bab ii tinjauan proyek 2.1 tinjauan umum 2.1.1 …repository.unika.ac.id/16213/3/13.11.0032...
TRANSCRIPT
19
BAB II TINJAUAN PROYEK
2.1 TINJAUAN UMUM
2.1.1 GAMBARAN UMUM
Jateng Park merupakan wahana rekreasi dan edukasi yang difungsikan
untuk memberikan hiburan serta edukasi tentang segala informasi mengenai
anjungan Jawa Tengah bersifat edukatif dan juga rekreatif. Disini pengunjung
akan diajak untuk belajar mengenal dan memahami anjungan Jawa Tengah
dengan media pembelajaran yang lebih menarik dan juga interaktif.
Fungsi utama pada proyek ini difokuskan pada Anjungan Jawa Tengah.
Pada bagian Anjungan Jawa Tengah difungsikan untuk kegiatan yang bersifat
edukatif dimana Anjungan Jawa Tengah ini menyajikan segala informasi dan
kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan masing-masing daerah yang ada
di setiap kabupaten di Jawa Tengah. Dimana pengunjung akan diajak
berbelanja produk-produk yang ada di setiap kabupaten di Jawa Tengah, juga
belajar dengan metoda yang menarik serta konten yang disajikan pada Anjungan
Jawa Tengah ini bersifat pasif dan ada juga yang bersifat interaktif.
Pada bagian Jateng Park ini dibagi lagi menjadi beberapa sub fasilitas
yaitu fasititas utama Anjungan Jawa Tengah, untuk fasilitas pendukung utama
ada arena Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan, arena bermain, cinema 4D,
Alive Museum, Tricky art Museum, Taman Bunga dan Lampion, Mini Water Park,
dan untuk fasilitas penunjang ada Pusat Informasi, Turis Market, Snack Corner,
Restaurant dan Food Court, Children care room, Musholla, serta area parkir yang
luas.
20
Proyek Jateng Park di Boyolali dengan pendekatan Arsitektur Tropis
adalah sebuah proyek perencanaan dan perancangan kawasan rekreasi
sekaligus sebagai penunjang edukasi yang diharapkan mampu berorientasi
pada iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok
bangunan berada, serta dampak, dan pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar
yang tropis.
Permasalahan utama yang menjadi dasar pemikiran untuk dicari
pemecahannya dalam proyek Jateng Park di Boyolali yaitu Ekspresi Karakter
Lokal pada Desain Bangunan Anjungan dan Kawasan.
2.1.2 LATAR BELAKANG – PERKEMBANGAN – TREND
a. Latar Belakang
Sektor Pariwisata merupakan salah satu jenis industri baru yang mampu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi secara cepat dalam penyediaan lapangan
kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor
produktivitas yang lain. (Sumber : Dr. Salah, Wahab, Tourism Management,
Tourism International Press, London, 1975, hal 9).
Sekarang ini penyumbang devisa yang cukup besar dari berbagai negara di
dunia, khususnya di Indonesia adalah sektor pariwisata. Sejak tahun 1978,
Pemerintah telah berusaha mengembangkan kepariwisataan Indonesia yang
dituangkan dalam TAP MPR No. IV/MPR/1978, yakni bahwa sektor pariwisata
perlu ditingkatkan dan diperluas demi meningkatkan penerimaan devisa,
memperluas lapangan kerja, serta memperkenalkan kebudayaan.(Sumber:
Soebagyo, Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia, 2012).
21
Dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki kondisi alam yang sangat berpotensi
untuk pariwisata, namun saat sekarang ini belum dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik. Maka dari itu mulai dari sekarang perlu adanya perhatian dan
penanganan khusus dari pemerintah pusat maupun daerah untuk dibidang sektor
pariwisata.
b. Perkembangan
Beberapa tahun terakhir ini Indonesia mengalami perkembangan yang
sangat signifikan di bidang pariwisata. Hal ini mendapat perhatian khusus dari
pemerintah, sehingga beberapa tahun ke depan sektor pariwisata akan terus
gencar ditingkatkan.
Indonesia juga tidak mau kalah dengan negara-negara lain yang maju
dalam sektor pariwisata dan mendapatkan devisa yang melimpah dari sektor
tersebut.Apabila dilihat dari GBHN 1988 maupun GBHN 1993 dengan
menggunakan kacamata kegiatan ekonomi, sektor pariwisata berhasil (1)
memperbesar penerimaan devisa negara, (2) memperluas lapangan kerja dan
kesempatan berusaha, (3) mendorong pembangunan prasarana dan sarana di
daerah. (Sumber: Nyoman, S. Pendit, Ilmu, Pariwisata – Sebuah Pengantar
Perdana, 1999, hal:171-172)
Sektor Pariwisata terlihat sangat menguntungkan pada bidang ekonomi,
namun kurang memperhatikan sehingga dapat mengancam sektor lainnya, yaitu
lingkungan alam. Melihat tidak seimbangnya peningkatan pariwisata besar-
besaran berakibat merosotnya lingkunga alam yang ada disekitarnya.
22
Melihat fenomena ini, seharusnya mulai dari sekarang pemerintah harus
mulai memperhatikan pembangunan tempat wisata yang mempedulikan
lingkungan alam di sekitarnya.
c. Trend
Dengan adanya isu-isu yang berkembang mengenai sektor pariwisata
sebagai ancaman terhadap lingkungan alam disekitarnya, maka saat ini untuk
pembangunan pariwisata menekankan pada Ekspresi Karakter Lokal pada
Desain Anjungan dan Kawasan yang berbasi Arsitektur Tropis.
2.1.3 SASARAN YANG INGIN DI CAPAI
Sasaran pengunjung dalam pembuatan Jateng Park untuk segala usia mulai
dari balita hingga manula. Balita usia 0 – 5 tahun, kanak-kanak 5 – 11 tahun,
remaja awal 12 – 16 tahun remaja akhir 17 – 25 tahun, dewasa awal 26 – 35
tahun, dewasa akhir 36 – 45 tahun, lansia awal 46 – 55 tahun, lansia akhir
56 – 65 tahun dan manula 65 – sampai atas. karena kawasan ini merupakan
sebuah kawasan yang berisi tetang informasi – informasi seni serta rekreasi
yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Memasukkan ciri khas dan kebudayaan lokal Jawa Tengah yang tercermin
pada bangunan Anjungan Jawa Tengah.
Dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan menambah ekonomi PAD
kabupaten Boyolali dan masyarakat sekitar.
Adanya Jateng Park sebagai fasilitas penunjang rekreasi serta edukasi di
Boyolali diharapkan dapat mengedukasi serta memfasilitasi tingginya
ketertarikan masyarakat dalam bidang kebudayaan. Selain itu dengan
23
adanya Jateng Park ini diharapkan mampu meningkatkan pengunjung
dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan.
Penerapan desain dengan memperhatikan prinsip spasial, visual, dan
kenyamanan thermal ruang untuk memberikan kenyamanan pada user
bangunan.
Meningkatkan daya tarik pengunjung dengan desain bentuk dan fasade
bangunan yang iconic serta dapat menjadi salah satu destinasi wisata
populer di Jawa Tengah.
2.1.4 MANFAAT DAN KONTRIBUSI
a. Secara Subyektif:
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh Proyek Akhir
Arsitektur sebagai persyaratan kelulusan Sarjana Strata 1 (S1) pada
Jurusan Arsitektur Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
Sebagai pedoman dalam penyusunan Landasan Teori dan Program (LTP).
b. Secara Objektif
Menambah jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara di
Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dan Indonesia
Menambah pendapatan bagi penduduk Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,
dan Indonesia
Meningkatkan potensi Kabupaten Boyolali dan daerah sekitarnya.
Membuka lapangan kerja baru (berupa home stay/penginapan bagi
wisatawan) bagi penduduk sekitar.
24
Tersedianya destinasi wisata yang bersifat edukatif dan juga rekreatif di
kabupaten Boyolali dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung. Hal ini
berfungsi untuk menarik perhatian masyarakat untuk datang ke lokasi ini.
Tersedianya destinasi wisata yang bersifat edukatif ini sebagai
penyeimbang antara berbagai tempat wisata yang bersifat rekreatif di Jawa
Tengah.
Menyediakan wadah sebagai fungsi edukasi dimana berisikan informasi
tentang Jawa Tengah.
Memberikan fasilitas edukasi tentang anjungan Jawa Tengah yang
professional
Kontribusi
a. Ilmu Arsitektur
Kontribusi di bidang arsitektur adalah perancangan arsitektur Jateng Park
sebagai kawasan bangunan yang mampu untuk berintegrasi dengan bangunan
sekitarnya. Selain itu juga mampu menciptakan organisasi/tatanan ruang dalam
dan sirkulasi yang baik untuk menunjang kegiatan dan memberikan
kenyamanan bagi user Jateng Park.
b. Masyarakat
Sampai saat ini di Indonesia, khususnya di Jawa Tengah fasilitas
penunjang pendidikan terkait dengan kebudayaan memiliki fasilitas yang
monoton, kurang menarik, dan juga kurang terawat baik dari bangunan itu
sendiri maupun konten yang disajikan di di dalam ruang pamer. Oleh karena itu
25
dibutuhkan Jateng Park yang dapat memberikan fasilitas yang lebih baik, lebih
menarik, dan selalu ter-update sehingga pengunjung dapat tertarik untuk
mengunjungi Jateng Park ini lagi.
c. Pemerintah
Menambah sarana penunjang pendidikan di Jawa Tengah khususnya
di Kabupaten Boyolali.
Dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang bersifat edukatif dan
rekreatif baru di Jawa Tengah dan Kabupaten Boyolali.
Dapat menunjang perekonomian provinsi Jawa Tengah d a n
K a b u p a t e n B o y o l a l i di bidang pariwisata.
2.2 TINJAUAN KHUSUS
2.2.1 TERMINOLOGI
Judul proyek “Jateng Park di Boyolali”. Proyek ini akan berfungsi sebagai
wadah edukasi kebudayaan Jawa Tengah dimana Jateng Park ini diharapkan
dapat menumbuhkan minat masyarakat untuk mengenal dan mempelajari
lebih lagi tentang kebudayaan yang ada di sekitarnya.
- Pengertian Theme Park / Taman Hiburan
- Theme Park adalah istilah untuk sekelompok atraksi hiburan dan wahana
dan acara lainnya di suatu lokasi untuk dinikmati sejumlah besar orang.
Theme Park lebih rumit daripada sebuah taman kota atau taman bermain
yang sederhana, biasanya menyediakan tempat dimaksudkan untuk
melayani anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Theme Park adalah
sebuah taman hiburan yang dekoratif dan didesain untuk mencerminkan
26
satu tema tertentu sebagai tema utama, seperti suatu periode khusus
dalam suatu cerita atau dunia di masa yang akan datang (Webster 2010).
- Istilah Theme Park memiliki arti yang lebih luas daripada sekedar taman
bertema Michael Sorkin dalam pengantarnya di buku “A Variation
on Theme Park: The New American City and the End of Public
Space”, memberikan definisi tentang Theme Park sebagai dunia atau
tempat yang memiliki ciri antara lain tidak terikat pada geografi
tertentu, lingkungan yang terkontrol dan teramati, memberikan stimulasi
tanpa henti (Sorkin, 1992).
- Sedangkan menurut Lukas (2008) Theme Park tidak hanya ruang arsitektur
atau fisik tetapi juga suatu pikiran atau tempat yang menangkap perhatian
dalam bentuk bervariasi, termasuk novel, fitur film, video game, dan
ruang virtual lainnya. Ketika mengunjungi bioskop misalnya, seseorang
duduk di kursi, ada suatu simbolis di layar sedangkan penonton bioskop ini
seolah menjadi bagian dari cerita di layar. Keadaan yang lebih lanjut
menggambarkan bahwa Theme Park adalah objek aneh, orang-orang
menerima dengan cara yang berbeda dan menghindari definisi mudah.
- Penerapan konsep Theme Park tidaklah terbatas pada desain taman
hiburan atau rekreasi (Amusement Park) saja, namun juga dipakai dalam
perkembangan kota. Dengan diterapkannya konsep ini pada pusat-pusat
kota (downtown) lama, diharapkan mampu mengatasi hilangnya koneksi
antar unsur-unsur kota (bangunan dan ruang kota) akibat pengaturan kota
27
yang hanya berdasarkan fungsi saja dan menghidupkan kembali aktivitas
dan peranannya.
- Pengertian theme park adalah sebuah atraksi yang dibuat secara
permanen dengan sumber daya yang dapat dikendalikan dan dikelola
untuk sebuah kenikmatan, hiburan,dan pendidikan dari kunjungan
masyarakat. Theme park juga sebagai bagian dari atraksi pengunjung.
Pengunjung atraksi digambarkan sebagai sumber daya permanen yang
dirancang, dikontrol, dan dikelola untuk hiburan,pendidikan pada saat
pengunjung mengunjungi sebuah theme park. Dalam mengembangkan
sebuah industri theme park, diperlukan perencanaan terlebih dahulu agar
industri theme park tersebut dapat berhasil. Raluca dan Gina (2005, p.
636), tahapan-tahapan dalam membangun sebuah theme park adalah:
Lingkungan Umum
Dalam hal ini, sebuah theme park harus memperhatikan fitur fisik dan
layanan untuk mengisi kapasitas asumsi dari pengunjung.
Lingkungan Ekonomi
Berdirinya sebuah theme park harus meningkatkan ekonomi sekitar
antara lain peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar.
Sosial dan Budaya
Theme park sebagai industri yang berdiri di tengah kehidupan tradisional
harus memperhatikan aspek masyarakat, sehingga masyarakat sekitar
tidak terbawa pengaruh buruk pada kehadiran sebuah theme park.
Transportasi
28
Transportasi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan sebuah theme park, karena pengunjung memerlukan
transportasi intuk mencapai suatu atraksi.
Infrastruktur
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam unsur infrastruktur adalah
tersedianya air bersih, listrik, limbah pembuangan dan telekomunikasi.
Fasilitas yang Ditawarkan
Akomodasi, hotel, dan fasilitas wisata lainya, menyediakan jasa
sehingga wisatawan dapat menginap selama perjalanan mereka.
Fasilitas lain yang diperlukan untuk pengembangan pariwisata dan
perjalanan wisata meliputi restoran, museum, toko-toko souvenir.
Lingkungan Kelembagaan
Elemen kelembagaan harus diperhatikan dalam perencanaan taman
lingkungan. Dari tingkat nasional sampai lokal mengatur tingkat,
persyaratan perundangan pengembangan pariwisata.
Pengembangan Theme Park
Dalam hal ini theme park harus melakukan pengembangan agar dapat
bertahan dalam persaingan bisnis antar jenis industri yang sama
- Pengertian Jateng
Jateng merupakan singkatan dari Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan
nama salah satu provinsi yang ada di Pulau Jawa.
- Pengertian Boyolali
Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah.
29
- Pengertian Jateng Park di Boyolali
Jateng Park di Boyolali adalah sebuah kawasan rekreasi serta edukasi yang
berada di Boyolali bertujuan untuk memamerkan, memberikan edukasi
kepada wisatawan tentang kebudayaan yang ada di Jawa Tengah disertai
fasilitas penunjang laiinnya yang dapat menghidupkan Jateng Park ini.
2.2.2 KEGIATAN (PELAKU, AKTIVITAS, DAN SARANA/PRASARANA)
2.2.2.1 GAMBARAN KEGIATAN
Kegiatan yang mucul pada Jateng Park di Kabupaten Boyolali, di bagi
menjadi beberapa kelompok, yaitu :
Kegiatan Penerimaan
Kegiatan menerima pengunjung yang datang ke Jateng Park di Kabupaten
Boyolali. Kegiatan penerimaan meliputi :
Penarikan biaya karcis parkir kendaraan pribadi dan penarikan karcis
pengunjung untuk masuk ke dalam area kawasan wisata.
Pemberian informasi wahana wisata dan wisata tour kepada wisatawan
berupa penjelasan secara verbal, brosur, dan peta.
Kegiatan Utama
Merupakan kegiatan yang berada pada fasilitas Anjungan Jawa Tengah.
Pada fasilitas Anjungan Jawa Tengah ini berisi fasilitas edukasi yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kebudayaan yang ada di
setiap kabupaten di Jawa Tengah bagi pengunjung.
30
Kegiatan Pendukung Utama
Merupakan kegiatan yang difungsikan sebagai fasilitas penunjang fasilitas
utama. Fasilitas pendukung utama dari Jateng Park ini adalah :
Flora dan fauna
Pada fasilitas memberikan edukasi dengan memamerkan flora dan fauna
yang ada di Indonesia, khususnya flora dan fauna yang khas dari Jawa
Tengah
Pertunjukan Fauna
Pada fasilitas memberikan edukasi dengan pertunjukan kelebihan dan
kemampuan dari fauna.
Area Permainan
Pada fasilitas ini berisi arena permainan untuk anak dan dewasa
Melihat cinema 4D
Pada fasilitas memberikan edukasi dengan melihat film dalam bentuk 4
Dimensi
Melihat pameran replica patung di Alive Museum
Pada fasilitas memberikan edukasi dengan melihat patung – patung dari
lilin berupa bentuk-bentuk makanan khas dari Jawa Tengah maupun yang
lainnya.
Melihat karya-karya ilusi mata di Tricky Art Museum
Pada fasilitas ini berisi karya-karya ilusi mata di mana wisatawan bisa
berfoto dengan background terlihat seperti gambar kenyataannya.
Melihat dan bermain di taman bunga dan lampion
31
Pada fasilitas ini berisi taman bunga dan taman lampion di mana
wisatawan bisa berfoto dan menikmatinya
Bermain Air, berenang di Mini Water Park
Pada fasilitas ini berisi arena permainan air seperti mini waterpark
Kegiatan Penunjang
Kegiatan penunjang pada Jateng Park ini merupakan kegiatan pendukung
untuk menunjang kegiatan utama dan kegaitan pendukung utama. Kegiatan
penunjang dibagi menjadi beberapa sub fasilitas, yaitu:
Turis Market
Pada fasilitas turis market ini berisi aktivitas pembelian barang-barang
souvenir yang berkaitan dengan Jateng Park.
Even Space ( Hall & Exhibition )
Pada fasilitas ini difungsikan ketika terdapat event- event tertentu dan
dapat disewakan yang dapat menjadi salah satu pendukung dalam publikasi
Jateng Park ini.
Food Court dan Snack Corner
Pada fasilitas ini berisi aktivitas pembelian makanan, snack dan minuman
saat berada di dalam Jateng Park ataupun sekedar beristirahat
Penginapan
Pada fasilitas ini menyediakan tempat bermalam untuk istirahat
pengunjung Jateng Park
Kegiatan Pengelola
32
Merupakan kegiatan pendukung pada Jateng Park yang berkaitan
dengan pengelolaan kawasan bangunan maupun perawatan kawasan
bangunan yang mencakup:
Pengelolaan Kawasan
Merupakan kegiatan yang bersifat intern, berupa kegiatan operasional,
manajemen, administari, dan teknis yang dilakukan oleh para pengelola
Jateng Park. Fungsi dari pengelolaan ini adalah dapat berlangsungnya
secara baik seluruh kegiatan yang berada di area kkawasan Jateng Park
dan untuk mengatur kebutuhan administrasi, jadwal kegiatan, hingga jadwal
event yang akan diadakan di Jateng Park.
Perawatan Kawasan\
Merupakan kegiatan pemantauan kawasan maupun ruang dan bangunan
dalam rangka untuk memantau kelayakan suatu bangunan dan kelayakan
ruang serta kelayakan konten atau objek yang ditampilkan pada Jateng Park
sehingga dapat menunjang seluruh kegiatan yang terlaksana pada Jateng
Park ini.
Kegiatan Pelayanan Umum
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melayani seluruh pelaku
kegiatan. Dimana kegiatan ini terbagi menjadi 5 sub fasilitas yaitu:
Pusat Informasi
Pada fasilitas ini bertujuan untuk memberikan layanan informasi kepada
pengunjung
33
Kegiatan Service Pengguna
Merupakan fasilitas kegiatan service yang diberikan kepada pengguna
Jateng Park berupa sarana ibadah dan toilet.
Keamanan
Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk meninjau keamanan kompleks
bangunan.
Penyimpanan dan Kebersihan Kompleks
Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk perawatan kebersihan area
kompleks bangunan.
Cadangan Energi
Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk pengaturan suplai energi listrik
saat terjadinya pemadaman listrik.
Audio Visual
Merupakan fasilitas yang ditujukan untuk pengaturan suara dan cahaya
(visual) untuk menunjang kegiatan di Jateng Park.
2.2.2.2 PELAKU KEGIATAN
Pelaku Kegiatan
Pelaku pada proyek Jateng Park dibagi menjadi beberpa kelompok yaitu
Pemerintah, Pengelola, dan Wisatawan.
Diagram 3 Pelaku Kegiatan Jateng Park
Sumber : Analisa Pribadi
34
a. Pemerintah
Peran pemerintah pada proyek Jateng Park di Kabupaten Boyolali ini
sebagai penentu kebijakan sekaligus pemilik aset, yang nantinya akan
bekerjasama dengan para investor swasta dalam kepentingan pendanaan
sebagai modal dan pengembangan proyek, serta terlibat pada managemen
pengelolaan Jateng Park.
b. Pengelola
Pengelolaan Jateng Park dikendalikan sebagian oleh pihak investor,
sebagiannya oleh pemerintah. Investor akan mendanai sebagian modal proyek,
pengelolahan, serta hal lainnya yang bersifat komersial hingga mampu
menghasilkan keuntungan dan kelancaran pada keuangan dan managemen
Jateng Park. Pemerintah hanya sebagai penanggung jawab dan pengkoordinir
dari apa yang dilaksanakan oleh investor pada Jateng Park.
Bagan Struktur Organisasi Pengelola Jateng Park
Diagram 4 struktur Pengelola Jateng Park
Sumber : Analisa Pribadi
35
Pengelola Jateng Park yang terdiri dari direktur utama yang memimpin dan
mengarahkan jalannya seluruh kegiatan yang ada di Jateng Park. Pengelolaan
Jateng Park 2 redaksi, yaitu:
Pengelola
Direktur Utama
Merupakan penanggung jawab utama atas keseluruhan Jateng Park.
Direktur Utama bertugas untuk mengawasi dan mengkoordinasi seluruh
kegiatan yang ada di dalam Jateng Park sehingga seluruh kegiatan di
dalamnya dapat berjalan dengan baik.
Wakil Direktur Utama
Merupakan pengganti kepala utama dalam melaksanakan tugas apabila
kepala utama berhalangan hadir. Tugas paling pokok wakil direktur utama
adalah membantu tugas-tugas dari direktur utama.
Sekretaris
Merupakan pengatur segala tugas kesekretariatan biasanya berupa surat
menyurat. Selain itu tugas dari sekretaris adalah membantu tugas dari
kepala utama.
Bendahara
Merupakan pengelola kegiatan keuangan (arus masuk dan keluar) yang ada
di Jateng Park.
Manager Personalia
Merupakan penanggungjawab dalam penetapan dan penerapan kebijakan-
kebijakan yang digunakan dalam bagian personalia Jateng Park.
36
Manager Operasional
Merupakan pengelola dan pengawas seluruh kegiatan operasional Jateng
Park.
Manager Pelayanan Umum
Merupakan pengawas kinerja pelayanan umum kepada masyarakat.
Manager Publikasi
Merupakan penanggungjawab publikasi museum ke masyarakat umum.
