bab ii teori mengenai tawakal dan kecerdasan …

34
16 BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL A. Teori Tawakal 1. Pengertin tawakal Secara etimologi, kata tawakal berasal dari kata “al-wakaalah” yang memiliki arti menyerahkan atau menyandarkan suatu urusan kepada orang lain. Tawakal adalah bentuk menyandarkan hati kepada yang mewakili. 1 Dalam KBBI arti tawakal yaitu berserah (Kepada kehendak Allah SWT) dengan sepenuh hati percaya kepada Allah SWT. dalam segala penderitaan, ujian, setelah berikhtiar barulah berserah kepada Allah SWT. dan pengalaman pahit di hadapi dengan penuh kesabaran. 2 Sedangkan menurut terminologi, terdapat berbagai macam rumusan tentang tawakal, hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Hasyim Muhammad di dalam bukunya yang bertemakan “Dialog Tasawuf dan Psikologi” ada sekian banyak pendapat mengenai tawakal. Diantaranya yaitu pandangan yang menyatakan bahwasannya tawakal adalah memotong hubungan hati dengan selain Allah. Hasyim Muhammad menambahkan bahwasannya, seorang yang tawakal akan senantiasa konsisten atau tetap pada 1 Saad Riyadh, Jiwa Dalam Bimbingan rasulullah, (Jakarta : Gema Insani Press,2007),.121. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka, 1990),.908.

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

16

BAB II

TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL

A. Teori Tawakal

1. Pengertin tawakal

Secara etimologi, kata tawakal berasal dari kata “al-wakaalah” yang

memiliki arti menyerahkan atau menyandarkan suatu urusan kepada orang

lain. Tawakal adalah bentuk menyandarkan hati kepada yang mewakili.1

Dalam KBBI arti tawakal yaitu berserah (Kepada kehendak Allah SWT)

dengan sepenuh hati percaya kepada Allah SWT. dalam segala penderitaan,

ujian, setelah berikhtiar barulah berserah kepada Allah SWT. dan pengalaman

pahit di hadapi dengan penuh kesabaran.2

Sedangkan menurut terminologi, terdapat berbagai macam rumusan

tentang tawakal, hal ini sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Hasyim

Muhammad di dalam bukunya yang bertemakan “Dialog Tasawuf dan

Psikologi” ada sekian banyak pendapat mengenai tawakal. Diantaranya yaitu

pandangan yang menyatakan bahwasannya tawakal adalah memotong

hubungan hati dengan selain Allah. Hasyim Muhammad menambahkan

bahwasannya, seorang yang tawakal akan senantiasa konsisten atau tetap pada

1 Saad Riyadh, Jiwa Dalam Bimbingan rasulullah,(Jakarta : Gema Insani Press,2007),.121. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Balai Pustaka,

1990),.908.

Page 2: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

17

kecenderungan dasarnya yaitu kebenaran. Semua sesuatu yang menimpa

dirinya akan diterima secara lapang dada, apa adanya, wajar, senang hati dan

tidak mengeluh. Kebaikan serta keburukan yang ia alami akan diterimanya

sebagai wujud kecintaan Tuhan terhadap hamba-Nya. Semua dihadapi dengan

rasa syukur dan perasaan bahagia yang tak terhingga.3 Di lain sisi sikap

tawakal juga memiliki arti, perasaan nyaman, dan penuh kebahagiaan yang

senantiasa segar dan berkelanjutan, jauh dari rasa bosan dan jenuh terhadap

situasi yang sedang ia alami ataupun sesuatu yang ia miliki. Mempunyai daya

tahan yang luar biasa terhadap pengaruh dari lingkungan dan budaya yang ada

disekelilingnya. Menjadikan pribadi yang otonom dan mandiri, serta memiliki

gagasan-gagasan yang bebas tanpa terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan

atau tendensi-tendensi yang berasal dari luar dirinya. 4

Berbagai definisi lain mengenai makna tawakal juga dikemukakan

dibawah ini :

a. Menurut Amin Syukur dalam karyanya yang berjudul “Tasawuf

Konstektual Solusi Problem Manusia Modern” dijelaskan

bahwasannya, tawakal adalah menggantungkan diri secara rohani

kepada Allah, merasa tenang dengan apa yang ia miliki, bersyukur

3 Hasyim Muhammad, Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi ( Telaah Atas Pemikiran Psikologi

Humanistik Abraham Maslow),( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2002),.45-46. 4 Muhammad, Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi,.46.

Page 3: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

18

ketika diberi dan sabar ketika terhalangi. Namun secara dohir tetap

berusaha.5

b. Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam kitabnya Madarij as-Salikin berkata

bahwasannya tawakal itu merupakan amalan dan penghambaan hati

dengan menyandarkan segala sesuatu itu hanya kepada Allah semata,

percaya terhadap-Nya, berlindung kepada-Nya dan ridha atas semua

yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah akan

memberikan semua kecukupan bagi dirinya, dengan selalu melaksana-

kan sebab-sebab serta berusaha keras untuk mencapai sesuatu.

Tawakal merupakan separuh dari agama dan separuh lagi adalah

inabah. Agama itu terdiri dari permohonan pertolongan dan ibadah,

tawakal merupakan permohonan pertolongan sedang inabah adalah

ibadah.6

c. Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, tawakal dari makna dasarnya yaitu

menyerahkan dengan seutuhnya. Sehingga seorang yang telah

berserah seutuhnya kepada Allah, tidak ada keraguan sedikitpun

tentang apapun yang menjadikan keputusan Allah. 7

5 Amin Syukur, Tasawuf Kontekstual-Solusi Problem Manusia Modern ( Yogyakarta :Pustaka

Pelajar,2003),.23. 6 Abdul Aziz Ajhari,Aliyah Siti Nurlathifah,dkk, jalan Menggapai Ridho Ilahi ( Bahasa dan Sastra

Arab, UIN Sunan Gunung Djati),.79. 7 Muhammad, Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi,.45.

Page 4: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

19

d. Menurut Amr Khaled, merupakan seorang motivator dunia dalam

bukunya yang berjudulkan “Buku Pintar Akhlak” beliau mengatakan

bahwasannya, tawakal ialah bentuk kepasrahan hati kepada Allah

dengan tetap menjalankan berbagai usaha. Doa adalah bagian dari

usaha tersebut.8 Tawakal adalah berusaha di dunia dengan

mengerahkan seluruh kekuatan badan, namun hati tetap yakin bahwa

tidak ada yang berkuasa memberikan manfaat dan mudharat keculi

Allah.9

e. Menurut Hamka, tawakal yaitu memasrahkan keputusan dan segala

perkara, ikhtiar serta usaha hanya kepada Allah.10

Dari beberapa arti yang telah dikemukakan diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwasannya tawakal itu sendiri adalah suatu bentuk

penyerahan segala macam perkara, ikhtiar,yang dilakukan seorang hamba

kepada Allah SWT. serta berserah diri hanya kepada-Nya.

