

bisa untuk mengetahui adanya creative accounting dan cara mencegahnya.

Kecurangan pelaporan keuangan di suatu perusahaan merupakan hal yang

akan berpengaruh besar terhadap semua pihak yang mendasarkan

keputusannya atas informasi dalam laporan keuangan (financial statement)

tersebut. Oleh karena itu, akuntan publik harus bisa mencegah dan

mendeteksi lebih dini agar tidak terjadi fraud. Untuk mengetahui adanya

fraud, biasanya ditunjukkan oleh timbulnya gejala-gejala (symptoms) berupa

red flag (fraud indicators), misalnya perilaku tidak etis manajemen.red flag

ini biasanya selalu muncul di setiap kasus kecurangan (fraud) yang terjadi.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

37

Hasil penelitian (Wilopo, 2006) membuktikan serta mendukung

hipotesis yang menyatakan bahwa perilaku tidak etis manajemen dan

kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diturunkan dengan meningkatkan

kefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen,

serta menghilangkan asimetri informasi. Hasil penelitian (Wilopo, 2006) tersebut

juga menunjukkan bahwa dalam upaya menghilangkan perilaku tidak etis

manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi memerlukan usaha yang

menyeluruh, tidak secara partial. Menurut (Wilopo, 2006), upaya menghilangkan

perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi, antara

lain :

a. Mengefektifkan pengendalian internal, termasuk penegakan hukum

b. Perbaikan sistem pengawasan dan pengendalian.

c. Pelaksanaan good governance.

d. Memperbaiki moral dari pengelola perusahaan, yang diwujudkan dengan

mengembangkan sikap komitmen terhadap perusahaan, negara dan

masyarakat.

2.3 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian merupakan alur yang menggambarkan proses

berpikir yang dituangkan dalam bentuk hubungan antar variabel yang diteliti dan

cara pengukurannya serta hasil penelitian yang diharapkan. Kerangka penelitian

untuk penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu 1 ...eprints.perbanas.ac.id/6288/5/BAB II.pdf · dalam penelitian ini adalah koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam

38

PRAKTIK AKUNTANSI

KREATIF

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

PERSEPSI MAHASISWA

AKUNTANSI

MAHASISWA

SARJANA AKUNTANSI

ETIS TIDAK ETIS