Teknisi
Merupakan penanggungjawab segala hal yang berhubungan dengan mesin
dan kelistrikan.
Service
Cleaning Service
Merupakan penanggung jawab kebersihan seluruh kompleks bangunan
Jateng Park.
Penjaga Keamanan
Merupakan penanggung jawab keamanan seluruh kompleks bangunan
Jateng Park.
Staff Pelayanan Umum
Merupakan penanggung jawab atas pelayanan secara umum kepada
pengunjung yang datang ke Jateng Park. dimana tugas dari staff pelayanan
umum adalah melayani pengunjung yang datang dan juga memandu
pengunjung saat melihat-lihat ke dalam anjungan.
37
Staff Food Court
Merupakan penanggung jawab kebutuhan makanan dan minuman yang
dibeli oleh pengunjung Jateng Park.
Staff Snack Corner
Merupakan penanggung jawab kebutuan makanan ringan (snack) dan
minuman yang dibeli oleh pengunjung Jateng Park.
Staff Toko Souvenir
Merupakan penanggung jawab segala kegiatan jual beli yang terjadi di toko
souvenir Jateng Park.
Pusat Informasi
Merupakan penanggungjawab untuk memberikan informasi kepada
pengunjung terkait dengan Jateng Park.
Staff Pertamanan
Merupakan penanggungjawab taman dan ruang luar bangunan Jateng Park.
Wisatawan
Wisatawan di bagi menjadi 3 kelompok :
1) Wisatawan Lokal
Wisatawan dari dalam negeri, baik dari provinsi, dari dalam dan luar kota
yang singgah dengan tujuan untuk melakukan kegiatan berwisata / rekreasi
sambil menikmati keindahan panorama alam dan sejuknya daerah yang
berada di antara Gunung Merapi dan Merbabu.
38
2) Wisatawan Mancanegara
Wisatawan yang berasal dari luar negeri dengan tujuan untuk berlibur /
berwisata dan berekreasi sekaligus mengenal keadaan daerah pegunungan
di Indonesia dan kearifan lokal yang unik.
3) Wisatawan Tour / Study Tour
Kelompok yang berasal dari dunia pendidikan seperti pelajar, mahasiswa,
peneliti, dengan tujuan studi banding atau study tour.
2.2.2.3 FASILITAS
Fasilitas yang disediakan di Jateng Park ini berupa fungsi-fungsi ruang yang
digunakan untuk menunjang segala aktifitas yang ada di area kawasan Jateng
Park. Fasilitas ini dibagi menjadi 5 kelompok yaitu fasilitas utama, fasilitas
pendukung utama, fasilitas penunjang, fasilitas pengelola, dan fasilitas service.
Fasilitas Utama
Merupakan fasilitas inti yang ada di dalam Jateng Park sebagai sarana
edukasi. Fasilitas tersebut mencakup:
Anjungan Jawa Tengah
Fasilitas Pendukung Utama
Merupakan fasilitas yang disediakan sebagai pendukung faislitas utama yang
sudah tersedia dalam Jateng Park. Fasilitas pendukung utama mencakup:
Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan
Area Bermain
Cinema 4 D
Alive Museum
Tricky Art Museum
Taman Bunga dan Lampion
39
Mini Water Park
Fasilitas Pendukung
Merupakan fasilitas yang disediakan untuk menunjang fungsi sekunder dari
Jateng Park. Fasilitas penunjang mencakup:
Pusat informasi
Turis Market
Snack corner
Restaurant dan Food Court
Children care room
Musholla
Fasilitas Pengelola
Merupakan fasilitas yang diberikan untuk menunjang kegiatan
kepengelolaan Jateng Park. Fasilitas ini berisi kegiatan- kegiatan yang bersifat
intern dan dilakukan oleh para pengelola Jateng Park. Fasilitas pengelola
mencakup:
Ruang Direktur Utama
Ruang Wakil Direktur Utama
Ruang Sekretaris
Ruang Bendahara
Ruang Administrasi
Ruang Publikasi
Ruang Pelayanan Umum
Ruang Kepala Anjungan Jawa Tengah
Ruang Kepala Flora & fauna
Ruang Kepala Area Permainan
Ruang Kepala Cinema 4 D
Ruang Kepala Alive Museum
Ruang Kepala Tricky Art Museum
Ruang Kepala Taman Bunga dan lampion
Ruang Kepala Mini Water Park
Ruang Kepala Turis Market
Ruang Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Kepala Food Court & Snack Corner
Ruang Wakil Kepala Anjungan Jawa Tengah
Ruang Wakil Kepala Flora & fauna
Ruang Wakil Kepala Area Permainan
Ruang Wakil Kepala Cinema 4 D
Ruang Wakil Kepala Alive Museum
Ruang Wakil Kepala Tricky Art Museum
Ruang Wakil Kepala Taman Bunga dan lampion
Ruang WakilKepala Mini Water Park
Ruang Wakil Kepala Turis Market
Ruang Wakil Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Wakil Kepala Food Court & Snack Corner
Ruang Sekretaris Anjungan Jawa Tengah
Ruang Sekretaris Flora & fauna
Ruang Sekretaris Area Permainan
Ruang Sekretaris Cinema 4 D
Ruang Sekretaris Alive Museum
Ruang Sekretaris Tricky Art Museum
Ruang Sekretaris Taman Bunga dan lampion
Ruang Sekretaris Mini Water Park
40
Ruang Sekretaris Turis Market
Ruang Sekretaris Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Sekretaris Food Court & Snack Corner
Ruang Bendahara Anjungan Jawa Tengah
Ruang Bendahara Flora & fauna
Ruang Bendahara Area Permainan
Ruang Bendahara Cinema 4 D
Ruang Bendahara Alive Museum
Ruang Bendahara Tricky Art Museum
Ruang Bendahara Taman Bunga dan lampion
Ruang Bendahara Mini Water Park
Ruang Bendahara Turis Market
Ruang Bendahara Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Bendahara Food Court & Snack Corner
Ruang Administrasi Anjungan Jawa Tengah
Ruang Administrasi Flora & fauna
Ruang Administrasi Area Permainan
Ruang Administrasi Cinema 4 D
Ruang Administras Alive Museum
Ruang Administrasi Tricky Art Museum
Ruang Administrasi Taman Bunga dan lampion
Ruang Administrasi Mini Water Park
Ruang Administrasi Turis Market
Ruang Administrasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Administrasi Food Court & Snack Corner
Ruang Publikasi Anjungan Jawa Tengah
Ruang Publikasi Flora & fauna
Ruang Publikasi Area Permainan
Ruang Publikasi Cinema 4 D
Ruang Publikasi Alive Museum
Ruang Publikasi Tricky Art Museum
Ruang Publikasi Mini Water Park
Ruang Publikasi Turis Market
Ruang Publikasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Publikasi Food Court & Snack Corner
Ruang Pelayanan Umum Anjungan Jawa Tengah
Ruang Pelayanan Umum Flora & fauna
Ruang Pelayanan Umum Area Permainan
Ruang Pelayanan Umum Cinema 4 D
Ruang Pelayanan Umum Alive Museum
Ruang Pelayanan Umum Tricky Art Museum
Ruang Pelayanan Umum Taman Bunga dan lampion
Ruang Pelayanan Umum Mini Water Park
Ruang Pelayanan Umum Turis Market
Ruang Pelayanan Umum Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Pelayanan Umum Food Court & Snack Corner
Ruang Staff Anjungan Jawa Tengah
Ruang Staff Flora & fauna
Ruang Staff Area Permainan
Ruang Staff Cinema 4 D
Ruang Staff Alive Museum
Ruang Staff Tricky Art Museum
Ruang Staff Taman Bunga dan lampion
Ruang Staff Mini Water Park
Ruang Staff Turis Market
Ruang Staff Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
Ruang Staff Food Court & Snack
Corner
72
Fasilitas Service
Merupakan fasilitas yang diberikan dengan tujuan untuk melayani
seluruh kegiatan yang dilakukan oleh pengguna Jateng Park. Fasilitas
service ini mencakup:
Parkir (motor, mobil, dan bus)
Loading dock
Mushola
Pos jaga
Pantry dan ruang istirahat karyawan
Gudang
Toilet
Ruang genset
Ruang PLN
Ruang pompa
Ruang AHU
Ruang bahan bakar
Ruang panel listrik
Ruang generator
2.2.2.4 PERALATAN / PRASARANA
Peralatan / prasarana yang dibutuhkan dalam Jateng Park ini adalah :
Tabel 1 Fasilitas Sarana dan Prasarana
Sumber : analisa pribadi, 2017
Fasilitas Utama Prasarana
Anjungan Jawa Tengah Rak Display, Panel Informasi, Kuris ( sitting Group, Meja, LCD Proyektor, Sound System
Fasilitas Penunjang Utama Prasarana
Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan
Bangku penonton, Tempat Penangkaran (kandang), bangku taman
Area Bermain Peralatan Permainan ( Roller Coaster, Marry Go Around, Bianglala, dll )
Cinema 4 D Kursi, LCD Proyektor, Sound System
73
Alive Museum Artefak ( Pateung ), Panel Informasi, Sound System
Tricky Art Museum kursi
Taman Bunga dan lampion Lampion, kursi / bangku taman
Turis Market Rak Display, Panel Informasi, Kursi ( sitting Group, Meja kasir
Even Space Kursi, LCD Proyektor, Sound System
ATM Center kotak ATM
Food Court & Snack Corner Meja makan, kursi makan, meja kasir, peralatan masak, meja saji, meja masak, wastafel
Sitting Group Bangku
Kegiatan Pengelola Prasarana
Kantor Pengelola Meja, kursi, Almari, Sofa Tamu, Rak, almari
Kegiatan Pelayanan Umum Prasarana
Loket Meja, Kursi
Resepsionis Meja , kursi, almari
Keamanan Meja , kursi, almari, CCTV
74
2.2.3 ANALISA FASILITAS
a. Anjungan Jawa Tengah
Tabel 3 Fasilitas Sarana dan Prasarana
Sumber : analisa pribadi, 2017
b. Flora dan Fauna
Lingkungan mendukung sebagai tempat flora dan fauna.
Mengenalkan kepada masyarakat berbagai jenis flora dan fauna.
75
c. Alive Museum
Mengenalkan kepada masyarakat berbagai macam makanan khas Jawa
Tengah dengan bentuk replika makanan yang berukuran besar.
d. Tricky Art Museum
Mengenalkan kepada masyarakat karya-karya ilusi 3D modern, dimana
masyarakat bisa berfoto dengan seolah-olah seperti kenyataannya.
e. Cinema 4 D
Mengenalkan kepada masyarakat tentang cerita-cerita/ kejadian-kejadian
yang ada di Jawa Tengah dan membewa masyarakat untuk ikut
meraskannya.
f. Taman Bunga dan Lampion
Melihat potensi alam di sekitar
Mengenalkan kepada masyarakat berbagai jenis bunga dengan tampilan
lebih menarik dengan dihiasi berbagai macam bentuk lampion, yang akan
terlihat bagus saat malam hari.
g. Area Permainan
Didesain untuk mendukung fasilitas-fasilitas utama dan penunjang sehingga
menarik minat masyarakat untuk datang, berkunjung, dan bermain.
2.2.4 SPESIFIKASI DAN PERSYARATAN DESAIN
Persyaratan desain pada proyek Jateng Park ini meliputi persyaratan
desain arsitektur, bangunan, ruang, fisika bangunan, fungsional, teknologi, dan
lingkungan. Kesimpulan persyaratan yang telah diambil ini berkaitan dengan
76
standar yang telah ditetapkan sebuah organisasi maupun berdasarkan analisis
yang telah diuji kebenarannya
2.2.4.1 KAWASAN
Berada di wilayah bentang alam diantara 2 Gunung, yaitu Gunung Merbabu
dan Merapi
Terdapat potensi-potensi yang menjadi objek wisata alam yang bersifat
rekreatif dan menarik
Memilki potensi view panorama ditengah 2 Gunung yang indah dan terbaik
sehingga mampu menjangkau keseluruhan indahnya pemandangan alam.
Cukup dekat dan strategis dengan objek wisata lainnya dalam satu wilayah
ataupun ibukota.
Pencapaian dan as=ksesibilitas menuju dan dari kawasan yang mudah dan
jelas.
Tempat sebaran fasilitas yang nantinya mampu mendukung kegiatan
berwiisata di sekitar kawasan.
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadahi dan mampu memenuhi
kebutuhan pengunjung dan kawasan wisata.
2.2.4.2 ARSITEKTUR
Mewujudkan gaya arsitektural yang kuat, mewakili Arsitektur Nusantara
Jawa Tengah
Penataan bentuk dan massa bangunan tidak merusak keaslian ekosistem
alam dalam kawasan.
77
Penerapan nilai-nilai estetis sehingga mampu memunculkan daya tarik yang
unik namun tetap serasi dengan lingkungan sekitar.
Penciptaan sirkulasi dalam kawasan yang jelas dan efektif untuk bisa
digunakan oleh semua kalangan usia dan keterbatasan fisik.
Pengelompokan zonasi area berwisata antara kegiatan wisata yang
membutuhkan keteraturan sirkulasi ruang gerak, dengan kegiatan berwisata
dengan sirkulasi gerak bebas.
2.2.4.3 BANGUNAN
Bangunan pada Proyek Jateng Park harus menunjukkan identitasnya supaya
mudah dikenali.
Bangunan harus dapat menampung kegiatan Jateng Park yang
direncanakan dalam sebuah tapak.
Penggunaan bahan bangunan yang kuat, tahan lama serta mudah dalam
perawatan.
Perancangan sistem struktur yang disesuaikan dengan fungsi dan jenis
ruang, utilitas, dll.
Desain ruang dalam yang memperhatikan kebutuhan pencahayaan alami,
penyerapan kebisingan, kebutuhan akan penghawaan alami,dan
persyaratan keamanan.
Pengaturan jaringan utilitas yang baik sehingga bangunan bisa berfungsi
dengan maksimal.
78
2.2.4.4 LINGKUNGAN
Mendukung kondisi iklim kawasan mikro dengan memperbanyak
penghijauan ruang terbuka.
Kesasuaian perencanaan dan perancangan proyek Jateng Park yang sesuai
dengan regulasi dan ketentuan batasan-batasan yang telah diberikan
mengenai Kawasan Lindung, Ruang Terbuka Hijau, Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata Ruang (RTDTR) dan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Boyolali.
Penataan perancangan bangunan yang dirancang sedemikian sehingga
mampu menjadi respon positif bagi bangunan dan ruang-ruang didalamnya
terhadap arah datang sinar matahri dan angin.
Penyediaan sarana pengolahan limbah secara mandiri ataupun hanya
sekedar tempat penampung sementara yang memadahi sehingga tidak
mencemari lingkungan Jateng Park.
2.2.5 DESKRIPSI KONTEKS KABUPATEN/DESA/KOTA
79
Administratif
Pemilihan lokasi proyek Jateng Park ini berada di Kabupaten Boyolali,
Provinsi Jawa Tengah, Indonesia dimana Pusat administrasi berada di
Kecamatan Boyolali, terletak sekitar 25 km sebelah barat Kota Surakarta.
Kabupaten ini termasuk kawasan Solo Raya. Kabupaten Boyolali memiliki luas
1.015,10 km2 dengan kepadatan penduduk berjumlah 930.531 jiwa (tahun
2010). Secara geografis, Boyolali terletak pada 10o 22’– 110o50’ Bujur Timur
dan 7o36’ – 7o71’ Lintang Selatan. Kabupaten Boyolali memiliki batas-batas
daerah yaitu :
Utara : Kecamatan Ampel dan Kabupaten Semarang
Selatan : Kecamatan Cepogo, Kecamatan Musuk dan Kecamatan
Mojosongo
Barat : Kecamatan Musuk, Kecamatan Cepogo, dan Kecamatan Ampel
Timur : Kecamatan Mojosongo dan Kecamatan Sambi
Secara administratif Kecamatan Boyolali terdiri dari 19 kecamatan, yang
dibagi lagi atas 260 desa dan 7 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di
kecamatan Boyolali. Topografi wilayah Kabupaten Boyolali, sebagai berikut:
a. Antara 75 – 400m dpl yaitu Kecamatan Teras, Bnyudono, Sawit, Mojosongo,
Ngemplak, Simo, Nogosari, Kemusu, Karanggede, dan sebagian Boyolali
Gambar 2 Peta Administrasi Kabupaten Boyolali
Sumber : http://petatematikindo.wordpress.com
80
b. Antara 400 – 700m dpl yaitu Kecamatan Boyolali, Musuk, Mojosongo,
Cepogo, Ampel, dan Karanggede
c. Antara 700 – 1000m dpl yaitu sebagian Kecamatan Musuk, Ampel, dan
Cepogo
d. Antara 1000-1300m dpl yaitu sebagian Kecamatan Cepogo, Ampel, dan
Selo
e. Antara 1300 – 1500m dpl yaitu Kecamatan Selo
Jenis Tanah di Kabupaten Boyolali :
Tanah asosiasi lisotol dan grumosol terdapat di wilayah Kecamatan Kemusu,
Klego, Andong, Karanggede, Wonosegoro dan Juwangi.
Tanah lisotol cokelat terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan Selo.
Tanah regosol kelabu terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel,
Boyolali, Mojosongo, Banyudono, Teras dan Sawit.
Tanah litosol dan regosol kelabu terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo,
Musuk dan Selo.
Tanah regosol cokelat terdapat di wilayah Kecamtan Cepogo, Musuk,
Mojosongo, Teras, Sawit dan Banyudono.
Tanah andosol cokelat terdapat di wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan
Selo.
Tanah kompleks regosol kelabu dan grumosol terdapat di wilayah Kecamatan
Kemusu, Wonosegoro dan Juwangi.
Tanah grumosol kelabu tua terdapat di wilayah Kecamatan Andong,
Klego dan Juwangi.
81
Tanah kompleks andosol kelabu tua dan litosol terdapat di wilayah Kecamatan
Cepogo, Ampel dan Selo.
Tanah asosiasi grumosol kelabu tua dan litosol terdapat di wilayah Kecamatan
Simo, Sambi, Nogosari dan Ngemplak.
Tanah mediteran cokelat tua terdapat di wilayah Kecamatan Kemusu, Klego,
Andong, Karanggede, Wonosegoro, Simo, Nogosari, Ngemplak, Mojosongo,
Sambi, Teras, dan Banyudono.
Struktur Tanah di Kabupaten Boyolali :
- Bagian timur laut sekitar wilayah Kecamatan Karanggede dan Simo pada
umumnya tanah lempung.
- Bagian tenggara sekitar wilayah Kecamatan Banyudono dan Sawit pada
umumnya tanah geluh.
- Bagian barat laut sekitar wilayah Kecamatan Musuk dan Cepogo
pada umumnya tanah berpasir.
- Bagian utara sepanjang perbatasan dengan wilayah kabupaten
Grobogan pada umumnya tanah berkapur.
Transportasi
- Wilayah Kabupaten Boyolali dilewati jalan negara yang menghubungkan
Semarang-Solo. Jalur ini merupakan jalur yang berbukit-bukit, khususnya
di utara kota kabupaten sampai kota kecamatan Ampel. Hingga masa
pendudukan Jepang, kota Boyolali terhubung oleh jalur kereta api ke
Surakarta, tetapi jalur itu kemudian dibongkar hingga Kartasura.
82
- Jalan provinsi yang menghubungkan kota Boyolali dengan kota Klaten
merupakan jalan yang menghubungkan Boyolali langsung ke Yogyakarta.
Selain itu, terdapat jalan kabupaten yang menghubungkan Boyolali dengan
kota Sragen lewat Kecamatan Karanggede dan yang menghubungkan
Boyolali dengan Mungkid, Muntilan, dan Magelang melalui "Selo Pass"
yang melintasi celah di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
- Bandara Internasional Adisumarmo secara administratif masuk wilayah
Kabupaten Boyolali.
Pariwisata
- Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu
yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona, sayuran hijau
yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung Merapi yang terlihat
dengan jelas aliran lahar dan asapnya. Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-
Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan
menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik
domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi
Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal
sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung
Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cenderamata
yang representatif. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan sentra
penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan
tembaga di Boyolali.
83
- Selain panorama Gunung Merapi dan Merbabu, kabupaten Boyolali juga
memiliki tempat wisata berupa mata air alami yang mengalir secara terus
menerus dan sangat jernih yang dikelola dengan baik menjadi tempat
wisata air, kolam renang, kolam pancing dan restoran seperti di Tlatar
(sekitar 7 km arah utara kota Boyolali) dan Pengging di Kecamatan
Banyudono (sekitar 10 km arah timur kota Boyolali). Kedua tempat wisata
air ini memiliki keunikan sendiri-sendiri. Kalau di Tlatar memiliki keunggulan
di mana lokasinya masih sangat luas dan memiliki beberapa pilihan kolam
renang berikut tempat mancing dan restoran terapung, maka di Penging
memiliki keunggulan di mana dulunya merupakan tempat mandi keluarga
Kasunanan Surakarta . Sehingga disekitar Pengging ini masih dapat
ditemukan bangunan-bangunan bersejarah yang unik milik Kasunanan
Surakarta. Juga terdapat makam salah seorang pujangga Keraton
Surakarta yaitu Raden Ngabehi Yosodipuro. dan masih ada lagi waduk
sidorejo (WKS) yang tak kalah menarik dengan waduk kedung ombo (WKO)
yang pasnya terletak dusun sidorjo, desa ngleses, kecamatan juwangi.kab
boyolali.dan disini bisa menikmati pemandangan yang luar biasa
2.2.5.1 URGENSI
Pariwisata sebagai sektor yang strategis dan menjadi media integrasi
program dan kegiatan antar sektor pembangunan, sehingga pariwisata sangat
masuk akal ditetapkan menjadi leading pembangunan. Maksud menjadi leading
pembangunan adalah dapat menggerakkan perekonomian bangsa,
disampaikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Sektor pariwisata beberapa tahun
84
belakangan ini, khususnya pada tahun tahun 2015 Indonesia menempati urutan
ke-50 dari 141 negara di dunia dalam bidang pariwisata. Prestasi ini diraih
Indonesia karena kerja keras pemerintah dalam meningkatkan sarana,
prasarana, dan fasilitas-fasilitas pada objek wisata yang ada di daerah-daerah.
Pencapaian prestasi ini terus ditingkatkan pemerintah Indonesia, agar
Indonesia tidak hanya menduduki peringkat 50 saja tetapi bisa masuk peringkat
30 besar di tahun 2019 nantinya, pernyataan ini dikemukakan oleh Arief yahya,
Menteri Pariwisata saat menyerahkan Anugerah Indeks Daya Saing 10 Destinasi
Kepariwisataan,di Jakarta, Kamis malam 8 Desember 2016.
Dan saat sekarang ini pariwisata menjadi prioritas nasional dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2015 2019. Secara
bertahap dari tahun ke tahun dalam periode 5 tahun RPJM 2015-2019
pembangunan pariwisata di prioritaskan dan diberi target pencapaiannya. Di
tahun 2019 akhir RPJM periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo,
mentarget wisatawan asing yang akan berkunjung berjumlah 20 juta, wisatawan
nusantara yaitu pengunjung dari dalam negeri berjumlah 275 juta orang. Dari
sektor pariwisata ini ditargetkan akan menghasilkan devisa 260 Trilyun. Di Tahun
2017 yang baru kita masuki ini sektor pariwisata secara konsisten menjadi
program prioritas, yaitu pembangunan pariwisata Indonesia “Wonderful
Indonesia”. Pariwisata merupakan salah satu dari 5 (lima) sektor prioritas
pembangunan 2017, yaitu pangan, energi, maritim, pariwisata, kawasan industri
dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), begitu yang tercantum dalam RKP 2017.