2. Dasar tawakal dalam al-qur’an

Tawakal sangat disarankan oleh agama Islam, adapun beberapa dalil yang

mensyariatkan kita agar bersikap tawakal diantaranya sebagai berikut: Q.S Al

Maidah ayat 23 :

8 Amr Khaled, Buku Pintar Akhlak : Memandu Anda Berkepribadian Muslim Dengan Lebih Asyik, Lebih

Autentik,( Jakarta : Zaman,2010),.327. 9 Ibid,.331. 10 Hamka, Tasawuf Modern, ( Jakarta : Pustaka Panjimas,1990),.232-233.

Page 5: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

20

تم مؤمنين لوا إن كن وعلى الله ف ت وك

Artinya : “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu

benar-benar orang yang beriman”.11

Q.S Al Anfal ayat 2 :

يماناا إ إنما المؤمنون الذين إذا ذكر الله وجلت ق لوب هم وإذا تليت عليهم آياته زادت هم

لون وعلى ربه م ي ت وك

Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang

apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-

ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan

mereka bertawakal”.12

Q.S Ali Imron ayat 160 :

إن ي نصركم الله فلا غالب لكم وإن يخذلكم فمن ذا الذي ي نصركم من ب عده

ل المؤمنون وعلى الله ف لي ت وك

11 QS. Al Maidah (5) : 23 12 QS. Al Anfal (8) : 2

Page 6: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

21

Artinya : “Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkan

kamu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka

siapa yang dapat menolongmu setelah itu ? Karena itu, hendaklah kepada Allah

saja orang-orang beriman bertawakal”.13

3. Bentuk-bentuk tawakal

Setengah dari agama yaitu tawakal, setengahnya lagi merupakan

kepasrahan. Tawakal yaitu permintaan tolong, sedangkan kepasrahan meru-

pakan ibadah. Tawakal diumpamakan sebagai rumah dengan desain yang sangat

luas dan dipenuhi oleh bermacam-macam makhluk. Cakupan “rumah” tawakal

yang sangat luas ini membuatnya dapat menampung orang beriman, orang

ingkar, orang baik, orang jahat, binatang buas, dan lain sebagainya. Inti dari

semuanya yaitu, seluruh makhluk baik dilangit dan di bumi pasti bertawakal,

dengan objek yang berbeda-beda.

Ada empat kategori yang termasuk golongan orang yang bertawakal

diantaranya yaitu :

a) Orang yang bertawakal dalam mewujudkan perbuatan dosa dan

tindak kejahatan.

b) Orang yang bertawakal supaya mendapatkan kebutuhannya, seperti

rezeki, jodoh, kesehatan, pertolongan menghadapi musuh, anak dan

sebagainya.

13 QS. Ali Imron (3) : 160

Page 7: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

22

c) Orang yang bertawakal supaya dapat beristikamah, terpelihara

hubungan baiknya dengan Allah dan tidak mengantungkan urusan

kepada manusia.

d) Orang yang bertawakal dalam mengukuhkan keimanan, menegakkan

agama Allah, meninggikan kalimat-Nya, memerangi musuh-musuh

Nya, mencintai-Nya, serta melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi

larangannya. Mereka adalah para Wali Allah dan orang-orang pilihan.14

Golongan yang pertama ini merupakan golongan yang tidak akan mampu

mewujudkan aksi kebejatannya mereka tanpa seizin dari Allah SWT. dan

tawakal mereka kepada-Nya. Bahkan, tak jarang juga tawakal orang-orang

tersebut lebih kuat dari pada dengan tawakal orang-orang taat. Mereka tanpa

sadar menjerumuskan dirinya dalam kehancuran sambil selalu berharap agar

Allah SWT. menyelamatkan dan menyukseskan aksi mereka dalam tercapainya

keinginan mereka.15

Tawakal yang paling utama yaitu tawakal dalam melakukan kewajiban,

yaitu kewajiban terhadap Allah SWT. kepada makhluk dan kepada dirinya

sendiri. Tawakal dalam memurnikan agama, melindungi keyakinan dari semua

bentuk perusak, dan memerangi para pembuat kerusakan di muka bumi

merupakan bentuk tawakal para nabi. Beda halnya dengan bentuk tawakal yang

14 Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dkk, Terapi Tawakal,.21. 15 Ibid,. 21-22.

Page 8: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

23

dilakukan manusia. Ada yang bertawakal dengan tujuan memperoleh

kekuasaan, dan ada pula yang bertawakal dengan harapan memperoleh

kekuasaan.

Jika kita bertawakal kepada Allah dengan sungguh-sungguh maka kita

akan mendapatkan apa yang kita upayakan. Jika upaya kita disukai dan di ridhai

oleh-Nya maka kita akan mendapatkan hasil yang terpuji. Begitu juga dengan

sebaliknya. Dan apabila upaya tersebut bersifat mubah, maka kita akan

mendapatkan nilai kebaikan dari tawakal. Sementara hasil dari tawakal itu

sendiri kita sendiri tidak akan bernilai jika ia tidak menambah ketaatan kita

terhadap Allah SWT.16

4. Tingkatan tawakal

Secara sederhananya, tawakal terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu :

(1) Tawakal dengan meminta dan berusaha menyibukkan diri, yang

berawal dari rasa takut yang positif, sembari tanpa rasa pamrih untuk

menebar manfaat kepada orang lain. Orang yang berada pada derajat ini

bertawakal kepada Allah tanpa meninggalkan usaha, bahkan ada yang

giat bekerja karena menyibukkan diri. Karena ia khawatir jika tidak

menyibukkan diri dengan melakukan kebaikan maka ia akan terjebak

dalam kegiatan yang buruk.

16 Al-Jauziyah, dkk, Terapi Mensucikan Jiwa.,23.

Page 9: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

24

(2) Bertawakal tanpa meminta, tidak bergantung pada pekerjaan, berusaha

memperbaiki tawakal, meredam rasa bangga, serta berkonsentrasi

melakukan kewajiban. Maksud dari kata “tanpa meminta” yaitu tidak

meminta kepada selain Allah SWT. karena meminta kepada manusia

bisa menjadi makruh, namun bisa menjadi mubah ketika dalam keadaan

terpaksa, sama halnya dengan diperbolehkannya makan bangkai bagi

orang yang sangat kelaparan.