Dalam KEK sendiri juga terdapat KEK Pariwisata, seperti KEK Tanjung Lesung,
85
menunjukkan adanya upaya sungguh sungguh untuk mengembangkan
pariwisata nasional.(Khumaedy, M.Arief. “ Tahun 2017 Kita Genjot Sektor
Pariwisata“. 21 April 2017.http://setkab.go.id/tahun-2017-kita-genjot-sektor-
pariwisata/).
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki banyak
destinasi wisata yang mayoritas bersifat rekreatif namun kurang memperhatikan
sisi edukatif. Di Indonesia sendiri sudah memiliki tempat rekreasi sekaligus
edukasi terbuka bagi masyarakat umum yaitu Taman Impian Jaya Ancol Jakarta
Utara, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Selatan, Jawa Timur Park di kota
Batu, Malang.Keberadaan tempat-tempat rekreasi di Indonesia, khususnya di
Jawa Tengah tergolong belum cukup dikembangkan dan dipromosikan ke
masyarakat nasional maupun internasional.
Kerja keras pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah untuk
meningkatkan sektor pariwisata beberapa tahun terakhir ini dinilai cukup
berhasil. Namun masih perlu dikembangkan dan diperbanyak lagi. Di Kabupaten
Boyolali pemerintah beberapa tahun belakangan ini sangat gencar untuk
membuat dan membuka berbagai tempat wisata untuk menghidupkan
Kabupaten Boyolali. Seperti isu yang gencar beberapa waktu terakhir ini yaitu di
kabupaten Boyolali ingin dibangun Disney Land, pembangunan gondola sebagai
wahana wiata yang akan menghubungkan 3 gunung di kabupaten Boyolali, dan
berbagai tempat wisata lainnya di Kabupaten Boyolali.
86
Melihat hal ini maka di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Boyolali
memerlukan Jateng Park, yaitu tempat rekreasi dan edukasi yang besar. Jateng
Park ini dan harus diekspose, dan dipromosikan oleh pemerintah setempat,
Jawa Tengah dan Indonesia, agar menarik para wisatawan nusantara dan
wisatawan mancanegara untuk datang berwisata sekaligus beredukasi ke
Indonesia, khususnya Jawa Tengah.
2.2.5.2 RELEVANSI
Perencanaan dan perancangan proyek Jateng Park ini berfungsi untuk
menambah sarana fasilitas wisata daerah yang rekreatif dan menarik,.
Pendekatan Jateng Park tergantung pada potensi keindahan alam daerah yang
berbeda dibandingkan daerah ainnya. Dengan adanya pembangunan Jateng
Park ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi
masyarakat lokal daerah Jateng Park dan Kabupaten Boyolali. Adanya Jateng
Park ini juga meningkatkan eksistensi kota dengan adanya sarana wisata yang
dikenal dan memeberi kenangan wisata yang menyenangkan oleh para
wisatawan yang telah berkunjung.
2.2.5.3 URBAN ISSUE
Perencanaan dan perancangan proyek Jateng Park ini harus dilakukan
dengan kemitraan dan kerjasama yang baik antara investor selaku pelaksana
dan penanam modal pembangunan proyek serta pemerintah sebagai pemegang
regulasi dan rencana pengembangan daerah. Perwujudan proyek Jateng Park
juga harus didukung dengan adanya penyediaan sistem jaringan lingkungan
sekitar yang memadahi seperti kondisi jaringan jalan, air bersih, listrik, sarana
87
komunikasi, drainase, sarana prasarana infrastruktur kota dan transportasi,
penyedian penampungan limbah sampah, dan lainnya. Hal ini untuk memberikan
kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan ketika berwisata.
2.2.6 STUDI BANDING / KOMPARASI
Tinjauan proyek sejenis dilakukan pada kawasan tempat rekreasi dan
edukasi yang memiliki fasilitas serta pemenuhan persyaratan yang baik, tempat-
tempat tersebut diantaranya sebagai berikut :
2.2.6.1 JATIM PARK 2 BATU, MALANG
Lokasi : Jalan Raya Oro-Oro Ombo No.9, Temas, Batu, Kota Batu, Jawa
Timur 65315, Indonesia
Luas wilayah : 14 ha
Jumlah Pengunjung + 10.000 orang / per hari
Jatim Park 2 adalah sebuah wahana wisata baru di kota Batu. Jatim Park 2
sendiri berada di kta Batu, berdiri di atas lahan seluas lebih kurang 14
Hektar. Jawa Timur Park 2 sendiri meliputi:
Museum Satwa
Secret Zoo (kebun Binatang)
Tree Inn (Hotel Pohon)
Gambar 3 Jateng Park 2 Batu, Malang
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
88
Fasilitas yang ada di Jatim Park 2:
Gambar 5 Reptile Garden
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 4 Area Parkir
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 6 Area Aquarium
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 7 Hotel Pohon Inn
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 8 Area Savannah
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 9 Museum Satwa
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
89
Gambar 10 Cafe Istana Semut
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 11 Tiger Land
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 12 Permainan
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 13 Pasar Afrika
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 15 Kapal Nabi Nuh
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 14 River Adventure
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
90
Gambar 16 Fantasy Land
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 17 Swimmingpool
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 18 Resto Daun
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 19 Bumper Car
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 21 Permainan Tsunami
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 20 Permainan Animal Coaster
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
91
Dari Studi Proyek di Jawa Timurk Park 2 ini yang dapat diambil untuk dijadikan
studi proyek sebanding adalah :
1. Letak Kawasan Jatim Park 2
2. Pengelolaan
3. Area Parkir
4. Jumlah Pengunjung / Daya Tampung
5. Fasilitas yang ada
6. Penataan Kawasan dan fasilitas (Sirkulasi Kawasan)
2.2.6.2 BNS MALANG
Gambar 23 Permainan Octopus
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 22 Safari Farm
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 25 Safari Farm
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 24 Jelajah 5 Benua
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
92
Lokasi : Jl. Raya Oro-Oro Ombo No. 200, Malang Utara
Luas wilayah : 3000 m2
Jumlah Pengunjung + 8.000 orang / per hari
Batu Night Spectacular adalah sebuah wahana wisata terbaru dari Kota Batu.
Malam hari anda bisa menikmati suguhan wisata paling spektakuler di Jawa
Timur di Batu Night Spectacular (BNS).
Fasilitas-fasilitas yang ada di Batu Night Spectacular :
1)
Gambar 26 BNS Malang
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 27 Area Parkir
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
93
Gambar 33 Night Market
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 32 Sepeda Udara
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 28 Food Court
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 31 Lampion Garden
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 30 Rumah Kaca
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 29 Food Court
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
94
Gambar 35 Dancing Mountains
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 34 Toilet
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 39 Permainan Magic Bounce
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 38 Permainan Rodeo
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 37 Permainan Mega Mix
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 36 Cinema 4D
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
95
Dari Studi Proyek di BNS Malang ini yang dapat diambil untuk dijadikan
studi proyek sebanding adalah :
1. Area Parkir
Gambar 40 Layar Terpanjang
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 42 Tricky Art
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 41 Permainan Trampolin
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 44 Rumah Hantu
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 43 Permainan Drop and Twist
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
96
2. Jumlah Pengunjung / Daya Tampung
3. Fasilitas yang ada
4. Penataan Kawasan dan fasilitas (Sirkulasi Kawasan)
2.2.6.3 MAEROKOCO SEMARANG
Lokasi : Jl. Anjasmoro-Tawangsari, Tawangsari, Semarang Barat,
Tawangsari, Semarang Barat, Tawangsari, Semarang Bar., Kota
Semarang, Jawa Tengah 50144, Indonesia
Luas wilayah : 23,84 ha
Jumlah Pengunjung + 3.000 – 6.000 orang / per hari
Taman Wisata Puri Maerokoco merupakan salah satu wisata di kota
Semarang. Sebagai Taman Mini Jawa Tengah, Puri Maerokoco terletak di
Jalan Yos Sudarso Semarang
Fasilitas yang ada di Puri Maerakaca :
Gambar 45 Taman Puri Maerakaca
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
97
Dari Studi Proyek di Maerakaca ini yang dapat diambil untuk dijadikan
studi proyek sebanding adalah :
1. Bentuk dan Jumlah Anjungan yang ada
2. Kelebihan dan Kelemahan Tempat Wisata
3. Pengelolaan
4. Jumlah Pengunjung / Daya Tampung
5. Fasilitas yang ada
6. Penataan Kawasan dan fasilitas (Sirkulasi Kawasan)
Gambar 51 Anjungan Kota Semarang
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 50 Arena Bermain Anak
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 46 Anjungan Kab. Karang Anyar
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 47 Area Parkir
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 48 Anjungan Kab. Kudus
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
Gambar 49 Anjungan Kab. Jepara
Sumber: Dokumen Pribadi, 2017
98
2.2.6.4 HASIL YANG DI DAPAT STUDI PROYEK SEJENIS
Dari hasil Studi Proyek Sejenis yang telah di lakukan di Jatim Park 2
Malang, BNS Malang, dan Puri Maerakaca Semarang, yaitu :
1. Letak Kawasan Kawasan Wisata ( Jatim Park 2 )
2. Pengelolaan ( Jatim Park 2, BNS, Maerakaca )
3. Area Parkir ( Jatim Park 2, BNS )
4. Jumlah Pengunjung / Daya Tampung ( Jatim Park 2, BNS, Maerakaca )
5. Fasilitas yang ada ( Jatim Park 2, BNS, Maerakaca )
6. Penataan Kawasan dan fasilitas (Sirkulasi Kawasan) ( Jatim Park 2, BNS,
Maerakaca )
7. Bentuk dan Jumlah Anjungan yang ada ( Maerakaca )
8. Kelebihan dan Kelemahan Tempat Wisata ( Jatim Park 2, BNS, Maerakaca
)
2.2.7 PERMASALAHAN DESAIN
a. Kawasan
- Kabupaten Boyolali merupakan daerah yang dilalui oleh jalur sibuk yaitu jalur
kolektor Salatiga-Surakarta sehingga banyak kendaraan jauh yang melintas,
oleh karena adanya Jateng Park ini menjadi salah satu tantangan untuk
menarik daya tarik wisatawan bagi wisatawan yang lewat tanpa
menimbulkan dampak kemacetan pada jalur perjalanan.
- Kondisi Topofrafi tanah di kawasan Kabupaten Boyolal berada di 70 – 1500
m dpl, dan memiliki kemiringan 15 – 40 % dengan lahan agak krisis di
kecaman dan daerah tertentu di Kabupaten Boyolali
99
- Terdapat ketidakjelasan kepemilikan lahan antara kepemilikan lahan
pemerintah daerah, milik pribadi, dan batasan lahan konservasi milik negara.
- Karena jalur jaringan jalan utama berstatus kolektor nasional dengan
proyeksi pengembangan jalan cukup lebar, maka perlu diperhatikan
perhitungan jarak batas jalan dengan massa bangunan dalam tapak
kawasan.
- Perancangan landskap lingkungan kawasan yang mengutamakan finishing
alami seperti rerumputan, dan perkerasan yang harus tetap memungkinkan
air meresap pada tanah secara maksimal.
b. Arsitektur
- Pemilihan gaya arsitektural yang tetap beradaptasi dengan aspek arsitektur
lokal yang diterapkan secara langsung ataupun tidak langsung, namun
disajikan dalam bentuk arsitektural bangunan sepanjang masa. Hal ini
melihat Kabupaten Boyolali merupakan daerah strategis yang pasti akan
berkembang seiring dengan pengembangan jalur jalan nasional yang
melintasinya.
- Pengolahan dan pembangunan masa harus tetap memperhatikan dampak
terhadap lingkungannya.
- Perancangan Landskap kawasan harus mendukung masa yang ada di
dalamnya.
- Perancangan arsitektur bangunan yang berorientasi dengan mengekspose
keindahan panorama alam untuk bisa dijangkau di dalam bangunan juga.
100
c. Bangunan
- Melakukan analisa yang mendalam mengenai pemilihan alternatif struktur
dan material yang akan digunakan dalam proyek Jateng Park.
- Adanya tinjauan tentang material-material lokal daerah yang bisa menjadi
alternatif bahan bangunan yang potensial.
- Menganalisa kemingkinan dampak iklim yang akan diterima dan antisipasi
yang dibuat terkait dengan bagaimana bangunan dapat merespon dan
bertahan dengan adanya tekanan iklim tertentu yang tidak diduga.
d. Lingkungan
- Mewujudkan keterkaitan yang harmonis dan selaras antara kondisi eksisting
kawaan, topografi lahan, pencapaian lokasi, fasilitas wisata, penataan
bangunan, serta penciptaan lanskap.
- Menciptakan perancangan bangunan yang tidak berdampak pada kerusakan
ekosistem alam sekitar kawasan Jateng Park dan sekitarnya.
Dari beberapa permasalahan desain yang diuraikan, maka dapat
disimpilkan bahwa permasalahan dominan pada Jateng Park yaitu Ekspresi
Kawasan Jateng Park di Boyolali.
2.3 KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN
2.3.1 KESIMPULAN
Jateng Park ini merupakan kawasan rekreasi dan edukasi terbesar di
Boyolali maupun di Jawa Tengah.
101
Jateng Park merupakan kawasan wisata yang mendukung ekosistem
lingkungan yang masih alami dan kesejahteraan hidup masyarakat lokal
sekitarnya.
Jateng Park merupakan kawasan wisata rekreatif yang menjadikan
panorama pegunungan dan sekitarnya sebagai bagian dari
pendampingannya.
Jateng Park menyediakan beberapa fasilitas yang mencangkup :
Jateng Park ini menjadi salah satu upaya penggambaran bagi eacana
pemerintah dalam mengembangkan sektor pariwisata di Boyolali dan jawa
Tengah serta Indonesia diwaktu yang akan datang.
Dengan adanya kawasan wisata Jateng Park ini nantinya akan
meningkatkan citra pariwisata daerah Boyolali dan sekitarnya serta dampak
positif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal dan
pendapatan ekonomi daerah.
Permasalahan dominan pada proyek Jateng Park ini adalah bagaimana
karakter bangunan Anjungan Jawa tengah mencerminkan karakter lokal
daerahnya.
Jateng Park ini menyajikan fasilitas-fasilitas edukasi yang disajikan dan
dikemas dengan beragam dan lebih menarik.
2.3.2 BATASAN
Adanya regulasi yang digunakan untuk pembangunan Jateng Park dengan
memperhatikan GSB, KDB, RTH, dan KLB.
102
Sasaran pengunjung Sasaran pengunjung dalam Jateng Park untuk segala
usia mulai dari balita hingga manula. Balita usia 0 – 5 tahun, kanak-kanak 5
– 11 tahun, remaja awal 12 – 16 tahun remaja akhir 17 – 25 tahun, dewasa
awal 26 – 35 tahun, dewasa akhir 36 – 45 tahun, lansia awal 46 – 55 tahun,
lansia akhir 56 – 65 tahun dan manula 65 – sampai atas. karena kawasan
ini merupakan sebuah kawasan yang berisi tetang informasi – informasi seni
serta rekreasi yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Perancangan kawasan wisata Jateng Park ini tidak hanya terkonsentrasi
dengan ilmu arsitektural tetapi juga ilmu lainnya seperti pariwisata, sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan hukum sebagai pendukung pembahasan.
Karakter Bangunan pada Anjungan Jawa Tengah mencerminkan karakter
lokal masing-masing daerah yang ada di Jawa Tengah.
2.3.3 ANGGAPAN
Jateng Park diasumsikan proyek ini milik pemerintah yang bekerjasama atau
bermitra dengan investor swasta dalam penanaman modal dan
pengelolaannya.
Memprediksi perkembangan pada 20 tahun ke depan dengan beberapa
pertimbangan yang akan terjadi.
Pengembangan proyek ini dilakukan pada lokasi tapak terpilih. Pemanfaatan
dan pengelolaan tapak kawasan wisata dianggap telah mendapat ijin dan
persetujuan dari pihak Pemerintah Daerah, Dinas terkait, serta masyarakat
setempat.
103
Luas kebutuhan tapak diperhitungkan dari program ruang (rekapitulasi dari
perhitungan kebutuhan luas sirkulasi, ruang, dan bangunan) yang telah
direncanakan dan jaringan infrastruktur beroperasi dengan baik.
BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1 ANALISA PENDEKATAN KAWASAN
3.1.1 ANALISA KONTEKS LINGKUNGAN
a. Analisa Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi proyek Jateng Park ini berada di Kabupaten
Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif Kecamatan Boyolali
terdiri dari 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 260 desa dan 7 kelurahan.
Pusat pemerintahan berada di kecamatan Boyolali. Kecamatan di
Kabupaten Boyolali adalah:
Ampel
Andong
Banyudono
Boyolali
Cepogo
Juwangi
Karanggede
Kemusu
73
Klego
Mojosongo
Musuk
Ngemplak
Nogosari
Sambi
Sawit
Selo
Simo
Teras
Wonosegoro
74
Dari 19 kecamatan yang ada, ada beberapa kecamatan yang
diperuntukan untuk kawasan pariwisata rekreasi. Kawasan tersebut adalah :
a. Taman Pandan Samiran berada di Kecamatan Selo;
b. Teropong Gunung Jerakah berada di Kecamatan Selo;
c. Teropong Gunung Samiran berada di Kecamatan Selo;
d. Base Camp Tuk Pakis berada di Kecamatan Selo;
e. Guest House berada berada di Kecamatan Selo;
f. Basis Pendakian Lencoh berada di Kecamatan Selo;
g. Wana Wisata Sampetan di Kecamatan Ampel;
h. Bumi Perkemahan berada di Kecamatan Ampel;
i. Industri Abon dan Dendeng berada di Kecamatan Ampel;
j. Pesanggrahan Paras berada di Kecamatan Cepogo;
k. Bio Gas berada di Kecamatan Cepogo;
l. Kerajinan Tembaga berada di Kecamatan Cepogo;
m. Kerajinan Boneka Wayang Pusporenggo berada di Kecamatan Musuk;
n. Taman Kridanggo berada di Kecamatan Boyolali;
o. Kerajinan mainan berada di Kecamatan Mojosongo;
p. Kerajinan ijuk berada di Kecamatan Mojosongo;
q. Kerajinan Kurungan Burung berada di Kecamatan Banyudono;
r. Kerajinan Gamelan dan Wayang berada di Kecamatan Banyudono;
s. Waduk Cengklik berada di Kecamatan Ngemplak;
t. Gunung Madu berada di Kecamatan Simo;
u. Waduk Bade berada di Kecamatan Klego;
75
v. Waduk Kedungombo berada di Kecamatan Kemusu; dan
w. Pengembangan potensi wisata di seluruh kecamatan.
Dari data peruntukan pariwisata rekreasi sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Kabupaten Boyolali yaitu Kecamatan : Selo, Ampel, Cepogo, Musuk,
Boyolali, Mojosongo, Banyudono, Ngemplak, Simo, Klego, dan Kemusu.
Lokasi Alternatif peruntukan kawasan pariwisata di Kabupaten Boyolali
1. Lokasi Alternatif 1 – Kecamatan Selo
Tabel 2 Potensi dan Permasalahan Kec. Selo
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Gambar 52 Kecamatan Selo
Sumber: http//wikipedia.org
76
Berada diantara lereng Merapi dan Lereng Merbabu ini mempunyai ketinggian dari permukaan air laut antara 1.200 m dpl-1.500 m dpl.
Salah satu kawasan Penyangga Taman Nasional dengan jumlah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan berjumlah 7 desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Selo
Lahan di daerah ini di dominasi oleh tanah perbukitan, sangat sedikit daerah yang berupa dataran.
Mata Pencaharian penduduk Selo adalah petani, Sebagian besar petani dengan pertanian kering dan holtikultura. Sebagian lagi adalah penambang pasir diwilayah Merapi.
Merupakan Jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB)
Akses jalan pada lokasi cukup ramai dilalui oleh kendaraan umum, truk pasir, dan kendaraan pribadi
Memiliki pemandangan alam yang indah
Mata pencaharian penduduk kebanyakan pertanian, dan membuat batako
Banyak objek wisata
Potensi Air Tanah sangat langka
Terletak cukup jauh dari kota
Sangat sedikit tanah yang datar, semua lahan berbukut(berkountur)
Kondisi lembab, angin snagat kencang, sehingga disana berhawa dingin setiap hari
Curah hujan tinggi, jarang sinar matahari
Untuk jangkauan sinyal dan radar masih sangat kurang
2. Lokasi Alternatif 2 – Kecamatan Ampel
Tabel 3 Potensi dan Permasalahan Kec. Ampel
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Gambar 53 Kecamatan Ampel
Sumber: http//wikipedia.org
77
Ampel terkenal karena abon. Sapi dan daging sapi dari Ampel banyak dikirim ke Jakarta dan Yogyakarta.
Kecamatan Ampel terletak pada ketinggian 520 sampai dengan 1.840 mpdl.
Terdapat Kesenian Reog
Lokasi Wisata ada beberapa antara lain : Arboretum desa Sampetan, Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, Pertapaan Guolelo, Gua Jepang di Ngagrong dan Bumi Perkemahan Indraprasta. dan masih banyak lagi.
Waktu musim kemarau 6 desa di Kec. Ampel juga harus ekstra hati-hati karena juga rawan terhadap bencana kebakaran
Curah hujan tertinggi muncul antara bulan Desember – Maret, berkisar antara 300 – 350 mm per bulan, sehingga pada bulan-bulan tersebut perlu diwaspadai desa-desa pada Kec. Ampel yang berada di lereng Gunung Merbabu karena rawan terjadi tanah longsor
3. Lokasi Alternatif 3 – Kecamatan Cepogo
Tabel 4 Potensi dan Permasalahan Kec. Cepogo
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Gambar 54 Kecamatan Cepogo
Sumber: http//wikipedia.org
78
Berada di lereng Gunung Merapi bagian timur
Kemiringan lereng bervariasi dari 0% s.d. lebih dari 70%.
Geomorfologi Kecamatan Cepogo merupakan perbukitan bergelombang berrelief halus hingga kasar antara 400 hingga 1.400 meter diatas permukaan laut, yang terbagi menjadi 2 satuan geomorfologi, yaitu perbukitan berelief halus-datar (menempati wilayah bagian timur dan memanjang ke arah tenggara) dan perbukitan berelief sedang (menempati bagian tengah hingga barat daya dan barat laut).
Menawarkan beberapa spot atau titik wisata yang benyak serta menarik dan letaknya tak berjauhan. Tempat wisata yang ada : Pasar Sentra Cepogo, Kampung Tembaga Tumang, Candi Lawang, Candisari, Tapak Noto, Susuh Angin, dan Situs Sumur Songo. Baru-baru ini juga ditemukan Air Terjun setinggi ± 85 meter di lereng timur Gunung Merapi di wilayah kelurahan Wonodoyo.