(3) Tawakal sambil memahami penyebab yang bisa menodainya. Caranya

yaitu dengan menyadari bahwasannya kekuasaan Allah SWT. terhadap

segala sesuatunya bersifat mutlak dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Inilah

yang disebut dengan penghambaan yang sejati dan hakiki, menyadari

bahwa Allah SWT. lah yang merupakan satu-satunya Dzat yang

menguasai segala sesuatu.17

5. Cara Meraih Tawakal

Ada delapan cara untuk meraih tawakal, adapun kedelapan ciri tersebut

adalah sebagai berikut:

(a) Mengetahui Allah SWT. beserta sifat-sifat-Nya. Sebagaimana yang

tertuang dalam Asmaul Husna yang 99. Pengetahuan inilah yang

merupakan pijakan pertama yang harus dipijaki dalam mendaki tangga

tawakal.

17 Al-Jauziyah, dkk, Terapi Mensucikan Jiwa.,23-28.

Page 10: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

25

(b) Meyakini adanya hukum sebab dan akibat. Jika seorang masih belum

mengimani adanya hukum sebab akibat, maka tawakalnya belum

sempurna. Karena tawakal merupakan sebab terkuat yang dapat

membuat kita meraih apa yang kita inginkan. Sama halnya dengan doa,

yaitu sebab untuk mendapatkan segala yang kita harapkan.

(c) Mengukuhkan hati pada tauhid, artinya semakin murni tauhid seseorang

maka semakin benar tawakalnya. Tawakal akan sempurna jika tauhid

tertanam kuat dalam hati. Bahkan hakikat dari tawakal itu sendiri

merupakan bentuk pengesaan kepada Allah SWT. jika seseorang masih

bergantung dan berpaling kepada selain Allah SWT. maka ada ruang

dalam hatinya yang tidak terisi oleh Allah SWT. itu artinya tawakal

seorang tersebut masih sangat lemah.18

(d) Menyandarkan hati hanya kepada Allah SWT. serta merasa nyaman

dan aman bergantung kepada-Nya. Hilangkanlah ketergantungan

kepada “sebab”, kemudian tentramkan hati dengan bersandar kepada-

Nya. Dengan begitu kita tidak akan cemas dengan apa yang ada atau

yang tidak adanya “sebab”. Tidak akan ada kecemasan ketika

kehilangan sesuatu yang kita cintai, ataupun membenci sesuatu yang

tidak kita sukai.

18 Al-Jauziyah, dkk, Terapi Mensucikan Jiwa.,32.

Page 11: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

26

(e) Khusnudzon atau berbaik sangka kepada Allah SWT. semakin kita

berbaik sangka kepada-Nya, semakin sempurnalah tawakal kita. Tidak

ada tawakal jika kita masih mempunyai sikap buruk sangka kepada-

Nya. Begitu juga tak akan ada tawakal bila kita tidak pernah berharap

dari-Nya.

(f) Menyerahkan hati hanya kepada Allah SWT. sepenuhnya dan tidak

membangkang kepada-Nya.

(g) Pasrah merupakan ruh dan hakikat tawakal. Menyerahkan segala urusan

kepada Allah SWT. seraya tetap memohon dan berusaha tanpa ada rasa

dipaksa ataupun terpaksa.

(h) Yang terakhir ridha yaitu merupakan buah dari tawakal. Sejatinya

seorang yang telah sampai pada tangga ini mengartikan bahwasannya

tawakal merupakan buah dengan manfaat yang sangat besar. Itu artinya

jika seorang telah bertawakal dengan benar maka ia pasti rela terhadap

semua kehendak-Nya.19

6. Keutamaan Tawakal

Adapun diantara hikmah atau keutamaan dari tawakal yaitu :

a . Ketenangan batin

Sikap tawakal begitu bermanfaat guna mendapatkan ketenangan batin,

karena apabila seseorang telah mengusahakan dengan sungguh-sungguh

19Al-Jauziyah, dkk, Terapi Mensucikan Jiwa.,35.

Page 12: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

27

atas segala keinginannya, mengerahkan seluruh tenaga dan dana, membuat

planning dengan sangat cermat serta detail, melaksanakan dengan penuh

tanggung jawab dan disiplin yang tinggi, serta melakukan pengawasan

secara ketat, sekalipun belum berhasil ia akan tetap optimis. Dia menerima

semua sesuatu baik yang berupa musibah ataupun ujian datangnya dari

Allah SWT. yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran. Adapun apabila

menemukan keberhasilan dan keberuntungan ia tak akan lupa untuk selalu

bersyukur kepada Allah SWT. tidak sombong serta membanggakan

dirinya, karena ia yakin bahwa semua usahanya tidak akan berhasil kecuali

atas kehendak-Nya. Sangat berbeda dengan orang yang tidak memiliki

konsep tawakal pada dirinya. Kegagalan dalam hidupnya bisa

mengakibatkan stress dan putus asa, sedangkan keberhasilan juga akan

membuatnya sombong serta lupa daratan.20

Menurut Hasyim Muhammad dalam bukunya dengan judul

“Dialog Antara Tasawuf dan Psikologi” mengatakan, bahwa seseorang

yang ada pada maqam tawakal akan merasakan ketenangan serta

ketentraman, selalu merasa yakin dan optimis dalam beribadah maupun

bertindak. Di samping itu pula ia akan mendapatkan kekuatan spiritual,

dan keperkasaan yang luar biasa, yang mampu mengalahkan segala

kekuatan yang bersifat material. Inilah yang dirasakan oleh orang yang

20 Ilyas, Kuliah Akhlak, ( Surakarta : LPII,2000),. 43.

Page 13: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

28

menerapkan sikap tawakal dalam dirinya yaitu penuh kerelaan atas segala

sesuatu yang ia terima, dan selanjutnya akan senantiasa mempunyai

keinginan atau segala sesuatu yang dikehendaki serta cita-citanya.21

b. Sebagai hamba yang istimewa yang tercukupi hidupnya oleh Allah

Allah akan menjanjikan utamanya pada orang yang bertawakal

sebagai kekasih-Nya. Allah SWT akan mengangkat derajat orang-orang

yang bertawakal serta memberinya kecukupan. Bertawakal (mutawakil)

merupakan sosok hamba Allah SWT. yang penyayang, hamba yang

diistimewakan serta dijamin segala kebutuhannya.22 Allah SWT berfirman:

ل على ٱلله ف هو حسبه ومن ي ت وكArtinya : “ Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan

mecukupkan (keperluan) nya”.23

c. Memberikan kepercayaan diri

Sikap tawakal memberikan kepercayaan diri pada diri seseorang

dalam menghadapi masa yang akan datang tanpa rasa takut dan rasa

cemas. Karena yang terpenting adalah berusaha sekuat tenaga, dan segala

hasilnya Allah SWT. yang menentukan.24

21 10 ulama Klasik, Terapi tawakal, (Ahsan Books,2011) 45-46 22 Ilyas ,Kuliah Akhlak,. 43-44. 23 Q.S Al Thalaq (65) : 3 24 Ilyas , Kuliah Akhlak., 49-50

Page 14: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

29

d. Mentalnya senantiasa sehat

Karena dalam fikirannya tidak terbebani oleh kekhawatiran buruk

mengenai apa yang akan terjadi dikemudian hari.25

e. Setan tidak mampu menguasainya

Orang yang menerapkan tawakal dalam dirinya tidak akan mampu di

goda oleh setan karena apa, bagaimana mungkin setan bisa menggoda orang-

orang yang memiliki kedekatan dengan Allah SWT. sebagaimana disebutkan

dalam firman Allah SWT :

لون إنه ليس له سلطان على الذين آمنوا وعلى ربهم ي ت وك

Artinya : “Sesungguhnya setan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang

yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya”.26

B. Kecerdasan Spiritual

1. Pengertian kecerdasan spiritual

Kecerdasan berawal dari kata cerdas, menurut KBBI yang memiliki

arti sempurnanya akal budinya dalam berfikir,memahami, serta tajam fikiran.

Sedangkan Spiritual adalah suatu yang berhubungan dengan kejiwaan, rohani

25 Imam Kanafi, Ilmu Tasawuf : Penguatan Mental Spiritual dan Akhlaq, (Pekalongan : PT. Nasya

Expending Management,2019),.62. 26 QS. An-Nahl : 99

Page 15: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

30

dan batin. Kecerdasan merupakan anugerah terbesar yang berasal dari Tuhan

kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu kelebihan manusia

dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lainnya. Dengan kecerdasan

manusia dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Kecerdasan menurut tokoh Anita E.Woolfolk (1975), kecerdasan menurutnya

terdapat tiga pengertian yaitu, kemampuan dalam belajar, keseluruhan

pengetahuan yang pernah ia peroleh, dan kemampuan beradaptasi dengan

lingkungan baru.27

Sedangkan SQ memungkinkan manusia untuk dapat berpikir secara

kreatif, dan dapat mengubah aturan serta situasi. SQ secara harfiah beroperasi

dari pusat otak, yaitu dari fungsi-fungsi penyatu otak. SQ menggabungkan

semua kecerdasan yang kita miliki. Dengan SQ menjadikan kita makhluk

yang benar-benar utuh baik secara intelektual, emosional maupun spiritual. 28

a. Kecerdasan Spiritual Menurut Para Tokoh

Bersumber dari beberapa literatur yang telah ditemukan oleh penulis

dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan spiritual yaitu suatu yang

tidak nampak, tidak nyata, immaterial. Adapun beberapa pendapat tokoh

mengenai kecerdaan spiritual yaitu sebagaimana berikut :

27 Dwi Sunar P, Edisi Lengkap Tes IQ,EQ,Dan SQ, ( Jogyakarta : Flashbooks,2010),20. 28Rahmani Astuti, SQ: Kecerdasan Spiritual diterjemahkan dari SQ; Spiritual Intelligence – The

Ultimate Intelligence karya Danah Zohar dan Ian Marshall,( Bandung : Mizan Media

Utama,2001),3-4.

Page 16: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

31

1) Menurut Danah Zohar dan Ian Marshall, pengertian dari kecerdasan

spiritual yaitu suatu kecerdasan yang berguna untuk menghadapi

dan memecahkan persoalan akan makna dan nilai, yaitu suatu

bentuk kecerdasan untuk memperoleh perilaku dan hidup dalam

makna yang luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwasannya

tindakan ataupun jalan hidup seseorang lebih bermakna dari pada

lainnya.29 Kecerdasan spiritual merupakan suatu cara bagi kita

untuk menggunakan nilai, makna, serta tujuan yang terdalam dan

motivasi paling tinggi di kehidupan dalam proses berfikir, dalam

keputusan-keputusan yang kita ambil dan segala bentuk sesuatu

yang kita rasa patut untuk dilakukan. Kecerdasan spiritual yaitu

suatu bentuk kecerdasan yang kita gunakan dalam hal kebaikan,

keindahan, kebenaran serta kasih sayang dalam hidup. Ia

merupakan kecerdasan jiwa, apabila kita memaknai jiwa sebagai

kapasitas dalam diri seseorang yang menyalurkan berbagai sesuatu

dari dimensi-dimensi imajinasi serta kejiwaan yang lebih dalam

serta lebih kaya dalam kehidupan kita sehari-hari, intuisi, keluarga,

serta organisasi.30

29 Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.4. 30 Idem, Spiritual Capital,(Bandung : PT Mizan Pustaka,2005),.140.

Page 17: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

32

2) Taufik Pasiak, mengartikan kecerdasan spiritual adalah sebuah

kecerdasan yang berkaitan dengan hal-hal transenden, hal-hal yang

“mengatasi“ waktu. Ia melampaui kekinian dan pengalaman

manusia.31

3) Tony Buzan pakar mengenai otak dari Amerika mengemukakan

bahwa kecerdasan spiritual adalah suatu perbuatan yang senang

dengan kebaikan, suka membantu dengan makhluk lain, bisa

menemukan tujuan akan hidupnya, mengemban sebuah misi yang

mulia, dan merasa terkonektivitas dengan dengan sumber kekuatan

di dalam alam raya yakni Tuhan, serta memiliki sense of humor

yang baik.32

Pada permulaan abad ke-20, sempat terjadi isu besar mengenai SQ.

Kecerdasan intelektual hanya bisa digunakan dalam menyelesaikan

masalah seputar logika saja. Para ahli merancang berbagai tes untuk

mengukurnya. Dan dari tes-tes inilah yang menjadikan alat pemilih lavel

kecerdasan. Teori ini mengatakan bahwa semakin tinggi IQ seseorang

maka semakin tinggi pula tingkat kecerdasan yang ia miliki.

Selanjutnya pada masa 1990-an seorang tokoh bernama Daniel

Golman mempopulerkan mengenai penelitiannya dari berbagai neurolog

31 Taufik Pasiak, Revolusi IQ/ EQ/ SQ Antara Neurosains dan Al-Qur’an,(Bandung Mizan: Pustaka,

2003), Cet. Ke 3,.37. 32 Imas Kurniasih, Mendidik SQ Anak, (Yogyakarta : Pustaka Mawar,2010).,40.

Page 18: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

33

dan psikologi yang membuktikan bahwasannya kecerdasan emosional di

singkat dengan EQ sama-sama penting dengan kecerdasan spiritual. EQ

memberikan kita akan rasa empati, rasa cinta, motivasi, dan kemampuan

menanggapi situasi secara tepat. Namun pada akhir abad ke-20,

serangkaian data ilmiah yang selama ini belum banyak di ungkap

menunjukkan adanya “Q” jenis ketiga atau yang sekarang dikenal dengan

sebutan SQ.33

2. Manusia dengan kecerdasan spiritual

Manusia memiliki kecerdasan sejak ia dilahirkan. Manusia mampu

mengenal dirinya, menyadari siapa dirinya, dari mana dia berasal, dimana ia

tinggal serta kemana ia pergi. Bahkan anak kecil juga telah memiliki kecerdasan

spiritual hal itu nampak dari keluguan, kejernihan, serta kesucian seorang anak

saat berfikir, berkata serta bertindak. Pengabaian atas kecerdasan spiritual serta

melakukan tindak penekanan pada jenis kecerdasan lainnya berakibat pada

kegagalan dalam hidup dikemudian hari.

Seseorang menjadi sukses memiliki banyak harta, banyak pengetahuan,

serta banyak kerabat. Namun itu semua bukan menjadi jaminan bahwa seseorang

dikatakan telah mencapai suatu kepuasan serta damai lahir batin. Tidak menutup

kemungkinan bahwa ia menemukan kegersangan dan kegelisahan dalam

33 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual,.3.

Page 19: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

34

kehidupan sehari-hari karena terlalu banyak yang ia kerjakan selama ini dan tidak

sesuai dengan hati nuraninya.

Agama banyak memberikan perhatiannya mengenai bagaimana upaya

meningkatkan dan mendayagunakan IQ serta EQ melalui pelajaran agama,

manusia mendapat pengetahuan dan pemahaman atas keberadaan diri serta

tujuannya. Sesungguhnya agama tidak hanya menghendaki mengenai batas

pengetahuan dan pemahaman saja, melainkan kecerdasan dan aktualisasi diri

dalam berbagai perilaku sebagai tindakan yang lebih lanjut. Melakukan ibadah

merupakan kewajiban bagi para pemeluknya. Namun tidak semata-mata hanya

sebagai rutinitas yang tidak memiliki makna karena tidak berdasarkan pada

kesadaran bahwa ibadah itu dilakukan dalam konteks hubungan antara manusia

dengan penciptanya.34

Melakukan kebaikan serta membantu terhadap sesama sangat

dianjurkan oleh suatu agama. Membantu orang lain memiliki makna spiritual

apabila didasari bukan semata-mata karena anjuran, namun karena kesadaran

bahwa orang lain adalah sama dengan dirinya sendiri, memiliki asal serta tujuan

yang sama, memiliki hak serta kewajiban yang sama pula. Dengan kesadaran

itulah semua manusia adalah bersaudara serta setiap perbuatan bisa diartikan

sebagai mampu mengasihi Tuhan melebihi mengasihi dirinya sendiri dan

34 Imas Kurniasih, Mendidik SQ Anak, (Yogyakarta : Pustaka Mawar,2010).,41.

Page 20: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

35

mengasihi sesama makhluk sama halnya ia mengasihi dirinya sendiri. Mengasihi

juga tidak ada unsur untuk melecehkan atau merendahkan seseorang.35

Pengalaman spiritual merupakan puncak paling tinggi yang bisa dicapai

oleh manusia dan merupakan peneguhan dari keberadaannya sebagai makhluk

spiritual. Dalam membantu manusia mencapai pengalaman spiritual ini, agama

membantu dengan mengajarkan keimanan atau tauhid, berdoa dalam usaha

memperoleh ketenangan batin, berpuasa, beramal, bersyukur serta penyerahan

diri secara totalitas kepada Tuhannya.36

3. Kecerdasan spiritual menurut danah zohar dan ian marshall

Danah Zohar dan Ian Marshall memakai model teratai diri dengan

enam kelopak teratai. Lebih jauh lagi setiap kelopak mempunyai lapisan

proses primer, alam tak sadar, serta asosiasi bagian tubuh, yang menjadikan

suatu model kecerdasan spiritual yang sebenarnya merupakan gabungan

antara psikologi dari barat dan modern, filsafat timur serta pemikiran

tentang abad modern. Dalam filsafat dari timur teratai diri atau yang kita

kenal dengan sebutan lotus merupakan lambang “integritas” (kesatuan)

simbol-simbol tertinggi dan “Wholeness”. Sedangkan teratai diri dalam

bentuk filsafat barat melambangkan “integritas” (penyatuan) dan dalam

ilmu sains terbaik abad ini adalah “Holism” (keutuhan). Kunci dari

kecerdasan spiritual yaitu mengetahui nilai dan tujuannya.

35 Imas Kurniasih, Mendidik SQ Anak, (Yogyakarta : Pustaka Mawar,2010).,41. 36 Ibid,.42.

Page 21: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

36

Teratai diri merupakan suatu peta, suatu gambaran dimana lapisan-

lapisan jiwa manusia yang berawal dari ego rasional yang menempati

posisi bagian paling luar selanjutnya melewati bagian yang tengah asosiatif

tak sadar dan menuju ke dalam pusat dengan energi jiwa pengubahannya.

Sri Haryanto mengatakan bahwasannya dalam upaya memper-

mudah pembahasan mengenai self atau diri ini, Danah Zohar dan Ian

Marshall membagi diri ke dalam tiga bagian atau lebih sering disebut

dengan mandala lotus yang mereka sebut-sebut sebagai konsepsi dari

kecerdasan spiritual yaitu37:

a) Lapisan paling luar dari diri atau self, ia mengidentifikasikan

berdasarkan dari pemahaman barat modern yaitu dalam prespektif

ego sadar atau conscius ego. Cara pandang ego bersifat rasional

dikaitkan dengan track-track neural otak dan pada program-program

yang bersifat serial. Pada lapisan paling luar ini mereka

identifikasikan dengan intitude dan funcions psikologi analitik milik

Jung beserta enam tipe kepribadian dari psikologi Amerika J.L

Holland,yaitu sebagai berikut :

a. Konvensional

b. Sosial

c. Investigatif

37 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.107..