Keadaan lokasi yang masih asri dengan pemandangan yang menarik
Memiliki akses cukup dekat dengan jalur SoloSemarang dan Boyolali-Magelang
Lahan di Kecamatan Cepogo berbukit (berkountur)
4. Lokasi Alternatif 4 – Kecamatan Musuk
Tabel 5 Potensi dan Permasalahan Kec. Musuk
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Gambar 55 Kecamatan Musuk
Sumber: http//wikipedia.org
79
Ketinggian topografi di Kecamatan Musuk rata-rata 700 m di atas permukaan air laut ( mdpl )
Berpotensi sebagai tempat wisata durian
Bentuk wilayah berbukit-bergunung
Mempunyai potensi Bidang Pertanian dan perkebunan
komoditas unggulan Kecamatan Musuk khususnya bidang peternakan Sapi Perah
Ada berbgai macam objek wisata, yaitu : Situs Musuk, Kerajinan Boneka Wayang Pusporenggo
Lahan di Kecamatan Musuk berbukit (berkountur)
Sangat sedikit tempat pariwisata
5. Lokasi Alternatif 5 – Kecamatan Boyolali
Tabel 6 Potensi dan Permasalahan Kec. Boyolali
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Gambar 56 Kecamatan Boyolali
Sumber: http//wikipedia.org
80
Terletak pada ketinggian 400-700 m dari permukaan laut dan tanah miring dari barat ke timur kurang lebih 50°
Tempat Wisata yang ada di Kec. Boyolali adalah Taman Kridanggo
Sangat sedikit tempat pariwisata
6. Lokasi Alternatif 6 – Kecamatan Mojosongo
Tabel 7 Potensi dan Permasalahan Kec. Mojosongo
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Kecamatan Mojosongo berada pada ketinggian 100–400 m dpl dengan iklim tropis.
Sungai yang melewati Kecamatan Mojosongo adalah sungai Pepe, Sungai Sombo, dan Sungai Gandul. Sungai tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk keperluan MCK serta diambil bahan tambangnya yang berupa bahan galian C yang terkandung di dalamnya yaitu pasir dan batu kali untuk bahan bangunan.
Mata pencaharian terbesar adalah Petani yaitu 52%, berdagang 4%, lain-lainnya 12%, dan Industri Pengolahan 17 %
Kec. Mojosongo tergolong datar dengan kemiringan 2 – 15 % dan ketinggian ±. 300 meter diatas permukaan laut.
Sangat sedikit tempat pariwisata
7. Lokasi Alternatif 7 – Kecamatan Banyudono
Gambar 57 Kecamatan Mojosongo
Sumber: http//wikipedia.org
81
Tabel 8 Potensi dan Permasalahan Kec. Banyudono
Sumber: Anali sa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Topografi Banyudono berkisar antara 75-400 meter dpl.
Banyudono terkenal karena pemandian Umbul Pengging.
Sangat sedikit tempat pariwisata
8. Lokasi Alternatif 8 – Kecamatan Ngemplak
Tabel 9 Potensi dan Permasalahan Kec. Ngemplak
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Kecamatan Ngemplak berada pada ketinggian kurang lebih 150 mdpal
Di kecamatan ini terdapat Bandara internasional yaitu Bandara Adi Sumarmo.
Di kecamatan ini pula terdapat Waduk Cengklik.
Sangat sedikit tempat pariwisata
Gambar 58 Kecamatan Banyudono
Sumber: http//wikipedia.org
Gambar 59 Kecamatan Ngemplak
Sumber: http//wikipedia.org
82
Kebanyakan penduduk di Kecamatan ini masih mengandalkan perekonomian dari Sektor pertanian.
Menjadi salah satu pengembangan kota Surakarta ke arah barat karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan kota Surakarta.
9. Lokasi Alternatif 9 – Kecamatan Simo
Tabel 10 Potensi dan Permasalahan Kec. Simo
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Simo terkenal sebagai kota kecamatan pelajar
Simo memiliki pasar kebutuhan sehari-hari yang buka setiap hari dan buka secara besar di hari pasaran Pahing, pasar hewan di Pasar Simo yang buka juga setiap Pahing dan pasar hewan di Karangjati yang ramai pada hari Pahing dan Kliwon.
Sangat sedikit tempat pariwisata
Gambar 60 Kecamatan Simo
Sumber: http//wikipedia.org
83
Di sini terdapat banyak goa peningalan zaman Jepang tepat di sisi jalan raya.
Pemandangan luas ke arah kota Surakarta dapat dinikmati dari daerah ini.
Simo juga memiliki berbagai tempat peninggalan bersejarah yang cukup menarik untuk dijadikan tempat wisata. Yaitu gunung madu dan gunung tugel yang mempunyai daya tarik tersendiri, tetapi sayang pemerintah daerah setempat belum terlalu memberikan perhatian kepada kawasan ini.
10. Lokasi Alternatif 10 – Kecamatan Klego
Tabel 11 Potensi dan Permasalahan Kec. Klego
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Klego merupakan sebuah kecamatan yang terletak di bagian utara Kabupaten Boyolali. Klego terletak di jalan antara Simo dan Karanggede.
Daerahnya sebagian besar pertanian dan didukung dengan kemajuan kecamatan yang lama-kelamaan menjadi pusat perekonomian yaitu terdapat pasar dan pusat perdagangan lainnya.
Di Klego terdapat waduk/bendungan yang terletak di bagian tengah Kecamatan Klego. Waduk itu disebut dengan Waduk
Sangat sedikit tempat pariwisata
Gambar 61 Kecamatan Klego
Sumber: http//wikipedia.org
84
Bade karena letaknya di wilayah desa Bade. Waduk tersebut dapat mengairi sebagian besar sawah di Kecamatan Klego, Kecamatan Andong, Boyolali, dan sekitarnya. Waduk Bade juga merupakan area untuk wisata lokal dan tempat pemancingan bagi warga di sekitar Klego.
11. Lokasi Alternatif 11 – Kecamatan Kemusu
Tabel 12 Potensi dan Permasalahan Kec. Kemusu
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
POTENSI PERMASALAHAN
Kemusu merupakan kecamatan yang memiliki kantor Kecamatan di Desa Klewor. Sebagian wilayah kecamatan Kemusu tergenang waduk Kedung Ombo. Kemusu dan Juwangi merupakan wilayah Boyolali yang dekat dengan Waduk Kedungombo.
Sangat sedikit tempat pariwisata
Kriteria Pemilihan Lokasi
1. Memiliki aksesbilitas yang mudah untuk dijangkau para wisatawan
2. Adanya kontur pada lahan untuk menonjolkan view
Gambar 62 Kecamatan Kemusu
Sumber: http//wikipedia.org
85
3. Memiliki potensi untuk dibangun Jateng Park dan berbagai fasilitas
penunjangnya
4. Peruntukan lahan sesuai dengan Perda Kabupaten Boyolali
5. Mempunyai kelengkapan infrastruktur yang mendukung untuk di bangunnya
Jateng Park.
6. Dekat dengan berbagai tempat wisata lain agar memudahkan para
wisatawan untuk berkunjung di berbagai destinasi wisata yang berdekatan
sekaligus.
7. Pada lokasi belum terdapat tempat rekreasi dan edukasi terbesar di
daerahnya.
8. Tersedia air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kawasan
Matriks Pemilihan Lokasi
Tabel 13 Matriks Pemilihan Lokasi
Sumber: Analisa Pribadi, 2017
86
Melihat tabel penilaian lokasi diatas, pada Kecamatan Cepogo
mempunyai nilai yang cukup tinggi. Sehingga lokasi proyek Jateng Park
ditetapkan di Kecamatan Cepogo. Penjelasan tentang Kecamatan Cepogo :
Kecamatan Cepogo
Kecamatan Cepogo merupakan salah satu dari 19 kecamatan yang ada
di Kabupaten Boyolali. Kecamatan Cepogo terdiri dari 15 Desa (Pemerintah
Kabupaten Boyolali, 2016). Secara umum Kecamatan Cepogo merupakan
perbukitan bergelombang dengan relief halus hingga sedang. Kemiringan lereng
bervariasi dari 0% s.d. lebih dari 70%. Geomorfologi Kecamatan Cepogo
merupakan perbukitan bergelombang berrelief halus hingga kasar antara 400
hingga 1.400 meter diatas permukaan laut, yang terbagi menjadi 2 satuan
geomorfologi, yaitu perbukitan berelief halus-datar (menempati wilayah bagian
timur dan memanjang ke arah tenggara) dan perbukitan berelief
Gambar 63 Peta Administratif Kecamatan Cepogo
Sumber: ekografriuns.wordpress.com
87
sedang (menempati bagian tengah hingga barat daya dan barat laut).
Kecamatan Cepogo beriklim sedang, dengan curah hujan 2984 Mm. Jumlah
curah hujan di Kecamatan Cepogo selama tahun 2015 sebesar 1962 mm.
sedangkan jumlah hari hujan selama tahun 2015 adalah 82 hari hujan. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan pebruari 2015 sebesar 504 mm, terbesar
kedua dan ketiga masing – masing pada bulan Januari sebesar 361 mm dan
bulan Desember sebesar 325 mm. Sedangkan untuk bulan juni - September
sama sekali tidak terjadi hujan. Untuk hari hujan tertinggi terjadi pada bulan
januari dan maret dengan 22 hari hujan, tertinggi kedua dan ketiga masing –
masing bulan desember dengan 17 hari hujan dan bulan pebruari dengan
16 hari hujan.
Peraturan di Kabupaten Boyolali, Kecamatan Cepogo
Ketentuan umum peraturan zonasi kawasan peruntukan pariwisata
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam Perda Kabupaten Boyolali no
9 tahun 2011 adalah :
a. Dengembangan kawasan agrowisata untuk memberikan keberagaman
obyek wisata di daerah, dengan fasilitas pendukung dan akomodasi
seluas-luasnya 2,5 (dua koma lima) per seratus dari total pengelolaan
lahan agrowisata; dan
88
b. Diperbolehkan optimalisasi pemanfaatan lahan-lahan tidur yang
sementara tidak diusahakan;
c. Diizinkan pengembangan aktivitas komersial sesuai dengan skala daya
tarik pariwisatanyan;
d. Diizinkan secara terbatas pengembangan aktivitas perumahan dan
permukiman dengan syarat di luar zona utama pariwisata dan tidak
mengganggu bentang alam daya tarik pariwisata;
e. Pembatasan pendirian bangunan hanya menunjang pariwisata; dan
f. Mengendalikan pertumbuhan sarana dan prasarana pariwisata.
.Ketentuan umum intensitas pemanfaatan ruang kawasan
sebagaimana dimaksud sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali
Nomor 13 Tahun 2011 meliputi:
a. KDB maksimum 60 % (enam puluh persen)
b. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai
c. KDH minimum 40 % (empat puluh persen)
Garis Sempadan Bangunan sebagaimana dimaksud sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2012
o Jalan lokal primer tidak kurang dari 15 (lima belas) meter diukur dari as
jalan;
o Jalan lokal sekunder tidak kurang dari 12 (dua belas) meter diukur dari as
jalan; dan
o Jalan lingkungan minimum sebesar setengah ruang milik jalan ditambah
6 meter diukur dari as jalan.
89
o Garis Sempadan Bangunan terhadap Jalan Persimpangan adalah
menyesuaikan dengan jarak garis sempadan pagar dan garis sempadan
bangunan pada jalan yang mempunyai lebar lebih besar.
Amenitas Alami
View
View Kecamatan Cepogo secara makro adalah Gunung Merapi dan
Merbabu, Pemandangan kabupaten Boyolali
Topografi
Topografi pada kawasan ini Kemiringan lereng bervariasi dari 0% s.d. lebih
dari 70%.
Bentang Alam
Geomorfologi Kecamatan Cepogo merupakan perbukitan bergelombang
berrelief halus hingga kasar antara 400 hingga 1.400 meter diatas
permukaan laut, yang terbagi menjadi 2 satuan geomorfologi, yaitu
perbukitan berelief halus-datar (menempati wilayah bagian timur dan
memanjang ke arah tenggara) dan perbukitan berelief sedang
(menempati bagian tengah hingga barat daya dan barat laut)
Amenitas Buatan
Jaringan Kawasan
Jaringan infrastuktur pada kecamatan Cepogo ini adalah:
90
- Sistem Jaringan Air Bersih
Penyediaan pelayanan air bersih melalui sistem jaringan pemipaan oleh
PDAM.
- Sistem Jaringan Listrik
Sistem Jaringan Listrik disuplai oleh PLN dan secara merata di
distribusikan ke bangunan-bangunan yang ada di kecamatan Cepogo.
Citra Arsitektural
Bentuk permukimanwarga serta bangunan-bangunan lain di kecamatan
Cepogo bergaya arsitektur lokal. Citra arsitektur yang akan ditampilkan pada
proyek kawasan ini nantinya juga memsakkan gaya arsitektur lokal tropis,
namun tetap memasukkan unsur-unsur lainnya tanpa meninggalkan citra
lokal.
Analisa Pemilihan Tapak
Beberapa kriteria tapak yang cocok untuk didirikan Jateng Park di Kabupaten
Boyolali adalah :
1. Lokasi tapak berada pada wilayah kawasan peruntukan pariwisata di
Kabupaten Boyolali yang bisa dibangun
2. Lokasi tapak memiliki keindahan view
3. Pada lokasi tapak memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap
4. Iklim mikro pada lokasi tergolong baik
5. Memiliki sumber air tanah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan pada
proyek
91
6. Area luas digunakan sebagai kawasan Jateng Park, penataan landskap,
serta memenuhi fungsi bangunan yang direncanakan.
ALTERNATIF TAPAK
Alternatif Tapak A
Lokasi : Jalan Cepogo – Ampel
Gambar 64 Peta Rencana Tata Ruang Kecamatan Cepogo
Sumber: https://petatematikindo.wordpress.com
Gambar 65 Alternatif tapak 1
Sumber : google.earth
Gambar 66 Kondisi Tapak 1
Sumber: dokumen pribadi, 2017
92
Data survey:
o Tapak berada di pinggir jalan raya, yaitu Jalan Cepogo – Ampel
o Tapak menghadap ke arah utara
o Lebar jalan raya 10 meter dengan jalan 2 arah
o Tapak memiliki kontur yang termasuk dalam landau
o Suhu pada tapak 27° C
o Kecepatan angin 10 mph
o Kelembaban 85%
o Selokan tertutup
Alternatif Tapak B
Lokasi : Jalan Boyolali Magelang
Gambar 67 Kondisi Tapak 1
Sumber: dokumen pribadi, 2017
Gambar 68 Kondisi Tapak 1
Sumber: dokumen pribadi, 2017
93
Data survey:
o Tapak berada di pinggir jalan raya, yaitu Jalan Boyolali -
Magelang
o Tapak menghadap ke arah utara
o Lebar jalan raya 8 meter dengan jalan 2 arah
o Tapak memiliki kontur yang termasuk dalam landau
o Suhu pada tapak 26° C
o Kecepatan angin 12 mph
o Kelembaban 87%
o Selokan tertutup
Alternatif Tapak C
Gambar 70 Kondisi Tapak 2
Sumber: dokumen pribadi, 2017
Gambar 71 Kondisi Tapak 2
Sumber: dokumen pribadi, 2017
Gambar 72 Kondisi Tapak 2
Sumber: dokumen pribadi, 2017
Gambar 69 Alternatif Tapak 2
Sumber: google.earth
94
Lokasi : Jalan Boyolali - Magelang
Data survey:
o Tapak berada di pinggir jalan raya, yaitu Jalan Boyolali -Magelang
o Tapak menghadap ke arah utara
o Lebar jalan raya 10 meter dengan jalan 2 arah
Gambar 73 Alternatif Tapak 3
Sumbergoogle.earth
Gambar 74 Kondisi Tapak 3
Sumber: dokumen pribadi, 2017
Gambar 75 Kondisi Tapak 3
Sumber: dokumen pribadi, 2017
Gambar 76 Kondisi Tapak 3
Sumber: dokumen pribadi, 2017
95
o Tapak memiliki kontur yang termasuk dalam landau
o Suhu pada tapak 24° C
o Kecepatan angin 15 mph
o Kelembaban 90 %
o Selokan tertutup
Berdasarkan hasil survey pada 3 alternatif tapak, maka akan dilakukan
skoring dengan adanya keterangan sebagai berikut:
Tabel 14 Skoring Pemilihan Tapak
Sumber: Anlisa Pribadi, 2017
Kriteria Skor
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Lokasi tapak berada pada wilayah kawasan peruntukan pariwisata di Kabupaten Boyolali yang bisa dibangun
4 4 4
Lokasi tapak memiliki keindahan view 4 3 3
Pada lokasi tapak memiliki jaringan infrastruktur yang lengkap
4 3 3
Iklim mikro pada lokasi tergolong baik 4 3 3
Memiliki sumber air tanah yang cukup untuk memnuhi kebutuhan pada proyek
4 4 4
Area luas digunakan sebagai kawasan Jateng Park, penataan landskap, serta memenuhi fungsi bangunan yang direncanakan
4 4 4
Total 24 21 21 NB: Range skor 1 sampai 4 ( 1 = kurang baik, 2 = cukup baik, 3 = baik, 4= sangat
baik)
Melihat tabel penilaian lokasi diatas, pada Alternatif Tapak 1 mempunyai
nilai yang cukup tinggi. Sehingga lokasi proyek Jateng Park ditetapkan di Lokasi
Alternatif Tapak 1, Jalan Raya Cepogo – Ampel.
96
3.1.2 ANALISA SKENARIO PERENCANAAN KAWASAN
Pencapaian Makro Kawasan
97
Gambar 79 Peta Wilayah Kabupaten Boyolali
Sumber : http://loketpeta.pu.go.id
Gambar 78 Peta Wilayah Kecamatan Cepogo
Sumber: http//wikipedia.org
Gambar 77 Peta Infrastruktur Kabupaten Boyolali
Sumber: http://loketpeta.pu.go.id
1
1 1
1 2
2
2
2
2
3
KETERANGAN :
1. PEMUKIMAN PENDUDUK
2. RUANG TERBUKA HIJAU
(TEGALAN,LAHAN
PERTANIAN,LAHAN KOSONG)
3. TAPAK KAWASAN
Gambar 80 Peta Delineasi Kawasan Makro Kecamatan Cepogo
Sumber : http://loketpeta.pu.go.id
98
Analisa Ketersediaan Lahan Kawasan
Analisa Ketersediaan Lahan Kawasan
LUAS KESELURUHAN KAWASAN
MAKRO 224 ha
LUAS KESELURUHAN
KAWASAN MIKRO 13 Hektar
Zona ini
merupakan area
RTH,memiliki
luas lahan + 27,1
ha
Zona ini
merupakan
area
Pemukiman
Penduduk,mem
iliki luas lahan +
13,3 ha
Zona ini
merupakan
area
Pemukiman
Penduduk,mem
iliki luas lahan +
24,5 ha
Zona ini
merupakan
area
RTH,memiliki
luas lahan +
22,5 ha
Zona ini
merupakan
area
Pemukiman
Penduduk,mem
iliki luas lahan +
2,1 ha
Zona ini
merupakan
area
RTH,memiliki
luas lahan +
40,4 ha
Zona ini
merupakan
area
RTH,memiliki
luas lahan +
50 ha
Zona ini
merupakan
area
RTH,memiliki
luas lahan +
44,1 ha
99
Tabel 15 Analisa Ketersediaan Lahan Kawasan
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
PETA / GAMBAR FUNGSI ANALISA
Pemukiman Penduduk
Kondisi Eksisting: - Zona pemukiman warga
berkepadatan sedang - Pengembangan pola
pemukiman adalah dengan sistem grid mengikuti pola jalan, dan letaknya di sekitar kawasan yang akan di bangun Jateng Park.
Skenario: - Zona pemukiman kawasan
ini tetap dipertahankan fungsinya.Masyarakat setempat merupakan salah satu pihak yang berperan penting hubungannya dengan proyek Jateng Park. Masyarakat berperan sebagai penyedia homestay bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke Jateng Park.
Gambar 81 Peta Zona Pemukiman
Sumber : Bappeda Kabupaten Boyolali
100
Ruang
Terbuka Hijau
Kondisi Eksisting: - Zona RTH adalah
peruntukan yang menjadi bagian dari kawasan lindung merupakan penghujauan kota/daerah setempat
- Kondisi saat ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian kering.
Skenario: - Zona RTH ini tetap
dipertahankan fungsinya. RTH yang berupa tanah pertanian ini akan digarap dan diperhatikan lebih lagi, karena ini salah satu pekerjaan dan sumber dana untuk kehidupan desa Genting, Cepogo.
- Zona RTH ini juga dimanfaatkan untuk zona resapan air.
Tapak MIkro
Kondisi Eksisting: - Zona ini merupakan tapak
kawasan terpilih. Memiliki luas keseluruhan + 50 Ha.
- Kondisi saat ini dimanfaatkan sebagai lahan pertanian kering.
Skenario: - Peruntukan lahan pada tapak
ini adalah lahan pertanian kering yang nantinya akan digunakan sebagai proyek Jateng Park dimana untuk kawasan rekreasi serta edukasi..
Analisa Kawasan Makro
Gambar 82 Peta Zona Ruang Terbuka Hijau
Sumber : Bappeda Kabupaten Boyolali
Gambar 83 Peta Zona Tapak Kawasan
Sumber : Bappeda Kabupaten Boyolali
101
Analisa Kawasan Mikro
Zona RTH ini tetap
dipertahankan
fungsinya. RTH yang
berupa tanah
pertanian ini akan
digarap dan
diperhatikan lebih
lagi, karena ini salah
satu pekerjaan dan
sumber dana untuk
kehidupan desa
Genting, Cepogo.
Zona pemukiman
kawasan ini tetap
dipertahankan
fungsinya.Masyarakat
setempat merupakan
salah satu pihak yang
berperan penting
hubungannya dengan
proyek Jateng Park.
Masyarakat berperan
sebagai penyedia
homestay bagi para
wisatawan yang datang
berkunjung ke Jateng
Park.
Zona RTH ini tetap
dipertahankan
fungsinya. RTH yang
berupa tanah
pertanian ini akan
digarap dan
diperhatikan lebih
lagi, karena ini salah
satu pekerjaan dan
sumber dana untuk
kehidupan desa
Genting, Cepogo.
Peruntukan lahan
pada tapak ini
adalah lahan
pertanian kering
yang nantinya
akan digunakan
sebagai proyek
Jateng Park
dimana untuk
kawasan rekreasi
serta edukasi..
Zona RTH ini tetap dipertahankan
fungsinya. RTH yang berupa tanah
pertanian ini akan digarap dan
diperhatikan lebih lagi, karena ini
salah satu pekerjaan dan sumber
dana untuk kehidupan desa Genting,
Cepogo.
Zona pemukiman kawasan ini tetap dipertahankan
fungsinya.Masyarakat setempat merupakan salah
satu pihak yang berperan penting hubungannya
dengan proyek Jateng Park. Masyarakat berperan
sebagai penyedia homestay bagi para wisatawan
yang datang berkunjung ke Jateng Park.
Gambar 84 Peta Skenario Kawasan Makro
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
Area ini adalah Tapak Kawasan. Kondisi eksisting berupa lahan kosong yang
dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian kering, dan lahan ini memiliki kemiringan.
Konsepnya ke depan menata masa bangunan berdasarkan kountur sesuai dengan
kelompok fungsi bangunan sehingga mempermudah pengunjung dalam mengakses
bangunan.
102
Analisa Kawasan Mikro
Gambar 85 Peta Analisa Kawasan Mikro
Sumber: Anlisa Pribadi, 2017
Area ini akan diletakkan Fasilitas
Pendukung Utama yaitu Flora &
Fauna, Area Bermain, Cinema
4D, Alive Museum, TrickyArt
Museum, Taman Bunga dan
Lampion, Water Park.
Area ini akan diletakkan Fasilitas
Servis dan Fasilitas Pengelola.
Pada daerah ini akan
diletakkan Zona
Sepadan Bangunan.
Area ini perlu
103
3.2 ANALISA KONDISI SISTEM SARANA DAN PRASARANA
Analsa kondisi sitem sarana dan prasarana dalam tapak kawasan yitu meliputi
analisa:
a. Jaringan Drainase
Pada tapak kawasan belum terdapat jaringan drainase terbuka. Air hujan
dan air kotor langsung menyerap masuk ke dalam tanah.
104
b. Jaringan Prasarana Kota
Terdapat angkutan Kota di Kecamatan Cepogo ini, dari jenis bus hungga
angkutan berbentuk mobil. Juga terdapat tiang-tiang lampu di sepanjang
tapak dengan bertenagakan matahari (menggunakan panel surya).
c. Jaringan Listrik
Pada lokasi rencana Jateng Park sudah terdapat tiang listrik dan PLN.
Gambar 86 Tapak Kawasan tidak ada Drainase Terbuka
Sumber: Foto Pribadi, 2017
Gambar 87 Tiang Lampu
Sumber: Foto Pribadi, 2017
Gambar 88 Tiang Listrik pada Tapak Kawasan
Sumber: Foto Pribadi, 2017
105
d. Jaringan Air Bersih
Secara Keseluruhan Kecamatan Cepogo memiliki beberapa jenis sumber
air bersih yaitu dari Mata Air, Sungai, Sumur, dan PDAM. Untuk
Kecamatan Genting, lokasi Jateng Park memiliki sumber air bersih dari
Sungai dan Mata Air yang ada.
e. Prasarana Pembuangan Sampah
Di lokasi tapak sangat minim penyediaan tempat sampah, biasany untuk
sampah daun-daun,kotoran hewan mereka jadikan pupuk, sedangkan
untuk plastik, dan lainnya dibakar. Sehingga untuk perencanaan Jateng
Park harus menyediakan tempat pembuangan sampah sehingga bisa
dikelola dengan baik.
3.3 ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR
3.3.1 STUDI AKTIVITAS
3.3.1.1 PENGELOMPOKAN KEGIATAN
Pengelompokkan kegiatan pengguna bangunan pada museum
antariksa ini dibagimenjadi 5 kelompok yaitu kelompok kegiatan utama,
kelompok kegiatan penunjang utama, kelompok kegiatan penunjang,
kelompok kegiatan pengelola, dan kelompok kegiatan pelayanan umum
atau service
Tabel 16 Kelompok Kegiatan Utama
Sumber : analisa Pribadi, 2017
KELOMPOK KEGIATAN UTAMA
106
Kategorisasi Kegiatan
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Kegiatan
Mengunjungi Anjungan
Jawa Tengah
Melihat-lihat pameran setiap anjungan dan
bertanya
Pengunjung Umum
(anak, remaja, dewasa)
Anjungan Jawa
Tengah
Publik
Berfoto Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Menunggu
Makan /Minum
Mengatur dan mengarahkan pengunjung
Staff Anjungan Jawa Tengah
Mengatur display barang yang di pamerkan
Memberikan penjelasan tentang anjungan tersebut
Tour Guide
Tabel 17 Kelompok Kegiatan Penunjang Utama
Sumber : analisa Pribadi, 2017
KELOMPOK KEGIATAN PENUNJANG UTAMA
Kategorisasi Kegiatan
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat
Kegiatan
Melihat pameran Flora dan Fauna & melihat
pertunjukan Fauna
Melihat-lihat pameran setiap anjungan dan bertanya
Pengunjung Umum
(anak, remaja, dewasa) Area
Pameran Flora dan
Fauna Publik
Berfoto Pengunjung Study Tour (
pelajar ) Menunggu
Mengatur dan mengarahkan pengunjung
Staff Flora Fauna
Memberikan penjelasan tentang flora dan fauna tersebut
107
Memelihara dan merawat Flora dan fauna
Guide Area
Pertunjukan Fauna Memberi makan fauna, dan
menyirami flora
Bermain
Bermain
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Area Permainan
Publik Menunggu Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Mengatur dan mengarahkan pengunjung
Staff Permainan
Maintenance permainan
Menonton film cinema
4D
Melihat Cinema 4 D
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Cinema 4 D Publik
Menunggu Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Memberikan penjelasan tentang pemakaian kaca mata 4 D
Staff Cinema 4 D
Mengatur dan mengarahkan pengunjung
Maintenance Cinema 4 D
Melihat Alive Museum
Melihat Alive Museum
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Alive Museum
Publik Menunggu
Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Mengatur dan mengarahkan pengunjung Staff Alive
Museum
Maintenance Alive Museum
108
Melihat Tricky Art Museum
Melihat dan Berfoto
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Tricky Art Museum
Publik Menunggu
Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Mengatur dan mengarahkan pengunjung Staff Alive
Museum
Maintenance Tricky Art Museum
Bermain dan berfoto di Taman
Bunga dan Lampion
Melihat dan Berfoto
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Taman Bunga dan Lampion
Publik Menunggu
Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Maintenance Taman Bunga dan Lampion
Staff Taman Bunga dan Lampion
Tabel 18 Kelompok Kegiatan Pendukung
Sumber : analisa Pribadi, 2017
KELOMPOK KEGIATAN PENDUKUNG
Kategorisasi Kegiatan
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat
Kegiatan
Berbelanja
Membeli Souvenir
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Turis Market
Publik Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Menjual barang souvenir Staff Turis Market
Stok barang Gudang
Seminar, Menghadiri
Even
Diskusi Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa ) Hall &
Exhibition Publik
Bertanya Jawab
109
Menghadiri Seminar / event Pengunjung Study Tour (
pelajar )
Mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam acara
Staff Hall & Exhibition
Kuliner
Membeli makan, minum, dan snack
Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Food Court, Snack Corner
Publik
Istirahat Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Menjual makanan, minuman, dan snack
Staff Food Court & Snack Corner
Stok barang Loading Dock,
Gudang
Tabel 19 Kelompok Kegiatan Pengelola
Sumber : analisa Pribadi, 2017
KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA
Kategorisasi Kegiatan
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Kegiatan
Direksi dan Managemen
Bekeja Direktur Utama Ruang Kerja Privat
Koordinasi dengan seluruh karyawan
Wakil Direktur Utama Ruang Rapat
Menerima tamu Wakil kepala tiap bagian
Ruang Arsip
Rapat Kepala tiap bagian Ruang Tamu
Sekretariat Melaksanakan tugas surat menyurat
Sekretaris setiap bagian
Ruang Kerja Privat
Membuat laporan
Mengolah Data Keluar dan asuk
Menyimpan bekas/arsip Ruang Tamu
Rapat
Administrasi Membuat laporan Bendahara setiap bagian
Ruang Kerja Privat
110
Mengolah Data Keluar dan asuk
Ruang Arsip
Menyimpan bekas/arsip
Rapat Ruang Rapat
Gudang
Publikasi Bekerja untuk kepentingan publikasi
Jateng Park
Staff Pubikasi Ruang Maintenance
Privat
Rapat Ruang Teknisi
Maintenance di dalam Jateng Park
Operasional Fasilitas
Maintenance fasilitas di Jateng Park
Staff Pelayanan Umum
Ruang Maintenance
Privat
Ruang Teknisi
Ruang MEE
Perawatan dan pembaharuan properti,dll.
Teknisi Ruang AHU
Ruang Genset
Gudang
Tabel 20 Kelompok Kegiatan Pelayanan Umum
Sumber : analisa Pribadi, 2017
KELOMPOK KEGIATAN PELAYANAN UMUM (SERVICE)
Kategorisasi Kegiatan
Aktivitas Pelaku Fasilitas Sifat Kegiatan
Pelayanan Informasi
Bertanya Pengunjung Umum ( anak, remaja, dewasa )
Resepsionis Publik
Reservasi Pengunjung Study Tour ( pelajar )
Ruang Tunggu
Menunggu Lobby
Melayani kebutuhan informasi pengunjung
Resepsionis Resepsionis
111
Pelayanan Akomodasi
BAK / BAB Seluruh pengguna Jateng Park
Toilet Service
Beribadah Lavatory
Men unggu Musholla
Ruang Tunggu
Pemeliharaan kebersihan Staff Cleaning Service Toilet
Lavatory
Pemeliharaan fasilitas Janitor
Gudang
Keamanan Bangunan
Menjaga keamanan kawasan bangunan
Staff Keamanan Snack Corner, Kafetaria
Publik
Menjual makanan, minuman, dan snack
Pengelola ( Staff Penjualan kuliner, cheff)
Snack Corner, Kafetaria,
Loading Dock
3.3.1.2 POLA AKTIVITAS
Pola Aktivitas Datang
Pola Aktivitas Pulang
Gambar 89 Skema Pola Aktivitas Datang
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
Gambar 90 Skema Pola Aktivitas Pulang
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
112
Pola Aktivitas Pengunjung
Pola aktivitas Pengelola
3.1.1.3 WAKTU OPERASIONAL BANGUNAN
Tabel 21 Waktu Operasional Bangunan
Gambar 91 Skema Pola Aktivitas Penunjang
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
Gambar 92 Skema Pola Aktivitas Pengelola
Sumber : Analisa Pribadi, 2017
113
Sumber: analisa pribadi, 2017
Kelompok Fasilitas
Fasilitas Kegiatan Jadwal
Fasilitas Utama
Anjungan Jawa Tengah
Melihat kebudayaan pada Anjungan daerah Jawa Tengah
Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Fasilitas Penunjang
Utama
Flora Fauna Farm dan area
Pertunjukan
Memamerkan flora dan fauna yang ada di Indonesia, khususnya flora dan fauna
yang khas dari jawa Tengah
Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Area Bermain Arena permainan untuk anak dan dewasa
Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Cinema 4 D Melihat film dalam bentuk 4 Dimensi Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Alive Museum Melihat patung – patung dari lilin berupa pahlawan-pahlawan di Indonesia,
maupun yang lainnya
Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Tricky Art Museum
Berfoto dengan background seperti gambar nyata (ilusi)
Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Taman Bunga dan lampion
Berfoto di taman bunga dan lampion Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Kegiatan Penunjang
Turis Market Membeli barang Souvenir Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Even Space Exhibition / event tertentu Ijin
ATM Center Mengambil Uang Setiap hari 24 Jam
Food Court & Snack Corner
Membeli makanan, minuman, dan snack Senin - Minggu : 09.00 - 20.00
Kegiatan Pengelola
Kantor Pengelola Direktur Utama Senin - Sabtu : 08.00 - 17.00
Karyawan / Staff Senin - Sabtu : 08.00 - 21.00
Operator Jumat - Minggu, hari libur sekolah, dan ijin
tertentu : 08.00 - 21.00
114
Fasilitas Pelayanan
Umum
Loket Penjualan dan pemesanan tiket Senin - Minggu : 09.00 - 18.00
Resepsionis Pelayanan tiket dan reservasi Senin - Minggu : 08.00 - 20.00
Keamanan Penanggung jawab keamanan dan ketertiban kawasan bangunan
Senin - Minggu : Shift 1 : 07.00 -
16.00 Shift 2 : 16.00 -
24.00 Shift 3 : 24.00 -
07.00
3.3.2 STUDI FASILITAS
3.1.2.1 PENDEKATAN KEBUTUHAN RUANG
Kebutuhan ruang berdasarkan analisa aktivitas dan pelaku pada Jateng
Park yaitu :
Tabel 22 Studi Kebutuhan Jateng Park
Sumber: analisa pribadi, 2017
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Ruang
Jenis Ruang
Pengunjung Umum ( anak,
remaja,dewasa )
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir ( motor, mobil)
Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Membeli Tiket Loket Publik Outdoor
Menunggu Ruang Tunggu Publik In/Outdoor
Melihat kebudayaan pada Anjungan daerah Jawa
Tengah
Anjungan Jawa Tengah
Publik Indoor
Memamerkan flora dan fauna yang ada di
Indonesia, khususnya flora dan fauna yang khas dari
jawa Tengah
Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan
Publik In/Outdoor
115
Arena permainan untuk anak dan dewasa
Area Bermain Publik Outdoor
Melihat film dalam bentuk 4 Dimensi
Cinema 4 D Publik Indoor
Melihat patung – patung dari lilin berupa pahlawan-
pahlawan di Indonesia, maupun yang lainnya
Alive Museum Publik Indoor
Berfoto dengan background seperti gambar nyata (ilusi)
Tricky Art Museum Publik Indoor
Berfoto di taman bunga dan lampion
Taman Bunga dan lampion
Publik Outdoor
Membeli barang Souvenir Turis Market Publik In/Outdoor
Mengambil Uang ATM Center Publik Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
Melihat papan petunjuk Lobby Publik Indoor
Reservasi dan bertanya informasi
Receptionist Publik Indoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Pengunjung Khusus Instansi
Pendidikan
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir ( motor, mobil)
Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Membeli Tiket Loket Publik Outdoor
Menunggu Ruang Tunggu Publik In/Outdoor
Melihat kebudayaan pada Anjungan daerah Jawa
Tengah
Anjungan Jawa Tengah
Publik Indoor
116
Memamerkan flora dan fauna yang ada di
Indonesia, khususnya flora dan fauna yang khas dari
jawa Tengah
Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan
Publik In/Outdoor
Arena permainan untuk anak dan dewasa
Area Bermain Publik Outdoor
Melihat film dalam bentuk 4 Dimensi
Cinema 4 D Publik Indoor
Melihat patung – patung dari lilin berupa pahlawan-
pahlawan di Indonesia, maupun yang lainnya
Alive Museum Publik Indoor
Berfoto dengan background seperti gambar nyata (ilusi)
Tricky Art Museum Publik Indoor
Berfoto di taman bunga dan lampion
Taman Bunga dan lampion
Publik Outdoor
Membeli barang Souvenir Turis Market Publik In/Outdoor
Mengambil Uang ATM Center Publik Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Pengunjung Khusus Seminar /
Event Tertentu
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir ( motor, mobil)
Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Menunggu Ruang Tunggu Publik In/Outdoor
Mengikuti seminar / event tertentu
Ruang Seminar Semi Publik
Indoor
Melihat kebudayaan pada Anjungan daerah Jawa
Tengah
Anjungan Jawa Tengah
Publik Indoor
117
Memamerkan flora dan fauna yang ada di
Indonesia, khususnya flora dan fauna yang khas dari
jawa Tengah
Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan
Publik In/Outdoor
Arena permainan untuk anak dan dewasa
Area Bermain Publik Outdoor
Melihat film dalam bentuk 4 Dimensi
Cinema 4 D Publik Indoor
Melihat patung – patung dari lilin berupa pahlawan-
pahlawan di Indonesia, maupun yang lainnya
Alive Museum Publik Indoor
Berfoto dengan background seperti gambar nyata (ilusi)
Tricky Art Museum Publik Indoor
Berfoto di taman bunga dan lampion
Taman Bunga dan lampion
Publik Outdoor
Membeli barang Souvenir Turis Market Publik In/Outdoor
Mengambil Uang ATM Center Publik Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Pengubjung Khusus Kantor
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir ( motor, mobil)
Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Menunggu Ruang Tunggu Publik In/Outdoor
Bertanya Receptionist Publik Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
118
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Tabel 23 Studi Kebutuhan Ruang Pengelola Jateng Park
Sumber: analisa pribadi, 2017
Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Jenis Ruang
Direktur Utama Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang Direktur Utama Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Wakil Direktur Utama
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang Wakil Direktur Utama
Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
119
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Sekretaris (per bagian fasilitas)
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang Sekretaris Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Bendahara (per bagian fasilitas)
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang Bendahara Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
120
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Kepala Utama (per bagian fasilitas)
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang Kepala Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Wakil Kepala (per bagian fasilitas)
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang Wakil Kepala Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
121
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Personalia (per bagian
fasilitas)
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Bekerja Ruang kerja karyawan Privat Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Teknisi Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Maintenance Utilitas Ruang ME Service Indoor
Ruang AHU Service Indoor
Ruang Genset Service Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
122
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Receptionist Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Reservasi dan pemberi informasi
Receptionist Publik Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Loket Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Pelayanan Tiket Loket Publik Indoor
Menerima Tamu Ruang Tamu Semi Publik Indoor
Koordinasi seluruh staff
Ruang Karyawan Privat Indoor
Rapat Ruang Rapat Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
123
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Guide Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Mengarahkan pengunjung
Anjungan Jawa Tengah
Publik Indoor
Flora Fauna Farm dan area Pertunjukan
Publik In/Outdoor
Area Bermain Publik Outdoor
Cinema 4 D Publik Indoor
Alive Museum Publik Indoor
Tricky Art Museum Publik Indoor
Taman Bunga dan lampion
Publik Outdoor
Mini Water Park Publik Outdoor
Turis Market Publik In/Outdoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Display Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Mengatur barang display
Anjungan Jawa Tengah
Publik Indoor
Turis Market
Gudang Service
124
Bongkar muat barang display
Loading Dock Service Indoor
Gudang
Maintenance Barang Display
Ruang maintenance Privat Indoor
Gudang Service
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Penjualan Makanan
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Menjual Snack Snack Corner Publik In/Outdoor
Menjual Makanan, minuman
Food Court Publik In/O utdoor
Menyiapkan makanan dan
minuman untuk pengelola
Pantry Service Indoor
Bongkar muat barang display
Loading Dock Service Indoor
Gudang
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Turis Market Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
125
Absen Receptionist Publik Indoor
Menjual Snack Snack Corner Publik In/Outdoor
Melayani Transaksi Pembelian
Turis Market Publik In/Outdoor
Bongkar muat barang display
Loading Dock Service Indoor
Gudang
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Cleaning Service
Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Menjual Snack Snack Corner Publik In/Outdoor
Perawatan kebersihan seluruh kawasan bangunan
Janitor Service Indoor
Gudang
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Pertamanan Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Menjual Snack Snack Corner Publik In/Outdoor
126
Perawatan dan pengelolaan taman seluruh kawasan
bangunan
Gudang Peralatan Service Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Staff Keamanan Datang Way In Publik Outdoor
Parkir Area Parkir Publik Outdoor
Dropoff Enterance Publik Outdoor
Absen Receptionist Publik Indoor
Menjual Snack Snack Corner Publik In/Outdoor
Menjaga Keamanan kawasan bangunan
Security Area Service Indoor
Ruang CCTV Privat
Pos Jaga Service
Menjaga keamanan barang staff
Ruang loker Privat Indoor
Membeli makanan, minuman, dan snack
Food Court & Snack Corner
Publik In/Outdoor
BAB/BAK Lavaory/toilet Publik Indoor
Sholat Mushola Publik Indoor
Pulang Way Out Publik Outdoor
Berdasarkan analisa pelaku dan aktivitas maka ruang-ruang yang
dibutuhkan untuk menunjang aktivitas tersebut adalah :
Tabel 24 Kebutuhan Ruang Jateng Park
Sumber: analisa pribadi, 2017
1 Way In / Enterance Gate 72 Ruang Bendahara Food Court & Snack Corner
127
2 Way Out / Exit Gate 73 Ruang Administrasi Anjungan Jawa Tengah
3 Area Parkir 74 Ruang Administrasi Flora & fauna
4 Enterance 75 Ruang Administrasi Area Permainan
5 Exit 76 Ruang Administrasi Cinema 4 D
6 Lobby 77 Ruang Administras Alive Museum
7 Waiting Area / Ruang Tunggu 78 Ruang Administrasi Tricky Art Museum
8 Loket 79 Ruang Administrasi Taman Bunga dan lampion
9 Anjungan Jawa Tengah 80 Ruang Administrasi Mini Water Park
10 Flora Fauna Farm 81 Ruang Administrasi Turis Market