Page 22: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

37

d. Artistik

e. Realistis

f. Pengusaha.38

b) Lotus tengah (lapisan transisi) merupakan association unconscius

yang dikaitkan dengan pemikiran Jung tentang personal dan

collective unconscius. Mereka mengaitkan aspek ini dengan geometri

paralel yang berasal dari jaringan neural otak. Merupakan suatu

bentuk proses pemahaman yang tidak berfikir secara rasional. Adapun

penghubung antara lapisan terluar self dengan associative midlle

sendiri yaitu motivasi. Ego tidak dapat memperbaiki dan mengubah

dirinya sendiri, ego merupakan sumber daya bagi lapisan terdalam

ketidaksadaran. Baginya transformasi ego terbentuk karena melewati

energi psikis dimana energi ini terkait dengan konsentrasi energi di

cakra-cakra tubuh seseorang. Dalam konsep yoga kundalini Hindu

energi psikis yang seperti ini merespon motivasi-motivasi personal.

Maka motif-motif ,energi-energi, citra-citra, asosiasi-asosiasi dan

arketipe-arketipe39yang bisa mempengaruhi pola pikir, tingkah laku

dari arah dalam dan kepribadian seseorang. Bagi mereka lingkup ego

berhubungan dengan IQ dan bagaimana cara kita mengidentifikasi

38 Ibid,.111. 39 Menurut kamus ilmiah arketipe berarti pola dasar, Pius A Partanto, M.Dahlan al Barry, Kamus Ilmiah

Populer, (Surabaya : Arloka,2001),.222.

Page 23: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

38

sesuatu. Adapun lingkup associative midlle berhubungan dengan EQ

dan bagaimana cara kita dapat merasakan sesuatu.

c) Bagian pusat dari lotus,pusat dari self ini merupakan pusat yang utama

dari kontruksi SQ ,karena berkaitan dengan pengalaman-pengalaman

mengenai realitas-realitas. Pengala- man-pengalaman tersebut

menurut Zohar dan Marshall, berhubungan dengan datangnya

stimultan 40 Hz yang melintasi neural-neural otak.40 Dimana isolasi

dan frekuensi ini berguna untuk menyatukan beberpa pikiran-pikiran,

simbol-simbol, asosiasi-asosiasi,serta presepsi-presepsi sehingga self

dalam kondisi yang terintegritasi. Menurut mereka berdasarkan dari

seluruh tradisi-tradisi mistik timur dan barat bahwasannya di dalam

aspek self yang berada diposisi luar lingkup bentuk-bentuk ini disebut

dengan sumber atau Tuhan. Segala yang berbentuk di self SQ baik

itu bentuk fisiknya maupun psikis yang tanpa disadari berasal dari

sumber yang terdapat di balik semua yang manifest. Sumber ini dalam

sains pada abad kedua puluh dikaitkan dengan cuantum vacum yang

merupakan grand styate dari energi alam semesta secara fisika

kuantum. Self merupakan sumber dari segala bentuk direalitas fisik.41

40Danah Zohar, SQ,.134. 41Sari Har yanto, Konsep Spiritual Intelligence danah Zohar dan Ian Marshall Sebagai Pencegahan

Stress, Skripsi, Fakultas Dakwah IAIN Walisongo,2004,53.

Page 24: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

39

Ketidaktahuan bahwasannya diri kita mempunyai pusat otak,

merupakan penyebab utama terjadinya kebodohan spiritual.

Dari penjelasan Sri Haryanto tadi dapat kita pahami bahwa

sebenarnya apa yang disebut Danah Zohar dan Ian Marshall mengenai

kecerdasan spiritual adalah status dimana kecerdasan manusia ketika ketiga

aspek yaitu self tersebut, ego, unconsciousness (ketidaksadaran) dan center

(pusat) mengalami integrasi secara psikis. Menurutnya pengetahuan

tentang self atau diri merupakan suatu kunci untuk membangkitkan dan

menggunakan kecerdasan spiritual dengan optimal. Namun sebaliknya jika

ketidaktahuan mengenai pusat ini merupakan sebab utama terjadinya

kebodohan spiritual.42

Sedangkan dasar ataupun landasan dari kecerdasan spiritual

menurut Danah Zohar dan Ian Marshall adalah adanya God Spot ( titik

tuhan) yang menempati lobus temporal otak manusia. Ditemukan oleh

Ramanchandran dan Micheal Pasinger. Daerah lobus temporal menurutnya

berkaitan dengan sistem limbik, pusat emosi dan memorial otak. Namun

lebih lanjut kata mereka pengalaman spiritual di bagian lobus temporal

hanya berlangsung beberapa detik saja akan memiliki pengaruh yang amat

kuat bagi pelakunya dan dapat merubah sikap dan perilaku diri seseorang.

Pendapat ini didukung oleh penelitian tentang aktivitas otak manusia dari

42 Pasiak, Taufik,Revolusi IQ/EQ/SQ, Opcit,.157.

Page 25: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

40

Universitas California San Diego yang menemukan daerah temporal

sebagai salah satu tempat yang memiliki peranan penting dalam perasaan

mistis dan spiritual pada manusia.43

4. Indikasi-indikasi Kecerdasan Spiritual

Adapun indikasi bahwa seseorang memiliki kecerdasan spiritual

yang berkembang dengan baik yaitu sebagaimana berikut :

1) Kemampuan untuk bersifat fleksibel

2) Memiliki tingkat kesadaran yang tinggi

3) Kacakapan dalam menghadapi dan memanfaatkan penderitaan

4) Kemampuan untuk manghadapi dan melawan rasa takut

5) Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai

6) Kesukaran untuk menyebabkan kerugian yang tidak penting

7) Kecenderungan untuk melihat hubungan antara berbagai hal

( berwawasan luas kedepan)

8) Kecenderungan yang nyata untuk bertanya mengapa ? serta

bagaimana ? guna mencari jawaban yang mendasar

9) Menjadi apa yang disebut dengan “bidang mandiri” seperti halnya

menjadi seorang pemimpin yang penuh dengan pengabdian dan

rasa bertanggung jawab.44

43 Pasiak, Taufik,Revolusi IQ/EQ/SQ, Opcit,157. 44 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.14.

Page 26: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

41

Dalam bukunya yang berjudul “SQ : Spiritual Quotient” Danah

Zohar dan Ian Marshal mengutarakan bahwa ciri-ciri mengenai orang yang

memiliki kecerdasan spiritual tinggi terdapat sembilan ciri, namun dalam

Spiritual Capital, mereka menambahkan bahwasannya secara total

keseluruhan ada dua belas ciri seseorang memiliki kecerdasan spiritual.