11 Area Bermain 82 Ruang Administrasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
12 Cinema 4 D 83 Ruang Administrasi Food Court & Snack Corner
13 Alive Museum 84 Ruang Publikasi Anjungan Jawa Tengah
14 Tricky Art Museum 85 Ruang Publikasi Flora & fauna
15 Taman Bunga dan lampion 86 Ruang Publikasi Area Permainan
16 Mini Water Park 87 Ruang Publikasi Cinema 4 D
17 Turis Market 88 Ruang Publikasi Alive Museum
18 Hall / Exhibition / Ruang Serbaguna 89 Ruang Publikasi Tricky Art Museum
19 ATM Center 90 Ruang Publikasi Taman Bunga dan lampion
20 Food Court & Snack Corner 91 Ruang Publikasi Mini Water Park
21 Penginapan 92 Ruang Publikasi Turis Market
22 Ruang Direktur Utama 93 Ruang Publikasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
23 Ruang Wakil Direktur Utama 94 Ruang Publikasi Food Court & Snack Corner
24 Ruang Sekretaris 95 Ruang Pelayanan Umum Anjungan Jawa Tengah
128
25 Ruang Bendahara 96 Ruang Pelayanan Umum Flora & fauna
26 Ruang Administrasi 97 Ruang Pelayanan Umum Area Permainan
27 Ruang Publikasi 98 Ruang Pelayanan Umum Cinema 4 D
28 Ruang Pelayanan Umum 99 Ruang Pelayanan Umum Alive Museum
29 Ruang Kepala Anjungan Jawa Tengah
100 Ruang Pelayanan Umum Tricky Art Museum
30 Ruang Kepala Flora & fauna 101 Ruang Pelayanan Umum Taman Bunga dan lampion
31 Ruang Kepala Area Permainan 102 Ruang Pelayanan Umum Mini Water Park
32 Ruang Kepala Cinema 4 D 103 Ruang Pelayanan Umum Turis Market
33 Ruang Kepala Alive Museum 104 Ruang Pelayanan Umum Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
34 Ruang Kepala Tricky Art Museum 105 Ruang Pelayanan Umum Food Court & Snack Corner
35 Ruang Kepala Taman Bunga dan lampion
106 Ruang Staff Anjungan Jawa Tengah
36 Ruang Kepala Mini Water Park 107 Ruang Staff Flora & fauna
37 Ruang Kepala Turis Market 108 Ruang Staff Area Permainan
38 Ruang Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
109 Ruang Staff Cinema 4 D
39 Ruang Kepala Food Court & Snack Corner
110 Ruang Staff Alive Museum
40 Ruang Wakil Kepala Anjungan Jawa Tengah
111 Ruang Staff Tricky Art Museum
41 Ruang Wakil Kepala Flora & fauna 112 Ruang Staff Taman Bunga dan lampion
42 Ruang Wakil Kepala Area Permainan 113 Ruang Staff Mini Water Park
43 Ruang Wakil Kepala Cinema 4 D 114 Ruang Staff Turis Market
44 Ruang Wakil Kepala Alive Museum 115 Ruang Staff Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
45 Ruang Wakil Kepala Tricky Art Museum
116 Ruang Staff Food Court & Snack Corner
129
46 Ruang Wakil Kepala Taman Bunga dan lampion
117 Security Area
47 Ruang WakilKepala Mini Water Park 118 Ruang ME
48 Ruang Wakil Kepala Turis Market 119 Ruang AHU
49 Ruang Wakil Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
120 Ruang Genset
50 Ruang Wakil Kepala Food Court & Snack Corner
121 Musholla
51 Ruang Sekretaris Anjungan Jawa Tengah
122 Ruang Arsip
52 Ruang Sekretaris Flora & fauna 123 Ruang CCTV
53 Ruang Sekretaris Area Permainan 124 Pantry
54 Ruang Sekretaris Cinema 4 D 125 Ruang Loker
55 Ruang Sekretaris Alive Museum 126 Ruang Kepala Perawatan Bangunan
56 Ruang Sekretaris Tricky Art Museum 127 Ruang kepala Keamanan
57 Ruang Sekretaris Taman Bunga dan lampion
128 Ruang kepala Operator
58 Ruang Sekretaris Mini Water Park 129 Ruang Staff Pertamanan
59 Ruang Sekretaris Turis Market 130 Gudang
60 Ruang Sekretaris Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
131 Toilet
61 Ruang Sekretaris Food Court & Snack Corner
132 Janitor
62 Ruang Bendahara Anjungan Jawa Tengah
133 Lavatory
63 Ruang Bendahara Flora & fauna 134 Ruang Bilas
64 Ruang Bendahara Area Permainan 135 Ruang Ganti
65 Ruang Bendahara Cinema 4 D 136 Ruang Pijat & SPA
66 Ruang Bendahara Alive Museum 137 Ruang Sauna
67 Ruang Bendahara Tricky Art Museum
138 Jakusi
68 Ruang Bendahara Taman Bunga dan lampion
139 Ruang Informasi / Resepsionist
130
69 Ruang Bendahara Mini Water Park 140 Area Pertunjukan Fauna
70 Ruang Bendahara Turis Market 141 Plaza
71 Ruang Bendahara Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
142 Loading Dock
3.1.2.2 PERSYARATAN RUANG
Kriteriaruang yang direncanakan memiliki persyaratan khusus berdasarkan
hasil studi diatas yaitu :
Tabel 25 Tabel 13. Persyaratan Ruang
Sumber: analisa pribadi, 2017
No. Nama Ruang Aspek
Akustik Pencahayaan Penghawaan Keamanan Kesehatan
Sta
bil
Tenan
g
Ala
mi
Buata
n
Ala
mi
Buata
n
Keb
akara
n
Sekurita
s
Radia
si
Kele
mbab
an
1 Way In / Enterance v v v v v
2 Way Out / Exit Gate v v v v v
3 Area Parkir v v v v v
4 Enterance v v v v v v v
5 Exit v v v v v v v
6 Lobby v v v v v v v
7 Waiting Area / Ruang Tunggu
v v v v v v v
8 Loket v v v v v
9 Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v
10 Flora Fauna Farm v v v v v v
11 Area Bermain v v v v v v v
12 Cinema 4 D v v v v v v
13 Alive Museum v v v v v v
131
14 Tricky Art Museum v v v v v v
15 Taman Bunga dan lampion
v v v v v v
16 Mini Water Park v v v v v
17 Turis Market v v v v v v v v
18 Hall / Exhibition / Ruang Serbaguna
v v v v v v v v
19 ATM Center v v v v v v v
20 Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
21 Ruang Direktur Utama
v v v v v v v v v
22 Ruang Wakil Direktur Utama
v v v v v v v v v
23 Ruang Sekretaris v v v v v v v v v
24 Ruang Bendahara v v v v v v v v v
25 Ruang Administrasi v v v v v v v v v
26 Ruang Publikasi v v v v v v v v v
27 Ruang Pelayanan Umum
v v v v v v v v v
28 Ruang Kepala Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
29 Ruang Kepala Flora & fauna
v v v v v v v v v
30 Ruang Kepala Area Permainan
v v v v v v v v v
31 Ruang Kepala Cinema 4 D
v v v v v v v v v
32 Ruang Kepala Alive Museum
v v v v v v v v v
33 Ruang Kepala Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
34 Ruang Kepala Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
35 Ruang Kepala Mini Water Park
v v v v v v v v v
36 Ruang Kepala Turis Market
v v v v v v v v v
37 Ruang Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
132
38 Ruang Kepala Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
39 Ruang Wakil Kepala Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
40 Ruang Wakil Kepala Flora & fauna
v v v v v v v v v
41 Ruang Wakil Kepala Area Permainan
v v v v v v v v v
42 Ruang Wakil Kepala Cinema 4 D
v v v v v v v v v
43 Ruang Wakil Kepala Alive Museum
v v v v v v v v v
44 Ruang Wakil Kepala Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
45 Ruang Wakil Kepala Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
46 Ruang WakilKepala Mini Water Park
v v v v v v v v v
47 Ruang Wakil Kepala Turis Market
v v v v v v v v v
48 Ruang Wakil Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
49 Ruang Wakil Kepala Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
50 Ruang Wakil Kepala Penginapan
v v v v v v v v v
51 Ruang Sekretaris Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
52 Ruang Sekretaris Flora & fauna
v v v v v v v v v
53 Ruang Sekretaris Area Permainan
v v v v v v v v v
54 Ruang Sekretaris Cinema 4 D
v v v v v v v v v
55 Ruang Sekretaris Alive Museum
v v v v v v v v v
56 Ruang Sekretaris Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
133
57 Ruang Sekretaris Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
58 Ruang Sekretaris Mini Water Park
v v v v v v v v v
59 Ruang Sekretaris Turis Market
v v v v v v v v v
60 Ruang Sekretaris Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
61 Ruang Sekretaris Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
62 Ruang Bendahara Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
63 Ruang Bendahara Flora & fauna
v v v v v v v v v
64 Ruang Bendahara Area Permainan
v v v v v v v v v
65 Ruang Bendahara Cinema 4 D
v v v v v v v v v
66 Ruang Bendahara Alive Museum
v v v v v v v v v
67 Ruang Bendahara Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
68 Ruang Bendahara Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
69 Ruang Bendahara Mini Water Park
v v v v v v v v v
70 Ruang Bendahara Turis Market
v v v v v v v v v
71 Ruang Bendahara Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
72 Ruang Bendahara Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
73 Ruang Bendahara Penginapan
v v v v v v v v v
74 Ruang Administrasi Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
75 Ruang Administrasi Flora & fauna
v v v v v v v v v
76 Ruang Administrasi Area Permainan
v v v v v v v v v
134
77 Ruang Administrasi Cinema 4 D
v v v v v v v v v
78 Ruang Administras Alive Museum
v v v v v v v v v
79 Ruang Administrasi Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
80 Ruang Administrasi Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
81 Ruang Administrasi Mini Water Park
v v v v v v v v v
82 Ruang Administrasi Turis Market
v v v v v v v v v
83 Ruang Administrasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
84 Ruang Administrasi Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
85 Ruang Administrasi Penginapan
v v v v v v v v v
86 Ruang Publikasi Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
87 Ruang Publikasi Flora & fauna
v v v v v v v v v
88 Ruang Publikasi Area Permainan
v v v v v v v v v
89 Ruang Publikasi Cinema 4 D
v v v v v v v v v
90 Ruang Publikasi Alive Museum
v v v v v v v v v
91 Ruang Publikasi Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
92 Ruang Publikasi Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
93 Ruang Publikasi Mini Water Park
v v v v v v v v v
94 Ruang Publikasi Turis Market
v v v v v v v v v
95 Ruang Publikasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
135
96 Ruang Publikasi Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
97 Ruang Pelayanan Umum Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
98 Ruang Pelayanan Umum Flora & fauna
v v v v v v v v v
99 Ruang Pelayanan Umum Area Permainan
v v v v v v v v v
100 Ruang Pelayanan Umum Cinema 4 D
v v v v v v v v v
101 Ruang Pelayanan Umum Alive Museum
v v v v v v v v v
102 Ruang Pelayanan Umum Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
103 Ruang Pelayanan Umum Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
104 Ruang Pelayanan Umum Mini Water Park
v v v v v v v v v
105 Ruang Pelayanan Umum Turis Market
v v v v v v v v v
106 Ruang Pelayanan Umum Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
107 Ruang Pelayanan Umum Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
108 Ruang Staff Anjungan Jawa Tengah
v v v v v v v v v
109 Ruang Staff Flora & fauna
v v v v v v v v v
110 Ruang Staff Area Permainan
v v v v v v v v v
111 Ruang Staff Cinema 4 D
v v v v v v v v v
112 Ruang Staff Alive Museum
v v v v v v v v v
113 Ruang Staff Tricky Art Museum
v v v v v v v v v
114 Ruang Staff Taman Bunga dan lampion
v v v v v v v v v
136
115 Ruang Staff Mini Water Park
v v v v v v v v v
116 Ruang Staff Turis Market
v v v v v v v v v
117 Ruang Staff Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna
v v v v v v v v v
118 Ruang Staff Food Court & Snack Corner
v v v v v v v v v
119 Security Area v v v v v v
120 Ruang ME v v v v v v
121 Ruang AHU v v v v v v v
122 Ruang Genset v v v v v v v
123 Musholla v v v v v v v
124 Ruang Arsip v v v v v v v
125 Ruang CCTV v v v v v v v
126 Pantry v v v v v v
127 Ruang Loker v v v v v v
128 Ruang Kepala Perawatan Bangunan
v v v v v v v v v
129 Ruang kepala Keamanan
v v v v v v v v v
130 Ruang kepala Operator
v v v v v v v v v
131 Ruang Staff Pertamanan
v v v v v v v v v
132 Gudang v v v v v v v
133 Toilet v v v v v v
134 Janitor v v v v v v
135 Ruang maintenance
v v v v v v v v v
136 Ruang Bilas v v v v v v
137 Ruang Ganti v v v v v v
138 Ruang Pijat & SPA v v v v v v
139 Ruang Sauna v v v v v v
140 Jakusi v v v v v v v
141 Ruang Informasi / Resepsionist
v v v v v v v
142 Area Pertunjukan Fauna
v v v v v v
143 Plaza v v v v v v v
144 Loading Dock v v v v v v v
137
3.1.2.3 POLA SIRKULASI RUANG
Pola sirkulasi ruang berdasarkan hasil studi diatas dapat dikategorikan
sebagai berikut :
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Utama
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Penunjang Utama
Gambar 93 Skema Sirkulasi Kegiatan Utama
Sumber: analisa pribadi, 2017
138
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Penunjang
Pola Sirkulasi Unit Kegiatan Pengelola
Gambar 94 Skema Sirkulasi Kegiatan Penunjang Utama
Sumber: analisa pribadi, 2017
Gambar 95 Skema Sirkulasi Kegiatan Penunjang
Sumber: analisa pribadi, 2017
Gambar 96 Skema Sirkulasi Kegiatan Pengelola
Sumber: analisa pribadi, 2017
139
3.1.2.4 PENDEKATAN JUMLAH PELAKU
Pendekatan jumlah pelaku dikategorikan dengan acuan jenis pelaku yang
ada di dalm bangunan itu :
a) Pendekatan analisis jumlah pengelola dalam kawasan bangunan :
Tabel 26 Pendekatan Analisis Jumlah Pengelola
Sumber: analisa pribadi, 2017
No. Pelaku Jumlah Analisis
1 Direktur Utama 1
2 Wakil Direktur Utama 1
3 Kepala administrasi dan Personalia 1
4 Sekretaris 2
5 Staff Bendahara 2
6 Staff Administrasi 2
7 Staff Personalia / HRD 2
8 Staff Pelayanan Umum 2
9 Resepsionis 4 2 shift @2 staff
10 Kepala Operasional 1
11 Kepala Operator 1
12 Operator Sound System 4 2 shift @2 staff
13 Staff Resepsionis 2
14 Staff Loket
15 Staff Guide 5 2 Penerima Karcis, 3 Tour Guide
16 Kepala Anjungan Jawa Tengah 1
17 Kepala Flora & fauna 1
18 Kepala Area Permainan 1
140
19 Kepala Cinema 4 D 1
20 Kepala Alive Museum 1
21 Kepala Tricky Art Museum 1
22 Kepala Taman Bunga dan lampion 1
23
24 Kepala Turis Market 1
25 Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
26 Kepala Food Court & Snack Corner 1
27 Wakil Kepala Anjungan Jawa Tengah 1
28 Wakil Kepala Flora & fauna 1
29 Wakil Kepala Area Permainan 1
30 Wakil Kepala Cinema 4 D 1
31 Wakil Kepala Alive Museum 1
32 Wakil Kepala Tricky Art Museum 1
33 Wakil Kepala Taman Bunga dan lampion 1
34 WakilKepala Mini Water Park 1
35 Wakil Kepala Turis Market 1
36 Wakil Kepala Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
37 Wakil Kepala Food Court & Snack Corner 1
38 Sekretaris Anjungan Jawa Tengah 1
39 Sekretaris Flora & fauna 1
40 Sekretaris Area Permainan 1
41 Sekretaris Cinema 4 D 1
42 Sekretaris Alive Museum 1
43 Sekretaris Tricky Art Museum 1
141
44 Sekretaris Taman Bunga dan lampion 1
45 Sekretaris Mini Water Park 1
46 Sekretaris Turis Market 1
47 Sekretaris Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
48 Sekretaris Food Court & Snack Corner 1
49 Bendahara Anjungan Jawa Tengah 1
50 Ruang Bendahara Flora & fauna 1
51 Bendahara Area Permainan 1
52 Cinema 4 D 1
53 Bendahara Alive Museum 1
54 Bendahara Tricky Art Museum 1
55 Bendahara Taman Bunga dan lampion 1
56 Bendahara Mini Water Park 1
57 Bendahara Turis Market 1
58 Bendahara Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
59 Bendahara Food Court & Snack Corner 1
60 Administrasi Anjungan Jawa Tengah 1
61 Administrasi Flora & fauna 1
62 Administrasi Area Permainan 1
63 Ruang Administrasi Cinema 4 D 1
64 Administras Alive Museum 1
65 Administrasi Tricky Art Museum 1
66 Ruang Administrasi Taman Bunga dan lampion 1
67 Ruang Administrasi Mini Water Park 1
68 Administrasi Turis Market 1
69 Administrasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
142
70 Administrasi Food Court & Snack Corner 1
71 Publikasi Anjungan Jawa Tengah 1
72 Ruang Publikasi Flora & fauna 1
73 Publikasi Area Permainan 1
74 Publikasi Cinema 4 D 1
75 Publikasi Alive Museum 1
76 Publikasi Tricky Art Museum 1
77 Publikasi Taman Bunga dan lampion 1
78 Publikasi Mini Water Park 1
79 Publikasi Turis Market 1
80 Publikasi Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
81 Publikasi Food Court & Snack Corner 1
82 Pelayanan Umum Anjungan Jawa Tengah 1
83 Pelayanan Umum Flora & fauna 1
84 Pelayanan Umum Area Permainan 1
85 Pelayanan Umum Cinema 4 D 1
86 Pelayanan Umum Alive Museum 1
87 Pelayanan Umum Tricky Art Museum 1
88 Pelayanan Umum Taman Bunga dan lampion 1
89 Pelayanan Umum Mini Water Park 1
90 Pelayanan Umum Turis Market 1
91 Pelayanan Umum Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 1
92 Pelayanan Umum Food Court & Snack Corner 1
93 Staff Anjungan Jawa Tengah 35
94 Staff Flora & fauna 4
95 Staff Area Permainan 30
143
96 Staff Cinema 4 D 4
97 Staff Alive Museum 4
98 Staff Tricky Art Museum 4
99 Staff Taman Bunga dan lampion 4
100 Staff Mini Water Park 5
101 Staff Turis Market 8
102 Staff Hall/Exhibition/ Ruang Serbaguna 4
103 Staff Food Court & Snack Corner 20 Sudah termasuk
Cheff, Staff Kasir & pelayan
104 Kepala Perawatan Bangunan 1
105 Staff Perawatan Bangunan 5
106 Teknisi ME 4
107 Teknisi Genset 3
108 Teknisi AHU 2
109 Cleaning Servis 40 Outdoor & Indoor, 2
shift @ 20 orang
110 Staff Pertamanan 5
111 Kepala Security 1
112 Sekurity Lapangan 20 2 shift @10 staff
113 Security CCTV 4 2 shift @2 staff
Total 314
b) Pendekatan analisis jumlah pengunjung dalam kawasan bangunan :
Berdasarkan Studi Proyek Sejenis
Jumlah Pengunjung
2013 2014 2015 Pengunjung rata-rata Weekend dan Hari Besar & Libur ( Natal & Lebaran )
Pengunjung rata-rata per hari
Jatim Park 1 & 2
345.644 329.23 106.316 8.000 – 10.000 orang / hari 1.000 – 3.000 orang /
hari
144
BNS 310.226 271.091 248.701 8.000 – 10.000 orang / hari 1.000 – 2.000 orang /
hari
Tabel 27 Jumlah Pengunjung Jatim Park dan BNS Batu, Malang
Sumber: BPS Kota Batu
Berdasarkan Perbandingan Tempat Wisata di Kabupaten Boyolali
Nama Tempat Jumlah Pengunjung total hari libur/hari
Jumlah Pengunjung /hari
Ketep Pass 3000-5000 orang /hari 500-750 orang /hari
Selo Pass 3000-5000 orang /hari 500-750 orang /hari
Tlatar Boyolali 6000-7000 orang / hari 200-300 orang / hari
Tabel 28 Jumlah Pengunjung Tempat Wisata diKab. Boyolali
Sumber: BPS Kabupaten Boyolali
Dari data diatas, maka data tersebut dapat digunakan sebagai acuan
mengitung target jumlah pengunjung Jateng Park. Jadi asumsi arget
pengunujung Jateng Park adalah :
Melihat jumlah pengunjung pada proyek sejenis yaitu Jatim Park 1 & 2,
dan BNS, serta berdasarkan tempat wisata yang ada di Kabupaten
Boyolali, Maka target Pengunjung total Jateng Park adalah 10.000
orang per hari.
Target 10.000 orang per hari karena melihat jumlah pengunjung di
Tlatar Boyolali yang 1 hari bisa mencapai 7000 orang, maka
ditargetkan para pengunjung yang berkunjung ke Tlatar Boyolali
semuanya juga akan berkeunjung ke Jateng Park, sisanya 3000
orang ditargetkan para pengunjung dari berbagai tempat wisata di
sekitar Boyolali juga akan berkunjung ke Jateng Park.
145
3.3.3 STUDI RUANG KHUSUS
Anjungan Jawa Tengah
Galeri 1 Galeri 2 Tempat Foto Gdi Galeri Tempat Sebaguna
Flora fauna
Insektarium Kandang Sapi
Kandang Kelinci Kandang Burung
Kandang Kuda Green House
Arena Bermain
360 Derajat Aero Swing
146
Ballon Pop Barts
Car Swing Duck Shooter Permainan Lempar Permainan Anak Permainan Bola Lempar Mesin Boneka
147
Mesin Mainan Mini Bianglala Rodeo RingToss Sky Master Spin Ball Spin Swing Top Spin Trampolin Carnival Ride
148
Cinema 4D
Sound system stereo dengan pengeras suara pada dinding dalam jarak yang sama antara yang satu dengan yang lain,seperti terlihat pada gambar:
Besaran ruang bioskop untuk kapasitas 49 orang/studio:
Kasir dilengkapi dengan sistem pembukuan dan pemesanan secara elektronik. (Neufert, 2002:147).
Food and Beverage: area tambahan pada sebuah bioskop, biasanya terdapat area sitting group juga untuk sebagai area tunggu.