Adapun keduabelas ciri tersebut yaitu :

1. Kesadaran yang tinggi, mengetahui apa yang saat ini kita yakini serta

mengetahui nilai dan hal apa yang sebenarnya memotivasi kita. Kita

menyadari akan tujuan hidup kita yang terdalam.

2. Spontanitas, merespon serta menghayati setiap kejadian yang kita

alami dan mengambil hikmah dari setiap kejadian tersebut.

3. Terbimbing oleh nilai dan visi, melakukan suatu tindakan berdasarkan

pada prinsip dan keyakinan yang dalam hidup kita sesuai dengannya.

4. Holisme (kesadaran akan sistem atau konektivitas), kesanggupan

untuk melihat hubungan-hubungan serta pola-pola dan keterkaitan-

keterkaitan yang lebih luas.

5. Kepedulian, merupakan sifat yang ikut merasakan empati yang

sedalam dalamnya terhadap lingkungan.45

6. Merayakan keberagaman, yaitu dapat menghargai perbedaan orang

lain dan situasi-situasi yang asing dan tidak pernah menggunjingnya.

45 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.14.

Page 27: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

42

7. Independensi terhadap lingkungan atau field independence merupakan

suatu kesanggupan untuk berbeda serta mempertahankan akan

keyakinan kita sendiri.

8. Kecenderungan dalam mengajukan sebuah pertanyaan fundamental,

mengapa? kebutuhan dalam memahami segala sesuatu dan mengeta-

hui intinya. Dasar dalam mengkritik apa yang telah ada.

9. Kemampuan dalam membingkai ulang, berpijak pada suatu problem

atau situasi yang ada guna mencari gambaran yang lebih besar serta

konteks yang lebih luas lagi.46

10. Mampu memanfaatkan kemalangan secara positif. Kemampuan dalam

menghadapi serta mengambil ibrah atau pelajaan dari kesalahan-

kesalahan, untuk melihat kesalahan-kesalahan sebagai kesempatan.

11. Senantiasa rendah hati, mengetahui tempat kita yang sesungguhnya di

dunia ini. Dasar bagi kritik diri serta penilaian yang kritis.

12. Rasa keterpanggilan, terpanggil untuk mengutamakan sesuatu yang

lebih besar dari kita. Mengucapkan terimakasih kepada mereka yang

telah menolong kita dan berharap bisa membalas atas jasanya.47

46 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.14. 47 Asy’ari Ikhwan, “Konsep Tawakkal Menurut M. Quraish Shihab Dan Relevansinya Dengan

Kecerdasan Spiritual”,(Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang),.29-30.

Page 28: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

43

5. Langkah-langkah dalam meningkatkan kecerdasan spiritual

Danah Zohar dan Ian Marshal di dalam bukunya menjelaskan tentang

uapaya-upaya dalam meningkatkan kecerdasan spiritual, yang terbagi dalam

enam jalan, adapun jalan-jalan tersebut adalah :

1. Tugas

Jalan ini berkaitan dengan rasa memiliki, keamanan, suka bergaul,

saling kerja sama, memberikan sumbangan dan diasuh oleh suatu

komunitas. Menurutnya Danah Zohar dan Ian Marshal terdapat dua

jalan untuk mendapatkan SQ yang tinggi dijalan tugas ini. Langkah

pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengenali diri sendiri dan

menjalani hidup dengan lebih kreatif lagi. Langkah kedua yaitu dengan

mengungkapkan motif atau tujuan yang menjadi dasar langkah kita serta

membersihkan motif tersebut dari dari hal yang dirasa kurang baik.

Motif atau niat menurutnya adalah kekuatan yang paling dalam yang

ada pada diri seseorang. Dengan motif inilah kiranya seseorang dapat

melakukan aktivitasnya di dunia ini dengan rasa penuh semangat dalam

mengupayakan perbaikan serta perubahan dalam hidupnya.48 Adapun

48 Danah Zohar, SQ.,201.

Page 29: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

44

cara yang terbodoh secara spiritual untuk melangkah dijalan ini yaitu

dengan melakukan sesuatu berdasarkan motivasi bayang-bayang

narsisisme, motivasi untuk menarik diri sepenuhnya dari suatu

kelompok dan dari keterlibatan hubungan dengan orang lain, menarik

diri dari hubungan kreatif bersama lingkungan serta terbenam keselu-

ruhannya dengan dirinya sendiri. Dan cara lain yang bodoh secara

spiritual di jalan tugas ini adalah mengikuti aturan dan ketentuan

kelompok semata-mata karena rasa takut, kebiasaan, rasa malas atau

hanya ikut-ikutan orang banyak atau berdasarkan motif kepentingan diri

atau perasaan bersalah.49

2. Pengasuhan

Jalan ini sangat erat hubungannya dengan kasih sayang, perlindungan,

penyuburan serta pengasuhan. Guna menjadi cerdas secara spiritual

melalui jalan pengasuhan menurut Danah Zohar dan Ian Marshal

melewati beberapa step yang harus dilakukan guna meningkatkan

kecerdasan spiritual di jalan pengasuhan ini yaitu sifat keterbukaan

terhadap orang lain terkhusus untuk orang yang tengah menjalin

hubungan kasih dengan kita sehingga menciptakan hubungan yang

harmonis, belajar untuk saling menerima dan mendengarkan pendapat

orang lain dengan baik, kecakapan untuk membuka diri dalam

49 Ibid,.202.

Page 30: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

45

berinteraksi dengan orang lain, keberanian dalam mengambil resiko

serta keberanian mengungkapkan siapakah diri kita yang sebenarnya

kepada orang lain.50 Contoh yang paling cerdas secara spiritual di jalan

ini, menurut pandangan Danah Zohar dan Ian Marshal yaitu Putri Diana,

ia merupakan seseorang yang tidak takut mengungkapkan kelemahan

yang ada di dirinya sendiri, sangat welcom dengan orang lain, mencintai

dan membutuhkan cinta dan ia sangat spontan. Ciri kecerdasan inilah

yang dianggap oleh Danah Zohar dan Ian Marshal sebagai kategori

cerdas secara spiritual.