149
Alive Museum
Background Foto 4x3m Background Foto 8x3m
Tricky Art Museum
Background Foto 4x3m Background Foto 8x3m
Taman Bunga dan Lampion
Berfoto, Melihat-lihat
Mini Water Park
150
Kolam Arus Kamar Mandi
Loker
3.3.4 STUDI RUANG
Besaran dan kapasitas ruang yang dibutuhkan pada proyek Jateng
Park di Boyolali ini berdasarkan standar dan analisis sebagai berikut :
NAD : Neufert Architect Data
TSS : Time Saver Standard, Joseph D. Ciara
MH : Metric Handbook Planning and Design Data
AH : Architect Handbook
SBR : Studi Besaran Ruang
AS : Asumsi
Pada analisa besaran ruang ini digunakan flow area berdasarkan pada
tingkat kenyamanannya, dalam buku Time Saver standart for Building
Types 2nd Edition, disebutkan bahwa besar flow area berdasarkan
kenyamanan sebagai berikut :
5-10 % : merupakan sirkulasi minimum 20 % : kebutuhan akan leluasan sirkulasi 30 % : mengutamakan kenyamanan fisik 40 % : mengutamakan kenyamanan psikologis 50% : sirkulasi dengan spesifikasi kegiatan 70 – 100 % : sirkulasi dengan banyak kegiatan
151
Area Penerimaan
AREA PENERIMAAN
No. Nama Ruang
Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Loket Parkir 2 org 2.25 m2 4.5 m2 30% 6 m2 DA
2. Plaza 2800 org 0.6 m2 1680 m2
- 1680 m2 SBR
3. Lobby 850 org 2.5 m2 2125 m2
50% 3188 m2 SBR
4. Loket Karcis 8 org 2.5 m2 20 m2 50% 30 m2 DA
5. Area Antri 100 org 0.6 m2 60 m2 50% 78 m2 DA
6. Pusat Informasi
4 org 2.5 m2 10 m2 50% 15 m2 DA
7. Pos Security 1 unit 6 m2 6 m2 30% 8 m2 SBR
8. Lavatory 2 unit 20 m2 40 m2 30 %
52 m2 DA
LUAS TOTAL AREA PENERIMAAN 5057 m2
Fasilitas Utama
Anjungan Jawa Tengah
ANJUNGAN JAWA TENGAH
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Galeri 1 2 3.25 x 6 m 39 m2 30% 50.7 m2 AS
2. Galeri 2 2 3.25 x 3 m 19.5 m2 30% 23.35 m2 AS
3. Tempat foto 2 7.9 x 4 m2 63.2 m2 30% 82.16 m2 AS
4. R. Sebaguna 1 8 x 4 m 32 m2 30% 32.9 m2 AS
5. Gudang 1 12 m2 12 m2 30% 15.6 m2 SBR
LUAS TOTAL 1 Anjungan + Sirkulasi 30% 267 m2
LUAS TOTAL 35 Anjungan 9328 m2
Fasilitas Pendukung Utama
Flora Fauna
FLORA FAUNA
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
152
1. Insektarium 5 8 x 4 m 160 m2 30% 208 m2 AS
2. Kandang Sapi 1 12 x 5.5 m 66 m2 30% 86 m2 AS
3. Kandang Kelinci 1 8.5 x 5.5 47 m2 30% 61 m2 AS
4. Kandang Burung
3 9 x 4.5 m 40.5 m2 30% 53 m2 AS
5. Kandang Kuda 1 17.5 x 29 m 507.5 m2
30% 660 m2 AS
6. Green House 2 20 x 19 m 380 m2 30% 494 m2 AS
7. Kolam Estetis - - 45 m2 - 45 m2 AS
8. R. Peralatan 2 30 m2 60 m2 30% 78 m2 AS
9. Gudang 1 - 16 m2 - 16 m2 AS
10. Lavatory 8 20 m2 160 m2 30% 208 m2 DA
11. Pos Security 2 6 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
12. Area Duduk 100 org 1 m2 100 m2 30% 130 m2 SBR
13. Area Piknik 50 org 2.25 m2 225 m2 30% 146.25 m2
SBR
14. R. Peralatan 2 30 m2 60 m2 30% 78 m2 DA
15. Gudang 1 - 16 m2 - 16 m2 SBR
16. Lavatory 8 20 m2 160 m2 30% 208 m2 DA
17. Pos Security 2 6 m2 12 m2 30% 15.6 m2 SBR
TOTAL LUAS AREA FLORA FAUNA 2519 m2
Arena Permainan
ARENA PERMAINAN
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. 360 derajat 1 12,4 m x 15,5 m 192 m2 80% 346 m2 AS
2. Aero Swing 1 0,75 m x 0,80 m 0.6 m2 80% 1 m2 AS
3. Balon Pop 1 4,3 m x 6,9 m 30 m2 80% 54 m2 AS
4. Barts 1 2,5 m x 3,6 m 9 m2 80% 16 m2 AS
5. Car Swing 1 0,75 m x 0,80 m 0.6 m2 80% 1 m2 AS
6. Duck Shooter 1 3,25 m x 2,7 m 9 m2 80% 16 m2 AS
7. P.Lempar 1 9,1 m x 4,4 m 40 m2 80% 72 m2 AS
8. Permainan Anak 1 4,3 m x 4 m 17 m2 80% 31 m2 AS
9. P.Bola Lempar 1 9,1 m x 4,9 m 45 m2 80% 81 m2 AS
10. Mesin Boneka 2 3 m x 3 m 18 m2 80% 32.5 m2 AS
11. Mesin Mainan 1 6,3 m x 6,4 m 43 m2 80% 77.5 m2 AS
12. Mini Bianglala 1 5 m x 6,45 m 33 m2 80% 59.5 m2 AS
13. Rodeo 1 3,6 m x 3,6 m 13 m2 80% 23.5 m2 AS
14. RingToss 1 2,7 m x 3,25 9 m2 80% 16 m2 AS
15. Sky Master 1 2,7 m x 3,25 109 m2 80% 196 m2 AS
16. Spin Ball 1 16,8 m x 23,4 393 m2 80% 707.5 m2 AS
17. Spin 1 14,5 m x 15,6 m 226 m2 80% 407 m2 AS
18. Swing 1 12 m x 11,25 m 135 m2 80% 243 m2 AS
19. Top Spin 1 11 m x 14 m 154 m2 80% 277 m2 AS
20. Trampolin 2 4 m x 6 m 48 m2 80% 86.5 m2 AS
153
21. Carnival Ride 1 13 m x 13 m 169 m2 80% 304 m2 AS
22. Plaza 25 org 0.6 m2 30 m2 30% 39 m2 SBR
23. Lavatory 8 20 m2 160 m2 30% 208 m2 DA
24. Pos Security 2 6 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
TOTAL LUAS ARENA PERMAINAN 3311 m2
Cinema 4 D
CINEMA 4 D
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Lobby 50 org 0.6 m2 30 m2 30% 39 m2 NAD
2. R. Cinema 50 org 57.6 m2/49 org
57.6 m2
30% 75 m2 TSS
3. R.Operator 1 org 9 m2 - - 9 m2 SBR
4. R.Penyimpanan 1 org 9 m2 - - 9 m2 SBR
5. R. MEE 1 unit 12 m2 - - 12 m2 SBR
6. R. AHU 1 unit 12 m2 - - 12 m2 SBR
7. Lavatory 6 20 m2 120 m2 30% 156 m2 DA
8. Snack Corner 1 6mX6m 36 m2 30% 47 m2 SBR
9. Ruang Tunggu 1 3.5 m x 3 m 10.5 m2
30% 14 m2 SBR
LUAS TOTAL CINEMA 4D 373 m2
Alive Museum
ALIVE MUSEUM
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Tempat foto 1 5 8 X 4m 160 30% 208 m2 SBR
2. Tempat foto 2 5 8 x 8 m 320 30% 416m2 SBR
3. Gudang 1 12 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
LUAS TOTAL ALIVE MUSEUM 640 m2
Tricky Art Museum
TRICKY ART MUSEUM
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Tempat foto 1 5 8 X 4m 160 30% 208 m2 SBR
2. Tempat foto 2 5 8 x 8 m 320 30% 416m2 SBR
3. Gudang 1 12 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
LUAS TOTAL TRICKY ART MUSEUM 640 m2
Taman Lampion dan Bunga
TAMAN BUNGA DAN LAMPION
154
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Taman Bunga dan Lampion
1 500 m2 - 50% 750 m2 SBR
LUAS TOTAL TAMAN BUNGA DAN LAMPION 750 m2
Mini Water Park
MINI WATER PARK
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Kolam Arus - 2.5 x 200 m2 500 m2 100% 1000 m2 SBR
2. Km Wanita 10 0.85x(1.25+2.05) 28 m2 30% 36.5 m2 SBR
3. Km Pria 10 0.85x(1.25+1.9) 27 m2 30% 35 m2 SBR
4. Loker 100 org 1.2m 120 m2 50% 360 m2 SBR
5. R. Peralatan 2 30 m2 60 m2 30% 78 m2 DA
6. Gudang 1 - 16 m2 - 16 m2 SBR
7. Lavatory 8 20 m2 160 m2 30% 208 m2 DA
8. Pos Security 2 6 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
9. R.Pompa,Filter 1 8 x 4 m 32 m2 30% 42 m2 SBR
LUAS MINI WATER PARK 1792 m2
Fasilitas Pendukung
Resto & Cafetaria
RESTO DAN CAFETARIA
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Area Meja Makan
50 unit 4 m2 200 m2 - 200 m2 DA
2. Dapur Bersih 1 9 m2 9 m2 30% 12 m2 DA
3. Dapur Kotor 1 24 m2 24 m2 30% 31.m2 DA
4. Mini Shop 10 6 m2 60 m2 20% 72 m2 DA
5. Mini Bar 15 org 2.4 m2 36 m2 30% 47 m2 DA
6. Mini Stage 1 9 m2 9 m2 30% 12 m2 SBR
7. Gazebo 10 6 m2 60 m2 50% 90 m2 SBR
8. R. Kasir 4 2.5 m2 10 m2 30% 13 m2 SBR
9. R.Bahan Makanan
1 30 m2 30 m2 50% 45 m2 SBR
10. Lavatory 6 20 m2 120 m2 30% 156 m2 DA
11. Gudang 1 12 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
12. R. Janitor 2 20 m2 40 m2 30% 52 m2 DA
13. Loading Dock - - 60 m2 20% 72 m2 DA
14. Pos Security 1 6 m2 6 m2 30% 8 m2 SBR
TOTAL LUAS RESTO DAN CAFETARIA 826 m2
TURIS MARKET
TURIS MARKET
155
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Toko 5 9 m2 45 m2 30% 59 m2 SBR
2. Gudang 1 30 m2 30 m2 30% 39 m2 SBR
3. Lavatory 6 20 m2 120 m2 30% 156 m2 DA
4. R. Janitor 2 20 m2 40 m2 30% 52 m2 DA
5. Loading Dock - - 60 m2 20% 72 m2 DA
6. Pos Security 1 6 m2 6 m2 30% 8 m2 SBR
LUAS TOTAL TURIS MARKET 356 m2
Rest Area
REST AREA
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Gazebo 20 6 m2 120 m2 50% 180 m2 SBR
2. TamanTerbuka 1000 org 0.6 m2 600 m2 30% 780 m2 DA
3. Sitting Group 500 org 1.5 m2 750 m2 - 750 m2 DA
4. R. Istirahat 100 org 1.6 m2 160 m2 20% 192 m2 DA
5. Kamar Mandi 50 org 1.5 m2 75 m2 30 % 97.5 m2 DA
LUAS TOTAL REST AREA 2000 m2
Exhibition Hall
EXHIBITION HALL
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. HallSerbaguna 500 org 2.5 m2 1250 m2 30% 1625 m2 SBR
2. Lobby 500 org 2.5 m2 1250 m2 10% 1375 m2 SBR
3. Lavatory 6 20 m2 120 m2 30% 156 m2 DA
4. Gudang 1 12 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
5. Pos Security 1 6 m2 6 m2 30% 8 m2 SBR
LUAS TOTAL EXHIBITION HALL 3180 m2
Musholla
MUSHOLLA
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. R. Wudhu 50 org 0.4 m2 20 m2 50% 30 m2 SBR
2. R. Sholat 50 org 0.6 m2 30 m2 100% 60m2 SBR
LUAS TOTAL MUSHOLLA 90 m2
Klinik
KLINIK
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. R. Klinik - - 100 m2 30% 130 m2 SBR
LUAS TOTAL KLINIK 130 m2
156
ATM Center
ATM CENTER
No. Nama Ruang Kapasitas Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. ATM Center 6 - 12 m2 30% 16 m2 SBR
LUAS TOTAL ATM CENTER 116 m2
Fasilitas Pengelola
R. Pengelola
PENGELOLA
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Resepsionis 2 2.5 m2 5 m2 30% 6.5 m2 DA
2. R. Tamu 1 - 15 m2 30% 19.5 m2 DA
3. Ruang Direktur 1 - 34 m2 30% 44 m2 SBR
4. Ruang Wakil Direktur
1 - 34 m2 30% 44 m2 SBR
5. Ruang Sekretaris
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
6. Ruang Bendahara
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
7. Ruang Publikasi 1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
8. Ruang Kepala operasional
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
9. Ruang Administrasi
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
10. Ruang Personalia
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
11. Ruang Pelayanan Umum
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
12. Ruang Kepala Perawatan Bangunan
1 2.5 m2 2.5 m2 30% 3.25 m2 SBR
13. Ruang Sekretaris per bagian
10 2.5 m2 25 m2 30% 32.5 m2 SBR
14. Ruang Bendahara per bagian
10 2.5 m2 25 m2 30% 32.5 m2 SBR
15. Ruang Publikasi per bagian
10 2.5 m2 25 m2 30% 32.5 m2 SBR
157
16. Ruang Kepala operasional per bagian
10 2.5 m2 25 m2 30% 32.5 m2 SBR
17. Ruang Administrasi per bagian
10 2.5 m2 25 m2 30% 32.5 m2 SBR
18. Ruang Staff per bagian
10 2.5 m2 25 m2 30% 32.5 m2 SBR
19. Ruang Rapat 45 org 1.6 m2 72 m2 3% 94 m2 SBR
20. Ruang Arsip 5 2 m2 10 m2 20% 12 m2 DA
21. Lavatory 6 20 m2 120 m2 30% 16 m2 DA
22. Gudang 1 12 m2 12 m2 30% 16 m2 SBR
23. Pos Security 1 6 m2 6 m2 30% 8 m2 SBR
TOTAL LUAS PENGELOLA 306 m2
Fasilitas Servis
AREA SERVIS
No. Nama Ruang Jumlah Standart Dimensi Ruang
Luas Flow Total Luas
Sumber
1. Pusat Keamanan 20 org 1.5 m2 30 m2 30% 39 m2 SBR
2. Pusat Kebersihan 40 org 1.5 m2 60 m2 20% 72 m2 SBR
3. R.Pusat Teknisi 10 org 1.5 m2 15 m2 30% 20 m2 SBR
4. Area Pengelolahan Limbah/Sampah
- - 45 m2 20% 54 m2 SBR
5. Gudang Umum - - 36 m2 50% 54 m2 SBR
6. Loading Dock - - 60 m2 30% 78 m2 SBR
7. Pantry 2 unnit - 24 m2 30% 31 m2 DA
8. R.AHU 3 unit - 60 m2 - 60 m2 SBR
9. R.Pompa 5 unit - 125 m2 - 125 m2 SBR
10. R. Genset 5 unit - 225 m2 - 225 m2 SBR
11. R. MEE 5 unit - 125 m2 - 125 m2 SBR
TOTAL LUAS AREA SERVIS 664 m2
REKAPITULASI KEBUTUHAN RUANG KAWASAN JATENG PARK
NO. Kelompok Fasilitas Fasilitas Kebutuhan Ruang
1. Penerimaan Penerimaan 5057 m2
2. Utama Anjungan Jawa Tengah 9328 m2
3. Pendukung Utama Flora Fauna 2519 m2
Arena Bermain 3311 m2
Cinema 4D 373 m2
Alive Museum 640 m2
158
Tricky Art Museum 640 m2
Taman Bunga dan LAmpion 750 m2
Mini Water Park 1792 m2
4. Pendukung Resto dan Cafe 826 m2
Turis Market 356 m2
Rest Area 2000 m2
Exhibition 3180 m2
Musholla 90 m2
Klinik 130 m2
ATM Center 16 m2
5. Pengelola Pengelola 306 m2
6. Servis Servis 664 m2
Rekapitulasi Total Kebutuhan 31.978 m2
3.3.5 STUDI BESARAN RUANG DAN LAHAN PARKIR
Pengelola
Jumlah pengelola : 3 14 orang per hari
Mobil (20%) : 62 orang (80%) 50 mobil
Motor (50%) : 157 orang (80%) 125 motor :
Kendaraan umum (30%) : 95 orang (80%) 76 angkutan umum / taxi
Pengunjung
Jumlah pengunjung penuh : 10.000 orang per hari dibagi 3 shif
Per shiff 3.300 orang
Dihitung untuk 3.300 orang pengunjung
159
Mobil (40%) : 1400 orang, 1 mobil isi 5 = 280 mobil
Motor (40%) : 1400 orang (80%) = 1120 motor
Kendaraan umum (15%) : 525 orang (50%) = 263 taxi / angkutan
umum
Bus pariwisata (5%) : 175 orang (20%) = 5 bus
Bus besar isi 60 orang = 2 bus
Bus kecil isi 30 orang = 3 bus
Total Kebutuhan Parkir Kendaraan
Mobil (NAD) (280 x 10 m2) : 2800 m2
Motor (NAD) (1120 x 2.2 m2) : 2464 m2
Taxi (NAD) (263 x 10 m2) : 2360 m2
Bus besar (NAD) (2 x 30 m2) : 60 m2
Bus besar (NAD) (3 x 20 m2) : 60 m2
Total Luas Lahan Parkir
9.549 m2 + sirkulasi 150% = 23.872,5 m2 23.900 m2
3.3.6 STUDI KEBUTUHAN LUAS BANGUNAN DAN LAHAN
Regulasi
160
Tapak Kawasan Jateng Park beradai di Kabupaten Boyolali, Kecamatan
Genting. Tapak ini dilalui oleh jalan Koridor nasional Boyolali – Magelang
dengan fungsi bangunan projek yaitu bangunan wisata dan rekreasi. Maka
ketentuan regulasi yang hrs dipenhi bangunan menurut Perda Boyolali
yaitu:
1. KDB < 60%
2. KLB -
3. KDH 40%
4. Ketinggian Max. 2 lantai
Luas Lantai Dasar = Luas lahan x KDB
= 31.978 x 60%
= 19.187 m2
Open Space = Luas Lahan – Luas Lantai Dasar
= 55.878 – 19.187
= 36.691 m2
Open Space non Hijau = 14.676 m2
Open Space Ruang Hijau = 22.015 m2
3.4 STUDI CITRA ARSITEKTURAL
Citra Arsitektural pada projek bangunan kawasan sangat prnting untuk
dipertimbangkan dan dirancang dengan baik guna memberikan dampak positif
bagi bangunan arsitektural sekitar dan manusia serta dapat berfungsi dengan
baik sesuai kepentingan. Berikut merupakan uraian Studi Citra untuk Kawasan
Jateng Park di Boyolali, yaitu :
161
Citra Guna
Fasilitas yang direncanakan dan dirancang merupakan fasilitas wisata
yang berfungsi sebagai wisata hiburan dan rekreasi. Fasilitas yang
direncanakan dan dirancang merupakan fasilitas wisata yang berfungsi
sebagai wisata hiburan dan rekreasi. Fasilitas wisata ini disesain dengan
memanfaatkandan mengembangkan potensi kawasan sekitar Jateng
Park.
Citra Visual
Citra Visual yang ditampilkan berupa penataan kawasan wisata
pegunungan yang dapat beradaptasi dan mendukung yang dapat
beradaptasi dan mendukung kondisi eksisting lingkungan, penerapan
desain bangunan yang mengadopsi karakteristik alam sebagai bagian
daya dukung aalam, penggunaan material bangunan lokal yang potensial,
serta menciptakan susasana wisata yang mampu membawa wisatawan
lebih dekat dengan alam dan pengenalan budaya lokal setempat yang
menarik.
3.5 ANALISIS PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN
3.5.1 STUDI SISTEM STRUKTUR DAN ENCLOSURE
a. Studi Sistem Struktur
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
menentukan sebuah sistem struktur, antara lain: kestabilan (Stability),
162
kekokohan (strenght), kemampuan melayani (service ability), kemanan (safety),
dan juga keawetan (durability). Penerapan struktur terpilih juga harus
memperhatikan kondisi eksisting tanah yang biasanya memiliki karakter
tersendiri, serta juga ketahanan dan tanggap terhadap bencana gempa
ataupun bencana lokal lain yang mungkin terjadi pada lingkungan lahan
terbangun. Dengan penetapan sistem struktur yang mampu menjawab segala
kebutuhan yang diuraikan diatas maka baru dapat dikatakan bahwa struktur
bangunan sudah tercapai sesuai harapan. Kategori Struktur bangunan dibagi
menjadi lima yaitu:
Struktur dibawah permukaan tanah (Sub-structure) yairu pondasi, serta unit
lainnya sebagai penyalur beban bangunan ke tanah.
Struktur diatas permukaan tanah (Super Structure) meliputi kolom, balok,
serta elemen lain dengan fungsi sistem struktur yang sama.
Sistem dinding bangunan (Willing System) yang meliputi dinding pelingkup
bangunan ataupun dinding dengan fungsi struktural seperti bearing wall,
core, dan lainnya.
Sistem Plat Lantai Bangunan (Levelling System) yaitu suatu sistem struktur
lantai bangunan yang berfungsi menerima beban hidup dan mati serta
menahan gaya geser dan lentur.
Struktur atap bangunan (Roofing System) yaitu penutup atas bangunan
sebagai pelindung dan struktur penyalur gaya lateral.
163
a. Struktur Pondasi
Pondasi adalah bagian dari bangunan yang terletak di bagian paling bawah
yang berfungsi menghubungkan bangunan dengan tanah, sekaligus sebagai
penopang bangunan. Pondasi yang akan dipilih untuk ditetapkan pada bangunan
harus mempertimbangkan karakteristik dan daya dukung tanah, kaitannya
terhadap bentuk dan jenis bangunan yang akan dirancang, Pada Jateng Park
bangunan yang akan dirancang adalah bangunan yang bertingkat 1-2 lantai.
Sehingga jenis pondasi yang akan digunakan adlah pondasi dangkal. Berikut
adalah uraian tentang macam-macam pondasi dangkal, yaitu :
PONDASI DANGKAL
Jenis Spesifikasi
Pondasi Batu Belah
Digunakan untuk bangunan level 1-2 lantai ( low rise building )
Termasuk dalam kategori pondasi dangkal (0.6-0.8 m)
Pondasi ini termasuk murah
Memiliki material utama yaitu batu kali, padatan, dan aanstamping.
Difungsikan untuk menahan gaya vertical
Beban akan disalurkan melalui kolom dan dari kolom akan disalurkan ke batu belah.
Kelebihan :
Pelaksanaan mudah
Waktu pengerjaan relatif cepat
Material mudah diperoleh
Biaya relatif murah Kekurangan :
Tidak diperkenankan untuk bangunan bertingkat 2 atau lebih
Pondasi Setempat / Footplate
Dapat digunakan pada bangunan bertingkat.
Memiliki kedalaman kurang lebih 1 sampai 2 meter dibawah permukaan tanah
Material utama adalah cor beton dan tulangan
Dapat digunakan pada kondisi tanah yang lembek.
Kedalaman menyesuaikan permukaan tanah keras yang dapat dicapai
Dominan menerima gaya vertikal Kelebihan :
Dapat dibuat sesuai bentuk tanah
Besar ukuran dapat ditambah sesuai dengan perhitungan beban
164
Adukan terdiri dari bahan yang mudah pengadaannya.
Pondasi Umpak
Setempat
Pondasi yang cocok untuk bangunan yang bersifat semi permanen dan bangunan yang sederhana, contohnya rumah panggung
Pondasi umpak berbahan dasar beton cor tanpa tulangan.
Campuran pondasi adalah 1 PC : 1½ pasir : 2½ kerikil.
Bagian pondasi yang tertanam minimal 30cm / sampai pada tanah keras
Jarak maksimum dari satu pondasi ke pondasi lainnya adalah 1,5 m
Setiap pondasi terikat dengan balok pengikat.
Kelebihan dari pondasi ini adalah pada pemasangan yang sederhana dan praktis. Juga dapat memaksimalkan lahan resapan air
Pondasi Tiang Bambu Pengolahan PondasiTiang Bambu: Memotong pipa PVC dengan
diameter 5”, kemudian mengikat pipa tersebut keliling ujung tiang bambu yang ruasnya terbuka 30 cm dilanjutkan dengan memasang dua tulangan baja ulur diameter 12mm pada bagian dalam dan kemudian di cor, sesudah cor beton kering pipa PVC dilepaskan dan tiang bambu dapat dipasang pada tanah.
Kelebihan Pondasi Tiang Bambu cocok digunakan untuk rumah panggung karena bangunan tidak terkena langsung dengan tanah dan terbuka terhadap angin.
Pondasi Sumuran
Pondasi sumuran diterapkan pada lapisan tanah dengan daya dukung 2-6 meter di bawah permukaan tanah
Jarak antar titik pondasi sumuran 4-7 meter
Ujung pondasi sumuran dihubungkan dengan sloof yang menerima beban dinding dan gedung.
Pondasi sumuran digunakan untuk tempat yang tidak memperbolehkan pengentak pondasi tiang.
Pondasi sumuran dibagi menjadi 2 jenis yaitu Sumuran pracetak dan sumuran cor.
DINDING PENAHAN TANAH
Dinding Penahan Tembok Batu dan yang berupa balok
Digunakan terutama untuk pencegahan terhadap keruntuhan tanah
Digunakan apabila tanah asli dibelakang tembok itu cukup baik dan tekanan dianggap kecil.
Terdapat 2 macam tembok penahan: Tembok Kering (Dry Mansory) dan Tembok Basah (Water Mansory) serta penembokan searah dan tak searah, tergantung dari cara penetrasan batu.
Dinding Penahan Beton Tipe Gravitasi
Bertujuan memperoleh ketahanan terhadap tekanan tanah dengan beratnya sendiri
Karena bentuk yng sederhana dan pelaksanaannya yang mudah, jenis ini sering digunakan apabila dibutuhkan konstruksi penahan yang tidak terlalu tinggi atau bila tanah pondasinya baik.
165
Dinding Penahan Beton dengan Sandaran
Jenis ini berbeda dalam kondisi kemantapan dan direncanakan supaya keseimbangan tetap terjaga dengan keseimbangan berat sendiri badan dinding dan tekanan tanah pada permukaan bagian belakang.
Apabila tanah di bagian belakang permukaan dihilangkan, akan mengakibatkan tembok terguling.
Dinding ini tidak dapat digunakan apabila tanah pondasi ada dalam bahaya penurunan atau bahaya tergelincir.
Dinding Penahan Beton Bertulang dengan Balok Kantilever
Tersusun dari suatu tembok memanjang dan suatu pelat lantai
Masing-masing berlaku sebagai balok kantilever dan kemantapan dari tembok didapatkan dengan berat sendiri atau berat tanah di atas tumit pelat lantai
Dinding Penahan Beton Bertulang dengan Penahan (Buttress)
Dibangun pada sisi tembok dibawah tanah tertekan, untuk memperkecil gaya irisan yang bekerja pada tembok memanjang dan pelat lantai.
Digunakan untuk dinding penahan yang cukup tinggi
Kelemahan : pelaksanaannya lebih sulit dari jenis lainnya
Dinding Penahan Beton Bertulang dengan Tembok Penyokong
Berfungsi sama seperti dinding penahan secara umum, etapi tembok penyokong yang berhubungan dengan penahan ditempatkan pada sisi yang berlawanan dengan sisi dimana tekanan tanah bekerja.