3. Pengetahuan

Danah Zohar dan Ian Marshal menyatakan jalan ke tiga ini yaitu jalan

pengetahuan bersumber dari pemahaman masalah umum, praktis,

pencarian filosofis yang terdalam akan kebenaran hingga sampai pada

pencarian spiritual akan pengetahuan Tuhan dan keseluruhan cara dan

penyatuan dengan-Nya terakhir dengan melalui pengetahuan.51 Dalam

menuju kecerdasan spiritual yang tinggi dijalan ini, mereka

menjelaskan harus melalui proses atau langkah-langkah yang berawal

dari sebuah renungan, melalui pemahaman, hingga pada akhirnya

menuju pada kearifan. Jalan pengetahuan ini merupakan jalan yang

sederhana dan cukup praktis, merupakan jalan yang ditempuh oleh

50 Ibid,. 205 51 Zohar,Marshal, SQ.,210.

Page 31: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

46

intelek, para sarjana dan ilmuan yaitu orang-orang yang memiliki

motivasi akan kecintaan mereka pada suatu proses belajar atau

kebutuhan yang besar dalam rangka memahami sesuatu. Adapun jalan

yang terbodoh dalam spiritual yaitu menjadi sesosok orang yang sok

ilmiah, mereka terlalu asyik dan bangga atas secuil pengetahuan atau

masalah intelektual. Adapun jalan terbodoh lainnya yaitu cita-cita yang

begitu besar untuk memiliki kekuasaan yang dijanjikan pengetahuan,

bahkan untuk dapat memilikinya ia rela menjual jiwanya kepada setan.

4. Perubahan pribadi

Jalan yang erat kaitannya dengan “Titik Tuhan” di dalam otak manusia.

Dengan berbekal kepribadian yang terbuka untuk menerima semua

pengalaman mistis, emosi yang ekstrim dengan mereka yang eksentrik

(berbeda dengan kebanyakan orang) menurut Danah Zohar dan Ian

Marshal orang yang melangkah di jalan tersebut merupakan seseorang

yang mengarungi ketinggian serta kedalaman pada dirinya sendiri serta

menggabungkan bagian-bagian yang tercecer sehingga menjadi satu

figure / orang yang mandiri serta tangguh.52 Lanjut kata mereka suatu

yang cerdas dijalan ini merupakan perjalanan ke pusat segala sesuatu,

jalan yang mengerikan lagi menakutkan yang membuat kemauan serta

keyakinan yang kuat. Jalan pengasuhan inilah yang merupakan jalan

52 Zohar,Marshal, SQ.,215.

Page 32: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

47

penuh pengorbanan. Adapun cara terbodoh dalam jalan ini adalah hasrat

mereka untuk menguasai dan memajang.53

5. Persaudaraan

Jiwa yang dikembangkan dalam jalan persaudaraan merupakan jiwa

yang dipenuh dengan pengabdian serta tulus abadi, yang mampu

menjalin sisi yang lebih dalam dari semua manusia, dari semua makhluk

tempat diri ego mereka berasal. Danah Zohar dan Ian Marshal

menyatakan bahwa jalan persaudaraan adalah jalan pelayanan

transpersonal yang bersumber pada realitas personal dari bagian jiwa

yang tidak pernah mati dan dari bagian-bagian diri yang melampaui ego

pribadi. Orang yang mampu memusatkan diri dalam tingkatan ini maka

kecerdasan spiritualnya akan bersinar. Langkah untuk mendapatkan

kecerdasan spiritual di jalan ini yaitu dengan tidak mudah merasa puas

dengan keadaan yang ada. Sedangkan cara terbodoh secara spiritual

dalam jalan ini adalah orang yang tidak mempercayai akan kemampuan

dirinya, orang yang lebih memilih diasingkan dari ligkungan tempat ia

tinggal, tidak mengusahakan adanya komunikasi dengan sekitarnya,

tidak memiliki rasa empati atau belas kasiahan dengan orang lain, ia

hanya tertarik pada urusannya pribadi tanpa menghiraukan orang lain

yang ada disekitarnya. Ia menilai kekuasaan demi keuntungan pribadi,

53 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.215

Page 33: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

48

tidak mengenal akan kerjasama. Dan hanya suka beteman dengan

orang-orang yang sefrekuensi dengan dirinya.54

6. Kepemimpinan yang penuh pengabdian

Keseluruhan dari kelompok manusia membutuhkan seorang pemimpin

yang mampu memberikan fokus, strategi, tujuan, dan menunjukkan

arah. Menjadi seorang pemimpin harus bersikap ramah serta percaya

diri, dia dituntut untuk memiliki hubungan yang baik dengan anggota

kelompoknya,tidak diperkenankan seorang pemimpin untuk mengede-

pankan kepentingan pribadi. Pemimpin yang hebat tidak akan mengabdi

kepada suatu apapun kecuali Tuhan. Yang terpenting menjadi seorang

pemimpin yaitu dapat menciptakan atau membangkitkan dalam diri

pengikutnya semacam makna yang membimbing mereka, menyadarkan

mereka bahwa kita semua makhluk Tuhan, seorang abdi dari begitu

banyak potensialitas didalam inti eksistensi. Pemimpin yang sadar akan

jabatan mereka sebagai seorang abdi, dalam hal ini mampu mengetahui

bahwa mereka mengabdi tidak hanya pada keluarganya, bisnis,

komunitas, kelompok, serta bangsa, bahkan bukan hanya inti dan nilai-

nilai sebagaimana dipahami pada kebanyakan orang. Pemimpin

mengabdi pada kerinduannya yang terdalam yang tersimpan dalam

jiwanya. Penyelewengan kekuasaan sangat menentukan diri apakah

54 Zohar,Marshall, SQ:Kecerdasan Spiritual, Op cit,.225.

Page 34: BAB II TEORI MENGENAI TAWAKAL DAN KECERDASAN …

49

seorang individu akan berjalan di jalan yang cerdas secara spiritual atau

kebalikannya yaitu bodoh .55

Seorang pemimpin yang penuh dengan dedikasi yang tinggi

akan membuat inovasi mengenai visi dan misinya, seorang pemimpin

yang bertanggungjawab serta rela berkorban untuk masyarakatnya.

Inilah sosok pemimpin yang dapat dikatakan cerdas secara spiritual di

jalan kepemimpinan. Adapun cara yang secara spiritual bodoh untuk

melangkah dijalan ini adalah yaitu memanfaatkan kekuasaan untuk

kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan dan cita-citanya sendiri.

Politisi yang korup serta penguasa yang berhati picik merupakan bukti

nyata yang ada pada jalan ini. Serta pemimpin yang mementingkan

kepentingan pribadi dan melakukan korupsi merupakan pemimpin yang

paling terbodoh di jalan ini.56

55 Zohar,Marshall, Op.cit.,225. 56 Zohar,Marshall, Op.cit. h.,221.