Dinding Penahan Khusus
Jenis ini adalah dinding khusus yang tidak termasuk dalam dinding peahan sebelumya. Jenis ini dibagi menjadi dinding penahan macam rak, dinding penahan tipe kotak, dinding penahan terbuat di pabrik, dinding penahan yang menggunakan jangkar, tembk penahan dengan cara penguatan tanah dan tembok penahan berbentuk Y terbalik.
b. Plat Lantai
Jenis Spesifikasi
166
Konstruksi Kayu
Ukuran kayu yang umum digunakan: Lebar papan kayu = 20 cm – 30 cm, Tebal papan kayu = 2 cm – 3 cm, Jarak antar balok pendukung = 60 cm – 80 cm, Ukuran balok = 8/12, 8/14, dan 10/14, Bentangan = 3 m –3,5m, Berat Jenis = 0,6 – 0,8 (t/m)
Balok-balok kayu dapat diletakkan diatas pasangan 1 batu bata atau balok beton.
Kelebihan plat lantai kayu: ekonomis, hemat ukuran pondasi karena plat lantai ini memiliki berat yang ringan, pengerjaan mudah
Kekurangan plat lantai kayu: hanya diperbolehkan penggunaan untuk struktur konstruksi bangunan yang sederhana, memiliki sifat yang mudah terbakar, dan tidak dapat dipasangi keramik
Komposit baja dan beton dengan metode bondek
Menggunakan penghilangan besi tulangan bagian bawah dan digantikan dengan plat bondek.
Kelebihan: penghematan bekisting lantai karena plat bondek berfungsi juga untuk form work, tidak menggunakan besi tulangan pada bagian bawah, pengerjaan cepat dan murah dibanding dengan sistem konvensional, plat bondek aman jika terkena kebakaran, anti karat dan bisa bertahan lama.
Kekurangan: tidak dapat diterapkan pada sisi tepi gedung, memerlukan pengaturan yang baik agar tidak banyak sisa material bondek yang terbuang, memerlukan perhitungan dari segi efisiensi jika dibandingkan dengan menggunakan bekisting plywood karena harga bondek terpengaruh dari perkembangan baja.
Urutan pengerjaan : 1. Pasang bekisting kolom, cor kolom, dan bongkar bekisting kolom. 2. Pasang bekisting balok,pasang perancah lantai 3. Pasang plat lantai bondek 4. Pasang besi tulangan pada bagian atas 5. Cor lantai dan balok 6. Bongkar bekisting balok dan plat lantai
Konstruksi plat lantai beton dengan besi tulangan
Plat lantai beton dengan pemasangan besi tulangan yang dipasang di kedua arah, besi tulangan silang untuk menahan gaya tarik dan lentur.
Pelat Lantai Bambu
Batang-Batang bambu diletakkan tegak lurus terhadap dinding yang menerima beban dengan arah lebar ruang (sisi yang terpendek) sehingga momen menjadi kecil.
Jarak antara balok batang bambu kurang lebih 450mm.
Macam-macam balok lantai batang bambu : - Balok Tunggal batang bambu = batang bambu utuh melintang dalam ruang dan memiliki 2 tumpuan (biasanya tumpuan dinding rumah) - Balok terusan batang bambu = melintang minimal dua ruang, memiliki 3 tumpuan tanpa sambungan memanjang - Balok sisi batang bambu = balok berlajur seperti balok tunggal atau balok terusan sepanjang dinding - Penggalang = melintang dibawah balok lantai sebagai balok pendukung, bertumpu pada 2 sampai 4 batang bambu.
c. Kolom - Balok
167
KOLOM - BALOK
Jenis Spesifikasi
Konstruksi Beton Tulangan baja yang ada di dalam cor beton, menjadi unsur kekuatan untuk memikul tegangan tarik, karena beton memiliki kekuatan tekan yang besar dan tidak mampu untuk menerima tegangan tarik.
Kelebihan: Memiliki daya tahan yang lebih lama, biaya lebih ekonomis dibandingkan dengan baja, memiliki kekuatan yang tinggi, konstruksi tahan api dan korosi.
Kekurangan: adanya ketelitian lebih untuk membuat tulangannya
Konstruksi Kayu Kayu memiliki kekuatan yang cukup kuat terhadap gaya tarik, tekan, dan gaya geser.
Kayu merupakan bahan bangunan yang ramah lingkungan sehingga kayu dapat didaur ulang.
Konstruksi Bambu Bambu merupakan bahan bangunan yang memiliki daya lentur dan memiliki kekuatan yang tinggi sehingga bahan bambu dapat bersaing dengan bahan bangunan baja.
Struktur konstruksi bambu merupakan salah satu bahan bangunan yang tahan gempa.
Bambu dapat menahan beban tekan atau tarik, geser, maupun tekuk.
Konstruksi bambu dapat dilengkungkan sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjadi estettika untuk bangunan.
d. Dinding
DINDING
Jenis Spesifikasi
Struktur Dinding rangka Yang menerima beban pada struktur ini adalah pada bagian kolom dan balok
Struktur Dinding Masif Dinding yang membentuk bagian bangunan yang menerima beban.
Struktur Dinding Sejajar Pada konstruksi ini, hanya dinding-dinding searah saja yang menerima beban (arah memanjang atau melebar)
e. Pelingkup Dinding
PELINGKUP DINDING
Jenis Spesifikasi
Batu Bata Terbuat dari tanah liat / lempung yang dibakar.
Batu bata dapat difinishing dengan plester dan juga dapat di ekspos
168
Batako Material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan / cetak yang tidak memerlukan pembakaran
Terdiri dari campurang tras : kapur (5:1) dan tambahan PC.
Penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75% karena memiliki dimensi yang lebih besar dari bata merah
Batu Alam Terbuat dari batu kali atau pecahan batu cadas.
Bahan untuk menyatukan batu dengan dinding yaitu campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding yang berada di bawah permukaan tanah, dan setengah PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding diatas permukaan tanah.
Pemasangan hampir sama dengan batu bata, dipasang secara vertikal dengan sistem selang-seling.
Kayu Bentuk kayu disarankan untuk memilih bentuk lurus / tidak terlalu melengkung)
Kayu dipilih dengan kualitas yang baik, misalnya tidak lapuk, tidak terdapat retakan, dan tidak terkena jamur
f. Pelingkup Lantai
PELINGKUP LANTAI
Jenis Spesifikasi
Plester Terbuat dari campuran semen dan pasir.
Keramik Kelebihan: Tahan lama, tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, pola, dan tekstur, perawatan mudah, tahan dan tidak menyerap air, harga yang ditawarkan bervariasi.
Kekurangan: Menciptakan kesan dingin, termasuk dalam material keras dan licin, mudah pecah saat pemasangan dan pengangkutan.
Parquet Kayu Solid Jenis kayu yang digunakan untuk parquet: kayu jati, kayu merbau, kayu kelapa, kayu sungkai, kayu sonokeling, kayu bengkirai dan kayu ulin.
Kelebihan: ada segi kenyamanannya dari warna serat kayu dan menimbulkan kesan hangat, terlebih bila dikombinasikan dengan lighting effect didalam ruangan.
Batu Alam Jenis batu alam yang digunakan: batu andesit, andesit basalto, basalt, granite, marmer, onyx, travertine, batu paras, sandstones.
Lantai batu alam biasanya digunakan untuk lantai area carport, garasi, teras, interior, eksterior, kamar mandi, driveway, ram, dll.
Kelebihan: bahan baku mudah dicari, pengaturan warna dan bentuk dapat menyesuaikan selera.
169
Lantai Parket Bambu Merupakan papan / panel buatan yang terdiri dari susunan bilah bambu yang sejajar dan melintang (Laminated Board) / anyaman bilah bambu yang diikat dengan perekat tertentu dan memiliki jumlah lapisan yang harus ganjil.
Bahan perekat bambu lapis yang tahan air dan cuaca adalah fenolformaldehid atau poliuretan.
g. Atap
ATAP
Jenis Spesifikasi
Atap Kayu Konstruksi atap kayu:
1. Kuda-kuda : konstruksi yang menyalurkan gaya ke kolom 2. Gording : balok kayu ukuran 8/12 dan 6/12 yang mendatar di atas kuda-
kuda. 3. Usuk : balok kayu dengan ukuran 5/7 dan 4/6 yang digunakan untuk
menahan reng 4. Reng : balok kayu dengan ukuran 3/4 dan 2/3 yang menjadi
pijakan untuk genteng
Atap Bambu Jenis bambu yang sering digunakan untuk usuk dan reng adalah bambu tali
Bambu yang digunakan: bambu yang tua, sudah diawetkan, dan keadaan bambu kering.
Jenis bambu untuk kuda-kuda adalah bambu betung yang diperkuat dengan pelat baja dan sambungannya diisi dengan mortar.
Memiliki bentuk yang lebih elastis, sehingga dapat dibengkokan sesuai kebutuhan
h. Pelingkup Atap
Jenis Spesifikasi
Genteng Terbuat dari tanah liat
Kelebihan: genteng tidak menimbulkan kebisingan dibandingkan dengan genteng dari metal dan logam, harga ekonomis, ringan, dan cukup kuat untuk digunakan.
Kekurangan: atap genteng tanah liat mudah berlumut, dan membutuhkan banyak reng karena ukuran atap genteng yang kecil.
Atap Sirap Kayu
Jenis kayu yang digunakan: kayu ulin / kayu besi kalimantan.
Memiliki ketahanan yang baik dari perubahan suhu dan kelembaban.
Kelebihan: didalam rumah lebih terasa sejuk, menciptakan kesan natural dari luar, atap sirap kayu ulin kuat dan keras sehingga dapat bertahan lama, tidak menimbulkan kebisingan saat hujan, tahan gempa.
170
Atap Sirap Bambu
Sirap bambu menggunakan potongan-potongan bambu untuk penutup atap dengan bentuk yang hampir sama dengan sirap kayu.
Pembuatan sirap bambu: 5. Batang bambu 50/5 – 60/6 mm dibelah menjadi 4 bilah yang
dipotong seuai jarak ruasnya 6. Pada bagian kulit nya dipotong sebuah lidah 7. Lidah tersebut akan dijepit pada suatu pasangan reng
Atap Guttapral Penutup atap yang berbentuk lembaran dengan 10 gelombang
Memiliki sifat lentur, tidak mudah pecah, ringat dan kuat.
3.5.2 STUDI SISTEM UTILITAS
1. Sistem Air Bersih
Air bersih yang untuk kebutuhan resort menggunakan air PDAM. Urutan
air dari PDAM : PDAM ke meteran, kemudian ke ground tank, pompa, tower
tank, kemudian pambagian ke saluran-saluran air yang dibutuhkan. Cara kedua
untuk air bersih dari penampungan air hujan yang ditampung dan kemudian di
filter.
Gambar 97 Sistem Air Bersih
Sumber: google.images
171
Manfaat air hujan untuk penyiraman tanaman pada agrowisata.
Pembuatan bak yaitu: membuat bak sedalam 3-5 meter, bak harus kedap air dan
di isi batu-batuan dan diberi ijuk pada bagian atas. Bak tidak boleh terkena sinar
matahari agar menjaga air di dalam tetap bersih. Pada bagian dalam bak diberi
lubang pipa untuk membuang tampungan air hujan yang melebihi kapasitas
Kebutuhan air bersih untuk Jateng Park (kawasn pariwisata) di
asumsikan seperti kebutuhan air bersih untuk :
Kamar mandi : 0,3 liter / kamar / hari. Total kamar mandi pada Jateng Park 30
kamar mandi, kebutuhan air bersih 0,3 liter x 30 kamar = 9 liter / hari (Total
kebutuhan air untuk kamar mandi)
Kantor : 40 liter / pegawai / hari. Total pegawai pada Jateng Park 314 orang,
kebutuhan air bersih 40 liter x 314 = 12.560 liter / hari (Total kebutuhan air
untuk kantor)
Gambar 98 Tabel Air Bersih
Sumber: google.images
172
Kolam renang : 1300 liter / unit / hari. Total kolam renang 3 kolam, kebutuhan
air bersih 1300 liter x 3 kolam = 3900 liter / hari (Total kebutuhan air untuk
kolam renang)
Gedung serbaguna : 2000 liter / unit / hari. Total gedung serbaguna pada
Jateng Park 1unit, kebutuhan air bersih 2000 liter x 1 = 2000 liter / hari (Total
kebutuhan air untuk gedung serbaguna)
Toko : 6 liter / unit / hari. Total toko pada Jateng Park 2 unit, kebutuhan air
bersih 6 liter x 2 = 12 liter / hari (Total kebutuhan air untuk kantor)
Restoran : 40 liter / kursi / hari. Total toko pada Jateng Park 450 kursi,
kebutuhan air bersih 40 liter x 450 = 18.000 liter / hari (Total kebutuhan air
untuk kantor)
Total kebutuhan air di Jateng Park adalah 36.481 liter / hari.
2. Sistem Air Kotor
Air kotor yang berasal dari proyek adalah air dari toilet, kamar mandi, dapur,
wastafel, dll. 2 jenis air kotor yaitu:
1. Blackwater: limbah cair dari toilet dan kamar mandi
2. Grey water: limbah cair dari dapur dan bekas cucian. Untuk hasil dari grey
water dimanfaatkan untuk menyiram kloset dan tanaman. Pengolahan air
limbah grey water menggunakan cara seperti bak resapan
173
3. Jaringan Listrik
Listrik yang digunakan bersumber dari PLN dan mendapat cadangan
energi dari genset.
4. Sistem Kebakaran
a. Portable fire extinguisher: diletakan dibagian dalam bangunan, ada setiap
30 meter persegi, dan letaknya.
b. Fire Sprinkler: penyemprot air secara otomatis apabila terjadi
kebakaran.
c. Hydrant Box : kotak kaca berwarna merah. Letak berada di dinding dalam
bangunan, di dalam kota berisi selang panjang yang berhubung dengan
sumber air di luar bangunan untuk pemadaman api. Diletakkan di plafond
setiap jarak 5 meter.
Gambar 99 Grey Water
Sumber: google.images
Gambar 100 Sistem Jaringan Listrik
Sumber: google.images
174
d. Smoke Detector: Alat pendeteksi asap. Alat ini langsung terhubung dengan
fire sprinkler. Jadi apabila terdeteksi asap yang berlebihan, maka secara
otimatis fire sprinkler akan menyemprotkan air.
3.5.3 STUDI SISTEM DIFABEL
Sarana prasarana difabel diperlukan untuk membantu mengakses
seluruh fasilitas pada resort maupun agrowisata. Juga terdapat toilet khusus
untuk difable. Beberapa hal yang perlu dirancang untuk kepentingan kaum
difabel, antara lain:
1. Jalur Pedestrian
2. Area Parkir
3. Ramp
Gambar 101 Jalan Pedestrian Difabel
Sumber: google.images
Gambar 102 Area Parkir Difabel
Sumber: google.images
Gambar 103 Ramp
Sumber: google.images
175
4. Toilet Difabel
3.5.4 STUDI PENCAHAYAAN
Pencahayaan sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya
segala aktivitas, maka penggunaan cahaya alami diperlukan untuk menghemat
listrik di siang hari dan pencahayaan buatan untuk penerangan pada malam hari.
Pencahayaan alami dapat diterapkan dengan menggunakan bukaan system
skylight dan jendela.
Pencahayaan buatan di bagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Sistem Pencahayaan merata
Tingkat pencahayaan merata diseluruh ruangan, digunakan jika tugas visual
yang dilakukan ada diseluruh tempat dalam ruangan dan memerlukan tingkat
pencahayaan yang sama. Biasanya digunakan untuk ruang office dan lobby.
2. Sistem Pencahayaan Setempat
Gambar 104 Toilet Difabel
Sumber: google.images
176
Tingkat pencahayaan pada bidang kerja yang tidak merata. Pemberian
cahaya lebih banyak ke tempat yang melakukan tugas dengan konsentrasi
yang tinggi.
3. Sistem Pencahayaan Gabungan Merata dan Setempat
Sistem pencahayaan gabungan dengan menambahkan sistem
pencahayaan setempat pada system pencahayaan merata. Sistem
pencahayaan gabungan digunakan untuk :
Tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaanyang tinggi
Memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya dari
arah tertentu
Tingkat pencahayaan yang lebih tinggi untuk orang tua atau untuk
orang yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
Pada tempat yang kurang mendapatkan pencahayaan merata
karena terhalang benda atau penghalan lainnya sehingga
membutuhkan pencahayaan tambahan pada tempat tersebut.
3.5.5 STUDI PENGHAWAAN
Ada 2 jenis penghawaan di dalam Jateng Park yaitu penghawaan alami dan
penghawaan buatan. Penghawaan alami dari ventilasi pada setiap bangunan,
dengan adanya sirkulasi udara maka penghawaan dalam ruangan akan terjaga
Penghawaan Buatan untuk ruangan digunakan untuk
mendukung penghawaan alami apabila masih terasa kurang. Penghawaan
buatan antara lain
177
1. Exhaust Fan : untuk mengeluarkan udara dari dalam ruang ke luar
ruangan agar udara didalam ruangan terjaga sirkulasi udaranya.
2. AC : untuk mengeluarkan udara suhu dingin yang dapat diatur sesuai
kebutuhan
3.5.6 STUDI SISTEM KEAMANAN
a. Pos Satpam
Peletakkan pos satpam untuk keamanan ada di bagian resort, fasilitas
resort, dan agrowisata. Sistem security 24 jam untuk menjaga keamanan
resort dan agrowisata. Pemakaian CCTV yang akan dijelaskan pada
bagian teknologi.
b. Parking Control
Parking Control Barrier Gate untuk akses masuk dengan pengambilan
tiket karcis secara otomatis. Dan untuk akses keluar menggunakan pos
penjagaan agar lebih menjaga keamanan.
3.5.7 STUDI PENATAAN MASA BANGUNAN
a. Bentuk terpusat ( Centralized Form )
Bangunan sekunder yang ditata mengumpul ke satu bangunan
induk.Bentuk tepusat membutuhkan sesuatu yang mendominasi visual dari
sebuah bentuk geometri seperti bola, kerucut, dan silinder. Bentuk terpusat
membuat titik lingkaran untuk bangunan sekitarnya. Bentuk-betuk tersebut
sangat ideal sebagai struktur yang berdiri sendiri.
178
b. Bentuk Linear ( Linear Form )
Serangkaian bangunan yang di tata berurutan dan memiliki dimensi
bentuk atau susunan dari serangkaian bentuk sepanjang garis. Setiap
elemen bentuk dapat dipisahkan dengan dinding atau jalan. Bentuk linear
dapat dibagi atau dilengkungkan untuk merespon topografi, vegetasi,
pandangan, atau aspek lain yang ada pada tapak. Bentuk linear dapat
digunakan untuk memanipulasi membentuk ruang. Bentuk linear berorientasi
vertikal sebagai elemen untuk membangun atau menunjukan suatu titik
dalam ruang.
c. Bentuk Radial ( Radial Form )
Komposisi bentuk linear yang memperluas keluar dan membentuk
sentral secara radial. Biasanya bentuk radial terlihat dari atas secara
Gambar 105 Bentuk Terpusat
Sumber: google.images
Gambar 106 Bentuk Linear
Sumber: google.images
179
keseluruhan (Siteplan, situasi). Bentuk radial memiliki bangunan memanjang
yaitu bangunan berbentuk linear yang terbentang dari bentuk inti dengan
cara menyebar, menggabungkan antara aspek sentral dan aspek linear.
Posisi sentral menjadi bentuk dominan dan bisa bergabung dengan
bangunan memanjang yang merespon view, angin, matahari, maupun
kebutuhan tempat. Bentuk radial dapat ditata menjadi suatu jaringan, jadi
setiap pusat dapat terhubung dengan bangunan linear
d. Bentuk kisi ( Grid Form )
Sistem grid yaitu sistem yang terdiri dari dua atau lebih potongan garis
paralel yang menghasilkan pola geometri dan berbentuk bidang. Grid yang
umum berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar, karna memiliki
kesamaan dimensi dan sifat-sifat simetris dua arah. Grid bujur sangkar
digunakan sebagai skala yang membagi permukaan menjadi unit-unit
yang dapat dihitung dan berulang. Sistem grid lebih tertata dari pada sistem
lainnya.
Gambar 107 Bentuk Radial
Sumber: google.images
180
e. Bentuk Cluster ( Cluster Form )
Bentuk yang bisa terdiri dari beberapa fungsi, beberapa bentuk yang
beraturan tetapi fleksibel dari ukuran, orientasi, dan struktur yang digunakan.
Bentuk bangunan dari klaster juga tidak selalu sama, bisa terdiri dari
beberapa bentuk yang digabungkan menjadi satu kesatuan. Cara menata
bentuk klaster dan ciri-ciri bentuk klaster:
1. Ada satu yang utama dengan bangunan besar menjadi dominasi dan
bangunan sekitar yang kecil dan menyatu ke bangunan besar.
2. Bisa ditata menurut volume atau fungsi masing-masing.
3. Memiliki banyak orientasi, dapat terdiri dari berbagai bangunan yang
saling mengunci kemudian memiliki beberapa orientasi.
4. Bangunan pada bagian klaster dapat berupa bentuk yang sama, tetapi
untuk bentuk yang sama maka tidak ada yang mendominasi seperti
pada keterangan nomer
5. Bentuk klaster dapat terdiri dari beberapa bentuk geometri yang
menggabung menjadi satu.
Jika dilihat dari beberapa contoh bentuk bangunan klaster, dapat
disimpulkan bahwa bentuk ini diperuntukan untuk penghematan lahan
dengan perkembangan yang cukup pesat.
Gambar 108 Bentuk Grid
Sumber: google.images
181
3.5.8 STUDI PEMANFAAAN TEKNOLOGI
a) CCTV
Closed Circuit Television merupakan kamera video digital yang berfungsi
untuk memantau dan mengirimkan sinyal video pada suatu ruang yang
kemudian sinyal tersebut diteruskan ke sebuah layar monitor. Kamera cctv
berguna untuk memantau keadaan dalam suatu tempat untuk segi
kemanan atau tindak kejahatan, jadi jika terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, maka cctv akan menjadi bukti.
b) Wifi
Melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Wifi merupakan salah satu varian
teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan
perangkatWLANs (Wireless local area network).
c) Pintu Sensor
Pintu otomatis bekerja untuk membuka dan menutup secara otomatis
dengan menggunakan teknologi sensor.Sensor sendiri merupakan
perangkat yang mendeteksi keberadaan seseorang atau objek ketika orang
Gambar 109 Bentuk Cluster
Sumber: google.images
182
atau objek tersebut mendekati pintu otomatis. Cara kerja dan jenis-jenis
sensor pada pintu otomatis:
1. Sensor optik : sensor yang memancarkan tirai infra merah yang berupa
cahaya.
2. Sensor Gerakan : sensor yang bekerja dengan cara memancarkan
radar gelombang mikro. Jadi jika seseorang atau suatu objek berada
dalam jangkauan radar, maka sensor akan bereaksi.
3. Sensor Tekanan : biasanya terletak dibawah keset yang berada di
depan pintu. Sensor bereaksi terhadap tekanan berat objek yang ada
di atasnya.
d) Finger Print
Mesin untuk absensi para karyawan yang bekerja dengan cara
mendeteksi susunan kontur sidik jari dari para pemiliki tangan. Keunggulan
memakai finger print antara lain: praktis, menghemat waktu, mencegah
terjadinya titip absen, dapat mencatat waktu kedatangan dan kepergian
secara akurat, dapat digunakan untuk mencatat bonus bagi seorang
karyawan, mengurangi kemungkinan manipulasi data kehadiran,
meminimalisir terjadinya human error. Mesin finger print ini diletakkan
pada bagian kantor resort dan kantor agrowisata yang dapat diakses oleh
semua pegawai